120728102 MAJALAH PENGADAAN id. pdf
AWA R D
LKPP Raih Sertiikat ISO 9001:2008
REGULASI
Demi Meningkatkan Penyerapan Anggaran
MENEGASKAN (KEMBALI)
WAJIBNYA E-PROCUREMENT
Diterbitkan oleh Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) | www.lkpp.go.id
ISSN 2089-2411
Dari sebuah proses pengadaan yang kredibel, akan menghasilkan sebuah karya yang kokoh, yang mampu bertahan ratusan tahun, dan memberikan sebesar-besarnya manfaat bagi masyarakat.
Pengadaan Kredibel Sejahterakan Bangsa
DAFTAR ISI
Edisi 02/Januari-April 2012
F O K U S U TA M A KILAS & PERISTIWA
Menegaskan
(Kembali) Wajibnya
WAWANCARA
e-Procurement
Hadirnya Inpres No. 17 Tahun 2011 tentang Aksi Pencegahan
PERSPEKTIF
dan Pemberantasan Korupsi
Tahun 2012 diperlukan untuk menegaskan bahwa di tahun 2012
PROCUREPEDIA
10 ini e-procurement sudah menjadi
sebuah kewajiban .
OPINI
PROFIL ULP ............................................. 40 ULP PEMKOT SURABAYA
TESTIMONIAL
Usung Profesionalisme
dan Transparansi
TANYA JAWAB
Sejak didirikan tahun 2008, Unit Layanan Pengadaan (ULP)
Pemerintah Kota Surabaya berusaha menghilangkan anggapan
JALAN-JALAN
masyarakat bahwa kehadiran
ULP hanya akan memperpanjang
birokrasi pelelangan.
SEHAT ............................................. 52
MANCANEGARA TOKOH BANGSA
Menekan Korupsi
dengan One Stop e-Proc Portal RESENSI
Di bawah e-Gov Action Plan, pemerintah Singapura membuat layanan publik online satu atap, termasuk di dalamnya
REFLEKSI
program pengadaan barang dan
jasa secara online.
REGULASI
Revisi Perpres No.54/2010
Demi Meningkatkan Penyerapan Anggaran
Pemerintah akhirnya merevisi Perpres No.54 tahun 2010. Revisi ini untuk semakin menyempurnakan regulasi di bidang pengadaan. Tujuannya, demi menghilangkan bottlenecking dan menghilangkan multitafsir yang selama ini membuat penyerapan anggaran terlambat.
K REDIBEL Edisi 02 | Januari-April 2012 3
SuratPembaca
Surat Pembaca dapat Anda kirimkan via email: [email protected] atau melalui fax ke 021-7996033.
MAJALAH KREDIBEL SANGAT INFORMATIF
Pertama-tama saya ucapkan selamat atas terbitnya Majalah Kredibel. Media ini cukup memberikan saya informasi tentang dunia pengadaan, khususnya pengadaan barang dan jasa pemerintah. Banyak hal baru yang saya dapatkan dari majalah ini. Saya berharap agar Majalah Kredibel dapat terus terbit secara konsisten untuk memberi ‘pencerahan’ bagi saya dan masyarakat Indonesia yang awam ten- tang pengadaan. Sekali lagi selamat dan sukses selalu untuk LKPP dan kru Majalah Kredibel.
Tabik,
Zarifa Ardiningrum - Bandar Lampung
Terima kasih atas apresiasi Anda. Kami akan terus berusaha untuk bisa memberikan informasi yang bermanfaat bagi pembaca setia Majalah Kredibel. Tunggu kami di edisi selanjutnya.
USUL RUBRIK
Assalamualaikum wr. wb. Saya sudah membaca edisi perdana Majalah Kredibel. Menurut saya isinya sudah cukup bagus. Usul saya, bagaimana kalau Majalah Kredibel juga ada rubrik yang sifatnya selingan dan ringan? Misalnya ada kartun atau semacam TTS. Jadi pembaca bisa mendapatkan informasi tentang pengadaan de- ngan cara yang beragam.
Demikian usul saya, terima kasih atas dimuatnya surat pembaca ini.
Daiva Arsanti - Surabaya
Wassalamu’alaikum wr. wb. Wah, usulan yang bagus. Kebetulan sekali mulai edisi ini kami sudah bisa mengakomodir sebagian usulan Anda. Silakan simak kartun pengadaan mulai edisi ini. Untuk TTS, sedang kami pertimbangkan. Mudah-mudahan di sajian selanjutnya bisa kami hadirkan. Selamat menikmati sajian kami.
CARA MENDAPATKAN MAJALAH
Pertama kali tahu bahwa ada media tentang pengadaan justru ketika saya sedang ‘googling’ di inter- net. Di website LKPP ternyata ada Majalah Kredibel dan Jurnal Pengadaan keluaran LKPP yang bisa diunduh secara gratis. Sebuah langkah maju yang patut diapresiasi. Saya sudah baca versi digitalnya, khususnya Majalah Kredibel.
Nah, saya sangat tertarik untuk mendapatkan majalah ini untuk versi cetaknya. Bagaimanakah cara- nya? Apakah ada di toko-toko buku terdekat? Kalau saya ingin berlangganan, bagaimana syaratnya? Terima kasih dan sukses selalu untuk Majalah Kredibel.
Rizky Aryasatya - Denpasar
Betul sekali, versi digital Majalah Kredibel memang bisa didapatkan di website LKPP. Untuk versi ce- tak, mohon maaf sekali jika untuk sementara majalah kesayangan kita ini masih terdistribusi secara terbatas. Kami saat ini tengah merancang sistem distribusi bagi majalah ini agar bisa dinikmati lebih luas lagi. Untuk berlangganan, bisa menghubungi Bagian Humas LKPP di email [email protected]. Terima kasih dan sukses selalu juga untuk Anda.
K 4 REDIBEL Edisi 02 | Januari-April 2012
Dari Redaksi
K REDIBEL
EDISI 02/JANUARI-APRIL 2012 Cover: Kota Jakarta dari Kantor LKPP Foto: Himawan Giri Dahlan | Desain & Tata Letak: Arif Haryanto
Kantor Bupati Luwu Utara. Inspirasi pengadaan dari timur. DITERBITKAN OLEH
Lembaga Kebijakan Pengadaan
Pembaca yang Berbahagia,
Barang/Jasa Pemerintah (LKPP)
SME Tower Lt.8 uji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan yang Maha
P Sebuah kebanggaan dan kebahagiaan tersendiri bagi kami www.lkpp.go.id
Jl. Jend. Gatot Subroto Kav.94 Esa yang telah memudahkan kami untuk dapat kembali
Jakarta 12780 hadir menyapa Anda para pembaca Majalah KREDIBEL.
Telp. 021-7991025 Fax. 021-7996033
jika dapat berbagi informasi - khususnya informasi tentang PELINDUNG pengadaan - kepada Anda semua.
Agus Rahardjo Di edisi ini kami sajikan liputan khusus mengenai pengadaan
R E DA K T U R A H L I barang/jasa pemerintah di sebuah kabupaten di utara
Eiko Whismulyadi Provinsi Sulawesi Selatan. Ya, Kabupaten Luwu Utara kami
Himawan Adinegoro pilih sebagai inspirasi tentang bagaimana sebuah praktik
Bima Haria Wibisana pengadaan barang/jasa pemerintah yang baik bisa dilakukan Agus Prabowo Djamaludin Abubakar
meski di tengah keterbatasan, baik secara insfrastruktur maupun dari sisi SDM. Di kabupaten yang berjarak kurang
PEMIMPIN UMUM lebih 400 km dari Makassar ini 100% pengadaan barang/
Salusra Widya jasa pemerintahnya sudah dilakukan secara e-procurement. Jauh sebelum pemerintah pusat mewajibkan minimal 40%
P E M I M P I N R E DA K S I pelaksanaan pengadaan barang/jasa di pemerintah daerah
R Adha Pamekas lewat Sistem Pengadaan Secara Elektronik (SPSE) di tahun
R E DA K S I 2012 ini. Melalui sajian di edisi ini kami ingin kita semua bisa
M Firdaus memetik pelajaran dari Luwu Utara, inspirator dari timur
Suharti Indonesia.
Ratna Ayu Maruti Mustika Rosalina
Selain Luwu Utara, kami juga mendatangi Surabaya. Yohana SP Teman-teman di ULP Pemkot Surabaya berbagi kisah suka-
Ajeng Widi duka mereka dalam mengawal proses pengadaan yang
Gigih Pribadi Himawan Giri Dahlan
profesional dan transparan. Arif Haryanto Akhirnya, mudah-mudahan sajian edisi ini bisa membawa
F O TO G R A F E R manfaat bagi Anda semua. Tak lupa, masukan dan saran
Taufan Juli Pramono Anda senantiasa kami nantikan. Salam Pengadaan!
Tim Humas LKPP
R Adha Pamekas
Redaksi menerima kiriman tulisan dan foto
Pemimpin Redaksi
yang relevan dengan isi majalah ini. Kirim ke [email protected] dan dilengkapi dengan identitas diri yang jelas.
K REDIBEL Edisi 02 | Januari-April 2012 5
Kilas & Peristiwa
Jakarta, KREDIBEL. LKPP bersama Ditjen Pajak membuat nota kesepakatan bersama tentang penyediaan data dan informasi yang berkualitas. Kedua lembaga ini juga sepakat untuk melakukan peningkatan kemampuan teknis yang berkenaan dengan pengadaan barang/jasa pemerintah.
Nota kesepakatan bersama tersebut ditandatangani oleh Kepala LKPP Agus Rahardjo dan Direktur Jenderal Pajak Fuad Rahmany di Kantor LKPP, Jakarta, Jumat (11/11). Kerjasama ini melipui pertukaran data pengadaan barang/jasa pemerintah secara elektronik dan data idenitas wajib pajak.
Seidaknya ada iga manfaat yang bisa diambil lewat kerjasama ini. Pertama, memudahkan Unit Layanan Pengadaan (ULP) atau paniia pengadaan melalui evaluasi kualiikasi lewat pengecekan NPWP. Kedua, proses veriikasi data perpajakan akan menjadi semakin mudah. Terakhir, akan meningkatkan kepatuhan pajak yang pada akhirnya meningkatkan penerimaan pajak negara.
Kepala LKPP Agus Rahardjo mengatakan dengan koordinasi semacam ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang signiikan kepada negara dan mengurangi beban birokrasi. “Kerjasama ini diharapkan akan mempermudah dan idak terlalu birokrais sehingga pada waktu lelang, pengusaha idak perlu datang ke kantor pajak hanya untuk mengurus surat keterangan iskal NPWP,” ujarnya. [K]
LKPP dan Ditjen Pajak Sepakati Pertukaran Data
Nov
LPSE Kawal Pengadaan Bebas Korupsi
Bali, KREDIBEL. Menyongsong kewajiban menggunakan e-procurement atau lelang elektronik di tahun 2012, LKPP menyelenggarakan Rapat Koordinasi Tingkat Nasional ke-7 LPSE di Bali (21- 23/11).
Pertemuan yang dihadiri oleh Kepala LKPP, jajaran Eselon I dan II LKPP, KPK, Wakil Menteri PAN & Reformasi Birokrasi, Pejabat Provinsi Bali, serta perwakilan LPSE seluruh Indonesia. Tema Rakornas kali ini adalah “Bersatu Mengawal Pengadaan Bebas Korupsi”.
Dengan dibuatnya sistem pengadaan secara elektronik dirasa cukup mampu menekan peluang korusi dalam pengadaan barang/jasa di lingkungan pemerintah. “Dengan e-procurement, penghematan anggaran negara yang dihasilkan tahun ini mencapai sekitar 12% atau sekitar Rp 4 triliun,” ucap Kepala LKPP Agus Rahardjo.
Agus berharap di tahun 2012 dengan kewajiban menggunakan sistem e-procurement akan mendorong kegiatan lelang elektronik di seluruh instansi pemerintah.
Selain mengkampanyekan pengadaan yang bebas korupsi, rakornas ini juga bertujuan mengkoordinasikan kesiapan LPSE dalam menyongsong kewajiban e-procurement di tahun anggaran 2012 sebagai amanat Peraturan Presiden Nomor 54 tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/ Jasa Pemerintah pasal 131. [K]
Nov
K 6 REDIBEL Edisi 02 | Januari-April 2012
Nov Nov
22
22
LKPP-ADB Gelar Konferensi Dukung Penerapan
e-Proc se-Asia-Pasiik e-Gov dengan e-Monev
Bali, KREDIBEL. LKPP dan Asian Development Bank Pekanbaru, KREDIBEL. LKPP - dalam hal ini (ADB) menggelar Konferensi Pengadaan Barang/
Direktorat Monitoring dan Evaluasi - akan Jasa Pemerintah secara Elektronik atau e-GP se-
menerapkan sistem monitoring secara online Asia-Pasiik di Bali (22-24/11). Konferensi yang
pengadaan barang/jasa pemerintah pada tahun bertemakan “e-GP for Efecive Public Procurement”
2012.
ini dihadiri lebih dari 140 peserta dari 33 negara se-Asia-Pasiik, termasuk dari beberapa negara di
Sistem monitoring secara online (e-Monev) luar kawasan Asia-Pasiik.
merupakan pengembangan dan terobosan dari sistem monitoring manual yang telah dimiliki LKPP
Pertemuan mulilateral ini bertujuan sebagai sebelumnya. Melalui sistem ini, diharapkan kinerja ajang berbagi pengalaman dan pembelajaran
proses pengadaan barang/jasa pemerintah akan bagi negara-negara yang menerapkan sistem
meningkat.
lelang elektronik dalam pengadaan barang/jasa pemerintah. Kegiatan ini juga diharapkan mampu
Dalam pembukaan Sosialisasi Monitoring secara menghasilkan roadmap dan acion plan yang akan
Online di Pekanbaru, Depui Bidang Monitoring- disepakai oleh masing-masing perwakilan negara
Evaluasi dan Pengembangan Sistem Informasi LKPP yang hadir.
Bima Haria Wibisana memaparkan bahwa e-Monev merupakan penyempurnaan kesisteman yang
Kepala LKPP Agus Rahardjo mengatakan pengadaan
berbasis elektronik.
barang/jasa secara elektronik telah memainkan peran pening dalam reformasi dan eisiensi
“ e-Monev idak hanya berisi informasi pelaksanaan pengadaan barang/jasa pemerintah di Indonesia.
pengadaan barang/jasa pemerintah saja, namun melipui kesatuan bussines process. Diharapkan
Sementara Dirut Kantor Layanan Operasional Pusat dengan e-Monev adanya indak lanjut yang cepat ADB Hamid Syarif mengatakan, tender elektronik
agar menyempurnakan kebijakan” kata Bima. merupakan agenda yang sangat pening untuk menekan campur tangan pihak keiga dalam proses
Sistem ini akan menyempurnakan fungsi pengadaan barang/jasa pemerintah.
manajemen pemerintah yang tergabung dalam electronic government yang melipui e-Planning,
“Campur tangan manusia diiadakan atau paling e-Budgeing, e-Implementaion, e-Monev, dan idak telah diminimalisir sehingga mampu menekan
e-Audit. [K]
peluang terjadinya praktek korupif. Ini adalah aspek yang paling pening,” kata Hamid. [K]
K REDIBEL Edisi 02 | Januari-April 2012 7
Jakarta, KREDIBEL. LKPP telah menyelesaikan Pilot Survey Compliance Performance Indicator (CPI) atau Indikator Kepatuhan Kerja Pengadaan Barang/ Jasa Pemerintah selama tahun 2010. Pemaparan hasil survei yang dilakukan Direktorat Iklim Usaha dan Kerjasama Internasional LKPP ini dilakukan di Jakarta (07/12). Hasilnya, kompetensi staf pengadaan di sejumlah wilayah Indonesia terbilang kurang memuaskan dan harus diingkatkan.
Direktur Iklim Usaha dan Kerjasama Internasional LKPP Sarah Sadiqa mengatakan, 78,1% personil pengadaan yang pernah terlibat sebagai paniia pengadaan hanya 75,6% diantaranya yang telah memiliki seriikat keahlian di bidang pengadaan. Dari jumlah tersebut, paniia pengadaan yang memiliki seriikat L2 sebanyak 64,5%, sementara yang berseriikat L4 sebanyak 35,5% serta belum satupun yang memiliki seriikat L5.
Hasil survey juga mengungkapkan, hanya sekitar 34,6% persen dari pengelola pengadaan yang memiliki dokumen perencanaan pengembangan kapasitas SDM pengadaan. Angka ini terbilang kecil karena pengembangan kapasitas SDM pengadaan masih menyatu dengan kepegawaian, sehingga pada prakteknya idak banyak kepegawaian yang memiliki rencana pengembangan SDM di bidang pengadaan. “Ini menjadi pemikiran tersendiri bagi kita, apakah naninya tetap menyatu dengan kepegawaian atau akan dipisah,” ujar Sarah Sadiqa. [K]
Kompetensi Staf Pengada- an Kurang Memuaskan
Des
Harga Kendaraan Plat Merah Lebih Murah
Jakarta, KREDIBEL. Kepala LKPP Agus Rahardjo menegaskan, harga kendaraan bermotor untuk pemerintah melalui pembelian langsung akan lebih murah dari plat hitam.
“Sebelum ada pembelian langsung, harga kendaraan plat merah cenderung melebihi harga standar biaya umum”, kata Agus dalam konferensi pers penandatanganan kerja sama pembelian langsung kendaraan bermotor pemerintah tahun 2012 di Hotel Mercure, Jakarta, Rabu (01/02).
Untuk mendorong persaingan sehat, pemerintah telah memberikan kesempatan kepada seluruh Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) untuk ikut menandatangani perjanjian kerjasama pembelian langsung kendaraan bermotor.
Di tahun 2011, melalui 13 ATPM yang mewakili 9 merek kendaraan bermotor di Indonesia, tercatat total transaksi untuk pembelian kendaraan bermotor pemerintah sebesar Rp 373 miliar dengan jumlah pembelian 1.732 unit di seluruh Indonesia.
Untuk tahun ini, penandatanganan kerjasama pembelian langsung kendaraan bermotor pemerintah diikui oleh 43 ATPM yang mewakili 15 merek kendaraan. Terdiri dari penyedia roda empat (22 penyedia), roda dua (19 penyedia), serta bus dan truk (2 penyedia). [K]
Feb
Kilas & Peristiwa
K 8 REDIBEL Edisi 02 | Januari-April 2012
Feb Feb
Rapat Teknis Revisi Sulut Komitmen 100% Perpres No.54/2010
Pengadaan Lewat e-Proc
Jakarta, KREDIBEL. LKPP melakukan pembahasan Manado, KREDIBEL. Gubernur Sulawesi Utara usulan revisi Perpres No.54 tahun 2010 tentang
Sinyo Harry Sarundajang berkomitmen agar 100% Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah dengan
pengadaan barang/jasa pemerintah (PBJP) Provinsi menggelar rapat teknis bersama 35 Kementerian
Sulut dibelanjakan melalui Layanan Pengadaan dan Lembaga seluruh Indonesia di Jakarta (08/02).
Secara Elektronik (LPSE).
Rapat teknis ini dipimpin oleh Depui Bidang “Saat ini pengadaan barang/jasa di Provinsi Pengembangan Strategi dan Kebijakan LKPP
Sulut masih semi e-procurement, namun pada Himawan Adinegoro yang didampingi oleh Direktur
tahun 2012 keniscayaan bagi kami menuju f ull Kebijakan Pengadaan Umum LKPP Setya Budi
e-procurement ”, ujar Sinyo Harry Sarundajang pada Arijanta. “Revisi Perpres No. 54 ini dilakukan untuk
pembukaan pertemuan koordinasi implementasi mempercepat penyerapan anggaran negara dan
pengadaan secara elektronik melalui LPSE dengan juga memperjelas isi perpres,” kata Setya.
bupai/walikota se-Provinsi Sulawesi Utara yang bekerjasama dengan LKPP di Manado (09/02).
Seperi diketahui, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada tahun lalu mengeluhkan
Tindak lanjut dari penerapan full e-procurement minimnya penyerapan anggaran oleh kementerian/
di Provinsi Sulut adalah mendorong terbentuknya lembaga maupun oleh pemerintah provinsi,
LPSE di 7 kabupaten yang belum mempunyai LPSE. kabupaten/kota. Salah satu hal yang disorot dalam minimnya penyerapan anggaran adalah adanya
Sinyo Harry Sarundajang menambahkan tentang keluhan berbagai pihak mengenai aturan dalam
peningnya pimpinan daerah menerapkan iga Perpres No. 54 yang dinilai terlalu ketat.
prinsip, yaitu full disclosure, pengendalian internal, dan pengelolaan keuangan daerah melalui prinsip
Usulan revisi dilakukan setelah melalui kajian akuntabilitas. Menurutnya, komitmen pimpinan im independen yang berasal dari iga perguruan
daerah sangat pening karena sistem apapun yang inggi, yaitu Unpad, ITB, dan Undip. Berdasarkan
dibuat jika komitmen longgar makan akan bubar. penilaian im pengkaji independen, beberapa peraturan yang perlu mengalami perubahan
Melalui kegiatan ini akan dapat mengideniikasi antara lain soal jaminan uang muka dan kewajiban
dan mendorong kemajuan implementasi seriikasi anggota Pokja, ULP dan Pejabat Pembuat
pengadaan secara elektronik di provinsi yang Komitmen (PPK). Revisi ini rencananya rampung
pertama kali mendapatkan opini Wajar Tanpa bulan Maret dan akan segera diimplementasikan
Pengecualian (WTP) dari BPK ini, serta menciptakan setelah mendapat persetujuan dari Presiden. [K]
forum komunikasi antar-LPSE di Sulut. [K]
K REDIBEL Edisi 02 | Januari-April 2012 9
FOKUS UTAMA INPRES NO.17 TAHUN 2011 MENEGASKAN (KEMBALI) WAJIBNYA E-PROCUREMENT
P ini merupakan lanjutan Inpres Nomor 9 Tahun 7 aksi di bidang kerja sama internasional dan
emerintah menerbitkan Inpres Nomor 17 ini terdiri atas 82 aksi bidang pencegahan, 6 aksi Tahun 2011 tentang Aksi Pencegahan dan
di bidang penegakan hukum, 5 aksi di bidang Pemberantasan Korupsi Tahun 2012. Inpres
penyusunan peraturan perundang-undangan,
2011 tentang Aksi Pencegahan dan Pemberan- penyelamatan aset, 4 aksi di bidang pendidikan tasan Korupsi Tahun 2011. Dalam dua Inpres ini,
dan penyebaran budaya anti korupsi, dan 2 aksi di pemerintah mengimplementasikan enam strategi
bidang pelaporan.
sesuai rekomendasi United Nation Convention Terdapat dua poin utama yang terkait dengan Against Corruption (UNCAC), yaitu pencegahan pengadaan barang dan jasa pemerintah serta pada lembaga penegak hukum, pencegahan
pada lembaga lainnya, penindakan, harmonisasi LKPP sebagai instansi penanggung jawab. Per- tama, pelaksanaan whistleblower system pada
peraturan perundang-undangan, penyelamatan aset hasil korupsi, kerja sama internasional, dan
instansi pemerintah dalam proses pengadaan barang dan jasa, dengan target penyelesaian April
pelaporan. 2012. Kedua, pelaksanaan transparansi proses Rencana aksi 2012 ini lebih menitikberatkan pada
pengadaan badan publik pemerintah, dengan upaya pencegahan. Secara rinci, 106 rencana aksi
target penyelesaian Desember 2012.
K 10 REDIBEL Edisi 02 | Januari-April 2012
Poin kedua ini secara khusus menargetkan bahwa dalam APBN/APBD tahun 2012, sekurang- kurangnya 75 persen dari seluruh belanja Kementerian/Lembaga dan 40 persen belanja Pemerintah Daerah (Provinsi/Ka- bupaten/Kota) yang dipergunakan untuk peng- adaan barang dan jasa wajib menggunakan SPSE melalui LPSE sendiri atau LPSE terdekat. Instruksi yang lebih dikenal dengan Inpres 75-40 ini secara langsung “memaksa” bagi terselenggaranya pen- erapan lelang secara elektronik (e-procurement).
“Beberapa kewajiban di tahun 2012 berkaitan dengan e-procurement, yaitu ditargetkan 40 persen anggaran pengadaan daerah dan 75 persen anggaran pengadaan instansi pusat diwajibkan melalui e-procurement. Selain pe- nerapan e-procurement, Inpres 17 Tahun 2011 juga memandatkan pematangan sistem whistleblower di dalam situs pengadaan. Sistem ini memungkin- kan terjadinya koreksi di dalam proses pengadaan barang/jasa pemerintah,” terang Kepala LKPP Agus Rahardjo.
Menurut Direktur e-Procurement LKPP Ikak G Patriastomo, hadirnya Inpres No.17 Tahun 2011 diperlukan untuk menegaskan bahwa di tahun 2012 ini e-procurement sudah menjadi sebuah ke- wajiban. “Kondisi di setiap instansi berbeda-beda, baik dari komitmennya ataupun cara berpikirnya. Ada kepala daerah, menteri, atau kepala lem- baga yang begitu mendengar tentang perlunya e-procurement langsung menanggapi dengan positif. Sehingga ada beberapa tempat yang prak- tis sudah menggunakan e-procurement secara 100 persen melalui LPSE. Tapi ada juga yang selama ini masih wait and see, masih menunggu. Kalau tidak ada kewajiban ya nanti-nanti dulu. Nah, bagi tempat-tempat yang resisten seperti ini, Inpres ini perlu sebagai penegasan bahwa pada 2012 e- procurement itu harus,” jelas Ikak.
Mengenai kesiapan bagi K/L/D/I untuk melaksana- kan Inpres ini, Ikak yakin bahwa amanat untuk merealisasikan e-procurement bisa berjalan de- ngan baik. “Kalau kita melihat secara luas, apakah Indonesia siap e-procurement? Saya bilang siap. Karena tidak ada alasan bagi siapapun hari ini untuk tidak lelang secara elektronik. Kenapa saya
bisa bilang begitu? Ka- rena LPSE sudah ada di seluruh Indone- sia. Jadi apa yang menyebab- kan orang tidak mau e-procurement, pasti ada hal lain di luar kesiapan infrastruktur LPSE,” tegas Ikak. “LPSE adalah salah satu strategi kunci dalam e-procurement Harusnya implementasi 100 persen e-procurement bisa dicapai,” imbuh pria yang lahir di Klaten, Jawa Tengah ini.
Mengingat aturan ini sebatas instruksi, menurut Ikak diperlukan mekanisme insentif dan disinsen- tif bagi pelaksanaan instruksi ini. “Kalau tidak ada mekanisme seperti itu maka instruksi ini agak sulit tercapai, sebab wewenang LKPP terbatas hanya sampai pada sosialisasi. LKPP tidak bisa memberi sanksi atau insentif, yang bisa dilakukan hanya memfasilitasi,” katanya.
Dalam upaya sosialisasi memasikan e-procure- ment, LKPP juga melakukannya ke kalangan dunia usaha. Dunia usaha merupakan faktor penting bagi implementasi. LKPP mendorong, memfasili- tasi, mengakselerasi, mengkampanyekan, serta membangun kekritisan dunia usaha, sehingga mereka (dunia usaha) bisa menjadi unsur pene- kan adanya e-procurement. Ini merupakan salah satu peran LKPP untuk membangun kesadaran dari semua pihak yang memiliki kepentingan. Jika itu semua bisa terbangun maka otomatis akan menekan implementasi e-procurement.
Selain ke dunia usaha, LKPP juga menggandeng lembaga lain. “Tugas utama LKPP meskipun keli- hatannya kecil namun perlu penanganan yang be- sar. Kami perlu membuat MoU dengan KPK, BPK, hingga Kepolisian. Kami perlu melatih inspek- torat, memberdayakan social media. Itu adalah bagian dari tugas besar LKPP untuk sosialisasi dan mempercepat implementasi,” tegasnya. [K]
Ikak G Patriastomo
Tidak ada alasan bagi siapapun hari ini untuk tidak lelang secara elektronik. Karena LPSE sudah ada di seluruh Indonesia. Jadi apa yang
menyebabkan orang tidak mau e- procurement, pasti ada hal lain di
luar kesiapan infrastruktur LPSE.
K REDIBEL Edisi 02 | Januari-April 2012 11
FOKUS UTAMA 2012, TAHUN WAJIB E-PROCUREMENT
P jasa pemerintah sudah menjadi kewajiban untuk (Pemda) wajib melaksanakan pengadaan
erpres No.54 Tahun 2010 menyatakan Secara Elektronik (LPSE) sekurang-kurangnya bahwa pelaksanaan lelang secara elektronik
75 persen dari seluruh nilai pengadaan K/L. (e-procurement) pengadaan barang dan
• Mulai tahun 2012 Pemerintah Daerah
dimulai pada tahun anggaran 2012, meskipun barang/jasa secara elektronik melalui LPSE hanya untuk sebagian saja dan tidak harus untuk
sekurang-kurangnya 40 persen dari seluruh keseluruhan paket.
nilai pengadaan Pemda. • Nilai pengadaan barang/jasa yang dimaksud
Pada 19 Desember 2011, pemerintah menerbit- pada butir pertama dan kedua adalah seluruh kan Inpres Nomor 17 Tahun 2011 tentang Aksi
anggaran yang digunakan untuk pengadaan Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Tahun
barang/jasa baik melalui swakelola maupun 2012. Di dalamnya terdapat poin yang makin
penyedia barang/jasa dengan penghitungan menguatkan dan menegaskan kewajiban meng-
persentase belanja K/L dan Pemda seba- gunakan sistem e-procurement. Ketentuannya, gaimana tercantum pada lampiran Surat pada tahun anggaran 2012 sekurang-kurangnya
Edaran ini.
75 persen dari seluruh belanja Kementerian/Lem- • K/L dan Pemda agar mengirimkan Rencana baga (K/L) dan 40 persen belanja Pemda yang
dipergunakan untuk pengadaan barang/jasa wajib Umum Pengadaan (RUP) kepada LKPP untuk menggunakan e-procurement. Sebagai tindak
ditayangkan pada Portal Pengadaan Na- lanjut Inpres tersebut, Kepala LKPP mengeluar-
sional melalui email [email protected] kan Surat Edaran Nomor 17/KA/02/2012 tentang
selambat-lambatnya tanggal 31 Maret 2012. Kewajiban Pengadaan Barang/Jasa Secara Elek-
• Unit Layanan Pengadaan/Panitia Pengadaan tronik.
dapat melaksanakan pengadaan barang/jasa secara elektronik dengan menggunakan LPSE
Berikut kutipan surat edaran tersebut yang
terdekat.
terkait dengan e-procurement: • Gubernur/Bupati/Walikota dalam rangka • Mulai tahun 2012 Kementerian/Lembaga (K/L)
memberikan pelayanan kepada pelaku usaha, wajib melaksanakan pengadaan barang/jasa
Unit Layanan Pengadaan/Panitia Pengadaan secara elektronik melalui Layanan Pengadaan
perlu segera membentuk LPSE. [K]
K 12 REDIBEL Edisi 02 | Januari-April 2012
FOKUS UTAMA WHISTLEBLOWER SYSTEM UNTUK PENCEGAHAN, BUKAN BALAS DENDAM
M adalah kasus yang terkait dengan pengadaan Aksi Pencegahan dan
enurut pengaduan yang masuk ke
di LKPP ini juga merupakan
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK),
salah satu amanat Inpres No.
ternyata hampir 80 persen diantaranya
17 Tahun 2011 tentang
barang dan jasa pemerintah. Data serupa juga
Pemberantasan
diindikasikan oleh Komisi Pengawasan Persa-
Korupsi Tahun
ingan Usaha (KPPU), dimana 80 persen laporan
yang masuk terkait dengan masalah pengadaan. Memang, pengadaan barang dan jasa pemerintah merupakan ‘lahan basah’ untuk terjadinya praktik korupsi, karena melibatkan banyak pihak dan juga melibatkan sebagian besar anggaran institusi pemerintah. Dalam prosesnya, sangat terbuka ke- mungkinan praktik-praktik kotor terjadi di setiap
“Kebanyakan tahapan pengadaan.
persoalan di pengadaan mungkin karena adanya konspirasi dari pelaksana Di tengah situasi tersebut, terkadang ada pihak
pengadaan dengan penyedia barangnya. Dengan yang ingin melaporkan dan mengungkapkan
melihat perkembangan selama ini dimana gerak- terjadinya penyimpangan atau pelanggaran
an antikorupsi mulai menggeliat dan semakin dalam proses pengadaan barang dan jasa. Selama
banyaknya masyarakat yang punya keinginan ini laporan lebih banyak berbentuk tertulis dan
untuk mengadukan penyimpangan di lapangan berasal dari pihak luar, seperti masyarakat umum
namun tidak mempunyai saluran, maka whistle- ataupun kalangan LSM. Tentunya penyelidikan
blower system ini dibentuk untuk mengefektikan dan pengungkapan penyimpangan dan praktik
pengaduan-pengaduan yang ada. Selama ini korupsi akan lebih sulit serta memakan waktu
laporan hanya berupa surat kaleng maupun dari lebih lama dibandingkan jika ada whistleblower
sumber tidak jelas lainnya,” ujar Iskandarsyah, alias orang dalam sebagai pembongkar kasus.
Kasubdit Saksi Ahli Direktorat Penanganan Per- Oleh karena itulah, LKPP membentuk whistle-
masalahan Hukum LKPP.
blower khusus pengadaan barang/jasa pemerin- tah, dengan meluncurkan website resmi di www.
”Pasti ada saja celah untuk memanipulasi proses wbs.lkpp.go.id. Keberadaan sistem whistleblower
pengadaan barang/jasa pemerintah. Celah-celah
KIRIM PENGADUAN KIRIM FILE PENDUKUNG MEMANTAU SITUS PENGADUAN
WHISTLEBLOWER BUKA
VERIFIKATOR
KOTAK KOMUNIKASI
MEMERIKSA DATA PENGADUAN MEMINTA BUKTI TAMBAHAN
K REDIBEL Edisi 02 | Januari-April 2012 13 K REDIBEL Edisi 02 | Januari-April 2012 13
Menurut Deden, sapaan akrab Djamaludin, whistleblower ini lalu dibimbing dan diarahkan oleh LKPP dalam mengumpulkan bukti-bukti terkait dugaan penyimpangan pengadaan barang dan jasa, bisa berupa foto, rekaman percakapan, atau dokumentasi. “Whistleblower melaporkan, kita arahkan, kita buat dia mengumpulkan barang bukti. Secara sistem juga jika ada laporan-laporan, fotokopi, bentuk tertulis, dan lain sebagainya, itu akan kita modify. Yang terpenting adalah kita bisa menarik kesimpulannya. Langkah ini sekali lagi diambil untuk melindungi identitas si pelapor, karena gaya orang menulis akan ketahuan siapa orang ini sebenarnya. Oleh karena itu jika ada laporan yang masuk dalam sistem, veriikator yang akan memodiikasi supaya orang ini (pe-
lapor) tidak ketahuan iden- titasnya. Baik dari pengung- kapan sendiri maupun dari dokumen- dokumen yang muncul,” terang Deden.
Setelah me- nerima laporan dari whistle- blower, veri- ikator akan menyerahkan kepada tim penelaah. Dari tim penelaah bisa diam- bil keputusan apa yang akan dilakukan. “Apakah laporan ini sifatnya itnah atau fakta. Tim pene- laah bisa meminta tim veriikator untuk meleng- kapi data untuk memperkuat laporan. Nanti pihak veriikator akan berkomunikasi dengan si pelapor melalui kotak komunikasi. Kotak komunikasi ini hanya bisa dibuka oleh yang bersangkutan,
KOTAK KOMUNIKASI
BUKA KOTAK KOMUNIKASI
(BUAT NAMA SAMARAN & PASSWORD)
BUAT PENGADUAN
WBS PBJ
LOGIN
CEK FORM CEK LENGKAP
EDIT
TIDAK LENGKAP
ISI FORM
LIHAT PENGADUAN
LOG OUT
OPSI
LIHAT STATUS
PENGADUAN STATUS
TAMBAHKAN INFORMASI,
KETERANGAN ATAU FILE TAMBAHAN PENDUKUNG,
SIMPAN
DATA PENGADUAN
- INSTANSI - PERIHAL PENGADUAN * - NAMA PAKET KEGIATAN * - WAKTU TERJADI - DUGAAN YANG TERLIBAT - SAKSI - URAIAN PENGADUAN * - LAMPIRAN DATA PENDUKUNG
TERDAFTAR
INFORMASI TAMBAH
ALUR PENGADUAN MELALUI WHISTLEBLOWER SYSTEM
Djamaludin Abubakar
K 14 REDIBEL Edisi 02 | Januari-April 2012 K 14 REDIBEL Edisi 02 | Januari-April 2012
lah...
dokumen ini dilakukan sampai verikator dan lower adalah orang d alam Kementeri an/Lembaga/ g memiliki
Daftar Isti
penelaah merasa yakin bahwa laporan tersebut
Satuan Kerja Pe rangkat Daerah /Institusi lain yan uatan yang bukan itnah tetapi fakta,” tegas Deden.
Whistleb
informasi/akses informasi dan m engadukan perb barang/ proses pengadaan terindikasi peny impangan dalam dalam organisas i pengadaan
Pengaduan yang bisa disampaikan whistleblower jasa pemerintah yang terjadi di orang tersebut bekerja; adalah pengadaan yang menggunakan Perpres
apkan Pegawai Negeri Sipil yang ditet aan barang/Jasa Peme- No. 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/
tempat dimana
Jasa Pemerintah. “Kriterianya, pertama kasus itu Kepala Lembaga Kebijakan Pengad kasi dan veriikas i data
Veriikator adalah
rintah untuk m elakukan komuni an whistleblowe r; berdampak luas pada masyarakat. Kedua, untuk
serta informasi yang disampaik kan Kepala Lem baga di pusat, hanya kasus pengadaan di atas Rp 10
Penelaah adalah tim yang ditetap Pemerintah unt • uk miliar rupiah yang diproses. Ketiga, pengadaan
aan Barang/Jasa paikan Kebijakan Pengad laahan terhadap kasus yang disam
yang dilaksanakan menggunakan Perpres No.
melakukan pene
54/2010. Jadi kalau masih menggunakan Keppres
whistlebl ower.
No. 80/2003 kami tidak bisa memprosesnya,” kata Iskandarsyah.
balas Pengaduan dari whistleblower ini nantinya akan
dendam. “Sistem whistle- ditindaklanjuti oleh LKPP, untuk kemudian dite-
blower ini ada justru untuk melindungi proses ruskan ke APIP K/L/D/I dan/atau instansi pene-
pengadaan agar jangan sampai jadi kasus pidana. gak hukum. Pada tahap awal ini, whistleblower
Jadi lebih untuk membangun self-correction. system pengadaan barang/jasa pemerintah masih
Untuk mencegah penyimpangan dari awal, mulai terpusat di LKPP. Ke depan, whistleblower system
dari penyimpangan administrasi jika ditemkan. diharapkan dapat terpasang di setiap kemente-
Kita tidak mau ini berlanjut hingga kontrak rian, lembaga, serta pemerintah daerah baik di
selesai, menjadi kasus pidana, dan masuk dalam provinsi maupun kabupaten/kota.
ranah kerugian negara. Nah, kita kembangkan sis- tem whistleblower ini ke arah sana. Tidak seperti
Menurut Deden, sistem whistleblower LKPP ini se- persepsi selama ini, bahwa whistleblower adalah benarnya diletakkan lebih sebagai suatu tindakan
untuk menghukum orang yang sudah melakukan preventif, bukan sebagai suatu tindakan untuk
penyimpangan pidana,” tutur Deden. [K]
Perlindungan Whistleblower Hak perlindungan whistleblower berupa:
1. Identitas dirahasiakan baik oleh sistem maupun mekanisme. 2. Tidak menjadikan yang bersangkutan sebagai saksi pada kasus yang diadukan kecuali yang ber- sangkutan bersedia/setuju menjadi saksi. 3. Perlindungan atas hak-hak saksi dan pelapor sebagaimana diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan. 4. Dalam hal whistleblower memerlukan perlindungan hukum dan perlindungan dari tindakan-tindak- an intimidatif lainnya, pejabat yang berwenang dapat menyampaikan permintaan perlindungan secara tertulis yang ditujukan kepada Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK).
Penghargaan Whistleblower Peraturan Pemerintah No.71 Tahun 2000 tentang Tata Cara Peran Serta Masyarakat dan Pemberian Penghargaan dalam Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Pasal 7 jo Pasal 9 menyata- kan: “Setiap orang, organisasi masyarakat, LSM yang telah berjasa dalam usaha membantu upaya pencegahan atau pemberantasan tindak pidana korupsi berhak mendapat penghargaan berupa piagam atau premi (sebesar 2% dari nilai kerugian keuangan negara yang dikembalikan).”
K REDIBEL Edisi 02 | Januari-April 2012 15
TATA CARA PENGELOLAAN PENGADUAN ORANG DALAM
(WHISTLEBLOWER)
PADA PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH
1. Whistleblower menyampaikan pengaduan melalui link whistleblower system; berkomunikasi dengan veriikator LKPP melalui kotak (box) komunikasi di dalam whistleblower system disertai dengan alat bukti konkret.
2. Veriikator menerima pengaduan whistleblower melalui sistem elektronik (whistleblower system);
a. Veriikator menerima laporan dari whistleblower melalui sistem elektronik berupa bukti permulaan yang dapat mendukung atau menjelaskan adanya pe- nyimpangan ketentuan dan prosedur, penyalahgunaan wewenang dan/atau KKN, berupa:
1. Data/dokumen;
2. Gambar; dan/atau
3. Rekaman
b. Veriikator membuat resume pengaduan dengan menyembunyikan identitas peng- adu.
c. Veriikator meminta tambahan alat bukti kepada whistleblower melalui “ko- tak komunikasi”. Hasil konirmasi tersebut akan tersimpan dalam “kotak komunikasi”.
3. Administrator menentukan penelaah resume pengaduan;
a. Hasil resume pengaduan yang telah tersimpan di “kotak komunikasi” disam- paikan kepada administrator.
b. Administrator menentukan penelaah resume pengaduan.
c. Administrator menyempaikan resume pengaduan kepada penelaah melalui “ko- tak komunikasi”.
4. Penelaah melakukan telaah terhadap resume pengaduan;
a. Penelaah melakukan telaah terhadap materi resume pengaduan yang akan menghasilkan materi pengaduan.
b. Penelaah mengadakan rapat panel diskusi terhadap resume pengaduan jika penelaah tidak menemukan jawaban yang tepat atas resume pengaduan terse- but yang dihadiri oleh seluruh veriikator dan administrator.
c. Penelaah meminta tambahan alat bukti kepada administrator yang akan dis- ampaikan kepada veriikator melalui “kotak komunikasi”. Veriikator akan meminta tambahan alat bukti kepada whistleblower melalui “kotak komuni- kasi”.
d. Penelaah memberikan hasil telaahan resume pengaduan kepada Pimpinan LKPP yang akan diteruskan kepada Kepala LKPP.
5. Kepala LKPP menindaklanjuti hasil telaah resume pengaduan; Kepala LKPP menyampaikan hasil telaahan yang perlu ditindaklanjuti kepada APIP K/L/D/I dan/atau instansi berwenang.
Waktu Pelaksanaan:
Total waktu pelaksanaan sejak data lengkap diterima hingga menjadi kertas kerja dilaksanakan selama 24 hari kerja atau 192 jam kerja.
K 16 REDIBEL Edisi 02 | Januari-April 2012
FOKUS UTAMA KABUPATEN LUWU UTARA, SULAWESI SELATAN INSPIRASI PENGADAAN
DARI TIMUR
U dari Makassar, ibukota Sulawesi Selatan. Namun Daerah dengan Sistem e-Procurement.
ntuk menuju Masamba, ibukota kabupa- didasarkan pada terbitnya Peraturan Bupati ten Luwu Utara, diperlukan waktu hampir
No. 14 Tahun 2009 tentang Pelaksanaan Proses
12 jam perjalanan darat menggunakan bus Pemilihan Penyedia Barang dan Jasa Pemerintah
siapa kira, meski tidak mudah untuk mencapai Luwu Utara, banyak daerah lain yang “belajar”
Awalnya, sistem e-procurement yang digunakan tentang pengadaan barang dan jasa pemerin-
oleh Luwu Utara mengadopsi sistem yang dikem- tah di kabupaten yang berada di utara Provinsi
bangkan oleh Pemerintah Kota Surabaya. Pemda Sulawesi Selatan ini.
Luwu Utara secara khusus melakukan studi ban- ding dan pelatihan di Surabaya.
Bisa dikatakan, Kabupaten Luwu Utara yang baru berusia 13 tahun ini adalah pelopor kabu-
“Sangat penting untuk mengetahui lebih banyak paten di Indonesia yang mengadopsi konsep full
informasi tentang e-procurement serta memper- e-procurement dengan melelang seluruh paket
oleh gambaran secara lebih komprehansif dalam pengadaannya melalui sistem lelang secara
persiapan maupun pelaksanaan e-procurement. elektronik. Langkah Luwu Utara dalam menga-
Untuk itu sejumlah pejabat eksekutif maupun dopsi dan mewajibkan pemakaian e-procurement
legislatif Pemkab Luwu Utara melakukan studi
K REDIBEL Edisi 02 | Januari-April 2012 17 K REDIBEL Edisi 02 | Januari-April 2012 17
Palallo, Kepala Dinas Kominfobudpar Luwu Utara yang juga Kepala LPSE Pemkab Luwu Utara.
Kunjungan ke Surabaya menghasilkan Memoran- dum of Understanding (MoU) antara Pemkab Luwu Utara dengan Pemkot Surabaya, yang mengatur proses adopsi e-procurement melalui Training of Trainers (ToT) bagi para panitia dan penyedia barang dan jasa, serta pengelola sekre- tariat e-procurement yang dilaksanakan di Kota Surabaya dan Kota Banjar Baru.
Hasilnya, Luwu Utara berhasil melakukan soft launching e-procurement dengan alamat di www. eproc.luwuutara.go.id yang dilaksanakan pada tanggal 18 Februari 2009. Launching ini ditandai dengan lelang perdana tujuh paket pengadaan dengan nilai total Rp 6,7 miliar.
Selanjutnya, semua pengadaan barang dan jasa di Luwu Utara dengan nilai minimal Rp 100 juta wajib melalui e-procurement. Dengan penerapan
sistem ini, Kabu- paten Luwu Utara pada tahun 2009 berhasil meng- hemat dengan eisiensi anggaran sebesar 10,70 persen dari 235 paket pekerjaan
yang dilelang dengan total anggaran Rp 133,9 miliar.
Setelah setahun menggunakan sistem ‘ala’ Sura- baya, Pemkab Luwu Utara menilai masih terdapat beberapa kelemahan. Sehingga sejak 18 Februari 2010, Luwu Utara secara resmi bermigrasi ke sis- tem full e-procurement yang dikembangkan oleh LKPP, melalui website www.lpse.luwuutara.go.id. Untuk mengantisipasi sitem baru ini, Pemkab Luwu Utara kembali melakukan pelatihan, sosial- isasi, serta simulasi terhadap sistem ini.
“Sistem yang dikembangkan LKPP ini memang baru, namun sistem baru ini dapat lebih mudah dipahami karena pada prinsipnya tidak jauh berbeda dengan sistem sebelumnya. Hanya saja struktur organisasi Sekretariat Layanan e-Pro- curement berubah menjadi Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE),” ujar Arief.
Dengan sistem LPSE ini, pada 2010 Luwu Utara berhasil mencapai eisiensi anggaran sebesar 6,71 persen dari 97 paket pekerjaan yang dilelang, dengan total anggaran Rp 83,88 miliar.
Infrastruktur teknologi
Khusus untuk mendukung pelaksanaan layanan e-procurement, Pemkab Luwu Utara melalui APBD-P 2008 mulai memfokuskan pengadaan infrastruktur dan teknologi informasi (TI), training
Status Transaksi LPSE Luwu Utara (2009-2011)
2011 1 Jumlah Tender/Paket
235 97 226 2 Nilai Pagu (Rp)
151.282.923.096 3 Paket Selesai
196 96 222 4 Nilai Pagu Selesai (Rp)
150.485.423.096 5 Nilai Hasil Lelang (juta Rp)
133.083.220.150 6 Selisih Pagu dan Hasil Lelang (Rp)
17.402.203.046 7 Selisih Pagu dan Hasil Lelang (%)
11,56 Sumber: Smart Report LPSE Luwu Utara, 31 Desember 2011
Arief R Palallo
Kita latih 230 pengusaha lokal selama enam bulan, mulai dari cara membuat email hingga cara penggunaan LPSE. Terus terang prosesnya memakan waktu yang lama dan harus berulang-ulang.
K 18 REDIBEL Edisi 02 | Januari-April 2012 K 18 REDIBEL Edisi 02 | Januari-April 2012
“Pada 2008 kami anggarkan Rp 1 miliar untuk menyediakan perangkat untuk pengadaan e- procurement ini. Layanan e-procurement ini ‘kan layanan 24 jam, bukan hanya jam kantor saja. Jadi dibutuhkan kecepatan internet yang bisa diandal- kan. Kalau hanya mengandalkan internet dengan bandwidth yang up to 1 Mbps itu tidak pasti tak akan cukup. Kita gunakan fasilitas internet mela- lui VSAT dengan kapasitas 3 Mbps untuk melayani proses lelang berbasis elektronik di sini. Kami me- mang menggunakan satelit yang lebih mahal tapi bisa menjamin kestabilan dan kecepatan akses,” Arief mengungkapkan.
Selain infrastruktur teknologi, persoalan SDM ter- VSAT kapasitas 3 Mbps untuk mendukung kegiatan LPSE. masuk di dalamnya kesiapan para penyedia tak lu-
put diperhatikan. “Para penyedia ini adalah salah memegang mouse, apalagi mengakses internet. satu faktor utama keberhasilan e-procurement.
Kita latih 230 pengusaha lokal selama enam Tanpa para penyedia yang bisa memanfaatkan
bulan, mulai dari cara membuat email hingga cara teknologi informasi, maka sistem ini tak akan bisa
penggunaan LPSE. Terus terang prosesnya mema- berjalan. Mereka lebih terbiasa dengan sistem
kan waktu yang lama dan harus berulang-ulang,” manual. Ketika itu para penyedia yang kami
kenang Arief.
training bahkan belum pernah melihat komputer, Saat ini, Pemkab Luwu
Utara telah menye- diakan gedung khusus sebagai pusat layanan e-procurement yang dilengkapi dengan berbagai fasilitas pe- nunjangnya. Di bidding room yang sekaligus digunakan sebagai training room terda- pat 10 unit komputer. Sementara di sekre- tariat e-procurement ada 10 unit komputer,
4 laptop, serta 2 unit server. Jaringan telpon dan local area network
Bidding room.
K REDIBEL Edisi 02 | Januari-April 2012 19
S ejak kami memimpin kabupaten ini, yang
jelas bahwa pemerintahan di kabupaten ini pada dasarnya memang sudah berjalan
cukup baik. Dari founding fathers-nya sudah bagus. Kami hanya meneruskan kondisi yang sus- tainable yang sudah terbangun sedemikian rupa sebelum saya menjabat.
Berikutnya, SDM dan aparat sipil di kabupaten ini cukup baik. Pimpinan hanya tinggal menggerakan roda pemerintahan secara bersama-sama. Ini dua faktor penting menurut saya dalam menjalani pemerintahan. Jadi selama setahun belakang- an kami memimpin, kami belum menemukan sesuatu yang menyulitkan.
Untuk menciptakan SDM yang baik, diperlukan adanya sistem yang baik. Dalam sistem ini, ada sistem reward yang sebanding bagi aparat yang berkinerja baik. Kami aktif melakukan pelatihan dalam berbagai bentuk termasuk bimbingan teknis. Tahun lalu misalnya, kami kirimkan orang untuk (belajar) ke luar dan nanti ketika mereka kembali kita harapkan melakukan semacam training atau sharing knowledge kepada rekan- rekan di departemennya. Kami juga menyiapkan agenda khusus rutin, yakni untuk berkomunikasi tiga bulan sekali dengan semua stakeholder termasuk di dalamnya masyarakat, LSM, pekerja sosial, pendamping, serta dari pemerintah daerah sendiri. Kita duduk bersama-sama untuk mencari tahu program kerja, targetnya apa saja, pekerjaan
sudah sam- pai mana.
Alhamdulil- lah bahwa pada kepe- mimpinan bupati saat ini sudah menerima
14 peng- hargaan, beberapa diantaranya bahkan ting- kat nasional. Belum lagi di tingkat provinsi juga cukup banyak. Misalnya, Luwu Utara masuk dalam nominasi IGA (Indonesia Govern- ment Award) bidang akuntabilitas, dalam hal ini e-procurement. Kemudian dari penilaian BPK berupa opini Wajar Tanpa Pengecualiaan (WTP), yang menjadi satu-satunya di Sulawesi Selatan dan yang pertama di kawasan timur Indonesia. Juga juara 8 penilaian LKPPD tingkat nasional. Penghargaan karang taruna terbaik nasional, pelayanan kesehatan terbaik nasional, pemuda pelopor pertanian, dan penghargaan Adipura un- tuk kedua kalinya. Jadi memang kerja keras dari semua pihak yang luar biasa sehingga Luwu Utara bisa meraih apresiasi sedemikian besar ini.
INDAH PUTRI INDRIANI
(Wakil Bupati Luwu Utara)
E-PROCUREMENT MENGUBAH BUDAYA KERJA APARATUR NEGARA
(LAN) antar unit di lingkup instansi pemerintah untuk penunjang kinerja panitia pengadaan juga disiapkan. Selain itu tersedia juga back-up server data yang selalu identik dengan server induk un- tuk menjamin kemanan dan kecepatan akses.
“Sejak 2009 saya sudah mencoba dan meng- gunakan sistem LPSE ini dan sudah ikut puluhan kali tender sejak saat itu. Hampir tiap tahun kami
memenangkan tender untuk dikerjakan. Dengan sistem LPSE, pengadaan menjadi jauh lebih baik, sangat berbeda dengan sistem manual. Kemu- dahannya karena kita tak perlu bertatap muka, hanya tinggal cari informasi di internet, dan itupun bisa dikerjakan dari rumah,” kesan Misba- hudin, salah seorang penyedia lokal yang tengah mengunjungi LPSE Luwu Utara. [K]
K 20 REDIBEL Edisi 02 | Januari-April 2012
Memang, kabupaten ini cukup jauh secara geo- karena sistem elektronik ini mengedepankan grais dari pusat pemerintahan provinsi. Meski-
transparansi, dan kompetisinya pun berlangsung pun demikian, kami yakin bahwa kabupaten ini
adil dan terbuka. E-procurement juga mengubah punya potensi yang luar biasa. Ini yang membuat
budaya kerja aparatur negara, sehingga tidak ada kami merasa tertantang. Tetapi intinya adalah
lagi toleransi keterlambatan dan memastikan kami bukan semata-mata ingin mencapai hasil
semua proses, ketentuan, dan persyaratan dipe- saja, tetapi lebih kepada proses untuk mencapai
nuhi. E-procurement juga mengubah interaksi hasil yang baik tersebut. Jangan sampai peng-
pelaku usaha dengan pemerintah. hargaannya menjadi semu. Ini justru kami jadikan sebagai motivasi untuk lebih baik lagi.
Seluruh proses pengadaan dari mulai pengumum- an tender hingga pengumuman pemenang
Untuk e-procurement, kita harus mengerti bahwa tercatat dalam sistem, sehingga setiap kegiatan lelang secara elektronik ini sebenarnya upaya
mencerminkan kinerja organisasi serta men- untuk memperluas cakupan pasar dan mening-
jalankan fungsi monitoring. E-procurement juga katkan persaingan yang sehat dengan interaksi
memudahkan audit oleh akuntan publik maupun yang lebih baik. Selama ini memang pasti masih
oleh BPK nantinya. [K]
ada kekurangan. Apakah dengan penerapan e-procurementini KKN jadi hilang sama sekali? Tentu saja tidak. Apakah karena e-procurement
“ interaksi yang lebih baik.
Lelang secara elektronik ini sebe-
ini premanisme jadi tidak ada? Tetap ada, bahkan
narnya upaya untuk memperluas
pernah ada kasus dimana kami harus melibatkan
cakupan pasar dan meningkatkan
Brimob untuk membantu mengatasinya. Namun kami sangat yakin bahwa e-procurement adalah
persaingan yang sehat dengan
langkah yang terbaik. Pada prosesnya, e-procure-
ment memunculkan perasaan aman dan nyaman
Hj. Indah Putri Indriani, S.IP, M.Si
Lahir: Jayapura, 7 Februari 1977
Riwayat Pekerjaan:
Dosen Fisip Univ. Indonesia Jakarta
Dosen Fisip Univ. Bung Karno Jakarta
Dosen Fisip Univ. Muhammadiyah Jakarta
Tenaga Ahli Komisi II DPR-RI Bidang Pemerintahan Dalam Negeri dan Otda
Wakil Bupati Luwu Utara 2010-2015
K REDIBEL Edisi 02 | Januari-April 2012 21
WAWANCARA
Arifin Junaidi (Bupati Luwu Utara)
BUKAN LAGI 40%, TAPI SUDAH 100%!
K REDIBEL Edisi 02 | Januari-April 2012 22
Penerapan e-procurement memang tidak bisa serta-mer- ta. Hal ini juga yang dialami oleh Luwu Utara, yang mulai menyadari pentingnya pengadaan berbasis teknologi in- formasi ini jauh sebelumnya. Tahun 2008, mereka sudah menimba ilmu hingga ke Surabaya, demi mewujudkan e-procurement di Luwu Utara. Hasilnya, sejak 2010 peng- adaan barang dan jasa di Kabupaten Luwu Utara telah dilakukan secara full e-procurement.
Bagaimana Luwu Utara melakukan ini semua? Apa saja upaya yang telah mereka lakukan? Bagaimana komitmen dari pemimpin daerah ini bagi terwujudnya e-procure-
Meskipun hanya ment? Berikut wawancara Gigih Pribadi dan Arif Haryan-
merupakan sebuah to dari Majalah KREDIBEL dengan Ariin Junaidi, Bupati kabupaten kecil di utara
Luwu Utara, Jum’at, 9 Maret 2012, di ruang kerjanya. Provinsi Sulawesi Sela-
tan, banyak pihak
Bagaimana awalnya Kabupaten Luwu Utara mulai
menunjuk kabupaten
menerapkan sistem lelang secara elektronik atau e-
yang beribukota di
procurement ini?
Masamba ini sebagai Ketika saya bincang-bincang dengan beberapa teman, best-practice penerapan sebagian besar dari mereka nampaknya lebih suka meng-
gunakan sistem pengadaan manual. Entah apa alasannya.
lelang secara elek-
Apakah menguntungkan negara atau menguntungkan
tronik (e-procurement)
pribadi. Kami di Luwu Utara sendiri memulainya secara ber-
di tanah air. Ketika
tahap, yang dimulai tahun 2008 dengan rajin mengadakan
daerah lain baru di-
pelatihan-pelatihan. Kemudian pada 2009 kami sudah mulai
wajibkan untuk men-
dengan sistem semi elektronik, dan akhirnya pada 2010
jalankan lelang secara sistem e-procurement sudah berjalan penuh. elektronik minimal 40
Memang awalnya memulai sesuatu yang baru itu pasti ada
persen di 2012 ini, Luwu
tantangan, tetapi kita tidak akan maju kalau kita takut ada
Utara bahkan 100 persen
tantangan. Alhamdulilah banyak manfaatnya. Pertama,
pengadaan barang dan
kita menghemat biaya 10-15 persen dibandingkan dengan
jasanya telah menggu-
pengadaan manual. Kedua, karena tidak ada lagi hubungan
nakan langsung antara pihak rekanan dengan panitia maka de- e-procurement,
ngan demikian kita juga menghindari terjadinya KKN.
jauh sebelum terbitnya
Karena memang dengan adanya sistem seperti ini tidak
Inpres No.17/2011.