OPTIMALISASI PENGGUNAAN MEDIA PETA PADA PEMBELAJARAN IPS SD UNTUK PENINGKATAN KECERDASAN SPASIAL SISWA KELAS IV MI MUHAMMADIYAH PUCANGAN KARTASURA oleh Mukhlis Mustofa 1) , Oktiana Handini 2)
OPTIMALISASI PENGGUNAAN MEDIA PETA PADA PEMBELAJARAN IPS SD
UNTUK PENINGKATAN KECERDASAN SPASIAL SISWA KELAS IV MI
MUHAMMADIYAH PUCANGAN KARTASURA
oleh
Mukhlis Mustofa 1), Oktiana Handini 2)
1)Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Slamet Riyadi
email:mukhlis.mustofa@yahoo.co.id
2)Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Slamet Riyadi
email: handinioktiana@yahoo.co.id
Abstrak
Penelitian ini akan berfokus pada optimalisasi pembelajaran IPS SD pada
pengembangan kecerdasan spasial. Tujuan Dan Manfaat Penelitian ini adalah
Menjelaskan penerapan pembelajaran IPS Geografi untuk meningkatkan kecerdasan
spasial siswa melalui peningkatan kemampuan guru dalam mempersiapkan
pembelajaran khususnya pada pembelajaran di Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah
Pucangan Kartasura Sukoharjo. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif
kualitatif. Metode pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan tiga teknik, yaitu,
Wawancara, Dokumentasi dan Observasi. Dalam studi ini, peneliti menggunakan
trianggulasi data dan sumber yaitu peneliti menggunakan beberapa sumber dan data
untuk mengumpulkan informasi. Analisa data yang digunakan peneliti yaitu teknik
analisa data kualitatif. Sampel dalam penelitian ini adalah menggunakan teknik sampel
bertujuan atau purposive sampling. Dalam studi ini, peneliti menggunakan trianggulasi
data dan sumber.Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut : (1) Ada perbedaan pengembangan kecerdasan spasial siswa
yang diajarkan guru dengan menggunakan media pembelajaran proporsional (2)
Pembelajaran IPS geografi menggunakan media pembelajaran yang tepat meningkatkan
kecakapan kognitif, afektif dan psikomotorik siswa dalam pengembangan kecerdasan
spasial
Kata kunci : peta, Kecerdasan spasial, pembelajaran IPS
Abstract
This research will focus on optimizing IPS SD lessons in the development of spatial
intelligence. Objectives And Benefits This research is to explain the application of Social
Geography learning to improve students 'spatial intelligence through the improvement of teachers'
ability in preparing the learning especially in Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Pucangan
Kartasura Sukoharjo. This research uses descriptive qualitative research method. Data collection
methods in this study using three techniques, namely, Interviews, Documentation and
Riset Fair 2017
Observation. In this study, researchers used data and source triangulation ie researchers used
multiple sources and data to collect information. Data analysis used by the researcher is qualitative
data analysis technique. The sample in this research is using purposive sampling technique. In this
study, researchers use data and source triangulation. Based on the results of research that has been
done, it can be concluded as follows: (1) There is a difference in the development of students' spatial
intelligence taught teachers by using proportional learning media (2) learning geography IPS
using media Appropriate learning improves students' cognitive, affective and psychomotor skills in
the development of spatial intelligence
Keywords: map, spatial intelligence, IPS learning
PENDAHULUAN
Proses
generasi mendatang menyongsong masa
Pembelajaran
pada
depan.
Menurut
Sapriya
(2009:
19)
jenjang Sekolah Dasar ( SD ) teramat
Pelajaran “Ilmu Pengetahuan Sosial”,
krusial
pengembangan
disingkat IPS, merupakan nama mata
kecerdasan siswa sekaligus merupakan
pelajaran di tingkat sekolah dasar dan
tonggak awal pembentukan karakter
menengah atau nama program studi di
siswa.
perguruan tinggi identik dengan istilah
dalam
Pengembangan
sikap,
kemampuan, dan keterampilan dasar
“social studies”.
yang diperlukan siswa untuk hidup di
masyarakat
tersaji
berlangsungnya
Tuntutan
proses
Keberadaan
Ilmu
selama
Pengetahuan Sosial sebagai (IPS) sebagai
pembelajaran.
salah satu mata pelajaran yang disajikan
pemahaman
materi
pembelajaran lebih komprehensif
dan
pada jenjang SD memiliki peran mulia
penyiapan
bermakna bagi kehidupan siswa dimasa
menghadapi
mendatang merupakan keniscayaan.
proporsional
generasi
mendatang
beragam
untuk
ujian.
menyiapkan
Ilmu
generasi mendatang menyongsong masa
Pengetahuan Sosial sebagai (IPS) sebagai
depan. Materi IPS untuk jenjang sekolah
salah satu mata pelajaran yang disajikan
dasar tidak terlihat aspek disiplin ilmu
pada jenjang SD memiliki peran mulia
karena
penyiapan
dimensi pedagogik dan psikologis serta
Keberadaan
menghadapi
proporsional
Riset Fair 2017
generasi
beragam
untuk
mendatang
ujian.
menyiapkan
lebih
karakteristik
dipentingkan
kemampuan
adalah
berpikir
peserta didik yang bersifat holistik
manusia
Sapriya (2009: 20).
memahaminya,
Integrasi
sejumlah
konsep
disiplin ilmu penyusun IPS menuntut
peran serta guru dalam menyajikan
materi pembelajaran secara proporsional.
Kandungan
Sejarah,
IPS
meliputi
Ekonomi,
Geografi,
Sosiologi
pada
pembelajaran di jenjang SD diarahkan
pada
keterpaduan.
Keterpaduan
dan
lingkungan,
dan
membantu
meningkatkan kualitas kehidupan di
lingkungannya, kini dan pada masa
datang,dan (5) menelaah gejala-gejala
lokal, nasional, regional dan global
dalam
konteks
keruangan
memanfaatkan
dengan
keterampilan-
keterampilan
dasar
geografis
(Depdiknas, 2002).
berkonsekuensi
Proses Pembelajaran IPS di
penanaman hakikat pembelajaran bagi
SD tidak memfokuskan pada satu pokok
siswa
bahasan
pembelajaran
SD
IPS
menjadi
kunci
pokok
keberhasilannya.
SD hakikatnya adalah mata pelajaran
berupaya
mengembangkan
tentang
untuk:
(1)
pemahaman
siswa
bagaimana
kelompok
berinteraksi
hidup
dengan
individu
dan
bersama
dan
lingkungannya
dalam suatu kesatuan ruang geografis;
(2)
bersifat
integral
sehingga penggunaan media peta ini
Geografi sebagai bagian IPS-
yang
namun
membimbing
siswa
untuk
menyeluruh pada komponen penyusun
pembelajaran IPS SD. Penelitian ini
diajukan dengan judul “Optimalisasi
Penggunaan
Media
Peta
Pada
Pembelajaran IPS SD Untuk Peningkatan
Kecerdasan Spasial Siswa Kelas IV MI
Muhammadiyah Pucangan Kartasura.”
Penelitian
mempertimbangan
ini
beragam
aspek
mengembangkan rasa bangga terhadap
peneliti dengan perumusan masalah
warisan budaya yang positif, dan kritis
“Bagaimanakah
terhadap yang negatif dalam konteks
Penggunaan
keruangan;
optimalisasi
Media
Peta
dalam
pembelajaran
IPS
SD
pada
terhadap kelanggengan ruang ekologis;
pengembangan
kecerdasan
(4) mendorong siswa untuk secara aktif
Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui
untuk
optimalisasi penggunaan media Peta
(3)
memiliki
menelaah
Riset Fair 2017
kepedulian
interaksi
antara
spasial”.
dalam pembelajaran IPS Geografi untuk
memberikan masukan untuk mengambil
meningkatkan kecerdasan spasial siswa
kebijakan berkaitan optimalisasi proses
melalui peningkatan kemampuan guru
pembelajaran berbasis peta.
dalam
mempersiapkan
pembelajaran
KAJIAN TEORI
khususnya pada pembelajaran IPS di
Ibtidaiyah
(MI)
Hakikat program pendidikan
Muhammadiyah Pucangan
Kartasura
IPS yang komprehensif adalah program
Madrasah
yang mencakup empat dimensi yaitu ;
Sukoharjo.
dimensi
Manfaat Penelitian ini secara
teoritis Secara teoritis penelitian ini
memberikan
mengenai
referensi atau rujukan
optimalisasi
penggunaan
media Peta dalam pembelajaran IPS
sehingga
dapat memberi
manfaat
pengetahuan
(
knowledge)
dimensi Ketrampilan ( Skills ), Dimensi
Nilai dan sikap ( Values and Attitudes )
serta dimensi tindakan ( Sapriya, 48; 2009
). Dimensi pembelajaran ini menjadikan
dinamisasi IPS mutlak menjadi acuan
dalam pelaksanaan pembelajaran di SD.
untuk melakukan kegiatan penelitian
yang serupa dalam ruang lingkup yang
Penanaman nilai – nilai pada
lebih luas dan mendalam lagi. Secara
pembelajaran IPS ditenkankan selama
Praktis
proses
manfaat
diharapkan
kepada
penelitian
Memberikan
siswa
ini
informasi
bagaimanakah
upaya
pembelajaran.
Proses
pembelajaran menadi bermakna dengan
penanaman
nilai
yang
diharapkan
meningkatkan pembelajaran IPS agar
sehingga proses pembentukan siswa
lebih bermakna pada mereka dengan
untuk
mengoptimalkan
meningkat.
penggunaan
media
memiliki
kemampuan
Badan
Standar
sosial
Nasional
Peta. Bagi guru penelitian ini diharapkan
Pendidikan ( BSNP, 2007: 18) Mata
memberi
rangka
pelajaran IPS bertujuan agar peserta
pembimbingan pembelajaran IPS dengan
didik memiliki kemampuan mengenal
memanfaatkan
konsep-konsep yang berkaitan dengan
masukan
dalam
sarana
MIM
kehidupan
masyarakat
dan
pendidikan
yang
Pucangan
Kartasura. Bagi lembaga
lingkungannya, memiliki kemampuan
bersangkutan Penelitian ini diharapkan
dasar untuk berfikir logis dan kritis, rasa
Riset Fair 2017
dimiliki
prasarana
ingin
tahu,
masalah,
inkuiri,
dan
memecahkan
keterampilan
dalam
secara
nyata
pendidikan
dikembangkan
IPS
untuk
dalam
mengubah
kehidupan sosial, memiliki komitmen
perilaku peserta didik bekerja sama,
dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial
gotong royong, dan membantu pihak-
dan kemanusiaan.
pihak yang membutuhkan. (2) Nilai
Adapun ruang lingkup mata
pelajaran IPS meliputi aspek- aspek :
manusia, tempat dan lingkungan, waktu,
keberlanjutan, dan perubahan sistem
sosial dan budaya, dan perilaku ekonomi
dan
Menurut Badan
kesejahteraan.
Koordinasi
Survei
dan
Nasional (Bakosurtanal
Pemetaan
2005): Peta
merupakan wahana bagi penyimpanan
dan penyajian data kondisi lingkungan,
merupakan sumber informasi bagi para
perencana dan pengambilan keputusan
pada
tahapan
pada
tingkatan
Praktis Pembelajaran pada pendidikan
IPS tersebut diproses secara menarik,
tidak terlepas dari kehidupaan seharihari dan secara langsung ataupun tidak
langsung memiliki nilai praktis. (3) Nilai
Teoritis;
Peserta
didik
dibina
dan
dikembangkan daya nalarnya ke arah
dorongan mengetahui sendiri kenyataan
(sense of reality) dan dorongan menggali
sendiri di lapangan (sense of discovery).
(4)
Nilai
Filsafat;
perkembangan
sesuai
dengan
kemampuan
peserta
didik, dapat mengembangkan kesadaran
mereka selaku anggota masyarakat atau
pembangunan.
sebagai
makhluk
sosial.(5)
Nilai
Misi pembelajaran IPS ini
Ketuhanan; menjadi landasan yang kuat
tidak lepas dari penaman nilai pada
bagi penanaman dan pengembangan
siswa
selama
melaksanakan
proses
nilai ketuhanan yang menjadi kunci
Nilai-nilai
yang
kebahagiaan kita baik lahir maupun
pembelajarannya.
terkandung dalam IPS menurut Nursid
batin.
Sumaatmadja (1997), yaitu; (1) Nilai
Edukatif
Melalui
perasaan,
pendidikan
kesadaran,
penghayatan,
sikap, kepedulian, dan tanggung jawab
sosial
peserta
didik
ditingkatkan.
Kepedulian dan tanggungjawab sosial
Riset Fair 2017
Pembelajaran
IPS
memberikan
nilai
IPS
tambah
dengan
memperhatikan latar belakang siswa
didalamnya.
didukung
Latar
dengan
belakang
siswa
pengembangan
kecerdasannya. Ragam kecerdasan yang
Peta
ada
pembelajaran yang memiliki kontribusi
dan
mendukung
dalam
poses
merupakan
satu
penting
spasial. Kecerdasan visual dan spasial
pembelajaran
adalah kemampuan untuk melihat dan
dalam
mengamati dunia visual dan spasial
keadaan
secara akurat (cermat).
pemahaman peta melalui pendekatan
merupakan kajian
dengan konteks spasial. Kajian ekologi
dan kewilayahan yang dilakukan dalam
Geografi
menuntut
basis
spasial.
Geografi sebagai bagian kajian sosial
juga menjadi platform spasial yang
merangkaikan
integrasi
kajian
dari
berbagai bidang. Pelibatan kecerdasan
spasial ini dalam pembelajaran IPS
termasuk dalam ranah pokok bahasan
Geografi.
Pembelajaran
memiliki
sifat
IPS
keterpaduan
di
Geografi sebagai salah satu komponen
penyusun
memiliki
konsekuensi
pemahaman spasial kuat. Pemahaman
spasial ini masih dikesampingkan dalam
proses pembelajaran dan terkait dengan
aplikasi pada siswa yang kesulitan
dalam menentukan arah.
, Peningkatan Pemahaman
Peta Melalui Pendekatan Wilayah Dalam
Pembelajaran IPS SD Mamik Sumarmi
Didaktika, Vol.1 No.1 Maret 2006: 75—92
Riset Fair 2017
sekolah,
pelajaran
IPS.
demikian,
penalaran
yang
pendekatan
kualitas
khususnya
terciptanya
bermakna,
wilayah
Dalam
peningkatan
memungkinkan
karena
mengkaitkan
berbagai aspek kehidupan yang ada di
wilayah
secara
mendalam
yang
merupakan kekhasan wilayah tersebut,
dan
mampu
membentuk
pengertian
siswa secara terpadu mengenai suatu
masalah secara kewilayahan.
METODE PENELITIAN
SD
dengan
di
mata
wilayah
peningkatan
media
pembelajaran IPS aadalah kecerdasan
Geografi
bagi
salah
Proses penelitian ini diawali
dengan mengkaji proses pembelajaran
IPS yang telah dilaksanakan oleh guru
bersangkutan.
pembelajaran
Tinjauan
proses
dikaitkan
dengan
penumbuhan kecerdasan yang dialami
pleh
siswa.
perubahan
Diharapkan
pola
dengan
pembelajaran
optimalisasi kecerdasan spasial siswa
dapat meningkat.
Penelitian ini menggunakan
metode penelitian deskriptif kualitatif.
Menurut
Suharsimi
Arikunto,
Sampel diambil berdasarkan
penelitian
deskriptif (Sugiyono, 2011).
kriteria prestasi, yaitu tinggi, sedang,
menggambarkan
dan rendah pada siswa kelas 4. Teknik
keadaan atau status kejadian. Dalam
pengambilan sampel dalam penelitian
hal
ini adalah menggunakan teknik sampel
bertujuan
untuk
ini,
peneliti
hanya
ingin
memaparkan situasi atau peristiwa, tidak
bertujuan
mencari
Sampel porposif (purposive
hubungan,
mengujihipotesis
prediksi
tidak
atau
membuat
tentang
optimalisasi
atau
adalah
purposive
teknik
dengan
sampling.
sample)
penentuan sampel
pertimbangan
tertentu
pembelajaran IPS. Apabila data yang
(Sugiyono, 2008: 85). Sampel porposif
diperlukan
didapatkan
telah
terkumpul,
lalu
dengan
cara
mengambil
diklasifikasikan dalam data yang bersifat
subjek bukan didasarkan atas strata,
kualitatif, yaitu yang
digambarkan
random atau daerah tetapi didasarkan
dengan kata-kata atau kalimat dipisah-
atas adanya tujuan tertentu. Teknik ini
pisahkan
dilakukan
menurut
memperoleh
kategori untuk
kesimpulan.Berdasarkan
karena
pertimbangan,
beberapa
misalnya
alasan
penjelasan tersebut, maka jenis atau tipe
keterbatasan waktu, tenaga, dan dana
kualitatif merupakan tipe yang tepat dan
sehingga
sesuai dengan penelitian ini sebagai
sampel yang besar dan jauh.
suatu studi awal.
Dalam
Penelitian
ini
mengambil
menggunakan
lokasi di MI Muhammadiyah Pucangan
sumber
Kartasura
beberapa
,
kompetensinya,
tidak
Berdasarkan
standar
materi IPS memiliki
dapat
studi
mengambil
ini,
trianggulasi
peneliti
data
dan
yaitu peneliti menggunakan
sumber
mengumpulkan
dan
data
informasi.
untuk
Dengan
sumbangan besar dalam pengembangan
teknik ini, validitasnya didapat dengan
kecerdasan
cara
spasial
perkembangan
Metode
di
yang
melandasi
masa
nantinya.
pengumpulan
penelitian
ini
data
menggunakan
Wawancara dan Dokumentasi
Riset Fair 2017
mengkonfirmasikan
data
yang
diperoleh. Data satu akan dikontrol oleh
pada
data yang sama dari sumber yang
teknik,
berbeda, sementaradata yang diperoleh
selalu dikomparasikan dan diuji dengan
data
yang lain sebagai pembanding.
Dengan
demikian,
data
yang
satu
komponen
dan
saling
menguji
sehingga diperoleh data yang dapat
dipertanggungjawabkan.
data
berlangsung.
dengan data yang lain bisa saling
melengkapi
pengumpulan
Kegiatan analisis ketiga yang
terpenting
adalah
kesimpulan
dan
penarikan
verifikasi.
Dari
permulaan pengumpulan data, seorang
penganalisis
data
Huberman (16-20), analisa data terdiri
mencari
benda-benda,
dari tiga alur kegiatan yang terjadi secara
keteraturan,
bersamaan, yaitu: Reduksi Data; proses
konfigurasi-konfigurasi yang mungkin,
seleksi, pemfokusan, penyederhanaan
alur sebab-akibat dan proposisi.
Menurut
Miles
dan
arti
pola-pola,
Ketiga
dan abstraksidata kasar yang dilakukan
kualitatif mulai
mencatat
penjelasan,
komponen
tersebut
selama proses penelitian berlangsung.
diatas, aktivitasnya terbentuk interaksi
Reduksi data dapat dilakukan dengan
dengan proses pengumpulan data yang
beberapa macam cara, seperti melalui
menggunakan proses siklus. Dengan
ringkasan, menggolongkan dalam suatu
bentuk
pola, dan lain sebagainya. Penyajian
diantara tiga komponen tersebut yang
Data merupakan rangkaian informasi
berbentuk
yang memungkinkan kesimpulan riset
pengumpulan
dapat dilakukan dengan melihat suatu
pegangan
penyajian data. Sehingga peneliti akan
selanjutnya
mudah memahami apa yang sedang
diantara kegiatan reduksi, penyajian,
terjadi dan apa yang harus dilakukan,
dan kesimpulan.
lebih
jauh
menganalisis
ataukah
ini,
peneliti
interaksi
tetapbergerak
dengan
data
utama
yang
proses
menjadi
proses
siklus,
bergerakbolak-balik
HASIL PENELITIAN
mengambil tindakan berdasarkan atas
Data dalam penelitian ini
pemahaman yang didapat dari penyajian
tersebut. Penarikan Kesimpulan tidak
diperoleh dari seluruh guru IPS
akan
Pucangan dengan jumlah 2 guru. Data
terjadi
sampai
proses
MIM
pengumpulan data berakhir. Peneliti
yang diperoleh meliputi:
Pemahaman
tetap
materi
Pelaksanaan
bergerak
Riset Fair 2017
di
antara
ketiga
pembelajaran,
pembelajaran, Kompetensi guru, hakikat
kuantitas siswa. Besaran jumlah siswa ini
kecerdasan spasial
sesuai
dan optimalisasi
dengan
ditetapkan
sajian pembelajaran
ketentuan
oleh
yang
depantermen
pendidikan dan kebudayaan dengan
Deskripsi lokasi penelitian
batas atas jumlah siswa 32 siswa.
MI
Muhammadiyah
Pucangan
Kartasura
merupakan
salah
pendidikan
SD
Sukoharjo
satu
yang
lembaga
berada
di
MI
Muhammadiyah
Pucangan merupakan salah satu sekolah
di
kecamatan
sukoharjo
Kartosuro
yang
belum
Kabupaten
menerapkan
Kabupaten Sukoharjo. SD ini berada di
kurikulum
2013
Kelurahan
menggunakan
kurikulum 2006
Pucangan
Kecamatan
Kartasura Kabupaten Sukoharjo. Jumlah
menjadikan
rombongan
mengembangkan
belajar
6
kelas
dengan
dan
guru
masih
ini
dituntut
untuk
diri
secara
jumlah keseluruhan siswa 120. Sampel
proporsional sesuai dengan pesan yang
dalam penelitian ini diambil pada Guru
harus
IPS dengan jumlah 2 orang
masing-masing
diberikan
pada
jenjang
Muhammadiyah
Sajian Data
siswa.
pada
Pucangan
Guru
MI
pun
melakukan beragam langkah agar proses
Penyajian
rangkaian
data
merupakan
informasi
yang
pembelajaran
sesuai
dengan
misi
kurikulum.
memungkinkan kesimpulan riset dapat
dilakukan
dengan
melihat
penyajian data. Sehingga peneliti akan
mudah memahami apa yang sedang
terjadi dan apa yang harus dilakukan,
lebih
jauh
menganalisis
Proses pembelajaran IPS di
suatu
ataukah
mengambil tindakan berdasarkan atas
pemahaman yang didapat dari penyajian
MI Muhammadiyah Pucangan dilakukan
oleh guru bidang studi dan bukan guru
kelas
diharapkan
tidak
permasalahan
dalam
Pengambilan
sampel
mengalami
membelajarkan.
guru
mata
pelajaran IPS sebagai subjek penelitian
dilakukan dengan harapan mengetahui
tersebut.
Pengambilan
data
untuk
penelitian ini dilakukan dengan dasar
Riset Fair 2017
bagaimanakah pola pembelajaran
utamanya
berkaitan
pokok
IPS
bahasan
Geografi dilakukan sepenuhnya untuk
a)
meningkatkan kecerdasan spasial siswa.
kuantitas siswa
No.
1
2
Nama Guru
Kelas
Jumlah Siswa
Sardi
IV
20
V
16
VI
22
I
20
II
10
III
20
Farah multazam
Jumlah siswa
120
Tabel 2 Jumlah siswa
Besaran
jumlah
mempengaruhi
siswa
yaitu 10 - 22 siswa. Kuantitas siswa
proses
tersebut
disesuaikan
dengan
pembelajarannya,jumlah siswa tiap
ketentuan dari dinas pendidikan
kelas
setempat.
di
MI
Muhammadiyah
Pucangan dalam rentang sama
b) penggunaan media pembelajaran
Penggunaan Media
No.
Nama Guru
Globe
Peta
Google Earth
1
Sardi
Ya
Ya
Tidak pernah
2
Farah multazam
Ya
Ya
Tidak pernah
Tabel 3 Penggunaan Media Pembelajaran
Efektifitas pembelajaran pada kelas besar
pembelajaran.
memerlukan sarana pendukung salah
merupakan
satunya
digunakan untuk proses penyaluran
Riset Fair 2017
penggunaan
media
Hakikatnya
segala
bentuk
Media
yang
Penanaman
informasi (AECT). Penyajian informasi
kecerdasan
pembelajaran berbasis media digunakan
spasial pada siswa dipengaruhi pula
untuk mendukung proses pembelajaran
dengan
dan mengurangi bias informasi. IPS
pembelajaran
sebagai salah satu pokok bahasan dalam
pembelajaran pendukung peningkatan
pembelajaran di SD memiliki beragam
kecerdasan spasial siswa pada beberapa
materi
sekolah dasar sudah dipenuhi secara
yang
memerlukan
imanjinasi
penggunaan
mandiri
tersendiri dalam penyampaiannya.
media
pendukungnya.
maupun
bantuan
Media
institusi.
Penggunaan media pembelajaran dasar
geografi seperti peta, globe maupun atlas
Pembahasan
Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk Menjelaskan penerapan
pembelajaran
IPS
Geografi
untuk
meningkatkan kecerdasan spasial siswa
melalui peningkatan kemampuan guru
dalam
mempersiapkan
pembelajaran
khususnya pada pembelajaran di MIM
Pucangan
Kartasura
Sukoharjo.
Berdasarkan hasil pengamatan
diketahui
bahwa
ada
di atas
dalam mengajarkan materi pembelajaran
Kompetensi
guru
berpengaruh
dalam pemahaman spasial siswa. Guru
yang
menguasai
pada
materi
kecerdasan
spasial
memliki motivasi lebih tinggi dalam
menamankan kecerdasan spasial pada
siswa dibandingkan guru yang motivasi
kecerdasn spasialnya rendah.
pembelajaran
pengembangan
dan
kecerdasan
spsial.
Perbedaan guru yang menggunakan
media pembelajaran dengan guru yang
tidak menggunakan media pembelajaran
untuk menamamkan kecerdasan spasial
siswa
terlihat
dari
keberhasilan
pembelajaran yang dicapai.
Pembelajaran IPS di MIM
perbedaan
signifikan mengenai kompetensi guru
IPS.
berpengaruh pada pemahaman siswa
Pucangan
adalah awal pembelajaran
pada pendidikan dasar , pembelajaran
ini
menekankan
proporsional
ketuntasan
pola
dalam
belajar.
berfikir
mewujudkan
Kurikulum
yang
dilaksanakan di MI Muhammadiyah
Pucangan menggunakan kurikulum 2006
dengan
pendekatan
tematik
dan
keterpaduan pembelajaran. Konsekuensi
penggunaan
kurikulum
2006
ini
menjadikan pembelajaran terpisah per
Riset Fair 2017
mata pelajaran namun melebur dalam
masalah keruangan dalam kehidupan
sebuah kompetensi.
sehari-hari.
Implikasi
Meningkatkan
penggunaan
kecerdasan
kurikulum 2006 dalam pembelajaran IPS
spasial siswa menjadi peran yang harus
menuntut
dalam
dijalankan guru sebagai salah satu agen
pembelajaran
pembelajaran. Peran pembelajaran ini
kreativitas
menyampaikan
guru
pesan
dalam memupuk kecerdasan spasial
akan
siswa. Berpikir spasial menjadi penciri
seluruh komponen dalam proses belajar
penting dalam aktivitas pembelajaran
mengajar dilakukan dengan sepenuhnya.
geografi.
Hasil observasi dan wawancara guru di
spasial
Pengembangan kecerdasan
siswa
dalam
penerapapan
MIM
berlangsung
Pucangan
proporsional
menunjukkan
jika
guru
kurikulum 2006 dengan konsekeuensi
melakukan beragam pola agar siswa
perubahan pembelajaran siswa menjadi
meniliki
tugas guru untuk mengembangkannya.
dalam segenap pembelajaran termasuk
Peran IPS untuk menciptakan warga
dalam IPS. Dasar pemahaman siswa
Negara
dalam
yang
baik
menjadikan
pemahaman
sebuah
proporsional
pelajaran
diharapkan
kecerdasan spsaial siswa ini menjadi
berpengaruh dalam penanaman karakter
salah satu tuntutannya.
siswa.
Penelitian
relevan
Winda Maharani 2015
dari
menunjukkan
Masih kurangnya pemanfaatan media
dalam
prose
pembelajaran
berhubungan
yang
dengan
ruang, akibatnya kemampuan spatial
literacy
peserta
didik
kurang
berkembang. Peserta didik cenderung
pasif dan cepat merasa bosan mengikuti
pembelajaran. Rendahnya spatial literacy
peserta
didik
mereka
kurang
dapat
cermat
menyebabkan
dalam
hal
mengambil keputusan dan memecahkan
Riset Fair 2017
Penanaman
kecerdasan
spasial pada siswa terkait pula dengan
latar belakang pengampu mata pelajaran
IPS. Penguasaan
tersebut
terlihat
bidang ilmu guru
pada
pelaksnaan
pembelajaran dan terdapat penekankan
pada sub bidang ilmu tertntu saat
menyampaikan
pembelajaran
IPS
di
kelas IV. Secara umum latar belakang
guru
di
MIM
keragaman
berlatar
Pucangan
memiliki
bidang ilmu, Pak Sardi
belakang
pendidikan
Guru
Sekolah Dasar, Bu Farah Multazam
dan
berlatar
digunakan. Bentuk kerjasama sinergis ini
belakang
pendidikan
Guru
media
pembelajaran
yang
dilakukan dengan musyawarah antar
Sekolah Dasar.
Lamanya masa kerja guru
guru yang dilaksanakan secara periodik
bersangkutan berpengaruh pula pada
dalam satu jenjang maupun umum
pola pembelajaran yang dilakukan. Pak
untuk
sardi telah mengajar selama 12 tahun
musyawarah
sementara bu Farah telah mengajar
jenjang
selama 5 tahun. proses pemebelajaran
pengembangan
yang dilakukan keguanya memiliki pola
adalah kesatuan materi pembelajaran
berbeda. Pak sardi sering memadukan
yang akan disampaikan pada siswa.
seluruh
sinergis
pola mengajak anak belajar di halaman
pemanfaatan
sekolah dalam mengembangkan spasial
geografi
nya.
dipergunakan
gurupun
mata
ini
pelajaran
kecerdasan
Kesamaan
luar ruangan dan Bu Farah melakukan
tugas
Produk
guru mata dalam satu
untuk
kecerdasan spasial manakala mengajar di
Penempatan
guru.
salah
hasil
berupa
spasial
kerjasama
satunya
media
IPS
dengan
pembelajaran
peta.
Peta
selama
yang
proses
berpengaruh pada pola pembelajaran di
pembelajaran IPS lebih banyak pada peta
MIM Pucangan. Pak sardi yang mengajar
umum Indonesia sementara peta dengan
pada
memiliki
luasan lebih sempit belum sepenuhnya
kesempatan untuk mengembangkan diri
digunakan dalam proses pembelajaran.
secara optimal seiring kematangan siswa
Penggunaan media pembelajaran berupa
sementara
terus
peta dilakukan dengan kesamaan pesan
menyesuaikan diri dengan karakteristik
pembelajaran peta yang digunakan peta
siswa yang diajarnya yang berada di
kabupaten
kelas rendah.
dengan
anak
kelas
bu
tinggi
farah
harus
Kerjasama sinergis dilakukan
guru untuk memahamkan siswa dalam
sukoharjo
lokasi
dan
sekolah
dikaitkan
dan
tempet
tinggal siswa
Upaya yang dilakukan untuk
memahami aspek spasial. Musyawarah
mendukung
guru dilakukan untuk kesatuan materi
spasial masing-masing guru berbeda-
dan beban yang harus dikuasai siswa
beda. Pak Sardi, membelajarkan IPS
salah satunya dengan kesamaan sumber
menggunakan
Riset Fair 2017
peningkatan
komponen
kecerdasan
IT
dan
mengobservasi lingkungan di sekitar
kabupaten sukoharjo dan menekankan
sekolah. Pola ini dilakukan dengan
dimanakah arah mata angin yang ada.
menyajikan
peta
Permasalahan
berdekatan
dengan
suatu
wilayah
sekolah
siswa.
penerapan
yang
muncul
pembelajaran
ini
pada
siswa
Komponnen Teknologi Informasi yang
mengetahui arah mata angin saat di
digunakan pak sardi
kelas namun ketika diuji diluar kelas
adalah dengan
memanfaatkan aplikasi google untuk
siswa mengalami kesulitan.
memberikan perngatyaan pembelajaran.
Hasil
Penggunaan
kompoen
teknologi
menunjukkan
pembelajaran
kondisi
berkebalikan,
informasi ini didukung oleh sarana
untuk siswa bu Farah Multazam seluruh
prasarana pembelajaran yang memadai
siswa memiliki kecenderungan untuk
utamanya ketersediaan jaringan internet.
menguasai
Hasil
Penguasaan
pada
materi ini Nampak pada hasil evaluasi
di kelas IV belum
mata pelajaran sebagian besar diatas
pembelajaran
siswa pak sardi
sepenuhnya.
spasial
KKM namun untuk penguasaan materi
memadai, hal ini Nampak dari 20 siswa
langsung berkaitan dengan kecerdasan
yang berhasil menyusun denah dengan
spasial
tepat
Pembangkitan
menunjukkan
adalah
kefahaman
10
siswa.
Penguasaan
siswa
masih
motivasi
kesulitan.
pembelajaran
materi siswa sudah memadai namun
yang dilakukan oleh bu Farah Multazam
dalam menyampaiakan ide pembelajaran
lebih
berbasis spasial belum kelihatan. Tidak
pembelajaran. Tataran kognitif siswa
tepatnya hasil denah yang dikerjakan
memadai
siswa menunjukkan belum menyatunya
sementara psikomotorik dan afektifnya
kecerdasan spasial siswa.
masih memerlukan beragam pelatihaa.
Peningkatan
spasial
yang
Multazam
bagaimanakah
senyatanya
bu
pada
Tataran
memadai
untuk
formalitas
melakukannya
kognitif
siswa
melakukannya
dengan
sementara psikomotorik dan afektifnya
mata
angin
masih memerlukan beragam pelatia.
siswa.
Pola
berkaian
arah
Farah
pada
untuk
kecerdasan
dilakukan
lebih
banyak
Catatan
pelaksanaan
pembelajaran yang dilakukan Bu Farah
kecerdasan
Multazam dengan memperhatikan peta
permasalahan pada bu Farah Multazam
Riset Fair 2017
spasial
pengembangan
ini
mengalami
mengingat terkadang beliau mengalami
mengajukan
dislokasi jika berpindah pada suatu
berikut:
tempat.
1. Proses
Kesimpulan
saran-saran
sebagai
pembelajaran
dengan
menekankan
peningkatan
kecerdasan spasial akan optimal
Berdasarkan hasil penelitian
yang telah dilakukan, maka dapat
jika
diambil kesimpulan sebagai berikut :
prasarana yang baik.
1. Ada perbedaan pengembangan
didukung
2. Hendaknya
guru
sarana
dan
membiasakan
kecerdasan spasial siswa yang
menggunakan
diajarkan
dengan
dan media pembelajaran memadai
media
sehingga peningkatan kecerdasan
guru
menggunakan
IPS
yang
meningkatkan
tepat
3. Perlunya
kecakapan
afektif
psikomotorik
siswa
pengembangan
namun
melekat
pada
pemahaman siswa.
media
pembelajaran
kognitif,
sesaat
geografi
menggunakan
prasaran
spasial tidak hanya bermanfaat
pembelajaran proporsional
2. Pembelajaran
sarana,
dan
dalam
yang
variabel
dilakukan
penelitian
menyangkut
variabel-
lain
yang
dapat
mempengaruhi kecerdasan spasial
kecerdasan
spasial
. Saran
Berdasarkan
kesimpulan
dalam penelitian ini, maka penulis
Daftar pustaka
Amin
Sunarhadi, Suharjo, Baharudin Syaiful Anwar, Siti Azizah Susilawati
Pengembangan Model Pembelajaran Kompetensi Spasial (Model Peta) Bagi
Calon Pendidik Geografi, Conference: Seminar Nasional Peringatan Hari Bumi
untuk Meningkatkan Kecerdasan Ruang, At Balai Pertemuan Umum Gedung
Achmad Sanusi, Universitas Pendidikan Indonesia, Volume: Volume 1
Riset Fair 2017
Depdiknas. 2002. Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta: Pusbangkurrandik,
Elma Alwi , 2002 Penggunaan Peta dan Globe untuk Meningkatkan Prestasi Belajar IPS di
Sekolah
Dasar
journal.um.ac.id/index.php/jip/article/download/471/1481
diakses pada 1 Februari 2017
Https://phierda.wordpress.com/2012/10/30/hakikat-pembelajaran-ips-sd-2/ diakses 22 juli
2016
M. Rendik Widiyanto dan Badiatur Rofiah,
Pentingnya Kecerdasan Spasial dalam
Pembelajaran Geometri
https://rendikwidiyanto.wordpress.com/2012/11/07/pentingnya-kecerdasanspasial-dalam-pembelajaran-geometri/ diakses pada 25 Juli 2016
Mamik
Sumarmi , 2006 PENINGKATAN PEMAHAMAN PETA MELALUI
PENDEKATAN WILAYAH DALAM PEMBELAJARAN IPS SD Didaktika,
Vol.1 No.1 Maret 2006: 75—92
Muclisin
riady
2013
Pengertian
dan
Jenis-jenis
Kecerdasan
http://www.kajianpustaka.com/2013/09/pengertian-dan-jenis-jenisKecerdasan.html diakses pada 25 Juli 2016
Oemar Hamalik, 1990. Media Pendidikan. Bandung: CV Sinar Baru.
Sapriya, 2009, Pendidikan IPS: Konsep dan Pembelajaran, Bandung Rosda
Sumaatmadja, Nursid dkk. 2003. Konsep Dasar IPS. Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas
Terbuka Departemen Pendidikan Nasional.
Riset Fair 2017
UNTUK PENINGKATAN KECERDASAN SPASIAL SISWA KELAS IV MI
MUHAMMADIYAH PUCANGAN KARTASURA
oleh
Mukhlis Mustofa 1), Oktiana Handini 2)
1)Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Slamet Riyadi
email:mukhlis.mustofa@yahoo.co.id
2)Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Slamet Riyadi
email: handinioktiana@yahoo.co.id
Abstrak
Penelitian ini akan berfokus pada optimalisasi pembelajaran IPS SD pada
pengembangan kecerdasan spasial. Tujuan Dan Manfaat Penelitian ini adalah
Menjelaskan penerapan pembelajaran IPS Geografi untuk meningkatkan kecerdasan
spasial siswa melalui peningkatan kemampuan guru dalam mempersiapkan
pembelajaran khususnya pada pembelajaran di Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah
Pucangan Kartasura Sukoharjo. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif
kualitatif. Metode pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan tiga teknik, yaitu,
Wawancara, Dokumentasi dan Observasi. Dalam studi ini, peneliti menggunakan
trianggulasi data dan sumber yaitu peneliti menggunakan beberapa sumber dan data
untuk mengumpulkan informasi. Analisa data yang digunakan peneliti yaitu teknik
analisa data kualitatif. Sampel dalam penelitian ini adalah menggunakan teknik sampel
bertujuan atau purposive sampling. Dalam studi ini, peneliti menggunakan trianggulasi
data dan sumber.Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut : (1) Ada perbedaan pengembangan kecerdasan spasial siswa
yang diajarkan guru dengan menggunakan media pembelajaran proporsional (2)
Pembelajaran IPS geografi menggunakan media pembelajaran yang tepat meningkatkan
kecakapan kognitif, afektif dan psikomotorik siswa dalam pengembangan kecerdasan
spasial
Kata kunci : peta, Kecerdasan spasial, pembelajaran IPS
Abstract
This research will focus on optimizing IPS SD lessons in the development of spatial
intelligence. Objectives And Benefits This research is to explain the application of Social
Geography learning to improve students 'spatial intelligence through the improvement of teachers'
ability in preparing the learning especially in Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Pucangan
Kartasura Sukoharjo. This research uses descriptive qualitative research method. Data collection
methods in this study using three techniques, namely, Interviews, Documentation and
Riset Fair 2017
Observation. In this study, researchers used data and source triangulation ie researchers used
multiple sources and data to collect information. Data analysis used by the researcher is qualitative
data analysis technique. The sample in this research is using purposive sampling technique. In this
study, researchers use data and source triangulation. Based on the results of research that has been
done, it can be concluded as follows: (1) There is a difference in the development of students' spatial
intelligence taught teachers by using proportional learning media (2) learning geography IPS
using media Appropriate learning improves students' cognitive, affective and psychomotor skills in
the development of spatial intelligence
Keywords: map, spatial intelligence, IPS learning
PENDAHULUAN
Proses
generasi mendatang menyongsong masa
Pembelajaran
pada
depan.
Menurut
Sapriya
(2009:
19)
jenjang Sekolah Dasar ( SD ) teramat
Pelajaran “Ilmu Pengetahuan Sosial”,
krusial
pengembangan
disingkat IPS, merupakan nama mata
kecerdasan siswa sekaligus merupakan
pelajaran di tingkat sekolah dasar dan
tonggak awal pembentukan karakter
menengah atau nama program studi di
siswa.
perguruan tinggi identik dengan istilah
dalam
Pengembangan
sikap,
kemampuan, dan keterampilan dasar
“social studies”.
yang diperlukan siswa untuk hidup di
masyarakat
tersaji
berlangsungnya
Tuntutan
proses
Keberadaan
Ilmu
selama
Pengetahuan Sosial sebagai (IPS) sebagai
pembelajaran.
salah satu mata pelajaran yang disajikan
pemahaman
materi
pembelajaran lebih komprehensif
dan
pada jenjang SD memiliki peran mulia
penyiapan
bermakna bagi kehidupan siswa dimasa
menghadapi
mendatang merupakan keniscayaan.
proporsional
generasi
mendatang
beragam
untuk
ujian.
menyiapkan
Ilmu
generasi mendatang menyongsong masa
Pengetahuan Sosial sebagai (IPS) sebagai
depan. Materi IPS untuk jenjang sekolah
salah satu mata pelajaran yang disajikan
dasar tidak terlihat aspek disiplin ilmu
pada jenjang SD memiliki peran mulia
karena
penyiapan
dimensi pedagogik dan psikologis serta
Keberadaan
menghadapi
proporsional
Riset Fair 2017
generasi
beragam
untuk
mendatang
ujian.
menyiapkan
lebih
karakteristik
dipentingkan
kemampuan
adalah
berpikir
peserta didik yang bersifat holistik
manusia
Sapriya (2009: 20).
memahaminya,
Integrasi
sejumlah
konsep
disiplin ilmu penyusun IPS menuntut
peran serta guru dalam menyajikan
materi pembelajaran secara proporsional.
Kandungan
Sejarah,
IPS
meliputi
Ekonomi,
Geografi,
Sosiologi
pada
pembelajaran di jenjang SD diarahkan
pada
keterpaduan.
Keterpaduan
dan
lingkungan,
dan
membantu
meningkatkan kualitas kehidupan di
lingkungannya, kini dan pada masa
datang,dan (5) menelaah gejala-gejala
lokal, nasional, regional dan global
dalam
konteks
keruangan
memanfaatkan
dengan
keterampilan-
keterampilan
dasar
geografis
(Depdiknas, 2002).
berkonsekuensi
Proses Pembelajaran IPS di
penanaman hakikat pembelajaran bagi
SD tidak memfokuskan pada satu pokok
siswa
bahasan
pembelajaran
SD
IPS
menjadi
kunci
pokok
keberhasilannya.
SD hakikatnya adalah mata pelajaran
berupaya
mengembangkan
tentang
untuk:
(1)
pemahaman
siswa
bagaimana
kelompok
berinteraksi
hidup
dengan
individu
dan
bersama
dan
lingkungannya
dalam suatu kesatuan ruang geografis;
(2)
bersifat
integral
sehingga penggunaan media peta ini
Geografi sebagai bagian IPS-
yang
namun
membimbing
siswa
untuk
menyeluruh pada komponen penyusun
pembelajaran IPS SD. Penelitian ini
diajukan dengan judul “Optimalisasi
Penggunaan
Media
Peta
Pada
Pembelajaran IPS SD Untuk Peningkatan
Kecerdasan Spasial Siswa Kelas IV MI
Muhammadiyah Pucangan Kartasura.”
Penelitian
mempertimbangan
ini
beragam
aspek
mengembangkan rasa bangga terhadap
peneliti dengan perumusan masalah
warisan budaya yang positif, dan kritis
“Bagaimanakah
terhadap yang negatif dalam konteks
Penggunaan
keruangan;
optimalisasi
Media
Peta
dalam
pembelajaran
IPS
SD
pada
terhadap kelanggengan ruang ekologis;
pengembangan
kecerdasan
(4) mendorong siswa untuk secara aktif
Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui
untuk
optimalisasi penggunaan media Peta
(3)
memiliki
menelaah
Riset Fair 2017
kepedulian
interaksi
antara
spasial”.
dalam pembelajaran IPS Geografi untuk
memberikan masukan untuk mengambil
meningkatkan kecerdasan spasial siswa
kebijakan berkaitan optimalisasi proses
melalui peningkatan kemampuan guru
pembelajaran berbasis peta.
dalam
mempersiapkan
pembelajaran
KAJIAN TEORI
khususnya pada pembelajaran IPS di
Ibtidaiyah
(MI)
Hakikat program pendidikan
Muhammadiyah Pucangan
Kartasura
IPS yang komprehensif adalah program
Madrasah
yang mencakup empat dimensi yaitu ;
Sukoharjo.
dimensi
Manfaat Penelitian ini secara
teoritis Secara teoritis penelitian ini
memberikan
mengenai
referensi atau rujukan
optimalisasi
penggunaan
media Peta dalam pembelajaran IPS
sehingga
dapat memberi
manfaat
pengetahuan
(
knowledge)
dimensi Ketrampilan ( Skills ), Dimensi
Nilai dan sikap ( Values and Attitudes )
serta dimensi tindakan ( Sapriya, 48; 2009
). Dimensi pembelajaran ini menjadikan
dinamisasi IPS mutlak menjadi acuan
dalam pelaksanaan pembelajaran di SD.
untuk melakukan kegiatan penelitian
yang serupa dalam ruang lingkup yang
Penanaman nilai – nilai pada
lebih luas dan mendalam lagi. Secara
pembelajaran IPS ditenkankan selama
Praktis
proses
manfaat
diharapkan
kepada
penelitian
Memberikan
siswa
ini
informasi
bagaimanakah
upaya
pembelajaran.
Proses
pembelajaran menadi bermakna dengan
penanaman
nilai
yang
diharapkan
meningkatkan pembelajaran IPS agar
sehingga proses pembentukan siswa
lebih bermakna pada mereka dengan
untuk
mengoptimalkan
meningkat.
penggunaan
media
memiliki
kemampuan
Badan
Standar
sosial
Nasional
Peta. Bagi guru penelitian ini diharapkan
Pendidikan ( BSNP, 2007: 18) Mata
memberi
rangka
pelajaran IPS bertujuan agar peserta
pembimbingan pembelajaran IPS dengan
didik memiliki kemampuan mengenal
memanfaatkan
konsep-konsep yang berkaitan dengan
masukan
dalam
sarana
MIM
kehidupan
masyarakat
dan
pendidikan
yang
Pucangan
Kartasura. Bagi lembaga
lingkungannya, memiliki kemampuan
bersangkutan Penelitian ini diharapkan
dasar untuk berfikir logis dan kritis, rasa
Riset Fair 2017
dimiliki
prasarana
ingin
tahu,
masalah,
inkuiri,
dan
memecahkan
keterampilan
dalam
secara
nyata
pendidikan
dikembangkan
IPS
untuk
dalam
mengubah
kehidupan sosial, memiliki komitmen
perilaku peserta didik bekerja sama,
dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial
gotong royong, dan membantu pihak-
dan kemanusiaan.
pihak yang membutuhkan. (2) Nilai
Adapun ruang lingkup mata
pelajaran IPS meliputi aspek- aspek :
manusia, tempat dan lingkungan, waktu,
keberlanjutan, dan perubahan sistem
sosial dan budaya, dan perilaku ekonomi
dan
Menurut Badan
kesejahteraan.
Koordinasi
Survei
dan
Nasional (Bakosurtanal
Pemetaan
2005): Peta
merupakan wahana bagi penyimpanan
dan penyajian data kondisi lingkungan,
merupakan sumber informasi bagi para
perencana dan pengambilan keputusan
pada
tahapan
pada
tingkatan
Praktis Pembelajaran pada pendidikan
IPS tersebut diproses secara menarik,
tidak terlepas dari kehidupaan seharihari dan secara langsung ataupun tidak
langsung memiliki nilai praktis. (3) Nilai
Teoritis;
Peserta
didik
dibina
dan
dikembangkan daya nalarnya ke arah
dorongan mengetahui sendiri kenyataan
(sense of reality) dan dorongan menggali
sendiri di lapangan (sense of discovery).
(4)
Nilai
Filsafat;
perkembangan
sesuai
dengan
kemampuan
peserta
didik, dapat mengembangkan kesadaran
mereka selaku anggota masyarakat atau
pembangunan.
sebagai
makhluk
sosial.(5)
Nilai
Misi pembelajaran IPS ini
Ketuhanan; menjadi landasan yang kuat
tidak lepas dari penaman nilai pada
bagi penanaman dan pengembangan
siswa
selama
melaksanakan
proses
nilai ketuhanan yang menjadi kunci
Nilai-nilai
yang
kebahagiaan kita baik lahir maupun
pembelajarannya.
terkandung dalam IPS menurut Nursid
batin.
Sumaatmadja (1997), yaitu; (1) Nilai
Edukatif
Melalui
perasaan,
pendidikan
kesadaran,
penghayatan,
sikap, kepedulian, dan tanggung jawab
sosial
peserta
didik
ditingkatkan.
Kepedulian dan tanggungjawab sosial
Riset Fair 2017
Pembelajaran
IPS
memberikan
nilai
IPS
tambah
dengan
memperhatikan latar belakang siswa
didalamnya.
didukung
Latar
dengan
belakang
siswa
pengembangan
kecerdasannya. Ragam kecerdasan yang
Peta
ada
pembelajaran yang memiliki kontribusi
dan
mendukung
dalam
poses
merupakan
satu
penting
spasial. Kecerdasan visual dan spasial
pembelajaran
adalah kemampuan untuk melihat dan
dalam
mengamati dunia visual dan spasial
keadaan
secara akurat (cermat).
pemahaman peta melalui pendekatan
merupakan kajian
dengan konteks spasial. Kajian ekologi
dan kewilayahan yang dilakukan dalam
Geografi
menuntut
basis
spasial.
Geografi sebagai bagian kajian sosial
juga menjadi platform spasial yang
merangkaikan
integrasi
kajian
dari
berbagai bidang. Pelibatan kecerdasan
spasial ini dalam pembelajaran IPS
termasuk dalam ranah pokok bahasan
Geografi.
Pembelajaran
memiliki
sifat
IPS
keterpaduan
di
Geografi sebagai salah satu komponen
penyusun
memiliki
konsekuensi
pemahaman spasial kuat. Pemahaman
spasial ini masih dikesampingkan dalam
proses pembelajaran dan terkait dengan
aplikasi pada siswa yang kesulitan
dalam menentukan arah.
, Peningkatan Pemahaman
Peta Melalui Pendekatan Wilayah Dalam
Pembelajaran IPS SD Mamik Sumarmi
Didaktika, Vol.1 No.1 Maret 2006: 75—92
Riset Fair 2017
sekolah,
pelajaran
IPS.
demikian,
penalaran
yang
pendekatan
kualitas
khususnya
terciptanya
bermakna,
wilayah
Dalam
peningkatan
memungkinkan
karena
mengkaitkan
berbagai aspek kehidupan yang ada di
wilayah
secara
mendalam
yang
merupakan kekhasan wilayah tersebut,
dan
mampu
membentuk
pengertian
siswa secara terpadu mengenai suatu
masalah secara kewilayahan.
METODE PENELITIAN
SD
dengan
di
mata
wilayah
peningkatan
media
pembelajaran IPS aadalah kecerdasan
Geografi
bagi
salah
Proses penelitian ini diawali
dengan mengkaji proses pembelajaran
IPS yang telah dilaksanakan oleh guru
bersangkutan.
pembelajaran
Tinjauan
proses
dikaitkan
dengan
penumbuhan kecerdasan yang dialami
pleh
siswa.
perubahan
Diharapkan
pola
dengan
pembelajaran
optimalisasi kecerdasan spasial siswa
dapat meningkat.
Penelitian ini menggunakan
metode penelitian deskriptif kualitatif.
Menurut
Suharsimi
Arikunto,
Sampel diambil berdasarkan
penelitian
deskriptif (Sugiyono, 2011).
kriteria prestasi, yaitu tinggi, sedang,
menggambarkan
dan rendah pada siswa kelas 4. Teknik
keadaan atau status kejadian. Dalam
pengambilan sampel dalam penelitian
hal
ini adalah menggunakan teknik sampel
bertujuan
untuk
ini,
peneliti
hanya
ingin
memaparkan situasi atau peristiwa, tidak
bertujuan
mencari
Sampel porposif (purposive
hubungan,
mengujihipotesis
prediksi
tidak
atau
membuat
tentang
optimalisasi
atau
adalah
purposive
teknik
dengan
sampling.
sample)
penentuan sampel
pertimbangan
tertentu
pembelajaran IPS. Apabila data yang
(Sugiyono, 2008: 85). Sampel porposif
diperlukan
didapatkan
telah
terkumpul,
lalu
dengan
cara
mengambil
diklasifikasikan dalam data yang bersifat
subjek bukan didasarkan atas strata,
kualitatif, yaitu yang
digambarkan
random atau daerah tetapi didasarkan
dengan kata-kata atau kalimat dipisah-
atas adanya tujuan tertentu. Teknik ini
pisahkan
dilakukan
menurut
memperoleh
kategori untuk
kesimpulan.Berdasarkan
karena
pertimbangan,
beberapa
misalnya
alasan
penjelasan tersebut, maka jenis atau tipe
keterbatasan waktu, tenaga, dan dana
kualitatif merupakan tipe yang tepat dan
sehingga
sesuai dengan penelitian ini sebagai
sampel yang besar dan jauh.
suatu studi awal.
Dalam
Penelitian
ini
mengambil
menggunakan
lokasi di MI Muhammadiyah Pucangan
sumber
Kartasura
beberapa
,
kompetensinya,
tidak
Berdasarkan
standar
materi IPS memiliki
dapat
studi
mengambil
ini,
trianggulasi
peneliti
data
dan
yaitu peneliti menggunakan
sumber
mengumpulkan
dan
data
informasi.
untuk
Dengan
sumbangan besar dalam pengembangan
teknik ini, validitasnya didapat dengan
kecerdasan
cara
spasial
perkembangan
Metode
di
yang
melandasi
masa
nantinya.
pengumpulan
penelitian
ini
data
menggunakan
Wawancara dan Dokumentasi
Riset Fair 2017
mengkonfirmasikan
data
yang
diperoleh. Data satu akan dikontrol oleh
pada
data yang sama dari sumber yang
teknik,
berbeda, sementaradata yang diperoleh
selalu dikomparasikan dan diuji dengan
data
yang lain sebagai pembanding.
Dengan
demikian,
data
yang
satu
komponen
dan
saling
menguji
sehingga diperoleh data yang dapat
dipertanggungjawabkan.
data
berlangsung.
dengan data yang lain bisa saling
melengkapi
pengumpulan
Kegiatan analisis ketiga yang
terpenting
adalah
kesimpulan
dan
penarikan
verifikasi.
Dari
permulaan pengumpulan data, seorang
penganalisis
data
Huberman (16-20), analisa data terdiri
mencari
benda-benda,
dari tiga alur kegiatan yang terjadi secara
keteraturan,
bersamaan, yaitu: Reduksi Data; proses
konfigurasi-konfigurasi yang mungkin,
seleksi, pemfokusan, penyederhanaan
alur sebab-akibat dan proposisi.
Menurut
Miles
dan
arti
pola-pola,
Ketiga
dan abstraksidata kasar yang dilakukan
kualitatif mulai
mencatat
penjelasan,
komponen
tersebut
selama proses penelitian berlangsung.
diatas, aktivitasnya terbentuk interaksi
Reduksi data dapat dilakukan dengan
dengan proses pengumpulan data yang
beberapa macam cara, seperti melalui
menggunakan proses siklus. Dengan
ringkasan, menggolongkan dalam suatu
bentuk
pola, dan lain sebagainya. Penyajian
diantara tiga komponen tersebut yang
Data merupakan rangkaian informasi
berbentuk
yang memungkinkan kesimpulan riset
pengumpulan
dapat dilakukan dengan melihat suatu
pegangan
penyajian data. Sehingga peneliti akan
selanjutnya
mudah memahami apa yang sedang
diantara kegiatan reduksi, penyajian,
terjadi dan apa yang harus dilakukan,
dan kesimpulan.
lebih
jauh
menganalisis
ataukah
ini,
peneliti
interaksi
tetapbergerak
dengan
data
utama
yang
proses
menjadi
proses
siklus,
bergerakbolak-balik
HASIL PENELITIAN
mengambil tindakan berdasarkan atas
Data dalam penelitian ini
pemahaman yang didapat dari penyajian
tersebut. Penarikan Kesimpulan tidak
diperoleh dari seluruh guru IPS
akan
Pucangan dengan jumlah 2 guru. Data
terjadi
sampai
proses
MIM
pengumpulan data berakhir. Peneliti
yang diperoleh meliputi:
Pemahaman
tetap
materi
Pelaksanaan
bergerak
Riset Fair 2017
di
antara
ketiga
pembelajaran,
pembelajaran, Kompetensi guru, hakikat
kuantitas siswa. Besaran jumlah siswa ini
kecerdasan spasial
sesuai
dan optimalisasi
dengan
ditetapkan
sajian pembelajaran
ketentuan
oleh
yang
depantermen
pendidikan dan kebudayaan dengan
Deskripsi lokasi penelitian
batas atas jumlah siswa 32 siswa.
MI
Muhammadiyah
Pucangan
Kartasura
merupakan
salah
pendidikan
SD
Sukoharjo
satu
yang
lembaga
berada
di
MI
Muhammadiyah
Pucangan merupakan salah satu sekolah
di
kecamatan
sukoharjo
Kartosuro
yang
belum
Kabupaten
menerapkan
Kabupaten Sukoharjo. SD ini berada di
kurikulum
2013
Kelurahan
menggunakan
kurikulum 2006
Pucangan
Kecamatan
Kartasura Kabupaten Sukoharjo. Jumlah
menjadikan
rombongan
mengembangkan
belajar
6
kelas
dengan
dan
guru
masih
ini
dituntut
untuk
diri
secara
jumlah keseluruhan siswa 120. Sampel
proporsional sesuai dengan pesan yang
dalam penelitian ini diambil pada Guru
harus
IPS dengan jumlah 2 orang
masing-masing
diberikan
pada
jenjang
Muhammadiyah
Sajian Data
siswa.
pada
Pucangan
Guru
MI
pun
melakukan beragam langkah agar proses
Penyajian
rangkaian
data
merupakan
informasi
yang
pembelajaran
sesuai
dengan
misi
kurikulum.
memungkinkan kesimpulan riset dapat
dilakukan
dengan
melihat
penyajian data. Sehingga peneliti akan
mudah memahami apa yang sedang
terjadi dan apa yang harus dilakukan,
lebih
jauh
menganalisis
Proses pembelajaran IPS di
suatu
ataukah
mengambil tindakan berdasarkan atas
pemahaman yang didapat dari penyajian
MI Muhammadiyah Pucangan dilakukan
oleh guru bidang studi dan bukan guru
kelas
diharapkan
tidak
permasalahan
dalam
Pengambilan
sampel
mengalami
membelajarkan.
guru
mata
pelajaran IPS sebagai subjek penelitian
dilakukan dengan harapan mengetahui
tersebut.
Pengambilan
data
untuk
penelitian ini dilakukan dengan dasar
Riset Fair 2017
bagaimanakah pola pembelajaran
utamanya
berkaitan
pokok
IPS
bahasan
Geografi dilakukan sepenuhnya untuk
a)
meningkatkan kecerdasan spasial siswa.
kuantitas siswa
No.
1
2
Nama Guru
Kelas
Jumlah Siswa
Sardi
IV
20
V
16
VI
22
I
20
II
10
III
20
Farah multazam
Jumlah siswa
120
Tabel 2 Jumlah siswa
Besaran
jumlah
mempengaruhi
siswa
yaitu 10 - 22 siswa. Kuantitas siswa
proses
tersebut
disesuaikan
dengan
pembelajarannya,jumlah siswa tiap
ketentuan dari dinas pendidikan
kelas
setempat.
di
MI
Muhammadiyah
Pucangan dalam rentang sama
b) penggunaan media pembelajaran
Penggunaan Media
No.
Nama Guru
Globe
Peta
Google Earth
1
Sardi
Ya
Ya
Tidak pernah
2
Farah multazam
Ya
Ya
Tidak pernah
Tabel 3 Penggunaan Media Pembelajaran
Efektifitas pembelajaran pada kelas besar
pembelajaran.
memerlukan sarana pendukung salah
merupakan
satunya
digunakan untuk proses penyaluran
Riset Fair 2017
penggunaan
media
Hakikatnya
segala
bentuk
Media
yang
Penanaman
informasi (AECT). Penyajian informasi
kecerdasan
pembelajaran berbasis media digunakan
spasial pada siswa dipengaruhi pula
untuk mendukung proses pembelajaran
dengan
dan mengurangi bias informasi. IPS
pembelajaran
sebagai salah satu pokok bahasan dalam
pembelajaran pendukung peningkatan
pembelajaran di SD memiliki beragam
kecerdasan spasial siswa pada beberapa
materi
sekolah dasar sudah dipenuhi secara
yang
memerlukan
imanjinasi
penggunaan
mandiri
tersendiri dalam penyampaiannya.
media
pendukungnya.
maupun
bantuan
Media
institusi.
Penggunaan media pembelajaran dasar
geografi seperti peta, globe maupun atlas
Pembahasan
Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk Menjelaskan penerapan
pembelajaran
IPS
Geografi
untuk
meningkatkan kecerdasan spasial siswa
melalui peningkatan kemampuan guru
dalam
mempersiapkan
pembelajaran
khususnya pada pembelajaran di MIM
Pucangan
Kartasura
Sukoharjo.
Berdasarkan hasil pengamatan
diketahui
bahwa
ada
di atas
dalam mengajarkan materi pembelajaran
Kompetensi
guru
berpengaruh
dalam pemahaman spasial siswa. Guru
yang
menguasai
pada
materi
kecerdasan
spasial
memliki motivasi lebih tinggi dalam
menamankan kecerdasan spasial pada
siswa dibandingkan guru yang motivasi
kecerdasn spasialnya rendah.
pembelajaran
pengembangan
dan
kecerdasan
spsial.
Perbedaan guru yang menggunakan
media pembelajaran dengan guru yang
tidak menggunakan media pembelajaran
untuk menamamkan kecerdasan spasial
siswa
terlihat
dari
keberhasilan
pembelajaran yang dicapai.
Pembelajaran IPS di MIM
perbedaan
signifikan mengenai kompetensi guru
IPS.
berpengaruh pada pemahaman siswa
Pucangan
adalah awal pembelajaran
pada pendidikan dasar , pembelajaran
ini
menekankan
proporsional
ketuntasan
pola
dalam
belajar.
berfikir
mewujudkan
Kurikulum
yang
dilaksanakan di MI Muhammadiyah
Pucangan menggunakan kurikulum 2006
dengan
pendekatan
tematik
dan
keterpaduan pembelajaran. Konsekuensi
penggunaan
kurikulum
2006
ini
menjadikan pembelajaran terpisah per
Riset Fair 2017
mata pelajaran namun melebur dalam
masalah keruangan dalam kehidupan
sebuah kompetensi.
sehari-hari.
Implikasi
Meningkatkan
penggunaan
kecerdasan
kurikulum 2006 dalam pembelajaran IPS
spasial siswa menjadi peran yang harus
menuntut
dalam
dijalankan guru sebagai salah satu agen
pembelajaran
pembelajaran. Peran pembelajaran ini
kreativitas
menyampaikan
guru
pesan
dalam memupuk kecerdasan spasial
akan
siswa. Berpikir spasial menjadi penciri
seluruh komponen dalam proses belajar
penting dalam aktivitas pembelajaran
mengajar dilakukan dengan sepenuhnya.
geografi.
Hasil observasi dan wawancara guru di
spasial
Pengembangan kecerdasan
siswa
dalam
penerapapan
MIM
berlangsung
Pucangan
proporsional
menunjukkan
jika
guru
kurikulum 2006 dengan konsekeuensi
melakukan beragam pola agar siswa
perubahan pembelajaran siswa menjadi
meniliki
tugas guru untuk mengembangkannya.
dalam segenap pembelajaran termasuk
Peran IPS untuk menciptakan warga
dalam IPS. Dasar pemahaman siswa
Negara
dalam
yang
baik
menjadikan
pemahaman
sebuah
proporsional
pelajaran
diharapkan
kecerdasan spsaial siswa ini menjadi
berpengaruh dalam penanaman karakter
salah satu tuntutannya.
siswa.
Penelitian
relevan
Winda Maharani 2015
dari
menunjukkan
Masih kurangnya pemanfaatan media
dalam
prose
pembelajaran
berhubungan
yang
dengan
ruang, akibatnya kemampuan spatial
literacy
peserta
didik
kurang
berkembang. Peserta didik cenderung
pasif dan cepat merasa bosan mengikuti
pembelajaran. Rendahnya spatial literacy
peserta
didik
mereka
kurang
dapat
cermat
menyebabkan
dalam
hal
mengambil keputusan dan memecahkan
Riset Fair 2017
Penanaman
kecerdasan
spasial pada siswa terkait pula dengan
latar belakang pengampu mata pelajaran
IPS. Penguasaan
tersebut
terlihat
bidang ilmu guru
pada
pelaksnaan
pembelajaran dan terdapat penekankan
pada sub bidang ilmu tertntu saat
menyampaikan
pembelajaran
IPS
di
kelas IV. Secara umum latar belakang
guru
di
MIM
keragaman
berlatar
Pucangan
memiliki
bidang ilmu, Pak Sardi
belakang
pendidikan
Guru
Sekolah Dasar, Bu Farah Multazam
dan
berlatar
digunakan. Bentuk kerjasama sinergis ini
belakang
pendidikan
Guru
media
pembelajaran
yang
dilakukan dengan musyawarah antar
Sekolah Dasar.
Lamanya masa kerja guru
guru yang dilaksanakan secara periodik
bersangkutan berpengaruh pula pada
dalam satu jenjang maupun umum
pola pembelajaran yang dilakukan. Pak
untuk
sardi telah mengajar selama 12 tahun
musyawarah
sementara bu Farah telah mengajar
jenjang
selama 5 tahun. proses pemebelajaran
pengembangan
yang dilakukan keguanya memiliki pola
adalah kesatuan materi pembelajaran
berbeda. Pak sardi sering memadukan
yang akan disampaikan pada siswa.
seluruh
sinergis
pola mengajak anak belajar di halaman
pemanfaatan
sekolah dalam mengembangkan spasial
geografi
nya.
dipergunakan
gurupun
mata
ini
pelajaran
kecerdasan
Kesamaan
luar ruangan dan Bu Farah melakukan
tugas
Produk
guru mata dalam satu
untuk
kecerdasan spasial manakala mengajar di
Penempatan
guru.
salah
hasil
berupa
spasial
kerjasama
satunya
media
IPS
dengan
pembelajaran
peta.
Peta
selama
yang
proses
berpengaruh pada pola pembelajaran di
pembelajaran IPS lebih banyak pada peta
MIM Pucangan. Pak sardi yang mengajar
umum Indonesia sementara peta dengan
pada
memiliki
luasan lebih sempit belum sepenuhnya
kesempatan untuk mengembangkan diri
digunakan dalam proses pembelajaran.
secara optimal seiring kematangan siswa
Penggunaan media pembelajaran berupa
sementara
terus
peta dilakukan dengan kesamaan pesan
menyesuaikan diri dengan karakteristik
pembelajaran peta yang digunakan peta
siswa yang diajarnya yang berada di
kabupaten
kelas rendah.
dengan
anak
kelas
bu
tinggi
farah
harus
Kerjasama sinergis dilakukan
guru untuk memahamkan siswa dalam
sukoharjo
lokasi
dan
sekolah
dikaitkan
dan
tempet
tinggal siswa
Upaya yang dilakukan untuk
memahami aspek spasial. Musyawarah
mendukung
guru dilakukan untuk kesatuan materi
spasial masing-masing guru berbeda-
dan beban yang harus dikuasai siswa
beda. Pak Sardi, membelajarkan IPS
salah satunya dengan kesamaan sumber
menggunakan
Riset Fair 2017
peningkatan
komponen
kecerdasan
IT
dan
mengobservasi lingkungan di sekitar
kabupaten sukoharjo dan menekankan
sekolah. Pola ini dilakukan dengan
dimanakah arah mata angin yang ada.
menyajikan
peta
Permasalahan
berdekatan
dengan
suatu
wilayah
sekolah
siswa.
penerapan
yang
muncul
pembelajaran
ini
pada
siswa
Komponnen Teknologi Informasi yang
mengetahui arah mata angin saat di
digunakan pak sardi
kelas namun ketika diuji diluar kelas
adalah dengan
memanfaatkan aplikasi google untuk
siswa mengalami kesulitan.
memberikan perngatyaan pembelajaran.
Hasil
Penggunaan
kompoen
teknologi
menunjukkan
pembelajaran
kondisi
berkebalikan,
informasi ini didukung oleh sarana
untuk siswa bu Farah Multazam seluruh
prasarana pembelajaran yang memadai
siswa memiliki kecenderungan untuk
utamanya ketersediaan jaringan internet.
menguasai
Hasil
Penguasaan
pada
materi ini Nampak pada hasil evaluasi
di kelas IV belum
mata pelajaran sebagian besar diatas
pembelajaran
siswa pak sardi
sepenuhnya.
spasial
KKM namun untuk penguasaan materi
memadai, hal ini Nampak dari 20 siswa
langsung berkaitan dengan kecerdasan
yang berhasil menyusun denah dengan
spasial
tepat
Pembangkitan
menunjukkan
adalah
kefahaman
10
siswa.
Penguasaan
siswa
masih
motivasi
kesulitan.
pembelajaran
materi siswa sudah memadai namun
yang dilakukan oleh bu Farah Multazam
dalam menyampaiakan ide pembelajaran
lebih
berbasis spasial belum kelihatan. Tidak
pembelajaran. Tataran kognitif siswa
tepatnya hasil denah yang dikerjakan
memadai
siswa menunjukkan belum menyatunya
sementara psikomotorik dan afektifnya
kecerdasan spasial siswa.
masih memerlukan beragam pelatihaa.
Peningkatan
spasial
yang
Multazam
bagaimanakah
senyatanya
bu
pada
Tataran
memadai
untuk
formalitas
melakukannya
kognitif
siswa
melakukannya
dengan
sementara psikomotorik dan afektifnya
mata
angin
masih memerlukan beragam pelatia.
siswa.
Pola
berkaian
arah
Farah
pada
untuk
kecerdasan
dilakukan
lebih
banyak
Catatan
pelaksanaan
pembelajaran yang dilakukan Bu Farah
kecerdasan
Multazam dengan memperhatikan peta
permasalahan pada bu Farah Multazam
Riset Fair 2017
spasial
pengembangan
ini
mengalami
mengingat terkadang beliau mengalami
mengajukan
dislokasi jika berpindah pada suatu
berikut:
tempat.
1. Proses
Kesimpulan
saran-saran
sebagai
pembelajaran
dengan
menekankan
peningkatan
kecerdasan spasial akan optimal
Berdasarkan hasil penelitian
yang telah dilakukan, maka dapat
jika
diambil kesimpulan sebagai berikut :
prasarana yang baik.
1. Ada perbedaan pengembangan
didukung
2. Hendaknya
guru
sarana
dan
membiasakan
kecerdasan spasial siswa yang
menggunakan
diajarkan
dengan
dan media pembelajaran memadai
media
sehingga peningkatan kecerdasan
guru
menggunakan
IPS
yang
meningkatkan
tepat
3. Perlunya
kecakapan
afektif
psikomotorik
siswa
pengembangan
namun
melekat
pada
pemahaman siswa.
media
pembelajaran
kognitif,
sesaat
geografi
menggunakan
prasaran
spasial tidak hanya bermanfaat
pembelajaran proporsional
2. Pembelajaran
sarana,
dan
dalam
yang
variabel
dilakukan
penelitian
menyangkut
variabel-
lain
yang
dapat
mempengaruhi kecerdasan spasial
kecerdasan
spasial
. Saran
Berdasarkan
kesimpulan
dalam penelitian ini, maka penulis
Daftar pustaka
Amin
Sunarhadi, Suharjo, Baharudin Syaiful Anwar, Siti Azizah Susilawati
Pengembangan Model Pembelajaran Kompetensi Spasial (Model Peta) Bagi
Calon Pendidik Geografi, Conference: Seminar Nasional Peringatan Hari Bumi
untuk Meningkatkan Kecerdasan Ruang, At Balai Pertemuan Umum Gedung
Achmad Sanusi, Universitas Pendidikan Indonesia, Volume: Volume 1
Riset Fair 2017
Depdiknas. 2002. Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta: Pusbangkurrandik,
Elma Alwi , 2002 Penggunaan Peta dan Globe untuk Meningkatkan Prestasi Belajar IPS di
Sekolah
Dasar
journal.um.ac.id/index.php/jip/article/download/471/1481
diakses pada 1 Februari 2017
Https://phierda.wordpress.com/2012/10/30/hakikat-pembelajaran-ips-sd-2/ diakses 22 juli
2016
M. Rendik Widiyanto dan Badiatur Rofiah,
Pentingnya Kecerdasan Spasial dalam
Pembelajaran Geometri
https://rendikwidiyanto.wordpress.com/2012/11/07/pentingnya-kecerdasanspasial-dalam-pembelajaran-geometri/ diakses pada 25 Juli 2016
Mamik
Sumarmi , 2006 PENINGKATAN PEMAHAMAN PETA MELALUI
PENDEKATAN WILAYAH DALAM PEMBELAJARAN IPS SD Didaktika,
Vol.1 No.1 Maret 2006: 75—92
Muclisin
riady
2013
Pengertian
dan
Jenis-jenis
Kecerdasan
http://www.kajianpustaka.com/2013/09/pengertian-dan-jenis-jenisKecerdasan.html diakses pada 25 Juli 2016
Oemar Hamalik, 1990. Media Pendidikan. Bandung: CV Sinar Baru.
Sapriya, 2009, Pendidikan IPS: Konsep dan Pembelajaran, Bandung Rosda
Sumaatmadja, Nursid dkk. 2003. Konsep Dasar IPS. Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas
Terbuka Departemen Pendidikan Nasional.
Riset Fair 2017