KONSEP WILAYAH DAN pusat PERTUMUBUHAN

KONSEP WILAYAH DAN PERTUMUBUHAN
Materi :

a. Wilayah Formal dan Fungsional
b. Pewilayahan Berdasarkan Fenomena Geografis
c. Pusat dan Batas Wilayah Pertumbuhan
d. Penerapan Konsep Pewilayah di Indonesia

A. Wilayah Formal dan Fungsional
1. Region
 Region adalah unit geografis yg memiliki kriteria, batasan dan
individualitas tertentu
 Individualitas ini terjadi karena di dalam region ini terjadi interaksi yg
kemudian memberi ciri khas kepada region (ruang) itu sendiri
 Oleh karena iru region merupakan suatu unit geografi dari permukaan
bumi yang memiliki karakteristik teretentu yang membedakannya dengan
wilayah lain
 Komponen region : Biotik, Abiotik, Kultural
Dengan demikian penggolongan wilayah dapat dilakukan dengan mengacu pada
keadaan alam dan tingkat kebudayaan.
Konsep wilayah sebagai pendekatan/analisis, dikembangkan dengan memeplajari

fenomena geografis dalam konsep interelasi dan interkasi keruangan yang mengacu
pada persebaran
Dengan Menggunkan pendekatan regional, maka wilayah dibedakan menjadi :
a. Wilayah Formal/Uniform Region
 Merupakan wilayah geografis yang memiliki keseragaman atau kesamaan
berdasarkan kriteria tertentu
 Misalnya ; daerah pedesaan, petanian dst
 Kesamaan ini menjadi sifat/karakteritik wilayah yang membedakan dengan
wialyah lain
 Pada awalnya kriteri yang digunakan bersifa alamiah, kemudian berkembang
menggunkan kriteria ekonomi, industri, pemukiman dan sebagainya
b. Wilayah Fungsional/Nodal Region
 Merupakan suatu wilayah yang di dalamnya terdapat banyak hal yang di atur
oleh beberapa pusat kegiatan yang satu sama lain saling berhubungan
 Misalnya : Kota terdapat berbagai pusat kegiatan ada CBD, Perkantoran,
Pasar dan setrusnya yang satu sama lain dihubungan dengan jaringan jalan
raya




Wilayah Fungsional lebih bersifat dinamis dibandingkan dengan wilayah
formal

B. Pewilayahan Menurut Fenomena Geografis


Di permukaan bumi terjadi berbagai fenomena geografis, dimana fenomena
tersebut dapat diklasifikasikan dalam beberapa kriteria



Misalnya ; Desa Nelayan, desa Industri, desa swasembada, kota udang, kota
hujan, hutan bakau, hutan cemara dst



Proses pengklasifikasikan dalm geografi telag berlangsung lama yang dikenal
dengan regionaliasi ( pengwilayahan)




Perlu dipahami bahwa bahwa tidak ada batasan luas terhadap region, oleh
karena itu penentuan kriteria dan batasan region harus “bermakna” (meaningfull)



Iklim, topografi, jenis tanah, kebudayaan, bahasa, suku bangsa, tingkat
kesejahteraan penduduk adalah kriteria/karakteristik dari keseragaman
pembentuk wilayah



Dengan demikian penentuan suatu wilayah sebagai suatu region, didasarkan
kriteria adanya : Kesatuan Bentuk, Kesatuan Ruang, dan Kesatuan Fungsi,
yang mencirikan keseragaman gejala sebagai hasil distribusi, interelasi dan
interaksi unsur-unsur geografi didalamnya



Pengwilayahan dapat dilakukan dengan berbagai cara diantaranya :

a. Natural Region
b. Specefic Region

c. Generic Region
d. Single Feature Region

C. Pusat dan Batas Wilayah Pertumbuhan
 Pusat Pertumubuhan adalah suatu wilayah atau kawasan yang pertumbuhan
pembangunannya sangat pesat jika dibandingkan dengan wilayah lainnya
sehingga dapat dijadikan sebagai pusat pembangunan yang dapat
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan wilayah lain di sekitarnya.
 Faktor pertumubuhan wilayah :
1. Keadaan sumber daya alam,
2. Sumber daya manusia,
3. Jaringan transportasi dan komunikasi,
4. Keadaan dan letak wilayah
5. Sarana dan prasarana di berbagai bidang kehidupan




Suatu wilayah dikataskan sebagai pusat pertumbuhan apabila wilayah
tersebut :
a. Berkembang dengan cepat
b. Bertumbuh dengan cepat
c. Pembangunannya menonjol
d. Kegiatan ekonominya ramai



Oleh karena itu suatu wilayah memiliki potensi untuk berkembang dan
menjadi pusat pertumbuhan di dukung oleh :
a. Kondisi geografis
b. Potensi SDA dan SDM
c. Jaringan transportasi



Berdarkan faktor tersebut, untuk mengidentifikasi pusat-pusat pertumbuhan
dilakukan berbagai pendekatan yaitu :
a. Pusat Pertumbuhan Potensi Wilayah

b. Pusat Pertumubuhan Teori Kutub
c. Pusat Pertumubuhan Teori Tempat Sentral
1. Teori Tempat Sentral
Dikemukakan oleh W.Christaller (1993), menyatakan tempat yang sentral
adalah tempat yang memungkinkan aktivitas menusia menjadi maksimum,
baik aktivitas pelayanan maupun yang menjadi konsumen dari barang dan
pelayanan yang dihasilkan.
Pusat pelayanan mempunyai 3 hirarki :
Tempat sentral berhirarki 3 ( K=3), kasus pasar optimum
Tempat sentral berhirarki 4 (K=4), situasi lalu lintas optimum
Tempat sentral berhirarki 7 ( K=7)= situasi administrasi optimum
2. Teori Kutub
Adalah strategi pembangunan yang dilakukan
dengan cara menularkan perkembangan wilayah
dari pusat ke pinggiran. Teori ini dikemukakan oleh
Francois Perroux (1950).



Fungsi Pusat Pertumbuhan :

Memudahkan koordinasi
Melihat perkembangan wilayah
Meratakan pembangunan di seluruh wilayah



Batas wilayah pertumbhan diasumsikan sebagai batas pengaruh wilayah
pusat pertumbuhan terhadap wilayah sekitarnya



Untuk mengetahui batas pengaruh dapat dilakukan dengan menggunakan :
a. Teori Model Gravitasi
b. Teori Titik Henti/Balik



Ke dua model (teori) diatas dapat digunakan untuk menhitung :
a. Aliran transportasi
b. Migrasi penduduk antar dua wilayah

c. Jumlah penduduk yang cenderung menggunakan tempat pusat

D. Penerapan Konsep Pewilayahan di Indonesia


Wilayah Pertumubuhan di Indonesia
Dalam pelaksanaan
pembangunan di Indonesia,
pemerintah melalui Badan
Perencanaan Pembangunan
Nasional (Bappenas) membagi
beberapa kota besar di Indonesia
yang memiliki letak sentral
sebagai pusat pertumbuhan yang
terdiri atas empat wilayah, yaitu
Medan, Jakarta, Surabaya, dan Makassar (Ujungpandang). Dari empat
wilayah utama tersebut kemudian dibagi lagi menjadi wilayah-wilayah
pembangunan dengan pusat-pusat kota yang terdekat.
WILAYAH LIAT DIBUKU G.O.




WPPI di Indonesia, bertujuan untuk :
a. Pemerataan pembangunan ekonomi
b. Membendung arus migrasi dan urbanisasi
c. Mencapai delapan jalur pemerataan pembangunan ekonomi
d. Memudahkan setiap wilayah dalam memantau perkembangan laju
pembangunan

WILAYAH DAN POTENSI
LIAT DIBUKU G.O.




Dalam rangka pemerataan
kemakmuran, maka
pembangunan di tekankan
pasa sektor pertanian dan industri
Untuk itu pemerintah menyusun Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)

dalam lingkup nasional