BAKAT DAN minat olah KEPRIBADIAN.docx

BAKAT DAN KEPRIBADIAN
MAKALAH
DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI TUGAS
MATA KULIAH
PSIKOLOGI PENDIDIKAN
DOSEN PENGAMPU : DRS. YUSRAN ADENIN, MA

OLEH
DIANA TRIWULANDARI

PPRODI / SEMESTER : PAI - IV A
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM
JAM’IYAH MAHMUDIYAH
TANJUNG PURA
LANGKAT
2017

KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah penulis ucapkat atas kehadirat Allah yang maha
Esa atas ridho dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas

Makalah ini dengan penuh keyakinan serta usaha maksimal. Semoga dengan
terselesaikannya tugas ini dapat memberi pelajaran positif bagi kita semua.

Selanjutnya penulis juga ucapkan terima kasih kepada bapak dosen Drs.
Yusran Adenin, MA

mata kuliah Psikologi Pendidikan

yang telah

memberikan tugas Makalah ini kepada kami sehingga dapat memicu motifasi
kami untuk senantiasa belajar lebih giat dan menggali ilmu lebih dalam khususnya
mengenai “Bakat dan Kepribadian” sehingga dengan ini kami dapat menemukan
hal-hal baru yang belum kami ketahui.

Terima kasih juga kami sampaikan atas petunjuk yang di berikan sehingga
penulis

dapat menyelasaikan tugas Makalah ini dengan usaha semaksimal


mungkin. Terima kasih pula atas dukungan para pihak yang turut membantu
terselesaikannya makalah ini, ayah bunda, teman-teman serta semua pihak yang
penuh kebaikan dan telah membantu penulis.

Terakhir kali sebagai seorang manusia biasa yang mencoba berusaha
sekuat tenaga dalam penyelesaian Makalah ini, tetapi tetap saja tak luput dari
sifat manusiawi yang penuh khilaf dan salah, oleh karena itu segenap saran
penulis harapkan dari semua pihak guna perbaikan tugas-tugas serupa di masa
datang.

1

Tanjung Pura, 18 April 2017

Penyusun

Diana Tri Wulandari

DAFTAR IS


2

KATA PENGANTAR...............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................1
C. Tujuan pembahasan.......................................................................................1
BAB II......................................................................................................................2
PEMBAHAsAN.......................................................................................................2
A. Faktor Yang Mepengaruhi Perbedaan Bakat Setiap Individu......................2
B. Faktor yang mempegaruhi kepribadian.........................................................5
BAB III...................................................................................................................11
PENUTUP..............................................................................................................11
A. Kesimpulan.................................................................................................11
B. Saran............................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................12

3


BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Psikologi Pendidikan adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang gejalagejala kejiwaan terhadap anan didik dalan situasi pendidikan. Psikologi disebut
juga dengan ilmu jiwa. Mempelajari psikologi pendidikan sangat penting apalagi
bagi seorang pendidik, guna supaya terciptanya suatu kondisi belajar yang efektif.

Berbicara mengenai psikologi pendidikan sangat luas pembicaraannya.
Oleh karena itu dalam makalah ini akan dibatasi pada persoalan-persoalan bakat
dan hal-hal yang berkaitan dengannya. Mengingat hal tersebut sangat
berhubungan erat dalam pembentukan pribadi seseorang.

Kepribadian (personality)merupakan salah satu kajian psikologi yang lahir
berdasarkan pemikiran, kajian atau temuan-temuan ( hasil praktek penanganan
kasus)para ahli.Objek kajian kepribadian adalah “human behavior”perilaku
manusia,yang pembahasannya terkait dengan apa, mengapa, dan bagaimana
perilaku tersebut.
Perkembangan kepribadian individu dipengaruhi oleh berbagai faktor di
antaranya adalah faktor hereditas dan lingkungan. Di dalam makalah ini akan di

bahas mengenai faktor-faktor tersebut.

B. Rumusan Masalah
a. Apa faktor yang mempengaruhi perbedaan bakat setiap individu?
b. Apa faktor yang mempengaruhi kepribadian individu ?

C. Tujuan pembahasan
a. Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi perbedaan bakat setiap
individu.
b. Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi kepribadian individu .

1

2

BAB II
PEMBAHAsAN
A. Faktor Yang Mepengaruhi Perbedaan Bakat Setiap

Individu

1. Pengertian Bakat

Bakat atau aptitude merupakan kecakapan potensial yang bersifat khusus,
yaitu khusus dalam sesuatu bidang atau kemampuan tertentu. Seseorang lebih
berbakat dalam bidang bahasa sedang yang lain dalam matematika, yang lain lagi
lebih menunjukkan bakatnya dalam sejarah, dan sebagainya.

Menurut M. Ngalim Purwanto dalam bukunya Psikologi Pendidikan
disebutkan bahwa kata bakat lebih dekat pengertiannya dengan kata Aptitude yang
berarti kecakapan pembawaan, yaitu yang mengenai kesanggupan-kesanggupan
(potensi-potensi) yang tertentu. 1

Bakat adalah suatu kondisi pada seseorang yang memungkinkannya
dengan suatu latihan khusus mencapai suatu kecakapan, pengetahuan,
keterampilan khusus. Misalnya, berupa kemampuan berbahasa, kemampuan
bermain musik, dll. Seorang yang berbakat musik, misalnya, dengan latihan yang
sama dengan orang lain yang tidak berbakat musik, akan lebih cepat menguasai
keterampilan tersebut. Jadi, suatu kondisi yang khusus pada seseorang berupa
suatu potensi disertai latihan atau belajar, dapat mengembangkan suatu kemahiran
tertentu yang biasanya sifatnya khusus. Maka seseorang yang memiliki berupa

potensi musik, bila ia belajar musik akan lebih cepat mahir dibandingkan dengan
orang lain yang tidak mempunyai potensi music. Potensi adalah gaya yang
tersedia pada seseorang yang memungkinkan berkembangnya ciri-ciri tertentu,
daya ini sudah ada sejak lahir, atau dibawa sejak lahir.

1 Ngalim Purwanto,.Psikologi Pendidikan. (Bandung:Remaja Rosdakarya.2002)

Hal.128.

3

Bakat dapat diartikan sebagi kemampuan bawaan yang merupakan potensi
yang masih perlu dikembangkan atau dilatih. Kemampuan adalah daya untuk
melakukan suatu tindakan sebagai hasil dari pembawaan dan latihan. Kemampuan
menunjukkan bahwa suatu tindakan dapat dilaksanakan sekarang, sedangkan
bakat memerlukan latihan dan pendidikan agar suatu tindakan dapat dilakukan di
masa yang akan datang.

2. Faktor-faktor penyebab perbedaan Bakat individu


1.

Faktor Genetik dan Biologis Lainnya
Pendapat bahwa intelegensi dan kemampuan yang berkualitas adalah
diturunkan kurang dapat diterima di masayarakat yang memandang bahwa
semua orang itu sama. Penelitian dalam genetika perilaku menyatakan
bahwa setiap jenis dalam perkembangan perilaku dipengaruhi secara
signifikan melalui gen/keturunan. Namun demikian faktor biologis juga
tidak dapat diingkari, faktor biologis yang belum bersifat genetik yang
berpengaruh pada intelegensi adalah faktor gizi dan neurologik. Kekurangan
nutrisi dan gangguan neurologik pada masa kecil dapat menyebabkan
keterbelakangan mental. Studi dari Terman terhadap orang-orang yang
memiliki IQ tinggi menunjukkan keunggulan fisik seperti: tinggi, berat,
daya tarik dan kesehatan, dibandingkan mereka yang intelegensinya lebih
rendah. Penekanannya adalah, individu tidak mewarisi IQ atau bakat. Yang
diwariskan adalah sekumpulan gen yang bersama dengan Pengalamanpengalaman akan menentukan kapasitas dari intelegensi dan kemampuan-

kemampuan lainnya.2
2. Faktor Lingkungan
Stimulasi, kesempatan,


harapan,

tuntutan,

dan

imbalan

akan

berpengaruh pada proses belajar seorang anak. Penelitian tentang individuindividu berbakat yang sukses menunjukkan masa kecil mereka di dalam
keluarga memiliki keadaan sebagai berikut:3
2

3 Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan, Cet. 6, (Jakarta : Raja Grafindo Persada,
1993), h. 170

4




Adanya minat pribadi dari orang tua terhadap bakat anak dan

memberikan dorongan Orangtua sebagai panutan.
 Ada dorongan dari orangtua untuk menjelajah.
 Pengajaran bersifat informal dan terjadi dalam berbagai situasi, proses
belajar awal lebih bersifat eksplorasi dan bermain.
 Keluarga berinteraksi dengan tutor/mentor.
 Ada perilaku-perilaku dan nilai yang diharapkan berkaitan dengan bakat
anak dalam keluarga.

Anak-anak yang disadari memiliki potensi perlu dikembangkan, perlu
memiliki keluarga yang penuh rangsangan, pengarahan, dorongan, dan
imbalan-imbalan untuk kemampuan mereka.

Penelitian lain menunjukkan bahwa kelompok budaya atau etnik-etnik
tertentu menghasilkan lebih banyak anak-anak berbakat walaupun tingkat
sosial ekonominya berbeda. Hal ini dikaitkan dengan mobilitas sosial dan
nilai yang tinggi pada prestasi di dalam bidang-bidang tertentu yang ada

dalam kelompok budaya dan etnik tertentu yang menjadi kontribusi dalam
keberbakatan.

Jadi lingkungan memiliki pengaruh yang banyak terkait bagaimana
genetik anak diekspresikan dalam kesehariannya. Faktor keturunan lebih
menentukan rentang di mana seseorang akan berfungsi, dan faktor
lingkungan menentukan apakah individu akan berfungsi pada pencapaian
lebih rendah atau lebih tinggi dari rentang tersebut.

3. faktor-faktor yang mempengaruhi perbedaan perkembangan bakat pada
anak

Adapun sebab atau faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan
bakat pada anak terletak pada anak itu sendiri dan lingkungan.4
4 Ibid, hlm, 174

5

1) anak itu sendiri. Misalnya anak tersebut tidak atau kurang berminat untuk
mengembangakn bakat-bakat yang ia miliki, atau kurang termotivasi untuk
mencapai prestasi yang tinggi, atau mungkin pula mempunyai kesulitan
atau

masalah

pribadi

sehingga

ia

mengalami

hambatan

dalam

pengembangan diri dan berprestasi sesuai dengan bakatnya.
2) Lingkungana anak. Misalnya orang tua si anak kurang mampu untuk
menyediakan kesempatan dan sarana pendidikan yang ia butuhkan, atau
ekonominya cukup tinggi tetapi kurang memberi perhatian terhadap
pendidikan anak.

Pada dasarnya setiap orang memiliki bakat-bakat tertentu. Dua anak bisa
sama-sama mempunyai bakat melukis, tetapi yang satu lebih menonjol
daripada yang lain bahkan saudara sekandung dalam satu keluarga bisa
memiliki bakat yang berbeda-beda. Anak yang satu berbakat untuk bekerja
dengan angka-angka, anak yang lain dalam bidang olah raga, serta yang
lainnya lagi berbakat menulis (mengarang).
B. Faktor yang mempegaruhi kepribadian
1. Pengertian Kepribadian

Kata kepribadian berasal dari kata personality (bhs.inggris) yang berasal dari
kata persona(bhs.latin). yang berarti kedok atau topeng. Yaitu tutup muka yang
sering dipakai oleh pemain-pemain panggung, yang maksudnya untuk
menggambarkan perilaku, watak atau pribadi seseorang. Hal itu dilakukan oleh
karena terdapat ciri-ciri yang khas yang hanya dimiliki oleh seseorang tersebut
baik dalam arti kepribadian yang baik, ataupun yang kurang baik. Misalnya untuk
membawakan kepribadian angkara murka, serakah dan sebagainya sering
ditopengkan dengan gambar raksasa. Sedang untuk perilaku yang baik, suka
menolong, berani berkorban dan sebagainya ditopengkan dengan seorang kesatria.

Sementara menurut koeswara bahwa sebenarnya manusia itu didalam
kehidupannya sehari-hari tidak selalu membawakan dirinya sebagaimana adanya,
6

melainkan selalu menggunakan tutup muka, maksudnya adalah untuk menutupi
kelemahannya, atau ciri-ciri yang khas supaya tindakannya itu dapat diterima oleh
masyarakat.5

Di dalam kehidupan sehari-hari ditengah masyarakat, kebanyakan orang
hanya akan menunjukkan keadaan yang baik-baik saja dan untuk itu maka
dipakailah topeng, atau persona itu. Dengan topeng itu kadang-kadang orang akan
mendapatkan kedudukan, penghasilan atau prestise yang lebih daripada bila tanpa
topeng tersebut. Sekalipun ia terpaksa harus bertindak, berbicara atau berbuat
yang bukan saja tidak sesuai dengan dirinya sendiri, melainkan kadang-kadang
sama sekali bertentangan dengan hakekat kepribadiannya sendiri.

Menurut Agus Sujanto dkk menyatakan bahwa kepribadian adalah suatu
totalitas psikofisis yang kompleks dari individu, sehingga nampak dalam tingkah
lakunya yang unik.6 Sedangkan personality menurut Kartini Kartono dan Dali
Gulo dalam Syamsu Yusuf (2005) adalah sifat dan tingkah laku khas seseorang
yang membedakannya dengan orang lain, integrasi karakteristik dari strukturstruktur, pola tingkah laku, minat, pendiriran, kemampuan dan potensi yang
dimiliki seseorang, segala sesuatu mengenai diri seseorang sebagaimana diketahui
oleh orang lain.7
Allport

juga mendefinisikan personality sebagai

susunan

sistem-sistem

psikofisik yang dinamis dalam diri individu, yang menentukan penyesuaian yang
unik terhadap lingkungan. Sistem psikofisik yang dimaksud Allport meliputi
kebiasaan, sikap, nilai, keyakinan, keadaan emosional, perasaan dan motif yang
bersifat psikologis tetapi mempunyai dasar fisik dalam kelenjar, saraf, dan
keadaan fisik anak secara umum.

2.

Tipe- tipe kepribadian

5 Koswara, Teori-Teori Kepribadian, (Bandung: PT. Eresco, 1991), hlm. 10.
6 Agus Sujanto, Psikologi Kepribadian, (Jakarta : Aksara Baru,2004), hlm. 34
7 Syamsu Yusuf ,Teori Kepribadian, (Bandung:PT. Remaja Rosdakarya,
2005)hal.3

7

Setiap orang memiliki kepribadian tersendiri, walaupun demikian para ahli
tetap berusaha untuk menyederhanakannya dengan cara melihat satu atau
beberapa faktor dominan, atau ciri utama, atau melihat beberapa kesamaan. Atas
dasar itu maka sejak lama para ahli mengadakan pengelompokan kepribadian.

Tipe kepribadian yang dikembangkan oleh Spranger seorang filsuf Jerman.
Spranger

dalam

Syamsu Yusuf,

mengelompokkan

individu

atas

dasar

kecenderungannya akan nilai- nilai dalam kehidupan. Ada enam tipe kepribadian
yaitu:8
a)
Theoretic atau manusia teoretis, mereka yang mendasarkan tindakantindakannya atas dasar nilai- nilai teoretis atau pengetahuan. Tipe ini
memiiki dorongan besar untuk meneliti, mencari kebenaran, rasa ingin tahu,
b)

pandangan yang objektif tentang dirinya dan dunia luar.
Economic berdasarkan aktivitasnya ata dasar nilai- nilai ekonomi, yaitu
prinsip untung- rugi. Perilakunya selalu diwarnai oleh dorngan- dorongan
ekonomi, melihat manfaat suatu benda bagi kehidupan, segala sesuat dilihat

c)

darimanfaat atau kegunaannya terutama untuk dirinya.
Aesthetic yaitu mereka yang menjadikan nilai- nilai keindahan atau estetika
sebagai dasar bagi pola hidupnya. Sifat- sifat dari tipe ini adalah senang
akan keindahan, bentuk- bentuk simetris, harmonis, segala sesuatu di

d)

pandang dari sudut keindahan.
Sociatic yaitu mereka lebhih mengutamakan nilai- nilai sosial atau
hubungan dengan orang lain sebagai pola hidupnya. Beberapa sifat tipe ini
menyenangi orang lain, simpatik, baik, meninjau persoalan dari hubungan

e)

antar manusia.
Politic , yaitu mereka yang menjadikan nilai- nilai politik sebagai pola
hidupnya. Dia memiliki dorongan untuk menguasai orang lain, menjadi

f)

manusia terpenting dalam kelompoknya.
Religious , yaitu mereka mengutamakan nilai- niali spiritual dengan Tuhan.
Perilakunya didasari oleh nilai- nilai keagamaan, keimanan yang teguh,
penyerahan iri kepada Tuhan.
Namun dalam kenyataannya kerap kali hanya salah satu nilai sajalah yang

dominan.Dan nilai yang dominan inilah yang memberi corak atau bentuk kepada
8 Ibid, hlm, 6-8

8

kepribadiannya. Dan haruslah diingat, bahwa tipe-tipe yang dikemukakan oleh
Spranger itu hanyalah merupakan tipe-tipe pokok atau tipe-tipe ideal, artinya tipetipe yang hanya ada dalam teori, dan tidak akan dijumpai dalam kenyataan
kehidupan. Akan tetapi menurut Spranger, dengan tipe-tipe ideal itu orang dapat
cepat menempatkan individu-individu yang dihadapinya paling dekat ke golongan
atau tipe yang mana.

2. Faktor yang Mempengaruhi Kepribadian
1). Warisan Biologis (Keturunan)

Faktor keturunan berpengaruh terhadap pembentukan kepribadian.
Warisan biologis menyediakan bahan mentah kepribadian dan bahan
mentah ini dapat dibentuk dengan dan dalam berbagai cara.9

Semua manusia normal dan sehat mempunyai persamaan biologis,
seperti mempunyai panca indera, kelenjar seks, dan otak. Persamaan
biologis ini membantu kita menjelaskan beberapa persamaan dalam
kepribadian dan prilaku semua orang. Namun demikian, setiap warisan
biologis seseorang juga unik. Artinya tidak seorang pun (kecuali anak
kembar) mempunyai karakter fisik yang sama dengan orang lain.

Menurut Paul B. Horton dan Chester L. Kuntdalam Fudyartanta
karakteristik fisik tertentu menjadi suatu faktor dalam perkembangan
kepribadian sesuai dengan bagaimana ia didefinissikan dan diperlakukan
dalam masyarakat oleh kelompok acuan seseorang. 10

Untuk beberapa ciri, faktor warisan biologis lebih penting dari yang
lain. Contoh, hasil penelitian menunjukkan bahwa IQ (tingkat kecerdasan)
anak akan lebih mirip dengan IQ orang tua kandungnya dibanding orang
9 Ki Fudyartanta, Psikologi Umum 1&2, Yogyakarta:Pustaka
Pelajar,2011)hal.66
10 Ibid, hlm.68

9

tua angkatnya. Hal ini berhubungan dengan faktor keturunan. Warisan
biologis juga berhubungan dengan gen orang tuanya, seperti golongan
darah, jenis penyakit tertentu seperti diabetes, alergi, jantung koroner,
asma dan vertigo. Warisan bilogis beserta perbedaan-perbedaannya tentu
akan mempengaruhi perkembangan kepribadian seseorang.

2) Faktor Lingkungan
a. Keluarga
Keluarga
dipandang

sebagai

penentu

utama

pemebentukan kepribadian anak. Alasannya adalah (1)
keluarga

merupakan

kelompok

sosial

pertama

yang

menjadi pusat identifikasi anak, (2) anak banyak yang
menghabiskan waktunya di lingkungan keluarga, dan (3)
para anggota keluarga merupakan ‘’significant people’’
bagi pembenukan kepribadian anak.11
Anak yang dikembangkan dalam

iklim

demokratis

cenderung memiliki ciri-ciri kepribadian: labih aktif, lebih
bersikap

sosial,

lebih

memiliki

harga

diri,

dan

lebih

konstruktif dibandingkan dengan anak yang dikembangkan
dalam iklim authoritarian.
b. Faktor kebudayaan
Bidang kebudayaan suatu pendapat mengatakan bahwa
kehidupan kebudayaan menentukan dalam lapang pikiran
manisia. Tanpa latar belakang kebudayaan yang tinggi maka
perkembangan
terlambat,

kebudayaan

kurang

pesat,

manusia
bahkan

(masyarakat

mencapai

akan

kemajuan-

kemajuan yang berarti. Paham Culturalisme mengatakan
bahwa lapangan kebudayaan merupakan landasan, fondasi
dari perkembangan manusia.
c. Pengaruh faktor pendidikan (education)/Sekolah
Faktor pendidikan penting sekali di dalam kehidupan
manusia.pendidikan adalah bimbingan secara sadar dan
sistematis agar seoarang dapat mengembangkan segala
11 Syamsu Yusuf Op. Cit, hal.20-24

10

potensi yang ada padanya dan untuk menanamkankepada
seseorang

sifat-sifat

dan

kecakapan-kecakapan

sesuai

dengan tujuan pendidikan. Menurut pandangan ilmu jiwa
setiap

anak

mempunyai

potensi

yang

akan

berkembang,pendidik berkewajiban untuk menanamkan sifatsifat baik, misalnya sifat-sifat patriotik, susila dan sebagainya
dan

kecakapan-kecakapan

dalam

bidang-bidang

hukum,

dokter, ahli bangunan, politik, pegawai dan sebagainya.
Untuk menuju kepada tujuannyayaitu manusia berbudaya,
manusia

yang

mengenal,

memiliki,memelihara,

mengembangkan, mencipta nilai-nilai kebudayaan. Maka tiaptiap pendidikan adalah usaha sadar yang bertujuan tegas,
dan selalu bersifat memengaruhi perkembangan anak didik
secara aktif.
Lingkungan sekolah dapat mempengaruhi kepribadian
anak.

Faktor-faktor

yang

dipandang

berpengaruh

itu

diantaranya sebagai berikut :12
1) Iklim emosional kelas
2) Sikap dan perilaku guru
3) Disiplin (tata tertib)
4) Prestasi belajar
5) Penerimaan teman sebaya.
d. Faktor ekonomi
faktor ekonomi menyangkut kedudukan sosial ekonomi atau
kejayaan seseorang atau keluarga atau bangsa.sebab jika
ekonomi “kuat” maka segala kebutuhan dapat terpenuhi dan
sebaliknya jika ekonomi “lemah” akan serba kekurangan
dalam memenuhi kebutuhan materi.
e. Faktor sosial atau kemasyarakatan
Faktor sosial atau kemasyarakatan adalah pergaulan dan
hubungan

sosial

yang

dari

keluarga,sekolah,masyarakat,tempat kerja dan sebagainya.
Teoti-teori kaum Utopi mengatakan bahwa pergaulan sosial
tidak mempunyai pengaruh terhadap perkembangan manusia.
12 Ibid, hlm, 26

11

Penguasaan sesuatu oleh diri sendiri memakan waktu yang
lama, dan tak akan maju. Dengan hidup dalam pergaulan
sosial, di mana ada kesempatan tukar menukar barang-barang
kebutuhan,

tukar

menukar

pikiran,

pengalaman

dan

sebagainya. Pergaulan sosial sangat penting dalam kehidupan
f.

manusia, yang mendorong arah usaha-usaha untuk maju.
Faktor politik
Kehidupan politik adalah kehidupan yang berhubungan
dengan hal-hal kenegaraan, misalnya : kebebasan, kedaulatan,
dan sebagainya. jika suku bangsa (manusia) tertindas oleh
bangsa lain, tidak ada kebebasan, tidak ada kedaulatan, maka
perkembangan bangsa itu akan terhambat, kehidupan politik
itu sendiri bersifat kompleks, menyangkut kehidupan yang lain
(ekonomi, kebudayaan, agama dan sebagainya).
Dengan adanya kebebasan, kemerdekaan, berarti adanya
suatu

kesempatan

untuk

mengeluarkan

pendapat,

ini

mempunyai pengaruh terhadap perkembangan. Pergaulan
sosial

memberikan

kesempatan

kepada

manusia

untuk

mengadakan tukar pikiran dengan oranglain, sehingga dapat
mendorong ke arah kemajuan pada waktu yang akan datang. 13
g. Faktor religi (agama)
suatu pendapat mengatakan agama mempunyai pengaruh
yang menentukan dalam perkembangan manusia. Misalnya :
bangsa Arab, sebelum agama Islam timbul, bansa Arab hidup
terpecah
timbullah

belah.

Dengan

persatuan

timbulnya
antara

agamaIslam,
suku-suku

maka
bangsa

arabmenujunkepada suatu integrasi kebudayaan dengan dasar
agama Islam.
Agama memberi landasan untuk pengembangan keimanan
dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Dengan agama
yag

kuat

dan

berkembang

di

masyarakat

dan

negara,

diharapkan pendidikan dan pengembangan moralitas individu

13 Ki Fudyartanta, Op. Cit, hal.80

12

dan masyarakat menjadi baik dan maju, berarti watak individu,
masyarakat dan bangsa menjadi subur.

13

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan bakat pada individu terletak
pada individu itu sendiri bagaimana ia mampu memaksimalkan potensi yang
ada pada dirinya sejak lahir, dan lingkungan sebagai wadah bagaiamana ia
dapat menemukan bakatnya melalui keseharianya.
2. Faktor yang memepengaruhi kepribadian yaitu faktor hereditas
atau genetika yang meliputi unsur fisik yang diturunkan oleh
orang tua seperti bentuk tubuh, cairan tubuh, dan sifat-sifat
yang diturunkan dari orang tua. Selanjutnya faktor lingkungan
yaitu antara lain lingkungan keluarga, sekolah, ekonomi,
kebudayaan,

agama

dan

sebagainya

yang

dapat

mempengaruhi kepribadianya melaui interaksi antar individu
satu sama lain.

B. Saran
1. Bakat setiap orang berbeda maka dari itu hedaknya

kita dapat

memaksimalkan dan mengembangkan bakat seseorang sesuai dengan
kemapuan yang ia miliki.
2. Kepribadian sesorang maka dari itu hendaknya kita dapat memahami
kepribadian seseorang agar nantinya tidak ada konfli antara satu individu
dengan dengan individu lainya.

14

DAFTAR PUSTAKA
Purwanto,.Ngalim.2002. Psikologi Pendidikan. Bandung:Remaja Rosdakarya..
Suryabrata, Sumadi 1993. Psikologi Pendidikan, Cet. 6, Jakarta : Raja Grafindo
Persada,
Koswara, 1991.Teori-Teori Kepribadian, Bandung: PT. Eresco.
Sujanto, Agus. 2004.Psikologi Kepribadian, Jakarta : Aksara Baru.
Yusuf , Syamsu. 2005.Teori Kepribadian, Bandung:PT. Remaja Rosdakarya.
Fudyartanta, Ki. 2011.Psikologi Umum 1&2, Yogyakarta:Pustaka Pelajar.

15