Jbptunikompp gdl dikachandr 17762 2 babi

BAB I
PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang Kerja Praktek
Di Indonesia pada saat ini banyak sekali fenomena terjadi dimana warga negara
yang sudah mendapatkan pekerjaan dan hidup mapan tetapi belum mempunyai
tempat tinggal atau rumah sendiri, mereka biasa tinggal dirumah orang tuanya atau
mengontrak dengan harga yang lebih murah. Ini dikarenakan kemampuan masyarakat
untuk membeli atau memiliki rumah masih rendah, oleh karena itu pemerintah
mencoba memberikan solusi dengan mengeluarkan program Gerakan Nasional
Pengembangan Sejuta Rumah (GNPSR).
Dalam rangka mendukung program pemerintah untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat melalui penyediaan rumah yang dapat dimiliki oleh sendiri
serta menunjang kebutuhan masyarakat dalam kepemilikan ruko/ rukan/ apartemen,
maka seluruh bank yang ada di Indonesia mulai mencoba untuk membuat program
pemberian kredit perumahan yang mudah kepada masyarakat.
Bank Jabar Banten adalah salah satu bank daerah yang mempunyai program
pemberian kredit perumahan kepada masyarakat baik yang bersubsidi maupun nonsubsidi, dengan latar belakang kemampuan masyarakat untuk membeli/ memiliki
rumah masih rendah, untuk menjangkau lebih banyak lagi kelompok sasaran

1


masyarakat, diperlukan tambahan skim kredit kepemilikan rumah, dan masyarakat
dapat memilih rumah sendiri yang sesuai dengan kemampuan dan daya belinya.
Bank Jabar Banten memberikan kredit ini dengan nama KPR Multi Griya
(Kredit Pemilikan Rumah Multi Griya). KPR ini diperuntukan bagi seluruh Warga
Negara Indonesia (WNI) khususnya masyarakat Jawa Barat dan Banten, yang terdiri
dari Pegawai Aktif (Pegawai Negeri Sipil baik itu Pemda maupun Non Pemda,
Pegawai BHMN/ BUMN/ BUMD, Pegawai Perusahaan Multinasional (PMN),
Pegawai perusahaan swasta dalam negeri, dan Pegawai perusahaan swasta asing),
Anggota TNI/ POLRI, Profesional yang penghasilannya dapat diverifikasi.
Wiraswasta yang penghasilannya dapat diverifikasi dan Pensiunan.
Bank Jabar Banten untuk saat ini baru dapat memberikan Kredit Pemilikan
Rumah kepada Pegawai Negeri Sipil (PNS) saja, hal ini dikarenakan banyaknya
resiko yang timbul apabila memberikan kredit pemilikan rumah kepada pegawai
perusahaan swasta dan lain sebagainya dibandingkan dengan PNS.
KPR Multi Griya di Bank Jabar Banten memiliki beberapa jenis produk yang di
dibagi menjadi tiga jenis, yaitu: Paket Pembelian Rumah, Paket Pembangunan, dan
Paket Renovasi. Dimana Bank Jabar Banten pun memberikan ketentuan-ketentuan
dengan SOP KPR Multi Griya, seperti maksimum plafond (pinjaman), maksimum
jangka waktu peminjaman dan lain-lain.

Banyaknya kemudahan yang diberikan oleh Bank Jabar Banten bagi debitur
untuk mengajukan KPR, tetapi masih banyak saja debitur yang kurang paham tentang
tata cara atau persyaratan yang harus dipenuhi.

2

Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk mengambil judul
“Tinjauan Pemberian Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Multi Griya Pada Bank
Jabar Banten Cabang Utama Bandung”.

I.2. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui:
1)

Ketentuan umum KPR.

2)

Prosedur


pemberian

KPR yang baik dan benar.

1.3 Kegunaan Kerja Praktek
1. Bagi Penulis
Dapat digunakan sebagai suatu bahan perbandingan antara teori yang didapat
penulis dibangku kuliah dengan kenyataan yang ada di lapangan.
2. Bagi Instansi
Diharapkan dapat memberikan suatu masukan dan sumbangan pemikiran serta
ide-ide yang bermanfaat bagi perkembangan Bank Jabar Banten dalam kaitannya
dengan analisis KPR pada Bank Jabar Banten .
3. Bagi Akademik
Hasil dari kerja praktek ini diharapkan dapat meningkatkan motivasi guna
memiliki pengetahuan yang lebih luas serta dapat dijadikan sebagai bahan
referensi bagi mahasiswa yang kelak akan membutuhkannya.

3

4. Bagi Pihak Lain

Dapat memberikan masukan sebagai bahan informasi mengenai syarat-syarat
untuk permohonan pengajuan KPR Multi Griya kepada Bank Jabar Banten serta
bagaimana suatu permohonan KPR Multi Griya dianggap layak sehingga
permohonan nasabah tersebut dapat disetujui. Selain itu hasil laporan kerja
praktek ini diharapkan dapat memberikan sumbangan-sumbangan pemikiran
terutama bagi yang akan mengadakan kerja praktek tentang Analisis Kredit
Pemilikan Rumah (KPR) pada bank-bank yang ada di Indonesia terutama Bank
Jabar Banten.

1.4 Metode Kerja Praktek
Dalam melaksanakan Kerja Praktek pada Bank Jabar Banten Cabang Utama
Bandung penulis menggunakan metode Block Release, yaitu pelaksanaan Kerja
Praktek yang dilakukan dalam satu periode penuh yaitu dari pagi hingga sore hari,
yang dimulai dari hari senin sampai dengan hari jum’at mulai tanggal 4 Agustus 2008
sampai dengan 26 September 2008.
Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan oleh penulis adalah:
1) Penelitian Lapangan (Field research)
a. Pengamatan (Observation)
Penulis melakukan pengamatan secara langsung dan mempelajari
kegiatan-kegiatan mengenai masalah yang akan penulis bahas.


4

b. Wawancara (Interview)
Penulis melakukan tanya jawab dengan petugas yang bertanggung jawab
dengan instansi atau bagian/divisi tersebut.
2) Kepustakaan (Library research)
Penulis melakukan studi pustaka dengan banyak membaca, mempelajari,
membandingkan data yang ada dengan kaitannya dengan masalah yang akan
dijabarkan.

1.5 Lokasi dan waktu Kerja Praktek
Dalam Kerja Praktek pada Bank Jabar Banten Cabang Utama Bandung yang
berlokasi di Jl. Braga No. 12 Telepon (022) 4236553, sedangkan waktu kerja praktek
yang dilaksanakan dari tanggal 4 Agustus 2008 sampai dengan 26 September 2008.
Hari kerja praktek yang berlaku dari hari Senin sampai dengan Jum’at dan waktu
pelaksanaan kegiatan kerja praktek dimulai pukul 07.00-17.30 WIB. Jadwal kegiatan
sehari-hari kerja praktek pada bagian analisa kredit konsumtif dan program akan
dijelaskan pada tabel berikut:
Tabel 1.1 :Tabel jadwal kegiatan sehari-hari kerja praktek pada bagian analisa kredit

konsumtif dan program
WAKTU
07.30-08.00 WIB

KEGIATAN
Memeriksa kelengkapan berkas/dokumen permohonan kredit
(KGB)

08.00-10.00 WIB

Menginput data permohonan kredit

5

10.00-11.00 WIB
11.00-11.30 WIB
11.30-12.00 WIB

Mencetak SP3K dan cetak PK
Membuat rekapitulasi permohonan kredit

Mengajukan permohonan kredit untuk di acc

12.00-13.00 WIB
13.00-14.00 WIB
14.00-15.00 WIB
15.00-17.00 WIB
17.00-17.30 WIB

Istirahat
Mencari berkas lama debitur
cetak Keputusan Kredit, kwitansi dan nota debet
Analisa KPR
Mengambil berkas/dokumen pengajuan kredit yang baru di
CS

BAB II
GAMBARAN UMUM INSTANSI

2.1 Sejarah Singkat PT Bank Jabar Banten


6

Berdasarkan peraturan No. 33 tahun 1960 tentang Penentuan Perusahaan
Indonesia milik Belanda yang dikenakan nasionalisasi, N.V. Denis (De Eerste
Nederlance Indesche Share Holding), Suatu bank hipotik swasta Belanda yang
kegiatan utamanya adalah memberikan kredit dengan jaminan harta tetap yang
berkedudukan di Bandung berikut semua anak perusahaannya dinasionalisasikan dan
diserahkan kepada Pemerintah Daerah Tingkat I Jawa Barat.
Sebagai tindak lanjut dari penyerahan tersebut, Pemerintah Daerah Tingkat I
Jawa Barat membentuk PT. Bank Karya Pembangunan Daerah Jawa Barat dengan
Akta No. 125 tanggal 19 November 1990, Akta No. 152 tanggal 21 Maret 1961, Akta
No. 80 tanggal 13 Mei 1961 yang dibuat dihadapan notaries Noezar.
Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat adalah bank milik Pemerintah Propinsi
Jawa Barat, bersama-sama dengan Pemerintah Kota/Kabupaten se-Jawa Barat dan
Banten, didirikan berdasarkan Surat Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Barat
No. 7 /GKHD/BPD/61 tanggal 20 Mei 1961 dengan modal dasar pertama kali
diterapkan sebesar Rp. 2.500.000,00 berdasarkan Perda No. 9 tahun 1996 menjadi
sebesar Rp. 250.000.000.000,00. Berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham
(RUPS) yang diselenggarakan tanggal 16 April 2001, disetujui peningkatan modal
dasar Bank Jabar menjadi Rp. 1 Triliun.

Untuk menyempurnakan manajemen perusahaan, pada tanggal 1 November
1998 dibentuk struktur yang lebih disempurnakan dengak SK Direksi No. 17/SK/88
tentang penyempurnaan struktur organisasi unit non operasional adalah kantor pusat
dan unit operasional adalah kantor Cabang Utama Bandung.

7

Dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada para nasabah khususnya dalam
bidang transaksi valuta asing maka sesuai dengan SK Bank Indonesia No.
25/35/IPPP/PPTP/BD tanggal 24 November 1992 Bank Pembangunan Daerah Jawa
Barat ditingkatkan menjadi Bank Umum Devisa. Dan sesuai dengan SK Direksi No.
02/SK/1993 Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat Cabang Utama Bandung
ditunjuk sebagai Cabang Bank Devisa.
Untuk lebih menampilkan citra bisnis yang berwawasan nasional maupun
internasional namun memiliki identitas kedaerahan, Bank Pembangunan Daerah Jawa
Barat berdasarkan Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia No. 25/84/KEP/DIR
tanggal 2 November 1992 serta berdasarkan Perda No. 2 tahun 1995 mempunyai
sebutan “Bank Jabar” dengan logo baru.
Dalam rangka mengikuti perkembangan perekonomian dan perbankan, maka
berdasarkan Perda No. 22 tahun 1998 dan Akta Pendirian No. 4 tanggal 8 April 1999

berikut Akta Perbaikan tanggal 15 April 1999 yang telah disahkan oleh Menteri
Kehakiman RI tanggal 16 April 1999, bentuk hukum Bank Jabar diubah dari
Perusahaan Daerah menjadi Perseroan Terbatas.
Sesuai dengan perkembangan dunia perbankan serta dalam rangka memenuhi
permintaan masyarakat Jawa Barat yang kegiatan bisnisnya biasa menerapkan bagi
hasil berdasarkan syariah, maka dengan izin Bank Indonesia No. 2/18/DpG/DPIP
tanggal 12 April 2000. Sejak tanggal 15 April 2006 Bank Jabar menjadi Bank
Pembangunan Daerah yang pertama di Indonesia yang menjalankan dual system

8

operasional bank yaitu melayani mawsyarakat dengan sistem konvensional (sistem
bunga) dan dengan sistem syariah (bagi hasil).
Visi Bank Jabar Banten
“ Menjadi 10 Bank terbesar dan tersehat di Indonesia “
Misi Bank Jabar
Menyediakan produk dan jasa perbankan yang dibutuhkan masyarakat secara
Pudent dan menguntungkan, mendorong pemberdayaan ekonomi dan berfungsi
sebagai penyimpanan uang daerah, dalam menunjang terwujudnya Bank yang sehat,
dinamis, mandiri, dan terpercaya.

Tujuan dan Kegiatan Perusahaan
Bank Jabar Banten didirikan dengan maksud untuk membantu dan mendorong
pertumbuhan perekonomian dan pemerataan pembangunan daerah di segala bidang
agar tercapai peningkatan taraf hidup rakyat. Bank Jabar Banten merupakan salah
satu alat kelengkapan otonomi daerah di bidang keuangan/perbankan yang
menjalankan usahanya sebagai

bank umum, Sebagai alat kelengkapan otonomi

daerah Bank Jabar Banten mempunyai tugas antara lain:
a) Penggerak dan pendorong laju pembangunan di daerah.
b)

Pemegang Kas Daerah dan/atau melaksanakan penyimpanan uang
Pemerintah Daerah.

c) Salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut, PT Bank Jabar Banten dapat
melaksanakan kegiatan usaha antara lain :

9



Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa
giro, deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan dan/atau bentuk
lain yang dipersamakan dengan itu.



Memberikan kredit.



Menempatkan dana pada bank lain.



Menerbitkan surat pengakuan hutang.

2.2 Struktur/Bagan Organisasi PT Bank Jabar Banten Cabang Utama Bandung
Organisasi adalah suatu kerangka yang menunjukan hubungan antara pejabat
maupun kegiatan kerja yang satu dengan yang lain, sehingga jelas kedudukan,
wewenang, dan tanggung jawab masing-masing bagian dalam suatu kesepakatan
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Jadi struktur organisasi merupakan
hubungan fisik antara anggota yang satu dengan anggota yang lainnya dalam
melaksanakan tugas untuk mencapai tujuan organisasi secara bersama.
Dengan adanya struktur organisasi, pengaturan pekerjaan yang tepat dari
pimpinan sampai karyawan. Batas dan kekuasaan serta tanggung jawab setiap bagian
dapat digariskan dengan tepat.
Struktur organisasi pada Bank Jabar Banten Cabang Utama Bandung berbentuk
organisasi lini, artinya kekuasaan mengalir dari puncak pimpinan organisasi sampai
kepada unit organisasi yang ada dibawahnya, begitu pula dengan pertanggung
jawaban pekerjaan yang menjadi kewajiban karyawan harus mengalir dari unit yang

10

ada dibawahnya sampai pada tingkat paling atas secara bertahap berdasarkan
tingkatan dan jabatan yang dipegangnya. Struktur organisasi Bank Jabar Banten
Cabang Utama Bandung adalah sebagai berikut:

Gambar 2.1 Struktur Organisasi Bank Jabar Banten Cabang Utama Bandung
2.3 Job Description Bank Jabar Banten Cabang Utama Bandung
Job description atau deskripsi jabatan Bank Jabar Banten Cabang Utama
Bandung sesuai dengan struktur organisasi, yaitu sebagai berikut:
1.

Pemimpin Cabang
a.

Melaksanakan misi kantor cabang secara keseluruhan, yaitu membantu
direksi untuk memperoleh laba yang wajar melalui penyediaan produ dan

11

jasa perbankan yang dibutuhkan masyarakat di daerahkerja cabang,
mendorong pemberdayaan ekonomi serta berfungsi sebagai pengelola uang
daerah, dalam rangka mewujudkan bank yang berkembang secara sehat,
dinamis, mandiri, terpercaya, dan memberikan kontribusi yang nyata
terhadap pendapatan asli daerah.
b.

Mengelola pelaksanaan sistem dan prosedur.

c.

Merencanakan, mengembangkan, melaksanakan serta mengelola bisnis di
wilayah kerja cabang.

d.

Merencanakan, mengembangan, melaksanakan serta mengelola layanan
unggul keadsa nasabah.

e.

Memberikan kontribusi laba yang nyata terhadap upaya pencapaian laba
bank secara keseluruhan.

f.
2.

Mempertanggung jawabkan pelaksanaan tugas pokok, fungsi serts kegiatan.

Wakil Pemimpin Cabang
Memberikan dukungan kepada pemimpin cabang dalam melaksanakan,
mengembangkan serta mengelola bidang operasional, yang meliputi:
a.

Mengelola pelaksanaan sistem prosedur bidang pelayanan dan operasional.

b.

Mengelola pelayanan produk dan jasa bank.

c.

Mengelola permohonan kartu ATM (Anjungan Tunai Mandiri).

d.

Mengelola pelayanan transaksi tunai, pemindahbukuan dan, kliring.

e.

Mengelola kas ATM.

f.

Mengelola uang daerah.

12

g.

Mengelola administrasi keuangan dan laporan keuangan cabang.

h.

Mengelola logistik, kerumahtanggaan, kearsipan administrasi lainnya.

i.

Melaksanakan kepatuhan sistem, prosedur, peraturan Bank Indonesia serta
peraturan perundang-undangan lainnya yang berlaku.

j.
3.

Mempertanggung jawabkan pelaksanaan tugas pokok, fungsi serta kegiatan.

Pemimpin Bagian Pemasaran Dalam Negeri
Memberikan dukungan kepada pemimpin cabang dalam merencanakan,
mengembangkan serta mengelola pemasaran dalam negeri, yaitu:
a.

Mengelola pelaksanaan sistem dan prosedur bidang pemasaran dalam
negeri.

b.

Mengelola pemasaran produk dan jasa dalam negeri.

c.

Memproses permohonan serta mengelola kredit.

d.

Melaksanakan kepatuhan terhadap sistem dan prosedur peraturan Bank
Indonesia serta peraturan perundang-undangan lainnya yang berlaku.

e.

Mempertanggungjawabkan

pelaksanaan

tugas

pokok,

fungsi

dan

kegiatannya.
4.

Pemimpin Bagian Pemasaran Luar Negeri
Memberikan dukungan kepada pemimpin cabang dalam merencanakan,
mengembangkan serta mengelola pemasaran luar negeri, yaitu:
a.

Mengelola pelaksanaan sistem dan prosedur bidang pemasaran luar negeri.

b.

Mengelola pemasaran produk dan jasa luar negeri.

c.

Mengelola pelayanan produk luar negeri.

13

d.

Memproses serta mengelola melalui transaksi L/C (Letter of Credit) produk
dan jasa luar negeri.

e.

Melakukan penelitian potensi pemasaran produk dan jasa luar negeri daerah
kerja cabang.

f.

Melaksanakan kepatuhan terhadap sistem prosedur, peraturan Bank
Indonesia serta peraturan perundang-undangan lainnya yang berlaku.

g.

Mempertanggungjawabkan

pelaksanaan

tugas

pokok,

fungsi

dan

kegiatannya.
5.

Pemimpin Bagian Supervisi Kredit
Memberikan dukungan kepada pemimpin cabang dalam merencanakan,

mengembangkan serta mengelola bagian supervisi kredit, yaitu:
a.

Mengelola pelaksanaan sistem dan prosedur bidang supervisi kredit.

b.

Mengelola penyelamatan dan penyelesaian kredit bermasalah (kolektibilitas
kurang lancar sampai dengan macet) dan kredit hapus buku.

c.

Mengelola pengendalian kredit.

d.

Mengelola kolektibilitas kredit.

e.

Melakukan pembinaan kepada debitur bermasalah.

f.

Melaksanakan pembinaan kepada debitur, sistem dan prosedur, peraturan
perundang-undangan lainnya yang berlaku.

g.

Mempertanggung

jawabkan

pelaksanaan

kegiatannya.
6.

Pemimpin Bagian Pelayanan

14

tugas

pokok,

fungsi

dan

Memberikan dukungan kepada pemimpin cabang dalam merencanakan,
mengembangkan serta mengelola bidang pelayanan, yaitu:
a.

Mengelola pelayanan sistem dan prosedur bidang pelayanan.

b.

Mengelola pelayanan umggul kepada nasabah

c.

Mengelola pelayanan uang daerah.

d.

Mengelola pelayanan transaksi tunai dan pemindahbukuan.

e.

Mengelola pelayanan kartu ATM (Anjungan Tunai Mandiri).

f.

Mengelola kas ATM.

g.

Mengelola pendayagunaan kas secara optimal.

h.

Melaksanakan kepatuhan terhadap sistem dan prosedur, peraturan Bank
Indonesia serta perundang-undangan yang berlaku.

i.

Mempertanggung

jawabkan

pelaksanaan

tugas

pokok,

fungsi

dan

kegiatannya.
7.

Pemimpin Intern Cabang
Mengelola pelaksanaan sistem dan prosedur bidang kontrol intern cabang:
a.

Membantu pemimpin cabang dalam merencanakan dan melaksanakan
pengendalian dan pengawasan atas proses kegiatan harian serta manajemen
cabang.

b.

Membantu pemimpin cabang dalam merencanakan dan melaksanakan serta
monitoring rencana kerja dan anggaran.

c.

Mengelola seluruh buku pedoman perusahaan (sistem dan prosedur) dan
bertindak sebagai sentral BPP (Buku Pedoman Perusahaan).

15

d.

Membantu pemimpin cabang dalam mengendalikan keputusan terhadap
sistem proseduir, peraturan Bank Indonesia serta perundang-undangan
lainnya yang berlaku.

e.

Mempertanggung

jawabkan

pelaksanaan

tugas

pokok,

fungsi

dan

kegiatannya.
8.

Pemimpin Seksi Administrasi
Memberikan dukungan kepada pemimpin cabang bagian operasional, serta
berpartisipasi aktif dalam:
a.

Mengelola pelaksanaan sistem dan prosedur bidang operasional.

b.

Mengelola administrasi kredit serta laporan perkreditan.

c.

Melaksanakan perbaikan/penyelesaian temuanhasil audit dan temuan
kontrol intern cabang.

d.

Meneliti syarat-syarat dan ketentuan pemberian kredit dalam surat
keputusan kredit.

e.

Mempersiapkan berkas/dokumen kredit, antara lain perjanjian kredit,
pengikat barang jaminan, penutup polis asuransi yang sesuai dengan syaratsyarat dalam surat keputusan kredit.

f.

Mengelola penutupan polis asuransi kredit, dan asuransi agunan kredit
kepada perusahaan asuransi yang ditunjuk bank.

g.

Mengelola penutupan asuransi jiwa untuk debitur kredit standar.

h.

Memproses pengajuan tuntutan ganti rugi kepada perusahaan asuransi.

i.

Memantau dan memelihara rekening koran debitur.

16

j.

Memantau pendistribusian rekening koran debitur.

k.

Mengelola kegiatan informasi bank.

l.

Memproses rehabilitasi debitur macet dan meneruskan ke Bank Indonesia.

m.

Menerima surat keputusan pemberian fasilitas jaminan bank dari seksi
pemasaran kredit.

n.

Memantau dan memelihara berkas/dokumen jaminan bank.

2.4 Aspek Kegiatan Perusahaan
2.4.1 Aspek Pemasaran
1. Produk
Untuk menjaring konsumen dari berbagai tingkat lapisan, Bank
Jabar menawarkan berbagai macam produk tabungan dengan
bunga yang diatur dan ditetapkan oleh kantor pusat secara
sentralisasi. Adapun produk-produk tabungan Bank Jabar tersebut
antara lain :
a. Tanda Mata (Tabungan Anda Masa Datang)
Karakteristik dari Tanda Mata adalah sebagai berikut :
 Mudah
Cukup mengisi formulir Tanda Mata dengan membayar
setoran pertama Rp. 10.000 (minimal), maka telah menjadi
penabung tanda mata dengan segala keuntungan dan
manfaatnya. Penarikan dapat dilakukan setiap saat melalui


ATM Bank Jabar dan ATM yang berlogo ATM Bersama.
Aman
Sebagai Bank milik pemerintah, Bank Jabar menjamin
keamanan uang nasabah.

17





Jaminan Kredit
Dapat dijadikan jaminan kredit pada Bank Jabar dengan
proses yang mudah dan singkat.
Bunga Menarik
Tingkat bunga dihitung berdasarkan

saldo

harian,

menjadikan simpanan anda cepat berkembang. Besarnya


tingkat bunga adalah 8% per tahun.
Hadiah Menarik
Tanda Mata hanya diselenggarakan oleh Bank Jabar
sehingga kesempatan nasabah mendapatkan hadiah lebih

besar.
b. Simpeda (Simpanan Pembangunan Daerah)
Karakteristik Simpeda :
 Dapat diikuti oleh setiap orang, yayasan, badan hukum dan



lembaga-lembaga lainnya.
Setoran pertama minimal Rp 10.000
Bunga menarik dihitung atas dasar saldo harian, besarnya



bunga 8% per tahun.
Penarikan dapat dilaksanakan setiap hari pada jam kerja
selama kas buka dengan saldo yang tersisa sekurangkurangnya Rp 10.000 dan dapat dikeluarkan melalui ATM

Bank Jabar dan seluruh ATM yang berlogo ATM Bersama.
 Dapat dijadikan jaminan kredit.
c. Jabar Okey
Produk ini diluncurkan Bank Jabar pada tahun 2001 yang
mencoba membidik segmen pasar menengah keatas, dengan
karakteristik sebagai berikut :

18



Yang berhak menjadi penabung Jabar Okey adalah semua
lapisan masyarkat, baik secara perorangan maupun badan



hukum.
Penabung hanya dapat dilakukan untuk dan atas nama



perorangan.
Setoran pertama tabungan Jabar Okey sekurang-kurangnya
adalah Rp 250.000 untuk jenis ATM Classic dan Rp



500.000 untuk jenis ATM Gold.
Penyetoran dapat dilakukan bebas setiap saat pada waktu



jam kerja selama kas buka atau melalui ATM.
Batas maksimum pengambilan melalui ATM adalah



Classic Rp 300.000 /hari dan Gold Rp 5.000.000/hari
Bunga menarik dihitung berdasarkan saldo harian,

besarnya bunga adalah sebesar 9% per tahun.
d. Tabungan Tabah (Tabungan Ibadah Haji)
Karakteristik tabungan Tabah :
 Tabungan Ibadah Haji Bank Jabar dapat diikuti oleh umum


perorangan yang beragama islam.
Pendaftaran Tabungan Ibadah

Haji

(Tabah)

dapat

dilakukan di seluruh kantor cabang dan kantor cabang
pembantu Bank Jabar dengan cara mengisi formulir
pendaftaran dan membawa kartu identitas diri yang masih


berlaku.
Setoran awal tabungan haji minimal Rp 1.000.000 dan
setoran selanjutnya sebesar Rp 100.000.

19



Penabung yang telah memenuhi setoran minimal untuk
mendapatkan nomor alokasi porsi tahun haji yang
bersangkutan dan mendapatkan SPHH akan segera



didaftarkan menjadi calon haji melalui SISKOHAT.
Penabung dibebaskan dari biaya administrasi pembukuan,



pengelolaan dan penutupan rekening.
Setiap penabung berhak mendapat kesempatan untuk
menunaikan ibadah umroh secara gratis yang ketentuannya



diatur dalam surat edaran.
Bank memberikan balas jasa berupa bunga tabungan
sebesar 6%.

2. Jasa
a. Automatic Teller Machine (ATM)
b. Phone Banking
c. Online Computer
3. Harga
Bank Jabar menetapkan biaya administrasi bagi calon nasabah
dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Biaya penerbitan kartu ATM sebesar Rp 7.500
b. Biaya administrasi bulanan dengan dengan ATM sebesar
Rp2.500
c. Biaya administrasi bulanan tanpa ATM sebesar Rp 1.000
d. Biaya administrasi bulanan untuk Jabar Okey sebesar Rp 5.000
e. Biaya Transfer untuk nasabah sebesar Rp 7.500
f. Biaya transfer bukan nasabah sebesar Rp 10.000
4. Promosi
Kegiatan promosi di Bank Jabar dilakukan dengan cara :
a. Advertising
Kegiatan advertising dilakukan melalui media massa seperti
Koran dan majalah serta melalui media elektronik seperti radio,

20

selain itu juga melalui pembuatan billboard, papan nama, dan
spanduk.
b. Sales Promotion
Sales promotion yang dilakukan oleh Bank Jabar yaitu berupa
consumer promotion yaitu kegiatan promosi kepada konsumen
akhir, tujuannya adalah untuk menumbuhkan loyalitas nasabah
kepada Bank Jabar sekaligus bisa menarik nasabah baru.
c. Kepedulian Sosial
Kegiata sosial dilakukan baik langsung maupun bekerjasama
dengan kerukunan Istri Bank Jabar (KIBAR) berupa pemberian
bantuan ke panti asuhan, panti jompo, dan kepada masyarakat
yang kurang mampu pada waktu-waktu tertentu.
d. Personal Selling
Personal selling yang dilakukan dalam rangka meningkatkan
posisi dana ditempuh dengan cara :
 Mendatangi / jemput bola ke daerah-daerah sentra ekonomi
 Menjalin kerjasama yang baik dengan berbagai instansi
baik pemerintah maupun swasta.
e. Direct Marketing
Direct marketing dilakukan menggunakan jasa internet melalui
http:/www.bpdjabar.co.id
5. Tempat
Dalam pelaksanaan operasional Bank Jabar didukung oleh 78
kantor pelayanan dan 20 unit ATM (Anjungan Tunai Mandiri)
yang tersebar di Jawa Barat, terdiri dari Kantor pusat, 28 kantor
cabang, 1 kantor cabang syariah, 27 kantor cabang pembantu, 18
kantor kas, dan 3 Payment Point. Untuk meningkatkan layanan

21

dibidang transaksi Devisa, saat ini Bank Jabar mempunyai 3 kantor
cabang Devisa, yaitu Cabang Utama Bandung, Bekasi, dan
Tanggerang.
2.4.2

Aspek Sumber Daya Manusia
Pengembangan sumber daya manusia dilakukan dengan penataan
sistem pengembangan sumber daya manusia, disamping itu peningkatan
kualitas sumber daya manusia dilaksanakan melalui program pendidikan
dan pelatihan secara regular diikutsertakan dalam berbagai bidang
seminar/ lokakarya/ diskusi baik yang diselenggarakan oleh pihak intern
(in house training) maupun ekstern (ex house training) dalam negeri dan
luar negeri, bekerjasama dengan lembaga-lembaga pendidikan yang
professional di bidang perbankan.

2.5 Uraian Aspek/Kegiatan dan Tata Kerja PT Bank Jabar Banten Cabang
Utama Bandung
Berdasarkan hasil kerja lapangan yang penulis lakukan di PT Bank Jabar
Banten Cabang Utama Bandung, kegiatan usaha Bank Jabar Banten Cabang Utama
adalah:
1

Menerima simpanan dalam bentuk giro (rupiah), tabungan, tandamata, simpeda,
deposito (rupiah) dan lain-lain.

2

Menyalurkan dana dalam bentuk kredit, yaitu kredit jangka pendek, jangka
menengah dan jangka panjang kepada perusahaan atau pengusaha dan untuk

22

keperluan rehabilitasi dan modernisasi seperti kredit kepemilikan rumah, kredit
guna bhakti, kredit modal kerja umum, kredit investasi, kredit peduli Jabar dan
peduli Banten, dan lain-lain.
3

Membantu masyarakat dalam proses pengiriman uang, agar lancar dan aman
sampai ke tangan orang yang dituju, baik untuk dalam negeri maupun luar negeri.

4

Jasa layanan pembayaran BPIH (Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji).

5

Jasa layanan devisa antara lain:
a).

Bidang ekspor melayani pembiayaan dan negosiasi dokumen ekspor dan
penerimaan pajak.

b).

Bidang impor melayani pembukuan Letter of Credit (L/C), pembiayaan kredit
impor dan penerimaan pajak.

6

Memberikan fasilitas jaminan bank. Maksudnya Bank Jabar Banten menjamin
kredit konstruksi, Bank Jabar Banten juga menjamin 10% dari proyek/tender yang
diadakan oleh suatu dinas untuk debitur yang mengikuti proyek dan mengajukan
surat dukungan bank.

23

BAB III
PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK

3.3 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek
Selain untuk menabung bank juga sangat banyak digunakan oleh nasabah untuk
meminjam uang (Kredit), kredit ini pun dapat dibagi-bagi lagi sesuai dengan jenis
kreditnya. kredit konsumtif adalah kredit yang sering didatangi oleh nasabah karena
kredit ini diperuntukkan untuk siapa saja (instansi dimana nasabah bekerja telah
melakukan MoU dengan bank).
Pengajuan kredit harus dianalisa dengan benar oleh bagian analis kredit agar
tidak terjadi kemacetan pada saat pembayaran kembali oleh nasabah yang
mengakibatkan bank mengalami kerugian, dan juga perhitungan angsuran perbulan
yang harus benar sehingga nasabah tidak dirugikan dengan jumlah angsuran dan
bunga yang besar.
Bidang pelaksanaan kerja praktek ini penulis ditempatkan di bagian kredit
konsumtif dan program (KGB dan KPR). Mulai dari menginput permohonan kredit
sampai dengan siap untuk dicairkan (jika permohonan kreditnya layak). Untuk lebih
jelasnya penulis akan menguraikan sedikit tentang pengertian mengenai kredit. Kredit
adalah Semua jenis pinjaman yang harus dibayar kembali bersama bunganya oleh
peminjam sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati.

24

3.2 Teknis Pelaksanaan Kerja Praktek
Pelaksanaan kerja praktek secara tidak langsung dapat menjadi tolak ukur atas
sejauh mana dan seberapa kapasitas diri mahasiswa dalam proses pengembangan
potensi akademis maupun teknis yang dimilikinya.
Dalam pelaksanaan kerja praktek ini, setiap hari penulis melakukan
penginputan data baik itu KPR maupun KGB, kemudian dilanjutkan dengan
menganalisa dan membuat cetak PK (Permohonan Kredit), SP3K (Surat
Pemberitahuan Persetujuan Permohonan Kredit), kwitansi kredit, nota debet serta
memo yang diperlukan. Baru setelah itu diajukan kepada pemimpin seksi kredit
konsumtif dan Program yang diteruskan kepada Wakil Pimpinan Cabang. Setelah
mendapatkan persetujuan maka permohonan kredit diberikan kepada bagian
Administrasi untuk dicairkan sesuai tanggal pencairan.

3.3 Pembahasan Hasil Pelaksanaan Kerja Praktek
3.3.1Pengertian Kredit
Istilah kredit berasal dari bahasa Yunani yaitu credere yang artinya
kepercayaan. Menurut Y. Sri Susilo, Sigit Triandaru dan A. Totok Budi Santoso
dalam buku “Bank dan Lembaga Keuangan Lain” berdasarkan UU No. 10
tahun 1998 tentang perubahan UU No. 7 tahun 1992 tentang perbankan , yang
dimaksud dengan:
“Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat
dipersamakan dengan itu berdasarkan persetujuan atau
kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain

25

yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah
jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga”.
(2000:70)
Sedangkan pengertian kredit menurut Thomas G. Rollin yang dikutip oleh
Maya Arianti dan Rahmat Firdaus dalam buku “Manajemen Perkreditan
Umum” kredit didefinisikan sebagai berikut:
“in general sense credit is based confidence in the debtors ability to
make a money payment at some future time”. (dalam pengertian
umum kredit didasarkan pada kepercayaan atas kemampuan si
peminjam untuk membayar sejumlah uang pada masa yang akan
datang.
(2004:2)
Dari beberapa pendapat diatas dapat diuraikan unsur-unsur kredit terdiri
dari:
a.

Adanya orang atau badan sebagai pihak yang meminjamkan yang disebut
kreditur.

b.

Adanya orang atau badan sebagai pihak peminjam yang disebut debitur.

c.

Adanya kepercayaan kreditur terhadap debitur.

d.

Adanya perjanjian kesanggupan membayar dari debitur kepada kreditur.

e.

Adanya jangka waktu penyerahan uang, barang atau jasa dengan waktu
pembayaran kembali.

f.

Adanya bunga yang harus dibebankan oleh kreditur kepada debitur.

26

Jenis-Jenis Kredit
Jenis-jenis kredit secara teoritis terdapat bermacam-macam, salah satunya
menurut Kasmir dalam buku “Manajemen Perbankan” Jenis-jenis Kredit dapat
dibedakan menjadi:
1.
a).
b).
2.
a).
b).
c).
3.
a).
b).
c).

Menurut bentuknya:
Kredit rekening Koran
Installment Loan
Menurut jangka waktunya:
Kredit jangka pendek
Kredit jangka menengah
Kredit jangka panjang
Menurut kegunaannya:
Kredit modal kerja
Kredit investasi
Kredit konsumsi
(2003:76-79)

Pengertian dari kredit-kredit diatas:
1.

Menurut bentuknya:
a).

Kredit rekening Koran
Dalam hal ini debitur diberi hak untuk menarik dana dalam rekening

korannya sampai dengan sebesar plafon yang ditetapkan bank. Pelunasan
pokok kredit dilaksanakan pada saat jatuh tempo, dengan bunga kredit secara
umum dihitung secara harian berdasarkan baki debet setiap bulannya.
b).

Installment Loan
Kredit ini adalah kredit yang angsuran pokok dan bunganya dilakukan

secara teratur menurut jadwal waktu yang telah disepakati antara bank dengan
debitur, dengan nilai konstan selama berlangsungnya masa kredit tersebut.

27

2.

Menurut jangka waktunya:
a).

Kredit jangka pendek
Yaitu kredit yang berjangka waktu maksimum satu tahun.

b).

Kredit jangka menengah
Yaitu kredit yang berjangka waktu antara satu sampai dengan tiga

tahun.
c).

Kredit jangka panjang
Yaitu kredit yang berjangka waktu lebih dari tiga tahun.

3.

Menurut kegunaannya:
a).

Kredit modal kerja
Yaitu kredit yang diberikan dengan tujuan untuk membiayai modal

kerja usaha.
b).

Kredit investasi
Yaitu kredit yang diberikan dengan tujuan untuk membiayai investasi

suatu usaha.
c).

Kredit Konsumtif
Yaitu kredit yang dipergunakan untuk keperluan konsumsi atau

membiayai pembelian barang-barang atau jasa-jasa yang dapat memberikan
kepuasan langsung terhadap kebutuhan manusia. Dimana kredit terdiri dari
KGB (Kredit Guna Bhakti) dan KPR (Kredit Pemilikan Rumah).

28

3.3.2 Pengertian KPR (Kredit Pemilikan Rumah)
Kredit Kepemilikan Rumah, selanjutnya disebut KPR adalah fasilitas kredit
untuk memperoleh kepemilikan rumah atau tempat tinggal.
KPR Multi Griya Bank Jabar Banten adalah kredit yang diberikan kepada
masyarakat untuk membeli, membangun, atau merenovasi (termasuk ruko, rukan,
rusun, apartemen dan sejenisnya), yang besarnya disesuaikan dengan kebutuhan
pembiayaan dan kemampuan membayar kembali masing-masing calon debitur.

3.3.3 Ketentuan Umum Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) Multi Griya
Ketentuan umum KPR Multi Griya Bank Jabar Banten telah tercantum di
dalam SOP Bank Jabar Banten, dimana divisi kredit konsumtif dan program harus
mengikuti ketentuan SOP tersebut. Ketentuan tersebut adalah:
a). Jenis-jenis

KPR Multi Griya Bank Jabar Banten

b). Maksimum
c). Tujuan

Plafon

Penggunaan

d). Jangka Waktu.
e). Tingkat
f).

Suku Bunga dan Sistem Perhitungan Bunga

Biaya-biaya yang dibebankan kepada calon debitur

g). Angsuran

Kredit

h). Penghasilan

Calon Debitur

i).

Agunan dan Pengikatan

j).

Asuransi

29

k). Persyaratan

tanah dan atau bangunan/rumah yang akan dibiayai dengan KPR

Multi Griya Bank Jabar Banten
l).

Analisa Kredit

m).

A.

Persetujuan Kredit

Jenis-jenis KPR Multi Griya Bank Jabar Banten
a. Paket Pembelian Rumah
Digunakan untuk membeli rumah tinggal, rumah susun, ruko, rukan,
apartemen, kndominium, rumah peristirahatan/vila dan sejenisnya.
b. Paket Pembangunan
Digunakan untuk membangun rumah tinggal, rumah susun, ruko, rukan,
apartemen, kndominium, rumah peristirahatan/vila dan sejenisnya yang
berlokasi di real estate (status pengembang tidak diwajibkan sebagai anggota
asosiasi pengembang), kavling pemerintah/swasta atau lokasi lainnya.
c. Paket Renovasi
Digunakan untuk renovasi rumah tinggal, rumah susun, ruko, rukan,
apartemen, kondominium, rumah peristirahatan/vila dan sejenisnya yang
berloasi dir ea estate (status pengembang tidak diwajibkan sebagai anggota
asosiasi pengembang), kavling pemerintah/swasta atau lokasi lainnya.

30

B.

Maksimum Plafon
Maksimum plafon KPR Multi Griya Bank Jabar Banten disesuaikan dengan
kebutuhan pembiayaan, penggunaan dan kemampuan membayar kembali
(angsuran) dengan ketentuan sebagai berikut:
Untuk Pembelian atau Pembangunan Rumah

a.
-

Rumah tinggal minimal Rp 8.000.000,- (delapan juta rupiah) sampai dengan
Rp 1.500.000.000,- (satu milyar lima ratus juta rupiah).

-

Rumah toko (ruko) minimal Rp 8.000.000,- (delapan juta rupiah) sampai
dengan Rp 2.000.000.000,- (dua milyar rupiah).

-

Rumah kantor (rukan) minimal Rp 8.000.000,- (delapan juta rupiah) sampai
dengan Rp 2.000.000.000,- (dua milyar rupiah).

-

Apartemen/kondominium minimal Rp 8.000.000,- (delapan juta rupiah)
sampai dengan Rp 1.000.000.000,- (satu milyar rupiah).
Untuk Renovasi

b.
-

Rumah tinggal minimal Rp 8.000.000,- (delapan juta rupiah) sampai dengan
Rp 750.000.000,- (tujuh ratus lima puluh juta rupiah).

-

Rumah toko (ruko) minimal Rp 8.000.000,- (delapan juta rupiah) sampai
dengan Rp 1.000.000.000,- (satu milyar rupiah).

-

Rumah kantor (rukan) minimal Rp 8.000.000,- (delapan juta rupiah) sampai
dengan Rp 1.000.000.000 (satu milyar rupiah).

-

Apartemen/kondominium minimal Rp 8.000.000,- (delapan juta rupiah)
sampai dengan Rp 1.000.000.000,- (satu milyar rupiah).

31

C.

Tujuan Penggunaan
Penggunaan KPR Multi Griya Bank Jabar Banten adalah untuk keperluan
sebagai berikut:
a).

Membeli

rumah

tinggal,

rumah

susun,

ruko,

rukan,

apartemen,

kondominium, rumah peristirahatan/vila dan sejenisnya.
b).

Membangun rumah tinggal, ruko, rukan, rumah peristirahatan/vila dan
sejenisnya yang berlokasi di real estate (status pengembang tidak
diwajibkan

sebagai

anggota

asosiasi

pengembang),

kavling

pemerintah/swasta atau lokasi lainnya.
c).

Merenovasi rumah tinggal, rumah susun, ruko, rukan, apartemen,
kondominium, rumah peristirahatan/vila dan sejenisnya.

D.

Jangka Waktu.
Jangka waktu KPR Multi Griya Bank Jabar Banten ditetapkan berdasarkan
status pemohon dan penggunaan KPR dengan pemisahan sebagai berikut:

Tabel 3.1 : Tabel jangka waktu KPR Multi Griya Bank Jabar Banten
No
Status Pemohon
Jenis Penggunaan
Maks. Jangka
Waktu

32

A.

Pegawai Negeri Sipil

Membeli

B.

Pegawai

Membangun Rumah
Merenovasi Rumah

10 Tahun

Membeli

&

10 Tahun

Membangun Rumah
Membangun
&

10 Tahun

BHMN/BUMN/

&

15 Tahun

BUMD
C.
D.

Anggota TNI Polri
Pegawai
Perusahaan
Multinasional (PMN)

E.

Pegawai Perusahaan Swasta
Merenovasi Rumah
Dalam Negeri

F.

Perusahaan Swasta Asing

G.

Profesional

H.

Wiraswasta

I. Pensiunan
(Sumber: Data Perusahaan)

E.

Tingkat Suku Bunga dan Sistem Perhitungan Bunga
a).

Sistem perhitungan bunga KPR Multi Griya BankJabar Banten diatur
dengan ketentuan tersendiri.

b).

Penetapan tingkat suku bunga KPR Multi Griya Bank Jabar Banten diatur
dengan ketentuan tersendiri untuk penggunaan:


Pembelian rumah melalui pengembang



Pembelian rumah tidak melalui pengembang

33

F.



Pembangunan rumah



Renovasi rumah

Biaya-biaya yang dibebankan kepada calon debitur
a).

Biaya Provisi, Biaya Appraisal, Bea Materai, Biaya Administrasi, Biaya
Pelunasan diatur dengan ketentuan sendiri.

b).

Biaya Appraisal dipungut pada saat pengisian formulir dan tidak dapat
ditarik kembali walaupun disposisi kredit tidak disetujui.
Appraisal adalah proses pengerjaan seseorang penilai dalam
memberikan suatu opini nilai suatu harta baik berwujud maupun tidak
berwujud serta surat berharga berdasarkan hasil analisis terhadap fakta-fakta
yang obyektif dan relevan dengan menggunakan metode dan prinsip-prinsip
penilaian yang berlaku.

G.

Angsuran Kredit
a).

Pembayaran angsuran kredit dilakukan setiap bulan yaitu sebesar angsuran
hutang pokok ditambah bunga melalui rekening debitur.

b).

Pembayaran angsuran pokok dan bunga dilakukan selambat-lambatnya
setiap tanggal jatuh tempo.

c).

Pembayaran angsuran pokok dan bunga yang melebihi tanggal jatuh tempo
dikenakan denda tunggakan sesuai ketentuan yang berlaku.

34

d).

Besar angsuran maksimal per bulan dihitung berdasarkan besaran prosentase
penghasilan yang diatur dalam ketentuan tersendiri.

H.

Penghasilan Calon Debitur
a).

Penghasilan yang diperhitungkan dalam pemberian KPR adalah total
penghasilan, terdiri dari:

b).

1).

Penghasilan tetap atau gaji bersih pemohon.

2).

Penghasilan bersih lain-lain pemohon yang dapat diverifikasi.

Mempunyai total penghasilan tetap (Reguler Income) atau penghasilan/laba
dari usaha sedang berjalan dimana penetapan penghasilan bersihnya (Take
Home Pay) diatur dengan ketentuan tersendiri bagi:
1).

Penghasilan yang bersumber dari hasil usaha lainnya.

2).

Bagi calon debitur yang berstatus pegawai berpenghasilan tetap yang
gajinya disalurkan di Bank Jabar Banten dan atau calon debitur yang
melalui pola kerjasama, agar memenuhi ketentuan:


Adanya surat pernyataan kesediaan pemotongan gaji oleh bendahara
dan menyetorkannya ke bank.



Sisa penghasilan setelah pemotongan (angsuran), tidak boleh kurang
dari nilai UMR (Upah Minimum Regional).

35

c).

Pengambilan kredit ini dimungkinkan bagi debitur yang telah mendapat
fasilitas Kredit Guna Bhakti (KGB) dengan tetap memenuhi ketentuan batas
prosentase penghasilan yang diatur dengan ketentuan tersendiri.

I.

Agunan dan Pengikatan
a).

Tanah berikut bangunan diatasnya yang dibeli/dibiayai dengan KPR menjadi
agunan atau jaminan, sehingga asli bukti kepemilikan dan IMB harus
dikuasai oleh Bank Jabar Banten.

b).

Pemenuhan CEV agunan
CEV (Cash Equivalent Value) adalah penilaian terhadap kemampuan
pengembalian kredit yang didasarkan pada nilai likuidasi agunan.
Persyaratan CEV agunan KPR berupa tanah berikut bangunan adalah
sebesar 100% dari maksimum kredit, dan minimal CEV agunan kredit
adalah sebesar 60% dari maksimum kredit.

c).

Agunan yang dapat diserahkan sebagai jaminan KPR harus atas nama
pemohon/debitur sendiri.

d).

Pengikatan agunan:
1).

Pengikatan agunan sesuai ketentuan perkreditan di Bank Jabar Banten.

2).

Biaya-biaya yang timbul atas pengurusan dan pengikatan agunan
sepenuhnya menjadi beban debitur.

J.

Asuransi
a).

Asuransi barang agunan:

36

1).

Bangunan yang menjadi agunan, wajib diasuransikan pada perusahaan
asuransi yang disetujui Bank Jabar Banten secara Banker’s Clause.

2).

Pembebanan premi asuransi barang agunan kepada debitur wajib
dilakukan secara sekaligus.

b).

Asuransi:
1).

Asuransi Jiwa

Debitur wajib diasuransikan dengan resiko yang ditutup meliputi:
ketidakmampuan karena cacat/sakit yang menyebabkan tidak dapat
bekerja lagi, kematian, dan PHK dengan beban premi menjadi tanggungan
debitur.
2).

Asuransi Kredit
Kredit wajib diasuransikan dengan beban premi menjadi tanggungan
bank.

3).

Prosedur penutupan asuransi jiwa dan asuransi kredit berpedoman
pada Perjanjian Kerjasama (PKS) antara Bank Jabar Banten dengan
perusahaan/asuransi.

c).

Untuk kepentingan penutupan asuransi jiwa, maka penerima kredit KPR
Multi Griya Ban Jabar Banten dengan kredit diatas Rp 500.000.000,- harus
diperiksa kesehatannya oleh dokter, dengan biaya pemeriksaan atas beban
penerima kredit.

K.

Persyaratan tanah dan atau bangunan/rumah yang akan dibiayai dengan
KPR Multi Griya Bank Jabar Banten

37

a.

Status tanah
1).

Telah bersertifikat (Hak Milik, Hak Guna Bangunan dan Hak Pakai atas
Tanah Negara).

2).

Tidak sedang dalam sengketa/masalah, dapat dialihkan ke atas nama
calon pembeli/debitur dan ada ijin mendirikan bangunan (IMB).

b.

c.

Luas tanah dan bangunan
1).

Luas tanah minimum layak untuk didirikan bangunan.

2).

Luas bangunan memenuhi aspek teknis bangunan.

Kondisi dan lokasi rumah
1).

Pada saat akad kredit, rumah dalam kondisi layak huni, dilengkapi
fasilitas listrik dan air minum yang telah berfungsi dengan baik.

2).

Terletak diwilayah pemukiman sesuai RUTR yang sudah dilengkapi
dengan sarana dan prasarana lingkungan,

3).

Bangunan/rumah yang akan dijadikan agunan terletak di areal yang
menurut penilaian bank Maketable.

4).

Untuk rumah tinggal yang berada diluar kawasan perumahan, jalan
lingkungan depan rumah yang dijadikan agunan minimum dapat
dilalui kendaraan roda 4 (empat).

d.

Persyaratan untuk pemilikan ruko

38

1).

Terletak di daerah komersial sesuai RUTR yang sudah dilengkapi
dengan sarana dan prasarana lingkungan.

2).

Bangunan yang sudah memiliki dua fungsi untuk usaha pertokoan dan
sebagai rumah tinggal.

3).

Harus merupakan bangunan permanen.

4).

Bangunan/rumah yang akan diagunkan terletak di areal yang menurut
penilaian bank Marketable.

e.

5).

Legalitas tanah minimal Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB).

6).

Bangunan dilengkapi Ijin Mendirikan Bangunan (IMB).

Pengembangan agar melampirkan hasil penilaian agunan atas tanah dan
bangunan yang akan difasilitasi oleh KPR dari pihak appraisal yang
independent.

L.

Analisa Kredit
1).

Analisis kredit menerima berkas pemohon dan meneliti atas kelengkapan
serta keabsahan:
a.

Pas photo terbaru pemohon dan suami/isteri pemohon ukuran 4x6 cm
(berwarna) 1 lembar dicocokan dengan wajah aslinya.

b.

Fotocopy Kartu Tanda Penduduk (KTP) pemohon dan suami/istri
pemohon yang masih berlaku dicocokan dengan kartu keluarga.

c.

Fotocopy kartu keluarga terakhir.

d.

Fotocopy surat nikah yang telah dicocokan dengan aslinya.

39

e.

Asli slip gaji terakhir pemohon dan suami/isteri pemohon dan atau
asli surat keterangan penghasilan lainnya yang sah dicocokan dengan
SK penghasilan terakhir.

f.

Asli surat keterangan masa kerja dari atasan/unit yang berwenang.

g.

Fotocopy legalitas usaha/surat ijin usaha/surat keterangan usaha
(SIUP/SITU/TDP) bahwa pemohon memiliki usaha dari Pemerintah
Daerah setempat.

h.

Data penghasilan pribadi dan laporan keuangan perusahaan minimal
2 tahun terakhir.

i.

Fotocopy NPWP untuk total plafond equivalent Rp 50.000.000,keatas.

j.

Fotocopy rekening koran/tabungan 3 bulan terakhir.

k.

Fotocopy sertifikat tanah (SHM/SHGB/SHP atas tanah Negara) atau
sertifikat induk yang dilegalisir.

l.

Fotocopy IMB/IMB induk yang dilegalisir.

m.

Asli surat penawaran developer (apabila pembelian rumah melalui
developer).

n.

Menyerahkan asli surat pernyataan developer dan notaris untuk
menyerahkan

sertifikat

(apabila

sedang

dalam

proses

balik

nama/pemecahan sertifikat).
o.

Menyerahkan asli rencana anggaran biaya pembangunan/renovasi
(khusus untuk membangun/renovasi) yang disusun oleh konsultan dhi.

40

kontraktor/developer/pemborong/toko

bangunan/arsitek)

dengan

ditandatangani dan disahkan (dicap perusahaan) penyusun dan untuk
yang tidak menggunakan konsultan dan lain-lain cukup membuat RAB
pembangunan/renovasi yang wajar dan ditandatangani pemohon.
p.

Menyerahkan

asli

PBB

terakhir

(khusus

pembelian

rumah

bekas/second).
q.

Menyerahkan asli surat keterangan rencana pembelian dari
developer (apabila pembelian rumah melalui developer).

2).

Selanjutnya analisis kredit melakukan analisa KPR yang didasarkan pada
hasil kunjungan (on the spot):
a.

Lokasi tanah dan bangunan yang akan dibiayai (dibuatkan
plotting-nya).

b.

Sertifikat tanah, advise planning, IMB, Surat Ijin Pemakaian
Lahan atas tanah/rumah yang dibeli, pada instansi yang berwenang.

c.

Pengembang (developer) untuk mengetahui bonafiditasnya,
dan komitmennya kepada calon pembeli/pemohon KPR Multi Griya
Bank Jabar Banten.

d.

Penghasilan dari pemohon KPR, pada bendaharawan
instansi tempat pemohon KPR.

e.

Sumber pembayaran (angsuran), untuk mengetahui apakah
angsuran berasal dari penghasilan pemohon KPR Multi Griya Bank
Jabar Banten atau dari hasil aktivitas usaha berjalan.

41

Setelah mendapat jawaban informasi BI dan informasi dari pihak lainnya.
Verifikasi atas kebenaran data pemohon dan informasi lainnya harus dilakukan
secara menyeluruh.
3).

Analisis kredit agar meneliti secara seksama kontinuitas perusahaan tempat
pemohon bekerja, mengingat KPR umumnya berjangka panjang.

4).

Cara menilai kelayakan objek pembayaran dan jaminan (nilai taksasi) dapat
dilihat dalam tabel di bawah ini:

Tabel 3.2 : Tabel cara menilai kelayakan objek pembayaran dan jaminan (nilai
taksasi)
Penggunaan
Yang Dinilai
Sumber Pembanding
Pembelian

Kelayakannya
Harga Rumah1). Harga

Rumah

pasar

tanah

dan

rumah

dilingkungannya dimana objek akan
dibiayai yang dapat diperoleh dari
kelurahan/kecamatan/BPN/pihak
yang

mengerti

Penjual/developer

pertanahan,
(khusus

lain
NJOP,

developer

Pembangunan/

Rencana

min. 2)
Harga pasar tanah dilingkungan dimana

Renovasi

Anggaran

objek

Rumah

Pembangunan/
Renovasi

dibiayai

yang

dapat

diperoleh

dari

kelurahan/kecamatan/BPN/pihak

lain

(RABP/RABR) yang

42

akan

mengerti

pertanahan,

NJOP,

RABP/RABR

pada

konsultan/pemborong/toko

bangunan

(min. 2)
(Sumber: Data Perusahaan)

5).

Cara menghitung CEV atas barang jaminan:
a).

b).

Tanah berikut bangunan
Nilai taksasi tanah x CEV tanah (75%)

=a

Nilai taksasi bangunan x CEV bangunan (60%)

=b

CEV jaminan

= a+b

Tanah berikut biaya pembanguan
Nilai taksasi tanah x CEV tanah (75%)

=a

Nilai taksasi RABP x 75% x CEV bangunan (60%) = b
CEV jaminan
c).

d).

= a+b

Tanah berikut bangunan ditambah biaya renovasi
Nilai taksasi tanah x CEV tanah (75%)

=a

Nilai taksasi bangunan x CEV bangunan (60%)

=b

Nilai taksasi RABP x CEV bangunan

=c

CEV jaminan

= a+b+c

Harga penawaran rumah baru yang dibangun pengembang dilokasi
real estate adalah sebagai berikut:

43



Harga rumah s/d Rp 100.000.000,-. Harga yang tercantum
dalam price list (tidak termasuk diskon harga apabila ada),
termasuk PPN, AJB, Balik Nama Sertifikat dan BPHTB.



Harga rumah diatas Rp 100.000.000,-. Harga yang tercantum
dalam price list (tidak termasuk diskon harga apabila ada),
termasuk PPN dan tidak termasuk biaya AJB, Balik Nama
Sertifikat, BPHTB dan proses KPR.

6).

Dalam pembiayaan KPR agar kantor cabang memperhatian bonafiditas
pengembang (bukan pengembang yang bermasalah), agar kualitas dan
lokasi rumah masih memberikan nilai bagi second way out.

7).

Setelah dilakukan verifikasi secara lengkap, pemohon KPR diproses dengan
sistem scoring.

8).

Analisa pemberian KPR untuk pemohon yang telah menjadi debitur
produktif Bank Jabar Banten (KI atau KMK). Pengurus atau pemili
perusahaan maupun nondebitur adalah menggunakan sistem scoring kredit
konsumen, dengan kriteria:
a).

Permohonan kredit diajukan atas nama individu/personal.

b).

Tujuan penggunaan kredit untuk keperluan konsumtif bukan untuk
tujuan komersial/produtif.

44

c).

Sumber pembayaran (angsuran) dari penghasilan tetap atau gaji bersih
dan atau hasil usaha yang sedang berjalan (bukan merupakan
penghasilan dari pemanfaatan objek pembiayaan).

d).

Khusus pemohon yang telah menjadi debitur produktif Bank Jabar
Banten, harus ditindaklanjuti dengan kriteria sebagai berikut:


Apabila sumber pembayaran KPR sama dengan sumber pembayaran
kredit produktifnya, maka harus diyakini secara benar bahwa sumber
pembayaran tersebut mampu untuk pelunasan KPR maupun kredit
produktifnya.



Total kredit produtif ditambah KPR tidak melampaui BMPK.



Harus ada referensi dari unit pemprosesan kredit sebelumnya
mengenai kondisi kredit produktif yang berjalan dan diulas dalam
formulir aplikasi KPR.



M.

Performance kredit produktifnya harus ada pada golongan lancar.

Persetujuan Kredit
A.

Kewenangan dalam memutus KPR sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

B.

Perjanjian kredit menggunakan format perjanjian kredit KPR yang telah
ditetapkan.

C.

Penyampaian keputusan pemberian KPR diatur sebagai berikut:

45

1).

Surat pemberitahuan keputusan kredit disampaikan kepada pemohon
dalam rangkap dua.

2).

Surat pemberitahuan keputusan kredit harus dengan jelas menyatakan
syarat-syarat dan jaminan yang harus dipenuhi sebelum desposisi
kredit dapat dilaksanakan.

3).

Apabila pemohon menyetujui syarat-syarat kredit yang dituangkan
dalam

surat

pemberitahuan

keputusan

kredit,

pemohon

mengembalikan surat pemberitahuan kep