BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Analisis Kemampuan - Kemampuan Menggunakan Harf Jarr Dalam Kalimat Bahasa Arab Oleh Mahasiswa Departemen Sastra Arab Usu Tahun Pembelajaran 2013/2014
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Analisis Kemampuan
Penelitian tentang pemakaian harf jarr dalam kalimat bahasa Arab pernah diteliti oleh Saputra (2000). Penelitian itu berkaitan dengan kemampuan siswa-siswi menggunakan harf yaitu ila-lam-‘an-‘ala-min- dan fi ) /
jar ( ilā-lam-‘an-‘alā-min-fī/ dalam
ﻲﻓ -ﻦﻣ -ﻰﻠﻋ -ﻦﻋ -ﻠ -ﻰﻟﺇ membuat kalimat berbahasa Arab yang berpola fi’l + fa’il + jarr majrur
ّﺭّﺎﺟ + ﻞﻋﺎﻓ + ﻞﻌﻓ ( ) /
ﺭﻭﺮﺠﻣ fi’lun + fā’ilun + jārun majrūrun/. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa 74 % Siswa-Siswi Kelas I Madrasah Aliyah Yaspi Labuhan Deli mampu menggunakan harf jarr dalam kalimat Bahasa Arab. Sementara, penelitian tentang preposisi pernah diteliti oleh Elmawati (1990), ia menjelaskan tentang persamaan dan perbedaan antara preposisi dalam bahasa Indonesia dengan harf jarr dalam bahasa Arab dan Khairawati (1986) menjelaskan tentang fungsi dan pemakaian harf jarr dalam bahasa Arab. Namun dalam penelitian ini peneliti akan meneliti tentang kemampuan menggunakan harf jarr dalam membuat kalimat Bahasa Arab pada mahasiwa semester 4, 6, dan 8 FIB USU.
Menurut Lahey (dalam small, 1990 : 26), bahwa kemampuan berbahasa dapat dilihat dari tiga dimensi, yaitu dimensi semantik, dimensi sintaksis dan dimensi pragmatika. Dimensi semantik menggambarkan pengetahuan tentang objek atau peristiwa serta hubungan antara objek dan peristiwa tersebut. Dimensi sintaksis berkaitan tentang penyusunan unit-unit bahasa untuk mencari kesesuaian suara dan maknanya. Dimensi pragmatika menunjuk pada kemampuan menggunakan bahasa.Penelitian ini dilihat dari dimensi semantik.
Kemampuan adalah kata yang juga mendapat imbuhan ke-an, dengan kata dasar yang berarti sanggup. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, Kamisa ( 1977: 523 )
mampu bahwa ‘ Kemampuan adalah kesanggupan atau kekuatan yang dimiliki untuk melakukan sesuatu.
2.2 PengertianharfJarr
Sebelum membahas mengenai defenisi harf jarr terlabih dahulu mendefinisikan tentang harf. Chatibul Umam (1987) dalam Elmawati (1990: 11) mengemukakan: ﺎﻫﺮﻴﻏ ﻰﻓ ﻰًﻨﻌﻣ ﻰﻠﻋ ْﺖّﻟﺩ ٌﺔﻤﻠﻛ ﻮﻫﻭ ُﻑﺮﺤﻟﺍ
ḥ ī
/al- arfu wa huwa kalimatun dallat ‘al gayrih
ā ma’nā f ā/ ‘Huruf yaitu kata-kata yang mempunyai arti berhubungan atau bergantung pada kata-kata lainnya.
ḥ
Preposisi dalam bahasa Arab disebut / arfu al-jarri /. Menurut Al-Khuli ّﺮﺠﻟﺍ ﻑﺮﺣ
(1982: 224), preposisi dalam bahasa Arab adalah: ﺭﻭﺮﺠﻤﻟﺍ ﻢﺳﻹﺍ ﻖﺒﺴﻳ ّﺮﺟ ﻑﺮﺣ
ḥ
/ arfu jarrin yasbiqu al-`isma al-
majrūra/ “preposisi adalah huruf yang mendahului nomina
yang dilekatinya” Wright (1967:278) menyatakan bahwa preposisi merupakan salah satu dari empat
particles (hurf) dalam bahasa Arab. Preposisi dalam bahasa Arab disebut ḥ arf al- /
ّﺮﺠﻟﺍ ﻑﺮﺣ
jarri / (the particles of attraction) atau disebut juga / ḥ arf al-khafa ḍ i / (the
ﺾﻔﺨﻟﺍ ﻑﺮﺣ
particles of depression ) dan disebut juga ḥ urf al-`i ḍ
ﺔﻓﺎﺿﻹﺍ ﻑﺮﺣ / āfati/ (the particles of annexation or connection ).
Pengertian harf jarr menurutAl-Ghulayayni (2007: 463) menyatakan bahwa: .
ءﺎﻤﺳﻷﺍ ﻦﻣ ﺎﻫﺪﻌﺑ ﺎﻣ ّﺮﺠﺗ ﺎﻬﻧﻷ ﻭﺃ ، ﺎﻫﺪﻌﺑ ﻢﺳﻹﺍ ﻰﻟﺇ ﺎﻬﻠﺒﻗ ﻞﻌﻔﻟﺍ ﻰﻨﻌﻣ ّﺮﺠﺗ ﺎﻬﻧﻷ ، ّﺮﺠﻟﺍ ﻑﻭﺮﺣ ْﺖﻴّﻤﺳ
ḥ
/summiyat
urūfu al-jarri li`annahā tajurru ma’nā al-fi’li qablahā `ilā al-`ismi ba’dahā `aw
li`annahā tajurru mā ba’dahā min al-`asmā`i/ ‘Dinamakan harf jarr karena menarik makna
verba sebelumnya kepada nomina yang setelahnya, atau karena membaris bawahkan setelahnya yaitu nomina’.
Jadi, huruf tidak dapat berdiri sendiri kecuali bersama dengan kata lain. Sesuai fungsinya, huruf adalam bahasa Arab terbagi dua yaitu huruf yang dapat mempengaruhi baris
ḥ
akhir kata yang dimasukinya disebut / arfu al-‘ ﺔﻠﻣﺎﻌﻟﺍ ﻑﺮﺣ āmilati/ ‘Huruf yang ber’amal’ dan huruf yang tidak memberikan pengaruh terhadap kata yang dimasukinya disebut
ﺮﻴﻏ ﻑﺮﺣ / ḥ arfu gayru ‘ āmilatin/ ‘Huruf yang tidak ber’amal.
ﺔﻠﻣﺎﻋ Elmawati (1990: 14) menyatakan bahwa ḥ arf al-jarr / adalah salah satu dari
/
ّﺮﺠﻟﺍ ﻑﺮﺣ huruf-huruf ‘amilah yaitu harf yang bertugas merubah kasus atau mempengaruhi kata benda
ḥ
sesudahnya baik ditinjau dari segi gramatikal atau semantik. / arf al-jarr / bertugas ّﺮﺠﻟﺍ ﻑﺮﺣ merubah kasus /al-`ismu/ atau nomina yang terletak sesudahnya menjadi kasus genitif
ﻡﺳﻹﺍ ( / ﺭﻭﺮﺠﻣ majrūrun/).
ḥ
Disimpulkan bahwa preposisi dalam bahasa Arab disebut / arf al-jarri / ّﺮﺠﻟﺍ ﻑﺮﺣ
ḥ
dan / arf al-jarri / adalah salah satu diantara huruf-huruf dalam bahasa Arab yang ّﺮﺠﻟﺍ ﻑﺮﺣ
ḥ
memiliki tugas atau ‘amilah. / arf al-jarri / berfungsi merubah kasus kata benda ّﺮﺠﻟﺍ ﻑﺮﺣ yang dimasukinya menjadi kasus genitif atau / ﺭﻭﺮﺠﻣ majrūrun/.
2.3 Pembagian harf jarr
Menurut Al-Ghulayayni (2007: 463),harf jarr( /
ḥarf al-jarri/ berjumlah dua
ّﺮﺠﻟﺍ ﻑﺮﺣ)
/ / /al- /al- /
’alā/, fi( fī/,kaf( kāfu/,lam( lāmu/,waw al-qasm( wāwu al-
ﻰﻓ) ﻑﺎﻜﻟﺍ) ﻡﻼﻟﺍ) ﻢﺴﻘﻟﺍ ﻭﺍﻭ)
qasami /,ta’ al-qasm( / / /
ﻢﺴﻘﻟﺍ ءﺎﺗ) tā`u al-qasami/,muz( ﺬﻣ) muż/,munzu( ﺬﻨﻣ) munżu/,rubba( ّﺏﺭ) /rubba/,hatta( / / /
ﻰّﺘﺣ) ḥattā/,khala( ﻼﺧ) khalā/,‘ada( ﺍﺪﻋ) ’adā/,hasya( ﺎﺷﺎﺣ) / /kay/,mata( /
/
ḥāsyā/,kay( ﻲﻛ) ﻰﺘﻣ) matā/ (khusus pada bahasahuzail ﻞﻳﺬﻫ hużaylun/),
danla’all /la’alla/ (khusus pada bahasa‘uqayl /’uqaylun/).( ّﻞﻌﻟ) ﻞﻴﻘﻋ Seluruh harf jarr( /
ḥarf al-jarri/ tersebut di atas masuk padaism zhahir(
ّﺮﺠﻟﺍ ﻑﺮﺣ) ﻢﺳﺇ
/`ismu ﺮﻫﺎﻅ) ẓahirin/ atau kata benda yang terlihat secara jelas atau nyata. Ada juga sebahagian harf jarr masuk padaism mudhmar( /`ismu mu
ﺮﻤﻀﻣ ﻢﺳﺇ) ḍmarin/ yaitu kata benda yang samar-samar atau tersembunyi atau digantikan dengan hadirnya pronomina atau dhamir ( / /al- /min/,ila( / /’an/,‘ala(
ﺮﻴﻤﺿ) ḍamīrun/ yaituba’( ءﺎﺒﻟﺍ) bā`u/,min( ﻦﻣ) ﻰﻟﺇ) `ilā/,‘an( ﻦﻋ) ﻰﻠﻋ) / / /al- / /
’alā/, fi( ﻰﻓ) fī/,lam( ﻡﻼﻟﺍ) lāmu/,khala( ﻼﺧ) khalā/,‘ada( ﺍﺪﻋ) ’adā/,hasya( ﺎﺷﺎﺣ)
/ /kay/,mata( / /
ḥāsyā/,kay( ﻲﻛ) ﻰﺘﻣ) matā/ (khusus pada bahasa hizayl ﻞﻳﺬﻫ hużaylun/), dan
la’all ( /la’alla/ (khusus pada bahasa‘uqayl /’uqaylun/).ّﻞﻌﻟ) ﻞﻴﻘﻋ Contoh:
(1) /ja`at maryamu min al-qaryati/ ‘Maryam datang dari desa’ ﻦﻣ ﻢﻳﺮﻣ ْﺕءﺎﺟ
ِﺔﻳﺮﻘﻟﺍ (2) /an-
ﻦﻳﺮﻓﺎﻜﻟﺍ ﻦﻣ ﺱﺎﻨﻟﺍ ﻰﻟﺇ ﺾﻐﺑﺃ ﻕﺎﻔﻨﻟﺍ nifāqu `abgaḍu `ilā an-nāsi min al-kāfirīna/ ‘Kemunafikan itu paling dibenci di sisi manusia dari kekafiran’
(3) /ra ﻢﻫ ﻦﻋ ḍiya allāhu ‘anhum/ ‘Allah memberkahi(atas) dia’
ُﷲ ﻲﺿﺭ (4) /
ﷲ ﻰﻠﻋ ﻞﻛﻮﺘﻓ ﺖﻣﺰﻋ ﺍﺫﺈﻓ fa `iża ‘azamta fatawakkal ‘alā allāhi/ ‘Maka jika kamu telah
bertekad, bertawakkallah kepada Allah’
(5) /qad `afla
ḥa al-mu`minūna allażīna hum fī
ﻥﻮﻌﺷﺎﺧ ﻢﻬﺗﺍﻮﻠﺻ ﻲﻓ ﻢﻫ ﻦﻳﺬﻟﺍ ﻥﻮﻨﻣﺆﻤﻟﺍ ﺢﻠﻓﺃ ﺪﻗ
ṣalātihim khāsyi’ūna/ ‘Sungguh beruntung orang-orag mukmin yang khusyuk dalam
shalatnya’ (6) /muhammadun ka al-
ﻙ asadi fī asy-syujā’ati/ ‘Muhamad seperti ِﺔﻋﺎﺠﺸﻟﺍ ﻰﻓ ِﺪﺳﻷﺍ ٌﺪّﻤﺤﻣ singa dalam keberanian’
(7) /rabi ﻦﻴﺘﻣ ﻞﺒﺣ ﺏ ﻥﺎﺼﺤﻟﺍ ﺖﻄﺑﺭ ṭtu al-ḥiṣāna bi ḥablin matīnin/ ‘Saya mengikat kuda itu dengan tali yang kuat’
(8) /syara
ḥa al-`ustāżu ad-darsa li talāmīżihi
ﻩﻮﻤﻬﻔﻓ ﻩﺬﻴﻣﻼﺗ ﻝ ﺱﺭﺪﻟﺍ ﺫﺎﺘﺳﻷﺍ ﺡﺮﺷ
fafahimūhu/ ‘Guru itu menjelaskan pelajaran kepada murid-muridnya hingga mereka
memahaminya’ (9) /yastahzi`u bika an-
ﻝﺎﻔﻁﻷﺍ ﺭﺎﻐﺻ ﻰﺘﺣ ﺱﺎﻨﻟﺍ ﻙ ﺏ ﺉﺰﻬﺘﺴﻳ nāsu ḥattā ṣigāri al-aṭfāli/ ‘Orang-orang mengolok-olok (kepada) mu bahkan anak-anak kecil juga’
(10) / ﻒﻴﻈﻧ ﻲﻛ ﻚﺘﻴﺑ ﻁﻼﺑ ﻲﺴﻨﻛﺃ `uknusī bilāṭa baytiki kay naẓīfin/ ‘Sapulah lantai rumahmu agar bersih’
( /
Harf jarr ḥarfu al-jarri/ yang digunakan dalam contoh masing-masing
ّﺮﺠﻟﺍ ﻑﺮﺣ) adalahmin( /min/ pada contoh (1),ila / /min/ pada contoh (2), an
ﻦﻣ) ﻰﻟﺇ `ilā/ dan min( ﻦﻣ) ﻦﻋ /’an/ contoh (3), ala / /f /al-
ﻰﻠﻋ ’alā/ contoh (4), fi( ﻰﻓ) ī/ contoh (5), kaf( ﻑﺎﻜﻟﺍ) kāfu/ danfi( /f /al- /al-
ﻰﻓ) ī/ pada contoh (6),ba` ءﺎﺒﻟﺍ bā`u/ pada contoh (7), al-lam ﻡﻼﻟﺍ lāmu/ contoh (8), ba` /al- / /kay/ pada contoh (10). ءﺎﺒﻟﺍ bā`u/ dan hatta ﻰﺘﺣ ḥatta/ pada contoh (9), dan kay ﻲﻛ
Jika diperhatikan lagi nomina yang didahuluiharf jarr( /
ḥarf al-jarri/ pada
ّﺮﺠﻟﺍ ﻑﺮﺣ)
( /al-qaryati/ pada contoh (1), /al-
qaryah kāfirīna/ dalam contoh (2), ﷲ/allāhi/
ﻦﻳﺮﻓﺎﻜﻟﺍ ِﺔﻳﺮﻘﻟﺍ) pada contoh (4), /
/al-`asadi/ danas- ﻢﻬﺗﺍﻮﻠﺻ ṣalātihim/ contoh (5), al-asad( ﺪﺳﻷﺍ)
ِﺔﻋﺎﺠﺸﻟﺍ) / / /na
syuja’ah ( /asy- / syujā’ati/ pada contoh (6), ﻦﻴﺘﻣ ﻞﺒﺣ ḥablin matīnin/ pada contoh (7),
ﻩﺬﻴﻣﻼﺗ talāmīżihi/ contoh (8), ﻝﺎﻔﻁﻷﺍ ﺭﺎﻐﺻ ṣigāri al-aṭfāli/ contoh (9), dan ﻒﻴﻈﻧ ẓīfin/ pada contoh (10). Sementara pada contoh (3) kata benda yang dimasuki olehharf jarr(
ّﺮﺠﻟﺍ ﻑﺮﺣ) / ḥarf al-jarri/ merupakanism mudhmar ( /`ismu mu ḍmarin/ berupa kata
ﺮﻤﻀﻣ ﻢﺳﺇ) gantihum( /hum/ dan demikian juga contoh (9) yang berupa kata ganti ka ( ) /ka/. ﻢﻫ)
ﻙ Contoh : (11) /
inşarafa an-nāsu khalā farῑdin/‘orang-orang pulang kecuali
ﺪﻳﺮﻓ ﻼﺧ ﺱﺎّﻨﻟﺍ ﻑﺮﺼﻧﺍ Farid’
(12) / ﺍﺪﻋ ﺬﻴﻣﻼﺘﻟﺍ ﺮﻀﺣ ḥaḍara at-talāmῑżu ‘adā ‘aliyyin/‘para murid hadir kecuali Ali’
ّﻲﻠﻋ (13) /ahmala al-
awlādu ḥāsyaā muḥammadin/ ‘para murid acuh
ﺎﺷﺎﺣ ﺩﻻﻭﻻﺍ ﻞﻤﻫﺍ ﺪّﻤﺤﻣ kecuali Muhammad’
(14) / ﻦﻳﺮﻬﺷ ﺬﻣ ﻚﺘﻴﻘﻟ ﺎﻣ mālaqῑtuka muż syahrayni/ ‘saya tidak berjumpa denganmu sejak dua bulan lalu’
(15) /mari ﺪﺣﻻﺍ ﻡﻮﻳ ﺬﻨﻣ ﻩﻮﺧﺍ ﺽﺮﻣ ḍa akhūhu munżu yawmi al-aḥadi/ ‘saudaranya sakit sejak hari minggu’
(16) / ﺖﺑﺬﻛ ﺎﻣ ﷲ ﻭ waallahi mā każibtu/ ‘demi Allah aku tidak berbohong’
(17) rubba‘ilmin adakalanya ilmu itu membahayakan’ ّﺭﺎﺿ ﻢﻠﻋ / ّﺏﺭ ḍārrun / ‘
(18) /taallahi laatrukanna asy-syarra/ ‘demi Allah sesungguhnya aku akan ّﺮّﺸﻟﺍ ّﻦﻛﺮﺗﻻ ﷲ ﺕ meninggalkan kejahatan’
(19) /la’alla ab
ῑ al-migwāri minka qarῑbun/ ‘semoga ayah mighwar
ﺐﻳﺮﻗ ﻚﻨﻣ ﺭﺍﻮﻐﻤﻟﺍ ﻲﺑﺍ ّﻞﻌﻟ dekat denganmu’
(20) /
ﺞﻴﺌﻧ ّﻦﻬﻟ ﺮﻀﺧ ﺞﺠﻟ ﻰﺘﻣ syaribna bi māi al-baḥri ṡumma ﺖﻌّﻓﺮﺗ ّﻢﺛ ﺮﺤﺒﻟﺍ ءﺎﻤﺑ ﻦﺑﺮﺷ
taraffa’at matā lujajin khuḍrin/ ‘mereka menyerap air laut kemudian mengangkat
sampai dasar laut hingga menjadikannya suara yang kuat’ Jika diperhatikan nomina yang didahuluiharf jarr( /
ّﺮﺠﻟﺍ ﻑﺮﺣ) ḥarf al-jarri/ pada sepuluh contoh di atas, merupakanism zhahir ( /`ismu )
ﺮﻫﺎﻅ ﻢﺳﺇ) ẓahirin/ yaituFarid ( ﺪﻳﺮﻓ /far ) /’aliy/ contoh (13), sedangkan Muhammad ( )
ῑd/ pada contoh (12), kemudian Ali (
ّﻲﻠﻋ ﺪّﻤﺤﻣ
/mu ammad / pada contoh (14), lalu syahraini ( ) /syahrayni/ contoh (15), contoh (16)
ḥ
ﻦﻳﺮﻬﺷ ( ) /yawmi al-a )/allah/, pada contoh
yaumil ahad ḥadi/, contoh (17 dan 19) Allah (
ﺪﺣﻻﺍ ﻡﻮﻳ ﷲ
(18) ilm ( ) /’ilmin/, sedangkan contoh (20) abi ( ) /abiy/ dan pada contoh (21) lujaj ( ) ﻢﻠﻋ ﻲﺑﺍ ﺞﺠﻟ /lujajin/.
( /
Harf jarr ḥarfu al-jarri/ yang digunakan dalam contoh masing-masing
ّﺮﺠﻟﺍ ﻑﺮﺣ) adalahkhala ( ) /
) / ﻼﺧ khālā/ pada contoh (12), sedangkan ‘ada ( ﺍﺪﻋ ’adā/ contoh (13), hasya
( ) / ) / ) / ﺎﺷﺎﺣ ḥasyā/ contoh (14), muz ( ﺬﻣ muż/ pada contoh (15), munzu ( ﺬﻨﻣ munżu/ contoh (16),
wa ( ) /wa/ contoh (17), rubba ( ) /rubba/ contoh (18), ta ( ) /ta/pada contoh (19),
ﻭﺍﻮﻟﺍ ّﺏﺭ ءﺎﺘﻟﺍ
la’alla ( ) /la’alla/ contoh (20) dan mata ( ) / ّﻞﻌﻟ ﻰﺘﻣ matā/ pada contoh (21).
Kalimat-kalimat pada contoh (1) s.d (21) di atas adalah contoh kalimat yang menggunakan harf jarr( / ّﺮﺠﻟﺍ ﻑﺮﺣ) ḥarf al-jarri/. Jika diperhatikan baris akhir dari setiap kata benda yang didahului olehharf jarr( /
ّﺮﺠﻟﺍ ﻑﺮﺣ) ḥarf al-jarri/ pada sepuluh contoh di atas adalah baris bawah ataukasrah( /kasratun/ karena tugasharf jarr( /
ḥarf al-
ٌﺓﺮﺴﻛ) ّﺮﺠﻟﺍ ﻑﺮﺣ) Penulis memilih sepuluh harf jarrdariseluruhharf jarr di atasyaitu ba’ ( /al- ءﺎﺒﻟﺍ)
/min/,ila( / /’an/,‘ala( / / /al-
bā`u/,min( ﻦﻣ) ﻰﻟﺇ) `ilā/,‘an( ﻦﻋ) ﻰﻠﻋ) ’alā/,fi( ﻰﻓ) fī/,kaf( ﻑﺎﻜﻟﺍ)
/al- / /kay, disebabkan sepuluh huruf tersebut
kāfu/,lam( ﻡ ّﻼﻟﺍ) lāmu/,hatta( ﻰّﺘﺣ) ḥattā/,kay( ﻲﻛ)
mempunyai distribusi yang lebih banyak digunakan dalam teks-teks bahasa Arab dan mahasiswa/i pada semester yang akan penulis teliti lebih mendalami kesepuluh harf tersebut.
jarr
Berdasarkan uraian diatas, penulis ingin meneliti kemampuan menggunakan harf jarr dalam kalimat bahasa Arab kajian ini termasuk bidang sintaksis. Kategori sintaksis bahasa Arab terdiri darifi’l( /al-fi’lu/, nomina disebutism( /al-`ismu/, dan partikel
ﻞﻌﻔﻟﺍ) ﻢﺳﻹﺍ) disebutharf( /al- /al-fi’lu/ adalah verba atau kata kerja bahasa
ﻑﺮﺤﻟﺍ) ḥarfu/.Fi’l( ﻞﻌﻔﻟﺍ) Arab,ism( /al-`ismu/ adalah nomina atau kata benda bahasa Arab, danharf( /al-
ﻢﺳﻹﺍ) ﻑﺮﺤﻟﺍ)
ḥarfu/ adalah partikel atau kata yang menunjukkan makna lain pada kata lainnya. Ketiga
kategori sintaksis tersebut di atas memiliki peran-peran tertentu dalam membuat kalimat bahasa Arab.
Dalam membuat kalimat bahasa Arab, banyak yang perlu diperhatikan dengan seksama terutama kaidah tata bahasa Arab tersebut. Kalimat dalam bahasa Arab terbagi atas dua bentuk: (1) Jumlah ismiyyah ( ) /jumlatun ismiyyatun/ yaitu susunan kalimat
ﺔّﻴﻤﺳﺇ ﺔﻠﻤﺟ yang terdiri darimubtada’( /mubtadaun/ dankhabar( /khabarun/ (dimulai
ﺃﺪﺘﺒﻣ) ﺮﺒﺧ) denganism( /ismun/ kata benda) (2)Jumlah fi’liyyah( /jumlatun fi’liyyatun/ yaitu
ﻢﺳﺇ) ﺔّﻴﻠﻌﻓ ﺔﻠﻤﺟ) susunan kalimat yang terdiri darifi’l( /fi’lun/ danfa’l ( /
ﻞﻌﻓ) ﻞﻋﺎﻓ) fā’ilun/ (dimulai denganfi’l( /fi’lun/ kata kerja). ﻞﻌﻓ) Penerapan harf jarr dalam kalimat bahasa Arab tidak terlepas dari kedua bentuk kalimat di atas. Padajumlah ismiyyah( ) /jumlatun ismiyyatun/, unsurkhabar( ﺔّﻴﻤﺳﺇ ﺔﻠﻤﺟ ﺮﺒﺧ)
/khabarun/ dapat berbentukjarr majrur ( / ﺭﻭﺮﺠﻣ ﺭﺎﺟ) jār majrūr/, sementara padajumlah
fi’liyyah ( /jumlatun fi’liyyatun/, terdapat beberapafi’l ( ) /fi’lun/ yang
ﺔّﻴﻠﻌﻓ ﺔﻠﻤﺟ) ﻞﻌﻓ kehadirannya didukung oleh harf jarr dan terdapat beberapafi’l( /fi’lun/ yang
ﻞﻌﻓ) membutuhkan harf jarr sebagai pelengkap untuk menerangkanfi’l( ) / fi’lun / tersebut. ﻞﻌﻓ
Contoh: (21) /al-
ﺐﺘﻜﻤﻟﺍ ﻰﻠﻋ ﺏﺎﺘﻜﻟﺍ kitābu ‘alā al-maktabi/ ‘Buku itu di atas meja’ (22) /
ﺔﻳﺮﻘﻟﺍ ﻰﻟﺇ ﻊﺟﺭ raja’a `ilā al-qaryati/ ‘(Dia) pulang ke kampung’ (23) /
ّﺮﺸﻟﺍ ﻦﻋ ﺍﻭﺪﻌﺘﺑﺍ `ibta’idū ‘an asy-syarri/ ‘Jauhilah (kalian) dari keburukan’ Kalimat (22) merupakan contohjumlah ismiyyah( ) /jumlatun ismiyyatun/
ﺔّﻴﻤﺳﺇ ﺔﻠﻤﺟ yang unsurkhabar( /khabarun/ berbentukjarr majrur( )
/jār majrūr/ yaitu‘ala al-
ﺮﺒﺧ) ﺭﻭﺮﺠﻣ ﺭﺎﺟ
maktab (
ﺐﺘﻜﻤﻟﺍ ﻰﻠﻋ) /‘alā al-maktabi/ ‘di atas meja’. Sementara pada kalimat (23) dan (24), masing-masing merupakan contohjumlah fi’liyyah( /jumlatun fi’liyyatun/ . Pada
ﺔّﻴﻠﻌﻓ ﺔﻠﻤﺟ) kalimat (23), harf jarr ila (
ﻰﻟﺇ) /`ilā/ ‘ke, kepada’ menjadi pelengkap keterangan darifi’l( /fi’lun/ yaituraja’a ( /raja’a/ ‘(Dia) pulang’. Adapun kalimat (24),fi’l( )
ﻞﻌﻓ) ﻊﺟﺭ) ﻞﻌﻓ
ﺍﻭﺪﻌﺘﺑﺍ) ( /’an/ ‘dari, tentang’ sebagai pelengkapfi’l( /fi’lun/ dalam menghadirkanmaf’ul
/fi’lun/ yaitu ibta’idu( /`ibta’idū/ ‘Jauhilah (kalian)’ membutuhkan harf jarr‘an
ﻦﻋ) ﻞﻌﻓ) bih ( maf’ulun bihi/ yaituas-syarr ( /asy-syarru/ ‘keburukan’.
ﻪﺑ ﻝﻮﻌﻔﻣ) / ّﺮﺸﻟﺍ)
2.4 Jenis-jenis harf Jarr
Elmawati (1990: 15) menyatakan dari segi tulisan, kedua puluh ḥ arf al- ّﺮﺠﻟﺍ ﻑﺮﺣ /
jarri / itu dapat diklasifikasikan dalam dua kategori: (1) / ḥ arf al-jarri / yang tidak
ّﺮﺠﻟﺍ ﻑﺮﺣ
ḥ
terpisah dari kata benda yang dimasukinya dan (2) / arf al-jarri / yang terpisah dari ّﺮﺠﻟﺍ ﻑﺮﺣ
ḥ
kata benda yang dimasukinya. Yang termasuk / arf al-jarri / kategori pertama ّﺮﺠﻟﺍ ﻑﺮﺣ
ḥ
adalah lima macam harf /al-`u /al- /al-
ādiyyati/ (harf tunggal) yaitu: ءﺎﺒﻟﺍ bā`u/, ﻑﺎﻜﻟﺍ
ﺔﻳﺩﺎﺣﻷﺍ /at- /al- /al- kāfu/, ءﺎﺘﻟﺍ tā`u/, ﻭﺍﻮﻟﺍ wāwu/, dan ﻡﻼﻟﺍ lāmu/.
Sedangkan / ّﺮﺠﻟﺍ ﻑﺮﺣ ḥarf al-jarri/ kategori kedua adalah sisanya yang terbagi menjadi tiga macam yaitu: (1) /a ṡ ṡ una`iyyah / (dua harf), terdapat lima harf yaitu
- - /min/, /’an/, /f ī /, dan / /kay/; (2) /a ṡ ṡ ṡ iyyah / (tiga harf), ada tujuh
ﺔﻳﺋﺎﻧﺛﻟﺍ
ﻰﻓ ﺬﻣ muż/, ﻲﻛ ﺔﻴﺛﻼﺜﻟﺍ ulā ﻥﻣ ﻥﻋ
- - harf yaitu: / /`il / / / /rubba/, dan / ’alā/, ā/, khalā/, ’adā/, munżu/, matā/;
ﻰﻠﻋ ﻼﺧ ﺍﺪﻋ ﺬﻨﻣ ّﺏﺭ ﻰﺘﻣ ﻰﻟﺇ
ḥ ḥ
dan (3) /ar- / /
ﺔﻴﻋﺎﺑﺮﻟﺍ rubā’iyyatu/, ada tiga harf yaitu: ﺎﺷﺎﺣ āsyā/, ﻰﺘﺣ attā/, dan ّﻞﻌﻟ /la’alla/.
Contoh harf suku kata: /bi-/‘dengan’ / bi-al-qalami / ‘dengan pena’
ـ ﺑ ﻡﻠﻘﻟﺎﺑ /li-/‘untuk/kepada’ /li-al- ‘untuk raja’
māliki/
ـ ﻟ ﻙﻟﺎﻣﻠﻟ /ka-/‘seperti’ / ka-al-qamari / ‘seperti bulan’
ـ ﻛ ﺭﻣﻘﻟﺎﻛ /ta-/ ‘demi’ /ta-al- ‘demi Allah’
lāhi/
ـ ﺗ ﻟﺎﺗ
ṣ
/wa-/‘demi’ / wa-al-‘a ri / ‘demi masa’ ـﻭ ﺭﺻﻌﻟﺍﻭ Contoh harf kata: /`
‘ke rumah’
ilā/ ‘ke’ ilā 'l-bayti/
ﻰﻟﺇ ﺕﻳﺑﻟﺍ ﻰﻟﺇ/ / ‘di/di dalam’
fī/ fī al-madrasati/ ‘di sekolah’
ﻰﻓ ﺔﺳﺭﺩﻣﻟﺍ ﻰﻓ / /
‘alā al-maktabi/‘di atas meja’
ﻰﻠﻋ ‘alā/ ‘atas/di atas’ ﺏﺗﻛﻣﻟﺍ ﻰﻠﻋ/
ḥ
/min/ min mu ammadin / ‘dari Muhammad’ ﻥﻣ ‘dari’ ﺩّﻣﺣﻣ ﻥﻣ/
/‘an/ ‘tentang’ /‘anhu/ ‘tentangnya’ ﻥﻋ ﻪﻧﻋ
Al-Ghulayayni (2007: 482) membagi / ḥ arf al-jarri / menjadi tiga macam ّﺮﺠﻟﺍ ﻑﺮﺣ yaitu: (1) / ḥ arfu al-jarri al-`a ṣ liyy / ‘Harfjarr yang asli’; (2)
ﺪﺋﺍﺰﻟﺍ ّﺮﺠﻟﺍ ﻑﺮﺣ ّﻲﻠﺻﻷﺍ ّﺭﺟﻟﺍ ﻑﺭﺣ
/ ḥ arfu al-jarri az- / ḥ arfu al-jarri
zā`idi/ ‘Harfjarr tambahan’; dan (3) ﺪﺋﺍﺰﻟﺎﺑ ﻪﻴﺒﺸﻟﺍ ّﺮﺠﻟﺍ ﻑﺮﺣ
asy-syab īhi bi az-zā`idi/ ‘Harfjarr yang menyerupai tambahan.2.4.1 / ḥ arfu al-jarri al-a ṣ liyy/ ّﻲﻠﺻﻷﺍ ّﺭﺟﻟﺍ ﻑﺭﺣ
Menurut Al-Ghulayayni (2007: 482) definisi /
ḥarfu al-jarri al-
ّﻲﻠﺻﻷﺍ ّﺭﺟﻟﺍ ﻑﺭﺣ
ṣ a liyy / adalah:
ﺎًﺑﺍﺮﻋﺇ ﻻﻭ ﻰﻨﻌﻣ ﻪﻨﻋ ﻰﻨﻐﺘﺴﻳ ﻻ ﻮﻫﻭ ، ﻖّﻠﻌﺘﻣ ﻰﻟﺇ ﺝﺎﺘﺤﻳ ﺎﻣ / ḥ
mā ya tāju `ilā muta’allaqin wa huwa lā yustagnā ‘anhu ma’nā wa lā `i’rāban/ ‘Huruf yang
membutuhkan ta’alluq (sesuatu yang dihubungkan) dan tidak berhajat pada makna dan I’rab” Al-Imam bin Hisyam (2008: 7) mengemukakan bahwa:
ﻑﻭﺬﺤﻣ ﻭﺃ ﺭﻮﻛﺬﻣ ﻖّﻠﻌﺘﻣ ﻰﻟﺇ ﺝﺎﺘﺤﻳﻭ ، ﺹﺎﺧ ﻰﻨﻌﻣ ﻪﻟ ﺎﻣ ﻮﻫﻭ ﻲﻠﺻﻷﺍ ّﺮﺠﻟﺍ ﻑﺮﺣ / ṣ ṣṣ ḥ
ḥarfu al-jarri al-a liyy wa huwa mā lahu ma’nā khā in wa ya tāju `ilā muta’allaqin ḥ ṣ liyy adalah harf yang memiliki makna khusus dan mażkūrin `aw ma żūfin/ “ḥarfu al-jarri al-a membutuhkan kepada ta’alluq (sesuatu yang dihubungakan) baik disebutkan maupun dihilangkan”
ḥ ṣ
Jadi, disimpulkan bahwa / arfu al-jarri al-a liyy / adalah harfjarr ّﻲﻠﺻﻷﺍ ّﺭﺟﻟﺍ ﻑﺭﺣ yang tidak sempurna artinya tanpa hubungan dengan kata lain. Dengan kata lain,
ّﺭﺟﻟﺍ ﻑﺭﺣ / ṣ liyy / adalah harfjarr yang membutuhkan hubungan langsung
ḥarfu al-jarri al-a
ّﻲﻠﺻﻷﺍ dengan kata lain sebagai tempat bergantung sehingga kehadiran /
ّﺮﺠﻟﺍ ﻑﺮﺣ ḥarf al-jarri/ melengkapi makna kata yang dimasukinya. Dapat dilihat dalam contoh berikut: (24) /katabtu bi al-qalami/ ‘Saya menulis dengan pena’
ِﻢﻠﻘﻟﺎﺑ ُﺖﺒﺘﻛ Pada contoh di atas, kalimat terdiri dari subjek yaitu /tu/ dan predikat berupa
ُﺖﺒﺘﻛ ُﺕ verba /kataba/. /al- ḥ arf al-jarri / sehingga kata
ﺐﺘﻛ ءﺎﺒﻟﺍ bā`u/ adalah preposisi atau ّﺮﺠﻟﺍ ﻑﺮﺣ / sesudahnya berkasus genitif atau /majr /al-qalamu/. Preposisi
ūrun/ yakni nomina
ﺭﻭﺭﺟﻣ ﻡﻠﻘﻟﺍ /al-
/katabtu/ dan
bā`u/ di atas menjadi penghubung antara subjek dan predikat
ءﺎﺒﻟﺍ ُﺖﺒﺘﻛ nomina /al-qalamu/. Oleh karena itu jika preposisi /al-
ءﺎﺒﻟﺍ bā`u/ dihilangkan maka kalimat ﻡﻠﻘﻟﺍ di atas tidak memiliki makna yang jelas dan tidak gramatikal.
2.4.2 / ḥ arfu al-jarri az- zā`idi/
ﺪﺋﺍﺰﻟﺍ ّﺮﺠﻟﺍ ﻑﺮﺣ
Menurut Al-Ghulayayni (2007: 482) definisi / ﺪﺋﺍﺰﻟﺍ ّﺮﺠﻟﺍ ﻑﺮﺣ ḥarfu al-jarri az-zā`idi/ adalah:
ﻥﻮﻤﻀﻣ ﺪﻴﻛﻮﺘﻟ ﻪﺑ ءﻲﺟ ﺎﻤﻧﺇ ﻪﻧﻷ ﻰﻨﻌﻣ ﻪﻨﻋ ﻰﻨﻐﺘﺴﻳ ﻻﻭ ﻖّﻠﻌﺘﻣ ﻰﻟﺇ ﺝﺎﺘﺤﻳ ﻻﻭ ، ﺎًﺑﺍﺮﻋﺇ ﻪﻨﻋ ﻰﻨﻐﺘﺴﻳ ﺎﻣ ﻡﻼﻜﻟﺍ
ḥ
/
mā yustagnā ‘anhu `i’rāban wa lā ya tāju `ilā muta’allqin wa lā yustagnā ‘anhu ma’nā
ī ī ḍ`a bihi li tawk di ma dan tidak membutuhkan ta’alluq juga tidak berhajat kepada makna karena sesungguhnya keberadaannya untuk menguatkan kandungan perkataan” Al-Imam bin Hisyam (2008: 7) mengemukakan bahwa:
ﻻﻭ ﺭﻮﻛﺬﻣ ﻻ ﻖّﻠﻌﺘﻣ ﻪﻟ ﺲﻴﻟﻭ ﺪﻴﻛﻮﺘﻟﺍ ﺩﺮﺠﻤﻟ ﻪﺑ ﻲﺗﺆﻳ ﺎﻤﻧﺇﻭ ، ﺹﺎﺧ ﻰﻨﻌﻣ ﻪﻟ ﺲﻴﻟ ﺎﻣ ﻮﻫ ﺪﺋﺍﺰﻟﺍ ّﺮﺠﻟﺍ ﻑﺮﺣ .
ﻑﻭﺬﺤﻣ
ḥ ṣṣ ī
/ arfu al-jarri az-
bihi li mujarradi
zā`idi huwa mā laysa lahu ma’nā khā in wa `innamā yu`t
at-tawkḥ
īdi wa laysa lahu muta’allaqin lā mażkūrin wa lā ma żūfin/ “Harf jarr tambahan adalah harf yang tidak memiliki makna khusus dan keberadaannya untuk mentawkidkan atau menguatkan dan tidak ada ta’alluq yang disebutkan ataupun dihilangkan”
Disimpulkan bahwa / ḥarfu al-jarri az-zā`idi/ adalah harfjarr yang ﺪﺋﺍﺰﻟﺍ ّﺮﺠﻟﺍ ﻑﺮﺣ tidak memiliki hubungan (ta’alluq), tidak berpengaruh terhadap arti namun ia masih memiliki pengaruh terhadap I’rab atau baris akhir kata sesudahnya dan kehadiran / ḥ arf al-
ّﺮﺠﻟﺍ ﻑﺮﺣ
jarri / berfungsi sebagai penguat atau /tawk ī dun / dalam kalimat. Dapat dilihat dalam
ﺩﻳﻛﻭﺗ contoh berikut:
ḥ
(25) / adin / ‘Tidak ada seorangpun yang datang kepada
mā jā`anā min `a
ٍﺪﺣﺃ ﻦﻣ ﺎﻧءﺎﺟ ﺎﻣ kami’
ḍ ī ṣ
Pada contoh di atas, subjek adalah / am ru mutta ilun / menunjukkan kata ﻞﺼﺘﻣ ﺮﻴﻤﺿ ganti orang ketiga tunggal laki-laki yaitu /huwa/ yang tersimpan dalam verba /
ﻮﻫ ءﺎﺟ jā`a/ berfungsi predikat dan objek kalimat di atas adalah / ḍ am ī ru mutta ṣ ilun / yaitu
ﻞﺼﺘﻣ ﺮﻴﻤﺿ ﺎﻧ / /min/ dan / /`a ḥ adun /.
nā/. Preposisi pada contoh di atas adalah ﻦﻣ ﺭﻭﺮﺠﻣ majrūrun/ adalah ﺪﺣﺃ
Preposisi /min/ di atas tidak menjadi penghubung dan tidak membutuhkan ta’alluq, ﻦﻣ sehingga jika preposisi /min/ dihilangkan tidak memberi pengaruh pada arti dan susunan ﻦﻣ
ḥ
kalimat tetap gramatikal. Posisi / /`a adun / berubah fungsi menjadi ﺭﻭﺮﺠﻣ majrūrun/ yaitu ﺪﺣﺃ subjek kalimat jika preposisi /min/ dihilangkan sebagaimana berikut ini:
ﻦﻣ
ḥ
/ adun / ‘Tidak ada yang datang kepada kami’ ٌﺪﺣﺃ ﺎﻧءﺎﺟ ﺎﻣ mā jā`anā a
2.4.3 / ī hi bi az- ḥarfu al-jarri asy-syab zā`idi/
ﺪﺋﺍﺰﻟﺎﺑ ﻪﻴﺒﺸﻟﺍ ّﺮﺠﻟﺍ ﻑﺮﺣ
Menurut Al-Ghulayayni (2007: 482) definisi /
ḥarfu al-jarri asy-
ﺪﺋﺍﺰﻟﺎﺑ ﻪﻴﺒﺸﻟﺍ ّﺮﺠﻟﺍ ﻑﺮﺣ
ī syab hi bi az- zā`idi/ adalah:
. ﻖّﻠﻌﺘﻣ ﻰﻟﺇ ﺝﺎﺘﺤﻳ ﻻ ﻪﻧﺃ ﺮﻴﻏ ، ﻰﻨﻌﻣ ﻻﻭ ﺎًﻈﻔﻟ ﻪﻨﻋ ءﺎﻨﻐﺘﺳﻻﺍ ﻦﻜﻤﻳ ﻻ ﺎﻣ
ẓ ḥ
/ mā lā yumkinu al-`istignā`a ‘anhu laf an wa lā ma’nā gayru `annahu lā ya tāju `ilā
muta’allqin / “Harfyang tidak berhajat kepada lafaz dan makna juga tidak membutuhkan
ta’alluq ”Al-Imam bin Hisyam (2008: 7) mengemukakan bahwa: .
ﺪﺋﺍﺰﻟﺎﻛ ﻖّﻠﻌﺘﻣ ﻪﻟ ﺲﻴﻟﻭ ﻲﻠﺻﻷﺍ ﻑﺮﺤﻟﺎﻛ ﺹﺎﺧ ﻰﻨﻌﻣ ﻪﻟ ﺎﻣ ﻮﻫﻭ ﺪﺋﺍﺰﻟﺎﺑ ﻪﻴﺒﺸﻟﺍ ّﺮﺠﻟﺍ ﻑﺮﺣ
ī ṣṣ ḥ ṣ
/ hi bi az- in ka al- arfi al-`a liyyi
ḥarfu al-jarri asy-syab zā`idi wa huwa mā lahu ma’nā khā wa laysa lahu muta’allqin ka az- zā`idi/”Harfjarr yang menyerupai tambahan adalah Harf
yang memiliki makna khusus seperti Harf jarr yang asli dan tidak memiliki ta’alluq seperti
harfjarr tambahan”
Jadi, dapat disimpulkan bahwa / ī
ḥarfu al-jarri asy-syab hi bi az-
ﺪﺋﺍﺰﻟﺎﺑ ﻪﻴﺒﺸﻟﺍ ّﺮﺠﻟﺍ ﻑﺮﺣ /
zā`idi/ adalah harfjarr yang memiliki pengaruh terhadap arti seperti ḥarfu
ّﻲﻠﺻﻷﺍ ّﺭﺟﻟﺍ ﻑﺭﺣ
ṣ al-jarri al-a liyy / namun tidak memiliki hubungan atau ta’alluq seperti /
ﺪﺋﺍﺰﻟﺍ ّﺮﺠﻟﺍ ﻑﺮﺣ ḥarfu baris akhirkata sesudahnya. Al-Ghulayayni (2007: 482) menyatakan ﻪﻴﺒﺸﻟﺍ ّﺮﺠﻟﺍ ﻑﺮﺣ
ī
/ hi bi az- /rubba/, / ﺪﺋﺍﺰﻟﺎﺑ ḥarfu al-jarri asy-syab zā`idi/ berjumlah lima harf yaitu ّﺏﺭ ﻼﺧ khalā/,
ḥ
/ / /la’alla/. Dapat dilihat dalam contoh berikut: ﺍﺪﻋ ’adā/, ﺎﺷﺎﺣ āsyā/, dan ّﻞﻌﻟ
(27) /
rubba `isyāratin `ablagu min ‘ibāratin/ ‘Terkadang isyarat
ٍﺓﺭﺎﺒﻋ ﻦﻣ ﻎﻠﺑﺃ ٍﺓﺭﺎﺷﺇ ّﺏﺭ menyampaikan sesuatu lebih baik dari pada ibarat’ Preposisi /rubba/ pada kalimat di atas tidak memiliki hubungan atau ta’alluq
ّﺏﺭ namun masih memiliki pengaruh arti kalimat secara keseluruhan dan kata sesudahnya yaitu
/ / /rubba/ dihilangkan,
`isyāratin/ menempati posisi ﺭﻭﺮﺠﻣ majrūrun/. Jika preposisi ّﺏﺭ
ٍﺓﺭﺎﺷﺇ susunan kalimat di atas tetap gramatikal namun makna yang diinginkan tidak tercapai dan
/ /mubtada`/.
`isyāratin/ berubah fungsi menjadi subjek pada kalimat nomina atau
ﺃﺪﺘﺒﻣ ٍﺓﺭﺎﺷﺇ
2.5 Tanda-Tanda Jarr Ism Majrur Harf Jarr pada hakikatnya dimasukkan pada nomina, tidak dimasukkan pada verba.
Maka seluruh nomina-nomina tersebut setelah dimasuki harf jarr harus berbaris bawah. Munawari (2003: 6.7.C) mengemukakan Tanda-tanda baris harf jarr ialah: 1. al-kasratu/ ‘baris bawah’
ﺓﺮﺴﻜﻟﺍ / 2. ءﺎﻴﻟﺍ / alyāu/ ‘harf yaau’
3. al-fat
ḥatu/ ‘baris atas’
ﺔﺤﺘﻔﻟﺍ / 4. al-kasratu al-muqaddaratu / ‘baris bawah yang disandarkan’
ﺓﺭّﺪﻘﻤﻟﺍ ﺓﺮﺴﻜﻟﺍ/
2.5.1 al-kasratu/ ‘baris bawah’
Nomina yang memiliki tanda baris ﺓﺮﺴﻜﻟﺍ /
Pada tanda baris harf jarr al-kasratu/ ‘baris bawah’ terdapat tiga bentuk: ﺓﺮﺴﻜﻟﺍ /
1. ﺓﺮﺴﻜﻟﺍ ( ﺚّﻧﺆﻤﻟﺍ ﻭﺃ ﺮّﻛﺬﻤﻟﺍ) ﺩﺮﻔﻤﻟﺍ ﻢﺳﻻﺍ –
/al-ismu al- mufradu (almużakkaru aw al-muannaśu) – al-kasratu/ ‘nomina yang tunggal (laki-
laki atau perempuan) – baris bawah’ Contoh: (28)
ﻕﻮﺴﻟﺍ ﻰﻟﺍ /yażhabu ‘aliyyun ilā as-sūqi/ ‘Ali pergi ke pasar’ ّﻲﻠﻋ ﺐﻫﺬﻳ
Pada contoh di atas terdapat harf jarr ke’ memasukinomina /as-s
ilā ‘ ūqi/ ‘pasar’
ﻰﻟﺍ ﻕﻮﺴﻟﺍ merupakan nomina yang tunggal laki-laki dan memiliki tanda baris bawah.
(29) /al-qalamu‘al ﺔﺳّﺮﻜﻟﺍ ﻰﻠﻋ ﻢﻠﻘﻟﺍ ā al-kurrāsati/ ‘Pulpen itu di atas buku tulis’
Kemudian contoh (29) nomina / kurrāsati/ ‘buku tulis’ nomina tunggal menunjukkan ﺔﺳّﺮﻜﻟﺍ perempuan yang didahului harf jarr /
ﻰﻠﻋ ‘alā/ ‘di, atas’ sehingga mengubah baris terakhir nomina tersebut menjadi baris bawah.
2.
ﺓﺮﺴﻜﻟﺍ ﻢﻟﺎﺴﻟﺍ ﺚّﻧﺆﻤﻟﺍ ﻊﻤﺟ ﻢﺳﺍ
- – /ismu jam’i al- muannaśi as-sālimi – al-kasratu/ ‘nomina yang menunjukkan banyak (plural)
untuk perempuan beraturan – baris bawah’ Contoh: (30) /
annajāḥu lil’āmilāti/ ‘keberhasilan itu milik orang-orang yang
ﺕﻼﻣﺎﻌﻠﻟ ﺡﺎﺠﻨﻟﺍ berusaha’
Lalu contoh (30) nomina /al- ﺕﻼﻣﺎﻌﻟﺍ ’āmilāti/ ‘orang-orang yang berusaha’ yang didahului
…. /li/ ‘untuk’ yang merupakan nomina yang menunjukkan banyak (plural) untuk
harf jarr
ﻠ perempuan beraturan memiliki tanda baris bawah.
3. ﺓﺮﺴﻜﻟﺍ ﺮﻴﺴﻜﺘﻟﺍ ﻊﻤﺟ ﻢﺳﺍ –
/ismu jam’i at-taks īri – al-kasratu/ ‘nomina yang menunjukkan banyak (plural) tidak beraturan
- – baris bawah’ Contoh: (31)
ﺪﺟﺎﺴﻤﻟﺍ ﻰﻟﺍ ﺖﺒﻫﺫ /żahabtu ilā al-māsjidi/ ‘Saya pergi ke mesjid’ Sedangkan contoh (31) nomina /al-
māsjidi/ ‘mesjid-mesjid’ yang merupakan nomina
ﺪﺟﺎﺴﻤﻟﺍ yang menunjukkan banyak (plural) tidak beraturan didahului harf jarr /
ﻰﻟﺍ ilā/ ‘ke, kepada’ bertanda baris bawah.
2.5.2 alyāu/ ‘harf yaau’
Nomina Yang Memiliki Tanda Jarr ءﺎﻴﻟﺍ /
Lalu pada tanda baris harf jarr ءﺎﻴﻟﺍ / alyāu/ ‘harf yaau’ ada tiga bentuk:
- – 1.
( ءﺎﻴﻟﺍ ﺚّﻧﺆﻤﻟﺍ ﻭﺃ ﺮّﻛﺬﻤﻟﺍ) ﻰّﻨﺜﻤﻟﺍ ﻢﺳﻻﺍ
/al-ismu al- muśannā (almużakkaru aw al-muannaśu) – alyāu/ ‘nomina yang menunjukkan dua
(laki-laki atau perempuan) – harf yaa’ Contoh:
(32) /rabi ﻦﻴﻠﺒﺤﺑ ﻥﺎﺼﺤﻟﺍ ﺖﻄﺑﺭ ṭtu al-ḥiṣāna bi ḥablayni/ ‘Saya mengikat kuda itu dengan dua tali’
Contoh (32) nomina yang menunjukkan dua laki-laki / ﻦﻴﻠﺒﺣ ḥablayni/ ‘dua tali’ yang didahului harf jarr ... /bi/ ‘dengan’ sehingga mengubah tanda plural waw menjadi harf yaa’.
ﺑ (33) /
ﺏﺎﺘﻛ ﻦﻴﺘﺒﻟﺎﻄﻠﻟ li ṭ ṭ ālibatayni kitābun/ ‘sebuah buku untuk dua orang siswi’ Sedangkan contoh (33) nomina yang menunjukkan dua perempuan /a
ṭ- ṭ ālibatayni/
ﻦﻴﺘﺒﻟﺎﻄﻟﺍ ‘dua siswi’ yang didahului jarr …. /li/ ‘untuk’ sehingga mengubah tanda plural waw menjadi
ﻠ harf yaa ’.
2.
ءﺎﻴﻟﺍ ﻢﻟﺎﺴﻟﺍ ﺮّﻛﺬﻤﻟﺍ ﻊﻤﺟ ﻢﺳﺍ
- – /ismu jam’i al- mużakkari as-sālimi – alyāu/ ‘nomina yang menunjukkan banyak (plural) untuk
laki-laki beraturan – harf yaau’ Contoh: (34)
/marartu bi aş-şāliḥῑni/ ‘Saya berjalan dengan orang-orang sholeh’
ﻦﻴﺤﻟﺎﺼﻟﺎﺑ ﺕﺭﺮﻣ Sedangkan contoh (34) nomina /
ﻦﻴﺤﻟﺎﺼﻟﺍ aş-şāliḥῑni/ ‘orang-orang sholeh’merupakan nomina yang menunjukkan banyak (plural) untuk laki-laki beraturan didahului harf jarr ... /bi/
ﺑ ‘dengan’ sehingga mengubah tanda plural waw menjadi harf yaa’.
3.
ءﺎﻴﻟﺍ ﺔﺴﻤﺨﻟﺍ ءﺎﻤﺳﻻﺍ
- – /al- asmāu al-khamsatu – al-yāu/ ‘nomina yang lima – harf yaa’
Contoh: (35) /liab
ﻢﻠﻗ ﻲﺑﻷ ῑhāqalamun/ ‘sebuah pena untuk ayahku’ Kemudian pada contoh (35) nomina /ab
ﻲﺑﺃ ῑ/ ‘ayahku’ merupakan nomina yang lima didahului …. /li/ ‘untuk’ sehingga mengubah tanda plural waw menjadi harf yaa’.
harf jarr
ﻠ
2.5.3 al-fat ḥatu/ ‘baris atas’
Nomina Yang Memiliki Tanda Jarr ﺔﺤﺘﻔﻟﺍ /
Kemudian tanda harf jarr al-fat ﺔﺤﺘﻔﻟﺍ / ḥatu/ ‘baris atas’ ada dua bentuk:
1.
( ﺔﺤﺘﻔﻟﺍ ﻢﻠﻋ) ﻑﺮﺼﻨﻣ ﺮﻴﻏ ﻢﺳﺍ
- –
/ismu gayru munşarifin (‘alam) – al-fatḥatu/ ‘nomina yang tidak ditashrifkan (melalui proses
morfologoi) (menunjukkan nama) – baris atas’ Contoh: (36) /marartu bi Fa imata/ ‘Saya berjalan dengan Fatimah’
ṭ
ﺔﻤﻁﺎﻔﺑ ﺕﺭﺮﻣ Lalu contoh (36) nomina / imata / ‘(nama) Fatimah’ merupakan nomina yang tidak
ﺔﻤﻁﺎﻓ fā ṭ ditashrifkan (melalui proses morfologi) (menunjukkan nama) didahului harf jarr ... /bi/
ﺑ ‘dengan’ sehingga merubah baris akhir tersebut menjadi baris atas.
- – 2. (
ﺔﺤﺘﻔﻟﺍ ﺮﻴﺴﻜﺘﻟﺍ ﻊﻤﺟ) ﻑﺮﺼﻨﻣ ﺮﻴﻏ ﻢﺳﺍ
/ismu gayru munşarifin ( jam’u at-taksīri) – al-fatḥatu/ ‘nomina yang tidak ditashrifkan
(melalui proses morfologoi) (plural yang tidak beraturan) – baris atas’ Contoh: (37)
ﺪﺟﺎﺴﻣ ﻰﻟﺍ ﺖﺒﻫﺫ /żahabtu ilā masjida/‘Saya pergi ke mesjid-mesjid’ Pada contoh (37) nomina /masjida/ ‘mesjid-mesjid’ didahului harf jarr /
ﺪﺟﺎﺴﻣ ﻰﻟﺍ ilā/ ‘ke, kepada’ yang merupakan nomina yang tidak ditashrifkan (melalui proses morfologoi) (plural yang tidak beraturan) memiliki tanda baris atas.
2.5.4 al-kasratu al-muqaddaratu/
Nomina Yang Memiliki Tanda Baris ﺓﺭّﺪﻘﻤﻟﺍ ﺓﺮﺴﻜﻟﺍ / ‘baris bawah yang disandarkan’