HUBUNGAN ANTARA PENGANTAR EKONOMI DENGAN

KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan saya
rahmat dan karunia-Nya sehingga laporan meteorologi yang berjudul “HUBUNGAN
ANTARA BIOLOGI PENGANTAR SUMBER DAYA PERIKANAN” dapat terselesaikan tepat pada

waktu yang telah ditentukan.
Dalam kesempatan ini, saya mengucapkan terimakasih kepada asisten
pembimbing yang telah banyak membantu saya memberikan arahan-arahan, saran,
bimbingan serta petunjuk selama praktikum dilaksanakan.
Saya telah berupaya memaksimalkan tenaga, waktu dan pikiran saya untuk
membuat kesempurnaan laporan ini.Namun tidak tertutup kemungkinan banyak
kesalahan yang tidak sengaja dalam penulisan laporan ini. Kritik dan saran dari para
pembaca sangat diharapkan demi kesempurnaan pada masa yang akan datang.
Sebagai penutup, saya mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu saya dalam penulisan laporan ini.

1

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang

Wilayah pesisir dan lautan memiliki arti strategis karena merupakan wilayah
peralihan antara ekosistem darat dan laut, serta memiliki potensi sumber daya alam
dan jasa-jasa lingkungan yang sangat kaya.Namun, karakteristik laut tersebut belum
sepenuhnya dipahami dan diintegrasikan secara terpadu.Kebijakan pemerintah yang
sektoral dan bias daratan, akhirnya menjadikan lautan sebagai kolam sampah
raksasa.Dari sisi social ekonomi, pemanfaatan kekayaan laut masih terbatas pada
kelompok pengusaha besar dan pengusaha asing.Nelayan sebagai jumlah terbesar
merupakan kelompok profesi paling miskin di Indonesia.Kekayaan sumber daya laut
tersebut menimbulkan daya tarik dari berbagai pihak untuk memanfaatkan
sumberdayanya dan berbagai instansi untuk meregulasi pemanfaatannya.
Bila dibandingkan dengan kelompok pelaku ekonomi lainnya, kelompok ekonomi
yang mengalami kondisi keterasingan dari dinamika perekonomian nasiaonal lebih
parah terjadi pada kelompok nelayan. Hal ini banyak bersumber dari sifat dasar arena
aktifitas yang dimiliki yang tidak memiliki dukungan perangkat hokum yang
memadai, seperti tidak dimungkinkannya pemilikan laut atau kawasan pantai sebagai
asset produksi, kebutuhan investasi yang relatif besar dan beresiko tinggi, serta luas
pemasaran yang cenderung hanya untuk memenuhi kebutuhan local. Kondisi seperti
ini mengakibatkan kelompok masyarakat nelayan cenderung tertinggaljauh
dibandingkan dengan kelompok lain yang bekerja didaratan.
Hal ini yang muncul di permukaan dalam hubungannya dengan peningkatan kualitas

hidup nelayan adalah keterdesakkan kelompokm masyarakat ini akibat semakin
intensifnya

penetrasi

nelayan

asing

terhadap

sumber

daya

dan

pasar

domestic.Pengusaha dalam bidang marine-bisnis nasional dengan modal besar dengan

jaringan pasar yang luas dan pemanfaatan teknologi yang hmpir mustahil tersaingi

2

oleh kelompok masyarakat nelayan nasional. Upaya perlindungan melalui peraturan
daerah dan peningkata kemandirian kelompok masyarakat ini merupakan agenda
yang mendesak untuk segera dise;esaikan sebagai bagian integral pengembangan
masyarakat nelayan.
Keseluruhan

kecenderungan

pembangunan

tersebut

melahirkan

ketersaingan


kelompok yang tidak hanya nampak pada tingkat pendapatan yang dimiliki,
melainkam juga pada kualitas hidup, pola aktifitas ekonomi, skala dan jenis output
yang dihasilkan.Tentu saja pergantian generasi pada kelompok masyarakat ini juga
berlangsung secara marjinal dengan segala konsekwensi social yang terbawa serta.
Bila kieadaan seperti ini

berlanjut, maka investasi yang dibutuhkan untuk

pengelolaan sumber daya kelautan, dan upaya pengembangan sumberdaya manusia
makin bertambah mahal.Perekonomian Indonesia dewasa ini telah menunjukkan
perkembangan yang cukup menggembirakan walaupun pada tahun 2009 yang lalu
sempat megalami krisis. Dilihat dari perkembangannya, pada triwulan I tahun 2009
perkembangan ekonomi
Indonesia mengalami penurunan dari 6,2% menjadi 4,5%. Namun di triwulan I tahun
2010, perkembangannya menjadi 5,7% (YoY) atau naik sebesar 1,2% dari tahun
sebelumnya. Tren positif ini juga memberikan dampak terhadap berbagai sektor
industri terutama perbankan yang memiliki peran strategis dalam perekonomian dan
pembangunan.Tingkat inflasi yang menurun menjadi salah satu pendorong
pertumbuhan pendapatan bank sehingga mendatangkan ketertarikan investor luar
negeri untuk ikut berpartisipasi dalam mengembangkan industri perbankan di

Indonesia karena sektor ini dianggap sangat menguntungkan.
Namun diisisi lain, bank-bank di Indonesia dihadapkan dengan berbagai tantangan.
Dalam beberapa tahun terakhir pemerintah melalui BI mengatur ketat regulasi untuk
perbankan di Indonesia, antara lain pemenuhan modal minimum dengan
dikeluarkannya PBI No.5/12/PBI/2003, perbaikan kualitas aktiva produktif terkait
dengan implementasi ketentuan-ketentuan dalam tatanan perbankan yang baru. Selain

3

itu, dengan dikeluarkannya berbagai peraturan oleh BI seperti PBI No.5/8/PBI/2003
tentang implementasi manajemen resiko bagi 2 bank umum serta PBI No.
6/10/PBI/2004 yang mengatur sistem untuk penilaian kesehatan bank memberikan
konsekuensi di mana bank harus meningkatkan modalnya sejalan dengan berbagai
resiko yang akan dihadapi dalam mempertahankan tingkat likuiditas dan
kesehatannya. Industri perbankan merupakan industri yang sarat resiko, karena
melibatkan pengelolaan uang masyarakat.Selain itu perbankan memiliki kedudukan
yang strategis, seperti menjadi penunjang kelancaran sistem pembayaran,
pelaksanaan kebijakan moneter dan pencapaian stabilitas sistem keuangan, sehingga
diperlukan perbankan yang sehat, transparan dan dapat dipertanggungjawabkan.
Jika dilihat dari data yang dipublikasikan oleh Bank Indonesia (BI) dalam statistik

perbankan Indonesia, total aset perbankan nasional telah mencapai angka Rp. 3.008,9
triliun sampai dengan akhir Desember 2010. Bila dibandingkan dengan akhir tahun
2009, tercatat total asset perbankan nasional sebesar Rp. 2.534,1 triliun, pertumbuhan
aset perbankan nasional naik mencapai 4,78%. Hal ini menunjukan bahwa tingkat
kinerja bank di Indonesia terus naik dan menunjukan tren positif.

B.Pembangunan Kualitas Manusia
Menurut Brian dan White dalam Widodo, menyatakan ada 4aspek yang terkandung
dalam pembangunan kualitas manusia sebagai sebagai upaya peningkatan kapasitas
mereka :
a) Pembangunan harus memberikan penekanan pada kapasitas kepada apa yang
harus dilakukan untuk meningkatkan kemampuan tersebut serta energi yang
diperlukan.
b) Pembangunan harus menekankanpada pemerataan (equity) perhatian yang
tidak merata pada masyarakat, akan memecahkan masyarakat dan akan
menghancurkan kapasitas mereka.
c) Pembangunan mengandung arti pemberian kuasa dan wewenang yang lebih
besar pada rakyat. Hal pembangunan baru cukup bermanfaat bagi masyarakat

4


bila mereka memiliki wewenang yang sepadan.Pembangunan harus
mengandung upaya peningkatan wewenang pada kelompok masyarakat
lemah.Koreksi terhadap keputusan-keputusan yang tidak adil tentang alokasi
hanya dapat dilakukan bila kelompok lemah ini mempunyai wewenang yang
sangat besar.
d) Pembangunan mengandung kelangsungan perkembangan (sustainable) dan
interdependensi di antara Negara-negara dunia. Karena konsep kelangsungan
dan kelestarian pembangunan, kendala sumber daya yang bterbatas dan
langka akan menjadi pertimbangan pertama dalam upaya peningkatan
kapasitas.
Pemberdayaan pada hakikatnya merupakan suatu usaha untuk mengatasi
ketidak berdayaan individu dan masyarakat, mengatasi adanya perasaan inpotensial –
emosional dan sosial dalam menhadapai masalah dan meningkatkan kemampuan
mengambil keputusan yang menyangkut dirinya sendiri dan memberi kesempatan
untuk mengaktualisasikan diri. pemberdayaan adalah peningkatan potensi atau daya
individu dan masyarakat atas dasar aspirasi dan kebutuhannya dan bertumpuh pada
kemampuan dan perkembangan individu dan masyarakat yang bersngkutan.
C. Paradigma Pembangunan Kualitas Manusia
Menurut Widodo, untuk dapat memberdayakan sumberdaya manusia dapat

digunakan salah satu paradigma yang disebut dengan paradigma pembanguna yang
bertumpuh pada manusia. Paradigma yang bertumpuh pada manusia ini, memberikan
peran individu bukan sebagai objek pembangunan, tetapi sebagai subjek (pelaku)
yang

menentukan

tujuan,

menguasai

sumber-sumber,

mengarahkan

proses

menentukan hidup mereka. Karenanya paradigma pembangunan yang dipusatkan
pada kepentingan rakyat sebagai lawan bagi pembangunan yang berpihak pada
produksi dan akumulasi.

Pokok pikiran dari paradigma pembangunan yang bertumpuh pada manusia,
dijadikan tumpuan dari pengelolaan sumber daya local yang disebut dengan

5

community based resources management (CBRM). CBRM merupakan sosok
manajemen pembangunan yang mencoba menjawab tantangan yaitu kemiskinan,
memburuknya lingkungan hidup, dan kurangnya partisipasi masyarakat didalam
proses pembangunan yang menyangkut dirinya. CBRM merupakan mekanisme
perencanaan “ people centered development” yang menekankan pada teknologi social
learning, dan strategi perumusan program yang bertujuan untuk meningkatkan
kemampuan masyarakat untuk mengaktualisasikan diri (empowerment). Pertumbuhan
penduduk dan pertumbuhan ekonomi yang terjadi dibeberapa Negara, telah
mendorong meningkatnya permintaan komoditas perikanan dari waktu ke
waktu.Meningkatnya permintaan ikan ini mengarah pada jumlah yang tidak terbatas,
mengingat kegiatan pembangunan yang merupakan factor pendorong dari permintaan
ikan berlangsung secara terus menerus. Sementara disisi lain, permintaan ikan
tersebut dipenuhi dari sumberdaya ikan yang jumlahnya di alam memang terbatas.
Kecendrungan meningkatnya permintaan ikan telah membuka peluang
berkembang pesatnya industri perikanan, baik perikanan tangkap maupun perikanan

budidaya. Hanya sayangnya, perkembangan industri perikanan ini lebih banyak
dilandasi oleh pertimbangan teknologi dan ekonomi, dan sekaligus mengabaikan
pertimbangan lainnya seperti lingkungan, social budaya serta kelestarian sumberdaya
perikanan. Akibatnya, jaminan usaha perikanan yang berkelanjutan menjadi tanda
tanya, disamping upaya meningkatkan kesejahteraan nelayan menjadi semakin jauh.
Bagi Indonesia, perikanan mempunyai peranan yang cukup penting dalam
pembangunan nasional. Hal ini disebabkan karena adanya beberapa factor,
diantaranya adalah :
 Sekitar 2.274.629 orang nelayan dan 1.063.140 rumah tangga budidaya,
menggantungkan hidupnya dari kegiatan usaha perikanan.
 Adanya sumbangan devisa yang jumlahnya cukup signifikan dan cendrung
meningkat dari tahun ketahun.

6

 Mulai terpenuhinya kebutuhan sumber protein hewani bagi sebagian masyarakat.
 Terbukanya lapangan kerja bagi angkatan kerja baru, sehingga diharapkan mampu
mengurangi angka pengangguran dan
 Adanya potensi perikanan yang dimiliki Indonesia
Dalam kerangka pembangunan nasional, maka peningkatan kontribusi

perikanan harus diupayakan secara berhati-hati, agar tidak menimbulkan dampak
negative dimasa yang akan datang. Disinilah peranan pengelolaan potensi perikanan
menjadi sangat strategis. Disisi lain, disadari juga bahwa pertumbuhan penduduk
dunia dan pertumbuhan ekonomi beberapa negara di dunia, telah mendorong
meningkatnya permintaan bahan makanan termasuk didalamnya ikan.Disamping itu,
timbulnya kesadaran masyarakat akan kesehatan telah menggeser pola makan
masyarakat, khususnya sumber protein hewani dari yang bersifat “red meal” (sapi,
babi dan sebagainya) ke “white meal” (ikan).Kondisi tersebut diatas telah
berimplikasi pada meningkatnya permintaan ikan dunia
1.2. Maksud dan Tujuan
Paper ini ditulis dengan maksud untuk melihat bagaimana kebijakan
pengelolaan sumberdaya perikanan Indonesia seharusnya dilakukan dan bagaimana
posisi kebijakan tersebut apabila dipandang dari sisi normatif. Sedangkan tujuan dari
penulisan paper ini adalah untuk melihat hal-hal sebagai berikut :
1). Memberikan gambaran beberapa model normative yang dapat dipergunakan
dalam pengelolaan sumberdaya ikan dengan biologi.
2.) menghubungkan hasil laut secara ekonomi dengan dilihat dari segi biologi.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

7

2.1 Sumberdaya Perikanan
Sumberdaya alam (natural resources) pada dasarnya mempunyai pengertian
segala sesuatu yang berada dibawah atau diatas bumi, termasuk tanah itu sendiri.
Dengan kata lain, sumberdaya alam adalah sesuatu yang masih terdapat didalam
maupun diluar bumi yang sifatnya masih potensial dan belum dilibatkan dalam proses
produksi. Pengertian ini berbeda dengan barang sumberdaya (resources commodity),
karena merupakan sumberdaya alam yang sudah diambil dari dalam atau atas bumi
dan siap dipergunakan atau dikombinasikan dengan factor produksi lainnya untuk
menghasilkan produk baru yang dapat dimanfaatkan baik oleh konsumen maupun
produsen. Dengan demikian, terdapat hubungan yang “positif” antara jumlah barang
sumberdaya dengan pertumbuhan ekonomi, disamping juga hubungan yang
“negative” antara persediaan sumberdaya alam dengan pertumbuhan ekonomi
(Suparmoko, 1997).
Sumberdaya perikanan masih berperan penting sebagai sumber mata pencaharian,
lapangan kerja, dan protein ikan bagi beberapa negara. Diperkirakan peningkatan
jumlah penduduk dunia dan kebutuhan akan bahan pangan dan gizi yang lebih baik
akan mendorong peningkatan permintaan produk ikan. Apalagi negara-negara di Asia
selain menjadi produsen ikan terbesar juga menjadi konsumen utama dari hasil
perikanan.
Di satu sisi, peran ekonomi dan sosial pemanfaatan sumberdaya ikan nampak
masih sangat besar besar, sehingga telah memberikan ruang bagi pengembangan
perikanan lebih luas khususnya perikanan laut yang secara kuantitafi produksinya
mencapai lebih dari 70% total produksi ikan di Indonesia. Di sisi lain, kelangkaan dan
kerusakan sumberdaya ikan dan habitatnya semakin meluas, yang dikhawatirkan pada
gilirannya berimbas pada berbagai permasalahan sosial, ekonomi, dan lingkungan.
Menurut data FAO diperkirakan lebih dari 60% stok ikan dunia telah diekploitasi
pada tingkat penuh sampai tingkat rusak (depleted), dan diantaranya tidak lebih dari
1% yang pulih kembali (http://ferinaldy.wordpress.com,2011).

8

Sumberdaya perikanan juga tergolong sumberdaya yang dapat pulih tetapi
dibatasi oleh faktor pembatas alami dan faktor pembatas non alami.Faktor pembatas
alami adalah faktor-faktor penghambat ketersedian ikan dari ekosistem itu sendiri,
seperti ketersedian makanan, predator, persaingan ruang dan sebagainya.Sedangkan
faktor non alami adalah faktor-faktor penghambat ketersedian ikan yang disebabkan
oleh kegiatan eksploitasi dan pencemaran.Tujuan dari program perikanan adalah
menigkatkan pendapatan dan taraf hidup nelayan dan keluarganya dalam peningkatan
kualitas hidup melalui pemanfaatan sumberdaya secara optimal melaui penigkatan
usaha (http://id.wikipedia.org/wiki/Perikanan,2011).

B. Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan
Kegiatan pengembangan dan pembinaan masyarakat pesisir berdasarkan
kebijakan dasar dan kebijakan operasional ini mencakup tujuh program utama yang
secara langsung akan memberi dampak bagi masyarakat, diantaranya yaitu:
1. Pengembangan dan perumusan kebijakan umum yang berkaitan dengan
pengelolaan dan pemanfaatan pesisir, pantai
2.
3.
4.
5.
6.
7.

dan pulau-pulau kecil yang

berkelanjutan.
pemberdayaan sosial ekonomi masyarakat
penyusunan dan pengembanagan masyarakat pesisir dan laut
pemanfaatan pulau-pulau kecil secara optimal
rehabilitasi kerusakan dan pengkayaan lingkungan dan sumberdaya
pengendalian pencemaran yang besumber dari aktifitas manusia
program utama mitigasi bencana alam.
Masyarakat pesisir dalam hal ini pencari ikan / nelayan maupun petwani

tambak keduanya hidup dalam kelompok, khususnya kelompok kerja. Pada fase awal
umumnya kelompok kerja masih sepenuhnya terhimpit dengan kelompok kerja rumah
tangga dalam arti bahwa semua pekerjaan dilakukan oleh tenaga kerja keluarga
rumah tangga nelayan dan dikelompka sebagai nelayan individual. Setelah usaha

9

berkembang, maka akan mempekerjakan tenaga kerja dari luar keluarga sebagai
pekerja tetap (http://id.google.org/ pemanfaatan-sumber-daya,2011).
Indonesia mempunyai potensisektor perikanan yang sangat besar, namun
produksinya baru mencapaisekitar 10 juta ton selama tahun 2009. Indonesia berada
pada urutan ke-11 dalam daftar negara-negera pengekspor produk perikanan di pasar
dunia, dengan nilai ekspor yang diraihnya 1,79 miliar dolar AS. Pangsa pasar ekspor
perikanan Indonesia 1,74 persen dari total ekspor dunia. Negara tujuan ekspor produk
perikanan Indonesia paling dominan Amerika serikat 29,04 persen, diikuti Jepang
16,90 persen, China 3,66 persen, Hongkong 3,14 persen, Singapura 3,05 persen,
Thailand 2,34 persen, Malaysia 2,23 persen, Korea 2,18 persen. Tapi masih ada
sekitar 37,46 potensi perikanan yang belum dimanfaatkan.
Sekitar 70 persen potensi ikan tangkap atau sekitar 600 ribu ton dari 900 ton
total sumber daya ikan tangkap di Sulawesi Selatan belum dimanfaatkan. "Selama ini,
baru sekitar 300 ribu ton lebih per tahun yang dimanfaatkan, sehingga potensi ikan
tangkap ini masih perlu dioptimalkan. pemanfaatan sumber daya laut tersebut harus
tetap mengacu pada peraturan yang ada dan tetap menjaga keseimbangan ekosistem.
Sebagai gambaran, untuk pemanfaatan sumber daya laut, kapal tangkap yang
diperkenankan di lapangan maksimal bertonase 30 ton dan ikan yang diangkut
maksimal 60 persen dari kapasitas angkutnya

C. Pelestarian Sumberdaya Perikanan
Sumberdaya perikanan juga tergolong sumberdaya yang dapat pulih tetapi
dibatasi oleh faktor pembatas alami dan faktor pembatas non alami. Faktor pembatas
alami adalah faktor-faktor penghambat ketersediaan ikan dari ekosistem itu sendiri,

10

seperti ketersediaan makanan, predator, persaingan ruang dan sebagainya. Sedangkan
faktor pembatas non alami adalah faktor-faktor penghambat ketersediaan ikan
disebabkan oleh kegiatan eksploitasi dan pencemaran. Oleh karena adanya faktorfaktor pembatas tersebut maka pengelolaan sumberdaya perikanan harus dilakukan
untuk menjaga kelestariannya.
Upaya

pelestarian

sumberdaya

ikan

dilakukan

melalaui

upaya

domestikasi.Domestikasi sangat perlu dilakukan pengembangbiakannya untuk
memperoleh benih ,baik secara kuantitas maupun kualitas. Agar benih yang
dihasilkan siap untuk ditebar kembali kehabitat aslinya atau benih tersebut digunakan
sebagai benih pada kegiatan budidaya khususnya dijadikanikian konsusmsi atau ikan
hias.untuk keberhasilan pengembanganbiakan perlu ditunjang oleh informasi yang
berkaitan dengan kegiatan pengembangbiakan tersebut seperti nutrisi, patologi,
lingkungan

rekayasa

genetika

serta

teknologi

perkolaman

(http://id.wikipedia.org,2011). Biologi sebagai ilmu memiliki kekhasan tersendiri
dibandingkan denganilmu-ilmu yang lain. Biologi merupakan salah satu ilmu
pengetahuan yang mempelajari makhluk hidup dan kehidupannya dari berbagai aspek
persoalan dan tingkat organisasinya. Produk keilmuan biologi berwujud kumpulan
fakta fakta maupun konsep - konsep sebagai hasil dari proses keilmuan biologi
(Sudjoko, 2001:2). Pembelajaran biologi pada hakikatnya merupakan suatu proses
untuk menghantarkan siswa ke tujuan belajarnya, dan biologi itu sendiri
berperansebagai alat untuk mencapai tujuan tersebut. Biologi sebagai ilmu
dapatdiidentifikasikan melalui objek, benda alam.

BAB III
PEMBAHASAN
3.1 PENGERTIAN

11

A. EKONOMI
a.) Pengertian Ekonomi
Ekonomi adalah sebuah ilmu yang mempelajari tentang bagaimana manusia
mencukupi kebutuhan hidupnya.Ini didasarkan dari asal kata ekonomi yang berasal
dari bahasa Yunani yaitu oikos dan nomos.Oikos adalah rumah tangga dan nomos
berarti ilmu.Dari gabungan kata tersebut, terbentuklah pengertian ekonomi.Dimana
dalam pengertian tersebut, menunjukkan sebuah kondisi yang merujuk pada
pengertian tentang aktivitas manusia.Khususnya pada usaha untuk bisa mengolah
sumber daya yang ada di lingkungan sekitarnya, sebagai alat pemenuh kebutuhan
hidup.
Dalam kajian ilmu pengetahuan, ekonomi dimasukkan ke dalam bagian ilmuilmu sosial.Hal ini karena ekonomi terkait dengan masalah manusia yang merupakan
pokok bahasan dalam kajian ilmu sosial.Ilmu ekonomi sendiri dibagi ke dalam tiga
bidang.
Bidang pertama adalah bidang tata buku atau lebih dikenal dengan nama
akuntansi. Bidang kedua terkait dengan teknik penataan sistem organisasi atau yang
dikenal dengan manajemen.Dan yang ketiga adalah konsep ilmu ekonomi yang
membahas tentang masalah ekonomi negara atau yang dikenal dengan ekonomi
pembangunan.
Bidang akuntansi dan manajemen, digolongkan sebagai ilmu ekonomi
mikro.Sebab, pokok bahasannya lebih terkait pada ruang lingkup perusahaan
semata.Sementara untuk ekonomi pembangunan digolongkan sebagai ekonomi
makro.Hal ini karena kajian bahasan bidang ilmu ekonomi ini lebih bersifat luas dan
terkait dengan kebijakan sebuah negara di bidang ekonomi.Seperti tentang nilai
inflasi, penentuan suku bunga atau juga tentang sistem perekonomian yang
digunakan.
Istilah Dalam Pengertian Ekonomi :

12

Di dalam pengertian ekonomi, terdapat beberapa istilah mendasar yang
banyak digunakan dalam kajian ekonomi. Beberapa istilah tersebut di antaranya
adalah :


Azas Ekonomi. Adalah dasar-dasar yang digunakan dalam pengambilan



keputusan dan kebijakan terkait sektor perekonomian
Faktor Produksi. Di dalam aktivitas ekonomi, terdapat beberapa hal yang



menjadi dasar dalam kegiatan ekonomi tersebut.
Prinsip ekonomi.Ini merupakan dasar manusia dalam melakukan aktivitas
ekonomi, yaitu dengan modal yang minimal menghasilkan keuntungan



optimal.
Sistem ekonomi.Pengertiannya adalah sebuah sistem yang dianut oleh sebuah
negara dalam menentukan kebijakan perekonomian dalam sebuah
negara.Seperti ekonomi liberal, ekonomi sosial dan sistem ekonomi
demokrasi.
Ada berbagai macam sistem ekonomi di dunia ini yang saling berbeda satu

sama lain. Tumbulnya berbagai macam sistem ekonomi yang berbeda tersebt dalam
suatu negara disebabkan oleh beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut adalah sebagai
berikut:


Ada tidaknya campur tangan pemerintah dalam kegiatan ekonomi.



Sistem pemerintahan yang dianut suatu negara.



Kepemilikan negara terhadap faktor-faktor produksi.



Sumber daya yang ada dalam suatu negara, baik sumber daya manusia
maupun sumber daya alam yang dimiliki.

Dari ke-empat faktor tersebut, timbul lah berbagai macam sistem ekonomi,
diantaranya:

13

1. Sistem Ekonomi Tradisional
Sistem ekonomi tradisional adalah suatu sistem ekonomi di mana organisasi
kehidupan ekonomi dijalankan menurut kebiasaan, tradisi masyarakat secara
turun-temurun dengan mengandalkan faktor produksi apa adanya.
o Ciri-ciri sistem ekonomi tradisional


Belum adanya pembagian kerja yang jelas.



Ketergantungan pada sektor pertanian/agraris.



Ikatan tradisi bersifat kekeluargaan sehingga kurang dinamis.



Teknologi produksi sederhana.

o Kebaikan sistem ekonomi tradisonal


Menimbulkan rasa kekeluargaan dan kegotongroyongan
masing-masing

individu

dalam

memenuhi

kebutuhan

hidupnya.


Pertukaran secara barter dilandasi rasa kejujuran daripada
mencari keuntungan.

o Keburukan sistem ekonomi tradisional


Pola pikir masyarakat secara umum yang masih statis.

14



Hasil produksi terbatas sebab hanya menggantungkan faktor
produksi alam dan tenaga kerja secara apa adanya.

2. Sistem Ekonomi Terpusat/Komando (Sosialis)
Sistem ekonomi terpusat adalah sistem ekonomi di mana pemerintah
memegang peranan paling penting atau dominan dalam pengaturan kegiatan
ekonomi. Dominasi dilakukan melalui pembatasan-pembatasan terhadap
kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh anggota masyarakat. Negara yang
menganut sistem ini antara lain : Rusia, RRC, dan negara-negara Eropa Timur
(bekas negara Uni Soviet).
o Ciri-ciri sistem ekonomi terpusat


Kegiatan perekonomian dari produksi, distribusi, dan konsumsi
serta harga ditetapkan pemerintah dengan peraturan negara.



Hak milik perorangan atau swasta tidak diakui, sehingga
kebebasan individu dalam berusaha tidak ada.



Alat-alat produksi dikuasai oleh negara.

o Kebaikan sistem ekonomi terpusat


Pemerintah lebih mudah dalam mengadakan pengawasan dan
pengendalian.



Pemerintah bertanggung jawab sepenuhnya terhadap seluruh
kegiatan ekonomi.

15



Kemakmuran masyarakat merata.



Perencanaan pembangunan lebih cepat direalisasikan.

o Keburukan sistem ekonomi terpusat


Adanya pemasungan daya kreasi masyarakat sehingga hampir
semua inisiatif, inovasi diprakarsai oleh pemerintah.



Adanya pasar gelap yang diakibatkan adanya pembatasan yang
terlalu ketat oleh pemerintah.



Anggota masyarakat tidak dijamin untuk memilih dan
menentukan jenis pekerjaan serta memilih barang konsumsi
yang dikehendaki.



Pemerintah bersifat paternalistis, artinya apa yang telah
diatur/ditetapkan oleh pemerintah adalah benar dan harus
dipatuhi.

3. Sistem Ekonom Liberal (Kapitalis)
Sistem ekonomi liberal adalah suatu sistem ekonomi yang menghendaki
kebebasan yang seluas-luasnya bagi setiap individu untuk melakukan tindakan
ekonomi tanpa campur tangan dari pemerintah. Suatu kondisi di mana
pemerintah benar-benar lepas tangan dalam pengambilan keputusan ekonomi
dalam

istilah

ekonomi

disebut

laissez-faire.

Negara-negara yang menganut sistem ekonomi liberal adalah Amerika

16

Serikat, Inggris, Perancis, Belgia, Irlandia, Swiss, Kanada, dan Indonesia yang
pernah menganut sistem ekonomi liberal pada tahun 1950-an.
o Ciri-ciri sistem ekonomi liberal


Diakuinya

kebebasan

pihak

swasta/masyarakat

untuk

melakukan tindakantindakan ekonomi.


Diakuinya kebebasan memiliki barang modal (barang kapital).



Dalam melakukan tindakan ekonomi dilandasi semangat untuk
mencari keuntungan sendiri.

o Kebaikan sistem ekonomi liberal


Adanya persaingan sehingga mendorong kemajuan usaha.



Campur tangan pemerintah dalam bidang ekonomi kecil
sehingga mendorong kesempatan lebih luas bagi pihak swasta.



Produksi didasarkan pada permintaan pasar atau kebutuhan
masyarakat.



Pengakuan hak milik oleh negara mendorong semangat usaha
masyarakat.

17

o Keburukan sistem ekonomi liberal


Adanya praktik persaingan tidak sehat, yaitu penindasan pihak
yang lemah.



Persaingan tidak sehat dapat menimbulkan monopoli yang
merugikan masyarakat.



Timbulnya praktik yang tidak jujur yang didasari mengejar
keuntungan yang sebesar-besarnya, sehingga kepentingan
umum dikesampingkan.

4. Sistem Ekonomi Campuran
Sistem ekonomi campuran yaitu suatu sistem ekonomi di mana di satu sisi
pemerintah memberikan kebebasan kepada masyarakat untuk berusaha dalam
melakukan kegiatan ekonomi, tetapi disisi lain pemerintah ikut campur tangan
dalam perekonomian yang bertujuan menghindari penguasaan secara penuh
dari segolongan masyarakat terhadap sumber daya ekonomi.
o Ciri-ciri sistem ekonomi campuran


Adanya pembatasan pihak swasta oleh negara pada bidangbidang yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh
negara.



Mekanisme kegiatan ekonomi yang terjadi di pasar adalah
campur

tangan

pemerintah

dengan

berbagai

kebijakan

ekonomi.

18



Hak milik perorangan diakui tetapi penggunaannya tidak boleh
merugikan kepentingan umum.

o Kebaikan sistem ekonomi campuran


Sektor ekonomi yang dikuasai oleh pemerintah lebih bertujuan
untuk kepentingan masayarakat.



Hak individu/swasta diakui dengan jelas.



Harga lebih mudah untuk dikendalikan.

o Keburukan sistem ekonomi campuran


Peranan pemerintah lebih berat dibandingkan dengan swasta.



Timbulnya KKN (korupsi, kolusi, dan nepotisme) dalam
pemerintah karena banyak sektor-sektor produksi yang lebih
menguntungkan pihak pemerintah sedangkan sedikit sekali
pengawasannya.

b. Fungsi ekonomi
Dari berbagi sistem ekonomi yang ada di dunia ini mempunyai fungsi dalam
perekonomian, di antaranya adalah sebagai berikut.Menyediakan perangsang untuk
berproduksi.Menyediakan cara/metode untuk mengkoordinasi kegiatan individu

19

dalam suatu perekonomian.Menyediakan mekanisme tertentu agar pembagian hasil
produksi di antara anggota masyarakat dapat terlaksana sebagaimana mestinya.
Masalah dalam Ilmu Ekonomi
1. Saling ketergantungan;
Merupakan sifat manusia yang merupakan makhluk sosial dimana manusia tidak bisa
hidup sendiri melainkan dengan bantuan orang lain;
2. Harga
Nilai kelangkaan suatu barang dan biasanya menggunakan suatu media yang disebut
uang;
3. Konflik
Timbul persaingan akibat kelangkaan terkadang kekuasaan berperan;
4. Kebebasan
Kelangkaan dan konflik, perlu aturan untuk menyelesaikan masalah.
Penggolongan Ilmu Ekonomi
1. Ilmu Ekonomi Mikro yaitu mempelajari perilaku individu manusia dalam rangka
memenuhi kebutuhannya. Aspek analisanya meliputi ;
a.
b.
c.
d.
e.
f.
2.

Analisa biaya/manfaat;
Teori permintaan dan penawaran;
Elastisitas;
Model-model pasar;
Indistri;
Teori produksi, dll.

Ilmu ekonomi Makro yaitu mempelajari perilaku masyarakat (negara/bangsa)

dalam rangka memenuhi kebutuhannya (agregat). Aspek analisanya meliputi
pendapatan nasional, neraca pembayaran, kesempatan kerja; inflasi dan investasi dll.
B . BIOLOGI
b.) pengertian biologi

20

“Biologi” pasti sobat sudah tidak asing dengan kata tersebut.Ya, biologi merupakan
ilmu yang sangat penting di bumi ini.Biologi adalah ilmu pengetahuan alam yang
mempelajari tetang kehidupan di dunia dari segala aspek, baik itu tentang makhluk
hidup,

lingkungan,

maupun

interaksi

antara

makhluk

hidup

dengan

lingkungannya.Oleh karena itu, tidak jarang ditemukan berbagai hal luar biasa yang
disebut keajaiban saat mempelajari ilmu ini.Pembelajaran dari ilmu biologi yang
diterapkan di dunia saat ini merupakan hasil penilitian dari para ilmuan, dan hasil ini
dapat dibuktikan serta tidak melenceng dari faktanya.Saat ini perkembangan biologi
yang didukung oleh kemajuan teknologi telah melahirkan banyak cabang ilmu
pengetahuan lainnya. Tahuukah sobat apa penyebabnya? Jika tidak, langsung saja
baca yang di bawah ini.
Perkembangan ilmu biologi dari masa ke masa semakin luas, namun itu tidak terlepas
dari pengaruh ilmu lainnya.Mengapa? Karena ilmu biologi juga berkaitan dengan
ilmu lain, seperti fisika,kimia, dan lainnya. Nah perpaduan ini merupakan salah satu
aspek yang memicu lahirnya cabang ilmu baru, karena lahirnya penelitian-penelitian
yang baru.Nah, apakah penjelasan tentang biologi di atas belum cukup buat sobat?
Mungkin terlalu singkat kali ya?Agar sobat terus berada di sini lama-lama. Saya akan
membahas mengenai beberapa hal lebih detai tentang biologi, yaitu tentang
karakteristik ilmu biologi,keterkaitan biologi dengan ilmu lainnya, Cabang biologi,
serta manfaat dan bahaya biologi. Langsung saja ya.
A.Karakteristik Ilmu biologi
Kata Biologi berasal dari bahasa yunani, yaitu bio yang berarti hidup dan logos yang
berarti ilmu pengetahuan.Sehingga kita dapat mengartikan bahwa biologi merupakan
ilmu pengetahuan yang mempelajari dan mengkaji tentang kehidupan.Objek kajian
biologi berupa benda-benda yang dapat ditangkap oleh alat indra manusia dan oleh
alat bantu (contohnya mikroskop).
B.Keterkaitan Biologi dengan Ilmu Lain

21

Seperti dalam penjelasan di atas, biologi bukanlah ilmu yang berdiri sendiri, karena
biologi juga merupakan cabang dari Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).Layaknya
manusia yang saling membantu agar tetap hidup, ilmu biologi dan ilmu lainnya dapat
saling menolong agar menghasilkan pengetahuan yang bermanfaat bagi kehidupan.
Bukti nyata dari hal ini adalah mikroskop yang menjadi jiwa dari biologi ditemukan
berdasarkan prinsip fisika(cabang ilmu biologi lainnya).Nah, oleh karena itu kita
tidak dapat menolak lagi bahwa biologi bukanlah ilmu yang dapat berdiri sendiri.
Cabang Biologi
Pernyataan pada pendahuluan tadi akan di buktikan pada point ini.Biologi yang
berkembang sesuai ilmu teknologi, menghasilkan ribuan penumuan dalam proses
penelitiannya. Dengan bantuan teknologi ruang lingkup biologi menjadi semakin luas
dan melahirkan banyak cabang untuk memudahkan kita membedakan objek kajian
biologi.Beberapa cabag biologi tersebut adalah
·

Morfologi

:Bentuk luar tubuh makhluk hidup

·

Anatomi

:Bagian dalam tubuh makhluk hidup

·

Histologi

:Jaringan

·

Genetika

·

Organologi :Organ

·

Sitologi

·

Embriologi

·

Botani

:Tumbuhan

·

Zoologi

:Hewan

·

Bakteriologi :Bakteri

:Pewarisan Sifat

:Sel
:Embrio

22

·

Mikologi

:Jamur

Dan masih banyak lagi cabang ilmu biologio lain.
b. Manfaat dan Bahaya Biologi
Seperti yang kita ketahui bahwa kemajuan teknologi jika dipadukan dengan ilmu
biologi akan memberikan sangat banyak manfaat bagi kehidupan manusia. Jika
demikian Kenapa Masih Banyak kerugian dari kemajuan bioteknologi ini? Untuk
menjawab pertanyaan tersebut mari simak penjelasan di bawah ini.

Setiap orang memiliki kepribadian yang berbeda, oleh karena itu tindakan yang
dilakukan juga berbeda pula.Ada manusia yang bertindak dan menghasilkan manfaat,
namun ada pula manusia yang bertindak hanya untuk kepentingan dirinya sendiri
saja, tanpa memikirkan dampaknya terhadap makhluk hidup lainnya.Hal ini didorong
karena adanya sifat keserakahan. Pada intinya sifat manusia dapat berpengaruh pada
kelestarian alam, jadi dapat kita simpulkan bahwa “Ilmu biologi akan bermanfaat
atau malah menjadi bahaya itu tergantung kepada pribadi yang menggunakannya.”

Dalam perkembangan lebih lanjut, Biologi tidak berdiri sendiri.Sebagai suatu contoh
Biologi berkembang pesat dengan ditemukannya berbagai alat yang bekerja
berdasarkan prinsip Fisika, seperti mikroskop.Ini menunjukkan bahwa Biologi
berhubungan erat dengan Fisika.Demikian juga dengan peristiwa pencernaan yang
menggunakan berbagai enzim, pertumbuhan yang dipngaruhi oleh produksi dan
fungsi hormon.Ini juga membuktikan bahwa Biologi berkaitan erat dengan Kimia.
Persoalan Biologi dapat timbul dari berbagai tingkatan organisasi kehidupan mulai
dari tingkat molekuler, seluler, jaringan, organ, system organ, individu, populasi,
ekositem, bioma hingga biosfer. Persoalan tersebut dapat dikaji dari berbagai disiplin

23

ilmu cabang Biologi, bahkan ilmu lain. Oleh karena itu, Biologi memiliki peranan
penting dalam kehidupan dan kelangsungan hidup suatu makhluk hidup.
Berbagai peranan Biologi bagi kehidupan diantaranya seseorang yang memahami
Biologi akan bersikap dan bertindak berbeda dalam mengahadapi suatu permasalahan
kehidupan dibandingkan orang yang tidak memiliki pemahaman Biologi. Banyak
ditemukannya organisme penyebab penyakit seperti diare, TBC, tifus, demam
berdarah,hingga AIDS oleh para ahli Biologi. Penemuan-penemuan penyakit ini akan
memudahkan dalam penanggulangan, pengobatan, dan pencegahannya.
Penggunaan lahan tepi pantai untuk pertanian jenis tanaman padi yang tahan air
garammerupakan salah satu hasil pemanfaatan penelitian Biologi. Penemuan varietas
baru melalui kawin silang, teknik radiasi, serta kultur jaringan sebagai bukti adanya
pemanfaatan Biologi di bidang pertanian. Biologi juga mempelajari tentang
penjagaan dan pelestarian flora dan fauna. Di antaranya dengan pendataan berbagai
spesies yang ada di dunia. Penggunaan ini berguna untuk mengetahui jumlah spesies
sehingga dapat ditentukan tingkat keberadaanya. Selain itu, juga mempelajari
perilaku hewan dan tumbuhan mengenai makanan, tempat hidup, dan perilaku
kawinnya ini bertujuan untuk menjaga kelestaian dan keberadaannya di muka bumi.
Dengan Biologi kita pelajaran bagaimana cara menjaga lingkunan dengan baik dan
benar.Pada bidang perikanan, pemanfaatan Biologi adalah sebagai landasan
pengetahuan (basic science) dalam usaha pembudidayaan ikan-ikan atau hewan laut
lainnya yang telah diketahui memiliki nilai gizi tinggi (yaitu sebagai sumber protein
hewani) dan bernilai ekonomis.Selain itu, Biologi juga dapat dijadikan landasan
pengetahuan dalam penelitian-penelitian lain yang lebih luas lingkupnya, yakni pada
lingkup ekosistem perairan laut dan pantai.
Ikan, baik ikan yang hidup di air tawar maupun yang hidup di laut, merupakan
organisme air yang dapat dimanfaatkan manusia sebagai salah satu bahan pangan,
karena diketahui kandungan proteinnya sangat tinggi.Selain itu, ikan-ikan yang
bentuk ataupun permukaan tubuhnya tampak menarik dapat dijadikan hiasan dalam
sebuah akuarium.

24

Adapun pemanfaatan Biologi dalam bidang perikanan tampak antara lain dalam
upaya pembudidayaan ikan, juga dalam usaha pelestarian ekosistem perairannya.
Pembudidayaan ikan yang telah banyak dilakukan yakni dalam (1) pembuatan
tambak-tambak, karamba jala apung (kajapung), maupun rumpon, serta (2)
pelestarian terumbu karang, mangrove, hutan bakau ,dan lamun.
Pada tambak-tambak, usaha pembudidayaan ikan-ikan yang diketahui bernilai gizi
tinggi atau yang bernilai ekonomis adalah dengan dilakukannya pemijahan.Dengan
teknik pemijahan dalam tambak-tambak, spermatozoa dan sel telur dari ikan jantan
dan ikan betina, dapat dengan mudah bertemu menjadi zigot, tanpa harus terganggu
oleh arus air laut. Selain itu telur-telur yang dihasilkan juga akan terhindar dari para
pemangsa/predatornya, sehingga besar kemungkinannya telur-telur itu akan menetas
dan menjadi ikan. Contoh pemanfaatan Biologi lainnya dalam bidang ini adalah
dengan diketemukannya manfaat daun singkong yang ternyata dapat dijadikan pakan
tambahan bagi ikan nila merah sehingga dapat mempercepat pertumbuhan ikan
tersebut.
Melalui penelitian-penelitian dalam bidang Biologi juga diketahui bahwa manfaat
hutan bakau, mangrove, serta lamun adalah penting dalam ekosistem pantai.Selain
berperan sebagai produsen, ketiga macam ekosistem tersebut diketahui juga memiliki
fungsi fisik.Fungsi fisik tersebut adalah; dengan adanya hutan bakau, mangrove dan
lamun, energi hempasan gelombang laut yang masuk ke pantai dapat tertahan atau
berkurang, dengan demikian dapat mencegah abrasi (erosi daratan akibat pasang surut
air laut).Selain itu, ketiga jenis ekosistem pantai tersebut diketahui berperan sebagai
penyaring sedimen/lumpur dari daratan, hal ini sangatlah penting bagi ekosistem
terumbu karang, karena terumbu karang memerlukan perairan yang jernih.

BAB IV
PEMBAHASAN

25

4.1. Hubungan biologi dengan ilmu perikanan
Negara kita terkenal kaya akan berbagai sumber daya alamnya. Berbekal
pengetahuanBiologi kita akan mengetahui bagaimana mengelola sumber-sumber daya
alam tersebut secara bijaksana, agar berdaya guna dan berhasil guna, baik untuk
generasi sekarang maupun yang akandatang. Kurangnya pengetahuan akan Biologi
atau kurangnya sikap yang bijaksana dalammengeksploitasi sumber daya alam, dapat
mengancam keseimbangan dan kelestarian alam kitasendiri di masa datang.Ilmu
Biologi adalah ilmu yang mempelajari makhluk hidup dan segala aspeknya.
TujuanMempelajari Biologi adalah untuk mengetahui lebih banyak mengenai diri kita
dan tempat dimanaada kehidupan baik hewan maupun tumbuhan dalam semua aspek
kehidupan. Didalam memahami perkembangan Biologi, Ilmu Biologi berkedudukan
sangat penting karena ilmu Biologi merupakanMurni (Pure Science) yang mendasari
Ilmu lainnya, yang dapat berperan dalammengembangkan ilmu terapan yang
bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan manusia sepertiKedokteran, Gizi dan
Kesehatan/Higiene, Pertanian, Peternakan, Perikanan, serta Bioteknologi.Dalam ilmu
Perikanan pengetahuan Biologi dasar sangatlah bermanfaat. pemanfaatanBiologi
dalam bidang Perikanan adalah sebagai landasan pengetahuan (basic science )dalam
usaha pembudidayaan ikan-ikan atau hewan laut lainnya yang telah diketahui
memiliki nilai gizi tinggi( y a i t u s e b a g a i s u m b e r p r o t e i n h e w a n i ) d a n
b e r n i l a i e k o n o m i s . S e l a i n i t u , B i o l o g i j u g a d a p a t dijadikan landasan
pengetahuan dalam penelitian-penelitian lain yang lebih luas lingkupnya, yakni pada
lingkup ekosistem perairan laut dan pantai. Ikan yang hidup di air tawar maupun yang
hidup dilaut, merupakan organisme air yang dapat dimanfaatkan manusia sebagai
salah satu bahan pangan,karena diketahui kandungan proteinnya sangat tinggi. Selain
itu, ikan-ikan yang bentuk ataupun permukaan tubuhnya tampak menarik dapat
dijadikan hiasan dalam sebuah akuarium. Adapun pemanfaatan Biologi dalam bidang
perikanan tampak antara lain dalam upaya pembudidayaan ikan, juga dalam usaha
pelestarian ekosistem perairannya. permasalahan perikanan banyak terfokus
padamaksimisasi hasil tangkapan dengan mengabaikan faktor produksi dan biaya

26

yang digunakan dalam perikanan. Melalui penelitian-penelitian dalam bidang Biologi
juga diketahui bahwa manfaat hutan bakau, mangrove, serta lamun adalah penting
dalam ekosistem pantai.Selain berperan sebagai produsen, ketiga macam ekosistem
tersebut diketahui juga memiliki fungsi fisik. Fungsi fisik tersebut adalah; dengan
adanya hutan bakau, mangrove dan lamun, energi hempasan gelombanglaut yang
masuk ke pantai dapat tertahan atau berkurang, dengan demikian dapat mencegah
abrasi(erosi daratan akibat pasang surut air laut) . S e l a i n i t u , k e t i g a j e n i s
ekosistem

pantai

t e r s e b u t diketahui

berperan

sebagai

penyaring

sedimen/lumpur dari daratan, hal ini sangatlah penting bagiekosistem terumbu
karang, karena terumbu karang memerlukan perairan yang jernih.

Pada tambak-tambak, usaha pembudidayaan ikan-ikan yang diketahui bernilai gizi
tinggiatau yang bernilai ekonomis adalah dengan dilakukannya pemijahan.Dengan
teknik pemijahandalam tambak-tambak, spermatozoa dan sel telur dari ikan jantan
dan ikan betina, dapat denganmudah bertemu menjadi zigot, tanpa harus terganggu
oleh arus air laut. Selain itu telur-telur yangdihasilkan juga akan terhindar dari para
pemangsa/predatornya, sehingga besar kemungkinannyatelur-telur itu akan menetas
dan menjadi ikan. Contoh pemanfaatan Biologi lainnya dalam bidangini adalah
dengan diketemukannya manfaat daun singkong yang ternyata dapat dijadikan
pakantambahan bagi ikan nila merah sehingga dapat mempercepat pertumbuhan ikan
tersebut.Perkembangan bioteknologi dan Biologi molekuler saat ini adalah
ditemukannya beberapateknik rekayasa genetika seperti; teknik transfer nukelus,
pemotongan dan penyambungan gen, sertateknik penyisipan gen. Teknik-teknik ini
sudah diaplikasikan untuk keperluan bidang Perikanan, peternakan, pertanian, dan
kedokteran, melalui kloning.Reproduksi adalah naluri setiap organisme untuk
beranak-pinak. Secara umum diketahui bahwa ikan memperbanyak diri secara
seksual dengan bertelur. Meskipun demikian, tidak bisadipungkiri, dijumpai beberapa
variasi dari cara bertelur ikan tersebut.Apakah itu suatu penyimpangan??Tentunya
bukan.Reproduksi ikan diawali dengan bercampurnya spermatozoid dari ikan jantan

27

dengan telur (ovum) dari ikan betina sehingga menghasilkan telur yang
dibuahi.Selanjutnya telur ini akanmengalami pembelahan sel berulang-ulang,
berkembang dan akhirnya membentuk individu baru.Pada sebagian besar ikan, betina
dan jantan merupakan individu terpisah.Akan tetapi pada beberapa fimili, seperti
Sparidae dan Serranidae, jantan dan betinanya bisa terdapat pada satu invidusehingga
mereka

dapat

melakukan

pembuahan

sendiri.Fenomena

ini

dikenal

sebagaihermaphroditic. Pada hermaphroditik, telur dan sperma sama-sama dihasilkan
(baik pada waktu bersamaan, maupun berbeda), selanjutnya mereka “kawin” dengan
jenis hermaprodit lainnya.Pembuahan sendiri secara eksternal bisa terjadi pada ikan
hermaphrodit yang akan mengeluarkantelur dan sperma secara simultan. Pada jenis
hermaphrodit yang lain pembuahan internal sendiri juga dapat berlangsung. Proses
reproduksi pada sebagian besar ikan hias, pada umumnya berlangsung melalui
pembuahan telur yang terjadi di luar tubuh ikan. Dalam hal ini, ikan jantan dan betina
akan saling mendekat satu sama lain kemudian si betina akan mengeluarkan
t e l u r . Selanjutnya si jantan akan segera mengeluarkan spermanya, lalu sperma dan
telur ini bercampur didalam air. Cara reproduksi demikian dikenal sebagai oviparus,
yaitu telur dibuahi dan berkembangdi luar tubuh induk ikan. Selain oviparus, dikenal
pula cara reproduksi lain, yaitu ovoviviparus dan

viviparus. Ovoviviparus merupakan suatu cara reproduksi dimana embrio ikan
berkembang didalam tumbuh induk betina akan tetapi tidak mendapatkan suplai
makanan dari induk tersebut.Dalam hal ini tidak ada transfer makanan dari induk ke
embrio. Dengan kata lain induk hanyam e m b e r i p e r l i n d u n g a n s a j a , t a p i
t i d a k m e m b e r i m a k a n . C a r a r e p r o d u k s i d e m i k i a n d i j u m p a i misalnya
pada beberapa jenis Charasin seperti Corynopoma riisei . Pada saat kawin si jantan
akanmendekatkan diri pada si betina selama beberapa saat kemudian akanmelepaskan
paket-paketsperma kedalam saluran telur (oviduct) si betina. Si betina selanjutnya
akan dapat menghasilkantelur-telur yang dibuahi selama beberapa bulan, tanpa perlu
kawin lagi.Viviparus adalah suatu cara reproduksi yang kurang lebih mirip dengan

28

proses reproduksiyang terjadi pada mamalia. Dalam proses ini struktur menyerupai
plasenta (ari-ari) akan terbentuk dan telur yang dibuahi selanjutnya akan
mendapatkan makanan dari induk ikan melalui plasentatersebut. Pada famili
Enbitocidae, misalnya, embrio ikan akan mendapatkan makanan dari induknyahingga
tumbuh dan mencapai ukuran 1.75 inchi. Baru kemudian dilahirkan. Ikan jantan
yangdilahirkan biasanya akan sudah dalam keadaan matang seksual. Pada
Heterandria formosa dapatdijumpai sejumlah embrio dengan usia berbeda dalam
rongga ovarianya. Prosesnya didahuluidengan lepasnya telur matang dari ovari
kedalam rongga ovaria secara bertahap, kemudian dibuahioleh paket sperma yang
sudah ada disana. Bayi-bayi ikan kemudian akan dilahirkan 2 – 3 ekor setiap hari,
selama periode 1- 2 minggu.Dalam kasus ovoviviparus dan viviparus, ikan betina
dapat menyimpan paket sperma hinggaselama 8 – 10 bulan. Selain itu pada beberapa
kasus, seekor ikan betina bisa juga menyimpansperma dari beberapa jantan sekaligus.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa ditinjaudari cara reproduksinya
ikan dapat dibagi menjadi golongan bertelur (egg layer) atau oviparus dangolongan
“melahirkan” (live bearer). Golongan “melahirkan” ini terdiri dari ovoviviparus
danviviparus. Sedangkan dari proses reproduksinya dapat digolongkan menjadi
heteroseksual,hermaphroditik, dan parthenogenetik.
4.2 HUBUNGAN SUMBER DAYA LAUT DENGAN BIOLOGI
Fokus pengembangan ekonomi di Indonesia bergerak dari sumberdaya terrestrial ke
sumberdaya laut dan pesisir dalam PJP II (1993-2018). Pergeseran itu sendiri
didukung oleh fakta bahwa : (1) 63% (3.1 juta km) dari wilayah Indonesia adalah
lautan yang kaya akan sumberdaya alam, dan (2) sumberdaya daratan akan semakin
bekurang dan sulit untuk dikembangkan. Pengalaman dalam pengembangan sumber
daya pesisir dan laut selama PJP I (1967-1992) menghasilkan tidak hanya
pertumbuhan ekonomi tetapi juga degradasi sumberdaya alam.
Di wilayah pesisir degradasi akan sampai pada level yang mengancam kelangsungan
ekosistem pesisir dan laut untuk mensupport pengembangan ekonomi Indonesia

29

kedepan.

Meskipun

terjadi

degradasi

lingkungan,

Indonesia

tidak

dapat

menghentikan pembangunan sumberdaya pesisir dan laut karena Negara ini masih
membutuhkan pertumbuhan ekonomi untuk mencapai masyarakat yang makmur.
Tantangan untuk manajer dan perencana pesisir di Indonesia sekarang adalah
mengembangkan sumberdaya pesisir dan laut untuk mencapai manfaat yang
maksimum dan saat yang bersamaan merawat kapasitas lestari dari ekosistem, tidak
berarti melebihi daya dukung ekosistem (Dahuri, 1998).
Wilayah pesisir adalah suatu wilayah peralihan antara daratan dan lautan (Dahuri
dkk., 2004). Wilayah pesisir merupakan daerah yang memiliki fungsi sangat
penting, karena menyediakan berbagai sumberdaya alam (SDA) baik yang dapat
pulih (renewable resource) maupun sumberdaya alam yang tidak dapat 2 pulih (non
renewable resource). Menurut Mulyadi (2005), sumberdaya yang dapat pulih terdiri
atas : hutan mangrove, terumbu karang, padang lamun dan rumput laut serta
sumberdaya perikanan laut. Hutan mangrove merupakan ekosistem utama pendukung
kehidupan yang penting di wilayah pesisir. Sumberdaya tidak dapat pulih meliputi
seluruh mineral dan geologi, juga memiliki berbagai macam jasa lingkungan yang
sangat potensial bagi kepentingan pembangunan dan bahkan kelangsungan hidup
manusia. Jasa-jasa lingkungan yang dimaksud meliputi fungsi kawasan pesisir dan
lautan sebagai tempat rekreasi dan pariwisata, media transportasi dan komunikasi,
sumber energi, sarana pendidikan dan pelatihan, pertahanan dan keamanan, pengatur
iklim, kawasan perlindungan.
Dengan terbatasnya luas lahan dan sumberdaya di daratan serta meningkatnya jumlah
penduduk, maka banyak kegiatan pembangunan dialihkan dari daratan ke arah pesisir
dan lautan. Sehubungan dengan semakin banyaknya pembangunan yang dilaksanakan
oleh pemerintah, swasta dan masyarakat yang mengambil tempat di wilayah pesisir,
antara lain untuk budidaya perikanan, pelabuhan, pariwisata, industri dan perluasan
kota, maka sering timbul adanya konflik. Konflik dalam pemanfaatan sumberdaya
oleh berbagai sektor yang terjadi pada lokasi yang sama, pada akhirnya menimbulkan
kerusakan ekosistem seperti erosi, pencemaran lingkungan dan degradasi lahan.

30

Pengelolaan kawasan yang bersifat sektoral yang hanya bertujuan untuk
memaksimumkan produksi tanpa memperhitungkan keterbatasan daya dukung dan
daya tampung lingkungan serta keterbatasan kemampuan daya asimilasinya, maka
akan memicu terjadinya degradasi lingkungan dan menurunnya nilai sumberdaya
alam itu sendiri.
Oleh karena itu dalam pengelolaan pembangunan wilayah pesisir diperlukan
keterpaduan

dalam

perencanaannya

agar

sumberdaya

bersangkutan

terjaga

keberlanjutannya. Kegiatan pembangunan di kawasan pesisir dan daratan yang antara
lain meliputi pemanfaatan sumberdaya lahan, selain memberikan dampak lingkungan
yang positif juga memberikan dampak yang negatif. Hal positif dari perubahan itu
adalah kemajuan yang dirasakan oleh masyarakat, melalui peningkatan ekonomi.
Sedangkan dampak negatif dari perubahan itu adalah tingginya tingkat erosi tanah,
timbulnya pencemaran yang mengakibatkan lingkungan menjadi terdegradasi yang
berdampak pada perubahan keseja