PENGGUNAAN MEDIA KARTU HURUF UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PERMULAAN : Penelitian Tindakan Kelas di Kelas I SDN Sumbersari 01 Kecamatan Pebayuran Kabupaten Bekasi.
PENGGUNAAN MEDIA KARTU HURUF UNTUK
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PERMULAAN
(Penelitian Tindakan Kelas di Kelas I SDN Sumbersari 01 Kecamatan Pebayuran Kabupaten Bekasi)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Pendidikan Indonesia
Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh
Rini Dwi Astuti
NIM. 1007824
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
KAMPUS PURWAKARTA
2013
(2)
PENGGUNAAN MEDIA KARTU HURUF UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PERMULAAN
(Penelitian Tindakan Kelas di Kelas I SDN Sumbersari 01 Kecamatan Pebayuran Kabupaten Bekasi)
Oleh Rini Dwi Astuti
ABSTRAK
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya fakta di lapangan yang menunjukkan bahwa kemampuan menulis permulaan siswa Sekolah Dasar masih kurang. Siswa masih banyak melakukan kesalahan (penulisan huruf dalam kata atau kalimat masih ada kekurangan) dan siswa kurang bisa menyusun dan menulis kata menjadi kalimat. Hal ini terjadi karena guru kurang maksimal dalam menggunakan metode atau media pembelajaran. Dengan menggunakan media kartu huruf, diharapkan proses pembelajaran menulis dapat menarik siswa untuk belajar dan mempermudah siswa dalam menghafal dan meniru huruf atau kata.
Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) proses pembelajaran menulis permulaan di Kelas I SDN Sumbersari 01 Kecamatan Pebayuran Kabupaten Bekasi dengan menggunakan media kartu huruf dan (2) kemampuan menulis permulaan siswa kelas I SDN Sumbersari 01 Kecamatan Pebayuran Kabupaten Bekasi setelah menggunakan media kartu huruf.
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas I SDN Sumbersari 01 Kecamatan Pebayuran Kabupaten Bekasi tahun ajaran 2012/2013, yang berjumlah 30 orang siswa.
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa kemampuan menulis permulaan siswa mengalami peningkatan. Hal ini dibuktikan dengan hasil nilai rata-rata siswa yang mengalami peningkatan pada setiap siklusnya, yaitu ((1) pada siklus I, nilai rata-rata siswa sebesar 69,50, (2) pada siklus II, nilai rata-rata siswa sebesar 74,41, dan (3) pada siklus III, nilai rata-rata siswa adalah 83,06. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa penggunaan media kartu huruf dapat meningkatkan kemampuan menulis permulaan siswa kelas I SDN Sumbersari 01 Kecamatan Pebayuran Kabupaten Bekasi.
Kata Kunci : Media Kartu Huruf, Menulis Permulaan
(3)
DAFTAR ISI
Halaman HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI LEMBAR PERNYATAAN
ABSTRAK ..……….. i
KATA PENGANTAR..………. ii
DAFTAR ISI ………. v
DAFTAR TABEL……….. vii
DAFTAR GAMBAR ………. viii
DAFTAR GRAFIK……… ix
DAFTAR LAMPIRAN……….. x
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah……….. 1
B. Rumusan Masalah ……….. 3
C. Tujuan Penelitian ……… 3
D. Manfaat Penelitian ………. 4
E. Metode Penelitian……… 5
F. Sistematika Penulisan……….. 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pembelajaran Menulis di Sekolah Dasar….……….. 8
1. Hakikat Pembalajaran……… 8
2. Pengertian Menulis……… 11
3. Jenis-jenis Pembelajaran Menulis di SD…………... 12
B. Pembelajaran Menulis Permulaan……….. 13
1. Hakikat Pembelajaran Menulis Permulaan….………. 13
2. Langkah-langkah Pembelajaran Menulis Permulaan………. 16
3. Penilaian Kemampuan Menulis Permulaan……….. 20
C. Pengertian Media Kartu Huruf……..………. 22
1. Pengertian Media Pembalajaran………….…………. 22
2. Macam-macam media Pembelajaran……… 23
3. Media Kartu Huruf……… 24
4. Kelebihan dan Kekurangan Media Kartu Huruf…….. 25
D. Penggunaan Media Kartu Huruf dalam Pembelajaran Menulis Permulaan………..…... 25
E. Penelitian Terdahulu….………. 27
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian……….. 29
(4)
C. Metode Penelitian……… 35
D. Definisi Operasional……… 36
E. Instrumen Penelitian……… 38
F. Teknik Pengumpulan Data….………. 38
G. Teknik Pengolahan Data……….………..……….. 39
H. Indikator Keberhasilan Siklus………... 40
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Awal Penelitian…………..………. 42
1. Lokasi Penelitian……… 42
2. Karakteristik Siswa……… 43
3. Karakteristik Guru………. 43
4. Deskripsi Data Awal Penelitian……… 44
B. Pelaksanaan dan Hasil Penelitian………. 47
1. Siklus I……….. 47
a. Perencanaan Pembelajaran Siklus I………... 47
b. Pelaksanaan Siklus I……….……… 48
c. Observasi pada Siklus I ……….. 53
d. Refleksi Siklus I………..…. 55
2. Siklus II……….…. 57
a. Perencanaan Pembelajaran Siklus II………. 57
b. Pelaksanaan Siklus II……… 58
c. Observasi pada Siklus II ……….. 63
d. Refleksi Siklus II………..… 65
3. Siklus III……….…. 66
a. Perencanaan Pembelajaran Siklus III….……….. 66
b. Pelaksanaan Siklus III……….. 67
c. Observasi pada Siklus III………. 72
d. Refleksi Siklus III………..….. 74
C. Pembahasan Hasil Penelitian……..………. 75
1. Proses Pembelajaran Menulis Permulaan dengan Menggunakan Media Kartu Huruf…..….……….. 75
2. Kemampuan Menulis Permulaan Siswa Setelah Menggunakan Media Kartu Huruf………..………….. 77
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan ……..……… 79
B. Rekomendasi.……… 80
DAFTAR PUSTAKA ……… 81 LAMPIRAN-LAMPIRAN
(5)
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 3.1 Kemampuan Keberhasilan Aktivitas Siswa……… 40 Tabel 3.2 Kemampuan Menulis Permulaan……… 41 Tabel 4.1 Data Personal SDN Sumber Sari 01 Tahun 2012/2013….. 43 Tabel 4.2 Daftar Nilai Tes pada Awal Pembelajaran (Pra Siklus……. 45 Tabel 4.3 Hasil Tes Kemampuan Menulis Permulaan di Kelas I
SDNSumber sari 01 pada Siklus I………. 50 Tabel 4.4 Persentase Keberhasilan Tiap Aspek dalam Penilaian
Menulis Permulaan pada Siklus I……….. 51 Tabel 4.5 Hasil Observasi Aktivitas Siswa dalam Proses
Pembelajaran Menulis Permulaan dengan Media
Kartu Huruf pada Siklus I……….. 53 Tabel 4.6 Hasil Observasi Aktivitas Guru pada Siklus I……… 55 Tabel 4.7 Hasil Tes Kemampuan Menulis Permulaan di Kelas I
SDN Sumber sari 01 pada Siklus II……….. 60 Tabel 4.8 Persentase Keberhasilan Tiap Aspek dalam Penilaian
Menulis Permulaan pada Siklus II………. 61 Tabel 4.9 Hasil Observasi Aktivitas Siswa dalam Proses
Pembelajaran Menulis Permulaan dengan Media
Kartu Huruf pada Siklus II……….. 63 Tabel 4.10 Hasil Observasi Aktivitas Guru pada Siklus II……… 64 Tabel 4.11 Hasil Tes Kemampuan Menulis Permulaan di Kelas I
SDNSumber sari 01 pada Siklus III……… 69 Tabel 4.12 Persentase Keberhasilan Tiap Aspek dalam Penilaian
Menulis Permulaan pada Siklus III………. 70 Tabel 4.13 Hasil Observasi Aktivitas Siswa dalam Proses
Pembelajaran Menulis Permulaan dengan Media
Kartu Huruf pada Siklus III……… 72 Tabel 4.14 Hasil Observasi Aktivitas Guru pada Siklus III……….. 73
(6)
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1.1 Alur Pelaksanaan Tindakan pada Penelitian
Tindakan Kelas ... 6
(7)
DAFTAR GRAFIK
Halaman
Grafik 4.1 Persentase Keberhasilan Siswa Pada Pra Siklus… 46 Grafik 4.2 Persentase Keberhasilan Tiap-tiap Aspek Pembelajaran
Menulis pada Siklus I……… 52 Grafik 4.3 Persentase Keberhasilan Tiap-tiap Aspek Pembelajaran
Menulis pada Siklus II……… 62
Grafik 4.4 Persentase Keberhasilan Tiap-tiap Aspek Pembelajaran
Menulis pada Siklus I……… 71
Grafik 4.5 Peningkatan Aktivitas Siswa pada Siklus I, II dan III…….. 76 Grafik 4.6 Peningkatan Nilai rata-rata Siswa dalam Menulis
Permulaan dengan menggunakan Media Kartu Huruf
(8)
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Keputusan Direktur UPI Kampus Purwakarta Lampiran 2 Surat Permohonan Mengadakan Penelitian
Lampiran 3 Surat Keterangan Kepala SDN Sumber Sari 01 Lampiran 4 Rencana Perbaikan Pembelajaran (RPP) Siklus I Lampiran 5 Soal Tes Siklus I
Lampiran 6 Rencana Perbaikan Pembelajaran (RPP) Siklus II Lampiran 7 Soal Tes Siklus II
Lampiran 8 Rencana Perbaikan Pembelajaran (RPP) Siklus III Lampiran 9 Soal Tes Siklus III
Lampiran 10 Lembar Observasi Kegiatan Guru Lampiran 11 Lembar Observasi Aktivitas Siswa
Lampiran 12 Dokumentasi Kegiatan Belajar Mengajar Lampiran 13 Kartu Bimbingan Skripsi
(9)
(10)
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam kurikulum 2006 ditegaskan bahwa salah satu standar kompetensi yang harus dimiliki siswa kelas II semester 1 dalam pembelajaran Bahasa Indonesia adalah menulis permulaan melalui kegiatan melengkapi cerita dan dikte. Adapun kompetensi dasar yang harus dicapai adalah menulis kalimat sederhana yang didiktekan guru dengan huruf tegak bersambung, dengan materi pelajaran kalimat sederhana.
Menulis merupakan salah satu dari keterampilan berbahasa yang harus dikuasai dengan baik oleh siswa. Menulis merupakan media untuk berkomunikasi seseorang kepada orang lain. Menulis dapat melatih siswa untuk berfikir kritis dan logis, serta dapat mengungkapkan perasaan, ide,dan gagasan.
Tarigan (2008:23) menyatakan bahwa menulis ialah melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang, sehingga orang lain dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut kalau mereka memahami bahasa dan gambaran grafik tersebut.
(11)
2
Dalam pembelajaran menulis kalimat di SD yang selama ini dilakukan oleh guru pada umumnya hanya menggunakan pendekatan hasil. Hal ini berakibat minat dan kemampuan siswa dalam bidang menulis kalimat tidak dapat berkembang secara optimal, bahkan cenderung menghambat bakat, minat dan kemampuan siswa dalam bidang menulis.
Berdasarkan pengalaman dan fakta di lapangan, siswa kelas rendah khususnya kelas I Sumbersari 01 Kecamatan Pebayuran Kabupaten Bekasi masih mengalami kesulitan dalam menulis . Banyak siswa sudah bisa membaca tetapi untuk menulis masih banyak yang kurang lancar dalam menulis. Mereka kesulitan dalam menulis kata dan kalimat sederhana, siswa seringkali salah dalam menuliskan kata dan kalimat ketika didikte oleh guru, terutama kata-kata yang mengandung huruf b, d, f, m, n, w, y dan z. Hal tersebut dikarenakan dalam proses pembelajaran siswa cenderung kurang memperhatikan penjelasan guru, serta dalam memberikan materi guru masih murni menggunakan metode ceramah dan respon siswa. Untuk mengatasi masalah tersebut guru dapat menggunakan metode yang bervariasi yang sesuai dengan materi maupun karakteristik siswa.
Agar siswa tertarik untuk belajar menulis, guru perlu menyediakan bahan yang menarik yang dapat menyajikan tantangan bagi siswa untuk giat secara aktif dan kreatif “mengotak-atik” apa yang dihadapinya. Bahan tersebut haruslah sesuai dengan perkembangan
(12)
3
emosi dan sosial anak. Anak di kelas permulaan (usia 6 - 8 tahun) berada pada fase bermain. Dengan bermain anak akan senang belajar, semakin senang anak semakin banyak yang diperolehnya.
Dalam pembelajaran menulis kalimat ini, guru dapat melakukan simulasi pembelajaran dengan menggunakan kartu huruf. Guru dapat menggunakan strategi bermain dengan memanfaatkan kartu-kartu huruf. Kartu huruf merupakan abjad-abjad yang dituliskan pada potongan-potongan suatu media, baik karton, kertas maupun papan tulis (tripleks) (putri, 2010). Kartu huruf tersebut dapat disusun menjadi suku kata, kata maupun kalimat. Kartu-kartu huruf tersebut digunakan sebagai media dalam permainan menyusun kata menjadi kalimat sederhana atau bisa dengan permainan kartu kata yang lain. Untuk mengkaji lebih jauh mengenai penggunaan media kartu huruf, maka penulis memilih judul
skripsi: “Penggunaan Media Kartu Huruf untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Permulaan (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas I SDN Sumbersari 01 Kecamatan Pebayuran Kabupaten Bekasi)”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:
1. Bagaimana aktivitas guru dan siswa dalam proses pembelajaran menulis permulaan siswa kelas I SDN Sumbersari 01 Kecamatan Pebayuran Kabupaten Bekasi dengan menggunakan media kartu huruf?
(13)
4
2. Bagaimana kemampuan menulis permulaan siswa di Kelas I SDN Sumbersari 01 Kecamatan Pebayuran Kabupaten Bekasi setelah menggunakan media kartu huruf?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai oleh penulis adalah ingin mengetahui: 1. Bagaimana aktivitas guru dan siswa dalam proses pembelajaran
menulis permulaan siswa kelas I SDN Sumbersari 01 Kecamatan Pebayuran Kabupaten Bekasi dengan menggunakan media kartu huruf.
2. Kemampuan menulis permulaan siswa di Kelas I SDN Sumbersari 01 Kecamatan Pebayuran Kabupaten Bekasi setelah menggunakan media kartu huruf.
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara teoretis dan praktis.
1. Manfaat Teoretis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi perkembangan penelitian pendidikan di Indonesia, khususnya pada bidang penelitian tindakan kelas. Penelitian ini juga diharapkan menambah khasanah pengetahuan dan pemahaman bagi pembaca tentang peningkatan keterampilan menulis. Selain itu, bermanfaat untuk
(14)
5
memberikan masukan bagi teori pembelajaran menulis permulaan dan dipakai sebagai bahan penelitian lebih lanjut.
2. Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi guru, yaitu (1) memberikan masukan pada guru tentang keterampilan menulis permulaan, (2) memperkaya khasanah penggunaan media pembelajaran, (3) memperbaiki proses mengajar yang selama ini digunakan. Penelitian ini juga dapat memberi manfaat bagi siswa, yaitu (1) meningkatkan kemampuan menulis permulaan siswa, (2) dapat membantu siswa dalam mengatasi kesulitan menulis permulaan, dan (3) memotivasi siswa untuk belajar.
E. Metode Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas, karena berkaitan dengan proses peningkatan mutu pembelajaran dan adanya upaya untuk mencari jalan keluar mengatasi suatu permasalahan dalam proses pembelajaran yang paling tepat adalah menggunakan penelitian tindakan. Menurut Kemmis
(Supardi dan Suhardjono, 2011:17),” penelitian tindakan adalah suatu
bentuk penelitian refleksi diri yang dilakukan oleh para partisipan dalam situasi-situasi sosial (termasuk pendidikan) untuk memperbaiki praktek
(15)
6
Pendapat tersebut di atas didukung pula oleh Kasbolah (1998/1999:13) yang menyatakan bahwa:
Penelitian tindakan adalah suatu bentuk penelitian reflektif yang dilakukan oleh pelaku dalam masyarakat social dan bertujuan untuk memperbaiki pekerjaannya, memahami pekerjaan ini serta situasi dimana pekerjaan ini dilakukan.
Dalam PTK ini, peneliti menggunakan model siklus menurut Kemmis dan Taggart (Kasbolah, 1998/1999:14) yaitu: (1) Perencanaan (Planning), (2) Aksi/tindakan (Acting), (3) Observasi (Observing), dan (4) Refleksi (Reflecting). Alur pelaksanaan penelitian dengan model siklus dapat dilihat pada gambar di bawah ini:
Gambar 1.1
Alur Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas Model Kemmis & Taggart
Refleksi
Rencana Tindakan
Pelaksanaan Tindakan Observasi
Rencana Tindakan
Refleksi
Observasi Pelaksanaan Tindakan
(16)
7
F. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan skripsi ini diawali dengan bab pendahuluan dan diakhiri dengan bab kesimpulan dan saran. Secara lengkap sistematika penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut:
Bab I merupakan bab pendahuluan, yang berisi (a) latar belakang masalah, (b) rumusan masalah, (c) tujuan penelitian, (d) manfaat
penelitian, (e) klarifikasi konsep, (f) metode penelitian, dan (g) sistematika penulisan.
Bab II merupakan kajian pustaka, yang berisi (a)pembelajaran
menulis di Sekolah Dasar, (b) pembelajaran menulis permulaan, (c) pengertian media kartu huruf, (d) penggunaan media kartu huruf
dalam pembelajaran menulis permulaan, (e) penelitian terdahulu.
Bab III berupa metode penelitian, yang berisi: (a) lokasi dan subjek penelitian, (b) desain penelitian, (c) metode penelitian, (d) definisi operasional, (e) instrumen penelitian, (f) teknik pengumpulan data, dan (g) teknik pengolahan data.
Bab IV merupakan paparan dari hasil penelitian di SDN Sumbersari 01 pembahasan hasil penelitian yang telah dilakukan.
Bab V berisi kesimpulan dari hasil penelitian dan pembahasannya yang disesuaikan dengan rumusan masalah yang telah ditetapkan di bab I, serta berisi rekomendasi.
Rencana Selanjutnya
(17)
(18)
29 Rini Dwi Astuti, 2013
PENGGUNAAN MEDIA KARTU HURUF UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi dan Subjek Penelitian
Penelitian dilakukan di SDN Sumbersari 01 Kecamatan Pebayuran Kabupaten Bekasi. Subjek penelitian adalah siswa kelas I tahun ajaran 2012/2013. Jumlah subjek penelitian adalah 30 orang siswa, yang terdiri dari 21 orang siswa laki-laki dan 9 orang siswa perempuan.
B. Desain Penelitian
Dalam penelitian ini, rancangan atau desain yang digunakan adalah berbentuk siklus yang mengacu pada model siklus berbentuk spiral yang dikembangkan oleh Kemmis dan Taggart. Selanjutnya, Kemmis & Mc. Taggart (Kasbolah, 1998/1999:14) menggambarkan penelitian tindakan kelas sebagai berikut:
Penelitian tindakan juga digambarkan sebagai suatu proses yang dinamis dimana keempat aspek, yaitu perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi harus dipahami bukan sebagai langkah-langkah yang statis, terselesaikan dengan sendirinya, tetapi lebih merupakan momen-momen dalam bentuk spiral yang menyangkut perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Berdasarkan pendapat tersebut di atas, dapat diketahui bahwa desain penelitian tidakan kelas terdiri siklus–siklus yang membentuk spiral dengan empat komponen kegiatan yaitu perencanaan, tindakan,
(19)
30
pengamatan, dan refleksi. Alur pelaksanaan penelitian tindakan kelas yang berbentuk siklus ini dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 3.1 Model Siklus dalam Penelitian Tindakan Kelas
SIKLUS I
SIKLUS selanjutnya
(Diadaptasi dari Supardi dan Suhardjono, 2011:86)
Adapun penjabaran kegiatan penelitian setiap siklus adalah sebagai berikut:
1. Siklus I (Satu)
a. Tahap Perencanaan
Tahap ini dilakukan dengan menyusun rencana pembelajaran, membuat lembar observasi keaktifan siswa, lembar observasi kinerja guru, lembar tes untuk melihat hasil belajar siswa terhadap proses pembelajaran dengan menggunakan media kartu huruf.
Permasalahan Perencanaan Tindakan I
Pelaksanaan Tindakan I
Refleksi I Pengamatan/ Pengumpulan Data I Permasalahan baru hasil refleksi Perencanaan Tindakan II Pelaksanaan Tindakan II
Refleksi II Pengamatan/ Pengumpulan Data II Bila Permasalahan Belum terselesaikan Dilanjutkan ke Siklus berikutnya
(20)
31
b. Tahap Pelaksanaan Tindakan
Penelitian siklus satu dilakukan selama dua kali dalam satu minggu. Pada pertemuan disusun satu rencana pembelajaran dan guru melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan rencana pembelajaran yang disusun sebelumnya.
c. Tahap Pengamatan
Pada tahap pengamatan, peneliti melakukan pengamatan terhadap aktivitas siswa selama berlangsungnya proses pembelajaran melalui lembar pengamatan terhadap aktivitas siswa, dan mengamati kesesuaian guru dalam mengajar dengan skenario pembelajaran yang telah dilakukan melalui lembar kinerja guru. Kegiatan selanjutnya adalah memberi tes siklus satu untuk mengetahui hasil belajar siswa.
d. Tahap Refleksi
Tahapan ini peneliti dan guru mitra melakukan evaluasi terhadap tahapa-tahapan yang telah dilalui. Menganalisis dan merefleksi proses kegiatan belajar mengajar, keaktifan siswa, hasil belajar, dan tanggapan siswa untuk mengetahui perubahan yang terjadi selama tindakan siklus satu dengan menggunakan media kartu huruf dalam pembelajaran menulis permulaan dibandingkan dengan pembelajaran yang konvensional sebelumnya. Hasil analisis tersebut digunakan sebagai dasar dalam pelaksanaan siklus berikutnya, yakni untuk mengetahui hal-hal yang perlu mendapat perbaikan.
(21)
32
2. Siklus II (Dua)
Pada siklus II ini dimaksudkan untuk melakukan perbaikan pada siklus satu. Langkah-langkah yang digunakan dalam siklus dua adalah sebagai berikut:
a. Tahap Perencanaan
Pada siklus dua ini, peneliti membuat rencana pembelajaran dengan perbaikan sesuai hasil refleksi pada siklus I, serta membuat lembar observasi aktifitas guru dan siswa. Kemudian mempersiapkan media kartu huruf dan sumber-sumber belajar yang lain.
b. Tahap Pelaksanaan Tindakan
Pada tahap tindakan yang dilakukan peneliti dalam siklus dua ini tidak jauh berbeda dengan siklus satu. Setelah mengetahui kekurangan yang terdapat dalam siklus satu, peneliti akan mencoba memperbaiki pada siklus dua untuk menghindari kesalahan yang sama dalam siklus satu. Kemudian mengadakan tes di akhir siklus untuk mengetahui peningkatan kemapuan menulis siswa.
c. Tahap Pengamatan
Observasi dilakukan pada saat pembelajaran berlangsung. Setelah dilakukan proses pembelajaran, dilakukan observasi terhadap dampak tindakan terutama perubahan pada aktivitas dan hasil belajar siswa. Hasil pada lembar aktivitas belajar bila menunjuk peningkatan, ini menandakan bahwa pembelajaran dengan menggunakan media kartu huruf dapat meningkatkan aktifitas dan
(22)
33
hasil belajar siswa. Peneliti dibantu oleh guru sejawat mengamati dan mencatat perilaku siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung, yaitu dengan mengamati sikap siswa dalam mengikuti pembelajaran.
d. Tahap Refleksi
Hasil yang didapat dalam tahap observasi dikumpulkan kemudian, peneliti dibantu guru sejawat menganalisis hasil pengamatan berdasarkan atas hasil pembelajaran yang dilakukan dengan menggunakan media kartu huruf dan perilaku belajar siswa selama mengikuti proses kegiatan belajar mengajar. Sejauh mana siswa aktif berinteraksi dan melihat kemampuan intelektual siswa. Hasil analisis data yang dilaksanakan dalam tahap ini akan digunakan sebagai acuan atau pembanding dalam merencanakan siklus berikutnya.
3. Siklus III (Tiga)
Siklus Tiga ini dilakukan sebagai usaha untuk memperbaiki dari siklus dua dalam meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran menulis permulaan. Agar pelaksanaan pembelajaran menulis permulaan dengan menggunakan media kartu huruf lebih maksimal maka pada siklus tiga, peneliti menyusun langkah-langkah sebagai berikut:
(23)
34
Pada siklus tiga peneliti membuat perencanaan pembelajaran. Peneliti juga membuat lembar observasi keaktifan siswa, lembar observasi kinerja guru, menyiapkan sarana/sumber belajar, dan instrumen untuk melihat hasil belajar siswa. Menindaklanjuti hasil analisis dan refleksi pada siklus dua, maka peneliti dan guru mitra pada siklus tiga ini berupaya untuk melakukan improvisasi pada proses pembelajaran selanjutnya.
b. Tahap Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan yang dilakukan peneliti dalam siklus tiga ini tidak jauh berbeda dengan siklus dua. Setelah mengetahui kekurangan yang terdapat dalam siklus dua, peneliti akan mencoba memperbaiki pada siklus tiga untuk menghindari kesalahan yang sama dalam siklus dua. Berdasarkan hasil tindakan pada siklus dua, kalau siswa masih merasa kesulitan dalam menerapkan pembelajaran dengan menggunakan media kartu huruf. Bagian-bagian yang masih sulit dipahami oleh siswa, menjadi perhatian peneliti untuk ditindaklanjuti dalam siklus tiga. Kegiatan selanjutnya adalah memberi tes siklus tiga untuk mengetahui hasil belajar siswa c. Tahap Pengamatan
Peneliti berharap pada siklus tiga ini ada peningkatan keaktifan dan hasil belajar siswa yang lebih baik dalam belajar sejarah dibanding siklus dua. Pada tahap pengamatan, peneliti melakukan pengamatan terhadap aktivitas siswa selama berlangsungnya proses
(24)
35
pembelajaran melalui lembar pengamatan terhadap aktivitas siswa, dan mengamati kesesuaian guru dalam mengajar dengan skenario pembelajaran yang telah dilakukan melalui lembar kinerja guru. d. Refleksi
Pada siklus tiga ini, peneliti bersama guru sejawat menganalisis hasil pengamatan terhadap kinerja siswa. Analisis kinerja siswa ini meliputi sejauh mana siswa aktif dalam proses pembelajaran. Setelah menganalisis, siklus tiga ini selesai dan peneliti kemudian membandingkan hasil siklus tiga dengan siklus dua. Selanjutnya permasalahan peningkatan keaktifan dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran menulis menggunakan media kartu huruf dapat diketahui dan pada siklus tiga ini diharapkan sudah tidak ada kendala terhadap kemampuan siswa dalam menulis permulaan.
C. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas, karena berkaitan dengan proses peningkatan mutu pembelajaran dan adanya upaya untuk mencari jalan keluar mengatasi suatu permasalahan dalam proses pembelajaran yang paling tepat adalah menggunakan penelitian tindakan. Menurut Kemmis (Supardi dan Suhardjono, 2011:17),” penelitian tindakan adalah suatu bentuk penelitian refleksi diri yang dilakukan oleh para partisipan dalam situasi-situasi social (termasuk pendidikan) untuk memperbaiki praktek yang dilakukan sendiri”.
(25)
36
Pendapat tersebut di atas didukung pula oleh Kasbolah (1998/1999:13) yang menyatakan bahwa:
Penelitian tindakan adalah suatu bentuk penelitian reflektif yang dilakukan oleh pelaku dalam masyarakat social dan bertujuan untuk memperbaiki pekerjaannya, memahami pekerjaan ini serta situasi dimana pekerjaan ini dilakukan.
Berdasarkan pendapat di atas, dapat dikatakan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan suatu penelitian yang bertujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan mutu pembelajaran. Penelitian tindakan dapat memecahkan masalah penelitian ini merupakan suatu proses dinamis mulai dari perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi.
Menurut Suyanto (Kasbolah, 1998/1999:32), “tujuan utama penelitian tindakan kelas yaitu untuk meningkatkan dan atau memperbaiki praktik pembelajaran di sekolah”. Oleh karena itu fokus penelitian tindakan kelas ini berupa tindakan alternatif yang dapat digunakan untuk memecahkan persoalan pembelajaran di kelas. Fokus penelitian tindakan kelas ini terletak pada tindakan alternatif yang direncanakan guru, kemudian dicobakan dan selanjutnya dievaluasi apakah tindakan-tindakan alternatif itu dapat digunakan untuk memecahkan masalah pembelajaran yang sedang dihadapi oleh guru ataukah tidak.
Dari beberapa pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan penelitian yang dilakukan dengan tujuan memperbaiki atau meningkatkan proses pembelajaran di kelas.
(26)
37
D. Definisi Operasional
Dalam penelitian ini, ada beberapa istilah yang perlu didefinisikan, agar tidak terjadi salah penafsiran terhadap masalah yang akan diteliti. Adapun istilah-istilah tersebut adalah:
1. Media Kartu Huruf
Menurut Soeparno (Resmini dan Juanda, 2007:206), “media adalah suatu alat yang dipakai sebagai saluran (chanel) untuk menyampaikan pesan atau informasi dari sumber kepada penerima pesan”. Sedangkan yang dimaksud dengan media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat serta perhatian siswa agar proses belajar terjadi (Sadiman dalam Resmini dan Juanda, 2007:206).
Media berguna untuk memperjelas dan memperlancar proses kegiatan pembelajaran. Dalam penelitian ini digunakan media kartu huruf. Media kartu huruf ini merupakan media pandang yang dapat dilihat. Dari sini siswa dapat mengenali kata-kata dan memperbanyak kosakata. Media kartu huruf ini sangat mendukung dalam pembelajaran menulis permulaan. Siswa dapat melakukan permainan menyusun huruf menjadi kata. Dengan media kartu kata ini, kegiatan guru dan siswa dalam proses pembelajaran menulis permulaan akan sangat terbantu.
Jadi yang dimaksud dengan media kartu huruf dalam penelitian ini adalah alat berupa kartu yang berisi tulisan abjad atau huruf.
(27)
38
2. Kemampuan Menulis Permulaan
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI, 1988:553), “Kemampuan adalah kesanggupan, kecakapan, kekuatan Yang dimaksud dengan menulis adalah suatu proses kreatif memindahkan gagasan ke dalam lambang-lambang tulisan (Semi dalam Solchan, dkk., 2008:8.8)”.
Menurut Tarigan (2008:21) yang dimaksud dengan menulis adalah:
Menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang sehingga orang lain dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut kalau mereka memahami bahasa dan gambaran grafik itu.
Kemudian yang dimaksud dengan menulis permulaan adalah pembelajaran menulis yang diberikan di kelas rendah.
Jadi yang dimaksud dengan kemampuan menulis permulaan dalam penelitian ini adalah kesanggupan siswa menulis dengan terang, jelas, teliti dan mudah dibaca.
E. Instrumen Penelitian
Untuk mempermudah pekerjaan peneliti dalam mengumpulkan data, diperlukan alat bantu atau instrumen penelitian yang berupa: 2. Lembar Observasi, digunakan untuk mengamati aktivitas siswa dan tindakan guru dalam proses belajar mengajar menulis permulaan dengan menggunakan media kartu huruf.
(28)
39
3. Tes hasil belajar, untuk mengetahui peningkatan kemampuan menulis siswa setelah dilakukan penelitian dengan menggunakan media kartu huruf, yang dilakukan pada setiap akhir siklus.
4. Catatan lapangan (field notes), yang digunakan untuk mencatat segala peristiwa atau kejadian yang berlangsung selama proses pembelajaran di kelas.
5. Dokumentasi, berupa foto-foto selama kegiatan belajar mengajar berlangsung.
F. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini data dikumpulkan dari hasil observasi dan tes hasil belajar, yang dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Observasi
Semua data diperoleh dengan cara teknik observasi terhadap aktivitas guru dan siswa, dimana peneliti meminta bantuan seorang teman untuk mengamati kegiatan-kegiatan yang dilakukan guru dan siswa yang disesuaikan lembar observasi yang telah disusun sebelumnya.
2. Tes hasil belajar
Tes hasil belajar merupakan data-data yang berupa angka-angka yang diperoleh dari hasil penilaian evaluasi kemampuan menulis permulaan yang dilakukan pada setiap akhir siklus.
(29)
40
Teknik pengolahan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara mengumpulkan data yang erat kaitannya dengan instrumen penelitian yang digunakan. Data yang dikumpulkan dalam penelitian diperoleh dari hasil observasi dan tes hasil belajar. Data yang telah diperoleh kemudian dianalisis dengan cara:
1. Pengelompokkan data
Data yang diperoleh dalam penelitian ini disusun dan dikelompokkan berdasarkan data konsep awal dan konsep akhir, aktivitas siswa dan guru dalam pembelajaran, serta kesulitan atau kendala yang dihadapi peneliti dan siswa.
2. Pemeriksaan keabsahan data
Data yang diperoleh agar terjamin tingkat objektivitasnya, sahih, dan andal dilakukan dengan: 1) teknik triangulasi data (pemeriksaan kesahihan), 2) audit trail yaitu pengecekan kesahihan temuan penelitian dan prosedur penelitian yang telah diperiksa dengan mengkonfirmasikan kepada sumber data, dan 3) member check yaitu mengecek kebenaran data temuan penelitian dengan mengkonfirmasikan kepada responden (sumber informasi).
3. Analisis hasil tes
Mengolah data yang berupa hasil tes (skor nilai), sehingga diperoleh skala persentase dari hasil data tersebut.
(30)
41
Dari hasil analisis data, dapat ditarik kesimpulan yang merupakan jawaban dari permasalahan pada penelitian yang telah dilakukan.
H. Indikator Keberhasilan Siklus
Dalam penelitian ini, indikator keberhasilan siklusnya apabila setiap aspek yang dinilai dan yang diobservasi memenuhi standar kelulusan minimal yaitu 80% dari seluruh jumlah siswa yang telah mencapai standar nilai KKM yaitu 75. Apabila telah mencapai standar jelasnya lihat table di bawah ini:
Tabel 3.1 Indikator Keberhasilan Aktivitas Siswa
No Aspek yang Diobservasi
Indikator Keberhasilan
Siklus
Cara Mengukur
1 Siswa telah siap menerima
materi pelajaran 80% Cara hitung menurut:
2 Siswa mendengarkan
penjelasan guru 80% Jumlah siswa x 80%
3 Siswa menulis sesuai
dengan petunjuk guru 80% 30 x 80% = 24
4 Siswa mengikuti evaluasi
yang di berikan guru 80%
Jadi standar kelulusan
apabila jumlah siswa ≥ 24
telah mencapai KKM (Sumber diadopsi dari : Takari, 2008:72)
Tabel 3.2 Kemampuan Menulis Permulaan
No Aspek yang Dinilai Indikator
(31)
42
Siklus
1 Kelengkapan 80% Cara hitung menurut:
Jumlah siswa x 80% 30 x 80% = 24 Jadi standar kelulusan
apabila jumlah siswa ≥ 24
telah mencapai KKM
2 Keterbacaan 80%
3 Kerapihan 80%
4 Kesesuaian bentuk tulisan 80%
5 Kesesuaian ukuran tulisan 80%
(32)
BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tentang peningkatan kemampuan menulis permulaan dengan menggunakan media kartu huruf yang telah dilaksanakan di kelas I SDN Sumbersari 01 dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Dalam proses pembelajaran menulis permulaan dengan media kartu huruf yang meliputi langkah – langkah sebagai berikut : (a) mempersiapkan media kartu huruf, (b) memilih metode yang tepat, (c) menyusun rencana pembelajaran, (d) siswa menyusun dan menuliskan kata dan kalimat, dan (e) evaluasi. Dalam proses pembelajaran ini , aktivitas guru dan siswa , mengalami peningkatan pada setiap siklusnya, dan hasil akhir pada siklus III semua aktifitas siswa mendapat nilai 5.
2. Kemampuan menulis permulaan siswa setelah menggunakan media kartu huruf mengalami peningkatan pada setiap siklusnya. siswa dapat menulis kata dan menulis kalimat sederhana yang berhubungan dengan huruf b, d, n, m, f, y, w, dan z kemudian untuk penilaian tiap-tiap aspek dalam menulis juga mengalami peningkatan dengan mencapai target 75% adapun nilai akhir dari tiap-tiap aspek kelengkapan 92,50% aspek keterbacaan 87,50%, aspek kerapihan
(33)
80
78,33% ,aspek kesesuaian bentuk tulisan 78,33%, dan aspek kesesuaian ukuran tulisan 73,67%. kemudian secara keseluruhan untuk nilai rata-rata siswa juga mengalami peningkatan, yaitu (1) pada siklus I, nilai rata-rata siswa sebesar 69,95, (2) pada siklus II, nilai rata siswa sebesar 74,41, dan (3) pada siklus III, nilai rata-rata siswa adalah 83,59.
B. Rekomendasi
Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian tersebut, peneliti memberi saran sebagai berikut:
1. Bagi siswa, diharapkan sering melakukan latihan menulis tidak hanya di sekolah tetapi juga di rumah .
2. Bagi orang tua, hendaknya membantu dan mendukung anaknya agar rajin belajar di rumah terutama dalam belajar menulis permulaan.
3. Bagi guru disarankan agar lebih kreatif dalam menggunakan media pembelajaran agar dapat menarik siswa dalam belajar menulis permulaan.
4. Kepada pihak sekolah hendaknya menyediakan berbagai alat, bahan dan media pembelajaran untuk mendukung kegiatan belajar mengajar di sekolah.
(34)
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, Azhar. (2007). Media Pembelajaran. Jakarta: Pt. Raja Grafindo Persada.
Churiyah, dkk. (2009). Pembinaan dan Pengembangan Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Bandung: UPI Press.
Depdiknas. (2006). Kurikulum 2006: Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah. Jakarta: Depdiknas.
Fitriyah, N.F. (2010). Penggunaan Media Kartu Huruf dan Kartu Kata melalui Permainan untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Permulaan Siswa Kelas I SDN Sidimoro 01 Kecamatan Bululawang. Skripsi UNM : FIP Hartati dan Churiyah. ( 2010). Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di
Kelas Rendah. Bandung: UPI Press.
Kasbolah, K. (1998/1999). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Proyek Pendidikan Sekolah Dasar.
Putri D.E. (2010). Meningkatkan Keterampilan Menulis Permulaan dengan Menggunakan Kartu Huruf pada Siswa Kelas I SDN I Saung Baung Muara Bulian. Universitas Jambi : Skripsi. FKIP
Resmini, dkk. (2006). Pembinaan dan Pengembangan Pembelajaran Bahasa dan sastra Indonesia. Bandung: UPI Press.
Resmini dan juanda. (2007). Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Kelas Tinggi. Bandung: UPI Press.
Resmini dan Hartati. (2007). Kapita Selekta. Bandung: UPI Press.
Sanjaya, Wina. (2008). Kurikulum dan Pembelajaran. Teori dan Praktik Pengembangan KTSP. Jakarta: Kencana, Prenada Media Group.
Surya, Muhammad. (2003). Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran. Bandung: Yayasan Bhakti Winaya.
Solchan, T.W. dkk. (2008). Pendidikan Bahasa Indonesia di SD. Jakarta: Penerbit Universitas Terbuka.
(35)
82
Supardi dan Suhardjono. (2011). Strategi Menyusun Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Tarigan, H.G. (2008). Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa (1988). Kamus (KBBI) .Jakarta: Depdikbud Perum Balai Pustaka
Universitas Pendidikan Indonesia. (2012). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung : Departemen Pendidikan Nasional UPI Bandung.
(1)
41
Dari hasil analisis data, dapat ditarik kesimpulan yang merupakan jawaban dari permasalahan pada penelitian yang telah dilakukan.
H. Indikator Keberhasilan Siklus
Dalam penelitian ini, indikator keberhasilan siklusnya apabila setiap aspek yang dinilai dan yang diobservasi memenuhi standar kelulusan minimal yaitu 80% dari seluruh jumlah siswa yang telah mencapai standar nilai KKM yaitu 75. Apabila telah mencapai standar jelasnya lihat table di bawah ini:
Tabel 3.1 Indikator Keberhasilan Aktivitas Siswa
No Aspek yang Diobservasi
Indikator Keberhasilan
Siklus
Cara Mengukur
1 Siswa telah siap menerima
materi pelajaran 80% Cara hitung menurut:
2 Siswa mendengarkan
penjelasan guru 80% Jumlah siswa x 80%
3 Siswa menulis sesuai
dengan petunjuk guru 80% 30 x 80% = 24
4 Siswa mengikuti evaluasi
yang di berikan guru 80%
Jadi standar kelulusan
apabila jumlah siswa ≥ 24
telah mencapai KKM
(2)
42
Siklus
1 Kelengkapan 80% Cara hitung menurut:
Jumlah siswa x 80% 30 x 80% = 24 Jadi standar kelulusan
apabila jumlah siswa ≥ 24
telah mencapai KKM
2 Keterbacaan 80%
3 Kerapihan 80%
4 Kesesuaian bentuk tulisan 80% 5 Kesesuaian ukuran tulisan 80%
(3)
BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tentang peningkatan kemampuan menulis permulaan dengan menggunakan media kartu huruf yang telah dilaksanakan di kelas I SDN Sumbersari 01 dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Dalam proses pembelajaran menulis permulaan dengan media kartu huruf yang meliputi langkah – langkah sebagai berikut : (a) mempersiapkan media kartu huruf, (b) memilih metode yang tepat, (c) menyusun rencana pembelajaran, (d) siswa menyusun dan menuliskan kata dan kalimat, dan (e) evaluasi. Dalam proses pembelajaran ini , aktivitas guru dan siswa , mengalami peningkatan pada setiap siklusnya, dan hasil akhir pada siklus III semua aktifitas siswa mendapat nilai 5.
2. Kemampuan menulis permulaan siswa setelah menggunakan media kartu huruf mengalami peningkatan pada setiap siklusnya. siswa dapat menulis kata dan menulis kalimat sederhana yang berhubungan dengan huruf b, d, n, m, f, y, w, dan z kemudian untuk penilaian tiap-tiap aspek dalam menulis juga mengalami peningkatan
(4)
80
78,33% ,aspek kesesuaian bentuk tulisan 78,33%, dan aspek kesesuaian ukuran tulisan 73,67%. kemudian secara keseluruhan untuk nilai rata-rata siswa juga mengalami peningkatan, yaitu (1) pada siklus I, nilai rata-rata siswa sebesar 69,95, (2) pada siklus II, nilai rata siswa sebesar 74,41, dan (3) pada siklus III, nilai rata-rata siswa adalah 83,59.
B. Rekomendasi
Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian tersebut, peneliti memberi saran sebagai berikut:
1. Bagi siswa, diharapkan sering melakukan latihan menulis tidak hanya di sekolah tetapi juga di rumah .
2. Bagi orang tua, hendaknya membantu dan mendukung anaknya agar rajin belajar di rumah terutama dalam belajar menulis permulaan.
3. Bagi guru disarankan agar lebih kreatif dalam menggunakan media pembelajaran agar dapat menarik siswa dalam belajar menulis permulaan.
4. Kepada pihak sekolah hendaknya menyediakan berbagai alat, bahan dan media pembelajaran untuk mendukung kegiatan belajar mengajar di sekolah.
(5)
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, Azhar. (2007). Media Pembelajaran. Jakarta: Pt. Raja Grafindo Persada.
Churiyah, dkk. (2009). Pembinaan dan Pengembangan Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Bandung: UPI Press.
Depdiknas. (2006). Kurikulum 2006: Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah. Jakarta: Depdiknas.
Fitriyah, N.F. (2010). Penggunaan Media Kartu Huruf dan Kartu Kata melalui Permainan untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Permulaan Siswa Kelas I SDN Sidimoro 01 Kecamatan Bululawang. Skripsi UNM : FIP Hartati dan Churiyah. ( 2010). Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di
Kelas Rendah. Bandung: UPI Press.
Kasbolah, K. (1998/1999). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Proyek Pendidikan Sekolah Dasar.
Putri D.E. (2010). Meningkatkan Keterampilan Menulis Permulaan dengan Menggunakan Kartu Huruf pada Siswa Kelas I SDN I Saung Baung Muara Bulian. Universitas Jambi : Skripsi. FKIP
Resmini, dkk. (2006). Pembinaan dan Pengembangan Pembelajaran Bahasa dan sastra Indonesia. Bandung: UPI Press.
Resmini dan juanda. (2007). Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Kelas Tinggi. Bandung: UPI Press.
Resmini dan Hartati. (2007). Kapita Selekta. Bandung: UPI Press.
Sanjaya, Wina. (2008). Kurikulum dan Pembelajaran. Teori dan Praktik Pengembangan KTSP. Jakarta: Kencana, Prenada Media Group.
Surya, Muhammad. (2003). Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran. Bandung: Yayasan Bhakti Winaya.
(6)
82
Supardi dan Suhardjono. (2011). Strategi Menyusun Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Tarigan, H.G. (2008). Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa (1988). Kamus (KBBI) .Jakarta: Depdikbud Perum Balai Pustaka
Universitas Pendidikan Indonesia. (2012). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung : Departemen Pendidikan Nasional UPI Bandung.