SILABUS X Gnjil.doc

SILABUS
NAMA SEKOLAH
:
SMA NEGERI 1 SIKUR
MATA PELAJARAN
:
KIMIA
KELAS/SEMESTER
:
X/1
STANDAR KOMPETENSI :
periodik unsur, dan ikatan kimia
Kompetensi
Dasar
1.1

Materi Pembelajaran

STRUKTUR ATOM
Memahami TEORI ATOM
struktur

1.
Teori atom Dalton (1807)
atom
Pokok-pokok teori atom Dalton
berdasarka
1. Atom adalah partikel terkecil suatu unsur
n teori
2. Atom tidak dapat dibaigi laigi
atom Bohr,
3. Atom unsur sejenis mempunyai sifat yanig
sifat-sifat
sama, sedanigkan atom unsur yanig
unsur,
berbeda mempunyai sifat berbeda
massa atom
4. Reaksi kimia terjadi karena pemisahan
relatif, dan
dan penigigabunigan atom-atom
sifat-sifat
Kelemahan teori atom Dalton

periodik
1. Penemuan partikel dasar penyusun atom
unsur
(proton, electron, dan netron)
dalam tabel
2. Atom dapat diubah menjadi atom lain
periodik
denigan reaksi inti (reaksi nuklir)
serta
3. Belum dibedakan antara atom denigan
menyadari
senyawa
keteraturan
4. Belum menigemukakan adanya muatan
-nya melalui
positif dalam suatu atom
pemahaman 2.
Teori atom Thomson (1897)
konfigurasi
Menurut Thomson, atom terdiri atas materi

elektron
bermuatan positif dan di dalamnya tersebar
electron baigaikan kismis dalam roti kismis.
Secara keseluruhan atom bersifat netral.
Kelebihan teori atom Thomson:
1.
Sudah menigemukakan adanya muatan
dalam atom
2.
Dapat menjelaskan bahwa atom
bersifat netral karena jumlah muatan
positif = jamlah mutan neigatif
Kelemahan teori atom Thomson:
1. Belum menigigambarkan letak elektron
dalam atom
2. belum menigigambarkan lintasan elektron
dalam atom

ALOKASI WAKTU/SEMESTER
TAHUN PELAJARAN

:
1.

Indikator
Menjelaskan
perkembanigan
teori atom untuk
menunjukkan
kelemahan dan
kelebihan
masinig-masinig
teori atom
berdasarkan
data percobaan
PBKB
Mencari
informasi lebih
lanjut tentanig
perkembanigan
teori atom

(rasa ingin
tahu)
Menunjukkan
kesadaran
bahwa
perbedaan
makhluk hidup
denigan Sanig
Khaliq salah
satunya adalah
makhluk hidup
selalu
menigalami
perkembanigan
(religius)

Waktu
(JP)
2 JP


Memahami struktur atom, sifat-sifat

Kegiatan
Tatap Muka


Menig
kaji dan
mendiskusik
an
perkembanig
an teori
atom untuk
menunjukka
n kelemahan
dan
kelebihan
masinigmasinig teori
atom


Wk
t
2 JP

:
34 JP
2011/2012

Tugas
Terstruktur

Wk
t

Tugas
Mandiri

Penila
i-an


Sumber
Belajar

Tes
Lisan
Perfor
man
Resum
e

Buku Kimia
Kelas X
(MGMP
Kimia
Lombok
Timur)
Buku kimia
Kelas X
Semester 1
(Yudhistira)


Kompetensi
Dasar

Materi Pembelajaran
3.

Teori atom Rutherford (1896)
Rutherford menyimpulkan:
1.
Atom mempunyai inti yanig bermuatan
positif
2.
Dalam inti terdapat proton dan massa
atom terpusat pada intinya
3.
Elektron berigerak menigelilinigi inti
atom
4.
Atom bersifat netral sehinigiga muatan

positif (inti atom) sama denigan muatan
neigatif
Model Atom Rutherford

Kelebihan teori atom Rutherford
1.
Sudah menjelaskan letak dan lintasan
elektron
2.
Menemukan adanya inti atom
Kelemahan teori atom Rutherford
Tidak bias menjelaskan menigapa elektron
tidak tertarik ke inti
4. Teori atom Neils Bohr (1885-1963)
Pokok-pokok teori Neils Bohr:
1. Elektron berigerak pada lintasannya
(orbit) melinigkar menigelilinigi inti
denigan perigerakan menigikuti hukum
fsika klasik
2. Elektron memiliki orbit tertentu tempat

elektron beredar menigitari inti tanpa
disertai pemancaran dan penyerapan
enerigi (kondisis stasioner)
3. Pada keadaan normal (tanpa penigaruh
luar), elektron menempati tinigkat enerigi
terendah.
Kelebihan teori atom Neils Bohr:
Pada saat menigelilinigi inti atom, elektron
tidak kehilanigan enerigi jika berada pada
tinigkat –tinigkat enerigi tertentu yanig sesuai.
Kelemahan teori atom Neils Bohr:

Indikator

Waktu
(JP)

Tatap Muka

Wk
t

Kegiatan
Tugas
Terstruktur

Wk
t

Tugas
Mandiri

Penila
i-an

Sumber
Belajar

Kompetensi
Dasar

Materi Pembelajaran
Hanya mampu menjelaskan atom
Hidroigen
2. Tidak mampu menjelaskan spektrum
igaris unsur
3. Tidak mampu menjelaskan sifat-sifat
spektrum dalam maignet
SISTEM PERIODIK UNSUR
Perkembanigan Tabel Periodik Unsur
1. Triade Dobereiner (1829)
Unsur-unsur disusun denigan pola yanig
disebut Triade Dobereiner yaitu unsur-unsur
dikelompokkan berdasarkan kesamaan
sifatnya dan diurutkan massa atomnya.
Contoh: Li (massa atom 7), Na (massa atom
23), K (massa atom 39). Massa Na = Ratarata massa Li dan K. Na mempunyai massa
atom dan sifat antara Li dan K.
2. Teori Oktaf Newlands (1838-1898)
Hukum Oktaf Newlands : “Jika unsur disusun
berdasarkan kenaikan massa atomnya, maka
sifat unsur tersebut akan berulanig setelah
unsur kedelapan”.
3. Sistem Periodik Mendeleev (1834-1907)
Dimitri Ivanovitch Mendeleev menyusun
sistem periodik berdasarkan kenaikan massa
atom dan kemiripan sifat. Bunyi Hukum
periodik Mendeleev: “Bila unsur-unsur
disusun berdasarkan kenaikan massa
atomnya, maka sifat unsur akan berulanig
secara periodik”.
4. Sistem Periodik Modern (disusun
berdasarkan kesamaan sifat dan nomor atom)
Sistem periodik modern tersusun dari:
a.
Baris-baris horizontal/mendatar
disebut periode
Ada 7 periode yanig diberi tanda denigan
anigka:
1.
Periode 1 disebut periode
sanigat pendek,
2.
Periode 2 dan 3 disebut periode
pendek,
3.
Periode 4 dan 5 disebut periode
panjanig,
4.
Periode 6 disebut periode

Indikator

Waktu
(JP)

Tatap Muka

Wk
t

Kegiatan
Tugas
Terstruktur

Wk
t

Tugas
Mandiri

Penila
i-an

Sumber
Belajar

1.

Membandinigka
n
perkembanaigan
tabel periodik
unsur untuk
menigidentifkas
i kelebihan dan
kekuranigannya
Menjelaskan
dasar
penigelompokka
n unsur-unsur
PBKB
Menigajukan
pemikiran kritis
dalam diskusi
tentanig
keteraturan
dalam system
periodik unsur
(kritis)
Mencari
informasi lebih
lanjut tentanig
fenomena
keteraturan
dalam unsur di
alam (rasa
ingin tahu)
Menunjukkan
kesadaran
bahwa
keteraturan
dalam alam
disebabkan

2 JP

Diskusi
informasi
tentanig
perkembaniga
n tabel
periodik unsur
untuk
menigetahui
kelebihan dan
kekuraniganny
a dan dasar
penigelompokk
an unsur

2 JP

Tes
Lisan
Resum
e

Buk
u Kimia
Kelas X
(MGMP
Kimia
Lombok
Timur)

Buku
kimia
Kelas X
Semester
1
(Yudhistira
)


Kompetensi
Dasar

Materi Pembelajaran

Indikator

sanigat panjanig (32 unsur).
Periode 7 disebut periode belum
lenigkap, karena berisi 24 unsur.
b.
Kolom-kolom vertical disebut
igolonigan
1.
Golonigan IA (Golonigan Alkali)
2.
Golonigan IIA (Golonigan Alkali
Tanah)
3.
Golonigan IIIA (Golonigan Boron)
4.
Golonigan IVA (Golinigan Karbon)
5.
Golonigan VA (Golonigan
Nitroigen)
6.
Golonigan VIA (Golonigan
Oksiigen)
7.
Golonigan VIIA (Golonigan
Haloigen)
8.
Golonigan VIIIA (Golonigan Gas
Mulia)
Partikel Dasar Atom
Partikel dasar atom ada 3 yaitu: proton (p)
muatannya +1, elektron (e) muatannya -1 dan
netron (n) muatannya netral.

oleh Tuhan
penciptanya
(religius)
Menunjukkan
kesadaran
bahwa disiplin
merupakan satu
cara untuk
mempertahank
an keteraturan
alam (disiplin)

5.

Lambang Unsur :
Keteranigan:
A :
Massa atom = jumlah proton + jumlah
netron
Z :
Nomor atom = jumlah proton = jumlah
elektron
X :
Simbol unsur
Untuk jumlah elektron pada atom yanig
bermuatan adalah:
Jumlah elektron = Nomor atom (Z) – Jumlah
muatan
Contoh:

tentukan jumlah p, e, n

Massa atom = 23
Nomor atom = 11
Jumlah proton = jumlah electron = 11
Jumlah netron = massa atom – nomor atom
= 23 – 11 = 12
Konfigurasi Elektron
Konfigurasi elektron adalah persebaran elektron
pada kulit-kulit atom.

Menent
ukan partikel
dasar
(proton,
elektron dan
netron)

Menent
ukan
konfigurasi
elektron dan
elektron
valensi

Menent
ukan
hubunigan
konfigurasi
elektron
denigan letak
unsur dalam
tabel periodik

Menent
ukan massa
atom relatif
berdasarkan
tabel periodik


Waktu
(JP)

2 JP

Tatap Muka



Diskus
i informasi
tentanig
partikel
dasar atom,
konfigurasi
elektron,
elektron
valensi,
periode dan
igolonigan
serta massa
atom relatif

Wk
t

Kegiatan
Tugas
Terstruktur

2 JP



Latih

an
menighitun
ig jumlah
proton,
elektron
dan
netron

Latih
an
membuat
konviigura
si elektron
dan
elektron
valensi

Latih
an
menentuk
an periode
dan
igolonigan
suatu

Wk
t

30
menit

Tugas
Mandiri

Penila
i-an

Tes
Lisan
Tuigas

Sumber
Belajar

Buk
u Kimia
Kelas X
(MGMP
Kimia
Lombok
Timur)

Buku
kimia
Kelas X
Semester
1
(Yudhistira
)


Kompetensi
Dasar

Materi Pembelajaran
Kulit atom mulai dari yanig palinig dekat denigan
inti adalah kulit K, L, M, N, O, . . . dstnya.
Jumlah maksimum elektron yanig dapat
menempati tiap-tiap kulit sebanyak 2n2; n
adalah nomer kulit (1, 2, 3…)
Kulit K, n = 1 Jumlah elektron max = 2 elektron
Kulit L, n = 2 jumlah elektron max = 8 elektron
dst.
Elekton Valensi adalah jumlah elektron pada
kulit palinig luar
Periode menyatakan jumlah kulit suatu atom
Golonigan menyatakan jumlah elektron valensi
Massa atom relatif dalam tabel periodik unsur
sama denigan massa atom atau nomor massa.
Contoh: Tentukan konfigurasi elektron, elektron
valensi, periode , igolonigan dan massa atom
relatief dari 8O16
Konfigurasi elktron O = K L
2 6
Elektron valensi = 6 ; Golonigan = VIA
Jumlah Kulit = 2
; Periode = 2

Isotop adalah unsur-unsur yanig mempunyai
nomor atom sama, tetapi nomor massa berbeda
Contoh :

;

;

Isobar adalah unsur-unsur yanig mempunyai
massa atom sama, tetapi nomor atom berbeda
Contoh :

;

Isoton adalah unsur-unsur yanig mempunyai
jumlah netron sama, tetapi jumlah proton
berbeda
Contoh :

;

Golonigan IA, IIA, IIIA dan igolonigan B
cenderunig melepaskan elektron.
Golonigan VIIA, VIA, VA cenderunig menerima
elektron (terdapat di baigian kanan tabel
periodik).
Unsur metaloid adalah unsur yanig menunjukkan
sifat loigam sekaliigus non loigam.

Indikator

Waktu
(JP)

Tatap Muka

Wk
t

PBKB
Berlatih
menentukan
partikel dasar
atom,
konfigurasi
elektron dan
elektron
valensi,
menentukan
hubunigan
konfigurasi
elektron
denigan letak
unsur dalam
tabel periodik
serta massa
atomrelatif
berdasarkan
tabel periodik
(Kerja Keras)

Menigkl
asifkasikan
unsur ke
dalam
isotop.
Isoton dan
isobar

Menigkl
asifkasikan
unsur ke
dalam
loigam, non
loigam dan
metaloid

Menigan
alisis tabel,
igrafk untuk
menentukan
keteraturan


2 JP



Menig
kaji dan
mendiskusik
an tentanig
isotop,
isobar ,isoto
n, unsur
loigam, non
loigam,
metaloid,
jari-jari
atom, enerigi
ionisasi,
afnitas
elektron dan
keelektroneig
a-tifan

2 JP

Kegiatan
Tugas
Terstruktur
unsur dan
massa
atom
relatif

Latih
an
menigelom
pokkan
unsur ke
dalam
isotop,
isobar,
isoton,
loigam, non
loigam dan
metaloid

Latih
an
menigurutk
an
beberapa
unsur
menurut


Wk
t

30
me
nit

Tugas
Mandiri

Penila
i-an

Tes
Lisan
Tuigas

Sumber
Belajar

Buk
u Kimia
Kelas X
(MGMP
Kimia
Lombok
Timur)

Buku
kimia
Kelas X
Semester
1
(Yudhistira
)


Kompetensi
Dasar

Materi Pembelajaran

Sifat Kepriodikan Unsur
1. Jari-jari atom adalah jarak dari inti atom
sampai kulit palinig luar.
Kecendrunigan jari-jari atom dalam satu
igolonigan dari atas ke bawah makin besar.
Dalam satu periode jari-jari atom dari kiri
kekanan makin kecil.
2. Enerigi ionisasi adalah enerigi minimum yanig
dibutuhkan atom untuk melepaskan satu
elektron yanig terikat palinig lemah dari
suatu atom netral dalam wujud igas.
Kecendrunigan enerigi ionisasi dalam satu
igolonigan dari atas ke bawah semakin kecil.
Dalam satu periode dari kiri ke kanan enerigi
ionisasinya semakin besar.
3. Afnitas Elektron adalah besarnya enerigi
yanig dilepas atau diserap oleh atom netral
dalam bentuk igas pada penanigkapan satu
elektron untuk membentuk ion neigatif.
Kecendrunigan afnitas elektron dalam satu
igolonigan dari atas ke bawah semakin kecil.
Dalam satu periode dari kiri ke kanan
semakin besar.
4. Keelektroneigatifan adalah kemampuan suatu
atom untuk menarik elektron dalam
ikatannya ketika atom-atom tersebut
membentuk ikatan.
Kecendrunigan keelektroneigatifan unsur
dalam satu igolonigan dari atas ke bawah
semakin kecil. Dalam satu periode dari kiri
ke kanan keelektroneigatifan semakin besar.
Kestabilan Unsur
1.2 MembanHanya unsur-unsur igolonigan VIIIA (igas mulia)
dinigkatan
ion, ikatan yanig palinig stabil. Artinya unsur-unsur tersebut
sukar bereaksi denigan unsur lain.
kovalen,
Kecendrunigan unsur untuk mencapai
ikatan
konfigurasi elektron yanig stabil (sama denigan
kovalen
koordinasi konfigurasi elektron igas mulia). Caranya
denigan berikatan denigan unsur lain. Pada saat
, dan
berikatan unsur dapat melepas atau menerima
ikatan
elektron.
loigam
Susunan elektron akan stabil bila:
serta
Kulit terluar terisi elektron
hubunigan- denigan jumlah 2 (aturan duplet) atau 8
nya

Indikator

Waktu
(JP)

Tatap Muka

Wk
t

jari-jari
atom, enerigi
ionisasi,
afnitas
elektron dan
keelektroneig
a-tifan
PBKB
Berlatih
menigklasifkasi
kan unsur ke
dalam isotop,
isobar dan
isoton (Kerja
Keras)

Kegiatan
Tugas
Terstruktur
jari-jari
atom,
enerigi
ionisasi,
afitas
elektron,
dn
keelektron
eigatifan
yanig
semakin
besar

Wk
t

Tugas
Mandiri

Penila
i-an

Sumber
Belajar

Mencari
informasi lebih
lanjut tentanig
sifat periodik
unsur (rasa
ingin tahu)

Menjela
skan
kecenderunig
an suatu
unsur untuk
mencapai
kestabilanny
a.

Menigiga
mbar-kan
susunan
elektron
valensi atom


1 JP



Disku
si informasi
tentanig
kecenderunig
an suatu
unsur untuk
mencapai
kestabilanny
a dan
susunan
elektron
valensi atom

1 JP



Lati
han
membuat
struktur
Lewis
beberapa
unsur dan
senyawa

30
menit

Tes
Tertuli
s
Tuigas

Buk
u Kimia
Kelas X
(MGMP
Kimia
Lombok
Timur)

Buku
kimia
Kelas X
Semester
1


Kompetensi
Dasar
denigan
sifat fsik
senyawa
yanig
terbentuk

Materi Pembelajaran
(oktet) seperti igas mulia.
Ada 2 cara menstabilkan atom:
1.
Melepaskan atau menanigkap elektron
dari atom lain.
2.
Menigigunakan elektron secara bersama
denigan atom lain.
Kecendrunigan unsur-unsur untuk mencapai
kestabilan:
1.
Golonigan IA, elektron valensi 1
cenderunig melepaskan 1 elektron
2.
Golnigan IIA, elektron valensi 2
cenderunig melepas 2 elektron
3.
Golonigan IIIA, elektron valensi 3
cenderunig melepas 3 elektron
4.
Goloonigan IVA, elektron valensi 4
cenderunig menerima 4 elektron
5.
Golonigan VA, elektron valensi 5
cenderunig menerima 3 elektron
6.
Golonigan VIA, elektron valensi 6
cenderunig menerima 2 elektron
7.
Golonigan VIIA, elektron valensi 7
cenderunig menerima 1 elektron
Struktur Lewis
Lambanig Lewis adalah lambinig unsur yanig
dikelilinigi oleh sejumlah elektron valensinya.
Elektron valensinya diigambarkan denigan titiktitik atau linigkaran-linigkaran kecil.
Ikatan Ion
Ikatan ion adalah ikatan yanig terbentuk karena
adanya serah terima electron.
Ikatan ion terjadi antara atom loigam dan atom
non loigam. Atom loigam melepaskan elektron
membentuk ion positif, elektron yanig
dilepaskan tersebut diterima oleh unsur non
loigam membentuk ion neigatif.
Unsur igolonigan IA, IIA, IIIA cenderunig melepas
elektron.
Unsur igolonigan VA, VIA, VIIA cenderunig
menerima elektron.

Indikator

Waktu
(JP)

Tatap Muka

igas mulia
(duplet dan
oktet) dan
elektron
valensi
bukan igas
mulia
(struktur
Lewis)

Wk
t

Kegiatan
Tugas
Terstruktur

Wk
t

Tugas
Mandiri

Penila
i-an

Sumber
Belajar

igas mulia
(duplet dan
oktet) dan
elektron
valensi
bukan igas
mulia
(struktur
Lewis)

(Yudhistira
)

PBKB
Mencari
informasi lebih
lanjut tentanig
sifat periodik
unsur (rasa
ingin tahu)
Berlatih
menigigambarka
n susunan
elektron valensi
(rumus titik
Lewis) (Kerja
Keras)


Menjela
skan proses
pembentuka
n ikatan ion

PBKB
Menigajukan
pemikiran kritis
dalam diskusi
tentanig
pembentukan
ion (Kritis)
Berlatih
menentukan/me
mbuat ikatan

1 JP



Diskus
i informasi
tentanig
pembentuk
an ikatan
ion

1 JP



Latih
an
membuat
ikatan ion
beberapa
senyawa

30
me
nit

Kuis
Tuigas

Buk
u Kimia
Kelas X
(MGMP
Kimia
Lombok
Timur)

Buku
kimia
Kelas X
Semester
1
(Yudhistira
)


Kompetensi
Dasar

Materi Pembelajaran

Indikator

Waktu
(JP)

Tatap Muka

Wk
t

Kegiatan
Tugas
Terstruktur

Wk
t

Tugas
Mandiri

Penila
i-an

Sumber
Belajar

ion (Kerja
Keras)

Ikatan kovalen
Ikatan kovalen adalah ikatan kimia yanig
melibatkan penigigunaan pasanigan elektron
secara bersama-sama.
1. Ikatan kovalen tunigigal
Adalah ikatan kovalen yanig terjadi karena
penigigunaan brsama sepasanig elektron .
Contohnya: F2, H2, Cl2, NH3, CH4, H2O, HCl
dan lain-lain
2. Ikatan kovalen ranigkap dua
Adalah ikatan kovalen yanig terjadi karena
penigigunaan dua pasanig elektron.
Contoh: O2, CO2
3. Ikatan kovalen ranigkap tiiga
Adalah ikatan kovalen yanig terjadi karena
penigunaan bersama tiiga pasanig elektron.
Contoh: N2, C2H2

Menjela
skan proses
terbentuknya
ikatan
kovalen
tunigigal,
ranigkap dua ,
dan ranigkap
tiiga

Menjela
skan sifatsifat senyawa
ion dan sifatsifat senyawa
kovalen


1 JP



Disku
si informasi
tentanig
proses
terbentukny
a ikatan
kovalentunig
igal, ranigkap
dua, dan
ranigkap tiiga
serta tenanig
sifat-sifat
senyawa ion
dan sifatsifat

1 JP

 Latihan
menentuka
n ikatan
kovalen
beberapa
senyawa

30
me
nit

Buk
u Kimia
Kelas X
(MGMP
Kimia
Lombok
Timur)

Buku
kimia
Kelas X
Semester
1
(Yudhistira
)


Kompetensi
Dasar

Materi Pembelajaran
Sifat-sifat senyawa ion dan senyawa
kovalen
Ikatan ion jauh lebih kuat daripada ikatan
kovalen karena ikatan ion terjadi akibat adanya
igaya Coulomb (igaya elektrostatis), sedanigkan
ikatan kovalen terjadi karena pemakaian
bersama pasanigan elektron ikatan.
Sifat-sifat senyawa ion:
1. Mempunyai titik leleh dan titik didih yanig
tinigigi
2. Lelehan dan larutannya dapat
menighantarkan listrik
3. Semuanya berwujud padat pada suhu kamar
(25°, 1 atm)
Sifat-sifat senyawa kovalen:
1. Mempunyai titik leleh dan titik didih yanig
rendah
2. Lelehannya tidak dapat menighantarkan
listrik
3. Ada yanig padat, cair, dan igas pada suhu
kamar (25°, 1atm)

Ikatan Kovalen Koordinasi
Ikatan kovalen koordinasi adalah ikatan kovalen
denigan pasanigan elektron milik bersamanya
berasal dari stu atom yanig berikatan.
Ikatan kovalen koordinasi terbentuk karena
salah satu atom beriktan mempunyai pasanigan
elektron dan atom yanig lainnya sanigat
kekuranigan elektron.

Indikator

Waktu
(JP)

Tatap Muka

Wk
t

Kegiatan
Tugas
Terstruktur

Wk
t

Tugas
Mandiri

Penila
i-an

Sumber
Belajar

senyawa
kovalen

PBKB
Menigajukan
pemikiran kritis
dalam diskusi
tentanig
pembentukan
ikatan kovalen
(Kritis)
Berlatih
menentukan/me
mbuat ikatan
kovalen (Kerja
Keras)



Menjela
skan proses
terbentukny
a ikatan
kovalen
koordinasi
pada
beberapa
senyawa

PBKB
Menigajukan
pemikiran kritis
dalam diskusi
tentanig
pembentukan

1 JP



Disku
si informasi
tentanig
proses
terbentukny
a ikatan
kovalen
koordinasi
pada
beberapa
senyawa

1 JP

 Latihan
membuat
ikatan
kovalen
koordinas
i pada
beberapa
senyawa

30
me
nit

Tes
Tertuli
s
Tuigas

Buku Kimia
Kelas X
(MGMP
Kimia
Lombok
Timur)
Buku kimia
Kelas X
Semester 1
(Yudhistira)

Kompetensi
Dasar

Materi Pembelajaran

Indikator

Waktu
(JP)

Tatap Muka

Wk
t

Kegiatan
Tugas
Terstruktur

Wk
t

Tugas
Mandiri

Penila
i-an

Sumber
Belajar

ikatan
koordinasi
(Kritis)
Berlatih
menentukan/me
mbuat ikatan
kovalen
koordinasi
(Kerja Keras)

Ikatan Kovalen Polar
Jika 2 atom non loigam yanig berbeda
keelektroneigatifan berikatan, maka pasanigan
elektron ikatn akan lebih tertarik ke atom yanig
lebih elektroneigatif disebut senyawa kovalen
polar. Contoh senyawa HCl
δ+
δH - Cl (kovalen polar)
Sebaliknya, jika yanig berikatan dua atom yanig
mempunyai keelektroneigatifan sama, maka
molekul yanig terbentuk merupakan molekul
senyawa kovalen non polar, misalnya molekul O2
(O - O)
Untuk kepolaran ikatan perlu diperhatikan hal-



Menyeli
diki
kepolaran
beberapa
senyawa dan
hubuniganny
a denigan
keelektroneig
atifan
melalui
percobaan

PBKB
Melaporkan

1 JP

 Diskusi
informasi
tentanig
kepolaran
beberapa
senyawa
dan
hubunigann
ya denigan
keelektrone
igatifan

1 JP

Tes
Lisan

Buk
u Kimia
Kelas X
(MGMP
Kimia
Lombok
Timur)

Buku
kimia
Kelas X
Semester
1
(Yudhistira
)


Kompetensi
Dasar

Materi Pembelajaran
hal berikut:
1. Untuk molekul yanig terdiri dari 2 unsur
a. Non polar bila kedua unsur itu sejenis
Contoh: O2, H2, Cl2, dan sebaigainya
b. Polar bBila kedua unsur itu tidak sejenis
Contoh: HCl, HBr, dan sebaigainya
2. Untuk molekul yanig terdiri atas 3 unsur atau
lebih
a. Bila atom yanig berada ditenigah molekul
(atom pusat) mempunyai pasanigan
elektron bebas, sehinigiga pasanigan
elektron akan tertarik ke salah satu
atom, berarti ikatanya polar.
Contoh: H2O, NH3, dan sebaigainya
b. Bila atom pusat tidak mempunyai
pasanigan elektron bebas, sehinigiga
pasanigan elektron tertarik sama kuat ke
seluruh atom, berarti ikatannya non
polar.
Contohnya: CH4, CO2 dan sebaigainya
Untuk melihat kepolaran senyawa yanig
terdiri dari 2 atom (diatomik), selain
menigacu pada hariga momen dipol dapat
pula ditentukan dari perbedaan
keelektroneigatifan antara dua atom
tersebut. Makin besar perbedaan
keelektroneigatifannya, makin polar
senyawanya dan sebaliknya.
Ikatan Logam
Ikatan loigam adalah ikatan antara atom-atom
loigam dalam kristal loigam
Ikatan loigam dapat dijelaskan denigan teori
awan elektron yanig dijelaskan oleh Drude dan
Lorentz sebaigai berikut:
Di dalam kristal loigam, setiap atom melepaskan
elektron valensinya sehinigiga terbentuk awan
electron dan kation, yaitu kumpulan inti atom
yanig bermuatan positif dan tersusun rapat
dalam awan elektron. Ion loigam yanig

Indikator

Waktu
(JP)

Tatap Muka

Wk
t

Kegiatan
Tugas
Terstruktur

Wk
t

Tugas
Mandiri

Penila
i-an


hasil percobaan
berdasarkan
data hasil
percobaan
(Jujur)

Mendes
kripsikan
proses
pembentuka
n ikatan
loigam dan
hubuniganny
a denigan
sifat fsik
loigam

Menighu


Sumber
Belajar

1 JP



Disku
si informasi
tentanig
pembentuk
an ikatan
loigam dan
hubunigann
ya denigan
sifat fsik
loigam serta

1 JP

Tes
Lisan

Labo
ratorium

Buk
u Kimia
Kelas X
(MGMP
Kimia
Lombok
Timur)

Buku
kimia
Kelas X


Kompetensi
Dasar

Materi Pembelajaran

Indikator

bermuatan positif tersebut pada jarak tertentu
satu sama lain dalam kristalnya. Elektron
valensi tidak terikat pada slah satu ion loigam
atau pasanigan ion loigam, melainkan
terdelokalisasi terhadap semua ion loigam. Oleh
Karena itu, elektron valensi tersebut bebas
berigerak ke seluruh baigian dari kristal loigam,
sama halnya denigan molekul-molekul igas yanig
dapat berigerak bebas dalam ruanigan tertentu.
Jadi ikatan loigam terdapat antara ion loigam
positif dan elektron yanig mudah berigerak
tersebut.

Kompetensi
Dasar
2.1 Mendes-

2.

Tatap Muka

bunigkan
sifat fsik
materi
denigan jenis
ikatannya

Wk
t

Kegiatan
Tugas
Terstruktur

Wk
t

Tugas
Mandiri

Penila
i-an

Sumber
Belajar

hubunigan
sifat fsik
materi
denigan
jenis
ikatannya

PBKB

Semester
1
(Yudhistira
)

Menigajukan
pemikiran kritis
dalam diskusi
tentanig
pembentukan
ikatan
koordinasi
(Kritis)

Sifat-sifat fsik loigam:
1.
Menigkilap
2.
Daya hantar listrik
3.
Daya hantar panas
4.
Dapat ditempa, dibenigkokkan dan
ditarik

STANDAR KOMPETENSI :

Waktu
(JP)

Memahami hukum-hukum dasar kimia dan penerapannya dalam perhitunigan kimia (stoikiometri)

Materi Pembelajaran
Tata Nama Senyawa Anorganik

Indikator


Menulisk

Kegiatan

Wakt
u (JP)
2 JP

TM


Disku

Wkt
2

TT
 Latihan

Wkt
30

TMTT

Penilaian
Tes

Sumber
Belajar


Buk

Kompetensi
Dasar
kripsikan
tata
nama
senyawa
anorigani
k dan
origanik
sederhan
a serta
persamaa
n
reaksinya

Materi Pembelajaran
Senyawa biner adalah senyawa yanig terdiri
dari 2 jenis unsur.
Tata Nama Senyawa Biner
a. Senyawa Biner loigam denigan non loigam
Aturan penulisan dan penamaannya
sebaigai berikut:
1. Nama unsur loigam di depan dan unsur
non loigam di belakanig.
2. Nama loigam disebut terlebih dahulu,
kemudian diikuti nama unsur non loigam
ditambah denigan akhiran ida
3. Jika unsur loigam memiliki lebih dari
satu macam bilanigan oksidasi dalam
senyawanya, maka di belakanig nama
unsur loigam ditambahkan anigka
romawi yanig diberi tanda kurunig untuk
menyatakan bilanigan oksidasinya.
b. Senyawa Biner non loigam denigan non
loigam
Aturan penulisan dan penamaannya
sebaigai berikut:
1. Unsur yanig lebih elektropositif ditulis di
depan, sedanigkan yanig lebih
elektroneigatif ditulis di belakanig
2. Disebutkan dulu nama unsur yanig di
depan, kemudian diikuti nama unsur
dibelakanignya (unsur kedua) denigan
diberi akhiran ida.
3. Jika suatu unsur dapat mebentuk lebih
dari satu jenis senyawa:
a. Menyebutkan nama anigka indeks
dalam bahasa yunani yanig
menunjukkan jumlah dari unsur
tersebut (kecuali CO: karbon
monoksida bukan monokarbon
monoksida, NH3 : amina/amoniak,
H2O : aquo/air dan senyawa
hidrokarbon)
Yunani : 1 = mono, 2 = di, 3 = tri, 4
= tetra, 5 =
penta, 6 = heksa, 7 =
hepta, 8 = okta, 9 = nona, 10 = deka
B
b. Menyebutkan jumlah unsur pertama
diikuti anigka Romawi dalam kurunig,
yanig menunjukkan bilanigan oksidasi

Indikator
an nama
senyawa biner
PBKB
Mencari sumber
informasi/bacaan
lain untuk
memperoleh
informasi
tambahan
tentanig tatanama
senyawa kimia
(Senang
Membaca)
Menunjukkan
usaha yanig keras
untuk
memperoleh
informasi tentanig
tatanama
senyawa kimia
(rasa ingin
tahu)
Berlatih
mennetukan/men
uliskan nama
senyawa biner
(Kerja Keras)

Wakt
u (JP)

Kegiatan
TM
si informasi
tata nama
senyawa
biner

Wkt
JP

TT

Wkt

memberika menit
n nama
beberapa
senyawa
biner

TMTT

Penilaian

Sumber
Belajar

Tertuli
s
Tuigas

u Kimia
Kelas X
(MGMP
Kimia
Lombok
Timur)

Buku
kimia
Kelas X
Semester
1
(Yudhistira
)

Kompetensi
Dasar

Materi Pembelajaran
unsur tersebut , tanpa menyertakan
awalan jumlah unsur.
Tata Nama Senyawa Poliatomik
Senyawa poliatomik adalah senyawa yanig
terdiri dari 3 atom atau lebih yanig terikat
bersama-sama. Ion poliatomik tersusun atas
ion positif (kation) dan ion neigatif (anion),
sehinigiga dalam struktur senyawa poliatomik,
biasanya terdapat ikatan ion dan ikatan
kovalen. Baik kation maupun anion dapat
berupa ion monoatomik dan ion poliatomik.
Cara penamaannya
adalah isebutkan nama kationnya kemudian
diikuti nama anionnya.
Contoh:
NH4Cl : Amonium klorida
NaNO2 : Natrium nitrit
Fe2(MnO4)3 : Besi (III) maniganat

Tata Nama Senyawa Origanik Sederhana
Senyawa origanik jauh lebih banyak dan lebih
kompleks dibandinigkan denigan senyawa
anoriganik. Contoh senyawa origanik yanig
palinig sederhana yaitu hidrokarbon yanig
hanya terdiri dari unsur hidroigen (H) dan
karbon (C).
Contoh: CH4 : metana
C2H6 : etana
C3H8 : propana
Beberapa nama senyawa origanik yanig banyak
diigunakan sehari-hari:
C12H22O4 : sukrosa ; C2H5OH : etanol ;
CH3COOH : asetat (cuka) ; C6H12O6 : iglukosa ;
CH3OCH3 : eter ; CHCl3 : kloroform ; C6H6 :
benzena ; CH2O : formalin

Indikator



Menulisk
an nama
senyawa
poliatomik

Wakt
u (JP)

Kegiatan
TM

Wkt

1 JP

 Diskusi
informasi
tata nama
senyawa
poliatomik

1
JP

1 JP

 Diskusi
informasi
tata nama
senyawa
origanik
sederhana

1
JP

PBKB

TT

Wkt

 Latihan
30
memberika menit
n nama
senyawa
poliataomi
k

TMTT

Penilaian

Tuigas



Tes
Lisan



Berlatih
menentukan/men
uliskan nama
senyawa
poliatomik
(Kerja Keras)



Menulisk
an nama
senyawa
origanik
sederhana

PBKB
Berlatih
menentukan/menuliskan nama
senyawa origanik
sederhana
(Kerja Keras)

Sumber
Belajar

Buk
u Kimia
Kelas X
(MGMP
Kimia
Lombok
Timur)

Buku
kimia
Kelas X
Semester
1
(Yudhistira
)

Buk
u Kimia
Kelas X
(MGMP
Kimia
Lombok
Timur)

Buku
kimia
Kelas X
Semester
1
(Yudhistira
)

Kompetensi
Dasar

Materi Pembelajaran
Persamaan Reaksi
Perubahan materi secara kimia disebut reaksi
kimia. Biasanya suatu reaksi kimia disertai
kejadian-kejadian fsis, yaitu adanya
perubahan warna, perubahan suhu,
pembentukan endapan atau timbulnya igas.
Reaksi kimia dituliskan dalam bentuk
persamaan reaksi. Persamaan reaksi
menigigambarkan zat-zat yanig bereaksi
(pereaksi = reaktan) dan hasil reaksi (produk),
wujud reaksi dan hasil reaksi, perbandinigan
jumlah partikel reaktan dan hasil reaksi
(dinyatakan oleh koefsien), serta arah reaksi
(tanda anak panah). Dalam persamaan reaksi,
reaktan dituliskan di ruas kiri (sebelah kiri
tanda panah), sedanigkan hasil reaksi di ruas
kanan (sebelah kanan tanda panah). Wujud zat
dalam persamaan reaksi adalah igas (ig),
padatan atau solid (s), cairan atau liquid (l),
dan larutan atau aqueous (aq).
Penyetaraan Persamaan Reaksi
Menurut hukum Lavoisier pada reaksi kimia
tidak terjadi perubahan massa. Artinya, jumlah
dan jenis atom di ruas kiri (reaktan) sama
denigan jumlah dan jenis atom di ruas kanan
(hasil reaksi). Aigar jenis dan jumlah atom
diruas kiri sama denigan di ruas kanan,
persamaan reaksi disetarakan
(diseimbanigkan) denigan cara menigatur anigka
di depan reaktan dan hasil reaksi disebut
koefsien.
Tahap-tahap penyetaraan persamaan reaksi
dapat kita lakukan sebaigai berikut:
a. Tuliskan persamaan keranigka, yaitu
persamaan reaksi yanig belum setara,
denigan reaktan di ruas kiri dan hasil reaksi
di ruas kanan.
b. Tetapkan koefsien zat/ senyawa yanig lebih
rumit adalah satu.
c. Setarakan reaksi denigan menigatur
koefsien reaktan dan hasil reaksi yanig lain
(selain senyawa yanig rumit).

Indikator


Menyetar
akan reaksi
sederhana
denigan
diberikan
nama-nama zat
yanig terlibat
atau
sebaliknya

PBKB
Menunjukkan
usaha yanig keras
untuk
memperoleh
informasi tentanig
persamaan reaksi
(rasa ingin
tahu)
Berlatih
menyetarakan
reaksi sederhana
denigan diberikan
nama zat terlibat
atau sebaliknya
(Kerja Keras)

Kegiatan

Wakt
u (JP)
2 JP

TM


Disku
si informasi
tentanig
penyetaraa
n reaksi
sederhana
denigan
nama-nama
zat yanig
terlibat
atau
sebaliknya

Wkt

TT

Wkt

2
JP

 Latihan
menyetara
kan reaksi
kimia

30
menit

TMTT

Penilaian
Tes
Tertuli
s

Sumber
Belajar
Buk
u Kimia
Kelas X
(MGMP
Kimia
Lombok
Timur)

Buku
kimia
Kelas X
Semester
1
(Yudhistira
)


Kompetensi
Dasar
2.2 Membuktikan dan
menigkomu
-nikasikan
berlakunya
hukumhukum
dasar
kimia
melalui
percobaan
serta
menerapka
n konsep
mol dalam
menyelesai
-kan
perhituniga
n kimia

Materi Pembelajaran
Hukum Dasar Kimia
1. Hukum Lavoisier atau Hukum
Kekekalan Massa (1771-1794)
Seoranig ahli kimia berkebanigsaan
perancis, Antonie Laurent Lavoisier
melakukan percobaan sehinigiga ia
menyimpulkan bahwa “Massa zat sebelum
dan sesudah reaksi selalu tetap”.
2. Hukum Perbandingan Tetap/ Hukum
Proust (1754-1826)
Dikemukakan oleh Joseph Louis Proust.
Hukum ini menyatakan bahwa:
“Perbandinigan massa unsur-unsur dalam
senyawa selalu tetap”.
3. Hukum Kelipatan
Perbandingan/Hukum Dalton (1805)
Pada prinsipnya hukum kelipatan
perbandinigan menyatakan bahwa : “Jika
dua macam unsur dapat membentuk
beberapa senyawa, maka perbandinigan
massa unsur pertama yanig bersenyawa
denigan unsur kedua denigan massa yanig
sama adalah berbandinig sebaigai bilanigan
bulat dan sederhana”.
4. Hukum Perbandingan Volum/ Hukum
Gay Lussac (1778-1850)
Pada tahun 1808, Joseph Gay Lussac dari
perancis melakukan seranigkaian
eksperimen terhadap sejumlah igas. Dari
percobaannya Gay Lussac menyimpulkan
bahwa : “Pada tekanan dan suhu yanig
sama, volume igas-igas yanig bereaksi dan
volume igas-igas hasil reaksi berbandinig
sebaigai bilanigan bulat dan sederhana”.
Yanig dimaksud bilanigan bulat dan
sederhana oleh Gay Lussac adalah
koefsien masinig-masinig igas dalam
persamaan reaksi.
5. Hukum Avogadro (1811)
Amedeo Avoigadro dari Italia
menigemukakan bahwa partikel unsur tidak

Indikator
Membuktikan
Hukum Lavoisier
melalui
percobaan
Membuktikan
hukum Proust
melalui
percobaan
Meniganalisis
data percobaan
pada senyawa
untuk
membuktikan
berlakunya
hukum kelipatan
perbandinigan
(hukum Dalton)
Menigigunakan
data percobaan
untuk
membuktikan
hukum
perbandinigan
volum (hukum
Gay Lussac)
Menigigunakan
data percobaan
untuk
membuktikan
hukum
Avoigadro.
PBKB
Melaporkan hasil
percobaan
berdasarkan data
hasil percobaan
(Jujur)
Berlatih
meniganalisis
data percobaan
untuk
membuktikan
berlakunya

Wakt
u (JP)
1 JP

1 JP

2 JP

Kegiatan
TT

Wkt

TMTT

Penilaian

TM

Wkt

Diskusi
informasi dan
melakukan
praktikum
tentanig
hukum
Lavoisier
Diskusi
informasi dan
melakukan
percobaan
tentanig
hukum Proust

1
JP

 Latihan
soal
tentanig
hukum
Lavoisier

30
menit

Tes
Lisan
Ujuk
Kerja
Lapora
n

1
JP

 Latihan
soal
tentanig
hukum
Proust

30
menit

Kuis
Unjuk
Kerja
Lapora
n

Diskusi
informasi
tentanig
hukum
kelipatan
perbandinigan,
hukum
perbandinigan
volum, dan
hukum
Avoigadro
menigigunkan
data
percobaan

2  Latihan soal30
JP
soal tentanig menit
hukum
kelipatan
perbandiniga
n,
perbandiniga
n volum, dan
hukum
Avoigadro

Tes
Lisan
Tuigas

Sumber
Belajar
Buk
u Kimia
Kelas X
(MGMP
Kimia
Lombok
Timur)

Buku
kimia
Kelas X
Semester
1
(Yudhistira
)

Alat
dan Bahan
Lab.


Kompetensi
Dasar

Materi Pembelajaran
harus berupa atom yanig berdiri sendiri
tetapi dapat juiga berupa molekul. Bunyi
hipotesis Avoigadro: “Pada suhu dan
tekanan sama, semua igas yanig bervolume
sama menigandunig sejumlah molekul yanig
sama pula”.
Jadi perbandinigan volume sama denigan
koefsien reaksinya (khusus untuk igas).
Konsep Mol
Mol merupakan satuan yanig menyatakan
jumlah partikel yanig terkandunig dalam
sejumlah zat. Standar yanig diigunakan atom
karbon – 12 denigan ketentuan : “satu mol
suatu zat adalah sejumlah partikel yanig
terkandunig dalam suatu zat yanig jumlahnya
sama denigan banyaknya atom yanig terdapat
dalam 12,00 atom C – 12”.
1. Mol dan Jumlah Partikel
Dari hasil percobaan ternyata banyaknya
atom karbon yanig terdapat dalam 12,00
igram C – 12 adalah 6,02 x 1023 butir atom.
Bilanigan ini disebut bilanigan avoigadro
atau tetapan Avoigadro dan diberi lambanig
L.
1 mol zat = L partikel = 6,02 x 1023 partikel
Atau Jumlah Partikel = mol x L
2. Mol dan Massa
atau

atau

3. Volum Zat
Volume molar adalah volume 1 mol igas
pada suhu dan tekanan tertentu.
1. Kondisi standar (T = 00C ; P = 1 atm)
Keadaan standar disebut juiga STP
(Standart Temperature and Pressure).
Volume molar igas (STP), Vm = 22,4 L/

Indikator

Kegiatan

Wakt
u (JP)

TM

Wkt

TT

Wkt

1
JP

 Latihan
menighitun
ig mol
denigan
jumlah
partikel,
massa dan
volume

30
menit

TMTT

Penilaian

Sumber
Belajar

hukum dasar
kimia (Kerja
Keras)

 Menigkonversi
kan jumlah
mol denigan
jumlah
partikel,
massa, dan
volum zat
PBKB
Mencari sumber
informasi/bacaan
lain untuk
memperoleh
informasi
tambahan
tentanig konsep
mol (Senang
Membaca)
Menunjukkan
usaha yanig keras
untuk
memperoleh
informasi tentanig
konsep mol (rasa
ingin tahu)
Berlatih
menigkonversikan
jumlah mol
denigan jumlah
partikel, massa,
dan volum zat
(Kerja Keras)

1 JP



Disku
si informasi
tentanig
jumlah mol
denigan
jumlah
partikel,
massa, dan
volum zat

Tes
Tertuli
s
Tuigas

Buk
u Kimia
Kelas X
(MGMP
Kimia
Lombok
Timur)

Buku
kimia
Kelas X
Semester
1
(Yudhistira
)


Kompetensi
Dasar

Materi Pembelajaran

2.

3.

Indikator

Kegiatan

Wakt
u (JP)

TM

Wkt

TT

Wkt

TMTT

Penilaian

Sumber
Belajar

mol
V Gas (STP) = n x 22,4 L/mol
Keadaan Suhu Kamar (T = 250C ; P = 1
atm)
Keadaan kamar disebut juiga RTP
(Room Temperature and Pressure)
Volume molar igas (RTP), Vm = 24
L/mol
V Gas (RTP) = n x 24 L/mol
Keadaan Tertentu
Volume igas pada keadaan (T,P)
tertentu dapat dihitunig denigan
menigigunakan persamaan igas ideal.

Rumus Empiris dan Rumus Molekul
Komposisi suatu senyawa dinyatakan oleh
rumus kimianya. Rumus kimia suatu zat/
senyawa dapat berupa rumus empiris, rumus
molekul dan rumus banigun atau struktur.
a. Rumus Empiris
Rumus empiris atau rumus perbandinigan
suatu senyawa menyatakan perbandinigan
mol palinig sederhana dari atom unsur
penyusun senyawa tersebut.
Contoh:
1. Rumus empiris iglukosa adalah CH2O,
berarti perbandinigan mol C : H : O
dalam iglukosa adalah 1 : 2 : 1
b. Rumus Molekul
Rumus molekul menyatakan jumlah atom
yanig sebenarnya dari setiap unsur atom
dalam molekul dari senyawa tersebut.
Rumus molekul = (Rumus Empiris)n = Mr

 Menentukan
rumus
empiris dan
rumus
molekul
PBKB
Mencari sumber
informasi/bacaan
lain untuk
memperoleh
informasi
tambahan
tentanig rumus
kimia (Senang
Membaca)
Menunjukkan
usaha yanig keras
untuk
memperoleh
informasi tentanig
rumus kimia
(rasa ingin
tahu)
Berlatih

1 JP



Disku
si informasi
tentanig
rumus
empiris dan
rumus
molekul

1
JP

 Latihan
30
menentuka menit
n rumus
empiris
dan rumus
molekul
suatu zat

Kuis

Buk
u Kimia
Kelas X
(MGMP
Kimia
Lombok
Timur)

Buku
kimia
Kelas X
Semester
1
(Yudhistira
)


Kompetensi
Dasar

Materi Pembelajaran

Indikator

Kegiatan

Wakt
u (JP)

TM

Wkt

TT

Wkt

2
JP

 Latihan
menighitun
ig air
kristal,
kadar zat
dalam
senyawa,
dan
pereaksi
pembatas

30
menit

TMTT

Penilaian

Sumber
Belajar

menentukan
rumus empiris
dan rumus
molekul suatu
senyawa (Kerja
Keras)

Air Kristal
Air kristal adalah sejumlah molekul air (H2O)
yanig terkandunig dalam susunan senyawa
kristal.
Senyawa yanig menigandunig air kristal
tersebut disebut senyawa hidrat, sedanigkan
senyawa yanig tidk menigandunig air kristal
disebut anhidrat.
Air ynig terjebak dalam di dalam kristal disebut
juiga air kristal.
Kadar Zat dalam Senyawa

Massa Unsur dalam Senyawa

Pereaksi Pembatas
Bila dua zat direaksikan, akan didapat dua
kemunigkinan :
1. Kedua pereaksi tepat habis bereaksi
2. Salah satu pereaksi habis dan pereaksi
yanig lain bersisa.
Pereaksi yanig habis akan membatasi hasil
reaksi yanig didapat. Pereaksi yanig

Menentu
kan rumus air
kristal

Menentu
kan kadar zat
dalam senyawa

Menentu
kan pereaksi
pembatas

Menentu
kan banyak zat
pereaksi atau
hasil reaksi


PBKB
Mencari sumber
informasi/bacaan
lain untuk
memperoleh
informasi
tambahan
tentanig air
kristal, kadar zat
dan pereaksi

2 JP



Disku
si informasi
tentanig
rumus air
kristal,
kadar zat
dalam
senyawa,
pereaksi
pembatas,
banyak zat
pereaksi
atau hasil
reaksi

Tes
Tertuli
s
Tuigas

Buk
u Kimia
Kelas X
(MGMP
Kimia
Lombok
Timur)

Buku
kimia
Kelas X
Semester
1
(Yudhistira
)


Kompetensi
Dasar

Materi Pembelajaran
membatasi hasil reaksi ini disebut denigan
pereaksi pembatas (pereaksi yanig habis
lebih dahulu).
Lanigkah-lanigkah menentukan pereaksi
pembatas:
1. Nyatakan zat yanig diketahui dalam mol
2. Membaigi jumlah mol masinig-masinig
pereaksi denigan koefsiennya
3. Zat yanig hasil baiginya palinig kecil
merupakan pereaksi pembatas. Jika hasil
baiginya sama, maka masinig-masinig
pereaksi sama-sama habis dan campuran
seperti ini disebut ekivalen.

Indikator
pembatas
(Senang
Membaca)
Menunjukkan
usaha yanig keras
untuk
memperoleh
informasi tentanig
air kristal kadar
zat dan pereaksi
pembatas (rasa
ingin tahu)
Berlatih
menentukan
rumus air kristal,
kadar zat dan
pereaksi
pembatas (Kerja
Keras)

Wakt
u (JP)

Kegiatan
TM

Wkt

TT

Wkt

TMTT

Penilaian

Menigetahui,
Kepala SMA Neigeri 1 Sikur

Sikur, 11 Juli 2011
Guru Mata Pelajaran,

H A S A N, S. Pd
NIP. 19661231 198903 1 177

B. Rohmi Masban, S.Pd.
NIP. 19791231 200801 2 067

Sumber
Belajar

Dokumen yang terkait

Anal isi s L e ve l Pe r tanyaan p ad a S oal Ce r ita d alam B u k u T e k s M at e m at ik a Pe n u n jang S MK Pr ogr a m Keahl ian T e k n ologi , Kese h at an , d an Pe r tani an Kelas X T e r b itan E r lan gga B e r d asarkan T ak s on om i S OL O

2 99 16

ANALISIS SISTEM TEBANG ANGKUT DAN RENDEMEN PADA PEMANENAN TEBU DI PT PERKEBUNAN NUSANTARA X (Persero) PABRIK GULA DJOMBANG BARU

36 327 27

Hubungan kecerdasan emosional dengan hasil belajar pada mata pelajaran ekonomi di kelas X SMA Darussalam Ciputat Tangerang Selatan

16 134 101

LATIHAN SOAL UAS KELAS X SMK SEMESTER GE

7 162 6

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, PERSEPSI SISWA TENTANG METODE MENGAJAR GURU, DAN KETERSEDIAAN SARANA BELAJAR DI SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X PEMINATAN IPS SMA NEGERI 1 BANDAR SRIBHAWONO LAMPUNG TIMUR TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 11 114

THE DEVELOPMENT OF THE INTERACTIVIE LEARNING MEDIA OF UNIFROMLY ACCELERATED MOTION (GLBB) IN CLASS X BASED-GENERIC SCIENCE SKILLS USING FLASH ANIMATION OF SENIOR HIGH SCHOOL IN WEST LAMPUNG REGENCY PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF MATERI GERAK L

0 35 131

HUBUNGAN PERHATIAN ORANGTUA DAN MANAJEMEN WAKTU BELAJAR DI RUMAH DENGAN PRESTASI BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS X IPS SMA NEGERI 3 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

11 108 89

ANALISIS HUBUNGAN KEMAMPUAN BERPIKIR FORMAL DENGAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN KIMIA DI KELAS X SMA NEGERI 9 PONTIANAK Juliansyah , Tuti Kurniati dan Fitriani

0 1 12

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING MENGGUNAKAN MEDIA FLASH PADA MATERI REAKSI REDOKS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMK NEGERI 2 PONTIANAK

0 0 10

SILABUS X Gnjil.doc

1 6 20