ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI (4)

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI CITRA DAN PENGARUHNYA
TERHADAP WORD OF MOUTH PADA JASA
PENDIDIKAN
(Studi pada STIE Widya Manggala Semarang)
Oleh :
Haliman Tjahyadhi Riswono, ST.

ABSTRAK
Pembelian produk jasa mengandung resiko yang relatif lebih besar daripada
produk fisik yang bisa dievaluasi sebelum membeli, karakter intangible yaitu tidak
dapat diindera sebelum dibeli merupakan ciri khas dari produk jasa. Demikian juga
dengan jasa pendidikan yang tidak dapat dievaluasi sebelum dibeli sehingga sulit
diperkirakan resiko-resiko yang akan ditanggung seperti resiko finansial, waktu,
psikologis (merasa tidak nyaman secara emosional), fungsional dan sosial Oleh
karena itu, maka calon mahasiswa akan mencari informasi lebih lengkap melalui
image suatu perguruan tinggi maupun melalui opinion leader atau word of mouth
Penelitian ini dilakukan di STIE Widya Manggala Semarang dimana dari data
ditemukan bahwa citra STIE Widya Manggala belum bagus di mata masyarakat.
Penelitian ini mencoba untuk menganalisis hubungan antara variabel kualitas
pelayanan dan biaya pendidikan terhadap variabel citra dan kaitannya terhadap

peningkatan word of mouth. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data
primer berupa kuesioner yang diberikan kepada 115 mahasiswa STIE Widya
Manggala Semarang.
Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik Structural
Equation Model (SEM) dari software AMOS 7.0. Hasil penelian ini menunjukkan
bahwa hubungan kausalitas antar variabel-variabel yang mempengaruhi dengan
kriteria Goodness of Fit yaitu chi square = ( 89,104); probability = (0.388); GFI =
(0.908); AGFI = (0.871); CFI = (0.996); TLI = (0.995); RMSEA = (0.018); CMIN/DF =
(1.036). Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa variabel kualitas
pelayanan dan biaya pendidikan berpengaruh positif dan signifikan terhadap citra,
sedangkan variabel citra berpengaruh positif terhadap variabel word of mouth..
Temuan empiris tersebut mengindikasikan bahwa untuk meningkatkan citra
yang dapat mempengaruhi word of mouth, maka STIE Widya Manggala perlu
memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi citra, seperti kualitas pelayanan
dan biaya pendidikan Karena dengan mengetahui pengaruh hubungan tersebut dapat

dijadikan acuan untuk merancang strategi guna peningkatkan citra dan word of
mouth.

Kata kunci: Kualitas Pelayanan, Biaya Pendidikan, Citra dan Word Of Mouth


Pendahuluan
Pada era globalisasi, produk

jumlah mahasiswa di beberapa PTS,

atau jasa yang bersaing dalam satu

sehingga

pasar semakin banyak dan beragam,

tersebut. Data menunjukkan bahwa

sehingga terjadilah persaingan antar

sampai

produsen


memenuhi

sekitar 10 persen dari sekitar 2.761

untuk

dapat

bisa

mematikan

pertengahan

tahun

PTS

2007,


kebutuhan

konsumen

serta

PTS yang ada di Indonesia hanya

memberikan

kepuasan

kepada

tinggal nama saja (Republika, 12 Juli

maksimal.

2007:5). Kondisi ini wajar adanya


Perusahaan yang ingin berkembang

karena umumnya kelangsungan hidup

dan ingin mendapatkan keunggulan

PTS di Indonesia secara umum masih

bersaing harus dapat menyediakan

sangat tergantung pada kontribusi

produk dan jasa yang berkualitas,

sumbangan

harga

(SPP) dan sumbangan pembangunan


pelanggan

lebih

secara

murah

dibandingkan

pesaing,waktu penyerahan lebih cepat
dan

pelayanan

dibandingkan

yang

prasarana


pendidikan

institusi (SPI) mahasiswa.

baik

Taylor & Massy dalam Dikti

pesaingnya

(2008) menganggap jumlah calon

lebih

(Margaretha,2004).
Meningkatnya persaingan PTS

mahasiswa merupakan lifeblood bagi
setiap perguruan tinggi oleh karena itu


memang diakui bisa berdampak positif

perlu

dimonitor

sungguh-sungguh

berupa perbaikan kualitas pelayanan,

karena akan berpengaruh juga terhadap

kualitas pendidikan, tetapi juga bisa

sumber pendapatan dan kehidupan

berdampak negatif berupa penurunan

akademik lainnya. Oleh karena itu,


agar

jumlah

PTS

Tengah, yang berdiri sejak tahun 1993.

harus

STIW Widya Manggala belum banyak

untuk

dikenal oleh masyarakat, hal ini bisa

ini.

dilihat berdasarkan jumlah mahasiswa


Peningkatan jumlah PTS juga terjadi

baru yang masuk mayoritas mengenal

di wilayah Jawa Tengah,seperti yang

STIE Widya Manggala dari mahasiswa

terlihat pada Tabel 1.

dan alumni STIE Widya Manggala.

meningkat,

mahasiswa

maka

melakukan


PTS

itu

perubahan

menghadapi

persaingan

STIE Widya Manggala adalah
salah satu PTS yang berada di Jawa

Tabel 1.
Tahun
Jumlah
PTS

Jumlah PTS di Wilayah Jawa Tengah.
2000
148

2001
151

2002
161

2003
196

2004
204

2005
218

2006
231

Sumber: Kopertis Wilayah VI Jawa Tengah, Semarang (2007)

mengatakan

mengandung resiko yang relatif lebih

jumlah konsumen dipengaruhi oleh

besar daripada produk fisik yang bisa

harga, pelayanan dan produk itu

dievaluasi sebelum membeli, karakter

sendiri. Sedang menurut Kotler (2004)

intangible yaitu tidak dapat diindera

pelanggan dipengaruhi oleh kualitas,

sebelum dibeli merupakan ciri khas

pelayanan

Menurut

dari produk jasa. Demikian juga

Zeithaml, Bitner & Gremler (2006)

dengan jasa pendidikan yang tidak

konsumen

dapat

Irawan

produk,

(2004)

dan

nilai.

dipengaruhi
kualitas

jasa,

kualitas
harga,

situasional faktor dan personal faktor.
Kotler & Armstrong (2003)
mengatakan pembelian produk jasa

dievaluasi

sebelum

dibeli

sehingga sulit diperkirakan resikoresiko yang akan ditanggung seperti
resiko finansial, waktu, psikologis
(merasa

tidak

nyaman

secara

dan sosial

jasa langsung dan evaluasi bukti-bukti

(Pura, 2005). Oleh karena hal tersebut

dari jasa, persepsi pembeli dapat

di atas maka calon mahasiswa akan

dipengaruhi oleh citra (image) atau

mendasarkan

reputasi (reputation) perusahaan. Citra

emosional),

fungsional

daripada

pengalaman

masa lalu dan mencari informasi lebih

perusahaan

cocok

lengkap melalui opinion leader atau

penyaring

yang

sebagai

sebuah

mempengaruhi

panutan

persepsi pembeli terhadap kegiatan

(opinion leader ) seringkali mempunyai

perusahaan jasa. Sebuah citra yang

pengaruh lebih besar atas penjualan

sangat positif akan cocok sebagai

perusahaan daripada iklan, karena

sebuah penahan melawan kejadian jasa

mereka

word

of mouth.

Pribadi

dipandang

lebih

dapat

yang jelek. Dengan kata lain, jika

dipercaya

daripada

promosi

yang

pembeli memiliki seluruh citra yang

dibiayai

perusahaan

&

sangat positif terhadap perusahaan,

(Hiam

satu pengalaman buruk tidak akan

Schewe,1994).
Pura (2005) mengatakan bahwa

sangat fatal. Akan tetapi, pengalaman

hasil penelitian di Fakultas Ekonomi

buruk berikutnya akan mengikis dan

Unpar terhadap mahasiswa baru tahun

menyingkirkan citra positif. Ketika

2003,2004 dan 2005 menunjukkan

pembeli memiliki citra yang tidak

bahwa 90% lebih dari mereka mencari

bersimpati

informasi tentang Unpar dari word of

mereka akan sangat marah dan kecewa

mouth artinya informasi mengenai

ketika sesuatu itu salah. Dan citra akan

Unpar tidak dicari melalui iklan

naik berlipat ketika pengalaman baik

melainkan dari opinion leader .

mulai merubah seluruh citra buruk.

terhadap

perusahaan,

(2005)

Berdasarkan permasalahan dan

menyatakan bahwa reputasi sering

gap yang dijelaskan di latar belakang

pula disebut sebagai citra (image)

dimana

khususnya

mahasiswa STIE Widya Manggala

Suhartanto

&

Kusdibyo

reputasi

korporasi.

terjadi

Zeithaml & Bitner (1996) menyatakan

Semarang

bahwa selain kesan dari pemakaian

dikenal

di

penurunan

dan citra
mata

yang

jumlah

belum

masyarakat,maka

masalah penelitian ini akan mengkaji

pengalaman penyedia jasa itu sendiri

bagaimana caranya meningkatkan citra

atau pemakai jasa.

STIE Widya Manggala Semarang

Engel,

et

(1994:256)

al

sehingga bisa meningkatkan Word Of

menyatakan

Mouth,

dipandang dengan cara dimana sebuah

oleh

karena

itu

dalam

bahwa

konsep

citra

toko didefinisikan di dalam benak

penelitian ini muncul pertanyaan :

pembelanja, sebagian oleh kualitas
1. Apa

pengaruh

kualitas

pelayanan terhadap citra?
2. Apa

pengaruh

fungsionalnya, dan sebagian lagi oleh
pancaran cahaya atribut psikologis.

biaya

pendidikan terhadap citra?

Image / citra dapat dilihat sebagai

aspek yang kritis dari kemampuan

3. Apa pengaruh citra terhadap
word of mouth?

suatu perusahaan untuk melestarikan
posisinya di pasar, citra berhubungan
dengan

Telaah Pustaka

115) mengungkapkan bahwa citra
didefinisikan

sebuah

sebagai

perusahaan

yang

dipantulkan pada asosiasi yang di
simpan

dalam

memori

pembeli.

Asosiasi itu dapat berupa sesuatu yang
sangat nyata, seperti jam kerja dan
kemudahan akses, atau sesuatu yang
kurang

nyata

emosional,
kepercayaan,

perusahaan
Korgaonkar

et.al,1985 dalam Bloomer et.al, 1998).

Zeithaml & Bitner (1996:114-

persepsi

inti

(Granbois,1981;

Citra (Image)

perusahaan

aspek

dan

bahkan

lebih

seperti

kegembiraan,

dan

kesenangan.

Asosiasi itu dapat berhubungan dengan

Alma

(2003:92-103)

menyatakan

bahwa citra adalah impresi, perasaan,
atau konsepsi yang ada pada publik
mengenai perusahaan, mengenai suatu
obyek, orang, atau mengenai lembaga.
Citra merupakan kesan yang diperoleh
sesuai

dengan

pengetahuan

pemahaman seseorang tentang sesuatu.
Keberhasilan
citranya,
mempengaruhi

PTS

mengangkat

diharapkan
persepsi

dapat
dan

menghasilkan image building calon

mahasiswa terhadap PTS

tersebut

dalam rangka mengambil keputusan.
Pura

(2005:20)

mengatakan

yang tidak puas dengan beberapa
sektor layanan yang lain, (c) current
image: bagaimana citra perusahaan

bahwa bila suatu perusahaan berhasil

atau

lembaga

menciptakan image yang positif dan

umumnya.

pendidikan

pada

kuat maka hasilnya akan dirasakan

Alma (2003:94) menyatakan

dalam jangka panjang terlebih bila

bahwa komponen yang membentuk

selalu mampu memeliharanya yaitu

image Perguruan Tinggi antara lain:

dengan

reputasi

selalu

konsisten

akademis,

penampilan

yang

kampus, iuran, pelayanan pegawai,

melekat pada citra yang sengaja

lokasi, jarak kampus dari tempat

dibentuk tersebut. Aset tetap PT.

tinggal, alumni dan persiapan sekolah

Sampoerna hanya bernilai satu juta

secara

dollar tetapi dibeli oleh PT. Philip

kegiatan sosial, dan program studi.

memberikan,memenuhi

Moris

dengan

janji

harga

lima

pribadi,

penempatan kerja,

Sutisna

juta

(2001)

dollar,maka sebagian dari selisihnya

mengatakan

ketika

konsumen

itu adalah nilai dari image yang kuat.

memiliki pengalaman yang baik atas
penggunaan berbagai produk yang

Dimensionalisasi Variabel Citra

dihasilkan

oleh

perusahaan

maka

Jenis-jenis citra menurut Alma

konsumen akan mempunyai citra yang

(2003:92) meliputi: (a) mirror image:

positif terhadap perusahaan tersebut.

suatu

perusahaan

pendidikan

harus

atau

lembaga

Nguyen (2006) mengatakan bahwa

mampu

melihat

dimensi citra adalah nama, arsitektur,

sendiri bagaimana citra yang mereka

variasi produk atau

tampilkan dalam melayani publik, (b)

ideologi,kualitas komunikasi,interaksi

multiple Image: masyarakat memiliki

dengan pelanggan dan fasilitas yang

berbagai image

terhadap lembaga

ditawarkan.

Ramos

&

Franco

pendidikan. Ada yang merasa puas

mengatakan

dimensi

citra

adalah

untuk sebagian layanan, tetapi ada

simbol

perusahaan

jasa,

tradisi,

mudah

diingat,karakteristik mudah diingat,

menentukan

kepribadian yang kuat.

(Zeithaml,1981).

Dalam penelitian ini, indikator citra

kualitas

pelayanan

Pelanggan

umumnya

yang akan diteliti adalah reputasi,

mengharapkan produk berupa barang

banyak

atau pelayanan yang dia konsumsi

dikenal

dan

tingginya

kesadaran.

dapat diterima dan dinikmati dengan
pelayanan

Kualitas Pelayanan

Perusahaan

Kualitas harus dimulai dari
kebutuhan pelanggan dan berakhir
pada persepsi pelanggan (Nasution,
2004:50).

Zeithaml

(1988:33)

mengungkapkan bahwa nilai berbeda
dari kualitas dalam dua hal, yaitu:
pertama,

nilai

sifatnya

lebih

individualistik dan personal daripada
kualitas, sehingga konsepnya lebih
tinggi daripada kualitas. Kedua, nilai
mencakup suatu imbal balik antara
komponen memberi dan menerima.
Jasa tidak dapat dilihat, diraba,dicium,
didengar ,dirasakan seperti halnya
produk

nyata,sehingga

penilaian

terhadap kualitas jasa berbeda dengan
penilaian terhadap produk. Karena
pelayanan mempunyai karakteristik
tertentu maka bagaimana konsumen
menilai pelayanan yang ditawarkan

yang

memuaskan.

harus

memperhatikan

mutu dari jasa (service) dan pelayanan
yang diberikan oleh perusahaannya.
Perusahaan tentunya berupaya untuk
memberikan

jasa

atau

pelayanan

(service quality) yang baik kepada
pelanggannya.

Hal ini merupakan

upaya perusahaan untuk dapat tampil
beda dengan para pesaingnya.
Dari definisi tersebut di atas
dapat disimpulkan bahwa kualitas
pelayanan

adalah gambaran dan

karakteristik menyeluruh dari layanan
yang menunjukkan kemampuannya
dalam memuaskan kebutuhan yang
diharapkan konsumen.
Dimensionalisasi Variabel Kualitas
Pelayanan
Dimensi kualitas pelayanan menurut
Zeithaml,

Bitner

&

Gremler

(2006:116-121) dibagi menjadi lima,
meliputi:

sifat

dapat

dipercaya

(reliability),

yaitu

kemampuan

penyedia jasa untuk memberikan jasa

ruang operasi, peralatan, dan alat-alat
tulis.

yang dijanjikan secara andal dan cepat.

Berdasarkan berbagai uraian

Contoh, dalam bidang jasa kesehatan,

diatas, dalam penelitian ini, indikator

janji harus ditepati sesuai jadwal atau

kualitas pelayanan yang akan diteliti

diagnosis terbukti akurat; ketanggapan

adalah keandalan (reliability), daya

(responsiveness ), yaitu kemauan untuk

tanggap

membantu pembeli dan menyediakan

(assurance), empati (emphaty), dan

jasa tepat waktu. Contoh: mudah

bukti fisik (tangible).

(responsiveness),

jaminan

diakses, tidak lama menunggu, dan
bersedia

mendengar

keluh

kesah

Harga (Biaya Pendidikan)
Peter dan Olson (1999:226-

pasien; jaminan (assurance), yaitu
pengetahuan dan kesopanan pegawai
dan kemampuan penyedia jasa dan
pegawainya untuk memberi dorongan
tanggung jawab dan kepercayaan.
Contoh: pengetahuan, keterampilan,
kepercayaan, dan reputasi; empati
(empathy), yaitu kepedulian, perhatian
yang bersifat pribadi dari penyedia
jasa

kepada

pembelinya.

Contoh:

mengenal

pasien

dengan

mengingat

masalah penyakit

baik,
atau

keluhan sebelumnya, pendengar yang
baik, dan sabar; dan bukti fisik
(tangibles ), yaitu penampilan fasilitas
fisik, peralatan, pegawai, dan alat-alat
komunikasi. Contoh: ruang tunggu,

228) mengusulkan beberapa istilah
untuk harga, yaitu harga, uang sekolah,
biaya,

gaji,

dan

upah.

Contoh,

sebagian besar barang fisik sebagai
balasan dari harga; mata pelajaran di
sekolah

atau

balasan

dari

pendidikan
uang

sebagai

sekolah;

jasa

profesional dari penasehat hukum,
dokter, atau konsultan merupakan
biaya; pekerjaan manajer mendapat
gaji; dan pekerjaan pekerja jam-jaman
mendapat upah. Oleh karena itu, harga
dari

sudut

pandang

konsumen

didefinisikan sebagai apa yang harus
diserahkan konsumen untuk membeli
suatu produk atau jasa.

Zeithaml (1988) menyatakan

seringkali

dipercaya

bahwa dari persepsi konsumen,biaya

mempengaruhi

ekuitas

adalah apa saja yang diberikan atau

jangka panjang reduksi harga (price

dikorbankan

deal)

dalam

upaya

untuk

memperoleh suatu produk.

disimpulkan

bahwa

merek.

membawa

Di

konsumen

kepada citra merek berkualitas rendah.

Dari beberapa pendapat diatas, maka
dapat

dapat

akan

biaya

Smith
mengatakan

&

Park

variabel

(1992)

biaya

dapat

pendidikan adalah ekspresi nilai atau

diukur melalui indikator biaya mahal,

apa saja yang harus diberikan atau

biaya rendah, equal price dan make

dikorbankan oleh pelanggan untuk

sense. Handayani (2006) mengatakan

memperoleh pelayanan pendidikan,

persepsi calon mahasiswa terhadap

biasanya berupa sejumlah uang.

biaya kuliah ada beberapa dimensi

Dimensionalisasi

Variabel

Biaya

yang relevan diantaranya uang gedung

Pendidikan

dapat dijangkau, biaya SPP sesuai

Zeithaml (1988) menyatakan bahwa

kualitas

dari persepsi konsumen,biaya adalah

tambahan (praktikum dan lain-lain)

apa

tidak membebani.

saja

yang

dikorbankan

dalam

memperoleh

suatu

diberikan

atau

upaya

untuk

produk.

Lebih

pendidikan

yang

digunakan

pendidikan

adalah

komponen-komponen

biaya

SPP

biaya

lain,

untuk

dan kemudahan

pembayaran.

produk), biaya non moneter dan

Hubungan Antar Variabel

pengorbanan.

Hubungan

Puspitasari (2006) mengatakan Price

biaya

uang gedung,

adalah biaya obyektif (biaya aktual

Yoo , et.al (2000) dalam

biaya

Dalam penelitian ini, indikator

lanjut Zeithaml (1998) mengatakan
dari

dan

antara

Kualitas

Pelayanan dengan Citra
Selnes

(1993:19)

menguji

Deal dalam bentuk pengurangan harga

pengaruh kualitas kinerja produk atau

dalam jangka waktu yang pendek

jasa terhadap reputasi merek,kepuasan

seperti kupon, potongan harga, rebat

dan loyalitas pelanggan pada tiga

sektor industri jasa seperti asuransi

bahwa biaya akan berpengaruh positif

jiwa, perusahaan telpon dan perguruan

terhadap reputasi penjual.

tinggi, hasil penelitian tersebut untuk

Schiffman

asuransi jiwa menunjukkan bahwa

menyebutkan bahwa biaya yang dalam

terdapat hubungan positif yang tidak

hal

signifikan antara kualitas jasa terhadap

rendahnya atau banyak sedikitnya

reputasi.

jumlah

&

ini

Kanuk

berkaitan

uang

(1997)

dengan

yang

tinggi

dikeluarkan

Zins (2001) meneliti pengaruh

konsumen untuk mendapatkan suatu

kualitas terhadap citra, hasil yang

produk juga dapat mempengaruhi

diperoleh adalah kualitas berpengaruh

citra.

signifikan terhadap citra. Mardalis,

Berdasarkan uraian di atas maka dapat

Othman, Yahya, Azizah & Salleh

ditarik hipotesis yaitu :

(2004) meneliti pengaruh kualitas

H2 : Semakin terjangkau biaya

terhadap citra, hasil yang diperoleh

pendidikan maka akan semakin

adalah kualitas berpengaruh positif

baik citra.

terhadap citra.
Dari uraian diatas maka hipotesis yang

Hubungan antara Citra dengan

dapat ditarik adalah :

Word Of Mouth

H1:

Semakin

baik

kualitas

Aydin & Ozer (2004) yang

pelayanan maka akan semakin baik

meneliti

citra

pengguna

antecedent

jasa

Turki,menemukan

loyalty

pada

GSM

di

bahwa

citra

Hubungan antara Biaya Pendidikan

berpengaruh positif terhadap loyalitas,

dengan Citra

di mana word of mouth merupakan

Ramos & Franco (2005) yang
menemukan

bahwa

biaya

tidak

salah satu dimensi dari loyalitas.
Zins

(2001)
kualitas,

yang
citra,

menguji

berpengaruh terhadap brand image. Jin

pengaruh

nilai,

& Kato (2006) yang dilakukan di

kepuasan terhadap loyalitas,hasilnya

perdagangan online ebay,menemukan

ditemukan citra berpengaruh positif

terhadap loyalitas dimana rekomendasi

Populasi

atau

Populasi pada penelitian ini adalah

word

of

merupakan

mouth

dimensi dari loyalitas.

seluruh

Dari uraian diatas maka hipotesis yang

Manggala Semarang yang berjumlah

dapat ditarik adalah :

318 orang.

mahasiswa

STIE

Widya

H3 : Semakin baik citra maka akan
semakin tinggi word of mouth.

Sampel
Sampel

penelitian

diambil

METODE PENELITIAN

sebanyak

Data

memenuhi syarat lima kali jumlah
Data yang digunakan dalam

115

ini

parameternya,

responden,sudah

juga sesuai dengan

penelitian ini adalah data subyek, yaitu

batas minimal menurut Hair dalam

data berupa opini, sikap, pengalaman

Ferdinand (2005).

atau karakteristik dari seseorang yang

Sampel diambil secara Non Random

menjadi

dengan

subyek

penelitian

jenis

sampel

Purposive

(responden). Sedangkan sumber data

Sampling yaitu

dalam penelitian ini adalah data primer

Widya Manggala Semarang minimal

yaitu data penelitian yang diperoleh

semester dua dengan tujuan mahasiswa

secara langsung dari sumber data yang

minimal semester dua sudah dapat

dikumpulkan

merasakan

secara

berhubungan
masalah

langsung

yang

sekunder.

khusus

Data

diteliti

dan

dengan
dan

primer

data

dan

mahasiswa STIE

ada

pengalaman

bagaimana pelayanan STIE Widya
Manggala Semarang.

dalam

penelitian ini diperoleh dari mahasiswa
STIE

Widya

Manggala

melalui

Teknik Analisis
Teknik analisis yang dipilih

pembagian atau penyebaran kuesioner
untuk

menganalisis

data

dalam

penelitian ini adalah analisis faktor
konfirmatori dan maximum likehood

estimation

pada

SEM

(Structural

Equation Model) dari paket statistik

rangkaian hubungan yang relatif rumit,
secara simultan. (Ferdinand, 2006).

AMOS. Hasil komputasi untuk tes
signifikansi model dilakukan dengan
menguji goodness of fit yaitu GFI
(Goodness

of

fit

Index),

AGFI

Pembahasan
Analisis Full Model-Structural

(Adjusted Goodness of Fit Index), CFI

Equation Model

(Comparative Fit Index), RMSEA

Hasil pengolahan data untuk analisis

(Root

full model SEM ditampilkan pada

Mean

Square

Error

of

Approximation), TLI (Tucker Lewis

Gambar 1.

Index) dan CR (Critical Ratio).

Analisis data yang dilakukan

Hasil analisis pengolahan data terlihat

dengan menggunakan the Structural

bahwa

Equation Model (SEM) dalam model

digunakan untuk membentuk sebuah

dan pengujian hipotesis. SEM atau

model penelitian, pada proses analisis

model persamaan struktural adalah

full model SEM memenuhi kriteria

sekumpulan tehnik-tehnik statistikal

goodness of fit yang telah ditetapkan.

yang memungkinkan pengujian sebuah

semua

konstruk

yang

STRUCTURAL EQUATION MODELLING
.29

e1
.62

e2
e3

.51
.46

e4

X1
X2

.78

e13
.71

X3

Z1

Kualitas
Pelayanan

X13
.59

e7

.75

Citra

.43

e8

.75

.66
Biaya
Pendidikan

.79

.63

X8
.70

e9

X9

.78

.78

.06

.86

X7

X15

.91

Word of Mouth

.76

.67

X6

.60

.24
-.12

e6

e15
.83

X14
.81

.55

X5

e14
.66

.27

.68

X4

.30

e5

.54

X12

X11

.45

e12

Z2

X10
.57

e11

.62

UJI KELAYAKAN MODEL

e10

Chi Square=89.104
Probability=.388
DF=86
GFI=.908
AGFI=.871
TLI=.995
CFI=.996
RMSEA=.018
CMIN/DF=1.036

.83

Gambar 1. Hasil Pengujian Full Model-Structural Equation Model (SEM

Ukuran goodness of fit yang

matriks

kovarian

populasi

yang

menunjukkan kondisi yang fit hal ini

diestimasi. Ukuran goodness of fit lain

disebabkan oleh angka Chi-square

juga menunjukkan pada kondisi yang

sebesar 89,104 yang lebih kecil dari

baik yaitu TLI (0,995); CFI (0,996);

cut-off

GFI

value

yang

ditetapkan

(0,908);

CMIN/DF

(1,036);

(108,647) dengan nilai probability

RMSEA (0,018) memenuhi kriteria

0,388 atau diatas 0,05, nilai ini

goodness of fit. Sedangkan nilai AGFI

menunjukkan tidak adanya perbedaan

(0,871) masih berada dalam batas

antara matriks kovarian sample dengan

toleransi sehingga dapat diterima.

dengan probabilitas = 0,006 yang
Pengujian Hipotesis
Hasil analisis SEM sebagai

memenuhi

syarat

pengujian

berada

probabilitas
dibawah

0,05.

langkah pengujian hipotesis adalah

Dengan demikian H1 dalam penelitian

sebagai berikut :

ini dapat diterima.

Hasil perhitungan terhadap kriteria

Pengujian Hipotesis 2

goodness of fit dalam program AMOS

H2: Semakin

terjangkau

4.01 menunjukkan bahwa analisis

pendidikan

konfirmatori dan Structural Equation

semakin baik citra.

akan

Parameter estimasi hubungan

Modeling dalam penelitian ini dapat

diterima sesuai model fit dengan nilai

maka

biaya

kedua

variabel

tersebut

diperoleh

Chi-square = 89,104, Probabilitas =
0,388, GFI = 0, 908, AGFI = 0,871,
CFI = 0,996, TLI = 0,995, dan
RMSEA = 0,018 sesuai tabel 2.
Berdasarkan model
dilakukan

pengujian

hipotesis

yang

fit

ini

3

dalam

penelitian ini.

baik

= 6,696 yang memenuhi syarat >1.96
dengan probabilitas = 0,000 yang
memenuhi

syarat

pengujian

berada

probabilitas
dibawah

0,05.

Dengan demikian H2 dalam penelitian

Pengujian Hipotesis 1
H1: Semakin

hasil yang signifikan dengan nilai CR

dapat

terhadap

diajukan

sebesar 0,640. Pengujian menunjukkan

kualitas

ini dapat diterima.

pelayanan maka akan semakin
baik citra

Pengujian Hipotesis 3

Parameter estimasi hubungan
kedua

variabel

tersebut

diperoleh

H3: Semakin baik citra maka akan
semakin tinggi word of mouth.

sebesar 0,351. Pengujian menunjukkan
hasil yang signifikan dengan nilai CR
= 2,747 yang memenuhi syarat >1.96

Parameter estimasi hubungan
kedua

variabel

tersebut

diperoleh

sebesar 0,279. Pengujian menunjukkan

pengujian

berada

dibawah

0,05.

hasil yang signifikan dengan nilai CR

Dengan demikian H3 dalam penelitian

= 2.098 yang memenuhi syarat >1.96

ini dapat diterima.

dengan probabilitas = 0,036 yang
memenuhi

syarat

probabilitas
Tabel 2
Uji Hipotesis
Estimate

Citra