EFEKTIVITAS KOMUNIKASI NONVERBAL SUPELTAS DALAM MENGATUR LALULINTAS DI SURAKARTA
EFEKTIVITAS KOMUNIKASI NONVERBAL SUPELTAS DALAM
MENGATUR LALULINTAS DI SURAKARTA
Bedjo Sukarno
Dosen Fisipol UNISRI Surakarta
Traffic control volunteer worker motivation objective indirectly want to create traffic road
conditions are not always jammed, but they were able to unravel for smooth for all road users with
communication devices owned that body language and whistles. Nonverbal messages such as body
language, which refers to an object used consistently by its users. Appearance and style of
volunteers who served in front of the highway users make sense of something that is consistent
because it pollutes the material that has been prevailing in the society. That's when the process of
formation of meaning in the minds of the road users in general.
Keywords: Volunteer Officers Motive, Credibility Evective Volunteer Officers and nonverbal
messages.
Pekerja relawan pengatur lalulintas motivasi tujuannya secara tidak langsung
ingin
menciptakan kondisi jalan raya lalulintas tidak selalu macet, tapi mereka mampu untuk mengurai
demi kelancaran bagi semua pengguna jalan dengan alat komunikasi yang dimiliki yaitu bahasa
tubuh dan peluit. Pesan nonverbal berupa bahasa tubuh, yang mengacu pada suatu obyek dipakai
secara konsisten oleh para penggunanya. Penampilan dan gaya relawan yang disajikan dihadapan
para pengguna jalan raya sesuatu yang konsisten karena memaknai materi tatatertib yang sudah
berlaku di masyarakat. Saat itulah terjadi proses pembentukan makna di dalam akal budi para
pengguna jalan raya pada umumnya.
Kata Kunci : Motif Supeltas, Kredibilitas Supeltas dan Efektivitas pesan nonverbal.
Pendahuluan
Kondisi
dan efisien melalui manajemen lalulintas dan
di
lapangan
menunjukkan
rekayasa lalulintas.
Munculnya
bahwa keadaan lalulintas di berbagai sudut
jalan baik di pinggiran kota maupun di tengah
kota itu sendiri akhir-akhir ini di kota
Surakarta mengalami kemacetan ketika pagi
hari maupun sore hari bersamaan waktu atau
jam
kantor
mempunyai
pulang
tujuan
kerja.
untuk
Pemerintah
mewujudkan
lalulintas dan angkutan jalan yang selamat,
aman, cepat, lancar, tertib dan teratur, nyaman
sukarelawan
lalulintas
dadakan di pertigaan, perempatan, ataupun
tiap
sudut
jalan
lalulintas
maupun
di
penyeberangan/zebra cross adalah terlihat
secara ikhlas bermaksud untuk membantu
mengatur lalulintas dan membantu pejalan
kaki
yang
sedang
menyeberangi
jalan
lalulintas agar semua pengguna jalan segera
sampai pada lokasi tujuan tepat waktu. Di sisi
lain, jumlah personil aparat petugas lalulintas
Volume XXVIII No.2 Februari Tahun 2016
196
dari kepolisian dan dinas perhubungan sangat
nonverbal (Alexandra Sindoro, 1996 : 221).
terbatas untuk mengatur atau melayani publik
Mungkin dalam menjawab salam tersebut
di
tanpa mengangkat wajahnya tapi cukup
tengah
masyarakat
pengguna
jalan
lalulintas sehingga terjadi kemacetan di
dengan acungan ibu jarinya.
Komunikasi
berbagai pertigaan atau perempatan jalan
nonverbal
mempunyai
yang belum dilengkapi lampu traffic light
pengaruh besar dalam memberikan makna
khususnya di Surakarta.
dan harus selaras dengan pesan verbal. Dalam
Bagi sukarelawan
lalulintas atau supeltas merupakan sebuah
menganalisis
tantangan
orang lain
yang
cukup
berat
dalam
komunikasi
dan
nonverbal
menerapkan
apa
dari
yang
menghadapi resiko yang mungkin akan
dipelajari pada diri sendiri serta ketika
diterimanya, dengan hadirnya mereka petugas
berhubungan
dadakan lalulintas di tengah kesibukan yang
bermanfaat. Oleh karena itu, yang dilakukan
kompleks dan padat oleh pemakai jalan
oleh supeltas merupakan cara-cara yang
lalulintas
atau
secara tidak disadari dengan menggunakan
perempatan sangat berfungsi dalam mengatur
lambang komunikasi gerak tubuhnya atau
menjadi lebih lancar dan tertib.
bahasa tubuh sebagai medium berkomunikasi
tepatnya
Dari
di
sudut
berkomunikasi,
pertigaan
pandang
bahwa
kita
dengan
orang lain
adalah
teknik
untuk mengatur masyarakat pengguna jalan
sering
cukup menarik dan komunikatif untuk diteliti.
berpendapat bahasa lisan dan tertulis sebagai
Bagamainakah
medium utama komunikasi, tetapi pesan yang
nonverbal Supeltas dalam mengatur lalulintas
disampaikan
di berbagai ruas jalan di Surakarta ?
dan
yang
diterima
amat
efektivitas
komunikasi
Luaran penelitian yang ingin dicapai
dipengaruhi oleh faktor nonverbal seperti
gerakan tubuh, penampilan dalam berpakaian,
dari
jarak berdiri ketika diantara kedua orang yang
komunikasi yang diaplikasikan lewat lambang
sedang berbicara, postur tubuh, gerakan
atau pesan nonverbal oleh Supeltas sebagai
anggota badan, ekspresi wajah, gerakan mata
komuniktor
maupun sentuhan badan. Seperti halnya suatu
mengatur publik dalam situasi tertentu yang
pesan yang amat sederhana menanyakan
dilakukan
tentang keadaan kesehatan seseorang, dapat
keruwetan di ruas jalan lalulintas wilayah
disampaikan
dengan
maksud
Surakarta. Memberikan pengetahuan secara
berbeda-beda
dalam
komunikasi
umum mengenai sikap dan perilaku yang
cara
atau
bentuk
Volume XXVIII No.2 Februari Tahun 2016
hasil
penelitian ini
ketika
untuk
adalah
tehnik
mempengruhi
mengatasi
dan
masalah
197
ditampilkan seorang warga biasa dalam
pendekatan penelitian yang hendak dilakukan
pengabdiannya tanpa pamrih, dan sangat
menggunakan pendekatan kualitatif. Menurut
bermanfaat bagi masyarakat umum sebagai
Hamidi (2007:5) informan adalah orang yang
contoh tauladan dalam mengamalkanya untuk
dapat memberi informasi tentang dirinya dan
kepentingan umum. Tingkat kepercayaan
orang lain. Informan yang banyak mengetahui
pekerja relawan lalulintas yang secara tidak
tentang kondisi dan situasi objek yang diteliti.
langsung sangat diapresiasi oleh banyak
Peneliti memilih informan berdasarkan
beberapa pertimbangan yaitu informan yang
pengguna jalan lalulintas.
akan
dipilih peneliti adalah orang dianggap paling
menemukan pengetahuan baru secara konkrit
tahu dan menguasai tentang apa yang peneliti
tentang ketrampilan dan gaya penampilan
ingin teliti. Pengambilan informan dengan
kreatif dalam berkomunikasi yang efektif
cara ini dapat disebut pula dengan cara
dihadapan khalayak. Juga mampu dalam
purposive sampling (Sugiyono, 2009:216).
Penelitian
ini
mengharap
mengendalikan bermacam bentuk tanggapan
Namun dlm penelitian ini dilakukan
dengan menggunakan lambang komunikasi
modifikasi
nonverbal yang tepat. Disamping hal tersebut,
interaktif
juga dimaksudkan sebagai upaya mengetahui
pustaka dan beberapa teori yang ada, maka
tingkat
peneliti mengajukan kerangka pemikiran yg
kredibilitas
Supeltas
selaku
dengan
obyek
yang digunakan
dan
metode
dng tinjauan
komunikator yang secara tidak langsung
menggambarkan
mempunyai
melalui nonverbal dalam mengatur kemacetan
permasalahan
pengaruh
yang
dalam
sedang
mengatur
terjadi
di
lalulintas
di
pelaksanaan
pertigaan
dan
komunikasi
perempatan
wilayah Surakarta
masyarakat.
b. Sumber Data
Informasi yang paling penting untuk
Metode Penelitian
dikumpulkan dan dikaji dalam penelitian ini
a. Jenis Penelitian
Dalam
penelitian
peneliti
berupa data kualitatif. Informasi tersebut akan
menggunakan informan sebagai sumber dalam
digali dari pelaku pekerja relawan dan
memperoleh
pengguna jalan lalulintas di pertigaan dan
data
ini
untuk
penelitian
ini.
Pemilihan informan didasarkan pada subjek
perempatan
yang
bermotor.
banyak
memiliki
informasi
yang
yang
dilalui
pengendara
berkualitas dengan permasalahan yang diteliti
dan
bersedia
memberikan
data.
Maka
Volume XXVIII No.2 Februari Tahun 2016
198
Selanjutnya, peneliti hanya bergerak
c. Teknik Pengumpulan Data
ini
diantara tiga komponen analisis tersebut
bersifat terbuka dan bisa dilakukan
sesudah pengumpulan data selesai pada setiap
berulang pada informan yang sama.
unitnya dengan menggunakan waktu yang
Teknik wawancara ini akan dilakukan
masih tersisa dalam penelitian ini. Apabila
pada semua informan.
dalam proses mendekati simpulan akhir
Obsevasi, dalam observasi ini peneliti
dirasakan belum cukup mantap, maka peneliti
hanya sebagai pengamat yang hadir di
tetap akan berusaha kembali ke lokasi
lokasi.
menggali data secara lebih fokus dengan
Wawancara
mendalam,
Dokumentasi,
jenis
merupakan
teknik
tujuan mendapatkan data pendukung sebagai
pengumpulan data dengan maksud
pelengkap
mencatat langsung fenomena yang
akhir, juga sebagai usaha bagi pendalaman
terlihat di lokasi, dan informasi yang
data
ditemukan
disusun. (HB. Sutopo, 2006: 120)
merupakan
bahan
dan
sebelum
pengembangan
laporan
simpulan
dipastikan
untuk
pendukung hasil wawancara yang
Hasil Penelitian
terkumpul.
1. Diskripsi Lokasi
d. Teknik Analisa
a.
Dalam model analisis ini, reduksi data,
sajian data dan penarikan simpulan atau
Keadaan
dan
Situasi
Jalan
Lalulintas Kota Solo
verifikasinya, aktivitasnya dilakukan dalam
Pemkot Solo masih dihadapkan pada
bentuk interaktif dengan proses pengumpulan
persoalan kemacetan lalulintas yang terjadi di
data sebagai suatu proses siklus. Aktivitas
hampir semua sudut pertigaan, perempatan
dalam bentuk interaktif tersebut baik pada
jalan lalulintas yang belum tersedia traffic
analisis setiap unit kasusnya, maupun pada
light
analisa antar kasusnya untuk memahami
kemacetan. Banyak faktor yang menyebabkan
keesamaan
Dalam
kemacetan lalulintas seperti salah satu halnya
melaksanakan proses ini peneliti tetap selalu
anak pelajar tingkat SLTA dan kesibukan
melakukan
pengumpulan
dan
perbedaannya.
setiap
harinya
selalu
mengalami
komponen
analisis
dengan
warga bagi mereka yang melakukan aktivitas
datanya
selama
proses
masuk kerja dan pulang kerja maupun dalam
berlangsung.
kegiatan
lain.
Dengan
berkembangnya
pembangunan perumahan di berbagai tempat
Volume XXVIII No.2 Februari Tahun 2016
199
sekitar wilayah Solo raya juga berpengaruh
berinisiatif
pada penggunaan jalan raya, disebabkan
menggunakan jalan pintas, mungkin dengan
dengan melajunya perkembangan teknologi
alasan memburu waktu untuk segera sampai
dan
tujuan.
perekonomian
semua
warga
sudah
melanggar
ketertiban
dan
Dengan fenomena tersebut merupakan
hampir menyeluruh telah memiliki kendaraan
indikator yang menunjukkan adanya ketidak
bermotor.
Fasilitas transportasi yang sudah tersedia
seimbangan antara jumlah pengguna jalan
untuk
bermotor dan pengendara lain dengan sarana
melayani kebutuhan kegiatan warga dalam
dan prasarana termasuk petugas lalulintas
bekerja atau kesibukan yang lain, akan tetapi
belum sepadan. Artinya, perlu pemikiran
belum diberikan jalur lalulitas khusus untuk
yang lebih detail lagi dalam rangka melayani
bis kota itu sendiri. Sehingga Batik Solo
serta
Transformasi selama ini masih menggunakan
persoalan yang terjadi keruwetan dan guna
jalur lalulintas bersamaan dengan pengendara
mengatur lalulintas di kota Solo. Seperti
dan pengguna jalan yang lain, hal ini juga
terlihat di lapangan petugas lalulintas baik
berakibat pada kemampuan jalan lalulintas
dari kepolisian lalulintas maupun dari dinas
yang berdesakan. Sedangkan kondisi fisik
perhubungan meskipun sudah melaksanakan
jalan raya belum ada perkembangan yang
tugasnya masalah kemacetan masih saja
signifikan untuk memenuhi kebutuhan warga
dihadapi oleh mereka
yang cukup padat bagi pengguna jalan raya
Gambaran
dari
pemerintah
sudah
terpenuhi
memberikan antisipasi persoalan-
fenomena
persoalan
transportasi dan situasi serta kondisi jalan
secara umum.
Perlengkapan atau fasilitas traffic light
raya lalulintas di kota Surakarta tersebut
jalan lalulitas keberadaannya masih terbatas
nampaknya menimbulkan perhatian khusus
di lokasi pertigaan atau perempatan yang
bagi kita semua sebagai warga Solo pengguna
lokasi kriterianya luas atau besar. Kemudian
jalan lalulintas. Sehingga di tengah jalan raya
petugas aparat yang diterjunkan di lapangan
baik di pertigaan atau diperempatan maupun
nampak
di
perbandingannya
belum
sesuai
simpang
jalan
raya
besar
muncul
dengan jumlah pemakai pengendara motor
keberadaan tenaga sukarelawan dari warga
dan mobil. Karena itu, berakibat juga pada
untuk mencoba membantu keruwetan yang
kondisi jalan raya semakin kompleks dan
berakibat kemacetan di jalan lalulintas, dan
pengendara
terlihat menunjukkan penuh keikhlasannya.
motor
itu
sendiri
sering
Volume XXVIII No.2 Februari Tahun 2016
200
Bagi masyarakat dengan keberadaan supeltas
sekarang ini di kota Solo bagi warga jika
dalam membantu pengguna jalan lalilintas
dengan menggunakan transportasi umum
tersebut sebenarnya merupakan salah satu
mempunyai alasan tidak cukup waktu dalam
jalan keluar untuk menertibkan kelancaran
perjalanan menuju tempat kerjanya dan
pengguna jalan.
mungkin sering mengalami keterlambatan.
Posisi
supeltas
sebagai
petugas
Disamping
terjadi
kemacetan
dan
sukarelawan dengan identitas lengkap yang
pelayanannya dari pihak BST atau angkutan
berwarna hijau skotlite berupa baju rompi
umum kurang mempertimbangkan keperluan
tentunya sudah mendapatkatkan ijin resmi
atau kebutuhan waktu yang tepat bagi
dari pihak aparat pemerintah yang terkait.
penumpang,
Untuk itu, dari pihak aparat diharapkan
menunggu penumpang baru di tempat halte
memberikan
dalam
tertentu. Sehingga bisa dilihat kondisi realitas
menjalankan tugas supeltas sehingga secara
penumpang pengguna transportasi umum
tidak langsung mereka mampu melakukan
tidak lagi terjadi berjubelan karena berkurang
pekerjaan dengan baik dan akan memberikan
peminatnya.
bimbingan
teknis
tetapi
lebih
mengutamakan
persepsi positif dari masyarakat. Pihak dinas
b. Keberadaan Supeltas di Kota Solo
perhubungan
hendaknya
Keberadaan Supeltas di Kota Solo
proaktif dan selalu memperhatikan aktifitas
relative terkoordinasi dengan baik, kegiatan
supeltas
melaksanakan
tersebut informasinya bisa diperoleh dari
kegiatannya di tengah jalan dan tidak semata-
catatan setiap anggota supeltas yang telah
mata melepaskan begitu saja, mungkin akan
didokumentasikan di kantor Satlantas Polresta
berpengaruh atau mengganggu, bahkan juga
Solo. Namun, anggota supeltas itu bukanlah
bisa dikatakan membantu kepada tugas rutin
tenaga
aparat.
Satlantas Polresta Solo, mereka itu bekerja
dan
ketika
kepolisian
sedang
Batik Solo Trans (Bis Kota) dan
angkutan
umum
yang
memiliki
ijin
kerja
yang diperbantukan untuk
sebagai relawan. Pihak kepolisian bahkan
tidak
pernah
mensosialisasikan
untuk
operasional di kota Solo yang mempunyai
menerima
koridor jalur lalulintas yang sangat teratur
kerja sebagai pembantu pengatur lalulintas,
ternyata
menurut
bukan
merupakan
satu-satunya
pembukaan perekrutan tenaga
Kasat
Lantas
Polresta
Solo
pilihan utama sebagai sarana transportasi
menjelaskan bahwa mereka secara sadar dan
warga. Sebab dengan kondisi lalulintas
tulus
Volume XXVIII No.2 Februari Tahun 2016
mendatangi
kantor
kepolisian
201
menawarkan diri atau melamar menjadi
Mereka sangat luar biasa bahwa dalam
anggota supeltas.(Jaringan Informasi Bisnis
bekerja tanpa pamrih dan menunjukkan
Indonesia).
kinerjanya
Kendati sebagai sukarelawan sudah
benar-benar
kepentingan
masyarakat
membantu
untuk
mengurai
pengetahuan
kemacetan di beberapa ruas jalan baik
tentang teknik bagaimana cara mengatur
simpang tiga maupun perempatan jalan di luar
dengan baik pada masyarakat dalam keadaan
lokasi yang belum dijaga atau diatur oleh
yang sangat kompleks disaat di perjalanan.
polisi.
barang
tentu
memerlukan
Dari kepolisian ternyata menyikapi tidak
Di
Kota
Solo,
awalnya
supeltas
keberatan dan menindaklajuti melakukan
dibentuk pada pertengahan tahun 2005 hanya
pembinaan dengan memberikan pelatihan-
beranggotakan tiga orang dari pembantu
pelatihan diantaranya baris-berbaris, tata cara
polisi yang ditugaskan oleh satuan lalulintas
mengatur arus lalulintas saat bertugas di
(Satlantas) Polresta Surakarta. Tugas yang
lapangan dan aturan lainnya yang selama ini
diberikan adalah untuk membantu tugas polisi
diterapkan oleh anggota satuan lalulintas.
dalam mengatur lalulintas di Pasar Nongko
Pembinaan
adanya
dan perempatan Dawung yang ketika itu
kepedulian dari anggota satlantas untuk
sangat padat pengendara motor dan kendaraan
berbagi
lainnya.
itu
ilmu
mempunyai
sebagai
kepada
tujuan
bentuk
siapapun
pengabdian
yang
termasuk
Seiring
dengan
padatnya
arus
kendaraan dan kurang tertibnya pengendara
motor, sehingga menimbulkan keinginan
supeltas.
Kepedulian dari kepolisian terhadap
orang lain untuk menggerakkan hati rekan-
supeltas bukan berupa materi, namun dalam
rekannya, ada sebagian dari pengamen yang
bentuk pembinaan secara intensif selama dua
aktivitasnya
pekan
sukarelawan
Gendengan ikut juga membantu mengurai
pengatur lalulintas (supeltas) di beberapa ruas
kemacetan yang terjadi di simpang pertigaan
jalan di Solo memang sangat penting, serta
Kalitan diantara gedung gereja, SMP Negeri
tugas dan tanggung jawab yang menjadi
24/25 dan kantor kepolisian.
sekali.
Keberadaan
beban yang harus diembannya cukup besar,
tujuan
dalam
membantu
tugas
aparat
Saking
sering
nongkrong
macetnya
jalan
di
wilayah
sekitar
pertigaan barat ndalem Kalitan, ada seorang
kepolisian untuk menciptakan kondisi jalan
warga
lalulintas di Solo bisa tertib dan lancar.
menyeberang jalan, waktu itu tidak ada
Volume XXVIII No.2 Februari Tahun 2016
ibu-ibu
terlihat
kesulitan
untuk
202
untuk
mampu mengingatkan. Jika pengguna jalan
padatnya
masih saja susah diatur tentu saja hanya
lalulintas. Keesokan harinya dan hampir
dibiarkan sebab bila ada kejadian yang tidak
setiap hari masih menjadi perhatian mantan
diinginkan sudah menjadi resiko pengguna
pengamen tersebut bahwa keadaan di lokasi
jalan
sekitar SMPN 24/25 masih tetap saja macet,
dipercaya di kelompok sukarelawan pengatur
bahkan kondisi kepadatan lalulintas sampai
lalulintas juga berfungsi sebagai pengawas
lampu hijau trafic light menyalapun hanya
sekaligus
sejenak terurai dan macet kembali.
motivasi terhadap anggotanya, secara internal
seorangpun
mencoba
mengatasi
untuk
membantu
mengurai
Berawal dari peristiwa yang kerap
itu
sendiri.
Sebagai
membimbing
orang
serta
yang
memberi
para anggotanya diharuskan menerapkan
terjadi di jalan utama sekitar ruas kota itu,
fungsi-fungsinya
Martinz merasa tergugah untuk membantu
mungkin termasuk berpakaian menggunakan
mengatasi persoalan kemacetan yang terjadi
identitas
di jalan Muwardi yang ia pernah mengamen
seragamnya bisa membedakan mana yang
ditempat tersebut. Oleh Martinz kemudian
benar-benar Supeltas dan mana yang bukan
pekerjaan ngamen akhirnya
ditinggalkan
Supeltas, setiap anggota diharapkan harus
menyumbangkan
benar-benar semangat mengabdi dan ikhlas
tenaganya untuk berpikir ikut mengatasi
menjadi sukarelawan jalan lalulintas, tidak
persoalan kemacetan yang terjadi setiap hari
diperbolehkan menjadi Supeltas musiman.
hanya
berkeinginan
di jalan raya. Sudah berjalan beberapa hari
dengan
Supeltas.
Ketika
itu,
disiplin
Dengan
personil
sebaik
pakaian
bertambah
tantangan selalu dihadapinya, baik dari
jumlahnya muncul dari beberapa orang yang
pengguna jalan yang tiba-tiba saat melewati
secara
ada yang memberikan saweran atau uang
mengatur lalulintas mendapat tanggapan atau
sekedarnya
tak
pandangan yang miring dari pengguna jalan
seberapa itupun tidak diperbolehkan atau
dengan menyebut mereka sebagai pak Ogah,
ditegur oleh pihak polisi yang mengetahui
karena ada yang minta uang dari pengendara
dan dianggap mengganggu pengendara.
yang melewati persimpangan yang dilalui.
bahkan
nilai
rupiahnya
spontanitas
sedang
membantu
Setiap harinya bahkan yang sering
Kemudia berkembang menjadi banyaknya
dijumpainya pengemudi ada yang susah
opini ada yang bersifat keluhan maupun sikap
diatur dan pekerja relawan jalan lalulintas
tidak setuju tentang kehadiran pak Ogah,
itupun berusaha bersikap sabar serta hanya
sebab itu dari pihak kepolisian memanggil
Volume XXVIII No.2 Februari Tahun 2016
203
mereka dikumpulkan di kantor kepolisian
sebelumnya
ada
yang
bekerja
Satlantas Polresta untuk diberi pembinaan.
pengemudi
becak,
Dari hasil pembinaan tersebut selanjutnya
pengamen dan sopir angkutan kota. Kini
dibentuk
buruh
sebagai
bangunan,
komunitas
sukarelawan,
keberadaan Supeltas semakin dibutuhkan oleh
dinamakan
Sukarelawan
para pengguna jalan, dengan rompi hijau
Pengatur Lalulintas (Supeltas) yang berada di
menyala yang menutupi kemeja warna biru
bawah
lengan panjang, sepatu dinas khas dan
suatu
kepanjangannya
naungan
Unit
Pendidikan
dan
berbagai atribut khas Supeltas lainnya, dan
Rekayasa Satlantas Polresta Surakarta.
Kepolisian sebagai aparat pemerintah
mereka siap membantu kelancaran perjalanan
mempunyai inisiatif dengan memberikan
warga di mana saja yang terdapat di Kota
rompi berwarna hijau skotligt dan topi yang
Solo tanpa peduli dengan teriknya panas
harus dikenakan setiap menjalankan tugasnya
matahari.
sebagai identitas untuk dikenal. Dibalik itu
Keberadaan Supeltas cukup membantu
dalam pelaksanaan tugasnya mereka dilarang
masyarakat pengguna jalan lalulintas terutama
secara sengaja meminta imbalan kepada
di pagi hari ketika warga banyak melakukan
pengguna jalan. Sesuai dengan kehendak
kegiatan masuk kerja dan sore hari waktunya
mereka pada awalnya bahwa kehadirannya
warga pada umumnya pulang kerja. Kota
harus konsisten untuk mengabdikan dirinya
Solo setiap harinya sudah tidak dapat
pada masyarakat.
dipungkiri
Sampai dengan saat ini jumlah anggota
supeltas
semakin
bertambah
hingga
lagi
selalu
dihadapi
kepadatan pemakai kendaraan di berbagai
simpang jalan, dan bisa dipastikan muncul
jumlahnya sampai dengan 50 orang. mereka
terjadi
ditempatkan di 23
diuntungkan
titik rawan kemacetan
bahwa
kemacetan,
hal
oleh
itu
memang
Supeltas
karena
diantaranya di simpang perempatan Wora-
kontribusinya tenaga pengabdiannya. Sikap
Wari, perempatan Solo Paragon, Bundaran
sabar ternyata dimiliki oleh para anggota
Baron lokasinya dekat dengan kantor polisi
Supeltas dalam mengatur lalulintas meski
Baron dan sebelah selatan Stadion Sriwedari,
terik matahari menyengat dan hujanpun yang
Bundaran Purwosari, Pasar Nongko dan
mengguyur
beberapa tempat lain yang kondisinya padat
halangan
pengguna jalan. Keanggotaan supeltas berasal
masyarakat. Keberadaannya memang murni
dari
atas
berbagai
latar
belakang
pekerjaan
Volume XXVIII No.2 Februari Tahun 2016
badannya
atas
bukan
ketulusannya
kepeduliannya
terhadap
menjadi
membantu
lingkungan
204
sehingga
bukan
semata
uang
yang
masyarakat pengguna jalan cukup lumayan
diutamakan. Lebih mengutamakan kelancaran
yang
diterimanya.
Sebaliknya
kalau
dan keamanan masyarakat pengguna jalan
keberangkatannya untuk mengatur di jalanan
raya.
diawali dengan malas-malasan dan mulai
2. Analisa Data dan Pembahasan
kerja sudah kesiangan tentu saja akan
a. Motivasi Supeltas Melakukan
mendapatkan hasil yang sangat minimal
Pekerjaan Relawan
banget. Hari-hari tertentu seperti hari Senin
Walaupun tidak mendapatkan gaji pokok
hingga Minggu tidak berpengaruh pada
dari pihak pemerintah ataupun kepolisian,
penghasilan yang diperoleh, walaupun hari
kesadaran menjadi sukarelawan pengatur
Jum`at sampai Minggu merupakan weekend
lalulintas
identik dengan keramaian di kota, tapi juga
ini
dijalankan
atas
dasar
ketulusannya untuk mengabdikan diri pada
tidak
mempengaruhi
besar
kecilnya
masyarakat yang seyogyanya pengguna jalan
penghasilannya. Bahkan pengguna jalan yang
setiap saat mendapatkan pelayanan dari
berkendaraan mobil bagus-bagus itu ketika
pemerintah daerah dengan baik. Kenyataan
lewat belum tentu juga memberikan saweran
yang ada di lapangan, supeltas di kota Solo
atau memberikan sekedar balas jasa.
ini mendapatkan penghasilan atau imbalan
Dijelaskan oleh Theodore M.Newcomb,
jerih payahnya kadangkala dari pengguna
Ralph H.Turner dan Philip E.Converse
jalan. Penerimaan setiap penghasilannya tidak
(1981,37) bahwa tingkah laku setiap individu
dapat dipastikan, hal ini sangat disadari
manusia itu sudah mengalami modifikasi,
dengan baik sebab itu sebagai pekerja relawan
artinya apa yang pernah dilakukan tentang
dengan
telah
sesuatu dari seseorang sebelumnya ada
akan
hubungannya dengan perilaku selanjutnya
tekad
beranggapan
kesungguhannya
bahwa
rejeki
yang
diterimanya itu sudah ada yang mengatur
dalam
berinteraksi
dengan
orang
lain.
berapapun jumlahnya.
Beberapa waktu kemudian bersama-sama
Itupun tergantung pribadi supeltas yang
dengan orang lain tersebut untuk melakukan
menjalaninya, kalau diawali dari rumah
aneka ragam aktivitas yang semuanya itu
dengan
konsisten satu sama lainnya dengan maksud
semangat
untuk
membantu
kepentingan masyarakat dengan maksud tidak
untuk mencapai
punya pamrih, maka biasanya tak terduga
kenyataan bahwa sebagian besar dari hal-hal
penghasilan
yang dilakukan orang tersebut sesungguhnya
yang
diterimanya
dari
Volume XXVIII No.2 Februari Tahun 2016
tujuan tertentu. Dalam
205
ikut menyumbang kearah suatu tujuan utama.
kesejahteraan tetap dan lebih mampu dalam
Berkaitan dengan motivasi supeltas adalah
menunjang
tujuan yang diinginkan untuk membantu
dengan supeltas.
mengatasi keruwetan jalan lalulintas yang
aparat pemerintah yang terkait mempunyai
sedang dan akan terjadi.
pengetahuan
kehidupannya
dan
dibandingkan
Setidaknya polantas dan
menguasai
tentang
Dengan cuaca di jalanan panas dan
perundang-undangan lalulintas, seharusnya
berusaha keras berdiri di tengah perempatan
sangat peduli dan bisa memberikan contoh
dan ada yang di sudut jalan pertigaan tanpa
yang nyata atas tanggungjawabnya kepada
traffic light membantu masyarakat untuk
masyarakat pada umunya. Bukan berarti
mengurai
tanpa
dengan adanya supeltas lalu dianggapnya
mengetahui akan mendapatkan hasil berapa
meringankan beban tugas dengan mengurangi
rupiah
yang
aktivitasnya rutin terjun langsung ke lokasi
menunggu di rumah. Tetapi kepeduliannya
dimana setiap harinya rawan kemacetan.
terhadap situasi jalanan yang semakin padat
Menurut informasi dari beberapa pengguna
dan ruwet, semestinya melihat keadaan di
jalan raya bahwa sosok supeltas di jalan raya
lapangan dalam kondisi demikian
makin
dengan sikap kerendahan hatinya dan penuh
menumbuhkan kesadaran para polantas yang
semangat itu, sementara ini kehadirannya
memang berhak dan wajib untuk menertibkan
cukup disegani ketika sedang melakukan
jalan raya. Saat melakukan pekerjaan sebagai
aktivitasnya ditengah-tengah masyarakat.
kemacetan
jumlahnya
lalulintas,
untuk
keluarga
Pengetahuan
relawan ini tidak sekedar menggerakkan
merupakan
sumber
juga
kekuatan, dengan mengetahui mekanisme
memberikan tanda-tanda khusus kapan harus
komunikasi seperti ketika menyampaikan
memerintahkan pemakai kendaraan untuk
pesan kepada orang lain, sebelumnya sudah
melaju, berhenti atau kendaraan dari sebelah
berpikir cara mengantisipasi, menduga lebih
mana yang harus melaju lebih dulu.
dulu
tangan
b.
atau
meniup
Kredibilitas
peluit,
Supeltas
tapi
Selaku
bagaimana
menerima,
orang
mengolah,
lain
dan
tadi
akan
menyimpan
informasi yang akan disampaikan. Memiliki
Komunikator
Bukankah petugas aparat pemerintah
pengetahuan yang luas dapat dipergunakan
penjaga,
untuk menciptakan hubungan diantara kita
pengawas dan pengatur lancarnya perjalanan
lebih efektif, lebih memuaskan dan lebih
dalam
menjalankan
pengendara
pekerjaan
bermotor telah mendapatkan
Volume XXVIII No.2 Februari Tahun 2016
206
menyenangkan bagi orang banyak. (Jalaludin
pekerjaannya sebagai relawan dengan tulus
Rakhmat, 2007 : 259)
dan senang hati.
Menurut pendapat sebagian warga Solo,
c. Efektivitas Komunikasi Nonverbal
pihak aparat kepolisian sebenarnya berupaya
Supeltas
memberikan atau menciptakan image yang
Peralatan
yang
dipergunakan
oleh
baik, membangun citra atas kewajibannya
supeltas dalam bahasa tubuh adalah hati
sebagai pengayom dan melindungi keamanan
nurani, akal pikiran, budi dan naluri, bekerja
bagi
sepanjang
pengguna
jalan
raya.
Sehingga
kesadaran
supeltas
sebagai
kekecewaan masyarakat dari sedikit terobati
pemiliknya.
Motif
komunikasi
yang
jika aktivitas aparat kepolisian menunjukkan
mendorong
supeltas
melakukan
tindak
sentuhan rasa manusiawinya. Dengan adanya
komunikasi dengan menyampaikan pesan
keterbukaan, supaya tidak membuat warga
nonverbal. Pesan nonverbal diartikan disini
merasa takut dan justru sebaliknya diantara
oleh supeltas dengan gerak gerik, mimik,
warga masyarakat pengguna jalan saling
serta suara alat peluit untuk menyampaikan
menghargai dan membantu untuk kerjasama
apa ia pikir dan rasakan. Jadi, pesan yang
dengan pihak berwajib menertibkan keadaan
disampaikan berupa nonverbal itu adalah
lalulintas yang semakin padat.
pemikiran dan perasaan supeltas dalam
Supeltas
ditengah
kepadatan
dan
mengekspresikan
diri
agar
orang
lain
keruwetan jalan lalulintas semakin dirasakan
memahaminya. Pesan pada dasarnya bersifat
oleh masyarakat sangat membantu dan sudah
abstrak, untuk membuatnya konkrit manusia
dibutuhkan. Ternyata supeltas mempunyai
dengan akal budinya menciptakan lambang
kemampuan dalam memberikan cerminan
komunikasi
bagi setiap pengguna jalan bersikap sabar dan
dilakukan para supeltas dan bahasa lesan
mau mentaati kehendak supeltas dengan cara
maupun bahasa tulisan.
seperti
gerak-gerik
yang
penyampaian pesan bahasa tubuh. Sudah
Menurut persepsi warga Solo, salah
cukup banyak masyarakat yang memberikan
seorang dari mereka pernah membuktikan
kesan positif dan ada juga yang memberikan
sendiri dan pernah juga dibantu oleh supeltas
kesan negative. Akan tetapi terbukti tidak
berseragam, dan kebetulan dalam keadaan
mengurangi semangat para relawan jalan
cuaca sangat panas beradu dengan debu dan
lalulintas,
asap
untuk
terus
melakukan
jalanan
yang
larut
dalam
udara.
Kemudian dari salah seorang pengguna jalan
Volume XXVIII No.2 Februari Tahun 2016
207
telah mengakui juga bahwa petunjuk atau
yang sifatnya spontanitas telah menyinggung
perintah supeltas ketika mengatur di tengah
tentang relawan lalulintas ternyata mereka
pertigaan
belum
berpendapat bahwa sangat mengapresiasi
terpasang traffic light sangat membantu dan
kontribusinya dalam mengurai kemacetan
efektif, karena terlihat dengan jelas
pesan
lalulintas. Di sisi lain, banyak sekali warga
nonverbal oleh supeltas telah dipatuhi oleh
kebetulan merasa terbantu kelancaranya di
pengguna
tersebut.
jalan sehingga menunjukan sikap menghargai
Bahkan ada yang mengatakan dari beberapa
dengan sangat relative memberikan imbalan.
pengemudi mobil pribadi bahwa dirinya
Lebih menarik lagi, menurut warga bahwa
merasa sering terbantu oleh teknik yang
supeltas dengan penampilan yang ditunjukan
digunakan oleh supeltas dalam perjalanannya
dihadapan pengguna jalan sangat bervariatif,
saat melalui keruwetan di persimpangan jalan
sopan dan lucu, sehingga pesan nonverbalnya
yang tidak ada tanda lampu bangjonya.
sangat persuasive.
dan
perempatan
jalan
yang
yang
dilewati
Lambang komunikasi bisa diartikan
Hidup untuk memberkahi orang lain dan
sebagai kode atau simbol, tanda lain yang
berjuang tidak hanya untuk dirinya sendiri,
digunakan komunikator untuk mengubah
selalu merelakan apa yang dipunyai untuk
pesan yang abstrak menjadi konkrit. Sering
orang lain. Persimpangan jalan bukanlah satu-
terjadi, komunikan tidak akan mengerti apa
satunya titik yang sering dijaga supeltas, tapi
yang dipikirkan dan dirasakan komunikator
ada supeltas yang menjaga tempat yang biasa
sampai pada mewujudkan pesan ke dalam
diperuntukkan bagi masyarakat yang ingin
salah satu bentuk lambang komunikasi atau
memutar
haluan
pesan
Kegiatan
yang
yang
bersifat
nonverbal
(Dani
untuk
berbalik
dilakukan
para
supeltas
Vardiansyah, 2004:61). Manusia membuat
membutuhkan
simbol dan memberi makna atas simbol
mempersiapkan mental dirinya bukan karena
tersebut untuk merujuk pada obyek atau
faktor
gagasan tertentu. Tanpa adanya kemampuan
berinteraksi
mewujudkan pesan dalam bentuk lambang
kenyataannya pekerja relawan tersebut telah
komunikasi, maka hanya tinggal gagasan
berusaha dengan cara-cara yang dimiliki
yang berada dalam benak komunikator.
sesuai
Di tempat kerumunan non formal oleh
pengetahuan
arah.
keterpaksaan, tapi
dengan
untuk
harus mampu
baik.
karakteristiknya
Dalam
mampu
mempengaruhi pengguna jalan, teknik yang
beberapa warga juga pernah ada perbincangan
Volume XXVIII No.2 Februari Tahun 2016
208
dipergunakan menunjukkan gaya gerak-gerik
menjadi contoh atau bahkan pelopor bagi
cukup menarik perhatian dan komunikatif .
masyarakat sekelilingnya.
Oleh sebab itu, bahwa komunikasi
Supeltas merasakan ada pengakuan
melalui pesan nonverbal atau gerakan bahasa
dengan menyumbangkan tenaganya menjadi
tubuh
komunikasi
relawan secara tidak langsung mendapat
berlangsung efektif, mengingat keberadaan
dukungan rasa aman dan akan tetap kerja
supeltas sampai sekarang sangat dibutuhkan
melayani masyarakat di jalanan sampai
warga kota Solo.
kapanpun, yang terpenting organisasi supeltas
dapat
dikatakan
tetap langgeng,
semangat.
Penutup
kompak, dedikatif dan
Seminimal
mungkin
dasar
Dengan kondisi di jalan yang padat dan
kepemilikan pengetahuannya supeltas juga
ruwet semua resiko yang mungkin terjadi dan
menentukan keberhasilan komunikasi, karena
akan terjadi tersebut, keberadaan pekerja
pesan nonverbalnya mampu menggerakkan
relawan ternyata membuat suasana di lokasi
dan mengatur pengguna jalan raya. Asumsi
jalan macet menjadi lebih teratur, sehingga
mayoritas pengguna jalan mengatakan bahwa
pekerja
sumbangsih relawan
supeltas
memberikan
kontribusi
sangat
efektif dan
mampu ikut mengatasi persoalan di jalan
komunikatif dalam mengatur lalulintas atau
raya. Petugas relawan ini memang mulai
dapat disimpulkan tulus penuh perjuangan,
mendapat perhatian dan bimbingan dari pihak
dapat
kepolisian, agar menjadikan mereka piawai
diandalkan untuk memberikan kontribusi
membantu ketertiban di beberapa ruas jalan
aparat
lalulintas hingga lancar. Harapan para pekerja
menyelesaikan keruwetan lalulintas di kota
relawan tanpa pamrih di jalan raya kota Solo,
Solo.
jika
diberi
karunia
mendapatkan
perhatian
pertimbangan
bagi
kehadirannya
semoga
dirinya
dan
menjadi
pemerintah,
dalam
bahwa
kesertaannya
mengabdikan pada masyarakat bisa menjadi
medium
kerjasama
dalam
mengatasi
dipercaya
dan
pemerintah
perilakunya
dalam
dapat
ikutserta
Daftar Pustaka
Ahmadi, Abu, 1991, Psikologi Sosial, Jakarta,
Rinaka.
Cangara, H. 1998, Pengantar Ilmu
Komunikasi, Jakara, Raja Grafindo
Persada.
kepadatan di jalan, serta lebih dimungkinkan
Gerungan,WA, 1977, Psikologi
Bandung-Jakarta, Eresco.
Volume XXVIII No.2 Februari Tahun 2016
Sosial
209
Hamidi, 2010, Metodelogi Penelitian dan
Teori Komunikasi, Malang, UMM
Press.
Sutopo HB, 2006, Metodologi Penelitian
Kualitatif,
Surakarta,
Universitas
Sebelas
Maret.
Hardjana M.Agus, 2003, Komunikasi
Intrapersonal
dan
Interpersonal,
Yogyakarta, Kanisius.
Sindoro, Alexandra, 1996, Komunikasi dan
Negosiasi, Jakarta, Prenhallindo.
Hendra Negoro, Sherly, 2014, Kredibilitas
Customer Service dan Citra
Perusahaan,Yogyakarta, Universitas
Atmajaya.
Newcom, Turner, 1981, Psikologi Sosial,
Bandung, Diponegoro.
Rahkmat, Jalalludin,1989, Metode Penelitian
Komunikasi, Bandung, Remaja Karya.
------------------Komunikasi,
Rosdakarya.
,
2007,
Bandung,
Psikologi
Remaja
Volume XXVIII No.2 Februari Tahun 2016
Sarlito
W.Wirawan,
2013,
Pengantar
Psikologi
Umum, Jakarta, Raja
Grafindo Persada.
Soemirat, S. dan Ardianto,E, 2010, DasarDasar Publik Relations, Bandung,
Remaja
Rosdakarya
Sawitri S. Sadarjoen, 2015, Bahasa Tubuh
Dan Pengambilan Keputusan, Jakarta,
Kompas.
Vardiansyah, Dani, 2004, Pengantar Ilmu
Komunikasi,
Bojongkerta,
Ghalia
Indonesia.
210
MENGATUR LALULINTAS DI SURAKARTA
Bedjo Sukarno
Dosen Fisipol UNISRI Surakarta
Traffic control volunteer worker motivation objective indirectly want to create traffic road
conditions are not always jammed, but they were able to unravel for smooth for all road users with
communication devices owned that body language and whistles. Nonverbal messages such as body
language, which refers to an object used consistently by its users. Appearance and style of
volunteers who served in front of the highway users make sense of something that is consistent
because it pollutes the material that has been prevailing in the society. That's when the process of
formation of meaning in the minds of the road users in general.
Keywords: Volunteer Officers Motive, Credibility Evective Volunteer Officers and nonverbal
messages.
Pekerja relawan pengatur lalulintas motivasi tujuannya secara tidak langsung
ingin
menciptakan kondisi jalan raya lalulintas tidak selalu macet, tapi mereka mampu untuk mengurai
demi kelancaran bagi semua pengguna jalan dengan alat komunikasi yang dimiliki yaitu bahasa
tubuh dan peluit. Pesan nonverbal berupa bahasa tubuh, yang mengacu pada suatu obyek dipakai
secara konsisten oleh para penggunanya. Penampilan dan gaya relawan yang disajikan dihadapan
para pengguna jalan raya sesuatu yang konsisten karena memaknai materi tatatertib yang sudah
berlaku di masyarakat. Saat itulah terjadi proses pembentukan makna di dalam akal budi para
pengguna jalan raya pada umumnya.
Kata Kunci : Motif Supeltas, Kredibilitas Supeltas dan Efektivitas pesan nonverbal.
Pendahuluan
Kondisi
dan efisien melalui manajemen lalulintas dan
di
lapangan
menunjukkan
rekayasa lalulintas.
Munculnya
bahwa keadaan lalulintas di berbagai sudut
jalan baik di pinggiran kota maupun di tengah
kota itu sendiri akhir-akhir ini di kota
Surakarta mengalami kemacetan ketika pagi
hari maupun sore hari bersamaan waktu atau
jam
kantor
mempunyai
pulang
tujuan
kerja.
untuk
Pemerintah
mewujudkan
lalulintas dan angkutan jalan yang selamat,
aman, cepat, lancar, tertib dan teratur, nyaman
sukarelawan
lalulintas
dadakan di pertigaan, perempatan, ataupun
tiap
sudut
jalan
lalulintas
maupun
di
penyeberangan/zebra cross adalah terlihat
secara ikhlas bermaksud untuk membantu
mengatur lalulintas dan membantu pejalan
kaki
yang
sedang
menyeberangi
jalan
lalulintas agar semua pengguna jalan segera
sampai pada lokasi tujuan tepat waktu. Di sisi
lain, jumlah personil aparat petugas lalulintas
Volume XXVIII No.2 Februari Tahun 2016
196
dari kepolisian dan dinas perhubungan sangat
nonverbal (Alexandra Sindoro, 1996 : 221).
terbatas untuk mengatur atau melayani publik
Mungkin dalam menjawab salam tersebut
di
tanpa mengangkat wajahnya tapi cukup
tengah
masyarakat
pengguna
jalan
lalulintas sehingga terjadi kemacetan di
dengan acungan ibu jarinya.
Komunikasi
berbagai pertigaan atau perempatan jalan
nonverbal
mempunyai
yang belum dilengkapi lampu traffic light
pengaruh besar dalam memberikan makna
khususnya di Surakarta.
dan harus selaras dengan pesan verbal. Dalam
Bagi sukarelawan
lalulintas atau supeltas merupakan sebuah
menganalisis
tantangan
orang lain
yang
cukup
berat
dalam
komunikasi
dan
nonverbal
menerapkan
apa
dari
yang
menghadapi resiko yang mungkin akan
dipelajari pada diri sendiri serta ketika
diterimanya, dengan hadirnya mereka petugas
berhubungan
dadakan lalulintas di tengah kesibukan yang
bermanfaat. Oleh karena itu, yang dilakukan
kompleks dan padat oleh pemakai jalan
oleh supeltas merupakan cara-cara yang
lalulintas
atau
secara tidak disadari dengan menggunakan
perempatan sangat berfungsi dalam mengatur
lambang komunikasi gerak tubuhnya atau
menjadi lebih lancar dan tertib.
bahasa tubuh sebagai medium berkomunikasi
tepatnya
Dari
di
sudut
berkomunikasi,
pertigaan
pandang
bahwa
kita
dengan
orang lain
adalah
teknik
untuk mengatur masyarakat pengguna jalan
sering
cukup menarik dan komunikatif untuk diteliti.
berpendapat bahasa lisan dan tertulis sebagai
Bagamainakah
medium utama komunikasi, tetapi pesan yang
nonverbal Supeltas dalam mengatur lalulintas
disampaikan
di berbagai ruas jalan di Surakarta ?
dan
yang
diterima
amat
efektivitas
komunikasi
Luaran penelitian yang ingin dicapai
dipengaruhi oleh faktor nonverbal seperti
gerakan tubuh, penampilan dalam berpakaian,
dari
jarak berdiri ketika diantara kedua orang yang
komunikasi yang diaplikasikan lewat lambang
sedang berbicara, postur tubuh, gerakan
atau pesan nonverbal oleh Supeltas sebagai
anggota badan, ekspresi wajah, gerakan mata
komuniktor
maupun sentuhan badan. Seperti halnya suatu
mengatur publik dalam situasi tertentu yang
pesan yang amat sederhana menanyakan
dilakukan
tentang keadaan kesehatan seseorang, dapat
keruwetan di ruas jalan lalulintas wilayah
disampaikan
dengan
maksud
Surakarta. Memberikan pengetahuan secara
berbeda-beda
dalam
komunikasi
umum mengenai sikap dan perilaku yang
cara
atau
bentuk
Volume XXVIII No.2 Februari Tahun 2016
hasil
penelitian ini
ketika
untuk
adalah
tehnik
mempengruhi
mengatasi
dan
masalah
197
ditampilkan seorang warga biasa dalam
pendekatan penelitian yang hendak dilakukan
pengabdiannya tanpa pamrih, dan sangat
menggunakan pendekatan kualitatif. Menurut
bermanfaat bagi masyarakat umum sebagai
Hamidi (2007:5) informan adalah orang yang
contoh tauladan dalam mengamalkanya untuk
dapat memberi informasi tentang dirinya dan
kepentingan umum. Tingkat kepercayaan
orang lain. Informan yang banyak mengetahui
pekerja relawan lalulintas yang secara tidak
tentang kondisi dan situasi objek yang diteliti.
langsung sangat diapresiasi oleh banyak
Peneliti memilih informan berdasarkan
beberapa pertimbangan yaitu informan yang
pengguna jalan lalulintas.
akan
dipilih peneliti adalah orang dianggap paling
menemukan pengetahuan baru secara konkrit
tahu dan menguasai tentang apa yang peneliti
tentang ketrampilan dan gaya penampilan
ingin teliti. Pengambilan informan dengan
kreatif dalam berkomunikasi yang efektif
cara ini dapat disebut pula dengan cara
dihadapan khalayak. Juga mampu dalam
purposive sampling (Sugiyono, 2009:216).
Penelitian
ini
mengharap
mengendalikan bermacam bentuk tanggapan
Namun dlm penelitian ini dilakukan
dengan menggunakan lambang komunikasi
modifikasi
nonverbal yang tepat. Disamping hal tersebut,
interaktif
juga dimaksudkan sebagai upaya mengetahui
pustaka dan beberapa teori yang ada, maka
tingkat
peneliti mengajukan kerangka pemikiran yg
kredibilitas
Supeltas
selaku
dengan
obyek
yang digunakan
dan
metode
dng tinjauan
komunikator yang secara tidak langsung
menggambarkan
mempunyai
melalui nonverbal dalam mengatur kemacetan
permasalahan
pengaruh
yang
dalam
sedang
mengatur
terjadi
di
lalulintas
di
pelaksanaan
pertigaan
dan
komunikasi
perempatan
wilayah Surakarta
masyarakat.
b. Sumber Data
Informasi yang paling penting untuk
Metode Penelitian
dikumpulkan dan dikaji dalam penelitian ini
a. Jenis Penelitian
Dalam
penelitian
peneliti
berupa data kualitatif. Informasi tersebut akan
menggunakan informan sebagai sumber dalam
digali dari pelaku pekerja relawan dan
memperoleh
pengguna jalan lalulintas di pertigaan dan
data
ini
untuk
penelitian
ini.
Pemilihan informan didasarkan pada subjek
perempatan
yang
bermotor.
banyak
memiliki
informasi
yang
yang
dilalui
pengendara
berkualitas dengan permasalahan yang diteliti
dan
bersedia
memberikan
data.
Maka
Volume XXVIII No.2 Februari Tahun 2016
198
Selanjutnya, peneliti hanya bergerak
c. Teknik Pengumpulan Data
ini
diantara tiga komponen analisis tersebut
bersifat terbuka dan bisa dilakukan
sesudah pengumpulan data selesai pada setiap
berulang pada informan yang sama.
unitnya dengan menggunakan waktu yang
Teknik wawancara ini akan dilakukan
masih tersisa dalam penelitian ini. Apabila
pada semua informan.
dalam proses mendekati simpulan akhir
Obsevasi, dalam observasi ini peneliti
dirasakan belum cukup mantap, maka peneliti
hanya sebagai pengamat yang hadir di
tetap akan berusaha kembali ke lokasi
lokasi.
menggali data secara lebih fokus dengan
Wawancara
mendalam,
Dokumentasi,
jenis
merupakan
teknik
tujuan mendapatkan data pendukung sebagai
pengumpulan data dengan maksud
pelengkap
mencatat langsung fenomena yang
akhir, juga sebagai usaha bagi pendalaman
terlihat di lokasi, dan informasi yang
data
ditemukan
disusun. (HB. Sutopo, 2006: 120)
merupakan
bahan
dan
sebelum
pengembangan
laporan
simpulan
dipastikan
untuk
pendukung hasil wawancara yang
Hasil Penelitian
terkumpul.
1. Diskripsi Lokasi
d. Teknik Analisa
a.
Dalam model analisis ini, reduksi data,
sajian data dan penarikan simpulan atau
Keadaan
dan
Situasi
Jalan
Lalulintas Kota Solo
verifikasinya, aktivitasnya dilakukan dalam
Pemkot Solo masih dihadapkan pada
bentuk interaktif dengan proses pengumpulan
persoalan kemacetan lalulintas yang terjadi di
data sebagai suatu proses siklus. Aktivitas
hampir semua sudut pertigaan, perempatan
dalam bentuk interaktif tersebut baik pada
jalan lalulintas yang belum tersedia traffic
analisis setiap unit kasusnya, maupun pada
light
analisa antar kasusnya untuk memahami
kemacetan. Banyak faktor yang menyebabkan
keesamaan
Dalam
kemacetan lalulintas seperti salah satu halnya
melaksanakan proses ini peneliti tetap selalu
anak pelajar tingkat SLTA dan kesibukan
melakukan
pengumpulan
dan
perbedaannya.
setiap
harinya
selalu
mengalami
komponen
analisis
dengan
warga bagi mereka yang melakukan aktivitas
datanya
selama
proses
masuk kerja dan pulang kerja maupun dalam
berlangsung.
kegiatan
lain.
Dengan
berkembangnya
pembangunan perumahan di berbagai tempat
Volume XXVIII No.2 Februari Tahun 2016
199
sekitar wilayah Solo raya juga berpengaruh
berinisiatif
pada penggunaan jalan raya, disebabkan
menggunakan jalan pintas, mungkin dengan
dengan melajunya perkembangan teknologi
alasan memburu waktu untuk segera sampai
dan
tujuan.
perekonomian
semua
warga
sudah
melanggar
ketertiban
dan
Dengan fenomena tersebut merupakan
hampir menyeluruh telah memiliki kendaraan
indikator yang menunjukkan adanya ketidak
bermotor.
Fasilitas transportasi yang sudah tersedia
seimbangan antara jumlah pengguna jalan
untuk
bermotor dan pengendara lain dengan sarana
melayani kebutuhan kegiatan warga dalam
dan prasarana termasuk petugas lalulintas
bekerja atau kesibukan yang lain, akan tetapi
belum sepadan. Artinya, perlu pemikiran
belum diberikan jalur lalulitas khusus untuk
yang lebih detail lagi dalam rangka melayani
bis kota itu sendiri. Sehingga Batik Solo
serta
Transformasi selama ini masih menggunakan
persoalan yang terjadi keruwetan dan guna
jalur lalulintas bersamaan dengan pengendara
mengatur lalulintas di kota Solo. Seperti
dan pengguna jalan yang lain, hal ini juga
terlihat di lapangan petugas lalulintas baik
berakibat pada kemampuan jalan lalulintas
dari kepolisian lalulintas maupun dari dinas
yang berdesakan. Sedangkan kondisi fisik
perhubungan meskipun sudah melaksanakan
jalan raya belum ada perkembangan yang
tugasnya masalah kemacetan masih saja
signifikan untuk memenuhi kebutuhan warga
dihadapi oleh mereka
yang cukup padat bagi pengguna jalan raya
Gambaran
dari
pemerintah
sudah
terpenuhi
memberikan antisipasi persoalan-
fenomena
persoalan
transportasi dan situasi serta kondisi jalan
secara umum.
Perlengkapan atau fasilitas traffic light
raya lalulintas di kota Surakarta tersebut
jalan lalulitas keberadaannya masih terbatas
nampaknya menimbulkan perhatian khusus
di lokasi pertigaan atau perempatan yang
bagi kita semua sebagai warga Solo pengguna
lokasi kriterianya luas atau besar. Kemudian
jalan lalulintas. Sehingga di tengah jalan raya
petugas aparat yang diterjunkan di lapangan
baik di pertigaan atau diperempatan maupun
nampak
di
perbandingannya
belum
sesuai
simpang
jalan
raya
besar
muncul
dengan jumlah pemakai pengendara motor
keberadaan tenaga sukarelawan dari warga
dan mobil. Karena itu, berakibat juga pada
untuk mencoba membantu keruwetan yang
kondisi jalan raya semakin kompleks dan
berakibat kemacetan di jalan lalulintas, dan
pengendara
terlihat menunjukkan penuh keikhlasannya.
motor
itu
sendiri
sering
Volume XXVIII No.2 Februari Tahun 2016
200
Bagi masyarakat dengan keberadaan supeltas
sekarang ini di kota Solo bagi warga jika
dalam membantu pengguna jalan lalilintas
dengan menggunakan transportasi umum
tersebut sebenarnya merupakan salah satu
mempunyai alasan tidak cukup waktu dalam
jalan keluar untuk menertibkan kelancaran
perjalanan menuju tempat kerjanya dan
pengguna jalan.
mungkin sering mengalami keterlambatan.
Posisi
supeltas
sebagai
petugas
Disamping
terjadi
kemacetan
dan
sukarelawan dengan identitas lengkap yang
pelayanannya dari pihak BST atau angkutan
berwarna hijau skotlite berupa baju rompi
umum kurang mempertimbangkan keperluan
tentunya sudah mendapatkatkan ijin resmi
atau kebutuhan waktu yang tepat bagi
dari pihak aparat pemerintah yang terkait.
penumpang,
Untuk itu, dari pihak aparat diharapkan
menunggu penumpang baru di tempat halte
memberikan
dalam
tertentu. Sehingga bisa dilihat kondisi realitas
menjalankan tugas supeltas sehingga secara
penumpang pengguna transportasi umum
tidak langsung mereka mampu melakukan
tidak lagi terjadi berjubelan karena berkurang
pekerjaan dengan baik dan akan memberikan
peminatnya.
bimbingan
teknis
tetapi
lebih
mengutamakan
persepsi positif dari masyarakat. Pihak dinas
b. Keberadaan Supeltas di Kota Solo
perhubungan
hendaknya
Keberadaan Supeltas di Kota Solo
proaktif dan selalu memperhatikan aktifitas
relative terkoordinasi dengan baik, kegiatan
supeltas
melaksanakan
tersebut informasinya bisa diperoleh dari
kegiatannya di tengah jalan dan tidak semata-
catatan setiap anggota supeltas yang telah
mata melepaskan begitu saja, mungkin akan
didokumentasikan di kantor Satlantas Polresta
berpengaruh atau mengganggu, bahkan juga
Solo. Namun, anggota supeltas itu bukanlah
bisa dikatakan membantu kepada tugas rutin
tenaga
aparat.
Satlantas Polresta Solo, mereka itu bekerja
dan
ketika
kepolisian
sedang
Batik Solo Trans (Bis Kota) dan
angkutan
umum
yang
memiliki
ijin
kerja
yang diperbantukan untuk
sebagai relawan. Pihak kepolisian bahkan
tidak
pernah
mensosialisasikan
untuk
operasional di kota Solo yang mempunyai
menerima
koridor jalur lalulintas yang sangat teratur
kerja sebagai pembantu pengatur lalulintas,
ternyata
menurut
bukan
merupakan
satu-satunya
pembukaan perekrutan tenaga
Kasat
Lantas
Polresta
Solo
pilihan utama sebagai sarana transportasi
menjelaskan bahwa mereka secara sadar dan
warga. Sebab dengan kondisi lalulintas
tulus
Volume XXVIII No.2 Februari Tahun 2016
mendatangi
kantor
kepolisian
201
menawarkan diri atau melamar menjadi
Mereka sangat luar biasa bahwa dalam
anggota supeltas.(Jaringan Informasi Bisnis
bekerja tanpa pamrih dan menunjukkan
Indonesia).
kinerjanya
Kendati sebagai sukarelawan sudah
benar-benar
kepentingan
masyarakat
membantu
untuk
mengurai
pengetahuan
kemacetan di beberapa ruas jalan baik
tentang teknik bagaimana cara mengatur
simpang tiga maupun perempatan jalan di luar
dengan baik pada masyarakat dalam keadaan
lokasi yang belum dijaga atau diatur oleh
yang sangat kompleks disaat di perjalanan.
polisi.
barang
tentu
memerlukan
Dari kepolisian ternyata menyikapi tidak
Di
Kota
Solo,
awalnya
supeltas
keberatan dan menindaklajuti melakukan
dibentuk pada pertengahan tahun 2005 hanya
pembinaan dengan memberikan pelatihan-
beranggotakan tiga orang dari pembantu
pelatihan diantaranya baris-berbaris, tata cara
polisi yang ditugaskan oleh satuan lalulintas
mengatur arus lalulintas saat bertugas di
(Satlantas) Polresta Surakarta. Tugas yang
lapangan dan aturan lainnya yang selama ini
diberikan adalah untuk membantu tugas polisi
diterapkan oleh anggota satuan lalulintas.
dalam mengatur lalulintas di Pasar Nongko
Pembinaan
adanya
dan perempatan Dawung yang ketika itu
kepedulian dari anggota satlantas untuk
sangat padat pengendara motor dan kendaraan
berbagi
lainnya.
itu
ilmu
mempunyai
sebagai
kepada
tujuan
bentuk
siapapun
pengabdian
yang
termasuk
Seiring
dengan
padatnya
arus
kendaraan dan kurang tertibnya pengendara
motor, sehingga menimbulkan keinginan
supeltas.
Kepedulian dari kepolisian terhadap
orang lain untuk menggerakkan hati rekan-
supeltas bukan berupa materi, namun dalam
rekannya, ada sebagian dari pengamen yang
bentuk pembinaan secara intensif selama dua
aktivitasnya
pekan
sukarelawan
Gendengan ikut juga membantu mengurai
pengatur lalulintas (supeltas) di beberapa ruas
kemacetan yang terjadi di simpang pertigaan
jalan di Solo memang sangat penting, serta
Kalitan diantara gedung gereja, SMP Negeri
tugas dan tanggung jawab yang menjadi
24/25 dan kantor kepolisian.
sekali.
Keberadaan
beban yang harus diembannya cukup besar,
tujuan
dalam
membantu
tugas
aparat
Saking
sering
nongkrong
macetnya
jalan
di
wilayah
sekitar
pertigaan barat ndalem Kalitan, ada seorang
kepolisian untuk menciptakan kondisi jalan
warga
lalulintas di Solo bisa tertib dan lancar.
menyeberang jalan, waktu itu tidak ada
Volume XXVIII No.2 Februari Tahun 2016
ibu-ibu
terlihat
kesulitan
untuk
202
untuk
mampu mengingatkan. Jika pengguna jalan
padatnya
masih saja susah diatur tentu saja hanya
lalulintas. Keesokan harinya dan hampir
dibiarkan sebab bila ada kejadian yang tidak
setiap hari masih menjadi perhatian mantan
diinginkan sudah menjadi resiko pengguna
pengamen tersebut bahwa keadaan di lokasi
jalan
sekitar SMPN 24/25 masih tetap saja macet,
dipercaya di kelompok sukarelawan pengatur
bahkan kondisi kepadatan lalulintas sampai
lalulintas juga berfungsi sebagai pengawas
lampu hijau trafic light menyalapun hanya
sekaligus
sejenak terurai dan macet kembali.
motivasi terhadap anggotanya, secara internal
seorangpun
mencoba
mengatasi
untuk
membantu
mengurai
Berawal dari peristiwa yang kerap
itu
sendiri.
Sebagai
membimbing
orang
serta
yang
memberi
para anggotanya diharuskan menerapkan
terjadi di jalan utama sekitar ruas kota itu,
fungsi-fungsinya
Martinz merasa tergugah untuk membantu
mungkin termasuk berpakaian menggunakan
mengatasi persoalan kemacetan yang terjadi
identitas
di jalan Muwardi yang ia pernah mengamen
seragamnya bisa membedakan mana yang
ditempat tersebut. Oleh Martinz kemudian
benar-benar Supeltas dan mana yang bukan
pekerjaan ngamen akhirnya
ditinggalkan
Supeltas, setiap anggota diharapkan harus
menyumbangkan
benar-benar semangat mengabdi dan ikhlas
tenaganya untuk berpikir ikut mengatasi
menjadi sukarelawan jalan lalulintas, tidak
persoalan kemacetan yang terjadi setiap hari
diperbolehkan menjadi Supeltas musiman.
hanya
berkeinginan
di jalan raya. Sudah berjalan beberapa hari
dengan
Supeltas.
Ketika
itu,
disiplin
Dengan
personil
sebaik
pakaian
bertambah
tantangan selalu dihadapinya, baik dari
jumlahnya muncul dari beberapa orang yang
pengguna jalan yang tiba-tiba saat melewati
secara
ada yang memberikan saweran atau uang
mengatur lalulintas mendapat tanggapan atau
sekedarnya
tak
pandangan yang miring dari pengguna jalan
seberapa itupun tidak diperbolehkan atau
dengan menyebut mereka sebagai pak Ogah,
ditegur oleh pihak polisi yang mengetahui
karena ada yang minta uang dari pengendara
dan dianggap mengganggu pengendara.
yang melewati persimpangan yang dilalui.
bahkan
nilai
rupiahnya
spontanitas
sedang
membantu
Setiap harinya bahkan yang sering
Kemudia berkembang menjadi banyaknya
dijumpainya pengemudi ada yang susah
opini ada yang bersifat keluhan maupun sikap
diatur dan pekerja relawan jalan lalulintas
tidak setuju tentang kehadiran pak Ogah,
itupun berusaha bersikap sabar serta hanya
sebab itu dari pihak kepolisian memanggil
Volume XXVIII No.2 Februari Tahun 2016
203
mereka dikumpulkan di kantor kepolisian
sebelumnya
ada
yang
bekerja
Satlantas Polresta untuk diberi pembinaan.
pengemudi
becak,
Dari hasil pembinaan tersebut selanjutnya
pengamen dan sopir angkutan kota. Kini
dibentuk
buruh
sebagai
bangunan,
komunitas
sukarelawan,
keberadaan Supeltas semakin dibutuhkan oleh
dinamakan
Sukarelawan
para pengguna jalan, dengan rompi hijau
Pengatur Lalulintas (Supeltas) yang berada di
menyala yang menutupi kemeja warna biru
bawah
lengan panjang, sepatu dinas khas dan
suatu
kepanjangannya
naungan
Unit
Pendidikan
dan
berbagai atribut khas Supeltas lainnya, dan
Rekayasa Satlantas Polresta Surakarta.
Kepolisian sebagai aparat pemerintah
mereka siap membantu kelancaran perjalanan
mempunyai inisiatif dengan memberikan
warga di mana saja yang terdapat di Kota
rompi berwarna hijau skotligt dan topi yang
Solo tanpa peduli dengan teriknya panas
harus dikenakan setiap menjalankan tugasnya
matahari.
sebagai identitas untuk dikenal. Dibalik itu
Keberadaan Supeltas cukup membantu
dalam pelaksanaan tugasnya mereka dilarang
masyarakat pengguna jalan lalulintas terutama
secara sengaja meminta imbalan kepada
di pagi hari ketika warga banyak melakukan
pengguna jalan. Sesuai dengan kehendak
kegiatan masuk kerja dan sore hari waktunya
mereka pada awalnya bahwa kehadirannya
warga pada umumnya pulang kerja. Kota
harus konsisten untuk mengabdikan dirinya
Solo setiap harinya sudah tidak dapat
pada masyarakat.
dipungkiri
Sampai dengan saat ini jumlah anggota
supeltas
semakin
bertambah
hingga
lagi
selalu
dihadapi
kepadatan pemakai kendaraan di berbagai
simpang jalan, dan bisa dipastikan muncul
jumlahnya sampai dengan 50 orang. mereka
terjadi
ditempatkan di 23
diuntungkan
titik rawan kemacetan
bahwa
kemacetan,
hal
oleh
itu
memang
Supeltas
karena
diantaranya di simpang perempatan Wora-
kontribusinya tenaga pengabdiannya. Sikap
Wari, perempatan Solo Paragon, Bundaran
sabar ternyata dimiliki oleh para anggota
Baron lokasinya dekat dengan kantor polisi
Supeltas dalam mengatur lalulintas meski
Baron dan sebelah selatan Stadion Sriwedari,
terik matahari menyengat dan hujanpun yang
Bundaran Purwosari, Pasar Nongko dan
mengguyur
beberapa tempat lain yang kondisinya padat
halangan
pengguna jalan. Keanggotaan supeltas berasal
masyarakat. Keberadaannya memang murni
dari
atas
berbagai
latar
belakang
pekerjaan
Volume XXVIII No.2 Februari Tahun 2016
badannya
atas
bukan
ketulusannya
kepeduliannya
terhadap
menjadi
membantu
lingkungan
204
sehingga
bukan
semata
uang
yang
masyarakat pengguna jalan cukup lumayan
diutamakan. Lebih mengutamakan kelancaran
yang
diterimanya.
Sebaliknya
kalau
dan keamanan masyarakat pengguna jalan
keberangkatannya untuk mengatur di jalanan
raya.
diawali dengan malas-malasan dan mulai
2. Analisa Data dan Pembahasan
kerja sudah kesiangan tentu saja akan
a. Motivasi Supeltas Melakukan
mendapatkan hasil yang sangat minimal
Pekerjaan Relawan
banget. Hari-hari tertentu seperti hari Senin
Walaupun tidak mendapatkan gaji pokok
hingga Minggu tidak berpengaruh pada
dari pihak pemerintah ataupun kepolisian,
penghasilan yang diperoleh, walaupun hari
kesadaran menjadi sukarelawan pengatur
Jum`at sampai Minggu merupakan weekend
lalulintas
identik dengan keramaian di kota, tapi juga
ini
dijalankan
atas
dasar
ketulusannya untuk mengabdikan diri pada
tidak
mempengaruhi
besar
kecilnya
masyarakat yang seyogyanya pengguna jalan
penghasilannya. Bahkan pengguna jalan yang
setiap saat mendapatkan pelayanan dari
berkendaraan mobil bagus-bagus itu ketika
pemerintah daerah dengan baik. Kenyataan
lewat belum tentu juga memberikan saweran
yang ada di lapangan, supeltas di kota Solo
atau memberikan sekedar balas jasa.
ini mendapatkan penghasilan atau imbalan
Dijelaskan oleh Theodore M.Newcomb,
jerih payahnya kadangkala dari pengguna
Ralph H.Turner dan Philip E.Converse
jalan. Penerimaan setiap penghasilannya tidak
(1981,37) bahwa tingkah laku setiap individu
dapat dipastikan, hal ini sangat disadari
manusia itu sudah mengalami modifikasi,
dengan baik sebab itu sebagai pekerja relawan
artinya apa yang pernah dilakukan tentang
dengan
telah
sesuatu dari seseorang sebelumnya ada
akan
hubungannya dengan perilaku selanjutnya
tekad
beranggapan
kesungguhannya
bahwa
rejeki
yang
diterimanya itu sudah ada yang mengatur
dalam
berinteraksi
dengan
orang
lain.
berapapun jumlahnya.
Beberapa waktu kemudian bersama-sama
Itupun tergantung pribadi supeltas yang
dengan orang lain tersebut untuk melakukan
menjalaninya, kalau diawali dari rumah
aneka ragam aktivitas yang semuanya itu
dengan
konsisten satu sama lainnya dengan maksud
semangat
untuk
membantu
kepentingan masyarakat dengan maksud tidak
untuk mencapai
punya pamrih, maka biasanya tak terduga
kenyataan bahwa sebagian besar dari hal-hal
penghasilan
yang dilakukan orang tersebut sesungguhnya
yang
diterimanya
dari
Volume XXVIII No.2 Februari Tahun 2016
tujuan tertentu. Dalam
205
ikut menyumbang kearah suatu tujuan utama.
kesejahteraan tetap dan lebih mampu dalam
Berkaitan dengan motivasi supeltas adalah
menunjang
tujuan yang diinginkan untuk membantu
dengan supeltas.
mengatasi keruwetan jalan lalulintas yang
aparat pemerintah yang terkait mempunyai
sedang dan akan terjadi.
pengetahuan
kehidupannya
dan
dibandingkan
Setidaknya polantas dan
menguasai
tentang
Dengan cuaca di jalanan panas dan
perundang-undangan lalulintas, seharusnya
berusaha keras berdiri di tengah perempatan
sangat peduli dan bisa memberikan contoh
dan ada yang di sudut jalan pertigaan tanpa
yang nyata atas tanggungjawabnya kepada
traffic light membantu masyarakat untuk
masyarakat pada umunya. Bukan berarti
mengurai
tanpa
dengan adanya supeltas lalu dianggapnya
mengetahui akan mendapatkan hasil berapa
meringankan beban tugas dengan mengurangi
rupiah
yang
aktivitasnya rutin terjun langsung ke lokasi
menunggu di rumah. Tetapi kepeduliannya
dimana setiap harinya rawan kemacetan.
terhadap situasi jalanan yang semakin padat
Menurut informasi dari beberapa pengguna
dan ruwet, semestinya melihat keadaan di
jalan raya bahwa sosok supeltas di jalan raya
lapangan dalam kondisi demikian
makin
dengan sikap kerendahan hatinya dan penuh
menumbuhkan kesadaran para polantas yang
semangat itu, sementara ini kehadirannya
memang berhak dan wajib untuk menertibkan
cukup disegani ketika sedang melakukan
jalan raya. Saat melakukan pekerjaan sebagai
aktivitasnya ditengah-tengah masyarakat.
kemacetan
jumlahnya
lalulintas,
untuk
keluarga
Pengetahuan
relawan ini tidak sekedar menggerakkan
merupakan
sumber
juga
kekuatan, dengan mengetahui mekanisme
memberikan tanda-tanda khusus kapan harus
komunikasi seperti ketika menyampaikan
memerintahkan pemakai kendaraan untuk
pesan kepada orang lain, sebelumnya sudah
melaju, berhenti atau kendaraan dari sebelah
berpikir cara mengantisipasi, menduga lebih
mana yang harus melaju lebih dulu.
dulu
tangan
b.
atau
meniup
Kredibilitas
peluit,
Supeltas
tapi
Selaku
bagaimana
menerima,
orang
mengolah,
lain
dan
tadi
akan
menyimpan
informasi yang akan disampaikan. Memiliki
Komunikator
Bukankah petugas aparat pemerintah
pengetahuan yang luas dapat dipergunakan
penjaga,
untuk menciptakan hubungan diantara kita
pengawas dan pengatur lancarnya perjalanan
lebih efektif, lebih memuaskan dan lebih
dalam
menjalankan
pengendara
pekerjaan
bermotor telah mendapatkan
Volume XXVIII No.2 Februari Tahun 2016
206
menyenangkan bagi orang banyak. (Jalaludin
pekerjaannya sebagai relawan dengan tulus
Rakhmat, 2007 : 259)
dan senang hati.
Menurut pendapat sebagian warga Solo,
c. Efektivitas Komunikasi Nonverbal
pihak aparat kepolisian sebenarnya berupaya
Supeltas
memberikan atau menciptakan image yang
Peralatan
yang
dipergunakan
oleh
baik, membangun citra atas kewajibannya
supeltas dalam bahasa tubuh adalah hati
sebagai pengayom dan melindungi keamanan
nurani, akal pikiran, budi dan naluri, bekerja
bagi
sepanjang
pengguna
jalan
raya.
Sehingga
kesadaran
supeltas
sebagai
kekecewaan masyarakat dari sedikit terobati
pemiliknya.
Motif
komunikasi
yang
jika aktivitas aparat kepolisian menunjukkan
mendorong
supeltas
melakukan
tindak
sentuhan rasa manusiawinya. Dengan adanya
komunikasi dengan menyampaikan pesan
keterbukaan, supaya tidak membuat warga
nonverbal. Pesan nonverbal diartikan disini
merasa takut dan justru sebaliknya diantara
oleh supeltas dengan gerak gerik, mimik,
warga masyarakat pengguna jalan saling
serta suara alat peluit untuk menyampaikan
menghargai dan membantu untuk kerjasama
apa ia pikir dan rasakan. Jadi, pesan yang
dengan pihak berwajib menertibkan keadaan
disampaikan berupa nonverbal itu adalah
lalulintas yang semakin padat.
pemikiran dan perasaan supeltas dalam
Supeltas
ditengah
kepadatan
dan
mengekspresikan
diri
agar
orang
lain
keruwetan jalan lalulintas semakin dirasakan
memahaminya. Pesan pada dasarnya bersifat
oleh masyarakat sangat membantu dan sudah
abstrak, untuk membuatnya konkrit manusia
dibutuhkan. Ternyata supeltas mempunyai
dengan akal budinya menciptakan lambang
kemampuan dalam memberikan cerminan
komunikasi
bagi setiap pengguna jalan bersikap sabar dan
dilakukan para supeltas dan bahasa lesan
mau mentaati kehendak supeltas dengan cara
maupun bahasa tulisan.
seperti
gerak-gerik
yang
penyampaian pesan bahasa tubuh. Sudah
Menurut persepsi warga Solo, salah
cukup banyak masyarakat yang memberikan
seorang dari mereka pernah membuktikan
kesan positif dan ada juga yang memberikan
sendiri dan pernah juga dibantu oleh supeltas
kesan negative. Akan tetapi terbukti tidak
berseragam, dan kebetulan dalam keadaan
mengurangi semangat para relawan jalan
cuaca sangat panas beradu dengan debu dan
lalulintas,
asap
untuk
terus
melakukan
jalanan
yang
larut
dalam
udara.
Kemudian dari salah seorang pengguna jalan
Volume XXVIII No.2 Februari Tahun 2016
207
telah mengakui juga bahwa petunjuk atau
yang sifatnya spontanitas telah menyinggung
perintah supeltas ketika mengatur di tengah
tentang relawan lalulintas ternyata mereka
pertigaan
belum
berpendapat bahwa sangat mengapresiasi
terpasang traffic light sangat membantu dan
kontribusinya dalam mengurai kemacetan
efektif, karena terlihat dengan jelas
pesan
lalulintas. Di sisi lain, banyak sekali warga
nonverbal oleh supeltas telah dipatuhi oleh
kebetulan merasa terbantu kelancaranya di
pengguna
tersebut.
jalan sehingga menunjukan sikap menghargai
Bahkan ada yang mengatakan dari beberapa
dengan sangat relative memberikan imbalan.
pengemudi mobil pribadi bahwa dirinya
Lebih menarik lagi, menurut warga bahwa
merasa sering terbantu oleh teknik yang
supeltas dengan penampilan yang ditunjukan
digunakan oleh supeltas dalam perjalanannya
dihadapan pengguna jalan sangat bervariatif,
saat melalui keruwetan di persimpangan jalan
sopan dan lucu, sehingga pesan nonverbalnya
yang tidak ada tanda lampu bangjonya.
sangat persuasive.
dan
perempatan
jalan
yang
yang
dilewati
Lambang komunikasi bisa diartikan
Hidup untuk memberkahi orang lain dan
sebagai kode atau simbol, tanda lain yang
berjuang tidak hanya untuk dirinya sendiri,
digunakan komunikator untuk mengubah
selalu merelakan apa yang dipunyai untuk
pesan yang abstrak menjadi konkrit. Sering
orang lain. Persimpangan jalan bukanlah satu-
terjadi, komunikan tidak akan mengerti apa
satunya titik yang sering dijaga supeltas, tapi
yang dipikirkan dan dirasakan komunikator
ada supeltas yang menjaga tempat yang biasa
sampai pada mewujudkan pesan ke dalam
diperuntukkan bagi masyarakat yang ingin
salah satu bentuk lambang komunikasi atau
memutar
haluan
pesan
Kegiatan
yang
yang
bersifat
nonverbal
(Dani
untuk
berbalik
dilakukan
para
supeltas
Vardiansyah, 2004:61). Manusia membuat
membutuhkan
simbol dan memberi makna atas simbol
mempersiapkan mental dirinya bukan karena
tersebut untuk merujuk pada obyek atau
faktor
gagasan tertentu. Tanpa adanya kemampuan
berinteraksi
mewujudkan pesan dalam bentuk lambang
kenyataannya pekerja relawan tersebut telah
komunikasi, maka hanya tinggal gagasan
berusaha dengan cara-cara yang dimiliki
yang berada dalam benak komunikator.
sesuai
Di tempat kerumunan non formal oleh
pengetahuan
arah.
keterpaksaan, tapi
dengan
untuk
harus mampu
baik.
karakteristiknya
Dalam
mampu
mempengaruhi pengguna jalan, teknik yang
beberapa warga juga pernah ada perbincangan
Volume XXVIII No.2 Februari Tahun 2016
208
dipergunakan menunjukkan gaya gerak-gerik
menjadi contoh atau bahkan pelopor bagi
cukup menarik perhatian dan komunikatif .
masyarakat sekelilingnya.
Oleh sebab itu, bahwa komunikasi
Supeltas merasakan ada pengakuan
melalui pesan nonverbal atau gerakan bahasa
dengan menyumbangkan tenaganya menjadi
tubuh
komunikasi
relawan secara tidak langsung mendapat
berlangsung efektif, mengingat keberadaan
dukungan rasa aman dan akan tetap kerja
supeltas sampai sekarang sangat dibutuhkan
melayani masyarakat di jalanan sampai
warga kota Solo.
kapanpun, yang terpenting organisasi supeltas
dapat
dikatakan
tetap langgeng,
semangat.
Penutup
kompak, dedikatif dan
Seminimal
mungkin
dasar
Dengan kondisi di jalan yang padat dan
kepemilikan pengetahuannya supeltas juga
ruwet semua resiko yang mungkin terjadi dan
menentukan keberhasilan komunikasi, karena
akan terjadi tersebut, keberadaan pekerja
pesan nonverbalnya mampu menggerakkan
relawan ternyata membuat suasana di lokasi
dan mengatur pengguna jalan raya. Asumsi
jalan macet menjadi lebih teratur, sehingga
mayoritas pengguna jalan mengatakan bahwa
pekerja
sumbangsih relawan
supeltas
memberikan
kontribusi
sangat
efektif dan
mampu ikut mengatasi persoalan di jalan
komunikatif dalam mengatur lalulintas atau
raya. Petugas relawan ini memang mulai
dapat disimpulkan tulus penuh perjuangan,
mendapat perhatian dan bimbingan dari pihak
dapat
kepolisian, agar menjadikan mereka piawai
diandalkan untuk memberikan kontribusi
membantu ketertiban di beberapa ruas jalan
aparat
lalulintas hingga lancar. Harapan para pekerja
menyelesaikan keruwetan lalulintas di kota
relawan tanpa pamrih di jalan raya kota Solo,
Solo.
jika
diberi
karunia
mendapatkan
perhatian
pertimbangan
bagi
kehadirannya
semoga
dirinya
dan
menjadi
pemerintah,
dalam
bahwa
kesertaannya
mengabdikan pada masyarakat bisa menjadi
medium
kerjasama
dalam
mengatasi
dipercaya
dan
pemerintah
perilakunya
dalam
dapat
ikutserta
Daftar Pustaka
Ahmadi, Abu, 1991, Psikologi Sosial, Jakarta,
Rinaka.
Cangara, H. 1998, Pengantar Ilmu
Komunikasi, Jakara, Raja Grafindo
Persada.
kepadatan di jalan, serta lebih dimungkinkan
Gerungan,WA, 1977, Psikologi
Bandung-Jakarta, Eresco.
Volume XXVIII No.2 Februari Tahun 2016
Sosial
209
Hamidi, 2010, Metodelogi Penelitian dan
Teori Komunikasi, Malang, UMM
Press.
Sutopo HB, 2006, Metodologi Penelitian
Kualitatif,
Surakarta,
Universitas
Sebelas
Maret.
Hardjana M.Agus, 2003, Komunikasi
Intrapersonal
dan
Interpersonal,
Yogyakarta, Kanisius.
Sindoro, Alexandra, 1996, Komunikasi dan
Negosiasi, Jakarta, Prenhallindo.
Hendra Negoro, Sherly, 2014, Kredibilitas
Customer Service dan Citra
Perusahaan,Yogyakarta, Universitas
Atmajaya.
Newcom, Turner, 1981, Psikologi Sosial,
Bandung, Diponegoro.
Rahkmat, Jalalludin,1989, Metode Penelitian
Komunikasi, Bandung, Remaja Karya.
------------------Komunikasi,
Rosdakarya.
,
2007,
Bandung,
Psikologi
Remaja
Volume XXVIII No.2 Februari Tahun 2016
Sarlito
W.Wirawan,
2013,
Pengantar
Psikologi
Umum, Jakarta, Raja
Grafindo Persada.
Soemirat, S. dan Ardianto,E, 2010, DasarDasar Publik Relations, Bandung,
Remaja
Rosdakarya
Sawitri S. Sadarjoen, 2015, Bahasa Tubuh
Dan Pengambilan Keputusan, Jakarta,
Kompas.
Vardiansyah, Dani, 2004, Pengantar Ilmu
Komunikasi,
Bojongkerta,
Ghalia
Indonesia.
210