T1__BAB III Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPA dengan Model Snowball Throwing Berbantuan Media Konkret pada Siswa Kelas IV SD Negeri Mangunsari ecamatan Sidomukti Kota Salatiga Semester I Tahu

BAB III

METODE PENELITIAN
3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian

Jenis penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) untuk mata
pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang dilakukan di SD Negeri Mangunsari 2
Kecamatan Sidomuti Kota Salatiga, dilaksanakan di kelas IV Semester I Tahun
Pelajaran 2016/2017. Dengan jumlah 23 siswa, yang terdiri dari siswa laki-laki 14
dan 9 siswa perempuan.
Penelitian ini dilakukan dari bulan September sampai bulan Desember 2016.
Penelitian dimulai dengan penyusunan proposal sampai laporan hasil penelitian.
Untuk alokasi rincian waktu penelitian, dapat dilihat dari tabel 3.1.
Tabel 3.1
Alokasi Waktu Penelitian

30

Subjek penelitian sebagian besar siswa beralamat di daerah Kelurahan
Mangunsari Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga, dikarenakan lokasi sekolah yang
mudah untuk dijangkau dan berada dekat dengan perkampungan.Berdasarkan hasil

wawancara oleh guru kelas IV, dilihat dari kondisi sosial ekonominya, subyek
penelitian termasuk dalam kategori sosial ekonomi sedang. Dengan orang tua siswa
hampir secara keseluruhan bekerja wiraswasta dan pegawai pabrik sehingga dalam
kesehariannya siswa kurang mendapat perhatian khusus dalam hal pendidikan karena
orang tua yang sibuk dengan pekerjaannya.
3.2

Variabel Penelitian
Slameto (2015:195) mendefinisikan variabel penelitian sebagai faktor yang

apabila diukur memberikan nilai yang bervariasi. Variabel merupakan salah satu
atribut yang dianggap mencerminkan atau mengungkapkan pengertian atau
membangun pengertian. Adapun yang menjadi variabel dalam penelitian ini adalah:
3.2.1 Variabel Bebas
Slameto (2015:197) Variabel bebas merupakan variabel yang menjadi sebab
variabel lain. Penggunaa model pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing
berbantuan media konkret merupakan variabel bebas dalam penelitian ini.
Model Pembelajaran Kooperatif tipe Snowball Throwing berbantuan media konkret
merupakan proses belajar yang menggabungkan ketrampilan dan keaktifan siswa
dalam menerima materi dengan diperjelas menggunakan media konkret. Keaktifan

dan ketrampilan siswa bukan hanya pemahaman fakta-fakta, prinsip-prinsip, atau
konsep-konsep melainkan juga proses penemuan yang dilakukan didalam kelompokkelompok kecil dari apa yang telah dipraktikan dan dilihat dengan menggunakan
media konkret. Sehingga siswa lebih aktif dalam mencari informasi dan
mengkonstruksi suatu pengetahuan karena akan digunkan untuk membuat soal dari
materi yang sudah didapatkan.
Pembelajaran dengan mengunakan model kooperatif tipe Snowall Throwing
berbantuan media konkret ini diawali dengan mempelajari materi yang diberikan oleh

31

guru, berdiskusi dengan kelompok yang sudah dibagikan kemudian membuat soal
yang sesuai dengan materi yang di dapatkan dengan fasilitas media konkret. Dari
soal-soal yang telah dibuat oleh setiap kelompok, dilempar ke kelompok lain dengan
menggunakan bola salju. Setelah itu siswa dapat saling mengerti setiap pertanyaan
yang dijawab karena siswa sebelum membuat pertanyaan sudah mendapatkan materi
dari guru dengan fasilitas media konkret. Setelah itu guru bersama siswa
menyimpulkan hasil jawaban pertanyaan, dan yang terakhir adalah evaluasi tentang
materi yang telah dipelajari oleh siswa.
3.2.2 Variabel Terikat
Slameto (2015:198) Variabel terikat merupakan akibat dari variabel bebas

atau variabel yang tergantung pada variabel yang mendahuluinya. Variabel terikat
dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa kelas IV pada mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam (IPA).
Hasil belajar merupakan kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah siswa
tersebut mengalami atau menerima pengalaman belajarnya.
Menurut Bloom (Suprijono, 2011:7) hasil belajar mencakup kemampuan kognitif,
afektif, dan psikomotorik. Domain kognitif adalah knowledge (pengetahuan, ingatan),
comprehension

(pemahaman,

menjelaskan,

meringkas,

contoh),

application

(menerapkan), analysis (menguraikan, menentukan, merencanakan, membentuk

bangunan baru), dan evaluation (menilai). Domain afektif adalah receiving (sikap
menerima), responding (memberikan respons), valuing (nilai), organizations
(organisasi),

characterization

(karakterisasi).

Domain psikomotorik meliputi

initiatory, pre-routine, dan rountinized. Psikomotorik juga mencakup keterampilan
produktif, teknik, fisik, sosial, manajerial, dan intelektual.
Ketiga ranah tersebut sebagai objek penilaian hasil belajar, meskipun ranah kognitif
merupakan ranah yang paling diutamakan untuk dinilai karena berkaitan dengan
kemampuan para siswa dalam menguasai isi bahan pengajaran.

32

pengamatan berlangsung pada waktu yang sama. Tahap refleksi (reflecting),
merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah dilakukan,

peneliti dan pengamat berhadapan untuk mendiskusikan implementasi rancangan
tindakan. Tahap refleksi ini peneliti juga melihat dirinya kembali dengan tujuan
untuk menemukan hal-hal yang dirasakan belum memuaskan karena sudah sesuai
dengan rancangan dan secara cermat mengenali hal-hal yang masih perlu diperbaiki.
Berdasarkan hasil refleksi tersebut, penulis memutuskan apakah menghentikan
tindakan atau melanjutkan tindakan dengan catatan memperbaiki kekurangan pada
tindakan berikutnya. Selanjutnya adapun tahapan-tahapan diatas secara rinci dan
prosedural akan dijabarkan pada siklus I dan siklus II.
1.

Siklus I

a. Tahap Perencanaan (planning)
Siklus I, peneliti menetapkan seluruh rencana tindakan untuk meningkatkan hasil
belajar IPA pada materi perubahan wujud benda dan sifatnya melalui kegiatan
membuat suatu model dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
Snowball Throwing berbantuan media konkretAdapun langkah-langkah perencanaan
sebagai berikut:
1) Mengidentifikasi masalah dalam pembelajaran yang dilakukan guru sebelumnya.
2) Menganalisis dan merumuskan masalah.

3) Merancang model pembelajaran dengan menggunakan Snowball Throwing
berbantuan media konkret dan materi yang akan diajarkan.
4) Menyiapkan perangkat pembelajaran (RPP, lembar kerja siswa, lembar observasi,
dan alat evaluasi) dan tim pengamat atau tim observasi.
5) Dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tercantum:
1. Standar Kompetensi: 6. Memahami beragam sifat dan perubahan wujud
benda serta berbagai cara penggunaan benda berdasarkan sifatnya.
2. Kompetensi Dasar:
6.1 Mengidentifikasi wujud benda padat, cair dan gas memiliki sifat
tertentu.

34

6.2 Mendeskripsikan terjadinya perubahan wujud benda cair padat cair
; cair gascair ; padatgas.
3. Indikator kinerja:
a. Penerapan model pembelajaran

kooperatif tipe Snowball Throwing


berbantuan media konkret oleh guru dikatakan berhasil jika rata-rata
indikator pada lembar observasi guru mencapai nilai 3,2 dari rentang 1-4.
b. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing oleh
siswa pada lembar observasi siswa dikatakan berhasil jika rata-rata
indikator pada lembar observasi siswa mencapai nilai 3,2 dari rentang 1-4.
c. Hasil belajar siswa yang diajukan sebagai acuan atau tolak ukur dalam
peningkatan hasil belajar siswa dengan penerapan model pembelajaran
kooperatif tipe Snowball Throwing berbantuan media konkretapabila
ketuntasan siswa mencapai 90% ≥65.
b. Tahap Pelaksanaan Tindakan (acting)
Pertemuan I
1) Melaksanakan penelitian sesuai langkah-langkah perencanaan yang sudah
dilakukan.
2) Penerapan model pembelajaran Snowball Throwing berbantuan media konkret
yang dimulai dengan pemberian topik dan tugas penyelidikan sederhana terhadap
siswa, dengan materi

wujud benda dan sifatnya dengan indikator menjelaskan

pengertian benda cair, padat dan gas dan menjelaskan sifat – sifat benda cair, padat

dan gas.
3) Pengamatan terhadap setiap langkah-langkah

kegiatan pembelajaran, apakah

sudah sesuai rencana pelaksanaan pembelajaran atau belum sesuai dengan rencana
pembelajaran.
4) Memperhatikan alokasi waktu yang ada dengan banyaknya kegiatan yang
dilaksanakan.
5) Mengantisipasi suatu masalah dengan cara melakukan perencanaan antisipasi.

35

Pertemuan II
1) Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah perencanaan.
2) Penerapan model pembelajaran Snowball Throwing yang dimulai dengan
pemberian topik dan tugas penyelidikan sederhana terhadap siswa, dengan materi
wujud benda dan sifatnya dengan indikator menyebutkan contoh –contoh benda cair
padat dan gas dan membuktikan sifat- sifat benda cair padat dan gas.
3) Pengamatan terhadap setiap langkah-langkah


kegiatan pembelajaran, apakah

sudah sesuai rencana pelaksanaan pembelajaran atau belum sesuai dengan rencana
pembelajaran.
4) Memperhatikan alokasi waktu yang ada dengan banyaknya kegiatan yang
dilaksanakan.
5) Mengantisipasi suatu masalah dengan cara melakukan perencanaan antisipasi.
6)
c.

Tahap Pengamatan / Observasi (observasing)

Tahap ini peneliti melakukan pengamatan secara langsung menggunakan
pengukuran non-test dengan lembar observasi untuk mengukur penggunaan model
pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing berbantuan media konkret yang
diterapkan oleh guru maupun siswa dalam melakukan proses pembelajaran dan tes
formatif untuk mengukur tingkat hasil belajar IPA pada materi perubahan wujud
benda dan sifatnya melalui kegiatan membuat suatu model Snowball Throwing dan
media konkret, dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Snowball

Throwing berbantuan media konkret.
d. Tahap Refleksi
1) Dilakukan analisis dan evaluasi terhadap semua informasi dan data yang diperoleh
dari temuan guru melalui kegiatan yang melibatkan kreatifitas siswa dalam kelompok
dan hasil akhir dari proses belajar siswa.
2) Membuat rencana baru untuk melakukan tindakan berikutnya.

36

2. Siklus II
Pada siklus II, langkah-langkah kerja yang dilakukan oleh peneliti sama persis
dengan yang dilakukan pada siklus I, yaitu dengan menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe Snowball Throwing berbantuan media konkretnamun terdapat
perbedaan, yaitu pada materi, waktu pelaksanannya berbeda dan alokasi waktu yang
menyesuaikan dengan tempat dilakukanya penelitian, di SD Negeri Mangunsari 2
Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga terdapat kegiatan tambahan yang dilakukan
hampir setipa hari. Selain itu terdapat pula perbedaan pada Kompetensi Dasar dan
indikator. Siklus ini merupakan upaya hasil refleksi dari siklus I atau penyempurnaan
dari kekurangan dan kelemahan yang dilakukan pada siklus I.
3.4


Tekhnik dan Instrumen Pengumpulan Data

3.4.1

Jenis Data
Jenis data yang dugunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data

sekunder. Dimana data primer adalah data yang diperoleh dari hasil tes terhadap
siswa yang diberikan oleh guru pada akhir siklus. Sedangkan data sekunder adalah
data yang diperoleh dari hasil observasi dan dokumentasi.
3.4.2 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dilakukan untuk memperoleh informasi atau
data dilakukan dalam 2 teknik, antara lain:
1.

Teknik Tes
Teknik tes digunakan oleh peneliti untuk menguji subjek untuk mendapatkan

data tentang hasil belajar peserta didik, alat yang digunakan untuk mengumpulkan
data yang akan diuji dalam penelitian ini adalah tes formatif dalam bentuk tes pilihan
ganda yang diberikan di akhir siklus. Tes diberikan kepada siswa secara individu
untuk mengetahui kemampuan kognitif siswa.Sebelum dibuat instrumennya maka
sebelumnya disusun kisi-kisi soal. Kisi-kisi merupakan deskripsi kompetensi dan
materi yang akan diujikan. Tujuan penyusunan kisi-kisi adalah untuk menentukan

37

ruang lingkup dan sebagai petunjuk dalam penulisan soal.Untuk kisi-kisi soal lebih
jelasnya dapat dilihat pada tabel 3.2 dan 3.3 dibawah ini.
Tabel 3.2
Kisi-KisiSoal Tes Hasil Belajar
Siklus 1
Standar Kompetensi: 6.Memahami beragam sifat dan perubahan wujud benda serta
berbagai cara penggunaan benda berdasarkan sifatnya.

Kompetensi Dasar

Indikator

6.1.Mengidentifikasi

1.

Menjelaskan

wujud benda padat,

pengertian

cair, dan gas memiliki

padat dan gas.

sifat tertentu.

2.

benda

Butir Soal
1, 5, 9, 13. 17, 21, 25, 35,
cair, 36

Menjelaskan sifat- 2, 6, 10, 14, 18, 22, 26,

sifat benda cair padat dan 30, 31, 33
gas.
3.

Menyebutkan

3, 7, 11, 15, 9, 23, 27, 29,

contoh-contoh benda cair, 32, 34, 37, 40
padat dan gas.
4.

Membuktikan

sifat-sifat

benda

4, 8, 12, 16, 20, 24, 28,
cair, 38, 39

padat dan gas
Jumlah Soal

40

38

Tabel 3.3
Kisi-KisiSoal Tes Hasil Belajar
Siklus 2
Standar Kompetensi: 6. Memahami beragam sifat dan perubahan wujud benda serta
berbagai cara penggunaan benda berdasarkan sifatnya.
Kompetensi Dasar

Indikator

Butir Soal

6.2 Mendeskripsikan

1.

Menjelaskan

1, 5, 9, 10, 13, 17, 21,

terjadinya perubahan

perubahan wujud karena 25, 31, 37, 40

wujud cairpadatcair

pemanasan

; cairgascair ;

pendinginan.

padatgas

2.

dan

Menyebutkan

3, 7, 11, 15, 19, 23, 27,

istilah dalam perubahan 35, 36
wujud zat
3.

Memberi contoh 2, 6, 20, 14, 18, 22, 26,

sesuai

perubahan 29, 30, 32, 33, 34

wujudnya
4.

Membuktikan

berbagai

4, 8, 12, 16, 20, 24, 28,

macam 38, 39

perubahan wujud benda
Jumlah Soal.

2.

Teknik Non Tes

a.

Observasi

40

Observasi pengamatan siswa dan guru didalam kelas saat pembelajaran
merupakan kegiatan pengamatan secara langsung gejala-gejala subyek yang diselidiki
dalam segenap aktivitas siswa dan guru dalam kegiatan pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing berbantuan
media konkretdengan menggunakan lembar observasi. Lembar observasi ini

39

berfungsi sebagai tolak ukur dan refleksi untuk guru setelah selesai mengajar disetiap
siklus dan pertemuan, sehingga guru mengetahui kekurangan dan kelebihan dalam
mengajar dan peran siswa dalam pembelajaran sudah sesuai atau belum dengan
langkah-langkah model pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing berbantuan
media konkret lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 3.4 dan 3.5 dibawah ini.

Tabel 3.4
Kisi-Kisi Lembar Observasi pengajar
Dalam Kegiatan Pembelajaran Menggunakan
Model Kooperatif Snowball Throwing berbantuan media konkret
N

Aspek yang diamati

o
1.

Skor
1

2

3

Jml
4

Tahap 1 : Mengidentifikasi Topik dan
Mengatur Siswa dalam Kelompok
a.

Guru mendemonstrasikan materi

dengan benar.
b.

Guru memfasilitasi siswa untuk

bertanya dan menyampaikan gagasan awal.
c.

Guru membagi siswa dalam

kelompok yang didasarkan pada
ketertarikan dan bersifat heterogen.
d.

Guru membantu siswa dalam

pengumpulan informasi dan memfasilitasi
pengaturan kelompok dengan media
konkret.
2.

Tahap 2 : Merencanakan tugas yang
akan dipelajari

40

a.

Guru memberikan lembar

pengamatan.
b.

Guru memberika arahan kepada

siswa dalam menggunakan media konkret.
c.

Guru memberitahukan tujuan dari

membuat soal dalam bentuk snowball.
3.

Tahap 3 : Melaksanakan Investigasi
a.

Guru merancang kegiatan yang

dapat mengaktifkan siswa dalam kegiatan
snowball throwing.
b.

Guru melakukan pengamatan

terhadap kinerja siswa.
c.

Guru memfasilitasi siswa ketika

siswa kesulitan memperoleh informasi.
4.

Tahap 4 : Menyiapkan Laporan Akhir
a.

Guru memberikan waktu kepada

kelompok untuk mempersiapkan laporan.
b.

Guru menjelaskan tata cara

menyiapkan laporan yang baik dan benar.
c.

Guru membagi urutan kelompok

yang melakukan presentasi.
5.

Tahap 5 : Mempresentasikan Laporan
Akhir
a.

Guru mampu mengaktifkan

kemampuan siswa membuat dan menjawab
soal dalam kelompok.
b.

Guru dapat memfasilitasi siswa saat

menerapkan model snowball throwing.

41

c.

Guru menunjukkan sikap terbuka

terhadap pendapat siswa.
6.

Tahap 6 : Evaluasi
a.

Guru memfasilitasi siswa untuk

melakukan tanya jawab terhadap materi
yang dibahas.
b.

Guru berkolaborasi dengan siswa

melakukan evaluasi terhadap pembelajaran.
c.

Guru memberikan penghargaan

terhadap kelompok dengan pemikiran
paling tinggi.

Tabel 3.5
Kisi-Kisi Lembar Observasi Siswa
Dalam Kegiatan Pembelajaran Menggunakan
Model Kooperatif Tipe Snowball Throwing berbantuan media konkret
N

Aspek yang diamati

o
1.

Skor
1

2

3

Jml
4

Tahap 1 : Mengidentifikasi Topik dan
Mengatur Kelompok
a.

Sisiwa mengidentifikasi beberapa

sumber, mengusulkan sejumlah topik, dan
saran-saran.
b.

Siswa menyampaikan gagasan awal

tentang materi yang akan dipelajari.

42

c.

Siswa bergabung dengan

kelompoknya untuk mempelajari topik yang
telah disediakan guru.
d.

Siswa dapat melakukan

pengumpulan informasi dan mengatur tugas
kelompok
2.

Tahap 2 : Merencanakan tugas yang
akan dipelajari
a.

Siswa melakukan pembagian sub-

sub topik yang akan dibuat soal snowball
dengan anggota kelompok.
b.

Siswa merancang cara pelaksanaan

snowball throwing.
c.

Siswa mengerti tujuan dalam

membuat soal snowball tgrowing.
3.

Tahap 3 : Melaksanakan Investigasi
a.

Siswa mampu mengumpulkan

informasi, menganalisis data, dan membuat
kesimpulan.
b.

Semua siswa berkontribusi dalam

usaha-usaha yang dilakukan kelompoknya.
c.

Siswa saling bertukar pikiran,

berdiskusi, mengklarifikasi, dan
mensintesis gagasan.
4.

Tahap 4 : Menyiapkan Laporan Akhir
a.

Siswa mampu menyampaikan

pesan-pesan esensial dari proyek mereka.
b.

Anggota kelompok merencanakan

43

soal apa yang akan mereka masukan ke
dalam bola snowball.
c.

Siswa mengkoordinasikan

kelompok untuk menukarkan soal.
5.

Tahap 5 : Mempresentasikan Laporan
Akhir
a.

Siswa mampu menjawab soal

snowball dari kelompok lain.
b.

Siswa melibatkan benda konkret

dalam menjawab soal.
c.

Siswa aktif menjawab pertanyaan

dari kelompok lain..
6.

Tahap 6 : Evaluasi
d.

Siswa saliang memberikan umpan

balik mengenai topik yang dipelajari.
e.

Siswa berkolaborasi dengan guru

melakukan evaluasi terhadap pembelajaran.
f.

Kelompok dengan pemikiran

tertinggi memperoleh penghargaan.

b.

Dokumentasi
Dokumentasi merupakann metode pengumpulan data dengan cara membuat

foto, catatan-catatatan penting, surat kabar, internet dan penelaahan terhadap
referensi-referensi yang berhubungan dengan fokus permasalahan penelitian
(Arikunto, 2010:274). Dokumentasi digunakan dalam penelitian ini untuk
memperoleh data mengenai siswa kelas IV SD Negeri Mangunsari 2 Kecamatan
Sidomukti Kota Salatiga dalam pembelajaran yang telah dilakukan pada materi

44

menerapkan perubahan wujud dan sifat benda melalui kegiatan membuat suatu model
yang dilengkapi dengan media.
3.5Instrumen Pengumpulan Data
3.5.1Uji Validitas Soal
Dalam penelitian, soal-soal evaluasi yang diberikan kepada siswa, terlebih
dahulu soal-soal evaluasi harus diuji coba sehingga diperoleh butir soal yang valid.
Menurut Arikunto (2010:211) validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan
tingkat-tingkat kevalidan suatu instrumen. Instrumen dikatakan valid artinya
instrumen tersebut dapat dipergunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur.
Tingkat validitas suatu instrumen dapat diketahui dengan cara mengkorelasikan setiap
skor pada butir instrumen dengan total skor setelah dikurangi skor butirnya sendiri
(corrected item to total correlation).
Berdasarkan soal tes yang diujikan pada siswa kelas 5 SD Negeri Manngunsari 02
Salatiga, kemudian hasilnya diolah menggunakan program SPSS versi 16.0 untuk
mengetahui validitas dan realibilitas butir soal. Dasar pengambilan keputusan item
yang valid berdasarkan kriteria Sugiyono (2010:90) yakni dengan mengkorelasikan
antara skor item dengan skor total item. Hasil korelasi dapat dilihat pada output itemtotal statistics pada kolom Corrected Item Total Correlation. Nilai yang ada kolom
Corrected Item Total Correlation ini kemudian dibandingkan dengan nilai yang ada
dalam r table dengan taraf signifikasi yang digunakan 0,05 untuk responden sebanyak
30, maka di dapat r tabel sebesar 0,361. Kategori inilah yang digunakan untuk
menentukan apakah item valid atau tidak. Analisis pada soal siklus 1diperoleh hasil
yang disajikan dalam tabel berikut. Hasil uji validitas siklus I ditunjukkan pada tabel
3.6 dan 3.7

45

Tabel 3.6
Hasil Uji Validitas Soal Tes Siklus I
Indikator
1. Menjelaskan

Butir Soal Valid
pengertian 1, 17, 25, 36

benda cair, padat dan gas.
2. Menjelaskan sifat-sifat benda 2, 6, 10, 18, 30, 33
cair padat dan gas.
3. Menyebutkan contoh-contoh 3, 7, 11, 29, 40
benda cair, padat dan gas.
4. Membuktikan

sifat-sifat 4, 12, 20, 28, 39

benda cair, padat dan gas
Jumlah soal

20

Tabel 3.7
Hasil Uji Validitas Soal Tes Siklus II
Indikator
1. Menjelaskan

Butir Soal Valid
perubahan 1, 9, 10, 17, 25, 37, 40

wujud karena pemanasan dan
pendinginan.
2. Menyebutkan istilah dalam

7, 19, 27, 35

perubahan wujud zat
3. Memberi

contoh

sesuai 2, 18, 22, 29, 30, 34

perubahan wujudnya
4. Membuktikan
macam

berbagai 4, 8, 24, 28, 38

perubahan

wujud

benda
Jumlah Soal

23

46

3.5.2Uji Reliabilitas Soal
Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur. Dan
menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran relatif konsisten jika dikenakan pada
suatu objek. Reliabilitas sering disebut dengan kepercayaan, keteladanan, keajegan,
konsistensi, dan sebagainya. Menurut Priyatno (2010:97) Uji reliabilitas digunakan
untuk menguji konsistensi alat ukur, mengidentifikasi butir-butir soal yang
bermasalah dan harus direvisi atau dihilangkan. Kriteria untuk menentukan tingkat
reabilitas menurut Wardani, Naniek (2012:346) instrumen yang digunakan
berdasarkan rentan indeks reliabilitas sebagai berikut:
Tabel 3.8
Uji reliabilitas siklus I
Reliability Statistics
Cronbach’s
Alpha

N of Items

.797

40

Dari tabel diatas terlihat Cronbach’s Alpha .797 ai Items 40. Sesuai teori yang dipakai
angka reliability .797 menunjukan Interpretasi reliabel.
Tabel 3.9
Uji reliabilitas siklus II
Reliability Statistics
Cronbach’s
Alpha
.869

N of Items
40

Dari tabel diatas terlihat Cronbach’s Alpha .869 ai Items 40. Sesuai teori yang dipakai
angka reliability .869 menunjukan Interpretasi reliabel.

47

48

Dokumen yang terkait

Studi Kualitas Air Sungai Konto Kabupaten Malang Berdasarkan Keanekaragaman Makroinvertebrata Sebagai Sumber Belajar Biologi

23 176 28

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

SENSUALITAS DALAM FILM HOROR DI INDONESIA(Analisis Isi pada Film Tali Pocong Perawan karya Arie Azis)

33 290 2

PENYESUAIAN SOSIAL SISWA REGULER DENGAN ADANYA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SD INKLUSI GUGUS 4 SUMBERSARI MALANG

64 523 26

PENGEMBANGAN TARI SEMUT BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER DI SD MUHAMMADIYAH 8 DAU MALANG

57 502 20

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

Representasi Nasionalisme Melalui Karya Fotografi (Analisis Semiotik pada Buku "Ketika Indonesia Dipertanyakan")

53 338 50

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24