HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Pe
PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN DAN STRUKTUR KEPEMILIKAN TERHADAP PRAKTIK PERATAAN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA ARTIKEL OLEH : LUSY RAHMA SARI
13021/2009
PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2014
1. PENDAHULUAN
tersebut dipengaruhi oleh adanya asimetri informasi dalam konsep
Laporan keuangan merupakan teori keagenan. Konflik keagenan hasil akhir dari proses akuntansi
akan muncul apabila tiap-tiap pi- dan merupakan cerminan dari kon-
hak, baik principal maupun agent disi suatu perusahaan. Dalam lapo-
(manajer) mempunyai perbedaan ran keuangan terdapat informasi-
kepentingan dan ingin memper- informasi yang berguna bagi pi-
juangkan kepentingan masing-ma- hak-pihak yang berkepentingan
sing. Agent maupun principal ber- terhadap perusahaan. Laporan ke-
tindak dengan tujuan untuk me- uangan yang disusun oleh mana-
maksimalkan keuntungannya, se- jemen perusahaan merupakan ben-
hingga celah tersebut dimanfaatkan tuk pertanggungjawaban atas hasil
manajer untuk melakukan tindakan kerja yang telah dilakukan, dengan
manajemen laba ( earning mana- kata lain laporan keuangan meru-
gement).
pakan salah satu sarana mengukur Manajemen laba merupakan re- kinerja manajemen perusahaan.
kayasa pelaporan keuangan dalam Menurut Hans (2013:118) la-
batas-batas tertentu yang tidak me- poran keuangan dapat dikatakan
langgar standar pelaporan keuang- sebagai suatu penyajian yang ter-
an. Hal ini dilakukan oleh ma- struktur tentang posisi keuangan
najemen dengan memanfaatkan dan kinerja keuangan suatu entitas.
wewenangnya dalam memilih me- PSAK 1 (revisi 2009) memaparkan
tode akuntansi yang diizinkan oleh bahwa tujuan laporan keuangan
standar. Manajer memiliki flek- adalah memberikan informasi me-
sibilitas dalam memilih metode ngenai posisi keuangan, kinerja
maupun kebijakan akuntansi dari keuangan, dan arus kas entitas
berbagai alternative metode dan yang bermanfaat bagi sebagian
kebijakan yang ada. besar kalangan pengguna laporan
Menurut scoot(2000) tindakan keuangan dalam membuat kepu-
manajemen laba dapat dilakukan tusan ekonomi. Laporan keuangan
dengan berbagai bentuk. Beberapa juga merupakan wujud pertang-
pola yang dilakukan manajer gungjawaban manajemen atas
dalam manajemen laba diantaranya penggunaan sumber daya yang
yaitu:
dipercayakan kepada mereka da-
1. Increasing income , yaitu lam mengelola suatu entitas.
dengan mempercepat pencata- Menurut Sopa Sugiarto (2003)
tan pendapatan, menunda biaya pentingnya informasi laba ini di-
dan memindahkan biaya untuk sadari oleh manajemen sehingga
periode lain untuk mening- manajemen cenderung melakukan
katkan keuntungan. disfunctional behaviour (perilaku
2 . Income Minimization yang tidak semestinya). Menurut Ika
dilakukan saat profitabilitas pe- (2012) Disfunctional behaviour
rusahaan sangat tinggi dengan rusahaan sangat tinggi dengan
mengakibatkan terjadinya kesala- politis.
han dalam pengambilan keputusan
3 . Taking a bath yang disebut oleh pihak-pihak yang berkepen- juga dengan big bath . Bisa
tingan dengan perusahaan, khu- terjadi selama periode dimana
susnya pihak eksternal (Jati- terjadi tekanan dalam orga-
ningrum: 2000 dalam Gusnadi dan nisasi atau terjadi reorganisasi,
Pratiwi: 2008).
misalnya penggantian CEO. Perataan laba tidak akan terjadi
4. Income smoothing , yaitu jika laba yang diharapkan tidak dengan sengaja memperkecil
terlalu berbeda dengan laba yang atau memperbesar laba untuk
sesungguhnya. Sebaliknya semakin mengu-rangi gejolak dalam pe-
besar selisih antara laba yang laporan laba, sehingga peru-
diharapkan dengan laba sesung- sahaan terlihat stabil atau tidak
guhnya, maka manajer akan se- beresiko tinggi.
makin terdorong untuk meratakan Penelitian ini membahas salah
laba (Sulistyanto: 2008 dalam Sopa satu bentuk manajemen laba yaitu
Sugiarto: 2003). Perataan laba perataan laba ( income smoothing). dapat diukur dengan Indeks Eckel.
Menurut Belkaoui (2000) perataan Penelitian mengenai perataan laba adalah pengurangan fluktuasi
laba di Indonesia sudah sering laba dari tahun ke tahun dengan
dilakukan. Seperti penelitian yang memindahkan pendapatan dari
dilakukan oleh Jelita Sari (2010), tahun ke tahun yang tinggi
Sopa sugiarto (2003), Gusnadi dan pendapatannya ke periode yang
Pratiwi (2008), dan lain-lain. kurang menguntungkan.
Namun faktor-faktor yang mem- Menurut Nasir dkk, (2002)
pengaruhi praktik perataan laba dalam Igan Budiasih (2008)
dalam penelitian ini antara lain praktik perataan laba merupakan
yaitu ukuran perusahaan dan fenomena yang umum terjadi
struktur kepemilikan. sebagai usaha manajemen untuk
Faktor pertama yang mem- mengurangi fluktuasi laba yang
pengaruhi perataan laba yaitu dilaporkan. Tindakan perataan laba
ukuran perusahaan. Ukuran pe- adalah suatu sarana yang dapat
rusahaan adalah suatu skala yang digunakan
dapat mengklasifikasikan besar mengurangi fluktuasi pelaporan
manajemen
untuk
kecil perusahaan menurut berbagai penghasilan dan memanipulasi
cara antara lain total aset, nilai variabel-variabel akuntansi atau
pasar saham dan lain-lain. Dalam dengan melakukan transaksi-tran-
penelitian ini ukuran perusahaan saksi riil.
diukur dengan total aset, dimana Tindakan ini menyebabkan
perusahaan yang memiliki aset pengungkapan informasi mengenai
lebih besar atau disebut sebagai penghasilan laba menjadi menye-
perusahaan besar akan menda- perusahaan besar akan menda-
Struktur kepemilikan dipercaya para analisis ekonomi diban-
memiliki kemampuan untuk mem- dingkan dengan perusahaan yang
pengaruhi jalannya perusahaan lebih kecil.
yang nantinya dapat mempe- Perusahaan besar akan selalu
ngaruhi kinerja perusahaan. Agen- menciptakan suatu keadaan yang
cy problem atau konflik kepen- dapat memberikan kesan kepada
tingan antara pemegang saham dan masyarakat bahwa kinerja peru-
manajer dapat dikurangi dengan sahaan tersebut baik dengan cara
struktur kepemilikan. menghindari fluktuasi laba yang
adanya
Struktur kepemilikan merupakan terlalu drastis. Dengan demikian
suatu mekanisme untuk mengu- perusahaan besar diperkirakan me-
rangi konflik antara manajemen miliki kecendrungan yang lebih
dan pemegang saham. besar untuk melakukan perataan
Menurut Sandra (2004) laba atau dengan kata lain ber-
dalam Rita (2011) semakin besar hubungan positif. Kenaikan laba
proporsi kepemilikan manajemen yang terlalu drastis akan mem-
pada perusahaan akan cenderung berikan kesan telah terjadi krisis
berusaha lebih giat untuk memak- didalam perusahaan tersebut.
simalkan kepentingan pemegang Faktor kedua yang mempe-
saham yang juga termasuk dirinya. ngaruhi perataan laba yaitu struktur
Objek yang digunakan dalam kepemilikan
saham. Menurut penelitian ini adalah perusahaan Carlson dan Bathala (1997) dalam
Manufaktur yang Go Publik di Rita (2011) perbedaan dalam
Bursa Efek Indonesia, dan tahun struktur kepemilikan manajerial
yang akan diteliti adalah dari tahun mempengaruhi prilaku perataan
2008 sampai dengan tahun 2011, laba. Struktur kepemilikan meru-
alasan dipilihnya perusahaan Ma- pakan bentuk komitmen dari para
nufaktur sebagai objek peneliti pemegang saham untuk mende-
dikarenakan perusahaan tersebut legasikan pengendalian dengan
memiliki persaingan bisnis yang tingkat tertentu kepada para
kuat, dengan perkembangan zaman manajer. Istilah struktur kepe-
dan kemajuan teknologi, hal ini milikan digunakan untuk menun-
akan menimbulkan total tingkat jukkan bahwa variabel-variabel
penjualan perusahaan naik turun yang penting didalam struktur
yang kemungkinan bisa memicu modal tidak hanya ditentukan oleh
tindakan perataan laba. jumlah utang dan equity tetapi juga
Perbedaan penelitian ini oleh prosentase kepemilikan oleh
dengan penelitian terdahulu yaitu manajer dan institusional.
peneliti menghilangkan variabel Struktur kepemilikan akan
harga saham dan profitabilitas dan memiliki motivasi yang berbeda
mengganti dengan variabel struktur dalam memonitor perusahaan serta
kepemilikan. Periode penelitian ini kepemilikan. Periode penelitian ini
1. Untuk mengetahui pengaruh 2011, sedangkan penelitian terda-
ukuran perusahaan terhadap praktek hulu dari tahun 2004 sampai de-
perataan laba.
ngan 2008.
2. Untuk mengetahui pengaruh Dikutip dari Sri Daryanti dan
struktur kepemilikan terhadap prak- Merry (2007) penelitian lain yang
tek perataan laba. dilakukan di Indonesia yaitu oleh
Penelitian ini diharapkan dapat Zuhroh (1997) serta Jin dan
memberikan manfaat: Machfoedz (1998), memperoleh
1. Bagi peneliti, untuk mengetahui bukti bahwa praktik perataan laba
bukti empiris tentang pengaruh telah terdapat pada perusahaan
ukuran perusahaan, struktur ke- yang terdaftar di Bursa Efek
pemilikan dan harga saham ter- Jakarta dan mengindikasikan bah-
hadap praktek perataan laba. wa faktor-faktor yang mendorong
2. Bagi perusahaan, sebagai masu- praktik perataan laba diantaranya
kan dalam pengambilan kepu- adalah leverage operasi, ukuran
tusan investasi. perusahaan, keberadaan perencana-
3. Bagi penelitian selanjutnya, hasil an bonus dan sektor industri.
penelitian ini dapat dijadikan Namun penelitian yang dila-
dasar untuk lebih menyem- kukan oleh Salno dan Baridwan
purnakan berbagai keterbatasan (2000) menyatakan bahwa faktor
yang ada dalam penelitian ini. besaran perusahaan, net profit margin, kelompok usaha, dan winner losser secara signikan tidak
2. TELAAH LITERATUR
berpengaruh terhadap perataan
laba. Sejalan dengan penelitian
PERATAAN LABA (INCOME
yang dilakukan Ashari dkk (1994),
SMOOTHING)
Yusuf M dan Soraya (2004), Pengertian Perataan Laba Juniarti dan Corolina (2005) juga
Menurut Belkauoi (2000:73) menyatakan bahwa ukuran peru-
perataan laba didefinisikan sebagai sahaan tidak berpengaruh terhadap
pengurangan fluktuasi laba dari praktik perataan laba. Namun
tahun ke tahun dengan memin- penelitian yang dilakukan Jelita
dahkan pendapatan dari tahun-tahun Sari (2010), Khafid S (2002) dan
yang tinggi pendapatannya ke Nia Oktavia (2009) menemukan
periode-periode yang kurang me- bahwa ukuran perusahaan berpe-
nguntungkan. Subramanyam dan ngaruh positif terhadap perataan
John (2010) menyatakan bahwa laba.
perataan laba merupakan bentuk Berdasarkan latar belakang ma-
umum mana-jemen laba. Pada salah di atas, maka tujuan pene-
strategi ini, manajer meningkatkan litian ini adalah:
atau menu-runkan laba yang dilaporkan untuk mengurangi fluk- tuasinya. Perataan laba juga men- atau menu-runkan laba yang dilaporkan untuk mengurangi fluk- tuasinya. Perataan laba juga men-
Beberapa penelitian yang telah
ini pada periode buruk. dilakukan menjelaskan alasan-alasan Sasaran untuk melakukan
yang mendorong manajer untuk perataan laba menurut Foster (1986)
melakukan tindakan perataan laba. dalam
Menurut Heyworth (1953) dalam Sri mengklasifikasikan
Nani (2006)
dengan
Widodo (2011), bahwa perataan laba laporan keuangan yaitu:
unsur-unsur
dengan tujuan untuk memperbaiki
1. Unsur penjualan hubungan dengan kreditur, investor
a. Saat pembuatan faktur dan karyawan serta meratakan siklus Sebagai contoh, penjualan
bisnis melalui proses psikologis yaitu: yang sebenarnya untuk pe-
1.Mengurangi total pajak yang riode yang akan datang pem-
dibayarkan oleh perusahaan. buatan fakturnya dilakukan
2.Meningkatkan kepercayaan inves- pada periode ini dan dila-
tor terhadap perusahaan karena laba porkan sebagai penjualan pe-
yang stabil akan mendukung kebijakan riode ini.
pembayaran dividen yang stabil.
b. Pembuatan pesanan atau pen-
3. Meningkatkan hubungan antara jualan fiktif
manajer dan karyawan karena
c. Downgrading (penurunan) pelaporan laba yang meningkat tajam sebagai contoh, dengan cara
memberi kemungkinan munculnya mengklasifikasikan produk
tuntutan kenaikan gaji atau upah. yang belum rusak ke dalam
4.Siklus peningkatan dan penu- kelompok produk rusak dan
runan laba dapat ditandingkan dan selanjutnya dilaporkan telah
gelombang optimisme dan pesimisme terjual dengan harga yang
dapat diperlunak.
lebih rendah dari harga yang Sedangkan Dye (1988) dalam Edy
sebenarnya. Suwito dan Arleen (2005) menyata-
2. Unsur biaya
a. Memecah-mecah faktur, misalnya kan bahwa perataan laba karena ada- faktur untuk sebuah pembelian
nya motivasi internal dan motivasi atau pesanan dipecah menjadi
eksternal, dengan tujuan: beberapa pembelian atau pesanan
1. Menjelaskan kondisi yang diper- dan selanjutnya dibuatkan be-
lukan untuk melakukan manaje- berapa faktur dengan tanggal
men laba.
yang berbeda kemudian dila-
2. Mengidentifikasikan pengaruh porkan dalam beberapa periode
atas permintaan internal dan eks- akuntansi.
ternal atas manajemen laba pada
b. Mencatat prepayment (biaya kebijakan pengumuman laba peru- dibayar dimuka) sebagai biaya.
sahaan yang optimal. Misalnya melaporkan biaya
3.Menjelaskan manfaat dan keru- advertensi dibayar dimuka untuk
gian bagi pemegang saham akibat tahun depan sebagai biaya
dilakukannya manipulasi laba. advertensi tahun ini.
Menurut Sopa Sugiarto (2003) untuk melakukan praktik perataan berbagai teknik yang dilakukan dalam
laba, yaitu:
perataan laba, diantaranya yaitu:
1. Praktik perataan laba melalui
1. Perataan melalui waktu ter- waktu terjadinya peristiwa atau jadinya transaksi atau penga-kuan
transaksi. Manajemen dapat transaksi. Pihak mana-jemen dapat
menetapkan waktu terjdainya menentukan atau mengendalikan
peristiwa tertentu untuk me- waktu transaksi melalui kebijakan
ngurangi perbedaan laba yang manajemen sendiri ( accruals ) mi-
dilaporkan. salnya: pengeluaran biaya riset dan
2. Praktik peraan laba melalui pengembangan. Selain itu banyak
pilihan terhadap metode aloka- juga perusahaan yang meng-
si atau prosedur. Manajemen gunakan kebijakan diskon dan
dapat memilih metode alokasi kredit, sehingga hal
atau prosedur yang dapat me- menyebabkan meningkatnya jum-
ini dapat
ngalokasikkan pendapatan dan lah piutang dan penjualan pada
beban tertentu pada periode bulan terakhir tiap kuarter dan laba
akuntansi yang berbeda. kelihatan stabil pada periode tert-
3. Praktik perataan laba melalui entu.
klasifikasi antara laba operasi
2. Perataan melalui alokasi untuk dan bukan operasi. Manajemen beberapa periode tertentu. Manajer
mempunyai kebijakan untuk mempunyai wewenang untuk me-
mengklasifikasikan item laba ngalokasikan pendapatan atau
tertentu ke dalam kategori yang beban untuk periode tertentu.
berbeda.
Misalnya: jika penjualan mening- Menurut Nani (2006) perataan laba kat, maka manajemen dapat mem-
dapat dilakukan dengan tiga cara, bebankan biaya riset dan pengem-
yaitu:
bangan serta amortisasi goodwill
1. Manajemen dapat menen-tukan pada periode itu untuk mensta-
waktu terjadinya kejadian tertentu bilkan laba.
melalui kebijakan yang dimiliki
3. Perataan melalui klasifikasi. (misalnya biaya riset dan pengem- Manajemen memiliki kewenangan
bangan) untuk mengurangi variasi untuk mengklasifikasikan pos-pos
laba yang dilaporkan. Sebagai al- rugi laba dalam kategori yang
ternatif manajer juga dapat me- berbeda. Misalnya: jika pendapatan
nentukan waktu pengakuan keja- nonoperasi sulit untuk didefini-
dian tersebut. Jadi perataan laba sikan, maka manajer dapat meng-
dapat dilakukan dengan pengen- klasifikasikan pos itu pada pen-
dalian saat terjadinya atau saat dapatan operasi atau pendapatan
pengakuan suatu kejadian. nonoperasi.
2. Mengubah metode akuntansi, ma- Menurut Wolk dan Tearney
najer dapat mengalokasikan pen- (2004) dalam Gusnadi dan Pratiwi
dapatan atau biaya tertentu untuk (2008) menyebutkan beberapa cara
beberapa perioede akuntansi.
3. Manajer memiliki kebijakan sen- Pada dasarnya ukuran perusahaan ha- diri dalam mengklasifikasikan pos-
nya terbagi dalam tiga kategori yaitu pos laba rugi tertentu kedalam
perusahaan besar ( large firm ), kategori berbeda. Contohnya pen-
perusahaan menengah ( medium-size ) dapatan dan biaya yang tidak be-
dan perusahaan kecil ( small firm ). rulang-ulang dapat diklasifikasikan
Ukuran perusahaan merupakan sebagai ordinary atau extraor-
suatu indikator yang dapat menun- dinary item untuk menimbulkan
jukkan karakteristik (besar/kecil) atau kesan yang lebih merata pada
mengelompokkan suatu perusahaan ordinary income yang dilaporkan.
dengan menggunakan beberapa para- Sedangkan cara-cara yang da-
meter seperti; banyaknya jumlah ka- pat digunakan untuk melakukan pe-
ryawan untuk melakukan aktivitas rataan laba menurut Ronen dan Sadan
perusahaan, total penjualan/pendapa- (1981) dalam Nani (2006) adalah:
tan perusahaan, jumlah asset yang 1.Melalui kejadian-kejadian dan
dimiliki perusahaan dan jumlah saham pengakuan.Maksudnya, untuk me-
yang beredar. Dalam penelitian ini, ngurangi fluktuasi laba yang dila-
ukuran perusahaan di ukur dengan porkan manajemen dapat mengatur
total asset.
suatu tindakan atau keputusan, misalnya yang berkaitan dengan
Struktur Kepemilikan
Menurut Pujiningsih (2011 pengembangan.
dalam Ika 2012:25) Struktur kepe-
2. Melalui alokasi. Manajemen milikan merupakan bentuk komitmen melakukan perataan dengan me-
dari para pemegang saham untuk ngalokasikan pendapatan atau
mendelegasikan pengendalian dengan biaya selama beberapa periode
tingkat tertentu kepada para manajer. pelaporan.
Istilah struktur kepemilikan digunakan
3. Melalui klasifikasi. Manajemen untuk menunjukkan bahwa variabel- melakukan perataan dengan me-
variabel yang penting didalam struktur ngklasifikasi laba sebagai ordinary
modal tidak hanya ditentukan oleh atau extraordinary item .
jumlah utang dan equity tetapi juga oleh persentase kepemilikan oleh
Ukuran Perusahaan
manajer dan institusional. Menurut Nia (2009:25) ukuran
Pada perusahaan modern, kepe- perusahaan adalah sesuatu yang dapat
milikan perusahaan biasanya sangat mengukur atau menentukan nilai dari
menyebar. Struktur kepemilikan akan besar atau kecilnya suatu perusahaan.
memiliki motivasi yang berbeda dalam Menurut Edy Suwito dan Arleen
memonitor perusahaan serta manaje- (2005) ukuran perusahaan adalah suatu
men dan dewan direksinya. Struktur skala dimana dapat diklasifikasikan
kepemilikan dipercaya memiliki ke- besar kecil perusahaan menurut ber-
mampuan untuk mempengaruhi ja- bagai cara, antara lain: total aset, log
lannya perusahaan yang nantinya dapat size , nilai pasar saham, dan lain-lain.
mempengaruhi kinerja perusahaan.
Agency problem dapat dikurangi pulkan bahwa ukuran perusahaan dengan adanya struktur kepemilikan.
merupakan faktor pendorong adanya Struktur kepemilikan merupakan suatu
praktik perataan laba. mekanisme untuk mengurangi konflik
Perusahaan yang lebih besar antara manajemen dan pemegang
mempunyai dorongan yang lebih besar saham.
pula untuk melakukan praktik perataan Kepemilikan seorang manajer
laba. Penelitian ini bertolak belakang akan ikut menentukan kebijakan dan
dengan penelitian Ashari et al. (1994) pengambilan keputusan terhadap me-
dalam Juniarti dan Corolina (2005) tode akuntansi yang diterapkan pada
menyebutkan bahwa perusahaan yang perusahaan yang mereka kelola. De-
kecil akan lebih cenderung untuk ngan kata lain, persentase tertentu
melakukan praktik perataan laba di- terhadap kepemilikan saham oleh
bandingkan dengan perusahaan besar, pihak manajemen, cenderung mem-
karena perusahaan besar cenderung pengaruhi tindakan perataan laba. Oleh
mendapatkan perhatian yang lebih be- karena itu dengan kepemilikan pe-
sar dari analis dan investor diban- rusahaan dimiliki oleh direksi semakin
dingkan perusahaan kecil. meningkat maka keputusan yang di-
Dikutip dari Moses (1987) dalam ambil oleh direksi akan lebih cen-
Sopa Sugiarto (2003) menemukan pe- derung untuk menguntungkan dirinya
rataan laba dapat dihubungkan dengan dan secara keseluruhan akan meru-
ukuran perusahaan, perbedaan antara gikan perusahaan. Kepemilikan mana-
laba yang sesungguhnya dengan laba jerial dinyatakan dalam rumus
yang diharapkan dan tidak ada rencana (MOWN).
kompensasi bonus.
MOWN= Berkaitan dengan tindakan pera- taan laba, Carlson dan Bathala (1997)
dalam (Rita:2011) menguji hubungan Dimana:
antara perbedaan dalam struktur ke- MOWN = Managerial Ownership pemilikan dengan perilaku perataan
laba dalam perusahaan. Berdasarkan
Penelitian Terdahulu
hasil penelitiannya ditemukan bahwa Penelitian yang dilakukan Sri Wi-
perbedaan kepemilikan manajerial dodo (2011) yang meneliti analisis pe-
mempengaruhi perilaku perataan laba rataan laba dan faktor-faktor pada
dalam perusahaan.
perusahaan manufaktur yang terdaftar Koh (2002) dan Suranta dan di Bursa Efek Jakarta (BEJ) tiga
Puspita (2004) dalam (Rita:2011) variabel yang meliputi besaran pe-
menguji pengaruh kepemilikan insti- rusahaan, Net Profit Margin , Return
tusional dan kepemilikan manajerial On Asset tidak berpengaruh terhadap
terhadap motivasi income smoothing praktik perataan laba. Penelitian yang
menemukan bukti ada pola hubungan dilakukan oleh Moses dan Narsa dkk
yang positif antara level dari kepe- (2003) dalam Nani (2006) menyim-
milikan institusional terhadap praktek income smoothing , kepemilikan mana- milikan institusional terhadap praktek income smoothing , kepemilikan mana-
Kerangka Konseptual
terhadap praktek income smoothing . Kerangka konseptual dimaksudkan Akan tetapi penelitian tersebut tidak
sebagai konsep untuk menjelaskan berhasil memberikan bukti bahwa
mengung-kapkan keterkaitan antara kepemilikan manajerial tersebut ber-
va-riabel yang akan diteliti ber- pengaruh secara signifikan terhadap
dasarkan batasan dan rumusan ma- praktek perataan laba.
salah. Berdasarkan latar be-lakang dan Penelitian mengenai praktik pe-
kajian teori yang telah dikemukakan di rataan laba di Indonesia dilakukan oleh
atas da-pat dijelaskan bahwa praktek Ilmainir (1993) dan Jin (1997). Dalam
perataan laba dapat dipengaruhi oleh penelitian Ilmainir (1993), menguji
ukuran perusahaan, struktur kepe- faktor-faktor konse-kuensi ekonomi
milikan dan harga saham. yang diuji adalah ukuran perusahaan,
Tindakan perataan laba merupakan keberadaan perencanaan bisnis, dan
tindakan yang umum/rasional, tin- harga saham. Hasil yang diperoleh
dakan perataan penghasilan bersih/laba hanya faktor harga saham saja yang
merupakan tindakan yang sengaja di- mendorong adanya praktik perataan
lakukan oleh manajemen untuk me- laba.
ngurangi perbedaan/perubahan peng- Jin (1997), meneliti faktor-faktor
hasilan bersih/laba dengan memper- yang mempengaruhi praktik perataan
gunakan cara atau metode akuntansi laba perusahaan yang terdaftar di BEJ.
tertentu.
Faktor-faktor independen yang men- Ukuran perusahaan berhubungan jadi variabel berpengaruh dalam pe-
positif dengan praktik perataan laba. nelitian ini adalah ukuran perusahaan,
Semakin besar perusahaan maka profitabilitas perusahaan, sektor in-
semakin besar pula kecendrungan dustri dan leverage operasi peru-
perusahaan untuk melakukan perataan sahaan. Hasil dari penelitian ini adalah
laba. Perusahaan besar diperkirakan bahwa hanya leverage operasi yang
akan menghindari fluktuasi laba yang merupakan salah satu faktor yang
terlalu drastis sebab kenaikan laba mendorong terjadinya praktik perataan
yang terlalu drastis akan menyebabkan laba.
bertambahnya pajak. Sebaliknya penu- Assih dan Gudono (2000), meneliti
runan laba yang drastis akan merusak faktor-faktor yang dapat dikaitkan de-
citra perusahaan.
ngan terjadinya praktik perataan laba Struktur kepemilikan akan me- dengan mengambil sampel perusahaan
miliki motivasi yang berbeda dalam publik yang terdaftar di BEJ. Ketiga
memonitor perusahaan serta mana- variabel independen yang diuji, yaitu
jemen dan dewan direksinya. Struktur ukuran
perusahaan, profitabilitas kepemilikan dipercaya memiliki ke- perusahaan dan leverage operasi
untuk mempengaruhi perusahaan saja memiliki pengaruh
mampuan
jalannya perusahaan yang nantinya pada praktik perataan laba yang
dapat mempengaruhi kinerja peru- dilakukan perusahaan publik di
sahaan. Agency problem dapat di- Indonesia.
kurangi dengan adanya struktur ke- kurangi dengan adanya struktur ke-
giyono, 2011:90). Objek atau nilai katkan praktek perataan laba.
yang akan diteliti dalam populasi disebut unit analisis atau elemen
Hipotesis
populasi yang dapat berupa orang, Berdasarkan rumusan masalah,
perusahaan, media, dan sebagainya. maka hipotesis penelitian ini adalah:
Populasi pada penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang
H 1 : Semakin tinggi tingkat terdaftar di Bursa Efek Indonesia
dalam kurun waktu 2008-2011. tinggi probabilitas perusahaan untuk melakukan praktik perataan laba.
ukuran perusahaan maka semakin
Sampel
H 2 : Semakin tinggi tingkat Sampel diambil dalam penelitian
ini dengan menggunakan teknik kecil probabilitas perusahaan untuk
struktur kepemilikan maka semakin
purposive sampling . Menurut Abdul melakukan praktik perataan laba.
Aziz (2009:76) purposive sampling adalah sampel yang betul-betul di-
3.METODE PENELITIAN
ambil dengan benar memilih ciri-ciri populasi yang ada, atau dilakukan
Jenis Penelitian
dengan mengambil sampel dari popu- Berdasarkan judul dan perma-
lasi berdasarkan suatu kriteria ter- salahan, jenis penelitian ini tergolong
tentu. Sampel yang dipilih dalam pada penelitian kausatif. Penelitian
penelitian ini adalah dengan kriteria kausatif berguna untuk menganalisis
sebagai berikut:
pengaruh antara satu variabel dengan
1) Perusahaan manufaktur yang variabel lainnya, dimana penelitian ini
telah terdaftar di Bursa Efek In- bertujuan untuk melihat seberapa jauh
donesia sebelum tanggal 31 De- variabel bebas mempengaruhi variabel
sember 2008 dan perusahaan terikat (Umar, 1999:37). Dalam hal ini
tersebut tidak delisting selama melihat seberapa jauh pengaruh ukuran
periode 31 Desember 2008-31 perusahaan, struktur kepemilikan dan
desember 2011. harga saham terhadap praktik perataan
2) Tersedia data laporan keuangan laba.
yang disajikan dalam mata uang rupiah serta akhir perioda pada 31
Populasi dan Sampel
Desember (periode tahun 2008- 2011).
Populasi
3) Perusahaan tidak mengalami Populasi adalah wilayah gene-
kerugian selama periode penelitian. ralisasi yang terdiri atas: objek atau
Tersedia data kepemilikan mana- subjek yang mempunyai kualitas dan
jerial perusahaan. karakteristik tertentu yang ditetapkan
Jenis dan sumber data
oleh peneliti untuk dipelajari dan Jenis data dalam penelitian ini adalah data dokumenter yaitu yang oleh peneliti untuk dipelajari dan Jenis data dalam penelitian ini adalah data dokumenter yaitu yang
perataan laba. Skala pengu- ini adalah data sekunder. Data
kuran yang digunakan adalah sekunder adalah data yang diperoleh
skala nominal. Kelompok peru- secara tidak lansung yaitu melalui
sahaan yang melakukan tin- media
perantara yaitu laporan dakan perataan laba diberi nilai keuangan perusahaan publik yang
1, sedangkan kelompok peru- tergolong perusahaan manufaktur yang
sahaan yang tidak melakukan terdaftar di Bursa Efek Indonesia
perataan laba diberi nilai 0. tahun 2008-2011. Dilihat dari segi waktu, data ini termasuk data time
Tindakan Perataan Laba diuji series cross section atau disebut
dengan indeks Eckel (1981). Eckel dengan pooling data . Sumber data
menggunakan Coefficient Variation diperoleh dari situs BEI yaitu
(CV) variabel penghasilan dan variabel www.idx.co.id , ICMD ( Indonesian
penjualan bersih. Indeks Perataan Laba Capital Market Directory ), dan
dihitung sebagai berikut (Eckel, 1981): www.yahoofinance.com .
Indeks Perataan Laba =
Teknik pengumpulan data
Dimana:
Untuk memperoleh data yang ∆ I : Perubahan laba dalam satu dibutuhkan dalam penelitian ini
periode penulis
∆ S : Perubahan penjualan dokumentasi. Teknik dokumentasi dalam satu periode dilakukan
menggunakan
teknik
CV : Koefisien variasi dari sumber-sumber data dokumenter seperti
dengan
mengumpulkan
variabel, yaitu standar laporan keuangan tahunan perusahaan
deviasi dibagi dengan yang menjadi sampel penelitian yang di
nilai yang diharapkan. ambil dari IDX, ICMD ( Indonesian
Capital Market
Jadi, CV ∆ I = Koefisien variasi untuk www.yahoofinance .
Directory ) dan
perubahan laba CV ∆ S = Koefisien variasi untuk
Variabel Penelitian dan Penguku-
perubahan penjualan
rannya
Berikut ini adalah variabel-variabel Langkah-langkah yang diguna- penelitian dan pengukuran yang di-
kan untuk perhitungan indeks Eckel gunakan:
adalah sebagai berikut:
1. Variabel Dependen (Y)
1. Menghitung perubahan rata- Menurut Mudrajat (2003-
rata laba bersih dan perubahan :42) Variabel dependen (vari-
rata-rata penjualan. abel terikat) adalah variabel
2. Menghitung standard devia- yang menjadi perhatian utama
tion of sales dan standard de- dalam sebuah pengamatan.
viation of earning. Variabel
dependen dalam
3. Menghitung Coefficient of positif atau negatif bagi variations of sales (CV∆S) dan
variabel dependen. Dalam pe- Coefficient of variations of
nelitian ini yang menjadi va- earning (CV∆I) perusahaan
riabel independen yaitu: yang diteliti. Dengan cara
a) Ukuran perusahaan membagi standar deviasi pen-
Ukuran perusahaan jualan dan laba bersih dengan
yang dimaksud dalam pe- perubahan rata-rata penjualan
nelitian ini adalah suatu dan laba bersih.
indikator yang dapat me-
4. Dengan diperolehnya CV∆S nunjukkan kondisi atau dan CV∆I maka perhitungan
karakteristik suatu perusa- indeks Eckel perusahaan yang
haan atau skala yang dapat diteliti dapat dilakukan, dengan
mengklasifikasikan besar membagi CV∆I dengan CV∆S.
kecilnya suatu perusahaan. Pada penelitian ini Menurut Eckel (1981) dalam
ukuran perusahaan diten- Sri dan Merry (2007) adanya perataan
tukan dengan total aset. laba ditunjukkan oleh indeks Eckel Total aset adalah seluruh yang kurang dari satu. Dengan kata
harta perusahaan yang di- lain, jika indeks Eckel perusahaan
gunakan dalam kegiatan sampel kurang dari satu, maka
operasional perusahaan, ya- perusahaan tersebut diklasifikasikan
itu dari current asset sam- sebagai perata laba. Namun jika indeks
pai dengan fixed asset dan Eckel perusaahaan tersebut besar atau
juga tangible asset . Data sama dengan satu, maka perusahaan
total aset ini dapat dilihat di sampel diklasifikasikan sebagai bukan
dalam laporan posisi ke- perata laba. Perusahaan-perusahaan
uangan perusahaan. tersebut akan diklasifisikan dengan
b) Struktur kepemilikan ( Ma- menggunakan dummy, dimana : nagerial Ownership)
1 (satu)
Struktur kepemilikan yang melakukan praktik
= perusahaan
yang dibahas dalam penelitian perataan laba
ini adalah struktur kepemilikan
manajerial yang dimiliki oleh yang tidak melakukan praktik
0 (nol)
= perusahaan
manajer. Indikator yang digu- perataan laba
nakan untuk mengukur kepe- milikan manajerial adalah
2. Variabel Independen (X) persentase jumlah saham yang Menurut Mudrajat (2003-
dimiliki pihak manajemen dari :42) variabel independen (va-
seluruh modal perusahaan yang riabel bebas) adalah variabel
dimiliki. Variabel ini diberi yang dapat mempengaruhi pe-
simbol MOWN. Menurut Erni rubahan dalam variabel depen-
dan Jalu (2008) dalam Shinta den dan mempunyai pengaruh
(2011:46), untuk mengukur (2011:46), untuk mengukur
Keterangan :
musnya sebagai berikut:
= Status perata laba perusahaan.
MOWN=
1 untuk perusahaan yang melakukan
perataan laba dan 0 untuk perusahaan
yang tidak melakukan perataan laba. Dimana:
UP = Ukuran perusahaan MOWN = Managerial
SK = Struktur kepemilikan Ownership
a = Konstanta Teknik Analisis Data b1 = Koefisien regresi untuk ukuran
perusahaan
1. Statistik Deskriptif
b2 = Koefisien regresi untuk struktur Analisis statistik deskriptif dari
kepemilikan ukuran perusahaan, struktur kepe- milikan dan harga saham untuk
Langkah-langkah analisis : melihat mean, minimal, dan maksimal
a. Menilai kelayakan model regresi: dari data yang disajikan.
nilai goodnest of fit test yang diukur dengan nilai Chi Square pada
2. Analisis Logistik
bagian bawah uji Hosmer and Lemeshow harus menunjukkan
Metode statistik yang digunakan angka probabilitas > 0.05 artinya
untuk menguji hipotesis adalah tidak ada perbedaan yang nyata regresi logistik (logistic regression) . antara klasifikasi yang diprediksi Karena menurut Ghozali (2012)
klasifikasi dengan metode ini cocok digunakan untuk klasifikasi yang diamati. Hal ini penelitian yang variabel depen- berarti model regresi logistik layak dennya bersifat kategorikal (nomi- dipakai untuk analisis selanjutnya. nal atau non metrik) dan variabel
dengan
b. Menilai keseluruhan model (overall independennya kombinasi antara model fit): dari angka-2 Log metrik dan non metrik seperti Likehood , dimana pada awal (Block halnya dalam penelitian ini. Number = 0) angka-2 LL harus turun
Regresi logistik mempunyai pada Block Number = 1. Penurunan kelebihan dibanding regresi biasa,
ini dimana Likelihood pada regresi yaitu dapat memprediksi besarnya
logistic menunjukkan model regresi probabilitas atas suatu peristiwa.
lebih baik.
Teknik analisis ini tidak me-
Uji Hipotesis (uji t)
merlukan lagi uji normalitas Untuk hipotesis dilakukan dengan (Ghozali: 2012). Model analisisnya
menggunakan uji t. Uji t dilakukan adalah sebagai berikut:
untuk menguji apakah secara terpisah
variabel independen
= a+ b1UP+ b2SK
mampu
menjelaskan variabel dependen secara baik.
Jika t hitung < t tabel, maka H0 ditolak ukur yang digunakan untuk atau
menentukan ukuran perusahaan Jika t hitung >t tabel, maka H0 diterima
dalam penelitian ini adalah Berdasarkan probabilitas yaitu
total aset.
dengan membandingkan p value
3. Struktur kepemilikan yang dengan α (0,05)
dibahas dalam penelitian ini yaitu:
adalah struktur kepemilikan Jika probabilitas (p-value) < 0,05
manajerial. Kepemilikan mana- maka H0 ditolak, Ha diterima.
jerial adalah jumlah saham Jika probabilitas (p-value) > 0,05
yang dimiliki oleh kelompok maka H0 diterima, Ha ditolak.
elit perusahaan yang terdiri dari Dengan tingkat kepercayaan untuk
komisaris, direksi dan manajer. pengujian hipotesis adalah 95%
Indikator yang digunakan atau α = 0,05.
untuk mengukur kepemilikan manajerial adalah persentase
Definisi Operasional
jumlah saham yang dimiliki pihak manajemen dari seluruh
Pada penelitian ini diambil dua modal saham perusahaan. variabel yaitu variabel dependen dan
variabel independen. Variabel depen- den dalam penelitian ini adalah praktik
HASIL PENELITIAN DAN PEM-
perataan laba (Y) sedangkan variabel
BAHASAN
independennya adalah ukuran peru-
sahaan (X 1 ), struktur kepemilikan (X 2 )
Hasil Penelitian
dan harga saham (X 3 ). Variabel-
variabel tersebut dapat didefinisikan
Gambaran Umum Perusahaan
sebagai berikut:
Manufaktur di Indonesia
1. Perataan laba yang dimaksud Perusahaan manufaktur meru- dalam penelitian ini adalah
pakan sekelompok perusahaan yang pengurangan atau fluktuasi
kegiatan utamanya mengolah bahan yang
baku menjadi bahan setengah jadi atau beberapa tingkatan laba yang
disengaja
terhadap
barang jadi yang siap untuk saat ini dianggap normal oleh
dikonsumsi. Dengan kata lain, perusahaan.
perusahaan manufaktur merupakan
2. Ukuran perusahaan
kumpulan perusahaan yang bergerak dimaksud dalam penelitian ini
yang
diberbagai jenis bidang industri yang adalah suatu indikator yang
kegiatannya mengubah bahan baku dapat menunjukkan kondisi
yang kurang nilainya menjadi barang atau karekteristik suatu peru-
yang bernilai tinggi dan siap untuk sahaan atau skala yang dapat
diperdagangkan kepada konsumen. mengklasifikasikan besar kecil-
Jenis bidang industri manufaktur nya suatu perusahaan. Alat Jenis bidang industri manufaktur nya suatu perusahaan. Alat
garmen dan tekstil, industri Kegiatan operasional perusa-
perakitan, industri sepatu haan manufaktur lebih kompleks bila
dan alas kaki, industri dibandingkan dengan perusahaan
dan industri dagang. Adapun kegiatan utama
kabel,
elektronika. perusahaan manufaktur adalah :
c. Industri barang konsumsi:
a. Kegiatan untuk mempe- industri makanan dan roleh atau menyimpan
minuman, industri input atas bahan baku.
tembakau, industri farmasi,
b. Kegiatan untuk mengolah industri kosmetik dan atau pabrikasi dan pera-
barang-barang keperluan kitan atas bahan baku
rumah tangga. menjadi barang jadi.
Perkembangan industri
c. Kegiatan menyimpan atau di Indonesia selama ini berada memasarkan barang jadi.
dalam tiga strategi yaitu: Ketiga kegiatan utama tersebut harus tercermin dalam
a. Strategi industrialisasi laporan keuangan perusahaan
yang mengembangkan in- industri manufaktur. Berda-
dustri berspektrum luas. sarkan produk yang dihasilkan,
Strategi ini menekankan aktivitas perusahaan manu-
pengembangan pada indus- faktur terus berkembang seiring
tri yang berbasis impor dengan perkembangan pere-
seperti industri otomotif. konomian
b. Strategi berteknologi cang- sekarang ini kegiatan peru-
dunia. Adapun
gih berbasis impor seperti sahaan manufaktur mencakup
pesawat terbang industri beberapa jenis kegiatan usaha
kapal dan lain-lain. diantaranya yaitu:
c. Strategi industri hasil pertanian berbasis dalam
a. Industri
negeri yang merupakan industri semen, industri
kimia
dasar:
kelanjutan pembangunan keramik,
pertanian. porselen, industri logam dan sejenisnya, industri
gelas
dan
Deskriptif Variabel Penelitian
kimia, industri plastik, industri pakan ternak,
Analisis Deskriptif
a. Praktik Perataan Laba Pada
pengolahannya,
serta
Perusahaan Manufaktur Yang
industri pulp dan kertas.
Terdaftar di BEI
b. Aneka industri: industri Perataan laba didefinisikan mesin dan alat berat,
sebagai pengurangan atau fluktuasi industri
otomotif
dan
yang disengaja terhadap beberapa yang disengaja terhadap beberapa
Nilai indeks eckel sebesar perusahaan yang melakukan praktik
antara
perusahaan-
0,570362136 < 1 menandakan perataan laba dengan yang tidak
melakukan praktik melakukan perataan laba dapat diukur
perusahaan
perataan laba. Sedangkan perusahaan dengan indeks eckel.
yang nilai indeks eckel > 1 menandakan
perusahaan tidak
Indeks Eckel = melakukan praktik perataan laba. Dari analisis deskriptif dapat kita
ketahui pada tahun 2008 dan 2009 Variabel ini menggunakan variabel terdapat 23 perusahaan yang mela- dummy, dengan pengukuran: kukan praktik perataan laba, tahun
2 (satu)
= perusahaan
2010 dan 2011 16 perusahaan yang yang melakukan praktik melakukan praktik perataan laba. Dari perataan laba tabel dapat dilihat pada tahun 2010 dan
0 (nol)
= perusahaan
2011 terjadi penurunan perusahaan yang tidak melakukan praktik yang melakukan perataan laba, perataan laba sedangkan pada tahun 2008-2009
Contoh perhitungan dengan perusahaan yang melakukan praktik indeks eckel untuk PT Astra
perataan laba cukup tinggi. International
Tbk,
perusahaan
memiliki perubahan rata-rata laba
Ukuran perusahaan manufaktur
bersih dari tahun 2008 yaitu senilai
yang terdaftar di BEI
standar deviasi dari laba bersih tahun Dari total aset perusahaan 2008
berfluktuasi, ada yang sehingga diperoleh hasil CV∆I sebesar
yaitu 1.621.879.028.000
cukup
mengalami peningkatan dan ada yang 0,445632375.
mengalami penurunan. Semakin besar Perusahaan juga memiliki
aset yang dimiliki oleh sebuah perubahan rata-rata penjualan dari
perusahaan menunjukkan semakin tahun 2008 yaitu senilai Rp
besar juga ukuran perusahan tersebut. 23.095.250.000 dan nilai standar
Perusahaan yang memiliki total aset deviasi dari penjualan yaitu sebesar
terbanyak selama periode penelitian 18.044.660.500.000 dan diperoleh
(2008-2011) adalah perusahaaan Astra CV∆S sebesar 0,781314794. Sehingga
International Tbk (ASII). Perusahaan diperoleh indeks perataan laba sebagai
akan terus meningkatkan kemam- berikut:
puannya untuk memperoleh laba dengan meningkatkan total aset,
Indeks Eckel = seperti yang terjadi pada perusahaan Astra International Tbk ini yang total
asetnya tiap tahun terus meningkat.
Perusahaan yang memiliki total Namun beberapa perusahaan aset terkecil untuk tahun 2008, 2010
mengalami kenaikan dan penurunan dan 2011 adalah perusahaan Lionmesh
kepemilikan manajerial seperti PT Prima Tbk (LMSH). Walaupun
Jaya Pari Steel Tbk (JPRS), PT Astra perusahaan ini memiliki total aset yang
Auto Part Tbk (AUTO), PT Indo paling kecil diantara perusahaan
Kordsa Tbk (BRAM), PT Indofood manufaktur lainnya namun total aset
Sukses Makmur Tbk (INDF) dan PT perusahaan ini terus mengalami
Siantar Top Tbk (STTP) pada periode peningkatan dari 2008 sampai 2011.
2008-2011. Terjadinya naik turun Ini berarti perusahaan terus mening-
kepemilikan saham oleh manajer katkan ukuran perusahaannya dengan
terjadi karena penggantian jabatan meningkatkan total aset. Pada tahun
oleh perusahaan melalui Rapat Umum 2009 perusahaan yang memiliki total
Pemegang Saham (RUPS) yang terjadi aset paling kecil adalah perusahaan
pada periode penelitian. Beton Jaya Manunggal Tbk (BTON). Perusahaan ini juga mengalami
Hasil Uji Analisis Regresi Logistik
peningkatan total aset dari tahun ke
a. Uji kelayakan model regresi
tahun. Rata-rata total aset perusahaan
awal untuk manufaktur dari tahun ke tahun terus mengetahui bahwa suatu model regresi mengalami peningkatan mulai dari logistik merupakan sebuah model yang tahun 2008 5.437.719 sampai tahun tepat, terlebih dahulu akan dilihat 2011 8.919.416. bentuk kecocokan atau kelayakan
Langkah
Struktur kepemilikan manufaktur
model secara keseluruhan. Dalam hal
yang terdaftar di BEI
ini digunakan uji Hosmer and Lemeshow Test.
Dari tabel 5 dapat diketahui Dari hasil pengujian diperoleh pada tahun 2008 –2010 PT Lionmesh
nilai Chi-Square sebesar 11,993 Prima
dengan nilai sig. sebesar 0,101 dari kepemilikan manajerial tertinggi yaitu
Tbk (LMSH)
memiliki
hasil tersebut terlihat bahwa nilai sig. sebesar 25,61%, dan kepemilikan
lebih besar dari pada alpha (α = 0.05), manajerial tertinggi pada 2011 adalah
yang berarti tidak adanya perbedaan Indo Kordsa Tbk (BRAM) yaitu
yang nyata antara klasifikasi yang 28,09%.
Sedangkan kepemilikan diprediksi dengan klasifikasi yang manajerial terendah pada 2008-2010
diamati. Itu berarti model regresi dimiliki oleh Holcim Indonesia Tbk
logistik bisa digunakan untuk analisis (SMCB), Ekadharma Internasional
Estimasi chi-square Tbk (EKAD), Indo acidatama Tbk
selanjutnya.
ditujukan untuk mengetahui pengaruh (SRSN), Darya Varia Laboratoria Tbk
dari ukuran perusahaan dan struktur (DVLA), Kalbe Farma Tbk (KLBF)
kepemilikan terhadap praktik perataan dan pada 2011 PT Kimia Farma Tbk
laba.
(KAEF), dan PT Indofarma Tbk
(INAF) yaitu sebesar 0%.
b. Uji keseluruhan model ( overall
praktik perataan laba (Y) akan
model fit )
bertambah sebesar 2,852.
Selanjutnya untuk mengetahui b. Koefisien Regresi (b) X1
apakah variabel
Variabel ukuran perusahaan ditambahkan ke dalam model dapat
bebas
yang
(X1), memiliki koefisien regresi secara signifikan memperbaiki model
negatif sebesar -0,210, artinya jika digunakan statistik –2LogL. Pada
variabel ukuran perusahaan meningkat block number = 0 (beginning blok)
sebesar satu satuan maka praktik yaitu model pertama hanya dengan
perataan laba (Y) akan berkurang konstanta tanpa adanya variabel bebas
sebesar 0,210 dengan anggapan diperoleh nilai –2 Log Likelihood
variabel bebas lainnya tetap. sebesar 60,603.
c. Koefisien Regresi (b) X2
Berdasarkan tabel 7 dan tabel 8 Variabel struktur kepemilikan diatas, menunjukkan bahwa Block
manajerial (X2), memiliki koefisien Number 0 sebesar 60,603 dan pada
regresi negatif sebesar -0,290, artinya Block Number 1 turun menjadi
jika variabel struktur kepemilikan 59,647, maka dapat disimpulkan
manajerial meningkat sebesar satu bahwa model regresi ini layak
satuan maka praktik perataan laba (Y) digunakan.
akan mengalami penurunan sebesar
c. Uji Analisis Regresi Logistik
0,290 dengan anggapan variabel bebas Untuk
menguji
hipotesis
lainnya tetap.
digunakan uji regresi logistik yang b. Pengujian Hipotesis
dilakukan terhadap semua variabel
yaitu, ukuran perusahaan (X1) , dan a. Hipotesis 1 (semakin tinggi tingkat
struktur kepemilikan (X2) terhadap
ukuran perusahaan maka semakin
praktik perataan laba (Y). Hasil
tinggi
probabilitas perusahaan
pengujian sebagai berikut:
untuk melakukan praktik perataan laba)
Berdasarkan tabel 11 diatas diperoleh persamaan logistik, yaitu:
Ukuran
perusahaan tidak
menunjukkan
pengaruh yang
Ln = 2,852 -0,210 LN X1
signifikan terhadap praktik perataan
- 0,290 LN_X2
laba, karena ukuran perusahaan Angka yang dihasilkan dari
signifikansinya sebesar 0,412 > 0,05. pengujian tersebut dapat dijelaskan
Pada wald test juga dapat dilihat t hitung sebagai berikut:
menunjukkan angka 0,672, lebih kecil
a. Konstanta (a)
bila dibandingkan dengan t tabel sebesar Dari hasil uji analisis regresi
1,9780. Dari hasil ini berarti Ho logistik terlihat bahwa konstanta
diterima dan Ha ditolak artinya sebesar 2,852 menunjukkan tanpa
semakin tinggi tingkat ukuran adanya pengaruh dari variabel bebas
perusahaan maka tidak semakin tinggi
perusahaan untuk struktur kepemilikan (X 2),
yaitu, ukuran perusahaan (X 1 ) , dan
probabilitas
maka
melakukan praktik perataan laba.
b. Hipotesis 2 (semakin tinggi tingkat
perataan laba. Dengan kata lain, bahwa
struktur kepemilikan manajerial
semakin besar perusahaan maka
maka semakin kecil probabilitas
semakin besar pula kemungkinan
perusahaan untuk
melakukan
perusahaan untuk melakukan praktik
praktik perataan laba)
perataan laba.
Struktur kepemilikan mana- Perusahaan yang memiliki aset jerial tidak menunjukkan pengaruh
besar yang kemudian dikategorikan yang signifikan terhadap praktik
sebagai perusahaan besar umumnya perataan
akan mendapat lebih banyak perhatian kepemilikan manajerial signifikan-
laba, karena
struktur
dari berbagai pihak seperti, para analis, sinya sebesar 0,381 > 0,05. Pada wald
investor, maupun pemerintah. Untuk test juga dapat dilihat t hitung
itu perusahaan besar diperkirakan akan menunjukkan angka 0,767, lebih kecil
menghindari fluktuasi laba yang terlalu bila dibandingkan dengan t tabel sebesar
drastis, sebab kenaikan laba yang 1,9780. Dari hasil ini berarti Ho
drastis akan menyebabkan bertam- diterima dan Ha ditolak artinya
bahnya pajak. Sebaliknya penurunan semakin tinggi tingkat struktur
laba yang drastis akan memberikan kepemilikan maka tidak semakin kecil
image yang kurang baik. Oleh karena probabilitas
itu perusahaan besar diperkirakan melakukan praktik perataan laba.
perusahaan
untuk
memiliki kecenderungan yang lebih besar untuk melakukan tindakan
Pembahasan
perataan laba.
Pembahasan dalam penelitian