IDENTIFIKASI ISU DAN RUMUSAN PERTANYAAN
MAKALAH
IDENTIFIKASI ISU-ISU DAN RUMUSAN PERTANYAAN EVALUASI
Disusun untuk memenuhi salah satu tugas dosen mata kuliah evaluasi
pembelajaran
Dosen : Dr. Haryanto, M.Pd
Disusun Oleh:
Ence Surahman (14707251039)
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2015
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan syukur alhamdulillah, berkat rahmat Tuhan Yang
Maha Kuasa, makalah yang berjudul identifikasi isu-isu dan rumusan
pertanyaan evaluasi ini dapat diselesaikan tepat waktu.
Sebagaimana
yang ditugaskan oleh dosen mata kuliah evaluasi pembelajaran Program
Studi Teknologi Pendidikan Program Pascasarjana Universitas Negeri
Yogyakarta. Shalawat serta salam semoga dilimpahkan kepada junjungan
kita Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat dan seluruh
umatnya.
Makalah ini berisi penjelasan tentang identifikasi isu-isu evaluasi
pembelajaran dan cara merumuskan pertanyaan evaluasi pembelajaran.
Keduanya
merupakan
bagian
penting
dalam
proses
evaluasi
pembelajaran. Seorang guru, dosen, yang akan bertindak sebagai seorang
evaluator seyogyanya memahami pokok bahasan ini agar kegiatan dan
program evaluasi pembelajaran berjalan efektif, efisien dan holistik sesuai
prinsip-prinsip evaluasi.
Penyusun menyadari penjelasan dalam makalah ini terdapat banyak
kekurangan dan kelemahan, oleh karena itu adanya kritik dan masukan
dari berbagai pihak untuk penyempurnaan makalah ini sangat penyusun
nantikan. Demikian pengantar dari penyusun, semoga makalah ini
bermanfaat bagi kita semua.
Yogyakarta, 3 Maret 2015
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................................. i
DAFTAR ISI........................................................................................................................ ii
BAB I................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ................................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang Permasalahan .............................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................................. 4
1.4 Tujuan Penulisan.................................................................................................... 4
1.5 Manfaat Penulisan.................................................................................................. 4
BAB II ................................................................................................................................. 6
IDENTIFIKASI ISU-ISU DAN RUMUSAN PERTANYAAN EVALUASI ............................ 6
2.1 Identifikasi Isu-Isu Evaluasi ................................................................................. 6
2.2 Merumuskan Pertanyaan Evaluasi ..................................................................... 9
BAB III.............................................................................................................................. 21
PENUTUP.......................................................................................................................... 21
3.1
Simpulan .......................................................................................................... 21
3.2 Saran...................................................................................................................... 22
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................... 23
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Permasalahan
Dalam pandangan ilmu teknologi pendidikan, evaluasi memiliki
peranan yang sangat penting dan tidak tergantikan. Sehingga evaluasi
termasuk dalam salah satu kawasan ilmu teknologi pendidikan selain
desain, pengembangan, pemanfaatan, dan pengelolaan. Hal itu sesuai
dengan definisi dan kawasan teknologi pendidikan menurut AECT
tahun 1994 sebagaimana dalam gambar berikut.
1. Desain
2.
Pengembangan
5. Evaluasi
Teori
dan
Praktik
4. Pengelolaan
3. Pemanfaatan
Bagan 1.1 Kawasan Ilmu Teknologi Pendidikan Menurut AECT 1994
1
Selain itu jika pembelajaran dipandang sebagai suatu sistem yang
terdiri dari beberapa komponen didalamnya. Maka salah satu komponen
sistem pembelajaran yang tidak boleh dihilangkan dan memeliki peran dan
fungsi yang sangat penting adalah evaluasi. Sebagaimana gambar berikut
ini:
Bagan 1.2 Komponen-Komponen Pembelajaran Menurut Zaenal Arifin.
Disamping itu evaluasi pembelajaran memiliki landasan yuridis yang
sangat kuat, sebagaimana dalam Permendiknas No 16 Tahun 2007
tentang Kualifikasi Akademik dan Standar Kompetensi Guru dinyatakan
bahwa salah satu kompetensi inti guru adalah menyelenggarakan
penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar. Kompetensi inti
tersebut dijabarkan dalam tujuh kompetensi, yaitu: 1) memahami
2
prinsip-prinsip penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar sesuai
dengan karakteristik mata pelajaran yang diampu, 2) menentukan
aspek-aspek proses dan hasil belajar yang penting untuk dinilai dan
dievaluasi sesuai dengan karakteristik mata pelajaran yang diampu, 3)
menentukan prosedur penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar,
4) mengembangkan instrumen penilaian dan evaluasi proses dan hasil
belajar, 5) mengadministrasikan penilaian proses dan hasil belajar
secara berkesinambungan dengan mengunakan berbagai instrumen, 6)
menganalisis hasil penilaian proses dan hasil belajar untuk berbagai
tujuan, dan 7) melakukan evaluasi proses dan hasil belajar.
Memperhatikan tuntutan kompetensi guru sesuai permendiknas di
atas, dapat diketahui bahwa salah satu kompetensi yang harus
dikuasai oleh seorang guru adalah kemampuan melakukan program
penialaian yang efektif. Untuk dapat melaksanakan penilaian yang
baik, maka guru harus memahami hal-hal prinsip dalam dimensi
evaluasi, selain model-model evaluasi, analisis kebutuhan evaluasi,
pengembangan instrumen evaluasi, analisis hasil evaluasi, hal yang
tidak kalah penting adalah kemampuan evaluator memahami isu-isu
tentang evaluasi dan kemampuan dalam merumuskan pertanyaanpertanyaan yang bisa mengungkap setiap tujuan dari objek yang akan
di evaluasi.
3
Maka dari itu, dalam makalah ini, penulis mencoba menjabarkan
sebagian kecil pembahasan tentang isu-isu evaluasi pembelajaran dan
cara merumuskan pertanyaan dalam evaluasi.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah bagaimana isuisu evaluasi pembelajaran dan bagaimana merumuskan pertanyaan dalam
proses evaluasi pembelajaran?
1.4 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu memberikan
penjelasan kepada para pembaca khususnya mahasiswa Prodi TP B yang
sedang
kuliah
evaluasi
pembelajaran
mengenai
isu-isu
evaluasi
pembelajaran dan bagaimana merumuskan pertanyaan dalam proses
evaluasi pembelajaran.
1.5 Manfaat Penulisan
Adapun manfaat yang diharapkan dari pembahasan dalam makalah ini
diantaranya :
1. Tersedianya sumber bacaan tentang isu-isu evaluasi pembelajaran
2. Tersedianya sumber bacaan tentang langkah dan cara merumuskan
pertanyaan dalam evaluasi pembelajaran
4
5
BAB II
IDENTIFIKASI ISU-ISU DAN RUMUSAN PERTANYAAN EVALUASI
2.1 Identifikasi Isu-Isu Evaluasi
Apabila kita mengkaji dan menelaah referensi lama yang
mengupas
tentang
evaluasi
pendidikan,
maupun
evaluasi
pembelajaran. Kita akan kesulitan menemukan pembahasan tentang
isu-isu
evaluasi
penelitian, dalam
pembelajaran.
Adapun
beberapa referensi
mengenai
disebut dengan
pertanyaan
objective
evaluation atau sejenis target dan tujuan pada objek yang dievaluasi.
Buku yang secara khusus mengupas tentang isu-isu evaluasi
pembelajaran dan langkah merumuskan pertanyaan dalam evaluasi
salah satunya adalah buku yang berjudul
“evaluation a systematic
approach Sixth Edition yang ditulis oleh Petter H. Rossi, Howard E.
Freeman, & Mark W Lipsey.
Dalam buku tersebut dijelaskan beberapa hal penting berkaitan
dengan identifkasi isu-isu pada proses evaluasi.
Disamping itu ada
beberapa buku lain yang membahas tentang topik tersebut.
Dua hal penting yang menjadi titik tolak perhatian seorang
evaluator pada efektivitas sebuah program, sebagaimana gambar
berikut:
6
Bagan 2.3 dua Perhatian khusus tentang efektivitas program yang
dievaluasi.
Dari gambar diatas, terlihat jelas bahwa untuk melihat sejauh
mana efektivitas program yang kita laksanakan adalah dengan
mengevaluasi hasil yang bisa diobservasi, dengan hasil yang diperoleh.
Artinya hasil yang diperoleh dari sebuah kegiatan evaluasi didapatkan
dengan cara mengobservasi hasil-hasil dari program yang dilakukan.
Karena hasil program yang tidak bisa diobservasi susah untuk
dievaluasi.
Identifikasi isu dalam bidang pendidikan, bisa kita potret dari 8
standar nasional pendidikan yang sudah digariskan dalam peraturan
menteri pendidikan nasional no 19 tahun 2005 tentang standar
nasional pendidikan, diantaranya 1) standar sarana, 2) standar isi, 3)
standar kompetensi lulusan, 4) standar pembiayaan, 5) standar proses,
7
6) standar pengelolaan, 7) standar pendidik dan tenaga pendidikan
dan 8) penilaian.
Sumber isu yang bisa dievaluasi bisa dikaji dari 8 standar
tersebut. Proses pemotretan isunya itu sendiri sangat bergantung pada
ketajaman analisis seorang evaluator atau pihak terkait dengan
program yang akan dievaluasi.
Contoh sederhana dalam standar kompetensi lulusan, isu yang
bisa menjadi objek evaluasi ada banyak sekali, misalnya relevansi
antara proses dengan target kompetensi lulusan, relevansi antara mata
latih/mata pelajaran dengan ranah kerja dilapangan, isu lainnya
jaminan pemberdayaan lulusan SMA dan sederajat didunia kerja.
Program evaluasi akhir masa studi yang belum optimal. Dan banyak
lagi yang lainnya.
Cara mengidentifikasi isu-isu dalam evaluasi program bisa
dilakukan dengan beberapa cara, diantaranya:
1. Mengamati fenomena nyata dalam kehidupan sehari-hari,
2. Membaca laporan hasil penelitian
3. Menindaklanjuti laporan dari lembaga pengkajian maupun
penelitian
4. Melakukan penelitian awal untuk melihat secara faktual
8
Setelah proses itu dilakukan, langkah selanjutnya adalah mengkaji
landasan dan toeri pendukung berkaitan dengan masalah yang
ditemukan. Hal ini diperlukan untuk menguatkan landasan dan tinjauan
kerangka teoritisnya. Sehingga dengan begitu proses identifikasi isu
memiliki landasan pendukung berupa teori dan atau pandangan para
ahli yang pakar dalam masalah yang sedang ditemukan.
Inti dari identifikasi isu-isu adalah proses seorang evaluator
menangkap fenomena baik masalah maupun yang lainnya dari sebuah
program baik sedang berjalan maupun setelahnya untuk dievaluasi baik
untuk tujuan perbaikan proses berjalan maupun rekomendasi untuk
perbaikan program berikutnya.
2.2 Merumuskan Pertanyaan Evaluasi
Terdapat
beberapa
istilah
yang
berdekatan
makna
dengan
pembahasan tentang pertanyaan evaluasi. Diantaranya evaluation
question, program goal, program objective, performance criterion.
Untuk memahami perbedaan dari masing-masing terminologi tersebut,
berikut definisi masing-masing istilah yang ditulis oleh Petter dkk
(1999:78), yang dimaksud dengan pertanyaan evaluasi (evaluation
questions) adalah
“A set of questions developed by the evaluator, evaluation
sponsor, and other stakeholders; the questions define the issues
the evaluation will investigate and are stated in terms such that
9
they can be answered in a way useful to stakeholders using
methods available to the evaluator”
Artinya
evaluator,
seperangkat
pihak
sponsor
pertanyaan
evaluator,
yang
dikembangkan
maupun
pihak
lain
oleh
yang
berkepentingan, berupa definisi pertanyaan mengenai isu evaluasi
yang akan diinvestigasi dan akan dinyatakan dalam terminologi
sebagaimana yang akan dijawab oleh mereka dengan cara yang
berguna bagi pihak terkait dengan menggunakan metode yang baik
bagi evaluator.
Definisi lainnya adalah the key issues to be explored by an
evaluation. They are developed and prioritized by program staff,
evaluation personnel, funders, and other stakeholders. Yang artinya
isu-isu penting yang harus dieksplorasi oleh seorang evaluator.
Pertanyaan evaluasi tersebut dikembangkan dan diprioritaskan oleh
staff
program,
personil
evaluasi,
pendiri,
maupun
pemangku
kepentingan lainnya.
Sementara itu definisi program goal atau tujuan dari program
adalah A statement, usually general and abstract, of a desired state
toward which a program is directed. Compare with program objectives.
Artinya sebuah pernyataan, biasanya bersifat umum dan abstrak yang
berisikan pernyataan masa depan setelah program dilaksanakan. Yang
juga merupakan gabungan dari target program.
10
Sementara itu yang dimaksud dengan program objective adalah
specific,
operationalized
statements
detailing
the
desired
accomplishments of a program. Artinya tujuan yang spesifik,
penyataan
operasional
yang
detil
dari
sebuah
program
yang
dilaksanakan.
Adapun yang dimaksud dengan performance indicator adalah the
standard against which a dimension of program performance is
compared so that it can be evaluated. Artinya sebuah standar yang
merupakan sebuah dimensi dari tampilan program yang sudah
dilaksanakn yang bisa dievaluasi.
Pertanyaan evaluasi yang baik adalah pertanyaan yang tepat
mengarah pada isu utama dalam sebuah program yang akan
dievaluasi, yang bermakna dalam kaitannya dengan masalah utama
dan juga konsep pada kebutuhan utama dari pihak berkepentingan
yang terkait dengan program yang akan dievaluasi. Artinya bahwa
pertanyaan evaluasi harus benar-benar mengarah pada penggalian
data dari isu utama dalam sebuah program yang menjadi perhatian
utama pihak yang berkepentingan, misalnya pempinan, kepala sekolah,
yayasan, masyarakat, dinas pendidikan hingga pemerinta.
Pertanyaan evaluasi yang baik adalah pertanyaan yang bisa
dijawab dengan menggunakan teknik penelitian yang dibuat evaluator
dan pertanyaan-pertanyaan tersebut harus dirumuskan berupa kriteria
11
yang bisa dijadikan acuan menilai dari penampilan program yang akan
dinilai sepanjang dan setelah program dilaksanakan.
Pertanyaan
evaluasi
bisa
dibuat
dalam
beberapa
formula,
diantaranya lebih berdayaguna adan bermakna untuk pihak pimpinan
dan pembuat keputusan, kemudian ada juga pertanyaan evaluasi yang
lebih bermanfaat untuk tugas evaluator guna menyediakan jawaban
yang
kredibel,
selebihnya
pertanyaan
evaluasi
ditujukan
pada
efektivitas program. Pengembangan rumusan pertanyaan secara
cermat akan menghasilkan evaluasi yang terancang dengan baik, dan
hal tersebut merupakan langkah yang krusial dalam membuat program
evaluasi.
Menurut Michael Scriven dalam (Petter, 1999:81) logika umum
evaluasi ada empat diantaranya:
1. Membangun kriteria jasa/layanan program. (dalam dimensi apa
harus dievaluasi secara tepat?)
2. Membuat standar-standar (seberapa baik aspek yang akan
dievaluasi akan bekerja?)
3. Mengukur prestasi dan membandingkannya dengan standar.
(seberapa baik aspek yang dievaluasi telah bekerja dengan
baik?)
12
4. Mensistesis
dan
mengintegrasikan
data
kedalam
sebuah
perbandingan dari layanan atau nilai. (kelayakan dan nilai dari
aspek yang dievaluasi?)
Langkah-langkah menyusun pertanyaan evaluasi.
1. Bertemu dengan pemangku kepentingan
2. Tinjau semua material pendukung
3. Brainstorming pertanyaan evaluasi
4. Urutkan pertanyaan evaluasi dari hasil brainstorming
5. Tentukan pertanyaan evauasi yang akan digunakan
6. Verifikasi pertanyaan penelitian yang ada hubungannya dengan
program
7. Turunkan siapa, apa dan bagaimana data bisa dikumpulkan
Bagaimana membuat pertanyaan evaluasi yang baik?
Beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk membuat pertanyaan
evaluasi yang baik diantaranya adalah dimensi kinerja program, kriteria
kinerja program, tipe pertanyaan evaluasi. Adapun penjelasan masingmasing dimensinya adalah sebagai berikut :
a. Pertanyaan evaluasi seharusnya masuk akal dan sesuai
b. Pertanyaan evaluasi harus bisa dijawab
13
Untuk memastikan pertanyaan bisa dijawab, maka seorang
evaluator sebaiknya memperhatikan beberapa hal berikut ini:
1. Tentukan kelompok anak-anak yang sedang bermasalah
2. Identifikasi spesifikasi karakteristik yang terukur dan memotong
nilai yang mewakili kebutuhan terbesar
3. Berikan sebuah contoh temuan evaluasi yang dihasilkan
4. Tetapkan kriteria evaluasi
5. Pihak penyumbang dana maupun pihak pemangku kepentingan
Beberapa kriteria yang mungkin relevan dengan kinerja program
Standar kinerja program bisa dinilai dalam sebuah evaluasi dengan
memperhatikan beberapa standar hal berikut:
1. Kebutuhan atau harapan dari populasi target
2. Tujuan program yang dinyatakan
3. Standar profesional
4. Praktek yang biasa; norma dari program yang lain
5. Persyaratan yang diperbolehkan
6. Nilai-nilai etika dan moral; keadilan sosial
7. Kinerja masa lalu; data sejarah
8. Target yang ditetapkan oleh manajer program
9. Pendapat pakar
10. Tingkat praintervensi dasar untuk target populasi
14
11. Kondisi yang diharapkan dari hilangnya suatu program
12. Biaya atau biaya relatif
Selain itu ada pakar yang menyebutkan 10 pertanyaan evaluasi,
diantaranya:
1. Apa yang diperlukan pada sebuah program?
Hal ini menjelaskan tentang analisis kebutuhan dari sebuah
program. Proses penentuan analisis kebutuhan ini dilakukan diawal
penyusunan program maupun selama program berjalan. Point ini
penting karena berkaitan dengan urgent tidaknya, esensi tidaknya
sebuah program itu dilaksanakan.
2. Apakah program yang dilaksanakan itu relevan?
Yang dimaksdu relavan dalam hal ini adalah kesesuaian antara
program yang dilaksanakan dengan arahan atau visi, misi
pemangku kepentingan, pihak donatur dan lain-lain.
3. Apakah logika struktur dari program dapat dijalankan?
Hal ini berkaitan dengan model pengelolaan suatu program, dengan
cara memperhatikan beberapa hal terkait dengan program yang
dilaksanakan.
4. Apakah program yang dilaksanakan terwakili?
Maksudnya
adalah
tentang
kemapuan
dari
program
untuk
memastikan semua masalah terpecahakan secara holistik.
15
5. Apakah teknik program berjalan efektif?
Teknik berkaitan cara melhat antara input, proses dan output dari
sebuah program.
6. Sejauh mana tanggungjawab program terhadap hasil aktual yang
diperoleh?
Hal ini berkaitan dengan jaminan dari sebuah program bisa berhasil
tidaknya program yang telah dijalankan, apakah hasil akhir
sebagaimana yang menjadi target yang dibuat diawal.
7. Apakah program mampu mencapai target yang dimilikinya?
Hal ini berkaitan kemampuan dari sebuah program untuk mencapai
target yang telah disepakatinya.
8. Apakah pembiayaan program efektif?
Ini berkaiatan dengan pembiayaan program apakah efektif,
kekurangan atau berlebih.
9. Apakah pembiayaan program menguntungkan?
Pertanyaan ini lebih kepada bagaimana sebuah program itu
menguntungkan tidaknya.
10. Apakah program yang dilaksanakan memadai?
Yang dimaksud memadai adalah berkaitan dengan efisiensi teknik,
efektivitas pembiayaan dan lain-lain.
Berikut ini gambaran umum contoh system evaluasi ;
16
Gambar 2.4 ; diadopsi dari Nagarajan and Vanheukelen (1997, p.
25).
Dari gambar tersebut memberikan penjelasan kepada kita
tentang sistem, proses dan alur serta hal-hal yang terkait dengan
program yang kita jalankan dan akan dievaluasi. Mulai dari analisis
kebutuhan, target yang diharapkan, input, aktivitas, output,
efektifitas program dan hasil yang diperoleh secara aktual.
Pertanyaan Evaluasi yang Khas/Spesifik:
Beberapa pertanyaan yang diperlukan untuk layanan program :
1. Seperti ada sifat dan besarnya cakupan program yang akan
ditangani?
2. Apa karakteristik yang diperlukan oleh populasi?
17
3. Apa saja yang diperlukan oleh populasi?
4. Layanan apa yang diperlukan?
5. Seberapa banyak layanan yang dibutuhkan, dan seberapa lama?
6. Apakah penyampaian layanan yang tersusun dibutuhkan untuk
menyediakan layanan tersebut kepada populasi?
Beberapa pertanyaan untuk konsep dan rancangan program :
1. Klien seperti apa yang akan dilayani?
2. Layanan seperti apa yang akan diberikan?
3. Sistem penyampaian seperti apa yang baik untuk program layanan?
4. Bagaimana
program
bisa
diidentifikasi,
disambut
klien
dan
menopang yang ditujukan kepada klien?
5. Seperti apa seharusnya program dikelola?
6. Sumber daya apa saja yang diperlukan secara tepat guna untuk
program?
Pertanyaan untuk cara mengoperasikan program dan penyampaian
layanan:
1. Apakah administrasi dan tujuan layanan terpenuhi?
2. Apakah
layanan
disampaikan
kepada
orang-orang
yang
dimaksudkan?
3. Apakah ada pihak yang memerlukan tapi belum terlayani oleh
program?
4. Apakah klien merasa puas dengan layanan yang diberikan?
5. Apakah administrasi, pengelolan dan fungsi personal tertangani
dengan baik?
Pertanyaan tentang keluaran program:
1. Apakah tujaun keluaran dan tujuan tercapai?
18
2. Apakah
layanan
memberikan
keuntungan
kepada
penerima
layanan?
3. Apakah layanan memiliki efek samping yang merugikan pada
penerima?
4. Apakah masalah atau situasi yang menjadi tujuan program menjadi
lebih baik?
Pertanyaan tentang biaya program dan efisiensi:
1. Apakah sumber daya yang digunakan efisien?
2. Apakah biasa masuk akal dengan keluasan dari keuntungan
program?
3. Apakah pendekatan alternatif menghasilkan manfaat yang setara
dengan biaya kurang?
Pertanyaan evaluasi untuk setelah program dilaksanakan :
1. Apakah ada kebutuhan untuk program?
2. Apakah program dirancang dengan baik?
3. Apakah program terlaksana secara efektif?
4. Apakah program memiliki keluaran yang diharapkan?
5. Apakah pembiayaan program efektif?
Mewakili kepentingan dari penyokong dana dan pihak berkepentingan.
1. Mendapatkan masukan dari para pemangku kepentingan
2. Topik diskusi dengan pihak pemangku kepentingan
19
a. Mengapa evaluasi iti diperlukan?
b. Apa yang menjadi tujuan program dan target?
Hal penting yang harus dipahami oleh seorang evaluator adalah
sikap kolaborasi dan kerjasama dengan pihak pemangku kepentingan,
manajer program dan penyedia anggaran untuk evalausi.
20
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Kemampuan seorang evaluator mengidentifikasi dan merumuskan
pertanyaan-pertanyaan evaluasi merupakan fase yang sangat penting
dalam proses evaluasi. Hal yang esensial dalam proses evaluasi adalah
penarikan kesimpulan dari jawaban atas pertanyaan yang berkaitan
dengan objek yang dievaluasi.
Pertanyaan
evaluasi
adalah
seperangkat
pertanyaan
yang
dikembangkan oleh evaluator, pihak sponsor evaluator, maupun pihak lain
yang berkepentingan, berupa definisi pertanyaan mengenai isu evaluasi
yang
akan
diinvestigasi
dan
akan
dinyatakan
dalam
terminologi
sebagaimana yang akan dijawab oleh mereka dengan cara yang berguna
bagi pihak terkait dengan menggunakan metode yang baik bagi evaluator.
Pertanyaan evaluasi harus memenuhi prinsip-prinsip masuk akal, dan
bisa dijawab. Selain itu pertanyaan evaluasi harus tepat sasaran dan
sesuain
dengan
target
program
yang
dilaksanakan.
Dalam
pengembangannya evaluator harus bertemu dengan pihak pemangku
kebijakan untuk membicarakan hal-hal prinsip yang saling terkait yang
akan
di
evaluasi,
kemudian
menyusun
pertanyaan-pertanyaan,
21
menyebarkan pertanyaan, mengolah hasil dan menarik kesimpulan yang
salah satunya berguna untuk pihak pemangku kepentingan tadi.
3.2 Saran
Bahasan tentang identifikasi isu dan merumuskan pertanyaan
evaluasi referensinya belum banyak yang mengalihbahasakan ke dalam
Bahasa Indonesia. Maka perlu kiranya ada pihak-pihak yang membantu
mengalih bahasakannya. Selain itu bahasan tersebut awalnya muncul dari
evaluasi para bidang sosial. Sehingga penempatan dalam bidang sain
murni atau bidang yang lain masih perlu pengistilahan yang lebih tepat
lagi guna memudahkan para pembaca yang sedang mengkajinya.
22
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Z. (2013). Evaluasi Pembelajaran, Prinsip Teknik Prosedur.
Bandung: PT Rosda Karya.
Estiana
Ekawati
&
pembelajaran
Sumaryana.
matematika
2011.
Pengembangan
SD/SMP.
Yogyakarta.
instrumen
PPPPTK
Matematika.
Nagarajan, N., & Vanheukelen, M. (1997). Evaluating EU expenditure
programs: A guide. Luxembourg: Publications Office of the
European Union.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No 16 Tahun 2007 tentang
Kualifikasi Akademik dan Standar Kompetensi Guru.
Rossi, Peter Henry, 1921. Evaluation: a systematic approach / by Peter H.
Rossi, Howard E. Freeman, and Mark W. Lipsey. — 6th ed.
Calipornia. Sage Publications, Inc.
23
IDENTIFIKASI ISU-ISU DAN RUMUSAN PERTANYAAN EVALUASI
Disusun untuk memenuhi salah satu tugas dosen mata kuliah evaluasi
pembelajaran
Dosen : Dr. Haryanto, M.Pd
Disusun Oleh:
Ence Surahman (14707251039)
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2015
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan syukur alhamdulillah, berkat rahmat Tuhan Yang
Maha Kuasa, makalah yang berjudul identifikasi isu-isu dan rumusan
pertanyaan evaluasi ini dapat diselesaikan tepat waktu.
Sebagaimana
yang ditugaskan oleh dosen mata kuliah evaluasi pembelajaran Program
Studi Teknologi Pendidikan Program Pascasarjana Universitas Negeri
Yogyakarta. Shalawat serta salam semoga dilimpahkan kepada junjungan
kita Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat dan seluruh
umatnya.
Makalah ini berisi penjelasan tentang identifikasi isu-isu evaluasi
pembelajaran dan cara merumuskan pertanyaan evaluasi pembelajaran.
Keduanya
merupakan
bagian
penting
dalam
proses
evaluasi
pembelajaran. Seorang guru, dosen, yang akan bertindak sebagai seorang
evaluator seyogyanya memahami pokok bahasan ini agar kegiatan dan
program evaluasi pembelajaran berjalan efektif, efisien dan holistik sesuai
prinsip-prinsip evaluasi.
Penyusun menyadari penjelasan dalam makalah ini terdapat banyak
kekurangan dan kelemahan, oleh karena itu adanya kritik dan masukan
dari berbagai pihak untuk penyempurnaan makalah ini sangat penyusun
nantikan. Demikian pengantar dari penyusun, semoga makalah ini
bermanfaat bagi kita semua.
Yogyakarta, 3 Maret 2015
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................................. i
DAFTAR ISI........................................................................................................................ ii
BAB I................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ................................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang Permasalahan .............................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................................. 4
1.4 Tujuan Penulisan.................................................................................................... 4
1.5 Manfaat Penulisan.................................................................................................. 4
BAB II ................................................................................................................................. 6
IDENTIFIKASI ISU-ISU DAN RUMUSAN PERTANYAAN EVALUASI ............................ 6
2.1 Identifikasi Isu-Isu Evaluasi ................................................................................. 6
2.2 Merumuskan Pertanyaan Evaluasi ..................................................................... 9
BAB III.............................................................................................................................. 21
PENUTUP.......................................................................................................................... 21
3.1
Simpulan .......................................................................................................... 21
3.2 Saran...................................................................................................................... 22
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................... 23
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Permasalahan
Dalam pandangan ilmu teknologi pendidikan, evaluasi memiliki
peranan yang sangat penting dan tidak tergantikan. Sehingga evaluasi
termasuk dalam salah satu kawasan ilmu teknologi pendidikan selain
desain, pengembangan, pemanfaatan, dan pengelolaan. Hal itu sesuai
dengan definisi dan kawasan teknologi pendidikan menurut AECT
tahun 1994 sebagaimana dalam gambar berikut.
1. Desain
2.
Pengembangan
5. Evaluasi
Teori
dan
Praktik
4. Pengelolaan
3. Pemanfaatan
Bagan 1.1 Kawasan Ilmu Teknologi Pendidikan Menurut AECT 1994
1
Selain itu jika pembelajaran dipandang sebagai suatu sistem yang
terdiri dari beberapa komponen didalamnya. Maka salah satu komponen
sistem pembelajaran yang tidak boleh dihilangkan dan memeliki peran dan
fungsi yang sangat penting adalah evaluasi. Sebagaimana gambar berikut
ini:
Bagan 1.2 Komponen-Komponen Pembelajaran Menurut Zaenal Arifin.
Disamping itu evaluasi pembelajaran memiliki landasan yuridis yang
sangat kuat, sebagaimana dalam Permendiknas No 16 Tahun 2007
tentang Kualifikasi Akademik dan Standar Kompetensi Guru dinyatakan
bahwa salah satu kompetensi inti guru adalah menyelenggarakan
penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar. Kompetensi inti
tersebut dijabarkan dalam tujuh kompetensi, yaitu: 1) memahami
2
prinsip-prinsip penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar sesuai
dengan karakteristik mata pelajaran yang diampu, 2) menentukan
aspek-aspek proses dan hasil belajar yang penting untuk dinilai dan
dievaluasi sesuai dengan karakteristik mata pelajaran yang diampu, 3)
menentukan prosedur penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar,
4) mengembangkan instrumen penilaian dan evaluasi proses dan hasil
belajar, 5) mengadministrasikan penilaian proses dan hasil belajar
secara berkesinambungan dengan mengunakan berbagai instrumen, 6)
menganalisis hasil penilaian proses dan hasil belajar untuk berbagai
tujuan, dan 7) melakukan evaluasi proses dan hasil belajar.
Memperhatikan tuntutan kompetensi guru sesuai permendiknas di
atas, dapat diketahui bahwa salah satu kompetensi yang harus
dikuasai oleh seorang guru adalah kemampuan melakukan program
penialaian yang efektif. Untuk dapat melaksanakan penilaian yang
baik, maka guru harus memahami hal-hal prinsip dalam dimensi
evaluasi, selain model-model evaluasi, analisis kebutuhan evaluasi,
pengembangan instrumen evaluasi, analisis hasil evaluasi, hal yang
tidak kalah penting adalah kemampuan evaluator memahami isu-isu
tentang evaluasi dan kemampuan dalam merumuskan pertanyaanpertanyaan yang bisa mengungkap setiap tujuan dari objek yang akan
di evaluasi.
3
Maka dari itu, dalam makalah ini, penulis mencoba menjabarkan
sebagian kecil pembahasan tentang isu-isu evaluasi pembelajaran dan
cara merumuskan pertanyaan dalam evaluasi.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah bagaimana isuisu evaluasi pembelajaran dan bagaimana merumuskan pertanyaan dalam
proses evaluasi pembelajaran?
1.4 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu memberikan
penjelasan kepada para pembaca khususnya mahasiswa Prodi TP B yang
sedang
kuliah
evaluasi
pembelajaran
mengenai
isu-isu
evaluasi
pembelajaran dan bagaimana merumuskan pertanyaan dalam proses
evaluasi pembelajaran.
1.5 Manfaat Penulisan
Adapun manfaat yang diharapkan dari pembahasan dalam makalah ini
diantaranya :
1. Tersedianya sumber bacaan tentang isu-isu evaluasi pembelajaran
2. Tersedianya sumber bacaan tentang langkah dan cara merumuskan
pertanyaan dalam evaluasi pembelajaran
4
5
BAB II
IDENTIFIKASI ISU-ISU DAN RUMUSAN PERTANYAAN EVALUASI
2.1 Identifikasi Isu-Isu Evaluasi
Apabila kita mengkaji dan menelaah referensi lama yang
mengupas
tentang
evaluasi
pendidikan,
maupun
evaluasi
pembelajaran. Kita akan kesulitan menemukan pembahasan tentang
isu-isu
evaluasi
penelitian, dalam
pembelajaran.
Adapun
beberapa referensi
mengenai
disebut dengan
pertanyaan
objective
evaluation atau sejenis target dan tujuan pada objek yang dievaluasi.
Buku yang secara khusus mengupas tentang isu-isu evaluasi
pembelajaran dan langkah merumuskan pertanyaan dalam evaluasi
salah satunya adalah buku yang berjudul
“evaluation a systematic
approach Sixth Edition yang ditulis oleh Petter H. Rossi, Howard E.
Freeman, & Mark W Lipsey.
Dalam buku tersebut dijelaskan beberapa hal penting berkaitan
dengan identifkasi isu-isu pada proses evaluasi.
Disamping itu ada
beberapa buku lain yang membahas tentang topik tersebut.
Dua hal penting yang menjadi titik tolak perhatian seorang
evaluator pada efektivitas sebuah program, sebagaimana gambar
berikut:
6
Bagan 2.3 dua Perhatian khusus tentang efektivitas program yang
dievaluasi.
Dari gambar diatas, terlihat jelas bahwa untuk melihat sejauh
mana efektivitas program yang kita laksanakan adalah dengan
mengevaluasi hasil yang bisa diobservasi, dengan hasil yang diperoleh.
Artinya hasil yang diperoleh dari sebuah kegiatan evaluasi didapatkan
dengan cara mengobservasi hasil-hasil dari program yang dilakukan.
Karena hasil program yang tidak bisa diobservasi susah untuk
dievaluasi.
Identifikasi isu dalam bidang pendidikan, bisa kita potret dari 8
standar nasional pendidikan yang sudah digariskan dalam peraturan
menteri pendidikan nasional no 19 tahun 2005 tentang standar
nasional pendidikan, diantaranya 1) standar sarana, 2) standar isi, 3)
standar kompetensi lulusan, 4) standar pembiayaan, 5) standar proses,
7
6) standar pengelolaan, 7) standar pendidik dan tenaga pendidikan
dan 8) penilaian.
Sumber isu yang bisa dievaluasi bisa dikaji dari 8 standar
tersebut. Proses pemotretan isunya itu sendiri sangat bergantung pada
ketajaman analisis seorang evaluator atau pihak terkait dengan
program yang akan dievaluasi.
Contoh sederhana dalam standar kompetensi lulusan, isu yang
bisa menjadi objek evaluasi ada banyak sekali, misalnya relevansi
antara proses dengan target kompetensi lulusan, relevansi antara mata
latih/mata pelajaran dengan ranah kerja dilapangan, isu lainnya
jaminan pemberdayaan lulusan SMA dan sederajat didunia kerja.
Program evaluasi akhir masa studi yang belum optimal. Dan banyak
lagi yang lainnya.
Cara mengidentifikasi isu-isu dalam evaluasi program bisa
dilakukan dengan beberapa cara, diantaranya:
1. Mengamati fenomena nyata dalam kehidupan sehari-hari,
2. Membaca laporan hasil penelitian
3. Menindaklanjuti laporan dari lembaga pengkajian maupun
penelitian
4. Melakukan penelitian awal untuk melihat secara faktual
8
Setelah proses itu dilakukan, langkah selanjutnya adalah mengkaji
landasan dan toeri pendukung berkaitan dengan masalah yang
ditemukan. Hal ini diperlukan untuk menguatkan landasan dan tinjauan
kerangka teoritisnya. Sehingga dengan begitu proses identifikasi isu
memiliki landasan pendukung berupa teori dan atau pandangan para
ahli yang pakar dalam masalah yang sedang ditemukan.
Inti dari identifikasi isu-isu adalah proses seorang evaluator
menangkap fenomena baik masalah maupun yang lainnya dari sebuah
program baik sedang berjalan maupun setelahnya untuk dievaluasi baik
untuk tujuan perbaikan proses berjalan maupun rekomendasi untuk
perbaikan program berikutnya.
2.2 Merumuskan Pertanyaan Evaluasi
Terdapat
beberapa
istilah
yang
berdekatan
makna
dengan
pembahasan tentang pertanyaan evaluasi. Diantaranya evaluation
question, program goal, program objective, performance criterion.
Untuk memahami perbedaan dari masing-masing terminologi tersebut,
berikut definisi masing-masing istilah yang ditulis oleh Petter dkk
(1999:78), yang dimaksud dengan pertanyaan evaluasi (evaluation
questions) adalah
“A set of questions developed by the evaluator, evaluation
sponsor, and other stakeholders; the questions define the issues
the evaluation will investigate and are stated in terms such that
9
they can be answered in a way useful to stakeholders using
methods available to the evaluator”
Artinya
evaluator,
seperangkat
pihak
sponsor
pertanyaan
evaluator,
yang
dikembangkan
maupun
pihak
lain
oleh
yang
berkepentingan, berupa definisi pertanyaan mengenai isu evaluasi
yang akan diinvestigasi dan akan dinyatakan dalam terminologi
sebagaimana yang akan dijawab oleh mereka dengan cara yang
berguna bagi pihak terkait dengan menggunakan metode yang baik
bagi evaluator.
Definisi lainnya adalah the key issues to be explored by an
evaluation. They are developed and prioritized by program staff,
evaluation personnel, funders, and other stakeholders. Yang artinya
isu-isu penting yang harus dieksplorasi oleh seorang evaluator.
Pertanyaan evaluasi tersebut dikembangkan dan diprioritaskan oleh
staff
program,
personil
evaluasi,
pendiri,
maupun
pemangku
kepentingan lainnya.
Sementara itu definisi program goal atau tujuan dari program
adalah A statement, usually general and abstract, of a desired state
toward which a program is directed. Compare with program objectives.
Artinya sebuah pernyataan, biasanya bersifat umum dan abstrak yang
berisikan pernyataan masa depan setelah program dilaksanakan. Yang
juga merupakan gabungan dari target program.
10
Sementara itu yang dimaksud dengan program objective adalah
specific,
operationalized
statements
detailing
the
desired
accomplishments of a program. Artinya tujuan yang spesifik,
penyataan
operasional
yang
detil
dari
sebuah
program
yang
dilaksanakan.
Adapun yang dimaksud dengan performance indicator adalah the
standard against which a dimension of program performance is
compared so that it can be evaluated. Artinya sebuah standar yang
merupakan sebuah dimensi dari tampilan program yang sudah
dilaksanakn yang bisa dievaluasi.
Pertanyaan evaluasi yang baik adalah pertanyaan yang tepat
mengarah pada isu utama dalam sebuah program yang akan
dievaluasi, yang bermakna dalam kaitannya dengan masalah utama
dan juga konsep pada kebutuhan utama dari pihak berkepentingan
yang terkait dengan program yang akan dievaluasi. Artinya bahwa
pertanyaan evaluasi harus benar-benar mengarah pada penggalian
data dari isu utama dalam sebuah program yang menjadi perhatian
utama pihak yang berkepentingan, misalnya pempinan, kepala sekolah,
yayasan, masyarakat, dinas pendidikan hingga pemerinta.
Pertanyaan evaluasi yang baik adalah pertanyaan yang bisa
dijawab dengan menggunakan teknik penelitian yang dibuat evaluator
dan pertanyaan-pertanyaan tersebut harus dirumuskan berupa kriteria
11
yang bisa dijadikan acuan menilai dari penampilan program yang akan
dinilai sepanjang dan setelah program dilaksanakan.
Pertanyaan
evaluasi
bisa
dibuat
dalam
beberapa
formula,
diantaranya lebih berdayaguna adan bermakna untuk pihak pimpinan
dan pembuat keputusan, kemudian ada juga pertanyaan evaluasi yang
lebih bermanfaat untuk tugas evaluator guna menyediakan jawaban
yang
kredibel,
selebihnya
pertanyaan
evaluasi
ditujukan
pada
efektivitas program. Pengembangan rumusan pertanyaan secara
cermat akan menghasilkan evaluasi yang terancang dengan baik, dan
hal tersebut merupakan langkah yang krusial dalam membuat program
evaluasi.
Menurut Michael Scriven dalam (Petter, 1999:81) logika umum
evaluasi ada empat diantaranya:
1. Membangun kriteria jasa/layanan program. (dalam dimensi apa
harus dievaluasi secara tepat?)
2. Membuat standar-standar (seberapa baik aspek yang akan
dievaluasi akan bekerja?)
3. Mengukur prestasi dan membandingkannya dengan standar.
(seberapa baik aspek yang dievaluasi telah bekerja dengan
baik?)
12
4. Mensistesis
dan
mengintegrasikan
data
kedalam
sebuah
perbandingan dari layanan atau nilai. (kelayakan dan nilai dari
aspek yang dievaluasi?)
Langkah-langkah menyusun pertanyaan evaluasi.
1. Bertemu dengan pemangku kepentingan
2. Tinjau semua material pendukung
3. Brainstorming pertanyaan evaluasi
4. Urutkan pertanyaan evaluasi dari hasil brainstorming
5. Tentukan pertanyaan evauasi yang akan digunakan
6. Verifikasi pertanyaan penelitian yang ada hubungannya dengan
program
7. Turunkan siapa, apa dan bagaimana data bisa dikumpulkan
Bagaimana membuat pertanyaan evaluasi yang baik?
Beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk membuat pertanyaan
evaluasi yang baik diantaranya adalah dimensi kinerja program, kriteria
kinerja program, tipe pertanyaan evaluasi. Adapun penjelasan masingmasing dimensinya adalah sebagai berikut :
a. Pertanyaan evaluasi seharusnya masuk akal dan sesuai
b. Pertanyaan evaluasi harus bisa dijawab
13
Untuk memastikan pertanyaan bisa dijawab, maka seorang
evaluator sebaiknya memperhatikan beberapa hal berikut ini:
1. Tentukan kelompok anak-anak yang sedang bermasalah
2. Identifikasi spesifikasi karakteristik yang terukur dan memotong
nilai yang mewakili kebutuhan terbesar
3. Berikan sebuah contoh temuan evaluasi yang dihasilkan
4. Tetapkan kriteria evaluasi
5. Pihak penyumbang dana maupun pihak pemangku kepentingan
Beberapa kriteria yang mungkin relevan dengan kinerja program
Standar kinerja program bisa dinilai dalam sebuah evaluasi dengan
memperhatikan beberapa standar hal berikut:
1. Kebutuhan atau harapan dari populasi target
2. Tujuan program yang dinyatakan
3. Standar profesional
4. Praktek yang biasa; norma dari program yang lain
5. Persyaratan yang diperbolehkan
6. Nilai-nilai etika dan moral; keadilan sosial
7. Kinerja masa lalu; data sejarah
8. Target yang ditetapkan oleh manajer program
9. Pendapat pakar
10. Tingkat praintervensi dasar untuk target populasi
14
11. Kondisi yang diharapkan dari hilangnya suatu program
12. Biaya atau biaya relatif
Selain itu ada pakar yang menyebutkan 10 pertanyaan evaluasi,
diantaranya:
1. Apa yang diperlukan pada sebuah program?
Hal ini menjelaskan tentang analisis kebutuhan dari sebuah
program. Proses penentuan analisis kebutuhan ini dilakukan diawal
penyusunan program maupun selama program berjalan. Point ini
penting karena berkaitan dengan urgent tidaknya, esensi tidaknya
sebuah program itu dilaksanakan.
2. Apakah program yang dilaksanakan itu relevan?
Yang dimaksdu relavan dalam hal ini adalah kesesuaian antara
program yang dilaksanakan dengan arahan atau visi, misi
pemangku kepentingan, pihak donatur dan lain-lain.
3. Apakah logika struktur dari program dapat dijalankan?
Hal ini berkaitan dengan model pengelolaan suatu program, dengan
cara memperhatikan beberapa hal terkait dengan program yang
dilaksanakan.
4. Apakah program yang dilaksanakan terwakili?
Maksudnya
adalah
tentang
kemapuan
dari
program
untuk
memastikan semua masalah terpecahakan secara holistik.
15
5. Apakah teknik program berjalan efektif?
Teknik berkaitan cara melhat antara input, proses dan output dari
sebuah program.
6. Sejauh mana tanggungjawab program terhadap hasil aktual yang
diperoleh?
Hal ini berkaitan dengan jaminan dari sebuah program bisa berhasil
tidaknya program yang telah dijalankan, apakah hasil akhir
sebagaimana yang menjadi target yang dibuat diawal.
7. Apakah program mampu mencapai target yang dimilikinya?
Hal ini berkaitan kemampuan dari sebuah program untuk mencapai
target yang telah disepakatinya.
8. Apakah pembiayaan program efektif?
Ini berkaiatan dengan pembiayaan program apakah efektif,
kekurangan atau berlebih.
9. Apakah pembiayaan program menguntungkan?
Pertanyaan ini lebih kepada bagaimana sebuah program itu
menguntungkan tidaknya.
10. Apakah program yang dilaksanakan memadai?
Yang dimaksud memadai adalah berkaitan dengan efisiensi teknik,
efektivitas pembiayaan dan lain-lain.
Berikut ini gambaran umum contoh system evaluasi ;
16
Gambar 2.4 ; diadopsi dari Nagarajan and Vanheukelen (1997, p.
25).
Dari gambar tersebut memberikan penjelasan kepada kita
tentang sistem, proses dan alur serta hal-hal yang terkait dengan
program yang kita jalankan dan akan dievaluasi. Mulai dari analisis
kebutuhan, target yang diharapkan, input, aktivitas, output,
efektifitas program dan hasil yang diperoleh secara aktual.
Pertanyaan Evaluasi yang Khas/Spesifik:
Beberapa pertanyaan yang diperlukan untuk layanan program :
1. Seperti ada sifat dan besarnya cakupan program yang akan
ditangani?
2. Apa karakteristik yang diperlukan oleh populasi?
17
3. Apa saja yang diperlukan oleh populasi?
4. Layanan apa yang diperlukan?
5. Seberapa banyak layanan yang dibutuhkan, dan seberapa lama?
6. Apakah penyampaian layanan yang tersusun dibutuhkan untuk
menyediakan layanan tersebut kepada populasi?
Beberapa pertanyaan untuk konsep dan rancangan program :
1. Klien seperti apa yang akan dilayani?
2. Layanan seperti apa yang akan diberikan?
3. Sistem penyampaian seperti apa yang baik untuk program layanan?
4. Bagaimana
program
bisa
diidentifikasi,
disambut
klien
dan
menopang yang ditujukan kepada klien?
5. Seperti apa seharusnya program dikelola?
6. Sumber daya apa saja yang diperlukan secara tepat guna untuk
program?
Pertanyaan untuk cara mengoperasikan program dan penyampaian
layanan:
1. Apakah administrasi dan tujuan layanan terpenuhi?
2. Apakah
layanan
disampaikan
kepada
orang-orang
yang
dimaksudkan?
3. Apakah ada pihak yang memerlukan tapi belum terlayani oleh
program?
4. Apakah klien merasa puas dengan layanan yang diberikan?
5. Apakah administrasi, pengelolan dan fungsi personal tertangani
dengan baik?
Pertanyaan tentang keluaran program:
1. Apakah tujaun keluaran dan tujuan tercapai?
18
2. Apakah
layanan
memberikan
keuntungan
kepada
penerima
layanan?
3. Apakah layanan memiliki efek samping yang merugikan pada
penerima?
4. Apakah masalah atau situasi yang menjadi tujuan program menjadi
lebih baik?
Pertanyaan tentang biaya program dan efisiensi:
1. Apakah sumber daya yang digunakan efisien?
2. Apakah biasa masuk akal dengan keluasan dari keuntungan
program?
3. Apakah pendekatan alternatif menghasilkan manfaat yang setara
dengan biaya kurang?
Pertanyaan evaluasi untuk setelah program dilaksanakan :
1. Apakah ada kebutuhan untuk program?
2. Apakah program dirancang dengan baik?
3. Apakah program terlaksana secara efektif?
4. Apakah program memiliki keluaran yang diharapkan?
5. Apakah pembiayaan program efektif?
Mewakili kepentingan dari penyokong dana dan pihak berkepentingan.
1. Mendapatkan masukan dari para pemangku kepentingan
2. Topik diskusi dengan pihak pemangku kepentingan
19
a. Mengapa evaluasi iti diperlukan?
b. Apa yang menjadi tujuan program dan target?
Hal penting yang harus dipahami oleh seorang evaluator adalah
sikap kolaborasi dan kerjasama dengan pihak pemangku kepentingan,
manajer program dan penyedia anggaran untuk evalausi.
20
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Kemampuan seorang evaluator mengidentifikasi dan merumuskan
pertanyaan-pertanyaan evaluasi merupakan fase yang sangat penting
dalam proses evaluasi. Hal yang esensial dalam proses evaluasi adalah
penarikan kesimpulan dari jawaban atas pertanyaan yang berkaitan
dengan objek yang dievaluasi.
Pertanyaan
evaluasi
adalah
seperangkat
pertanyaan
yang
dikembangkan oleh evaluator, pihak sponsor evaluator, maupun pihak lain
yang berkepentingan, berupa definisi pertanyaan mengenai isu evaluasi
yang
akan
diinvestigasi
dan
akan
dinyatakan
dalam
terminologi
sebagaimana yang akan dijawab oleh mereka dengan cara yang berguna
bagi pihak terkait dengan menggunakan metode yang baik bagi evaluator.
Pertanyaan evaluasi harus memenuhi prinsip-prinsip masuk akal, dan
bisa dijawab. Selain itu pertanyaan evaluasi harus tepat sasaran dan
sesuain
dengan
target
program
yang
dilaksanakan.
Dalam
pengembangannya evaluator harus bertemu dengan pihak pemangku
kebijakan untuk membicarakan hal-hal prinsip yang saling terkait yang
akan
di
evaluasi,
kemudian
menyusun
pertanyaan-pertanyaan,
21
menyebarkan pertanyaan, mengolah hasil dan menarik kesimpulan yang
salah satunya berguna untuk pihak pemangku kepentingan tadi.
3.2 Saran
Bahasan tentang identifikasi isu dan merumuskan pertanyaan
evaluasi referensinya belum banyak yang mengalihbahasakan ke dalam
Bahasa Indonesia. Maka perlu kiranya ada pihak-pihak yang membantu
mengalih bahasakannya. Selain itu bahasan tersebut awalnya muncul dari
evaluasi para bidang sosial. Sehingga penempatan dalam bidang sain
murni atau bidang yang lain masih perlu pengistilahan yang lebih tepat
lagi guna memudahkan para pembaca yang sedang mengkajinya.
22
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Z. (2013). Evaluasi Pembelajaran, Prinsip Teknik Prosedur.
Bandung: PT Rosda Karya.
Estiana
Ekawati
&
pembelajaran
Sumaryana.
matematika
2011.
Pengembangan
SD/SMP.
Yogyakarta.
instrumen
PPPPTK
Matematika.
Nagarajan, N., & Vanheukelen, M. (1997). Evaluating EU expenditure
programs: A guide. Luxembourg: Publications Office of the
European Union.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No 16 Tahun 2007 tentang
Kualifikasi Akademik dan Standar Kompetensi Guru.
Rossi, Peter Henry, 1921. Evaluation: a systematic approach / by Peter H.
Rossi, Howard E. Freeman, and Mark W. Lipsey. — 6th ed.
Calipornia. Sage Publications, Inc.
23