EFEKTIVITAS KOMUNIKASI NONVERBAL SUPELTAS DALAM MENGATUR LALULINTAS DI SURAKARTA

EFEKTIVITAS KOMUNIKASI NONVERBAL SUPELTAS DALAM
MENGATUR LALULINTAS DI SURAKARTA
Bedjo Sukarno
Dosen Fisipol UNISRI Surakarta
Traffic control volunteer worker motivation objective indirectly want to create traffic road
conditions are not always jammed, but they were able to unravel for smooth for all road users with
communication devices owned that body language and whistles. Nonverbal messages such as body
language, which refers to an object used consistently by its users. Appearance and style of
volunteers who served in front of the highway users make sense of something that is consistent
because it pollutes the material that has been prevailing in the society. That's when the process of
formation of meaning in the minds of the road users in general.
Keywords: Volunteer Officers Motive, Credibility Evective Volunteer Officers and nonverbal
messages.
Pekerja relawan pengatur lalulintas motivasi tujuannya secara tidak langsung
ingin
menciptakan kondisi jalan raya lalulintas tidak selalu macet, tapi mereka mampu untuk mengurai
demi kelancaran bagi semua pengguna jalan dengan alat komunikasi yang dimiliki yaitu bahasa
tubuh dan peluit. Pesan nonverbal berupa bahasa tubuh, yang mengacu pada suatu obyek dipakai
secara konsisten oleh para penggunanya. Penampilan dan gaya relawan yang disajikan dihadapan
para pengguna jalan raya sesuatu yang konsisten karena memaknai materi tatatertib yang sudah
berlaku di masyarakat. Saat itulah terjadi proses pembentukan makna di dalam akal budi para

pengguna jalan raya pada umumnya.
Kata Kunci : Motif Supeltas, Kredibilitas Supeltas dan Efektivitas pesan nonverbal.

Pendahuluan
Kondisi

dan efisien melalui manajemen lalulintas dan
di

lapangan

menunjukkan

rekayasa lalulintas.
Munculnya

bahwa keadaan lalulintas di berbagai sudut
jalan baik di pinggiran kota maupun di tengah
kota itu sendiri akhir-akhir ini di kota
Surakarta mengalami kemacetan ketika pagi

hari maupun sore hari bersamaan waktu atau
jam

kantor

mempunyai

pulang
tujuan

kerja.
untuk

Pemerintah
mewujudkan

lalulintas dan angkutan jalan yang selamat,
aman, cepat, lancar, tertib dan teratur, nyaman

sukarelawan


lalulintas

dadakan di pertigaan, perempatan, ataupun
tiap

sudut

jalan

lalulintas

maupun

di

penyeberangan/zebra cross adalah terlihat
secara ikhlas bermaksud untuk membantu
mengatur lalulintas dan membantu pejalan
kaki


yang

sedang

menyeberangi

jalan

lalulintas agar semua pengguna jalan segera
sampai pada lokasi tujuan tepat waktu. Di sisi
lain, jumlah personil aparat petugas lalulintas

Volume XXVIII No.2 Februari Tahun 2016

196

dari kepolisian dan dinas perhubungan sangat

nonverbal (Alexandra Sindoro, 1996 : 221).


terbatas untuk mengatur atau melayani publik

Mungkin dalam menjawab salam tersebut

di

tanpa mengangkat wajahnya tapi cukup

tengah

masyarakat

pengguna

jalan

lalulintas sehingga terjadi kemacetan di

dengan acungan ibu jarinya.

Komunikasi

berbagai pertigaan atau perempatan jalan

nonverbal

mempunyai

yang belum dilengkapi lampu traffic light

pengaruh besar dalam memberikan makna

khususnya di Surakarta.

dan harus selaras dengan pesan verbal. Dalam

Bagi sukarelawan

lalulintas atau supeltas merupakan sebuah


menganalisis

tantangan

orang lain

yang

cukup

berat

dalam

komunikasi
dan

nonverbal

menerapkan


apa

dari
yang

menghadapi resiko yang mungkin akan

dipelajari pada diri sendiri serta ketika

diterimanya, dengan hadirnya mereka petugas

berhubungan

dadakan lalulintas di tengah kesibukan yang

bermanfaat. Oleh karena itu, yang dilakukan

kompleks dan padat oleh pemakai jalan


oleh supeltas merupakan cara-cara yang

lalulintas

atau

secara tidak disadari dengan menggunakan

perempatan sangat berfungsi dalam mengatur

lambang komunikasi gerak tubuhnya atau

menjadi lebih lancar dan tertib.

bahasa tubuh sebagai medium berkomunikasi

tepatnya

Dari


di

sudut

berkomunikasi,

pertigaan

pandang

bahwa

kita

dengan

orang lain

adalah


teknik

untuk mengatur masyarakat pengguna jalan

sering

cukup menarik dan komunikatif untuk diteliti.

berpendapat bahasa lisan dan tertulis sebagai

Bagamainakah

medium utama komunikasi, tetapi pesan yang

nonverbal Supeltas dalam mengatur lalulintas

disampaikan

di berbagai ruas jalan di Surakarta ?

dan

yang

diterima

amat

efektivitas

komunikasi

Luaran penelitian yang ingin dicapai

dipengaruhi oleh faktor nonverbal seperti
gerakan tubuh, penampilan dalam berpakaian,

dari

jarak berdiri ketika diantara kedua orang yang

komunikasi yang diaplikasikan lewat lambang

sedang berbicara, postur tubuh, gerakan

atau pesan nonverbal oleh Supeltas sebagai

anggota badan, ekspresi wajah, gerakan mata

komuniktor

maupun sentuhan badan. Seperti halnya suatu

mengatur publik dalam situasi tertentu yang

pesan yang amat sederhana menanyakan

dilakukan

tentang keadaan kesehatan seseorang, dapat

keruwetan di ruas jalan lalulintas wilayah

disampaikan

dengan

maksud

Surakarta. Memberikan pengetahuan secara

berbeda-beda

dalam

komunikasi

umum mengenai sikap dan perilaku yang

cara

atau

bentuk

Volume XXVIII No.2 Februari Tahun 2016

hasil

penelitian ini

ketika

untuk

adalah

tehnik

mempengruhi

mengatasi

dan

masalah

197

ditampilkan seorang warga biasa dalam

pendekatan penelitian yang hendak dilakukan

pengabdiannya tanpa pamrih, dan sangat

menggunakan pendekatan kualitatif. Menurut

bermanfaat bagi masyarakat umum sebagai

Hamidi (2007:5) informan adalah orang yang

contoh tauladan dalam mengamalkanya untuk

dapat memberi informasi tentang dirinya dan

kepentingan umum. Tingkat kepercayaan

orang lain. Informan yang banyak mengetahui

pekerja relawan lalulintas yang secara tidak

tentang kondisi dan situasi objek yang diteliti.

langsung sangat diapresiasi oleh banyak

Peneliti memilih informan berdasarkan
beberapa pertimbangan yaitu informan yang

pengguna jalan lalulintas.
akan

dipilih peneliti adalah orang dianggap paling

menemukan pengetahuan baru secara konkrit

tahu dan menguasai tentang apa yang peneliti

tentang ketrampilan dan gaya penampilan

ingin teliti. Pengambilan informan dengan

kreatif dalam berkomunikasi yang efektif

cara ini dapat disebut pula dengan cara

dihadapan khalayak. Juga mampu dalam

purposive sampling (Sugiyono, 2009:216).

Penelitian

ini

mengharap

mengendalikan bermacam bentuk tanggapan

Namun dlm penelitian ini dilakukan

dengan menggunakan lambang komunikasi

modifikasi

nonverbal yang tepat. Disamping hal tersebut,

interaktif

juga dimaksudkan sebagai upaya mengetahui

pustaka dan beberapa teori yang ada, maka

tingkat

peneliti mengajukan kerangka pemikiran yg

kredibilitas

Supeltas

selaku

dengan

obyek

yang digunakan

dan

metode

dng tinjauan

komunikator yang secara tidak langsung

menggambarkan

mempunyai

melalui nonverbal dalam mengatur kemacetan

permasalahan

pengaruh
yang

dalam
sedang

mengatur
terjadi

di

lalulintas

di

pelaksanaan

pertigaan

dan

komunikasi

perempatan

wilayah Surakarta

masyarakat.

b. Sumber Data
Informasi yang paling penting untuk

Metode Penelitian

dikumpulkan dan dikaji dalam penelitian ini

a. Jenis Penelitian
Dalam
penelitian

peneliti

berupa data kualitatif. Informasi tersebut akan

menggunakan informan sebagai sumber dalam

digali dari pelaku pekerja relawan dan

memperoleh

pengguna jalan lalulintas di pertigaan dan

data

ini

untuk

penelitian

ini.

Pemilihan informan didasarkan pada subjek

perempatan

yang

bermotor.

banyak

memiliki

informasi

yang

yang

dilalui

pengendara

berkualitas dengan permasalahan yang diteliti
dan

bersedia

memberikan

data.

Maka

Volume XXVIII No.2 Februari Tahun 2016

198

Selanjutnya, peneliti hanya bergerak

c. Teknik Pengumpulan Data






ini

diantara tiga komponen analisis tersebut

bersifat terbuka dan bisa dilakukan

sesudah pengumpulan data selesai pada setiap

berulang pada informan yang sama.

unitnya dengan menggunakan waktu yang

Teknik wawancara ini akan dilakukan

masih tersisa dalam penelitian ini. Apabila

pada semua informan.

dalam proses mendekati simpulan akhir

Obsevasi, dalam observasi ini peneliti

dirasakan belum cukup mantap, maka peneliti

hanya sebagai pengamat yang hadir di

tetap akan berusaha kembali ke lokasi

lokasi.

menggali data secara lebih fokus dengan

Wawancara

mendalam,

Dokumentasi,

jenis

merupakan

teknik

tujuan mendapatkan data pendukung sebagai

pengumpulan data dengan maksud

pelengkap

mencatat langsung fenomena yang

akhir, juga sebagai usaha bagi pendalaman

terlihat di lokasi, dan informasi yang

data

ditemukan

disusun. (HB. Sutopo, 2006: 120)

merupakan

bahan

dan

sebelum

pengembangan

laporan

simpulan

dipastikan

untuk

pendukung hasil wawancara yang
Hasil Penelitian

terkumpul.

1. Diskripsi Lokasi

d. Teknik Analisa

a.

Dalam model analisis ini, reduksi data,
sajian data dan penarikan simpulan atau

Keadaan

dan

Situasi

Jalan

Lalulintas Kota Solo

verifikasinya, aktivitasnya dilakukan dalam

Pemkot Solo masih dihadapkan pada

bentuk interaktif dengan proses pengumpulan

persoalan kemacetan lalulintas yang terjadi di

data sebagai suatu proses siklus. Aktivitas

hampir semua sudut pertigaan, perempatan

dalam bentuk interaktif tersebut baik pada

jalan lalulintas yang belum tersedia traffic

analisis setiap unit kasusnya, maupun pada

light

analisa antar kasusnya untuk memahami

kemacetan. Banyak faktor yang menyebabkan

keesamaan

Dalam

kemacetan lalulintas seperti salah satu halnya

melaksanakan proses ini peneliti tetap selalu

anak pelajar tingkat SLTA dan kesibukan

melakukan
pengumpulan

dan

perbedaannya.

setiap

harinya

selalu

mengalami

komponen

analisis

dengan

warga bagi mereka yang melakukan aktivitas

datanya

selama

proses

masuk kerja dan pulang kerja maupun dalam

berlangsung.

kegiatan

lain.

Dengan

berkembangnya

pembangunan perumahan di berbagai tempat
Volume XXVIII No.2 Februari Tahun 2016

199

sekitar wilayah Solo raya juga berpengaruh

berinisiatif

pada penggunaan jalan raya, disebabkan

menggunakan jalan pintas, mungkin dengan

dengan melajunya perkembangan teknologi

alasan memburu waktu untuk segera sampai

dan

tujuan.

perekonomian

semua

warga

sudah

melanggar

ketertiban

dan

Dengan fenomena tersebut merupakan

hampir menyeluruh telah memiliki kendaraan

indikator yang menunjukkan adanya ketidak

bermotor.
Fasilitas transportasi yang sudah tersedia

seimbangan antara jumlah pengguna jalan

untuk

bermotor dan pengendara lain dengan sarana

melayani kebutuhan kegiatan warga dalam

dan prasarana termasuk petugas lalulintas

bekerja atau kesibukan yang lain, akan tetapi

belum sepadan. Artinya, perlu pemikiran

belum diberikan jalur lalulitas khusus untuk

yang lebih detail lagi dalam rangka melayani

bis kota itu sendiri. Sehingga Batik Solo

serta

Transformasi selama ini masih menggunakan

persoalan yang terjadi keruwetan dan guna

jalur lalulintas bersamaan dengan pengendara

mengatur lalulintas di kota Solo. Seperti

dan pengguna jalan yang lain, hal ini juga

terlihat di lapangan petugas lalulintas baik

berakibat pada kemampuan jalan lalulintas

dari kepolisian lalulintas maupun dari dinas

yang berdesakan. Sedangkan kondisi fisik

perhubungan meskipun sudah melaksanakan

jalan raya belum ada perkembangan yang

tugasnya masalah kemacetan masih saja

signifikan untuk memenuhi kebutuhan warga

dihadapi oleh mereka

yang cukup padat bagi pengguna jalan raya

Gambaran

dari

pemerintah

sudah

terpenuhi

memberikan antisipasi persoalan-

fenomena

persoalan

transportasi dan situasi serta kondisi jalan

secara umum.
Perlengkapan atau fasilitas traffic light

raya lalulintas di kota Surakarta tersebut

jalan lalulitas keberadaannya masih terbatas

nampaknya menimbulkan perhatian khusus

di lokasi pertigaan atau perempatan yang

bagi kita semua sebagai warga Solo pengguna

lokasi kriterianya luas atau besar. Kemudian

jalan lalulintas. Sehingga di tengah jalan raya

petugas aparat yang diterjunkan di lapangan

baik di pertigaan atau diperempatan maupun

nampak

di

perbandingannya

belum

sesuai

simpang

jalan

raya

besar

muncul

dengan jumlah pemakai pengendara motor

keberadaan tenaga sukarelawan dari warga

dan mobil. Karena itu, berakibat juga pada

untuk mencoba membantu keruwetan yang

kondisi jalan raya semakin kompleks dan

berakibat kemacetan di jalan lalulintas, dan

pengendara

terlihat menunjukkan penuh keikhlasannya.

motor

itu

sendiri

sering

Volume XXVIII No.2 Februari Tahun 2016

200

Bagi masyarakat dengan keberadaan supeltas

sekarang ini di kota Solo bagi warga jika

dalam membantu pengguna jalan lalilintas

dengan menggunakan transportasi umum

tersebut sebenarnya merupakan salah satu

mempunyai alasan tidak cukup waktu dalam

jalan keluar untuk menertibkan kelancaran

perjalanan menuju tempat kerjanya dan

pengguna jalan.

mungkin sering mengalami keterlambatan.

Posisi

supeltas

sebagai

petugas

Disamping

terjadi

kemacetan

dan

sukarelawan dengan identitas lengkap yang

pelayanannya dari pihak BST atau angkutan

berwarna hijau skotlite berupa baju rompi

umum kurang mempertimbangkan keperluan

tentunya sudah mendapatkatkan ijin resmi

atau kebutuhan waktu yang tepat bagi

dari pihak aparat pemerintah yang terkait.

penumpang,

Untuk itu, dari pihak aparat diharapkan

menunggu penumpang baru di tempat halte

memberikan

dalam

tertentu. Sehingga bisa dilihat kondisi realitas

menjalankan tugas supeltas sehingga secara

penumpang pengguna transportasi umum

tidak langsung mereka mampu melakukan

tidak lagi terjadi berjubelan karena berkurang

pekerjaan dengan baik dan akan memberikan

peminatnya.

bimbingan

teknis

tetapi

lebih

mengutamakan

persepsi positif dari masyarakat. Pihak dinas

b. Keberadaan Supeltas di Kota Solo

perhubungan

hendaknya

Keberadaan Supeltas di Kota Solo

proaktif dan selalu memperhatikan aktifitas

relative terkoordinasi dengan baik, kegiatan

supeltas

melaksanakan

tersebut informasinya bisa diperoleh dari

kegiatannya di tengah jalan dan tidak semata-

catatan setiap anggota supeltas yang telah

mata melepaskan begitu saja, mungkin akan

didokumentasikan di kantor Satlantas Polresta

berpengaruh atau mengganggu, bahkan juga

Solo. Namun, anggota supeltas itu bukanlah

bisa dikatakan membantu kepada tugas rutin

tenaga

aparat.

Satlantas Polresta Solo, mereka itu bekerja

dan

ketika

kepolisian

sedang

Batik Solo Trans (Bis Kota) dan
angkutan

umum

yang

memiliki

ijin

kerja

yang diperbantukan untuk

sebagai relawan. Pihak kepolisian bahkan
tidak

pernah

mensosialisasikan

untuk

operasional di kota Solo yang mempunyai

menerima

koridor jalur lalulintas yang sangat teratur

kerja sebagai pembantu pengatur lalulintas,

ternyata

menurut

bukan

merupakan

satu-satunya

pembukaan perekrutan tenaga

Kasat

Lantas

Polresta

Solo

pilihan utama sebagai sarana transportasi

menjelaskan bahwa mereka secara sadar dan

warga. Sebab dengan kondisi lalulintas

tulus

Volume XXVIII No.2 Februari Tahun 2016

mendatangi

kantor

kepolisian
201

menawarkan diri atau melamar menjadi

Mereka sangat luar biasa bahwa dalam

anggota supeltas.(Jaringan Informasi Bisnis

bekerja tanpa pamrih dan menunjukkan

Indonesia).

kinerjanya

Kendati sebagai sukarelawan sudah

benar-benar

kepentingan

masyarakat

membantu

untuk

mengurai

pengetahuan

kemacetan di beberapa ruas jalan baik

tentang teknik bagaimana cara mengatur

simpang tiga maupun perempatan jalan di luar

dengan baik pada masyarakat dalam keadaan

lokasi yang belum dijaga atau diatur oleh

yang sangat kompleks disaat di perjalanan.

polisi.

barang

tentu

memerlukan

Dari kepolisian ternyata menyikapi tidak

Di

Kota

Solo,

awalnya

supeltas

keberatan dan menindaklajuti melakukan

dibentuk pada pertengahan tahun 2005 hanya

pembinaan dengan memberikan pelatihan-

beranggotakan tiga orang dari pembantu

pelatihan diantaranya baris-berbaris, tata cara

polisi yang ditugaskan oleh satuan lalulintas

mengatur arus lalulintas saat bertugas di

(Satlantas) Polresta Surakarta. Tugas yang

lapangan dan aturan lainnya yang selama ini

diberikan adalah untuk membantu tugas polisi

diterapkan oleh anggota satuan lalulintas.

dalam mengatur lalulintas di Pasar Nongko

Pembinaan

adanya

dan perempatan Dawung yang ketika itu

kepedulian dari anggota satlantas untuk

sangat padat pengendara motor dan kendaraan

berbagi

lainnya.

itu

ilmu

mempunyai

sebagai

kepada

tujuan

bentuk

siapapun

pengabdian

yang

termasuk

Seiring

dengan

padatnya

arus

kendaraan dan kurang tertibnya pengendara
motor, sehingga menimbulkan keinginan

supeltas.
Kepedulian dari kepolisian terhadap

orang lain untuk menggerakkan hati rekan-

supeltas bukan berupa materi, namun dalam

rekannya, ada sebagian dari pengamen yang

bentuk pembinaan secara intensif selama dua

aktivitasnya

pekan

sukarelawan

Gendengan ikut juga membantu mengurai

pengatur lalulintas (supeltas) di beberapa ruas

kemacetan yang terjadi di simpang pertigaan

jalan di Solo memang sangat penting, serta

Kalitan diantara gedung gereja, SMP Negeri

tugas dan tanggung jawab yang menjadi

24/25 dan kantor kepolisian.

sekali.

Keberadaan

beban yang harus diembannya cukup besar,
tujuan

dalam

membantu

tugas

aparat

Saking

sering

nongkrong

macetnya

jalan

di

wilayah

sekitar

pertigaan barat ndalem Kalitan, ada seorang

kepolisian untuk menciptakan kondisi jalan

warga

lalulintas di Solo bisa tertib dan lancar.

menyeberang jalan, waktu itu tidak ada

Volume XXVIII No.2 Februari Tahun 2016

ibu-ibu

terlihat

kesulitan

untuk

202

untuk

mampu mengingatkan. Jika pengguna jalan

padatnya

masih saja susah diatur tentu saja hanya

lalulintas. Keesokan harinya dan hampir

dibiarkan sebab bila ada kejadian yang tidak

setiap hari masih menjadi perhatian mantan

diinginkan sudah menjadi resiko pengguna

pengamen tersebut bahwa keadaan di lokasi

jalan

sekitar SMPN 24/25 masih tetap saja macet,

dipercaya di kelompok sukarelawan pengatur

bahkan kondisi kepadatan lalulintas sampai

lalulintas juga berfungsi sebagai pengawas

lampu hijau trafic light menyalapun hanya

sekaligus

sejenak terurai dan macet kembali.

motivasi terhadap anggotanya, secara internal

seorangpun

mencoba

mengatasi

untuk

membantu
mengurai

Berawal dari peristiwa yang kerap

itu

sendiri.

Sebagai

membimbing

orang

serta

yang

memberi

para anggotanya diharuskan menerapkan

terjadi di jalan utama sekitar ruas kota itu,

fungsi-fungsinya

Martinz merasa tergugah untuk membantu

mungkin termasuk berpakaian menggunakan

mengatasi persoalan kemacetan yang terjadi

identitas

di jalan Muwardi yang ia pernah mengamen

seragamnya bisa membedakan mana yang

ditempat tersebut. Oleh Martinz kemudian

benar-benar Supeltas dan mana yang bukan

pekerjaan ngamen akhirnya

ditinggalkan

Supeltas, setiap anggota diharapkan harus

menyumbangkan

benar-benar semangat mengabdi dan ikhlas

tenaganya untuk berpikir ikut mengatasi

menjadi sukarelawan jalan lalulintas, tidak

persoalan kemacetan yang terjadi setiap hari

diperbolehkan menjadi Supeltas musiman.

hanya

berkeinginan

di jalan raya. Sudah berjalan beberapa hari

dengan

Supeltas.

Ketika

itu,

disiplin

Dengan

personil

sebaik

pakaian

bertambah

tantangan selalu dihadapinya, baik dari

jumlahnya muncul dari beberapa orang yang

pengguna jalan yang tiba-tiba saat melewati

secara

ada yang memberikan saweran atau uang

mengatur lalulintas mendapat tanggapan atau

sekedarnya

tak

pandangan yang miring dari pengguna jalan

seberapa itupun tidak diperbolehkan atau

dengan menyebut mereka sebagai pak Ogah,

ditegur oleh pihak polisi yang mengetahui

karena ada yang minta uang dari pengendara

dan dianggap mengganggu pengendara.

yang melewati persimpangan yang dilalui.

bahkan

nilai

rupiahnya

spontanitas

sedang

membantu

Setiap harinya bahkan yang sering

Kemudia berkembang menjadi banyaknya

dijumpainya pengemudi ada yang susah

opini ada yang bersifat keluhan maupun sikap

diatur dan pekerja relawan jalan lalulintas

tidak setuju tentang kehadiran pak Ogah,

itupun berusaha bersikap sabar serta hanya

sebab itu dari pihak kepolisian memanggil

Volume XXVIII No.2 Februari Tahun 2016

203

mereka dikumpulkan di kantor kepolisian

sebelumnya

ada

yang

bekerja

Satlantas Polresta untuk diberi pembinaan.

pengemudi

becak,

Dari hasil pembinaan tersebut selanjutnya

pengamen dan sopir angkutan kota. Kini

dibentuk

buruh

sebagai

bangunan,

komunitas

sukarelawan,

keberadaan Supeltas semakin dibutuhkan oleh

dinamakan

Sukarelawan

para pengguna jalan, dengan rompi hijau

Pengatur Lalulintas (Supeltas) yang berada di

menyala yang menutupi kemeja warna biru

bawah

lengan panjang, sepatu dinas khas dan

suatu

kepanjangannya

naungan

Unit

Pendidikan

dan

berbagai atribut khas Supeltas lainnya, dan

Rekayasa Satlantas Polresta Surakarta.
Kepolisian sebagai aparat pemerintah

mereka siap membantu kelancaran perjalanan

mempunyai inisiatif dengan memberikan

warga di mana saja yang terdapat di Kota

rompi berwarna hijau skotligt dan topi yang

Solo tanpa peduli dengan teriknya panas

harus dikenakan setiap menjalankan tugasnya

matahari.

sebagai identitas untuk dikenal. Dibalik itu

Keberadaan Supeltas cukup membantu

dalam pelaksanaan tugasnya mereka dilarang

masyarakat pengguna jalan lalulintas terutama

secara sengaja meminta imbalan kepada

di pagi hari ketika warga banyak melakukan

pengguna jalan. Sesuai dengan kehendak

kegiatan masuk kerja dan sore hari waktunya

mereka pada awalnya bahwa kehadirannya

warga pada umumnya pulang kerja. Kota

harus konsisten untuk mengabdikan dirinya

Solo setiap harinya sudah tidak dapat

pada masyarakat.

dipungkiri

Sampai dengan saat ini jumlah anggota
supeltas

semakin

bertambah

hingga

lagi

selalu

dihadapi

kepadatan pemakai kendaraan di berbagai
simpang jalan, dan bisa dipastikan muncul

jumlahnya sampai dengan 50 orang. mereka

terjadi

ditempatkan di 23

diuntungkan

titik rawan kemacetan

bahwa

kemacetan,

hal

oleh

itu

memang

Supeltas

karena

diantaranya di simpang perempatan Wora-

kontribusinya tenaga pengabdiannya. Sikap

Wari, perempatan Solo Paragon, Bundaran

sabar ternyata dimiliki oleh para anggota

Baron lokasinya dekat dengan kantor polisi

Supeltas dalam mengatur lalulintas meski

Baron dan sebelah selatan Stadion Sriwedari,

terik matahari menyengat dan hujanpun yang

Bundaran Purwosari, Pasar Nongko dan

mengguyur

beberapa tempat lain yang kondisinya padat

halangan

pengguna jalan. Keanggotaan supeltas berasal

masyarakat. Keberadaannya memang murni

dari

atas

berbagai

latar

belakang

pekerjaan

Volume XXVIII No.2 Februari Tahun 2016

badannya
atas

bukan

ketulusannya

kepeduliannya

terhadap

menjadi
membantu

lingkungan
204

sehingga

bukan

semata

uang

yang

masyarakat pengguna jalan cukup lumayan

diutamakan. Lebih mengutamakan kelancaran

yang

diterimanya.

Sebaliknya

kalau

dan keamanan masyarakat pengguna jalan

keberangkatannya untuk mengatur di jalanan

raya.

diawali dengan malas-malasan dan mulai

2. Analisa Data dan Pembahasan

kerja sudah kesiangan tentu saja akan

a. Motivasi Supeltas Melakukan

mendapatkan hasil yang sangat minimal

Pekerjaan Relawan

banget. Hari-hari tertentu seperti hari Senin

Walaupun tidak mendapatkan gaji pokok

hingga Minggu tidak berpengaruh pada

dari pihak pemerintah ataupun kepolisian,

penghasilan yang diperoleh, walaupun hari

kesadaran menjadi sukarelawan pengatur

Jum`at sampai Minggu merupakan weekend

lalulintas

identik dengan keramaian di kota, tapi juga

ini

dijalankan

atas

dasar

ketulusannya untuk mengabdikan diri pada

tidak

mempengaruhi

besar

kecilnya

masyarakat yang seyogyanya pengguna jalan

penghasilannya. Bahkan pengguna jalan yang

setiap saat mendapatkan pelayanan dari

berkendaraan mobil bagus-bagus itu ketika

pemerintah daerah dengan baik. Kenyataan

lewat belum tentu juga memberikan saweran

yang ada di lapangan, supeltas di kota Solo

atau memberikan sekedar balas jasa.

ini mendapatkan penghasilan atau imbalan

Dijelaskan oleh Theodore M.Newcomb,

jerih payahnya kadangkala dari pengguna

Ralph H.Turner dan Philip E.Converse

jalan. Penerimaan setiap penghasilannya tidak

(1981,37) bahwa tingkah laku setiap individu

dapat dipastikan, hal ini sangat disadari

manusia itu sudah mengalami modifikasi,

dengan baik sebab itu sebagai pekerja relawan

artinya apa yang pernah dilakukan tentang

dengan

telah

sesuatu dari seseorang sebelumnya ada

akan

hubungannya dengan perilaku selanjutnya

tekad

beranggapan

kesungguhannya

bahwa

rejeki

yang

diterimanya itu sudah ada yang mengatur

dalam

berinteraksi

dengan

orang

lain.

berapapun jumlahnya.

Beberapa waktu kemudian bersama-sama

Itupun tergantung pribadi supeltas yang

dengan orang lain tersebut untuk melakukan

menjalaninya, kalau diawali dari rumah

aneka ragam aktivitas yang semuanya itu

dengan

konsisten satu sama lainnya dengan maksud

semangat

untuk

membantu

kepentingan masyarakat dengan maksud tidak

untuk mencapai

punya pamrih, maka biasanya tak terduga

kenyataan bahwa sebagian besar dari hal-hal

penghasilan

yang dilakukan orang tersebut sesungguhnya

yang

diterimanya

dari

Volume XXVIII No.2 Februari Tahun 2016

tujuan tertentu. Dalam

205

ikut menyumbang kearah suatu tujuan utama.

kesejahteraan tetap dan lebih mampu dalam

Berkaitan dengan motivasi supeltas adalah

menunjang

tujuan yang diinginkan untuk membantu

dengan supeltas.

mengatasi keruwetan jalan lalulintas yang

aparat pemerintah yang terkait mempunyai

sedang dan akan terjadi.

pengetahuan

kehidupannya

dan

dibandingkan

Setidaknya polantas dan

menguasai

tentang

Dengan cuaca di jalanan panas dan

perundang-undangan lalulintas, seharusnya

berusaha keras berdiri di tengah perempatan

sangat peduli dan bisa memberikan contoh

dan ada yang di sudut jalan pertigaan tanpa

yang nyata atas tanggungjawabnya kepada

traffic light membantu masyarakat untuk

masyarakat pada umunya. Bukan berarti

mengurai

tanpa

dengan adanya supeltas lalu dianggapnya

mengetahui akan mendapatkan hasil berapa

meringankan beban tugas dengan mengurangi

rupiah

yang

aktivitasnya rutin terjun langsung ke lokasi

menunggu di rumah. Tetapi kepeduliannya

dimana setiap harinya rawan kemacetan.

terhadap situasi jalanan yang semakin padat

Menurut informasi dari beberapa pengguna

dan ruwet, semestinya melihat keadaan di

jalan raya bahwa sosok supeltas di jalan raya

lapangan dalam kondisi demikian

makin

dengan sikap kerendahan hatinya dan penuh

menumbuhkan kesadaran para polantas yang

semangat itu, sementara ini kehadirannya

memang berhak dan wajib untuk menertibkan

cukup disegani ketika sedang melakukan

jalan raya. Saat melakukan pekerjaan sebagai

aktivitasnya ditengah-tengah masyarakat.

kemacetan

jumlahnya

lalulintas,

untuk

keluarga

Pengetahuan

relawan ini tidak sekedar menggerakkan

merupakan

sumber

juga

kekuatan, dengan mengetahui mekanisme

memberikan tanda-tanda khusus kapan harus

komunikasi seperti ketika menyampaikan

memerintahkan pemakai kendaraan untuk

pesan kepada orang lain, sebelumnya sudah

melaju, berhenti atau kendaraan dari sebelah

berpikir cara mengantisipasi, menduga lebih

mana yang harus melaju lebih dulu.

dulu

tangan

b.

atau

meniup

Kredibilitas

peluit,

Supeltas

tapi

Selaku

bagaimana

menerima,

orang

mengolah,

lain
dan

tadi

akan

menyimpan

informasi yang akan disampaikan. Memiliki

Komunikator
Bukankah petugas aparat pemerintah

pengetahuan yang luas dapat dipergunakan

penjaga,

untuk menciptakan hubungan diantara kita

pengawas dan pengatur lancarnya perjalanan

lebih efektif, lebih memuaskan dan lebih

dalam

menjalankan

pengendara

pekerjaan

bermotor telah mendapatkan

Volume XXVIII No.2 Februari Tahun 2016

206

menyenangkan bagi orang banyak. (Jalaludin

pekerjaannya sebagai relawan dengan tulus

Rakhmat, 2007 : 259)

dan senang hati.

Menurut pendapat sebagian warga Solo,

c. Efektivitas Komunikasi Nonverbal

pihak aparat kepolisian sebenarnya berupaya

Supeltas

memberikan atau menciptakan image yang

Peralatan

yang

dipergunakan

oleh

baik, membangun citra atas kewajibannya

supeltas dalam bahasa tubuh adalah hati

sebagai pengayom dan melindungi keamanan

nurani, akal pikiran, budi dan naluri, bekerja

bagi

sepanjang

pengguna

jalan

raya.

Sehingga

kesadaran

supeltas

sebagai

kekecewaan masyarakat dari sedikit terobati

pemiliknya.

Motif

komunikasi

yang

jika aktivitas aparat kepolisian menunjukkan

mendorong

supeltas

melakukan

tindak

sentuhan rasa manusiawinya. Dengan adanya

komunikasi dengan menyampaikan pesan

keterbukaan, supaya tidak membuat warga

nonverbal. Pesan nonverbal diartikan disini

merasa takut dan justru sebaliknya diantara

oleh supeltas dengan gerak gerik, mimik,

warga masyarakat pengguna jalan saling

serta suara alat peluit untuk menyampaikan

menghargai dan membantu untuk kerjasama

apa ia pikir dan rasakan. Jadi, pesan yang

dengan pihak berwajib menertibkan keadaan

disampaikan berupa nonverbal itu adalah

lalulintas yang semakin padat.

pemikiran dan perasaan supeltas dalam

Supeltas

ditengah

kepadatan

dan

mengekspresikan

diri

agar

orang

lain

keruwetan jalan lalulintas semakin dirasakan

memahaminya. Pesan pada dasarnya bersifat

oleh masyarakat sangat membantu dan sudah

abstrak, untuk membuatnya konkrit manusia

dibutuhkan. Ternyata supeltas mempunyai

dengan akal budinya menciptakan lambang

kemampuan dalam memberikan cerminan

komunikasi

bagi setiap pengguna jalan bersikap sabar dan

dilakukan para supeltas dan bahasa lesan

mau mentaati kehendak supeltas dengan cara

maupun bahasa tulisan.

seperti

gerak-gerik

yang

penyampaian pesan bahasa tubuh. Sudah

Menurut persepsi warga Solo, salah

cukup banyak masyarakat yang memberikan

seorang dari mereka pernah membuktikan

kesan positif dan ada juga yang memberikan

sendiri dan pernah juga dibantu oleh supeltas

kesan negative. Akan tetapi terbukti tidak

berseragam, dan kebetulan dalam keadaan

mengurangi semangat para relawan jalan

cuaca sangat panas beradu dengan debu dan

lalulintas,

asap

untuk

terus

melakukan

jalanan

yang

larut

dalam

udara.

Kemudian dari salah seorang pengguna jalan
Volume XXVIII No.2 Februari Tahun 2016

207

telah mengakui juga bahwa petunjuk atau

yang sifatnya spontanitas telah menyinggung

perintah supeltas ketika mengatur di tengah

tentang relawan lalulintas ternyata mereka

pertigaan

belum

berpendapat bahwa sangat mengapresiasi

terpasang traffic light sangat membantu dan

kontribusinya dalam mengurai kemacetan

efektif, karena terlihat dengan jelas

pesan

lalulintas. Di sisi lain, banyak sekali warga

nonverbal oleh supeltas telah dipatuhi oleh

kebetulan merasa terbantu kelancaranya di

pengguna

tersebut.

jalan sehingga menunjukan sikap menghargai

Bahkan ada yang mengatakan dari beberapa

dengan sangat relative memberikan imbalan.

pengemudi mobil pribadi bahwa dirinya

Lebih menarik lagi, menurut warga bahwa

merasa sering terbantu oleh teknik yang

supeltas dengan penampilan yang ditunjukan

digunakan oleh supeltas dalam perjalanannya

dihadapan pengguna jalan sangat bervariatif,

saat melalui keruwetan di persimpangan jalan

sopan dan lucu, sehingga pesan nonverbalnya

yang tidak ada tanda lampu bangjonya.

sangat persuasive.

dan

perempatan

jalan

yang

yang

dilewati

Lambang komunikasi bisa diartikan

Hidup untuk memberkahi orang lain dan

sebagai kode atau simbol, tanda lain yang

berjuang tidak hanya untuk dirinya sendiri,

digunakan komunikator untuk mengubah

selalu merelakan apa yang dipunyai untuk

pesan yang abstrak menjadi konkrit. Sering

orang lain. Persimpangan jalan bukanlah satu-

terjadi, komunikan tidak akan mengerti apa

satunya titik yang sering dijaga supeltas, tapi

yang dipikirkan dan dirasakan komunikator

ada supeltas yang menjaga tempat yang biasa

sampai pada mewujudkan pesan ke dalam

diperuntukkan bagi masyarakat yang ingin

salah satu bentuk lambang komunikasi atau

memutar

haluan

pesan

Kegiatan

yang

yang

bersifat

nonverbal

(Dani

untuk

berbalik

dilakukan

para

supeltas

Vardiansyah, 2004:61). Manusia membuat

membutuhkan

simbol dan memberi makna atas simbol

mempersiapkan mental dirinya bukan karena

tersebut untuk merujuk pada obyek atau

faktor

gagasan tertentu. Tanpa adanya kemampuan

berinteraksi

mewujudkan pesan dalam bentuk lambang

kenyataannya pekerja relawan tersebut telah

komunikasi, maka hanya tinggal gagasan

berusaha dengan cara-cara yang dimiliki

yang berada dalam benak komunikator.

sesuai

Di tempat kerumunan non formal oleh

pengetahuan

arah.

keterpaksaan, tapi
dengan

untuk

harus mampu
baik.

karakteristiknya

Dalam

mampu

mempengaruhi pengguna jalan, teknik yang

beberapa warga juga pernah ada perbincangan
Volume XXVIII No.2 Februari Tahun 2016

208

dipergunakan menunjukkan gaya gerak-gerik

menjadi contoh atau bahkan pelopor bagi

cukup menarik perhatian dan komunikatif .

masyarakat sekelilingnya.

Oleh sebab itu, bahwa komunikasi

Supeltas merasakan ada pengakuan

melalui pesan nonverbal atau gerakan bahasa

dengan menyumbangkan tenaganya menjadi

tubuh

komunikasi

relawan secara tidak langsung mendapat

berlangsung efektif, mengingat keberadaan

dukungan rasa aman dan akan tetap kerja

supeltas sampai sekarang sangat dibutuhkan

melayani masyarakat di jalanan sampai

warga kota Solo.

kapanpun, yang terpenting organisasi supeltas

dapat

dikatakan

tetap langgeng,
semangat.

Penutup

kompak, dedikatif dan

Seminimal

mungkin

dasar

Dengan kondisi di jalan yang padat dan

kepemilikan pengetahuannya supeltas juga

ruwet semua resiko yang mungkin terjadi dan

menentukan keberhasilan komunikasi, karena

akan terjadi tersebut, keberadaan pekerja

pesan nonverbalnya mampu menggerakkan

relawan ternyata membuat suasana di lokasi

dan mengatur pengguna jalan raya. Asumsi

jalan macet menjadi lebih teratur, sehingga

mayoritas pengguna jalan mengatakan bahwa

pekerja

sumbangsih relawan

supeltas

memberikan

kontribusi

sangat

efektif dan

mampu ikut mengatasi persoalan di jalan

komunikatif dalam mengatur lalulintas atau

raya. Petugas relawan ini memang mulai

dapat disimpulkan tulus penuh perjuangan,

mendapat perhatian dan bimbingan dari pihak

dapat

kepolisian, agar menjadikan mereka piawai

diandalkan untuk memberikan kontribusi

membantu ketertiban di beberapa ruas jalan

aparat

lalulintas hingga lancar. Harapan para pekerja

menyelesaikan keruwetan lalulintas di kota

relawan tanpa pamrih di jalan raya kota Solo,

Solo.

jika

diberi

karunia

mendapatkan

perhatian

pertimbangan

bagi

kehadirannya

semoga

dirinya

dan

menjadi

pemerintah,

dalam

bahwa

kesertaannya

mengabdikan pada masyarakat bisa menjadi
medium

kerjasama

dalam

mengatasi

dipercaya

dan

pemerintah

perilakunya

dalam

dapat

ikutserta

Daftar Pustaka
Ahmadi, Abu, 1991, Psikologi Sosial, Jakarta,
Rinaka.
Cangara, H. 1998, Pengantar Ilmu
Komunikasi, Jakara, Raja Grafindo
Persada.

kepadatan di jalan, serta lebih dimungkinkan
Gerungan,WA, 1977, Psikologi
Bandung-Jakarta, Eresco.
Volume XXVIII No.2 Februari Tahun 2016

Sosial

209

Hamidi, 2010, Metodelogi Penelitian dan
Teori Komunikasi, Malang, UMM
Press.

Sutopo HB, 2006, Metodologi Penelitian
Kualitatif,
Surakarta,
Universitas
Sebelas
Maret.

Hardjana M.Agus, 2003, Komunikasi
Intrapersonal
dan
Interpersonal,
Yogyakarta, Kanisius.

Sindoro, Alexandra, 1996, Komunikasi dan
Negosiasi, Jakarta, Prenhallindo.

Hendra Negoro, Sherly, 2014, Kredibilitas
Customer Service dan Citra
Perusahaan,Yogyakarta, Universitas
Atmajaya.
Newcom, Turner, 1981, Psikologi Sosial,
Bandung, Diponegoro.
Rahkmat, Jalalludin,1989, Metode Penelitian
Komunikasi, Bandung, Remaja Karya.
------------------Komunikasi,
Rosdakarya.

,

2007,
Bandung,

Psikologi
Remaja

Volume XXVIII No.2 Februari Tahun 2016

Sarlito
W.Wirawan,
2013,
Pengantar
Psikologi
Umum, Jakarta, Raja
Grafindo Persada.
Soemirat, S. dan Ardianto,E, 2010, DasarDasar Publik Relations, Bandung,
Remaja
Rosdakarya
Sawitri S. Sadarjoen, 2015, Bahasa Tubuh
Dan Pengambilan Keputusan, Jakarta,
Kompas.
Vardiansyah, Dani, 2004, Pengantar Ilmu
Komunikasi,
Bojongkerta,
Ghalia
Indonesia.

210