MAKALAH KELOMPOK KELAS KOPERASI F

MAKALAH KELOMPOK KELAS KOPERASI-F

SEJARAH PERKEMBANGAN PERKOPERASIAN DI
BERBAGAI NEGARA

OLEH KELOMPOK 3 :
Brigitta Vanya Sai Edgina 1606887296
Indah Octaviani 1606822471
Rio Winner Sidabutar 1606911093
Alviana Inas Azizah 1606832321
Muhammad Adriansyah
Sekar Ayu Adisti

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS INDONESIA
2017

Sejarah Perkembangan Perkoperasian di Indonesia

Pada tahun 1896, seorang Patih Purwokerto yang bernama R. Aria Wiria Atmaja
mulai memperkenalkan sistem koperasi pada masyarakat di Pulau Jawa. Ia merasa prihatin

dengan masyarakat yang terbebani oleh bunga yang sangat tinggi atas pinjaman modal dari
rentenir. Dibantu oleh asisten residen Banyumas, E. Sieburg, akhirnya Aria mendirikan bank
yang memiliki sistem yang serupa dengan koperasi kredit, dengan tujuan untuk membantu
pengusaha kecil terlepas dari jeratan hutang rentenir.
Melihat besarnya antusiasme masyarakat, seseorang bernama De Wolf van Weterrode,
yang merupakan asisten residen Belanda, menyarankan Aria untuk mengubah bank yang
tadinya bernama Bank Penolong dan Simpanan (Hulpen Spaarbank) menjadi Bank
Pertolongan, Tabungan, dan Pertanian (Hulpen Spaaren Landbouwchredietbank), dengan
mengutamakan sistem gotong royong. Atas perubahan yang terjadi pada bank tersebut, kredit
dapat diberikan bukan hanya bagi para pengusaha kecil, namun juga untuk petani. Kredit
yang diberikan kepada petani berupa padi. Pada masa ini, koperasi tidak dapat terbentuk
sempurna karena belum adanya instansi pemerintahan memberi penyuluhan dan undangundang yang mengatur tentang koperasi.
Seiring berjalannya waktu, cikal bakal koperasi pun terus berkembang. Seperti
munculnya Boedi Oetomo di tahun 1908, lalu Serikat Dagang Islam di tahun 1911, dan
Muhammadiyah di tahun 1912. Pada tahun 1920, terbentuklah sebuah komisi, yaitu Komisi
Koperasi 1920, yang bertugas untuk mempelajari kesesuaian bentuk koperasi dengan kondisi
Indonesia dan mempersiapkan undang-undang koperasi yang sesuai dengan Indonesia.
Selang tujuh tahun kemudian, rancangan undang-undang koperasi selesai dibuat dan
diberlakukan sebagai Peraturan Koperasi tahun 1927. Sejak saat itu, koperasi di Indonesia
mulai tumbuh dan berkembang luas, meliputi kredit, batik, konsumsi, kerajinan, hingga

perikanan.
Kemerdekaan Indonesia di tahun 1945 membawa angin segar bagi perkembangan
koperasi, dengan tercantumnya koperasi dalam pasal 33 UUD 1945. Koperasi dianggap
sesuai dengan kondisi Indonesia karena berasaskan kekeluargaan dengan seman gat gotong
royong. Di tahun 1947, untuk pertama kalinya diselenggarakanlah Kongres Koperasi pada 12
Juli, yang kemudian ditetapkan sebagai Hari Koperasi Indonesia. Pada kongres kedua, yaitu
di tahun 1953, Bung Hatta diangkat dan ditetapkan sebagai Bapak Koperasi Indonesia.

Sejarah Perkembangan Perkoperasian di Jepang

Koperasi pertama kali berdiri di negara ini pada tahun 1900 (33 tahun sesudah
pembaharuan oleh Kaisar Meiji), atau bersamaan waktunya dengan pelaksanaan undangundang koperasi industri kerajinan. Cikal bakal kelahiran koperasi di Jepang mulai muncul
ketika perekonomian uang mulai dikenal oleh masyarakat pedalaman. Gerakan koperasi
pertanian mengalami kemajuan yang sangat pesat sejak tahun 1930-an, khususnya ketika
penduduk Jepang menghadapi krisis ekonomi yang melanda dunia dalam periode 1933. Di
Jepang ada dua bentuk koperasi pertanian. Yang pertama disebut koperasi pertanian umum.
Koperasi ini bekerja atas dasar serba usaha, misalnya menyelenggarakan usaha pemasaran

hasil pertanian, menyediakan kredit untuk usaha perasuransian, pemberian bimbingan dan
penyuluhan pertanian bagi usaha tani. Bentuk koperasi yang lain disebut koperasi khusus.

Koperasi ini hanya menyelenggarakan satu jenis usaha seperti koperasi buah, koperasi daging
ternak, koperasi bunga-bungaan dan sebagainya. Pada umumnya koperasi-koperasi pertanian
di Jepang menyelenggarakan bentuk usaha koperasi yang pertama. Anggota koperasi di
Jepang 90% adalah wanita yang sebagian besar ibu rumah tangga, dan pada umumnya
mereka langsung mengirim barang langsung ke anggota tanpa melalui pasar. Jadi produsen
dan konsumen bisa berkomunikasi langsung.

Sejarah Perkembangan Perkoperasian di Korea

Perkembangan Koperasi di Korea, khususnya Koperasi pedesaan, dimulai pada awal
abad ke-20. Di Korea ada dua organisasi pedesaan yang melayani kebutuhan kredit petani,
yakni Bank Pertanian Korea dan Koperasi Pertanian. Pada tahun 1961, dalam rangka
pelaksanaan Undang-undang Koperasi pertanian yang baru, Bank Pertanian Korea dan
Koperasi Pertanian digabungkan menjadi satu dengan nama Gabungan Koperasi Pertanian
Nasional (National Agricultural Cooperative Federation), disingkat NACF. Gabungan ini
bekerja atas dasar prinsip-prinsip Koperasi yang modern dan melakukan kerjanya atas dasar
serba usaha (Multipurpose). NACF bertugas mengembangkan sektor pertanian,
meningkatkan peran ekonomi dan sosial petani, serta menyelenggarakan usaha-usaha
peningkatan budaya rakyat.


Sejarah Perkembangan Perkoperasian di Australia

Koperasi mulai muncul ke permukaan ekonomi dan sosial Australia dari tahun 1850an. Sejak awal (sampai sekarang) Australia memiliki beberapa bentuk koperasi termasuk
Koperasi Pertanian, Building Society, Credit Unions, Koperasi Pekerja, dan Koperasi
Konsumen.
Kegiatan perkoperasian yang paling berperan dalam sejarah di Australia adalah
Rochdale Consumer Co-operatives. Koperasi Rochdale berawal dari gerakan Rochdale yang
bermula di Inggris. Di Inggris, koperasi Rochdale didirikan atas dasar modal dari manufaktur
di Wales dan reformis Robert Owen yang mempercayai bahwa komunitas yang didasarkan
atas ko-operasi dibandingkan kompetisi akan mengeliminasi pengangguran dan menciptakan
masyarakat yang harmonis dan makmur. Pada tahun 1844, Koperasi Rochdale mulai
dibangun atas prinsip dasar antara lain: penyediaan modal oleh anggota dengan suku bunga
tetap, persediaan makanan mentah untuk dijual tunai pada harga pasar, dividen berdasarkan
keuntungan sesuai dengan proporsi pembelian, dan manajemen secara demokratis.
Sejarah Koperasi Rochdale di Australia
Koperasi pertama yang tercatat di Australia terletak di Brisbane pada tahun 1859
sebelum separasi Queensland dari NSW. Pada tahun 1860-an, koperasi Rochdale mulai
memuncak meskipun terdapat isu mengenai pengangguran dan kemiskinan perkotaan. Salah

satu koperasi yang paling bertahan di Australia dibuka pada tahun 1868 dengan 9 anggota.

Perhatian mengenai standar hidup dan kekecewaan warga terhadap pemerintah mengarah
pada minat terhadap koperasi: Antara tahun 1886-1900 lebih dari 50 koperasi tercatat di
NSW. Kebanyakan dari mereka tidak bertahan lama. Dikarenakan depresi ekonomi pada
tahun 1895-1905, hanya 19 koperasi yang bertahan dari 62 yang tercatat. Dalam dekade
berikutnya, dilatarbelakangi oleh kenaikan harga dan kemakmuran ekonomi, 55 koperasi baru
dicatat di NSW. Akan tetapi, pada akhir 1914 hanya 45 yang bertahan. Selama perang dunia
pertama, kegiatan perkoperasian menurun. Namun setelah perang berakhir, perhatian
Australia terhadap koperasi konsumen muncul kembali diakibatkan kekhawatiran mengenai
harga yang terus menaik dan standar hidup yang menurun. Pada tahun 1923, jumlah koperasi
konsumen di Australia mencapai 152 koperasi dengan anggotanya mencapai jumlah 110.000
dan modal sebesar 1.800.00 poundsterling. Sementara depresi di tahun 1930 melemahkan
koperasi Rochdale di Australia, mereka berkembang selama masa pemulihannya.
Imigran Inggris di Australia memiliki peran yang penting dalam membawa prinsip
koperasi Rochdale ke dalam sektor pertambangan, di mana koperasi eceran menjadi hal yang
umum, pada tahun 1929 dari 40 koperasi konsumen yang beroperasi di NSW, sepertiga
diantaranya adalah koperasi pertambangan. Daerah yang memiliki koperasi terbesar dan
paling makmur di NSW adalah: the Hunter Valley, the Illawara, dan the Lithgow Valley.
Begitu juga Wonthaggi di Victoria dan Collie di Australia barat.
Ada juga koperasi Rochdale di luar area tersebut. Koperasi di area metropolitan
termasuk Koperasi Adelaide yang memiliki 9.412 anggota pada 1923, koperasi Balmain di

Sydney yang dibuka padah tahun 1902 dan memiliki 14.000 anggota pada 1921. Koperasi
Balmain terancam ditutup oleh industri lokal selama depresi di tahun 1930-an.
Keanggotaannya dibatalkan dan jatuh ke dalam hutang. Koperasi tersebut dilikuidasi tahun
1936.
Koperasi Rochdale juga menjadi tren di daerah pedeaan di Australia terutama di
sektor perkebunan atau perternakan unggas atau kota tempat persinggahan kereta api seperti
daerah Riverina di NSW. Koperasi di daerah ini termasuk Griffith, Coolamon, dan Junee.
Dapat disimpulkan bahwa koperasi Rochdale berperan dalam semua sektor di Australia, baik
dalam pertambangan, perkebunan, perternakan, serta pusat perkotaan.
Dalam masa berakhirnya perang dunia ke-2, koperasi di Australia mendapatkan
perhatian kembali. Dengan beberapa pengecualian, koperasi cenderung didirikan pada akhir
kemerosotan ekonomi, disaat terdapat ketidakpercayaan dengan sistem ekonomi dan
keamanan negara, juga selama masa kenaikan hargadan biaya hidup. Badan pusat seperti
NSW CWS memainkan peran utama dalam memajukan gerakan koperasi dalam masa-masa
tersebut.
Mengikuti perang dunia ke-2, gerakan koperasi menurun drastis. Banyak koperasi
yang populer gagal untuk bertana dari pergolakan ekonomi yang besar pada tahun 1970-an,
1980-an, dan 1990-an. Penurunan jumlah komunitas buruh di sektor pertambangan dan
kenaikan kepemilikan mobil di daerah pedesaan menjadikan desa tidak sulit dijangkau lagi
sehingga tidak diperlukan koperasi lagi. Meski begitu, beberapa koperasi di daerah terpencil

di Australia masih bertahan dikarenakan pendirian lokalitas mereka dan hubungan resiprokal
yang dibangun dengan komunitas.

Sejarah Perkembangan Perkoperasian di Amerika Serikat

Keadaan sosial ekonomi Amerika Serikat pada pertengahan abad ke-19 hampir sama
dengan Inggris. Menurut catatan, jumlah Koperasi yang tumbuh antara tahun 1863-1939,
berjumlah 2600 buah. Sekitar 57% dari Koperasi-koperai ini mengalami kegagalan. Menurut
catatan, dalam periode 1909-1921, sekitar 52% dari seluruh pekumpulan Koperasi pertanian
yang ada telah bekerja secara efektif. Dalam perkembangannya, ada banyak jenis Koperasi
yang berkembang di Amerika Serikat. Di daerah pedesaan antara lain dikenal adanya
Koperasi Asuransi Bersama, Koperasi Llistrik dan Telepon, Koperasi Pengawetan Makanan,
Koperasi Simpan-Pinjam dan Koperasi Penyediaan Benih. Sedangkan Koperasi-koperasi di
perkotaan seringkali menyelenggarakan toko-toko eceran. Koperasi kredit dan Koperasi
Perumahan juga banyak ditemukan dikota-kota, di Amerika Serikat juga berkembang
Koperasi Rumah Sakit dan Koperasi Kesehatan.
Koperasi pertama yang berdiri di Amerika Serikat adalah The Philadelphia
Contributionship From Lose By Fire. Semacam asuransi kebakaran. Berikutnya berdiri
koperasi pengairan yang mengurus irigasi pertanian.Dan pada tahun 1880 berdiri koperasikoperasi pertanian yang besar (History and Performance of Inkopkar 1995). Sementara itu, di
Amerika Serikat, selama bertahun-tahun juga telah berkembang perkumpulan simpan pinjam

yang dikenal dengan nama Credit Union, berkat anjuran Alphonso Desjardin (1854- 1921).
Sebelumnya masyarakat pernah mencoba mendirikan perkumpulan serupa, seperti yang
pernah didirikan oleh kaum pekerja pada tahun 1892 yang bernama The Boston Globe.
Namun kurang mendapat sambutan masyarakat karena dinilai terlalu mengejar keuntungan,
sehingga tidak mencerminkan suatu bentuk kerja sama dan tolong menolong.Alphonso,
memulai usaha simpan pinjam dengan mendirikan semacam “Bank Rakyat” pada tahun 1900
di Levis Queebec, dengan menggerakkan kegiatan menabung di kalangan petani maupun
buruh dan selanjutnya meminjamkan kepada sesama anggota yang memerlukan.
Perkembangan yang pesat usaha simpan pinjam melalui “bank rakyat ” mendorong Alphonso
berpikir akan perlunya landasan hukum bagi usaha tersebut.Atas usaha keras Alphonso
bersama temannya Edward A Filene (1860-1913), pada tahun 1909, lahirlah undang-undang
pertama tentang koperasi Simpan pinjam di Massachussets. Dalam perkembangannya,
undang-undang tentang koperasi simpan pinjam itu juga mulai melebar ke New
Hampshire.Koperasi simpan pinjam tersebut selanjutnya menjadi model atau teladan bagi
seluruh koperasi simpan pinjam di Amerika Serikat, bahkan sampai ke Kanada.
Sampai tahun 1915, jumlah koperasi simpan pinjam atau credit union telah bertambah
menjadi 11 unit dan tiga tahun kemudian meningkat menjadi 42 unit.Dan sampai tahun 1934
telah bertambah menjadi sekitar 2.400 unit yang tersebar di 38 negara bagian.Pada tahun
tersebut, Presiden Roosevelt menandatangani Federal Credit Union Act.Dan pada tahun itu
pula terbentuk Federal Credit Union yang menamakan diri sebagai National Credit Union

Association, yang berkedudukan di Madison, Wiscounsin.

Sejarah Perkembangan Perkoperasian di Afrika Selatan

Sejarah perkembangan koperasi di Afrika Selatan, tidak terpisahkan dari sejarah
politik pembedaan warna kulit atau apartheid dan pengorganisasian ekonomi masyarakat. Itu

demi mempermudah orang menelusuri jejak perkembangan koperasi di Afrika Selatan. Bagi
penguasa, koperasi ‘dipakai’ untuk mendirikan kelengkapan lembaga-lembaga perdagangan
yang berhubungan dengan pertanian. Perundangan khusus koperasi seperti The Co-operatives
Act dan aturan pelaksanaannya yaitu The Registrar of Co-operatives didirikan untuk
mengontrol
dan
mengarahkan
aktivitas
koperasi.
Positifnya, koperasi-koperasi itu dikembangkan menjadi lembaga bisnis yang kuat buat
mengontrol banyak produksi pertanian, pemasaran dan pemrosesan di wilayah perdesaan.
Pada waktu yang sama, penguasa mempromosikan yang disebut Koperasi Pertanian untuk
Bangsa Afrika di Bantustans (Agricultural co-operatives for Africans in Bantustans).

Asosiasi koperasi nasional Afrika Selatan (The National Cooperative Association of
South Africa, NCASA) didirikan pada 1997.Tujuannya, menyatukan seluruh koperasi Afrika
Selatan di bawah satu badan. NCASA menjalin kerja sama dengan lembaga internasional
seperti ICA, ILO dan badan-badan asosiasi di beberapa negara Eropa, Amerika Utara dan
Afrika.NCASA juga telah menjalin hubungan dengan Kamar Dagang Pertanian (Agriculture
Business Chamber), sebuah organisasi agrobisnis bangsa kulit putih. Meskipun mekanisme
kerja sama tetap ‘berbau’ rasialisme, tapi mereka tampaknya memiliki kesamaan ingin
berkoperasi secara benar.NCASA bertekad menjadi institusi yang kuat. Bersamaan dengan
itu, menjalin aliansi strategis dengan gerakan buruh dan gerakan-gerakan sosial. Tujuan
berikutnya, mempromosikan konsep dan praktek koperasi dengan lebih gencar.
Secara garis besar, NCASA meyakini nilai-nilai menolong diri sendiri,
bertanggungjawab pada diri sendiri, mengatur diri sendiri, demokrasi, solidaritas dan
keseimbangan. Nilai-nilai ini memang mengadopsi dari 7 Prinsip-prinsip Internasional
Koperasi
yang
terkenal
itu.
Pertama, keanggotaan yang terbuka dan sukarela bagi semua orang. Tanpa membedakan
gender, sosial, warna kulit dan agama. Kedua, kontrol anggota yang demokratis. Setiap
anggota koperasi mempunyai hak suara yang sama yaitu satu orang satu suara.


Sejarah Perkembangan Perkoperasian di Eropa

Awal mula Perkembangan Koperasi
Pemikiran koperasi pertama kali terlahir di Newlanark, Scotlandia yang digagaskan
oleh Robert Owen atas dasar permintaan kapsa pada tahun 1771-1858. Pemikiran ini
kemudian dikembangkan lagi oleh William King di Brigthon, Inggris di tahun 1786-1865
yang mana William King mendirikan sebuah Toko Koperasi dan kemudian mempublikasikan
Publikasi bulanan yang membahas tentang pemikiran-pemikiran mengenai koperasi yang
berjudul “The Cooperation”. Diawal abad ke-18 gerakan-gerakan koperasi mulai banyak
bermunculan yang dimulai sejak revolusi industri.
Sejarah Koperasi di Perancis
Pada masa-masa Revolusi Industri Perancis dimana pemikiran-pemikiran kapitalis mulai
berkembang pesat di Eropa, keadaan para pekerja Eropa sangat memprihatinkan. Gap antara
buruh dan pemegang modal sangat timpang. Hal tersebut menyebabkan kesejahteraan para
buruh juga memprihatinkan. Karena latar belakang tersebut, berkembanglah koperasi
dikalangan para buruh sebagai solusi dari keadaan mereka yang memprihatinkan.

Seiring berkembangnya koperasi, tampaklah kelemahan koperasi dimana dengan
prinsip dan system koperasi kelemahan yang dihadapi adalah kemampuan para anggota
yang tidak mencukupi. namun dengan dorongan dari beberapa alhi dalam perkembangan
koperasi, koperasi akhirnya mampu bertahan dan berkembang dikalangan buruh di
perancis dan semakin pesat. Diantara para tokoh yang mendorong perkembangan
koperasi di Perancis adalah Charles Forier, Louis Blanch, dan Ferdinan Lasalle.
Sejarah Koperasi di Inggris
Kelahiran koperasi di inggris bermula dari dibukanya sebuah toko berprinsip koperasi
di kota Rochdale. Toko berprinsip koperasi itu dipelopori oleh 28 orang. Mulanya sangat
banyak hujatan dari kalangan masyarakat sekitar yang menjatuhkan perkembangan
koperasi tersebut. Namun seiring berjalannya waktu koperasi mampu bertahan untuk
menghadapi tantangan-tantangan yang ada. Kekuatan ini berasal dari dasar pemebentukan
koperasi yang berdasarkan kebersamaan dan kemauan Bersama untuk mengembangkan
koperasi.
Sejarah Koperasi di Jerman
Berbeda dengan pelopor koperasi di Inggris, perkembangan koperasi di jerman
dipelopori oleh walikota Flammersfield, F. W. Raiffeisen. Raiffeisen membentuk
perkumpulan petani didaerah tersebut untuk mengembangkan koperasi simpan pinjam.
Koperasi tersebut akhirnya mampu berkembang dengan baik melewati berbagai rintangan
yang menghalanginya.
Sejarah Koperasi di Denmark
Denmark merupakan salah satu negara dengan perkembangan koperasi yang tercatat
baik sejarahnya. Hamper sekeitar 30% penduduk Denmark merupakan anggota dari
koperasi.
Masyarakat daerah pedesaan di Denmark kebanyakan memasarkan hasil pertaniannya
melalui koperasi sedangkan di daerah perkotaan kebanyakan berkembang koperasi
konsumsi.
Sejarah Koperasi di Swedia
Albin Johansen, ia adalah pelopor koperasi di Swedia yang memaparkan ide yang
sangat mengagumkan dengan menasionalisasi perusahaan minyak bumi negara dengan
meyakinkan bahwa dengan koperasi dapat diproduksi lebih efisien.
Koperasi di Swedia juga mampu mengalahkan perusahaan besar pada tahun 1911,
sedangkan tahun 1926, koperasi berhasil menghilangkan monopoli tepung terigu oleh
perusahaan swasta.kesuksesan tersebut berbuah pada tahun 1949 jumlah koperasi di
Swedia berjumlah sebanyak 674 buah dengan 7500 cabang dan anggota sebanyak sekitar
satujuta keluarga. Dalam perkumpulan koperasi di swedia, mereka banyak membantu
Pendidikan untuk meningkatkan pengetahuan dan Pendidikan rakyat Swedia.

Sumber Referensi
R.T. Sutantya Rahardja, Hadikusuma. 2001. Hukum Koperasi Indonesia. Penerbit PT. Raja Grafindo
Persada: Jakarta.
Djazh, Dahlan. 1980. Pengetahuan Koperasi. PN Balai Pustaka: Jakarta
Rahardja, Prathama. 2016. Eksplorasi Nalar Siswa: Ekonomi. Penerbit Yrama Widya: Bandung.

https://panduindraprakasto.wordpress.com/2010/10/10/sejarah-koprasi-di-jepang/
http://meiputribersama.blogspot.co.id/2014/07/konsep-koperasi-dan-sejarah.html
http://www.abs.gov.au/ausstats/abs@.nsf/Lookup/by%20Subject/1301.0~2012~Main
%20Features~The%20history%20of%20co-operatives%20in%20Australia~288

https://pungkiindriyonoblog.wordpress.com/2013/09/30/sejarah-perkembangan-koperasi-didunia-dan-di-indonesia/
https://www.coursehero.com/file/p1duf9b/Tujuannya-menyatukan-seluruh-koperasi-AfrikaSelatan-di-bawah-satu-badan-NCASA/