Rofiatin Novia UNIVERSITAS NEGERI SURABA
i
PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
TRADISI BANTENGAN DAN MODERNISASI: STUDI TENTANG
EKSISTENSI TRADISI BANTENGAN DI DESA CLAKET KECAMATAN
PACET KABUPATEN MOJOKERTO
BIDANG KEGIATAN
PKM PENELITIAN
Diusulkan Oleh:
Rofi’atin Novia
15040254008/2015
Hari Wijayanti
15040254043/2015
Erik Darmawan
16040704130/2016
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
SURABAYA
2017
i
ii
ii
iii
DAFTAR ISI
Halaman Sampul .............................................................................................. i
Daftar Isi........................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ..................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................... 2
1.3 Tujuan ................................................................................................. 2
1.4 Manfaat ................................................................................................ 2
1.5 Luaran .................................................................................................. 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA...................................................................... 3
2.1. Kerangka Teoritik ............................................................................... 3
2.2. Modernisasi ......................................................................................... 3
2.3. Penelitian Terdahulu ........................................................................... 4
BAB III METODE PENELITIAN................................................................... 6
3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian ............................................................... 6
3.2 Variabel ................................................................................................ 6
3.3 Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 6
3.4 Teknik Pengolahan Data ..................................................................... 7
3.5 Teknik Analisis Data ............................................................................ 7
BAB 4 BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN ................................................ 9
4.1 Anggaran Biaya .................................................................................... 9
4.2 Jadwal Kegiatan ................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 10
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran I Biodata Ketua, Anggota dan Dosen Pembimbing
Lampiran II Justifikasi Anggaran Kegiatan
Lampiran III Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas
Lampiran IV Surat Pernyataan Ketua Peneliti/Pelaksana
iii
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Begitu banyak budaya Indonesia menjadikan Indonesia terkenal dikancah
luar negeri mengenai keberagaman suku, tarian, bahasa dan lain-lain. Salah satu
seni budaya yang masih tetap eksis di era modernisasi ini adalah tradisi Bantengan
yang digadang berasal dari Malang dan Mojokerto. Memang kedua kota tersebut
merupakan kota sejarah yang dahulunya memang tempat kerajaan Jawa yang
pesat. Kesenian tradisional Bantengan yang tumbuh subur di daerah pegunungan
di empat wilayah kecamatan, meliputi: Pacet, Trawas, Gondang, dan Jatirejo, kini
berkembang di hampir 18 kecamatan di Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.
Kesenian Bantengan yang ada di Desa Claket Kecamatan Pacet Kabupaten
Mojokerto merupakan kesenian yang turun temurun di wariskan sejak jaman
kolonial Belanda. Dimana kesenian ini menggabungkan antara seni silat dengan
musik gamelan yang berpadu dengan heroisme pejuang masa kolonial yang di
bumbui dengan kesurupan seperti umumnya kesenian yang ada di tanah Jawa.
Peralatan atau perlengkapan dalam pementasan Seni Bantengan sangat
berperan penting untuk pementasan antara lain yaitu: Topeng, Atribut pemain, dan
alat musik pengiring berupa jidor, gamelan, pengrawit, dan juga sinden. Dalam
sebuah pagelaran seni tradisional tidak lengkap tanpa adanya iringan musik.
Sehingga musik juga penting untuk menambah suasana meriah sebuah
pertunjukan terutama Seni Bantengan. Bantengan juga selalu diiringi oleh
macanan. Kostum macanan ini terbuat dari kain yang diberi pewarna (biasanya
kuning belang oranye), yang dipakai oleh seorang lelaki. Macanan ini biasanya
membantu bantengan kesurupan dan menahannya bila kesurupannya sampai
terlalu ganas. Namun tidak jarang macanan juga mengalami kesurupan.
Pementasan Seni Bantengan dilakukan berdasarkan sistem kekeluargaan tanpa
upah, meskipun banyak dari kelompok lain yang mematok harga. Kostum-kostum
atau pakaian semua diperoleh dari sponsor atau dana anggota kelompok Di Desa
Claket Kecamatan Pacet Kabupaten Mojokerto.
Kesenian Bantengan yang telah lahir dari warisan leluhur yang agung
sejak jaman kerajaan Jawa kuno hingga sampai pada saat ini sesuai dengan
kepentingan dan fungsinya masing-masing masih bisa diterima masyarakat. Sifatsifat ini yang disebut dengan fungsi eksternal dan internal kebudayaan Bantengan.
Fungsi Eksternal, yaitu fungsi kesenian Bantengan pada masyarakat awam atau
pada umumnya sebagai bagian dari kesenian daerah atau tontonan kesenian
kebudayaan daerah setempat. Kegiatan ini biasanya dilakukan pada kegiatankegiatan besar daerah atau Negara, antara lain: Perayaan hari kemerdekaan 17
Agustus, Gebyak Bantengan pada tahun baru Jawa, yang lebih dikenal dengan
Suran Untuk mengarak acara panghargaan atau selamatan, yaitu : Selamatan desa,
khitan, nikah, panen, tanam tuwuh (menabur bibit tanaman) dan sebagainya.
2
Sedangkan fungsi internalnya kegiatan ini biasanya ada beberapa bagian penting
yang harus dilakukan kelompok kesenian
Di tengah perkembangan zaman dan teknologi bantengan sudah memiliki
tempat dihati masyarakat Desa Claket Kecamatan Pacet Kabupaten Mojokerto.
Hiburan yang lebih modern tidak jarang pula hadir di tengah masyarakat tetapi
kesenian bantengan ini tidak begitu saja tergeserkan dari hiburan warga setempat.
Untuk itu penulis ingin meneliti dari adanya tradisi Bantengan di Dusun Banong
yang masih tetap ada di tengah perkembangan zaman yang semakin maju, maka
kami mengangkat judul “Tradisi Bantengan Dan Modernisasi : Studi Tentang
Eksistensi Tradisi Bantengan Di Desa Claket Kecamatan Pacet Kabupaten
Mojokerto”
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana eksistensi tradisi Bantengan di tengah era modernisasi Di Desa
Claket Kecamatan Pacet Kabupaten Mojokerto?
2. Bagaimana peran masyarakat dalam menjaga tradisi bantengan Di Desa
Claket Kecamatan Pacet Kabupaten Mojokerto
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui bagaimana eksistensi tradisi Bantengan di tengah era
modernisasi Di Desa Claket Kecamatan Pacet Kabupaten Mojokerto
2. Untuk mengetahui peran masyarakat dalam menjaga tradisi bantengan Di
Desa Claket Kecamatan Pacet Kabupaten Mojokerto
1.4 Manfaat
1. Dapat memberikan informasi atau gambaran bagi penulis lainnya
mengenai Eksistensi Tradisi Bantengan Di Tengah Era Modernisasi Di
Desa Claket Kecamatan Pacet Kabupaten Mojokerto. Dengan adanya
penulisan ini diharapkan masyarakat lebih bisa menyadari dan
melestarikan budaya tradisi dari kesenian Bantengan yang sudah turun
temurun diwariskan.
1.1 Luaran
Laporan dan Artikel Ilmiah terkait Eksistensi Tradisi Bantengan Di
Tengah Era Modernisasi.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kerangka Teoretik
Berdasarkan fakta yang sudah ada di Desa Claket tradisi Bantengan
memang menjadi sorotan yang diteliti karena perananya di era modernisasi
ini Bantengan masih tetap eksis dan diminati warga, dari kondisi yang
demikian maka dapat dikatakan adanya sistem yang saling memelihara,
melengkapi serta mampu mempertahankan pola-pola kultural yang ada, dari
fenomena tersebut peneliti akhirnya menggunakan teori fungsionalisme
struktural Talcott Parsons yang bisa dijabarkan di bawah ini. Dengan
menggunakan definisi ini Parsons yakin bahwa ada empat fungsi penting
untuk diperlukan dalam semua sistem. Yaitu adaptation (A), goal attainment
(G), integration (I), dan latensi (L).
1. Adaptation (adaptasi) yaitu sebuah sistem harus bisa menanggulangi
suatu eksternal yang gawat. Sistem harus bisa menyesuaikan diri
dengan lingkungan dan menyesuaikan lingkungan dengan
kebutuhannya.
2. Goal attainment (pencapaian tujuan) yaitu sebuah sistem harus
mendefinisikan dan mencapai tujuan utamanya.
3. Integration (Integrasi) yaitu Sebuah sistem harus bisa mengatur antar
hubungan bagian-bagian yang menjadi komponennya. Sistem harus
bisa mengola antar hubungan ketiga fungsi penting lainnya (A,G,L).
4. Latency (latensi atau pemeliharaan pola) yaitu Sebuah sistem harus bisa
melangkapi, memelihara, dan memperbaiki, baik motivasi individual
maupun pola-pola kultural yang menciptakan dan menopang motivasi.
Pertama adaptasi dilaksanakan oleh organisme perilaku dengan cara
melaksanakan fungsi adaptasi dengan cara menyesuaikan diri dan
mengubah lingkungan eksternal.
2.2 Modernisasi
Konsep modernisasi dalam arti khusus yang disepakati teoritisi
modernisasi di tahun 1950-an dan tahun 1960-an, didefinisikan dalam tiga
cara: historis, relatif, dan analisis. Menurut definisi historis, modernisasi
sama dengan westernisasi atau Amerikanisasi. Modernisasi dilihat sebagai
gerakan menuju cita-cita masyarakat yang dijadikan model. Menurut
pengertian relatif, modernisasi berarti upaya yang bertujuan untuk
menyamai standar yang dianggap moderen baik oleh masyarakat banyak
maupun oleh penguasa. Definisi analisis berciri lebih khusus dari pada
kedua definisi sebelumnya yakni melukiskan dimensi masyarakat moderen
dengan maksud untuk ditanamkan dalam masyarakat tradisional atau
masyarakat pra moderen.
4
Modernisasi adalah suatu proses transformasi dari suatu arah
perubahan ke arah yang lebih maju atau meningkat dalam berbagai aspek
dalam kehidupan masyarakat. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa
modernisasi adalah proses perubahan dari cara-cara tradisional ke caracara baru yang lebih maju, dimana dimaksudkan untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat. Seiring dengan pendapat Wilbert E. Moore
yang mengemukakan bahwa modernisasi adalah suatu transformasi total
kehidupan bersama yang tradisional atau pra moderen dalam arti teknologi
serta organisasi sosial, ke arah pola ekonomis dan politis yang menjadi
ciri-ciri negara barat yang stabil.
Syarat-syarat Modernisasi adalah sebagai berikut :
1. Cara berpikir yang ilmiah (Scientific thinking) yang melembaga
dalam kelas pengusaha maupun masyarakat. Hal ini menghendaki
suatu sistem pendidikan dan pengajaran yang terencana dan baik.
2. Sistem administrasi negara yang baik, yang benar-benar
mewujudkan birokrasi
3. Adanya sistem pengumpulan data yang baik dan teratur dan
terpusat pada suatu lembaga atau badan tertentu. Hal ini
memerlukan penelitian yang kontinu, agar data tidak tertinggal
5. Penciptaan iklim yang favourable dari masyarakat terhadap
modernisasi dengan cara penggunaan alat-alat komunikasi massa.
Hal ini harus dilakukan tahap demi tahap, karena banyak sangkut
pautnya dengan sistem kepercayaan masyarakat (belief system)
6. Tingkat organisasi yang tinggi, di satu pihak berarti disiplin, di
lain pihak berarti pengurangan kemerdekaan
7. Sentralisasi wewenang dalam pelaksanaan perencanaan sosial
(Social Planning). Apabila tidak dilakukan, maka perencanaan
akan terpengaruh oleh kekuatan-kekuatan dari kepentingankepentingan yang ingin mengubah perencanaan tersebut demi
kepentingan suatu golongan kecil dalam masyarakat.
2.3 Penelitian Terdahulu
Dalam penelitian ini, peneliti menganggap penting terhadap penelitian
terdahulu yang mempunyai relevansi tema penelitian ini, karena dengan
adanya hasil penelitian maka akan mempermudah dalam melakukan
penelitian ini. Adapu yang menjadi pedoman pelitian antara lain:
1. Penelitian yang pernah dilakukan oleh mahasiswa yang bernama
Syukron Khakim, Fakultas Ushuludin, Jurusan Aqidah Filsafat, Institut
Agama Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya 2004 yang berjudul
“Tradisi Kesenian Topeng Loreng (studi tentang shalawatan dalam
kesenian topeng loreng di Desa Manggong Kecamatan Ngadirejo
Kabupaten
Temanggung)”.Penelitian
yang
berjudul
diatas
5
menggunakan metode kualitatif dalam menggali informasi, dan
memfokuskan pada dua maslah yang di teliti yaitu (1) bagaimana
corak kesenian topeng loreng dan (2) mengapa sholawat bisa
dimunculkan dalam kesenian topeng loreng. Sedangkan dari rumusan
masalah yang sudah di gali tersebut maka dapat di temukan hasil
penelitian adalah:
a. Penduduk desa manggong mayoritas beragama islam meskipun
sebagian tidak menjalankan syariat islam secara penuh.
b. Berkembangnya tadisi yang ada pada masyarakat tersebut,
merupakan aktifitas kebudayaan yang kemudian dikembangkan
menjadi suatu kebudayaan yang akan selalu dijaga keberadaanya.
c. Kesenian topeng loreng apabila kita lihat secara cermat di
dalamnya terdapat ajaran-ajaran ataupun pesan-pesan moral, social
maupun agama.
d. Alkuturasi ajaran agama dan tradisi masyarakat setempat terutama
ketika berlangsungnya upacara-upacara keagamaan yang berkaitan
dengan tradisi selamatan tidak bisa dihadiri, karena disitu
merupakan suatu bentuk kemasyarakatan yang dinamis dan
agamis. Kesenian topeng loreng dari desa manggong ini tampak
mengandung nilai-nilai religi yang dianut oleh warga masyarakat.
Oleh karena di topang nilai-nilai dasar yang berlaku didalam
masyarakat ini pula. Jenis kesenian ini masih bertahan hidup
hingga sekarang.
Tradisi
Bantengan
Modernisasi
Teori fungsionalisme
struktural Talcott Parsons
Peran masyarakat dalam
menjaga tradisi
bantengan
Bagan 1. Kerangka Berpikir
6
BAB III
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang di gunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
kualitatif dengan pendekatan deskriptif, yaitu penelitian yang berusaha untuk
menuturkan keadaan, tingkah laku atau makna dari keadaan dan tingkah laku yang
ada berdasarkan data-data kualitatif yang telah dikumpulkan. Peneliti
menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif karena penelitian ini
mengeksplor fenomena tetang Tradisi Bantengan Dan Modernisasi :Studi Tentang
Eksistensi Tradisi Bantengan di Desa Claket Kecamatan Pacet Kabupaten
Mojokerto”.
Metode
Tradisi Bantengan Dan Modernisasi
:Studi Tentang Eksistensi Tradisi
Bantengan di Desa Claket Kecamatan
Pacet Kabupaten Mojokerto
Kualitatif
Pendekata
deskriptif
Teknik
Wawancara
3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini berdasarkan tempat studi kasus yang relevan, yakni
di Desa Claket Kecamatan Pacet Kabupaten Mojokerto karena desa tersebut
masih memegang teguh tradisi Bantengan. Penelitian ini akan dilaksanakan
selama 4 bulan terhitung tempat yang menjadi sampel penelitian di
berdasarkan pertimbangan sebagai berikut:
1. Peneliti sudah melakukan observasi dan tertarik untuk meneliti tentang
masyarakat di Desa Claket Kecamatan Pacet Kabupaten Mojokerto.
2. Terdapat banyak kearifan lokal di tengah pesatnya modernisasi di Desa
Claket Kecamatan Pacet Kabupaten Mojokerto.
3.2 Variabel
Adapun variabel di dalam penelitian ini adalah Tradisi Bantengan Desa
Claket Kecamatan Pacet Kabupaten Mojokerto sebagai variabel bebas dan
Eksistensi Tradisi Bantengan Desa Claket Kecamatan Pacet Kabupaten Mojokerto
di tengah modernsisasi sebagai variabel terikat.
3.3 Teknik Pengumpulan Data
Sesuai dengan karakteristik data yang diperlukan dalam penelitian ini,
maka teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah:
1. Observasi
7
Berkaitan dengan observasi yang dilakukan dalam penelitian kualitatif
maka observasi yang digunakan yaitu observasi langsung. Observasi langsung
dalam penelitian ini digunakan untuk mengungkap data mengenai eksistensi
masyarakat suku Samin yang masih memegang tegug nilai – nilai tradisi dan
kearifan lokalnya. Observasi ini bertujuan untuk mendapatkan data yang lebih
lengkap mengenai masyarakat di Desa Claket Kecamatan Pacet Kabupaten
Mojokerto.
2. Wawancara
Wawancara menurut Esterberg (Sugiyono, 2012:73) mengemukakan
beberapa macam wawancara, di antaranya sebagai berikut:
1) Wawancara Terstruktur (Structured Interview)
Ketika ,elakukan wawancara, peneliti data telah menyiapkan instrumen
penelitian berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis, yaitu dimana
alternatif jawabannya sudah disiapkan.
2) Wawancara Semiterstruktur (Semistructure Interview)
Wawancara ini sudah termasuk dalam kategori in-depth interview,
dimana dalam pelaksanaannya lebih bebas dibandingkan dengan
wawancara terstruktur. Tujuan dari wawan cara jenis ini adalah untuk
menemukan keberadaan Tradisi Bantengan secara lebih terbuka,
dimana pihak yang dijak wawancara diminta pendapat dan ide-idenya.
3) Wawancara Tak Berstruktur (Unstructure Interview)
Jenis wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah
wawancara terstruktur. Maksudnya, dalam melakukan wawancara
peneliti sudah menyiapkan instrumen penelitian berupa pertanyaanpertanyaan tertulis. Di sini, peneliti melakukan wawancara terhadap
kepala desa dan sejumlah tokoh masyarakat di Desa Claket Kecamatan
Pacet Kabupaten Mojokerto.
3.4 Teknik Pengolahan Data
1. Menentukan daerah survey, bertempat di Desa Claket yang menjadi
sampel yaitu Menentukan Responden
2. Pelaksanaan survey sesuai jadwal, waktu wawancara dilakukan
kondisional tergantung jam masyarakat namun dibatasi selama 3 minggu
pada bulan ketiga
3. Pengolahan Data
Langkah-langkah penelitian ini mulai dari :
1.Tahap Pra-Lapangan
2.Tahap Pekerjaan Lapangan
3.Tahap Analisa Data
4.Analisa dan Penyajian Data
5.Penyusunan Laporan
8
6.Publikasi (seminar)
3.5 Teknik Analisis Data
Penelitian ini menggunakan unsur metodis filosofis untuk melakukan
perspektif filosofis khususnya salah satu cabang filsafat khusus yaitu filsafat
sosial. Unsur metodis ini antara lain:
1. Interpretasi, metode untuk berhadapan dengan kenyataan, bisa berbentuk
fakta, bisa berbentuk data, yaitu pemberian dalam wujud hal atau peristiwa
yang disajikan, atau pula dalam wujud sesuatu yang tercatat tentang hal,
peristiwa, atau kenyataan lain yang mengandung pengetahuan untuk
dijadikan dasar keterangna selanjutnya (Bakker & Achmad, 1990:41)
2. Deskriptif, berusaha memaparkan tentang konsep tradisi Bantengan serta
makna yang ada di dalamnya yang dapat diperoleh gambaran tentang
tradisi Bantengan dan Modernisasi, khususnya studi tentang Eksistensi Tradisi
Bantengan di Desa Claket Kecamatan Pacet Kabupaten Mojokerto .
3. Koherensi, dengan menelaah data kepustakaan yang ada dengan menarik
garis besar tradisi Bantengan dalam era modernisasi di Pulau Madura,
khususnya studi Desa Claket Kecamatan Pacet Kabupaten Mojokerto.
4. Heuristik, Metode ini dimaksudkan sebagaai usaha unutk menemukan visi
baru. Penelitian ini mencoba mengungkapkan tradisi Bantengan dalam era
modernisasi di Kabupaten Mojokerto secara runtut dan sistematis.
9
BAB IV
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Anggaran Biaya
Tabel. Format Ringkasan Anggaran Biaya PKM
Adapun anggaran yang diperlukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
Biaya
No.
Jenis Pengeluaran
1
2
3
4
Peralatan penunjang, ditulis sesuai kebutuhan
Bahan habis pakai
Perjalanan,
Lain-lain : administrasi, publikasi, seminar, laporan,
lainnya sebutkan
Jumlah
Rp. 1025000
Rp. 1870000
Rp. 1310000
Rp. 5165.000
Rp. 51650000
4.2 Jadwal Kegiatan
Tabel.2 Timeline pelaksanaan penelitian Bulan I,II,III,IV
N
KEGIATAN
BULAN
BULAN
BULAN
BULAN
O
KE-1
KE-2
KE-3
KE-4
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1
PENGKAJIAN
MASALAH
2
STUDI
LITERATUR
3
EDITING DATA
4
5
6
7
8
9
RENCANA
ANALISA
DATA
ANALISA DAN
PENYAJIAN
DATA
PENGAMBILA
N
DATA
LAPANGAN
PENGOLAHAN
DATA
PENARIKAN
KESIMPULAN
PEMBUATAN
LAPORAN
10
BAB V
DAFTAR PUSTAKA
Asy’ari dkk, 2005. Pengantar Study Islam. Surabaya: IAIN Sunan Ampel Press
Darma, Ruri. No I Januari 2013. “Kesenian Bantengan Mojokerto”, AVATARA
e-Journal Pendidikan Sejarah Volume I
Gani, A.G. (dkk). 2012. Ensiklopedi Umum cet. ke-20. Yogyakarta: Kanisius.
Lindsay, Jennifer. 1991. Klasik, Kitsch, Kontemporer: Sebuah Studi tentang Seni
Pertunjukkan Jawa. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press
M Paloma, Margaret. 2000. Sosiologi Kontemporer. Jakarta: Raja Grafindo
Persada
Nasikun. 1988. Sistem Sosial Indonesia. Jakarta: Rajawali
Peursen, C.A. Van. 1988. Strategi Kebudayaan. Yogyakarta: Kanisisus
Setyawati, Edi & Sapardi Djoko Damono ( Editor ). 1983. Seni Dalam
Masyarakat Indonesia, Bunga Rampai. Jakarta: PT Gramedia
Soedarsono, R.M. 2003. Seni Pertunjukan dari Perspektif Politik, Sosial, dan
Ekonomi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press
Soedarsono. 1985. Peran Seni Budaya dalam Kehidupan Manusia: Kontinuitas
dan Perubahannnya. Yogyakarta: FSUGM.
Soekanto, Soerjono. 1992. Memperkenalkan Sosiologi. Jakarta: Rajawali Pers
Sugiyono, 2009. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta
Sztompka, Piotr. 2007. Sosiologi Perubahan Sosial. Jakarta: Prenada Media Grup
Wagiyo, 2007. Teori Sosiologi Modern. Jakarta: Universitas Terbuka
Wilbert E. Moore, "Social Verandering" dalam Social Change, diterjemahkan
oleh A. Basoski, Prisma Boeken, Utrech, Antwepen, 1965 hlm 129
Werner, Myron, dan Samuel Huntington. Understanding Political Development.
Boston : Little Bwown & Co. 1987. Lihat juga Lucian W. Pye.
Communication and Political Development. Princeton University Press.
1963. Soekanto, Soerjono, Op. Cit. hlm 387.
11
12
13
14
15
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan
1. Peralatan Penunjang
Material
Justifikasi Anggaran
Kuantitas
Cetak Foto
Melengkapi data
logbook, dokumentasi
4 Paket
Buku
Penunjang
Penelitian
Literatur Pustaka
Kertas Binder
Harga
Satuan
(Rp)
Jumlah
(Rp)
175000
700000
4
75000
300000
Mencatat Hasil Penelitian 2
12500
25000
SUB TOTAL (Rp)
1025000
2. Bahan Habis Pakai
Material
Justifikasi Anggaran
Kuantitas
Materai
Administrasi dengan
informan dan pihak lain
yang terkait penelitan
15
Kertas HVS
Keperluan
Kesekretariatan
Log Book
Besar
Harga
Satuan
(Rp)
Jumlah
(Rp)
8000
120000
5 rem
40000
200000
Mencatat agenda
kegiatan selama
penelitian
1 buah
30000
30000
Log Book
Kecil
Mencatat hasil penelitian
lapangan
4 buah
15000
60000
Fotocopy
Keperluan
Kesekretariatan
1700
lembar
200
340000
Jilid
Keperluan administrasi
15
10000
150000
Pulsa peneliti
Keperluan Komunikasi
5 orang
50000
250000
16
Sovenir
informan
Memberikan balas jasa
kepada informan
15 paket
23000
345000
Konsumsi
Informan
Memberikan balas jasa
kepada informan
10 kontak
15000
150000
Alat Tulis
Sebagai alat menulis
3 paket
15000
45000
Flash Disk
Untuk Penyimpangan
data
2 buah
90000
180000
SUB TOTAL (Rp)
1870000
3. Perjalanan
Material
Justifikasi Anggaran
Kuantitas
Harga
Satuan
(Rp)
Jumlah
(Rp)
Sewa Motor
Pra Proposal
Untuk Mengetahui
Gambaran Umum
Tempat Pengabdian
2 Motor x
2 Kali
40000
160000
Bensin untuk
Motor Pra
Proposal
Untuk Mengetahui
Gambaran Umum
Tempat Pengabdian
2 Motor x
2 Kali
10000
40000
Sewa Motor
untuk Survei
Awal
Untuk Koordinasi
Tentang Tradisi
Bantengan
2 Motor x
4 Kali
40000
320000
Bensin Motor
untuk Survei
Awal
Untuk Koordinasi
Tentang Tradisi
Bantengan
2 Motor x
2 Kali
10000
40000
Sewa Motor
untuk
Pelaksanaan
Program
Untuk melaksanakan
program penelitian
Eksistensi Tradisi
Bantengan
2 Motor x
4 Kali
40000
320000
Bensin Motor
untuk
Pelaksanaan
Program
Untuk melaksanakan
program penelitian
Eksistensi Tradisi
Bantengan
2 Motor x
3 Kali
10000
60000
17
Sewa Motor
untuk Tahap
Laporan
Untuk Pembuatan
Laporan
2 Motor x
1 Kali
40000
80000
Bensin Motor
untuk Tahap
Laporan
Untuk Pembuatan
Laporan
2 Motor x
1 Kali
10000
20000
Konsumsi
untuk
Pelaksanaan
Pengabdian
Untuk Kelancaran
Program
3 Orang x
3 Kali
10000
90000
Konsumsi
Survei Pra
Proposal
Untuk Kelancaran
Program
3 Orang x
3 Kali
10000
90000
Konsumsi
Survei Awal
Untuk Kelancaran
Program
3 Orang x
3 Kali
10000
90000
SUB TOTAL (Rp)
1310000
4. Lain-lain
Material
Justifikasi Anggaran
Kuantitas
Harga
Satuan
(Rp)
Jumlah
(Rp)
Fotokopi
Proposal
Untuk Menggadakan
Proposal Kegiatan
5 kali
15000
75000
Fotokopi
Laporan
Untuk Menggadakan
Proposal Kegiatan
8 kali
25000
200000
Fotokopi Pre
Test
Untuk Uji Coba
Pengetahuan Masyarakat
Sebelum Adanya
Program
50000
Fotokopi Post
Test
Untuk Uji Coba
Pegetahuan Masyarakat
Sebelum Adanya
Program
50000
18
Penjilidan
Untuk Merapikan Data
10 kali
6000
Studi Literatur Untuk Penelusuran
Sumber - sumber
Terpercaya
60000
250000
ID Card
Untuk Identitas
Pelaksanaan Kegiatan
25000
Cetak Foto
Untuk Pendokumentasian
Kegiatan Pelaksanaan
Program
250000
SUB TOTAL (Rp)
960000
TOTAL KESELURUHAN
5165000
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas
No
Nama/NIM
Program Bidang
Studi
Ilmu
Alokasi
Waktu
(jam/minggu)
1
Rofi’atin
Novia /
15040254008
PPKn
Sosial
3 Jam/
Minggu
2
Hari
Wijayanti /
15040254043
PPKn
Sosial
3 Jam /
Minggu
3
Erik
Darmawan /
16040704130
Ilmu
Hukum
Sosial
3 Jam /
Minggu
Uraian Tugas
1. Menyusun Laporan
2. Menyusun Daftar
Pustaka
3. Konsultasi Dosen
Pembimbing
4. Merevisi cover
1. Menyusun Laporan,
2. Membuat Daftar isi
3. Membuat Daftar
Lampiran
4. Merevisi format
penulisan
1. Merevisi format
penulisan
2. Membuat Anggaran
Dana
3. Memperbaiki format
penulisan
4. Memperbaiki daftar
anggaran
19
PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
TRADISI BANTENGAN DAN MODERNISASI: STUDI TENTANG
EKSISTENSI TRADISI BANTENGAN DI DESA CLAKET KECAMATAN
PACET KABUPATEN MOJOKERTO
BIDANG KEGIATAN
PKM PENELITIAN
Diusulkan Oleh:
Rofi’atin Novia
15040254008/2015
Hari Wijayanti
15040254043/2015
Erik Darmawan
16040704130/2016
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
SURABAYA
2017
i
ii
ii
iii
DAFTAR ISI
Halaman Sampul .............................................................................................. i
Daftar Isi........................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ..................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................... 2
1.3 Tujuan ................................................................................................. 2
1.4 Manfaat ................................................................................................ 2
1.5 Luaran .................................................................................................. 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA...................................................................... 3
2.1. Kerangka Teoritik ............................................................................... 3
2.2. Modernisasi ......................................................................................... 3
2.3. Penelitian Terdahulu ........................................................................... 4
BAB III METODE PENELITIAN................................................................... 6
3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian ............................................................... 6
3.2 Variabel ................................................................................................ 6
3.3 Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 6
3.4 Teknik Pengolahan Data ..................................................................... 7
3.5 Teknik Analisis Data ............................................................................ 7
BAB 4 BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN ................................................ 9
4.1 Anggaran Biaya .................................................................................... 9
4.2 Jadwal Kegiatan ................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 10
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran I Biodata Ketua, Anggota dan Dosen Pembimbing
Lampiran II Justifikasi Anggaran Kegiatan
Lampiran III Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas
Lampiran IV Surat Pernyataan Ketua Peneliti/Pelaksana
iii
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Begitu banyak budaya Indonesia menjadikan Indonesia terkenal dikancah
luar negeri mengenai keberagaman suku, tarian, bahasa dan lain-lain. Salah satu
seni budaya yang masih tetap eksis di era modernisasi ini adalah tradisi Bantengan
yang digadang berasal dari Malang dan Mojokerto. Memang kedua kota tersebut
merupakan kota sejarah yang dahulunya memang tempat kerajaan Jawa yang
pesat. Kesenian tradisional Bantengan yang tumbuh subur di daerah pegunungan
di empat wilayah kecamatan, meliputi: Pacet, Trawas, Gondang, dan Jatirejo, kini
berkembang di hampir 18 kecamatan di Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.
Kesenian Bantengan yang ada di Desa Claket Kecamatan Pacet Kabupaten
Mojokerto merupakan kesenian yang turun temurun di wariskan sejak jaman
kolonial Belanda. Dimana kesenian ini menggabungkan antara seni silat dengan
musik gamelan yang berpadu dengan heroisme pejuang masa kolonial yang di
bumbui dengan kesurupan seperti umumnya kesenian yang ada di tanah Jawa.
Peralatan atau perlengkapan dalam pementasan Seni Bantengan sangat
berperan penting untuk pementasan antara lain yaitu: Topeng, Atribut pemain, dan
alat musik pengiring berupa jidor, gamelan, pengrawit, dan juga sinden. Dalam
sebuah pagelaran seni tradisional tidak lengkap tanpa adanya iringan musik.
Sehingga musik juga penting untuk menambah suasana meriah sebuah
pertunjukan terutama Seni Bantengan. Bantengan juga selalu diiringi oleh
macanan. Kostum macanan ini terbuat dari kain yang diberi pewarna (biasanya
kuning belang oranye), yang dipakai oleh seorang lelaki. Macanan ini biasanya
membantu bantengan kesurupan dan menahannya bila kesurupannya sampai
terlalu ganas. Namun tidak jarang macanan juga mengalami kesurupan.
Pementasan Seni Bantengan dilakukan berdasarkan sistem kekeluargaan tanpa
upah, meskipun banyak dari kelompok lain yang mematok harga. Kostum-kostum
atau pakaian semua diperoleh dari sponsor atau dana anggota kelompok Di Desa
Claket Kecamatan Pacet Kabupaten Mojokerto.
Kesenian Bantengan yang telah lahir dari warisan leluhur yang agung
sejak jaman kerajaan Jawa kuno hingga sampai pada saat ini sesuai dengan
kepentingan dan fungsinya masing-masing masih bisa diterima masyarakat. Sifatsifat ini yang disebut dengan fungsi eksternal dan internal kebudayaan Bantengan.
Fungsi Eksternal, yaitu fungsi kesenian Bantengan pada masyarakat awam atau
pada umumnya sebagai bagian dari kesenian daerah atau tontonan kesenian
kebudayaan daerah setempat. Kegiatan ini biasanya dilakukan pada kegiatankegiatan besar daerah atau Negara, antara lain: Perayaan hari kemerdekaan 17
Agustus, Gebyak Bantengan pada tahun baru Jawa, yang lebih dikenal dengan
Suran Untuk mengarak acara panghargaan atau selamatan, yaitu : Selamatan desa,
khitan, nikah, panen, tanam tuwuh (menabur bibit tanaman) dan sebagainya.
2
Sedangkan fungsi internalnya kegiatan ini biasanya ada beberapa bagian penting
yang harus dilakukan kelompok kesenian
Di tengah perkembangan zaman dan teknologi bantengan sudah memiliki
tempat dihati masyarakat Desa Claket Kecamatan Pacet Kabupaten Mojokerto.
Hiburan yang lebih modern tidak jarang pula hadir di tengah masyarakat tetapi
kesenian bantengan ini tidak begitu saja tergeserkan dari hiburan warga setempat.
Untuk itu penulis ingin meneliti dari adanya tradisi Bantengan di Dusun Banong
yang masih tetap ada di tengah perkembangan zaman yang semakin maju, maka
kami mengangkat judul “Tradisi Bantengan Dan Modernisasi : Studi Tentang
Eksistensi Tradisi Bantengan Di Desa Claket Kecamatan Pacet Kabupaten
Mojokerto”
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana eksistensi tradisi Bantengan di tengah era modernisasi Di Desa
Claket Kecamatan Pacet Kabupaten Mojokerto?
2. Bagaimana peran masyarakat dalam menjaga tradisi bantengan Di Desa
Claket Kecamatan Pacet Kabupaten Mojokerto
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui bagaimana eksistensi tradisi Bantengan di tengah era
modernisasi Di Desa Claket Kecamatan Pacet Kabupaten Mojokerto
2. Untuk mengetahui peran masyarakat dalam menjaga tradisi bantengan Di
Desa Claket Kecamatan Pacet Kabupaten Mojokerto
1.4 Manfaat
1. Dapat memberikan informasi atau gambaran bagi penulis lainnya
mengenai Eksistensi Tradisi Bantengan Di Tengah Era Modernisasi Di
Desa Claket Kecamatan Pacet Kabupaten Mojokerto. Dengan adanya
penulisan ini diharapkan masyarakat lebih bisa menyadari dan
melestarikan budaya tradisi dari kesenian Bantengan yang sudah turun
temurun diwariskan.
1.1 Luaran
Laporan dan Artikel Ilmiah terkait Eksistensi Tradisi Bantengan Di
Tengah Era Modernisasi.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kerangka Teoretik
Berdasarkan fakta yang sudah ada di Desa Claket tradisi Bantengan
memang menjadi sorotan yang diteliti karena perananya di era modernisasi
ini Bantengan masih tetap eksis dan diminati warga, dari kondisi yang
demikian maka dapat dikatakan adanya sistem yang saling memelihara,
melengkapi serta mampu mempertahankan pola-pola kultural yang ada, dari
fenomena tersebut peneliti akhirnya menggunakan teori fungsionalisme
struktural Talcott Parsons yang bisa dijabarkan di bawah ini. Dengan
menggunakan definisi ini Parsons yakin bahwa ada empat fungsi penting
untuk diperlukan dalam semua sistem. Yaitu adaptation (A), goal attainment
(G), integration (I), dan latensi (L).
1. Adaptation (adaptasi) yaitu sebuah sistem harus bisa menanggulangi
suatu eksternal yang gawat. Sistem harus bisa menyesuaikan diri
dengan lingkungan dan menyesuaikan lingkungan dengan
kebutuhannya.
2. Goal attainment (pencapaian tujuan) yaitu sebuah sistem harus
mendefinisikan dan mencapai tujuan utamanya.
3. Integration (Integrasi) yaitu Sebuah sistem harus bisa mengatur antar
hubungan bagian-bagian yang menjadi komponennya. Sistem harus
bisa mengola antar hubungan ketiga fungsi penting lainnya (A,G,L).
4. Latency (latensi atau pemeliharaan pola) yaitu Sebuah sistem harus bisa
melangkapi, memelihara, dan memperbaiki, baik motivasi individual
maupun pola-pola kultural yang menciptakan dan menopang motivasi.
Pertama adaptasi dilaksanakan oleh organisme perilaku dengan cara
melaksanakan fungsi adaptasi dengan cara menyesuaikan diri dan
mengubah lingkungan eksternal.
2.2 Modernisasi
Konsep modernisasi dalam arti khusus yang disepakati teoritisi
modernisasi di tahun 1950-an dan tahun 1960-an, didefinisikan dalam tiga
cara: historis, relatif, dan analisis. Menurut definisi historis, modernisasi
sama dengan westernisasi atau Amerikanisasi. Modernisasi dilihat sebagai
gerakan menuju cita-cita masyarakat yang dijadikan model. Menurut
pengertian relatif, modernisasi berarti upaya yang bertujuan untuk
menyamai standar yang dianggap moderen baik oleh masyarakat banyak
maupun oleh penguasa. Definisi analisis berciri lebih khusus dari pada
kedua definisi sebelumnya yakni melukiskan dimensi masyarakat moderen
dengan maksud untuk ditanamkan dalam masyarakat tradisional atau
masyarakat pra moderen.
4
Modernisasi adalah suatu proses transformasi dari suatu arah
perubahan ke arah yang lebih maju atau meningkat dalam berbagai aspek
dalam kehidupan masyarakat. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa
modernisasi adalah proses perubahan dari cara-cara tradisional ke caracara baru yang lebih maju, dimana dimaksudkan untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat. Seiring dengan pendapat Wilbert E. Moore
yang mengemukakan bahwa modernisasi adalah suatu transformasi total
kehidupan bersama yang tradisional atau pra moderen dalam arti teknologi
serta organisasi sosial, ke arah pola ekonomis dan politis yang menjadi
ciri-ciri negara barat yang stabil.
Syarat-syarat Modernisasi adalah sebagai berikut :
1. Cara berpikir yang ilmiah (Scientific thinking) yang melembaga
dalam kelas pengusaha maupun masyarakat. Hal ini menghendaki
suatu sistem pendidikan dan pengajaran yang terencana dan baik.
2. Sistem administrasi negara yang baik, yang benar-benar
mewujudkan birokrasi
3. Adanya sistem pengumpulan data yang baik dan teratur dan
terpusat pada suatu lembaga atau badan tertentu. Hal ini
memerlukan penelitian yang kontinu, agar data tidak tertinggal
5. Penciptaan iklim yang favourable dari masyarakat terhadap
modernisasi dengan cara penggunaan alat-alat komunikasi massa.
Hal ini harus dilakukan tahap demi tahap, karena banyak sangkut
pautnya dengan sistem kepercayaan masyarakat (belief system)
6. Tingkat organisasi yang tinggi, di satu pihak berarti disiplin, di
lain pihak berarti pengurangan kemerdekaan
7. Sentralisasi wewenang dalam pelaksanaan perencanaan sosial
(Social Planning). Apabila tidak dilakukan, maka perencanaan
akan terpengaruh oleh kekuatan-kekuatan dari kepentingankepentingan yang ingin mengubah perencanaan tersebut demi
kepentingan suatu golongan kecil dalam masyarakat.
2.3 Penelitian Terdahulu
Dalam penelitian ini, peneliti menganggap penting terhadap penelitian
terdahulu yang mempunyai relevansi tema penelitian ini, karena dengan
adanya hasil penelitian maka akan mempermudah dalam melakukan
penelitian ini. Adapu yang menjadi pedoman pelitian antara lain:
1. Penelitian yang pernah dilakukan oleh mahasiswa yang bernama
Syukron Khakim, Fakultas Ushuludin, Jurusan Aqidah Filsafat, Institut
Agama Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya 2004 yang berjudul
“Tradisi Kesenian Topeng Loreng (studi tentang shalawatan dalam
kesenian topeng loreng di Desa Manggong Kecamatan Ngadirejo
Kabupaten
Temanggung)”.Penelitian
yang
berjudul
diatas
5
menggunakan metode kualitatif dalam menggali informasi, dan
memfokuskan pada dua maslah yang di teliti yaitu (1) bagaimana
corak kesenian topeng loreng dan (2) mengapa sholawat bisa
dimunculkan dalam kesenian topeng loreng. Sedangkan dari rumusan
masalah yang sudah di gali tersebut maka dapat di temukan hasil
penelitian adalah:
a. Penduduk desa manggong mayoritas beragama islam meskipun
sebagian tidak menjalankan syariat islam secara penuh.
b. Berkembangnya tadisi yang ada pada masyarakat tersebut,
merupakan aktifitas kebudayaan yang kemudian dikembangkan
menjadi suatu kebudayaan yang akan selalu dijaga keberadaanya.
c. Kesenian topeng loreng apabila kita lihat secara cermat di
dalamnya terdapat ajaran-ajaran ataupun pesan-pesan moral, social
maupun agama.
d. Alkuturasi ajaran agama dan tradisi masyarakat setempat terutama
ketika berlangsungnya upacara-upacara keagamaan yang berkaitan
dengan tradisi selamatan tidak bisa dihadiri, karena disitu
merupakan suatu bentuk kemasyarakatan yang dinamis dan
agamis. Kesenian topeng loreng dari desa manggong ini tampak
mengandung nilai-nilai religi yang dianut oleh warga masyarakat.
Oleh karena di topang nilai-nilai dasar yang berlaku didalam
masyarakat ini pula. Jenis kesenian ini masih bertahan hidup
hingga sekarang.
Tradisi
Bantengan
Modernisasi
Teori fungsionalisme
struktural Talcott Parsons
Peran masyarakat dalam
menjaga tradisi
bantengan
Bagan 1. Kerangka Berpikir
6
BAB III
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang di gunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
kualitatif dengan pendekatan deskriptif, yaitu penelitian yang berusaha untuk
menuturkan keadaan, tingkah laku atau makna dari keadaan dan tingkah laku yang
ada berdasarkan data-data kualitatif yang telah dikumpulkan. Peneliti
menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif karena penelitian ini
mengeksplor fenomena tetang Tradisi Bantengan Dan Modernisasi :Studi Tentang
Eksistensi Tradisi Bantengan di Desa Claket Kecamatan Pacet Kabupaten
Mojokerto”.
Metode
Tradisi Bantengan Dan Modernisasi
:Studi Tentang Eksistensi Tradisi
Bantengan di Desa Claket Kecamatan
Pacet Kabupaten Mojokerto
Kualitatif
Pendekata
deskriptif
Teknik
Wawancara
3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini berdasarkan tempat studi kasus yang relevan, yakni
di Desa Claket Kecamatan Pacet Kabupaten Mojokerto karena desa tersebut
masih memegang teguh tradisi Bantengan. Penelitian ini akan dilaksanakan
selama 4 bulan terhitung tempat yang menjadi sampel penelitian di
berdasarkan pertimbangan sebagai berikut:
1. Peneliti sudah melakukan observasi dan tertarik untuk meneliti tentang
masyarakat di Desa Claket Kecamatan Pacet Kabupaten Mojokerto.
2. Terdapat banyak kearifan lokal di tengah pesatnya modernisasi di Desa
Claket Kecamatan Pacet Kabupaten Mojokerto.
3.2 Variabel
Adapun variabel di dalam penelitian ini adalah Tradisi Bantengan Desa
Claket Kecamatan Pacet Kabupaten Mojokerto sebagai variabel bebas dan
Eksistensi Tradisi Bantengan Desa Claket Kecamatan Pacet Kabupaten Mojokerto
di tengah modernsisasi sebagai variabel terikat.
3.3 Teknik Pengumpulan Data
Sesuai dengan karakteristik data yang diperlukan dalam penelitian ini,
maka teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah:
1. Observasi
7
Berkaitan dengan observasi yang dilakukan dalam penelitian kualitatif
maka observasi yang digunakan yaitu observasi langsung. Observasi langsung
dalam penelitian ini digunakan untuk mengungkap data mengenai eksistensi
masyarakat suku Samin yang masih memegang tegug nilai – nilai tradisi dan
kearifan lokalnya. Observasi ini bertujuan untuk mendapatkan data yang lebih
lengkap mengenai masyarakat di Desa Claket Kecamatan Pacet Kabupaten
Mojokerto.
2. Wawancara
Wawancara menurut Esterberg (Sugiyono, 2012:73) mengemukakan
beberapa macam wawancara, di antaranya sebagai berikut:
1) Wawancara Terstruktur (Structured Interview)
Ketika ,elakukan wawancara, peneliti data telah menyiapkan instrumen
penelitian berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis, yaitu dimana
alternatif jawabannya sudah disiapkan.
2) Wawancara Semiterstruktur (Semistructure Interview)
Wawancara ini sudah termasuk dalam kategori in-depth interview,
dimana dalam pelaksanaannya lebih bebas dibandingkan dengan
wawancara terstruktur. Tujuan dari wawan cara jenis ini adalah untuk
menemukan keberadaan Tradisi Bantengan secara lebih terbuka,
dimana pihak yang dijak wawancara diminta pendapat dan ide-idenya.
3) Wawancara Tak Berstruktur (Unstructure Interview)
Jenis wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah
wawancara terstruktur. Maksudnya, dalam melakukan wawancara
peneliti sudah menyiapkan instrumen penelitian berupa pertanyaanpertanyaan tertulis. Di sini, peneliti melakukan wawancara terhadap
kepala desa dan sejumlah tokoh masyarakat di Desa Claket Kecamatan
Pacet Kabupaten Mojokerto.
3.4 Teknik Pengolahan Data
1. Menentukan daerah survey, bertempat di Desa Claket yang menjadi
sampel yaitu Menentukan Responden
2. Pelaksanaan survey sesuai jadwal, waktu wawancara dilakukan
kondisional tergantung jam masyarakat namun dibatasi selama 3 minggu
pada bulan ketiga
3. Pengolahan Data
Langkah-langkah penelitian ini mulai dari :
1.Tahap Pra-Lapangan
2.Tahap Pekerjaan Lapangan
3.Tahap Analisa Data
4.Analisa dan Penyajian Data
5.Penyusunan Laporan
8
6.Publikasi (seminar)
3.5 Teknik Analisis Data
Penelitian ini menggunakan unsur metodis filosofis untuk melakukan
perspektif filosofis khususnya salah satu cabang filsafat khusus yaitu filsafat
sosial. Unsur metodis ini antara lain:
1. Interpretasi, metode untuk berhadapan dengan kenyataan, bisa berbentuk
fakta, bisa berbentuk data, yaitu pemberian dalam wujud hal atau peristiwa
yang disajikan, atau pula dalam wujud sesuatu yang tercatat tentang hal,
peristiwa, atau kenyataan lain yang mengandung pengetahuan untuk
dijadikan dasar keterangna selanjutnya (Bakker & Achmad, 1990:41)
2. Deskriptif, berusaha memaparkan tentang konsep tradisi Bantengan serta
makna yang ada di dalamnya yang dapat diperoleh gambaran tentang
tradisi Bantengan dan Modernisasi, khususnya studi tentang Eksistensi Tradisi
Bantengan di Desa Claket Kecamatan Pacet Kabupaten Mojokerto .
3. Koherensi, dengan menelaah data kepustakaan yang ada dengan menarik
garis besar tradisi Bantengan dalam era modernisasi di Pulau Madura,
khususnya studi Desa Claket Kecamatan Pacet Kabupaten Mojokerto.
4. Heuristik, Metode ini dimaksudkan sebagaai usaha unutk menemukan visi
baru. Penelitian ini mencoba mengungkapkan tradisi Bantengan dalam era
modernisasi di Kabupaten Mojokerto secara runtut dan sistematis.
9
BAB IV
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Anggaran Biaya
Tabel. Format Ringkasan Anggaran Biaya PKM
Adapun anggaran yang diperlukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
Biaya
No.
Jenis Pengeluaran
1
2
3
4
Peralatan penunjang, ditulis sesuai kebutuhan
Bahan habis pakai
Perjalanan,
Lain-lain : administrasi, publikasi, seminar, laporan,
lainnya sebutkan
Jumlah
Rp. 1025000
Rp. 1870000
Rp. 1310000
Rp. 5165.000
Rp. 51650000
4.2 Jadwal Kegiatan
Tabel.2 Timeline pelaksanaan penelitian Bulan I,II,III,IV
N
KEGIATAN
BULAN
BULAN
BULAN
BULAN
O
KE-1
KE-2
KE-3
KE-4
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1
PENGKAJIAN
MASALAH
2
STUDI
LITERATUR
3
EDITING DATA
4
5
6
7
8
9
RENCANA
ANALISA
DATA
ANALISA DAN
PENYAJIAN
DATA
PENGAMBILA
N
DATA
LAPANGAN
PENGOLAHAN
DATA
PENARIKAN
KESIMPULAN
PEMBUATAN
LAPORAN
10
BAB V
DAFTAR PUSTAKA
Asy’ari dkk, 2005. Pengantar Study Islam. Surabaya: IAIN Sunan Ampel Press
Darma, Ruri. No I Januari 2013. “Kesenian Bantengan Mojokerto”, AVATARA
e-Journal Pendidikan Sejarah Volume I
Gani, A.G. (dkk). 2012. Ensiklopedi Umum cet. ke-20. Yogyakarta: Kanisius.
Lindsay, Jennifer. 1991. Klasik, Kitsch, Kontemporer: Sebuah Studi tentang Seni
Pertunjukkan Jawa. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press
M Paloma, Margaret. 2000. Sosiologi Kontemporer. Jakarta: Raja Grafindo
Persada
Nasikun. 1988. Sistem Sosial Indonesia. Jakarta: Rajawali
Peursen, C.A. Van. 1988. Strategi Kebudayaan. Yogyakarta: Kanisisus
Setyawati, Edi & Sapardi Djoko Damono ( Editor ). 1983. Seni Dalam
Masyarakat Indonesia, Bunga Rampai. Jakarta: PT Gramedia
Soedarsono, R.M. 2003. Seni Pertunjukan dari Perspektif Politik, Sosial, dan
Ekonomi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press
Soedarsono. 1985. Peran Seni Budaya dalam Kehidupan Manusia: Kontinuitas
dan Perubahannnya. Yogyakarta: FSUGM.
Soekanto, Soerjono. 1992. Memperkenalkan Sosiologi. Jakarta: Rajawali Pers
Sugiyono, 2009. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta
Sztompka, Piotr. 2007. Sosiologi Perubahan Sosial. Jakarta: Prenada Media Grup
Wagiyo, 2007. Teori Sosiologi Modern. Jakarta: Universitas Terbuka
Wilbert E. Moore, "Social Verandering" dalam Social Change, diterjemahkan
oleh A. Basoski, Prisma Boeken, Utrech, Antwepen, 1965 hlm 129
Werner, Myron, dan Samuel Huntington. Understanding Political Development.
Boston : Little Bwown & Co. 1987. Lihat juga Lucian W. Pye.
Communication and Political Development. Princeton University Press.
1963. Soekanto, Soerjono, Op. Cit. hlm 387.
11
12
13
14
15
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan
1. Peralatan Penunjang
Material
Justifikasi Anggaran
Kuantitas
Cetak Foto
Melengkapi data
logbook, dokumentasi
4 Paket
Buku
Penunjang
Penelitian
Literatur Pustaka
Kertas Binder
Harga
Satuan
(Rp)
Jumlah
(Rp)
175000
700000
4
75000
300000
Mencatat Hasil Penelitian 2
12500
25000
SUB TOTAL (Rp)
1025000
2. Bahan Habis Pakai
Material
Justifikasi Anggaran
Kuantitas
Materai
Administrasi dengan
informan dan pihak lain
yang terkait penelitan
15
Kertas HVS
Keperluan
Kesekretariatan
Log Book
Besar
Harga
Satuan
(Rp)
Jumlah
(Rp)
8000
120000
5 rem
40000
200000
Mencatat agenda
kegiatan selama
penelitian
1 buah
30000
30000
Log Book
Kecil
Mencatat hasil penelitian
lapangan
4 buah
15000
60000
Fotocopy
Keperluan
Kesekretariatan
1700
lembar
200
340000
Jilid
Keperluan administrasi
15
10000
150000
Pulsa peneliti
Keperluan Komunikasi
5 orang
50000
250000
16
Sovenir
informan
Memberikan balas jasa
kepada informan
15 paket
23000
345000
Konsumsi
Informan
Memberikan balas jasa
kepada informan
10 kontak
15000
150000
Alat Tulis
Sebagai alat menulis
3 paket
15000
45000
Flash Disk
Untuk Penyimpangan
data
2 buah
90000
180000
SUB TOTAL (Rp)
1870000
3. Perjalanan
Material
Justifikasi Anggaran
Kuantitas
Harga
Satuan
(Rp)
Jumlah
(Rp)
Sewa Motor
Pra Proposal
Untuk Mengetahui
Gambaran Umum
Tempat Pengabdian
2 Motor x
2 Kali
40000
160000
Bensin untuk
Motor Pra
Proposal
Untuk Mengetahui
Gambaran Umum
Tempat Pengabdian
2 Motor x
2 Kali
10000
40000
Sewa Motor
untuk Survei
Awal
Untuk Koordinasi
Tentang Tradisi
Bantengan
2 Motor x
4 Kali
40000
320000
Bensin Motor
untuk Survei
Awal
Untuk Koordinasi
Tentang Tradisi
Bantengan
2 Motor x
2 Kali
10000
40000
Sewa Motor
untuk
Pelaksanaan
Program
Untuk melaksanakan
program penelitian
Eksistensi Tradisi
Bantengan
2 Motor x
4 Kali
40000
320000
Bensin Motor
untuk
Pelaksanaan
Program
Untuk melaksanakan
program penelitian
Eksistensi Tradisi
Bantengan
2 Motor x
3 Kali
10000
60000
17
Sewa Motor
untuk Tahap
Laporan
Untuk Pembuatan
Laporan
2 Motor x
1 Kali
40000
80000
Bensin Motor
untuk Tahap
Laporan
Untuk Pembuatan
Laporan
2 Motor x
1 Kali
10000
20000
Konsumsi
untuk
Pelaksanaan
Pengabdian
Untuk Kelancaran
Program
3 Orang x
3 Kali
10000
90000
Konsumsi
Survei Pra
Proposal
Untuk Kelancaran
Program
3 Orang x
3 Kali
10000
90000
Konsumsi
Survei Awal
Untuk Kelancaran
Program
3 Orang x
3 Kali
10000
90000
SUB TOTAL (Rp)
1310000
4. Lain-lain
Material
Justifikasi Anggaran
Kuantitas
Harga
Satuan
(Rp)
Jumlah
(Rp)
Fotokopi
Proposal
Untuk Menggadakan
Proposal Kegiatan
5 kali
15000
75000
Fotokopi
Laporan
Untuk Menggadakan
Proposal Kegiatan
8 kali
25000
200000
Fotokopi Pre
Test
Untuk Uji Coba
Pengetahuan Masyarakat
Sebelum Adanya
Program
50000
Fotokopi Post
Test
Untuk Uji Coba
Pegetahuan Masyarakat
Sebelum Adanya
Program
50000
18
Penjilidan
Untuk Merapikan Data
10 kali
6000
Studi Literatur Untuk Penelusuran
Sumber - sumber
Terpercaya
60000
250000
ID Card
Untuk Identitas
Pelaksanaan Kegiatan
25000
Cetak Foto
Untuk Pendokumentasian
Kegiatan Pelaksanaan
Program
250000
SUB TOTAL (Rp)
960000
TOTAL KESELURUHAN
5165000
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas
No
Nama/NIM
Program Bidang
Studi
Ilmu
Alokasi
Waktu
(jam/minggu)
1
Rofi’atin
Novia /
15040254008
PPKn
Sosial
3 Jam/
Minggu
2
Hari
Wijayanti /
15040254043
PPKn
Sosial
3 Jam /
Minggu
3
Erik
Darmawan /
16040704130
Ilmu
Hukum
Sosial
3 Jam /
Minggu
Uraian Tugas
1. Menyusun Laporan
2. Menyusun Daftar
Pustaka
3. Konsultasi Dosen
Pembimbing
4. Merevisi cover
1. Menyusun Laporan,
2. Membuat Daftar isi
3. Membuat Daftar
Lampiran
4. Merevisi format
penulisan
1. Merevisi format
penulisan
2. Membuat Anggaran
Dana
3. Memperbaiki format
penulisan
4. Memperbaiki daftar
anggaran
19