PENGARUH PROFITABILITAS, TANGIBILITY, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP STRUKTUR MODAL : Studi pada Perusahaan Subsektor Telekomunikasi yang Terdaftar di BEI.

(1)

Nomor : 319/UN40.7.D1/LT/2014

PENGARUH PROFITABILITAS, TANGIBILITY, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP STRUKTUR

MODAL

(Studi Pada Perusahaan Sub Sektor Telekomunikasi yang terdaftar di BEI)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi Manajemen

EMI MASLIKHA 1001238

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG 2014


(2)

PENGARUH PROFITABILITAS, TANGIBILITY, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP STRUKTUR

MODAL

(Studi Pada Perusahaan Subsektor Telekomunikasi yang Terdaftar di BEI)

Oleh: Emi Maslikha

Sebuah Skripsi yang Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen

© Emi Maslikha 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Juli 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difotokopi atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PENGARUH PROFITABILITAS, TANGIBILITY, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP STRUKTUR

MODAL

(STUDI PADA PERUSAHAAN SUBSEKTOR TELEKOMUNIKASI YANG TERDAFTAR DI BEI)

EMI MASLIKHA 1001238

Skripsi ini telah disetujui dan disahkan oleh:

Pembimbing

Mayasari, SE. MM NIP. 19710705 200212 2 001

Ketua Program Studi

Dr. Vanessa Gaffar, SE.Ak.,MBA NIP. 19740307 200212 2 001

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


(4)

Emi Maslikha, 2014

Pengaruh Profitabilitas, Tangibility, Pertumbuhan Perusahaan dan Ukuran Perusahaan terhadap Struktur Modal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

Emi Maslikha. 1001238. Pengaruh Profitabilitas, Tangibility,

Pertumbuhan Perusahaan dan Ukuran Perusahaan terhadap Struktur Modal (Studi pada Perusahaan Subsektor Telekomunikasi yang Terdaftar di BEI). Dosen Pembimbing: Mayasari, SE.,MM.

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh permasalahan struktur modal yang terjadi di subsektor Telekomunikasi. Struktur modal merupakan komposisi antara hutang atau modal eksternal perusahaan dan ekuitas atau modal internal perusahaan. Terdapat dua kebijakan struktur modal yang sering digunakan perusahaan yaitu teori trade-off dan teori percking order. Struktur modal yang tinggi menunjukkan bahwa perusahaan memiliki hutang lebih tinggi dari pada modal internal perusahaan. Hal ini mengakibatkan perusahaan memiliki resiko bisnis yang tinggi bahkan kemungkinan terjadinya resiko kebangkrutan semakin lebih besar.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif verifikatif. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan subsektor Telekomunikasi yang terdaftar di BEI sejumlah enam perusahaan. Sampel yang digunakan sebanyak lima perusahaan subsektor Telekomunikasi periode 2007-2013 dengan menggunakan teknik pengambilan sampel purposive sampling.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, profitabilitas berpengaruh negatif dan tangibility berpengaruh positif terhadap struktur modal, sedangkan pertumbuhan perusahaan dan ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap struktur modal.

Kata kunci: Struktur modal, profitabilitas, tangibility, pertumbuhan perusahaan dan ukuran perusahaan.


(5)

Emi Maslikha, 2014

Pengaruh Profitabilitas, Tangibility, Pertumbuhan Perusahaan dan Ukuran Perusahaan terhadap Struktur Modal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT

Emi Maslikha. 1001238. The Influence of Profitability, Tangibility, Growth and Firm Size on Capital Structure (Study of Subsector Telecommunication Companies which is Registered in BEI. Under the guidance of Mayasari, SE.,MM.

This research is based on the problem of capital structure that happen in sebsector Telecommunication. Capital structure is composition between debt or capital from external firm and equity or capital from internal firm. There are two capital structure policy which often used by the firm, such as trade-off and pecking order theory. High capital structure showed, that the firm has more debt than equity. Because of that, the firm become risky and also has bankruptcy risk.

The methode that used in this research are descriptive and verificative method. The population of the research are the companies in subsector Telecommunication that were listed in BEI . The sample were used five firms of subsector Telecommunication 2007-2013 period using purposive sampling method.

The result of this research showed, that profitability has negative t influence and tangibility has positive influence on capital structure, meanwhile growth and firm size has not influence on capital structure.


(6)

Emi Maslikha, 2014

Pengaruh Profitabilitas, Tangibility, Pertumbuhan Perusahaan dan Ukuran Perusahaan terhadap Struktur Modal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

ABSTRAK ... Error! Bookmark not defined. ABSTRACT ... Error! Bookmark not defined. KATA PENGANTAR... Error! Bookmark not defined.

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ...x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi BAB I PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined. 1.1. Latar Belakang... Error! Bookmark not defined. 1.2. Identifikasi Masalah dan Rumusan Masalah ...Error! Bookmark not defined.

1.3. Tujuan Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 1.4. Kegunaan Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 1.4.1. Kegunaan Teoritis... Error! Bookmark not defined. 1.4.2. Kegunaan Praktis ... Error! Bookmark not defined. BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS ... Error! Bookmark not defined.

2.1. Kajian Pustaka ... Error! Bookmark not defined. 2.1.1. Kinerja Keuangan ... Error! Bookmark not defined. 2.1.1.1. Struktur Modal... Error! Bookmark not defined. 2.1.2. Faktor-Faktor Internal Perusahaan ... Error! Bookmark not defined. 2.1.2.1. Profitabilitas ... Error! Bookmark not defined. 2.1.2.2. Tangibility ... Error! Bookmark not defined. 2.1.2.3. Pertumbuhan Perusahaan... Error! Bookmark not defined. 2.1.2.4. Ukuran Perusahaan ... Error! Bookmark not defined. 2.1.3. Pengaruh Profitabilitas terhadap Struktur Modal .Error! Bookmark not defined.

2.1.4. Pengaruh Tangibility terhadap Struktur Modal ....Error! Bookmark not defined.


(7)

Emi Maslikha, 2014

Pengaruh Profitabilitas, Tangibility, Pertumbuhan Perusahaan dan Ukuran Perusahaan terhadap Struktur Modal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2.1.5. Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan terhadap Struktur Modal ... Error! Bookmark not defined.

2.1.6. Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Struktur Modal... Error! Bookmark not defined.

2.2. Penelitian Terdahulu... Error! Bookmark not defined. 2.3. Kerangka Pemikiran ... Error! Bookmark not defined. 2.4. Paradigma Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 2.5. Hipotesis ... Error! Bookmark not defined. BAB III METODE PENELITIAN ... Error! Bookmark not defined. 3.1. Objek Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3.2. Metode dan Desain Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3.2.1. Metode Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3.2.2. Desain Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3.3. Operasionalisasi Variabel ... Error! Bookmark not defined. 3.4. Jenis, Sumber dan Teknik Pengumpulan Data ...Error! Bookmark not defined.

3.4.1. Jenis dan Sumber Data... Error! Bookmark not defined. 3.4.2. Teknik Pengumpulan Data ... Error! Bookmark not defined. 3.5. Populasi, Sampel dan Teknik Penarikan Sampel ...Error! Bookmark not defined.

3.5.1. Populasi... Error! Bookmark not defined. 3.5.2. Sampel dan Penarikan Sampel... Error! Bookmark not defined. 3.6. Rancangan Analisis Data dan Uji Hipotesis...Error! Bookmark not defined.

3.6.1. Rancangan Analisis Data ... Error! Bookmark not defined. 3.6.1.1. Analisis Data Deskriptif ... Error! Bookmark not defined. 3.6.1.2. Analisis Statistik ... Error! Bookmark not defined. 3.6.1.2.1. Uji Asumsi Klasik ... Error! Bookmark not defined. 3.6.1.2.2. Analisis Regresi Multipel ... Error! Bookmark not defined. 3.6.2. Uji Hipotesis ... Error! Bookmark not defined. 3.6.2.1. Uji Keberartian Regresi ... Error! Bookmark not defined.


(8)

Emi Maslikha, 2014

Pengaruh Profitabilitas, Tangibility, Pertumbuhan Perusahaan dan Ukuran Perusahaan terhadap Struktur Modal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.6.2.2. Uji Keberartian Koefisien Arah Regresi ...Error! Bookmark not defined.

BAB IV PEMBAHASAN ... Error! Bookmark not defined. 4.1. Hasil Penelitian... Error! Bookmark not defined. 4.1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 4.1.2. Deskripsi Variabel yang Diteliti ... Error! Bookmark not defined. 4.1.2.1. Deskripsi Profitabilitas Subsektor Telekomunikasi ... Error! Bookmark not defined.

4.1.2.2. Deskripsi Tangibility Subsektor Telekomunikasi Error! Bookmark not defined.

4.1.2.3. Deskripsi Pertumbuhan Perusahaan Subsektor Telekomunikasi Error! Bookmark not defined.

4.1.2.4. Deskripsi Ukuran Perusahaan Subsektor Telekomunikasi ... Error! Bookmark not defined.

4.1.2.5. Deskripsi Struktur Modal Subsektor Telekomunikasi ... Error! Bookmark not defined.

4.1.3. Analisis Statistik Data... Error! Bookmark not defined. 4.1.3.1. Uji Asumsi Klasik ... Error! Bookmark not defined. 4.1.3.2. Uji Keberartian Regresi ... Error! Bookmark not defined. 4.1.3.3. Analisis Regresi Multipel ... Error! Bookmark not defined. 4.1.4. Uji Hipotesis ... Error! Bookmark not defined. 4.1.4.1. Uji Keberartian Koefisien Arah Regresi ...Error! Bookmark not defined.

4.1.5. Preferensi Arah Kebijakan Struktur Modal Pada Subsektor

Telekomunikasi ... Error! Bookmark not defined. 4.2. Pembahasan ... Error! Bookmark not defined. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... Error! Bookmark not defined. 5.1. Kesimpulan ... Error! Bookmark not defined. 5.2. Saran ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR PUSTAKA ... Error! Bookmark not defined. LAMPIRAN-LAMPIRAN ... Error! Bookmark not defined.


(9)

Emi Maslikha, 2014

Pengaruh Profitabilitas, Tangibility, Pertumbuhan Perusahaan dan Ukuran Perusahaan terhadap Struktur Modal


(10)

Emi Maslikha, 2014

Pengaruh Profitabilitas, Tangibility, Pertumbuhan Perusahaan dan Ukuran Perusahaan terhadap Struktur Modal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Debt To Equity Ratio (DER) Sektor IUT ...Error! Bookmark not defined.

Tabel 1.2 Debt To Equity Ratio (DER) Subsektor Telekomunikasi ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 1.3 Perkembangan Return On Equity (ROE) Subsektor Telekomunikasi tahun 2010-2013 ... Error! Bookmark not defined. Tabel 1.4 Struktur Aktiva Subsektor Telekomunikasi Tahun 2010-2013 ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 1.5 Earning Growth Subsektor Telekomunikasi Tahun 2010-2013 ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 1.6 Total Aset Subsektor Telekomunikasi Tahun 2010-2013... Error! Bookmark not defined.

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ... Error! Bookmark not defined. Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel... Error! Bookmark not defined. Tabel 3.2 Jenis dan Sumber Data ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.1 Gambaran Perkembangan Return On Equity (ROE) Subsektor

Telekomunikasi Tahun 2007-2013 ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.2 Gambaran Perkembangan Struktur Aktiva Subsektor Telekomunikasi

Tahun 2007-2013 ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.3 Gambaran Perkembangan Earning Growth Subsektor Telekomunikasi

Tahun 2007-2013 ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.4 Gambaran Perkembangan Total Aset Subsektor Telekomunikasi Tahun

2007-2013 ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.5 Gambaran Perkembangan Debt to Equity Ratio (DER) Subsektor

Telekomunikasi Tahun 2007-2013 ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.6 Uji Autokorelasi ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.7 Uji Multikolinearitas ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.8 Uji Linieritas profitabilitas terhadapa struktur modal . Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.9 Uji Linieritas Tangibility terhadap Struktur Modal .... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.10 Uji Linieritas Pertumbuhan Perusahaan terhadap Struktur Modal

... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.11 Uji linieritas Ukuran Perusahaan terhadap Struktur Modal ... Error! Bookmark not defined.


(11)

Emi Maslikha, 2014

Pengaruh Profitabilitas, Tangibility, Pertumbuhan Perusahaan dan Ukuran Perusahaan terhadap Struktur Modal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 4.13 Model Regresi ROE, Struktur Aktiva, Earning Growth dan Total Aset terhadap DER ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.14 Uji t... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.15 Keputusan Hasil Perhitungan Uji t... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.16 Arah Kebijakan Struktur Modal... Error! Bookmark not defined.


(12)

Emi Maslikha, 2014

Pengaruh Profitabilitas, Tangibility, Pertumbuhan Perusahaan dan Ukuran Perusahaan terhadap Struktur Modal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran ... Error! Bookmark not defined. Gambar 2.2 Paradigma Pemikiran ... Error! Bookmark not defined. Gambar 4.1 Perkembangan ROE ... Error! Bookmark not defined. Gambar 4.2 Perkembangan Struktur Aktiva ... Error! Bookmark not defined. Gambar 4.3 Perkembangan Earning Growth ... Error! Bookmark not defined. Gambar 4.4 Perkembangan Total Aset ... Error! Bookmark not defined. Gambar 4.5 Perkembangan Debt to Equity Ratio (DER)...Error! Bookmark not defined.

Gambar 4.6 Uji Normalitas ... Error! Bookmark not defined. Gambar 4.7 Uji Heteroskedastisitas ... Error! Bookmark not defined.


(13)

Emi Maslikha, 2014

Pengaruh Profitabilitas, Tangibility, Pertumbuhan Perusahaan dan Ukuran Perusahaan terhadap Struktur Modal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Hasil Perhitungan... Error! Bookmark not defined. Lampiran 2 Input Data SPSS ... Error! Bookmark not defined. Lampiran 3 Hasil Analisis Statistik... Error! Bookmark not defined. Lampiran 4 Catatan Bimbingan Skripsi ... Error! Bookmark not defined. Lampiran 5 Surat Keputusan Bimbingan Skripsi... Error! Bookmark not defined. Lampiran 6 Daftar Riwayat Hidup ... Error! Bookmark not defined.


(14)

Emi Maslikha, 2014

Pengaruh Profitabilitas, Tangibility, Pertumbuhan Perusahaan dan Ukuran Perusahaan terhadap Struktur Modal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Suatu perusahaan pasti memiliki tujuan untuk mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya. Melihat perkembangan persaingan antar perusahaan yang semakin ketat, mengharuskan perusahaan untuk meningkatkan usahanya agar tetap bertahan. Tuntutan untuk terus berinovasi baik dalam hal teknologi, kualitas produksi, sumber daya manusia maupun strategi yang diterapkan harus dilakukan perusahaan untuk bisa bersaing dengan perusahaan yang lain. Dalam peningkatan usahanya tersebut perusahaan membutuhkan tambahan dana yang tidak sedikit. Semakin besar dana yang digunakan, maka semakin besar kegiatan operasional yang dilakukannya. Begitu pun sebaliknya semakin kecil dana yang digunakan, maka semakin rendah kegiatan operasionalnya.

Penambahan dana untuk kegiatan operasional, mengharuskan perusahaan mencari sumber dana yang menyediakan dana dalam jumlah besar. Salah satu sarana alternatif untuk memenuhi kebutuhan modal perusahaan adalah pasar modal. Pasar modal merupakan sarana bertemunya pihak yang membutuhkan dana dan pihak yang memiliki dana. Pasar modal bertindak sebagai perantara antara para investor dengan perusahaan ataupun institusi pemerintah melalui perdagangan instrumen keuangan jangka panjang seperti Obligasi, Saham dan lainnya. Oleh karena itu dengan adanya pasar modal perusahaan-perusahaan akan


(15)

lebih mudah memperoleh dana, sehingga akan mendorong perekonomian nasional menjadi lebih maju.

Peran pasar modal yang begitu besar bagi perusahaan menjadikan perusahaan lebih bergantung pada pasar modal dalam pemenuhan dananya, namun di tahun 2013 kinerja pasar modal mengalami penurunan. Perlambatan ekonomi global yang terjadi pada tahun 2013 turut berdampak pada penurunan kinerja pasar modal di kawasan regional maupun global tak terkecuali Bursa Efek Indonesia (BEI). Kinerja pasar modal Indonesia jatuh sekitar 3,7%

(http://finance.detik.com/read/2013/12/23/165943/2449810/6/kinerja-pasar-modal-indonesia-tahun-ini-anjlok).

Salah satu sektor yang terdapat di pasar modal yang juga mendapatkan imbas akibat perlambatan ekonomi global adalah sektor Infrastruktur, Utilitas dan Transportasi (IUT). Indeks saham sektor infrastruktur, utilitas dan transportasi diprediksi hanya tumbuh 6,5% pada tahun ini akibat perlambatan ekonomi global terutama dari saham-saham subsektor transportasi laut dan tertekannya sektor telekomunikasi. Kepala Riset Buana Capital Alfred Nainggolan mengatakan pihaknya pesimistis kinerja sektor infrastruktur, utilitas dan transportasi (IUT) tahun lalu dapat terulang kembali pada tahun ini. Menurutnya, pertumbuhan subsektor IUT tidak akan merata dikarenakan adanya saham yang memiliki eksposure yang kuat terhadap krisis ekonomi global. Meski demikian, peluang saham yang bergerak di sektor transportasi darat, jalan tol, pelabuhan, bandara dan energi masih akan menguat seiring dengan meningkatnya permintaan domestik akibat dari kenaikan upah minimum provinsi


(16)

3

(http://market.bisnis.com/read/20130115/190/131294/indeks-saham-sektor-infrastruktur-utilitas-and-transportasi-diprediksi-tumbuh-6-5-percent).

Subsektor Telekomunikasi yang merupakan salah satu subsektor dari Sektor IUT, pada saat ini memiliki saham yang paling tertekan diantara subsektor lainnya. Hal ini mengakibatkan berkurangnya tambahan modal perusahaan. Di sisi lain dalam perkembangannya industri telekomunikasi memiliki potensi yang strategis dalam dunia bisnis. Dalam kurun waktu delapan tahun terakhir pertumbuhan industri telekomunikasi begitu melesat, dan menjadi salah satu penyumbang pertumbuhan ekonomi nasional. Susbektor Telekomunikasi ini mampu memberi kontribusi hingga 1,8 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) dan merupakan infrastruktur penggerak seluruh sektor mulai industri telekomunikasi itu sendiri, juga mendorong sektor perdagangan, manufaktur, sektor usaha kecil menengah sebagai penggerak ekonomi rakyat

(http://www.antaranews.com/berita/128437/industri-telekomunikasi-tetap-jadi-andalan).

Berdasarkan fenomena di atas, menunjukkan bahwa subsektor Telekomunikasi membutuhkan tambahan modal dalam perkembangan bisnisnya. Penambahan modal tersebut mengharuskan perusahaan subsektor Telekomunikasi mencari dana dari luar atau berhutang, karena melihat saham-saham yang dimiliki subsektor Telekomunikasi sedang mengalami tekanan akibat perlambatan ekonomi global.

Dalam hal ini, manajer perusahaan mempunyai peranan penting dalam menentukan pendanaan yang tepat. Keputusan pendanaan yang tidak tepat


(17)

memungkinkan perusahaan akan mengalami resiko terhadap financial distress yang mengakibatkan perusahaan kehilangan keuntungan, sehingga resiko kebangkrutan pun akan dialami oleh perusahaan. Menurut Sri Dwi Ari Ambarwati (2010:1), bahwa “struktur modal merupakan kombinasi atau perimbangan antara hutang dan modal sendiri yang digunakan perusahaan untuk merencanakan

mendapatkan modal.” Struktur modal sangat penting bagi perusahaan karena

menyangkut kebijakan penggunaan sumber dana yang paling menguntungkan. Dalam mendanai modal kebutuhan pendanaan perusahaan dapat menggunakan modal sendiri dan modal asing atau utang. Jika menggunakan utang maka perusahaan akan menanggung biaya tetap yaitu bunga.

Struktur modal perusahaan dapat diukur dengan menggunakan Debt to Equity Ratio (DER) yaitu komposisi antara penggunaan modal yang berasal dari hutang dan modal sendiri. Saat ini, subsektor Telekomunikasi memiliki struktur modal yang paling tinggi dibandingkan subsektor lain yang ada di sektor IUT. Berikut data tingginya struktur modal yang dimiliki subsektor Telekomunikasi dibanding subsektor lainnya.

Tabel 1.1

Debt To Equity Ratio (DER) Sektor IUT

NO Sub Sektor DER (2013)

1 Energy 0,75x

2 Non Building Construction 5,71x

3 Telecommunication 17,38x

4 Toll, Road, Airport, Harbor & Allied Prod. 0,93x

5 Transportation 2,4x


(18)

5

Diantara DER yang dimiliki masing-masing subsektor yang ada di sektor IUT, subsektor Telekomunikasi memiliki DER yang paling tinggi yaitu sebesar 17,38x jika dibandingkan dengan subsektor Energi sebesar 0,75x, subsektor Non Building Construction sebesar 5,71x, Subsektor Toll, Road, Airport, Harbor sebesar 0,93x dan subsektor Transportation sebesar 2,4x. Hal ini menunjukkan bahwa proporsi hutang yang dimiliki subsektor Telekomunikasi lebih tinggi daripada modal sendiri sebagai pendanaan perusahaannya.

Penggunaan struktur modal yang tinggi akan memberikan pengaruh terhadap nilai perusahaan. Lukas Setia Atmaja (2008:271), menyatakan bahwa ketika perusahaan lebih condong menggunakan hutang maka akan meningkatkan nilai perusahaan tetapi hanya pada titik tertentu. Setelah titik tersebut, penggunaan hutang justru akan menurunkan nilai perusahaan karena keuntungan hutang tidak sebanding dengan kenaikan biaya financial distress dan agency problem. Oleh karena itu, perusahaan yang memiliki hutang lebih tinggi memiliki resiko bisnis yang tinggi pula sehingga perusahaan harus proporsional dalam keputusan pendanaannya antara hutang dan modal sendiri.

Dalam perkembangannya, struktur modal yang dimiliki perusahaan subsektor Telekomunikasi selama empat tahun terakhir mengalami peningkatan yang cukup tinggi, berikut merupakan gambaran struktur modal perusahaan subsektor Telekomunikasi dari tahun 2010 sampai 2013.


(19)

Tabel 1.2

Debt To Equity Ratio (DER) Subsektor Telekomunikasi

Tahun DER (x) Perkembangan

2010 -6,58 -

2011 1,66 125,2%

2012 1,5 -9,6%

2013 17,38 1058,7%

Sumber:idx.co.id, diolah

berdasarkan tabel di atas, dari tahun 2010 struktur modal subsektor Telekomunikasi sebesar -6,58x kondisi DER subsektor Telekomunikasi yang berada pada posisi minus tersebut disebabkan karena modal yang dimiliki perusahaan tidak mampu lagi menutupi hutang atau kewajiban perusahaan dan modal perusahaan yang sudah ada digunakan melebihi kemampuan. Pada tahun 2011 DER mengalami penurunan menjadi 1,66x, kemudian tahun 2012 DER mengalami penurunan kembali meskipun masih di atas satu yaitu sebesar 1,5x dan tahun 2013 DER mengalami peningkatan yang cukup besar menjadi 17,38x. Semakin besar DER menandakan kebijakan struktur modal perusahaan semakin tinggi artinya penggunaan hutang lebih tinggi dari modal sendiri.

Menurut Oppler dan Titman dalam Wiwit Apit Sulistyowati (2008:3) secara

eksplisit menyatakan bahwa “keputusan pendanaan berubah sepanjang waktu.

Kebijkan struktur modal diterapkan oleh masing-masing perusahaan sesuai

dengan kondisi perusahaannya.” Dengan demikian kebijakan struktur modal di

masa lalu memiliki peranan dalam kebijakan struktur modal di masa yang akan datang.

Struktur modal memiliki dua teori yang sering digunakan perusahaan sebagai bahan pertimbangan dalam keputusan pendanaannya. Teori yang pertama


(20)

7

adalah Trade-off Theory menurut Brealey dan Myers dalam Nugroho (2006:18)

“merupakan teori kebijakan struktur modal yang menyatakan bahwa adanya

hubungan antara pajak, resiko kebangkrutan dan penggunaan hutang yang

disebabkan struktur modal yang diambil perusahaan.” Teori yang kedua adalah

Pecking Order Theory, menurut Suad Husnan (2002:276), bahwa “teori ini menjelaskan perusahaan akan menggunakan sumber dana yang paling disukai yaitu pertama menggunakan dana internal terlebih dulu kemudian baru dikuti oleh penerbitan hutang baru dan terakhir penerbitan ekuitas baru.”

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di perusahaan-perusahaan yang ada di Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan tidak adanya keseragaman kebijakan struktur modal yang digunakan perusahaan. Seperti penelitian yang dilakukan oleh K. Bagus Wardianto (2010) yang menyatakan bahwa perusahaan-perusahaan yang listing di BEI kebijakan struktur modal pecking order lebih diterima dalam proses pengambilan keputusan pendanaan perusahaan, sedangkan penelitian yang dilakukan Bram Hadianto (2007) menunjukkan bahwa perusahaan cenderung menggunakan kebijakan struktur modal trade off yaitu perusahaan yang memiliki lebih banyak profit akan menggunakan hutang lebih banyak karena untuk mengurangi resiko pajak.

Seorang manajer harus bisa menentukkan kebijkan struktur modal yang digunakan dalam keputusan pendanaannya, sehingga perusahaan tidak akan mengalami kerugian dari resiko bisnis yang akan mengakibatkan resiko kebangkrutan. Dalam menentukan kebijakan struktur modal perusahaan, menurut


(21)

profitabilitas, ukuran perusahaan, pertumbuhan perusahaan, likuiditas perusahaan, tingkat pajak, resiko bisnis, tangibility, leverage operasi, sikap manajemen dan

fleksitabilitas keuangan.” Pada penelitian ini, penulis hanya mengambil empat

faktor yang dapat mempengaruhi kebijkan struktur modal perusahaan, diantaranya profitabilitas, tangibility, pertumbuhan perusahaan dan ukuran perusahaan.

Struktur modal dapat dipengaruhi oleh profitabilitas yang ditunjukkan melaui Return On Equity (ROE) perusahaan. Menurut Bringham dan Houston

(2001:40), bahwa “perusahaan dengan tingkat pengembalian yang tinggi atas investasi akan menggunakan hutang lebih kecil.” Berikut merupakan gambaran ROE yang dimiliki perusahaan subsektor Telekomunikasi dari tahun 2010-2013.

Tabel 1.3

Perkembangan Return On Equity (ROE) Subsektor Telekomunikasi tahun 2010-2013

Tahun ROE Perkembangan Keterangan

2010 246,09% - -

2011 -6,9% -106,4% Turun

2012 2,24% 132,4% Naik

2013 -32,42% -1547,3% Turun

Sumber: idx.yang diolah

Dari tabel di atas menunjukkan ROE yang dimiliki perusahaan subsektor Telekomunikasi selama empat tahun mengalami penurunan dari tahun 2010 ROE subsektor Telekomunikasi sebesar 246,09%, tahun 2011 ROE mengalami penurunan sebesar 106,4% atau menjadi -6,9%, tahun 2012 ROE naik kembali sebesar 132,4% atau menjadi 2,24% dan tahun 2013 kembali turun sebesar 1547,3% atau menjadi -32,42%.


(22)

9

Tangibility yang juga merukapakan faktor yang dapat mempengaruhi kebijakan struktur modal ditunjukkan melaui struktur aktiva perusahaan. Menurut

Lukas Setia Atmaja (2008:273), bahwa “perusahaan yang memiliki aktiva tinggi

yang dapat digunakan sebagai agunan hutang cenderung menggunakan hutang

yang relatif besar.” Berikut merupakan gambaran data struktur aktiva yang

dimiliki oleh perusahaan subsektor Telekomunikasi dari tahun 2010 sampai 2013.

Tabel 1.4

Struktur Aktiva Subsektor Telekomunikasi Tahun 2010-2013 Tahun Struktur Aktiva Perkembangan Keterangan

2010 80% - -

2011 79% -12,5% Turun

2012 78% -12,7% Turun

2013 86% 102,6% Naik

Sumber: www.idx.co.id, data yang diolah

Berdasarkan tabel di atas, struktur aktiva yang dimiliki subsektor Telekomunikasi pada tahun 2010 hingga 2011 mengalami penurunan sebesar 12,5% atau turun dari 80% menjadi 79%, kemudian tahun 2012 kembali turun menjadi 78% dan pada tahun 2013 struktur aktiva mengalami kenaikan yang cukup tinggi sebesar 102,6% atau menjadi 86%.

Pertumbuhan perusahaan yang merupakan faktor yang dapat mempengaruhi kebijakan struktur modal perusahaan. Pertumbuhan perusahaan dapat diukur dengan rasio Earning Growth. Bringham dan Ehrhardat dalam Andi Setiawan

(2010:93) menyatakan bahwa “pada saat yang sama perusahaan yang berkembang


(23)

cenderung akan mengurangi keinginan perusahaan menggunakan hutang.” Berikut

merupakan gambaran earning growth perusahaan subsektor Telekomunikasi selama 2010-2013.

Tabel 1.5

Earning Growth Subsektor Telekomunikasi Tahun 2010-2013

Tahun Earning Growth Perkembangan Keterangan

2010 -34% - -

2011 15,8% 146,5% Naik

2012 -30,5% -93,0% Turun

2013 -175,9% -476,7% Turun

Sumber: idx.co.id, yang diolah

Dari tabel di atas menunjukkan bahwa terjadi penurunan pertumbuhan perusahaan yang diukur dengan rasio earning growth dari tahun 2010 hingga 2011. Earning Growth subsektor Telekomunikasi dari -34% menjadi 15,8%, kemudian tahun 2012 mengalami penurunan sebesar 93,0% atau menjadi -30,5% dan di tahun 2013 kembali turun menjadi -175,9%.

Ukuran perusahaan merupakan ukuran besarnya aset yang dimiliki perusahaan dapat juga mempengaruhi perusahaan dalam keputusan pendanaan.

Sesuai pendapat Titman dan Wessel dalam Nugrahani (2012:44) “semakin besar perusahaan maka kecenderungan dana eksternal juga akan semakin besar.”

Artinya semakin besar ukuran sebuah perusahaan, semakin tinggi kepercayaan kreditur dalam memberikan pinjaman kepada perusahaan. Berikut merupakan gambaran data yang menunjukkan ukuran perusahaan yang dilihat dari total aset pada perusahaan subsektor Telekomunikasi dari tahun 2010 sampai 2013.


(24)

11

Tabel 1.6

Total Aset Subsektor Telekomunikasi Tahun 2010-2013 Tahun Total Aset (Rpjuta) Perkembangan Keterangan

2010 39.153.103 - -

2011 42.181.330 7,7% Naik

2012 44.898.081 6,4% Turun

2013 48.098.276 7,1% Naik

Sumber: www.idx.co.id, diolah kembali

Perkembangan total aset perusahaan dari tahun 2010 samapi 2011 mmengalami peningkatan sebesar 7,7% yaitu dari Rp39.153.103.000.000,- menjadi Rp42.181.330.000.000,- kemudian tahun 2012 perkembangan struktur aktiva mengalami penurunan sebesar 6,4% atau menajadi Rp44.898.081.000.000,- dan di tahun 2013 menglami kenaikan sebesar 7,1% atau Rp48.098.276.000.000,- Berdasarkan uraian di atas, profitabilitas, tangibility, pertumbuhan perusahaan dan ukuran perusahaan merupakan faktor-faktor yang dididuga mempengaruhi keputusan kebijakan struktur modal di perusahaan-perusahaan subsektor Telekomunikasi. Oleh karena itu penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Profitabilitas, Tangibility, Pertumbuhan

Perusahaan dan Ukuran Perusahaan Terhadap Struktur Modal (Studi pada

Perusahaan Subsektor Telekomunikasi yang terdaftar di BEI)”.

1.2.Identifikasi Masalah dan Rumusan Masalah

Permasalahan yang terjadi pada subsektor Telekomunikasi adalah tingginya struktur modal. Struktur modal merupakan kombinasi antara hutang dan modal internal perusahaan yang dijadikan sebagai sumber pendanaan perusahaan dalam


(25)

kegiatan operasionalnya. Struktur modal yang tinggi menandakan bahwa perusahaan lebih banyak berhutang dalam memenuhi kebutuhan pendanaannya. Ketika perusahaan lebih besar menggunakan hutang maka resiko bisnis yang dimiliki perusahaan akan tinggi dan kemungkinan resiko kebangkrutan juga akan semakin meningkat.

Struktur modal memiliki dua kebijkan, yaitu trade off theori dan pecking order theori. Perusahaan-perusahaan yang ada di Indonesia ada yang menggunakan kebijakan trade off theori dan ada juga yang menggunakan pecking order theori, begitu juga dengan subsektor Telekomunikasi menggunakan kebijkan struktur modal tersebut. Manajer dalam menentukkan kebijakan struktur modal perusahaan harus mempertimbangkan faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal perusahaan. Menurut Bringham (2001:39) faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal adalah, profitabilitas, ukuran perusahaan, pertumbuhan perusahaan, likuiditas perusahaan, tingkat pajak, resiko bisnis, Tangibility, leverage operasi, sikap manajemen dan fleksitabilitas keuangan.

Dalam penelitian ini hanya menggunakan empat faktor yang diprediksi mempengaruhi kebijakan struktur modal perusahaan subsektor Telekomunikasi, yaitu profitabilitas, tangibility, pertumbuhan perusahaan dan ukuran perusahaan.

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana gambaran profitabilitas pada perusahaan subsektor Telekomunikasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?


(26)

13

2. Bagaimana gambaran tangibility pada perusahaan subsektor Telekomunikasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?

3. Bagaimana gambaran pertumbuhan perusahaan pada perusahaan subsektor Telekomunikasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?

4. Bagaimana gambaran ukuran perusahaan pada perusahaan subsektor Telekomunikasi yann terdaftar di Bursa Efek Indonesia?

5. Bagaimana gambaran struktur modal pada perusahaan subsektor Telekomunikasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?

6. Bagaimana pengaruh profitabilitas, tangibility, pertumbuhan perusahaan dan ukuran perusahaan terhadap struktur modal pada perusahaan subsektor Telekomunikasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?

1.3.Tujuan Penelitian

Sesuai dengan identifikasi dan rumusan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hal-hal berikut ini:

1. Gambaran profitabilitas pada perusahaan subsektor Telekomunikasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

2. Gambaran tangibility pada perusahaan subsektor Telekomunikasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

3. Gambaran pertumbuhan perusahaan pada perusahaan subsektor Telekomunikasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

4. Gambaran ukuran perusahaan pada perusahaan subsektor Telekomunikasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia


(27)

5. Gambaran struktur modal pada perusahaan subsektor Telekomunikasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

6. Bagaimana pengaruh profitabilitas, tangibility, pertumbuhan perusahaan dan ukuran perusahaan terhadap struktur modal pada perusahaan subsektor Telekomunikasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

1.4.Kegunaan Penelitian

1.4.1.Kegunaan Teoritis

Secara teoritis, penulis berharap penelitian ini berguna untuk memberikan kontribusi positif terhadap ilmu manajemen keungan khususnya berkaitan dengan teori struktur modal serta kaitannya dengan profitabilitas, tangibility, pertumbuhan perusahaan dan ukuran perusahaan. Serta penulis juga berharap penelitian ini bisa menambah wawasan bagi pembaca khususnya pengetahuan mengenai struktur modal, profitabilitas, tangibility, pertumbuhan perusahaan dan ukuran perusahaan.

1.4.2.Kegunaan Praktis

1. Bagi perusahaan

Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan masukan bagi manajemen perusahaan untuk memecahkan masalah terkait masalah mengenai kebijakan struktur modal serta kaitannya dengan profitabilitas, tangibility, pertumbuhan perusahaan dan ukuran perusahaan.


(28)

15

2. Bagi Peneliti Selanjutnya

Penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi untuk penelitian selanjutnya mengenai kebijakan struktur modal, profitabilitas, tangibility, pertumbuhan perusahaan dan ukuran perusahaan.


(29)

Emi Maslikha, 2014

Pengaruh Profitabilitas, Tangibility, Pertumbuhan Perusahaan dan Ukuran Perusahaan terhadap Struktur Modal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

3.1.Objek Penelitian

Objek dalam penelitian ini terdiri dari lima varibel, yaitu empat variabel bebas (independent variabel) dan satu variabel terikat (dependent variabel). Adapun yang menjadi variabel bebas adalah profitabilitas sebagai variabel X1, tangibility sebagai variabel X2, pertumbuhan perusahaan sebagai variabel X3 dan ukuran perusahaan sebagai variabel X4. Sedangkan variabel terikatnya adalah struktur modal sebagai variabel Y. Sementara yang menjadi subjek penelitian ini adalah perusahaan subsektor Telekomunikasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Berdasarkan objek dan subjek penelitian yang diuraikan di atas, maka akan diteliti pengaruh profitabilitas, tangibility, pertumbuhan perusahaan dan ukuran perusahaan terhadap struktur modal pada perusahaan subsektor Telekomunikasi dari tahun 2007-2013.

3.2.Metode dan Desain Penelitian

3.2.1.Metode Penelitian

Menurut Sugiyono (2007:2) “metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.” Metode penelitian


(30)

41

Emi Maslikha, 2014

Pengaruh Profitabilitas, Tangibility, Pertumbuhan Perusahaan dan Ukuran Perusahaan terhadap Struktur Modal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

digunakan oleh peneliti sesuai dengan jenis penelitiannya. Adapun dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif verifikatif.

Metode deskriptif menurut Sugiyono (2009:21) merupakan “penelitian yang dilakukan untuk mengetahui keberadaan variabel mandiri, baik hanya pada satu variabel atau lebih (variabel yang berdiri sendiri) tanpa membuat perbandingan dan menacari hubungan variabel itu dengan variabel yang lain.” Melalui metode deskriptif ini dapat diketahui bagaimana gambaran profitabilitas, tangibility¸ pertumbuhan perusahaan, ukuran perusahaan dan struktur modal pada perusahaan subsektorTelekomunkasi.

Sedangkan metode penelitian verifikatif adalah metode yang dilakukan untuk menguji kebenaran suatu hipotesis yang telah diungkapkan sebelumnya. Menurut Sugiyono (2009:13) “Penelitian verifikatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan unruk meneliti pada populasi atau sampel tertentu untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.” Dalam penelitian ini metode verifikatif digunakan untuk mengetahui pengaruh profitabilitas, tangibility, pertumbuhan perusahaan dan ukuran perusahaan terhadap struktur modal pada perusahaan subsektorTelekomunikasi.

3.2.2.Desain Penelitian

Menurut Kerlinger dalam Purhantara (2010:34) “desain penelitian merupakan rencana dan struktur penyelidikan yang dibuat sedemikian rupa agar diperoleh dilakukan peneliti mulai dari membuat hipotesis dan implikasinya secara jawaban atas pertanyaan-pertanyaan penelitian. Rencana ini merupakan


(31)

Emi Maslikha, 2014

Pengaruh Profitabilitas, Tangibility, Pertumbuhan Perusahaan dan Ukuran Perusahaan terhadap Struktur Modal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

program menyeluruh dari penelitian.” Dalam rencana tersebut tercakup hal-hal yang akan dibahasa dari operasional sampai kepada analisis data akhir. Struktur adalah kerangka kerja, Organisasi atau susunan dari hubungan-hubungan antara variabel-variabel suatu penelitian. Suatu desain penelitian menyatakan baik struktur masalah penelitian maupun rencana penyelidik yang akan dipakai untuk memperoleh bukti empiris mengenai hubungan- hubungan dalam masalah.

Menurut Hasan Iqbal (2002:32-33) menyatakan bahwa terdapat tiga jenis desain dalam penelitian yaitu sebagai berikut:

1. Desain eksplanatori, desain ini berusaha mencari ide-ide atau hubungan-hubungan baru, sehingga dapat dikatakan bahwa desain ini bertitik tolak dari variabel, bukan dari fakta.

2. Desain deskriptif, desain ini bertujuan untuk menguraikan sifat atau karakteristik dari suatu fenomena tertentu.

3. Desain kausal, desain ini berguna untuk menganalisis hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya atau bagaimana suatu variabel dapat mempengaruhi variabel lainnya.

Berdasarkan penjelasan di atas, didapat kesimpulan bahwa desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah desain kausal. Desain penelitian kausal pada penelitian ini berguna untuk mengetahui bagaimana hubungan-hubungan atau pengaruh antara profitabilitas, tangibility, pertumbuhan perusahaan dan ukuran perusahaan terhadap struktur modal pada perusahaan subsektor Telekomunikasi.


(32)

43

Emi Maslikha, 2014

Pengaruh Profitabilitas, Tangibility, Pertumbuhan Perusahaan dan Ukuran Perusahaan terhadap Struktur Modal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3.3.Operasionalisasi Variabel

Menurut Sugiyono (2010:38) “variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.” Adapun operasionalisasi variabel adalah untuk memperjelas variabel-variabel yang dipilih dalam penelitian beserta pengukuran-pengukurannya. Berikut adalah operasionalisasi variabel yang digunakan dalam penelitian ini:

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel

Variabel Konsep Indikator Skala

Profitabilitas (X1)

Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva, maupun modal sendiri (Sartono, 2001:130).

Rasio

Tangibility (X2)

Tangibility

menggambarkan sebagian jumlah aset yang dapat digunakan sebagai jaminan hutang. (Bringham (2001:43)) Rasio Pertumbuhan Perusahaan (X3)

Pertumbuhan perusahaan adalah seberapa jauh perusahaan menempatkan diri dalam sistem ekonomi secara keseluruhan atau sistem ekonomi untuk industri yang sama. (Machfoedz (1996:108))

Rasio Ukuran Perusahaan (X3)

Ukuran perusahaan adalah skala di mana dapat

diklasifikasikan besar kecil LnTotal Aset


(33)

Emi Maslikha, 2014

Pengaruh Profitabilitas, Tangibility, Pertumbuhan Perusahaan dan Ukuran Perusahaan terhadap Struktur Modal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Variabel Konsep Indikator Skala

perusahaan menurut berbagai cara, antara lain: total aktiva, log size, nilai pasar saham dan lain-lain. (Machfoedz (1994:56)) Struktur

Modal (Y)

Struktur modal adalah kombinasi atau perimbangan antara hutang dan modal sendiri (saham preferen dan saham biasa) yang digunakan perusahaan untuk merencanakan

mendapatkan modal (Ambarwati, Sri Dwi Ari, 2010:29).

Rasio

3.4.Jenis, Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

3.4.1.Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Menurut Iqbal Hasan (2002:82) bahwa “data sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh orang yang melakukan penelitian dari sumber-sumber yang telah ada.” Data ini biasanya diperoleh dari perpustakaan atau laporan-laporan penelitian terdahulu. Data sekunder disebut juga data tersedia.

Dalam penelitian ini data sekunder didapat dari laporan tahunan perusahaan. situs resmi perusahaan serta situs idx.co.id. secara lebih rinci jenis dan sumber data disajikan dalam bentuk tabel berikut.


(34)

45

Emi Maslikha, 2014

Pengaruh Profitabilitas, Tangibility, Pertumbuhan Perusahaan dan Ukuran Perusahaan terhadap Struktur Modal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.2

Jenis dan Sumber Data

Data Jenis Data Sumber

Profitabilitas (ROE) perusahaan subsektorTelekomunikasi

Sekunder Laporan tahunan perusahaan, website perusahaan, dan Idx.co.id

Tangibility (proporsi aktiva tetap) perusahaan subsektorTelekomunikasi

Sekunder Laporan tahunan perusahaan, website perusahaan, dan Idx.co.id

Pertumbuhan Perusahaan (Earning Growth) perusahaan subsektorTelekomunikasi

Sekunder Laporan tahunan perusahaan, website perusahaan, dan Idx.co.id

Ukuran Perusahaan (size) perusahaan

subsektorTelekomunikasi

Sekunder Laporan tahunan perusahaan, website perusahaan, dan Idx.co.id

Struktur Modal (DER) sektor Infrastruktur, Utilities dan Transportation.

Sekunder Laporan tahunan perusahaan, website perusahaan, dan Idx.co.id

Struktur Modal (DER) perusahaan

subsektorTelekomunikasi

Sekunder Laporan tahunan perusahaan, website perusahaan, dan Idx.co.id

Profil perusahaan Idx.co.id

3.4.2. Teknik Pengumpulan Data

Menurut Iqbal Hasan (2002:87) “teknik pengumpulan data adalah suatu cara atau proses untuk mengumpulkan data yang diperlukan untuk penelitian untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan.” Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah menggunakan studi dokumentasi.


(35)

Emi Maslikha, 2014

Pengaruh Profitabilitas, Tangibility, Pertumbuhan Perusahaan dan Ukuran Perusahaan terhadap Struktur Modal


(36)

47

Emi Maslikha, 2014

Pengaruh Profitabilitas, Tangibility, Pertumbuhan Perusahaan dan Ukuran Perusahaan terhadap Struktur Modal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Menurut Buchori Alma (2008:105) “studi dokumentasi adalah teknik pengumpulan data yang ditujukan untuk memperoleh data langsung dari tempat penelitian, meliputi buku-buku yang relevan, peraturan-peraturan, laporan kegiatan, foto-foto, film dokumenter, data yang relevan dengan penelitian.”

Dalam penelitian ini pengumpulan data dilakukan dengan cara mencari sumber-sumber data dan studi pustaka melalui buku-buku, jurnal, penelitian-penelitian terdahulu serta situs-situs yang berkaitan dengan objek dan subjek penelitian.

3.5.Populasi, Sampel dan Teknik Penarikan Sampel

3.5.1.Populasi

Menurut Sugiyono (2007:115) “populasi diartikan sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian diatrik kesimpulannya.”

Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah perusahaan-perusahaan subsektor Telekomunikasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang berjumlah enam perusahaan.

3.5.2.Sampel dan Penarikan Sampel

Menurut Sugiyono (2007:116) “Sampel adalah bagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.” Menurut Buchori Alma


(37)

Emi Maslikha, 2014

Pengaruh Profitabilitas, Tangibility, Pertumbuhan Perusahaan dan Ukuran Perusahaan terhadap Struktur Modal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(2008:57) “teknik penarikan sampel atau teknik sampling adalah cara mengambil sampel yang representatif dari populasi.” Pengambilan sampel ini harus dilakukan sedemikian rupa sehingga diperoleh sampel yang benar-benar dapat mewakili dan dapat menggambarkan keadaan populasi yang sebenarnya. Teknik penarikan sampel dalam penelitian ini adalah menggunakan pendekatan purposive sampling.

Menurut Buchori Alma (2008:63) “Purposive sampliing dikenal juga dengan sampling pertimbangan adalah teknik sampling yang digunakan peneliti jika peneliti mempunyai pertimbangan-pertimbangan tertentu di dalam pengambilan sampelnya atau penentuan sampel untuk tujuan tertentu.”

Pertimbangan-pertimbangan atau syarat-syarat yang digunakan untuk menentukan sampel pada penelitian ini berdasarkan populasi yang diperoleh adalah:

1. Perusahaan subsektor Telekomunikasi yang terdaftar di BEI

2. Perusahaan subsektor Telekomunikasi yang listing dari tahun 1994 sampai tahun 2006 dan selalu ada sampai tahun 2013.

3. Perusahaan subsektor Telekomunikasi yang tersedia laporan keuangan dari tahun 2006-2013

Dari persyaratan metode purposive sampling, maka didapat sampel dalam penelitian ini dari enam perusahaan menjadi lima perusahaan yang terdapat pada subsektor Telekomunikasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, diantaranya:

1. PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. 2. PT Indosat, Tbk.


(38)

49

Emi Maslikha, 2014

Pengaruh Profitabilitas, Tangibility, Pertumbuhan Perusahaan dan Ukuran Perusahaan terhadap Struktur Modal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3. PT Bakrie Telecom, Tbk.

4. PT XL Axiata, Tbk.

5. PT Smartfren Telecom, Tbk.

3.6.Rancangan Analisis Data dan Uji Hipotesis

3.6.1.Rancangan Analisis Data

3.6.1.1. Analisis Data Deskriptif

Analisis data deskriptif adalah analisis yang memberikan gambaran tentang objek yang diteliti, baik dalam bentuk tabel, grafik ataupun deskripsi. Menurut Sugiyono (2007:206), “statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menggambarkan data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.” Berikut ini analisis dari masing -masing variabel yang diteliti:

1. Analisis deskriptif profitabilitas

Alat ukur profitabilitas dari penelitian ini adalah return on asset (ROA). Rasio ini menghitung perbandingan laba bersih yang diperoleh perusahaan dengan total aktiva yang dimiliki. Analisis data deskriptif profitabilitas dapat dihitung dengan menggunakan rumus ini.


(39)

Emi Maslikha, 2014

Pengaruh Profitabilitas, Tangibility, Pertumbuhan Perusahaan dan Ukuran Perusahaan terhadap Struktur Modal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Analisis deskriptif tangibility

Tangibility disini adalah aset tetap yang dimiliki perusahaan yang dapat dijadikan jaminan dalam memperoleh hutang. Tangibility ini dapat dhitung dengan menggunakan persamaan struktur aktiva yaitu membandingkan aset tetap dengan total aset yang dimiliki perusahaan. Analisis data deskriptif tangibility dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut.

3. Analisis deskriptif pertumbuhan perusahaan

Pertumubuhan perusahaan dapat dilihat melalui rasio growth yang mencerminkan total aktiva yang dimiliki perusahaan tahun sekarang dibandingkan dengan total aktiva tahun kemarin. Analisis data deskriptif pertumbuhan perusahaan dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut.

4. Analisis deskriptif ukuran perusahaan

Analisis deskriptif ukuran perusahaan dapat dilihat dari total aset yang dimiliki perusahaan. Sedangkan untuk membantu dalam penyederhanaan penghitungan maka digunaka dengan rumus sebagai berikut.


(40)

51

Emi Maslikha, 2014

Pengaruh Profitabilitas, Tangibility, Pertumbuhan Perusahaan dan Ukuran Perusahaan terhadap Struktur Modal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 5. Analisis deskriptif struktur modal

Struktur modal adalah komposisi kebijakan penggunaan dana yang dilakukan perusahaan untuk membiayai operasionalnya. Semakin tinggi struktur modal maka semakin besar penggunaan dana tersebut berasal dari hutang. Dalam penelitian ini struktur modal dihitung dengan menggunakan debt to equity ratio (DER) dengan rumus sebagai berikut.

3.6.1.2. Analisis Statistik

3.6.1.2.1. Uji Asumsi Klasik

Data dalam penelitian ini akan dianalisis dengan metode-metode diantaranya adalah:

1. Uji Normalitas

Menurut Suharsimi Arikunto (2006:259), “uji normalitas bertujuan untuk menjawab pertanyaan apakah sampel yang diambil dari populasi berdistribusi normal atau tidak.” Pengujian ini perlu dilakukan karena model regresi yang baik adalah model yang datanya berdistribusi normal atau mendekati normal. Uji normalitas dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan normal probability plot. Dengan cara tersebut dapat dilihat sebaran data (titik) pada sumbu diagonal suatu grafik. Model regresi dikatakan memenuhi asumsi normalitas apabila data menyebar disekitar garis diagonal, sebaliknya jika data


(41)

Emi Maslikha, 2014

Pengaruh Profitabilitas, Tangibility, Pertumbuhan Perusahaan dan Ukuran Perusahaan terhadap Struktur Modal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menyebar jauh dari garis diagonal maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

2. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menentukan apakah di dalam persamaan regresi terdapat masalah autokorelasi atau tidak. Autokorelasi dapat disebabkan oleh beberapa hal, yaitu:

a. Inersia, dimana adanya momentim yang masuk ke dalam variabel-variabel bebasnya secara terus menerus sehingga mempengaruhi nilai variabel bebasnya.

b. Terjadinya penyimpangan spesifikasi akibat adanya variabel-variabel independen lainnya yang tidak dimasukkan ke dalam model.

c. Bentuk fungsi yang salah. d. Adanya tenggang waktu.

Dalam penelitian ini uji autokorelasi menggunakan statistik Durbin Waston. Menurut Imam Ghazali (2011:110) terdapat ketentuan untuk menentukan statistik Durbin Watson tersebut, diantaranya:

1. Jika d lebih kecil dari dL atau lebih besar dari (4-dL) maka terdapat autokorelasi

2. Jika d terletak antara dU dan (4-dU), maka tidak terdapat autokorelasi 3. Jika d terletak antara dL dan dU atau diantara (4-dU) dan (4-dL), maka


(42)

53

Emi Maslikha, 2014

Pengaruh Profitabilitas, Tangibility, Pertumbuhan Perusahaan dan Ukuran Perusahaan terhadap Struktur Modal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3. Uji Multikoliniaritas

Uji multikoliniaritas adalah suatu cara yang dilakukan untuk mengetahui dan mendeteksi ada atau tidaknya hubungan linear yang erat diantara variabel-variabel bebas di dalam perhitungan. Apabila terdapat multikoliniaritas yang tinggi, maka akan menyebabkan kesulitan untuk membedakan dan memisahkan pengaruh masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikatnya. Salah satu cara untuk melihat hubungan tersebut adalah dengan melihat matriks koefisien kovarian dari hasil pengolahan data. Semakin besar koefisien kovarian, semakin tinggi multikoliniaritas maka semakin erat hubungan antar kedua variabel bebas tersebut.

4. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas digunakan untuk menentukan ada atau tidaknya indikasi variansi antara residual tidak homogen yang mengakibatkan nilai taksiran yang diperoleh tidak lagi efisien. Heteroskedastisitas terjadi apabila ada koefisien korelasi dari masing-masing variabel bebas yang signifikan pada tingkat signifikansi 5%. Model regresi yang baik adalah yang tidak terjadi heteroskedastisitas. Ada beberapa cara untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas, salah satunya dengan melihat scatter plot. Suatu model regresi yang baik didapatkan apabila diagram pencar residualnya tidak membentuk pola tertentu dan apabila datanya berpencar disekitar nol (pada sumbu Y). Selain itu tidak terdapat pola tertentu pada grafik, seperti mengumpul di tengah, menyempit kemudian melebar atau sebaliknya.


(43)

Emi Maslikha, 2014

Pengaruh Profitabilitas, Tangibility, Pertumbuhan Perusahaan dan Ukuran Perusahaan terhadap Struktur Modal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 5. Uji Linearitasi

Uji linearitas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel mempunyai hubungan yang linear atau tidak secara signifikan. Untuk menentukan linier atau tidaknya adalah dengan memperhatikan harga Fbeda dan harga p. Fbeda

adalah beda antara regresi 1 dengan regresi 2. Jika harga F memiliki nilai p≤0,05, maka hubungan data antara variabel X dengan variabel Y dinyatakan linier. Sebaliknya, jika harga F memiliki nilai p>0,05 maka hubungan antara variabel X dengan Y dinyatakan tidak linier (Sutrisno Hadi, 1994: 119).

3.6.1.2.2. Analisis Regresi Multipel

Menurut Buchori Alma (2008:152), “analisis regresi berganda ialah suatu alat analisis peramalan nilai pengaruh dua variabel bebas atau lebih terhadap variabel terikat untuk membuktikan ada atau tidaknya hubungan fungsi atau hubungan kausal antara dua variabel bebas atau lebih dengan satu variabel terikat.”

Dalam penelitian ini terdapat lima variabel yang terdiri dari empat variabel bebas dan satu variabel terikat. Variabel bebas diantaranya, profitabilitas (X1), tangibility (X2), pertumbuhan perusahaan (X3) dan ukuran perusahaan (X4).

Sedangkan variabel terikatnya dalah struktur modal (Y). Karena variabel yang diteliti berjumlah lebih dari dua, maka jenis regresi yang digunakan adalah regresi berganda. Dengan menggunakan analisis regresi berganda maka dapat diukur bagaimana pengaruh profitabilitas, tangibility, pertumbuhan perusahaan dan ukuran perusahaan terhadap struktur modal.


(44)

55

Emi Maslikha, 2014

Pengaruh Profitabilitas, Tangibility, Pertumbuhan Perusahaan dan Ukuran Perusahaan terhadap Struktur Modal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Bentuk umum persamaan regresi berganda adalah sebagai berikut:

(Buchori Alma, 2008:153)

Keterangan: Y = DER

= Konstanta X1 = ROE

X2 = Struktur Aktiva

X3 = Earning Growth

X4 = Total Aset

b1,b2,b3,b4 = Koefisien persamaan regresi variabel bebas

3.6.2.Uji Hipotesis

Uji hipotesis ini digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan atau pengaruh antara variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y). Hipotesis nol (H0) menandakan tidak adanya hubungan atau pengaruh antara variabel bebas dan

variabel terikat. Sedangkan hipotesis alternatif (Ha) menandakan adanya


(45)

Emi Maslikha, 2014

Pengaruh Profitabilitas, Tangibility, Pertumbuhan Perusahaan dan Ukuran Perusahaan terhadap Struktur Modal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3.6.2.1. Uji Keberartian Regresi

Regresi linier berganda sebelum digunakan untuk mengambil keputusan, sebelumnya harus melakukan uji keberartian terlebih dahulu. Untuk dilakukan pengujian F Statistik dengan menggunakan rumus berikut:

Sudjana (2005:355) Dimana:

s2 reg = JK(b|a) s2 reg =

Uji F statistik ini digunakan untuk mengetahui keberartian regresi dengan membandingkan Fhitung dengan Ftabel dengan taraf nyata α = 0,05, jika pada uji

keberartian regresi menunjukkan regresi berarti, barulah dilanjutkan dengan uji t dan sebaliknya. Keputusan pengujian Fhitung untuk mengetahui apakah regresi

berarti adalah sebagai berikut : a. Menentukan Hipotesis

Ho : regresi tidak berarti Ha : regresi berarti b. Kriteria Pengujian

Ho : diterima apabila Fhitung≤ Ftabel


(46)

57

Emi Maslikha, 2014

Pengaruh Profitabilitas, Tangibility, Pertumbuhan Perusahaan dan Ukuran Perusahaan terhadap Struktur Modal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3.6.2.2. Uji Keberartian Koefisien Arah Regresi

Uji keberartian koefisien arah regresi ini dilakukan apabila hasil yang ditunjukkan dengan uji F menunjukkan bahwa regresi berarti. Adapun pengujian ini dilakukan dengan menggunakan uji t. Uji t ini dilakukan untuk mengetahui apakah koefisien arah variabel x memberikan pengaruh yang berarti terhadap variabel y. Hasil yang ditunjukkan dengan menggunakan uji t ini bisa digunakan untuk menarik kesimpulan dari hipotesis. Rumus yang digunakan untuk uji keberartian koefisian arah regresi adalah sebagai berikut:

Sudjana (2005:325) Dimana:

sb = √

∑ ∑

Keterangan:

b = koefisien regresi Sb2 = Varians

Langkah-langkahnya sebagai berikut: a. Menentukan Hipotesis


(47)

Emi Maslikha, 2014

Pengaruh Profitabilitas, Tangibility, Pertumbuhan Perusahaan dan Ukuran Perusahaan terhadap Struktur Modal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Ho : β1 = 0 variabel Profitabilitas tidak berpengaruh negatif terhadap struktur

modal.

Ha : β1 < 0 variabel profitabilitas berpengaruh negatif terhadap struktur modal.

Hipotesis 2:

Ho : β2 = 0 variabel tangibility tidak berpengaruh positif terhadap struktur

modal.

Ha : β2 > 0 variabel tangibility berpengaruh positif terhadap struktur modal.

Hipotesis 3:

Ho : β3 = 0 variabel pertumbuhan perusahaan tidak berpengaruh negatif terhadap struktur modal.

Ha : β3 < 0 variabel pertumbuhan perusahaan berpengaruh negatif terhadap Struktur modal.

Hipotesis 4:

Ho : β4 = 0 variabel ukuran perusahaan tidak berpengaruh positif terhadap struktur modal.

Ha : β4 > 0 variabel ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap struktur modal.

b. Level of significant α = 0,05 c. Kriteria Pengujian

Ho : diterima apabila – ttabel≤ thitung≤ ttabel


(48)

59

Emi Maslikha, 2014

Pengaruh Profitabilitas, Tangibility, Pertumbuhan Perusahaan dan Ukuran Perusahaan terhadap Struktur Modal


(49)

Emi Maslikha, 2014

Pengaruh Profitabilitas, Tangibility, Pertumbuhan Perusahaan dan Ukuran Perusahaan terhadap Struktur Modal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1.Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1.Gambaran profitabilitas subsektor Telekomunikasi selama tahun 2007 hingga 2013 yang diukur dengan menggunakan Return On Equity (ROE) cenderung menurun dengan rata-rata 30,01%. ROE tertinggi dicapai pada tahun 2010 sebesar 246,09% dengan ROE yang tertinggi dimiliki oleh PT Smarfren Telecom, Tbk. sebesar 1141,4% sedangkan ROE terendah terjadi pada tahun 2013 sebesar -32,42% dan perusahaan yang memiliki ROE terendah adalah PT Bakrie Telecom, Tbk. sebesar -137,7%.

2.Gambaran tangibility subsektor Telekomunikasi selama tahun 2007 sampai 2013 yang diukur dengan menggunakan struktur aktiva cenderung naik dengan rata-rata 79%. Struktur aktiva tertinggi dicapai pada tahun 2013 sebesar 86% dan struktur aktiva tertinggi dicapai oleh PT Bakrie Telecom, Tbk. sebesar 93% sedangkan struktur aktiva terendah terjadi pada tahun 2008 sebesar 74% dan struktur aktiva terendah dimiliki oleh PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. sebesar 74%.

3.Gambaran pertumbuhan perusahaan subsektor Telekomunikasi selama periode 2007 sampai 2013 yang diukur dengan menggunakan earning growth cenderung menurun dengan rata-rata -5,91%. Earning growth tertinggi dicapai


(50)

110

pada tahun 2009 sebesar 226,3% dan perusahaan yang memiliki earning growth tertinggi adalah PT XL Axiata, Tbk. sebesar 111,3% sedangkan earning growth terendah terjadi pada tahun 2013 sebesar -175,9% dan perusahaan yang memiliki earning growth terendah adalah PT Indosat, Tbk. sebesar -408%.

4.Gambaran ukuran perusahaan subsektor Telekomunikasi yang diukur dengan menggunakan total aset perusahaan pada periode 2007 sampai 2013 cenderung naik dengan rata-rata total aset sebesar Rp40.198.261.000.000,-. Total aset tertinggi dicapai pada tahun 2013 sebesar Rp48.098.276.000.000,- dan perusahaan yang memiliki total aset yang paling tinggi adalah PT PT Telekomunikasi Indonesaia, Tbk. sebesar Rp120.795.000.000.000,- sedangkan total aset terendah terjadi pada tahun 2007 sebesar Rp30.781.127.000.000,- dan perusahaan yang memiliki total aset terendah adalah PT Smartfren Telecom, Tbk. sebesar Rp3.263.582.000.000,-

5.Gambaran struktur modal subsektor Telekomunikasi selama tahun 2007 hingga 2013 yang diukur dengan menggunakan Debt to Equity Ratio (DER) cenderung naik dengan ratarata 3,0 x. DER tertinggi terjadi pada tahun 2010 sebesar -6,58 x dan perusahaan yang memiliki DER tertinggi adalah PT Smartfren Telecom, Tbk. sebesar -38,53x sedangkan DER terendah terjadi pada tahun 2012 sebesar 1,5 x dan perusahaan yang memiliki DER terendah adalah PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. sebesar 0,66x.

6.Berdasarkan hasil pengujian hipotesis, hanya variabel profitabilitas dan tangibility saja yang berpengaruh terhadap struktur modal, variabel


(51)

pertumbuhan perusahaan dan ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap struktur modal.

7.Berdasarkan hasil pengujian hipotesis, variabel profitabilitas berpengaruh negatif terhadap struktur modal dan variabel tangibility berpengaruh positif terhadap struktur modal. Sehingga dapat disimpulkan arah kebijkan struktur modal yang digunakan pada perusahaan-perusahaan subsektor Telekomunikasi ada yang menggunakan kebijakan struktur modal pecking order dan ada yang menggunakan trade off.

5.2.Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka penulis mengajukan beberapa saran sebagai berikut:

1. Subsektor Telekomunikasi sebaiknya meningkatkan profitabilitas dengan cara meningkatkan pendapatan dan mengurangi beban-beban perusahaan atau perusahaan harus lebih efisien dalam pengeluaran, sehingga struktur modal akan lebih proporsional dan perusahaan lebih banyak penggunaan modal sendiri dibandingkan hutang.

2. Subsektor Telekomunikasi sebaiknya mengurangi tangibility dengan cara mengkonversikan tangibility tersebut dalam bentuk aset lancar atau dalam bentuk investasi lainnya, sehingga dana internal perusahaan akan lebih banyak tersedia dan akan mengurangi proporsi hutang.

3. Subsektor Telekomunikasi sebaiknya meningkatkan pertumbuhan perusahaan dengan cara meningkatkan pendapatan yang akan meningkatkan earning


(52)

112

growth, sehingga dana internal perusahaan akan meningkat dan perusahaan akan lebih banyak menggunakan dana internal daripada hutang.

4. Subsektor Telekomunikasi sebaiknya meningkatkan ukuran perusahaan atau meningkatkan total aset dengan cara menambah aset lancar perusahaan sehingga dana internal perusahaan meningkat dan perusahaan akan lebih banyak menggunakan dana internal dibandingkan hutang.

5. Bagi peneliti selanjutnya yang akan meneliti struktur modal perusahaan, diharapkan dapat meneliti struktur modal dengan variabel-variabel lain yang mempengaruhinya selain profitabilitas, tangibility, pertumbuhan perusahaan dan ukuran perusahaan atau menambah periode pengamatan dan sampel perusahaan.


(53)

Emi Maslikha, 2014

Pengaruh Profitabilitas, Tangibility, Pertumbuhan Perusahaan dan Ukuran Perusahaan terhadap Struktur Modal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Buku

Alma, Buchori. 2008. Metode dan Teknik Menyusun Tesis. Bandung: Alfabeta Ambarwati, Sri Dwi Ari. 2010. Manejemen Keuangan Lanjutan. Yogyakarta:

Graha Ilmu

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian: Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Atmaja, Lukas Setia. 2008. Teori dan Praktek Manajemen Keuangan. Yogyakarta: ANDI.

Awat, Napa J.. 1999. Manajemen Keuangan Pendekatan Matematis. Jakarta: PT Garamedia Pustaka Utama.

Bringham, E.F. & Gapenski. 1995. Intermediate Financial Management. Fifth Edition. Floridina: The Dryden.

Bringham, EF. Dan Houston. 2001. Manajemen Keuangan Edisi Kedelapan. Jakarta: Erlangga.

Ghazali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19. Semarang: Undip.

Hadi, Sutrisno. 1994. Statistik. Yogyakarta: ANDI

Hanafi, M.M. 2007. Analisis Laporan Keuangan Edisi Kedua Cetakan Pertama. Yogyakarta: UPP AMP YKPN.

Hararap, Sofyan Syafari. 2008. Analisis Kritis Laporan Keuangan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Hasan, Iqbal. 2002. Pokok-pokok Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasinya. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Husnan, Suad dan Enny Pudjiastuti. 2006. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan Edisi kelima. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.

Kasmir. 2008. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.

Mahfoedz, Mas’ud. 1994. Financial Ratio Analysis and Prediction of Earnings

Change in Indonesia. Yogyakarta: Kelola Gadjah Mada University Business.


(54)

114

Emi Maslikha, 2014

Pengaruh Profitabilitas, Tangibility, Pertumbuhan Perusahaan dan Ukuran Perusahaan terhadap Struktur Modal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Machfoedz, Mas’ud. 1996. Akuntansi Manajemen Pendekatan Kuantitatif dan

Kualitatif Jilid 1 Cetakan Pertama. Malang: Bayumedia Publishing. Munawir, S. 2007. Analisa Laporan Keuangan.Yogyakarta: Liberty. Munawir, S. 2004. Analisa Laporan Keuangan.Yogyakarta: Liberty.

Purhantara, Wahyu. 2010. Metode Penelitian Kualitatif untuk Bisnis. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Sartono, Agus. 2001. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi Edisi 4. Yogyakarta: BDFE.

Sawir, Agnes. 2005. Analisis Kinerja Keuangan dan Pernecanaan Keuangan Perusahaan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Syamsuddin, Lukman. 1985. Manajemen Keungan Perusahaan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.

Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta. Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.

Riyanto, Bambang. 2008. Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan. Yogyakarta: GPFE

Umar, Husein. 1997. Metodologi Penelitian Aplikasi dalam Pemasaran. Jakarta: PT Gramedia.

Jurnal dan Penelitian

Hadianto, Bram.2008.Pengaruh Struktur Aktiva, Ukuran Perusahaan dan Profitabilitas terhada Struktur Modal Emiten Sektor Telekomunikasi Periode 200-2006 Sebuah Pengujian Hipotesis Pecking Order.Universitas Kristen Maranatha.

Indrajaya, Glenn, dkk.2011.Pengaruh Struktur Aktiva, Ukuran Perusahaan, Tingkat Pertumbuhan, Profitabilitas dan Risiko Bisnis terhadap Struktur Modal:Studi Empiris pada Perusahaan Sektor Pertambangan yang Listing di BEI Periode 2004-2007.Universitas Kristen Maranatha.

Kusumaningrum, Eka Amalia. 2010. Analisis Pengaruh Profitabilitas, Pertumbuhan Asset, dan Ukuran Perusahaan terhadap Struktur Modal


(1)

pertumbuhan perusahaan dan ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap struktur modal.

7.Berdasarkan hasil pengujian hipotesis, variabel profitabilitas berpengaruh negatif terhadap struktur modal dan variabel tangibility berpengaruh positif terhadap struktur modal. Sehingga dapat disimpulkan arah kebijkan struktur modal yang digunakan pada perusahaan-perusahaan subsektor Telekomunikasi ada yang menggunakan kebijakan struktur modal pecking order dan ada yang menggunakan trade off.

5.2.Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka penulis mengajukan beberapa saran sebagai berikut:

1. Subsektor Telekomunikasi sebaiknya meningkatkan profitabilitas dengan cara meningkatkan pendapatan dan mengurangi beban-beban perusahaan atau perusahaan harus lebih efisien dalam pengeluaran, sehingga struktur modal akan lebih proporsional dan perusahaan lebih banyak penggunaan modal sendiri dibandingkan hutang.

2. Subsektor Telekomunikasi sebaiknya mengurangi tangibility dengan cara mengkonversikan tangibility tersebut dalam bentuk aset lancar atau dalam bentuk investasi lainnya, sehingga dana internal perusahaan akan lebih banyak tersedia dan akan mengurangi proporsi hutang.

3. Subsektor Telekomunikasi sebaiknya meningkatkan pertumbuhan perusahaan dengan cara meningkatkan pendapatan yang akan meningkatkan earning


(2)

112

growth, sehingga dana internal perusahaan akan meningkat dan perusahaan akan lebih banyak menggunakan dana internal daripada hutang.

4. Subsektor Telekomunikasi sebaiknya meningkatkan ukuran perusahaan atau meningkatkan total aset dengan cara menambah aset lancar perusahaan sehingga dana internal perusahaan meningkat dan perusahaan akan lebih banyak menggunakan dana internal dibandingkan hutang.

5. Bagi peneliti selanjutnya yang akan meneliti struktur modal perusahaan, diharapkan dapat meneliti struktur modal dengan variabel-variabel lain yang mempengaruhinya selain profitabilitas, tangibility, pertumbuhan perusahaan dan ukuran perusahaan atau menambah periode pengamatan dan sampel perusahaan.


(3)

Emi Maslikha, 2014

Pengaruh Profitabilitas, Tangibility, Pertumbuhan Perusahaan dan Ukuran Perusahaan terhadap Struktur Modal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Alma, Buchori. 2008. Metode dan Teknik Menyusun Tesis. Bandung: Alfabeta Ambarwati, Sri Dwi Ari. 2010. Manejemen Keuangan Lanjutan. Yogyakarta:

Graha Ilmu

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian: Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Atmaja, Lukas Setia. 2008. Teori dan Praktek Manajemen Keuangan. Yogyakarta: ANDI.

Awat, Napa J.. 1999. Manajemen Keuangan Pendekatan Matematis. Jakarta: PT Garamedia Pustaka Utama.

Bringham, E.F. & Gapenski. 1995. Intermediate Financial Management. Fifth Edition. Floridina: The Dryden.

Bringham, EF. Dan Houston. 2001. Manajemen Keuangan Edisi Kedelapan. Jakarta: Erlangga.

Ghazali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19. Semarang: Undip.

Hadi, Sutrisno. 1994. Statistik. Yogyakarta: ANDI

Hanafi, M.M. 2007. Analisis Laporan Keuangan Edisi Kedua Cetakan Pertama. Yogyakarta: UPP AMP YKPN.

Hararap, Sofyan Syafari. 2008. Analisis Kritis Laporan Keuangan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Hasan, Iqbal. 2002. Pokok-pokok Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasinya. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Husnan, Suad dan Enny Pudjiastuti. 2006. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan Edisi kelima. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.

Kasmir. 2008. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.

Mahfoedz, Mas’ud. 1994. Financial Ratio Analysis and Prediction of Earnings Change in Indonesia. Yogyakarta: Kelola Gadjah Mada University Business.


(4)

114

Emi Maslikha, 2014

Machfoedz, Mas’ud. 1996. Akuntansi Manajemen Pendekatan Kuantitatif dan Kualitatif Jilid 1 Cetakan Pertama. Malang: Bayumedia Publishing.

Munawir, S. 2007. Analisa Laporan Keuangan.Yogyakarta: Liberty. Munawir, S. 2004. Analisa Laporan Keuangan.Yogyakarta: Liberty.

Purhantara, Wahyu. 2010. Metode Penelitian Kualitatif untuk Bisnis. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Sartono, Agus. 2001. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi Edisi 4. Yogyakarta: BDFE.

Sawir, Agnes. 2005. Analisis Kinerja Keuangan dan Pernecanaan Keuangan Perusahaan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Syamsuddin, Lukman. 1985. Manajemen Keungan Perusahaan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.

Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta. Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.

Riyanto, Bambang. 2008. Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan. Yogyakarta: GPFE

Umar, Husein. 1997. Metodologi Penelitian Aplikasi dalam Pemasaran. Jakarta: PT Gramedia.

Jurnal dan Penelitian

Hadianto, Bram.2008.Pengaruh Struktur Aktiva, Ukuran Perusahaan dan Profitabilitas terhada Struktur Modal Emiten Sektor Telekomunikasi Periode 200-2006 Sebuah Pengujian Hipotesis Pecking Order.Universitas Kristen Maranatha.

Indrajaya, Glenn, dkk.2011.Pengaruh Struktur Aktiva, Ukuran Perusahaan, Tingkat Pertumbuhan, Profitabilitas dan Risiko Bisnis terhadap Struktur Modal:Studi Empiris pada Perusahaan Sektor Pertambangan yang Listing di BEI Periode 2004-2007.Universitas Kristen Maranatha.

Kusumaningrum, Eka Amalia. 2010. Analisis Pengaruh Profitabilitas, Pertumbuhan Asset, dan Ukuran Perusahaan terhadap Struktur Modal


(5)

Emi Maslikha, 2014

Pengaruh Profitabilitas, Tangibility, Pertumbuhan Perusahaan dan Ukuran Perusahaan terhadap Struktur Modal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(Studi Kasus Perusahaan Realestate and Property yang Terdaftar di BEI tahun 2005-2009). Universitas Dipenogoro.

Margaretha, Farah dan Aditya Rizki Ramadhan.2010.Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal pada Industri Manufaktur di Bursa Efek Indonesia.Universtias Trisakti.

Nugrahani, Sarsa Meta.2012.Analisis Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, Pertumbuhan Penjualan, Ukuran Perusahaan dan Manajerial Ownership terhadap Struktur Modal Perusahaan pada Perusahaan Mnaufaktur yang terdaftar di BEI.Universitas Diponegoro.

Nugroho, Asih Suko.2006.Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal Perusahaan Properti yang Go-Public di Bursa Efek Jakarta untuk Periode Tahun 1994-2004.Universitas Diponegoro.

Ruslim, Herman. 2009. Pengujian Struktur Modal (Teori Pecking Order): Analisis Empiris Terhadap Saham LQ45.Universitas Tarumanegara.

Setiawan, Andi.2010.Analisis Pengaruh Profit, Growth, dan Asset Structure terhadap Struktur Modal: (Studi empiris pada perusahaan LQ45).Universitasi Islam Negeri Syarif Hidayatullah.

Wardianto.Bagus K.2012.Pengujian Teori Struktur Modal pada Perusahaan Perusahaan 50 Biggest Market Capitalization di Bursa Efek Indonesia.Universitas Lampung.

Sulistyowati, Wiwit Apit.2008.Penentuan Kebijakan Struktur Modal pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia.Universitas Diponegoro.

Internet

www.idx.co.id

Asteria. 2011. Inilah Prediksi Analis untuk Sektor Telekomunikasi. Tersedia:

http://pasarmodal.inilah.com/read/detail/1475592/inilah-prediksi-analis-untuk-sektor-telekomunikasi#.U6UGp0A4- uQ (14 Mei 2014)

Qusnulyakin, Firman. 2013. Vonis Indar Akan Resahkan Industri Telekomunikasi Tersedia: http://m.inilah.com/read/detail/2008019/vonis-

indar-akan-resahkan-industri-telekomunikasi (14 Mei 2014)

Kusuma, Dewi Rachmat. 2013. Kinerja pasar modal Indonesia Tahun ini Anjlok. Artikel. Tersedia: Juni


(6)

116

Emi Maslikha, 2014

http://finance.detik.com/read/2013/12/23/165943/2449810

/6/kinerja-pasar-modal-indonesia-tahun-ini-anjlok (13 Juni

2013).

. 2013. Indeks Saham sektor Infrastruktur, Utilitas dan Transportasi Diprediksi Tumbuh 6,5%. Tersedia:

http://market.bisnis.com/read/20130115/190/131294/indeks

-saham-sektor-infrastruktur-utilitas-and-transportasi-diprediksi-tumbuh-6-5-percent (13 Juni 2013)

Sinaga, Roike. 2013. Industri Telekomunikasi Tetap Jadi Andalan. Tersedia:


Dokumen yang terkait

Pengaruh Profitabilitas, Tangibility, Ukuran Perusahaan, Risiko, Nondebt Tax Shield, dan Pertumbuhan Perusahaan terhadap Struktur Modal pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

3 55 136

Pengaruh Struktur Modal, Ukuran Perusahaan, Pertumbuhan Perusahaan dan Struktur Aktiva terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Properti dan Real Estate yang Terdaftar di BEI

1 6 82

PENGARUH STRUKTUR MODAL, UKURAN PERUSAHAAN, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN DAN PROFITABILITAS Pengaruh Struktur Modal, Ukuran Perusahaan, Pertumbuhan Perusahaan Dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Asuransi Yang Terdaftar DiBEI.

4 23 18

PENGARUH STRUKTUR MODAL, UKURAN PERUSAHAAN, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN DAN PROFITABILITAS Pengaruh Struktur Modal, Ukuran Perusahaan, Pertumbuhan Perusahaan Dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Asuransi Yang Terdaftar DiBEI.

0 3 17

Pengaruh Struktur Modal, Ukuran Perusahaan, Pertumbuhan Perusahaan dan Struktur Aktiva terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Properti dan Real Estate yang Terdaftar di BEI

0 0 11

Pengaruh Struktur Modal, Ukuran Perusahaan, Pertumbuhan Perusahaan dan Struktur Aktiva terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Properti dan Real Estate yang Terdaftar di BEI

0 0 2

Pengaruh Struktur Modal, Ukuran Perusahaan, Pertumbuhan Perusahaan dan Struktur Aktiva terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Properti dan Real Estate yang Terdaftar di BEI

0 0 10

Pengaruh Struktur Modal, Ukuran Perusahaan, Pertumbuhan Perusahaan dan Struktur Aktiva terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Properti dan Real Estate yang Terdaftar di BEI

0 0 14

Pengaruh Struktur Modal, Ukuran Perusahaan, Pertumbuhan Perusahaan dan Struktur Aktiva terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Properti dan Real Estate yang Terdaftar di BEI

0 0 4

Pengaruh Struktur Modal, Ukuran Perusahaan, Pertumbuhan Perusahaan dan Struktur Aktiva terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Properti dan Real Estate yang Terdaftar di BEI

0 0 2