Analisis Kinerja Pamong Belajar di Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Kota Cimahi | R Lufky Muhammad | Jurnal Ilmiah Administrasi Bisnis dan Inovasi 1 PB
(SKB) Kota Cimahi
1 Sedarmayanti 2 , R Lufky Muhammad
Guru Besar Universitas Dr Seotomo Surabaya
2 Alumni S2 STIA LAN Bandung e-mail: [email protected]
ABSTRAK
Pamong belajar adalah pendidik dengan tugas utama melakukan kegiatan belajar mengajar, pengkajian program, dan pengembangan model Pendidikan Nonformal Informal (PNFI) pada Unit Pelaksana Teknis (UPT) /Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) satuan PNFI. Pamong belajar dalam penelitian ini berada di UPTD setingkat kab/ kota, yaitu SKB Kota Cimahi. Masalah dalam penelitian ini adalah kualitas kerja pamong belajar yang masih belum memenuhi standar sesuai dengan yang ditetapkan. Indikator kinerja yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitas kerja, kehadiran dan ketepatan waktu, inisiatif, kemampuan dan komunikasi. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan studi dokumentasi, observasi dan wawancara mendalam kepada 18 orang informan. Teknik analisa data yang dipakai adalah teknik naratif analisis, analisis makna teks, analisis perbincangan dan analisis teori ilmiah.Hasil penelitian menunjukkan bahwa pamong belajar hanya mengerjakan kegiatan belajar mengajar saja pada 2 (dua) program regular SKB Kota Cimahi, yaitu
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Paket C, dari indikator kinerja dapat disimpulkan :
1) Kualitas Kerja : Siswa merasa puas dengan pengajaran yang diberikan; pamong belajar melakukan beberapa cara agar siswanya memahami pelajaran; siswa PAUD dan paket C memiliki sejumlah prestasi; 2) Kehadiran dan ketepatan waktu : pamong belajar sudah mematuhi kehadiran kerja sebagai PNS dan jadwal kegiatan belajar mengajar (KBM) ; pembuatan laporan terkadang terlambat; waktu luang digunakan untuk berdiskusi masalah kegiatan KBM dan kegiatan administratif; 3) Inisiatif : bekerja atas inisiatif sendiri berdasarkan rincian kerja yang sudah diberikan kepala SKB; memberikan visualisasi dalam mengajar; menerapkan model pembelajaran tertentu; pamong belajar berprestasi di sejumlah lomba;4) Kemampuan: menyiapkan penguasaan materi dari berbagai sumber/ media; sudah mampu membuat silabus; metode pengajaran sudah disesuaikan dengan karakteristik warga belajarnya; 5)Komunikasi : menguasai kelas dengan cara komunikasi yang interaktif; komunikasi terjalin baik dengan kepala SKB , Kasubbag TU dan stafnya serta tutor; lebih akrab dan dekat dengan siswa paket C, pun dengan orangtua siswa PAUD dengan dibentuk POM (Persatuan Orangtua Murid).
Kata Kunci : Kinerja, Pamong Belajar, Sanggar Kegiatan Belajar (SKB)
Jurnal Ilmiah Administrasi Bisnis dan Inovasi
Analisis Kinerja Pamong Belajar di SKB Cimahi – Sedarmayanti dan R. Lufky M JIABI – Vol. 1 No. 2 Tahun 2017
Analysis Of Learning Tutors Performance At Cimahi City Community Learning
Centers (SKB)
ABSTRAK
Learning tutors are educators whose main task is to conduct teaching-learning activities, program reviews, and development of formal and informal education (PNFI) modelsat
Local Technical ImplementatingUnits (UPTD) and the PNFI units. The learning tutors in this research are those at the Local Technical ImplementatingUnits (UPTD) at District/City level, in this case, of Cimahi City.The problem in this research is that the tutors ’ quality of work did not meet the established standards. The performance indicators used in this research comprised the quality of work, attendance and promptness, initiative, capability, and communication.This research employed a qualitative method. The data were collected through document reviews, observations, and in-depth interviews with 18 informants. The techniques to analyze the dataincluded the narrative technique analysis, the analysis of textual meanings, conversation analysis, and analysis of scientific theories.The research results showed that the tutors at two Community Learning Centers in Cimahi City, i.e pre-school education center (PAUD) and Package C learning center only performed teaching-learning activities.Thus, from the above performance indicators can be concluded: 1) Quality of Work: Students are satisfied with the teaching given; the learning tutor do several ways so that his students understand the lesson; PAUD students and package C have a number of achievements; 2) Attendance and promptness: the learning tutorhas complied with work attendance as civil servant (PNS) and teaching learning schedule (KBM); reporting is sometimes too late; leisure time is used to discuss issues of teaching learning schedule (KBM) activities and administrative activities; 3) Initiative: work on its own initiative based on the details of work already given by the head of Community Learning Centers (SKB); provide visualization in teaching; apply a particular learning model; Learning Tutors achievement in a number of competitions; 4) Ability: preparing the mastery of material from various sources/ media; already able to make syllabus; the teaching method has been adapted to the characteristics of the learning community; 5) Communication: mastering the class in an interactive way of communication; communication is well established with the head of Community Learning Centers, Head of Sub Division and its staff and tutors; more familiar and close to the student package C, even with parents of PAUD students with formed POM (Parent Association of Students).
the Technical
Keywords : Performance, Learning Tutor, SKB
A. PENDAHULUAN
Masyarakat belajar dapat terbentuk jika
Dalam UUD 1945 disebutkan memiliki kemampuan dan keterampilan mendengar dan minat baca yang besar.
bahwa negara kita ingin mewujudkan masyarakat yang cerdas. Untuk
Apabila membaca sudah merupakan dalam
mewujudkan bangsa yang cerdas, harus
kebiasaan
dan membudaya
terbentuk masyarakat belajar.
masyarakat, maka segala kebutuhan
66 Jurnal Ilmiah Administrasi Bisnis dan Inovasi
Analisis Kinerja Pamong Belajar di SKB Cimahi – Sedarmayanti dan R. Lufky M JIABI – Vol. 1 No. 2. Tahun 2017
terhadap ilmu pengetahuan dan informasi 1997 maka Sanggar Kegiatan Belajar dapat
(selanjutnya di sebut SKB) merupakan pendidikan dapat tercapai.
UPT Pendidikan Luar Sekolah dan Menurut Pasal 1 UU No. 20 Tahun
Pemuda (sekarang Pendidikan Nonformal 2003 tentang Sistem Pendidikan :
Informal (PNFI)) di tingkat “Pendidikan adalah usaha sadar dan
Kabupaten/Kota, yang bertugas terencana untuk mewujudkan suasana
percontohan dan belajar dan proses pembelajaran agar
melaksanakan
pengendalian mutu program Pendidikan peserta didik secara aktif mengembangkan
Luar Sekolah dan Pemuda berdasarkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
kebijaksanaan teknis dari Direktur spiritual keagamaan, pengendalian diri,
Jenderal Diklusepa (sekarang Ditjen kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,
PAUD dan Dikmas). serta keterampilan yang diperlukan
program Pendidikan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. ”
Banyak
Nonformal dan Informal (PNFI) yang (Pasal 1 UU No. 20 tahun 2003)
gagal mencapai tujuan. Hal ini berarti Pemerintah menetapkan tiga jalur
bahwa PNFI selain memiliki kekuatan pendidikan untuk meningkatkan kualitas
juga memiliki kelemahan. Kelemahan dan pemerataan pendidikan,
tersebut antara lain, tidak seragamnya usia pendidikan formal, non formal dan
yaitu
warga belajar dalam suatu kelompok informal. Ketiga jalur pendidikan
belajar yang masing-masing memiliki
kebutuhan berbeda, sehingga melengkapi guna mendukung peningkatan
tersebut dibentuk untuk saling
kelangsungan program sulit kualitas dan pemerataan pendidikan bagi
dipertahankan. Pengelolaan proses belajar seluruh masyarakat Indonesia.
mengajar yang kurang baik, serta kurang terjaminnya kelanjutan program, selain
Pendidikan non formal merupakan kualitas Sumber Daya Manusia itu sendiri, jalur pendidikan di luar jalur formal yang
terutama Pamong Belajar sebagai salah dilaksanakan
satu tenaga pendidiknya yang memegang implementasi dari pendidikan sepanjang
penting dalam hayat. Sebagai bentuk
peran
sangat
berlangsungnya penyelenggaraan PNFI. perpanjangan
Kelemahan tersebut sering menjadi penyelenggaraan program Pendidikan
tangan
terhadap
hambatan keberlangsungan program PNFI. Anak Usia Dini, Nonformal danInformal di daerah, maka pemerintah dalam hal ini
Merujuk pada uraian di atas, maka Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia
kualitas Pamong Belajar sangat dituntut Dini dan Pendidikan Masyarakat
bagi terwujudnya kinerja yang mempunyai
hubungan sangat erat dengan produktivitas Kementerian
(Ditjen PAUD dan DIkmas)
SKB dalam memenuhi dan mengantisipasi Kebudayaan, memiliki Unit Pelaksana
Pendidikan
dan
kebutuhan belajar masyarakat yang dari Teknis (UPT) PAUD dan Dikmas di
tahun ke tahun semakin bertambah beberapa propinsi dengan wilayah
kompleks, baik dari segi kualitatif maupun kerjanya masing-masing.
Berdasarkan Surat Keputusan kuantitatif. Berdasarkan hasil pengamatan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
yang dilakukan di SKB kota Cimahi, Nomor 023/O/1997 tanggal 20 Februari
ditemukan fenomena yang
Jurnal Ilmiah Administrasi Bisnis dan Inovasi
Analisis Kinerja Pamong Belajar di SKB Cimahi – Sedarmayanti dan R. Lufky M JIABI – Vol. 1 No. 2 Tahun 2017
mempengaruhi kinerja Pamong Belajar, program-program PNFI, guna antara lain :
menyesuaikan dengan kondisi dan
masyarakat/ siswanya. belum optimal
1. Kualitas kerja Pamong Belajar yang
kebutuhan
Tetapi yang terjadi sekarang, pamong Banyaknya jumlah sasaran penduduk
belajar seolah-olah kehilangan arah dan yang harus mengenyam PNFI,
dalam menjalankan semestinya
bingung
tupoksinya. Berbagai kegiatan dan pemberian fasilitas layanan PNFI yang
diimbangi
dengan
program PNFI tidak dijalankan dengan memadai. Kenyataanya, SKB Kota
alasan kurang menguasai, tidak ada Cimahi sebagai institusi pendidikan
serta kurang sarana/ negeri hanya menyediakan layanan
anggaran
prasarana. Terutama dalam kegiatan program PAUD dan Paket C sebagai
belajar mengajar, bagaimana seorang program pendidikan regulernya, walau
pamong belajar dapat menyesuaikan program lain seperti kursus dan
dengan kondisi kelas, kebutuhan siswa pendidikan
pengajaran yang diselenggarakan tetapi sifatnya berupa
proyek untuk beberapa bulan dan tidak
4. Kemampuan dan Jumlah Pamong berkelanjutan.
Belajar yang Masih Kurang
2. Kehadiran dan ketepatan waktu Sejak berlakunya otonomi daerah pamong belajar dalam menjalankan
kecenderungan jumlah pekerjaan
terdapat
pamong belajar berkurang. Tahun 2008 Pada daftar absensi, pamong belajar
jumlah pamong belajar 3.615 orang selalu datang tepat waktu sesuai jam
dan menyusut menjadi 3.423 orang kerja, yaitu pukul 07.30 – 16.00, tetapi
pada tahun 2012, untuk Jawa Barat terdapat kelemahan di dalamnya yaitu
berjumlah 339 orang. Terdapat tiga masih menggunakan absensi manual
yang menyebabkan tanda tangan. Perekaman absensi ini
faktor
berkurangnya pamong belajar, yaitu : tidak akan seakurat finger print , karena
(1) Dipromosikan ke dalam jabatan pamong belajar bisa datang lebih dari
struktural atau jabatan lain; (2) waktu yang ditetapkan, bahkan pulang
masa pensiun; (3) lebih cepat dari jam bekerja yang sudah
Memasuki
Mengajukan untuk mutasi dari pamong ditetapkan. Selain itu masih ada faktor
belajar. Namun semua itu tidak ketepatan waktu pamong belajar dalam
diimbangi dengan rekrutmen pamong menjalankan tugas yang bukan hanya
belajar yang memadai. Bahkan di mengajar di kelas, tetapi juga dalam
sebagian besar daerah menyelesaikan sejumlah laporan dan
dan kabupaten/kota) pertanggungjawaban pekerjaan.
(provinsi
rekrutmen pamong belajar tidak
dilakukan sejak Balai menjalankan program PNFI Pendidikan
3. Kurangnya Inisiatif dan inovasi dalam
pernah
Kegiatan Belajar Nonformal dan Informal (PNFI)
Pengembangan
(BPKB) dan Sanggar Kegiatan Belajar membutuhkan kualitas SDM/ pamong
(SKB) diserahkan kepada daerah. belajar yang menguasai kecakapan
dalam ilmu Pendidikan Luar Sekolah
5. Komunikasi pamong belajar yang (PLS) dan keluwesan dalam mengajar
kurang efektif
serta berinovasi terhadap
68 Jurnal Ilmiah Administrasi Bisnis dan Inovasi
Analisis Kinerja Pamong Belajar di SKB Cimahi – Sedarmayanti dan R. Lufky M JIABI – Vol. 1 No. 2. Tahun 2017
Penyebab belum optimalnya kinerja mengukur kemajuan program atau pamong belajar SKB adalah faktor
kegiatan yang dilakukan oleh organisasi internal, yaitu kurang menjalin kerja
sektor publik dalam mencapai hasil atau sama baik antar sesama pamong belajar
outcome (Mahmudi: 2005). Selanjutnya maupun dengan rekan kerja lain yang
manajemen kinerja menurut Performance disebabkan kurangnya
Handbook Departemen komunikasi
Management
Energi USA, adalah suatu pendekatan pengetahuan tentang tupoksi pamong
sistematik untuk memperbaiki kinerja belajar masih kurang dipahami.
melalui proses berkelanjutan dalam Dari identifikasi masalah yang
penetapan sasaran-sasaran kinerja telah dikemukakan, rumusan masalah
mengukur kinerja, penelitian dirumuskan sebagai berikut :
strategik,
mengumpulkan, menganalisis, menelaah,
1. Bagaimana
dan melaporkan data kinerja, serta Belajar di Sanggar Kegiatan
kinerja
Pamong
menggunakan data tersebut untuk memacu Belajar (SKB) Kota Cimahi?
perbaikan kinerja
2. Apa faktor-faktor yang berperan
dalam membentuk
kinerja
2. Indikator Kinerja
Pamong Belajar di Sanggar Indikator kinerja adalah ukuran kuantitatif Kegiatan Belajar (SKB) Kota
dan/atau kualitatif yang menggambarkan Cimahi?
tingkat pencapaian suatu sasaran atau
3. Apa hambatan yang dialami tujuan yang telah ditetapkan (BPKP, Pamong
2000). Sedangkan menurut Lohman menjalankan
Belajar
dalam
(2003) : “Indikator kinerja adalah suatu bagaimana
tupoksinya dan
upaya
mengatasi
variabel yang
hambatan tersebut? digunakan untuk mengekspresikan secara kuantitatif efektivitas dan efisiensi
B. LANDASAN TEORI
proses atau operasi dengan berpedoman
pada target-target dan tujuan organisasi ”. Menurut Stephen P. Robbins dan Mary
1. Manajemen Kinerja
Jadi indikator kinerja merupakan kriteria Coulter (2009 : 22)
untuk menilai “Manajemen adalah koordinasi dan
yang
digunakan
keberhasilan pencapaian tujuan organisasi pengawasan aktivitas pekerjaan orang
yang diwujudkan dalam ukuran- ukuran lain sehingga aktivitas mereka diselesaikan
tertentu.
secara efisien dan efektif ” Menurut Kemudian menurut Mitchel dalam Armstrong dan Baron (1998 : 15) :
Sedarmayanti (2009:319) indikator kinerja “Kinerja merupakan hasil pekerjaan yang
karyawan adalah : kualitas kerja (quality mempunyai hubungan kuat dengan dengan
of work), k ehadiran dan ketepatan waktu tujuan strategis organisasi, kepuasan
i nisiatif (initiative), konsumen dan memberikan kontribusi
(promptnees),
k emampuan (capability) dan k omunikasi ekonomi ”.
(communication)
Dari konsepsi manajemen maupun kinerja sebagaimana tersebut di atas, maka
3. Definisi Pamong Belajar
manajemen kinerja
Berdasarkan Permenpan dan RB nomor 15 didefinisikan sebagai suatu metode untuk
sektor
publik
tahun 2010 tentang Jabatan Fungsional
Jurnal Ilmiah Administrasi Bisnis dan Inovasi
Analisis Kinerja Pamong Belajar di SKB Cimahi – Sedarmayanti dan R. Lufky M JIABI – Vol. 1 No. 2 Tahun 2017
Pamong Belajar dan Angka Kreditnya,
4 Sanggar Kegiatan Belajar (SKB)
Pasal 1 butir (2): Salah satu tugas pokok Sanggar “Pamong belajar adalah pendidik dengan
Kegiatan Belajar seperti yang dijelaskan tugas utama melakukan kegiatan belajar
dalam SK Menteri Pendidikan dan mengajar, pengkajian program, dan
Kebudayaan Nomor 023/O/1997 adalah pengembangan model Pendidikan
program-program Nonformal dan Informal (PNFI) pada Unit
melaksanakan
percontohan dan pengendalian mutu Pelaksana Teknis (UPT) /Unit Pelaksana
pelaksanaan program pendidikan non Teknis Daerah (UPTD) dan satuan PNFI ”
formal, tetapi setelah diberlakukan Sedangkan bunyi Pasal 3 butir (2)
Undang-Undang Nomor 22 tahun 1999 “Pamong Belajar sebagaimana pada
tentang pemerintahan daerah yang ayat (1) merupakan jabatan karier yang
diperbaharui dengan Undang-Undang hanya dapat diduduki oleh seseorang yang
nomor 32 tahun 2004, maka peran dan telah berstatus sebagai Pegawai Negeri
fungsi SKB berubah sesuai dengan Sipil ”
karakteristik dan kebijakan pemerintah Dengan demikian pamong belajar
Kabupaten/Kota masing-masing. Sebagai merupakan jabatan karier yang hanya
lembaga yang memiliki tugas pokok dapat diduduki oleh seseorang yang telah
menyelenggarakan pendidikan non formal, berstatus sebagai pegawai negeri sipil.
SKB diharapkan mampu mengakses Pamong
banyak program pendidikan non formal, melaksanakan kegiatan pengembangan
tanggung jawab profesi. Namun dalam pelaksanaannya,
SKB
memiliki
program-program tupoksi pamong belajar berbeda sesuai
menyelenggarakan
sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dengan posisi dimana pamong belajar
tetapi keterbatasan yang dimiliki SKB berada, yaitu : PP/BP-PAUD dan Dikmas
menyebabkan lembaga tidak dapat (UPT Pusat)dan SKB (UPTD Kota/Kab).
sepenuhnya melaksanakan tugas maupun Namun istilah lembaga tersebut bisa
fungsinya.
berbeda di setiap daerah, sesuai kebijakan Otonomi daerah mempengaruhi kepala daerah.
peran SKB dalam penyelenggaraan Tenaga fungsional pamong belajar
formal. Banyak yang ada di SKB, secara nyata memiliki
pendidikan
non
permasalahan yang muncul melemahkan kompleksitas tugas selain wajib memiliki
dan fungsi SKB sebagai kemampuan sebagai tenaga pendidik yang
peran
penyelenggara pendidikan non formal. memiliki tugas membimbing, mengajar
Permasalahan tersebut antara lain : dan/atau melatih peserta didik, juga wajib
kurangnya komitmen pemerintah daerah memiliki kemampuan sebagai seorang
mengalokasikan anggaran planner,
untuk
operasional bagi SKB, keterbatasan sarana motivator,
organisator,
fasilitator,
pelayan masyarakat dan dan prasarana yang dimiliki, rendahnya problem solver sehingga tercipta kondisi partispasi dan kemitraan masyarakat.
pembelajaran yang kondusif, berlangsung
secara optimal
dan
hasil-hasilnya
berdampak langsung terhadap peningkatan
5. Analisis SWOT
harkat dan martabat kehidupan para Faktor-faktor kinerja terdiri dari peserta didiknya.
faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal (disposisional) yaitu
70 Jurnal Ilmiah Administrasi Bisnis dan Inovasi
Analisis Kinerja Pamong Belajar di SKB Cimahi – Sedarmayanti dan R. Lufky M JIABI – Vol. 1 No. 2. Tahun 2017
faktor yang dihubungkan dengan sifat- sebagai sebuah bentuk analisa situasi dan sifat seseorang.
kondisi yang bersifat deskriptif (memberi seseorang itu baik disebabkan karena
Misalnya, kinerja
tentang sebuah mempunyai kemampuan tinggi dan
suatu
gambaran)
perusahan atau oraganisasi. Analisa ini seseorang itu tipe pekerja keras,
menempatkan situasi dan kondisi sebagai sedangkan seseorang yang mempunyai
sebagai faktor yang di jadikan masukan. kinerja jelek disebabkan orang tersebut
Kemudian masukan
mempunyai kemampuan rendah dan orang tersebut dikelompokkan sesuai tersebut tidak memiliki upaya-
kontribusinya masing-masing. upaya
( https://id.wikipedia.org/wiki/Analisi kemampuannya. Faktor eksternal yaitu
untuk
memperbaiki
s_SWOT ) ”
faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja
seseorang yang berasal dari lingkungan.
6. Standar Proses
Seperti perilaku, sikap dan tindakan-
a. Paket C
tindakan rekan kerja, bawahan atau Berdasarkan Permendikbud No. 22 Tahun pimpinan, fasilitas kerja dan iklim
2016 tanggal 6 Juni 2016 tentang Standar organisasi. ”
Proses Pendidikan Dasar dan Menengah Untuk menganalisis faktor-faktor
yang mencakup perencanaan, pelaksanaan yang berperan dalam membentuk kinerja
dan penilaian proses/ hasil pembelajaran. pamong belajar di SKB Kota Cimahi,
penulis melakukan analisis SWOT.
b. Standar Proses PAUD
Berdasarkan Permendikbud No. 137 Analisis SWOT merupakan suatu
Tahun 2014 tanggal 14 Oktober 2014 bentuk analisis yang digunakan oleh
tentang Standar Nasional Pendidikan manajemen perusahaan atau organisasi
Anak Usia Dini yang mencakup yang sistematis dan dapat membantu
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi dalam usaha penyusunan suatu rencana
pembelajaran.
yang matang untuk mencapai tujuan
perusahaan atau organisasi tersebut. Baik
7. Model Konseptual Penelitian
tujuan tersebut untuk tujuan jangkan Model konseptual seperti yang penulis panjang maupun
uraikan di atas dapat dilihat pada gambar tujuan jangka pendek. Selain itu, analisis
berikut : SWOT juga dapat diartikan
Jurnal Ilmiah Administrasi Bisnis dan Inovasi
Analisis Kinerja Pamong Belajar di SKB Cimahi – Sedarmayanti dan R. Lufky M JIABI – Vol. 1 No. 2 Tahun 2017
Gambar 1 Model Konseptual
OUTPUT
INPUT PROSES
KINERJA PAMONG BELAJAR
Kegiatan Belajar Mengajar
Paket C
TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL
SKB
(Permendikbud No. 22 Tahun - Iman dan Taqwa
Lifeskill 2016)
- Berakhlak mulia
Pamong Belajar
- Sehat
PAUD
- Berilmu, cakap, kreatif (Permendikbud No. 137 tahun - Mandiri
2014) - Demokratis, Bertanggung Jawab
Siswa/
Indikator Kinerja : Peserta didik (UU No. 20 Tahun 2003 Pasal 3)
1. 2. Kualitas Kerja Kehadiran dan Ketepatan
Mengembangkan potensi peserta waktu TUJUAN PNFI didik dengan penekanan pada penguasaan
Orangtua Siswa
3. Inisiatif
pengetahuan 4. Kemampuan dan keterampilan
dan kepribadian nasional (Mitchel, dalam Sedarmayanti sikap
5. Komunikasi
fungsional serta pengembangan
(UU No. 20 Tahun 2003 Pasal 26 ayat 1)
UMPAN BALIK
Dari serangkaian input dan proses participationin the setting, direct di atas, akan membentuk kinerja pamong
in-depth interviewing, belajar yang dapat mewujudkan output
observation,
document review ”.
yang sesuai dengan tujuan Pendidikan
penelitian kualitatif, nasional serta tujuan PNFI.
Dalam
pengumpulan data dilakukan pada natural setting (kondisi yang alamiah), karena
C. METODE PENELITIAN
sesuai dengan sifat penelitian kualitatif Dalam penelitian ini penulis
yang bersandar pada latar alamiah (n atural menggunakan metode penelitian deskriptif
setting ). Penelitian yang dilakukan dalam kualitatif berbasis studi kasus (case study),
latar alamiah, mempunyai sumber data
yang primer, dan teknik pengumpulan data interpretasi yang tepat. Hal
yakni sebuah pencarian fakta dengan
lebih banyak pada observasi berperan serta ini disebabkan penulis mencoba mengkaji
(p articipant observation ), wawancara perilaku seseorang, dalam hal ini kinerja
mendalam (i n depth interview ), dan pamong belajar dalam
dokumentasi.
menjalankan tupoksinya, sehingga
Penulis menentukan beberapa
objek penelitian untuk dijadikan informan, diperlukan dalam menginterpretasi kinerja
pandangan objektif benar-benar
yaitu 1 Kepala Disdikpora, 1 Kepala Pamong Belajar.
Bidang PNFI, 1 Kasie PAUD dan 1 Kasie
Berikut ini Marshall, Rosman
Dikmas, 1 Kepala SKB Kota Cimahi, 1
(dalam Sugiyono, 2008: 63)
Kasubbag TU, Pamong Belajar yang
seluruhnya berjumlah 8 orang, 2 peserta methodsrelied
menyatakan: “ The fundamental
didik dan 2 orangtua siswa. Untuk lebih researchers for gathering information are,
jelasnya dapat dilihat pada tabel 1.
72 Jurnal Ilmiah Administrasi Bisnis dan Inovasi
Analisis Kinerja Pamong Belajar di SKB Cimahi – Sedarmayanti dan R. Lufky M JIABI – Vol. 1 No. 2. Tahun 2017
Tabel 1 Informan Penelitian INFORMAN NO JUMLAH INFORMASI YANG DIGALI PENELITIAN
Kebijakan/ Program Pendidikan
1 Kepala Dinas
1 Nonformal Informal di Kota Cimahi
Kepala Bidang Kebijakan/ Program
Pendidikan
2 1 PNFI Nonformal Informal di Kota Cimahi
Kebijakan/ Program Pendidikan Anak
Kasie PAUD dan
3 2 Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Kasie Dikmas di Kota Cimahi
Pelaksanaan Pendidikan Nonformal
4 Kepala SKB 1 Informal dan pengawasan/ supervisi pekerjaan pamong belajar Administrasi pekerjaan
dan
5 Kasubbag TU 1 kepegawaian
6 Pamong Belajar
8 Proses pekerjaan dan analisis kinerja Siswa/ Peserta Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar
7 2 didik Paket C Paket C dan performa pamong belajar
Pandangan orang tua siswa PAUD
Orang Tua Siswa
8 2 terhadap kegiatan pembelajaran dan PAUD pamong belajar
Jumlah
D. ANALISIS DAN HASIL
Melaksanakan, dan mengendalikan mutu
PENELITIAN
program PAUDNI; 3) Mewujudkan pusat SanggarKegiatanBelajar
data dan informasi PAUDNI; 4) merupakan Unit Pelaksana Teknis Daerah
Mengembangkan bahan / sarana belajar / di lingkungan Dinas Pendidikan Kota
program PAUDNI; Cimahi yang berdiri tahun 2006, dimana
alat
peraga
5)Melaksanakan monitoring evaluasi dan warga belajar/siswa nya terdiri dari PAUD
pelaporan program PAUDNI; 6) Menjalin dan Paket C setara SMA, dari kalangan
konsultasi dan koordinasi peningkatan masyarakat kurang mampu yang berada di
manajerial PAUDNI melalui jaringan Kota Cimahi dan sekitarnya. Visi SKB
usaha dan kemitraan. Untuk Strukur Kota Cimahi yaitu, Mewujudkan sumber
Organisasi dan Tata Kerja SKB Kota daya manusia kota Cimahi yang cerdas,
Cimahi bersumber dari Peraturan Walikota terampil, dan mandiri dalam pelayanan
Cimahi No. 860/Kep.281a-Disdik/2006 pendidikan luar sekolah, pemuda, dan
tentang Pembentukan UPTD SKB pada olahraga. Sedangkan misinya yaitu : 1).
Dinas Pendidikan Kota Cimahi, yang Melaksanakan
dapat dilihat pada gambar 2 berikut : percontohan program PAUDNI; 2).
pengembangan
dan
Jurnal Ilmiah Administrasi Bisnis dan Inovasi
Analisis Kinerja Pamong Belajar di SKB Cimahi – Sedarmayanti dan R. Lufky M JIABI – Vol. 1 No. 2 Tahun 2017
Gambar 2 Struktur Organisasi
Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Kota Cimahi
1. Kualitas Kerja Pamong Belajar
a. Paket C Berdasarkan penelitian dapat disimpulkan bahwa siswa paket C merasa cukup puas dengan pengajaran yang dilakukan pamong belajar SKB Kota Cimahi. Bentuk kepuasannya tergambar dari antusiasme siswa yang cukup tinggi
dalam melakukan proses pembelajaran. Beberapa cara yang dilakukan pamong belajar agar siswanya memahami pelajaran yang diberikan, yaitu : (1). Memberikan beberapa sumber buku secara gratis kepada siswa. Buku ini bersumber dari dana APBD untuk kegiatan pembelajaran paket C, sehingga siswa tidak usah membayar biaya apapun, (2). Pamong belajar membuat pembelajaran semenarik mungkin agar siswa tidak bosan. Beberapa tayangan pendidikan ditampilkan melalui in-focus (video)
selain gambar-gambar dan alat peraga lain, (3). Membuat suasana kelas lebih kondusif
dengan menyelipkan
humor,
Melakukan pendekatan terhadap siswa
sehingga hubungannya menjadi lebih akrab, (5). Selalu memberi waktu kepada siswa untuk mencatat, (6) Mengakhiri dengan pertanyaan kepada siswa apakah sudah mengerti atau belum.
Bentuk prestasi yang dicapai siswa selama menuntut ilmu di paket C adalah : (1). Nilai yang rata-rata baik di atas 70 bahkan rata-rata kelas sampai 80. (2). Mengantarkan siswa hingga lulus dari program paket C (hingga kelas 12) sampai ada beberapa yang melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi (3). Siswa berhasil menjuarai peringkat 1 lomba Informasi Teknologi (4).Siswa dapat langsung bekerja serta berwirausaha dari program life skill yang diberikan.
Untuk hasil produk, hanya dari kegiatan belajar mengajar saja yaitu silabus
dan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), kliping, study tour ke sejumlah tempat (proses pelaksanan), rapot/ penilaian tugas dari ujian/ ulangan (proses evaluasi). Sedangkan untuk
kegiatan pengkajian program dan
74 Jurnal Ilmiah Administrasi Bisnis dan Inovasi
Analisis Kinerja Pamong Belajar di SKB Cimahi – Sedarmayanti dan R. Lufky M JIABI – Vol. 1 No. 2. Tahun 2017
melakukan upaya Nonformal Informal tidak ada.
pengenalan, pengulangan kata, hingga Hal yang patut dicermati adalah
memancing anak untuk daya tarik di Paket C yang biaya
upaya
mengucapkan sejumlah hal. pendidikannya 100% gratis karena
Bentuk prestasi siswa Pendidikan disubsidi oleh Anggaran Pendapatan dan
Anak Usia Dini yang terutama adalah Belanja Daerah (APBD) Kota Cimahi.
pengembangan karakter anak menjadi pribadi yang lebih mandiri dan pembelajar,
b. Kualitas Kerja Pamong Belajar
bisa bersosialisasi, terbuka terhadap
PAUD
lingkungan dan yang terpenting memiliki
Dengan dilaksanakannya
tatakrama terhadap orang yang lebih tua.
Hal ini penting sebagai bekal untuk masuk pelaksanaan
serangkaian proses perencanaan,
ke sekolah dasar, sedangkan produk yang pembelajaran PAUD, kemudian dapat
dihasilkan oleh pamong belajar adalah dilihat bagaimana kualitasnya dengan
Program Semester, Rencana Pelaksanaan melihat tingkat kepuasan anak dalam
Pembelajaran Mingguan (RPPM) dan menerima materi pembelajaran.
Pelaksanaan Pembelajaran Ternyata selama ini belum ada
Rencana
Harian (RPPH), alat peraga edukasi (APE) orangtua
Pendidikan Anak Usia Dini dan laporan kebanyakan orangtua merasa puas dengan
evaluasi perkembangan anak. pendidikan yang ada di Sanggar Kegiatan
Belajar. Kalaupun ada orangtua yang
2. Analisis Kehadiran dan Ketepatan
kurang berkenan, hanya soal persepsi yang
Waktu Pamong Belajar
tidak tepat mengenai kemampuan anak Berdasarkan penelitian, diketahui dalam membaca dan berhitung. Rata-rata
bahwa setiap pamong belajar sudah orangtua ingin anaknya langsung bisa
mematuhi kehadiran kerja sebagai membaca dan menulis, padahal tujuan
Pegawai Negeri Sipil, yaitu dari hari senin PAUD bukan seperti itu, sehingga dalam
– jum’at Hal ini didukung oleh rekap hal ini segenap pamong belajar dan tutor
daftar hadir pegawai bulan Juli – berusaha memberi pemahaman bahwa
September 2016, dimana jumlah kehadiran PAUD penting untuk pembentukan
rata-rata pamong belajar di atas 90%. karakter anak dan merupakan masa
Tetapi untuk jam kerja dipertanyakan dimana anak-anak harus banyak bermain
keakuratannya apakah benar datang dan bukan belajar. Tetapi di tengah rasa
pulang sesuai dengan yang ditetapkan sukacita anak dalam bermain, PAUD
yaitu dari jam 07.30 – 16.00, karena absen menyisipkan pembelajaran yang berguna
yang digunakan masih berupa tanda sebagai persiapan memasuki Sekolah
tangan. Dari pernyataan kepala Sanggar Dasar.
Kegiatan Belajar dapat disimpulkan bahwa Pamong belajar memiliki cara agar
faktor absensi yang masih manual anak memahami pelajaran yang diberikan,
menyebabkan ketidakakuratan dalam diantaranya dengan memvisualisasikan
pencatatan kehadiran pamong belajar di materi dengan alat peraga sehingga tidak
kantor. Menurutnya pamong belajar akan terkesan
lebih disiplin jika teknologi finger print memungkinkan alat peraga itu ditampilkan
diterapkan di Sanggar Kegiatan Belajar. dengan obyek nyatanya. Selain itu,
Jurnal Ilmiah Administrasi Bisnis dan Inovasi
Analisis Kinerja Pamong Belajar di SKB Cimahi – Sedarmayanti dan R. Lufky M JIABI – Vol. 1 No. 2 Tahun 2017
Hasil penelitian menunjukkan tetapi pada intinya mereka berusaha bahwa untuk jam datang, rata-rata pamong
pembelajaran semenarik belajar cukup on-time terutama bagi
membuat
mungkin agar siswa merasa nyaman. Pada mereka yang memiliki jadwal mengajar
akhirnya siswa akan lebih mudah pagi hari, karena mereka harus datang
menerima setiap materi yang diberikan, paling lambat 15 menit sebelum kegiatan
sedangkan dalam penguasaan kelas di pembelajaran dimulai. Hal ini juga
program Pendidikan Anak Usia Dini dapat menyimpulkan bahwa pamong belajar
diketahui dari informasi orangtua siswa. paket C datang ke kantor paling awal
Kemudian menyangkut kreatifitas, dibanding pamong belajar lain karena
pamong belajar selalu berusaha kegiatan pembelajarannya dimulai jam
mencari metode pembelajaran baru
07.00. Bahkan untuk hari senin ada yang bisa diterapkan untuk anak upacara jam 07.00 sehingga pamong
didiknya, baik paket C maupun belajar harus datang lebih pagi, karena
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). menjadi koordinator/ pembina upacara
Dari penuturan siswa paket C, menggantikan posisi kepala Sanggar
diketahui bahwa pamong belajar Kegiatan Belajar yang harus apel setiap
tertentu banyak memberi visualisasi pagi di Dinas Pendidikan Kota Cimahi
seperti penayangan film edukasi, sampai jam 08.00.
penggunaan alat peraga pendidikan Jadwal kegiatan belajar mengajar
hingga melakukan study tour ke di Paket C mulai dari jam 07.00 – 13.00
sejumlah tempat. Demikian halnya sedangkan untuk PAUD jam 08.00 –
dengan lifeskill las listrik yang banyak
10.30. Pamong belajar sudah dapat memberi kebebasan bagi siswanya menyesuaikan diri dengan jadwal tersebut.
untuk berkreasi. Sedangkan untuk Untuk waktu luang di luar jam kegiatan
program PAUD, pamong belajar belajar mengajar di Sanggar Kegiatan
model pembelajaran Belajar, pamong belajar mengisinya
menerapkan
“Maya Hasim” yakni suatu metode dengan berdiskusi masalah kegiatan
cepat, dimana anak pembelajaran, evaluasi perkembangan
mengingat
dirangsang dengan objek yang nyata warga belajar, pembuatan berbagai laporan
dalam mengingat suatu benda. baik kegiatan pembelajaran ataupun
Dalam soal prestasi, ada beberapa Sasaran Kinerja Pegawai (SKP), hingga
pamong belajar yang pernah mengikuti sejumlah perencanaan/ materi untuk
tertentu dan berhasil kegiatan mengajar keesokan harinya.
lomba
menjuarainya. Diantaranya : Juara 1 Dengan demikian waktu luang benar-benar
tingkat kota apresiasi pamong belajar, dioptimalkan oleh pamong belajar guna
juara 1 tingkat provinsi dan juara 1 mendukung tupoksi
tingkat nasional dengan memaparkan kepentingan administrasi.
dan sejumlah
karya nyata metode pembelajaran sains
3. Analisis Inisiatif Pamong Belajar
pada PAUD di kota Cimahi. Kemudian Berdasarkan penelitian, semua
juara favorit membuat alat peraga “Si pamong belajar di Sanggar Kegiatan
Cepot Nabuh Bedug ” dan “Dawala Belajar Kota Cimahi sudah memiliki
Niup Sabun ”, Juara harapan ke-1 inisiatif dalam menjalankan tupoksinya.
Jambore Pendidik dan Tenaga Setiap pamong belajar memiliki cara
pada Pendidikan masing-masing dalam menguasai kelas,
Kependidikan
Nonformal (PTK-PNF) tingkat provinsi
76 Jurnal Ilmiah Administrasi Bisnis dan Inovasi
Analisis Kinerja Pamong Belajar di SKB Cimahi – Sedarmayanti dan R. Lufky M JIABI – Vol. 1 No. 2. Tahun 2017
dan peliputan dari stasiun TV Trans 7 pekerjaan mereka dari guru, sehingga soal “Bak Sampah Elektrik “.
cukup terlatih dalam kegiatan belajar mengajar, termasuk menggunakan alat
4. Analisis Kemampuan
apapun metode
Belajar
pengajarannya seorang pamong belajar Pamong belajar di SKB Kota
harus peka dalam melihat kondisi dan Cimahi menyiapkan penguasaan materi
latar belakang siswa. Kemudian setelah dari banyak sumber, diantaranya buku
dilakukan wawancara terhadap siswa teks, media informasi dan komunikasi,
paket C, didapat jawaban bahwa : baik misal :televisi, internet, koran, dan
teori atau praktek, siswa merasa sesuai sebagainya hingga diskusi dengan pamong
pengajaran yang belajar dan tutor, baik dari kota Cimahi
maupun dengan pendidik dari Kabupaten/ Metode pengajaran di PAUD Kota lain.
metode : ceramah, Sebelum melaksanakan kegiatan
menggunakan
penugasan, demonstrasi dan tanya jawab pembelajaran, pamong belajar dituntut
yang disesuaikan dengan tema dan sub memiliki perencanaan yang jelas dan
tema yang ditentukan setiap minggunya. matang, walaupun pamong belajar sudah
Karena dibagi menjadi 2 kelas yaitu kelas mampu membuat silabus dan Rencana
A (4-5 tahun) dan B (5-6 tahun), maka Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk
metode pengajarannya otomatis sudah program paket C, tetapi lebih dari
sesuai dengan karakteristik siswanya. Dari separuhnya bekerja bersama dengan tutor,
mulai buku hingga materinya juga meskipun itu untuk mata pelajaran yang
disesuaikan dengan usia siswa. diajarkan langsung oleh pamong belajar
yang bersangkutan. Demikian pula halnya
5. Analisis Komunikasi Pamong Belajar
dengan Program Semester (prosem), Pertama, pamong belajar membuat Rencana Kegiatan Mingguan (RKM) dan
suasana kelas nyaman dan menyenangkan Rencana Kegiatan Harian (RKH) untuk
sehingga akan lebih mudah dalam program Pendidikan Anak Usia Dini
mengarahkan siswa, yaitu dengan cara (PAUD) yang juga dikerjakan bersama
menyelipkan humor, membuat sejumlah dengan tutor. Sedangkan untuk pembuatan
permainan atau selingan dengan modul pembelajaran las listrik hanya
sehingga kelas tidak dikerjakan oleh tutor.
bernyanyi,
membosankan.
Berbicara metode pengajaran, Komunikasi yang terjalin antara pamong belajar sudah menyesuaikan
pamong belajar dengan kepala Sanggar dengan karakteristik warga belajarnya.
Kegiatan Belajar sudah berjalan dengan Pada program paket C, metode yang
baik dan lancar tanpa hambatan, terlebih umumnya dipakai adalah ceramah, tanya
kepala Sanggar Kegiatan Belajar selalu jawab, diskusi dan ada juga penugasan,
memantau kegiatan pembelajaran setiap sedangkan untuk lifeskillnya, proporsi
hari sehingga komunikasi selalu terjalin, untuk teori 20% dan 80% praktek, karena
terlebih jika ada kendala/ masalah yang siswanya cukup antusias dengan program
membutuhkan konfirmasi dari kepala lifeskill yang diberikan. Artinya pamong
Sanggar Kegiatan Belajar. Demikian pula belajar sudah mampu dan ahli dalam
dengan Kepala Subbag Tata Usaha menjalankan tugas, terlebih basic
Jurnal Ilmiah Administrasi Bisnis dan Inovasi
Analisis Kinerja Pamong Belajar di SKB Cimahi – Sedarmayanti dan R. Lufky M JIABI – Vol. 1 No. 2 Tahun 2017
(Kasubbag TU). Sedangkan untuk komunikasi sudah cukup baik dengan komunikasi dengan tutor, pamong belajar
banyak memberi perhatian dan mengajak lebih intens lagi karena mereka merupakan
bicara, juga membina komunikasi dengan partner kerja secara langsung di lapangan
orangtuanya. Pamong belajar bahkan yang membantu dari mulai proses
membentuk POM (Persatuan Orangtua perencanaan (membuat silabus/Rencana
Murid) guna menjembatani komunikasi
dengan orangtua untuk membicarakan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP),
perkembangan anaknya. (RKM)/Rencana Kegiatan Harian (RKH)),
Kegiatan
Mingguan
pelaksanaan (kegiatan belajar mengajar)
6. Faktor yang Berperan dalam
hingga proses evaluasi (membantu
Membentuk Kinerja Pamong Belajar
penilaian terhadap kemampuan siswa). Dalam menganalisis faktor yang Hal lebih penting, pamong belajar
berperan dalam membentuk kinerja mampu berkomunikasi dengan baik
pamong belajar di Sanggar Kegiatan dengan siswa paket C. Pamong belajar
Belajar Kota Cimahi, penulis melakukan melakukan pendekatan secara personal
analisis SWOT (strength, weakness, sehingga menjadi lebih akrab dan terbuka.
opportunity, threat), untuk indikatornya Demikian pula dengan siswa PAUD,
dapat dilihat pada tabel 2 berikut ini :
Tabel 2
Analisis SWOT Faktor yang Berperan dalam Membentuk dan Menghambat Kinerja
Pamong Belajar
KEKUATAN (STRENGTHS) KELEMAHAN (WEAKNESSES) Motivasi
TANTANGAN (THREATS) (OPPORTUNITIES)
Bimbingan Pimpinan Bimbingan Pimpinan Lingkungan Internal
Lingkungan Internal
Lingkungan Eksternal Lingkungan Eksternal
7. Analisis Faktor yang Berperan
motivasi pamong belajar ditunjukkan
dalam Membentuk Kinerja Pamong
dalam : keseriusan bekerja, bersikap kritis,
Belajar
keingintahuan dan jiwa belajar yang
a. Motivasi
tinggi.
Faktor motivasi
mendukung
b. Komitmen
pamong belajar Sanggar Kegiatan Belajar Faktor komitmen mendukung kota Cimahi
pamong belajar SKB kota Cimahi dalam tupoksinya. Latar belakang hampir seluruh
dalam
melaksanakan
melaksanakan tupoksinya. Karena tanpa pamong belajarnya sebagai guru/ pengajar
komitmen akan menyebabkan seseorang formal turut membentuk karakter mereka
bekerja semaunya saja, tidak memiliki sehingga menyukai kegiatan belajar
tujuan yang akan dicapai. Terlebih untuk mengajar. Bentuk implementasi dari
pamong belajar sebagai jabatan fungsional
78 Jurnal Ilmiah Administrasi Bisnis dan Inovasi
Analisis Kinerja Pamong Belajar di SKB Cimahi – Sedarmayanti dan R. Lufky M JIABI – Vol. 1 No. 2. Tahun 2017
tertentu yang mengharuskan pengumpulan dapat menjalankan pembagian kerjanya angka kredit untuk kenaikan pangkat/
sesuai kesepakatan dan bisa diandalkan golongan. Pamong belajar dituntut untuk
jika sewaktu-waktu dibutuhkan bantuan, bersikap kreatif dalam hal bekerja dan
faktor fasilitas kerja sabar dalam hal pengumpulan bukti fisik
sedangkan
mendukung pamong belajar Sanggar sebagai bagian dari sasaran kinerja
Kegiatan Belajar Kota Cimahi dalam pegawai.
melaksanakan tupoksinya. Walaupun Bentuk
fasilitas yang disediakan masih seadanya, komitmen pamong belajar ini ditunjukkan
implementasi
dari
belajar dapat dengan mematuhi jam kerja Sanggar
tetapi
pamong
mengoptimalkannya demi tercapainya Kegiatan Belajar Kota Cimahi dan jadwal
proses pembelajaran yang baik. Selain pembelajaran yang sudah
dukungan Anggaran Pendapatan dan mengajar dengan tanpa membedakan
disusun,
Belanja Derah (APBD) dari kota Cimahi, siswa, memotivasi dan menginspirasi
dana bantuan dari Anggaran Pendapatan siswa.
dan Belanja Negara (APBN) pun
c. Bimbingan Pimpinan
dirasakan cukup menambah/ melengkapi
prasarana kegiatan kepala
Faktor bimbingan pimpinan/
mendukung pamong belajar dalam
e. Lingkungan Eksternal
melaksanakan tupoksinya. Implementasi Ada beberapa unsur dalam bimbingannya bukan hal yang teknis
lingkungan eksternal yang mendukung melainkan lebih ke dalam hal psikologis,
pamong belajar Sanggar Kegiatan Belajar seperti : memberikan motivasi dalam
Kota Cimahi dalam melaksanakan bekerja dan pengumpulan bukti fisik
Diantaranya masyarakat sasaran kinerja pegawai, pengarahan
tupoksinya.
sekitar turut mendukung keberadaan dalam rapat, penyampaian informasi dari
Sanggar Kegiatan Belajar, perangkat hasil koordinasi/ pertemuan kepala
terkecil (kelurahan, Sanggar Kegiatan Belajar dengan pihak
pemerintahan
kecamatan), pengelola Pusat Kegiatan Dinas Pendidikan Kota Cimahi dan Pusat
Belanja Masyarakat (PKBM), Pendidikan Pengembangan Pendidikan Anak Usia
Anak Usia Dini(PAUD), kader Pembinaan Dini dan Pendidikan Masyarakat (PP-
Kesejahteraan Keluarga (PKK) dan PAUD dan Dikmas) Jawa Barat.
posyandu, pengelola Lembaga Kursus dan
d. Lingkungan Internal
Pelatihan (LKP) dan satuan Pendidikan Ada beberapa unsur dalam
Nonformal Informal (PNFI) lainnya. lingkungan internal yang mendukung pamong belajar, diantaranya faktor tim
8. Hambatan Pamong Belajar Di SKB
kerja dan fasilitas kerja. Faktor tim kerja
Kota Cimahi
yaitu sesama pamong belajar dan tutor Berdasarkan penelitian, ditemukan mendukung pamong belajar Sanggar
beberapa hambatan pamong belajar dalam Kegiatan Belajar Kota Cimahi dalam
menjalankan tupoksinya. Diantaranya ada melaksanakan
permasalahan Sanggar Kegiatan Belajar bekerjasama dan memberi dukungan mulai
tupoksinya.
Mereka
secara umum dan hambatan berdasarkan dari proses perencanaan, pelaksanaan
analisis SWOT., yaitu : kegiatan belajar mengajar hingga proses
a. Terbatasnya Dana Program
evaluasi/ penilaian. Selain itu, tim kerja
Pendidikan Nonformal dan
Jurnal Ilmiah Administrasi Bisnis dan Inovasi
Analisis Kinerja Pamong Belajar di SKB Cimahi – Sedarmayanti dan R. Lufky M JIABI – Vol. 1 No. 2 Tahun 2017
Informal
dalam bekerja. Dengan demikian dapat Sudah diketahui bahwa pendidikan
disimpulkan pula bahwa bimbingan lain nonformal informal termarginalkan jika
yang diberikan oleh kepala sanggar dibanding dengan pendidikan formal.
sifatnya berupa Demikian
kegiatan
belajar
pengawasan terhadap hasil kerja/ segala Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
bentuk kegiatan pelaporan. Sementara itu, terhadap Sanggar Kegiatan Belajar kota
pamong belajar menginginkan bimbingan Cimahi. Walaupun dalam hal ini Dinas
yang lebih teknis, seperti : menulis karya Pendidikan kota Cimahi sudah memberi
ilmiah, kegiatan pengkajian program dan alokasi yang memadai untuk program
model pendidikan regular sanggar kegiatan belajar yaitu
pengembangan
nonformal informal, cara pembuatan pendidikan anak usia dini dan paket c +
laporan kegiatan, sasaran kinerja pegawai life skill , akan tetapi dibutuhkan dana lebih dan sebagainya.
untuk pihak sanggar kegiatan belajar agar
d. Lingkungan Internal
pamong belajar dapat melakukan tupoksi Beberapa aspek dalam lingkungan lain, yaitu pengembangan model dan
internal yang mempengaruhi kinerja pengkajian program pendidikan nonformal
pamong belajar, diantaranya tim kerja dan informal.
fasilitas kerja. Tim kerja yang menjadi
b. Kurangnya Tenaga Pendidik
hambatan (kendala) dapat terjadi karena
kurangnya partisipasi dan kesediaan waktu Mayoritas tenaga pamong belajar
yang Kompeten
dalam bekerja sama. Ketika tim kerja yang ada adalah pindahan (mutasi) dari
sudah tidak memiliki tujuan dan tidak tahu guru formal dan bukan hasil rekrut asli
apa yang hendak dicapai, maka kontribusi sanggar
yang diberikan menjadi tidak optimal. membutuhkan lulusan minimal S1 dengan
Sehinggadapat disimpulkan bahwa selain jurusan PLS (pendidikan luar sekolah),
mendukung, tim kerja ini juga dapat Pendidikan Anak Usia Dini dan jurusan
menghambat kinerja pamong belajar. yang relevan lainnya.Selain itu, pamong
Fasilitas kerja yang ada di sanggar belajar di tingkat kabupaten/ kota merasa
kegiatan belajar kota Cimahi saat ini masih kesulitan untuk mencari informasi dan
belum representatif, sehingga pengetahuan terkait langkah pembuatan
pamong belajar hanya model pendidikan nonformal informal
membuat
menggunakan fasilitas seadanya dan tersebut. Selain hal tersebut, pelatihan dan
mengakibatkan kegiatan pembelajaran bimbingan dari fasilitator/ narasumber
menjadi kurang efektif.
yang berpengalaman juga sangat
e. Lingkungan Eksternal
Sebagian kecil dari perangkat masalahkualitas
dibutuhkan dalam memecahkan
pemerintahan yang terendah seperti manusiapendidikan nonformal informal.
sumber
daya
kelurahan dan kecamatan belum memberi
c. Bimbingan Pimpinan Bimbingan kontribusi maksimal dalam menyediakan yang diberikan kepala
data/ informasi sasaran warga belajar. sanggar kegiatan belajardirasakan masih
Selain itu ketiadaan dukungan bantuan kurang. Karena bentuk bimbingan dari
Pusat Pengembangan kepala sanggar kegiatan belajar sifatnya
sosial
dari
pendidikan anak usia dini dan dikmas (PP- bukan berupa teknis, tetapi lebih ke
PAUD dan Dikmas) mulai tahun 2016 psikologis, seperti memberi motivasi
cukup dirasakan mengurangi
80 Jurnal Ilmiah Administrasi Bisnis dan Inovasi
Analisis Kinerja Pamong Belajar di SKB Cimahi – Sedarmayanti dan R. Lufky M JIABI – Vol. 1 No. 2. Tahun 2017
terpengaruh dengan berbagai kebijakan pendidikan nonformal informal. Selain itu,
daerah, karena sanggar kegiatan belajar diketahui bahwa masyarakat dalam hal ini
memiliki akses langsung ke pemerintah orangtua siswa juga dapat menghambat,
pusat guna membiayai berbagai terutama dengan sikap/ perspektif yang
program pendidikan salah mengenai tujuan penyelenggaraan
pengembangan
nonformal informal, perbaikan dan pendidikan nonformal informal itu sendiri.
pengayaan infrastruktur, selain memiliki keleluasaan dalam pengembangan sumber
9. Upaya dalam Mengatasi Hambatan/
daya manusia melalui pembinaan dan
Kendala Pamong Belajar di Sanggar
bimbingan dari fasilitator dan narasumber Kegiatan Belajar Kota Cimahi Upaya
yang profesional dan berskala nasional guna mengatasi hambatan/
bahkan internasional. kendala yang dialami pamong belajar di
Dari segenap upaya dan kebijakan Sanggar Kegiatan Belajar Kota Cimahi
alih fungsi sanggar kegiatan belajar, adalah sebagai berikut :
berdasarkan peraturan Walikota Cimahi
a. Terbatasnya
Dana
Program
no. 34 tahun 2016 tanggal 28 oktober 2016
tentang pembentukan unit pelaksana teknis
Informal