PENGATURAN TATA PANGGUNG DAN TATA SUARA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
Dalam kehidupan sehari-hari tidak jarang manusiamendapatkan
cobaan dan masalah-masalah. Baik itu dari orang-orang sekitar, keadaan
sekitar, suara-suara sekitar dan lain-lain. Dengan kata lain, semua yang
tertangkap oleh indra-indra si manusia itu sendiri terkadang membawa
kesan yang kurang begitu menyenangkan. Tetapi itu semua tergantung
pada selera masing-masing individu. Begitu pula pada elemen yang
disebut Musik. Musik tidak bisa dilepaskan dari selera per-individu.
Musik adalah salah satu elemen didalam kehidupan manusia yang
kehadiranya sudah sangat sulit untuk dipungkiri. Pada musik, manusia
dapat mengekspresikan segala sesuatunya dalam bentuk kreatifitas yang
imajinatif, yang nantinya akan menjauhkan dan menghilangkan rasa-rasa
kurang nyaman yang membuat manusia tersebut tadi kurang produktif.
Musik pada zaman ini sudah menjamur, bahkan sudah banyak pihak yang
menggantungkan hidupnya pada musik. Karena pada saat seperti sekarang
ini, persahaan-perusahaan baik besar maupun kecil telah banyak
mempergunakan musik sebagai media promosi dari sebuah produk yang
mereka ingin jual. Itu dikarenakan musik adalah salah satu media
komunikasi yang tepat dalam menyampaikan pesan kepada khalayak
ramai.
1
Fungsi dan kegunaan musik pada zaman sekarang sangat beragam.
Disamping musik bisa berfungsi sebagai penunjang kreatifitas manusia,
musik pada zaman sekarang juga digunakan sebagai lahan bisnis untuk
memenuhi kebutuhan materi manusia. Karena pada saat ini musik telah
berkembang menjadi sebuah industri hiburan (entertainment) yang
menjanjikan keuntungan ekonomi yang tidak bisa dibilang kecil. Salah
satu bisnis di bidang musik yang sangat menguntungkan antara lain adalah
Event Organizer.
Event Organizer sendiri bagi penulis adalah sebuah badan
komunikasi kreatif yang mempunyai visi & misi tertentu termasuk
didalamnya terdapat beranekaragam komunikasi dan kegiatan (salah
satunya bermusik), yang nantinya akan menghasilkan sesuatu yang
berguna bagi khalayak yang dituju.
Tentu saja sebuah acara akan berjalan dengan lancar, sesuai
keinginan dan tepat sasaran jika dalam acara tersebut terdapat sebuah
sistem manajerial yang baik dan kuat. Sistem manajerial itu sendiri
sangatlah kompleks danberagam.
Dibidang
inilah
“3HUNDRED
Production”bergerak
dan
menjalankan visi & misinya. Dalam kesempatan ini, penulis bersama 3
Hundred Production menyelenggarkan sebuah acara peluncuran produk
baru sebuah brand rokok.
Event yang di garapoleh 3HUNDRED pada kesempatan ini adalah
“DUNHILL BRAND ACTIVATION”.Event ini merupakan rangkaian
promo tur dari sebuah brand rokok yang di selenggarakan pada tanggal 19
2
Desember 2012 diFable, Jakarta. Event ini sendiri dimeriahkan oleh band
asal jakarta White Shoes & The Couples Company, Dj Hogi dan Dj Ekky
RNRM.
1.2.Perumusan Masalah
Identifikasi masalah dalam penulisan ini, penulis identifikasikan:
- Untuk mengetahui persiapan-persiapan yang dilakukan oleh pihak
3Hundreddalam
menyelenggarakan
“DUNHILL
BRAND
ACTIVATION” yang diselenggarakan di Fable, Jakarta.
- Untuk mengetahui kendala, masalah dan kesulitan yang dialami oleh
pihak 3Hundred dalam mempersiapkan dan menyelenggarakan
event“DUNHILL BRAND ACTIVATION”.
1.3 Tujuan Dan Manfaat Observasi
1.3.1 Tujuan Observasi
1.3.1.1. Bagi Pribadi
Untuk syarat memenuhi laporan Kuliah Kerja Lapangan program
studi Seni Musik Universitas Pasundan.
1.3.1.2.Bagi Lingkungan Universitas
Untuk mengetahui masalah dan kesulitan apa saja yang dialami
oleh 3HUNDREDterutama bagian produksi dalam menggelar
konser musik.
1.3.1.3.Bagi Masyarakat Luas
3
Mengetahui persiapan-persiapan apa saja yang dilakukan oleh
3Hundred dalam menggelar konser musik.
1.3.2 Manfaat Observasi
a. Bagi penulis, untuk menambah wawasan mengenai Event Organizer
terutama dalam saat persiapan-persiapan dan penyelenggaraansuatu
event musik
b. Bagi lembaga (Prodi. Seni Musik UNPAS), semoga tulisan ini dapat
menjadi informasi tambahan mengenai wawasan khususnya tentang
event organizer, tata panggung dan tata suara, serta menambah koleksi
kepustakaan
c. Bagi 3Hundred Production, semoga tulisan ini mampu memberikan
masukan dalam rangka meningkatkan prestasi dan kualitas, sehingga
bisa terusberkembang dan konsisten
d. Diharapkan bisa menjadi bahan referensi untuk observasi atau laporan
selanjutnya
e. Bagi masyarakat umum, semoga tulisan ini mampu memberi wawasan
tambahan mengenai Event Organizer, Tata Panggung dan Tata Suara.
1.4
Batasan Masalah
Untuk menghindari kesimpangsiuran, maka saya membatasi
masalah yangakan dibahas dan ditinjau, sehingga dengan adanya
pembatasan masalah yang jelas akan menimbulkan pembahasan yang
lebih baik dan lebih jelas dengan penulisan yang sistematis. Maka dari itu
saya hanya membahas mengenai pengaturan pada aspek tata panggung
4
dan tata suara dari event “DUNHILL BRAND ACTIVATION” yang
diselenggarakan pada tanggal 19 Desember 2012, bertempat di Fable,
Jakarta.
1.5 Maksud dan Tujuan Kuliah Kerja Lapangan
Observasi yang saya lakukan ini adalah untuk menerapkan ilmu
yang telahdipelajariselama diperkuliahan, kedalam lapangan kerja yang
sesungguhnya didunia pagelarankhususnya musik, serta mengetahui dan
memahami bentuk animo pengunjung dan tempat hiburan terhadap musik
yang disajikan serta bagaimana pihak panitia dalam mengadakan acara
yang bisa dinikmati oleh pengunjung. Tujuandari kegiatan ini adalah
menjadikan mahasiswaseni musikUnpas menjadi terampil dan mengerti
tentang bentuk apresisasi terhadap suatu karya musik.
1.6 Lokasi Kuliah Kerja Lapangan
Nama Perusahaan
:3Hundred Production
Alamat
: Jl. Dukuh no. 16 , Bandung, Jawa Barat, 40114
1.7 Sistematika Penulisan
Sistematika penyusunan laporan ini tertuang dalam empat bagian
yangtersusun dalam bab-bab, yang mana satu sama lain saling berkaitan,
dan disetiap bab terdiri dari sub-sub bab. Agar dapat memberikan
gambaran mengenai inti laporan ini, maka penulis akan memberikan
gambaran secara garis besarnyasebagai berikut :
Bab I Pendahuluan
5
Membahas tentang gambaran umum dan pembahasan masalahmasalah pokok yang melandasi penulisan, Bab ini dapat dikatakan sebagai
suatu penghubung bagi permasalahan yang dirangkum dalam bab-bab
berikut.
Bab II Landasan Teori
Memuat tentang beberapa landasan teoritentang pengertian event
organizer, manajemen,tata suara,tata panggung dan lain-lain
Bab III Profil 3Hundred Production
Memuat tentang informasi perusahaan dimana penulis sebagai
observer melakukan Kuliah Kerja Lapangan, yaitu berupa data-data
mengenai perusahaan tersebut.
Bab IV Analisis Dan Pembahasan
Merupakan isi dari analisis dan permasalahan yang akan dibahas
yaitu laporan dari observasi yang telah penulis lakukan.
Bab V Penutup
Berupa kesimpulan dan saran dari hasil observasi yang telah
dilakukan.
1.8 Persyaratan dan Prosedur Kuliah Lapangan
Untuk dapat mengikuti mata kuliah kerja lapangan ini, penulis
harus terlebih dahulu memenuhi persyaratan secara akademis, yaitu telah
mengambil dan lulus mata kuliah Manajemen Pagelaranserta mata kuliah
pendukung
lainnya.
Untuk
dapat
mengikuti
mata
kuliah
kerja
lapangan,penulis harus melakukan survey untuk mencari perusahaan yang
6
bergerak dibidang penyelenggaraan pagelaran diberbagai kota khususnya
kota Bandung agar lebih mudah untuk berkomunikasi dan mengumpulkan
data dengan pihak kampus juga penulis.
Kemudian penulis mengajukan surat izin kuliah kerja lapangan
kepada ketua jurusan yang bersangkutan mengenai nama perusahaan serta
tempat untuk melaksanakan kerja lapangan tersebut dalam jangka waktu
tertentu, setelah surat disetujui dan dikeluarkan oleh ketua jurusan yang
menyatakan bahwa penulis tersebut telah layak untuk mengikuti mata
kuliah kerja lapangan sesuai dengan persyaratan akademis, maka proses
selanjutnya mahasiswa mengajukan surat izin kuliah kerjalapangan yang
dikehendaki.
7
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1.Tinjauan Manajemen
2.1.1. Pengertian Umum tentang Manajemen
Kata
manajemen
yang
dalam
bahasa
inggrisnya
adalah
“management” atau di ambil dari kata “to manage” mempunyai arti;
mengurusi, mengendalikan atau menangani sesuatu. Menurut Oey Liang
Lee dalam bukunya Manulang (2005), manajemen adalah seni dan ilmu
perencanaan, pengorganisasian, penyusunan, pengarahan, dan pengawasan
sumber daya untuk mencapai tujuan yang sudah ditetapkan.
Robinson Pearce mengatakan dalam sebuah bukunya Silalahi (2002),
“Management is the process of optimizing human, material, and financial
contributions for the achievement of organizational goals”.Manajemen
adalah sebuah proses pengoptimalisasian sumber daya manusia, benda dan
kontribusi finansial atau keuangan untuk sebuah pencapaian tujuan
organisasi.
Mary Parker Follet (1868-1933), seorang pekerja sosial yang juga
salah seorang pencetus teori “Organization Theory” dan “Organization
Behavior” berkebangsaan Amerika, mendefinisikan manajemen sebagai
seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini berarti
bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain
untuk mencapai tujuan organisasi.
8
Dengan demikian cukup jelas bahwa administrasi merupakan
cakupan yang lebih luas dari kata manajemen sendiri atau manajemen bisa
dikatakan inti dari sebuah administrasi. Tanpa manajemen yang baik
administrsai pun tidak akan berjalan dengan baik.
Suatu organisasi bisa berjalan dengan baik dan efektif apabila didalamnya
dapat mengoptimalkan potensi – potensi yang dimiliki agar tujuan yang
ingin di capai bersama bisa tercipta dan terwujud.
2.1.2. Unsur – Unsur Manajemen
Dalam pengaplikasian dalam kehidupan sehari-hari manajemen
memiliki unsur-unsur yang harus dipenuhi. Masing-masing memiliki peran
yang penting dalam pengaplikasianya. Berikut adalah unsur-unsur yang
terdapat dalam manajemen yang penulis dapatkan dari Harold Knoontz
dan O’ Donnel, dalam bukunya
yang berjudul “Principles of
Management”.
Man (Sumber Daya Manusia)
Dalam
manajemen,
faktor
manusia
adalah
yang
paling
menentukan. Manusia yang membuat tujuan dan manusia pula yang
melakukan proses untuk mencapai tujuan. Tanpa ada manusia maka tidak
akan ada proses kerja, sebab pada dasarnya manusia adalah makhluk kerja.
Money (Uang)
Uang merupakan salah satu unsur yang tidak dapat diabaikan.
Uang merupakan alat tukar dan alat pengukur nilai. Besar-kecilnya hasil
kegiatan dapat diukur dari jumlah uang yang beredar dalam perusahaan.
Oleh karena itu uang merupakan alat (tools) yang penting untuk mencapai
9
tujuan karena segala sesuatu harus diperhitngkan secara rasional. Hal ini
akan berhubungan dengan berapa uang yang harus disediakan untuk
membiayai gaji tenaga kerja, alat-alat yang dibutuhkan dan harus dibeli
serta berapa hasil yang akan dicapai dari suatu organisasi.
Materials (bahan)
Material terdiri dari bahan setengah jadi (raw material) dan bahan
jadi. Dalam dunia usaha untuk mencapai hasil yang lebih baik, selain
manusia yang ahli dalam bidangnya juga harus dapat menggunakan
bahan/materi-materi sebagai salah satu sarana. Sebab materi dan manusia
tidak dapat dipisahkan, tanpa materi tidak akan tercapai hasil yang
dikehendaki.
Machines (mesin)
Dalam kegiatan perusahaan, mesin sangat diperlukan. Penggunaan
mesin akan membawa kemudahan atau menghasilkan keuntungan yang
lebih besar serta menciptakan efisiensi kerja.
Methods (metode)
Dalam pelaksanaan kerja diperlukan metode-metode kerja. Suatu
tata cara kerja yang baik akan memperlancar jalannya pekerjaan. Sebuah
metode dapat dinyatakan sebagai pertimbangan-pertimbangan kepada
sasaran, fasilitas-fasilitas yang tersedia dan penggunaan waktu, serta uang
dan kegiatan usaha. Perlu diingat meskipun metode baik, sedangkan orang
yang melaksanakannya tidak mengerti atau tidak mempunyai pengalaman
maka hasilnya tidak akan memuaskan. Dengan demikian, peranan utama
dalam manajemen tetap manusianya sendiri.
Market (pasar)
10
Memasarkan produk sudah barang tentu sangat penting sebab bila
barang yang diproduksi tidak laku, maka proses produksi barang akan
berhenti. Artinya, proses kerja tidak akan berlangsung. Oleh sebab itu,
penguasaan pasar dalam arti menyebarkan hasil produksi merupakan
faktor menentukan dalam perusahaan. Agar pasar dapat dikuasai maka
kualitas dan harga harus sesuai dengan selera konsumen dan daya beli
(kemampuan) konsumen.
Sebuah organisasi akan gagal apabila didalam tubuh organisasi tersebut tidak
mempunyai kerja sama yang solid atau bulat antara point-point yang disebutkan
diatas. Oleh karena itu masing – masing pihak harus bekerja dengan konsisten
sesuai dengan tugasnya masing – masing. Dan harus selalu mengingat dengan
tujuan yang telah ditetapkan, tidak boleh hanya mementingkan kepentingan
golongan atau individu.
2.1.3. Fungsi – Fungsi Manajemen
Fungsi manajemen adalah elemen-elemen dasar yang akan
selalu ada dan melekat di dalam proses manajemen yang akan
dijadikan acuan oleh manajer dalam melaksanakan kegiatan untuk
mencapai tujuan. Fungsi manajemen pertama kali diperkenalkan
oleh seorang industrialis Perancis bernama Henry Fayol pada awal
abad ke-20. Ketika itu, ia menyebutkan lima fungsi manajemen,
yaitu merancang, mengorganisir, memerintah, mengordinasi, dan
mengendalikan. Namun saat ini, kelima fungsi tersebut telah
diringkas menjadi tiga, yaitu:
1.
Perencanaan (planning) adalah memikirkan apa yang akan
dikerjakan dengan sumber yang dimiliki. Perencanaan dilakukan
untuk menentukan tujuan perusahaan secara keseluruhan dan cara
terbaik untuk memenuhi tujuan itu. Manajer mengevaluasi berbagai
rencana alternatif sebelummengambil tindakan dan kemudian
melihat apakah rencana yang dipilih cocok dan dapat digunakan
untuk memenuhi tujuan perusahaan. Perencanaan merupakan
11
proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa
perencanaan, fungsi-fungsi lainnya tak dapat berjalan.
2.
Pengorganisasian (organizing) dilakukan dengan tujuan membagi
suatu kegiatan besar menjadi kegiatan-kegiatan yang lebih kecil.
Pengorganisasian
mempermudah
manajer
dalam
melakukan
pengawasan dan menentukan orang yang dibutuhkan untuk
melaksanakan
tugas-tugas
yang
telah
dibagi-bagi
tersebut.
Pengorganisasian dapat dilakukan dengan cara menentukan tugas
apa yang harus dikerjakan, siapa yang harus mengerjakannya,
bagaimana tugas-tugas tersebut dikelompokkan, siapa yang
bertanggung jawab atas tugas tersebut, pada tingkatan mana
keputusan harus diambil.
3.
Pengarahan
(directing)
adalah
suatu
tindakan
untuk
mengusahakan agar semua anggota kelompok berusaha untuk
mencapai sasaran sesuai dengan perencanaan manajerial dan usaha.
2.2. Tinjauan Event Organizer
2.2.1. Pengertian Event dan Event Organizer
Event
didefinisikan
sebagai
suatu
kegiatan
yang
diselenggarakan untuk memperingati hal-hal penting sepanjang
hidup manusia baik secara individu atau kelompok yang terikat
secara adat, budaya, tradisi dan agama yang diselenggarakan pada
waktu tertentu.
Menurut Shone dan Parry (2002), event spesial adalah
fenomena yang berasal dari kegiatan tidak rutin yang memiliki
tujuan individual, kebudayaan dan keorganisasian yang terpisah
dari
kehiduapan
sehari-hari,
yang
bersifat
merayakan,
mempertunjukan atau menatang wawasan dari suatu kelompok
manusia.
Selain itu, Goldblatt dalam Shone dan Parry (2002)
menggarisbawahi aspek dari Events adalah: Event spesial
12
melaksanakan momen unik dalam sebuah upacara dan ritual untuk
memuaskan sebuah kebutuhan spesifik.
Gambar 2.1Kategori Special Events
Special Event juga meliputi semua aktivitas hidup manusia,
special events merupakan kegiatan yang sangat besar dan
kompleks. Special events dapat diselenggarakan mula dari jenis
event perorangan yang sederhana dan kecil seperti pesta ulang
tahun atau pesta pernikahan sampai dengan events yang besar.
Special events juga dapat diselenggarkan dengan kompleksitas
yang lebih luas secara internasional seperti Olympic Games.
Karena jenis kegiatannya, maka setiap events yang memiliki
kekhasan
tersendiri
dari
event
dapat
mendukung
terselenggaranya special events.
Leisure
Event
telah
berkembang
sejak
bangsa
Roma
menyelenggarakan kegiatan gladiator. Bentuk leisure event yang
ada saat itu adalah berupa pertandingan yang diselenggarakan di
Coloseum, Roma, Italia, dengan susunan tempat duduk berupa
teater dan menampilkan petarung-petarung pada pertandingan
gladiator tersebut. Pada saat ini, leisure event yang berkembang
banyak berdasarkan pada kegiatan keolahragaan. Kegiatan yang
sama
memiliki
unsur
pertandingan
didalamnya
mendatangkan banyak pengunjung pada event tersebut.
13
dan
Personal Event adalah segala bentuk kegiatan yang didalamnya
terlibat anggota keluarga atau teman. Banyak aspek kehidupan
masa kini telah merubah bentuk asli kegiatan personal event,
misalnya pesta ulang tahun, pesta pernikahan bahkan termasuk
juga perayaan-perayaan pribadi lainnya. Penyelenggaraan pesta
pernikahan dalam kategori personal event merupakan kegiatan
yang paling kompleks, karena di manapun di dunia ini,
penyelenggaraan pesta pernikahan yang sukses tidak dinilai dari
besarnya jumlah undangan atau tamu yang akan hadir, tetapi
dari bagaimana baiknya penyelenggaraan pesta pernikahan
tersebut.
Cultural Event selalu identik dengan upacara adat, dan tradisi
yang memiliki nilai sosial tinggi dalam tatanan masyarakat,
sehingga penyelenggaraannya saat ini menjadi sangat penting.
Organizational Event merupakan kegiatan besar pada setiap
organisasi. Pada kategori ini, bentuk event yang diselenggarakan
tentunya disesuaikan dengan tujuan organisasi. Misalnya
konferensi yang diselenggarakan oleh partai politik, bisa juga
berupa eksibisi yang diselenggarakan oleh perusahaan, misalnya
pameran telepon genggam atau berupa pameran dagang bagi
perusahaan untuk memperkenalkan produk terbarunya. Kegiatan
ini telah memberikan banyak inspirasi bagi industri untuk turut
serta menggunakan ide ini sebagai cara meningkatkan
pendapatan perusahaannya.
Sedangkan Eventorganizer adalah suatu organisasi atau
sebuah tim yang mengelola suatu event. Setiap kegiatan event yang
diselenggarakan mempunyai tujuan yang sama yaitu mencari
keuntungan untuk ke dua belah pihak.Baik untuk penyelenggara
terhadap sponsor ataupunpenyelenggara terhadap penonton yang
hadir di saat pertunjukan berlangsung. Keuntungan bisa berupa
materi maupun non materi.
14
Event
organizer
sendiri
sudah
dikenal
lama
oleh
masyarakat.Pada saat ini tidak hanya sebuah perusahaan saja yang
bisa memanfaatkan jasa event organizer dalam membuat suatu
event tetapi OSIS sekolah dalam membuat acara pensi (pentas seni)
sekolah juga bisa meminta bantuan jasa kepada event organizer.
Dengan adanya event organizer sebenarnya bisa mempermudah
perwujudan ide atau rencana dalam menggelar sebuah acara
(event). Event-event ini meliputi kegiatan seperti penyelenggaraan
pameran, pagelaran musik, pesta, seminar, pentas seni, peluncuran
(launching)sebuah produk dan kegiatan lainnya yang disesuaikan
dengan permintaan pengguna jasa event organizer.
Event organizer atau yang sering disebut EO merupakan
suatu organisasi yang cara kerjanya dilakukan secara team work.
Karena dilakukan secara kerja tim maka modal utama dari sebuah
EO adalah ketekunan, kreatifitas dan inovasi.Bukan saja dengan
uang dalam jumlah yang besar. Oleh karena itu untuk membuat
landasan profesi di bidang event organizer, memerlukan jaringan
yang luas, bekerja dengan totalitas dan loyalitas tinggi, berpikir
kreatif dan inovatif, berkemampuan komunikasi dan negosiasi yang
baik, kemampuan menyusun rencana (konsep) dengan matang,
kemampuan dalam menganalisa biaya secara cermat, kemampuan
bekerja sama yang solid, mengembangkan seni imajinasi,
berkemampuan membuat evaluasi, konsisten terhadap job desk-nya
masing-masing, serta tidak pernah cepat puas.
Adapun jenis EO terbagi menjadi 3 bagian yaitu;
1.
EO spesialis MICE (Metting,Incentive,Convetion, Exhibition),
2.
EO spesialis kontraktor atau vendor (melayani semua
keperluaan yang diinginkan perusahaan dari A sampaiZ),
3.
EO spesialis Program (Showbiz, Wedding, dan lain-lain).
Sedangkan untuk “3HUNDRED Production”, EO ini lebih
memfokuskan jenis usahanya padaEO spesialis program. Hal ini
dikarenakan 3HUNDREDdapat membuat suatu usaha yang
15
terkonsentrasi pada tujuan perusahaan. Dapat pula menentukan
target yang dituju secara mudah sehingga tetap konsisten terhadap
bidangnya. Dalam event-event 3HUNDRED terdapat level eventevent yang bisa 3HUNDRED kerjakan. Mulai dari event berskala
kecil, menengah hingga event berskala besar. Event skala kecilnya
dilakukan secara rutin setiap bulannya dimaksudkan untuk
membuat nama 3HUNDRED terus terdengar oleh khalayak ramai.
Event skala menengah adalah event-event yang mengurusi
peluncuran album sebuah band yang terselenggara atas permintaan
sebuah band yang akan mengeluarkan sebuah album baru untuk
bandnya.Sedangkan event skala besarnya adalah event dengan
pengisi atau talent internasional juga didukung oleh sebuah merek
ternama yang natinya akan menjadi investor dalam event berskala
besar tersebut.
Untuk mewujudkan kesuksesan suatu event maka suatu
event organizer membutuhkan sebuah konsep yang sangat matang,
jelas dan terarah. Berikut adalah tahapan strategis dalam membuat
sebuah event:
1.
Mempunyai konsep yang kretif dan menarik
2.
Mempersiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan
event secara baik dan tersusun
3.
Eksekusi event yang signifikan
Dalam pembuatan konsep event, sebuah event organizer
harus bisa mempunyai konsep yang berbeda atau konsep yang
belum pernah terpikirkan oleh event organizer lain agar suatu event
yang akan diselenggarakan bisa menarik dan tidak membosankan.
Dalam mewujudkan suatu konsep maka di butuhkan produksi, baik
itu dari produksi teknis maupun non teknis yang bisa melengkapi
kebutuhan konsep yang sudah ada.
Kemudahan yang ditawarkan beragam EO sekarang sudah
menjadi semacam kebutuhan.Kapan saja sebuah lembaga, atau
16
perusahaan, atau perorangan ingin membuat suatu acara atau event,
maka EO menjadi solusi yang paling mudah. Dengan kata lain EO
bisa membantu atau memudahkan dalam pembuatan suatu acara.
2.2.2. Tahapan dalam Event Organizer
2.2.2.1.Tahap Pra Produksi ( Perencanaan )
a.
Menjabarkan ide sebagai konsep
b.
Pembentukan sebuah tim kerja
c.
Penentuan atau observasi venue
d.
Pengembangan konsep kreatif
e.
Promosi, publikasi, dan promosi event.
f.
Penyelesaian administrasi venue, kontrak, perijinan.
Tahapan pra produksi ini sangat penting untuk
pembentukan suatu event. Karena akan menentukan
kelancaran operasional pada saat produksi. Kerangka dari
konsep acara, pembagian kerja, promosi event, penentuan
tempat acara dilakukan pada tahap ini. Karena itu tahap ini
merupakan
salah
satu
proses
pertama
untuk
menyelenggarakan sebuah acara atau kegiatan. Dalam EO
3HUNDREDtahap pra produksi ini dilakukan dalam rapat
rutin yang diadakan setiap hari selasa dan jumat. Dilakukan
rapat setiap hari selasa dan jumat dimaksudkan untuk
memberikan informasi sesuai dengan job desk yang telah
diberikan kepada masing-masing divisi. Pada tahap pra
produksi ini penulis menjabat sebagai assistant production.
Dimana
job
desknya
mencatat
kebutuhan-kebutuhan
produksi apa saja dalam membuat sebuah event. Untuk
bagian produksi sendiri dibagi menjadi 2 yaitu produksi
teknis dan produksi non teknis. Produksi teknis mencakup
sound system yang dibutuhkan, lighting, biasanya produksi
tekhnis
lebih
Sedangkan
memfokuskan
produksi
mempersiapkan
non
kebutuhan
17
pada
kebutuhan
stage.
teknis
bertugas
untuk
diluar
stage
contohnya
mengukur panjang dan lebar panggung yang dibutuhkan
untuk
membuat
backdrop,
mencetak
id
card,
mempersiapkan kebutuhan riders sebuah band, percetakan,
iklan audio, screening tvc.Membooking semua kebutuhan
produksi untuk kelancaran show baik itu stage / non stage,
input bukti-bukti pembayaran / tagihan kepada finance,
membuat budgeting untuk kebutuhan produksi atas
persetujuan finance dan PO (Project Officer).
2.2.2.2. Tahap Produksi
a. Kesiapan crew, seperti show director, ticketing, volunteer,
dan seksi- seksi yang lain.
b. Gladi resik
c. Pelaksanaan dan pengawasan event
Tahap produksi adalah saat semua tim berkerja di
lapangan mempersiapkan event hingga saat event selesai
digelar. Dalam tahap ini kinerja sebuah EO akan dilihat dan
diamati oleh banyak pihak, baik itu penyandang dana dalam
hal ini investor, ataupun penonton yang datang. Bila dalam
tahap pra produksi semua sudah jelas dan terkonsep dengan
matang, maka dalam tahap produksi ini, sebuah EO akan
lebih mudah dalam menyelenggarakan event.
2.2.2.3. Tahap Pasca Produksi (Laporan dan Evaluasi)
Tahap pasca produksi adalah saat dimana sebuah EO
menyelenggarakan evaluasi menyeluruh tentang acara yang
telah dilaksanakan.Evaluasi ini dilakukan dimulai dari
tahap perencanaan hingga saat acara diselenggarakan.
Tujuan dari evaluasi ini untuk mengoreksi kesalahan atau
koordinasi yang kurang sehingga dapat dijadikan sebagai
bahan pelajaran agar tidak diulangi kembali pada acaraacara yang akan datang. Selain itu evaluasi ini juga tidak
hanya untuk menemukan kesalahan saja, tetapi untuk
18
meningkatkan kinerja yang sudah baik menjadi lebih baik
lagi. Di 3HUNDRED evaluasi ini dilakukan seminggu
setelah acara selesai dan wajib dihadiri oleh semua anggota.
2.2.3 Proses Tahapan Pembuatan Event
1.
Menentukan ide dan membuat konsep yang menarik.
2.
Menuangkan konsep dalam suatu rancangan tertulis.
3.
Membuat pertemuan dengan orang-orang yang tertulis
dalam rancangan
4.
Membentuk tim kerja.
5.
Menginformasikan konsep pada tim kerja, kemudian
menyusun konsep tersebut dalam bentuk proposal.
6.
Menentukan pihak-pihak (sponsor, investor) yang akan
terlibat dalam event tersebut.
7.
Menyebarkan
proposal
kepada
sebuahperusahaan-
perusahaan yang dituju.
8.
Melakukan follow up terhadap calon sponsor.
9.
Menghubungi seluruh supplier, pengisi acara, konfirmasi
tempat digelarnya acara dan seluruh atribut pendukungnya
lainnya seperti perijinan keamanan, perijinan tempat dan
lain-lain.
10. Melakukan kontrak terhadap semua pihak terutama
sponsor.
11. Melakukan technical metting bersama pihak sponsor dan
venue.
12. Melakukan technical meeting kepada calon volunteer
(panitia) biasanya dilakukan satu minggu sampai dua
minggu sebelum event diselenggarakan.
13. Konfrensi pers (jika diperlukan).
14. Melakukan publikasi melalui media cetak dan media
elektronik (radio, tv, internet).
15. Menyebar pamflet, flyer, membuat baligo dll
19
16. Siap melakukan loading dan akhirnya sampai pada
melaksanakan event.
2.3. Produksi dan Pencahayaan
Dalam memproduksi suatu event banyak diperlukannya alat-alat
(machines) untuk mendukung pertunjukan tersebut. Di sinilah tugas
bagian produksi pada event untuk mempersiapkan alat pendukung
pertunjukan tersebut alat pendukung pertunjukan contohnya adalah
lighting(pencahayaan),rigging(panggung), sound system(tata suara),
backdrop,id card, dan sebagainya. Tugas produksi di bagi menjadi 2
yaitu produksi teknis dan non teknis.
Produksi teknis meliputi sound system, rigging, lightingseperti
yang telah diterangkan sebelumnya.Sedangkan produksi non teknis
meliputi mempersiapkan kebutuhan diluar masalah teknis. Seperti
contohnya, mempersiapkan id card untuk panitia, mempersiapkan baju
panitia, mengukur floor panggung untuk back drop (kebutuhan selain
diatas panggung).
2.3.1. Tata Cahaya/Lighting
Dalam seni pertunjukan, tata cahaya berada dalam disiplin
teknik produksi bersama dengan tata panggung, kriya panggung
(stage craft) dan hal-hal lain yang bersifat sebagai pendukung
visual suatu pagelaran. Dalam perkembangan seni pertunjukan
di Indonesia, teknik produksi belum mendapat perhatian yang
cukup bahkan dalam pendidikan kesenian pun tidak ada jurusan
yang membuka peminatan dalam teknik produksi tersebut.
Dengan
semakin
banyaknya
festival-festival
seni
pertunjukan diberbagai kota, maka kebutuhan untuk mengemas
pertunjukan menjadi sesuatu yang menarik dan lain daripada
20
penyajian kelompok lain, maka kebutuhan pemahaman teknik
produksi semakin tumbuh.
Namun seringkali tumbuhkembangnya seni pertunjukkan
tidak diringi dengan berkembangnya gedung pertunjukkan.
Akustik ruangan, penataan cahaya dan tata teknik panggungnya
senantiasa tidak memenuhi persyaratan minimal untuk suatu
pertunjukkan. Dalam situasi seperti inilah, para pekerja di
belakang panggung merekayasa agar pertunjukan menjadi
sesuatu
yang
berarti
dan
punya
sumbangan
dalam
perkembangan seni pertunjukkan.
Studi-studi yang dilakukan oleh para pekerja belakang
panggung pada umumnya dilakukan sendiri oleh para pelaku itu
sendiri atau bersama-sama dengan kelompoknya atau jika
beruntung bisa mengikuti lokarya-lokarya (workshop) yang
diselenggarakan oleh lembaga-lembaga kesenian yang memiliki
perhatian
lebih
terhadap
perkembangan
di
dunia
seni
pertunjukkan.
Seorang penata cahaya, disamping harus studi tentang teks,
koreografi dan seni visual yang lain, juga harus memahami
tentang aspek teknik dari peralatan-peralatan yang akan menjadi
media ekspresinya dan memahami karakter dari bentuk
panggung dan auditoriumnya.Pemahaman teks bisa dipelajari
dengan
mempelajari
sejarah
dan
genre
dari
gaya
pertunjukkannya.
Inti dari penataan cahaya adalah membangun atmosfir bagi
para pelaku seni yang sedang melakukan pentas di panggung
pertunjukkan. Tentu saja dalam hal ini diskusi dengan para
pekerja artistik yang lain seperti penata set, dan lain-lain menjadi
suatu keharusan.
Studi pentas dan auditorium, karakter dari pentas amat
tergantung pada auditorium. Panggung secara umum dapat di
bagi menjadi 3 bentuk yang berbeda yaitu;
21
1.
Pentas Arena. Bentuk pentas dimana penonton dengan
pentasnya dipisahkan oleh orchestra pit dan penonton melihat
dari satu arah saja. Contohnya adalah pertunjukan wayang.
2.
Pentas Proscenium. Bentuk pentas dimana pentas dan
penonton berada dalam satu atap. Penonton melihat pentas dari
berbagai sisi yang pada umumnya 3 sisi. Variasinya amat
banyak seperti tapal kuda, lingkaran (theatre in round), dan
lain-lain.
3.
Trust. Gabungan antara pentas proscenium dengan teather
arena.
Dari
sekian
banyak
variasi
pentas,
pentas
prosceniumlah yang paling banyak memerlukan peralatan
pendukung untukmembuat para penyaji secara harfiah menjadi
pusat perhatian para penontonnya.
2.3.2. Aplikasi Pencahayaan
Studi utama dari penataan cahaya adalah alam beserta isinya.
Karena penataan cahaya di atas pentas merupakan tiruan dari apa
yang terjadi di alam semesta ini. Sumber cahaya di bedakan menjadi
2;
1. Cahaya langsung adalah cahaya yang berasal dari matahari
dengan segala pantulannya
2. Cahaya tak langsung adalah cahaya yang berasal dari bulan
dengan segala pantulannya
Aplikasi dari sumber pencahayaan tersebut di bedakan menjadi
sebagai berikut :
Keylight adalah cahaya utama yang berasal dari lampu-lampu
tipe profile, lakolite, maupun ellipsoidale.Karakter cahayanya
tajam dengan pendaran cahaya yang dibuat amat tajam dan
menyebar karena adanya lensa planno convex yang dapat
22
diatur jaraknya dengan sumber cahaya.Biasanya digunakan
untuk mencahayai wilayah yang khusus.
Fill light.Cahaya pengisi yang berasal dari lampu-lampu
fresneel dan flood. Karakter cahayanya lembut dan merata dari
pusat hingga ke samping karena sumber cahayanya di pecah
oleh lensa sperikel. Namun cahayanya dapat dipusatkan dan
disebar dengan mengatur jarak lensanya dengan sumber
cahayanya. Biasanya digunakan untuk mendapatkan suasana
dengan menyinari panggung dengan warna-warna hangat dan
dingin.Untuk mencapai hasil maksimal dalam tata cahaya atau
lighting, penata cahaya harus mempunyai pengetahuan yang
cukup mengenai sistem jaringan listrik dan segala aturan
keselamatan pemasangan listrik.
Distribusi cahaya
menjadi bagian
yang penting dalam
perencanaan tata cahaya agar seluruh wilayah pertunjukkan dapat
tersinari. Pencahayaan sendiri dapat dibagi menjadi:
1. Front light cahaya yang berasal dari depan pentas yang bertujuan
untuk membuat wajah dapat terlihat oleh penonton. Jika jarak
sumber cahaya dan objek cukup jauh maka diperlukan profile,
lakollite, ellipsoidale.
2. Overhead adalah cahaya yang berasal dari atas kepala pemain
dengan tujuan menyinari area panggung dari atas. Area khusus
bagi pemain, dengan menjatuhkan cahaya tegak lurus diatas kepala
pemain (downlight) meskipun beresiko bohlam menjadi cepat
putus oleh panas yang tidak tersalur akibat posisi tersebut.
3. Down light adalah area khusus bagi pemain dengan menjatuhkan
cahaya tegak lurus diatas kepala pemain.
4. Back lightadalah cahaya yang berasal dari belakang pemain yang
membuat bagian atas pemain menjadi lebih terang dibandingkan
bagian lain. Dengan demikian pemain seakan-akan tidak menempel
pada backdrop.
23
5. Side light adalah cahaya yang berasal dari samping dengan tujuan
untuk mencahayai sisi kiri atau kanan pemain. Biasanyabanyak
digunakan untuk pertunjukkan tari atau balet.
6. Cyclorama adalah cahaya yang lembut dari atas (upper horizone)
dan dari lantai panggung (lower horizone) yang berfungsi
memberikan cakrawala dan untuk merubah suasana.
2.3.4. Tahapan Pemasangan Lighting
Pelaksanaan persiapan pementasan, biasanya jadwalnya
ditentukan oleh stage manager. Dengan ururtan pemasangan set,
penataan lampu dan penataan suara. Tahapan pekerjaan yang
dilakukan oleh tim tata cahaya setelah berkoordinasi dengan stage
manager grup maupun dari stage manager dari gedung yang
bersangkutan adalah sebagai berikut:
1. Instalasi pekerjaan menggantung lampu sesuai type dan
posisinya, memasang instalasi sesuai dengan no channel yang
dikehendaki.
2. Trimmenempatkan posisi lampu pada ketinggian yang
dikehendaki
3. Chanell listmencek no channel apakah sudah sesuai dengan
hook up.
4. Focusingmengarahkan cahaya ke area yang di kehendaki
sekaligus memasang filter lampu.
5. Plottingmenyusun lighting cue bersama dengan para pemain
dan sutradara.
6. Dry Rehearsal latihan seluruh aspek tekhnik yang diperlukan
dalam pertunjukan, pergantian set, perubahan lampu dan efek –
efek suara dipandu oleh stage manager namun tanpa pemain
seringkali disebut juga technical rehearsal.
24
7. Dress rehearsal latihan lengkap seluruh aspek pemanggungan,
pemain denganmake up dan busana lengkap dari awal hingga
akhir. Dress rehearsal sering disebut juga gladi resik
8. Show time dimana pertunjukan dimulai dan biasanya pada saat
pertunjukan dimulai dibutuhkan sekali kerja sama antara stage
manager, crew tata cahaya, dan pemain.
2.4 Tata Panggung
2.4.1. Pengertian Tata Panggung
Tata panggung bisa disebut juga dengan scenery atau
pemandangan latar belakang (background), tempat memainkan
talent.Tata panggung dalam pengertian luas adalah suasana seputar
gerak laku di atas panggung dan semua elemen-elemen visual, atau
yang
terlihat
oleh
mata
yang
mengitari
talent
dalam
pementasan.Tata panggung dalam pengertian teknik terbatas yaitu
benda yang membentuk suatu latar belakang fisik dan memberi
batas lingkungan gerak laku.Dengan mengacu pada definisi
tersebut terdapat pengertian bahwa tata panggung adalah semua
latar belakang dan benda-benda yang ada dipanggung guna
menunjang seorang talent dalam mempresentasikan karyanya.
Panggung menurut Purwadarminta ialah lantai yang
bertiang atau rumah yang tinggi atau lantai yang berbeda
ketinggiannya
untuk
bermain
sandiwara,
balkon
atau
podium.Dalam seni pertunjukan panggung dikenal dengan istilah
Stage melingkupi pengertian seluruh panggung.Jika panggung
merupakan tempat yang tinggi agar karya seni yang diperagakan
diatasnya dapat terlihat oleh penonton, maka pentas juga
25
merupakan suatu ketinggian yang dapat membentuk dekorasi,
ruang tamu, kamar belajar, rumah adat dan sebagainya.
Panggung yaitu suatu tempat yang ditinggikan yang berisi
dekorasi sehingga penonton dapat dengan jelas melihat apa yang
disajikan di panggung.Dalam istilah sehari-hari sering disebut
dengan panggung pementasan sehingga apabila suatu seni
pertunjukan dipergelarkan tanpa menggunakan panggung maka
disebut arena pementasan.Sehingga pementasan dapat diadakan
diarena atau lapangan.
2.4.2. Macam-macam Panggung
Secara fisik bentuk panggung dapat dibagi menjadi tiga
macam, yaitu panggung pigura atau biasa disebut dengan
prosenium, panggung portable dan panggung arena.
2.4.2.1. Prosenium atau Panggung Pigura
Panggung prosenium merupakan panggung yang
memiliki
ruang
gambarmelalui
prosenium
mana
atau
penonton
suatu
bingkai
menyaksikan
pertunjukan.Hubungan antara panggung dan auditorium
dipisahkan atau dibatasi oleh dinding atau lubang
prosenium.Sedangkan sisi atau tepi lubang prosenium
bisa berupa garis lengkung atau garis lurus yang dapat
disebut dengan pelengkung prosenium (Proscenium
Arch).Panggung prosenium dibuat untuk membatasi
daerah
pemeranan
dengan
penonton.Arah
dari
panggung ini hanya satu jurusan yaitu kearah penonton
saja, agar pandangan penonton lebih terpusat kearah
pertunjukan.Para pemeran diatas panggung juga agar
lebih jelas dan memusatkan perhatian penonton.
26
Dalam kesadaran itulah maka keadaan pentas
prosenium harus dapat memenuhi fungsi melayani
pertunjukan dengan sebaik-baiknya.
Gambar 2.2Panggung Prosenium
Gambar 2.3Panggung Prosenium (Tampak Atas)
2.4.2.2. Panggung Portable
Panggung portable yaitu panggung tanpa layar
muka dan dapat dibuat di dalam maupun di luar gedung
27
dengan mempergunakan panggung (podium, platform)
yang dipasang dengan kokoh di atas kuda-kuda.
Sebagai tempat penonton biasanya mempergunakan
kursi lipat. Pertunjukan dapat dilakukan dengan
mematikan lampu (black out) sebagai pengganti layar
depan. Dengan kata lain bahwa panggung portable
yaitu panggung yang dibuat secara tidak permanen
pada satu tempat atau wilayah (biasanya bisa dimana
saja).
Gambar 2.4Panggung Portable
Gambar 2.5 Panggung Portable 2
28
2.4.2.3. Panggung Arena
Panggung arena merupakan bentuk panggung
yang paling sederhana dibandingkan dengan bentukbentuk pangung yang lainnya.Panggung ini dapat
dibuat di dalam maupun di luar gedung asal dapat
dipergunakan secara memadai.Kursi-kursi penonton
diatur sedemikian rupa sehingga tempat panggung
berada di tengah dan antara deretan kursi ada lorong
untuk masuk dan keluar pemain atau penari menurut
kebutuhan pertunjukan tersebut. Papan penyangga
(peninggi) ditempatkan di belakang masing-masing
deret kursi, sehingga kursi deretan belakang dapat
melihat
dengan
baik
tanpa
terhalang
penonton
dimukanya.
Sebagai penganti layar pada akhir pertunjukan
atau pergantian babak dapat digunakan dengan cara
mematikan lampu (black out). Perlengkapan tata lampu
dapat
dibuatkan
tiang-tiang
tersendiri
dan
penempatannya harus tidak mengganggu pandangan
penonton.
Berbagai ragam bentuk panggung arena adalah
sebagai berikut :
a.
Panggung arena tapal kuda adalah panggung
dimana separuh bagian pentas atau panggung
masuk kebagian penonton sehingga membentuk
lingkaran tapal kuda.
29
Gambar 2.5Panggung Arena Tapal Kuda (Tampak
Atas)
b.
Panggung arena ¾berarti ¾ dari panggung masuk
kearah penonton atau dengan kata lain penonton
dapat menyaksikan pementasan dari tiga sisi atau
arah penjuru panggung. Panggung arena ¾
biasanya berupa pentas arena bentuk U.
Gambar 2.6Panggung Arena Bentuk U (Tampak Atas)
30
c.
Panggung arena penuh yaitu dimana penonton
dapat menyaksikan pertunjukan dari segala sudut
atau arah dan arena permainan berada di tengahtengah penonton. Panggung arena penuh biasanya
panggung arena bujur sangkar atau panggung arena
bentuk lingkaran.
Gambar2.7 Panggung Arena Bujur Sangkar (Tampak Atas)
Gambar2.8Panggung Arena Bentuk Lingkaran
(Tampak Atas)
2.4.3Pokok-Pokok Persyaratan Set Panggung/Pentas
Set panggung atau pentas (scenery) yaitu penampilan visual
lingkungan sekitar gerak laku artis (talent) dalam sebuah
pertunjukan.
Untuk
itu
31
dalam
merancang
pentas
harus
memperhatikan aspek-aspek tempat gerak-laku, memperkuat
gerak-laku dan mendandani atau memperindah gerak-laku. Oleh
sebab
itu,
tugas
seorang
perancang
pentas
hendaklah
merencanakan set-nya sedemikian rupa sehingga:
1.
Dapat memberi ruang kepada talent,
2.
Dapat memberi pernyataan suasana talent,
3.
Dapat memberi pandangan yang menarik,
4.
Dapat dilihat dan dimengerti oleh penonton,
5.
Merupakan rancangan yang sederhana,
6.
Dapat bermanfaat terus menerus bagi talent atau pelaku,
7.
Dapat secara efisien dibuat, disusun dan dibawa,
8.
Dapat membuat rancangan yang menunjukkan bahwa setiap
elemen yang terdapat didalam penampilan visual pentasnya
memiliki hubungan satu sama lain.
Oleh karena itu, secara singkat seorang perancang pentas
yang membuat set harus memiliki tujuan yaitu: lokatif, ekspresif,
atraktif, jelas, sederhana, bermanfaat, praktis dan organis.
Lokatifyaitu penataan pentas itu harus dapat memberi
tempat kepada gerak laku talent atau pelaku pertunjukan.
Ekspresif yaitu penataan pentas harus dapat memperkuat
gerak-laku dengan memberi penjelasan, menggambarkan
keadaan sekitar dan menciptakan suasana bagi geraklaku tersebut.
Atraktif yaitu penataan pentas itu harus dapat memberi
pandangan yang menarik bagi penonton.
Jelas yaitu penataan pentas itu harus merupakan
rancangan yang dapat dilihat dan dimengerti oleh
penonton dari suatu jarak tertentu.
Sederhana yaitu penataan pentas itu harus sederhana.
Sederhana tidak berarti bahwa pentas hanya terdiri dari
satu meja dan dua kursi, tetapi penataannya tidak ruwet
32
dan penonton dapat melihat dan menarik maknanya
tanpa memeras pikiran dan perasaan.
Bermanfaat yaitu penataan pentas harus dirancang
sedemikian rupa sehingga dapat bermanfaat bagi para
pemeran dengan efektif dan seefisien mungkin.
Praktis yaitu penataan pentas itu harus dapat secara
efisien dibuat, disusun dan dibawa serta dapat memenuhi
kebutuhan teknis pembuatan tata pentas atau scenery.
Organis
yaitupenataan
pentas
itu
harus
dapat
menunjukkan setiap elemen yang terdapat dalam
penampilan visual penataannya dan memiliki hubungan
satu sama lainnya.
2.5 Tata Suara
2.5.1. Pengertian Tata Suara
Tata suara adalah suatu teknik pengaturan peralatan suara
atau bunyi pada suatu acara pertunjukkan, pertemuan, rapat dan
lain-lain. Tata suara memainkan peranan penting dalam suatu
pertunjukan langsung dan menjadi satu bagian tak terpisahkan dari
tata panggung dan bahkan acara pertunjukan itu sendiri. Tata suara
erat kaitannya dengan pengaturan penguatan suara agar bisa
terdengar kencang tanpa mengabaikan kualitas dari suara-suara
yang
dikuatkan.
Pengaturan
tersebut
mikropon-mikropon,kabel-kabel,prosesor
meliputi
dan
pengaturan
efek
suara,
pengaturan konsul mixer, kabel-kabel dan juga audio power
amplifier dan speaker-speakernya.
2.5.2. Aspek Teknis Peralatan Tata Suara
33
Secara garis besar suatu tata suara harus paling tidak
mempunyai 4 element penting yaitu mikropon, audio mixer, power
(amplifier), loudspeaker. Dimana ke 4 elemen ini sangat penting
untuk menyukseskan suatu acara. Dengan adanya sistem tata suara
maka suara pada saat pertunjukkan bisa di atur sedemikian rupa
sehingga suara yang di timbulkan atau di keluarkan tidak
berantakan dan penonton yang menonton pertunjukkan tersebut
bisa menikmati suara yang balanced, Adapun pengertian dari ke
empat element tersebut antara lain:
1. Mikropon
Sebagai pengubah atau penangkap getaran suara
(transducer). Kualitas dan karakteristik mikropon
haruslah disesuaikan.Pola pengarahan mikropon
adalah penting untuk diperhatikan apakah itu
direksional
atauomnidireksional.Pemilihan
berdasarkan pola pengarahan, sensitifitas mikropon
akan sangat menentukan kualitas audio yang akan
dilalukan kedalam perangkat Audio Mixer.
2. Audio Mixer
Sebagai titik kumpul dari semua mikropon dan juga
sumber-sumber audio yang ada. Audio mixer
menentukan berapa banyak kanal mikropon yang
bisa dilayani dan bagaimana nada yang dihasilkan
oleh mikropon dipadukan.
3. Audio Power Amplifier
Audio amplifier adalah penguat akhir dari semua
sinyal yang telah dipadukan oleh Audio Mixer.
Besarnya penguatan diukur dalam hitungan (watt)
(rms).
Tergantung
dari
keperluan,besarnya
kemampuan amplifier dari ratusan watt untuk
pemakaian kecil untuk pesta atau acara-acara
pertemuan dan ratusan ribu watt untuk pertunjukan
34
besar seperti acara pertunjukan langsung musik
band-band terkenal.
4. Loudspeaker
Loudspeaker adalah sebuah alat untuk memonitor
keluaran audio prosesor yang berupa suara, yang
bekerja dengan mengubah energi electrik menjadi
energi akustik.
2.5.3. Pengaturan Jalur Sinyal
Pengaturan tata suara dimulai dari pengaturan jalur
mikropon dan sumber input yang lain ke mixer yang ada. Dari
audio mixer itulah nantinya diatur kembali oleh operator ke
berbagai keperluan yaitu dikirim ke Audio Power amplifier utama,
Booth Monitor, dan juga ke input rekaman jika diperlukan.
Peralatan lain seperti audio limiter dan compressor, noise gate,
reverb,extra equalizer dapat diatur di konsul mixer tersebut. Letak
konsul mixer sedapat mungkin harus dipilih di depan Panggung
jika tata suara itu untuk pertunjukan, dimana diperlukan kabel
penghubung terlindung yang menghubungkan panggung dengan
konsul mixer. Sedapat mungkin kabel penghubung ini dilalukan
pada jalur aman dari injakan kuat yang dapat mengganggu.
2.5.4. Bagian-Bagian Sistem Tata Suara
2.5.4.1.Transducer-Transducer Input
Banyak jenis trandsducer dapat ditemui dalam sebuah tata
suara. Dengan mikropon sebagai jenis transducer yang paling
banyak dipakai. Mikropon dapat dibagi-bagi menurut cara kerja
perpindahan
getarannya
dan
juga
bentuk
dari
penerapan
kegunaannya. Kebanyakan mikropon yang dipakai dalam tata suara
adalah dari jenis mikropon dinamik dan mikropon kondensor.
35
Mikropon yang dipakai dapat diletakkan dan dipasang
dengan berbagai cara, termasuk pada penyangga dengan dasar
pemberat, penyangga podium, jepitan dasi, terpasang di instrumen
dan terpasang di headset. Mikropon yang dapat dipasang pada
jepitan dasi dan headset seringkali digunakan dengan transmisi
nirkabel sehingga memudahkan pembicara yang menggunakannya
agar bebas bergerak. Ada beberapa jenis transducer lain yang
mungkin dipakai sesekali, termasuk didalamnya adalah pickup
magnetik yang digunakan pada gitar listrik dan bass listrik.
Mikropon
hubung
yang
dipakai
pada
intrumen-instrumen
berdawai, piano dan juga katrid pickup phono yang dipakai pada
pemutar-pemutar rekaman.
2.5.4.2. Prosesor-prosesor Sinyal
Pada tata suara profesional prosesor-prosesor sinyal bisa
dipakai seperti Audio limiter dan Compressor untuk Mikropon,
penambah dinamis nada seperti prosesor reverb dan chorus.
Audio limiter sendiri dapat di bedakan menjadi audio
limiter dan audio compressor. Seperti telah di ungkapkan dalam
pendahuluan tadi bahwa audio limiter digunakan untuk membatasi
sinyal audio sedangkan audio Compressor adalah sebuah alat yang
termasuk dalam kategori “gain based”. Sewaktu kita menyetel
parameter yang terdapat pada sebuah unit compressor, digunakan
satuan dalam dB. Compressor berguna utk membuat signal lebih
rata atau stabil (tidak terlalu naik turun).
a. Dasar Audio Limiter
Rangkaian dioda pemotong (Clipper) juga dikenal sebagai
Pembatas tegangan (voltage limiter). Rangkaian ini digunakan
untuk membatasi tegangan sinyal input pada suatu level
tegangan tertentu. Rangkaian ini berguna untuk pembentukan
sinyal dan juga untuk melindungi rangkaian dari sinyal-sinyal
36
yang tidak diinginkan.Beberapa aplikasi dari pembatas
tegangan adalah noise limiter dan audio limiter.
Rangkaian pembatas tegangan ada 2 jenis berdasarkan pada
level tegangan yg dibatasi. Pembatas tegangan yang membatasi
tegangan sinyal input pada bagian positifnya disebut pembatas
tegangan positif (positive limiter) sedangkan yang membatasi
tegangan sinyal input pada bagian negatifnya disebut pembatas
tegangan negatif (negative limiter).
b. Macam–MacamPembatas Audio/Audio Limiter:
Yang masih termasuk dari kategori audio limiter antara
lain:
a) Limiter output nya konstan, tidak peduli besar kecil nya
signal yang masuk / signal tak diperkenankan melewati
threshold yang ada.
b) Brick Wall Limiter Limiter yang banyak digunakan pada
saat mastering untuk menaikkan volume keseluruhan dari
sebuah material audio.
c) Frequency Selected Compressor bekerja pada satu band
frequency yang telah ditentukan. Contohnya adalah deesser.
Deesser bekerja pada frequency sekitar 5 – 8 kHz dan
berguna untuk menekan bunyi desis pada vokal.
d) Multi Band Compressor banyak digunakan untuk
mastering. Bisa kita bayangkan dengan beberapa compressor
dijadikan satu.Yang mana tiap-tiap compressor menangani
frekuensi atau bandwith yang berbeda secara independent.
Tiap bandwith dapat memiliki settingan attack, release, ratio
dan threshold yang berbeda juga. Misalnya kita memiliki
MBC yang dibagi 3, maka dapat di set: satu untuk mengcompress frequency rendah, satu untuk mid, dan satu untuk
high frequency.
37
2.5.4.3. Konsul Mixing
Konsul mixing (Audio Mixer) adalah pusat dari sistem
tata suara dimana operator dapat menyampur, menyamakan
dan
menambah
efek-efek
pada
sumber-sumber
suara.Berbagai konsul mixer dapat dipakai untuk berbagai
keperluan dalam satu sistem tata suara tunggal.Dalam tata
suara, konsul mixer utama (FOH, Front of House) harus
berada dimana operator dapat melihat dan mendengar aksi
di panggung. Mixing dengan booth monitor terdekat akan
mencegah operator dari pendengaran yang campur aduk
antara suara artis, umpan balik loudspeaker utama, gaduh
penonton dan juga efek akustik ruangan.
Pada pertunjukan skala besar, sering kali menggunakan
konsul mixing untuk monitor panggung secara terpisah,
dimana diperuntukkan untuk menciptakan monitor hasil
mix bagi monitor-monitor diatas panggung.
Konsul-konsul ini sering kali terletak di samping
panggung sehingga operator dapat berkomunikasi dengan
yang sedang tampil diatas panggung.
2.5.4.4. Equalizer
Equalizer yang ada dalam sistem tata suara dibagi ke
dalam
dua
bentuk;equalizer
grafik
dan
equalizer
p
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
Dalam kehidupan sehari-hari tidak jarang manusiamendapatkan
cobaan dan masalah-masalah. Baik itu dari orang-orang sekitar, keadaan
sekitar, suara-suara sekitar dan lain-lain. Dengan kata lain, semua yang
tertangkap oleh indra-indra si manusia itu sendiri terkadang membawa
kesan yang kurang begitu menyenangkan. Tetapi itu semua tergantung
pada selera masing-masing individu. Begitu pula pada elemen yang
disebut Musik. Musik tidak bisa dilepaskan dari selera per-individu.
Musik adalah salah satu elemen didalam kehidupan manusia yang
kehadiranya sudah sangat sulit untuk dipungkiri. Pada musik, manusia
dapat mengekspresikan segala sesuatunya dalam bentuk kreatifitas yang
imajinatif, yang nantinya akan menjauhkan dan menghilangkan rasa-rasa
kurang nyaman yang membuat manusia tersebut tadi kurang produktif.
Musik pada zaman ini sudah menjamur, bahkan sudah banyak pihak yang
menggantungkan hidupnya pada musik. Karena pada saat seperti sekarang
ini, persahaan-perusahaan baik besar maupun kecil telah banyak
mempergunakan musik sebagai media promosi dari sebuah produk yang
mereka ingin jual. Itu dikarenakan musik adalah salah satu media
komunikasi yang tepat dalam menyampaikan pesan kepada khalayak
ramai.
1
Fungsi dan kegunaan musik pada zaman sekarang sangat beragam.
Disamping musik bisa berfungsi sebagai penunjang kreatifitas manusia,
musik pada zaman sekarang juga digunakan sebagai lahan bisnis untuk
memenuhi kebutuhan materi manusia. Karena pada saat ini musik telah
berkembang menjadi sebuah industri hiburan (entertainment) yang
menjanjikan keuntungan ekonomi yang tidak bisa dibilang kecil. Salah
satu bisnis di bidang musik yang sangat menguntungkan antara lain adalah
Event Organizer.
Event Organizer sendiri bagi penulis adalah sebuah badan
komunikasi kreatif yang mempunyai visi & misi tertentu termasuk
didalamnya terdapat beranekaragam komunikasi dan kegiatan (salah
satunya bermusik), yang nantinya akan menghasilkan sesuatu yang
berguna bagi khalayak yang dituju.
Tentu saja sebuah acara akan berjalan dengan lancar, sesuai
keinginan dan tepat sasaran jika dalam acara tersebut terdapat sebuah
sistem manajerial yang baik dan kuat. Sistem manajerial itu sendiri
sangatlah kompleks danberagam.
Dibidang
inilah
“3HUNDRED
Production”bergerak
dan
menjalankan visi & misinya. Dalam kesempatan ini, penulis bersama 3
Hundred Production menyelenggarkan sebuah acara peluncuran produk
baru sebuah brand rokok.
Event yang di garapoleh 3HUNDRED pada kesempatan ini adalah
“DUNHILL BRAND ACTIVATION”.Event ini merupakan rangkaian
promo tur dari sebuah brand rokok yang di selenggarakan pada tanggal 19
2
Desember 2012 diFable, Jakarta. Event ini sendiri dimeriahkan oleh band
asal jakarta White Shoes & The Couples Company, Dj Hogi dan Dj Ekky
RNRM.
1.2.Perumusan Masalah
Identifikasi masalah dalam penulisan ini, penulis identifikasikan:
- Untuk mengetahui persiapan-persiapan yang dilakukan oleh pihak
3Hundreddalam
menyelenggarakan
“DUNHILL
BRAND
ACTIVATION” yang diselenggarakan di Fable, Jakarta.
- Untuk mengetahui kendala, masalah dan kesulitan yang dialami oleh
pihak 3Hundred dalam mempersiapkan dan menyelenggarakan
event“DUNHILL BRAND ACTIVATION”.
1.3 Tujuan Dan Manfaat Observasi
1.3.1 Tujuan Observasi
1.3.1.1. Bagi Pribadi
Untuk syarat memenuhi laporan Kuliah Kerja Lapangan program
studi Seni Musik Universitas Pasundan.
1.3.1.2.Bagi Lingkungan Universitas
Untuk mengetahui masalah dan kesulitan apa saja yang dialami
oleh 3HUNDREDterutama bagian produksi dalam menggelar
konser musik.
1.3.1.3.Bagi Masyarakat Luas
3
Mengetahui persiapan-persiapan apa saja yang dilakukan oleh
3Hundred dalam menggelar konser musik.
1.3.2 Manfaat Observasi
a. Bagi penulis, untuk menambah wawasan mengenai Event Organizer
terutama dalam saat persiapan-persiapan dan penyelenggaraansuatu
event musik
b. Bagi lembaga (Prodi. Seni Musik UNPAS), semoga tulisan ini dapat
menjadi informasi tambahan mengenai wawasan khususnya tentang
event organizer, tata panggung dan tata suara, serta menambah koleksi
kepustakaan
c. Bagi 3Hundred Production, semoga tulisan ini mampu memberikan
masukan dalam rangka meningkatkan prestasi dan kualitas, sehingga
bisa terusberkembang dan konsisten
d. Diharapkan bisa menjadi bahan referensi untuk observasi atau laporan
selanjutnya
e. Bagi masyarakat umum, semoga tulisan ini mampu memberi wawasan
tambahan mengenai Event Organizer, Tata Panggung dan Tata Suara.
1.4
Batasan Masalah
Untuk menghindari kesimpangsiuran, maka saya membatasi
masalah yangakan dibahas dan ditinjau, sehingga dengan adanya
pembatasan masalah yang jelas akan menimbulkan pembahasan yang
lebih baik dan lebih jelas dengan penulisan yang sistematis. Maka dari itu
saya hanya membahas mengenai pengaturan pada aspek tata panggung
4
dan tata suara dari event “DUNHILL BRAND ACTIVATION” yang
diselenggarakan pada tanggal 19 Desember 2012, bertempat di Fable,
Jakarta.
1.5 Maksud dan Tujuan Kuliah Kerja Lapangan
Observasi yang saya lakukan ini adalah untuk menerapkan ilmu
yang telahdipelajariselama diperkuliahan, kedalam lapangan kerja yang
sesungguhnya didunia pagelarankhususnya musik, serta mengetahui dan
memahami bentuk animo pengunjung dan tempat hiburan terhadap musik
yang disajikan serta bagaimana pihak panitia dalam mengadakan acara
yang bisa dinikmati oleh pengunjung. Tujuandari kegiatan ini adalah
menjadikan mahasiswaseni musikUnpas menjadi terampil dan mengerti
tentang bentuk apresisasi terhadap suatu karya musik.
1.6 Lokasi Kuliah Kerja Lapangan
Nama Perusahaan
:3Hundred Production
Alamat
: Jl. Dukuh no. 16 , Bandung, Jawa Barat, 40114
1.7 Sistematika Penulisan
Sistematika penyusunan laporan ini tertuang dalam empat bagian
yangtersusun dalam bab-bab, yang mana satu sama lain saling berkaitan,
dan disetiap bab terdiri dari sub-sub bab. Agar dapat memberikan
gambaran mengenai inti laporan ini, maka penulis akan memberikan
gambaran secara garis besarnyasebagai berikut :
Bab I Pendahuluan
5
Membahas tentang gambaran umum dan pembahasan masalahmasalah pokok yang melandasi penulisan, Bab ini dapat dikatakan sebagai
suatu penghubung bagi permasalahan yang dirangkum dalam bab-bab
berikut.
Bab II Landasan Teori
Memuat tentang beberapa landasan teoritentang pengertian event
organizer, manajemen,tata suara,tata panggung dan lain-lain
Bab III Profil 3Hundred Production
Memuat tentang informasi perusahaan dimana penulis sebagai
observer melakukan Kuliah Kerja Lapangan, yaitu berupa data-data
mengenai perusahaan tersebut.
Bab IV Analisis Dan Pembahasan
Merupakan isi dari analisis dan permasalahan yang akan dibahas
yaitu laporan dari observasi yang telah penulis lakukan.
Bab V Penutup
Berupa kesimpulan dan saran dari hasil observasi yang telah
dilakukan.
1.8 Persyaratan dan Prosedur Kuliah Lapangan
Untuk dapat mengikuti mata kuliah kerja lapangan ini, penulis
harus terlebih dahulu memenuhi persyaratan secara akademis, yaitu telah
mengambil dan lulus mata kuliah Manajemen Pagelaranserta mata kuliah
pendukung
lainnya.
Untuk
dapat
mengikuti
mata
kuliah
kerja
lapangan,penulis harus melakukan survey untuk mencari perusahaan yang
6
bergerak dibidang penyelenggaraan pagelaran diberbagai kota khususnya
kota Bandung agar lebih mudah untuk berkomunikasi dan mengumpulkan
data dengan pihak kampus juga penulis.
Kemudian penulis mengajukan surat izin kuliah kerja lapangan
kepada ketua jurusan yang bersangkutan mengenai nama perusahaan serta
tempat untuk melaksanakan kerja lapangan tersebut dalam jangka waktu
tertentu, setelah surat disetujui dan dikeluarkan oleh ketua jurusan yang
menyatakan bahwa penulis tersebut telah layak untuk mengikuti mata
kuliah kerja lapangan sesuai dengan persyaratan akademis, maka proses
selanjutnya mahasiswa mengajukan surat izin kuliah kerjalapangan yang
dikehendaki.
7
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1.Tinjauan Manajemen
2.1.1. Pengertian Umum tentang Manajemen
Kata
manajemen
yang
dalam
bahasa
inggrisnya
adalah
“management” atau di ambil dari kata “to manage” mempunyai arti;
mengurusi, mengendalikan atau menangani sesuatu. Menurut Oey Liang
Lee dalam bukunya Manulang (2005), manajemen adalah seni dan ilmu
perencanaan, pengorganisasian, penyusunan, pengarahan, dan pengawasan
sumber daya untuk mencapai tujuan yang sudah ditetapkan.
Robinson Pearce mengatakan dalam sebuah bukunya Silalahi (2002),
“Management is the process of optimizing human, material, and financial
contributions for the achievement of organizational goals”.Manajemen
adalah sebuah proses pengoptimalisasian sumber daya manusia, benda dan
kontribusi finansial atau keuangan untuk sebuah pencapaian tujuan
organisasi.
Mary Parker Follet (1868-1933), seorang pekerja sosial yang juga
salah seorang pencetus teori “Organization Theory” dan “Organization
Behavior” berkebangsaan Amerika, mendefinisikan manajemen sebagai
seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini berarti
bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain
untuk mencapai tujuan organisasi.
8
Dengan demikian cukup jelas bahwa administrasi merupakan
cakupan yang lebih luas dari kata manajemen sendiri atau manajemen bisa
dikatakan inti dari sebuah administrasi. Tanpa manajemen yang baik
administrsai pun tidak akan berjalan dengan baik.
Suatu organisasi bisa berjalan dengan baik dan efektif apabila didalamnya
dapat mengoptimalkan potensi – potensi yang dimiliki agar tujuan yang
ingin di capai bersama bisa tercipta dan terwujud.
2.1.2. Unsur – Unsur Manajemen
Dalam pengaplikasian dalam kehidupan sehari-hari manajemen
memiliki unsur-unsur yang harus dipenuhi. Masing-masing memiliki peran
yang penting dalam pengaplikasianya. Berikut adalah unsur-unsur yang
terdapat dalam manajemen yang penulis dapatkan dari Harold Knoontz
dan O’ Donnel, dalam bukunya
yang berjudul “Principles of
Management”.
Man (Sumber Daya Manusia)
Dalam
manajemen,
faktor
manusia
adalah
yang
paling
menentukan. Manusia yang membuat tujuan dan manusia pula yang
melakukan proses untuk mencapai tujuan. Tanpa ada manusia maka tidak
akan ada proses kerja, sebab pada dasarnya manusia adalah makhluk kerja.
Money (Uang)
Uang merupakan salah satu unsur yang tidak dapat diabaikan.
Uang merupakan alat tukar dan alat pengukur nilai. Besar-kecilnya hasil
kegiatan dapat diukur dari jumlah uang yang beredar dalam perusahaan.
Oleh karena itu uang merupakan alat (tools) yang penting untuk mencapai
9
tujuan karena segala sesuatu harus diperhitngkan secara rasional. Hal ini
akan berhubungan dengan berapa uang yang harus disediakan untuk
membiayai gaji tenaga kerja, alat-alat yang dibutuhkan dan harus dibeli
serta berapa hasil yang akan dicapai dari suatu organisasi.
Materials (bahan)
Material terdiri dari bahan setengah jadi (raw material) dan bahan
jadi. Dalam dunia usaha untuk mencapai hasil yang lebih baik, selain
manusia yang ahli dalam bidangnya juga harus dapat menggunakan
bahan/materi-materi sebagai salah satu sarana. Sebab materi dan manusia
tidak dapat dipisahkan, tanpa materi tidak akan tercapai hasil yang
dikehendaki.
Machines (mesin)
Dalam kegiatan perusahaan, mesin sangat diperlukan. Penggunaan
mesin akan membawa kemudahan atau menghasilkan keuntungan yang
lebih besar serta menciptakan efisiensi kerja.
Methods (metode)
Dalam pelaksanaan kerja diperlukan metode-metode kerja. Suatu
tata cara kerja yang baik akan memperlancar jalannya pekerjaan. Sebuah
metode dapat dinyatakan sebagai pertimbangan-pertimbangan kepada
sasaran, fasilitas-fasilitas yang tersedia dan penggunaan waktu, serta uang
dan kegiatan usaha. Perlu diingat meskipun metode baik, sedangkan orang
yang melaksanakannya tidak mengerti atau tidak mempunyai pengalaman
maka hasilnya tidak akan memuaskan. Dengan demikian, peranan utama
dalam manajemen tetap manusianya sendiri.
Market (pasar)
10
Memasarkan produk sudah barang tentu sangat penting sebab bila
barang yang diproduksi tidak laku, maka proses produksi barang akan
berhenti. Artinya, proses kerja tidak akan berlangsung. Oleh sebab itu,
penguasaan pasar dalam arti menyebarkan hasil produksi merupakan
faktor menentukan dalam perusahaan. Agar pasar dapat dikuasai maka
kualitas dan harga harus sesuai dengan selera konsumen dan daya beli
(kemampuan) konsumen.
Sebuah organisasi akan gagal apabila didalam tubuh organisasi tersebut tidak
mempunyai kerja sama yang solid atau bulat antara point-point yang disebutkan
diatas. Oleh karena itu masing – masing pihak harus bekerja dengan konsisten
sesuai dengan tugasnya masing – masing. Dan harus selalu mengingat dengan
tujuan yang telah ditetapkan, tidak boleh hanya mementingkan kepentingan
golongan atau individu.
2.1.3. Fungsi – Fungsi Manajemen
Fungsi manajemen adalah elemen-elemen dasar yang akan
selalu ada dan melekat di dalam proses manajemen yang akan
dijadikan acuan oleh manajer dalam melaksanakan kegiatan untuk
mencapai tujuan. Fungsi manajemen pertama kali diperkenalkan
oleh seorang industrialis Perancis bernama Henry Fayol pada awal
abad ke-20. Ketika itu, ia menyebutkan lima fungsi manajemen,
yaitu merancang, mengorganisir, memerintah, mengordinasi, dan
mengendalikan. Namun saat ini, kelima fungsi tersebut telah
diringkas menjadi tiga, yaitu:
1.
Perencanaan (planning) adalah memikirkan apa yang akan
dikerjakan dengan sumber yang dimiliki. Perencanaan dilakukan
untuk menentukan tujuan perusahaan secara keseluruhan dan cara
terbaik untuk memenuhi tujuan itu. Manajer mengevaluasi berbagai
rencana alternatif sebelummengambil tindakan dan kemudian
melihat apakah rencana yang dipilih cocok dan dapat digunakan
untuk memenuhi tujuan perusahaan. Perencanaan merupakan
11
proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa
perencanaan, fungsi-fungsi lainnya tak dapat berjalan.
2.
Pengorganisasian (organizing) dilakukan dengan tujuan membagi
suatu kegiatan besar menjadi kegiatan-kegiatan yang lebih kecil.
Pengorganisasian
mempermudah
manajer
dalam
melakukan
pengawasan dan menentukan orang yang dibutuhkan untuk
melaksanakan
tugas-tugas
yang
telah
dibagi-bagi
tersebut.
Pengorganisasian dapat dilakukan dengan cara menentukan tugas
apa yang harus dikerjakan, siapa yang harus mengerjakannya,
bagaimana tugas-tugas tersebut dikelompokkan, siapa yang
bertanggung jawab atas tugas tersebut, pada tingkatan mana
keputusan harus diambil.
3.
Pengarahan
(directing)
adalah
suatu
tindakan
untuk
mengusahakan agar semua anggota kelompok berusaha untuk
mencapai sasaran sesuai dengan perencanaan manajerial dan usaha.
2.2. Tinjauan Event Organizer
2.2.1. Pengertian Event dan Event Organizer
Event
didefinisikan
sebagai
suatu
kegiatan
yang
diselenggarakan untuk memperingati hal-hal penting sepanjang
hidup manusia baik secara individu atau kelompok yang terikat
secara adat, budaya, tradisi dan agama yang diselenggarakan pada
waktu tertentu.
Menurut Shone dan Parry (2002), event spesial adalah
fenomena yang berasal dari kegiatan tidak rutin yang memiliki
tujuan individual, kebudayaan dan keorganisasian yang terpisah
dari
kehiduapan
sehari-hari,
yang
bersifat
merayakan,
mempertunjukan atau menatang wawasan dari suatu kelompok
manusia.
Selain itu, Goldblatt dalam Shone dan Parry (2002)
menggarisbawahi aspek dari Events adalah: Event spesial
12
melaksanakan momen unik dalam sebuah upacara dan ritual untuk
memuaskan sebuah kebutuhan spesifik.
Gambar 2.1Kategori Special Events
Special Event juga meliputi semua aktivitas hidup manusia,
special events merupakan kegiatan yang sangat besar dan
kompleks. Special events dapat diselenggarakan mula dari jenis
event perorangan yang sederhana dan kecil seperti pesta ulang
tahun atau pesta pernikahan sampai dengan events yang besar.
Special events juga dapat diselenggarkan dengan kompleksitas
yang lebih luas secara internasional seperti Olympic Games.
Karena jenis kegiatannya, maka setiap events yang memiliki
kekhasan
tersendiri
dari
event
dapat
mendukung
terselenggaranya special events.
Leisure
Event
telah
berkembang
sejak
bangsa
Roma
menyelenggarakan kegiatan gladiator. Bentuk leisure event yang
ada saat itu adalah berupa pertandingan yang diselenggarakan di
Coloseum, Roma, Italia, dengan susunan tempat duduk berupa
teater dan menampilkan petarung-petarung pada pertandingan
gladiator tersebut. Pada saat ini, leisure event yang berkembang
banyak berdasarkan pada kegiatan keolahragaan. Kegiatan yang
sama
memiliki
unsur
pertandingan
didalamnya
mendatangkan banyak pengunjung pada event tersebut.
13
dan
Personal Event adalah segala bentuk kegiatan yang didalamnya
terlibat anggota keluarga atau teman. Banyak aspek kehidupan
masa kini telah merubah bentuk asli kegiatan personal event,
misalnya pesta ulang tahun, pesta pernikahan bahkan termasuk
juga perayaan-perayaan pribadi lainnya. Penyelenggaraan pesta
pernikahan dalam kategori personal event merupakan kegiatan
yang paling kompleks, karena di manapun di dunia ini,
penyelenggaraan pesta pernikahan yang sukses tidak dinilai dari
besarnya jumlah undangan atau tamu yang akan hadir, tetapi
dari bagaimana baiknya penyelenggaraan pesta pernikahan
tersebut.
Cultural Event selalu identik dengan upacara adat, dan tradisi
yang memiliki nilai sosial tinggi dalam tatanan masyarakat,
sehingga penyelenggaraannya saat ini menjadi sangat penting.
Organizational Event merupakan kegiatan besar pada setiap
organisasi. Pada kategori ini, bentuk event yang diselenggarakan
tentunya disesuaikan dengan tujuan organisasi. Misalnya
konferensi yang diselenggarakan oleh partai politik, bisa juga
berupa eksibisi yang diselenggarakan oleh perusahaan, misalnya
pameran telepon genggam atau berupa pameran dagang bagi
perusahaan untuk memperkenalkan produk terbarunya. Kegiatan
ini telah memberikan banyak inspirasi bagi industri untuk turut
serta menggunakan ide ini sebagai cara meningkatkan
pendapatan perusahaannya.
Sedangkan Eventorganizer adalah suatu organisasi atau
sebuah tim yang mengelola suatu event. Setiap kegiatan event yang
diselenggarakan mempunyai tujuan yang sama yaitu mencari
keuntungan untuk ke dua belah pihak.Baik untuk penyelenggara
terhadap sponsor ataupunpenyelenggara terhadap penonton yang
hadir di saat pertunjukan berlangsung. Keuntungan bisa berupa
materi maupun non materi.
14
Event
organizer
sendiri
sudah
dikenal
lama
oleh
masyarakat.Pada saat ini tidak hanya sebuah perusahaan saja yang
bisa memanfaatkan jasa event organizer dalam membuat suatu
event tetapi OSIS sekolah dalam membuat acara pensi (pentas seni)
sekolah juga bisa meminta bantuan jasa kepada event organizer.
Dengan adanya event organizer sebenarnya bisa mempermudah
perwujudan ide atau rencana dalam menggelar sebuah acara
(event). Event-event ini meliputi kegiatan seperti penyelenggaraan
pameran, pagelaran musik, pesta, seminar, pentas seni, peluncuran
(launching)sebuah produk dan kegiatan lainnya yang disesuaikan
dengan permintaan pengguna jasa event organizer.
Event organizer atau yang sering disebut EO merupakan
suatu organisasi yang cara kerjanya dilakukan secara team work.
Karena dilakukan secara kerja tim maka modal utama dari sebuah
EO adalah ketekunan, kreatifitas dan inovasi.Bukan saja dengan
uang dalam jumlah yang besar. Oleh karena itu untuk membuat
landasan profesi di bidang event organizer, memerlukan jaringan
yang luas, bekerja dengan totalitas dan loyalitas tinggi, berpikir
kreatif dan inovatif, berkemampuan komunikasi dan negosiasi yang
baik, kemampuan menyusun rencana (konsep) dengan matang,
kemampuan dalam menganalisa biaya secara cermat, kemampuan
bekerja sama yang solid, mengembangkan seni imajinasi,
berkemampuan membuat evaluasi, konsisten terhadap job desk-nya
masing-masing, serta tidak pernah cepat puas.
Adapun jenis EO terbagi menjadi 3 bagian yaitu;
1.
EO spesialis MICE (Metting,Incentive,Convetion, Exhibition),
2.
EO spesialis kontraktor atau vendor (melayani semua
keperluaan yang diinginkan perusahaan dari A sampaiZ),
3.
EO spesialis Program (Showbiz, Wedding, dan lain-lain).
Sedangkan untuk “3HUNDRED Production”, EO ini lebih
memfokuskan jenis usahanya padaEO spesialis program. Hal ini
dikarenakan 3HUNDREDdapat membuat suatu usaha yang
15
terkonsentrasi pada tujuan perusahaan. Dapat pula menentukan
target yang dituju secara mudah sehingga tetap konsisten terhadap
bidangnya. Dalam event-event 3HUNDRED terdapat level eventevent yang bisa 3HUNDRED kerjakan. Mulai dari event berskala
kecil, menengah hingga event berskala besar. Event skala kecilnya
dilakukan secara rutin setiap bulannya dimaksudkan untuk
membuat nama 3HUNDRED terus terdengar oleh khalayak ramai.
Event skala menengah adalah event-event yang mengurusi
peluncuran album sebuah band yang terselenggara atas permintaan
sebuah band yang akan mengeluarkan sebuah album baru untuk
bandnya.Sedangkan event skala besarnya adalah event dengan
pengisi atau talent internasional juga didukung oleh sebuah merek
ternama yang natinya akan menjadi investor dalam event berskala
besar tersebut.
Untuk mewujudkan kesuksesan suatu event maka suatu
event organizer membutuhkan sebuah konsep yang sangat matang,
jelas dan terarah. Berikut adalah tahapan strategis dalam membuat
sebuah event:
1.
Mempunyai konsep yang kretif dan menarik
2.
Mempersiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan
event secara baik dan tersusun
3.
Eksekusi event yang signifikan
Dalam pembuatan konsep event, sebuah event organizer
harus bisa mempunyai konsep yang berbeda atau konsep yang
belum pernah terpikirkan oleh event organizer lain agar suatu event
yang akan diselenggarakan bisa menarik dan tidak membosankan.
Dalam mewujudkan suatu konsep maka di butuhkan produksi, baik
itu dari produksi teknis maupun non teknis yang bisa melengkapi
kebutuhan konsep yang sudah ada.
Kemudahan yang ditawarkan beragam EO sekarang sudah
menjadi semacam kebutuhan.Kapan saja sebuah lembaga, atau
16
perusahaan, atau perorangan ingin membuat suatu acara atau event,
maka EO menjadi solusi yang paling mudah. Dengan kata lain EO
bisa membantu atau memudahkan dalam pembuatan suatu acara.
2.2.2. Tahapan dalam Event Organizer
2.2.2.1.Tahap Pra Produksi ( Perencanaan )
a.
Menjabarkan ide sebagai konsep
b.
Pembentukan sebuah tim kerja
c.
Penentuan atau observasi venue
d.
Pengembangan konsep kreatif
e.
Promosi, publikasi, dan promosi event.
f.
Penyelesaian administrasi venue, kontrak, perijinan.
Tahapan pra produksi ini sangat penting untuk
pembentukan suatu event. Karena akan menentukan
kelancaran operasional pada saat produksi. Kerangka dari
konsep acara, pembagian kerja, promosi event, penentuan
tempat acara dilakukan pada tahap ini. Karena itu tahap ini
merupakan
salah
satu
proses
pertama
untuk
menyelenggarakan sebuah acara atau kegiatan. Dalam EO
3HUNDREDtahap pra produksi ini dilakukan dalam rapat
rutin yang diadakan setiap hari selasa dan jumat. Dilakukan
rapat setiap hari selasa dan jumat dimaksudkan untuk
memberikan informasi sesuai dengan job desk yang telah
diberikan kepada masing-masing divisi. Pada tahap pra
produksi ini penulis menjabat sebagai assistant production.
Dimana
job
desknya
mencatat
kebutuhan-kebutuhan
produksi apa saja dalam membuat sebuah event. Untuk
bagian produksi sendiri dibagi menjadi 2 yaitu produksi
teknis dan produksi non teknis. Produksi teknis mencakup
sound system yang dibutuhkan, lighting, biasanya produksi
tekhnis
lebih
Sedangkan
memfokuskan
produksi
mempersiapkan
non
kebutuhan
17
pada
kebutuhan
stage.
teknis
bertugas
untuk
diluar
stage
contohnya
mengukur panjang dan lebar panggung yang dibutuhkan
untuk
membuat
backdrop,
mencetak
id
card,
mempersiapkan kebutuhan riders sebuah band, percetakan,
iklan audio, screening tvc.Membooking semua kebutuhan
produksi untuk kelancaran show baik itu stage / non stage,
input bukti-bukti pembayaran / tagihan kepada finance,
membuat budgeting untuk kebutuhan produksi atas
persetujuan finance dan PO (Project Officer).
2.2.2.2. Tahap Produksi
a. Kesiapan crew, seperti show director, ticketing, volunteer,
dan seksi- seksi yang lain.
b. Gladi resik
c. Pelaksanaan dan pengawasan event
Tahap produksi adalah saat semua tim berkerja di
lapangan mempersiapkan event hingga saat event selesai
digelar. Dalam tahap ini kinerja sebuah EO akan dilihat dan
diamati oleh banyak pihak, baik itu penyandang dana dalam
hal ini investor, ataupun penonton yang datang. Bila dalam
tahap pra produksi semua sudah jelas dan terkonsep dengan
matang, maka dalam tahap produksi ini, sebuah EO akan
lebih mudah dalam menyelenggarakan event.
2.2.2.3. Tahap Pasca Produksi (Laporan dan Evaluasi)
Tahap pasca produksi adalah saat dimana sebuah EO
menyelenggarakan evaluasi menyeluruh tentang acara yang
telah dilaksanakan.Evaluasi ini dilakukan dimulai dari
tahap perencanaan hingga saat acara diselenggarakan.
Tujuan dari evaluasi ini untuk mengoreksi kesalahan atau
koordinasi yang kurang sehingga dapat dijadikan sebagai
bahan pelajaran agar tidak diulangi kembali pada acaraacara yang akan datang. Selain itu evaluasi ini juga tidak
hanya untuk menemukan kesalahan saja, tetapi untuk
18
meningkatkan kinerja yang sudah baik menjadi lebih baik
lagi. Di 3HUNDRED evaluasi ini dilakukan seminggu
setelah acara selesai dan wajib dihadiri oleh semua anggota.
2.2.3 Proses Tahapan Pembuatan Event
1.
Menentukan ide dan membuat konsep yang menarik.
2.
Menuangkan konsep dalam suatu rancangan tertulis.
3.
Membuat pertemuan dengan orang-orang yang tertulis
dalam rancangan
4.
Membentuk tim kerja.
5.
Menginformasikan konsep pada tim kerja, kemudian
menyusun konsep tersebut dalam bentuk proposal.
6.
Menentukan pihak-pihak (sponsor, investor) yang akan
terlibat dalam event tersebut.
7.
Menyebarkan
proposal
kepada
sebuahperusahaan-
perusahaan yang dituju.
8.
Melakukan follow up terhadap calon sponsor.
9.
Menghubungi seluruh supplier, pengisi acara, konfirmasi
tempat digelarnya acara dan seluruh atribut pendukungnya
lainnya seperti perijinan keamanan, perijinan tempat dan
lain-lain.
10. Melakukan kontrak terhadap semua pihak terutama
sponsor.
11. Melakukan technical metting bersama pihak sponsor dan
venue.
12. Melakukan technical meeting kepada calon volunteer
(panitia) biasanya dilakukan satu minggu sampai dua
minggu sebelum event diselenggarakan.
13. Konfrensi pers (jika diperlukan).
14. Melakukan publikasi melalui media cetak dan media
elektronik (radio, tv, internet).
15. Menyebar pamflet, flyer, membuat baligo dll
19
16. Siap melakukan loading dan akhirnya sampai pada
melaksanakan event.
2.3. Produksi dan Pencahayaan
Dalam memproduksi suatu event banyak diperlukannya alat-alat
(machines) untuk mendukung pertunjukan tersebut. Di sinilah tugas
bagian produksi pada event untuk mempersiapkan alat pendukung
pertunjukan tersebut alat pendukung pertunjukan contohnya adalah
lighting(pencahayaan),rigging(panggung), sound system(tata suara),
backdrop,id card, dan sebagainya. Tugas produksi di bagi menjadi 2
yaitu produksi teknis dan non teknis.
Produksi teknis meliputi sound system, rigging, lightingseperti
yang telah diterangkan sebelumnya.Sedangkan produksi non teknis
meliputi mempersiapkan kebutuhan diluar masalah teknis. Seperti
contohnya, mempersiapkan id card untuk panitia, mempersiapkan baju
panitia, mengukur floor panggung untuk back drop (kebutuhan selain
diatas panggung).
2.3.1. Tata Cahaya/Lighting
Dalam seni pertunjukan, tata cahaya berada dalam disiplin
teknik produksi bersama dengan tata panggung, kriya panggung
(stage craft) dan hal-hal lain yang bersifat sebagai pendukung
visual suatu pagelaran. Dalam perkembangan seni pertunjukan
di Indonesia, teknik produksi belum mendapat perhatian yang
cukup bahkan dalam pendidikan kesenian pun tidak ada jurusan
yang membuka peminatan dalam teknik produksi tersebut.
Dengan
semakin
banyaknya
festival-festival
seni
pertunjukan diberbagai kota, maka kebutuhan untuk mengemas
pertunjukan menjadi sesuatu yang menarik dan lain daripada
20
penyajian kelompok lain, maka kebutuhan pemahaman teknik
produksi semakin tumbuh.
Namun seringkali tumbuhkembangnya seni pertunjukkan
tidak diringi dengan berkembangnya gedung pertunjukkan.
Akustik ruangan, penataan cahaya dan tata teknik panggungnya
senantiasa tidak memenuhi persyaratan minimal untuk suatu
pertunjukkan. Dalam situasi seperti inilah, para pekerja di
belakang panggung merekayasa agar pertunjukan menjadi
sesuatu
yang
berarti
dan
punya
sumbangan
dalam
perkembangan seni pertunjukkan.
Studi-studi yang dilakukan oleh para pekerja belakang
panggung pada umumnya dilakukan sendiri oleh para pelaku itu
sendiri atau bersama-sama dengan kelompoknya atau jika
beruntung bisa mengikuti lokarya-lokarya (workshop) yang
diselenggarakan oleh lembaga-lembaga kesenian yang memiliki
perhatian
lebih
terhadap
perkembangan
di
dunia
seni
pertunjukkan.
Seorang penata cahaya, disamping harus studi tentang teks,
koreografi dan seni visual yang lain, juga harus memahami
tentang aspek teknik dari peralatan-peralatan yang akan menjadi
media ekspresinya dan memahami karakter dari bentuk
panggung dan auditoriumnya.Pemahaman teks bisa dipelajari
dengan
mempelajari
sejarah
dan
genre
dari
gaya
pertunjukkannya.
Inti dari penataan cahaya adalah membangun atmosfir bagi
para pelaku seni yang sedang melakukan pentas di panggung
pertunjukkan. Tentu saja dalam hal ini diskusi dengan para
pekerja artistik yang lain seperti penata set, dan lain-lain menjadi
suatu keharusan.
Studi pentas dan auditorium, karakter dari pentas amat
tergantung pada auditorium. Panggung secara umum dapat di
bagi menjadi 3 bentuk yang berbeda yaitu;
21
1.
Pentas Arena. Bentuk pentas dimana penonton dengan
pentasnya dipisahkan oleh orchestra pit dan penonton melihat
dari satu arah saja. Contohnya adalah pertunjukan wayang.
2.
Pentas Proscenium. Bentuk pentas dimana pentas dan
penonton berada dalam satu atap. Penonton melihat pentas dari
berbagai sisi yang pada umumnya 3 sisi. Variasinya amat
banyak seperti tapal kuda, lingkaran (theatre in round), dan
lain-lain.
3.
Trust. Gabungan antara pentas proscenium dengan teather
arena.
Dari
sekian
banyak
variasi
pentas,
pentas
prosceniumlah yang paling banyak memerlukan peralatan
pendukung untukmembuat para penyaji secara harfiah menjadi
pusat perhatian para penontonnya.
2.3.2. Aplikasi Pencahayaan
Studi utama dari penataan cahaya adalah alam beserta isinya.
Karena penataan cahaya di atas pentas merupakan tiruan dari apa
yang terjadi di alam semesta ini. Sumber cahaya di bedakan menjadi
2;
1. Cahaya langsung adalah cahaya yang berasal dari matahari
dengan segala pantulannya
2. Cahaya tak langsung adalah cahaya yang berasal dari bulan
dengan segala pantulannya
Aplikasi dari sumber pencahayaan tersebut di bedakan menjadi
sebagai berikut :
Keylight adalah cahaya utama yang berasal dari lampu-lampu
tipe profile, lakolite, maupun ellipsoidale.Karakter cahayanya
tajam dengan pendaran cahaya yang dibuat amat tajam dan
menyebar karena adanya lensa planno convex yang dapat
22
diatur jaraknya dengan sumber cahaya.Biasanya digunakan
untuk mencahayai wilayah yang khusus.
Fill light.Cahaya pengisi yang berasal dari lampu-lampu
fresneel dan flood. Karakter cahayanya lembut dan merata dari
pusat hingga ke samping karena sumber cahayanya di pecah
oleh lensa sperikel. Namun cahayanya dapat dipusatkan dan
disebar dengan mengatur jarak lensanya dengan sumber
cahayanya. Biasanya digunakan untuk mendapatkan suasana
dengan menyinari panggung dengan warna-warna hangat dan
dingin.Untuk mencapai hasil maksimal dalam tata cahaya atau
lighting, penata cahaya harus mempunyai pengetahuan yang
cukup mengenai sistem jaringan listrik dan segala aturan
keselamatan pemasangan listrik.
Distribusi cahaya
menjadi bagian
yang penting dalam
perencanaan tata cahaya agar seluruh wilayah pertunjukkan dapat
tersinari. Pencahayaan sendiri dapat dibagi menjadi:
1. Front light cahaya yang berasal dari depan pentas yang bertujuan
untuk membuat wajah dapat terlihat oleh penonton. Jika jarak
sumber cahaya dan objek cukup jauh maka diperlukan profile,
lakollite, ellipsoidale.
2. Overhead adalah cahaya yang berasal dari atas kepala pemain
dengan tujuan menyinari area panggung dari atas. Area khusus
bagi pemain, dengan menjatuhkan cahaya tegak lurus diatas kepala
pemain (downlight) meskipun beresiko bohlam menjadi cepat
putus oleh panas yang tidak tersalur akibat posisi tersebut.
3. Down light adalah area khusus bagi pemain dengan menjatuhkan
cahaya tegak lurus diatas kepala pemain.
4. Back lightadalah cahaya yang berasal dari belakang pemain yang
membuat bagian atas pemain menjadi lebih terang dibandingkan
bagian lain. Dengan demikian pemain seakan-akan tidak menempel
pada backdrop.
23
5. Side light adalah cahaya yang berasal dari samping dengan tujuan
untuk mencahayai sisi kiri atau kanan pemain. Biasanyabanyak
digunakan untuk pertunjukkan tari atau balet.
6. Cyclorama adalah cahaya yang lembut dari atas (upper horizone)
dan dari lantai panggung (lower horizone) yang berfungsi
memberikan cakrawala dan untuk merubah suasana.
2.3.4. Tahapan Pemasangan Lighting
Pelaksanaan persiapan pementasan, biasanya jadwalnya
ditentukan oleh stage manager. Dengan ururtan pemasangan set,
penataan lampu dan penataan suara. Tahapan pekerjaan yang
dilakukan oleh tim tata cahaya setelah berkoordinasi dengan stage
manager grup maupun dari stage manager dari gedung yang
bersangkutan adalah sebagai berikut:
1. Instalasi pekerjaan menggantung lampu sesuai type dan
posisinya, memasang instalasi sesuai dengan no channel yang
dikehendaki.
2. Trimmenempatkan posisi lampu pada ketinggian yang
dikehendaki
3. Chanell listmencek no channel apakah sudah sesuai dengan
hook up.
4. Focusingmengarahkan cahaya ke area yang di kehendaki
sekaligus memasang filter lampu.
5. Plottingmenyusun lighting cue bersama dengan para pemain
dan sutradara.
6. Dry Rehearsal latihan seluruh aspek tekhnik yang diperlukan
dalam pertunjukan, pergantian set, perubahan lampu dan efek –
efek suara dipandu oleh stage manager namun tanpa pemain
seringkali disebut juga technical rehearsal.
24
7. Dress rehearsal latihan lengkap seluruh aspek pemanggungan,
pemain denganmake up dan busana lengkap dari awal hingga
akhir. Dress rehearsal sering disebut juga gladi resik
8. Show time dimana pertunjukan dimulai dan biasanya pada saat
pertunjukan dimulai dibutuhkan sekali kerja sama antara stage
manager, crew tata cahaya, dan pemain.
2.4 Tata Panggung
2.4.1. Pengertian Tata Panggung
Tata panggung bisa disebut juga dengan scenery atau
pemandangan latar belakang (background), tempat memainkan
talent.Tata panggung dalam pengertian luas adalah suasana seputar
gerak laku di atas panggung dan semua elemen-elemen visual, atau
yang
terlihat
oleh
mata
yang
mengitari
talent
dalam
pementasan.Tata panggung dalam pengertian teknik terbatas yaitu
benda yang membentuk suatu latar belakang fisik dan memberi
batas lingkungan gerak laku.Dengan mengacu pada definisi
tersebut terdapat pengertian bahwa tata panggung adalah semua
latar belakang dan benda-benda yang ada dipanggung guna
menunjang seorang talent dalam mempresentasikan karyanya.
Panggung menurut Purwadarminta ialah lantai yang
bertiang atau rumah yang tinggi atau lantai yang berbeda
ketinggiannya
untuk
bermain
sandiwara,
balkon
atau
podium.Dalam seni pertunjukan panggung dikenal dengan istilah
Stage melingkupi pengertian seluruh panggung.Jika panggung
merupakan tempat yang tinggi agar karya seni yang diperagakan
diatasnya dapat terlihat oleh penonton, maka pentas juga
25
merupakan suatu ketinggian yang dapat membentuk dekorasi,
ruang tamu, kamar belajar, rumah adat dan sebagainya.
Panggung yaitu suatu tempat yang ditinggikan yang berisi
dekorasi sehingga penonton dapat dengan jelas melihat apa yang
disajikan di panggung.Dalam istilah sehari-hari sering disebut
dengan panggung pementasan sehingga apabila suatu seni
pertunjukan dipergelarkan tanpa menggunakan panggung maka
disebut arena pementasan.Sehingga pementasan dapat diadakan
diarena atau lapangan.
2.4.2. Macam-macam Panggung
Secara fisik bentuk panggung dapat dibagi menjadi tiga
macam, yaitu panggung pigura atau biasa disebut dengan
prosenium, panggung portable dan panggung arena.
2.4.2.1. Prosenium atau Panggung Pigura
Panggung prosenium merupakan panggung yang
memiliki
ruang
gambarmelalui
prosenium
mana
atau
penonton
suatu
bingkai
menyaksikan
pertunjukan.Hubungan antara panggung dan auditorium
dipisahkan atau dibatasi oleh dinding atau lubang
prosenium.Sedangkan sisi atau tepi lubang prosenium
bisa berupa garis lengkung atau garis lurus yang dapat
disebut dengan pelengkung prosenium (Proscenium
Arch).Panggung prosenium dibuat untuk membatasi
daerah
pemeranan
dengan
penonton.Arah
dari
panggung ini hanya satu jurusan yaitu kearah penonton
saja, agar pandangan penonton lebih terpusat kearah
pertunjukan.Para pemeran diatas panggung juga agar
lebih jelas dan memusatkan perhatian penonton.
26
Dalam kesadaran itulah maka keadaan pentas
prosenium harus dapat memenuhi fungsi melayani
pertunjukan dengan sebaik-baiknya.
Gambar 2.2Panggung Prosenium
Gambar 2.3Panggung Prosenium (Tampak Atas)
2.4.2.2. Panggung Portable
Panggung portable yaitu panggung tanpa layar
muka dan dapat dibuat di dalam maupun di luar gedung
27
dengan mempergunakan panggung (podium, platform)
yang dipasang dengan kokoh di atas kuda-kuda.
Sebagai tempat penonton biasanya mempergunakan
kursi lipat. Pertunjukan dapat dilakukan dengan
mematikan lampu (black out) sebagai pengganti layar
depan. Dengan kata lain bahwa panggung portable
yaitu panggung yang dibuat secara tidak permanen
pada satu tempat atau wilayah (biasanya bisa dimana
saja).
Gambar 2.4Panggung Portable
Gambar 2.5 Panggung Portable 2
28
2.4.2.3. Panggung Arena
Panggung arena merupakan bentuk panggung
yang paling sederhana dibandingkan dengan bentukbentuk pangung yang lainnya.Panggung ini dapat
dibuat di dalam maupun di luar gedung asal dapat
dipergunakan secara memadai.Kursi-kursi penonton
diatur sedemikian rupa sehingga tempat panggung
berada di tengah dan antara deretan kursi ada lorong
untuk masuk dan keluar pemain atau penari menurut
kebutuhan pertunjukan tersebut. Papan penyangga
(peninggi) ditempatkan di belakang masing-masing
deret kursi, sehingga kursi deretan belakang dapat
melihat
dengan
baik
tanpa
terhalang
penonton
dimukanya.
Sebagai penganti layar pada akhir pertunjukan
atau pergantian babak dapat digunakan dengan cara
mematikan lampu (black out). Perlengkapan tata lampu
dapat
dibuatkan
tiang-tiang
tersendiri
dan
penempatannya harus tidak mengganggu pandangan
penonton.
Berbagai ragam bentuk panggung arena adalah
sebagai berikut :
a.
Panggung arena tapal kuda adalah panggung
dimana separuh bagian pentas atau panggung
masuk kebagian penonton sehingga membentuk
lingkaran tapal kuda.
29
Gambar 2.5Panggung Arena Tapal Kuda (Tampak
Atas)
b.
Panggung arena ¾berarti ¾ dari panggung masuk
kearah penonton atau dengan kata lain penonton
dapat menyaksikan pementasan dari tiga sisi atau
arah penjuru panggung. Panggung arena ¾
biasanya berupa pentas arena bentuk U.
Gambar 2.6Panggung Arena Bentuk U (Tampak Atas)
30
c.
Panggung arena penuh yaitu dimana penonton
dapat menyaksikan pertunjukan dari segala sudut
atau arah dan arena permainan berada di tengahtengah penonton. Panggung arena penuh biasanya
panggung arena bujur sangkar atau panggung arena
bentuk lingkaran.
Gambar2.7 Panggung Arena Bujur Sangkar (Tampak Atas)
Gambar2.8Panggung Arena Bentuk Lingkaran
(Tampak Atas)
2.4.3Pokok-Pokok Persyaratan Set Panggung/Pentas
Set panggung atau pentas (scenery) yaitu penampilan visual
lingkungan sekitar gerak laku artis (talent) dalam sebuah
pertunjukan.
Untuk
itu
31
dalam
merancang
pentas
harus
memperhatikan aspek-aspek tempat gerak-laku, memperkuat
gerak-laku dan mendandani atau memperindah gerak-laku. Oleh
sebab
itu,
tugas
seorang
perancang
pentas
hendaklah
merencanakan set-nya sedemikian rupa sehingga:
1.
Dapat memberi ruang kepada talent,
2.
Dapat memberi pernyataan suasana talent,
3.
Dapat memberi pandangan yang menarik,
4.
Dapat dilihat dan dimengerti oleh penonton,
5.
Merupakan rancangan yang sederhana,
6.
Dapat bermanfaat terus menerus bagi talent atau pelaku,
7.
Dapat secara efisien dibuat, disusun dan dibawa,
8.
Dapat membuat rancangan yang menunjukkan bahwa setiap
elemen yang terdapat didalam penampilan visual pentasnya
memiliki hubungan satu sama lain.
Oleh karena itu, secara singkat seorang perancang pentas
yang membuat set harus memiliki tujuan yaitu: lokatif, ekspresif,
atraktif, jelas, sederhana, bermanfaat, praktis dan organis.
Lokatifyaitu penataan pentas itu harus dapat memberi
tempat kepada gerak laku talent atau pelaku pertunjukan.
Ekspresif yaitu penataan pentas harus dapat memperkuat
gerak-laku dengan memberi penjelasan, menggambarkan
keadaan sekitar dan menciptakan suasana bagi geraklaku tersebut.
Atraktif yaitu penataan pentas itu harus dapat memberi
pandangan yang menarik bagi penonton.
Jelas yaitu penataan pentas itu harus merupakan
rancangan yang dapat dilihat dan dimengerti oleh
penonton dari suatu jarak tertentu.
Sederhana yaitu penataan pentas itu harus sederhana.
Sederhana tidak berarti bahwa pentas hanya terdiri dari
satu meja dan dua kursi, tetapi penataannya tidak ruwet
32
dan penonton dapat melihat dan menarik maknanya
tanpa memeras pikiran dan perasaan.
Bermanfaat yaitu penataan pentas harus dirancang
sedemikian rupa sehingga dapat bermanfaat bagi para
pemeran dengan efektif dan seefisien mungkin.
Praktis yaitu penataan pentas itu harus dapat secara
efisien dibuat, disusun dan dibawa serta dapat memenuhi
kebutuhan teknis pembuatan tata pentas atau scenery.
Organis
yaitupenataan
pentas
itu
harus
dapat
menunjukkan setiap elemen yang terdapat dalam
penampilan visual penataannya dan memiliki hubungan
satu sama lainnya.
2.5 Tata Suara
2.5.1. Pengertian Tata Suara
Tata suara adalah suatu teknik pengaturan peralatan suara
atau bunyi pada suatu acara pertunjukkan, pertemuan, rapat dan
lain-lain. Tata suara memainkan peranan penting dalam suatu
pertunjukan langsung dan menjadi satu bagian tak terpisahkan dari
tata panggung dan bahkan acara pertunjukan itu sendiri. Tata suara
erat kaitannya dengan pengaturan penguatan suara agar bisa
terdengar kencang tanpa mengabaikan kualitas dari suara-suara
yang
dikuatkan.
Pengaturan
tersebut
mikropon-mikropon,kabel-kabel,prosesor
meliputi
dan
pengaturan
efek
suara,
pengaturan konsul mixer, kabel-kabel dan juga audio power
amplifier dan speaker-speakernya.
2.5.2. Aspek Teknis Peralatan Tata Suara
33
Secara garis besar suatu tata suara harus paling tidak
mempunyai 4 element penting yaitu mikropon, audio mixer, power
(amplifier), loudspeaker. Dimana ke 4 elemen ini sangat penting
untuk menyukseskan suatu acara. Dengan adanya sistem tata suara
maka suara pada saat pertunjukkan bisa di atur sedemikian rupa
sehingga suara yang di timbulkan atau di keluarkan tidak
berantakan dan penonton yang menonton pertunjukkan tersebut
bisa menikmati suara yang balanced, Adapun pengertian dari ke
empat element tersebut antara lain:
1. Mikropon
Sebagai pengubah atau penangkap getaran suara
(transducer). Kualitas dan karakteristik mikropon
haruslah disesuaikan.Pola pengarahan mikropon
adalah penting untuk diperhatikan apakah itu
direksional
atauomnidireksional.Pemilihan
berdasarkan pola pengarahan, sensitifitas mikropon
akan sangat menentukan kualitas audio yang akan
dilalukan kedalam perangkat Audio Mixer.
2. Audio Mixer
Sebagai titik kumpul dari semua mikropon dan juga
sumber-sumber audio yang ada. Audio mixer
menentukan berapa banyak kanal mikropon yang
bisa dilayani dan bagaimana nada yang dihasilkan
oleh mikropon dipadukan.
3. Audio Power Amplifier
Audio amplifier adalah penguat akhir dari semua
sinyal yang telah dipadukan oleh Audio Mixer.
Besarnya penguatan diukur dalam hitungan (watt)
(rms).
Tergantung
dari
keperluan,besarnya
kemampuan amplifier dari ratusan watt untuk
pemakaian kecil untuk pesta atau acara-acara
pertemuan dan ratusan ribu watt untuk pertunjukan
34
besar seperti acara pertunjukan langsung musik
band-band terkenal.
4. Loudspeaker
Loudspeaker adalah sebuah alat untuk memonitor
keluaran audio prosesor yang berupa suara, yang
bekerja dengan mengubah energi electrik menjadi
energi akustik.
2.5.3. Pengaturan Jalur Sinyal
Pengaturan tata suara dimulai dari pengaturan jalur
mikropon dan sumber input yang lain ke mixer yang ada. Dari
audio mixer itulah nantinya diatur kembali oleh operator ke
berbagai keperluan yaitu dikirim ke Audio Power amplifier utama,
Booth Monitor, dan juga ke input rekaman jika diperlukan.
Peralatan lain seperti audio limiter dan compressor, noise gate,
reverb,extra equalizer dapat diatur di konsul mixer tersebut. Letak
konsul mixer sedapat mungkin harus dipilih di depan Panggung
jika tata suara itu untuk pertunjukan, dimana diperlukan kabel
penghubung terlindung yang menghubungkan panggung dengan
konsul mixer. Sedapat mungkin kabel penghubung ini dilalukan
pada jalur aman dari injakan kuat yang dapat mengganggu.
2.5.4. Bagian-Bagian Sistem Tata Suara
2.5.4.1.Transducer-Transducer Input
Banyak jenis trandsducer dapat ditemui dalam sebuah tata
suara. Dengan mikropon sebagai jenis transducer yang paling
banyak dipakai. Mikropon dapat dibagi-bagi menurut cara kerja
perpindahan
getarannya
dan
juga
bentuk
dari
penerapan
kegunaannya. Kebanyakan mikropon yang dipakai dalam tata suara
adalah dari jenis mikropon dinamik dan mikropon kondensor.
35
Mikropon yang dipakai dapat diletakkan dan dipasang
dengan berbagai cara, termasuk pada penyangga dengan dasar
pemberat, penyangga podium, jepitan dasi, terpasang di instrumen
dan terpasang di headset. Mikropon yang dapat dipasang pada
jepitan dasi dan headset seringkali digunakan dengan transmisi
nirkabel sehingga memudahkan pembicara yang menggunakannya
agar bebas bergerak. Ada beberapa jenis transducer lain yang
mungkin dipakai sesekali, termasuk didalamnya adalah pickup
magnetik yang digunakan pada gitar listrik dan bass listrik.
Mikropon
hubung
yang
dipakai
pada
intrumen-instrumen
berdawai, piano dan juga katrid pickup phono yang dipakai pada
pemutar-pemutar rekaman.
2.5.4.2. Prosesor-prosesor Sinyal
Pada tata suara profesional prosesor-prosesor sinyal bisa
dipakai seperti Audio limiter dan Compressor untuk Mikropon,
penambah dinamis nada seperti prosesor reverb dan chorus.
Audio limiter sendiri dapat di bedakan menjadi audio
limiter dan audio compressor. Seperti telah di ungkapkan dalam
pendahuluan tadi bahwa audio limiter digunakan untuk membatasi
sinyal audio sedangkan audio Compressor adalah sebuah alat yang
termasuk dalam kategori “gain based”. Sewaktu kita menyetel
parameter yang terdapat pada sebuah unit compressor, digunakan
satuan dalam dB. Compressor berguna utk membuat signal lebih
rata atau stabil (tidak terlalu naik turun).
a. Dasar Audio Limiter
Rangkaian dioda pemotong (Clipper) juga dikenal sebagai
Pembatas tegangan (voltage limiter). Rangkaian ini digunakan
untuk membatasi tegangan sinyal input pada suatu level
tegangan tertentu. Rangkaian ini berguna untuk pembentukan
sinyal dan juga untuk melindungi rangkaian dari sinyal-sinyal
36
yang tidak diinginkan.Beberapa aplikasi dari pembatas
tegangan adalah noise limiter dan audio limiter.
Rangkaian pembatas tegangan ada 2 jenis berdasarkan pada
level tegangan yg dibatasi. Pembatas tegangan yang membatasi
tegangan sinyal input pada bagian positifnya disebut pembatas
tegangan positif (positive limiter) sedangkan yang membatasi
tegangan sinyal input pada bagian negatifnya disebut pembatas
tegangan negatif (negative limiter).
b. Macam–MacamPembatas Audio/Audio Limiter:
Yang masih termasuk dari kategori audio limiter antara
lain:
a) Limiter output nya konstan, tidak peduli besar kecil nya
signal yang masuk / signal tak diperkenankan melewati
threshold yang ada.
b) Brick Wall Limiter Limiter yang banyak digunakan pada
saat mastering untuk menaikkan volume keseluruhan dari
sebuah material audio.
c) Frequency Selected Compressor bekerja pada satu band
frequency yang telah ditentukan. Contohnya adalah deesser.
Deesser bekerja pada frequency sekitar 5 – 8 kHz dan
berguna untuk menekan bunyi desis pada vokal.
d) Multi Band Compressor banyak digunakan untuk
mastering. Bisa kita bayangkan dengan beberapa compressor
dijadikan satu.Yang mana tiap-tiap compressor menangani
frekuensi atau bandwith yang berbeda secara independent.
Tiap bandwith dapat memiliki settingan attack, release, ratio
dan threshold yang berbeda juga. Misalnya kita memiliki
MBC yang dibagi 3, maka dapat di set: satu untuk mengcompress frequency rendah, satu untuk mid, dan satu untuk
high frequency.
37
2.5.4.3. Konsul Mixing
Konsul mixing (Audio Mixer) adalah pusat dari sistem
tata suara dimana operator dapat menyampur, menyamakan
dan
menambah
efek-efek
pada
sumber-sumber
suara.Berbagai konsul mixer dapat dipakai untuk berbagai
keperluan dalam satu sistem tata suara tunggal.Dalam tata
suara, konsul mixer utama (FOH, Front of House) harus
berada dimana operator dapat melihat dan mendengar aksi
di panggung. Mixing dengan booth monitor terdekat akan
mencegah operator dari pendengaran yang campur aduk
antara suara artis, umpan balik loudspeaker utama, gaduh
penonton dan juga efek akustik ruangan.
Pada pertunjukan skala besar, sering kali menggunakan
konsul mixing untuk monitor panggung secara terpisah,
dimana diperuntukkan untuk menciptakan monitor hasil
mix bagi monitor-monitor diatas panggung.
Konsul-konsul ini sering kali terletak di samping
panggung sehingga operator dapat berkomunikasi dengan
yang sedang tampil diatas panggung.
2.5.4.4. Equalizer
Equalizer yang ada dalam sistem tata suara dibagi ke
dalam
dua
bentuk;equalizer
grafik
dan
equalizer
p