PRODI PENDIDIKAN KIMIA PROGRAM PASCA SAR (1)

Tugas : Individu
MK : Landasan Pembelajaran

Jurnal
Teori Belajar Gestalt

OLEH:
ISLAWATI, S. Pd

PRODI PENDIDIKAN KIMIA
PROGRAM PASCA SARJANA UNM
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

2013

Teori Belajar Gestalt
Islawati, S. Pd
Mahasiswa Program Pascasarjana UNM Prodi Pendidikan Kimia
Makassar_Indonesia
Email: islawatich@yahoo.co.id
Abstrak: Gestalt adalah sebuah teori yang menjelaskan proses persepsi melalui

pengorganisasian komponen-komponen sensasi yang memiliki hubungan, pola,
ataupun kemiripan menjadi kesatuan. Teori gestalt beroposisi terhadap teori
strukturalisme. Teori gestalt cenderung berupaya mengurangi pembagian sensasi
menjadi bagian-bagian kecil. Istilah “Gestalt” mengacu pada sebuah objek/figur
yang utuh dan berbeda dari penjumlahan bagian-bagiannya.Aliran Gestalt
muncul di Jerman sebagai kritik terhadap strukturalisme Wundt. Pandangan
Gestalt menolak analisis dan penguraian jiwa ke dalam elemen-elemen yang
lebih kecil karena dengan demikian, makna dari jiwa itu sendiri berubah sebab
bentuk kesatuannya juga hilang. aliran kognitif memandang kegiatan belajar
bukanlah sekedar stimulus dan respons yang bersifat mekanistik, tetapi lebih
dari itu, kegiatan belajar juga melibatkan kegiatan mental yang ada di dalam
diri individu yang sedang belajar. Karena itu, menurut aliran kognitif, belajar
adalah sebuah proses mental yang aktif untuk mencapai, mengingat dan
menggunakan pengetahuan. Sehingga perilaku yang tampak pada manusia
tidak dapat diukur dan diamati tanpa melibatkan proses mental seperti motivasi,
kesengajaan, keyakinan dan lain sebagainya. Pencetus teori Gestalt adalahMax
Wertheimer, Wolfgang Kohler dan Kurt Koffka.
Key Notes:teori belajar,kegiatan belajar, proses mental, teori Gestalt.

A. PENDAHULUAN


yang hamper bersamaan, ketika kaum
behavioris menyerang intropeksi di

Setelah
berkembang

behaviorisme Amerika, sekolompok psikolog mulai
marak

di

kalangan menyerang penggunaannya di jerman.

psikolog Amerika dan sejak saat itu Kelompok Psikolog ini menamakan
kebanyakan

teoriti

besar,


seperti dirinya

Guthrie, Skinner, dan Hull menjadi gestalt
penganut

psikolog
dianggap

behaviorisme.

Serangan diluncurkan

terhadap

metode Wertheimer

behavioristik

Gestalt.


Gerakan

pertama

kali

oleh

artikel

Max

tentang

gerakan,

yang

intropestik dari Wundt dan Titcner muncul pada 1912. Meskipun Max

menyebabkan

introkpesionisme dianggap pendiri teori gestalt, sejak

ditinggalkan sepenuhnya. Pada saat awal dia telah bekerjasama dengan dua

orang yang juga dianggap sebagai

Arti

bapak pendiri, yakni Wolfgang Kohler phenomenon
dan Kurt Koffka. Kohler dan Koffka berbeda
berpartisipasi
pertama

dalam

yang

Wertheimer,


penting

dari

phi

adalah

fenomena

ini

dari

elemen

yang

eksperimen menyebabkannya. Sensasi gerakan tidak


dilakukan

meskipun

oleh data dijelaskan dengan menganalisis

ketiganya setiap unsure kehidupan cahaya, yakni

member kontribusi sendiri-sendiri yang cahaya padam dan cahaya hidup,
penting psikolog, ide-ide mereka selalu perasaan akan adanya gerakan akan
mirip satu sama lain.

muncul dari kombinasi kedua elemen
itu. Karena alas an ini, anggota aliran

Tampaknya
gestalt

muncul


seluruh
dari

gerakan gestalt

percaya

bahwa

walaupun

pemikiran pengalaman psikologis berasal

dari

Wertheimer ketika dia sedang naik elemen sensori namun pengalaman itu
kereta api menuju ke Rhineland. Dia berbeda dengan elemen sensori itu
mendapat gagasan bahwa jika dua sendiri. Dengan kata lain, pengalaman
cahaya


berkedap-kedip

(hidup

dan fenomenologis berasal dari pengalaman

mati) pada tingkat tertentu, cahaya itu sensoris (yakni cahaya) tetapi tidak
akan

member

kesan

bahwa dapat dipahami dengan menganalisi

pengamatnya bahwa satu cahaya itu komponen-komponen

pengalaman


bergerak maju mundur, setelah turun fenomenal ini. Artinya, pengalaman
dari kereta dia membeli stroboscope fenomelogis

adaah

(alat yang digunakan untuk menyajikan bagian-bagian

berbeda

yang

dari

menyusun

stimulasi visual pada tingkat tertentu) pengalaman tersebut.
yang dengannya dia melakukan banyak
eksperimen

sederhana


di

kamar

Namun

demikian,

sekalipun

hotelnya. Dia memperdalam gagasan kemunculan gestalt merupakan reaksi
yang muncul saat di kereta, bahwa jika terhadap behaviorisme, strukturalisme
mata melihat stimuli dengan cara yang

berkembang

di Amerika,

tertentu, penglihatan itu akan member kemunculan pendatang baru ini justru di
ilusi gerakan, yang oleh Wertheimer Jerman,
dinamakan phi phenomenon.

karena

para

pendirinya

memang besar secara intelektual di

Jerman. Secara verbal, Gestalt berarti namun
Pola,

susunan

stimuli

itu

dikelompokkan

(konfigurasi), bersama (diorganisasikan) ke dalam

Menyeluruh atau bentuk pemahaman satu konfigurasi yang bermakna, atau
atau

situasi

Konfigurasi

perangsangnya. gestalten (bentuk jamak dari gestalt).

atau

kehilangan

gestalt

sesuatunya

dipisahkan

menjadi

akan Kita melihat orang, kursi, mobil, pohon
kalau dan bunga. Kita tidak dapat melihat

bagian-bagian deretan dan kontur dan serpihan warna.

komponennya, karaena setiap situasi Medan persepsi kita adalah komposisi
atau pengalaman itu lebih dari jumlah keseluruhan
semua bagiannya.

yang

tertata,

atau

gestalten , dan ini seharusnya dijadikan
subjek penelitian psikologi.

Hal
pengertian

ini

singkat

merupakan

memberikan
bahwa

aliran

Gestalt

Gestalt

yang voluntarisme,

menentang

paham

struktualisme,

dan

mengembangkan paradigma pemikiran behaviorisme. Struktualis menggunakan
yang

berpijak

menyeluruh
khususnya
Karena

pada

dalam
dalam

itu,

perlu

kerangka metode introspektif untuk menemukan

melihat

obyek, elemen-elemen

pemikian,

strukulis

proses

belajar, percaya bahwa ide-ide yang kompleks

diingat

bahwa terdiri dari ide-ide sederhana yang

psikologi gestalt utamanya berminat dikombinasikan sesuai dengan hokum
pada

persepsi

dan

proses problem asosiasi. Perhatian utama meraka adalah

solving.

untuk menemukan ide sederhana yang
dianggap

sebagai

blok

pembangun

Jadi, gestaltis yang mengikuti pemikiran yang lebih kompleks.
tradisi

Kantian,

percaya

bahwa

organisme menambahkan sesuatu pada

Gerakan fungsionalis, di bawah

pengalaman, dimana sesuatu itu tidak pemikiran

darwinisme

sangat

ada dalam data yang di indera, dan memerhatikan

bagaiman

proses

sesuatu itu adalah tindakan menata perilaku

pemikiran

manusia

atau

(organisasi data). Kita tidak dapat berhubungan dngan usaha bertahan
melihat stimuli yang terpisah-pisah hidup. Sedangkan behavioris berusaha

menjadikan
ilmiah,

psikologi

dan

benar-benar B. PEMBAHASAN

keilmiahan

membutuhkan

ukuran.

menyimpulkan

bahwa

selalu

dapat diukur secara reliable dan jelas
perilaku

Behavioris

yang

tampak.

menganggap

kesadaran

adalah materi yang mergukan bagi
sains. Psikologi gestalt
bahwa

voluntaris,

behavioris

berpendapat

struktualis

semuanya

kesalahan

Psikologi Gestalt adalah suatu

satu-satunya

pokok permasalahan psikologi yang
adalah

1. Konsep Teoritis Utama

Mereka

dan

membuat

mendasar

dalam

menggunakan pendekatan elementistik

aliran psikologi yang mempelajari suatu
gejala sebagai suatu keseluruhan atau
totalitas. Data-data dalam psikologi
gestalt disebut phenomena (gejala),
sebab dalam suatu gejala terdapat dua
unsur yakni objek dan arti. Objek
adalah

sesuatu

dapat

dideskripsikan setelah objek tersebut
ditangkap

oleh

indra.

Pada

objek

tersebut kiata akan memberikan arti dan
sekaligus

ini.

yang

kita

mendapatkan

suatu

informasi dari objek tersebut.
Perbedaan

Gestalt

dengan

Behaviorisme dan strukturalisme bisa
kita

bandingkan melalui skema di

bawah ini:
Gestalt
Holistik

Molar
Subyektif
Nativistik
Kognitif
Fenomenologica
l
Sumber:

a. Teori Medan
Teori

Gestalt

ini

dipandang

sebagai usaha untuk mengaplikasikan
Behavioristik
Atomistik,

field theory (teori medan). Teori ini

reduksionistik

yang saling teerkait secara dinamis dan

,

setiap unsur-unsurnya saling terkait satu

elementaristik
Moleculer
Obyektif
Empiristik
Behavioral

sama lain. Teori ini digunakan dalam

dapat dideskripsikan sebagai system

berbagai level pada konsep Gestalt.
Psikologi

Gestalt

percaya

bahwa

apapun yang terjadi pada seseorang
maka itu akan mempengaruhi segala
sesuatu yang ada pada diri orang
tersebut.

Misalnya

seseorang

yang

lidahnya kegigit tanpa sengaja, orang Karena teori ini Gestaltian dipandang
itu akan merasa perubahan dalam sebagai nativistik. Menurut behaviorian
menjalani

kesehariannya,

misalnya kemampun otak itu bakan karena

tidak bisa menikmati makanan pedas pengalaman. Akan tetapi gestaltian juga
karena perih jika terkena lidahnya

menunjukkan

.

kemampuan

organisational otak bukan merupakan

b. Nature versus Nurture
Para

Behavioris

warisan.
memandang

otak sebagai penerima pasif dari sensasi

c. Hukum Pragnaz

yang nantianya akan menjadi respon.
Menurut

bahwa

Behavioris

sifat

Hukum

Pragnaz

ini

manusia menunjukkan tentang berarahnya segala

ditentukan oleh segala sesuatu yang kita kejadian yaitu tentang suatu keadaan
alami, sedangkan otak hanya sebagai seimbang. Keadaan yang seimbang ini
penghubung. Akan tetapi penganut mencakup
Gestalt

mengatakan

bahwa

sikap-sikap

keturunan,

otak kesederhanaan, kestabilan, simetri dan

memberi peranan yang aktif. Menurut sebagainya. Contohnya Ketika melihat
teoritis Gestalt, otak bereaksi terhadap awan, kerapkali kita menghubungkan
sensoris yang masuk kedalam otak dan dengan objek yang ada dalam pikiran
melakukan penataan serta membuat kita sehingga menjadi sebuah bentuk
informasi itu bermakna. Ini adalah yang mirip suatu objek nyata lainnya.
“sifat alami” dari otak ketika sensori Misalnya mirip wajah. Contoh lain,
masuk kedalam otak.

Pada sebuah iklan, coba kita ingat
kembali iklan pop mie. Pertama yang

Menurut Gestalsian otak akan kita
menciptakan

suatu

medan

lihat

yang keseluruhannya,

mempengaruhi informasi yang masuk berbagai

adalah

isi

iklan

dengan

menyajikan

gambaran

untuk

kedalam otak. Kekuatan inilah yang mendeskripsikan pop mie dan pada
mengatur pengalaman sadar. Jadi apa akhirnya kita tau bahwa itu iklan pop
yang kita alami sacara sadar, itu adalah mie dengan kemasan yang baru.
informasi sensoris yang telah dikelolah
oleh medan kekuatan dalam otak.

2. Otak Dan Pengalaman Sadar

menganggap diri mereka telah mampu

Gestaltian menganut pandangan
yang

berbeda

problem

dalam

memandang

tubuh-pikiran.

Mereka

mengasumsikan adanya isomorphism
(isomorfisme)

antara

pengalaman

psikologis dengan proses yang ada di
dalam

otak.

Stimulasi

eksternal

menimbulkan reaksi di otak, dan kita
merasakan atau mengalami reaksi itu
saat reaksi itu terjadi di otak. Perbedaan
utama antara pendapat ini dengan
pendapat strukturalis adalah Gestaltian
percaya bahwa otak aktifmengubah
stimulasi

sensori.

Karenanya,

otak

memecahkan

problem

utama

yang

belum bias dipecahkan oleh teori
mekanistik,

yakni

persoalan

“bagaimana pikiran mengorganisasikan
informasi sensori dan menjadikannya
bermakna?” psikolog gestalt menawab
permasalahan ini dengan menyatakan
bahwa isis dari pemikiran datang ke kita
dalam

keadaan

sudah

tertata,

ia

diorganisasikan oleh otak sebelum kita
mengalaminya
mengalaminya,

atau

saat

karenanya

kita
menurut

gestaltis, aktivitas otak berhubungan
secara dinamis dengan isis pemikiran.

mengorganisasikan, menyederhanakan,
dan

Karena sangat percaya pada

memberi makna pada informasi

sensoris yang datang. Kita mengalami
informasi

hanya

ditransformasikan

setelah

oleh

otak

ia
sesuai

dengan hukum Pragnanz. Otak aktif
mengisi ruang kosong, seperti sebentuk
penutupan yang kompleks. Jika benar
bahwa

“alam

kekosongan,”

tidak

maka

menyukai

adalah

rasionalis, dank arena mereka percaya
bahwa

“kekuatan

pikiran”

itu

ditentukan secara genetic, maka mereka
temasuk kedalam nativis. Keyakinan ini
menempatkan mereka ke dalam tradisi
plato, Descartes dan Kant.

benar

bahwa, menurut perspektif Gestalt, otak
juga tidak menyukai kekosongan dan
akan mengisinya.

“pikiran aktif”, getaltis juga termasuk

3. Realitas Subjektif Dan Objektif
Menurut teoritis Gestalt, yang
menentukan perilaku adalah kesadaran
atau realitas subjektif dan fakta ini

Dengan
psikofisik

konsep

mereka,

isomorfisme mengandung implikasi yang penting.

para

gestaltian Menurut Gestaltian Pragnanz bukan

bukan satu-satunya yang mengubah membukakan pintu kaget melihat orang
atau memberikan makna pada apa yang asing itu dan bertanya darimana
kita alami. Hal-hal seperti kebutuhan, asalnya. Orang itu menunjuk lurus
nilai-nilai, keyakinan, dan sikap juga kearah jalan yang habis dilaluinya.
melengkapi segala yang kita alami Pemilik rumah itu takjub dan bertanya,
secara

sadar.

Maka

dalam

suatu “ apakah kau tahu kalau engkau telah

lingkungan yang sama orang bisa menunggang kuda melintasi Danau
menginterpretasikan
berbeda-beda

keadaan

dan tentunya

itu Constance?” Mendengar perkataan itu
dengan si penunggang kuda itu jatuh dari

reaksi yang bervariasi. Dalam hal ini kudanya lantaran kaget dan langsung
Koffka

membedakan

antara mati. Di sini Koffka ingin menunjukkan

geographical environment (realitas fisik bahwa realitas subjektif itu menentukan
atau

objektif)

dengan

behavioral perilaku. Dimana sipenunggang kuda

environment (realitas psikologis atau itu merasa bahwa ia berjalan diatas
subjektif). Oleh karena itu, Koffka daratan, maka ia tidak takut ataupun
memahami
karena

bahwa

orang

mengetahui

bertindak cemas. Tapi realista objektifnya bahwa
lingkungan ia berjalan diatas danau yang membeku.

behavioralnya ketimbang lingkungan Jika awalnya ia tahu bahwa akan berjaln
geografisnya.

diatas danau yang membeku, mungkin
dia akan takut dan berhati-hati atau

Koffka memberikan contoh dari mungkin mengambil rute lain. Contoh
legenda

Jerman

kuno

yang lainnya: gunung yang nampak dari jauh

menunjukkan arti penting dari realitas seolah-olah
subjektif dalam menentukan perilaku. (lingkungan
Di suatu malam yang dingin seorang kenyataannya

sesuatu

yang

behavioral),

indah.
padahal

merupakan

suatu

lelaki dengan menunggang kuda di lingkungan yang penuh dengan hutan
tengah hujan salju tiba di sebuah yang lebat (lingkungan geografis).
penginapan. Dia tampak gembira bisa
menemukan tempat berteduh setelah ia 4. PRINSIP BELAJAR GESTALT
menempuh perjalanan jauh menembus
hujan salju. Pemilik rumah yang

Teori

getalt

terutama

yang

mnganut teori medan yang tertrik pada

fenomena perseptual, tidak mngejutkan organisme

berusaha

untuk

jika mereka memandang belajar sebagai mendapatakan kembali keseimbangan
problem khusus dalam persepsi. Mereka dalam sistem mentalnya.
berasumsi

bahwa

ketika

suatu

organisme berhadapan dengan sebuah
problem,

akan

muncul

Menurut

hukum

keadaan keseimbangan

Pragnanz,

kognitif

disekuilibrium kognitif dan keadaan ini memuaskan

lebih
ketimbang

akan terus berlanjut sampai problem ketidakseimbangan kognitif. Bukti atas
terselesaikan.
gestalt

Sehingga,

psikolog pendapat ini diberikan oleh karya

disekuilibrium

kognitif Bluma Zeigarnik, yang menemukan

mengandung unsure motivasional yng bahwa tugas yang belum selesai akan
menyebabkan organism berusaha untuk selalu diingat lebih lama dan detail
mendapatkan kembali keseimbangan ketimbang tugas yang sudah selesai.
dalam system mentalnya.

Dia menjelaskan fenomena ini dalam
term properti motivasional dari suatu

Dalam buku Teori-Teori belajar problem yang terus ada sampai problem
yang ditulis oleh Prof. Dr. Ratna Wilis itu dipecahkan.
Dahar,

M.Sc

menjelaskan

bahwa

menurut Gestalt-Field belajar adalah

Belajar,

menurut

Gestaltis

suatu proses perolehan atau perubahan adalah fenomena kognitif. Organisme
insight,

pandanga-pandangan “mulai

melihat”

solusi

(outlooks), harapan-harapan, atau pola- memikirkan

problem.

pola berpikir. Mereka mengasumsikan memikirkan

semua

bahwa

ketika

suatu

setelah

Pembelajaran
unsur

yang

organisme dibutuhkan untuk memecahkan problem

berhadapan dengan sebuah problem, dan menempatkannya bersama (secara
akan muncul keadaan disekuilibrium kognitif) dalam satu cara dan kemudian
kognitif dan keadaan ini akan terus ke cara-cara lainnya sampai problem
berlanjut sampai problem terselesaikan. terpecahkan. Ketika solusi muncul,
Karenannya, menurut psikolog Gestalt, organisme
disekuiblirirum kognitif mengandung (insight)

mendapatkan
tentang

solusi

wawasan
problem.

unsur motivisiobal yang menyebabkan Problem dapat eksis hanya dalam dua

keadaan:

terpecahkan

tak 5. POKOK-POKOK
TEORI
BELAJAR MENURUT ALIRAN
terpecahkan. Tidak ada keadaan solusi
GESTALT
parsial di antara dua keadaan itu.
a. Pandangan Gestalt Tentang
Beberapa prinsip belajar yang penting,
Belajar dan The Memory
antara lain :
Trace (Kesan Ingatan)
1. Manusia

atau

bereaksi

dengan

lingkunganya secara keseluruhan,
tidak hanya secara intelektual, tetapi
juga secara fisik, emosional, dan
social.
dengan lingkungan.
3. Manusia

berkembang

sebagai

dewasa, lengkap dengan segala
aspek-aspeknya

keseluruhan individu dan timbul
dari

interaksinya

perkembangan

kearah diferensiasi yang lebih luas.
5. Belajar hanya berhasil, apabila
kematangan

untuk

memperoleh insight.

matang

lingkungannya.

Melalui

dan pandangan baru. Kesemuanya,
secara bersama-sama membentuk
pemahaman atau wawasan (Insight),

untuk

bekerja

selama

individu

melakukan

pemecahan

masalah.

Walaupun

demikian pemahaman

(insight)

itu

barulah

kalau

ada

persepsi/tanggapan

terhadap

6. Tidak mungkin ada belajar tanpa
kemauan

yang

interaksi ini, kemudian tersusunlah

yang

adalah

tercapai

Gestalt,

bentuk-bentuk persepsi, imajinasi

keseluruhan sejak dari kecil sampai

4. Belajar

teori

belajar adalah berkenaan dengan

dengan

2. Belajar adalah penyesuaian diri

ada

Menurut

belajar,

motivasi member dorongan yang
mengerahkan seluruh organism.
7. Belajar akan berhasil kalau ada
tujuan.
8. Belajar merupakan suatu proses
bila seseorang itu aktif, bukan
ibarat suatu bejana yang diisi.

berfungsi

masalahnya-memahami

kesulitan,

unsur-unsur

dan

tujuannya. Sementara itu, dalam
belajar menurut Gestaltis prinsipnya
berkaitan dengan proses berfikir
(proses

problem

solving)

dan

persepsi. Dalam hal ini terdapat
empat prinsip yang dikembangkan
oleh Wertheimer dan kemudian
diaplikasikan Kohler
berfikir

dan

persepsi.

mengenai
Karena

Gestaltis punya perhatian dengan

pengetahuan melalui sensasi atau

aspek-aspek molar dalam belajar

informasi

dengan

dan prilaku sebagaimana stimuli

strukturnya

secara menyeluruh

dan respons, keterangan mereka

kemudian menyusunnya kembali

tentang belajar dan memori lebih

dalam

banyak bersifat global dan tidak

sederhana

spesifik seperti halnya keterangan

dipahami.

struktur

melihat

yang

sehingga

lebih
mudah

dari behaviorist. Persepsi adalah
kemampuan

manusia

untuk

Persoalan

mengenal dan untuk memahami

pandangan

apa

dalam statemen

yang

tidak

diketahuinya.

umum

Gestalt diekspresikan
bahwa

hukum-

Penerimaan sesuatu berarti bahwa

hukum atau dalil-dalil organisasi

manusia

menerapkan persepsi dan belajar

dapat

mengingat

pengalaman-pengalaman,

objek

secara

sama-sama.

Tetapi

ada

atau kejadian masa lalu. Karena

problem khusus di dalam belajar

itu persepsi memerlukan proses

dimana

lebih

gagasan-gagasannya.

banyak

kemampuan

dari

sekedar

melakukan

reaksi

paling

gestatltis
mudah

menguraikan
Mereka
di

dalam

memori

manusia

terhadap sesuatu, yaitu pemrosesan

mendiskusikan

yang

untuk

daripada eksperimen kondisioning

sumber-sumber

pada binatang, sehingga hampir

sungguh-sungguh

mengintegrasikan
informasi

ke

gambaran

semua ilustrasi yang mengikutinya,

demikian,

berkaitan

dengan

kesadaran manusia bukan untuk

manusia.

Problem

utamanya

merespon

adalah

bagaimana

untuk

tunggal.

dalam
Dengan
terhadap

persoalan

memori

(objek) di dalam lingkungan dalam

menghadirkan

dasar item per item. Akan tetapi

bagaimana

melihat segala sesuatu dalam satu

konseptualisasi pengalaman

pandangan

lalu kedalam masa kini. Hal ini

pandangan
bahwa

yang utuh. Menurut
psikologi

seseorang

gestalt

memperoleh

memori

yaitu

melakukan
masa

diurai dalam sebuah teori yang
disebut teori bekas.

Perjalanan waktu berpengaruh dan masa sekrang melalui konsep
terhadap

jejak

ingatan.

Perjalanan memory

trace

(jejak

waktu itu tidak dapat melemahkan, mengasumsikan
melainkan

menyebabkan

bahwa

Ia

pengalaman

terjadinya saat ini akan membangkitkan apa yang

perubahan jejak, karena jejak tersebut disebutnya
cenderung

memori).

diperhalus

proses

memori.

Ketika

dan proses ini berhenti, jejak dari efeknya

disempurnakan untuk mendapat Gestalt masih tertinggal di otak. Jejak ini akan
yang lebih baik dalam ingatan. Contoh: mempengaruhi semua proses serupa
seorang anak pernah dimarahi oleh yang terjadi di masa depan. Semakin
ibunya ketika ia dengan tidak sengaja kuat

jejak

menjatuhkan vas bunga kesayangan pengaruhnya

memori
pada

semakin
sebuah

kuat

proses.

ibunya. Ibunya memamarahinya hingga Koffka juga mengatakan adanya prinsip
anak itu merasa sangat sedih. Ketika kebaruan (recency) yang menyatakan
dalam

keadaan

sedih,

temannya bahwa apa yang dilakukan terakhir kali

mengajak dia bermain. Ia merasa oleh indiidu dalam suatu situasi nanti
kesedihannya mulai berkurang karena akan dilakukan lagi apabila situasi itu
disibukkan dengan bermain. Suatu berulang.
ketika waktu dia beranjak dewasa, ia
merasa amat sedih karena diputusin

Berbagai jejak individual yang

pacarnya. Ia pun mencoba menghibur saling terkait disebut trace system
diri

dengan

bermain

ke

tempat (sistem

permainan seperti Time Zone bersama bahwa

jejak).

Koffka

kualitas

menyatakan

keseluruhan

dari

teman-temannya. Dalam contoh diatas keterampilan akan mendominasi jejak
anak itu mendapat solusi dari proses individual dan karenanya menyebabkan
memory

trace,

yakni

mengatasi hilangnya individualitas. Karena sisitem

kesedihan dengan menyibukkan diri jejak makin kuat, sistem itu akan
dengan bermain.

berpengaruh

besar

terhadap

setiap

pengalaman individual yang kita punya.
b. Jejak Individual Vs Sistem Jejak
Koffka dalam hidayati (2011),
berusaha menghubungkan masa lalu

Jadi,penekanan prinsip gestalt adalah
keseluruhan

dari

pengalaman

pengingatan kembali pengalaman.

dan

Dalam teori bekas, dinyatakan dalam sistem
bahwa

konsepsi

memori

adalah
yang

tetapi

juga

Gestalt terhadap intensitas yang cukup lambat untuk
percaya

bahwa masuk kesadaran. Pada

persepsi menempel di dalam bekas pandangan
memori

syaraf,

saling

umumnya

Gestaltis,

yaitu bahwa

berhubungan. hasil-hasil belajar ada di dalam formasi

Gestatltis menyatakan bahwa proses bekas memori. Sifat dasar yang pasti
neural aktif selama persepsi dapat dari

bekas

berlangsung terus di dalam bentuk spesifik,

itu

dan

”yang lembut” sebagai sebuah bekas. mereka
Jadi

informasi

disimpan

telah

dalam

orisinal.

menggambarkan kemungkinan
cenderung

membentuk secara

halus

jaringan

mereka

dimana

Perubahan

seperti

menyerupai

banyak

mana

mereka

mereka

dipelajari,

seperti

persepsi perceptual, cenderung untuk mencapai

persoalan ini sebagai berikut: Kejadian- baik
neural

mendetail.

dalam Karakteristik paling penting dari apa

sama, sebagaimana

kejadian

tidak

sejumlah karakteristik
adalah

bentuk yang sama, oleh neural yang yang
Kohler

dibiarkan

struktur

dengan

untuk perihal

yang

paling

memperbincangkan

organisasi

perceptual. Wulf

kondisi (1983) mendiskripsikan kecenderungan
ingat. organisasional

itu

akan memberi

dari memori

nama

dengan

penyamarataan

proses dengan (leveling), Penajaman (Sharpening),dan

memproduksi

pola normalisasi (Normalizing).

dan berkenaan dengan milik

yang lain.

Penyamarataan

(leveling)

adalah kecenderungan menuju simatri
Memanggil
mengingat

kembali

kembali

melibatkan dari kepelikan pola perseptual. Koffka

pengaktifan kembali bekas
yang

ada.

Sebetulnya,

atau atau menuju pendangan yang simpel

ini

memori mengasumsikan

yaitu

yang

proses

adalah levelling juga dapat diterapkan pada

pembangkitan proses perceptual yang persoalan kognitif.
sama,

bahwa
Sebagai

contoh,

berhubungan kita mengingat perasaan perjalanan di

dengan persepsi yang orisinal. Bekas kereta api, seseorang bisa mengingat
terus aktif sebagai proses aktif di impresi

yang

menyamaratakan

gerakan

maju

(kereta api)

wilayah

pedalaman

dan problem

yang

menjadi

perhatian

yang meluas Gestalt antara lain sebagai berikut.

dengan tanpa pengingatan sensasi dari 1. Kecakapan

(Capacity)

Karena

goyangan (kereta api) ke sisi yang

belajar

memerlukan

pembedaan

satu dan sisi yang lain.

dan

restrukturisasi

persoalan,

(Sharpening)

Penajaman

adalah

tindakan

kondisi yang lebih tinggi dari belajar

penekanan pada ketiadaan perbedaan

sangat banyak bergantung

pola. Ini kelihatan pada satu dari

kecakapan alamiah untuk memberi

karakteristik memori manusia bahwa

reaksi dalam kebiasaan itu. Dengan

kualitasnya paling jelas memberikan

meningkatkan

identitas objek yang cenderung untuk

organisasi

dibesar-besarkan di dalam reproduksi

kemampuan

objek itu. Normalisasi

problem-problem

(normalizing)

terjadi ketika objek yang direproduksi

untuk

dimodifikasi

belajar.

agar

sesuai

memori sebelumnya.

dengan

Modifikasi

biasanya

cenderung

pengingatan

kembali

objek

yang

adalah

kecakapan

untuk

perceptual
untuk

atau

”memahami”
mengarahkan

meningkatkan kemampuan

ini 2. Praktek

menuju

pada

(Practice)
bekas

Memori

yang

(secara positif tanpa

kita

dinyatakan
bukti)

dari

lebih banyak seperti apa objek itu

persepsi, asosiasi sebuah produk

muncul.

Reproduksi berikutnya dari

organisasi

perceptual.

objek stimulus yang sama melebihi

perceptual

juga

waktu

makin

hubungan elemen-elemen di dalam

besarseperti sesuatu yang umum (dan

memori. Karena itu, pengulangan

sebab itu sesuatu itu menjadi ”normal”).

pengalaman

Disisi lain, para gestaltis memberikan

secara kumulatif pada pengalaman-

perhatian yang agak terdistorsi dalam

pengalaman yang lebih dulu hanya

perlakuan

jika kejadian yang kedua dianggap

sebelum

menjadi

konvensional

belajar, sehingga

problem

terhadap
khusus

sebagai

yang ditekankan adalah bukan seleksi

pemunculan

secara natural bentuk problem dari

terdahulu.

sudut

pandang

mereka.

Beberapa

akan

sesuatu
dari

Hukum
menentukan

membangun

keadaan
pengalaman

3. Motivasi

(Motivation)

empiris

dari

peran

reward

diterima

akibat,

oleh

tetapi

melarikan

diri

mengenai

kebiasaan

sebelumnya.

dan hukuman,
psikologi

mereka

Thorndike

Hukum

di

Gestalt,

berbeda

dalam

dari

memberi

yang

dari

kebiasaan-

penuh

Belajar
wawasan

(pengetahuan) adalah tugas belajar
sekarang yang lebih cocok dari
pada trial and error.

interpretasi. Mereka percaya bahwa 5. Transfer (Transfer) Konsep Gestalt
akibat yang datang kemudian tidak

paling suka transfer perubahan. Pola

terjadi ”secara otomatis dan tanpa

hubungan dipahami di situasi yang

di

memperkuat

bisa diterapkan pada situasi yang

Agaknya,

lain. Satu keuntungan dari belajar

akibat dipahami sebagai kepunyaan

dengan pemahaman itu lebih baik

tindakan

daripada

sadari”

tindakan

juga

untuk

sebelumnya.

sebelumnya-posisi

ditekankan oleh

yang

dengan

proses

Thorndike.

penghafalan tanpa berfikir. Sebab,

Motivasi dipandang sebagai tempat

pemahaman dapat merubah jarak

penempatan organisme ke dalam

situasi yang lebih dalam, dan lebih

situasi

sering menyebabkan aplikasi yang

problem:

punishment
untuk

rewards

memainkan

memperkuat

dan
peran

atau

salah dari belajar yang sudah-sudah.

tidak 6. Pelupaan

(forgetting)

memperkuat solusi terhadap problem

dihubungkan

yang diusahakan.

perubahan di dalam bekas. Bekas

4. Pemahaman

kelihatan

melalui

Pemahaman hubungan, kesadaran

pengurangan

secara

gradual

hubungan antara bagian-bagian dan

(kemungkinan

susah

untuk

keseluruhan, berhubungan dengan

membuktikan atau tidak), melalui

konsekuensi, ditekankan oleh para

perusakan karena sebagian kacau

penulis

harus

balau, bidang yang terstruktur sakit,

diselesaikan dengan pantas , dari

atau karena asimilasi pada bekas atau

sudut pandang bangunannya, secara

proses

organisatoris

beberapa komponen yang menjadi

Gestal.

bodoh

Problem

daripada

mekanis,

atau

dengan

bisa

bagian

tidak

secara

(Understanding)

dengan

Pelupaan

perhatian

baru.

Terkait

Gestalt

seperti

dengan
diatas,

maka

berkaitan

dengan

proses

Kedekatan

dan

Hukum

belajar, tugas seorang guru secara

Ketertutupan.

essensial adalah untuk membantu

(2011),

subjek

berjudul "Investigation of Gestalt

didik

untuk

melihat

hubungan

signifikan

memanag

instruksi

sehingga

mampu

mengatur

pengalaman-

pengalamannya,

dan untuk

Dalam

Theory"

ia

Menurut

Hidayati

bukunya

(1923),

mengemukakan

yang

Wertheimer
hukum-hukum

Gestalt sebagai berikut:

menunjukkan a.

Hukum Keterdekatan (law of

gambar-gambar, meletakkan

kata-

kata

tulis,

Dalam kita mengamati, obyek-obyek

yang

yang berdekatan satu sama

pada

papan

mempresentasikan pelajaran
dibaca

dan

banyak

proximity)
lain

aktivitas

akan nampak sebagai satu unit

pengajaran lainnya, Dalam hal ini

persepsi. Dengan demikian hal-hal

guru memberikan dorongan situasi

yang

saling

agar

waktu

atau

subyek

didik

mampu

melakukan proses belajar.
d. Hukum-hukum
Pengamatan
(Hukum-hukum
Belajar)
Menurut Aliran Gestalt
Hukum pragnaz menuut gestalt
kecenderungan

terhadap apau yang dipandang untuk
kemungkinan menerima posisi yang
paling

baik.

Hokum

pragnaz

digunakan sebagi petujuk dalam
mempelajari prinsip persepsi belajar
dan ingatan. dan 3 hukum tambahan
(subsider) yang
hukum
Hukum

yang

tunduk
pokok

Kesamaan,

tempat

dalam

cenderung

dianggap sebagai suatu totalitas.
b. Hukum

menyatakan

berdekatan

itu,

kepada
yaitu
Hukum

Ketertutupan

(law

of

closure)
Menyatakan

bahwa

kita

mempunyai

tendensi

untuk

melengkapi

atau

mengisi

pengalaman-pengalaman yang tidak
lengkap,

agar

berarti.

Atau

menjadi
hal-hal

lebih
yang

cenderung menutup akan membentuk
kesan totalitas tersendiri.
c. Hukum

Kesamaan

(law

of

equivalence)
Dalam

kita

pengamatan,
yang

melakukan

maka

obyek-obyek

mempunyai

kemiripan

(similarity) satu sama lain akan

lain.

diorganisir ke dalam satu persepsi.

yang masih sangat muda sukar

Dengan kata lain hal-hal yang mirip

untuk

satu sama lain, cenderung kita

ini.

persepsikan sebagai suatu kelompok
atau suatu totalitas.

Pada
belajar

Dalam

teori

belajar

menurut

Gestalt,

yang

terpenting

dalam

belajar adalah adanya penyesuaian
pertama, yaitu memperoleh respon
untuk

yang

memecahkan

dihadapi. Belajar

yang penting bukan mengulangi
hal-hal yang harus dipelajari, tetapi
mengerti/memperoleh

insight

(pemahaman).

barulah

Insight

berfungsi bila ada persepsi terhadap
masalahnya. Hilgard (1948 : 190195)

(Sumadi

Suryabrata,

1984:302-304) memberikan

enam

macam sifat khas belajar dengan
insight, sebagai berikut:
kemampuan dasar.
berbeda-beda

dasar
dari

individu

yang satu ke individu yang

itu

tergantung kepada pengalaman
lampau

yang

namun memiliki

relevan,

pengalaman

masa lampau tersebut belum
menjamin

dapatnya

memecahkan
misalnya

masalah.

anak

tidak

Jadi
dapat

mengerjakan problem aljabar,
kalau dia
5. belum

tahu

menggunakan

simbol-simbol

dalam

aljabar

tersebut terlebih dahulu (dari
masa

lampau),

tetapi

anak

yang telah menguasai simbolsimbol

tersebut

serta

mengetahui

cara-cara

pemecahan

problem
tentu

dalam
dapat

memecahkan problem tersebut.
Disinilah

itu

relevan.

insight

aljabar belum

1. Insight itu dipengaruhi oleh
2. Kemampuan

yang

Walaupun
masa

masalah

dengan insight

pengalaman belajar masa

e. Memecahkan Problem (Problem
Solving), Mendapatkan wawasan
(Insight)

tepat

anak

3. Insight itu dipengaruhi oleh
4. lampau

yang

umumnya

antara
teori

letak

teori

perbedaan

Gestalt

assosiasi

beranggapan

bahwa

dengan
yang
hanya

memiliki pengalaman
lampau

yang

seseorang

masa

diperlukan

akan

memecahkan

dapat

problem,

sebab

berbagai arah dan mencobacoba memecahkan.
8. Belajar

yang

dengan Insight

itu dapat diulangi. Jika sesuatu

pemecahan-pemecahan

problem

problem

dipecahkan dengan insight lain

berarti

penerapan

yang

operation-operation yang telah

kali

dipelajari.

pelajar yang bersangkutan, maka

6. Insight

tergantung

kepada

pengaturan

secara

eksperimental.

Insight

itu

hanya mungkin terjadi apabila
situasi

dia

diberikan

telah

akan

lagi

dengan

kepada
langsung

dapat memecahkan problem itu
lagi.
9. Insight yang telah sekali di

belajar

diatur

dapatkan dapat dipergunakan

rupa

sehingga

untuk menghadapi situasi-situasi

segala aspek yang perlu dapat

yang baru. Belajar yang disertai

diambil.

yang

insight (insight full learning)

pemecahan

biasanya mempunyai empat ciri.

sedemikian

Apabila

diperlukan
problem

untuk
itu

seakan-akan
mungkin,

alat

dapat

dibuat

a. Transisi dari

menjadi

tidak

permulaan

maka

problem

menjadi lebih sukar.
7. Insight itu

pemecahan terjadi dengan

oleh

b. Pemecahan yang dilakukan

suatu periode mencoba-coba.

dengan

Insight bukanlah hal yang dapat

lancar

jatuh

kesalahan.

langit

dengan

sendirinya, melainkan hádala
hal

yang harus

Sebelum
insight
meninjau

dapat
orang

sampai

tiba-tiba.

didahului

dari

pemecahan

di

cari.

memperoleh
harus

problemnya

sudah
dari

insight biasanya
dan

bebas

dari

c. Pemecahan masalah yang
disertai

insight,

dipegang

teguh untuk pertimbangan
lamanya waktu.
d. Satu prinsip adanya insight
adalah

mudahnya aplikasi

terhadap problem yang lain.

behavioris

Dalam pembahasan ini akan

memprediksi hewan itu akan

di

mengenai

mendekati kertas yang lebih

karakteristik terakhir tentang

terang di situasi baru ini

suatu

pemecahan

kerena kertas itulah yang

masalah dalam satu situasi

sudah diperkuat pada fase

yang

ke

pertama percobaan. Tetapi,

yang

Gestaltis berpendapat bahwa

transposisi.

apa yang dipelajari dalam

Kohler

situasi ini adalah prinsip

uraikan
prinsip

diaplikasikan

problem

lain

dinamakan
Karya

awal

mengenai

transposisi

akan

relasional

yakni

dilakukan dengan ayam dan

menganggap bahwa hewan

monyet.

mempelajari

Eksperimennya

adalah

dengan

melatih

prinsip

mendekati

objek

paling

hewan untuk mendekati satu

gelap dari dua buah objek

dari dua sisi kertas abu-abu,

dalam

misalnya ayam diberi makan

eksperimen dan prinsip yang

di bagian bayangan yang

sama

gelap dari kertas itu tetapi

pada fase percobaan kedua.

tidak diberi makan dibagian

Gestaltis

yang lebih terang. Setelah

bahwa

training, ketika ayam diberi

memilih objek yang lebih

pilihan, ayam akan memilih

gelap pada fase 2, meskipun

mendekati

hewan

bagian

yang

fase
akan

pertama
diaplikasikan

mempredikasi
hewan

itu

akan

tersebut

gelap. Setelah training awal,

dikuatkan

hewan itu diberi pilihan

objek yang satunya lagi

antara kertas gelap seperti

dalam fase 1. Oleh karena

yang dipakai saat latihan dan

itu pandangan

kertas yang satunya lebih

tentang

belajar

disebut

gelap

sebagai

absolute

theory

(

absolute

lagi.

berpendapat

Gestaltian
bahwa

teori

untuk

telah
memilih

behavioris

)

dan

pandangan gestaltis tentang problem
belajar

disebut

terselesaikan.

Dalam

satu

relational pengertian, pengurangan ambuguitas

theory ( teori relasional ).

dapatdilihat sebaai teori Gestalt yang
sejajar dengan gagasan penguatan dari

7. Pendapat Gestalt
Pendidikan
Dalam

Mengenai kaum behaviouris. Akan tetapi, reduksi
ambiguitas dapat dianggap sebagai

mempermasalahkan penguat

instrinsik,

sedangakan

belajar bagi siswa, para penganut behaviouris biasanya lebih menekankan
teori Gestalt lebih menyukai istilah- pada penguat ekstrinsik.
istilah orang daripada organisme,
lingkungan

psikologi

daripada

Brumer dan Holt menganut

lingkungan fisik atau lingkungan

gagasan Gestaltian bahwa belajar

biologi, dan lebih suka menggunkan

adalah memuaskan secara personal

istilah interaksi daripada aksi atau

dan

reaksi. mereka berpendapat bahwa

penguatan eksternal. Kelas yang

konsep-konsep

beorientasi Gestalt akan dicirikan

tersebut

lebih

guru

dalam

memudahkan

para

memberikan

pembelajaran

tidak

oleh

perlu

hu

didorng

ungan

oleh

memberi-

pada

dan-,menerima anatar siswa dan

siswa dan konsep tersbutlah yang

guru. Belajar berdasarkan pendapat

dimaksud field dalam proses belajar

Gestalt bisa dimulai dengan sesuatu

meagajar

yang familiar dan setipa langkah

oleh

penganut

teori

Gestalt.

dalam pendidikan didasarkan pada
hal-hal yang sudah dikuasai. Semua

Gestaltis
problem

berpendapat

yang

menimbulkan

tak

bahwa

aspek pelajaran dibagi-bagi menjadi

akan

unit-unit yang bermakna, dan unit-

atau

unit itu harus berkaitan dengan

organisasional

seluruh konsep atau pengalaman.

selesai

ambiguitas

ketidakseimbangan

dalam pikiran siswa, dan ini adalah

Guru

kondisi

mungkin

yang

tidak

diinginkan.

yang

berorientasi

menggunakan

Gestalt
tekhnik

Ambuguitas dilihat sebagai keadaan

ceramah, tetapi ia kan berusaha agar

negatif yang akan terus ada sampai

selalu ada interaksi antara guru dan

siswa.

Dalam

buku

Teori-Teori

digunakan, tetapi dibahas menjadi

belajar yang ditulis oleh Prof. Dr.

kesatuan-kesatuan

Ratna Wilis

juga

mendalam lagi. Begitu seterusnya.

yang

Dalam

mengatakan

Dahar,
bahwa

menganut

M.Sc
Guru

Gestalt-Field

perwujudan

perkembangan
kurikulum

siswanya

terwujud dalam:

mereka

tentang

pemahaman

masalah-masalah

atau situasi-situasi secara signifikan.

lebih
dan

selanjutnya,

berkeinginan untuk menolong para
mengubah

yang

concentris ini dapat

a. Penagajaran pusat minat
b. Penagajaran Proyek
c. Pengajaran alam sekitar

8. APLIKASI TEORI BELAJAR b. Dalam Bidang Didaktik Metodik
GESTALT PADA PENDIDIKAN
Dalam
bidang
Didaktik
DAN PENGAJARAN
Metodik,
khususnya
mengenai
Banyak praktek pendidikan
metode
mengajar
membaca,
dan pengajaran yang menggunakan
menulis.
Pengaruh
Ilmu Jiwa
dasar psikologi Ilmu Jiwa Gestalt.
Gestalt itu sangat besar. Ternyata
a. Dalam bidang Kurikulum
pengetrapan Ilmu Jiwa Gestalt
Kurikulum concentris merupakan
dalam metode mengajar membaca
pengetrapan prinsip-prinsip
ilmu
menulis
itu
telah
mampu
Jiwa
Gestalt.
Kurikulum
ini
menggoyahkan
metode mengajar
mempunyai pusat yang sama (conyang telah berabad-abad sejak zaman
centris). Dalam tingkatan yang
Yunani Kuno hingga awal abad 20
rendah, disusun kurikulum dari
ini. Di indonesia khususnya, metode
suatu kesatuan yang utuh. Disini
mengajar
membaca
menulis
diajarkan yang pokok-pokok secara
dengan metode mengeja ini masih
garis besar. Di tingkat yang lebih
ada
guru
yang
melakukan,
tinggi, kesatuan itu diberikan lagi,
meskipun secara resmi pemerintah
tetapi dibahas lebih mengarah ke
telah mengganti dengan metode
bagian-bagian lebih mendalam.
global (secara resmi digunakan
Sedang ditingkat yang lebih tinggi
istilah metode S.A.S = Struktural
lagi,
kesatuan
tersebut
tetap
Analitis Sintesis). Secara singkat

dapat

dibandingkan

mengeja

dengan

metode

metode

global

satunya

adalah siswa

membaca

terputus-putus, sebab setiap selesai

sebagai berikut:

membaca satu kata, ia berhenti untuk

a.Metode Mengeja

mengeja kata berikutnya. Hal ini

- Pertama, sisa dihadapkan pada
huruf yang justru merupakan

kadang-kadang masih tampak pada
siswa SMP.

elemen terkecil. Hal ini sangat b. Metode Belajar Global
asing bagi anak. Kita melakukan
persepsi bukan

Menggunakan dasar psikologis

dari elemen Ilmu Jiwa Gestalt. Metode membaca

dulu, tetapi sebaliknya, secara global dirintis oleh Dr. Ovide De Croly.
keseluruhan (global) dulu, baru Di Indonesia dekenal dengan metode
menuju bagian atau elemen. S.A.S.
Metode eja menyalahi prinsip - Pertama-tama,

anak

Gestalt

cerita

Siswa

pertama

telah

kali

dihadapkan

pada

belajar telah dihadapkan pada

yang telah

dikenal

huruf. Huruf itu bagi anak

kehidupan keluarga. Cerita ini jelas

belum

tidak

merupakan satu

(arti).

telah dikenal anak. Maka dengan

dikenal,

mempunyai

makna

Seharusnya dimulai dari suatu

mudah

kebulatan

membaca

kesatuan

mengandung

yang

makna.

Jadi

anak

anak

kesatuan
itu

pendek
dalam
yang

segera dapat

seluruhnya

secara

hafalan. Biarkan siswa membaca

metode eja menyalahi prinsip

sambil menunjuk

Insightfullness.

tidak cocok dengan yang diucapkan.

- Dalam

menghubungkan

siswa-siswa
kesukaran,

banyak

mengalami

Menguraikan
tersebut menjadi

cerita

yang
pendek

kalimat-kalimat.

selain

tidak

Guru secara alamiah menunjukkan

juga

tidak

bahwa cerita pendek itu terdiri dari

merupakan figur. Akibatnya sukar

kalimat-kalimat. Misalnya dengan

terjadi prinsip closure.

cara :

dikenal

karena

kata,

kalimat

(tanpa

arti)

- Dilihat dari segi prestasi, metode
mengeja kurang memuaskan, salah

- Kalimat yang satu dengan yang - Setelah

siswa

mengenal

huruf,

lain ditulis dengan warna yang

diajarkan menyusun huruf menjadi

berbeda.

suku kata.

- Kalimat satu dengan yang lain - Menyusun suku kata menjadi kata.
ditulis dengan jarak yang cukup - Menyusun kata menjadi kalimat.
renggang. Biasanya setelah 2 atau 3

Untuk

minggu

dapat

menyusun kembali, dapat dilakukan

membedakan kalimat satu dengan

dengan bermacam permainan yang

yang lain. Siswa telah mengingat

menarik.

kalimat-kalimat.

yang

siswa

telah

- Memisahkan

kalimat-kalimat

melaksanakan

Contoh
cocok

proses

pembelajaran

menerapkan teori

kognitif

selain

menjadi kata-kata Dapat dengan

bahasa

:

berbagai cara, misal:

menganalisis isi buku, juga pada

1) Tiap-tiap kata ditulis dengan warna
yang berbeda-beda
2) Tiap-tiap

ditulis

agak

berjauhan

mengarang,

pelajaran fisika, kimia atau biologi:
berbasis

masalah

(studi

kasus),

eksperimen. Dan pada pelajaran IPS

3) Ditulis dengan susunan tiap kata
semakin menurun

berupa observasi, wawancara dan
membuat laporannya.

pelan-pelan

sambil 10.

menunjuk tiap kata
- Memisahkan

seperti

pelajaran

yaitu dengan metode belajar yang

kata

4) Dibaca

pada

Dalam metodik mengajar
Sangat penting artinya bagi

kata-kata

menjadi

individu

(siswa),

bila

ia dapat

suku kata. Dalam periode tertentu,

menemukan pemahaman (insight)

setelah

dengan caranya sendiri tanpa diberi

siswa mengerti suku kata,

diteruskan,
- Memisahkan

tahu. Karena itu guru harus pandai
suku

kata

menjadi

mengatur strategi (membuat siasat)

huruf. Dalam fase ini, barulah siswa

bagaimana

diajarkan bunyi

menimbulkan pemahaman (insight)

tiap-tiap

(pertengahan tahun).

huruf

cara

mengajar

untuk

oleh siswa sendiri tanpa siswa
merasa digurui secara langsung.
Buatlah

siasat

agar

siswa

menemukan

pemahaman

sendiri.

upaya mengimplementasikan teori

Metode ini terkenal dengan metode

belajar kognitif dalam rancangan

problem

Pembelajaran maka:

solving

(pemecahan

masalah).

1) Siswa

9. KELEBIHAN DAN

dengan

mudah

dapat

mengemukakan gagasannya dengan

KEKURANGAN TEORI

bahasa sendiri.

GESTALT

2) Siswa

dapat

dengan

mudah

1. Kelebihan Teori Gestalt

berfikir

a) Menghasilkan individu atau anak

sehingga menjadi lebih kreatif dan

yang memiliki kemampuan berfikir
untuk

menyelesaikan
dirancang

imajinatif.

setiap 3) Siswa

persoalan yang dihadapi.
b) Kurikulum

tentang pengalamannya

mempunyai

kesempatan

untuk mencoba gagasan baru.
sedemikian 2. Kelemahan Teori Gestalt

rupa sehingga terjadi situasi yang

Selain jasa dan sumbangannya yang

memungkinkan

sangat

keterampilan
oleh

pengetahuan
dapat

peserta

latihan

dan

dikonstruksi

didik. Selain

memecahkan

itu,

masalah

berharga

disekolah
terdapat

juga

kelemahan

dan

Seperti

kelompok

koneksionisme,

celah-celah
kekurangannya.

halnya

teori

gestaltpun

dapat

hari.

pertanyaan,

bolehkah

dapat

didik

dapat

menemukan

aktif

teori
diajukan
belajar

dan

dengan insight itu dianggap sebagai

cara belajar

prototipe belajar? Dari satu segi,

yang sesuai bagi dirinya. Guru

teori

berfungsi

beberapa

sebagai

belajar

terhadap

masalah dalam kehidupan seharic) Peserta

belajar

dengan insight, namun

seringkali dilakukan melalui belajar
dengan menganalisis

bagi

mediator,

ini

nampak
kejadian

belajar

umum,

situasi

untuk

menganalisisnya. Misalnya, kalau

konstruksi pengetahuan

anak dibimbing untuk ”melihat ’

dari peserta didik. Tytler (1996:20)

hubungan, seperti tambah dan kali,

juga menambahkan bahwa dengan

antara berat dan ”daya tarik” gaya

terjadinya

kondusif

lebih

yang

fasilitator dan teman yang membuat
menjadi

sehingga

menunjukkan
mudah

berat,

maka

sering

ia

memperlihatkan

mampu secara tiba-tiba, bila individu te lah

pemahaman. dapat melihat hubungan antara unsur-

Sedangkan dari segi yang lain, unsur dalam situasi poroblematis. Dapat
memang
pemahaman
hal-hal

sulit

menemukan pula dikatakan insight timbul pada saat

dalam

mempelajari individu dapat memahami struktur yang

yang sangat

Misalnya:

anak

mempelajari nama
atau

beragam. semula

tidak

dapat Dengan

merupakan
kata

lain

suatu
insight

masalah.
adalah

tanam-tanaman semacam reorganisasi pengalaman yang

bintang-bintang

dengan terjadi secara tiba-tiba, seperti ketika

insight. Dia tidak dapat membaca seseorang menemukan ide baru atau
dengan insight, demikian pula dia menemukan pemecahan suatu masalah.
tidak tidak dapat berbicara dengan
bahasa asing. Siswa Biologi tidak
dapat

mempelajari

struktur

DAFTAR PUSTAKA

dan

fungsi hewan dengan pemahaman. B.R. Hergenhahn & Matthew H. Olson.
2008. Theories Of Learning
Tegasnya, pemahaman itu tidak
(Teori Belajar) edisi VII. Jakarta:
dapat menjadi prototipe
untuk
Kencana
sejumlah

belajar

yang

biasa

Hidayati, Titin Nur. 2011. Implementasi
dilakukan manusia. Barangkali,
Teori Belajar Gestalt pada Proses
Pembelajaran. Jurnal falasifa. Vol.
pemahaman barulah terjadi kalau
2 no. 1 maret 2011jurnal falasifa.
kita belajar dengan ”pemecahan
Vol. 2 No. 1 Maret 2011
masalah”,

walaupun

dalam

Marada. 2008. Belajar Psikologi Gestalt
kenyataannya, tidak semua hal
dan Implikasinya di dalam Belajar
dan pembelajaran. (online)
merupakan masalah, boleh jadi
Tersedia :
hanya merupakan fakta atau prinsip.
http://maradagv.multiply.com/jour
nal/item/32 Diakses 09 April
KESIMPULAN
2013.
Pandangan para ahli psikologi
Ratna Wilis Dahar, 1996, Teori
ge stalt tentang belajar berbeda dengan
Belajar, Jakarta: Penerbit:
ahli psikologi asosiasi. Psikologi gestalt
Erlangga.
memandang bahwa belajar terjadi bila
insight (pemahaman). Insight timbul

Riyanto, Bambang. 2008. Teori Belajar
Gestalat. (online) Tersedia:

http://bambangriyantomath.wordp
ress.com/2009/05/29/teori-belajargestalt/. Diakses 09 April 2013.
Sagala, Syaiful. 2010. Konsep dan
Makna Pembelajaran. Bandung :
Alfabeta.
Sudrajat, Akhmad. 2008. Teori-Teori
Belajar. (online) Tersedia :
http://akhmadsudrajat.wordpress.c
om/2008/02/02/teori-teoribelajar/. Diakses 09 April 2013
Sumadi Suryabrata, 2004, Psikologi
Pendidikan, Jakarta: Raja
Grafindo Persada.
1.http://rumahbelajarpsikologi.com/index.
php/gestalt.html
2. http://id.shvoong.com/socialsciences/psychology/1854950-teoribelajar-gestalt/

Dokumen yang terkait

EFEKTIVITAS PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K) TERHADAP SIKAP MASYARAKAT DALAM PENANGANAN KORBAN KECELAKAAN LALU LINTAS (Studi Di Wilayah RT 05 RW 04 Kelurahan Sukun Kota Malang)

45 393 31

PENGEMBANGAN TARI SEMUT BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER DI SD MUHAMMADIYAH 8 DAU MALANG

57 502 20

STRATEGI PEMERINTAH DAERAH DALAM MEWUJUDKAN MALANG KOTA LAYAK ANAK (MAKOLA) MELALUI PENYEDIAAN FASILITAS PENDIDIKAN

73 431 39

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

AN ANALYSIS OF LANGUAGE CONTENT IN THE SYLLABUS FOR ESP COURSE USING ESP APPROACH THE SECRETARY AND MANAGEMENT PROGRAM BUSINESS TRAINING CENTER (BTC) JEMBER IN ACADEMIC YEAR OF 2000 2001

3 95 76

EFEKTIVITAS PENGAJARAN BAHASA INGGRIS MELALUI MEDIA LAGU BAGI SISWA PROGRAM EARLY LEARNERS DI EF ENGLISH FIRST NUSANTARA JEMBER

10 152 10

IMPLEMENTASI PROGRAM PENYEDIAAN AIR MINUM BERBASIS MASYARAKAT (Studi Deskriptif di Desa Tiris Kecamatan Tiris Kabupaten Probolinggo)

21 177 22

PROGRAM BK SAKETI 2 07 08

19 122 18

PENGARUH HASIL BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN TERHADAP TINGKAT APLIKASI NILAI KARAKTER SISWA KELAS XI DALAM LINGKUNGAN SEKOLAH DI SMA NEGERI 1 SEPUTIH BANYAK KABUPATEN LAMPUNG TENGAH TAHUN PELAJARAN 2012/2013

23 233 82

JUDUL INDONESIA: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN INKLUSIF DI KOTA METRO\ JUDUL INGGRIS: IMPLEMENTATION OF INCLUSIVE EDUCATION IN METRO CITY

1 56 92