TEKNIK LABORATORIUM PERALATAN UMUM DAN
LAPORAN
PRAKTIKUM TEKNIK LABORATORIUM
“PERALATAN UMUM DAN KHUSUS”
Disusun oleh :
Nama
:
TESA MANISA
NIM
:
F1071131025
Semester :
II –A (REG A)
Kelompok :
4
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2014
A. Pendahuluan
Laboratorium merupakan tempat untuk melaksanakan eksperimen, penelitian maupun
pengajaran. Untuk memantu melakukan hal tersebut, diperlukan peralatan laboratorium.
Peralatan laboratorium ini tentunya memiliki jenis dan fungsi yang berbeda antara satu dan
lainnya. Selain itu, antara peralatan laboratorium ini terbuat dari bahan yang berbeda,
sehingga cara penggunaan, perlakuan maupun penyimpanannnya harus hati-hati. Agar
peralatan tersebut tidak mudah pecah ataupun rusak.
Oleh karena itu, diperlukan keterampilan untuk mengidentifikasi dan mengkategorikan
setiap peralatan tersebut. Dan juga kita harus mengetahui fungsi dari alat-alat laboratorium
dan memahami cara penggunaannya, agar tidak terjadi kesalahan dalam penggunaaan nya dan
eksperimen berjalan lancar. Untuk itulah, diperlukan keterampilan mengenai penggolongan
peralatan laboratorium yang bersifat umum, khusus atau umum-khusus.
Pada dasarnya setiap alat memiliki nama yang menunjukkan kegunaan alat, prinsip
kerja atau proses yang berlangsung ketika alat digunakan. Beberapa kegunaan alat dapat
dikenali berdasarkan namanya.Penamaan alat-alat yang berfungsi mengukur biasanya diakhiri
dengan kata meter seperti thermometer,hygrometer dan spektrofotometer,dll. Alat-alat
pengukur yang disertai dengan informasi tertulis, biasanya diberi tambahan “graph” seperti
thermograph,barograph ( Widiatmoko, 2008).
Peralatan laboratorium seperti autoklaf, mesin cuci kaca, lemari es, dan komputer
account untuk sebagian besar penggunaan energi di laboratorium. Namun, karena kurangnya
data pengukuran beban peralatan untuk laboratorium, desainer sering menggunakan perkiraan
berdasarkan "papan nama" Data dinilai, atau asumsi desain dari proyek-proyek sebelumnya.
Akibatnya, banyak peralatan puncak sering dibesar-besarkan. Hal ini mengakibatkan sistem
kebesaran HVAC, peningkatan biaya konstruksi awal, dan peningkatan penggunaan energi
akibat inefisiensi di operasi bagian-beban rendah. Panduan praktek terbaik ini pertama
menyajikan masalah over-sizing dalam praktek khas, dan kemudian menjelaskan bagaimana
strategi praktek terbaik mendapatkan perkiraan yang lebih baik dari beban peralatan dan
sistem HVAC kanan ukuran, menghemat biaya konstruksi awal serta biaya energi daur-hidup (
Wilskin, 2000).
Pengenalan alat-alat laboratorium penting dilakukan untuk keselamatan kerja saat
melakukan penelitian. Alat-alat laboratorium biasanya dapat rusak atau bahkan berbahaya jika
penggunaannya tidak sesuai dengan prosedur. Laboratorium merupakan tempat yang memiliki
bermacam-macam alat yang digunakan untuk penelitian, dari yang sederhana, seperti alat-alat
dari gelas, sampai kepada alat yang cukup besar, seperti inkubator ataupun alat lainnya. Alatalat sederhana di laboratorium tersebut ada yang terbuat dari kaca, plastik, karet, kuarsa,
platina, logam, dan lain-lain. Peralatan tersebut ada yang berfungsi sebagai wadah, alat bantu,
dan lain-lain.
Mahasiswa akan diperkenalkan dan diajarkan macam dan cara menggunakan alat-alat yang
umum dipakai dalam praktikum. Pentingnya dilakukan pengenalan alat-alat laboratorium
adalah agar dapat diketahui fungsi maupun penjelasan lainnya tentang alat tersebut dengan
baik dan benar, sehingga kesalahan prosedur pemakaian alat dapat diminimalisasi sedikit
mungkin. Hal ini penting supaya saat melakukan penelitian, data yang diperoleh akan benar
pula, data-data yang tepat akan meningkatkan kualitas penelitian seseorang, selain itu dengan
mempelajari macam dan fungsi peralatan yang ada diharapkan mahasiswa akan mahir dan
terampil dalam penggunaan alat tersebut sehingga praktikum maupun penelitian akan berjalan
dengan lebih lancar ( Setiawati, 2002).
Dalam sebuah praktikum, praktikan diwajibkan mengenal dan memahami cara kerja
serta fungsi dari alat-alat yang ada dilaboratorium. Selain untuk menghindari kecelakaan dan
bahaya, dengan memahami cara kerja dan fungsi dari masing-masing alat, praktikan dapat
melaksanakan praktikum dengan sempurna (Walton, 1998).
Pengenalan alat-alat ini meliputi macam-macam alat, mengetahui nama-namanya,
memahami bentuk, fungsi, serta cara kerja alat-alat tersebut. Setiap alat dirancang atau dibuat
dengan bahan-bahan yang berbeda satu sama lain dan mempunyai fungsi yang sangat spesifik.
Kebanyakan peralatan untuk percobaan–percobaan di dalam laboraturium terbuat dari gelas.
Meskipun peralatan-peralatan tersebut telah siap dipakai, tetapi di dalam pemasangan alat
untuk suatu percobaan kadang kala diperlukan sambungan-sambungan dengan gelas atau
membuat peralatan khusus sesuai kebutuhan (Imamkhasani, 2000).
Dalam penggunaannya ada alat-alat yang bersifat umum dan ada pula yang khusus.
Peralatan umum biasanya digunakan untuk suatu kegiatan reparasi, sedangkan peralatan
khusus lebih banyak digunakan untuk suatu pengukuran atau penentuan. Penggunaan dan
pengembangan alat-alat mikroskopik, kultur murni, metode molekuler dan immunologis
memungkinkan peneliti melakukan pengujian yang pada akhirnya berhasil membuat temuan-
temuan baru dibidang ilmu pengetahuan. Dalam laboratorium, terdapat berbagai macam alatalat yang menunjang praktikan untuk melakukan riset mereka. Dikarenakan luasnya cakupan
laboratorium itu sendiri, maka laboratorium dibagi menjadi beberapa bagian sesuai dengan
pembagian ilmu saat ini, seperti Laboratorium Kimia Fisika, Laboratorium Biokimia,
Laboratorium Mikrobiologi, dsb.
Alat-alat dalam laboratorium umum dapat dibagi menjadi:
1. Alat-alat yang terbuat dari gelas
2. Alat-alat sterilisasi
3. Mikroskop
4. Alat-alat lain.
(Balbach ,1996).
Tujuan dari praktikum kali ini adalah untuk menunjukan alat-alat
yang digunakan secara umum dan khusus serta dapat menjelaskan fungsi
dari alat-alat baik yang bersifat umum maupun khusus. Alat-alat umum
biasanya digunakan dalam bidang biologi maupun bidang kimia. oleh
karena itu kita harus bisa membedakan yang mana alat-alat yang
tergolong umum maupun khusus. Karena, biasanya alat-alat umum
ataupun khusus ada yang mudah pecah. Dan rumusan masalahnya adalah
sebagai berikut: Apa itu peralatan umum, khusus dan umum-khusus?, Apa saja contoh
peralatan umum, khusus dan umum-khusus?, Apa yang membedakan antara peralatan umum,
khusus dan umum-khusus?, Apa saja kelebihan dan kekurangan dari peralatan umum, khusus
dan umum-khusus?
B. Metodologi
Praktikum Teknik laboratorium yang berjudul “Peralatan umum dan khusus”
ini diselenggarakan pada hari Rabu, tanggal 23 April 2013 di Ruang Laboratorium 1
Pendidikan Biologi FKIP UNTAN. Pada praktikum ini dibutuhkan alat-alat yang akan di
identifikasi baik itu fungsinya ataupun tergolong alat umum atau khusus seperti : Gelas ukur,
gelas kimia, batang pengaduk, corong kaca, Erlenmeyer, tabung reaksi, spatula, kaca arloji,
pipet tetes, labu ukur, jarum oase, thermometer, botol reagen, bucher, pipet ukur, pH meter,
bak bedah, rak tabung reaksi,penjepit tabung reaksi, mortal dan alu, plat tetes, kawat kasa,
kaki tiga, Bunsen, klem, statif, crucible, penyikat tabung reaksi, cawan petri, corong bucher,
botol semprot, Crusible tang, respirometer, fotometer, neraca o’hauss, alat bedah, hot plate
magnetic spirel, hot plate, neraca analitik, neraca digital, pipet bulb, objek glass, cover glass,
mikroskop, Centrifuge, Chumber, Oven, Likrotom, Shaker, Autoclave, Waterbath dan
Inkubator. Cara kerja yang harus dilakukan praktikan adalah dengan memperhatikan dan
mendengarkan penjelasan dari pembimbing tentang alat laboratorium yang ada di depan
kemudian dicatat nama alat, kategori alat dan fungsi alat tersebut.
C. Hasil dan Pembahasan
No
1.
2.
Hasil pengamatan yang kami peroleh adalah sebagai berikut:
Nama alat
Batang
Gambar
Fungsi
Umum/khusus
Untuk mengaduk umum
pengaduk
zat kimia
Gelas kimia
Untuk
Umum
melarutkan
kimia
3.
Gelas ukur
zat
dalam
jumlah banyak
Untuk mengukur Umum
dan
mengamati khusus
bahan kimia yang
4.
Corong kaca
cair
Untuk
Umum
memasukkan
cairan ke wadah
yang
5.
Labu ukur
lubangnya
kecil
Untuk
Khusus
melarutkan
padat
dengan
konsentrasi
tertentu
zat
dan
6.
Erlenmayer
Untuk
Umum
mentitrasikan
khusus
dan
dan mereaksikan
7.
Cawan petri
zat kimia
Untuk
Khusus
menimbang atau
menambahkan
bahan yang akan
ditimbang atau di
8.
Kaca arloji
uapkan
Untuk
Umum
meletakkan
bahan kimia yang
berbentuk paadat
dan
menutup
bejana
9.
pH meter digital
yang
panas
Untuk mengukur Khusus
derajat keasaman
10.
Chumber
Untuk
proses Khusus
kromatogafi
11.
Pipet tetes
Mengambil
dan Umum
memidahkan zat khusus
cair
yang
jumlahnya
12.
Botol semprot
sedikit
Untuk
Khusus
menyimpan dan
mengeluarkan zat
13.
Mortal dan alu
cair
Untuk
menghaluskan
zat padat
Khusus
dan
14.
Tabung reaksi
Untuk
Umum
mereaksikan zat
dalam
15.
Rak
tabung
reaksi
jumlah
kecil
Untuk
Umum
meletakkan atau
menyimpan
16.
Kaki tiga
17.
Satu
set
peralatan bedah
tabung reaksi
Sebagai tungku
khusus
Untuk
khusus
membedah
saat
mengamati
18.
Penjepit kayu
anatomi hewan
Untuk menjepit khusus
tabung
reaksi
pada
19.
Crubicle tang
saat
pemanasan
Untuk menjepit umum
erlenmeyer atau
20.
Bak bedah
cawan porselin
Untuk
tempat Khusus
bedah
sehingga
dapat mengamati
21.
Spatula
anatomi hewan
Mengambil zat Umum
padat yang tidak
dapat
22.
Bunsen
diambil
dengan tangan
Sebagai
alat Khusus
pemanas
25.
Buret
Untuk titrasi
khusus
26.
Klem
Untuk
menjepit Khusus
buret saat titrasi
27.
Statif
Untuk penyangga Khusus
buret pada saat
28.
Kassa asbes
titrasi
Alat pembakar umum
untuk meratakan
ketika
menyalurkan
29.
bunsen
Mereaksikan zat umum
Plat tetes
dalam
30.
jumlah
sedikit
Untuk menghisap Khusus
Bulb
zat cair melalui
31.
pipet
Untuk
Cubicle
Khusus
memanaskan zat
dalam
32.
Sikat
Tabung
reaksi
jumlah
sedikit
Untuk
Umum
membersihkan
khusus
peralatan
gelas
yang
tidak
mudah
33.
Termometer
di
jangkau
Untuk mengukur khusus
suhu
34.
Kaca objek dan
Kaca objek untuk Khusus
kaca penutup
meletakkan
preparat.
Kaca
penutup
untuk
menutup preparat
pada objek glass
dan
35.
Respirometer
Untuk mengukur Khusus
laju respirasi
36.
Fotometer
Untuk mengukur Khusus
laju fotosintesis
37.
Corong bucher
Untuk menyaring Khusus
pada proses filter
vakum
38.
Pipet gondok
Mengambil
jumlah
Umum
cairan
yang tepat sesuai
volume dibagian
39.
gelembung
Untuk
Pipet ukur
Khusus
mengambil
larutan
40.
Neraca digital
dalam
jumlah tepat
Untuk
Khusus
menimbang
massa
benda
dengan ketelitian
41.
Hot
plate
magnetik strirer
yang menengah
Untuk
khusus
memanaskan dan
mengaduk
dengan
42.
Hot plate
prinsip
magnetik
Untuk
Khusus
memanaskan
43.
Centrifuge
Untuyk
Khusus
memisahkan
partikel
suspensi
2
dalam
44.
Neraca analitik
Untuk
Khusus
menimbang
45.
Oven
massa
benda
dalam
jumlah
sedikit
Untuk
Khusus
mengeringkan
dan memanaskan
46.
Mikrotom
bahan
Untuk membuat Khusus
irisan tipis atau
preparat
45.
Gelas chamber
Untuk
pemisah Khusus
larutan
46.
Shaker
kromatografi
Untuk
Khusus
melarutkan
bahan
dengan
cepat
dan
membuat
campuran
homogen
47.
Autoklab
Untuk
Khusus
mensterilkan alat
dan bahan
48.
Water bath
Untuk
Khusus
melarutkan
campuran
menjadi
homogen dengan
49.
Inkubator
pengaturan suhu
Untuk
membiakkan
bakteri
Khusus
50.
Mikroskop
Untuk
melihat Khusus
benda berukuran
kecil (mikro)
Secara umum, peralatan laboratorium dapat digolongkan menjadi 3 kategori yaitu
peralatan umum, khusus dan umum-khusus. Peralatan umum adalah peralatan yang sering
digunakan pada setiap praktikum atau penelitian, sehingga peralatan ini mudah ditemukan di
laboratorium dan dalam jumlah yang banyak. Peralatan khusus adalah peralatan laboratorium
yang digunakan untuk praktikum atau penelitian tertentu saja dan pemakaiannya digunakan
secara khusus. Peralatan khusus ini cenderung memiliki harga yang mahal sehingga memiliki
jumlah ersediaaan yang terbatas. Sedangkan peralatan umum-khusus peralatan yang dapat
berfungsi sebagai alat yang digunakan pada setiap praktikum ataupun penelitian tetapi
memiliki fungsi tertentu.
Dari peralatan laboratorium yang telah dikategorikan tersebut, dapat diketahui
peralatan laboratorium yang tergolong kedalam kategori umum yaitu, corong kaca, tabung
reaksi, batang pengaduk, spatula, kaca arloji, penjepit tabung reaksi, mangkukpenguapan, plat
tetes, kawat kassa asbes, botol semprot, rak tabung reaksi dan curbible tank. Untuk peralatan
yang tergolong peralatan khusus adalah fluerence flask, labu ukur, gelas buchner, botol
reagen, object glass, jarum oase, pipet ukur, buret, termometer alkohol dan raksa, pH meter,
satu set peralatan bedah, corong buchner, neraca o hauss, mortal dan alu, hot plate, magnetic
stirrer, neraca analitik, neraca digital, mikroskop, bulb respirometer, fotometer, cover glass,
oven, centrifuge, mikrotom, shaker, autoclave, waterbath dan incubator. Sedangkan peralatan
laboratorium yang digollongkan peralatan umum-khusus adalah gelas ukur, gelas kimia,
erlenmeyer, pipet tetes dan sikat tabung.
Selain itu peralatan-peralatan di laboratorium terbuat dari bahan yang berbeda ada
yang terbuat dari kayu, plastik, logam dan kaca. Dari semua alat di laboratorium ini, sebagian
besar terbuat dari kaca sehingga dibutuhkan kehati-hatian dalam penggunaan maupun
penyimpanannya agar tidak mudah pecah. Sebaiknya juga dilakukan pemeriksaaan pada
setiap alat tersebut sebelum digunakan misalnya untuk proses pemanasan apakah peralatan ini
tahan panas atau tidak atau layak pakai atau tidak. Dan diusahakan juga untuk peralatan yg
terbuat dari kaca ini disimpan di tempat yang aman dan tidak terlalu tinggi sehingga mudah
dijangakau dan penyusunannnya tidak terlalu rapat.
Peralatan umum dan peralatan khusus memiliki kelebihan dan kekurangann ya.
Kelebihan peralatan umum adalah mudah digunakan dan jumlanya banyak, sedangkan
kekurangannya adalah mudah pecah atau rusak.
Kelebihan peralatan khusus adalah resiko kerusakan kecil karena jarang dipakai dan
kekurangannya adalah gunanya terbatas.
Cara penggunaan pipet tetes yaitu tekan atau pencet tutup yang terbuat dari karet,
arahkan pipet tetes ke wadah yang akan diisi dengan larutan kemudian lepaskan tekanan pada
tutup pipet. Maka larutan akan keluar.
Cara membersihkan dan menyimpan pipet tetes yaitu dengan cara membuka tutup karetnya
kemudian basahi dnegan air melalui keran. Setelah bersih keringkan pipet tetes sebelum
disimpan di dalam lemari. Simpan pipet tetes dalam lemari dengan cara penyimpanan
dibaringkan satu satu. Jangan sampai tertindih dengan pipet tetes yang lain atau alat yang lain.
Erlenmeyer digunakan dalam proses titrasi untuk menampung larutan yang akan dititrasi.
Erlenmeyer tidak dapat digunakan untuk menampung volume. Pipet tetes (drop pipette),
membantu memindahkan cairan dari wadah yang satu ke wadah yang lain dalam jumlah yang
sangat kecil tetes demi tetes. Gelas ukur (graduated cylinder, measuring cylinder), mengukur
volume larutan, cairan atau tepung pada berbagai ukuran volume. Terbuat dari gelas
(polipropilen) atau plastik. Gelas ukur digunakan untuk mengukur volume 10 hingga 2000
mL. Gunakan gelas ukur dengan ukuran volume terdekat. Labu ukur (volumetric flask).
Digunakan untuk menyiapkan larutan dalam kimia analitik yang konsentrasi dan jumlahnya
diketahui dengan pasti dengan keakuratan yang sangat tinggi. Terbuat dari gelas dengan badan
tabung yang rata dan leher yang panjang dengan penutup. Di bagian leher terdapat lingkaran
graduasi, volume, toleransi, suhu kalibrasi dan kelas gelas. Inkubator secara umum digunakan
sebagai perlengkapan dalam laboratorium mikrobiologi pangan. Inkubator memiliki fungsi
yang sama dengan water bath yaitu sebagai alat inkubasi pada analisa mikrobiologi. Inkubator
adalah alat yang digunakan untuk menciptakan suhu stabil dan konstan.
D. Penutup
Pada praktikum kali ini tentang pengkategorian alat-alat laboratorium kedalam
peralatn umum, khusus,dan umum khusus. Dimana yang termasuk kedalam peralatan umum,
peralatan tersebut sering ditemukan di laboratorium. Jumlah dari alat-alat tersebut juga
banyak. Alat tersebut sering digunakan pada. saat melakukan praktikum,dan juga sering
digunakan di laboratorium mana pun. Peralatan khusus yaitu peralatan yang susah ditemukan
di laboratorium, jumlahnya juga sedikit. Sedangkan peralatan yang dikategorikan umum dan
khusus yaitu peralatan yang jumlahnya banyak, sering ditemukan di laboratorium dan sering
digunakan tetapi hanya memiliki satu fungsi.
Berdasarkan hasil pengamatan alat dilaboratorium terdapat peralatan umum antara lain :
batang pengaduk, gelas kimia, corong kaca, kaca arloji, botol semprot, tabung reaksi, rak
tabung reaksi, penjepit kayu, crusible tang, spatula, kasa asbes, plat tetes, pipet gondok.
Berdasarkan hasil pengamatan peralatan khusus yang ada di laboratorium atara lain : labu
ukur, cawan petri, pH meter digital, chumber, mortal dan alu, kaki tiga,satu set alat bedah, bak
bedah, bunsen, buret, klem, batang statif, bulb, cubicle, termometer, kaca objek dan kaca
penutup, respirometer, fotometer, corong buchner, pipet ukur, neraca digital, hot plate
magnetik strirer, hot plate, centrifuge, neraca analitik, oven, mikrotom, shaker, autoklab.
Berdasarkan hasil pengamatan peralatan khusus yang ada di laboratorium atara lain : gelas
ukur, erlenmeyer, pipet tetes, sikat.
Ada baiknya praktikum lebih teratur dan terarah agar praktikan dapat memahami apa
yang dipraktikumkan.
DAFTAR PUSTAKA
Balbach,M& L.C.Bliss. 1996. A Laboratory manual For Botany. Saunders
collage publishing, New York.
Imam khasani. 2000. Biokimia. Nutrisi dan Metabolisme. UI Press. Jakarta.
Setiawati. 2002. Biokimia I. Gajah Mada University Press. Jogjakarta.
Walton. 1998. Kamus Istilah Kimia Analitik Indonesia. Pusat Pembinaan dan
Pengembangan bahasa, Departemen pendidikan dan kebudayaan.
Widyatmoko, Arif. 2008. Mengenal Laboratorium Biologi. Jakarta: Erlangga.
Wilkins, C.K., M.H. Hosni [2000]. “Heat Gain from Office Equipment.”
ASHRAE Journal. 42:6:33-44.
PRAKTIKUM TEKNIK LABORATORIUM
“PERALATAN UMUM DAN KHUSUS”
Disusun oleh :
Nama
:
TESA MANISA
NIM
:
F1071131025
Semester :
II –A (REG A)
Kelompok :
4
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2014
A. Pendahuluan
Laboratorium merupakan tempat untuk melaksanakan eksperimen, penelitian maupun
pengajaran. Untuk memantu melakukan hal tersebut, diperlukan peralatan laboratorium.
Peralatan laboratorium ini tentunya memiliki jenis dan fungsi yang berbeda antara satu dan
lainnya. Selain itu, antara peralatan laboratorium ini terbuat dari bahan yang berbeda,
sehingga cara penggunaan, perlakuan maupun penyimpanannnya harus hati-hati. Agar
peralatan tersebut tidak mudah pecah ataupun rusak.
Oleh karena itu, diperlukan keterampilan untuk mengidentifikasi dan mengkategorikan
setiap peralatan tersebut. Dan juga kita harus mengetahui fungsi dari alat-alat laboratorium
dan memahami cara penggunaannya, agar tidak terjadi kesalahan dalam penggunaaan nya dan
eksperimen berjalan lancar. Untuk itulah, diperlukan keterampilan mengenai penggolongan
peralatan laboratorium yang bersifat umum, khusus atau umum-khusus.
Pada dasarnya setiap alat memiliki nama yang menunjukkan kegunaan alat, prinsip
kerja atau proses yang berlangsung ketika alat digunakan. Beberapa kegunaan alat dapat
dikenali berdasarkan namanya.Penamaan alat-alat yang berfungsi mengukur biasanya diakhiri
dengan kata meter seperti thermometer,hygrometer dan spektrofotometer,dll. Alat-alat
pengukur yang disertai dengan informasi tertulis, biasanya diberi tambahan “graph” seperti
thermograph,barograph ( Widiatmoko, 2008).
Peralatan laboratorium seperti autoklaf, mesin cuci kaca, lemari es, dan komputer
account untuk sebagian besar penggunaan energi di laboratorium. Namun, karena kurangnya
data pengukuran beban peralatan untuk laboratorium, desainer sering menggunakan perkiraan
berdasarkan "papan nama" Data dinilai, atau asumsi desain dari proyek-proyek sebelumnya.
Akibatnya, banyak peralatan puncak sering dibesar-besarkan. Hal ini mengakibatkan sistem
kebesaran HVAC, peningkatan biaya konstruksi awal, dan peningkatan penggunaan energi
akibat inefisiensi di operasi bagian-beban rendah. Panduan praktek terbaik ini pertama
menyajikan masalah over-sizing dalam praktek khas, dan kemudian menjelaskan bagaimana
strategi praktek terbaik mendapatkan perkiraan yang lebih baik dari beban peralatan dan
sistem HVAC kanan ukuran, menghemat biaya konstruksi awal serta biaya energi daur-hidup (
Wilskin, 2000).
Pengenalan alat-alat laboratorium penting dilakukan untuk keselamatan kerja saat
melakukan penelitian. Alat-alat laboratorium biasanya dapat rusak atau bahkan berbahaya jika
penggunaannya tidak sesuai dengan prosedur. Laboratorium merupakan tempat yang memiliki
bermacam-macam alat yang digunakan untuk penelitian, dari yang sederhana, seperti alat-alat
dari gelas, sampai kepada alat yang cukup besar, seperti inkubator ataupun alat lainnya. Alatalat sederhana di laboratorium tersebut ada yang terbuat dari kaca, plastik, karet, kuarsa,
platina, logam, dan lain-lain. Peralatan tersebut ada yang berfungsi sebagai wadah, alat bantu,
dan lain-lain.
Mahasiswa akan diperkenalkan dan diajarkan macam dan cara menggunakan alat-alat yang
umum dipakai dalam praktikum. Pentingnya dilakukan pengenalan alat-alat laboratorium
adalah agar dapat diketahui fungsi maupun penjelasan lainnya tentang alat tersebut dengan
baik dan benar, sehingga kesalahan prosedur pemakaian alat dapat diminimalisasi sedikit
mungkin. Hal ini penting supaya saat melakukan penelitian, data yang diperoleh akan benar
pula, data-data yang tepat akan meningkatkan kualitas penelitian seseorang, selain itu dengan
mempelajari macam dan fungsi peralatan yang ada diharapkan mahasiswa akan mahir dan
terampil dalam penggunaan alat tersebut sehingga praktikum maupun penelitian akan berjalan
dengan lebih lancar ( Setiawati, 2002).
Dalam sebuah praktikum, praktikan diwajibkan mengenal dan memahami cara kerja
serta fungsi dari alat-alat yang ada dilaboratorium. Selain untuk menghindari kecelakaan dan
bahaya, dengan memahami cara kerja dan fungsi dari masing-masing alat, praktikan dapat
melaksanakan praktikum dengan sempurna (Walton, 1998).
Pengenalan alat-alat ini meliputi macam-macam alat, mengetahui nama-namanya,
memahami bentuk, fungsi, serta cara kerja alat-alat tersebut. Setiap alat dirancang atau dibuat
dengan bahan-bahan yang berbeda satu sama lain dan mempunyai fungsi yang sangat spesifik.
Kebanyakan peralatan untuk percobaan–percobaan di dalam laboraturium terbuat dari gelas.
Meskipun peralatan-peralatan tersebut telah siap dipakai, tetapi di dalam pemasangan alat
untuk suatu percobaan kadang kala diperlukan sambungan-sambungan dengan gelas atau
membuat peralatan khusus sesuai kebutuhan (Imamkhasani, 2000).
Dalam penggunaannya ada alat-alat yang bersifat umum dan ada pula yang khusus.
Peralatan umum biasanya digunakan untuk suatu kegiatan reparasi, sedangkan peralatan
khusus lebih banyak digunakan untuk suatu pengukuran atau penentuan. Penggunaan dan
pengembangan alat-alat mikroskopik, kultur murni, metode molekuler dan immunologis
memungkinkan peneliti melakukan pengujian yang pada akhirnya berhasil membuat temuan-
temuan baru dibidang ilmu pengetahuan. Dalam laboratorium, terdapat berbagai macam alatalat yang menunjang praktikan untuk melakukan riset mereka. Dikarenakan luasnya cakupan
laboratorium itu sendiri, maka laboratorium dibagi menjadi beberapa bagian sesuai dengan
pembagian ilmu saat ini, seperti Laboratorium Kimia Fisika, Laboratorium Biokimia,
Laboratorium Mikrobiologi, dsb.
Alat-alat dalam laboratorium umum dapat dibagi menjadi:
1. Alat-alat yang terbuat dari gelas
2. Alat-alat sterilisasi
3. Mikroskop
4. Alat-alat lain.
(Balbach ,1996).
Tujuan dari praktikum kali ini adalah untuk menunjukan alat-alat
yang digunakan secara umum dan khusus serta dapat menjelaskan fungsi
dari alat-alat baik yang bersifat umum maupun khusus. Alat-alat umum
biasanya digunakan dalam bidang biologi maupun bidang kimia. oleh
karena itu kita harus bisa membedakan yang mana alat-alat yang
tergolong umum maupun khusus. Karena, biasanya alat-alat umum
ataupun khusus ada yang mudah pecah. Dan rumusan masalahnya adalah
sebagai berikut: Apa itu peralatan umum, khusus dan umum-khusus?, Apa saja contoh
peralatan umum, khusus dan umum-khusus?, Apa yang membedakan antara peralatan umum,
khusus dan umum-khusus?, Apa saja kelebihan dan kekurangan dari peralatan umum, khusus
dan umum-khusus?
B. Metodologi
Praktikum Teknik laboratorium yang berjudul “Peralatan umum dan khusus”
ini diselenggarakan pada hari Rabu, tanggal 23 April 2013 di Ruang Laboratorium 1
Pendidikan Biologi FKIP UNTAN. Pada praktikum ini dibutuhkan alat-alat yang akan di
identifikasi baik itu fungsinya ataupun tergolong alat umum atau khusus seperti : Gelas ukur,
gelas kimia, batang pengaduk, corong kaca, Erlenmeyer, tabung reaksi, spatula, kaca arloji,
pipet tetes, labu ukur, jarum oase, thermometer, botol reagen, bucher, pipet ukur, pH meter,
bak bedah, rak tabung reaksi,penjepit tabung reaksi, mortal dan alu, plat tetes, kawat kasa,
kaki tiga, Bunsen, klem, statif, crucible, penyikat tabung reaksi, cawan petri, corong bucher,
botol semprot, Crusible tang, respirometer, fotometer, neraca o’hauss, alat bedah, hot plate
magnetic spirel, hot plate, neraca analitik, neraca digital, pipet bulb, objek glass, cover glass,
mikroskop, Centrifuge, Chumber, Oven, Likrotom, Shaker, Autoclave, Waterbath dan
Inkubator. Cara kerja yang harus dilakukan praktikan adalah dengan memperhatikan dan
mendengarkan penjelasan dari pembimbing tentang alat laboratorium yang ada di depan
kemudian dicatat nama alat, kategori alat dan fungsi alat tersebut.
C. Hasil dan Pembahasan
No
1.
2.
Hasil pengamatan yang kami peroleh adalah sebagai berikut:
Nama alat
Batang
Gambar
Fungsi
Umum/khusus
Untuk mengaduk umum
pengaduk
zat kimia
Gelas kimia
Untuk
Umum
melarutkan
kimia
3.
Gelas ukur
zat
dalam
jumlah banyak
Untuk mengukur Umum
dan
mengamati khusus
bahan kimia yang
4.
Corong kaca
cair
Untuk
Umum
memasukkan
cairan ke wadah
yang
5.
Labu ukur
lubangnya
kecil
Untuk
Khusus
melarutkan
padat
dengan
konsentrasi
tertentu
zat
dan
6.
Erlenmayer
Untuk
Umum
mentitrasikan
khusus
dan
dan mereaksikan
7.
Cawan petri
zat kimia
Untuk
Khusus
menimbang atau
menambahkan
bahan yang akan
ditimbang atau di
8.
Kaca arloji
uapkan
Untuk
Umum
meletakkan
bahan kimia yang
berbentuk paadat
dan
menutup
bejana
9.
pH meter digital
yang
panas
Untuk mengukur Khusus
derajat keasaman
10.
Chumber
Untuk
proses Khusus
kromatogafi
11.
Pipet tetes
Mengambil
dan Umum
memidahkan zat khusus
cair
yang
jumlahnya
12.
Botol semprot
sedikit
Untuk
Khusus
menyimpan dan
mengeluarkan zat
13.
Mortal dan alu
cair
Untuk
menghaluskan
zat padat
Khusus
dan
14.
Tabung reaksi
Untuk
Umum
mereaksikan zat
dalam
15.
Rak
tabung
reaksi
jumlah
kecil
Untuk
Umum
meletakkan atau
menyimpan
16.
Kaki tiga
17.
Satu
set
peralatan bedah
tabung reaksi
Sebagai tungku
khusus
Untuk
khusus
membedah
saat
mengamati
18.
Penjepit kayu
anatomi hewan
Untuk menjepit khusus
tabung
reaksi
pada
19.
Crubicle tang
saat
pemanasan
Untuk menjepit umum
erlenmeyer atau
20.
Bak bedah
cawan porselin
Untuk
tempat Khusus
bedah
sehingga
dapat mengamati
21.
Spatula
anatomi hewan
Mengambil zat Umum
padat yang tidak
dapat
22.
Bunsen
diambil
dengan tangan
Sebagai
alat Khusus
pemanas
25.
Buret
Untuk titrasi
khusus
26.
Klem
Untuk
menjepit Khusus
buret saat titrasi
27.
Statif
Untuk penyangga Khusus
buret pada saat
28.
Kassa asbes
titrasi
Alat pembakar umum
untuk meratakan
ketika
menyalurkan
29.
bunsen
Mereaksikan zat umum
Plat tetes
dalam
30.
jumlah
sedikit
Untuk menghisap Khusus
Bulb
zat cair melalui
31.
pipet
Untuk
Cubicle
Khusus
memanaskan zat
dalam
32.
Sikat
Tabung
reaksi
jumlah
sedikit
Untuk
Umum
membersihkan
khusus
peralatan
gelas
yang
tidak
mudah
33.
Termometer
di
jangkau
Untuk mengukur khusus
suhu
34.
Kaca objek dan
Kaca objek untuk Khusus
kaca penutup
meletakkan
preparat.
Kaca
penutup
untuk
menutup preparat
pada objek glass
dan
35.
Respirometer
Untuk mengukur Khusus
laju respirasi
36.
Fotometer
Untuk mengukur Khusus
laju fotosintesis
37.
Corong bucher
Untuk menyaring Khusus
pada proses filter
vakum
38.
Pipet gondok
Mengambil
jumlah
Umum
cairan
yang tepat sesuai
volume dibagian
39.
gelembung
Untuk
Pipet ukur
Khusus
mengambil
larutan
40.
Neraca digital
dalam
jumlah tepat
Untuk
Khusus
menimbang
massa
benda
dengan ketelitian
41.
Hot
plate
magnetik strirer
yang menengah
Untuk
khusus
memanaskan dan
mengaduk
dengan
42.
Hot plate
prinsip
magnetik
Untuk
Khusus
memanaskan
43.
Centrifuge
Untuyk
Khusus
memisahkan
partikel
suspensi
2
dalam
44.
Neraca analitik
Untuk
Khusus
menimbang
45.
Oven
massa
benda
dalam
jumlah
sedikit
Untuk
Khusus
mengeringkan
dan memanaskan
46.
Mikrotom
bahan
Untuk membuat Khusus
irisan tipis atau
preparat
45.
Gelas chamber
Untuk
pemisah Khusus
larutan
46.
Shaker
kromatografi
Untuk
Khusus
melarutkan
bahan
dengan
cepat
dan
membuat
campuran
homogen
47.
Autoklab
Untuk
Khusus
mensterilkan alat
dan bahan
48.
Water bath
Untuk
Khusus
melarutkan
campuran
menjadi
homogen dengan
49.
Inkubator
pengaturan suhu
Untuk
membiakkan
bakteri
Khusus
50.
Mikroskop
Untuk
melihat Khusus
benda berukuran
kecil (mikro)
Secara umum, peralatan laboratorium dapat digolongkan menjadi 3 kategori yaitu
peralatan umum, khusus dan umum-khusus. Peralatan umum adalah peralatan yang sering
digunakan pada setiap praktikum atau penelitian, sehingga peralatan ini mudah ditemukan di
laboratorium dan dalam jumlah yang banyak. Peralatan khusus adalah peralatan laboratorium
yang digunakan untuk praktikum atau penelitian tertentu saja dan pemakaiannya digunakan
secara khusus. Peralatan khusus ini cenderung memiliki harga yang mahal sehingga memiliki
jumlah ersediaaan yang terbatas. Sedangkan peralatan umum-khusus peralatan yang dapat
berfungsi sebagai alat yang digunakan pada setiap praktikum ataupun penelitian tetapi
memiliki fungsi tertentu.
Dari peralatan laboratorium yang telah dikategorikan tersebut, dapat diketahui
peralatan laboratorium yang tergolong kedalam kategori umum yaitu, corong kaca, tabung
reaksi, batang pengaduk, spatula, kaca arloji, penjepit tabung reaksi, mangkukpenguapan, plat
tetes, kawat kassa asbes, botol semprot, rak tabung reaksi dan curbible tank. Untuk peralatan
yang tergolong peralatan khusus adalah fluerence flask, labu ukur, gelas buchner, botol
reagen, object glass, jarum oase, pipet ukur, buret, termometer alkohol dan raksa, pH meter,
satu set peralatan bedah, corong buchner, neraca o hauss, mortal dan alu, hot plate, magnetic
stirrer, neraca analitik, neraca digital, mikroskop, bulb respirometer, fotometer, cover glass,
oven, centrifuge, mikrotom, shaker, autoclave, waterbath dan incubator. Sedangkan peralatan
laboratorium yang digollongkan peralatan umum-khusus adalah gelas ukur, gelas kimia,
erlenmeyer, pipet tetes dan sikat tabung.
Selain itu peralatan-peralatan di laboratorium terbuat dari bahan yang berbeda ada
yang terbuat dari kayu, plastik, logam dan kaca. Dari semua alat di laboratorium ini, sebagian
besar terbuat dari kaca sehingga dibutuhkan kehati-hatian dalam penggunaan maupun
penyimpanannya agar tidak mudah pecah. Sebaiknya juga dilakukan pemeriksaaan pada
setiap alat tersebut sebelum digunakan misalnya untuk proses pemanasan apakah peralatan ini
tahan panas atau tidak atau layak pakai atau tidak. Dan diusahakan juga untuk peralatan yg
terbuat dari kaca ini disimpan di tempat yang aman dan tidak terlalu tinggi sehingga mudah
dijangakau dan penyusunannnya tidak terlalu rapat.
Peralatan umum dan peralatan khusus memiliki kelebihan dan kekurangann ya.
Kelebihan peralatan umum adalah mudah digunakan dan jumlanya banyak, sedangkan
kekurangannya adalah mudah pecah atau rusak.
Kelebihan peralatan khusus adalah resiko kerusakan kecil karena jarang dipakai dan
kekurangannya adalah gunanya terbatas.
Cara penggunaan pipet tetes yaitu tekan atau pencet tutup yang terbuat dari karet,
arahkan pipet tetes ke wadah yang akan diisi dengan larutan kemudian lepaskan tekanan pada
tutup pipet. Maka larutan akan keluar.
Cara membersihkan dan menyimpan pipet tetes yaitu dengan cara membuka tutup karetnya
kemudian basahi dnegan air melalui keran. Setelah bersih keringkan pipet tetes sebelum
disimpan di dalam lemari. Simpan pipet tetes dalam lemari dengan cara penyimpanan
dibaringkan satu satu. Jangan sampai tertindih dengan pipet tetes yang lain atau alat yang lain.
Erlenmeyer digunakan dalam proses titrasi untuk menampung larutan yang akan dititrasi.
Erlenmeyer tidak dapat digunakan untuk menampung volume. Pipet tetes (drop pipette),
membantu memindahkan cairan dari wadah yang satu ke wadah yang lain dalam jumlah yang
sangat kecil tetes demi tetes. Gelas ukur (graduated cylinder, measuring cylinder), mengukur
volume larutan, cairan atau tepung pada berbagai ukuran volume. Terbuat dari gelas
(polipropilen) atau plastik. Gelas ukur digunakan untuk mengukur volume 10 hingga 2000
mL. Gunakan gelas ukur dengan ukuran volume terdekat. Labu ukur (volumetric flask).
Digunakan untuk menyiapkan larutan dalam kimia analitik yang konsentrasi dan jumlahnya
diketahui dengan pasti dengan keakuratan yang sangat tinggi. Terbuat dari gelas dengan badan
tabung yang rata dan leher yang panjang dengan penutup. Di bagian leher terdapat lingkaran
graduasi, volume, toleransi, suhu kalibrasi dan kelas gelas. Inkubator secara umum digunakan
sebagai perlengkapan dalam laboratorium mikrobiologi pangan. Inkubator memiliki fungsi
yang sama dengan water bath yaitu sebagai alat inkubasi pada analisa mikrobiologi. Inkubator
adalah alat yang digunakan untuk menciptakan suhu stabil dan konstan.
D. Penutup
Pada praktikum kali ini tentang pengkategorian alat-alat laboratorium kedalam
peralatn umum, khusus,dan umum khusus. Dimana yang termasuk kedalam peralatan umum,
peralatan tersebut sering ditemukan di laboratorium. Jumlah dari alat-alat tersebut juga
banyak. Alat tersebut sering digunakan pada. saat melakukan praktikum,dan juga sering
digunakan di laboratorium mana pun. Peralatan khusus yaitu peralatan yang susah ditemukan
di laboratorium, jumlahnya juga sedikit. Sedangkan peralatan yang dikategorikan umum dan
khusus yaitu peralatan yang jumlahnya banyak, sering ditemukan di laboratorium dan sering
digunakan tetapi hanya memiliki satu fungsi.
Berdasarkan hasil pengamatan alat dilaboratorium terdapat peralatan umum antara lain :
batang pengaduk, gelas kimia, corong kaca, kaca arloji, botol semprot, tabung reaksi, rak
tabung reaksi, penjepit kayu, crusible tang, spatula, kasa asbes, plat tetes, pipet gondok.
Berdasarkan hasil pengamatan peralatan khusus yang ada di laboratorium atara lain : labu
ukur, cawan petri, pH meter digital, chumber, mortal dan alu, kaki tiga,satu set alat bedah, bak
bedah, bunsen, buret, klem, batang statif, bulb, cubicle, termometer, kaca objek dan kaca
penutup, respirometer, fotometer, corong buchner, pipet ukur, neraca digital, hot plate
magnetik strirer, hot plate, centrifuge, neraca analitik, oven, mikrotom, shaker, autoklab.
Berdasarkan hasil pengamatan peralatan khusus yang ada di laboratorium atara lain : gelas
ukur, erlenmeyer, pipet tetes, sikat.
Ada baiknya praktikum lebih teratur dan terarah agar praktikan dapat memahami apa
yang dipraktikumkan.
DAFTAR PUSTAKA
Balbach,M& L.C.Bliss. 1996. A Laboratory manual For Botany. Saunders
collage publishing, New York.
Imam khasani. 2000. Biokimia. Nutrisi dan Metabolisme. UI Press. Jakarta.
Setiawati. 2002. Biokimia I. Gajah Mada University Press. Jogjakarta.
Walton. 1998. Kamus Istilah Kimia Analitik Indonesia. Pusat Pembinaan dan
Pengembangan bahasa, Departemen pendidikan dan kebudayaan.
Widyatmoko, Arif. 2008. Mengenal Laboratorium Biologi. Jakarta: Erlangga.
Wilkins, C.K., M.H. Hosni [2000]. “Heat Gain from Office Equipment.”
ASHRAE Journal. 42:6:33-44.