SKENARIO 3 SAKIT KEPALA MENAHUN

SKENARIO 3
SAKIT KEPALA MENAHUN
Perempuan 35 tahun berkonsutasi dengan dokter keluarga dengan keluhan sakit
kepala berulang sejak 2 tahun lalu. Sakit kepala seperti tertimpa beban berat dan nyeri
pada tengkuknya. Sakit kepala ini disertai dengan insomnia. Sakit kepala berawal
sejak pasien diceraikan oleh suaminya 2 tahun yang lalu dan harus berpisah dari
kedua anaknya. Oleh dokter pasien disarankan untuk berkonsultasi lebih lanjut ke
neurolog dan psikiater. Neurolog mengatakan bahwa pasien mengalami nyeri kepala
tipe tegang,sedangkan psikiater menyimpulkan bahwa pasien mengalami nyeri
somatoform (psikogenik). Walaupun ia sudah bercerai,tapi ia tetap bertanggung jawab
untuk membimbing anaknya sesuai dengan prinsip keluarga sakinah, mawaddah,
warrahmah.

1

PBL Langkah 1
A. Kata-kata sulit :
1. Somatoform : Nyeri yang diakibatkan rangsangan psikis dan tanpa ada
etiologi medis
2. Insomnia : Gangguan waktu tidur
3. Nyeri kepala tipe tegang : Manifestasi dari reaksi tubuh terhadap stress,

depresi dan cemas. Sensasi nyeri/rasa tidak nyaman didaerah kepala yang
berhubungan dengan ketegangan otot
B. Finding Problem
1. Penyebab nyeri somatoform ?
2. Macam-macam tipe nyeri kepala ?
3. Apa hubungan nyeri kepala tipe tegang dengan nyeri somatoform ?
4. Apa hubungan sakit kepala dengan insomnia ?
5. Apa yang membuat dokter mendiagnosis nyeri kepala tipe tegang ?
6. Mengapa pasien mengeluh nyeri pada tengkuk ?
7. Megapa dokter menyarankan pasien harus ke psikiater dan neurologis ?
8. Apakah sistem sensorik yang menyampaikan rasa nyeri ?
9. Mengapa stress bisa menyebabkan sakit kepala ?
10. Apakah hukum islam yang mengatur tentang perceraian ?
11. Adakah hal-hal yang memperberat atau memperingan sakit kepala ?
12. Apa penanganan untuk nyeri kepala tipe tegang ?
C. Brain Storming
1) Karena terdapat gangguan psikis
2) Nyeri kepala terbagi 2
 Primer : migraine, tth, cluster headache
 Sekunder : akibat infeksi, trauma, tumor

3) Nyeri kepala tipe tegang disebabkan oleh nyeri somatoform
4) Karena sakit kepala jadinya susah tidur
5) Gejala tth : bilateral, nyeri ringan-sedang, tumpul seperti diikat, lokasinya
dikulit kepala sampai ke belakang leher, tidak disertai mual dan muntah
6) Karena pada manifestasinya di occipital atau belakang leher
7) Karena pada kelainan fisik setelah dilakukan pemeriksaan lebih lanjut tidak
ditemukan kelainan jadinya dirujuk
8) Spinotalamicus lateral
9) Ketika stress ada hormone yang keluar yang memicu vasokontriksi pembulu
darah
10) Memperbolehkan tetapi Allah tidak menyukainya
11) - Memperberat : stress, depresi, cemas, makanan dan minuman
-Memperingan : mengurangi factor yang memicu stress, aktivitas bisa
dikurangi, istirahat
12) NSAID, anti depresan, muscle relaxan

2

D. Hipotesis
Terdapat factor pencetus seperti stress, depresi, cemas, maupun makanan dan

minuman yang bisa menyebakan nyeri kepala. Nyeri kepala sendiri bisa terbagi
dua yaitu tension type headache dan nyeri somatoform. Lalu dokter memberikan
tatalaksana baik medikamentosa (NSAID, anti depresi) dan non medikamentosa
(terapi keluarga, dll).

3

Sasaran Belajar
LI 1 Memahami dan Menjelaskan tentang Penghantaran fisiologis nyeri
1.1 Memahami dan Menjelaskan Jaras spesifik nyeri
1.2 Memahami dan Menjelaskan Mekanisme penghantaran nyeri
LI 2 Memahami dan Menjelaskan Nyeri Kepala
2.1 Memahami dan Menjelaskan Definisi Nyeri Kepala
2.2 Memahami dan Menjelaskan Klasifikasi Nyeri Kepala
2.3 Memahami dan Menjelaskan Etiologi Nyeri Kepala
2.4 Memahami dan Menjelaskan Patofisiologi Nyeri Kepala
2.5 Memahami dan Menjelaskan Manifestasi Klinis Nyeri Kepala
2.6 Memahami dan Menjelaskan Diagnosis dan Diagnosis Banding Nyeri Kepala
2.7 Memahami dan Menjelaskan Tatalaksana Nyeri Kepala
2.8 Memahami dan Menjelaskan Komplikasi Nyeri Kepala

2.9 Memahami dan Menjelaskan Pencegahan Nyeri Kepala
2.10 Memahami dan Menjelaskan Prognosis Nyeri Kepala
LI 3 Memahami dan Menjelaskan Nyeri Somatoform
3.1 Memahami dan Menjelaskan Definisi Nyeri Somatoform
3.2 Memahami dan Menjelaskan Klasifikasi Nyeri Somatoform
3.3 Memahami dan Menjelaskan Etiologi Nyeri Somatoform
3.4 Memahami dan Menjelaskan Patofisiologi Nyeri Somatoform
3.5 Memahami dan Menjelaskan Manifestasi Klinis Nyeri Somatoform
3.6 Memahami dan Menjelaskan Diagnosis dan Diagnosis Banding Nyeri
Somatoform
3.7 Memahami dan Menjelaskan Tatalaksana Nyeri Somatoform
3.8 Memahami dan Menjelaskan Komplikasi Nyeri Somatoform
3.9 Memahami dan Menjelaskan Pencegahan Nyeri Somatoform
3.10 Memahami dan Menjelaskan Prognosis Nyeri Somatoform
LI 4 Memahami dan Menjelaskan keluarga sakkinah,mawaddah,warrahmah.

4

LI 1 Memahami dan Menjelaskan tentang Penghantaran Fisiologis Nyeri
1.1 Memahami dan Menjelaskan Jaras spesifik nyeri

Neuroanatomi Nyeri
Nyeri adalah sensasi subjektif, rasa yang tidak nyaman biasanya berkaitan
dengan kerusakan jaringan aktual atau potensial (Corwin J.E, 2007). Ketika suatu
jaringan mengalami cedera, atau kerusakan mengakibatkan dilepasnya bahanbahan yang dapat menstimulus reseptor nyeri seperti serotonin, histamin, ion
kalium, bradikinin, prostaglandin, dan substansi P yang akan mengakibatkan
respon nyeri. Nyeri juga dapat disebabkan stimulus mekanik seperti
pembengkakan jaringan yang menekan pada reseptor nyeri.
Sistem saraf manusia mengandung lebih dari 10 10 saraf atau neuron. Neuron
merupakan unit structural dan fungsional system saraf. Sel saraf terdiri dari badan
sel yang di dalamnya mempunyai inti sel, nukleus, mitokondria, retikulum
endoplasma, dadan golgi, di luarnya banyak terdapat dendrit, kemudian bagian
yang menjulur yang menempel pada badan sel yang di sebut akson. Dendrit
menyediakan daerah yang luas untuk hubungan dengan neuron lainnya. Dendrit
adalah serabut aferen karena menerima sinyal dari neuron-neuron lain dan
meneruskannya ke badan sel. Pada akson terdapat selubung mielin, nodus ranvier,
inti sel Schwan, butiran neurotransmiter
Akson dengan cabang-cabangnya (kolateral), adalah serabut eferen karena
membawa sinyal ke saraf-saraf otot dan sel-sel kelenjar. Akson akan berakhir
pada terminal saraf yang berisi vesikel-vesikel yang mengandung
neurotransmitter. Terminal inilah yang berhubungan dengan badan sel, dendrit

atau akson neuron berikutya.
a. Neuroanatomi sentuhan ringan dan tekanan
Nama jalan: Tractus Spinothalamicus Anterior
a) Pada medulla spinalis:
 Axon dari neuron orde pertama (ganglion spinalis) memasuki ujung
cornu posterior medulla spinalis dan bercabang dua : serabut yang naik
dan serabut yang turun. Sesudah memasuki satu atau dua segmen
medulla spinalis membentuk Tractus posterolateral (Lissaueri). Lalu
bersinaps dengan neuron orde kedua yang terletak pada kelompok sel
substantia gelatinosa cornu posterior substansia grissea.
 Axon dari neuron orde ke dua jalan menyilang pada comissura anterior
substansia grissea dan substansia alba, kemudian naik keatas pada sisi
anterolateral substantia alba sebagai tractus neurospinotalamicus
anterior.
b) Pada medulla oblongata : pada medulla oblongata tractus tersebut jalan
beriringan dengan tractus spinotalamicus lateralis dan tractus spinotectalis,
semuanya disebut Lesminicus Spinalis.
c) Pada pons, mesencephalon dan diencephalon : beriringan dengan
Lemniscus medialis untuk akhirnya bersinaps pada neuron orde ketiga
yaitu nucleus posterolateral dari kelompok ventral thalamus (bagian


5

kelompok nuclei lateralis thalamus) à disini tekanan dan sentuhan mulai
diinterpretasikan.
d) Pada cortex cerebri : axon dari neuron orde ketiga jalan memasuki crus
posterior interna dan corona radiata berakhir pada gyrus poscentralis (area
brodmann 3,2,1) à menafsirkan sensasi sentuhan dan tekanan sehingga
timbul kesadaran akan sensasi tersebut.
(Stephen, 2007)
b. Neuroanatomi sensasi sakit dan suhu
Nama jalan: Tractus Spinothalamicus Lateralis
a) Pada medulla spinalis:
 Axon dari neuron orde pertama (ganglion spinalis) memasuki ujung
cornu posterior substansia grissea medulla spinalis dan segera
bercabang dua: serabut yang naik dan serabut yang turun. Sesudah
memasuki satu atau dua segmen medulla spinalis membentuk tractus
posterolateral (Lissaueri). Lalu bersinaps dengan neuron orde kedua
yang terletak pada kelompok sel substantia gelatinosa pada cornu
posterior. (Jurnalis, 2009)

 Axon dari neuron orde ke dua jalan menyilang pada comissura anterior
substansia grissea dan substansia alba, kemudian naik keatas pada sisi
kontralateral sebagai tractus neurospinotalamicus lateralis.
b) Pada medulla oblongata : pada medulla oblongata tractus tersebut terletak
pada dataran lateral antara nucleus olivarius inferius dengan nucleus
tractus spinalis N. Trigeminus. Disini bergabung dengan: tractus
spinotalamicus anterius, tractus spinotectalis. Ketiga tractus tersebut
disebut Lemnicus Spinalis.
c) Pada pons : lemniscus spinalis naik keatas dibagian belakang pons.
d) Pada mesencephalon: lemniscus spinalis jalan pada tegmentum, lateralis
dari lemniscus medialis.
e) Pada diencephalon : serabut saraf tractus spinotalamicus lateralis akan
bersinaps dengan neuron orde ketiga yaitu nucleus posterolateral dari
kelompok ventral thalamus (bagian dari nucleus lateralis thalamus) à
disinilah terjadi penilaian kadar sensasi sakit dan suhu juga reaksi emosi
mulai timbul.
f) Pada cortex cerebri : axon dari neuron orde ketiga jalan memasuki crus
posterior interna dan corona radiata berakhir pada gyrus poscentralis (area
brodmann 3,2,1) à menafsirkan suhu dan sakit sehingga timbul kesadaran
akan sensasi tersebut. (Price, 2006)

Neurofisiologi Nyeri
Nociceptor diaktivasi oleh stimulus yang berpotensi untuk merusak sel jaringan.
Kerusakan jaringan tersebut dapat disebabkan oleh stimulasi mekanis yang kuat,
temperatur yang ekstrim, kekurangan oksigen, dan paparan oleh zat kimia. (Barry,
2007)
Sel-sel jaringan yang rusak tersebut dapat pula mengeluarkan substansi yang
mampu membuka channel ion pada membran nociceptor, seperti :
6


Protease
Enzim pengurai protein ini dapat mengurai peptida kininogen yang berada di
extra selular sehingga terbentuklah bradikinin. Bradikinin ini kemudian akan
terikat dengan molekul reseptor spesifik untuk mengaktivasi konduksi ion
pada nociceptor.

ATP
ATP dapat berikatan langsung dengan ATP Gated Ion Channel sehingga
terjadi depolarisasi pada nociceptor.


K+
Peningkatan K+ extraselular berperan langsung pada depolarisasi membran
neuronal.
(Price, 2006)
Jenis Nociceptor
Transportasi stimulus nyeri terjadi pada ujung saraf bebas (FNE), yaitu serat C
tanpa myelin (unmyelinated C Fiber) dan serat Aδ myelin tipis Nociceptor terbagi
menjadi empat jenis, yaitu :
a. Polymodal Nociceptor : merespon terhadap stimulus mekanis, suhu, dan
kimia.
b. Mechanical Nociceptor : hanya merespon terhadap tekanan yang kuat.
c. Thermal Nociceptor : hanya merespon terhadap suhu panas atau dingin.
d. Chemical Nociceptor : merespon terhadap histamin dan zat kimia lainnya.
Serat C terkecil (kecepatan konduksi