PENELITIAN KUANTITATIF DAN IMPLEMENTASIN. doc

MAKALAH
PENELITIAN KUANTITATIF DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PENDIDIKAN
I.
PENDAHULUAN
Secara umum, jenis penelitian berdasarkan pendekatan analisisnya dibedakan
menjadi dua, yaitu kuantitatif dan kualitatif. Pendekatan ini lazim juga disebut
sebagai pendekatan, ancangan, rencana atau desain. Kedua pendekatan
tersebut memiliki asumsi, tujuan, karakteristik, dan prosedur yang berbeda.
Namun demikian, permasalahannya tidak terletak pada keunggulan atau
kelemahan setiap pendekatan, tetapi sejauh mana peneliti mampu bersikap
responsif dengan mengembangkan desain yang tepat untuk penelitiannya.
Kata kunci penelitian meliputi tiga hal yaitu proses, masalah dan pengambilan
keputusan. Dan untuk sampai pada pengambilan keputusan diperlukan yang
namanya metode untuk menganalisis data yang terkumpul. Adapun analisis data
yang menggunakan teori dan rumus-rumus statistik dalam dunia penelitian
disebut sebagai penelitian kuantitatif.
Untuk lebih jelasnya berikut ini kami akan menguraikan dari mata kuliah Metode
Penelitian Pendidikan dengan pembahasan Penelitian Kuantitatif. Sehingga
diharapkan mampu mengetahui mengenai bagaimana penelitian kuantitatif
dengan lebih jelas.
II.

RUMUAN MASALAH
A. Apa Pengertian Penelitian Kuantitatif?
B.
Bagaimana Karakteristik Penelitian Kuantitatif?
C.
Bagaimana Prosedur Penelitian Kuantitatif?
D. Bagaimana Implementasi Penelitian Kuantitatif dalam Pendidikan?
E.
Jelaskan Paradigma dan Kedudukan Teori dalam Penelitian Kuantitatif?
F.
Apa Kelebihan dan Kekurangan Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif?
III.
PEMBAHASAN
A. Pengertian Penelitian Kuantitaitf
Penelitian kuantitatif adalah suatu proses menemukan pengetahuan yang
menggunakan data berupa angka sebagai alat menemukan keterangan
mengenai apa yang ingin kita ketahui. Pada umumnya penelitian kuantitatif
dapat dilaksanakan juga sebagai penelitian diskriptif. Penelitian kuantitatif dapat
pula berupa penelitian hubungan atau penelitian korelasi, penelitian kuasiekperimental, dan penelitian eksperimental.[1] Dapat juga diartikan bahwa
penelitian kuantitatif adalah penelitian yang bekerja dengan angka, yang

datanya berujud bilangan (skor atau nilai, peringkat atau frekuensi), yang
dianalisis menggunakan statistik untuk menjawab pertanyaan atau hipotesis
penelitian yang sifatnya spesifik, dan untuk melakukan prediksi bahwa suatu
variabel tertentu mempengaruhi variabel yang lain.[2]
Metode kuantitatif dinamakan metode tradisional, karena metoe ini sudah cukup
lama digunakan sehingga sudah mentradisi sebagai metode untuk penelitian.
Metode ini disebut sebagai metode positivistic karena berandaskan pada filsafat
positivism. Metode ini sebagai metode ilmiah/ scientific karena telah memenuhi
kaidah-kaidah ilmiah yaitu konkrit/empiris, obyektif, terukur, rasional, dan
sistematis. Metode ini juga disebut metode discovery, karena dengna metode ini
dapat ditemukan dan dikembangkan berbagai IPTEK baru. Metode ini disebut
metode kuantitatif karena ada penelitian berupa angka-angka dan analisis
menggunakan statistik.
Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang
berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi
atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan
secara random, pengumpulan data menggunakan instrument penelitian, analisis

data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang
telah ditetapkan.[3]

B.
Karakteristik Penelitian Kuantitatif
Untuk menjelaskan tentang penelitian kuantitatif berturut-berturut akan
disebutkan karakteristik penelitian kuantitatif:
1.
Pengaruh dari model penelitian alam
2.
Bersifat behavioristik-mekanistik-empirik
3.
Memberikan perhatian pada hasil (produk)
4.
Tujuan penelitian adalah untuk mendapatkan aturan, hokum dan prinsip
yang bersifat umum
5.
Konversi kualitas menjadi kuantitas
6.
Konfirmasi teori
7.
Menjunjung tinggi objektivitas
8.

Desain penelitian ketat dan permanen[4]
C. Prosedur Penelitian dengan Pendekatan Kuantitatif
1.
Mengidentifikasi Problem Penelitian
Dalam mengidentifikasi problem penelitian, penelitian kuantitatif perlu
menguraikan tentang kecenderungan atau menjelaskan tentang keterkaitan
antara variable dan pengembangannya.
2.
Mereviu Kepustakaan
Dalam peneltian kuantitatif, kepustakaan memegang peranan penting.
Malakukan reviu terhadap kepustakaan selain berfungsi untuk justifikasi problem
penelitian, juga dimaksudkan untuk mengarahkna tujuan, dan pertanyaan atau
hipotesis penelitian.
3.
Menetapkan Tujuan Penelitian
Dalam penelitian kuantitatif pertanyaan penelitiannya adalah spesifik dan
sempit, terbatas pada variable penelitian yang ditetapkan, untuk memperoleh
data yang dapat diukur dan dapat diamati.
4.
Mengumpulkan Data

Dalam penelitian kuantitatif, pengumpulan data didasarkan pada instrumen yang
sudah ditetapkan sebelum penelitian, datanya berwujud bilangan, dan
instrument diberikan kepada sejumlah besar individu.
5.
Menganalisa dan Menginterpretasi Data
Dalam penelitia kuantitatif, analisis datanya menggunakan analisis statistic yang
meliputi uraian kecenderungan, perbandingan kelompok yang berbeda, atau
hubungan antar variable, serta melakukan interpretasi perbandingan antara hasil
penelitian dengan yang diprediksikan sebelum penelitian.
Peneliti selanjutnya melakukan intepretasi berdasarkan hasil analisis data
tersebut dipandang dari sudut prediksi awal atau penelitian-penelitian
sebelumnya yang bertema sama. Intepretasi ini merupaka penjelasan mengenai
mengapa hasil penelitian mendukung atau tidak mendukung prediksi yang
diharapkan sebelumnya.
6.
Melaporkan dan Mengevaluasi Penelitian
Dalam penelitian kuantitatif, laporan penelititan menggunakan struktur yang
pasti dan terstandar serta menggunakan kriteria evaluatif.[5]
D. Implementasi Penelitian Kuantitatif dalam Pendidikan
Penelitian kuantitatif menberikan perhatian pada hasil belajar. Usaha memahami

manusia dilakukan dengan melihat apa yang dihasilkannya setelah belajar.
Melalui penelitian kuantitatif, dengan memperhatikan hasil-hasil belajar manusia,
dapat dijelaskan suatu gejala, dipahami hubungan satu gejala dengan gejala
lain, dan hubungan sebab-akibat gejala dalam diri manusia.[6]

Penelitian kuantitatif banyak dipergunakan baik dalam ilmu-ilmu alam maupun
ilmu-ilmu sosial, dari fisika dan biologi hingga sosiologi dan jurnalisme.
Pendekatan ini juga digunakan sebagai cara untuk meneliti berbagai aspek dari
pendidikan.
Penelitian kuantitatif adalah definisi, pengukuran data kuantitatif dan statistik
objektif melalui perhitungan ilmiah berasal dari sampel orang-orang atau siswa
yang diminta menjawab atas sejumlah pertanyaan tentang survei untuk
menentukan frekuensi dan persentase tanggapan mereka. Sebagai contoh: 50
siswa, 79% dari populasi sampel, mengatakan bahwa mereka lebih percaya
bahwa kegiatan belajar yang menyenangkan dari guru sangat mempengaruhi
prestasi siswa. Menurut ketentuan ukuran sampel statistik yang berlaku, maka
79% dari penemuan dapat diproyeksikan dari sampel yang telah dipilih.
pengambilan data ini adalah disebut sebagai survei kuantitatif atau penelitian
kuantitatif.[7]
E.

Paradigma dan Kedudukan Teori dalam Penelitian Kuantitatif
1.
Paradigma Penelitian Kuantitatif
Dalam ilmu-ilmu sosial, mengenal paradigma kuantitatif-positivisme sebagai
salah satu paradigma penelitian yang sangat berpengaruh. Dalam paradigma
kuantitatif, gagasan-gagasan positivisme dianggap sebagai akar paradigma
tersebut. Paradigma ini adalah tradisi pemikiran Perancis dan Inggri yang antara
lain diilhami oleh David Hume, John Locke, dan Berkeley yang menekankan
pengalaman sebagai sumber pengetahuan dan memandang pengetahuan
memiliki kesamaan hubungan dengan pandangan aliran filsafat yang dikenal
dengan nama positivisme serta sering kali juga disebut juga dengan berbagai
label lain, seperti empirisme, behaviorisme, naturalisme, dan sainsisme. Tradisi
ini berkembang sebagai akibat sedemikian terobsesi dan dipengaruhi oleb
tradisi-tradisi ilmu kealaman yang tergolog Aristoteles. Ia bertumpu pada
pandangan bahwa realitas itu pada hakekatnya bersifat materi dan kealaman,
begitu juga dengan manusia. August Comte (1798-1857) adalah filosof yang
mempelopori munculnya alran filsafat positivism.[8]
Dalam penelitian kauntitatif/positivistik, yang dilandasi pada suatu asumsi bahwa
suatu gejala itu dapat diklasifikasikan, dan hubungan gejala bersifat kausal
(sebab akibat), maka penelitian dapat melakukan penelitian dengan

memfokuskan kepada beberapa variabel saja. Pola hubungan antara variabel
yang akan diteliti tersebut selanjutnya disebut sebagai paradigma penelitian.
Jadi paradigma penelitian dalam hal ini diartikan sebagai pola piker yang
menunjukkan hubungan antara variabel yang akan diteliti yang sekalius
mencerminkan jenis dan jumlah rumusan masalah yang perlu dijawab melalui
penelitian, teori yang digunakan untuk merumuskan hipotesis, jenis dan jumlah
hipotesis, dan teknik analisis statistik yang akan digunakan.[9]
2.
Teori Dalam Penelitian Kuantitatif
Penelitian kuantitatif menyederhanakan kompleksitas gejala dengan mereduksi
ke dalam ukuran yang dapat ditangani dan diukur. Ukuran dari gejala yang dapat
ditangani dan diukur itu dikenal sebagai variabel. Penyederhanaan dilakukan
agar penelitian membatasi pada ukuran yang membuka kesempatan pada orang
lain utuk melakukan pengujian kembali terhadap kebenaran hasil penelitian.
Dalam penelitian kuantitatif, variabel dan hubungannya nampak dari rumusan
masalahnya.
Variabel adalah hal pokok yang dipersoalkan dalam penelitian kuantitatif. Seluruh
kegiatan penelitian, termasuk dalam pengembangan teori, akan memusatkan
pengkajiannya terhadap variabel. Oleh Karenanya teori yang dikembangkan
dalam penelitian kuantitatif adalah teori mengenai variabel dan hubungannya.

Teori akan memadu ke arah pengumpulan data variabel dan perumusan dugaan

sementara jawaban atas pertanyaan penelitian yang merupakan hubungan
variabel.[10]
Teori dalam penelitian kuantitatif menjadi faktor yang sangat penting dalam
proses penelitian itu sendiri. Bahwa separuh dari kegiatan penelitian adalah
proses teori atau proses berteori. Pada penelitian kuantitatif, teori atau
paradigma teori digunakan untuk menuntun peneliti menemukan masalah
penelitian, menemukan hipotesis, menemukan konsep-konsep, menemukan
metodologi, dan menemukan alat-alat analisis data.[11]
3.
Kelebihan dan Kekurangan Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif
1.
Kelebihan Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif
a)
Kelebihan Penelitian Kuantitatif
1)
Menghasilkan teori yang kuat yang probabilitas kebenaran dan toleransi
kesalahannya dapat diperhitungkan.
2)

Kebenaran teori yang dihasilkan selalu terbuka untuk diuji kembali.
3)
Analisa yang dilakukan atas angka menghindarkan unsur subjekivitas.
b)
Kelebihan Penelitian Kualitatif
1)
Kemampuannya memahami makna di balik prilaku.
2)
Mampu menemukan teori baru untuk setting kebudayaan yang diteliti.
2.
Kekurangan Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif
a)
Kekurangan Penelitian Kuantitatif
1)
Tidak dapat mengungkap makna yang tersembunyi.
2)
Pengembangan teori lambat.
3)
Kegunaannyan rendah karena pengambil kebijakan berada di luar
penelitian.

b)
Kekurangan Penelitian Kualitatif
1)
Hasil penelitian bersifat subjektif.
2)
Temuan teori hanya berlaku untuk setting kebudayaan yang terbatas.
3)
Kegunaan teori yang dihasilkan rendah karena belum tentu dapat
dimanfaatkan.[12]

IV.
ANALISIS
Dari penjelasan mengenai metode penelitian kuantitatif di atas, dapat ditarik
analisis bahwa dalam penelitian kuantitatif lebih menekankan pada cara fikir
yang lebih positivistik yang bertitik tolak dari fakta sosial yang ditarik dari
realitas obyektif. Penelitian kuantitatif ini juga bercirikan bahwa cara
pengambilan analisisnya dengan mengunakan statistik, walau pun tidak
menutup kemungkinan dalam pendekatan penelitian kualitatif yang mendalam
dan mampu mengkontruksikan hubungan antara fenomena dapat juga
menggunakan statistik, namun bedanya di sini bukan untuk menguji hipotesis
sehingga tidak ada kata signifikan, sedangkan dalam pendekatan kuantitatif
digunakan untuk menguji hipotesis.
Setiap metode penelitian memiliki keunggulan dan kekurangan masing-masing,
karena itu keberadaanya tidak perlu dipertentangkan namun justru saling
melengkapi, tergantung bagaimana kita dalam memilih metode mana yang
cocok dengan objek yang ingin kita teliti.
Metode penelitian kuantitatif lebih cocok digunakan untuk penelitian yang
masalahnya sudah jelas, dan umumnya dilakukan dalam populasi yang luas
sehingga hasil penelitiannya kurang mendalam. Sedangkan metode penelitian
kualitatif digunakan untuk meneliti masalah yang belum jelas, populasinya tidak

luas, sehingga hasil penelitian lebih mendalam dan bermakna. Metode kuantitatif
cocok digunakan untuk menguji hipotesis atau teori sedang metode kualitatif
cocok digunkan untuk menemukan hipotesis atau teori.
Jadi, setiap peneliti harus sudah mampu memahami tentang karakteristik kedua
metode tersebut, sehingga tahu pasti kapan menggunakan metode kualitatif
dan kuantitatif. Karena paradigma kedua metode tersebut berbeda, maka sangat
sulit menggabungkan metode tersebut digunakan dalam satu proses penelitian
yang bersamaan.
V.
KESIMPULAN
Pengertian Penelitian Kuantitaitf adalah suatu proses menemukan pengetahuan
yang menggunakan data berupa angka sebagai alat menemukan keterangan
mengenai apa yang ingin kita ketahui.
Karakteristik penelitian kuantitatif: Pengaruh dari model penelitian alam, bersifat
behavioristik-mekanistik-empirik, memberikan perhatian pada hasil (produk),
tujuan penelitia adalah untuk mendapatkan aturan, hokum dan prinsip yang
bersifat umum, konversi kualitas menjadi kuantitas, konfirmasi teori, menjunjung
tinggi objektivitas, desain penelitian ketat dan permanen.
Prosedur Penelitian dengan Pendekatan Kuantitatif: Mengidentifikasi Problem
Penelitian, Mereviu Kepustakaan, Menetapkan Tujuan Penelitian, Mengumpulkan
Data, Menganalisa dan Menginterpretasi Data, Melaporkan dan Mengevaluasi
Penelitian.
Dalam implementasi pendidikan penelitian kuantitatif, dengan memperhatikan
hasil-hasil belajar manusia, dapat dijelaskan suatu gejala, dipahami hubungan
satu gejala dengan gejala lain, dan hubungan sebab-akibat gejala dalam diri
manusia.
Dalam ilmu-ilmu sosial, mengenal paradigma kuantitatif-positivisme sebagai
salah satu paradigma penelitian yang sangat berpengaruh. Dalam paradigma
kuantitatif, gagasan-gagasan positivisme dianggap sebagai akar paradigma
tersebut.
Separuh dari kegiatan penelitian adalah proses teori atau proses berteori. Pada
penelitian kuantitatif, teori atau paradigma teori digunakan untuk menuntun
peneliti menemukan masalah penelitian, menemukan hipotesis, menemukan
konsep-konsep, menemukan metodologi, dan menemukan alat-alat analisis data.
DAFTAR PUSTAKA
Alsa, Asmdi, Pendekatan Kuantitatif dan Kualitatif serta kombinasinya dalam
penelitian psikologi, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2003
Bungin, M. Burhan, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Jakarta: Kencana Prenada
Media Group, 2006
Margono, Metodologi Peelitian Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 2010
Purwanto, Metodologi Penelitian Kuantitatif untuk Psikologi dan Pendidikan,
Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, R&D),
Bandung: Alfabeta, 2010
http://id.wikipedia.org/wiki/Penelitian_kuantitatif 03 April 2013 jam 16.26