HAK KONSUMEN DAN PERLINDUNGANNYA ATAS NA

HAK KONSUMEN DAN PERLINDUNGANNYA ATAS NAMA DOMAIN
DALAM CYBERSPACE
Oleh: Anistsabatini Siti Jazilatul Chikmah
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menjulangnya perkembangan zaman yang serba modern, semua bisa didapatkan
dari akses internet. Kemudahan inilah yang menjadikan jaringan internet, suatu
kebutuhan yang hampir setara dengan kebutuhan primer. Karena hampir seluruh
kalangan negeri dari muda hingga tua, dari pelajar hingga mahasiswa, dari pejabat
tinggi hingga pedagang kaki lima menggunakan internet.
Dari hal yang kecil sampai dengan hal yang rumit, hampir bisa ditemukan di
jejaring sosial. Bentuk artikel, draft, maupun video seluruhnya bisa dicari melalui
internet. Pencarian inilah yang membuat tiap individu pengguna internet memiliki akun
media sosial yang sering disebut medsos.
Dikarenakan banyaknya kebutuhan internet yang digunakan kalayak ramai,
menjadikan internet sebagai pekerjaan sampingan. Atau bahkan berpenghasilan dari
internet itu sendiri. Dari situlah kita tahu bahwasanya internet bisa menjadi sumber
penghasilan sampingan atau bahkan mata pencahariannya melalui internet. Zaman
sekarang berbeda lagi dengan zaman dahulu, berbagai badan usaha dan juga instansi
lebih memilih menggunakan sistem jejaring sosial dalam pelaksanaannya. Karena dirasa
menggunakan jaringan internet seluruhnya menjadi praktis dan mudah.

Begitu mudahnya akses internet yang ada, membuat penggunanya sangat mudah
mempelajarinya tanpa harus mengenyam pendidikan formal. Contoh kecil seperti sistem
pendaftaran sekolah atau sistem melamar kerja yang dahulu dilakukan dengan
mendatangi badan usaha itu atau instansi yang dituju. Sekarang menjadi mudah dengan
hanya duduk didepan layar komputer, mencari pekerjaan yang cocok dan nyaman, lalu
menunggu hasil berkas yang telah dikirim untuk kemudian bertahap selanjutnya
wawancara. Wawancarapun tak kalah simplenya, bisa menggunakan video call via
skype atau lainnya, masih menggunakan jejaring internet lagi.
Alasan inilah yang menjadikan internet sebagai ajang pencarian pekerjaan
ataupun penghasilan sampingan. Beberapa badan usaha dan juga instansi mulai
berlomba-lomba meningkatkan kwalitas yang dimiliki dengan memunculkan sosoknya

1

di jejaring sosial. Karena olah pencarian yang disediakan akses internet sangatlah luas
dan tak terbatas. Sehingga beberapa dari mereka harus menetapkan satuan nama atau
unit untuk nantinya menjadi akun pencarian di internet.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Cara Penggunaan Nama Domain di Indonesia Untuk Kepentingan
Konsumen?

2. Apa Pengaruh dan Perlindungan Hukum bagi Konsumen Pengguna Nama
Domain?

2

PEMBAHASAN
A. Internet sebagai Mesin Pencari Informasi
Saat pertama kali internet muncul di masyarakat, orang menganggap bahwa
internet adalah sebuah media untuk mencari informasi saja. Untuk mencari bahan
referensi, internet gudangnya. Internet diibaratkan sebagai gudang raksasa yang
mempunyai miliaran buku. Meskipun berjubel buku disana, namun tetap mudah dicari
berkat mesin pencari atau biasa disebut “search engine”.1
Mesin pencari (search engine) adalah program komputer yang sirancang untuk
membantu seseorang menemukan file-file yang disimpan dalam komputer, misalnya
dalam sebuah server umum di web (www) atau dalam komputer sendiri. Mesin pencari
memungkinkan kita untuk meminta content media dengan kriteria yang spesifik dan
memperoleh daftar file yang memenuhi kriteria tersebut.
Mesin pencari biasanya menggunakan indeks yang sudah diatur sebelumnya dan
dimutakhirkan secara teratur untuk mencari file setelah pengguna memasukkan kriteria
pencarian. Lewat mesin pencari inilah kita bisa menemukan apa saja, misalnya situs,

gambar, lagu, video, artikel dan lainnya, kita hanya tinggal mengetikkan kata kunci
dibagian search pada mesin pencari tersebut dan tekan enter maka semua yang
berkaitan dengan kata kunci yang kita ketikkan akan keluar pada bagian hasil
pencarian.2
Sebuah kata kunci mungkin bisa menghasilkan ribuan, bahkan jutaan halaman
web. Itulah kehebatan mesin pencari di internet. Tidak seperti di perpustakaan sekolah
atau kampus tempat kita hanya bisa mencari judul ataupun nama pengarang dan
penerbitnya saja, di internet pencarian hingga sampai ke kontennya. Kata kunci yang
dicari tidak hanya dicocokkan pada judul artikel, bahkan hingga ke isi dari artikel
tersebut. Sebuah terobosan yang luar biasa. Fasilitas ini sangat membantu banyak orang
di seluruh dunia.
B. Pengguna Nama Domain dalam Transaksi Elektronik
Dalam

penggunaan

internet

serta


penyelenggaraannya

untuk

transaksi

elektronik, menjadikan beberapa masyarakat, orang, badan usaha atau instansi memiliki

1

Reza Zakaria, Ayo! Mahir Menguasai Internet, (Jogjakarta: A+Plus Books. 2009), hlm. 14

2

Team Cyber, 7 Langkah Mudah Internet-an, (Jakarta: PT Suka Buku. 2009), hlm. 18

3

nama khas untuk masing-masing unit. Selain untuk memudahkan pencariannya dalam
jejaring sosial, juga meningkatkan statistik pengunjung (viewer) dalam arus elektronik.

Nama inilah yang sering dikenal dengan Nama Domain, yang kita kenal seperti
.nusantara, .java, co.id, go.id, ac.id, or.id, mil.id, atau kominfo.go.id. Nama Domain
adalah alamat internet penyelenggara negara, orang, Badan Usaha atau masyarakat yang
dapat digunakan dalam melakukan pengelolaan, pengoperasian, dan pemeliharaan
Penyelenggaraan Sistem Elektronik Nama Domain. Nama Domain inilah yang biasa
digunakan sebagai alamat IP secara global.
Menurut Pengelola Nama Domain Internet Indonesia, Statistik Nama Domain
yang ada di Indonesia telah mencapai lebih dari 200 ribu Nama Domain. Diantaranya:
ac.id, biz.id, co.id, desa.id, dan lainnya.3

Setiap masyarakat, orang, badan usaha ataupun instansi berhak mendaftarkan
atau memiliki Nama Domain sesuai dengan yang diinginkan. Yang tentunya sesuai
dengan syarat dan ketentuan dalam Undang-Undang yang berlaku di Indonesia. Seperti
yang telah tercantum dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 Tahun
2012 Tentang Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Elektronik.
Setiap instansi, orang, badan usaha, dan masyarakat berhak memiliki Nama
Domain berdasarkan prinsip pendaftar pertama (first come first served). Nama Domain
dikelola oleh Pemerintah atau masyarakat. Keberadaan Nama Domain sesungguhnya
3


Pengelola Nama Domain Internet Indonesia, Statistik, diakses dari https://pandi.id/statistik/,

pada tanggal 15 April 2018 pukul 15:40

4

lahir pada saat suatu nama itu diajukan dan diterima pendaftarannya oleh sistem
pencatatan Nama Domain. Sistem tersebut merupakan alamat internet global dimana
hierarki dan sistem pengelolaan Nama Domain mengikuti ketentuan yang dikeluarkan
oleh institusi yang berwenang, baik nasional maupun internasional.
Sistem penamaan domain ini berdasarkan dengan kode negara yang telah
ditentukan oleh Internet Assigned Numbers Authority (IANA). Seperti kode untuk nama
domain negara Indonesia yaitu .id, nama domain ini adalah nama domain tingkat tinggi
Indonesia.
Dilansir dari Wikipedia, IANA (Internet Assigned Numbers Authority) adalah
sebuah organisasi yang didanai oleh pemerintah Amerika Serikat yang mengurusi
masalah penetapan parameter protokol internet, seperti ruang alamat IP, dan Domain
Name System (DNS). IANA juga memiliki otoritas untuk menunjuk organisasi lainnya
untuk memberikan Blok alamat IP spesifik kepada pelanggan dan untuk meregistrasikan
Nama Domain. IANA juga bertindak sebagai otoritas tertinggi untuk mengatur root

DNS yang mengatur basis data pusat informasi DNS, selain tentunya menetapkan
alamat IP untuk sistem-sistem otonom di dalam jaringan Internet. IANA beroperasi di
bawah naungan Internet Society (ISOC). IANA juga dianggap sebagai bagian dari
Internet Architecture Board (IAB).4
Pendaftaran nama domain diatur oleh IANA sampai pembubarannya pada 1 Mei
1997. Pendaftaran Top Level Domai Names generik (gTLDs)5 sepenuhnya ditangani
oleh Network Solutions Inc. (NSI). Negara-negara dan juga TLD level kedua dikelola
oleh badan pendaftar nama-nama domain (registrar)6 yang ditempatkan di berbagai
negara yang berbeda. Organisasi yang setara dengan NSI mucul di seluruh dunia, setiap
registrar mengelola SLD (Second Level Domain) yang dimilikinya.
IANA sendiri meliputi:
1. Perancangan protokol Address and Routing Parameter Area (ARPA) top-level
domain
4

Internet Assigned Numbers Authority, Wikipedia Ensiklopedia Bebas, diakses dari

https://id.wikipedia.org/wiki/Internet_Assigned_Numbers_Authority/, pada tanggal 25 Maret 2018 pukul
10:04
5


Sebuah diskusi hierarki alamat di Internet tersedia di hampir setiap penerbitan yang berkaitan

dengan nama domain.
6

Orang, Badan Usaha, atau masyarakat yang menyediakan jasa pendaftaran Nama Domain

5

2. Manajemen Internet DNS root zone untuk top-level domain
3. Alokasi penggunaan angka di internet
IANA dibawahi langsung oleh Pemerintah Amerika Serikat, IANA memberikan
tanggungjawab dalam mengatur pengaturan ruang alamat IP (Internet Protocol Address)
dan juga DNS (Domain Name System). DNS7 merupakan sistem pemberian alamat yang
digunakan dalam lingkungan internet. Intinya memberi nama lain pada alamat Internet
Protocol yang terdiri dari dua bagian, yaitu identitas organisasi (nama organisasi
tersebut) dan jenis organisasi itu sendiri.
Disebabkan semakin meningkatnya penggunaan internet, IANA akan digantikan
oleh sebuah badan nonprofit internasional yang disebut sebagai ICANN, singkatan dari

Internet Corporation for Assigned Names and Numbers.
ICANN adalah organisasi nirlaba yang didirikan pada 18 September 1998 dan
resmi berbadan hukum pada 30 September 1998. Organisasi yang berkantor pusat di
Marina Del Rey, California ini ditujukan untuk mengawasi beberapa tugas yang terkait
dengan Internet yang sebelumnya dilakukan langsung atas nama pemerintah Amerika
Serikat oleh beberapa organisasi lain, terutama Internet Assigned Numbers Authority
(IANA).8
Sebagai kelanjutan dari Green Paper Januari 1998 yang dikeluarkan oleh
pemerintah AS, dan Nota Kesepahaman/persetujuan Proyek Kerja Sama 25 november
1998 antara Departemen Perdagangan Amerika Serikat dan Internet Corporation for
Assigned Names and Numbers (ICANN) yang baru saja didirikan. ICANN diharapkan
menggantikan fungsi NSI dalam hal pengelolaan sistem nama domain di tingkat
internasional. ICANN menempatkan suatu mekanisme yang sesuai untuk memudahkan
pendaftaran gTLD oleh perusahaan swasta dalam lingkungan yang kompetitif. Untuk
menghilangkan perbedaan yang masih melekat antara ICANN dan NSI dan mengubah

7
8

_______, Kamus Lengkap Dunia Komputer, (Semarang: Wahana Komputer. 2002), hlm. 101

ICANN, Wikipedia Ensiklopedia Bebas, https://id.wikipedia.org/wiki/ICANN/, diakses dari

https://www.icann.org/, pada tanggal 27 Maret 2018 pukul 19:04

6

bentuk NSI menjadi registrar yang diakui ICANN, serangkaian persetujuan yang baru
antara keduanya yaitu ICANN dan NSI telah dibuat sejak 28 September 1999.9
C. Solusi Perlindungan Untuk Pengguna Nama Domain
Kegunaan utama internet adalah untuk iklan, meskipun fungsi penjualan yang
telah mengikuti yang lambat laun menambah rentang produk dan jasa yang sebelumnya
terbatas. Namun demikian, tanpa memperhatikan tingkat penggunaan internet untuk
transaksi konsumen, kepastian yang bersifat relatif yang telah ditetapkan pada tingkat
dan bentuk perlindungan konsumen di dunia nyata akan menjadi rusak dalam konteks
internet.
Kelompok konsumen atau kelompok yang berkepentingan dipertalikan dengan
batas nasional dan oleh karena itu tidak dapat mempengaruhi perkembangan baru,
setidak-tidaknya bukan karena masalah tersebut memerlukan penyelesaian lintas negara.
Keinginan untuk memajukan alat perlindungan baru yang diberlakukan untuk semua
pembelanjaan Net dan bukan hanya penduduk di negara A dan negara B menjadi

semakin didengar pada semua sisi tetapi, hingga langkah yang diselenggarakan atas
persetujuan bersama disusun oleh pemerintah, keadaan pembelanjaan Net tidak akan
membaik.
Karena itu, pengaruh transaksi online secara keseluruhan mengurangi peran
Undang-Undang Nasional dan lembaga perlindungan konsumen. Sifat transaksi lintas
negara di atas menjadikan aplikasi undang-undang nasional termasuk pelaksanaannya
sangat meragukan atau mungkin tidak relevan.
Aturan hukum internasional yang pada umumnya relevan dengan penjualan,
yang akibatnya relevan juga pada konsumen. Namun demikian, konvensi tersebut tidak
memberikan banyak pengaruh dan diharapkan berakhir karena Konvensi PBB untuk
Kontrak Penjualan Barang Internasional (CISG) tahun 1980 dengan sengaja bertujuan
untuk menggantikan ULIS dan mengambil fungsinya secara bertahap. Namun, CISG
dengan cepat meniadakan perjualan konsumen dari cakupannya.10

9

Assafa Endeshaw, Hukum E-Commerce dan Internet dengan Fokus di Asia Pasifik,

Terjamahan dari Internet and E-Commerce Law: with a focus on Asia-Pasific, (Yogyakarta: Pustaka
Pelajar. 2007), hlm. 378-379
10

Assafa Endeshaw, Hukum E-Commerce dan Internet.. Op.Cit, hlm. 413

7

Munculnya mekanisme pengaturan mandiri antara bisnis Net adalah masih
dalam perkembangan. Hanya ada alat pengganti sementara yang sejak semula telah
diusahakan pengakuan hak konsumen secara unilateral, deklarasi perlindungan
keamanan serta harapan pada pengenalan dan penggunaan petunjuk pelaksanaan untuk
mempertahankan atau menjamin kualitas standar dalam penyediaan barang dan jasa dan
juga promosi Net. Pemilik situs web berjanji menjamin usaha pengamanan telah
dipersiapkan untuk membuat jaringan mereka aman. Pemilik situs web juga diminta
memberitahukan kepada konsumen jika komputernya dipasang dengan program laporan
atau mata-mata dan sifat informasi yang dikumpulkan darinya.
Pengenalan kode etik internet telah menjadi cara yang penting yang membuat
konsumen merasa jauh lebih baik. Usaha untuk mengatur secara mandiri transaksi bisnis
di Internet dilakukan dengan menghindari peraturan pemerintah karena dianggap relatif
kaku dan merugikan. Beberapa skema perlindungan konsumen berbasis web telah
muncul dibeberapa negara seperti Amerika Serikat. Seperti Online Privacy Alliance11,
TrustE12, Better Bussiness Bureau Online13 dan AOL Certified Merchants14. Skemaskema diatas memberikan tanda persetujuan kepada operator online yang memenuhi
persyaratan tertentu. Tujuannya adalah untuk membangun kepercayaan dan keyakinan
para pengguna internet dalam bertransaksi. Khususnya mereka meminta jaminan
kerahasiaan pengguna di Net ketika melakukan transaksi bisnis atau memberikan
informasi tentang mereka sendiri untuk tujuan yang sama.
Pemberian tanda segel online pada merek atau trustmark kepada situs web
tergantung pada ketaatannya terhadap prinsip kerahasiaan yang ditetapakan pada

11

Koalisi lintas industri dari 81 perusahaan e-commerce dan asosiasi, termasuk beberapa nama

terbesar di, dibentuk pada tahun 1998 dengan tujuan menyediakan suara terpadu untuk perusahaan di
industri Internet untuk berkontribusi pada definisi kebijakan privasi untuk Internet.
12

(Sekarang TrustArc), Perusahaan teknologi dan keamanan berbasis laba yang berbasis di San

Francisco, California dan menyediakan layanan untuk membantu perusahaan memperbarui proses
manajemen privasi mereka sehingga mereka mematuhi undang-undang pemerintah dan praktik terbaik.
13

Organisasi yang fokus pada memajukan kepercayaan pasar yang terdiri dari 106 organisasi

BBB lokal yang didirikan secara independen di Amerika Serikat dan Kanada, yang dikoordinasikan di
bawah Dewan Better Business Bureaus (CBBB) di Arlington, Virginia.
14

Program Pedagang Bersertifikat yang berusaha untuk menetapkan standar tertinggi untuk

layanan pelanggan, keandalan, dan kepercayaan.

8

persetujuan untuk memenuhi cara pandang organisasi dan proses penyelesaian masalah
konsumen.
Cara menjalankan bisnis di Internet yang mudah, relatif murah tetapi cepat,
memiliki potensi menguntungkan baik bagi penjual maupun konsumen. Namun,
manfaat yang diharapkan masih harus didukung oleh mekanisme hukum dan
institusional seperti mekanisme yang mengatur transaksi di dunia nyata sejak awal
Revolusi Industri. Secara khusus, hukum dan bentuk perlindungan konsumen di dunia
nyata yang berkembang dengan baik akan mendatangkan pengaruh yang dapat
menembus Internet. Sifat transaksi Net antarbangsa atau perbatasan yang meliputi
penyediaan barang dan jasa menghasilkan hukum perlindungan konsumen berdasarkan
teritorial yang ada dan penggunaan media menjadi kurang relevan bahkan berlebihan
dalam menempatkan kepentingan dan keluhan konsumen Net.15

15

Assafa Endeshaw, Hukum E-Commerce dan Internet.. Op.Cit, hlm. 420

9

KESIMPULAN
Dari pembahasan dan penjelasan diatas, penulis dapat menarik kesimpulan dari
rumusan masalah yang telah dipaparkan:
1. Penggunaan Nama Domain di Indonesia untuk kepentingan konsumen
ditentukan oleh Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2012
Tentang Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Elektronik. Pengelolaan Nama
Domain dapat diselenggarakan oleh Pemerintah atau masyarakat yang harus
berbadan hukum Indonesia, sistem pengelolaan Nama Domain mengikuti
ketentuan yang dikeluarkan oleh institusi yang berwenang, baik nasional
maupun internasional.
2. Pengaruh Hukum bagi Konsumen Pengguna Nama Domain secara keseluruhan
mengurangi peran Undang-Undang Nasional dan lembaga perlindungan
konsumen. Sifat transaksi lintas negara menjadikan aplikasi undang-undang
nasional termasuk pelaksanaannya sangat meragukan atau mungkin tidak
relevan. Bentuk perlindungannya dengan membangun kepercayaan dan
keyakinan para pengguna internet dalam bertransaksi. Khususnya dalam jaminan
kerahasiaan pengguna di Net ketika melakukan transaksi bisnis atau memberikan
informasi tentang mereka sendiri untuk tujuan yang sama.

10

DAFTAR PUSTAKA
_______, Kamus Lengkap Dunia Komputer, (Semarang: Wahana Komputer. 2002)
https://en.wikipedia.org/
ICANN, Wikipedia Ensiklopedia Bebas, https://id.wikipedia.org/wiki/ICANN/, diakses
dari https://www.icann.org/, pada tanggal 27 Maret 2018 pukul 10:04
Internet Assigned Numbers Authority, Wikipedia Ensiklopedia Bebas, diakses dari
https://id.wikipedia.org/wiki/Internet_Assigned_Numbers_Authority/,

pada

tanggal 25 Maret 2018 pukul 19:04
Pengelola

Nama

Domain

Internet

Indonesia,

Statistik,

diakses

dari

https://pandi.id/statistik/, pada tanggal 15 April 2018 pukul 15:40
Reza Zakaria, Ayo! Mahir Menguasai Internet, (Jogjakarta: A+Plus Books. 2009)
Team Cyber, 7 Langkah Mudah Internet-an, (Jakarta: PT Suka Buku. 2009)

11

Penulis : Anistsabatini Siti Jazilatul Chikmah
Alamat : Ds. Plumbon, Rt:03, Rw:02, Kecamatan Selopampang, Kabupaten
Temanggung, Jawa Tengah, 56262
Email : tsabatini710@gontor.ac.id

12