MELAKUKAN LANGKAH DIAGNOSIS TERHADAP SIS
TUGAS LAPORAN BIMBINGAN KONSELING
Dosen Pembimbing : Dra. Darmiany M.Pd.
MELAKUKAN LANGKAH DIAGNOSIS DAN REMEDIAL TERHADAP
SISWA YANG BERMASALAH
(Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir Bimbingan Konseling Dalam
Belajar Mendiagnosis Siswa Bermasalah Melalui Daftar Nilai)
Disusun Oleh:
DEWI AYU TRI ANJANI
E1D115019
KELAS: A/III (REGULER SORE)
S1 PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MATARAM
2016/2017
1
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr..wbr..
Puja dan puji syukur atas khadirat Tuhan yang Maha Esa, karena atas
rahmat dan karunia-Nya tugas laporan sederhana ini bisa terselesaikan dengan
lancar tanpa kekurangan suatu apapun. Tak lupa ucapan terimakasih juga
diucapkan kepada Dosen pembimbing, Dra. Darmiany M.Pd yang telah
membimbing dan memberi arahan, serta ucapan terimaksih kepada pihak Sekolah
SMPN 2 Pringgasela, terutama Ibu Sofia, S.Pd. selaku Wali Kelas IX/B yang telah
bersedia memberikan keterangan dan data untuk penyelesaian tugas laporan ini.
Harapan penulis adalah agar tulisan ini bermanfaat bagi kita semua serta dapat
digunakan sebagaimana mestinya.
Wassalamualaikum..wr..wbr..
Mataram, 02 Januari 2017
Penulis
2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................i
KATA PENGANTAR..........................................................................................ii
DAFTAR ISI........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................1
1.1 Latar Belakang.....................................................................................
1.2 Rumusan Masalah................................................................................1
1.3 Tujuan....................................................................................................2
1.4 Manfaat.................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................3
2.1 Pengertian Bimbingan dan Konseling................................................3
2.2 Langkah-Langkah dalam Melakukan Bimbingan............................3
2.3 Laporan Observasi/Pengamatan.........................................................4
2.4 Langkah mendiagnosis dan Remedial................................................9
BAB III PENUTUP.............................................................................................15
3.1 Kesimpulan...........................................................................................15
3.2 Kritik dan Saran...................................................................................15
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Seiring berkembangnya zaman maka problematika yang dialami oleh
peserta didik semakin beragam. Problematika yang muncul sangat mempengaruhi
proses belajar tersebut sehingga menyebabkan tujuan pendidikan tidak tercapai.
Problematika-problematika yang menghambat perkembangan peserta didik harus
diatasi dengan tepat yakni melalui bimbingan dan konseling. Bimbingan dan
konseling harus dilakukan oleh sekolah dalam rangka membantu peserta didik
yang mengalami masalah atau memiliki hambatan dalam proses belajarnya dapat
terselesaikan. Sekolah harus menyadari peran dan fungsinya sebagai lembaga
yang mewadahi peserta didik untuk belajar memahami diri, lingkungan dan
masyarakat serta mampu merencanakan masa depan.
Dalam memberikan bantuan
terdapat langkah-langkah yang
secara
sistematika terstruktur dalam mengatasi problematika yang muncul. Di dalam
laporan ini saya selaku penulis mencoba melakukan langkah-langkah dalam
mengatasi permasalahan siswa dalam belajar sehingga tujuan pendidikan dapat
tercapai. Dengan adanya bimbingan atau bantuan maka diharapkan tujuan
pendidikan dapat digapai dan output lembaga pendidikan semakin berkualitas.
Dengan demikian maka SDM Indonesia semakin bermutu juga. Dalam bab
selanjutnya akan dipaparkan bagaimana langkah-langkah yang saya lakukan untuk
membantu siswa yang mengalami masalah dalam pembelajaran.
1.2 Rumus Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan bimbingan dan konseling?
2. Langkah-langkah apa saja yang dilakukan dalam memberikan
bimbingan dan konseling?
1
3. Bagaimana cara melakukan langkah diagnosis dan remedial?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui maksud bimbingan dan konseling
2. Untuk mengetahui langkah-langkah apa saja yang dilakukan dalam
memberikan bimbingan dan konseling
3. Untuk mengetahui cara melakukan langkah diagnosis dan remedial
1.4 Manfaat
1. Agar kita mengetahui maksud bimbingan dan konseling
2. Agar kita mengetahui langkah-langkah apa saja yang dilakukan dalam
memberikan bimbingan dan konseling
3. Agar kita mengetahui cara melakukan langkah diagnosis dan remedial
BAB II
2
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Bimbingan dan Konseling
Bimbingan dan konseling merupakan proses bantuan yang diberikan
secara sungguh-sungguh, terstruktur dan berkesinambungan agar peserta didik
dapat memahami dirinya, lingkungan masyarakat dan merencanakan masa depan.
2.2 Langkah-langkah Dalam Melakukan Bimbingan dan Konseling
Terdapat prosedur umum dalam melakukan layanan bimbingan konseling
untuk mengatasi siswa yang bermasalah. Langkah-langkah ini tersusun secara
sistematis dan struktural;
1. Identifikasi kasus
Identifikasi kasus merupakan langkah awal untuk menemukan peserta
didik yang diduga memerlukan layanan bimbingan dan konseling.
2. Identifikasi masalah
Langkah ini merupakan upaya untuk memahami jenis, karakteristik
kesulitan atau masalah yang dihadapi peserta didik.
3. Diagnosis
Diagnosis merupakan upaya untuk menemukan faktor-faktor penyebab
atau yang melatarbelakangi timbulnya masalah peserta didik.
4. Ptrognosis
Langkah ini dilakukan untuk memperkirakan apakah masalah yang
dialami peserta didik masih mungkin untuk diatasi serta menentukan
berbagai alternatif pemecahannya, Hal ini dilakukan dengan cara
mengintegrasikan dan menginterpretasikan hasil-hasil langkah kedua dan
ketiga.
5. Treatment
Langkah ini merupakan upaya untuk melaksanakan perbaikan atau
penyembuhan atas masalah yang dihadapi klien, berdasarkan pada
keputusan yang diambil dalam langkah prognosis.
6. Evaluasi daFollow Up
3
Evaluasi dilakukan untuk melihat seberapa pengaruh tindakan bantuan
(treatment) yang telah diberikan terhadap pemecahan masalah yang
dihadapi peserta didik.
2.3 Observasi/ Pengamatan
LAPORAN HASIL OBSERVASI/PENGAMATAN
Tempat/ Tujuan : SMP 2 Pringgasela, Lombok Timur, NTB
Hari/Tanggal: Kamis, 24 November 2016
Waktu: 09:00-13:00
Dalam belajar mendiagnosis kasus siswa yang bermasalah kami
mengunjungi SMPN 2 Pringgasela , Lombok Timur pada tanggal 24 November
2016 disertai dengan surat izin observasi dari FKIP Unram. Dalam belajar
mendiagnosis siswa bermasalah kami mengambil sampel kelas VIII/B sebagai
objek pencarian data. Data yang diambil berupa daftar nilai smester genap tahun
2016, yang digunakan sebagai bahan dalam mendiagnosa/memprediksikan
permasalahan siswa dalam belajar. Data yang kami peroleh merupakan hasil
persetujuan dari Wali Kelas yang bersangkutan dengan tujuan membantu proses
penyelesaian tugas laporan observasi kami.
Dari data yang kami peroleh pada sampel kelas VIII/B untuk smester
genap tahun 2016, kami mendiagnosa beberapa siswa mengalami masalah dalam
belajar. Hal ini dikarenakan beberapa siswa memiliki grade/nilai di bawah ratarata(KKM) yang telah ditentukan. Terlebih lagi data menunjukkan adanya seorang
siswi yang mendapat nilai terendah di kelas tersebut, sehingga dapat disimpulkan
bahwa siswa-siswa tersebut memiliki masalah dalam proses belajar mengajar, baik
masalah karena pengaruh internal maupun eksternal.
Berikut data hasil observasi kami (Nilai mid smester genap) terkait sampel
yang kami gunakan sebagai objek observasi:
4
KELAS /
SEMESTER
:
VIII B /
GENAP
5
1
HAMZA
NWADI
Seni Budaya
Penjaskes
TIK
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
2
75
75
63
43
68
50
1
0
2
85
68
62
87
64
45
2
0
49
90
59
90
2
80
90
95
93
96
60
2
0
49
90
59
90
75
80
30
85
3
HARDIN
I
HARIAD
I JAYA
KUSUM
A
4
HASAN
UDIN
2
80
75
75
87
96
45
3
5
90
92
82
90
5
HAYATU
N
NUFUS
2
60
75
66
90
66
65
3
0
69
80
68
90
6
HERIAN
TO
2
55
50
60
38
48
70
2
0
49
95
60
80
7
HIRMAY
ANI
2
75
70
80
72
92
25
5
0
64
92
55
79
8
HIRPAN
MAULA
NA
2
80
65
63
74
51
50
3
5
40
60
88
80
2
40
18
23
52
22
30
3
5
30
70
25
64
2
20
13
36
47
20
55
5
0
20
15
20
40
2
9
10
HOLISIN
HUSNU
L
HOTIMA
H
11
INDRAS
ARI
2
50
47
40
56
24
45
3
0
20
55
64
80
12
INDRAW
ATI
2
90
21
46
69
46
60
2
5
45
45
40
84
13
ISNAWA
TI
2
40
13
20
57
16
35
2
5
10
35
15
60
14
15
JALLY
JAYADI
JONI
ISKAND
2
2
10
0
70
80
20
63
56
94
64
34
36
70
40
50
35
75
65
90
58
84
80
6
3
0
2
0
1
6
1
7
6
5
4
7
1
9
8
2
2
8
4
7
7
5
9
6
2
5
7
5
4
6
8
6
4
0
9
3
3
6
5
1
1
5
7
1
3
2
6
7
7
0
5
4
Rata-rataNilai
IPS
5
NILAI
Jmlh Nilai
IPA
4
PertanianKet.
Matematika
3
B.Inggris
2
B.Indonesia
1
NAMA
SISWA
MUL
OK
PPKn
IN
D
K
2016
PAI
U
R
T
:
SMTR
TAHUN AJARAN
NOMO
R
18
59.5
65.4
74.7
77.0
69.0
56.8
68.5
62.4
37.2
30.5
46.5
51.9
29.6
70.0
49.5
AR
16
JOPARI
2
10
0
80
66
96
53
90
3
5
45
75
86
74
17
JUAIRI
SAFITRI
2
70
63
53
84
52
90
4
0
50
75
70
84
18
KANI
SANTIA
2
50
16
46
67
32
35
2
5
50
10
0
53
88
19
LILI
WARDA
NI
2
85
50
66
92
84
85
5
5
60
10
0
99
84
20
LUKMA
NUL
HAKIM
2
90
73
56
98
56
75
2
0
60
80
98
84
21
M. ALI
FIKRI
2
10
0
78
63
98
60
90
5
5
40
10
0
87
88
22
M.
WISDAN
2
90
39
66
76
32
50
3
0
30
65
84
84
23
MARNIA
TI
2
60
13
40
59
30
40
3
5
40
95
82
84
24
MARTIA
NINGSI
H
2
10
0
65
66
90
68
40
4
0
35
75
85
84
25
RISKAW
ATI
2
90
48
60
65
32
60
20
75
74
84
18
35
13
05
14
30
18
48
12
78
14
00
3
0
8
0
0
11
25
18
79
16
31
20
14
73
.4
52
.2
57
.2
73
.9
51
.1
56
.0
3
2.
0
45
.0
75
.2
65
.2
80
.6
10
0
90
95
98
96
90
5
5
90
10
0
99
90
20
13
20
38
16
25
1
0
10
15
15
40
21
.6
25
.8
16
.7
18
.5
23
.9
19
.3
11
.6
18
.6
21
.1
24
.3
11
.1
JUML
AH
NILAI
RATARATA
KELA
S
NILAI
TERTI
NGGI
NILAI
TERE
NDAH
STAN
DAR
DEVI
ASI
4
8
0
0
7
3
1
5
6
2
8
6
0
7
9
0
8
5
9
6
4
6
5
7
8
7
4
8
6
3
8
72.7
66.5
51.1
78.2
71.8
78.1
58.7
52.5
68.0
58.0
Keterangan : KKM SMPN 2 Pringgasela= 6,5
Warna merah merupakan daftar siswa yang di bawah KKM
7
Warna hijau merupakan daftar nilai akhir siswa
Warna kuning merupakan data dari nilai siswa yang
terendah.
Dari daftar tabel nilai siswa tersebut ; beberapa siswa diprediksikan
mengalami masalah dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) ,oleh karena itu
diperlukannya bantuan/bimbingan dengan langkah awal mengidentifikasi masalah
yang bersangkutan apakah dipengaruhi oleh faktor internal atau eksternal.
Berdasarkan dari daftar nilai di atas, maka dapat digambarkan diagram
nilai siswa SMPN 2 Pringgasela terkait dengan prestasi nilai belajar
Berikut grafik nilai siswa kelas VIII/B Smester Genap, SMPN 2 Pringgasela.
80
70
60
50
40
30
20
10
0
PAI
PPKN
B.INDO
B.ING
MTK
IPA
IPS
SBY
PJS
TIK PERTANIAN
Dari grafik tersebut dapat disimpulkan bahwa siswa SMPN 2 Pringgasela
memiliki masalah dalam mata pelajaran IPS. Hal ini dapat dilihat dari jumlah nilai
rata-rata keseluruhan siswa di kelas tersebut yakni 32,0 dan dari ke-25 siswa yang
ada di kelas tersebut, tidak ada siswa yang mencapai KKM.
8
Permasalahan yang dialami oleh siswa dalam kegiatan belajar mengajar
tersebut baik berupa banyaknya siswa yang tidak mencapai KKM atau jumlah
rata-rata nilai per mata pelajaran yang sangat rendah tentu dipengaruhi oleh faktor
internal atau eksternal. Faktor internal ini merupakan faktor yang berasal dari
dalam diri siswa baik berupa rasa malas, tingkat kepemahaman otak, motivasi
belajar yang kurang, dan lain-lain. Sedangkan untuk faktor eksternal dapat berupa
lingkungan tempat tinggal, bermain atau lingkungan tempat bergaul siswa yang
kurang baik dan masalah keluarga yang dihadapi. Kedua faktor tersebut sangat
mempengaruhi.
2.4 Melakukan Langkah Diagnosis dan Remedial
2.4.1 Diagnosis
9
Diagnosis merupakan upaya untuk menemukan faktor-faktor penyebab
atau yang melatarbelakangi timbulnya masalah peserta didik. Dalam konteks
Proses Belajar Mengajar faktor-faktor penyebab kegagalan belajar peserta didik,
bisa dilihat dari segi input, proses, ataupun out put belajarnya. W.H. Burton
membagi ke dalam dua faktor yang mungkin dapat menimbulkan kesulitan atau
kegagalan belajar peserta didik, yaitu : (1) faktor internal; faktor yang besumber
dari dalam diri peserta didik itu sendiri, seperti : kondisi jasmani dan kesehatan,
kecerdasan, bakat, kepribadian, emosi, sikap serta kondisi-kondisi psikis lainnya;
dan (2) faktor eksternal, seperti : lingkungan rumah, lingkungan sekolah termasuk
didalamnya faktor guru dan lingkungan sosial dan sejenisnya.
Dalam hal mendiagnosis, saya menspesifikan siswi yang bermasalah
dalam belajar dikarenakan hasil data menunjukkan nilai rata-rata yang diperoleh
oleh siswi bersangkutan sangat rendah.
A. Metode Penelitian
Dalam mendiagnosis permasalahan yang dihadapi oleh siswi yang
bersangkutan, saya melakukan observasi melalui pengamatan kelas dan
wawancara pribadi. Wawancara pribadi yang saya lakukan dengan siswi yang
bersangkutan yakni dua bulan setelah mid smester genap berlangsung. Yakni pada
tanggal 29 Desember 2016.
Berikut data hasil wawancara pribadi saya dengan siswa yang
bersangkutan berdasarkan hasil rekaman (media ponsel):
Penanya(P) : Dewi
Narasumber (N) : Isnawati
P: Hallo dik, saya Dewi. Mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris Universitas
Mataram, adik, Isnawati ya?
N: Iya kak, saya Isnawati.
P: Adik kelas 8.B kan?
10
N: Iya kak.
P: Begini dik saya ada keperluan untuk wawancara sebentar terkait dengan tugas
kakak di Kampus, boleh minta waktunya kan?
N: Iya kak , bisa.
P: Adik sekarang umurnya berapa?
N: 15 Kak,
P: 15 tahun? Lahir tahun 2001 ya?
N: Iya kak, 23 Januari 2001
P: Ohh.. Adik punya saudara berapa?
N: Saya punya kakak satu sudah menikah, dan adik kecil saya masih SD kelas 5.
P: Oh , orang tua adik bekerja sebagai apa?
N: Jadi petani kak, selalu pergi ke sawah.
P: Adik selalu bantu mereka tidak kalau libur sekolah?
N: Iya kak, terkadang saya juga sering bolos sekolah karena membantu mereka
bekerja.
P: Maksud adik , orang tua adik menyuruh untuk bolos, begitu?
N: Iya kak,, saya tidak bisa menolak.
P: Orang tua adik tidak pernah marah kalau adik tidak belajar?
N: Tidak kak.
P: Adik masih tinggal dengan kakak di rumah?
N: Tidak kak, dia pindah ikut suami.
P: Ohh.. adik selalu belajar di rumah?
N: Terkadang kak, karena saya harus bantu orang tua dan melakukan pekerjaan
rumah . Jadi kalau ada PR saja saya belajar di rumah.
P: Adik tidak bosan? Atau adik tidak kecewa ketika nilainya rendah di sekolah?
N: Ya kecewa sih kak ,,tapi mau gimana lagi.
11
P: Adik di sekolah main sama siapa aja?
N: Cuma beberapa teman kelas kak..
P: Tidak ikut kegiatan ekskul dik?
N: Tidak kak, saya tidak ikut.
P: Kenapa?
N: Saya kan harus bantu orang tua kak jadi tidak dapat keluar main atau ke
sekolah sore hari.
P: Oh iya.. kalau di kelas adik merasa mudah tidak menangkap pelajaran yang
diberikan oleh guru?
N: Tergantung kak, tergantung guru dan cara dia mengajar.
P: Sejauh ini bagaimana cara guru mengajar di kelas dik? Apa dapat dipahami
dengan baik?
N: Ya mungkin kak, tapi saya merasa sulit menangkap pelajaran. Saya lebih
paham pertanian karena saya sering bertani dengan orang tua saya. Saya juga
tidak suka belajar yang lain jadi saya malas mengetahui hal yang saya tidak suka.
P: Ohh..bergitu,, tapi kan harus suka belajar dik biar berprestasi.
N: Iya sih kak,,
P: Iya kalau begitu dik. Mungkin itu saja dik, terimakasih untuk waktunya.
Kapan-kapan kita ketemu lagi ya, belajar yang rajin.
N: Iya kak sama-sama.
B. Identitas siswa (Hasil Observasi)
Siswi yang saya diagnosis memiliki masalah ini bernama Isnawati,
berjenis kelamin perempuan ,lahir di Pringgasela pada 23 Januari 2001. Isnawati
adalah anak kedua dari tiga bersaudara, ia memiliki kakak sulung perempuan yang
sudah menikah dan adik bungsunya yang sedang berada di kelas 5 SD. Isnawati
adalah seorang siswi SMPN 2 Pringgasela Lombok Timur , tepatnya di kelas
VIII/B. Ia memiliki keperibadian yang pendiam, jarang bergaul dan tidak aktif
12
dalam kegiatan sekolah yang lain. Orang tua siwa yang bersangkutan bekerja
sebagai petani, dengan kondisi perekonomian keluarga menengah ke bawah.
IPS
BudayaSeni
Penjaskes
TIK
Pertanian
2
40
13
20
57
16
35
25
10
35
15
60
326
Dari tabel daftar nilai tersebut dapat dibentuk grafik di bawah ini:
NILAI ISNAWATI
70
60
50
40
30
20
10
0
PAI
PPKN
B.IND
B.ING
MTK
IPA
IPS
SBY
PJS
TIK PERTANIAN
Dalam grafik tersebut dapat dilihat bahwa dari setiap mata pelajaran, siswi
yang bersangkutan tidak dapat mencapai KKM. Sehingga nilai rata-ratanya
menjadi terendah dari 25 siswa, yakni dengan jumlah 29,6.
D. Diagnosis Permasalahan dari Hasil Observasi
13
Nilai
IPA
Jumlah
nilai
rata-rata
aMatematik
Isnawati
B.Inggris
1.
iaB.Indones
.
PPKn
Nama
PAI
No
SMTR
C. Data Siswa di Kelas
29.6
Dari hasil wawancara dalam langkah diagnosis, ditemukan faktor-faktor yang
menghambat proses belajar siswi yang bersangkutan.
Faktor Internal
1. Masalah Bakat
Siswi yang bersangkutan tidak memiliki motivasi untuk menyalurkan
bakat, dia tidak mengikuti kegiatan pengembangan diri/ekstrakulikuler .
2. Masalah Kecerdasan
Siswi tersebut memiliki kecendrungan untuk belajar apa yang lebih dekat
dengannya. Seperti pertanian, dikarenakan ia sering bertani dengan
orangtuanya dia mudah memahami pelajaran tersebut.
3. Masalah Kepribadian
Siswi yang bersangkutan memiliki rasa malas untuk memotovasi diri
sendiri dalam meningkatkan kemampuan belajarnya, sehingga ia
cenderung tidak memahami materi dan tidak mencapai KKM. Rasa malas
dalam belajar tersebut sangat mempengaruhi capaian prestasi dalam
sekolah.
Faktor Eksternal
Berdasarkan data hasil pengamatan, siswi mengalami masalah dalam
pembelajaran disebabkan oleh faktor eksternal pula.
1. Lingkungan rumah
Lingkungan rumah siswi yang bersangkutan sangat tidak mendukung.
Dikarenakan kondisi ekonomi keluarga yang mengharuskan orang tua
siswi bekerja keras terkadang menuntut siswi untuk membolos sekolah
agar ikut bekerja. Dikarenakan kondisi perekonomian keluarga tersebut,
orangtua siswi kurang perduli terhadap pendidikan anaknya sehingga
terkadang
meminta
anaknya
untuk
membolos
sekolah.
Hal ini
menyebabkan motivasi siswi dalam belajar sangat kurang terlebih lagi
dengan tuntutan keluarganya dan dukungan yang sangat minim.
2. Lingkungan Sekolah
Di dalam kelas , siswi yang bersangkutan (Isnawati) bersosialisasi dengan
teman-temannya yang tidak memiliki motivasi belajar juga, sehingga diri
siswi pribadi tambah akut akan rasa malas. Selain itu kurang koorinasi
antar guru dan orang tua siswa. Guru tidak mengkomunikasikan
14
permasalah tuntutan keluarga yang berimbas pada belajar anaknya di
sekolah. Hal ini menyebabkan nilai yang diperoleh sangat rendah.
2.4.2 Remedial
Berdasarkan
hasil
observasi
(pengamatan)
dalam
mendiagnosis
permasalahan siswa yang bersangkutan dalam pembelajaran, terkait dengan
masalah-masalah
yang
menjadi
penghambatnya
maka
langkah
untuk
mengatasinya adalah remedial. Pembelajaran remedial merupakan pemberian
perlakuan khusus terhadap peserta didik yang mengalami hambatan dalam
kegiatan belajarnya. Metode remedial yang diperlukan yaitu ;
1. Pemberian bimbingan khusus
Bimbingan khusus berupa bimbingan perseorangan atau bimbingan
individual. Atau dengan kata lain guru sebagai tutor sehingga siswi yang
bersangkutan dapat mencapai KKM atau tuntas dalam setiap mata pelajaran. Guru
di sini berperan dalam memotivasi dan membantu setiap kesulitan yang dihadapi
oleh siswi tersebut serta harus mengkomunikasikan kepada orang tuanya agar
menyadari pentingnya untuk berpendidikan.
2. Pemberian tugas/latihan-latihan khusus
Hal ini dalam rangka membiasakan peserta didik yang bersangkutan untuk
menjawab soal-soal latihan sehingga ia dengan mudah menjawab soal
ujian/ulangan akhir. Dengan demikian ia dapat tuntas atau mencapai KKM.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
15
Dari data yang telah dipaparkan, bahwa nilai yang diperoleh oleh siswa
dalam kegiatan pembelajaran dapat membantu guru dalam mendiagnosa atau
memprediksikan siswa yang bermasalah. Masalah yang timbul dapat berupa
pengaruh dari faktor internal maupun faktor eksternal siswa tersebut. Kedua
faktor tersebut sangat berhubungan dalam memberikan pengaruh terhadap proses
belajar siswa. Sehingga diperlukan tindakan yang tepat dalam mengatasinya.
Tindakan berupa metode untuk membantu siswa berprestasi dan tidak mengalami
kesulitan dalam belajar.
Dalam hal mendiagnosis masalah/kesulitan siswa dalam belajar, saya
melakukan metode penelitian untuk menemukan apa saja faktor yang
mempengaruhi belajar siswa sehingga dapat diselesesaikan dengan cara yang
tepat. Langkah yang diambil yakni pelaksanaan remedial , sehingga tujuan belajar
peserta didik dapat tercapai.
3.2 Kritik dan Saran
Berdasarkan pemaparan hasil observasi dalam melakukan langkah-langkah
pemberian bantuan/bimbingan kepada siswa, dapat disimpulkan bahwa faktorfaktor yang menjadi penghambat kesulitan belajar siswa semata-mata tidak
terlepas dari motivasi dari dalam dirinya sendiri, sehingga sangat diperlukannya
peran guru guna menyiapkan mental ,semangat belajar dan motivasi siswa untuk
berprestasi atau dengan kata lain tujuan pendidikan dapat tercapai.
16
Dosen Pembimbing : Dra. Darmiany M.Pd.
MELAKUKAN LANGKAH DIAGNOSIS DAN REMEDIAL TERHADAP
SISWA YANG BERMASALAH
(Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir Bimbingan Konseling Dalam
Belajar Mendiagnosis Siswa Bermasalah Melalui Daftar Nilai)
Disusun Oleh:
DEWI AYU TRI ANJANI
E1D115019
KELAS: A/III (REGULER SORE)
S1 PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MATARAM
2016/2017
1
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr..wbr..
Puja dan puji syukur atas khadirat Tuhan yang Maha Esa, karena atas
rahmat dan karunia-Nya tugas laporan sederhana ini bisa terselesaikan dengan
lancar tanpa kekurangan suatu apapun. Tak lupa ucapan terimakasih juga
diucapkan kepada Dosen pembimbing, Dra. Darmiany M.Pd yang telah
membimbing dan memberi arahan, serta ucapan terimaksih kepada pihak Sekolah
SMPN 2 Pringgasela, terutama Ibu Sofia, S.Pd. selaku Wali Kelas IX/B yang telah
bersedia memberikan keterangan dan data untuk penyelesaian tugas laporan ini.
Harapan penulis adalah agar tulisan ini bermanfaat bagi kita semua serta dapat
digunakan sebagaimana mestinya.
Wassalamualaikum..wr..wbr..
Mataram, 02 Januari 2017
Penulis
2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................i
KATA PENGANTAR..........................................................................................ii
DAFTAR ISI........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................1
1.1 Latar Belakang.....................................................................................
1.2 Rumusan Masalah................................................................................1
1.3 Tujuan....................................................................................................2
1.4 Manfaat.................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................3
2.1 Pengertian Bimbingan dan Konseling................................................3
2.2 Langkah-Langkah dalam Melakukan Bimbingan............................3
2.3 Laporan Observasi/Pengamatan.........................................................4
2.4 Langkah mendiagnosis dan Remedial................................................9
BAB III PENUTUP.............................................................................................15
3.1 Kesimpulan...........................................................................................15
3.2 Kritik dan Saran...................................................................................15
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Seiring berkembangnya zaman maka problematika yang dialami oleh
peserta didik semakin beragam. Problematika yang muncul sangat mempengaruhi
proses belajar tersebut sehingga menyebabkan tujuan pendidikan tidak tercapai.
Problematika-problematika yang menghambat perkembangan peserta didik harus
diatasi dengan tepat yakni melalui bimbingan dan konseling. Bimbingan dan
konseling harus dilakukan oleh sekolah dalam rangka membantu peserta didik
yang mengalami masalah atau memiliki hambatan dalam proses belajarnya dapat
terselesaikan. Sekolah harus menyadari peran dan fungsinya sebagai lembaga
yang mewadahi peserta didik untuk belajar memahami diri, lingkungan dan
masyarakat serta mampu merencanakan masa depan.
Dalam memberikan bantuan
terdapat langkah-langkah yang
secara
sistematika terstruktur dalam mengatasi problematika yang muncul. Di dalam
laporan ini saya selaku penulis mencoba melakukan langkah-langkah dalam
mengatasi permasalahan siswa dalam belajar sehingga tujuan pendidikan dapat
tercapai. Dengan adanya bimbingan atau bantuan maka diharapkan tujuan
pendidikan dapat digapai dan output lembaga pendidikan semakin berkualitas.
Dengan demikian maka SDM Indonesia semakin bermutu juga. Dalam bab
selanjutnya akan dipaparkan bagaimana langkah-langkah yang saya lakukan untuk
membantu siswa yang mengalami masalah dalam pembelajaran.
1.2 Rumus Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan bimbingan dan konseling?
2. Langkah-langkah apa saja yang dilakukan dalam memberikan
bimbingan dan konseling?
1
3. Bagaimana cara melakukan langkah diagnosis dan remedial?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui maksud bimbingan dan konseling
2. Untuk mengetahui langkah-langkah apa saja yang dilakukan dalam
memberikan bimbingan dan konseling
3. Untuk mengetahui cara melakukan langkah diagnosis dan remedial
1.4 Manfaat
1. Agar kita mengetahui maksud bimbingan dan konseling
2. Agar kita mengetahui langkah-langkah apa saja yang dilakukan dalam
memberikan bimbingan dan konseling
3. Agar kita mengetahui cara melakukan langkah diagnosis dan remedial
BAB II
2
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Bimbingan dan Konseling
Bimbingan dan konseling merupakan proses bantuan yang diberikan
secara sungguh-sungguh, terstruktur dan berkesinambungan agar peserta didik
dapat memahami dirinya, lingkungan masyarakat dan merencanakan masa depan.
2.2 Langkah-langkah Dalam Melakukan Bimbingan dan Konseling
Terdapat prosedur umum dalam melakukan layanan bimbingan konseling
untuk mengatasi siswa yang bermasalah. Langkah-langkah ini tersusun secara
sistematis dan struktural;
1. Identifikasi kasus
Identifikasi kasus merupakan langkah awal untuk menemukan peserta
didik yang diduga memerlukan layanan bimbingan dan konseling.
2. Identifikasi masalah
Langkah ini merupakan upaya untuk memahami jenis, karakteristik
kesulitan atau masalah yang dihadapi peserta didik.
3. Diagnosis
Diagnosis merupakan upaya untuk menemukan faktor-faktor penyebab
atau yang melatarbelakangi timbulnya masalah peserta didik.
4. Ptrognosis
Langkah ini dilakukan untuk memperkirakan apakah masalah yang
dialami peserta didik masih mungkin untuk diatasi serta menentukan
berbagai alternatif pemecahannya, Hal ini dilakukan dengan cara
mengintegrasikan dan menginterpretasikan hasil-hasil langkah kedua dan
ketiga.
5. Treatment
Langkah ini merupakan upaya untuk melaksanakan perbaikan atau
penyembuhan atas masalah yang dihadapi klien, berdasarkan pada
keputusan yang diambil dalam langkah prognosis.
6. Evaluasi daFollow Up
3
Evaluasi dilakukan untuk melihat seberapa pengaruh tindakan bantuan
(treatment) yang telah diberikan terhadap pemecahan masalah yang
dihadapi peserta didik.
2.3 Observasi/ Pengamatan
LAPORAN HASIL OBSERVASI/PENGAMATAN
Tempat/ Tujuan : SMP 2 Pringgasela, Lombok Timur, NTB
Hari/Tanggal: Kamis, 24 November 2016
Waktu: 09:00-13:00
Dalam belajar mendiagnosis kasus siswa yang bermasalah kami
mengunjungi SMPN 2 Pringgasela , Lombok Timur pada tanggal 24 November
2016 disertai dengan surat izin observasi dari FKIP Unram. Dalam belajar
mendiagnosis siswa bermasalah kami mengambil sampel kelas VIII/B sebagai
objek pencarian data. Data yang diambil berupa daftar nilai smester genap tahun
2016, yang digunakan sebagai bahan dalam mendiagnosa/memprediksikan
permasalahan siswa dalam belajar. Data yang kami peroleh merupakan hasil
persetujuan dari Wali Kelas yang bersangkutan dengan tujuan membantu proses
penyelesaian tugas laporan observasi kami.
Dari data yang kami peroleh pada sampel kelas VIII/B untuk smester
genap tahun 2016, kami mendiagnosa beberapa siswa mengalami masalah dalam
belajar. Hal ini dikarenakan beberapa siswa memiliki grade/nilai di bawah ratarata(KKM) yang telah ditentukan. Terlebih lagi data menunjukkan adanya seorang
siswi yang mendapat nilai terendah di kelas tersebut, sehingga dapat disimpulkan
bahwa siswa-siswa tersebut memiliki masalah dalam proses belajar mengajar, baik
masalah karena pengaruh internal maupun eksternal.
Berikut data hasil observasi kami (Nilai mid smester genap) terkait sampel
yang kami gunakan sebagai objek observasi:
4
KELAS /
SEMESTER
:
VIII B /
GENAP
5
1
HAMZA
NWADI
Seni Budaya
Penjaskes
TIK
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
2
75
75
63
43
68
50
1
0
2
85
68
62
87
64
45
2
0
49
90
59
90
2
80
90
95
93
96
60
2
0
49
90
59
90
75
80
30
85
3
HARDIN
I
HARIAD
I JAYA
KUSUM
A
4
HASAN
UDIN
2
80
75
75
87
96
45
3
5
90
92
82
90
5
HAYATU
N
NUFUS
2
60
75
66
90
66
65
3
0
69
80
68
90
6
HERIAN
TO
2
55
50
60
38
48
70
2
0
49
95
60
80
7
HIRMAY
ANI
2
75
70
80
72
92
25
5
0
64
92
55
79
8
HIRPAN
MAULA
NA
2
80
65
63
74
51
50
3
5
40
60
88
80
2
40
18
23
52
22
30
3
5
30
70
25
64
2
20
13
36
47
20
55
5
0
20
15
20
40
2
9
10
HOLISIN
HUSNU
L
HOTIMA
H
11
INDRAS
ARI
2
50
47
40
56
24
45
3
0
20
55
64
80
12
INDRAW
ATI
2
90
21
46
69
46
60
2
5
45
45
40
84
13
ISNAWA
TI
2
40
13
20
57
16
35
2
5
10
35
15
60
14
15
JALLY
JAYADI
JONI
ISKAND
2
2
10
0
70
80
20
63
56
94
64
34
36
70
40
50
35
75
65
90
58
84
80
6
3
0
2
0
1
6
1
7
6
5
4
7
1
9
8
2
2
8
4
7
7
5
9
6
2
5
7
5
4
6
8
6
4
0
9
3
3
6
5
1
1
5
7
1
3
2
6
7
7
0
5
4
Rata-rataNilai
IPS
5
NILAI
Jmlh Nilai
IPA
4
PertanianKet.
Matematika
3
B.Inggris
2
B.Indonesia
1
NAMA
SISWA
MUL
OK
PPKn
IN
D
K
2016
PAI
U
R
T
:
SMTR
TAHUN AJARAN
NOMO
R
18
59.5
65.4
74.7
77.0
69.0
56.8
68.5
62.4
37.2
30.5
46.5
51.9
29.6
70.0
49.5
AR
16
JOPARI
2
10
0
80
66
96
53
90
3
5
45
75
86
74
17
JUAIRI
SAFITRI
2
70
63
53
84
52
90
4
0
50
75
70
84
18
KANI
SANTIA
2
50
16
46
67
32
35
2
5
50
10
0
53
88
19
LILI
WARDA
NI
2
85
50
66
92
84
85
5
5
60
10
0
99
84
20
LUKMA
NUL
HAKIM
2
90
73
56
98
56
75
2
0
60
80
98
84
21
M. ALI
FIKRI
2
10
0
78
63
98
60
90
5
5
40
10
0
87
88
22
M.
WISDAN
2
90
39
66
76
32
50
3
0
30
65
84
84
23
MARNIA
TI
2
60
13
40
59
30
40
3
5
40
95
82
84
24
MARTIA
NINGSI
H
2
10
0
65
66
90
68
40
4
0
35
75
85
84
25
RISKAW
ATI
2
90
48
60
65
32
60
20
75
74
84
18
35
13
05
14
30
18
48
12
78
14
00
3
0
8
0
0
11
25
18
79
16
31
20
14
73
.4
52
.2
57
.2
73
.9
51
.1
56
.0
3
2.
0
45
.0
75
.2
65
.2
80
.6
10
0
90
95
98
96
90
5
5
90
10
0
99
90
20
13
20
38
16
25
1
0
10
15
15
40
21
.6
25
.8
16
.7
18
.5
23
.9
19
.3
11
.6
18
.6
21
.1
24
.3
11
.1
JUML
AH
NILAI
RATARATA
KELA
S
NILAI
TERTI
NGGI
NILAI
TERE
NDAH
STAN
DAR
DEVI
ASI
4
8
0
0
7
3
1
5
6
2
8
6
0
7
9
0
8
5
9
6
4
6
5
7
8
7
4
8
6
3
8
72.7
66.5
51.1
78.2
71.8
78.1
58.7
52.5
68.0
58.0
Keterangan : KKM SMPN 2 Pringgasela= 6,5
Warna merah merupakan daftar siswa yang di bawah KKM
7
Warna hijau merupakan daftar nilai akhir siswa
Warna kuning merupakan data dari nilai siswa yang
terendah.
Dari daftar tabel nilai siswa tersebut ; beberapa siswa diprediksikan
mengalami masalah dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) ,oleh karena itu
diperlukannya bantuan/bimbingan dengan langkah awal mengidentifikasi masalah
yang bersangkutan apakah dipengaruhi oleh faktor internal atau eksternal.
Berdasarkan dari daftar nilai di atas, maka dapat digambarkan diagram
nilai siswa SMPN 2 Pringgasela terkait dengan prestasi nilai belajar
Berikut grafik nilai siswa kelas VIII/B Smester Genap, SMPN 2 Pringgasela.
80
70
60
50
40
30
20
10
0
PAI
PPKN
B.INDO
B.ING
MTK
IPA
IPS
SBY
PJS
TIK PERTANIAN
Dari grafik tersebut dapat disimpulkan bahwa siswa SMPN 2 Pringgasela
memiliki masalah dalam mata pelajaran IPS. Hal ini dapat dilihat dari jumlah nilai
rata-rata keseluruhan siswa di kelas tersebut yakni 32,0 dan dari ke-25 siswa yang
ada di kelas tersebut, tidak ada siswa yang mencapai KKM.
8
Permasalahan yang dialami oleh siswa dalam kegiatan belajar mengajar
tersebut baik berupa banyaknya siswa yang tidak mencapai KKM atau jumlah
rata-rata nilai per mata pelajaran yang sangat rendah tentu dipengaruhi oleh faktor
internal atau eksternal. Faktor internal ini merupakan faktor yang berasal dari
dalam diri siswa baik berupa rasa malas, tingkat kepemahaman otak, motivasi
belajar yang kurang, dan lain-lain. Sedangkan untuk faktor eksternal dapat berupa
lingkungan tempat tinggal, bermain atau lingkungan tempat bergaul siswa yang
kurang baik dan masalah keluarga yang dihadapi. Kedua faktor tersebut sangat
mempengaruhi.
2.4 Melakukan Langkah Diagnosis dan Remedial
2.4.1 Diagnosis
9
Diagnosis merupakan upaya untuk menemukan faktor-faktor penyebab
atau yang melatarbelakangi timbulnya masalah peserta didik. Dalam konteks
Proses Belajar Mengajar faktor-faktor penyebab kegagalan belajar peserta didik,
bisa dilihat dari segi input, proses, ataupun out put belajarnya. W.H. Burton
membagi ke dalam dua faktor yang mungkin dapat menimbulkan kesulitan atau
kegagalan belajar peserta didik, yaitu : (1) faktor internal; faktor yang besumber
dari dalam diri peserta didik itu sendiri, seperti : kondisi jasmani dan kesehatan,
kecerdasan, bakat, kepribadian, emosi, sikap serta kondisi-kondisi psikis lainnya;
dan (2) faktor eksternal, seperti : lingkungan rumah, lingkungan sekolah termasuk
didalamnya faktor guru dan lingkungan sosial dan sejenisnya.
Dalam hal mendiagnosis, saya menspesifikan siswi yang bermasalah
dalam belajar dikarenakan hasil data menunjukkan nilai rata-rata yang diperoleh
oleh siswi bersangkutan sangat rendah.
A. Metode Penelitian
Dalam mendiagnosis permasalahan yang dihadapi oleh siswi yang
bersangkutan, saya melakukan observasi melalui pengamatan kelas dan
wawancara pribadi. Wawancara pribadi yang saya lakukan dengan siswi yang
bersangkutan yakni dua bulan setelah mid smester genap berlangsung. Yakni pada
tanggal 29 Desember 2016.
Berikut data hasil wawancara pribadi saya dengan siswa yang
bersangkutan berdasarkan hasil rekaman (media ponsel):
Penanya(P) : Dewi
Narasumber (N) : Isnawati
P: Hallo dik, saya Dewi. Mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris Universitas
Mataram, adik, Isnawati ya?
N: Iya kak, saya Isnawati.
P: Adik kelas 8.B kan?
10
N: Iya kak.
P: Begini dik saya ada keperluan untuk wawancara sebentar terkait dengan tugas
kakak di Kampus, boleh minta waktunya kan?
N: Iya kak , bisa.
P: Adik sekarang umurnya berapa?
N: 15 Kak,
P: 15 tahun? Lahir tahun 2001 ya?
N: Iya kak, 23 Januari 2001
P: Ohh.. Adik punya saudara berapa?
N: Saya punya kakak satu sudah menikah, dan adik kecil saya masih SD kelas 5.
P: Oh , orang tua adik bekerja sebagai apa?
N: Jadi petani kak, selalu pergi ke sawah.
P: Adik selalu bantu mereka tidak kalau libur sekolah?
N: Iya kak, terkadang saya juga sering bolos sekolah karena membantu mereka
bekerja.
P: Maksud adik , orang tua adik menyuruh untuk bolos, begitu?
N: Iya kak,, saya tidak bisa menolak.
P: Orang tua adik tidak pernah marah kalau adik tidak belajar?
N: Tidak kak.
P: Adik masih tinggal dengan kakak di rumah?
N: Tidak kak, dia pindah ikut suami.
P: Ohh.. adik selalu belajar di rumah?
N: Terkadang kak, karena saya harus bantu orang tua dan melakukan pekerjaan
rumah . Jadi kalau ada PR saja saya belajar di rumah.
P: Adik tidak bosan? Atau adik tidak kecewa ketika nilainya rendah di sekolah?
N: Ya kecewa sih kak ,,tapi mau gimana lagi.
11
P: Adik di sekolah main sama siapa aja?
N: Cuma beberapa teman kelas kak..
P: Tidak ikut kegiatan ekskul dik?
N: Tidak kak, saya tidak ikut.
P: Kenapa?
N: Saya kan harus bantu orang tua kak jadi tidak dapat keluar main atau ke
sekolah sore hari.
P: Oh iya.. kalau di kelas adik merasa mudah tidak menangkap pelajaran yang
diberikan oleh guru?
N: Tergantung kak, tergantung guru dan cara dia mengajar.
P: Sejauh ini bagaimana cara guru mengajar di kelas dik? Apa dapat dipahami
dengan baik?
N: Ya mungkin kak, tapi saya merasa sulit menangkap pelajaran. Saya lebih
paham pertanian karena saya sering bertani dengan orang tua saya. Saya juga
tidak suka belajar yang lain jadi saya malas mengetahui hal yang saya tidak suka.
P: Ohh..bergitu,, tapi kan harus suka belajar dik biar berprestasi.
N: Iya sih kak,,
P: Iya kalau begitu dik. Mungkin itu saja dik, terimakasih untuk waktunya.
Kapan-kapan kita ketemu lagi ya, belajar yang rajin.
N: Iya kak sama-sama.
B. Identitas siswa (Hasil Observasi)
Siswi yang saya diagnosis memiliki masalah ini bernama Isnawati,
berjenis kelamin perempuan ,lahir di Pringgasela pada 23 Januari 2001. Isnawati
adalah anak kedua dari tiga bersaudara, ia memiliki kakak sulung perempuan yang
sudah menikah dan adik bungsunya yang sedang berada di kelas 5 SD. Isnawati
adalah seorang siswi SMPN 2 Pringgasela Lombok Timur , tepatnya di kelas
VIII/B. Ia memiliki keperibadian yang pendiam, jarang bergaul dan tidak aktif
12
dalam kegiatan sekolah yang lain. Orang tua siwa yang bersangkutan bekerja
sebagai petani, dengan kondisi perekonomian keluarga menengah ke bawah.
IPS
BudayaSeni
Penjaskes
TIK
Pertanian
2
40
13
20
57
16
35
25
10
35
15
60
326
Dari tabel daftar nilai tersebut dapat dibentuk grafik di bawah ini:
NILAI ISNAWATI
70
60
50
40
30
20
10
0
PAI
PPKN
B.IND
B.ING
MTK
IPA
IPS
SBY
PJS
TIK PERTANIAN
Dalam grafik tersebut dapat dilihat bahwa dari setiap mata pelajaran, siswi
yang bersangkutan tidak dapat mencapai KKM. Sehingga nilai rata-ratanya
menjadi terendah dari 25 siswa, yakni dengan jumlah 29,6.
D. Diagnosis Permasalahan dari Hasil Observasi
13
Nilai
IPA
Jumlah
nilai
rata-rata
aMatematik
Isnawati
B.Inggris
1.
iaB.Indones
.
PPKn
Nama
PAI
No
SMTR
C. Data Siswa di Kelas
29.6
Dari hasil wawancara dalam langkah diagnosis, ditemukan faktor-faktor yang
menghambat proses belajar siswi yang bersangkutan.
Faktor Internal
1. Masalah Bakat
Siswi yang bersangkutan tidak memiliki motivasi untuk menyalurkan
bakat, dia tidak mengikuti kegiatan pengembangan diri/ekstrakulikuler .
2. Masalah Kecerdasan
Siswi tersebut memiliki kecendrungan untuk belajar apa yang lebih dekat
dengannya. Seperti pertanian, dikarenakan ia sering bertani dengan
orangtuanya dia mudah memahami pelajaran tersebut.
3. Masalah Kepribadian
Siswi yang bersangkutan memiliki rasa malas untuk memotovasi diri
sendiri dalam meningkatkan kemampuan belajarnya, sehingga ia
cenderung tidak memahami materi dan tidak mencapai KKM. Rasa malas
dalam belajar tersebut sangat mempengaruhi capaian prestasi dalam
sekolah.
Faktor Eksternal
Berdasarkan data hasil pengamatan, siswi mengalami masalah dalam
pembelajaran disebabkan oleh faktor eksternal pula.
1. Lingkungan rumah
Lingkungan rumah siswi yang bersangkutan sangat tidak mendukung.
Dikarenakan kondisi ekonomi keluarga yang mengharuskan orang tua
siswi bekerja keras terkadang menuntut siswi untuk membolos sekolah
agar ikut bekerja. Dikarenakan kondisi perekonomian keluarga tersebut,
orangtua siswi kurang perduli terhadap pendidikan anaknya sehingga
terkadang
meminta
anaknya
untuk
membolos
sekolah.
Hal ini
menyebabkan motivasi siswi dalam belajar sangat kurang terlebih lagi
dengan tuntutan keluarganya dan dukungan yang sangat minim.
2. Lingkungan Sekolah
Di dalam kelas , siswi yang bersangkutan (Isnawati) bersosialisasi dengan
teman-temannya yang tidak memiliki motivasi belajar juga, sehingga diri
siswi pribadi tambah akut akan rasa malas. Selain itu kurang koorinasi
antar guru dan orang tua siswa. Guru tidak mengkomunikasikan
14
permasalah tuntutan keluarga yang berimbas pada belajar anaknya di
sekolah. Hal ini menyebabkan nilai yang diperoleh sangat rendah.
2.4.2 Remedial
Berdasarkan
hasil
observasi
(pengamatan)
dalam
mendiagnosis
permasalahan siswa yang bersangkutan dalam pembelajaran, terkait dengan
masalah-masalah
yang
menjadi
penghambatnya
maka
langkah
untuk
mengatasinya adalah remedial. Pembelajaran remedial merupakan pemberian
perlakuan khusus terhadap peserta didik yang mengalami hambatan dalam
kegiatan belajarnya. Metode remedial yang diperlukan yaitu ;
1. Pemberian bimbingan khusus
Bimbingan khusus berupa bimbingan perseorangan atau bimbingan
individual. Atau dengan kata lain guru sebagai tutor sehingga siswi yang
bersangkutan dapat mencapai KKM atau tuntas dalam setiap mata pelajaran. Guru
di sini berperan dalam memotivasi dan membantu setiap kesulitan yang dihadapi
oleh siswi tersebut serta harus mengkomunikasikan kepada orang tuanya agar
menyadari pentingnya untuk berpendidikan.
2. Pemberian tugas/latihan-latihan khusus
Hal ini dalam rangka membiasakan peserta didik yang bersangkutan untuk
menjawab soal-soal latihan sehingga ia dengan mudah menjawab soal
ujian/ulangan akhir. Dengan demikian ia dapat tuntas atau mencapai KKM.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
15
Dari data yang telah dipaparkan, bahwa nilai yang diperoleh oleh siswa
dalam kegiatan pembelajaran dapat membantu guru dalam mendiagnosa atau
memprediksikan siswa yang bermasalah. Masalah yang timbul dapat berupa
pengaruh dari faktor internal maupun faktor eksternal siswa tersebut. Kedua
faktor tersebut sangat berhubungan dalam memberikan pengaruh terhadap proses
belajar siswa. Sehingga diperlukan tindakan yang tepat dalam mengatasinya.
Tindakan berupa metode untuk membantu siswa berprestasi dan tidak mengalami
kesulitan dalam belajar.
Dalam hal mendiagnosis masalah/kesulitan siswa dalam belajar, saya
melakukan metode penelitian untuk menemukan apa saja faktor yang
mempengaruhi belajar siswa sehingga dapat diselesesaikan dengan cara yang
tepat. Langkah yang diambil yakni pelaksanaan remedial , sehingga tujuan belajar
peserta didik dapat tercapai.
3.2 Kritik dan Saran
Berdasarkan pemaparan hasil observasi dalam melakukan langkah-langkah
pemberian bantuan/bimbingan kepada siswa, dapat disimpulkan bahwa faktorfaktor yang menjadi penghambat kesulitan belajar siswa semata-mata tidak
terlepas dari motivasi dari dalam dirinya sendiri, sehingga sangat diperlukannya
peran guru guna menyiapkan mental ,semangat belajar dan motivasi siswa untuk
berprestasi atau dengan kata lain tujuan pendidikan dapat tercapai.
16