MAKALAH ILMU PENGETAHUAN ALAM BUMI DAN L

MAKALAH ILMU PENGETAHUAN ALAM
[ BUMI DAN LANGIT ]
NAMA GURU : IBU NOVIDA SILITONGA

DISUSUN OLEH:
1.
2.
3.
4.
5.
6.

MUHAMAD FATIH MAULANA
ANGGUN RAHMAWATI
ALEVIA CHAIRUNNISA
CICI NURFADILLA
MEITHA HENDRIANI
MUTIARA SHIVA

SMK 1 BINA BANGSA MANDIRI


1

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan YME, atas segala rahmat dan hidayah-Nya,
sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan makalah ini dengan judul
“Bumi dan Langit”.

Penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini banyak mendapat dukungan dan bantuan
dari berbagai pihak baik berupa saran, motivasi maupun bimbingan, oleh
karena itu perkenankan penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1.
2.
3.

Ibu Novida Silitonga selaku guru mata pelajaran.
Teman-teman yang senantiasa mendukung penulis.
Dan pihak – pihak lain yang tidak dapat penulis sebutkan satu – persatu.


Penulis sangat menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna, telah
dikerjakan semaksimal mungkin sesuai dengan kemampuan yang penulis miliki,
karena itulah kritik dan saran yang membangun sangat dibutuhkan penulis agar
menjadi lebih baik. Mudah-mudahan makalah ini bermanfaat bagi pembaca.

Bogor, 16 agustus 2017

2

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL………………………………………………………….1
KATA PENGANTAR…………………………………………………………2
DAFTAR ISI…………………………………………………………………….3
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang…………………………………………………………4
1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………..4
1.3 Tujuan Penulisan…………………………………………………….4

BAB II PEMBAHASAN


2.1 Asal-usul Tata Surya………………………………………………5
2.2 Sejarah Penemuan Tata Surya……………………………..6
2.3 Susunan Tata Surya………………………………………………7

BAB III PENUTUP

3.1 Simpulan…………………………………………………………….12
3.2 Saran………………………………………………………………….12

DAFTAR PUSTAKA

3

BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar belakang
Tata Surya adalah kumpulan benda langit yang terdiri atas sebuah
bintang yang disebut Matahari dan semua objek yang terikat oleh gaya
gravitasinya. Objek-objek tersebut termasuk delapan buah planet yang sudah
diketahui dengan orbit berbentuk elips, lima planet kerdil, 173 satelit alami

yang telah diidentifikasi, dan jutaan benda langit (meteor, asteroid, komet)
lainnya.
Tata Surya terbagi menjadi Matahari, empat planet bagian dalam, sabuk
asteroid, empat planet luar, dan di bagian terluar adalah Sabuk Kuiper dan
Piringan Terbesar. Enam dari delapan planet dan tiga dari lima planet kerdil itu
dikelilingi oleh satelit alami yang biasa disebut dengan bulan. Contoh: Bulan
atau satelit alami Bumi. Masing-masing planet bagian luar dikelilingi oleh cincin
planet yang terdiri dari debu dan partikel lain.
Itulah sedikit gambaran tentang Tata Surya. Tetapi, Bagaimana Tata
Surya bisa berbentuk seperti sekarang? Bagaimana awal mula terbentuknya
Tata Surya? Apa yang menarik tentang Tata Surya? Pertanyaan-pertanyaan ini
sering muncul di sekitar kita dan saya akan mencoba menjawab lewat makalah
ini.
Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini penulis membuat makalah
yang berjudul “Tata Surya dan Semua Benda Langit yang Terikat dengan
Gravitasi” dengan harapan dapat membantu para pembaca.. Dengan adanya
makalah ini bukan berarti benda langit hanya itu saja tetapi masih ada banyak
lagi yang tidak dapat ditangkap oleh indera manusia sehingga kita harus banyak
belajar agar dapat menemukan benda langit yang baru.
2. Rumusan masalah

·

Bagaimana asal-usul Tata surya?

·

Bagaimana sejarah penemuan Tata surya?

·

Bagaimana susunan Tata surya

3. Tujuan penulisan
·

Mengetahui asal-usul Tata Surya

·

Mengetahui sejarah Tata Surya


·

Mengetahui susunan Tata Surya

4

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Asal-usul Tata Surya
Banyak ahli telah mengemukakan hipotesis tentang asal-usul Tata Surya,
diantaranya
·

Hipotesis nebula

Hipotesis nebula pertama kali dikemukakan oleh Emanuel Swedenberg(16881772)tahun 1734dan disempurnakan oleh Immanuel Kant(1724-1804) pada
tahun 1775 Hipotesis serupa juga dikembangkan oleh Pierre Marquis de
Laplace secara independen pada tahun 1796. Hipotesis ini, yang lebih dikenal
dengan Hipotesis Nebula Kant-Laplace, menyebutkan bahwa pada tahap awal,

Tata Surya masih berupa kabut raksasa. Kabut ini terbentuk dari debu, es,dan
gas yang disebut nebula, dan unsur gas yang sebagian besar hidrogen. Gaya
gravitasi yang dimilikinya menyebabkan kabut itu menyusut dan berputar
dengan arah tertentu, suhu kabut memanas, dan akhirnya menjadi bintang
raksasa (matahari). Matahari raksasa terus menyusut dan berputar semakin
cepat, dan cincin-cincin gas dan es terlontar ke sekeliling matahari. Akibat gaya
gravitasi, gas-gas tersebut memadat seiring dengan penurunan suhunya dan
membentuk planet dalam dan planet luar. Laplace berpendapat bahwa orbit
berbentuk hampir melingkar dari planet-planet merupakan konsekuensi dari
pembentukan mereka.
·

Hipotesis planetisimal

Hipotesis planetisimal pertama kali dikemukakan oleh Thomas C. Chamberlin
dan Forest R. Moulton pada tahun 1900. Hipotesis planetisimal mengatakan
bahwa Tata Surya kita terbentuk akibat adanya bintang lain yang lewat cukup
dekat dengan matahari, pada masa awal pembentukan matahari. Kedekatan
tersebut menyebabkan terjadinya tonjolan pada permukaan matahari, dan
bersama proses internal matahari, menarik materi berulang kali dari matahari.

Efek gravitasi bintang mengakibatkan terbentuknya dua lengan spiral yang
memanjang dari matahari. Sementara sebagian besar materi tertarik kembali,
sebagian lain akan tetap di orbit, mendingin dan memadat, dan menjadi
benda-benda berukuran kecil yang mereka sebut planetisimal dan beberapa
yang besar sebagai protoplanet. Objek-objek tersebut bertabrakan dari waktu
ke waktu dan membentuk planet dan bulan, sementara sisa-sisa materi lainnya
menjadi komet dan asteroid.

5

·

Hipotesis pasang surut bintang

Hipotesis pasang surut bintang pertama kali dikemukakan oleh James Jeans
pada tahun 1917. Planet dianggap terbentuk karena mendekatnya bintang lain
kepada matahari. Keadaan yang hampir bertabrakan menyebabkan tertariknya
sejumlah besar materi dari matahari dan bintang lain tersebut oleh gaya
pasang surut bersama mereka, yang kemudian terkondensasi menjadi
planet.Namun astronom Harold Jeffreys tahun 1929 membantah bahwa

tabrakan yang sedemikian itu hampir tidak mungkin terjadi. Demikian pula
astronom Henry Norris Russell mengemukakan keberatannya atas hipotesis
tersebut.
·

Hipotesis Kondensasi

Hipotesis kondensasi mulanya dikemukakan oleh astronom Belanda yang
bernama G.P. Kuiper (1905-1973) pada tahun 1950. Hipotesis kondensasi
menjelaskan bahwa Tata Surya terbentuk dari bola kabut raksasa yang berputar
membentuk cakram raksasa.
·

Hipotesis Bintang Kembar

Hipotesis bintang kembar awalnya dikemukakan oleh Fred Hoyle (1915-2001)
pada tahun 1956. Hipotesis mengemukakan bahwa dahulunya Tata Surya kita
berupa dua bintang yang hampir sama ukurannya dan berdekatan yang salah
satunya meledak meninggalkan serpihan-serpihan kecil. Serpihan itu
terperangkap oleh gravitasi bintang yang tidak meledak dan mulai

mengelilinginya.
2.2 Sejarah Tata Surya
Lima planet terdekat ke Matahari selain Bumi (Merkurius, Venus, Mars, Yupiter
dan Saturnus) telah dikenal sejak zaman dahulu karena mereka semua bisa
dilihat dengan mata telanjang. Banyak bangsa di dunia ini memiliki nama
sendiri untuk masing-masing planet. Perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi pengamatan pada lima abad lalu membawa manusia untuk
memahami benda-benda langit terbebas dari selubung mitologi. Galileo Galilei
(1564-1642) dengan teleskop refraktornya mampu menjadikan mata manusia
"lebih tajam" dalam mengamati benda langit yang tidak bisa diamati melalui
mata telanjang. Karena teleskop Galileo bisa mengamati lebih tajam, ia bisa
melihat berbagai perubahan bentuk penampakan Venus, seperti Venus Sabit
atau Venus Purnama sebagai akibat perubahan posisi Venus terhadap
Matahari. Penalaran Venus mengitari Matahari makin memperkuat teori
heliosentris, yaitu bahwa matahari adalah pusat alam semesta, bukan Bumi,
yang sebelumnya digagas oleh Nicolaus Copernicus (1473-1543). Susunan
heliosentris adalah Matahari dikelilingi oleh Merkurius hingga Saturnus.
Teleskop Galileo terus disempurnakan oleh ilmuwan lain seperti Christian

Huygens (1629-1695) yang menemukan Titan, satelit Saturnus, yang berada

hampir 2 kali jarak orbit Bumi-Yupiter. Perkembangan teleskop juga diimbangi
pula dengan perkembangan perhitungan gerak benda-benda langit dan
hubungan satu dengan yang lain melalui Johannes Kepler (1571-1630) dengan
Hukum Kepler. Dan puncaknya, Sir Isaac Newton (1642-1727) dengan hukum
gravitasi. Dengan dua teori perhitungan inilah yang memungkinkan pencarian
dan perhitungan benda-benda langit selanjutnya. Pada 1781, William Herschel
(1738-1822) menemukan Uranus. Perhitungan cermat orbit Uranus
menyimpulkan bahwa planet ini ada yang mengganggu. Neptunus ditemukan
pada Agustus 1846. Penemuan Neptunus ternyata tidak cukup menjelaskan
gangguan orbit Uranus. Para astronom kemudian menemukan sekitar 1.000
objek kecil lainnya yang letaknya melampaui Neptunus (disebut objek transNeptunus), yang juga mengelilingi Matahari. Di sana mungkin ada sekitar
100.000 objek serupa yang dikenal sebagai Objek Sabuk Kuiper (Sabuk Kuiper
adalah bagian dari objek-objek trans-Neptunus). Belasan benda langit
termasuk dalam Objek Sabuk Kuiper di antaranya Quaoar (1.250 km pada Juni
2002), Huya (750 km pada Maret 2000), Sedna (1.800 km pada Maret 2004),
Orcus, Vesta, Pallas, Hygiea, Varuna, dan 2003 EL61 (1.500 km pada Mei 2004).
Penemuan 2003 EL61 cukup menghebohkan karena Objek Sabuk Kuiper ini
diketahui juga memiliki satelit pada Januari 2005 meskipun berukuran lebih
kecil dari Pluto.
Dan puncaknya adalah penemuan UB 313 (2.700 km pada Oktober 2003) yang
diberi nama oleh penemunya Xena. Selain lebih besar dari Pluto, objek ini juga
memiliki satelit.
2.3 Susunan Tata Surya
Tata surya adalah susunan benda-benda langit yang terdiri atas matahari
sebagai pusatnya dan planet-planet, meteorid, komet, serta asteroid yang
mengelilingi matahari. Susunan tata surya terdiri atas matahari, delapan
planet, satelit-satelit pengiring planet, komet, asteroid, dan meteorid. Benda
langit yang berupa planet dan benda langit lainnya dalam mengelilingi
matahari disebut revolusi. Sebagian besar garis edarnya (orbit) berbentuk elips.
Bidang edar planet-planet mengelilingi matahari disebut bidang edar,
sedangkan bidang edar planet bumi disebut bidang ekliptika. Selain berevolusi
benda-benda langit juga berputar pada porosnya yang disebut rotasi,
sedangkan waktu untuk sekali berotasi disebut kala rotasi.

7

a. Matahari
Matahari merupakan pusat tata surya yang berupa bola gas yang bercahaya.
Matahari merupakan salah satu bintang yang menghiasi galaksi Bima Sakti.
Suhu permukaan matahari 6.000 derajat celsius yang dipancarkan ke luar
angkasa hingga sampai ke permukaan bumi, sedangkan suhu inti sebesar 15-20
juta derajat celsius.
b. Planet
1.

Planet Merkurius

Merkurius merupakan planet terkecil dan terdekat dengan matahari. Merkurius
tidak mempunyai satelit atau bulan, dan tidak mempunyai hawa. Garis
tengahnya 4500 km, lebih besar daripada garis tengah bulan yang hanya 3160
km. Diperkirakan tidak ada kehidupan sama sekali di Merkurius. Merkurius
mengadakan rotasi dalam waktu 58,6 hari. Ini berarti panjang siang harinya 28
hari lebih, demikian juga malam harinya. Merkurius mengelilingi matahari
dalam waktu 88 hari.
2.

Planet Venus

Planet ini lebih kecil dari bumi. Venus menempati urutan kedua terdekat
dengan matahari. Planet ini terkenal dengan bintang kejora yang bersinar
terang pada waktu sore atau pagi hari. Rotasi Venus ± 247 hari, dan berevolusi
(mengelilingi matahari) selama 225 hari, artinya 1 tahun Venus adalah 225 hari.
3.

Planet Bumi

Bumi menempati urutan ketiga terdekat dengan matahari. Ukuran besarnya
hampir sama dengan Venus dan bergaris tengah 12.640 km. Jarak antara bumi
dengan matahari adalah 149 juga km. Bumi mengadakan rotasi 24 jam, berarti
hari bumi = 24 jam.
a.

Gerak rotasi bumi

Gerak bumi berputar pada porosnya disebut rotasi bumi. Arah rotasi bumi
sama dengan arah revolusinya, yakni dari barat ke timur. Inilah sebabnya
mengapa matahari terbit lebih dulu di Irian Barat dari pada di Jawa. Satu kali
rotasi bumi menjalani 3600 yang ditempuh selama 24 jam.

8
b.

Akibat rotasi bumi

1)

Adanya gerak semu harian dari matahari

2)

Pergantian siang dan malam

3)

Penyimpangan arah angin, arus laut

4)

Penggelembungan di khatulistiwa dan pemepatan di kedua kutub bumi

5)

Timbulnya gaya sentrifugal

6)

Adanya dua kali air pasang naik dan pasang surut dalam sehari semalam

7)

Perbedaan waktu antara tempat-tempat yang berbeda derajat busurnya

c.

Gerak revolusi dari bumi

Selama mengedari matahari ternyata sumbu bumi miring dengan arah yang
sama terhadap bidang ekliptika. Kemiringan sumbu bumi ini besarnya 23 ½0
terhadap bidang ekliptika tersebut. Akibat dari revolusi bumi ialah :
Akibat dari revolusi bumi adalah :
1)

Pergantian empat musim

2)

Perubahan lamanya siang dan malam

3)

Terlihatnya rasi (konstelasi) bintang yang beredar dari bulan ke bulan

Lintasan bumi dalam revolusinya terhadap matahari disebut orbit.
d.

Gaya gravitasi terrestrial dari bumi

Bumi kita ini mempunyai gaya gerak atau gaya berat. Gaya tarik bumi ini
dinamakan gaya gravitasi terrestrial bumi. Benda di bumi ini memiliki bobot
karena pengaruh gaya gravitasi tersebut. Gaya gravitasi terrestrial inilah yang
menahan semua materi yang ada di bumi serta atmosfernya hingga tidak hilang
melayang ke alam semesta.
e.

Waktu

Kita telah mengenal waktu satu hari satu malam yang lamanya 24 jam. Waktu
24 jam ini adalah sehari semalam solar (matahari) berdasarkan gerak semu
matahari dalam membuat satu revolusi lengkap.
4.

Planet Mars

Planet ini berwarna kemerah-merahan yang diduga tanahnya mengandung
banyak besi oksigen, hingga kalau oksigen masih ada jumlahnya sangat sedikit.
Pada permukaan planet ini didapatkan warna-warna hijau, biru dan sawo
matang yang selalu berubah sepanjang masa tahun. Mars mempunyai dua
satelit atau bulan yaitu phobus dan daimus.
9

Jarak planet mars dengan matahari ialah 226,48 juga km. Garis tengahnya
adalah 6272 km dan revolusinya 1,9 tahun. Rotasinya 24 jam 37 menit.
Berdasarkan data yang dikirim oleh satelit Mariner IV di Mars tidak ada
oksigen, hampir tidak ada air, sedangkan kutub es yang diperkirakan
mengandung banyak air itu tak lebih merupakan lapisan salju yang sangat tipis.
5.

Planet Yupiter

Yupiter merupakan planet terbesar. Berdasarkan analisis spektroskopis planet
ini mengandung gas metana dan amoniak banyak, serta mengandung gas
hidrogen. Yupiter mempunyai kurang lebih 14 satelit atau bulan. Planet Yupiter
bergaris tengah 138.560 km, rotasinya cepat yaitu 10 jam. Oleh karena gaya
gravitasinya yang sangat kuat, Yupiter mempunyai 12 satelit (bulan) dan 3
darinya beredar berlawanan arah dengan 9 lainnya.
6.

Planet Saturnus

Saturnus mempunyai massa jenis yang sangat lebih kecil dari pada air yaitu
0,75 g/cm3, sehingga akan terapung di air. Ternyata planet ini berupa gas yang
terdiri dari metana dan amoniak dengan suhu rata-rata 103 0C. Saturnus
mempunyai 10 satelit dan diantaranya yang terbesar disebut Titan, yang lain
disebut Phoebe yang bergerak berlawanan arah dengan 9 satelit lainnya.
7.

Planet Uranus

Uranus memiliki 5 satelit. Berbeda dengan planet yang lain, Uranus arah gerak
rotasinya dari timur ke barat. Jarak ke matahari adalah 2860 juta km dan
mengelilingi matahari dalam waktu 84 tahun. Rotasinya 10 jam 47 detik. Besar
Uranus kurang dari setengah Saturnus, bergaris tengah 50.560 km.
Berdasarkan pengamatan pesawat VOYAGER pada bulan Januari 1986 Uranus
memiliki 14 buah satelit.
8.

Planet Neptunus

Neptunus mempunyai dua satelit, satu diantaranya disebut Triton. Satelit Triton
beredar berlawanan arah dengan gerak rotasi Neptunus. Jarak ke matahari
44790 km, mengelilingi matahari dalam 165 tahun sekali seputar.
c. Komet
Komet berasal dari bahasa Yunani, yaitu Kometes yang artinya berambut
panjang. Komet menurut istilah bahasa adalah benda langit yang mengelilingi
matahari dengan orbit yang sangat lonjong. Komet terdiri atas es yang sangat
padat dan orbitnya lebih lonjong daripada orbit planet. Komet menyemburkan
gas bercahaya yang dapat terlihat dari bumi. Bagian-bagian komet, yaitu:
1)inti komet, yaitu bagian komet yang kecil tapi padat tersusun dari debu dan
gas.
10

2)koma, yaitu daerah kabut di sekeliling inti.
3)ekor komet, yaitu bagian yang memanjang dan panjangnya mampu mencapai
satu satuan astronomi(1SA=jarak antara bumi dan matahari).
Arah ekor komet menjauhi matahari. Kebanyakan komet tidak dapat di lihat
dengan mata telanjang,tapi harus dengan menggunakan Teleskop. Komet yang
terkenal adalah komet Halley yang ditemukan oleh Edmunt Halley. Komet itu
muncul setiap 76 tahun sekali. Komet sering disebut Bintang berekor.
d. Asteroid
Asteroid adalah benda langit yang mirip dengan planet-planet, yang terletak di
antara orbit Mars dan Yupiter. Asteroid disebut juga planetoid atau planet
kerdil. Asteroid yang terbesar dan yang pertama adalah Ceres yang ditemukan
oleh Giussepe Piazzi (astronom Italia). Icarus adalah salah satu asteroid yang
pernah mendekati bumi dengan orbit yang berbentuk lonjong.
e. Meteoroid
Meteoroid adalah batuan-batuan kecil yang sangat banyak dan melayanglayang di angkasa luar. Batuan-batuan ini banyak mengandung unsur besi dan
nikel yang masuk ke Atmosfer karena pengaruh gravitasi bumi. Batuan-batuan
atau benda langit yang bergesekan dengan atmosfer bumi dan habis terbakar
sebelum sampai di permukaan bumi disebut meteor. Sedangkan batuan yang
tidak habis terbakar dan sampai ke bumi disebut Meteorid.
f. Bulan
Bulan merupakan benda langit yang mengitari bumi. Karena bumi mengitari
matahari, maka bulan juga mengitari matahari bersamaan dengan bumi. Selain
itu, bulan juga berputar pada porosnya sendiri. Dengan demikian bulan
mempunyai tiga gerakan sekaligus. Benda-benda langit yang berada di dalam
tata surya tersusun secara rapi
Selama bergerak benda-benda itu tidak saling bertabrakan. Hal itu terjadi
karena adanya gaya gravitasi pada masing-masing benda langit. Dengan
demikian, dapat dikatakan bahwa yang menyebabkan gerakan benda-benda
langit teratur adalah gaya gravitasi.

11

BAB III
PENUTUP
3.1 SIMPULAN
Ada beberapa hipotesis yang menyatakan asal-usul Tata Surya yang telah
dikemukakan oleh beberapa ahli, yaitu Hipotesis Nebula, Hipotesis
Planetisimal, Hipotesis Pasang Surut Bintang, Hipotesis Kondensasi, dan
Hipotesis Bintang Kembar. Sejarah penemuan Tata surya di awali dengan
dilihatnya planet-planet dengan mata telanjang hingga ditemukannya alat
untuk mengamati benda langit lebih jelas yaitu Teleskop dari Galileo.
Perkembangan teleskop diimbangi dengan perkembangan perhitungan bendabenda langit dan hubungan satu dengan yang lainnya. Dari mulai mengetahui
perkembangan planet-planet hingga puncaknya adalah penemuan UB 313 yang
ternyata juga mempunyai satelit.
Tata surya adalah kumpulan benda langit yang terdiri atas sebuah bintang yang
disebut Matahari dan semua objek yang terikat oleh gaya gravitasinya. Objekobjek tersebut termasuk delapan buah planet yang sudah diketahui dengan
orbit berbentuk elips, lima planet kerdil atau katai, 173 satelit alami yang telah
diidentifikasi, dan jutaan benda langit (meteor, asteroid, komet) lainnya. Tata
Surya terbagi menjadi Matahari, empat planet bagian dalam, sabuk asteroid,
empat planet bagian luar, dan di bagian terluar ada Sabuk Kuiper dan Piringan
Tersebar.
3.2 Saran
Sebaiknya semua pihak mempelajari Tata Surya agar dapat mengetahui dari
mana sebenarnya Tata Surya itu berasal sehingga kita tidak dapat mengada-ada
atau merekayasanya. Mengetahui Tata Surya juga sangat penting agar kita
dapat mengetahui kebesaran Tuhan Yang Maha Esa sehingga kita dapat
meningkatkan keimanan dan ketakwaan.

12