PENGARUH ASET TETAP TERHADAP SALDO LABA

VANYA ANGELICA JIWONO, Pengaruh Aset Tetap Terhadap Saldo Laba
Ditahan

PENGARUH ASET TETAP TERHADAP SALDO
LABA DITAHAN
(Studi Kasus pada Perusahaan Manufaktur Pada Bursa Efek Indonesia)
Oleh:
Vanya Angelica Jiwono (15 13 073)
Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi
Universitas Atma Jaya Makassar
Jl. Tanjung Alang No 23, Makassar
Email: angelica.vanya@gmail.com

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara aset tetap dengan saldo laba
ditahan perusahaan yang diukur dengan menggunakan analisis statistika. Penelitian ini
menggunakan 143 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode
tahun 2010-2015 sebagai sampel. Penulis meneliti hal ini untuk mengetahui lebih dalam
bagaimana hubungan antara aset tetap dan saldo laba ditahan pada perusahaan manufaktur.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian yaitu aset tetap dan saldo laba ditahan
perusahaan. Secara umum hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara aset

tetap dan saldo laba yang ditahan.

Kata kunci: Aset Tetap, Saldo Laba Ditahan
P a g e 1 | 13

VANYA ANGELICA JIWONO, Pengaruh Aset Tetap Terhadap Saldo Laba
Ditahan

BAB I
PENDAHULUAN
Siklus globalisasi dapat memengaruhi perubahan-perubahan dalam perusahaan baik
dalam bidang teknologi, pengambilan keputusan, hingga manajemen dalam perusahaan.
Dalam hal ini perusahaan diharapkan menjadi semakin berkembang dengan adanya
perubahan-perubahan tersebut tentunya untuk mencapai hasil yang maksimal agar dapat
memenuhi kebutuhan pasar dan dapat bersaing dengan perusahaan lain. Karena pada
dasarnya tujuan perusahaan adalah untuk mencapai laba yang tinggi agar saldo laba yang
ditahan perusahaan untuk melanjutkan operasional perusahaan dengan modal kerja yang
efektif dan efisien. Hal-hal tersebut dapat dicapai dengan penggunaan alat-alat atau teknologi
terbaru yang dapat meningkatkan kinerja produktivitas perusahaan.
Pengeluaran pada dasarnya dapat dibedakan antara lain yaitu pengeluaran modal dan

pengeluaran pendapatan. Pengeluaran modal adalah pengeluran yang manfaatnya dapat
dinikmati dalam waktu lebih dari satu periode akuntansi, biasanya merupakan biaya yang
harus menjadi beban periode-periode selama umur manfaatnya, seperti tanah, mesin, dan
bangunan. Sedangkan pengeluaran pendapatan adalah pengeluaran yang manfaatnya
dinikmati hanya dalam periode saat terjadinya. Pengeluaran ini biasanya dihubungkan dengan
pendapatan, sehingga biaya ini menjadi beban periode saat terjadinya. Dari pengeluaran
modal atau penambahan aktiva dapat mendukung kegiatan yang dilakukan perusahaan dalam
rangka memperoleh dana. Aktiva tetap juga memiliki peranan penting dalam menyediakan
infomasi yang bermanfaat bagi kreditor dan investor. Maka dari itu apabila profitabilitas
meningkat, maka saldo laba yang ditahan juga meningkat dan perusahaan juga seharusnya
meningkatkan aset tetap yang dimiliki agar tidak menimbulkan masalah bagi perusahaan dan
dapat mencapai tingkat efisiensi yang tinggi dengan aset tetap yang dimiliki.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
P a g e 2 | 13

VANYA ANGELICA JIWONO, Pengaruh Aset Tetap Terhadap Saldo Laba
Ditahan


2.1

Pengertian Aset Tetap

Pada umumnya perusahaan menggunakan aktiva tetap dalam menjalankan aktivitas
operasinya, sehingga dengan menggunakan aktiva tetap kinerja perusahaan akan dapat
berjalan sesuai dengan tujuannya. Setiap perusahaan akan memiliki aset yang berbeda beda
satu dengan yang lainnya,. Bahkan perusahaan yang bergerak di bidang usaha yang sama,
belum tentu memiliki aset tetap yang sama. Apalagi jika perusahaan yang memiliki bidang
usaha yang berbeda. Ada beberapa definisi yang menjelaskan tetang aktiva tetap. Menurut
Reeve, Warren, dkk (2010:2) Aset Tetap adalah aset tetap yang bersifat jangka panjang atau
secara relatif memiliki sifat permanen serta dapat digunakan dalam jangka panjang.
Sedangkan menurut PSAK 16 (Revisi 2011) aset tetap adalah:
Aset tetap adalah aset berwujud yang dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau
penyediaan barang dan jasa, untuk direntalkan kepada pihak lain, atau untuk tujuan
administratif dan diharapkan untuk digunakan selama lebih dari satu periode.
Pengertian aset tetap menurut Rudianto (2012:256) adalah “barang berwujud milik
perusahaan yang sifatnya relatif permanen dan digunakan dalam kegiatan normal perusahaan,
bukan untuk diperjualbelikan.
Agar dapat dikelompokkan sebagai aset tetap, suatu aset itu sendiri harus memiliki kriteria

tertentu. Menurut Rudianto (2012:256) kriterianya, yaitu:
1. Berwujud
Ini berarti aset tersebut berupa barang yang dimiliki wujud fisik, bukan sesuatu yang
tidak memiliki bentuk fisik seperti goodwill, hak paten, dan sebagainya.
2. Umurnya Lebih dari Satu Tahun
Aset ini harus dapat digunakan dalam operasi lebih dari satu tahun atau satu periode
akuntansi. Walaupun memiliki bentuk fisik, tetapi jika masa manfaatnya kurang dari
satu tahun seperti kertas, tinta, pensil, penghapus dan lain sebagainya maka tidak
dapat dikategorikan sebagai aset tetap.
3. Digunakan dalam operasi perusahaan
Barang tersebut harus dapat digunakan dalam operasi normal perusahaan, yaitu
dipakai untuk menghasilkan pendapatan bagi operasi.
4. Tidak diperjualbelikan
Suatu aset berwujud yang dimiliki perusahaan dan umurnya lebih dari satu tahun,
tetapi dibeli perusahaan dengan maksud untuk dijual lagi, tidak dapat dikategorikan
sebagai aset tetap dan harus dikelompokkan kedalam persediaan.
5. Material
Barang milik perusahaan yang berumur lebih dari satu tahun dan digunakan dalam
operasi perushaan dan nilai atau harga per unitnya atau harga totalnya relatif tidak
terlalu besar dibandingkan dengan total aset perusahaan, tidak perlu dimasukkan

sebagai aset tetap. Seperti sendok, piring, stepler, jam meja dan sebagainya.
6. Dimiliki perusahaan
Aset berwujud yang bernilai tinggi yang digunakan dalam operasi dan berumur lebih
dari satu tahu, tetapi disewa perusahaan dari pihak lain, tidak boleh dikelompokkan
sebagai aset tetap. Kendaraan sewa misalnya, tidak boleh diakui perusahaan sebagai
aset tetap.
P a g e 3 | 13

VANYA ANGELICA JIWONO, Pengaruh Aset Tetap Terhadap Saldo Laba
Ditahan
Dari beberapa pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa aset tetap adalah
aktiva yang dimiliki oleh perusahaan untuk menjalankan aktivitas operasinya yang bersifat
permanen yaitu aset yang mempunyai umur kegunaan jangka panjang atau tidak akan habis
dipakai dalam satu periode dan digunakan dalam kegiatan normal perusahaan, bukan untuk
diperjualbelikan.
2.1.1

Pengelompokan Aset Tetap

Aset tetap dapat berupa kendaraan, mesin, bangunan, tanah, dan sebagainya. Menurut

Rudianto (2012:257) dari berbagai jenis aset tetap yang dimiliki perusahaan, untuk tujuan
akuntansi dapat dikelompokkan ke dalam kelompok:
a. Aset tetap yang umurnya tidak terbatas, seperti tanah tempat kantor atau bangunan
pabrik berdiri, lahan pertanian, lahan perkebunan, dan lahan peternakan. Aset tetap
jenis ini adalah aset tetap yang dapat digunakan secara terus menerus selama
perusahaan menghendakinya tanpa harus memperbaiki atau menggantinya.
b. Aset tetap yang umurnya terbatas dan apabila sudah habis masa manfaatnya bisa
diganti dengan aset lain yang sejenis, seperti bangunan, mesin, kendaraan, komputer,
mebel, dan sebagainya. Aset tetap kelompok kedua adalah jenis aset tetap yang
memiliki umur ekonomis maupun umur teknis yang terbatas. Karena itu, jika secara
ekonomis sudah tidak menguntungkan (beban yang dikeluarkan lebih besar dari
manfaatnya), maka aset seperti ini harus diganti dengan aset lain.
c. Aset tetap yang umurnya terbatas dan apabila sudah habis masa manfaatnya tidak
dapat diganti dengan yang sejenis, seperti tanah pertambangan dan hutan. Kelompok
aset tetap yang ketiga merupakan aset tetap sekali pakai dan tidak dapat diperbarui
karena kandungan atau isi dari aset itulah yang dibutuhkan, bukan wadah luarnya.
Menurut Baridwan (2008:272) dari macam-macam aktiva tetap berwujud untuk tujuan
akuntansi dilakukan pengelompokkan sebagai berikut:
a. Aktiva tetap yang umurnya tidak terbatas seperti tanah untuk letak perusahaan,
pertanian dan peternakan.

b. Aktiva tetap yang umurnya terbatas dan apabila sudah habis masa penggunaannya
bisa diganti dengan aktiva yang sejenis, misalnya bangunan, mesin, alat-alat, mebel,
kendaraan dan lain-lain.
c. Aktiva tetap yang umurnya terbatas dan apabila sudah habis masa penggunaannya
tidak dapat diganti dengan aktiva yang sejenis, misalnya sumber-sumber alam, seperti
tambang, hutan dan lain-lain.
2.2

Saldo Laba Ditahan

Laba ditahan (retained earning) merupakan laba bersih yang tidak didistribusikan
kepada para pemegang saham. Maksud laba yang ditahan (retained earning) menurut
pendapat Martono dan Agus Harjito (2005:201) yaitu “Laba yang tidak dibagi”.
Ada beberapa unsur yang memengaruhi (faktor) perubahan laba ditahan, antara lain:
a. Adanya laba bersih (net income) atau rugi bersih (net loss)
b. Adanya penyesuaian periode sebelumnya (prior period adjusment) dan perubahan
kebijakan akuntansi (change in accounting policy)
P a g e 4 | 13

VANYA ANGELICA JIWONO, Pengaruh Aset Tetap Terhadap Saldo Laba

Ditahan
c. Adanya dividen (cash devicend, stock devidend, property dividend dan scrip
dividend)
d. Adanya transaksi atas treasury stock
e. Adanya penyesuaian akibat quasi reorganization
Laporan laba ditahan berisikan informasi mengenai perubahan laba ditahan
perusahaan yang menyebabkan terjadinya perubahan modal sendiri perusahaan. Perhitungan
laba ditahan adalah laba bersih dikurangi dividen yang dibagikan. Laba ditahan
diinvestasikan kembali dengan harapan peningkatan laba perusahaan pada tahun mendatang.
Manajer memberikan informasi melalui laporan keuangan bahwa mereka menerapkan
kebijakan akuntansi konservatisma yang menghasilkan laba yang lebih berkualitas karena
prinsip ini mencegah perusahaan melakukan tindakan membesar-besarkan laba dan
membantu pengguna laporan keuangan dengan menyajikan laba dan aktiva yang tidak
overstate (Asri, 2017). Laporan ini digunakan investor untuk menilai usulan kebijakan
manajemen perusahaan mengenai dividen. Pembagian dividen yang merupakan hak
pemegang saham yang diatur dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) biasanya tidak
dibagikan seluruhnya, tetapi sebagian digunakan kembali untuk berinvestasi. Sebagian yang
digunakan untuk berinvestasi inilah menjadi laba ditahan perusahaan. Semakin besar laba
ditahan perusahaan akan semakin besar aset perusahaan, dan dapat dikatakan perusahaan
tersebut “sehat”.

2.3

Kerangka Konseptual

Hubungan antara aset tetap terhadap saldo laba ditahan dapat digambarkan dalam
kerangka sebagai berikut :

Aset tetap
(X)

Saldo Laba
Ditahan
(Y)

Variabel Independen

Variabel Dependen

Untuk keperluan pembiayaan yaitu dalam rangka menjalankan aktivitas operasinya
agar menghasilkan laba, suatu perusahaan harus menginvestasikan kembali labanya untuk

dengan harapan peningkatan laba perusahaan pada tahun mendatang yang juga diikuti dengan
penambahan aset tetap yang akan meningkatkan efisiensi aktivitas operasional perusahaan.
2.4

Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah yang diajukan,
berdasarkan kerangka konseptual yang dibuat. Hipotesisnya adalah Aset Tetap berpengaruh
signifikan terhadap Saldo Laba Ditahan.

P a g e 5 | 13

VANYA ANGELICA JIWONO, Pengaruh Aset Tetap Terhadap Saldo Laba
Ditahan

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1


Sampel dan Data

Populasi penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia yaitu sebanyak 143 perusahaan. Data yang digunakan adalah data dari laporan
keuangan tahun 2010-2015 yang dipublikasikan di www.idx.co.id yang telah dikumpulkan
oleh mahasiswa jurusan Akuntansi kelas C angkatan 2015.

3.2

Pengukuran Variabel dan Model Penelitian
P a g e 6 | 13

VANYA ANGELICA JIWONO, Pengaruh Aset Tetap Terhadap Saldo Laba
Ditahan
Variabel independen disini adalah hutang-pihak ketiga pada perusahaan sampel yang
telah dipilih. Sedangkan variabel dependen adalah jumlah saldo laba pada perusahaan sampel
yang telah dipilih. Penelitian ini menggunakan aplikasi IBM SPSS 24 untuk menguji
hubungan antara variabel dependen dan variabel independen.

3.3

Hasil Analisis

Setelah menguji hubungan antara hutang-pihak ketiga dan saldo laba, berikut adalah
hasil yang ditemukan:
 Model Summary
Dari data di bawah ini ditemukan nilai R Square sebesar 0,739 artinya sebesar 73,9% variabel
aset tetap berpengaruh terhadap saldo laba ditahan. Selisih sebesar 26,1% (100%-73,9%)
saldo laba ditahan dipengaruhi oleh faktor lain.

 Annova
Dari data di bawah ini, ditemukan data Sig = ,000 di mana jika Sig < 0,05 berarti memiliki
pengaruh yang signifikan. Dapat disimpulkan bahwa aset tetap memiliki pengaruh terhadap
saldo laba ditahan.

P a g e 7 | 13

VANYA ANGELICA JIWONO, Pengaruh Aset Tetap Terhadap Saldo Laba
Ditahan

 Coefficients
Dari data di bawah ini, dapat dirumuskan Y = (-1,865E + 10) + 0,694X. Dari persamaan
regresi tersebut dapat diketahui bahwa aset tetap memiliki hubungan tidak searah dengan
jumlah saldo laba ditahan.

BAB IV
KESIMPULAN

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti bahwa terdapat pengaruh antara aset
tetap dengan saldo laba ditahan. Hasil penelitian ini menujukkan bahwa hipotesis dapat
diterima karena hasilnya signifikan.
Keterbatasan yang terdapat dalam penelitian ini berupa keterbatasan data dan
kemungkinan kesalahan dalam metode pengambilan sampel. Penelitian ini hanya berpatokan
pada data yang telah dikumpulkan dalam waktu beberapa bulan, sehingga keakuratan
penelitian ini sangat rendah.
Saya sarankan untuk penelitian selanjutnya agar memperpanjang periode pengamatan
dan pencarian data sehingga data yang didapatkan lebih akurat. Bagi para pembaca yang
ingin menggunakan data penelitian ini agar kiranya tetap mempertimbangkan keadaan yang
sebenarnya terjadi atau jika perlu melakukan penelitian lebih dalam jika memungkinkan.
P a g e 8 | 13

VANYA ANGELICA JIWONO, Pengaruh Aset Tetap Terhadap Saldo Laba
Ditahan

BAB V
DAFTAR PUSTAKA

Asri, Marselinus. 2017. Pengaruh Konservatisma Akuntansi terhadap Kualitas Laba
dimoderasi Good Corporate Governance. Artikel. www.academia.edu diakses pada
tanggal 7 Juli 2017.
Baridwan, Zaki. 2008. Intermediate Accounting. Edisi 8. Yogyakarta: BPFE.
Martono dan D. Agus Harjito. 2005. Manajemen Keuangan. Penerbit Ekonisia:
Yogyakarta.
Rudianto. 2012. Pengantar Akuntansi Konsep & Teknik Penyusunan Laporan
Jakarta: Erlangga

Keuangan.

Warren, Carl S., Reeve, James M. dan Duchac, Jonathan. 2010. Pengantar Akuntansi.
Edisi Adaptasi Indonesia. Buku 2. Jakarta: Salemba Empat.

P a g e 9 | 13

VANYA ANGELICA JIWONO, Pengaruh Aset Tetap Terhadap Saldo Laba
Ditahan

BAB VI
LAMPIRAN
Kode Perusahaan
INTP
SMBR
SMCB
SMGR
WTON
AMFG
ARNA
IKAI
KIAS
MLIA
TOTO
ALKA
ALMI
BAJA
BTON
CTBN
GDST
INAI
ISSP

Nama Perusahaan Manufaktur
Indocement Tunggal Prakasa Tbk
Semen Baturaja Persero Tbk
Holcim Indonesia Tbk d.h Semen Cibinong Tbk
Semen Indonesia Tbk d.h Semen Gresik Tbk
Wijaya Karya Beton Tbk
Asahimas Flat Glass Tbk
Arwana Citra Mulia Tbk
Inti Keramik Alam Asri Industri Tbk
Keramika Indonesia Assosiasi Tbk
Mulia Industrindo Tbk
Surya Toto Indonesia Tbk
Alaska Industrindo Tbk
Alumindo Light Metal Industry Tbk
Saranacentral Bajatama Tbk
Beton Jaya Manunggal Tbk
Citra Turbindo Tbk
Gunawan Dianjaya Steel Tbk
Indal Aluminium Industry Tbk
Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk
P a g e 1 0 | 13

VANYA ANGELICA JIWONO, Pengaruh Aset Tetap Terhadap Saldo Laba
Ditahan
JKSW
JPRS
KRAS
LION
LMSH
NIKL
PICO
TBMS
BRPT
BUDI
DPNS
EKAD
ETWA
INCI
SOBI
SRSN
TPIA
UNIC
AKKU
AKPI
APLI
BRNA
FPNI
IGAR
IMPC
IPOL
SIAP
SIMA
TALF
TRST
YPAS
CPIN
JPFA
MAIN
SIPD
SULI
TIRT
ALDO
DAJK
FASW
INKP
INRU
KBRI
KDSI

Jakarta Kyoei Steel Work LTD Tbk
Jaya Pari Steel Tbk
Krakatau Steel Tbk
Lion Metal Works Tbk
Lionmesh Prima Tbk
Pelat Timah Nusantara Tbk
Pelangi Indah Canindo Tbk
Tembaga Mulia Semanan Tbk
Barito Pasific Tbk
Budi Starch and Sweetener Tbk d.h Budi Acid Jaya
Tbk
Duta Pertiwi Nusantara
Ekadharma International Tbk
Eterindo Wahanatama Tbk
Intan Wijaya International Tbk
Sorini Agro Asia Corporindo Tbk
Indo Acitama Tbk
Chandra Asri Petrochemical
Unggul Indah Cahaya Tbk
Alam Karya Unggul Tbk
Argha Karya Prima Industry Tbk
Asiaplast Industries Tbk
Berlina Tbk
Lotte Chemical Titan Tbk d.h Titan Kimia Nusantara
Tbk d.h Fatra
Champion Pasific Indonesia Tbk d.h Kageo Igar Jaya
Tbk
Impack Pratama Industri Tbk
Indopoly Swakarsa Industry Tbk
Sekawan Intipratama Tbk
Siwani Makmur Tbk
Tunas Alfin Tbk
Trias Sentosa Tbk
Yana Prima Hasta Persada Tbk
Charoen Pokphand Indonesia Tbk
Japfa Comfeed Indonesia Tbk
Malindo Feedmill Tbk
Siearad Produce Tbk
SLJ Global Tbk d.h Sumalindo Lestari Jaya Tbk
Tirta Mahakam Resources Tbk
Alkindo Naratama Tbk
Dwi Aneka Jaya Kemasindo Tbk
Fajar Surya Wisesa Tbk
Indah Kiat Pulp & paper Tbk
Toba Pulp Lestari Tbk
Kertas Basuki Rachmat Indonesia Tbk
Kedaung Setia Industrial Tbk pindah dari sub sektor
peralatan
P a g e 1 1 | 13

VANYA ANGELICA JIWONO, Pengaruh Aset Tetap Terhadap Saldo Laba
Ditahan
SPMA
TKIM
AMIN
KRAH
ASII
AUTO
BOLT
BRAM
GDYR
GJTL
IMAS
INDS
LPIN
MASA
NIPS
PRAS
SMSM
ADMG
ARGO
CNTX
ERTX
ESTI
HDTX
INDR
MYTX
PBRX
POLY
RICY
STAR
TFCO
SRIL
SSTM
TRIS
UNIT
BATA
BIMA
IKBI
JECC
KBLI
KBLM
SCCO
VOKS
PTSN
AISA
ALTO

Suparma Tbk
Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk
Ateliers Mecaniques D'Indonesie Tbk baru IPO 10Des-2015
Grand Kartech Tbk
Astra International Tbk
Astra Auto Part Tbk
Garuda Metalindo Tbk )baru IPO 07-Jul-2015
Indo Kordsa Tbk d.h Branta Mulia Tbk
Goodyear Indonesia Tbk
Gajah Tunggal Tbk
Indomobil Sukses International Tbk
Indospring Tbk
Multi Prima Sejahtera Tbk d.h Lippo Enterprises Tbk
Multistrada Arah Sarana Tbk
Nippres Tbk
Prima alloy steel Universal Tbk
Selamat Sempurna Tbk
Polychem Indonesia Tbk
Argo Pantes Tbk
Centex Tbk
Eratex Djaya Tbk
Ever Shine Textile Industry Tbk
Panasia Indo Resources Tbk d.h Panasia Indosyntec
Tbk
Indo Rama Synthetic Tbk
Apac Citra Centertex Tbk
Pan Brothers Tbk
Asia Pasific Fibers Tbk d.h Polysindo Eka Persada
Tbk
Ricky Putra Globalindo Tbk
Star Petrochem Tbk
Tifico Fiber Indonesia Tbk
Sri Rejeki Isman Tbk
Sunson Textile Manufacturer Tbk
Trisula International Tbk
Nusantara Inti Corpora Tbk
Sepatu Bata Tbk
Primarindo Asia Infrastructure Tbk
Sumi Indo Kabel Tbk
Jembo Cable Company Tbk
KMI Wire and Cable Tbk
Kabelindo Murni Tbk
Supreme Cable Manufacturing and Commerce Tbk
Voksel Electric Tbk
Sat Nusa Persada Tbk
Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk
Tri Banyan Tirta Tbk
P a g e 1 2 | 13

VANYA ANGELICA JIWONO, Pengaruh Aset Tetap Terhadap Saldo Laba
Ditahan
CEKA
DLTA
ICBP
INDF
MLBI
MYOR
PSDN
ROTI
SKBM
SKLT
STTP
ULTJ
GGRM
HMSP
RMBA
WIIM
DVLA
INAF
KAEF
KLBF
MERK
PYFA
SCPI
SIDO
SQBI & SQBB
TSPC
ADES
KINO
MBTO
MRAT
TCID
UNVR
CINT
KICI
LMPI

Cahaya Kalbar Tbk
Delta Djakarta Tbk
Indofood CBP Sukses Makmur Tbk
Indofood Sukses Makmur Tbk
Multi Bintang Indonesia Tbk
Mayora Indah Tbk
Prashida Aneka Niaga Tbk
Nippon Indosari Corporindo Tbk
Sekar Bumi Tbk
Sekar Laut Tbk
Siantar Top Tbk
Ultrajaya Milk Industry and Trading Company Tbk
Gudang Garam Tbk
Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk
Bentoel International Investama Tbk
Wismilak Inti Makmur Tbk
Darya Varia Laboratoria Tbk
Indofarma Tbk
Kimia Farma Tbk
Kalbe Farma Tbk
Merck Tbk
Pyridam Farma Tbk
Schering Plough Indonesia Tbk
Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk
Taisho Pharmaceutical Indonesia Tbk
Tempo Scan Pasific Tbk
Akasha Wira International Tbk d.h Ades Waters
Indonesia Tbkbaru pindah sektor.
Kino Indonesia Tbk baru IPO 11-Des-2015.
Martina Berto Tbk
Mustika Ratu Tbk
Mandom Indonesia Tbk
Unilever Indonesia Tbk
Chitose Internasional Tbk
Kedaung Indag Can Tbk
Langgeng Makmur Industry Tbk

P a g e 1 3 | 13