10. Metode Dan Pelaksanaan Pekerjaan.pdf

i. i. i. Pekerjaan persiapan Pekerjaan persiapan Pekerjaan persiapan

   LINGKUP PEKERJAAN LINGKUP PEKERJAAN LINGKUP PEKERJAAN

1. PEMBERSIHAN LAPANGAN 1. PEMBERSIHAN LAPANGAN 1. PEMBERSIHAN LAPANGAN METODE PELAKSANAAN METODE PELAKSANAAN METODE PELAKSANAAN Pembersihan Lapangan dilakukan sebelum proyek dikerjakan. Kegiatan Pembersihan ini Pembersihan Lapangan dilakukan sebelum proyek dikerjakan. Kegiatan Pembersihan ini Pembersihan Lapangan dilakukan sebelum proyek dikerjakan. Kegiatan Pembersihan ini

akan dikerjakan dengan menggunakan alat bantu dan peralatan kerja lainnya. akan dikerjakan dengan menggunakan alat bantu dan peralatan kerja lainnya. akan dikerjakan dengan menggunakan alat bantu dan peralatan kerja lainnya. Kegiatan ini berguna untuk memastikan bahwa area kerja terbebas dari unsur-unsur Kegiatan ini berguna untuk memastikan bahwa area kerja terbebas dari unsur-unsur Kegiatan ini berguna untuk memastikan bahwa area kerja terbebas dari unsur-unsur yang dapat mengganggu kelancaran pekerjaan. Misalnya sisa bangunan lama maupun yang dapat mengganggu kelancaran pekerjaan. Misalnya sisa bangunan lama maupun yang dapat mengganggu kelancaran pekerjaan. Misalnya sisa bangunan lama maupun pepohonan yang terdapat dengan disekitar/diwilayah kerja. pepohonan yang terdapat dengan disekitar/diwilayah kerja. pepohonan yang terdapat dengan disekitar/diwilayah kerja.

JANGKA WAKTU PELAKSANAAN JANGKA WAKTU PELAKSANAAN JANGKA WAKTU PELAKSANAAN Pekerjaaan ini dikerjakan pada hari pertama dan direncanakan akan berlangsung selama Pekerjaaan ini dikerjakan pada hari pertama dan direncanakan akan berlangsung selama Pekerjaaan ini dikerjakan pada hari pertama dan direncanakan akan berlangsung selama

2 hari (mulai hari ke 1 s/d. hari ke 2) sepanjang umur proyek konstruksi. 2 hari (mulai hari ke 1 s/d. hari ke 2) sepanjang umur proyek konstruksi. 2 hari (mulai hari ke 1 s/d. hari ke 2) sepanjang umur proyek konstruksi.

TENAGA KERJA TENAGA KERJA TENAGA KERJA dan PERALATAN dan PERALATAN dan PERALATAN Jumlah Tenaga Kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan ini adalah 4 Jumlah Tenaga Kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan ini adalah 4 Jumlah Tenaga Kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan ini adalah 4

orang Pekerja. orang Pekerja. orang Pekerja.

PEMBANGUNAN LABORATORIUM mipa dasar PEMBANGUNAN LABORATORIUM mipa dasar PEMBANGUNAN LABORATORIUM mipa dasar

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN Jalan

Hal. 2 Peralatan yang diperlukan antara lain adalah alat bantu berupa sekop, cangkul, dan alat

bantu lainnya sesuai dengan kebutuhan.

 LINGKUP PEKERJAAN

2. PEMASANGAN BOUWPLANK

METODE PELAKSANAAN Bouwplank dipasang sebagai pedoman ketinggian dan kesikuan bangunan.

Tiang Bouwplank harus dipasang kuat, papan diketam halus dan lurus pada sisi atasnya, dan dipasang waterpass/timbang air dengan sudut-sudutnya harus siku. Untuk penentuan as bangunan, ditandai dengan paku pada papan Bouwplank. Bouwplank berjarak cukup dari rencana galian, diusahakan Bouwplank tidak goyang akibat pelaksanaan galian. Sisi atas Bouwplank harus terletak satu bidang (horizontal) dengan papan Bouwplank lainnya. Letak kedudukan Bouwplank harus seragam (menghadap kedalam bangunan semua) Garis benang Bouwplank merupakan garis tengah dari pondasi & dinding bata. Pekerjaan ini dilakukan setelah lokasi pekerjaan dibersihkan dan terlebih dahulu dilaksanakan pekerjaan Setting Out agar pada saat pengerjaan Pengukuran dan Pemasangan Bouwplank, posisi gedung benar-benar sesuai dengan Lay Out yang terdapat dalam Gambar Bestek. Pekerjaan ini dilaksanakan selama paling lama 3 hari.

JANGKA WAKTU PELAKSANAAN Pekerjaan Pengukuran Bouwplank ini akan dilaksanakan selama 2 hari yang dimulai

pada hari 3 pelaksanaan pekerjaan dan direncanakan selesai pada hari ke 4 dari masa pelaksanaan proyek.

TENAGA KERJA dan PERALATAN Jumlah Tenaga Kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan ini adalah 1

orang Tenaga Ahli Juru Ukur yang dibantu oleh 4 orang Pekerja.

Peralatan yang diperlukan antara lain adalah alat bantu Ukur Theodolite dan Waterpass serta alat Ukur Meteran sesuai dengan kebutuhan. Selain itu dibutuhkan juga alat bantu pertukangan standar lain untuk melakukan pemasangan Bouwplank.

PEMBANGUNAN LABORATORIUM mipa dasar

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN Jalan

Hal. 3

 LINGKUP PEKERJAAN

3. DIREKSI KEET/PONDOK KERJA (SEWA) METODE PELAKSANAAN Pekerjaan ini dilaksanakan untuk menunjang kinerja tenaga ahli ataupun sebagai ruang rapat sementara pada saat pelaksanaan pekerjaan sehingga pengawasan serta pengecekan proyek selalu terkondisi. Kantor sementara ditempatkan didekat lokasi pekerjaan, sehingga dapat dijangkau para pekerja dalam pelaksanaan pekerjaan. Direksi keet dibuat ditempat sekitar bangunan yang akan dikerjakan atau sewa di daerah yang dekat dengan lokasi pekerjaan .

Barak Kerja ditempatkan didekat lokasi pekerjaan, sehingga dapat dijangkau pekerja- pekerja dalam pelaksanaan pekerjaan.

Barak Kerja dibuat ditempat sekitar bangunan yang akan dikerjakan atau sewa di daerah yang dekat dengan lokasi Pekerjaan

Bahan-bahan utama atau bahan-bahan tambahan yang seharusnya mendapat

perlindungan, harus disimpan didalam gudang yang cukup menjamin perlindungan.

JANGKA WAKTU PELAKSANAAN Pekerjaan Direksi Keet/Barak Kerja ini akan mulai dilaksanakan pada hari 3 pelaksanaan

pekerjaan dan direncanakan selesai pada hari ke 7 dari masa pelaksanaan proyek. Bangunan Direksi Keet ini akan dipergunakan selama masa pelaksanaan proyek konstruksi berlangsung yaitu selama 120 hari.

TENAGA KERJA dan PERALATAN Jumlah Tenaga Kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan ini adalah 4

orang Pekerja dengan kapasitas produksi kerja sebesar 0.05 per hari . Peralatan yang diperlukan antara lain adalah alat bantu Ukur Waterpass , alat Ukur Meteran sesuai dengan kebutuhan serta alat pertukangan lainnya seperti Palu, Gergaji dan lain-lain.

 LINGKUP PEKERJAAN

4. PAGAR PENGAMAN PROYEK METODE PELAKSANAAN Pekerjaan ini bertujuan untuk menutupi area proyek agar tidak mengganggu aktivitas pekerja ataupun masyarakat di sekitar proyek dan sebagai pembatas area kerja proyek.

Pemasangan pagar pengaman dikerjakan melingkari area proyek konstruksi. Pagar pengaman proyek dibutuhkan selama pelaksanaan pekerjaan berlangsung.

PEMBANGUNAN LABORATORIUM mipa dasar

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN Jalan

Hal. 4 Sebelum pagar pengaman dibuat, terlebih dahulu dilakukan pengukuran untuk batas-

batas area pekerjaan. Pagar pengaman dibuat dengan menggunakan penutup Seng dan tiang Kayu Kaso. Untuk sirkulasi keluar masuk, pada bagian depan pagar pengaman proyek dibuat pintu lengkap dengan pengunci. Pagar pengaman proyek dapat dibongkar setelah pelaksanaan pekerjaan proyek selesai.

JANGKA WAKTU PELAKSANAAN Pekerjaan Pagar Pengaman Proyek akan mulai dilaksanakan pada hari ke 3 pelaksanaan

pekerjaan dan akan berlangsung selama 5 hari atau direncanakan selesai pada hari ke 7 masa pelaksanaan konstruksi dan akan dipasang selama 120 hari.

TENAGA KERJA dan PERALATAN Jumlah Tenaga Kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan ini adalah 6

orang Pekerja dengan kapasitas produksi kerja sebesar 0.03 per hari . Peralatan yang diperlukan antara lain adalah alat bantu Ukur Waterpass , alat Ukur Meteran sesuai dengan kebutuhan serta alat pertukangan lainnya seperti Palu, Gergaji dan lain-lain.

 LINGKUP PEKERJAAN

5. PEMBUATAN PAPAN NAMA PROYEK METODE PELAKSANAAN Papan Nama Proyek Harus Tersedia Di Lapangan Dan Dipasang Di Lokasi Yang Gampang Terlihat Dan Terbaca. Papan Nama Proyek Mencantumkan Nama Proyek, Pemilik Proyek, Nama Kontraktor Pelaksana, Nama Konsultan Pengawas Dsb. Pelaksanaan Pekerjaan Ini Dimulai Pada Hari Ke – 1 (Satu) Minggu Pertama Dan Akan Dipergunakan Selama Masa Umur Pelaksanaan Proyek Konstruksi.

JANGKA WAKTU PELAKSANAAN Pekerjaan Pagar Pengaman Proyek akan mulai dilaksanakan pada hari ke 3 pelaksanaan

pekerjaan dan akan berlangsung selama 4 hari atau direncanakan selesai pada hari ke 2 masa pelaksanaan konstruksi dan akan dipasang selama 120 hari.

TENAGA KERJA dan PERALATAN Jumlah Tenaga Kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan ini adalah 2

orang Pekerja dengan kapasitas produksi kerja sebesar 0.25 per hari .

PEMBANGUNAN LABORATORIUM mipa dasar

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN Jalan Jalan Jalan

Hal. 5 Hal. 5 Hal. 5 Peralatan yang diperlukan antara lain adalah alat bantu Ukur Peralatan yang diperlukan antara lain adalah alat bantu Ukur Peralatan yang diperlukan antara lain adalah alat bantu Ukur Waterpass Waterpass Waterpass , alat Ukur , alat Ukur , alat Ukur

Meteran sesuai dengan kebutuhan serta alat pertukangan lainnya seperti Palu, Gergaji Meteran sesuai dengan kebutuhan serta alat pertukangan lainnya seperti Palu, Gergaji Meteran sesuai dengan kebutuhan serta alat pertukangan lainnya seperti Palu, Gergaji dan lain-lain. dan lain-lain. dan lain-lain.

   LINGKUP PEKERJAAN LINGKUP PEKERJAAN LINGKUP PEKERJAAN

6. KEAMANAN & P3K 6. KEAMANAN & P3K 6. KEAMANAN & P3K METODE PELAKSANAAN METODE PELAKSANAAN METODE PELAKSANAAN Untuk menjaga keamanan dalam proyek dapat dilakukan dengan mempekerjakan Untuk menjaga keamanan dalam proyek dapat dilakukan dengan mempekerjakan Untuk menjaga keamanan dalam proyek dapat dilakukan dengan mempekerjakan tenaga untuk penjagaan ( tenaga untuk penjagaan ( tenaga untuk penjagaan ( security security security ). Jumlah personil ). Jumlah personil ). Jumlah personil security security security disesuaikan dengan disesuaikan dengan disesuaikan dengan kebutuhan dan sistem pergantian jaga diatur dengan kebutuhan dan sistem pergantian jaga diatur dengan kebutuhan dan sistem pergantian jaga diatur dengan shift shift shift siang dan malam. Untuk siang dan malam. Untuk siang dan malam. Untuk keamanan proyek juga dilakukan koordinasi dengan keamanan di sekitar lokasi proyek. keamanan proyek juga dilakukan koordinasi dengan keamanan di sekitar lokasi proyek. keamanan proyek juga dilakukan koordinasi dengan keamanan di sekitar lokasi proyek. Untuk memberikan pertolongan pertama seandainya terjadi Untuk memberikan pertolongan pertama seandainya terjadi Untuk memberikan pertolongan pertama seandainya terjadi

kecelakaan-kecelakaan kecil pada saat berlangsungnya kecelakaan-kecelakaan kecil pada saat berlangsungnya kecelakaan-kecelakaan kecil pada saat berlangsungnya kegiatan konstruksi, maka pihak pelaksana akan kegiatan konstruksi, maka pihak pelaksana akan kegiatan konstruksi, maka pihak pelaksana akan

menyediakan perlengkapan menyediakan perlengkapan menyediakan perlengkapan pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) di lokasi proyek. pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) di lokasi proyek. pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) di lokasi proyek. Selain itu, untuk menambah tingkat keamanan dan Selain itu, untuk menambah tingkat keamanan dan Selain itu, untuk menambah tingkat keamanan dan

Keselamatan kerja, pada lokasi proyek juga akan Keselamatan kerja, pada lokasi proyek juga akan Keselamatan kerja, pada lokasi proyek juga akan dipasang tanda-tanda dan rambu-rambu yang dipasang tanda-tanda dan rambu-rambu yang dipasang tanda-tanda dan rambu-rambu yang berhubungan dengan keamanan dan keselamatan kerja. berhubungan dengan keamanan dan keselamatan kerja. berhubungan dengan keamanan dan keselamatan kerja.

Para pekerja juga akan dilengkapi dengan safety tools standar sesuai dengan yang Para pekerja juga akan dilengkapi dengan safety tools standar sesuai dengan yang Para pekerja juga akan dilengkapi dengan safety tools standar sesuai dengan yang dipersyaratkan. dipersyaratkan. dipersyaratkan.

JANGKA WAKTU PELAKSANAAN JANGKA WAKTU PELAKSANAAN JANGKA WAKTU PELAKSANAAN Semua item Keamanan & P3K ini akan dipergunakan selama masa pelaksanaan proyek Semua item Keamanan & P3K ini akan dipergunakan selama masa pelaksanaan proyek Semua item Keamanan & P3K ini akan dipergunakan selama masa pelaksanaan proyek

konstruksi berlangsung yaitu selama 120 hari untuk menjamin terlaksananya Program konstruksi berlangsung yaitu selama 120 hari untuk menjamin terlaksananya Program konstruksi berlangsung yaitu selama 120 hari untuk menjamin terlaksananya Program K3 sebagaimana yang telah ditentukan. K3 sebagaimana yang telah ditentukan. K3 sebagaimana yang telah ditentukan.

   LINGKUP PEKERJAAN LINGKUP PEKERJAAN LINGKUP PEKERJAAN

7. ADMINISTRASI 7. ADMINISTRASI 7. ADMINISTRASI METODE PEKERJAAN METODE PEKERJAAN METODE PEKERJAAN Photo dokumentasi yang dibuatkan dan diserahkan kepada pemilik proyek dan ke pihak Photo dokumentasi yang dibuatkan dan diserahkan kepada pemilik proyek dan ke pihak Photo dokumentasi yang dibuatkan dan diserahkan kepada pemilik proyek dan ke pihak

- pihak terkait secara periodik. - pihak terkait secara periodik. - pihak terkait secara periodik.

PEMBANGUNAN LABORATORIUM mipa dasar PEMBANGUNAN LABORATORIUM mipa dasar PEMBANGUNAN LABORATORIUM mipa dasar

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN Jalan

Hal. 6 Photo dokumentasi dibuat sebanyak 3 (tiga) lembar kondisi pekerjaan yaitu pada saat

sebelum dimulai, sedang dalam pelaksanaan, dan setelah selesai pekerjaan. Photo dokumentasi tersebut dilakukan pada pandangan yang sama 4 (empat) arah

muka, belakang, samping kiri dan samping kanan. Laporan dan dokumentasi dibuatkan dan diserahkan kepada pemilik proyek dan ke

pihak-pihak terkait secara periodik. Laporan dokumentasi berupa laporan harian, mingguan dan bulanan yang dilengkapi

foto-foto proyek.

JANGKA WAKTU PELAKSANAAN Laporan dan Dokumentasi sudah dilaksanakan sejak awal pelaksanaan hingga selesai

pekerjaan yaitu selama 120 hari.

TENAGA KERJA DAN PERALATAN Pelaksanaan pekerjaan ini merupakan tanggung jawab Site Manager dibawah

pengawasan Project Manager.

ii. PEKERJAAN LANTAI 1

A. Pekerjaan tanah  LINGKUP PEKERJAAN

1. GALIAN TANAH PONDASI METODE PELAKSANAAN Galian dilakukan pada titik lokasi pondasi. Dimensi galian dan kedalaman sesuai dengan gambar. Galian harus bebas dari air dengan menyediakan pompa untuk pengering. Dasar galian rata dan elevasi dasar sesuai dengan rencana. Penggalian tanah pondasi dilakukan dengan terlebih dahulu menetapkan Lay Out, titik as pondasi tersebut dan ditentukan dengan teliti sesuai gambar dan disetujui Direksi. Pemeriksaan tiap galian pondasi dilaksanakan terhadap kebenaran penempatannya, kedalaman, besaran, lebar, letak dan kondisi dasar galian. Sebelum pemasangan pondasi dimulai izin dari Direksi mengenai hal tersebut harus didapat secara tertulis.

PEMBANGUNAN LABORATORIUM mipa dasar

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN Jalan

Hal. 7

JANGKA WAKTU PELAKSANAAN Pekerjaan Galian Tanah Pondasi akan dilaksanakan selama 4 hari yang dimulai pada hari

ke 13 pelaksanaan pekerjaan dan direncanakan selesai pada hari ke 16 dari masa pelaksanaan proyek konstruksi.

TENAGA KERJA dan PERALATAN Jumlah Tenaga yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan Galian Tanah Pondasi

adalah 2 unit alat dengan kapasitas produksi 70 kubik per hari. Peralatan yang diperlukan antara lain adalah alat bantu pertukangan standar untuk melaksanakan Pekerjaan Galian misalnya Sekop, Cangkul, Kereta Sorong dan lain-lain.

RESIKO K3 dan RENCANA PENANGANAN Jenis bahaya yang teridentifikasi mungkin terjadi selama berlangsungnya Pekerjaan

Galian Pondasi ini antara lain : - Para pekerja terkena peralatan kerja

 luka ringan/berat

- Para pekerja terjatuh ke dalam lubang galian

 luka

- Tanah longsor/runtuhnya dinding galian

 luka ringan/berat

Hal yang dapat ditempuh sebagai langkah pencegahan dan pengurangan resiko kecelakaan kerja tersebut antara lain : - Para pekerja terkena peralatan kerja

 menggunakan peralatan kerja

dengan benar (APD)

- Para pekerja terjatuh ke dalam lubang galian  memasang pagar pengaman serta penjaga jarak antara para

pekerja pada jarak yang aman - Tanah longsor/runtuhnya dinding galian

 menggunakan rambu & turap

 LINGKUP PEKERJAAN

2. URUGAN KEMBALI BEKAS GALIAN METODE PELAKSANAAN Pekerjaan urugan tanah dilakukan pada saat Pengecoran Pondasi Tapak yang meliputi

Pekerjaan Beton Cor Tapak dan Pekerjaan Beon Cor Kolom Pedestal telah selesai dikerjakan. Dengan begini proses kerja akan menjadi lebih cepat dan efisien. Kegiatan urugan tanah harus dilakukan dengan disertai pemadatan dengan menggunakan Compaction Machine/Stamper.

PEMBANGUNAN LABORATORIUM mipa dasar

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN Jalan

Hal. 8

JANGKA WAKTU PELAKSANAAN Pekerjaan Urugan Kembali Bekas Galian akan dilaksanakan selama 2 hari yang dimulai

pada hari ke 34 pelaksanaan pekerjaan dan direncanakan selesai pada hari ke 35 dari masa pelaksanaan proyek konstruksi.

TENAGA KERJA dan PERALATAN Jumlah Tenaga Kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan Urugan Kembali

Bekas Galian adalah 1 unit alat berat secara keseluruhan volume pekerjaan dengan kapasitas produksi 70 M3 per hari. Peralatan yang diperlukan antara lain adalah Compaction Machine/Stamper dan alat bantu pertukangan standar misalnya Sekop, Cangkul, Kereta Sorong, Alat Ukur dan lain- lain.

 LINGKUP PEKERJAAN

3. PASIR URUG BAWAH PONDASI METODE PELAKSANAAN Pekerjaan Urugan Pasir dilaksanakan setelah Pekerjaan Galian Tanah Pondasi selesai dikerjakan dengan sempurna dan telah disetujui oleh Konsultan Pengawas. Urugan Pasir dilakukan sampai elevasi rencana sesuai gambar. Urugan dilakukan secara merata dan padat. Pada lokasi urugan tidak boleh terdapat genangan air.

JANGKA WAKTU PELAKSANAAN Pekerjaan Pasir Urug Bawah Pondasi akan dilaksanakan selama 1 hari yang dimulai pada

hari ke 17 pelaksanaan pekerjaan dan direncanakan selesai pada hari yang sama.

TENAGA KERJA dan PERALATAN Jumlah Tenaga Kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan Pekerjaan Pasir Urug Bawah

Pondasi adalah 15 Orang Pekerja secara keseluruhan volume pekerjaan dengan kapasitas produksi 3.33 kubik per hari. Peralatan yang diperlukan antara lain adalah alat bantu pertukangan standar untuk melaksanakan Pekerjaan Galian misalnya Sekop, Cangkul, Kereta Sorong dan lain-lain.

PEMBANGUNAN LABORATORIUM mipa dasar

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN Jalan

Hal. 9

 LINGKUP PEKERJAAN

4. TANAH URUG BAWAH LANTAI METODE PELAKSANAN Urugan tanah bawah lantai dikerjakan setelah semua Pekerjaan Pondasi, Pasangan Batu Gunung, Pekerjaan Sloof dan Pas. Bata 1 : 2 Bawah Lantai (Trasram) selesai dikerjakan. Tanah yang diurug didatangkan dari luar lokasi pekerjaan atau sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan. Pemadatan tanah dilakukan dengan menggunakan alat compaction machine dengan ketebalan padatan 30 cm (ATAU DITENTUKAN LAIN SESUAI GAMBAR RENCANA) dan dengan luasan yang banyak. Pekerjaan urugan tanah dari luar dilaksanakan untuk peninggian level. Tanah diurug secara merata lapis demi lapis dengan ketinggian sesuai yang ditentukan.

JANGKA WAKTU PELAKSANAAN Pekerjaan ini dimulai pada hari ke 43 dan direncanakan selesai pada hari ke 46 atau

dilaksanakan selama 4 hari dari keseluruhan waktu pelaksanaan pekerjaan.

TENAGA KERJA dan PERALATAN Jumlah Peralatan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan ini adalah 2 unit alat

berat keseluruhan volume pekerjaan dengan kapasitas produksi 200 M3 per-hari. Peralatan yang diperlukan antara lain adalah alat bantu pertukangan standar untuk melaksanakan Pekerjaan Tanah misalnya Sekop, Cangkul, Kereta Sorong dan lain-lain, serta alat bantu pemadatan Compaction Machine Stamper .

 LINGKUP PEKERJAAN

5. PASIR URUG BAWAH LANTAI METODE PELAKSANAAN Pekerjaan Urugan Pasir Bawah Lantai dilaksanakan setelah Pekerjaan Urugan Tanah

Bawah Lantai selesai dilaksanakan. Urugan Pasir dilakukan sampai elevasi rencana sesuai gambar. Urugan dilakukan secara merata dan dan dipadatkan dengan Compaction Machine . Pada lokasi urugan tidak boleh terdapat genangan air.

JANGKA WAKTU PELAKSANAAN Pekerjaan ini dimulai pada hari ke 47 dan direncanakan selesai pada hari yang sama

atau dilaksanakan selama 1 hari dari keseluruhan waktu pelaksanaan pekerjaan.

PEMBANGUNAN LABORATORIUM mipa dasar

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN Jalan

Hal. 10

TENAGA KERJA dan PERALATAN Jumlah Peralatan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan ini adalah 1 unit alat

berat keseluruhan volume pekerjaan dengan kapasitas produksi 200 kubik per-hari. Peralatan yang diperlukan antara lain adalah alat bantu pertukangan standar untuk melaksanakan Pekerjaan Tanah misalnya Sekop, Cangkul, Kereta Sorong dan lain-lain, serta alat bantu pemadatan Compaction Machine/Stamper (apabila diperlukan).

B. Pekerjaan PONDASI  LINGKUP PEKERJAAN

1. PASANGAN AANSTAMPING BATU KALI METODE PELAKSANAAN Fungsi dari Pasangan Batu Kosong (Aanstamping) adalah untuk meluaskan daerah beban, sehingga pondasi bisa menerima beban yang lebih besar dengan biaya yang lebih murah. Dengan melihat fungsi Aanstamping diatas, maka dalam pekerjaan Aanstamping diperhatikan hal-hal seperti :

 Untuk memadatkan pasir urug dicelah-celah batu kosong, harus disiram dengan air, sampai pasir betul-betul mengisi celah-celah batu kosong.

 Pemakaian ukuran batu kosong variatif.  Susunan batu dibuat berdiri, dengan ketebalan sekitar 10 cm dan dikunci dengan

batu yang ukurannya lebih kecil.  Memakai batu pecah dengan tujuan agar bidang sentuh antar permukaan batu

lebih luas. Pekerjaan ini dimulai sebelum Pekerjaan Pondasi Pondasi Tapak ataupun Pondasi) Batu Gunung diatasnya dikerjakan. Batu Kosong dikerjakan diatas Pasangan Pasir Urug.

JANGKA WAKTU PELAKSANAAN Pekerjaan ini akan dilaksanakan selama 2 hari yang dimulai pada hari ke 21 pelaksanaan

pekerjaan dan direncanakan selesai pada hari ke 22 dari masa pelaksanaan proyek konstruksi.

TENAGA KERJA dan PERALATAN Jumlah Tenaga Kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan ini adalah 18

Orang Pekerja secara keseluruhan volume pekerjaan dengan kapasitas produksi 1.28 kubik per hari. Peralatan yang diperlukan antara lain adalah Concrete Mixer/Molen dan alat bantu pertukangan standar untuk melaksanakan pekerjaan pengecoran misalnya Sekop, Cangkul, Kereta Sorong, Waterpass, Alat Ukur dan lain-lain.

PEMBANGUNAN LABORATORIUM mipa dasar

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN Jalan

Hal. 11

RESIKO K3 dan RENCANA PENANGANAN Jenis bahaya yang teridentifikasi mungkin terjadi selama berlangsungnya Pekerjaan

Pasangan Batu Kosong ini antara lain : - Tangan para pekerja terjepit

 luka ringan/berat

- Para pekerja tertimpa batu

 luka ringan/berat

Hal yang dapat ditempuh sebagai langkah pencegahan dan pengurangan resiko kecelakaan kerja tersebut antara lain

pakaian dan peralatan kerja dengan benar dan dan sesuai dengan standar (APD).

 menggunakan

 LINGKUP PEKERJAAN

2. PASANGAN PONDASI BATU KALI METODE PELAKSANAAN Pondasi batu kali tersusun dari pasangan batu gunung yang di rekatkan dengan mortar/spesi, syarat pelaksanaannya adalah sebagai berikut :

Material batu gunung yang keras, bermutu baik dan tidak cacat atau retak. Batu berpenampang bulat/berpori besar dan tidak terbungkus lumpur. Adukan yang dipakai untuk pas. pondasi sesuai rencana dan syarat kerja Air yang digunakan harus bersih, tawar dan bebas dari bahan kimia yang dapat merusak pondasi, asam alkali atau bahan organik. Pasir pasang harus bersih, tajam dan bebas lumpur tanah liat, kotoran organik dan bahan-bahan yang dapat merusak pasangan, untuk itu pasir yang akan dipakai harus terlebih dahulu diayak dengan diameter lubang sebesar 10 mm. Setiap batu yang telah dibasahi dengan air diletakkan pada posisi sesuai profil yang telah terpasang dan diberi bagian atasnya dengan adukan mortar. Demikian juga halnya dengan sambungan dan setiap celah diantara batu diisi padat dengan adukan mortar. Pemasangan batu dilakukan sesuai tebal dan elevasi rencana. Pekerjaan pasangan ini harus dilakukan sedemikian rupa sehingga saling mengikat dan terkunci. Pekerjaan ini tidak boleh dilakukan pada saat hujan lebat dan berintensitas tinggi.

JANGKA WAKTU PELAKSANAAN Pekerjaan ini akan dilaksanakan selama 5 hari yang dimulai pada hari ke 23 pelaksanaan

pekerjaan dan direncanakan selesai pada hari ke 27 dari masa pelaksanaan proyek konstruksi.

PEMBANGUNAN LABORATORIUM mipa dasar

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN Jalan

Hal. 12

TENAGA KERJA dan PERALATAN Jumlah Tenaga Kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan ini adalah 40

Orang Pekerja secara keseluruhan volume pekerjaan dengan kapasitas produksi 0.67 kubik per hari. Peralatan yang diperlukan antara lain adalah Concrete Mixer/Molen dan alat bantu pertukangan standar untuk melaksanakan pekerjaan pengecoran misalnya Sekop, Cangkul, Kereta Sorong, Waterpass, Alat Ukur dan lain-lain.

RESIKO K3 dan RENCANA PENANGANAN Jenis bahaya yang teridentifikasi mungkin terjadi selama berlangsungnya Pekerjaan

Pasangan Batu Kosong ini antara lain : - Tangan para pekerja terjepit

 luka ringan/berat

- Para pekerja tertimpa batu

 luka ringan/berat

Hal yang dapat ditempuh sebagai langkah pencegahan dan pengurangan resiko kecelakaan kerja tersebut antara lain

pakaian dan peralatan kerja dengan benar dan dan sesuai dengan standar (APD).

 menggunakan

 LINGKUP PEKERJAAN

3. PASANGAN PONDASI SUMURAN Ø 100 CM METODE PELAKSANAAN Pondasi sumuran adalah suatu bentuk peralihan antara pondasi dangkal dan

pondasi tiang, digunakan apabila tanah dasar terletak pada kedalaman yang relatif dalam. Pondasi Sumuran merupakan jenis pondasi dalam yang dicor ditempat dengan menggunakan komponen beton dan batu belah sebagai pengisinya. Pasangan harus lurus ( waterpassing ) dan mencapai kedalaman yang telah ditentukan. Pekerjaan ini dilaksanakan setelah semua pekerjaan yang berhubungan dengan Pondasi Sumuran selesai dikerjakan dengan sempurna. Yang meliputi pekerjaan pasir urug dan pasangan lantai kerja, serta pembesian dan bekisting. Pekerjaan ini dilaksanakan setelah semua pekerjaan yang berhubungan dengan Pondasi Sumuran selesai dikerjakan dengan sempurna. Yang meliputi pekerjaan pasir urug dan pasangan lantai kerja, serta pembesian dan pemasangan bekisting.

JANGKA WAKTU PELAKSANAAN Pekerjaan ini akan dilaksanakan selama 5 hari yang dimulai pada hari ke 8 pelaksanaan

pekerjaan dan direncanakan selesai pada hari ke 12 dari masa pelaksanaan proyek konstruksi.

PEMBANGUNAN LABORATORIUM mipa dasar

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN Jalan

Hal. 13

TENAGA KERJA dan PERALATAN Jumlah Tenaga Kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan ini adalah 40

Orang Pekerja secara keseluruhan volume pekerjaan dengan kapasitas produksi 0.42 kubik per hari. Peralatan yang diperlukan antara lain adalah Concrete Mixer/Molen dan alat bantu pertukangan standar untuk melaksanakan pekerjaan pengecoran misalnya Sekop, Cangkul, Kereta Sorong, Waterpass, Alat Ukur dan lain-lain.

BETON CYCLOPEN PENGISI PONDASI CINCIN SUMURAN Beton Cyclopen adalah beton normal/beton biasa yang menggunakan ukuran agregat

yang relatif besar. Ukuran agregat kasar dapat mencapai 20 cm, namun proporsi agregat yang lebih besar ini sebaiknya tidak lebih dari 20 % agregat seluruhnya. Beton Cyclopen dikerjakan setelah Pasangan Pondasi Cincin Sumuran telah selesai dilaksanakan. Beton Cyclopen dituangkan dengan hari – hati ke dalam pasangan pondasi cincin sumuran sampai mencapai ketebalan yang dipersyaratkan. Pekerjaan ini dilaksanakan pada beberapa titik sesuai dengan ketentuan yang terdapat dalam Gambar Bestek.

 LINGKUP PEKERJAAN

4. CERUCUK BAMBU BAWAH PONDASI SUMURAN METODE PELAKSANAAN Bambu harus mempunyai diameter yang seragam yaitu antara 10 cm, dimana pada ujung terkecil dan pada ujung terbesar tidak melebihi 10 cm dengan Panjang 3 mater. Bambu harus dalam bentang yang lurus untuk kemudahan penancapan dan juga daya dukung yang makin besar. Jenis Bambu harus merupakan Bambu yang tidak mudah busuk jika terendam air, Bambu tidak dalam kondisi busuk dan tidak dalam keadaan mudah patah jika ada pembebanan. Adapun Metode Pelaksanaan adalah sebagai berikut :

- Pondasi cerucuk ditanamkan pada kedalam tertentu dimana sebelumnya terlebih

dahulu telah dilakukan penggalian tanah asli sesuai dengan kedalaman yang direncanakan, dan setelah itu baru dilakukan penancapan cerucuk bambu.

- Untuk pelaksanaan pemancangan cerucuk bambu dapat dilakukan secara manual

(tenaga manusia) dan dapat juga dilakukan dengan mekanik atau alat mesin yang sering disebut mesin pancang ( back hoe ). Pada prinsipnya kedua cara tersebut adalah melakukan pemberian tekanan ke kepala bambu (yang sebelumnya telah diberikan

PEMBANGUNAN LABORATORIUM mipa dasar

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN Jalan

Hal. 14 cap/lapisan pelindung) sehingga bambu akan tergeser secara vertikal kedalam tanah

yang ditumbukkan. - Penancapan Cerucuk Bambu, dilakukan dengan menancapkan bambu terhadap lokasi

pondasi yang akan dikerjakan, pelaksanakan disesuaikan dengan jarak antar titik bambu dan kedalaman yang direncanakan.

- Pemasangan kepala bambu cerucuk, dilakukan dengan menyatukan ujung kepala

bambu yang sudah ditanamkan dengan membuat ikatan antar kepala bambu dan dibuat bidang datar sebagai penempatan pondasi konstruksi yang direncanakan.

JANGKA WAKTU PELAKSANAAN Pekerjaan ini akan dilaksanakan selama 3 hari yang dimulai pada hari ke 5 pelaksanaan

pekerjaan dan direncanakan selesai pada hari ke 7 dari masa pelaksanaan proyek konstruksi.

TENAGA KERJA dan PERALATAN Jumlah Tenaga Kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan adalah 4 Orang

Pekerja secara keseluruhan volume pekerjaan dan kapasitas produksi 0.10 per hari. Peralatan yang diperlukan antara lain adalah Palu dengan berat tertentu sebagai pemukul dan alat bantu pertukangan standar lainnya misalnya Sekop, Cangkul, Kereta Sorong, Waterpass, Alat Ukur dan lain-lain.

c. Pekerjaan pasangan dan plesteran  LINGKUP PEKERJAAN

1. PASANGAN ½ BATA CAMPURAN 1 SP : 2 PP

2. PASANGAN ½ BATA CAMPURAN 1 SP : 4 PP METODE PELAKSANAAN  PERSYARATAN BAHAN BATA

Bentuk standar batu bata adalah prisma empat persegi panjang, bersudut siku-siku dan tajam, permukaannya rata dan tidak menampakkan adanya retak-retak yang merugikan. Bata merah dibuat dari tanah liat dengan atau campuran bahan lainnya, yang dibakar pada suhu cukup tinggi hingga tidak hancur bila direndam air. Batu bata dengan daya serap air lebih dari 20 % berat sendiri setelah pembenaman dalam air selama 24 jam tidak dapat dipakai. Ukuran bata nominal yang digunakan adalah 23 x 11 x 5 cm dengan toleransi.

PEMBANGUNAN LABORATORIUM mipa dasar

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN Jalan

Hal. 15 Pembongkaran batu bata dari kenderaan pada saat pemasukan barang harus dilakukan

dengan tangan dan ditumpuk dengan rapi di tempat yang telah ditentukan oleh Konsultan Pengawas.

PASIR Harus terdiri dari butir-butir yang tajam dan keras, butir-butir harus bersifat kekal, artinya tidak pecah atau hancur oleh pengaruh cuaca, seperti terik matahari dan hujan. Kadar lumpur tidak boleh melebihi 5 % berat. Semen dan air, untuk persyaratan kedua bahan tersebut, mengikuti persyaratan yang telah digariskan pada pasal beton bertulang.

 LANGKAH KERJA Lapisan bata yang satu dengan lapisan bata diatasnya harus berbeda setengah panjang

bata. Bata setengah tidak dibenarkan digunakan ditengah pasangan bata, kecuali pasangan pada sudut. Pengakhiran sambungan pada satu hari kerja harus dibuat bertangga menurun dan tidak tegak bergigi untuk menghindari retak dikemudian hari. Pada tempat tertentu sesuai gambar diberi kolom-kolom praktis yang ukurannya disesuaikan dengan tebal dinding. Pengukuran ( uit-zet ) harus dilakukan oleh kontraktor secara teliti dan sesuai gambar, dengan syarat. Semua pasangan dinding harus rata (horizontal), dan pengukuran harus dilakukan dengan benang. Pengukuran pasangan benang antara satu gunung menaikkan benang tidak boleh melebihi 30 cm, dari pasangan bata yang telah selesai. Adukan yang digunakan pada pasangan bata ini adalah 1 PC : 4 PS dan Adukan 1 PC : 2 PS untuk Pasangan Trasram dan Area Pasangan Keramik Dinding Kamar Mandi. Khusus untuk Pasangan Bata Tombak Layar akan dikerjakan bersamaan dengan Pengecoran Kolom Tombak Layar.

JANGKA WAKTU PELAKSANAAN Pekerjaan Pasangan ½ Bata Campuran 1 SP : 2 PP ini akan dilaksanakan selama 8 hari

yang dimulai pada hari ke 55 pelaksanaan pekerjaan dan direncanakan selesai pada hari ke 62 dari masa pelaksanaan proyek konstruksi. Sementara Pekerjaan Pasangan ½ Bata Campuran 1 SP : 4 PP ini akan dilaksanakan selama 12 hari yang dimulai pada hari ke 63 pelaksanaan pekerjaan dan direncanakan selesai pada hari ke 74 dari masa pelaksanaan proyek konstruksi.

PEMBANGUNAN LABORATORIUM mipa dasar

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN Jalan

Hal. 16

TENAGA KERJA dan PERALATAN Jumlah Tenaga Kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan Pasangan

Pasangan ½ Bata Campuran 1 SP : 2 PP adalah 25 Orang Pekerja keseluruhan volume kerja dengan kapasitas produksi 1.67 luas per hari. Sedangkan Jumlah Tenaga Kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan Pasangan Pasangan ½ Bata Campuran 1 SP : 4 PP adalah 25 Orang Pekerja keseluruhan volume kerja dengan kapasitas produksi 1.67 luas per hari. Peralatan yang diperlukan antara lain adalah alat bantu pertukangan standar untuk melaksanakan Pekerjaan Pasangan misalnya Sekop, Cangkul, Kereta Sorong, Alat Lansekap, Waterpass, Alat Ukur dan lain-lain.

 LINGKUP PEKERJAAN

3. PLESTERAN BATA CAMPURAN 1 SP : 2 PP

4. PLESTERAN BATA CAMPURAN 1 SP : 4 PP METODE PELAKSANAAN

PLESTERAN  PERSYARATAN BAHAN Sesuai dengan Bahan Pasir, Semen dan Air yang digunakan untuk Pekerjaan Pasangan

Dinding Bata. Adukan yang dipakai adalah 1 SP : 4 PP dan Campuran 1 SP : 2 PP untuk Plesteran Trasram.

 LANGKAH KERJA Sebelum plesteran dilakukan, maka :

Pasangan bata terlebih dahulu dibersihkan dari semua kotoran. Pasangan bata yang telah dibersihkan kemudian dibasahi dengan air. Semua siar permukaan pasangan batu bata dikorek sedalam 0,5 cm. Permukaan beton yang akan diplester dibuat kasar agar bahan plesteran dapat merekat dengan baik. Adukan Plesteran Pasangan Bata Kedap air dipakai campuran 1 SP : 2 PP, sedangkan Plesteran Bata lainnya dipergunakan campuran 1 SP : 4 PP. Ketebalan plesteran pada semua bidang permukaan harus sama tebalnya dan tidak diperbolehkan plesteran yang terlalu tipis dan terlalu tebal. Ketebalan yang diperbolehkan berkisar antara 1,00 cm sampai 1,50 cm. Bilamana terdapat bidang plesteran yang berombak harus diusahakan memperbaikinya secara keseluruhan. Bidang-bidang yang yang harus diperbaiki hendaknya dibongkar secara teratur (dibuat bongkaran berbentuk segi empat) dan plesteran baru harus rata.

PEMBANGUNAN LABORATORIUM mipa dasar

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN Jalan

Hal. 17

ACIAN TEMBOK dan BETON BERTULANG  PERSIAPAN KERJA Persiapan pekerjaan meliputi persiapan bahan peralatan seperti air, semen, cetok, kertas bekas zak semen dan bahan-bahan lainnya sesuai kebutuhan.

Selain itu persiapkan juga tempat penampungan air, bisa berupa ember cor, bekas tempat cat /tempat lainnya yang dapat digunakan untuk menampung air acian.

 LANGKAH KERJA Taburkan Semen secara perlahan-lahan kedalam Air, cukup ditaburkan saja dan tidak

boleh diaduk karena dapat menyebabkan semen menggumpal serta cepat kering sehingga tidak dapat digunakan untuk bahan acian dinding. Siram bagian dinding atau beton yang akan diaci dengan air hingga basah, hal ini bertujuan agar nantinya permukaan yang diaci tidak banyak menyerap air semen. Kemudian laburkan bahan acian semen yang sudah jadi ke permukaan bidang beton dengan menggunakan cetok. Selanjutnya haluskan pekerjaan acian dengan kertas bekas semen sehingga permukaan benar-benar rata dan halus. Usahakan agar hasil acian tidak cepat kering, bisa dengan cara menyiram air, karena pengeringan yang terlalu cepat dapat menyebabkan keretakan permukaan bidang aci. Setelah selesai, biarkan kering selama beberapa lama sebelum dilanjutkan ke pengerjaan pengecatan.

JANGKA WAKTU PELAKSANAAN Pekerjaan Plesteran Bata Campuran 1 SP : 2 PP akan dilaksanakan selama 4 hari yang

dimulai pada hari ke 75 pelaksanaan pekerjaan dan direncanakan selesai pada hari ke

78 dari masa pelaksanaan proyek konstruksi. Sedangkan Pekerjaan Plesteran Bata Campuran 1 SP : 4 PP akan dilaksanakan selama 12 hari yang dimulai pada hari ke 79 pelaksanaan pekerjaan dan direncanakan selesai pada hari ke 90 dari masa pelaksanaan proyek konstruksi.

TENAGA KERJA dan PERALATAN Jumlah Tenaga Kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan Plesteran Bata

Campuran 1 SP : 2 PP adalah 25 Orang Pekerja keseluruhan volume kerja dengan kapasitas produksi 3.33 meter luas per hari. Jumlah Tenaga Kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan Plesteran Bata Campuran 1 SP : 4 PP adalah 25 Orang Pekerja keseluruhan volume kerja dengan kapasitas produksi 3.33 meter luas per hari.

PEMBANGUNAN LABORATORIUM mipa dasar

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN Jalan

Hal. 18 Peralatan yang diperlukan antara lain adalah alat bantu pertukangan standar untuk

melaksanakan Pekerjaan Pasangan misalnya Sekop, Cangkul, Kereta Sorong, Alat Lansekap, Waterpass, Alat Ukur dan lain-lain.

UNTUK SEMUA PEKERJAAN PASANGAN BATA DAN PLESTERAN RESIKO K3 dan RENCANA PENANGANAN

Jenis bahaya yang teridentifikasi mungkin terjadi selama berlangsungnya Pekerjaan antara lain : - Tangan para pekerja terkena mesin pemotong  luka ringan/berat - Gangguan paru-paru akibat debu pasir/semen  luka ringan - Terjatuh pada saat pemasangan bekisting

 luka ringan/berat

- Terjatuh dari ketinggian/bongkar pasang scaffolding/kayu perancah

 luka ringan/berat

Hal yang dapat ditempuh sebagai langkah pencegahan dan pengurangan resiko kecelakaan kerja tersebut antara lain :  Menggunakan pakaian dan peralatan kerja dengan benar dan dan sesuai dengan

standar (APD).  Melaksanakan instruksi K3 sebelum dimulainya pekerjaan.

 Memeriksa seluruh papan bekisting dan perancah sebelum dimulainya pengecoran.  Membatasi daerah pekerjaan pengecoran dengan pagar atau rambu yang informatif.  Menyediakan penerangan apabila harus bekerja pada malam hari.  Memasang jaring Pengaman (untuk pekerjaan yang dilaksanakan pada lantai 2 dst).

d. Pekerjaan PENUTUP lantai dan DINDING  LINGKUP PEKERJAAN

1. LANTAI BETON TUMBUK METODE PELAKSANAAN Sebelum Pasangan Keramik Lantai dikerjakan, terlebih dahulu dilakukan Pekerjaan Beton Tumbuk dengan Campuran 1 : 3 : 5 (atau sesuai Gambar Kerja). Komposisi adukan harus terdiri dari Semen Portland, Agregat Halus dan Air dengan komposisi tertentu untuk menghasilkan beton yang cocok untuk digunakan secara Pneumatik. Pekerjaan Beton Cor dilaksanakan setelah Pekerjaan Timbunan Tanah dan Pekerjaan Urugan Pasir selesai dikerjakan. Campuran diaduk dengan menggunakan Concrete Mixer sampai rata dan kemudian dihamparkan pada area kerja, lalu diratakan dengan ketebal pasangan adalah 10 cm.

PEMBANGUNAN LABORATORIUM mipa dasar

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN Jalan Jalan Jalan

Hal. 19 Hal. 19 Hal. 19

JANGKA WAKTU PELAKSANAAN JANGKA WAKTU PELAKSANAAN JANGKA WAKTU PELAKSANAAN Pekerjaan ini dimulai pada hari ke 48 dan direncanakan selesai pada hari ke 49 atau Pekerjaan ini dimulai pada hari ke 48 dan direncanakan selesai pada hari ke 49 atau Pekerjaan ini dimulai pada hari ke 48 dan direncanakan selesai pada hari ke 49 atau

dilaksanakan selama 2 hari dari keseluruhan waktu pelaksanaan pekerjaan. dilaksanakan selama 2 hari dari keseluruhan waktu pelaksanaan pekerjaan. dilaksanakan selama 2 hari dari keseluruhan waktu pelaksanaan pekerjaan. TENAGA KERJA TENAGA KERJA TENAGA KERJA dan PERALATAN dan PERALATAN dan PERALATAN

Jumlah Tenaga Kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan ini adalah 20 Jumlah Tenaga Kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan ini adalah 20 Jumlah Tenaga Kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan ini adalah 20 orang Pekerja keseluruhan volume pekerjaan dan kapasitas produksi 0.83 kubik perhari. orang Pekerja keseluruhan volume pekerjaan dan kapasitas produksi 0.83 kubik perhari. orang Pekerja keseluruhan volume pekerjaan dan kapasitas produksi 0.83 kubik perhari. Peralatan yang diperlukan antara lain adalah alat bantu pertukangan standar untuk Peralatan yang diperlukan antara lain adalah alat bantu pertukangan standar untuk Peralatan yang diperlukan antara lain adalah alat bantu pertukangan standar untuk melaksanakan Pekerjaan Pasangan misalnya Sekop, Cangkul, Kereta Sorong, Alat melaksanakan Pekerjaan Pasangan misalnya Sekop, Cangkul, Kereta Sorong, Alat melaksanakan Pekerjaan Pasangan misalnya Sekop, Cangkul, Kereta Sorong, Alat Lansekap, Waterpass, Alat Ukur dan lain-lain. Lansekap, Waterpass, Alat Ukur dan lain-lain. Lansekap, Waterpass, Alat Ukur dan lain-lain.

   LINGKUP PEKERJAAN LINGKUP PEKERJAAN LINGKUP PEKERJAAN

2. LANTAI KERAMIK 40  40 CM 2. LANTAI KERAMIK 40  40 CM 2. LANTAI KERAMIK 40  40 CM

3. LANTAI KERAMIK 25  25 CM 3. LANTAI KERAMIK 25  25 CM 3. LANTAI KERAMIK 25  25 CM METODE PELAKSANAAN METODE PELAKSANAAN METODE PELAKSANAAN PASANGAN KERAMIK PASANGAN KERAMIK PASANGAN KERAMIK BAHAN BAHAN BAHAN

Permukaan lantai dilapisi oleh bahan Keramik 40 × 40 cm untuk seluruh ruangan dan Permukaan lantai dilapisi oleh bahan Keramik 40 × 40 cm untuk seluruh ruangan dan Permukaan lantai dilapisi oleh bahan Keramik 40 × 40 cm untuk seluruh ruangan dan Keramik 25  25 untuk Lantai Kamar Mandi. Keramik 25  25 untuk Lantai Kamar Mandi. Keramik 25  25 untuk Lantai Kamar Mandi. Sebagai pengikat lapisan keramik digunakan spesi campuran 1 PC : 3 PS (atau Sebagai pengikat lapisan keramik digunakan spesi campuran 1 PC : 3 PS (atau Sebagai pengikat lapisan keramik digunakan spesi campuran 1 PC : 3 PS (atau ditentukan lain sesuai Gambar Kerja). ditentukan lain sesuai Gambar Kerja). ditentukan lain sesuai Gambar Kerja).

PEMERIKSAAN PEMERIKSAAN PEMERIKSAAN Sebelum lantai dipasang, terlebih dahulu diperiksa pipa-pipa, saluran-saluran dan lain Sebelum lantai dipasang, terlebih dahulu diperiksa pipa-pipa, saluran-saluran dan lain Sebelum lantai dipasang, terlebih dahulu diperiksa pipa-pipa, saluran-saluran dan lain sebagainya yang harus sudah terpasang dengan baik sebelum pemasangan lantai sebagainya yang harus sudah terpasang dengan baik sebelum pemasangan lantai sebagainya yang harus sudah terpasang dengan baik sebelum pemasangan lantai dimulai. dimulai. dimulai.

LANGKAH PELAKSANAAN LANGKAH PELAKSANAAN LANGKAH PELAKSANAAN Rendam keramik di dalam air. Hal ini akan membuat keramik menjadi lebih elastis dan Rendam keramik di dalam air. Hal ini akan membuat keramik menjadi lebih elastis dan Rendam keramik di dalam air. Hal ini akan membuat keramik menjadi lebih elastis dan lebih mudah menempel pada saat pemasangan. lebih mudah menempel pada saat pemasangan. lebih mudah menempel pada saat pemasangan.

PEMBANGUNAN LABORATORIUM mipa dasar PEMBANGUNAN LABORATORIUM mipa dasar PEMBANGUNAN LABORATORIUM mipa dasar

Hal. 20

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN Jalan

PEMBANGUNAN LABORATORIUM mipa dasar

Kualitas keramik harus diperhatikan. Keramik kualitas rendah akan susah dipasang secara presisi. Untuk itu, nat keramik harus dipasang secara longgar karena setiap keramik memiliki selisih 0.2–0.5 mm hingga tidak saling bertubrukan. Oleskan air semen. Bilaskan semen yang sudah dicampur air sedikit ke bawah keramik. Hal ini membuat daya rekat keramik ke-adukan benar-benar lengket. Bersihkan dari lantai dari kerikil. Adukan dan dasar lantai yang akan dipasang harus bersih dari kerikil, batu/ganjalan lain yang akan membuat rongga di bawah. Padatkan secara rata. Ketuk keramik yang baru dipasang dan pastikan tidak ada yang kopong atau bagian dasar berongga karena itu akan membuat keramik lepas di kemudian hari. Periksa ketinggiannya apakah sudah sama rata dengan benang yang ditarik untuk menentukan ketinggian lantai. Nat keramik dipasang belakangan. Jangan pasang semen oker atau nat pada sisi keramik saat itu juga. Biarkan selama dua atau tiga hari. Hal ini akan membuat sisa udara yang mengendap akan keluar melalui nat yang belum ditutup. Setelah itu baru diberi semen nat dan jangan lupa membersihkan nat yang masih kosong dari kotoran yang mengendap. Jangan diinjak-injak. Amankan areal keramik yang baru dipasang dari lalu lalang orang selama 2–3 hari. Keramik akan ambles karena adukan di bawahnya masih belum kuat untuk dibebani. Periksa kembali. Dalam sebuah areal pemasangan 3 × 3 m biasanya terdapat 3–5 keramik yang kopong. Untuk itu segera bongkar dan ulangi pemasangannya.

PERLINDUNGAN DAN PEMELIHARAAN

Keramik yang terpasang harus dihindarkan dari sentuhan/beban lain minimal selama 1 × 24 jam dan dilindungi dari kemungkinan cacat akibat dari pekerjaan lain.

JANGKA WAKTU PELAKSANAAN

Pekerjaan Pasangan Keramik Lantai 40 cm  40 cm akan dikerjakan selama 4 hari, yang dimulai pada hari ke 105 dan direncanakan selesai pada hari ke 108. Sedangkan Pekerjaan Pasangan Keramik Lantai 25 cm  25 cm akan dikerjakan selama 1 hari, yang dimulai pada hari ke 104 dan direncanakan selesai pada hari yang sama.

Hal. 20

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN Jalan

PEMBANGUNAN LABORATORIUM mipa dasar

Kualitas keramik harus diperhatikan. Keramik kualitas rendah akan susah dipasang secara presisi. Untuk itu, nat keramik harus dipasang secara longgar karena setiap keramik memiliki selisih 0.2–0.5 mm hingga tidak saling bertubrukan. Oleskan air semen. Bilaskan semen yang sudah dicampur air sedikit ke bawah keramik. Hal ini membuat daya rekat keramik ke-adukan benar-benar lengket. Bersihkan dari lantai dari kerikil. Adukan dan dasar lantai yang akan dipasang harus bersih dari kerikil, batu/ganjalan lain yang akan membuat rongga di bawah. Padatkan secara rata. Ketuk keramik yang baru dipasang dan pastikan tidak ada yang kopong atau bagian dasar berongga karena itu akan membuat keramik lepas di kemudian hari. Periksa ketinggiannya apakah sudah sama rata dengan benang yang ditarik untuk menentukan ketinggian lantai. Nat keramik dipasang belakangan. Jangan pasang semen oker atau nat pada sisi keramik saat itu juga. Biarkan selama dua atau tiga hari. Hal ini akan membuat sisa udara yang mengendap akan keluar melalui nat yang belum ditutup. Setelah itu baru diberi semen nat dan jangan lupa membersihkan nat yang masih kosong dari kotoran yang mengendap. Jangan diinjak-injak. Amankan areal keramik yang baru dipasang dari lalu lalang orang selama 2–3 hari. Keramik akan ambles karena adukan di bawahnya masih belum kuat untuk dibebani. Periksa kembali. Dalam sebuah areal pemasangan 3 × 3 m biasanya terdapat 3–5 keramik yang kopong. Untuk itu segera bongkar dan ulangi pemasangannya.

PERLINDUNGAN DAN PEMELIHARAAN Keramik yang terpasang harus dihindarkan dari sentuhan/beban lain minimal selama 1 × 24 jam dan dilindungi dari kemungkinan cacat akibat dari pekerjaan lain.

JANGKA WAKTU PELAKSANAAN Pekerjaan Pasangan Keramik Lantai 40 cm  40 cm akan dikerjakan selama 4 hari, yang

dimulai pada hari ke 105 dan direncanakan selesai pada hari ke 108. Sedangkan Pekerjaan Pasangan Keramik Lantai 25 cm  25 cm akan dikerjakan selama 1

hari, yang dimulai pada hari ke 104 dan direncanakan selesai pada hari yang sama.

Hal. 20

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN Jalan

PEMBANGUNAN LABORATORIUM mipa dasar