TRANSFER DAN LUPA DALAM BELAJAR

TRANSFER DAN LUPA DALAM BELAJAR
A. Transfer Belajar
Istilah Transfer belajar berasal dari bahasa Inggris “Transfer of learning” yang berarti
pemindahan atau pengalihan hasil belajar dari mata pelajaran yang satu ke mata pelajaran
yang lain atau dari kehidupan sehari-hari diluar lingkungan sekolah. Transfer dalam belajar
adalah kemampuan menerapkan apa yang telah dipelajari ke dalam situasi yang baru, baik di
sekolah maupun di luar sekolah. Transfer belajar terjadi apabila seseorang dapat menerapkan
sebagian atau semua kecakapan-kecakapan yang telah dipelajarinya ke dalam situasi lain
yang tertentu.
Transfer dalam belajar dibagi menjadi 2, yaitu :
1. Transfer Positif
Transfer belajar disebut positif jika pengalaman-pengalaman atau kecakapankecakapan yang telah dipelajari dapat diterapkan untuk mempelajari situasi yang baru.
Atau dengan kata lain, respons yang lama dapat memudahkan untuk menerima
stimulus yang baru.
2. Transfer Negatif
Disebut transfer negatif jika pengalaman atau kecakapan yang lama menghambat
untuk menerima pelajaran/kecakapan yang baru.
B. Teori Daya dan Transfer
Ada suatu teori yang erat hubungannya dengan transfer belajar, yaitu teori daya. Teori ini
bertitik tolak dari pandangan ilmu jiwa bahwa jiwa itu terdiri atas gejala-gejala / daya-daya
jiwa seperti, daya mengamati, daya ingatan, daya berpikir, daya perasaan, daya kemauan,

dan sebagainya. Menurut teori daya pada tiap mata pelajaran disekolah pendidik perlu
melatih daya-daya itu ( daya ingata, berpikir, mersakan, dan sebagainya), sehingga daya-daya
yang sudah terlahir itu akan dapat digunakan dalam mata-mata pelajaran yang lain dan juga
bagi pekerjaan-pekerjaan lain diluar sekolah.
Beberapa keberatan teori daya dapat kita kemukakan salah satunya yaitu teori daya terlalu
menganggap jiwa terdiri dari daya-daya yang terpisah-pisah satu dari yang lain. Keberatan
yang lain ialah teori daya terlalu mementingkan nilai formal dalam tiap-tiap mata pelajaran
disekolah.
C. Perihal Lupa

Dahulu banyak orang berpendapat bahwa lupa itu terutama disebabkan oleh lamanya
waktu antara terjadinya pengalaman dengan terjadinya proses ingatan. Karena telah lama
maka mudah dilupakan. Sekarang orang lebih cenderung untuk menerima bahwa lupa itu
tergantung kepada :
A.
B.
C.
D.

Apa yang diamati

Bagaimana situasi dan proses pengamatan itu berlangsung
Apakah yang terjadi dalam jangka waktu berselang itu, dan
Bagaimana situasi ketika berlangsungnya ingatan itu

Ada beberapa hal yang dapat menyebabkan kita lupa terhadap sesuatu yang pernah dialami,
yaitu :
1. Karena apa yang dialami itu tidak pernah digunakan lagi, atau tidak pernah
dilatih/diingat lagi
2. Lupa dapat juga disebabkan oleh adanya hambatan-hambatan yang terjadi karena
gejala-gejala/isi jiwa yang lain.
3. Lupa yang disebabkan karena represi. Tanggapan-tanggapan atau isi jiwa yang
lain ditekan ke dalam ketidaksadaran oleh Das Uber-Ich atau Superego.

SARAN-SARAN UNTUK MEMBIASAKAN BELAJAR YANG EFISIEN
Saran-saran yang dikemukakan Crow untuk mencapai hasil belajar yang lebih efisien :
1.
2.
3.
4.
5.

6.
7.

Memiliki dahulu tujuan belajar yang pasti
Usahakan adanya tempat belajar yang memadai
Jaga kondisi fisik jangan sampai mengganggu kosentrasi dan keaktifan mental
Rencanakan dan ikutilah jadwal waktu untuk belajar
Selingilah belajar itu dengan waktu-waktu istirahat yang teratur
Carilah kalimat-kalimat topik atau inti pengertian dari tiap paragraf
Selama belajar gunakan metode pengulangan dalam hati
8. Lakukan metode keseluruhan bilamana mungkin