PEMBERITAAN PILGUB JABAR 2013 DALAM HARIAN UMUM PIKIRAN RAKYAT DAN INILAH KORAN: Suatu Analisis Wacana Kritis.

(1)

Sany Rohendi Apriadi, 2013

Pemberitaan Pemilihan Gubernur Jawa Barat 2013 Dalam Harian Umum Pikiran Rakyat Dan Inilah Koran

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PEMBERITAAN PILGUB JABAR 2013

DALAM HARIAN UMUM PIKIRAN RAKYAT DAN INILAH KORAN (SUATU ANALISIS WACANA KRITIS)

SKRIPSI

diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat untuk memeroleh gelar Sarjana Sastra Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia

oleh

Sany Rohendi Apriad 0902627

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA PROGRAM STUDI BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG 2013


(2)

Sany Rohendi Apriadi, 2013

Pemberitaan Pemilihan Gubernur Jawa Barat 2013 Dalam Harian Umum Pikiran Rakyat Dan Inilah Koran

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu SANY ROHENDI APRIAD

PEMBERITAAN PILGUB JABAR 2013 DALAM HARIAN UMUM

PIKIRAN RAKYAT DAN INILAH KORAN

(SUATU ANALISIS WACANA KRITIS)

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH

PEMBIMBING :

Pembimbing I,

Dr. Dadang S. Anshori, M.Si. NIP 197204031999031002

Pembimbing II,

Mahmud Fasya, S.Pd., M.A. NIP 197712092005011001

Mengetahui,

Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni

Universitas Pendidikan Indonesia

Dr. Dadang S Anshori, M.Si. NIP 197204031999031002


(3)

Sany Rohendi Apriadi, 2013

Pemberitaan Pemilihan Gubernur Jawa Barat 2013 Dalam Harian Umum Pikiran Rakyat Dan Inilah Koran

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “PEMBERITAAN PILGUB JABAR 2013 DALAM HARIAN UMUM PIKIRAN RAKYAT DAN INILAH KORAN (SUATU ANALISIS WACANA KRITIS)” ini dan seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri, dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika ilmu yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan tersebut, saya siap menanggung risiko yang dijatuhkan kepada saya apabila di kemudian hari ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap karya saya.

Bandung, Oktober 2013 Yang membuat pernyataan,

Sany Rohendi Apriad NIM 0902627


(4)

Sany Rohendi Apriadi, 2013

Pemberitaan Pemilihan Gubernur Jawa Barat 2013 Dalam Harian Umum Pikiran Rakyat Dan Inilah Koran

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PEMBERITAAN PILGUB JABAR 2013

DALAM HARIAN UMUM PIKIRAN RAKYAT DAN INILAH KORAN (SUATU ANALISIS WACANA KRITIS)

Sany R Apriad

FPBS, Universitas Pendidikan Indonesia Sanyrapriagustina@yahoo.co.id

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan struktur teks pemberitaan Pilgub Jabar 2013 dalam Harian Umum Pikiran Rakyat dan Inilah Koran dan mendeskripsikan ideologi yang dipresentasikan pada pemberitaan Pilgub Jabar 2013 dalam Harian Umum Pikiran Rakyat dan Inilah Koran. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriftif kualitatif dengan pendekatan analisis wacana krtis model Teun A. van Dijk. Objek yang menjadi bahan penelitian adalah pemberitaan Pilgub Jabar 2013 dalam Harian Umum Pikiran Rakyat dan Inilah Koran pada masa prakampanye, masa kampanye, dan masa tenang (edisi Februari 2013 sampai dengan Maret 2013). Penelitian ini menunjukkan bahwa hasil analisis strukur teks pemberitaan Pikiran Rakyat merepresentasikan ideologi/sikap netral Pikiran Rakyat terhadap calon Gubernur Jawa Barat. Sementara itu, hasil analisis strukur teks Inilah Koran merepresentasikan idelogi/keberpihakan Inilah Koran kepada Ahmad Heryawan. Kata Kunci : Pikiran Rakyat, Inilah Koran, ideologi, Pilgub Jabar,

Abstract

This study aimed to describe the text structure of Pilgub Jabar 2013 news in the newspaper of Pikiran Rakyat and Inilah Koran and the ideology presented at Pilgub Jabar 2013 news in the newspaper of Pikiran Rakyat and Inilah Koran. The method used in this research was descriptive qualitative by using critical discourse analysis models Teun A. van Dijk approach. Objects of the study was the Pilgub 2013 Jabar news in the Pikiran Rakyat and Inilah Koran on the pre-campaign period, the pre-campaign period, and the quiet period (February 2013 to March 2013 edition). This study showed that the result of text structure analysis was the text of Pikiran Rakyat news represented the ideology/neutral position to Ahmad Heriyawan, the candidate of west java governor. Meanwhile, the text analysis of Inilah Koran represented the ideology/partisanship to Ahmad Heryawan.


(5)

v

Sany Rohendi Apriadi, 2013

Pemberitaan Pemilihan Gubernur Jawa Barat 2013 Dalam Harian Umum Pikiran Rakyat Dan Inilah Koran

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR BAGAN ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian ... B. Masalah ... 1. Identifikasi Masalah ... 2. Pembatasan Masalah ... 3. Rumusan Masalah ... C. Tujuan Penelitian ... D. Manfaat Penelitian ... E. Definisi Operasional ...

1 4 4 5 5 5 6 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORETIS

A. Tinjauan Pustaka ... B. Landasan Teoretis ... 1. Analisis Wacana Kritis... 2. Media dan Berita Dilihat dari Paradigma Krits... 3. Pendekatan Kognisi Sosial... 4. Analisis Wacana Kritis Model Teun A. van Dijk... a. Analisis Teks... (1) Struktur Makro... (2) Superstruktur ... (3) Struktur Mikro ...

7 8 10 10 13 13 15 17 18 19


(6)

vi

Sany Rohendi Apriadi, 2013

Pemberitaan Pemilihan Gubernur Jawa Barat 2013 Dalam Harian Umum Pikiran Rakyat Dan Inilah Koran

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(a) Semantik ... (b) Sintaksis ... (c) Stilistik ... (d) Retoris ... b. Kognisi Sosial ... c. Konteks/Analisis Sosial ... d. Jurnalistik ... ... e. Ciri Bahasa Jurnalistik ... (1) Sederhana ... (2) Singkat ... (3) Padat ... (4) Lugas ... (5) Jelas ... (6) Jernih ... (7) Menarik ... (8) Demokratis ... (9) Populis ... (10)Logis ... (11)Gramatikal ... (12)Menghindari Kata Tutur ... (13)Menghindari Kata dan Istilah Asing ... (14)Menggunakan Diksi yang Tepat ... (15)Menggunakan Bahasa Baku ... (16)Tunduk Kepada Etika ... 5. Ideologi dan Keberpihakan Media ... 6. Harian Umum Pikiran Rakyat dan Inilah Koran ... a. Pikiran Rakyat ... b. Inilah Koran ...

19 21 24 25 26 27 27 28 28 28 29 29 29 29 29 30 30 30 30 30 30 31 31 31 31 32 32 33


(7)

vii

Sany Rohendi Apriadi, 2013

Pemberitaan Pemilihan Gubernur Jawa Barat 2013 Dalam Harian Umum Pikiran Rakyat Dan Inilah Koran

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

A. Metode Penelitian ... B. Data dan Sumber Data ... C. Teknik Pengumpulan Data ... D. Teknik Pengolahan Data ... E. Instrumen Penelitian ...

34 35 35 36 37

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data... B. Analisis Pemberitaan ... 1. Analisis Struktur Data 1 ... 2. Analisis Struktur Data 2 ... 3. Analisis Struktur Data 3 ... 4. Analisis Struktur Data 4 ... 5. Analisis Struktur Data 5 ... 6. Analisis Struktur Data 6 ... 7. Analisis Struktur Data 7 ... 8. Analisis Struktur Data 8 ... 9. Analisis Struktur Data 9 ... C. Pembahasan...

1.Struktur Pemberitaab Pilgub Jabar 2013 pada HU Pikiran Rakyat dan Inilah Koran ... a. Struktur Makro ... b. Superstruktur ... c. Struktur Mikro ... 2.Ideologi yang Dipresentasikan dalam Pemberitaan Pilgub Jabar

2013 2013 pada HU Pikiran Rakyat dan Inilah Koran ... a. Ideologi Pikiran Rakyat dan Inilah Koran pada Masa

Prakampanye... b. Ideologi Pikiran Rakyat dan Inilah Koran pada Masa

Kampanye... 39 40 41 49 60 68 78 92 98 106 117 126 126 126 129 131 136 136 139


(8)

viii

Sany Rohendi Apriadi, 2013

Pemberitaan Pemilihan Gubernur Jawa Barat 2013 Dalam Harian Umum Pikiran Rakyat Dan Inilah Koran

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

c. Ideologi Pikiran Rakyat dan Inilah Koran pada Masa Tenang .... 3. Penyajian Ideologi Pemberitaan Pilgub Jabar 2013 pada Harian

Umum Pikiran Rakyat dan Inilah Koran ... a. Penekenanan Melalui Judul dan Lead ... b. Penekenanan Melalui Topik ... c. Penekenanan Melalui Situasi ... d. Penekenanan Melalui Komentar ... e. Penekenanan Melalui Nominalisasi ... f. Penekenanan Melalui Unsur Grafis ...

143

144 144 145 148 149 150 151

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan ... 5.2 Saran ...

153 154

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN


(9)

1

Sany Rohendi Apriadi, 2013

Pemberitaan Pemilihan Gubernur Jawa Barat 2013 Dalam Harian Umum Pikiran Rakyat Dan Inilah Koran

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Pascaruntuhnya runtuhnya kekuasaan orde baru terjaminnya kebebasan pers telah menjadi ruang tersendiri bagi rakyat untuk menggelorakan aspirasi dan kegelisahan terhadap praktik-praktik para pemimpin. Namun, di sisi lain kebebasan pers juga telah banyak dimanfaatkan secara terselubung oleh golongan tertentu. Banyak diantaranya menggunakan pers sebagai alat politik untuk menyebarluaskan ideologinya. Ideologi itu pada akhirnya diarahkan untuk mengejar kursi kekuasaan juga. Bahkan Anshori, (2009:61) mengungkapkan bahwa dalam praktiknya, bahasa dipergunakan untuk beragam keperluan dan disajikan melalui berbagai media. Kepentingan tersebut menyebabkan pemakai bahasa membungkus kepentingannya dalam bahasa yang disajikan.

Praktik kebahasaan tersebut akan terlihat di kala situasi pertarungan politik sedang di gelar di negara ini, seperti saat pemilihan Gubernur Jawa Barat periode 2013-2017. Pertarungan dalam arena Pemilihan Gubernur Jawa Barat (Pilgub Jabar) 2013 berakhir dengan kemenangan yang diraih pasangan Ahmad Heryawan dan Dedi Mizwar. Selama perkembangannya pemberitaan mengenai Pilgub Jabar 2013 itu sendiri sangat gencar diberitakan oleh berbagai media. Masing-masing media memiliki karakteristik tersendiri dalam memberitakan pesta demokrasi terbesar di Jawa Barat itu. Hal tersebut senada dengan apa yang diutarakan Eriyanto (2008:6) yang mengungakapkan bahwa bahasa selalu terlibat dalam hubungan kekuasaan.

Salah satu media yang sangat gencar memberitakan pemberitaan Pilgub Jabar adalah Pikiran Rakyat dan Inilah Koran. Kedua media ini tidak pernah luput memberitakan setiap perkembangan yang terjadi dalam arena pertarungan Pilgub Jabar. Bahkan dalam penyajian beritanya, kedua media ini menempatkan setiap berita Pilgub Jabar pada rubrik khusus di halaman koran cetaknya masing-masing. Pikiran Rakyat dan Inilah Koran memiliki kekhasan masing-masing dalam memberitakan Pilgub Jabar. Pikiran Rakyat lebih suka mengaitkan pemberitaan


(10)

2

Sany Rohendi Apriadi, 2013

Pemberitaan Pemilihan Gubernur Jawa Barat 2013 Dalam Harian Umum Pikiran Rakyat Dan Inilah Koran

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pilgub Jabar dengan kasus-kasus korupsi. Sementara itu, Inilah Koran lebih suka memberitakan sosok atau calon-calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat.

Pemberitaan mengenai Pilgub Jabar adalah pemberitaan mengenai pertarungan merebut kursi kekuasaan, maka dalam pemberitaanya pun cenderung diwarnai dengan pertarungan ideologi. Hal tersebut perlu diungkap secara ilmiah untuk membedah sudut pandang Pikiran Rakyat dan Inilah Koran dalam mengemas pemberitaan Pilgub Jabar. Atas dasar itulah peneliti merasa tertarik untuk mengungkap kebenaran yang tersembunyi dibalik ideologi pemberitaan Pilgub Jabar oleh masing-masing media.

Berangkat dari hal tersebut, perlu adanya suatu paradigma kritis dalam memandang pemberitaan Pilgub Jabar. Paradigma kritis dimaksudkan agar penulis dapat menelusuri ideologi yang tersembunyi dalam suatu teks sehingga kebenaran dan maskud pemberitaan yang sesungguhnya dapat terbongkar secara kritis, ilmiah dan dapat dipertanggungjawabkan.

Beberapa kali topik mengenai studi wacana kritis yang dijadikan bahan penelitian sempat dilakukan oleh para peneliti di Indonesia. Hal tersebut menunjukan bahwa posisi kajian wacana di Indonesia berada pada posisi yang dianggap penting. Beberapa peneliti yang melakukan kajian wacana itu antara lain Anshori (2009), , Latifah (2010), Utami (2010) dan Zivana (2011). Berikut ini akan digambarkan secara ringkas satu persatu dari penelitian tersebut.

Anshori menganalisis wacana melalui penelitiannya yang berjudul “Penggunaan Bahasa Politik Dalam Pemberitaan Pilgub Jabar pada HU Pikiran Rakyat”. Secara garis besar penelitian ini mengkaji pemberitaan Pilgub Jabar yang diselenggarakan pada tahun 2008. Penelitian ini dikerucutkan pada penggunaan bahasa politik dalam penyampaian suatu berita pada Harian umum Pikiran Rakyat.

Latifah melakukan penelitian analisis wacana kritis terhadap pemberitaan rekayasa dua lembaga hukum KPK Vs POLRI pada Harian umum Kompas dan Republika. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan struktur makro atau tematik terdapat perbedaan dalam pemilihan topik pada edisi 6 November. Kompas menampilkan topik bantahan Polri terhadap dugaan rekayasa kasus KPK.


(11)

3

Sany Rohendi Apriadi, 2013

Pemberitaan Pemilihan Gubernur Jawa Barat 2013 Dalam Harian Umum Pikiran Rakyat Dan Inilah Koran

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sementara Republika menampilkan topik robohnya kepercayaan masyarakat kepada penegak hukum.

Utami melakukan penelitian analisis wacana kritis model Teun A.Van Dijk terhadap pemberitaan skandal Bank Century pada Harian umum Pikiran Rakyat. Penelitian ini menjelaskan hasil analisis struktur dan ideologi media masa Pikiran Rakyat terhadap wacana pemeberitaan skandal Bank Century edisi 21 November 2008-25 Februari 2010.

Zivana meneliti wacana tentang representasi pihak pro dan kontra pemilihan Gubernur daerah istimewa Yogyakarta dalam pemberitaan harian umum Media Indonesia. Analisis tersebut menghasilkan temuan bahwa MI memiliki kecenderungan berada di pihak kontra pemilihan Gubernur DIY. Selain itu penelitian ini menyebutkan bahwa ideologi yang menjadi latar belakang pemberitaan MI adalah ideologi konservatif yang berpihak kepada pemeliharaan nilai-nilai tradisional yang berbasis sejarah.

Dalam konteks politik, bahasa menjadi alat ulung untuk membangun citra positif. Selain itu, konteks politik yang berubah berefek pula dalam memengaruhi sikap pers yang tempo dulu terkungkung. Pemberitaan mulai condong mengeksplor orientasi politik. Kecenderungan ini diperkuat dengan kehadiran rekayasa dan manipulasi lambang-lambang atau simbol-simbol bahasa yang akan mendorong praktik jurnalistik politik ke arah kelompok tertentu.

Sementara itu, dalam konteks wacana, paradigma kritis dituangkan ke dalam teori analisis wacana kritis. Analisis wacana kritis dipakai untuk membongkar kuasa yang ada dalam setiap proses bahasa: batasan-batasan apa yang diperkenankan menjadi wacana, perspektif yang mesti dipakai, topik apa yang mesti dibicarakan (Eriyanto, 2008:6).

Banyak pakar wacana yang menggunakan paradigma kritis dalam menganalisis suatu wacana, salah satu di antaranya ialah Teun A. Van Dijk. Menurut Van Dijk, penelitian atas wacana tidak cukup hanya didasarkan pada analisis teks semata, karena teks hanya hasil dari suatu praktik produksi yang harus juga diamati (Eriyanto, 2008:221). Wacana oleh Van Dijk digambarkan mempunyai tiga dimensi/bangunan: teks, kognisi sosial, dan konteks sosial. Inti


(12)

4

Sany Rohendi Apriadi, 2013

Pemberitaan Pemilihan Gubernur Jawa Barat 2013 Dalam Harian Umum Pikiran Rakyat Dan Inilah Koran

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

analisis van Dijk ialah menggabungkan ketiga dimensi wacana tersebut ke dalam ke dalam satu kesatuan analisis (Eriyanto, 2008:224). Teori van Dijk inilah yang ke depannya akan digunakan penulis dalam menganalis wacana pemberitaan Pilgub Jabar 2013.

B.Masalah

Berdasarkan paparan di atas, upaya untuk membongkar pemberitaan Pilgub Jabar 2013 sangat penting dilakukan untuk mengungkap kebenaran seutuhnya di balik suatu teks. Untuk mengungkap hal tersebut dengan baik perlu adanya langkah yang rinci dan sistematis melalui tahapan-tahapan yang tertuang dalam pembahasan masalah seperti identifikasi masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian. Poin-poin tersebut akan dijelaskan sebagai berikut.

1. Identifikasi Masalah

Dalam pembahasan masalah, hal pertama yang akan dilakukan ialah melakukan pengidentifikasian terhadap masalah. Adapun identifikasi masalahnya adalah sebagai berikut.

1) Pers berfungsi sebagai media informasi. Dalam hubungannya dengan pemberitaan Pilgub Jabar 2013, pers dapat diukur sejauh mana menyajikan informasi seakurat dan seobjektif mungkin pada masyarakat.

2) Setiap media memiliki ideologi. Ideologi pada media berpengaruh terhadap penyampaian berita Pilgub Jabar 2013 sehingga kebenaran suatu informasi disampaikan media berdasarkan pandangan ideologi tertentu bukan kebenaran secara objektif dan apa adanya.

3) Pemberitaan Pilgub Jabar 2013 yang disampaikan oleh media dengan latar belakang ideologi masing-masing hanya akan menggiring pembaca pada suatu pandangan subjektif suatu media.

4) Media massa telah menjadi bagian propaganda dan kampanye Pilgub Jabar 2013.


(13)

5

Sany Rohendi Apriadi, 2013

Pemberitaan Pemilihan Gubernur Jawa Barat 2013 Dalam Harian Umum Pikiran Rakyat Dan Inilah Koran

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Pembatasan Masalah

Agar penelitian ini lebih terarah, langkah selanjutnya ialah melakukan pembatasan terhadap masalah. Adapun pembatasannya akan dijelaskansebagai berikut.

1) Wacana yang dikaji berupa teks berita.

2) Berita yang dianalisis ialah berita mengenai Pilgub Jabar 2013 yang dimuat dalam harian umum Pikiran Rakyat dan Inilah Koran edisi Februari 2013 sampai dengan Maret 2013. Rentang maksud tersebut dimaksudkan agar penulis dapat meneliti wacana Pilgub Jabar sebelum masa pemilihan dimulai, yaitu ketika masa prakampanye, masa kampanye, dan masa tenang.

3) Pendekatan penelitian yang digunakan adalah analisis wacana kritis dengan model teori Teun A. van Dick.

3. Perumusan Masalah

Setelah masalah dibatasi, langkah ketiga ialah melakukan perumusan terhadap masalah. Perumusan tersebut akan dijelaskan sebagai berikut.

1. Bagaimana struktur teks pemberitaan Pilgub Jabar 2013 dalam Harian umum Pikiran Rakyat dan Inilah Koran?

2. Ideologi apa yang dipresentasikan pada pemberitaan Pilgub Jabar 2013 dalam Harian umum Pikiran Rakyat dan Inilah Koran?

3. Bagaimana cara penyajian ideologi pada pemberitaan Pilgub Jabar 2013 di harian umum Pikiran Rakyat dan Inilah Koran?

C. Tujuan Penelitian

Dari masalah yang telah dirumuskan, lahirlah poin-poin yang menjadi tujuan penelitian ini. Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Mendeskripsikan struktur teks pemberitaan Pilgub Jabar 2013 dalam harian umum Pikiran Rakyat dan Inilah Koran.

2. Mendeskripsikan ideologi yang dibangun pada pemberitaan Pilgub Jabar 2013 dalam harian umum Pikiran Rakyat dan Inilah Koran.


(14)

6

Sany Rohendi Apriadi, 2013

Pemberitaan Pemilihan Gubernur Jawa Barat 2013 Dalam Harian Umum Pikiran Rakyat Dan Inilah Koran

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Mendeskripsikan penyajian ideologi pada pemberitaan Pilgub Jabar 2013 dalam harian umum Pikiran Rakyat dan Inilah Koran.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini memiliki manfaat-manfaat baik dalam aspek teoritis maupun aspek praktik. Manfaat-manfaat tersebut akan dijelaskan berikut ini.

1) Manfaat Teoretis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan puastaka bagi perkembangan disiplin ilmu analisis wacana. Selain itu, penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangan dan referensi bagi masyarakat dalam hal pengkajian wacana suatu media.

2) Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat mengajak masyarakat untuk memandang suatu pemberitaan secara kritis mengingat saat ini kebenaran suatu realitas banyak disampaikan berdasarkan kepentingan golongan tertentu. Selain itu, penelitian ini juga diharapkan dapat menjelaskan secara utuh kebenaran perhelatan Pilgub Jabar 2013 kepada masyarakat secara luas sehingga penelitian ini juga dapat mengarahkan pembaca kepada objektifitas dalam memilih kandidat Gubernur Jabar pada periode selanjutnya.

E. Definisi operasional

Agar tidak terjadi ambiguitas, dalam penelitian ini dijabarkan definisi operasional untuk mewujudkan satu pemahaman antara penulis dan pembaca ihwal definisi-definisi yang akan banyak dibahas kedepannya. Penjelasan mengenai definisi-definisi tersebut adalah sebagai berikut.

1. Pemberitaan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pemberitaan tentang pemilihan Gubernur Jabar tahun 2013.

2. Harian umum Pikiran Rakyat dan Inilah Koran merupakan media cetak yang beredar di seluruh Jawa Barat.

3. Analisis wacana kritis yang dimaksud adalah analisis wacana dengan pendekatan model Teun A. van Dijk.


(15)

34

Sany Rohendi Apriadi, 2013

Pemberitaan Pemilihan Gubernur Jawa Barat 2013 Dalam Harian Umum Pikiran Rakyat Dan Inilah Koran

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A.Metode Penelitian

Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Hal tersebut didasari oleh penggunaan data bahasa berupa teks di media massa yang dianalisis secara kualitatif. Metode kualitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriftif. Menurut Bolgan dan Taylor (Anshori, 2009:69) pendekatan ini diarahkan pada latar dan individu tersebut secara holistik (utuh) Jadi, dalam hal ini tidak boleh mengisolasikan individu atau organisasi ke dalam variabel atau hipotesis, tetapi memandangnya sebagai bagian dari suatu keutuhan.

Nazir (1988:64) mengatakan bahwa kerja peneliti bukan saja memberikan gambaran terhadap fenomena-fenomena tetapi juga menerangkan hubungan, menguji hipotesa, membuat prediksi serta mendapatkan makna dan implikasi dalam suatu masalah yang ingin dipecahkan. Adapun fenomena yang akan dipecahkan dalam penelitian ini adalah pemberitaan Pemilihan Gubernur Jawa Barat 2013 pada Harian Umum Pikiran Rakyat dan Inilah Koran.

Sementara itu, pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini ialah pendekatan analisis wacana kritis model Teun A. van Dijk. Model analisis ini merupakan model yang tepat untuk meneliti pemberitaan pada media massa secara mengakar sebab dalam analisis wacana van Dijk tidak hanya menganalisis teks yang terdiri dari struktur makro, superstruktur, dan struktur mikro, tetapi juga menganalisis kognisi sosial, dan konteks sosial. Dengan demikian, melalui model analisis Van Dijk peneliti tidak hanya mendapatkan maksud-maksud pemberitaan secara kebahasaan tetapi juga akan menemukan makna-makna di balik pemberitaan lebih mendalam, bahkan makna-makna yang tersembunyi di balik suatu teks.

Peneliti mendeskripsikan pemberitaan Pilgub Jabar 2013 menggunakan pendekatan analisis wacana kritis atau CDA (Critical Discorse Analysis) dengan


(16)

35

Sany Rohendi Apriadi, 2013

Pemberitaan Pemilihan Gubernur Jawa Barat 2013 Dalam Harian Umum Pikiran Rakyat Dan Inilah Koran

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

model analisis Teun A. van Dijk. Paradigma kritis lebih merujuk pada penafsiran. Dengan penapsiran kita akan dapatkan dunia dalam, masuk menyelami teks dan menyingkap makna yang ada di baliknya (Eriyanto, 2008:61). Paradigma krtitis tidak mengenal realitas yang benar-benar riil, karena realitas yang muncul adalah realitas semu yang terbentuk bukan melalui proses alami melainkan dibentuk oleh proses sejarah, kekuatan sosial, politik, dan ekonomi. Dalam konteks media, paradigma kritis memandang media bukan suatu saluran yang bebas dan netral. Media justru dimiliki oleh kelompok tertentu dan digunakan untuk mendominasi kelompok lainnya.

Berangkat dari hal yang dipaparkan di atas, posisi peneliti dalam hal ini dapat dikatakan memiliki sisi keberpihakan. Eriyanto (2001:59) mengungkapkan mengungkapkan bahwa keberpihakan peneliti dan posisi peneliti atas suatu masalah sangat menentukan bagaimana data/teks ditafsirkan. Eriyanto (2001:60) juga mengungkapkan bahwa penelti layaknya seorang aktivis yang mempunyai komitmen terhadap nilai-nilai tertentu yang harus diperjuangkan. Posisi tersebut sangat berpengaruh terhadap apa yang ingin dicapai lewat penelitian.

Cara penelitian wacana yang berititik tolak pada paradigma kritis didasarkan pada penafsiran peneliti pada teks. Dengan berangkat melalui penafsiran tersebut, peneliti dapat memasuki dunia dalam dengan menyelaminya melalui teks dan menyingkap makna yang ada dibaliknya. Oleh sebab itu, unsur subjektivitas peneliti tidak mungkin dapat dihindari. Pengalaman, latar belakang pendidikan, budaya, politik, dan keberpihakan peneliti akan mempengaruhi hasil interpretasi.

B. Data dan Sumber Data

Data yang akan diteliti oleh penulis adalah pemberitaan Pilgub Jabar yang terkandung dalam Harian Umum Pikiran Rakyat dan Inilah Koran edisi Februari 2013 sampai dengan Maret 2013. Rentang waktu tersebut dimaksudkan agar penulis dapat meneliti wacana Pilgub Jabar sebelum dimulainya masa pemilihan, yaitu masa prakampanye, masa kampanye, dan masa tenang.


(17)

36

Sany Rohendi Apriadi, 2013

Pemberitaan Pemilihan Gubernur Jawa Barat 2013 Dalam Harian Umum Pikiran Rakyat Dan Inilah Koran

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

C. Teknik Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data, penulis menggunakan teknik dokumentasi, yaitu mengumpulkan data yang berasal dari sumbernya. Sugiyono (2012:240) mengungkapkan bahwa dokumen merupakan catatan peristiwa yang telah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang. Adapun dalam penelitian ini, dokumen yang dimaksud adalah data berupa berita maupun foto tentang Pilgub Jabar 2013 pada Harian Umum Pikiran Rakyat dan Inilah Koran. Data yang telah terdokumentasikan akan memudahkan dalam melakukan langkah selanjutnya yaitu pengolahan data.

D. Teknik Pengolahan Data

Setelah data-data terkumpul, tahapan selanjutnya ialah melakukan pengolahan data. Jika digambarkan secara keseluruhan, pengolahan data tersebut akan tampak sebagai berikut.

Bagan 3.1 Kerangka Analisis Pengolahan data

Hasil: Sikap Harian Umum Pikiran Rakyat dan Inilah Koran dalam pemberitaan Pilgub Jabar 2013 Pemberitaan tentang

Pilgub Jabar 2013 pada Harian Umum Pikiran Rakyat dan Inilah Koran

Analisis Wacana Kritis (CDA) model Teun A. van Dijk

Faktor eksternal: Politik dan Pasar Faktor Internal:


(18)

37

Sany Rohendi Apriadi, 2013

Pemberitaan Pemilihan Gubernur Jawa Barat 2013 Dalam Harian Umum Pikiran Rakyat Dan Inilah Koran

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Adapun langkah-langkah rincian pengolahan data akan dijelaskan sebagai berikut.

1) Setelah data terdokumentasikan, langkah selanjutnya ialah menganalisis dan mendeskripsikan data berdasarkan payung teori Teun A. van Dijk yang meliputi analisis struktur makro, analisis superstruktur dan analisis struktur mikro.

2) Setalah tahapan pertama selesai langkah selanjutnya ialah menentukan ideologi masing-masing media terhadap keberlangsungan Pilgub Jabar dengan bertitik tolak pada temuan-temuan pada langkah yang pertama. 3) Tahapan selanjutnya ialah membandingkan hasil analisis pemberitaan

Pilgub Jabar 2013 pada HU Pikiran Rakyat dan Inilah Koran.

4) Setelah itu, peneliti menelusuri karakteristik penyajian ideologi Pikiran Rakyat dan Inilah Koran pada pemberitaan Pilgub Jabar 2013.

5) Setelah hasil analisis didapatkan tahapan selanjutnya ialah melakukan penarikan simpulan terhadap hasil yang telah didapatkan untuk kemudian disajikan dalam pembahasan.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kartu data. Kartu data digunakan untuk memudahkan dalam penganalisisan teks pada berita. Instrumen tersebut berfungsi menganalisis struktur makro, superstruktur, dan struktur mikro. Instrumen penelitian akan digambarkan sebagai berikut.

KARTU DATA 1 Analisis Struktur Data 1

Judul :

Harian Umum :

Edisi :


(19)

38

Sany Rohendi Apriadi, 2013

Pemberitaan Pemilihan Gubernur Jawa Barat 2013 Dalam Harian Umum Pikiran Rakyat Dan Inilah Koran

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No Elemen Wacana Uraian

1 Struktur Makro (Tematik)

a. Topik b. Sub Topik c. Fakta

2 Super Struktur (Skematik)

a. Summary 1. Judul 2. Lad b. Story

1. Situasi 2. Komentar 3 Struktur Mikro

a. Semantik 1. Latar 2. Detil 3. Maksud 4. Praanggappan 5. Nominalisasi

b. Sintaksis

1. Bentuk kalimat 2. Koherensi 3. Kata ganti

c. Stilistik: Leksikon d. Retoris

1. Grafis 2. Metafora


(20)

153

Sany Rohendi Apriadi, 2013

Pemberitaan Pemilihan Gubernur Jawa Barat 2013 Dalam Harian Umum Pikiran Rakyat Dan Inilah Koran

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan penelitian pada bab sebelumnya, terdapat tiga kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini. Pertama, terdapat perbedaan struktur berita yang dirangkai dalam pemberitaan Pilgub Jabar pada Pikiran Rakyat dan Inilah Koran. Hasil analisis struktur makro menunjukkan bahwa Pikiran Rakyat lebih banyak menghadirkan topik berita Pilgub Jabar yang berhubungan dengan kasus korupsi, sedangkan Inilah Koran banyak menghadirkan topik berita yang berhubungan dengan calon Gubernur Jawa Barat. Dalam hal ini, calon yang sering dibahas adalah Ahmad Heryawan.

Berdasarkan analisis superstruktur (skematik), Pikiran Rakyat dan Inilah Koran memiliki kecenderungan yang sama dalam merangkai lead. Lead banyak mendeskripsikan secara umum permasalahan yang diangkat dalam pemberitaan. Dalam memunculkan komentar, Pikiran Rakyat cenderung mengutip komentar dari seluruh pihak yang berkaitan dengan suatu kasus. Sementara itu, Inilah Koran cenderung memunculkan komentar-komentar dari salah satu pihak.

Pada tataran struktur mikro, hasil analisis semantik menunjukkan bahwa Pikiran Rakyat selalu memunculkan latar pada pemberitaannya. Dalam memberikan detail, Pikiran Rakyat lebih banyak mendetailkan informasi lembaga atau organisasi. Sementara itu, Inilah Koran lebih banyak mendetailkan informasi calon gubernur. Pada tataran sintaksis, Pikiran Rakyat dan Inilah Koran memiliki persamaan dalam menyajikan bentuk kalimat, yaitu banyak menghadirkan kalimat aktif. Persamaan lainnya adalah Pikiran Rakyat dan Inilah Koran banyak menggunakan kata ganti nama dalam pemberitaannya. Leksikon-leksikon yang dihadirkan pada pemberitaan Pikiran Rakyat sesekali menggunakan leksikon berbahasa Sunda. Sementara itu, Inilah Koran banyak menggunakan leksikon yang mencerminkan penilaian wartawan terhadap suatu kasus tertentu. Dari aspek unsur grafis, Inilah Koran lebih sering memunculkan foto dan gambar dibandingkan Pikiran Rakyat.


(21)

154

Sany Rohendi Apriadi, 2013

Pemberitaan Pemilihan Gubernur Jawa Barat 2013 Dalam Harian Umum Pikiran Rakyat Dan Inilah Koran

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kedua, ideologi yang dipresentasikan Pikiran Rakyat dan Inilah Koran berbeda. Pikiran Rakyat cenderung bersifat netral terhadap calon Gubernur Jawa Barat. Kenteralan tersebut dapat dilihat dari hasil analisis struktur berita pada setiap fase pemilihan Pilgub jabar 2013, yaitu fase prakampanye, kampanye, dan masa tenang. Pikiran Rakyat tidak banyak mengungkap lebih dalam sisi personal calon Gubernur Jabar, tetapi lebih banyak menghubungkan pemberitaan Pilgub Jabar dengan kasus korupsi. Sementara itu, Inilah Koran banyak mengungkap sisi personal calon Gubernur Jawa Barat. Dalam hal ini, hasil analisis struktur menunjukkan bahwa peran Ahmad Heryawan selalu dicitrakan positif dalam pemberitaannya, sedangkan calon gubernur lainnya selalu dikaitkan dengan pemberitaan yang miring. Misalnya, calon gubernur Dede Yusuf dan Rieke Diah Pitaloka yang dikaitkan dengan bentuk-bentuk pelanggaran kampanye. Pemberitaan tersebut menunjukkan keberpihakan Inilah Koran terhadap Ahmad Heryawan. Dengan kata lain, ideologi yang terkandung dalam pemberitaan Inilah Koran berpihak kepada Ahmad Heryawan.

Ketiga, cara penyajian ideologi yang dilakukan oleh Pikiran Rakyat dan Inilah Koran beragam. Penyajian ideologi dikemas melalui cara-cara: (1) penekanan melalui judul dan lead, (2) penekanan melalui topik, (3) penekanan melalui situasi, (4) penekanan melalui komentar, (5) penekanan melalui nominalisasi, dan (6) penekanan melalui unsur grafis.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah dipaparkan, penulis memberikan saran-saran sebagai berikut. Pertama, penelitian ini dapat dikembangkan lebih lanjut dengan menyentuh aspek kognisi sosial dan konteks sosial pemberitaan sehingga menghasilkan suatu penelitian pemberitaan Pilgub Jabar 2013 secara lebih mendalam dan komprehensif.

Kedua, penelitian sejenis dapat dilakukan terhadap pemberitaan lain yang membahas pertarungan politik lebih besar, seperti pemilihan presiden 2014. Selain itu, penganalisisian tersebut juga dapat melibatkan berita-berita di harian umum cakupan nasional sebagai objek penelitiannya.


(22)

155

Sany Rohendi Apriadi, 2013

Pemberitaan Pemilihan Gubernur Jawa Barat 2013 Dalam Harian Umum Pikiran Rakyat Dan Inilah Koran

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Ketiga, Pikiran Rakyat seyogianya tetap mempertahankan kekhasannya dalam memunculkan leksikon-leksikon berbahasa Sunda. Kekhasan Pikiran Rakyat dalam memunculkan leksikon berbahasa Sunda akan menambah daya tarik pembaca serta mengukuhkan jati diri Pikiran Rakyat sebagai media massa kebanggaan Jawa Barat.


(23)

Sany Rohendi Apriadi, 2013

Pemberitaan Pemilihan Gubernur Jawa Barat 2013 Dalam Harian Umum Pikiran Rakyat Dan Inilah Koran

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Anshori, Dadang S. 2009. “Penggunaan Bahasa Politik dalam Pemberitaan Pilgub Jabar 2008 pada HU Pikiran Rakyat”. Bahasa dan Sastra.09, (01), 60-79. Chaer, Abdul. 2007. Linguistik Umum. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Djajasudana, Fatimah. 2006. Wacana Pemahaman Hubungan Antar Unsur. Bandung: Refika Aditama.

Eriyanto. 2006. Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media. Yogyakarta: LKis.

Hamad, Ibnu. 2004. Kontruksi Realitas Politik dalam Media Massa, Sebuah Study Criticcal Study Analysis terhadap Berita-Berita Politik. Jakarta: Granit Keraf, Gorys. 1994. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: Gramedia.

Kridalaksana, Harimurti. 2008. Kamus Linguistik. Jakarta: Gramedia.

Kusumaningrat, Hikmat. 2005. Jurnalistik:Teori dan Praktik. Bandung: Remaja Rosda Karya

Latifah, Titin Nurul. 2010. PEMBERITAAN REKAYASA DUA LEMBAGA HUKUM : Analisis Wacana Kritis Pemberitaan KPK Vs POLRI pada Harian Umum Kompas dan Republika. Skripsi Sarjana Universitas Pendidikan indonesia. Tidak diterbitkan.

Moleong, Lexy J. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.

M.S, Mahsun. 2005. Metode Penelitian Bahasa. Tahapan Strategi, Metode, dan Tekniknya. Jakarta: Rajagrafindo Persada.

Nazir. 2009. Metode Penelitian. Jakarta:Ghalia Indonesia.

Sobur, Alex. 2006. Analisis Teks Media. Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana, Analisis Semiotik, dan Analisis Framing. Bandung: Remaja Rosda Karya. Syamsudin. 1992. Studi Wacana, Teori-Analisis-Pengajaran. Bandung: Mimbar

Pendidikan Bahasa dan Seni FPBS IKIP Bandung.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabetta


(24)

Sany Rohendi Apriadi, 2013

Pemberitaan Pemilihan Gubernur Jawa Barat 2013 Dalam Harian Umum Pikiran Rakyat Dan Inilah Koran

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sumadiria, A.S Haris. 2006. Jurnalistik Indonesia, Menulis Berita dan Feature, Panduan Praktis Jurnalis Profesional. Bandung:Simbiosa Rekatama Media. Utami, Risa. 2010. PEMBERITAAN SKANDAL BANK CENTURY : Analisis Wacana Kritis Model Teun A.Van Dijk Pada Harian Umum Pikiran Rakyat. Skripsi Sarjana Universitas Pendidikan indonesia. Tidak diterbitkan.

Van Dijk, Teun A. (Tanpa Tahun). “18 Critical Discourse Analysis”. [Online]. Tersedia:www.discourse.org (diakses September 2013).

Widjodjo, M & Noorsalim, M. 2003. Bahasa Negara VS Bahasa Gerakan Mahasiswa. Jakarta: Dian Dharma

Zivana, Mahardika. 2011. “Representasi Pihak Pro dan Kontra Pemilihan

Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta dalam Pemberitaan Harian Umum Media Indonesia,” dalam prosiding KIMLI 2010.


(1)

38

No Elemen Wacana Uraian

1 Struktur Makro (Tematik) a. Topik

b. Sub Topik c. Fakta

2 Super Struktur (Skematik) a. Summary

1. Judul 2. Lad b. Story

1. Situasi 2. Komentar 3 Struktur Mikro

a. Semantik 1. Latar 2. Detil 3. Maksud 4. Praanggappan 5. Nominalisasi

b. Sintaksis

1. Bentuk kalimat 2. Koherensi 3. Kata ganti

c. Stilistik: Leksikon d. Retoris

1. Grafis 2. Metafora


(2)

153 Sany Rohendi Apriadi, 2013

Pemberitaan Pemilihan Gubernur Jawa Barat 2013 Dalam Harian Umum Pikiran Rakyat Dan Inilah Koran

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan penelitian pada bab sebelumnya, terdapat tiga kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini. Pertama, terdapat perbedaan struktur berita yang dirangkai dalam pemberitaan Pilgub Jabar pada Pikiran Rakyat dan Inilah Koran. Hasil analisis struktur makro menunjukkan bahwa Pikiran Rakyat lebih banyak menghadirkan topik berita Pilgub Jabar yang berhubungan dengan kasus korupsi, sedangkan Inilah Koran banyak menghadirkan topik berita yang berhubungan dengan calon Gubernur Jawa Barat. Dalam hal ini, calon yang sering dibahas adalah Ahmad Heryawan.

Berdasarkan analisis superstruktur (skematik), Pikiran Rakyat dan Inilah

Koran memiliki kecenderungan yang sama dalam merangkai lead. Lead banyak

mendeskripsikan secara umum permasalahan yang diangkat dalam pemberitaan. Dalam memunculkan komentar, Pikiran Rakyat cenderung mengutip komentar dari seluruh pihak yang berkaitan dengan suatu kasus. Sementara itu, Inilah

Koran cenderung memunculkan komentar-komentar dari salah satu pihak.

Pada tataran struktur mikro, hasil analisis semantik menunjukkan bahwa

Pikiran Rakyat selalu memunculkan latar pada pemberitaannya. Dalam

memberikan detail, Pikiran Rakyat lebih banyak mendetailkan informasi lembaga atau organisasi. Sementara itu, Inilah Koran lebih banyak mendetailkan informasi calon gubernur. Pada tataran sintaksis, Pikiran Rakyat dan Inilah Koran memiliki persamaan dalam menyajikan bentuk kalimat, yaitu banyak menghadirkan kalimat aktif. Persamaan lainnya adalah Pikiran Rakyat dan Inilah Koran banyak menggunakan kata ganti nama dalam pemberitaannya. Leksikon-leksikon yang dihadirkan pada pemberitaan Pikiran Rakyat sesekali menggunakan leksikon berbahasa Sunda. Sementara itu, Inilah Koran banyak menggunakan leksikon yang mencerminkan penilaian wartawan terhadap suatu kasus tertentu. Dari aspek unsur grafis, Inilah Koran lebih sering memunculkan foto dan gambar dibandingkan Pikiran Rakyat.


(3)

154

Kedua, ideologi yang dipresentasikan Pikiran Rakyat dan Inilah Koran berbeda. Pikiran Rakyat cenderung bersifat netral terhadap calon Gubernur Jawa Barat. Kenteralan tersebut dapat dilihat dari hasil analisis struktur berita pada setiap fase pemilihan Pilgub jabar 2013, yaitu fase prakampanye, kampanye, dan masa tenang. Pikiran Rakyat tidak banyak mengungkap lebih dalam sisi personal calon Gubernur Jabar, tetapi lebih banyak menghubungkan pemberitaan Pilgub Jabar dengan kasus korupsi. Sementara itu, Inilah Koran banyak mengungkap sisi personal calon Gubernur Jawa Barat. Dalam hal ini, hasil analisis struktur menunjukkan bahwa peran Ahmad Heryawan selalu dicitrakan positif dalam pemberitaannya, sedangkan calon gubernur lainnya selalu dikaitkan dengan pemberitaan yang miring. Misalnya, calon gubernur Dede Yusuf dan Rieke Diah Pitaloka yang dikaitkan dengan bentuk-bentuk pelanggaran kampanye. Pemberitaan tersebut menunjukkan keberpihakan Inilah Koran terhadap Ahmad Heryawan. Dengan kata lain, ideologi yang terkandung dalam pemberitaan Inilah

Koran berpihak kepada Ahmad Heryawan.

Ketiga, cara penyajian ideologi yang dilakukan oleh Pikiran Rakyat dan

Inilah Koran beragam. Penyajian ideologi dikemas melalui cara-cara: (1)

penekanan melalui judul dan lead, (2) penekanan melalui topik, (3) penekanan melalui situasi, (4) penekanan melalui komentar, (5) penekanan melalui nominalisasi, dan (6) penekanan melalui unsur grafis.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah dipaparkan, penulis memberikan saran-saran sebagai berikut. Pertama, penelitian ini dapat dikembangkan lebih lanjut dengan menyentuh aspek kognisi sosial dan konteks sosial pemberitaan sehingga menghasilkan suatu penelitian pemberitaan Pilgub Jabar 2013 secara lebih mendalam dan komprehensif.

Kedua, penelitian sejenis dapat dilakukan terhadap pemberitaan lain yang membahas pertarungan politik lebih besar, seperti pemilihan presiden 2014. Selain itu, penganalisisian tersebut juga dapat melibatkan berita-berita di harian umum cakupan nasional sebagai objek penelitiannya.


(4)

155

Sany Rohendi Apriadi, 2013

Pemberitaan Pemilihan Gubernur Jawa Barat 2013 Dalam Harian Umum Pikiran Rakyat Dan Inilah Koran

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Ketiga, Pikiran Rakyat seyogianya tetap mempertahankan kekhasannya dalam memunculkan leksikon-leksikon berbahasa Sunda. Kekhasan Pikiran

Rakyat dalam memunculkan leksikon berbahasa Sunda akan menambah daya tarik

pembaca serta mengukuhkan jati diri Pikiran Rakyat sebagai media massa kebanggaan Jawa Barat.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Anshori, Dadang S. 2009. “Penggunaan Bahasa Politik dalam Pemberitaan Pilgub Jabar 2008 pada HU Pikiran Rakyat”. Bahasa dan Sastra.09, (01), 60-79.

Chaer, Abdul. 2007. Linguistik Umum. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Djajasudana, Fatimah. 2006. Wacana Pemahaman Hubungan Antar Unsur. Bandung: Refika Aditama.

Eriyanto. 2006. Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media. Yogyakarta: LKis.

Hamad, Ibnu. 2004. Kontruksi Realitas Politik dalam Media Massa, Sebuah Study

Criticcal Study Analysis terhadap Berita-Berita Politik. Jakarta: Granit

Keraf, Gorys. 1994. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: Gramedia. Kridalaksana, Harimurti. 2008. Kamus Linguistik. Jakarta: Gramedia.

Kusumaningrat, Hikmat. 2005. Jurnalistik:Teori dan Praktik. Bandung: Remaja Rosda Karya

Latifah, Titin Nurul. 2010. PEMBERITAAN REKAYASA DUA LEMBAGA HUKUM : Analisis Wacana Kritis Pemberitaan KPK Vs POLRI pada Harian Umum Kompas dan Republika. Skripsi Sarjana Universitas Pendidikan indonesia. Tidak diterbitkan.

Moleong, Lexy J. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.

M.S, Mahsun. 2005. Metode Penelitian Bahasa. Tahapan Strategi, Metode, dan

Tekniknya. Jakarta: Rajagrafindo Persada.

Nazir. 2009. Metode Penelitian. Jakarta:Ghalia Indonesia.

Sobur, Alex. 2006. Analisis Teks Media. Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana,

Analisis Semiotik, dan Analisis Framing. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Syamsudin. 1992. Studi Wacana, Teori-Analisis-Pengajaran. Bandung: Mimbar Pendidikan Bahasa dan Seni FPBS IKIP Bandung.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabetta


(6)

Sany Rohendi Apriadi, 2013

Pemberitaan Pemilihan Gubernur Jawa Barat 2013 Dalam Harian Umum Pikiran Rakyat Dan Inilah Koran

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sumadiria, A.S Haris. 2006. Jurnalistik Indonesia, Menulis Berita dan Feature,

Panduan Praktis Jurnalis Profesional. Bandung:Simbiosa Rekatama Media.

Utami, Risa. 2010. PEMBERITAAN SKANDAL BANK CENTURY : Analisis Wacana Kritis Model Teun A.Van Dijk Pada Harian Umum Pikiran Rakyat. Skripsi Sarjana Universitas Pendidikan indonesia. Tidak diterbitkan.

Van Dijk, Teun A. (Tanpa Tahun). “18 Critical Discourse Analysis”. [Online]. Tersedia:www.discourse.org (diakses September 2013).

Widjodjo, M & Noorsalim, M. 2003. Bahasa Negara VS Bahasa Gerakan

Mahasiswa. Jakarta: Dian Dharma

Zivana, Mahardika. 2011. “Representasi Pihak Pro dan Kontra Pemilihan

Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta dalam Pemberitaan Harian Umum Media Indonesia,” dalam prosiding KIMLI 2010.