Model Pembelajaran Kalimat Efektif Dengan Teknik Klos Terbimbing Pada Pembelajar Bipa Tingkat Menengah.

(1)

MODEL PEMBELAJARAN KALIMAT EFEKTIF DENGAN TEKNIK KLOS TERBIMBING PADA PEMBELAJAR BIPA TINGKAT

MENENGAH

(Penelitian Subjek Tunggal pada Pembelajar BIPA Asal Korea)

Skripsi

diajukan untuk memenuhi salah satu syarat mendapatkan gelar sarjana pendidikan bahasa Indonesia

oleh

Lida Nur Ratuningsih NIM 09024I5

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2014


(2)

LEMBAR PENGESAHAN Lida Nur Ratuningsih

0902415 SKRIPSI

Model Pembelajaran Kalimat Efektif dengan Teknik Klos Terbimbing pada Pembelajar BIPA Tingkat Menengah

(Penelitian Subjek Tunggal pada Pembelajar BIPA Asal Korea) disetujui dan disahkan oleh:

Pembimbing I,

Dr. Hj. Yeti Mulyati, M.Pd. NIP 196008091986012001

Pembimbing II,

Ida Widia, M.Pd. NIP 197310062008012004

diketahui oleh,

Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia,

Dr. Dadang Anshori, M.Si. NIP 197204031999031002 LEMBAR PERNYATAAN


(3)

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Model Pembelajaran Kalimat Efektif dengan Teknik Klos Terbimbing pada Pembelajar BIPA Tingkat Menengah (Penelitian Subjek Tunggal pada Pembelajar BIPA Asal

Korea)” besrta seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri, dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Bandung, 15 September 2014 Pembuat Pernyataan,


(4)

(5)

iii

Lida Nur Ratuningsih, 2014

Model Pembelajaran Kalimat Efektif Dengan Teknik Klos Terbimbing Pada Pembelajar Bipa Tingkat Menengah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu KATA PENGANTAR

Pertama-tama saya panjatkan puji dan syukur kepada Allah yang Maha Pengasih, Shalawat dan salam semoga selalu tercurah kepada junjungan kita rasulullah Muhammad Saw., keluarganya, sahabatnya, serta umatnya yang taat pada ajarannya.

Skripsi ini, berjudul “Model Pembelajaran Kalimat Efektif dengan Teknik Klos pada Pembelajar BIPA Tingkat Menegah” yang disusun sebagai syarat akhir untuk menyelesaikan studi bahasa dan sastra Indonesia jenjang S1 pada Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FPBS UPI. Skripsi ini dibimbing oleh Dr. Yeti, M.Pd. dan Ida Widia, M.Pd.

Bagaimanapun skripsi ini tak akan lepas dari segala kekurangan. Oleh karena itu, penulis menanti setiap saran yang membangun. Pada akhirnya, penulis hanya dapat berharap semoga skripsi ini dapat memberikan banyak manfaat untuk kemajuan ilmu pengetahuan, khususnya ilmu pendidikan untuk pembelajar BIPA. Amin.

Bandung, 20 Juli 2014


(6)

Lida Nur Ratuningsih, 2014

Model Pembelajaran Kalimat Efektif Dengan Teknik Klos Terbimbing Pada Pembelajar Bipa Tingkat Menengah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Ucapan Terima Kasih

Selama proses pembuatan skripsi ini, begitu banyak pihak yang membantu peneliti yang tidak dapat dilupakan. Oleh karena itu, dalam lembar ini penulis ingin mengucapkan terima kasih dan penghormatan sebesar-besarnya kepada:

1. Dosen Pembimbing I, Dr. Yeti, M.Pd. arahan beliau yang begitu inspiratif memacu saya untuk bersungguh-sungguh dalam menuntaskan skripsi ini. 2. Dosen Pembimbing II, Ida Widia, M.Pd. kesungguhan beliau dalam

membimbing skripsi ini, semakin memotivasi saya untuk memberikan yang terbaik dari apa yang dimiliki.

3. Penulis juga ucapkan terima kasih kepada Dr. Dadang Anshori, M.pd selaku ketua jurusan, Dra. Lilis Siti Sulistyaningsih, M.Pd. selaku sekretaris jurusan, Dr. Isah Cahyani, M.Pd. selaku ketua prodi, serta seluruh dosen yang telah membagi pengetahuannya. Tak lupa terima kasih banyak kepada Mas Joko, Om Aep, Om Wawan, selaku staf tata usaha yang begitu ramah dan bekerja dengan baik.

4. Mama yang melahirkan dan mencintai saya, Bapa yang selalu mendidik saya, dan teteh yang selalu mengerti saya. Kalian adalah alarm terindah yang saya miliki. Motivasi, dukungan dan keikhlasan kalian adalah pengorbanan besar yang terekam indah di karya ini.

5. Sahabat dan teman-teman tercinta, sahabat seperjuangan yang diberi nama FLAST (Alyani, Dea, Nining, Winda, Tania, Vina) you are amazing friends in the world, sahabat terlama (Yuke dan Arme) you are my endless love, sahabat SMA, teman kuliah, teman satu jurusan, serta seluruh teman yang saya kenal. Kalian adalah guru untuk saya.


(7)

Lida Nur Ratuningsih, 2014

Model Pembelajaran Kalimat Efektif Dengan Teknik Klos Terbimbing Pada Pembelajar Bipa Tingkat Menengah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

6. Seluruh pihak yang membantu kelancaran skripsi ini yang tidak dapat saya sebutkan namanya satu persatu, semoga Allah SWT. membalas setiap kebaikan yang telah diberikan.

7. Terakhir, untuk imamku di dunia dan akhirat biarkan aku berada satu saf dibelakangmu untuk menjadi mukminmu yang halal, dan Allah SWT. senantiasa memberkati kita, amin.


(8)

Lida Nur Ratuningsih, 2014

Model Pembelajaran Kalimat Efektif Dengan Teknik Klos Terbimbing Pada Pembelajar Bipa Tingkat Menengah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

ABSTRAK……… i

KATA PENGANTAR………... iii

UCAPAN TERIMA KASIH………. iv DAFTAR ISI……….. vi DAFTAR TABEL……….. ix

DAFTAR GRAFIK………... xi

BAB 1 PENDAHULUAN………... 1

1.1 Latar belakang Masalah……….. 1

1.2 Identifikasi Masalah………... 6

1.3 Batasan Masalah………. 6

1.4 Rumusan Masalah………... 6

1.5 Tujuan Penelitian……… 7

1.6 Manfaat Penelitian……….. 7

1.7 Anggaran Dasar……….. 8

BAB 2 PEMBELAJARAN KALIMAT EFEKTIF, BIPA, TEKNIK KLOS…… 9

2.1 Model Pembelajaran Kalimat Efektif……… 9

2.1.1 Struktur Kalimat Efektif……… 12

2.1.2 Bahan Ajar Kalimat Efektif……….. 15

2.2 Ihwal BIPA………... 17

2.2.1 Silabus Pembelajaran BIPA……….. 17

2.2.2 Pembelajar BIPA………... 20

2.2.3 Karakteristik Pembelajar BIPA………. 20


(9)

Lida Nur Ratuningsih, 2014

Model Pembelajaran Kalimat Efektif Dengan Teknik Klos Terbimbing Pada Pembelajar Bipa Tingkat Menengah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2.3 Ihwal Teknik Klos……… 26

2.3.1 Fungsi Teknik Klos………... 27

2.3.2 Kriteria Penggunaan Teknik Klos………. 28

2.3.3 Kelebihan dan Kelemahan Teknik Klos……… 30

2.3.4 Langkah-langkah Pengajaran Teknik Klos……… 31

2.3.5 Teknik Klos Terbimbing………... 33

2.4 Kerangka Berpikir……… 34

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN………. 34

3.1 Metode Penelitian………. 34

3.2 Prosedur dan Desain Penelitian……… 35

3.3 Defenisi Operasional……… 36

3.4 Sumber Data………. 38

3.4.1 Subjek Penelitian………... 38

3.4.2 Data dan Sumber Penelitian……….. 40

3.5 Instrumen Penelitian………. 40

3.5.1 Instrumen Tes……… 40

3.5.2 Instrumen Nontes……….. 45

3.5.2.1 Pedoman Wawancara……….. 45

3.6 Teknik Pengumpulan Data dan Pengolahan Data……… 45

3.6.1 Teknik Pengumpulan Data……… 45

3.6.2 Teknik Pengolahan Data……… 46

BAB 4 ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN……….. 47

4.1 Deskripsi dan Analisis data Fase Baseline A1………. 47

4.1.1 Analisis Data Subjek -1………... 47

4.1.2 Analisis Data Subjek -2………. 52


(10)

Lida Nur Ratuningsih, 2014

Model Pembelajaran Kalimat Efektif Dengan Teknik Klos Terbimbing Pada Pembelajar Bipa Tingkat Menengah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4.2 Deskripsi dan Analisis Data Hasil Intervensi………... 65

4.2.1 Deskripsi Data Hasil Intervensi………. 65

4.2.2 Analisis Data Hasil Intervensi………... 74

4.2.2.1 Analisis Data Subjek -1……….. 74

4.2.2.2 Analisis Data Subjek -2……….. 86

4.2.2.3 Analisis Data Subjek -3……….. 99

4.3 Deskripsi dan Analisis Data Fase Baseline –A2………. 112

4.3.1 Analisis Data Subjek -1………... 113

4.3.2 Analisis Data Subjek -2………... 118

4.3.3 Analisis Data Subjek -3………... 123

4.4 Perubahan Hasil Penelitian………. 130

4.4.1 Kemampuan Menulis kalimat Efektif Subjek -1………. 130

4.4.2 Kemampuan Menulis kalimat Efektif Subjek -2………. 132

4.4.3 Kemampuan Menulis kalimat Efektif Subjek -3………. 134

4.4.4 Rekapitulasi Hasil……… 135

4.5 Deskripsi dan Analisis Data Kendala yang Dihadapi Pembelajar BIPA……… 140

4.5.1 Analisis Data Hasil Wawancara……….. 142

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN……… 143

5.1 Simpulan……… 143

5.2 Saran……….. 145


(11)

Lida Nur Ratuningsih, 2014

Model Pembelajaran Kalimat Efektif Dengan Teknik Klos Terbimbing Pada Pembelajar Bipa Tingkat Menengah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Common Reference Levels: Independent User………. 16

Table 2.2 Common Reference Levels: global scale……… 17

Tabel 2.3 Kriteria Penggunaan Teknik Klos………. 29

Tabel 3.1 Desain penelitian A-B-A……….. 36

Tabel 3.2 Subjek Penelitian………. 38

Tabel 3.3 Format Penilaian Data Hasil Baseline-A1 dan Baseline-A2…………. 41

Tabel 3.4 Format Penilaian Kalimat Efektif Tahap Intervensi Sesi 1-7………. 43

Tabel 4.1 Kosakata Bahasa Indonesia Baseline -A1 Sesi Pertama Subjek -1…. 47 Tabel 4.2 Kosakata Bahasa Indonesia Baseline -A1 Sesi Pertama Subjek -2…. 53 Tabel 4.3 Kosakata Bahasa Indonesia Baseline -A1 Sesi Pertama Subjek -3…. 59 Tabel 4.4 Skor Kemampuan Intervensi Pertama Subjek -1………... 74

Tabel 4.5 Skor Kemampuan Intervensi Kedua Subjek -1………... 76

Tabel 4.6 Skor Kemampuan Intervensi Ketiga Subjek -1……… 77

Tabel 4.7 Skor Kemampuan Intervensi Keempat Subjek -1……… 79

Tabel 4.8 Skor Kemampuan Intervensi Kelima Subjek -1………... 81

Tabel 4.9 Skor Kemampuan Intervensi Keenam Subjek -1………. 83

Tabel 4.10 Skor Kemampuan Intervensi Ketujuh Subjek -1………... 85

Tabel 4.11 Skor Kemampuan Intervensi Pertama Subjek -2………... 87

Tabel 4.12 Skor Kemampuan Intervensi Kedua Subjek -2………... 89

Tabel 4.13 Skor Kemampuan Intervensi Ketiga Subjek -2……….. 90

Tabel 4.14 Skor Kemampuan Intervensi Keempat Subjek -2……….. 92

Tabel 4.15 Skor Kemampuan Intervensi Kelima Subjek -2………. 94

Tabel 4.16 Skor Kemampuan Intervensi Keenam Subjek -2………... 96

Tabel 4.17 Skor Kemampuan Intervensi Ketujuh Subjek -2………... 98

Tabel 4.18 Skor Kemampuan Intervensi Pertama Subjek -3………. 100


(12)

Lida Nur Ratuningsih, 2014

Model Pembelajaran Kalimat Efektif Dengan Teknik Klos Terbimbing Pada Pembelajar Bipa Tingkat Menengah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 4.20 Skor Kemampuan Intervensi Ketiga Subjek -3……… 103

Tabel 4.21 Skor Kemampuan Intervensi Keempat Subjek -3……… 105

Tabel 4.22 Skor Kemampuan Intervensi Kelima Subjek -3………... 107

Tabel 4.23 Skor Kemampuan Intervensi Keenam Subjek -3………. 109

Tabel 4.24 Skor Kemampuan Intervensi Ketujuh Subjek -3………. 111

Tabel 4.25 Kosakata Bahasa Indonesia Baseline -A2 Sesi Pertama Subjek -1. 113 Tabel 4.26 Kosakata Bahasa Indonesia Baseline -A2 Sesi Pertama Subjek -2. 119 Tabel 4.27 Kosakata Bahasa Indonesia Baseline -A2 Sesi Pertama Subjek -3. 124 Tabel 4.28 Transkripsi Wawancara Kihyunji………. 140

Tabel 4.29 Transkripsi Wawancara Tak Eun Gyeong………... 141


(13)

Lida Nur Ratuningsih, 2014

Model Pembelajaran Kalimat Efektif Dengan Teknik Klos Terbimbing Pada Pembelajar Bipa Tingkat Menengah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GRAFIK

Grafik 4.1 Grafik Kemampuan Menulis Kalimat Efektif Subjek -1…………. 130 Grafik 4.2 Grafik Kemampuan Menulis Kalimat Efektif Subjek -2…………. 132 Grafik 4.3 Grafik Kemampuan Menulis Kalimat Efektif Subjek -3…………. 134 Grafik 4.4 Grafik Rekapitulasi hasil Baseline -A1 subjek -1, subjek -2 dan

subjek-3………... 136

Grafik 4.5 Grafik Rekapitulasi hasil Intervensi subjek -1, subjek -2 dan

subjek -3………... 137

Grafik 4.6 Grafik Rekapitulasi hasil Baseline A2 subjek -1, subjek -2 dan

subjek -3………... 138


(14)

Lida Nur Ratuningsih, 2014

Model Pembelajaran Kalimat Efektif Dengan Teknik Klos Terbimbing Pada Pembelajar Bipa Tingkat Menengah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

MODEL PEMBELAJARAN KALIMAT EFEKTIF DENGAN TEKNIK KLOS TERBIMBING PADA PEMBELAJAR BIPA TINGKAT MENENGAH

ABSTRAK Lida Nur Ratuningsih

0902415

Abstrak: Salah satu persoalan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia untuk penutur asing terletak pada kemampuan menulis kalimat efektif. Berdasarka latar belakang tersebut penelitian ini dilakukan terhadap pembelajar BIPA tingkat menengah. Penelitian ini menggunakan metode subjek tunggal. Metode ini digunakan karena terbatasnya jumlah subjek penelitian, yakni 3 orang.. Instrumen yang digunakan adalah tes dan wawancara. Subjek penelitian ini adalah siswa asing dengan kemampuan berbahasa Indonesia tingkat menengah yang berjumlah tiga orang. Berdasarkan hal tersebut, pembelajaran kalimat efektif dengan teknik klos terbimbing terbukti dapat meningkatkan kemampuan menulis kalimat efektif pembelajar BIPA tingkat menengah. Kendala dan kesulitan menulis kalimat efektif pada pembelajar BIPA terdapat pada aspek keefektifan, aspek pemilihan diksi, dan aspek ejaan.

Kata Kunci: Pembelajar BIPA, Metode penelitian subjek tunggal, Kalimat efektif, Teknik klos terbimbing

Abstract: one of the problems in learning Indonesian for foreign speakers lies in the ability to write effective sentences. Based on the background of the research conducted on middle-level learners BIPA. This research used a single subject. This method is used because of the limited number of research subject, is three people.instrument used was a test and interview. This research subject of foreign student with intermediate-level proficiency in Indonesian, amounting to three people.


(15)

ii

Based on that, learning an effective sentence with cloze guided procedur proven to improve the ability to write effective sentences BIPA learners with intermediate level.

Keywords: BIPA learners, Single subject research methods, Effective sentence, Cloze guided procedur


(16)

1

Lida Nur Ratuningsih, 2014

Model Pembelajaran Kalimat Efektif Dengan Teknik Klos Terbimbing Pada Pembelajar Bipa Tingkat Menengah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB 1

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Ada dua faktor utama yang menyebabkan terjadinya kesulitan-kesulitan pada pembelajar BIPA. Faktor pertama adalah ciri khas bahasa sasaran. Walaupun bahasa-bahasa di dunia ini mempunyai ciri universal, yang akan memermudah seseorang dalam belajar bahasa lain, tetapi juga terdapat ciri khas (khusus) pada setiap bahasa yang akan menyulitkan pembelajar bahasa dalam belajar bahasa lain. Ciri khas pada B1 yang dikuasai oleh pembelajar bahasa akan memengaruhi dan menyebabkan kesulitan bagi seorang pembelajar bahasa ketika ia belajar bahasa asing (B2) dengan ciri khas yang berbeda dari bahasa ibu (B1)-nya. Hal yang akan muncul adalah adanya transfer negatif dari B1 ke B2 pembelajar bahasa. Sebagai contoh, bahasa Indonesia memiliki ciri khas pada unsur kosakatanya. Faktor kedua adalah individu pembelajar bahasa. Perbedaan individual pembelajar bahasa mempunyai pengaruh terhadap keberhasilan belajar B2 pembelajar bahasa. Perbedaan yang dimaksud adalah faktor (1) keyakinan individu dalam belajar bahasa, (2) keadaan afektif individu pembelajar bahasa dalam belajar bahasa, dan (3) faktor-faktor umum pembelajar bahasa, antara lain usia, bakat bahasa, gaya belajar, kepribadian pembelajar bahasa, dan motivasi (Ellis,1995: 472).

Kesulitan seseorang dalam belajar B2, baik itu disebabkan oleh faktor ciri khas bahasa pada B2 sebagai bahasa sasaran maupun oleh faktor individu pembelajar bahasa, menyebabkan terjadinya kesalahan-kesalahan dalam B2 yang dilakukan oleh pembelajar bahasa.Taylor (1986, dalam Ellis, 1995: 58) membedakan kesalahan itu menjadi dua macam, yaitu error dan mistake. Error adalah kesalahan yang terjadi karena penyimpangan berbahasa yang diakibatkan oleh kurangnya kompetensi bahasa pembelajar bahasa. Penyimpangan-penyimpangan itu bersifat konsisten dan sistematis. Berdasarkan sifat kesalahan itulah, dapat diketahui tingkat kemampuan


(17)

2

Lida Nur Ratuningsih, 2014

Model Pembelajaran Kalimat Efektif Dengan Teknik Klos Terbimbing Pada Pembelajar Bipa Tingkat Menengah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B2 seorang pembelajar bahasa. Mistake adalah kesalahan yang terjadi karena penyimpangan yang disebabkan oleh faktor produksi, bukan faktor kompetensi.

Pembelajar asing dalam belajar bahasa Indonesia sebagai bahasa asing sering mengalami berbagai kesulitan. Kesulitan-kesulitan yang dialami oleh pembelajar asing tersebut banyak terjadi pada tataran pemahaman. Kesulitan pada tataran pemahaman, misalnya kesulitan dalam memahami bunyi-bunyi dan urutan kata dalam kalimat bahasa Indonesia. Kesulitan-kesulitan yang dihadapi oleh pembelajar asing tersebut menyebabkan terjadinya bentuk-bentuk yang salah dalam bahasa Indonesia mereka. Bentuk-bentuk kesalahan bahasa Indonesia oleh pembelajar asing mencerminkan tahapan perkembangan proses pemerolehan bahasa Indonesia mereka. Bentuk-bentuk kesalahan juga menggambarkan urutan proses perkembangan pemerolehan bahasa Indonesia mereka. Artinya, bentuk-bentuk kesalahan bahasa Indonesia pembelajar asing mencerminkan level penguasaan bahasa Indonesia mereka. Pembelajar pada tingkat pemula akan melakukan kesalahan bahasa Indonesia yang berbeda dengan bentuk-bentuk kesalahan yang dilakukan oleh pembelajar pada tingkat menengah dan tingkat lanjut.

Bentuk-bentuk kesalahan bahasa Indonesia yang dilakukan oleh pembelajar asing dalam belajar bahasa Indonesia merupakan peristiwa alamiah. Tidak ada satu pembelajar asing pun yang tidak melalui proses dan peristiwa tersebut. Ungkapan bahwa kita perlu belajar dari kesalahan dan semakin banyak melakukan kesalahan semakin banyak kita belajar cocok untuk menggambarkan proses perkembangan pemerolehan bahasa Indonesia pada pembelajar asing dalam belajar bahasa Indonesia. Bentuk-bentuk kesalahan bahasa Indonesia yang dilakukan oleh pembelajar asing dalam belajar bahasa Indonesia sangat penting untuk dicermati, dicatat, dan dianalisis. Kesalahan-kesalahan berbahasa yang terjadi pada pembelajar asing dapat dipahami karena pada tataran ini pembelajar akan dihadapkan pada struktur kalimat yang baru, artinya mereka harus menyesuaikan dengan struktur kalimat bahasa Indonesia. Semakin banyak perbedaan struktur kalimat bahasa


(18)

3

Lida Nur Ratuningsih, 2014

Model Pembelajaran Kalimat Efektif Dengan Teknik Klos Terbimbing Pada Pembelajar Bipa Tingkat Menengah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pembelajar dengan bahasa yang akan dipelajari, maka akan semakin banyak kesulitan yang akan dihadapi pembelajar tersebut. Misalnya kaidah struktur kalimat bahasa Indonesia ialah struktur kalimat berpola DM (diterangkan, menerangkan), sedangkan dalam bahasa asing seperti bahasa Inggris lazimnya berpola MD (menerangkan, diterangkan). Terkait dengan persoalan tersebut maka hasil catatan dan analisis kesalahan dalam kalimat bahasa Indonesia oleh pembelajar asing harus ditindaklanjuti dalam proses pembelajaran bahasa Indonesia mereka. Dalam proses pembelajaran yang baik harus dimunculkan ketika menyiapkan bahan-bahan ajar. Dalam hal ini perlu diperhatikan bagaimana pengajar menentukan dan membuat model-model pembelajaran. Dalam konteks ini model pembelajaran mendapat tempat yang signifikan dalam keberhasilan pembelajaran. Perlu diperhatikan bahwa tujuan pembuatan model pembelajaran diarahkan untuk: pertama memberikan wahana bagi pembelajar untuk mempraktikan kaidah-kaidah bahasa yang didapatnya di kelas. Dengan cara ini, pembelajar akan menyadari sejauh mana pencapaian pembelajarannya, kedua memberikan kesempatan bagi pembelajar untuk berani berkomunikasi dalam suasana yang alami, ketiga memberikan kesempatan bagi pembelajar untuk meningkatkan kelancaran berbahasanya, keempat memberikan kesempatan bagi pembelajar untuk mendapat informasi yang faktual sesuai dengan kebutuhan belajar.

Terkait dengan maksud dan tujuan pembelajaran BIPA serta kemampuan yang diharapkan dimiliki oleh setiap pembelajar bahasa, pembelajaran BIPA masih banyak terkendala, di antaranya belum adanya kurikulum standar dan belum variatifnya model pembelajaran.

Secara faktual, berbicara mengenai kurikulum pembelajaran BIPA, sampai dengan saat ini belum ada kurikulum BIPA yang dijadikan kurikulum standar. Selain kurikulum, hingga saat ini pula model pembelajaran untuk BIPA masih belum banyak yang ditawarkan kepada penggunanya itu sendiri. Model pembelajaran hanya digunakan oleh kalangan tertentu saja yang menyelenggarakan BIPA.


(19)

4

Lida Nur Ratuningsih, 2014

Model Pembelajaran Kalimat Efektif Dengan Teknik Klos Terbimbing Pada Pembelajar Bipa Tingkat Menengah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan temuan survei beberapa praktisi pengajar BIPA, baik di dalam maupun di luar negeri menemukan berbagai permasalahan yang dimiliki oleh pengajar asing dalam pembelajaran bahasa Indonesia, seperti pada penutur Jepang mengalami kesulitan dengan imbuhan, khususnya kata yang menggunakan awalan, sisipan, dan akhiran seperti ; ber-, meng-, men-, me-kan, mem-, per-kan, mem-per-i, dan lain sebagainya. Selain itu, pembelajar pemula mengalami kesulitan dalam mencari kosakata sulit dalam kamus.

Selain pada tingkat dasar, begitu pula pada hasil penelitian yang dilakukan oleh Setya Try Nugraha (2000:7) berkenaan dengan kesalahan-kesalahan berbahasa Indonesia para pembelajar BIPA di tingkat menengah di Indonesian Language and Culture Intensive Course (ILCIC), penelitian dalam kurun waktu 1999-2000 didapatkan hasil diantaranya adalah ketidakefektifan kalimat sebanyak 422 kesalahan, kesalahan pemilihan kata sebanyak 228, kesalahan penggunaan afiks sebanyak 203 kesalahan, tidak lengkapnya fungsi-fungsi kalimat sebanyak 113, kesalahan pemakaian preposisi sebanyak 52, pembalikan urutan kata sebanyak 74 kesalahan, penggunaan konstruksi pasif sebanyak 37, kesalahan pemakaian konjungsi sebanyak 25, ketidaktepatan pemakaian kata yang ada 17 kesalahan, dan kesalahan dalam pembentukan jamak sebanyak 9 kesalahan. Jadi, kesalahan mencolok terjadi pada pembuatan kalimat yang efektif disusul kesalahan pemilihan kata, pemakaian afiks, dan tidak lengkapnya fungsi-fungsi dalam kalimat.

Penelitian yang relevan dilakukan oleh Novianti (2010) “Kesalahan-Kesalahan Berbahasa Indonesia pada Karangan Pembelajar BIPA di Balai Bahasa UPI”. Penelitian tersebut dilatarbelakangi kebutuhan bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi semakin meningkat. Dalam mempelajari bahasa Indonesia, pembelajar asing mengalami kesalahan berbahasa dikarenakan adanya perbedaan sistem bahasa ibu pembelajar dengan bahasa Indonesia. Hasil penelitian tersebut, yaitu kesalahan fonologis ditemukan sebanyak 95 buah, kesalahan morfologis sebanyak 37 buah, dan kesalahan sintaksis sebanyak 48 buah.


(20)

5

Lida Nur Ratuningsih, 2014

Model Pembelajaran Kalimat Efektif Dengan Teknik Klos Terbimbing Pada Pembelajar Bipa Tingkat Menengah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Penelitian lainnya yang dilakukan oleh Endah Fajarwati (2012) “Pemanfaatan Media Kartu Kata dalam Upaya Mengurangi Kesalahan Sintaksis pada Pembelajar BIPA Tingkat Dasar”. Penelitian tersebut dilatarbelakangi banyaknya persoalan sintaksis yang cenderung sulit dipahami oleh pembelajar asing. Hasil penelitian tersebut menunjukan bahwa kemampuan siswa yang telah diberikan perlakuan dengan media kartu kata secara keseluruhan dikategorikan cukup baik. hal ini berdasarkan hasil perhitungan tingkat kefasihan prates dan pascates yang mengalami peningkatan.

Kendala-kendala yang muncul dalam pembelajaran BIPA, baik kendala yang muncul dari pengajar, pembelajar maupun objek yang diajarkan, menjadi sebuah permasalahan yang memerlukan obat penawar yang setidaknya dapat menjadi alternatif penyembuhan. Oleh karena itu, penggunaan pendekatan pembelajaran yang tepat sangat diperlukan dalam proses pembelajaran bahasa Indonesia sebagai bahasa asing. Dengan demikian, peneliti meyakini bahwa, penggunaan strategi yang tepat akan sangat membantu pembelajaran BIPA meraih keberhasilan dalam proses pembelajarannya, salah satunya adalah model pembelajaran kalimat efektif dengan teknik klos terbimbing.

Berdasarkan uraian di atas, dengan alasan bahwa: pertama belum banyaknya model pembelajaran kalimat efektif yang sesuai untuk pembelajar BIPA, kedua masih ada pengajar yang kesulitan dalam memberikan pembelajaran kalimat efektif untuk pembelajar BIPA, ketiga model pembelajaran kalimat efektif dengan teknik klos terbimbing diharapkan dapat meningkatkan kemampuan menulis kalimat efektif untuk pembelajar BIPA tingkat menengah, peneliti bermaksud akan meneliti “Model Pembelajaran Kalimat Efektif dengan Teknik Klos Terbimbing pada Pembelajar BIPA Tingkat Menengah”.


(21)

6

Lida Nur Ratuningsih, 2014

Model Pembelajaran Kalimat Efektif Dengan Teknik Klos Terbimbing Pada Pembelajar Bipa Tingkat Menengah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1.2 Identifikasi Masalah

Masalah-masalah yang dapat diidentifikasi dari latar belakang penelitian tersebut adalah sebagai berikut.

1) Masih minimnya bahan pembelajaran kalimat efektif untuk pembelajar BIPA tingkat menengah,

2) Pembelajar BIPA tingkat menengah masih kesulitan menguasai kalimat efektif bahasa Indonesia,

3) Tidak banyaknya pengajar yang memanfaatkan model pembelajaran dengan menggunakan teknik klos terbimbing untuk meningkatkan kemampuan menulis kalimat efektif bagi pembelajar BIPA tingkat menengah.

1.3 Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi permasalahan yang telah diuraikan di atas, peneliti membatasi penelitian pada:

1) teknik pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik klos terbimbing;

2) meningkatkan kemampuan menulis kalimat efektif pada pembelajar BIPA tingkat menengah;

3) penelitian ini menggunakan 3 subjek penelitian yang berasal dari Korea. 1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah yang telah diuraikan di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1) Bagaimana kemampuan menulis kalimat efektif subjek penelitian sebelum diberikannya intervensi dalam tahap baseline-A1?


(22)

7

Lida Nur Ratuningsih, 2014

Model Pembelajaran Kalimat Efektif Dengan Teknik Klos Terbimbing Pada Pembelajar Bipa Tingkat Menengah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2) Bagamana kemampuan menulis kalimat efektif subjek penelitian ketika diberi intervensi dengan menggunakan teknik klos terbimbing?

3) Bagaimana kemampuan menulis kalimat efektif subjek penelitian setelah diberi intervensi dalam tahap baseline-A2?

4) Bagaimana perbandingan kemampuan menulis kalimat efektif subjek penelitian antara tahap baseline-A1,intervensi dan baseline-A2?

5) Bagaimana kendala-kendala yang dialami pembelajar BIPA? 1.5 Tujuan Penelitian

Berkenaan dengan rumusan masalah di atas, penelitian ini bertujuan, mendeskripsikan:

1) kemampuan menulis kalimat efektif subjek penelitian sebelum diberikannya intervensi dalam tahap baseline-A1;

2) kemampuan menulis kalimat efektif subjek penelitian ketika diberi intervensi dengan menggunakan teknik klos terbimbing;

3) kemampuan menulis kalimat efektif subjek penelitian setelah diberi intervensi dalam tahap baseline-A2;

4) perbandingan kemampuan menulis kalimat efektif subjek penelitian antara tahap baseline-A1,intervensi dan baseline-A2;

5) kendala-kendala yang dialami pembelajar BIPA. 1.6 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut. 1) Bagi pengajar BIPA

a) model pembelajaran dengan menggunakan teknik klos terbimbing merupakan alternatif model pembelajaran kalimat efektif;


(23)

8

Lida Nur Ratuningsih, 2014

Model Pembelajaran Kalimat Efektif Dengan Teknik Klos Terbimbing Pada Pembelajar Bipa Tingkat Menengah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b) dapat menembah referensi bagi pengajar BIPA dalam pembelajar tata kalimat.

2) Bagi pembelajar BIPA

a) penerapan model pembelajaran kalimat efektif dengan teknik klos terbimbing dapat mengembangkan potensi, kemampuan membaca teks; b) siswa memperoleh pengalaman belajar yang baru, sehingga diharapkan

adanya peningkatan dalam kemampuan menyusun kalimat efektif. 3) Bagi para peneliti

a) penelitian ini dapat memberikan pengetahuan dan pengalaman yang berarti bagi peneliti sebagai calon pendidik;

b) penerapan model pembelajaran kalimat efektif dengan teknik klos terbimbing dapat dilakukan pada populasi yang lebih banyak dan lebih luas.


(24)

34

Lida Nur Ratuningsih, 2014

Model Pembelajaran Kalimat Efektif Dengan Teknik Klos Terbimbing Pada Pembelajar Bipa Tingkat Menengah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB 3

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Sugiono (2011:72), mengungkapkan bahwa metode penelitian eksperimen merupakan metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan. Metode eksperimen dalam penelitian ini, bertujuan untuk memperoleh data yang diperlukan dengan melihat hasil atau akibat dari suatu perlakuan dalam penggunaan teknik klos untuk meningkatkan kemampuan menulis kalimat efektif pada pembelajar BIPA tingkat menengah.

Metode eksperimen yang dipilih dalam penelitian ini adalah subjek tunggal. Penelitian subjek tunggal merupakan sebuah penelitian yang dilakukan untuk mengarahkan suatu individu dalam perubahan perilaku setelah diberikannya perlakuan melalui seleksi yang akurat dan pemanfaatan pola desain kelompok yang sama.

Metode eksperimen subjek tunggal dipilih karena responden yang diteliti mempunyai jumlah yang terbatas, yakni sekitar 3-5 orang. Jumlah responden yang terbatas seperti itu, tidak mungkin dilakukan pembagian kelompok. Metode penelitian seperti ini sejalan dengan penelitian yang akan dilakukan yakni untuk melihat perbedaan yang terjadi dri setiap subjek yang diteliti. Setiap perubahan diharapkan hadir setelah subjek diberi perlakuan atau treatment pada tahap intervensi.

Setiap subjek dalam eksperimen subjek tunggal akan dideskripsikan dalam bentuk sederhana tapi terperinci. Hal ttersebut dilakukan untuk melihat perbedaan setiap individu. Sejalan dengan apa yang dikatakan oleh Herlina dalam Fajarwati Endah (2012:43) bahwa eksperimen subjek tunggal merupakan suatu desain eksperimen sederhana yang dapat menggambarkan dan mendeskripsikan


(25)

35

35 Lida Nur Ratuningsih, 2014

Model Pembelajaran Kalimat Efektif Dengan Teknik Klos Terbimbing Pada Pembelajar Bipa Tingkat Menengah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

perbedaan yang terjadi pada individu disertai dengan data kualitatif yang disajikan secara sederhana dan terperinci.

Penggunaan eksperimen subjek tunggal ini bertujuan untuk menguji teknik klos terbimbing dalam keterampilan menulis kalimat efektif bahasa Indonesia terhadap pembelajar BIPA tingkat menengah. Eksperimen subjek tunggal dipilih dalam penelitian ini karena sesuai dengan hakikat penelitian yakni untuk melihat perubahan perilaku dan perbedaan dari subjek yang diteliti. Perubahan perilaku yang dimaksud dalam penelitian ini adalah peningkatan keterampilan menulis kalimat efektif bahasa Indonesia pada pembelajar BIPA tingkat menengah.

3.2 Prosedur dan Desain Penelitian

Dalam penelitian modifikasi perilaku, penggunaan individu lebih utama dari pada rata-rata kelompok. Pada desain subjek tunggal pengukuran variabel terikat atau perilaku sasaran (target behavior) dilakukan berulang-ulang dengan periode waktu tertentu misalnya perminggu, perhari, atau perjam. Pola desain eksperimen subjek tunggal yang dipakai dalam penelitian ini adalah desai A-B-A di mana:

1) A-1 adalah kemampuan menulis kalimat efektif bahasa Indonesia salam baseline-A1. Baseline adalah suatu keadaan dimana kemampuan subjek dalam pembelajaran kalimat efektif sebelum diberi perlakuan atau intervensi. Pengukuran pada fase ini dilakukan sebanyak lima sesi, dengan durasi yang disesuaikan dengan kebutuhan.

2) B adalah kondisi intervensi ketika diberi perlakuan teknik klos terbimbing. Kondisi intervensi adalah kondisi ketika suatu intervensi telah diberikan dan perilaku sasaran diukur pada kondisi tertentu. Intervensi yang digunakan pada pembelajar adalah dengan menggunakan teknik klos terbimbing dalam model pembelajaran kalimat efektif. Intervensi dilakukan sebanyak tujuh kali. Waktu yang digunakan dalam intervensi ini disesuaikan dengan kebutuhan.


(26)

36

36 Lida Nur Ratuningsih, 2014

Model Pembelajaran Kalimat Efektif Dengan Teknik Klos Terbimbing Pada Pembelajar Bipa Tingkat Menengah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3) A-2 adalah baseline-A2, pengulangan kondisi baseline-A1 dalam menulis kalimat efektif bahasa Indonesia setelah dilakukan intervensi. Baseline-A2 dilakukan dalam lima sesi. Adapun secara visual desain A-B-A digambarkan sebagai berikut.

Tabel 3.1

Desain penelitian A-B-A O O O O O

Baseline A1

X O X O X O X Intervensi

O O O O O Baseline A2 Frankel dan Wallen (1993 : 259)

3.3 Defenisi Operasional

Agar tidak terjadi kesalahan penafsiran pada istilah yang digunakan pada penelitian ini, maka peneliti menjelaskan definisi operasional dari istilah-istilah yang digunakan, definisi operasional tersebut adalah sebagai berikut.

1) Kalimat Efektif merupakan kalimat yang secara tepat dapat mewakili gagasan atau perasaan pembicara atau penulis dan sanggup menimbulkan gagasan yang sama tepatnya di dalam pikiran pendengar atau pembaca seperti yang dipikirkan oleh pembicara atau penulis. Kalimat efektif mempunyai beberapa ciri-ciri yaitu:

a) Kesepadanan, suatu kalimat efektif harus memenuhi unsur gramatikal yaitu unsur subjek (S), predikat (P), objek (O), keterangan (K). di dalam kalimat efektif harus memiliki keseimbangan dalam pemakaian struktur bahasa.

b) Kecermatan dalam pemilihan dan penggunaan kata, dalam membuat kalimat efektif jangan sampai menjadi kalimat yang ambigu (menimbulkan tafsiran ganda).

c) Kehematan dalam kalimat efektif maksudnya adalah hemat dalam mempergunakan kata, frasa, atau bentuk lain yang dianggap tidak


(27)

37

37 Lida Nur Ratuningsih, 2014

Model Pembelajaran Kalimat Efektif Dengan Teknik Klos Terbimbing Pada Pembelajar Bipa Tingkat Menengah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

perlu, tetapi tidak menyalahi kaidah tata bahasa. Hal ini dikarenakan, penggunaan kata yang berlebih akan mengaburkan maksud kalimat. d) Kelogisan adalah bahwa ide kaliamat itu dapat dengan mudah

dipahami dan penulisannya sesuai dengan ejaan yang berlaku. Hubungan unsur-unsur dalam kalimat harus memiliki hubungan yang logis/masuk akal.

e) Kesatuan atau kepaduan maksudnya adalah kepaduan pernyataan dalam kalimat itu, sehingga informasi yang disampaikan tidak terpecah-pecah.

f) Keparalelan atau kesejajaran adalah kesamaan bentuk kata atau imbuhan yang digunakan dalam kalimat itu. Jika kalimat pertama menggunakan kata kerja berimbuhan me-, maka kalimat berikutnya harus menggunakan kata kerja berimbuhan me- juga.

g) Ketegasan atau penekanan adalah suatu perlakuan penonjolan terhadap ide pokok dari kalimat.

2) Pembelajar BIPA adalah Warga Negara Asing (WNA) yang belajar bahasa indonesia secara formal. Mereka belajar bahasa Indonesia secara sengaja dengan mengikuti materi pembelajaran secara urut dan formal dalam suatu lembaga. Para pembelajar BIPA tidak hanya belajar bahasa Indonesia saja, tetapi mereka juga belajar budaya Indonesia melalui bahasa Indonesia. 3) Teknik Klos menjelaskan tentang kecenderungan orang yang

menyempurnakan suatu pola yang tidak lengkap, secara mental menjadi satu kesatuan yang utuh, melihat bagian-bagian sebagai suatu keseluruhan. Dalam prosedur klos, pembaca diminta untuk dapat memahami wacana yang tidak lengkap (bagian-bagian tertentu dihilangkan) dengan pemahaman yang sempurna. Bagian-bagian kata yang dihilangkan itu, biasanya kata ke-an, digantikan dengan tanda garis lurus panjang atau dengan tanda titik-titik. Penghilangan bagian-bagian kata dalam prosedur klos, mungkin juga tidak berdasarkan kata ke-an secara konsisten dan sistematis. Kadang-kadang pertimbangan lain, turut menentukan kriteria pengosongan kata. Misalnya saja, kata kerja, kata benda, kata penghubung,


(28)

38

38 Lida Nur Ratuningsih, 2014

Model Pembelajaran Kalimat Efektif Dengan Teknik Klos Terbimbing Pada Pembelajar Bipa Tingkat Menengah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

atau kata-kata tertentu yang dianggap penting, bisa jadi sebagai kata yang dikosongkan. Tugas pembaca adalah mengisi bagian-bagian yang kosong itu dengan kata yang tepat.

3.4 Sumber Data 3.4.1 Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah pembelajar asing asal Korea berjumlah 3 orang dengan kemampuan berbahasa Indonesia tingkat menengah.

Tabel 3.2 Subjek Penelitian

No Nama Umur Pekerjaan Asal Negara

1 Kihyunji (Ayu) 23 Mahasiswa Korea Selatan 2 Tak Eun Gyeong

(Lydia)

23 Mahasiswa Korea selatan

3 Jeong Ye-eun (Amel) 21 Mahasiswa Korea Selatan

Ketiga pembelajar BIPA tersebut tergolong kedalam tingkat menengah karena ketiganya merupakan mahasiswa dari Universitas Yongsan yang mengambil jurusan Bahasa Indonesia dan sedang melanjutkan studi mereka di jurusan Bahasa Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia. Meskipun mereka bertiga berada ditingkat menengah tetapi karakteristik bahasa Indonesia tingkat menengahnya pun bermacam-macam.

1) Kihyunji (Ayu)

Kihyunji berada di tingkat menengah-sedang karena ia sudah mempelajari bahasa Indonesia selama 5-6 semester di Universitas Yongsan, jadi selama peneliti berkomunikasi dengan Kihyunji, ia sudah mampu berbicara tentang anggota keluarganya, bertanya dan menjawab pertanyaan dan terlibat dalam


(29)

39

39 Lida Nur Ratuningsih, 2014

Model Pembelajaran Kalimat Efektif Dengan Teknik Klos Terbimbing Pada Pembelajar Bipa Tingkat Menengah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

percakapan dengan topik cerita tentang cerita pribadi dan tentang waktu senggang, tetapi dalam sejumlah percakapan tuturannya masih disertai jeda panjang dan strategi percakapan sebagai perjuangan penutur demi struktur bahasa yang sesuai yang kadang-kadang menggangu percakapan, pelafalannya pun masih secara kuat terganggu oleh bahasa pertamanya, sehingga tuturannya belum menunjukkan kelancaran yang wajar dan kadang-kadang terjadi salah pengertian, namun secara umum tuturan mereka dapat dipahami oleh peneliti. 2) Tak Eun Gyeong (Lydia)

Tidak jauh dengan Kihyunji, Tak Eung Gyeong berada di tingkat menengah-sedang karena ia sudah mempelajari bahasa Indonesia selama 5-6 semester di Universitas Yongsan, jadi selama peneliti berkomunikasi dengan tak Eun Gyeong, ia sudah mampu berbicara tentang anggota keluarganya, bertanya dan menjawab pertanyaan dan terlibat dalam percakapan dengan topik cerita tentang cerita pribadi dan tentang waktu senggang, tetapi dalam sejumlah percakapan tuturannya masih disertai jeda panjang dan strategi percakapan sebagai perjuangan penutur demi struktur bahasa yang sesuai yang kadang-kadang menggangu percakapan, pelafalannya pun masih secara kuat terganggu oleh bahasa pertamanya, sehingga tuturannya belum menunjukkan kelancaran yang wajar dan kadang-kadang terjadi salah pengertian, namun secara umum tuturan mereka dapat dipahami oleh peneliti.

3) Jeong Ye-eun (Amel)

Berbeda dengan Kihyunji dan Tak Eun Gyeong, Jeong Ye-eun kemampuan bahasa Indonesianya berada ditingkat menengah-rendah karena ia baru mempelajari bahasa Indonesia 3-4 semester di Universitas Yongsan, sehingga kemampuan bahasa Indonesianya masih dibawah Kihyunji dan Tak Eun Gyeong. Peneliti dapat mengatakan Jeong Ye-eun berada ditingkat menengah-rendah terbukti dari selama peneliti berkomunikasi dengannya, ia mampu menggunakan vokalburasi secara tepat untuk mengekspresikan kebutuhan-kebutuhan komunikasi yang paling mendasar dan mampu memelihara percakapan face to face walaupun dengan kesulitan tinggi dan dengan banyak ketidakakuratan linguistik. Meskipun demikian, interferensi yang kuat dari


(30)

40

40 Lida Nur Ratuningsih, 2014

Model Pembelajaran Kalimat Efektif Dengan Teknik Klos Terbimbing Pada Pembelajar Bipa Tingkat Menengah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

bahasa pertama dan kesalahpahaman masih sering terjadi karena pengulangan, tetapi kesalahpahaman itu dapat diatasi oleh peneliti.

Kihyunji, Tak Eun Gyeong dan Jeong Ye-eun, ketiganya belajar bahasa Indonesia selain karena mereka memang mengambil jurusan bahasa Indonesia di Universitas Yongsan, mereka juga belajar bahasa Indonesia untuk kebutuhan komunikatifnya, karena mereka bertiga berencana untuk tinggal dan bekerja di Indonesia. Pembelajar asing tersebut dipilih menjadi subjek penelitian selain karena peneliti ditunjuk menjadi salah satu tutor mereka selama satu semester, melainkan juga karena selaras dengan apa yang dibutuhkan peneliti, yakni mereka belajar bahasa Indonesia pada tingkat menengah.

3.4.2 Data dan Sumber Penelitian

Data dalam penelitian ini adalah hasil dari penerapan model pembelajaran kalimat efektif dengan teknik klos terbimbing pada pembelajar BIPA tingkat menengah serta hasil tes pada baseline-A1 dan baseline-A2, yakni kemampuan menulis kalimat efektif bahasa Indonesia.

Data bersumber dari ketiga pembelajar BIPA tingkat menengah yang melakukan pembelajaran menulis kalimat efektif bahasa Indonesia yang dilakukan secara langsung dan tatap muka.

3.5 Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu instrumen tes dan nontes, yaitu wawancara.

3.5.1 Instrumen Tes

Instrumen tes yang ada dalam penelitian ini dilakukan pada tahap baseline-A1. Tes dilakukan dengan tujuan untuk memastikan sejauh mana pengetahuan siswa mengenai pembelajaran tata kalimat, sedangkan dalam tahap intervensi, tes hanya dilakukan untuk mendapatkan perubahan dari tahap baseline-A1 ke tahap baseline-A2. Dalam intervensi dilakukan perlakuan berupa penerapan


(31)

41

41 Lida Nur Ratuningsih, 2014

Model Pembelajaran Kalimat Efektif Dengan Teknik Klos Terbimbing Pada Pembelajar Bipa Tingkat Menengah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

teknik klos dalam pembelajaran menulis kalimat efektif bahasa Indonesia. Kegiatan intervensi dilakukan sebanyak tujuh kali dengan menggunakan teknik klos. Selanjutnya tes diberikan pada tahap baseline-A2 yakni untuk mengevaluasi sejauh mana terjadi peningkatan keterampilan menulis kalimat efektif siswa BIPA tingkat menengah tersebut setelah diberikannya intervensi.

Tabel 3.3

Format Penilaian Data Hasil Baseline-A1 dan Baseline-A2

No Aspek Deskripsi Skor

1 Pemaknaan kosakata dalam konteks kalimat

1. Kalimat yang dibuat sesuai dengan struktur kalimat dalam bahasa Indonesia.

4

2. Terdapat kesalahan penempatan

kata dalam kalimat. 3

3. Salah satu fungsi kalimat tidak lengkap.

2

4. Kalimat yang dibuat tidak sesuai dengan struktur kalimat dalam bahasa Indonesia.

1

2 Diksi 1. Seluruh kata-kata yang dipilih sudah mewakili konsep

4

2. Tidak lebih dari satu kesalahan pemilihan kata, sehingga kata-kata yang dipilih masih mendekati konsep.

3

3. Tidak lebih dari dua kesalahan pemilihan kata, sehingga kekeliruan konsep cukup


(32)

42

42 Lida Nur Ratuningsih, 2014

Model Pembelajaran Kalimat Efektif Dengan Teknik Klos Terbimbing Pada Pembelajar Bipa Tingkat Menengah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu mencolok

4. Banyak kesalahan dalam pemilihan kata sehingga kata-kata yang dipilih sama sekali tidak mewakili konsep.

1

3 Ejaan 1. Penggunaan huruf Kapital kata depan, dan tanda baca secara tepat dalam kalimat.

4

2. Terdapat sedikit kesalahan

dalam penggunaan huruf kapital, kata depan dan tanda baca.

3

3. Terdapat banyak kekeliruan penempatan huruf pada bacaan, kata depan, huruf kapital dan tanda baca.

2

4. Tidak menggunakan huruf kapital, kata depan dan tanda baca.


(33)

43

43 Lida Nur Ratuningsih, 2014

Model Pembelajaran Kalimat Efektif Dengan Teknik Klos Terbimbing Pada Pembelajar Bipa Tingkat Menengah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.4

Format Penilaian Kalimat Efektif Tahap Intervensi Sesi 1-7

No Aspek Deskripsi Skor

1. Keefektifan Kalimat sudah ditulis secara efektif. Ditandai dengan adanya kesepadanan, kesejajaran, ketegasan, kehematan kata, kesatuan gagasan dan kelogisan.

4

Terdapat satu unsur ketidakefektifan dalam kalimat (baik itu kesepadanan, kesejajaran, ketegasan, atau kehematan kata), tetapi masih memiliki kelogisan dan kesatuan informasi.

3

Terdapat dua unsur ketidakefektifan dalam kalimat (baik itu kesepadanan, kesejajaran, ketegasan, atau kehematan kata), tetapi masih memiliki kelogisan dan kesatuan informasi.

2

Kalimat mengandung unsur ketidakefektifan yang mencolok (baik itu kesepadanan, kesejajaran, ketegasan, atau kehematan kata), juga tidak memiliki kelogisan dan kesatuan informasi.


(34)

44

44 Lida Nur Ratuningsih, 2014

Model Pembelajaran Kalimat Efektif Dengan Teknik Klos Terbimbing Pada Pembelajar Bipa Tingkat Menengah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Diksi Seluruh kata-kata yang dipilih

sudah mewakili konsep.

4

Tidak lebih dari satu kesalahan pemilihan kata, sehingga kata-kata yang dipilih sudah mendekati konsep.

3

Tidak lebih dari dua keslahan pemilihan kata, sehingga kekeliruan konsep cukup mencolok.

2

Banyak kesalahan dalam pemilihan kata, sehingga kata-kata yang dipilih sama sekali tidak mewakili konsep.

1

3. Ejaan Penggunaan huruf, penulisan kata, dan tanda baca secara tepat dalam kalimat.

4

Terdapat sedikit kesalahan dalam penggunaan huruf, penulisan kata dan tanda baca.

3

Terdapat banyak kekeliruan penempatan huruf pada bacaan, penulisan kata, huruf kapital dan tanda baca.

2

Tidak menggunakan huruf yang tepat, penulisan kata yang tepat dan tanda baca.


(35)

45

45 Lida Nur Ratuningsih, 2014

Model Pembelajaran Kalimat Efektif Dengan Teknik Klos Terbimbing Pada Pembelajar Bipa Tingkat Menengah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3.5.2 Instrumen Nontes

Instrumen nontes yang diberikan dalam penelitian ini terdiri dari wawancara. Adapun pedoman wawancara akan diuraikan sebagai berikut.

3.5.2.1 Pedoman Wawancara

Dalam penelitian ini, wawancara disusun untuk membantu peneliti dalam menjawab semua hal yang berkaitan dengan kesesuaian instrumen penelitian yang akan digunakan.

3.6 Teknik Pengumpulan Data dan Pengolahan Data 3.6.1 Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan secara langsung dan tatap muka. Dalam proses pengumpulan data ini peneliti tidak perlu meminta izin terlebih dahulu karena sebelumnya telah ditunjuk sebagai salah satu tutor BIPA untuk mereka dan hal tersebut telah diketahui oleh dosen-dosen BIPA.

1) Data Tes

Tes yang diberikan sebanyak 17 kali, yaitu pada tahap baseline-A1 sebanyak 5 kali, intervensi sebanyak 7 kali, dan tahap baseline-A2 sebanyak 5 kali. Data tahap baseline-A1 dijadikan data awal dan pada baseline-A2 dijadikan data akhir.

2) Wawancara

Sebelum melaksanaan wawancara, peneliti menyiapkan instrument wawancara yang disebut pedoman wawancara. Pedoman ini berisi sejumlah pertanyaan atau pernyataan yang meminta untuk dijawab atau direspon oleh responden yang bersangkutan adalah pembelajar BIPA. Isi pertanyaan bisa mencakup fakta, data, pengetahuan, konsep, pendapat, persepsi, atau evaluasi responden berkenaan dengan fokus masalah atau variable-variabel yang dikaji dengan penelitian. Bentuk pertanyaan bisa sangat terbuka sehingga responden


(36)

46

46 Lida Nur Ratuningsih, 2014

Model Pembelajaran Kalimat Efektif Dengan Teknik Klos Terbimbing Pada Pembelajar Bipa Tingkat Menengah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

memiliki keleluasaan untuk memberikan jawaban atau penjelasan. Pertanyaan dalam pedoman wawancara juga bisa berstruktur, suatu pertanyaan u, bahkan membentuk instrument mum diikuti dengan pertanyaan yang lebih khusus, sehingga jawaban dari responden menjadi lebih dibatasi dan diarahkan. Untuk tujuan-tujuan tertentu sub pertanyaan tersebut bisa sangat berstruktur, sehingga jawabannya menjadi singkat-singkat bahkan membentuk instrument berbentuk ceklis (Sukmadinata, 2005: 216-217).

3.6.2 Teknik Pengolahan Data

Teknik pengolahan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah menggunakan statistic deskriftif yang sederhana dikarenakan penelitian ini adalah penelitian subjek tunggal. Langkah-langkah dalam teknik pengolahan data ini adalah:

1) Analisis latihan soal dilakukan dengan analisis kalimat yang digunakan pembelajar asing dalam pembelajaran kalimat efektif bahasa Indonesia; 2) Melakukan penskoran terhadap data baseline-A1 (A1), baseline-A2 (A2) dan

intervensi;

3) Mendeskripsikan skor hasil pada data A1, intervensi, dan baseline-A2 menjadi nilai dengan cara membagi skor pembelajar dengan skor total; 4) Membuat tabel hasil penskoran data pada baseline dan intervensi;

5) Membuat grafik hasil penskoran dari hasil yang diperoleh pada data baseline-A1 (baseline-A1), intervensi dan baseline-A2 (A2).


(37)

143

Lida Nur Ratuningsih, 2014

Model Pembelajaran Kalimat Efektif Dengan Teknik Klos Terbimbing Pada Pembelajar Bipa Tingkat Menengah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB 5

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Dalam penelitian ini, peneliti mengkaji keefektifan teknik klos untuk meningkatkan kemampuan menulis kalimat efektif pada pembelajar BIPA tingkat menengah. Temuan dan pembahasan penelitian yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya merupakan dasar dalam menyusun simpulan pada bab ini.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik klos sebagai teknik pembelajaran untuk membenahi ketidakefektifan kalimat yang cenderung sulit dipahami oleh pembelajar asing. Hal tersebut disebabkan oleh struktur pembentuk kalimat bahasa Indonesia yang berbeda dengan bahasa asing, sering timbul ketidakefektifan kalimat yang dilakukan oleh pembelajar BIPA. Teknik atau prosedur klos ini meminta pembelajar untuk dapat memahami wacana yang tidak lengkap (bagian-bagian tertentu dihilangkan) dengan pemahaman yang sempurna. Tugas pembelajar adalah mengisi bagian-bagian yang kosong itu dengan kata yang tepat.

Penelitian ini menggunakan subjek tunggal (Single Subject Method). Metode ini digunakan karena jumlah subjek data yang diteliti sangat terbatas, hanya 3 orang. Merujuk pada rumusan masalah, terdapat tiga simpulan dari penelitian yang menyoroti hal-hal yang berkenaan dengan ketidakefektifan kalimat pada pembelajar BIPA tingkat menengah.

1) Pembelajar asing yang menjadi subjek penelitian pada dasarnya sudah mampu membuat kalimat dalam sebuah wacana. Namun, cenderung belum ditemukan keefektifan, pemilihan diksi, dan penulisan ejaan yang tepat dalam membuat sebuah kalimat. Hal tersebut dianggap wajar, pasalnya subjek penelitian masih pada tahap belajar bahasa Indonesia. Pada tahap baseline –A1 subjek -1


(38)

144

144 Lida Nur Ratuningsih, 2014

Model Pembelajaran Kalimat Efektif Dengan Teknik Klos Terbimbing Pada Pembelajar Bipa Tingkat Menengah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

memeroleh nilai 73, adapun subjek -2 memeroleh nilai 78, sedangkan subjek -3 memeroleh nilai 70.

2) Setelah diberi perlakuan dengan teknik klos terbimbing, setiap subjek mengalami peningkatan. Saat diberi intervensi sebanyak tujuh kali subjek -1 memeroleh nilai rata-rata 90, sementara itu, subjek -2 saat diberi intervensi sebanyak tujuh kali memeroleh nilai rata-rata 90, adapun subjek -3 saat diberi intervensi sebanyak tujuh kali memeroleh nilai rata-rata 87.

3) Selanjutnya setelah semua subjek penelitian mendapat perlakuan pada tahap intervensi, meningkatnya kemampuan ketiga pembelajar BIPA ini dapat dilihat pada perolehan nilai di baseline –A2. Subjek -1 pada baseline –A2 memeroleh nilai 90, adapun subjek -2 memeroleh nilai 93, sementara subjek -3 memeroleh nilai 88.

4) Setelah diberi perlakuan pada tiga tahap tes, yakni baseline –A1, intervensi, baseline -A2, dan pada tahap intervensi diberikan pelatihan dengan teknik klos terbimbing, kemampuan menulis kalimat efektif subjek -1 mengalami peningkatan yang signifikan. Pasalnya, berdasarkan tabel penilaian kemampuan menulis kalimat efektif subjek -1 meningkat dari yang semula memeroleh nilai 73 nmenjadi 90. Pada subjek -2 pun mengalami peningkatan yang cukup luar biasa, berdasarkan tabel penilaian kemampuan menulis kalimat efektif subjek -2 meningkat dari nilai 78 menjadi 93. Kemampuan menulis kalimat efektif subjek -3 mengalami peningkatan yang cukup tajam, berdasarkan tabel penilaian kemampuan menulis kalimat efektif subjek -3 meningkat dari semula memeroleh nilai 70 menjadi 88.

5) Dalam mempelajari bahasa Indonesia, pembelajar BIPA selalu mendapat kendala dan kesulitan pada saat menulis kalimat efektif pada sebuah karangan atau wacana. Pembelajar BIPA sering kali melakukan kesalahan pada aspek keefektifan, aspek pemilihan diksi, dan aspek ejaan.


(39)

145

145 Lida Nur Ratuningsih, 2014

Model Pembelajaran Kalimat Efektif Dengan Teknik Klos Terbimbing Pada Pembelajar Bipa Tingkat Menengah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 5.2 Saran

Saran-saran dari penelitian ini adalah sebagai berikut.

1) Penelitian ini masih merupakan tahap awal dalam upaya mengurangi ketidakefektifan kalimat bagi pembelajar BIPA tingkat menengah dengan menggunakan model pembelajar kalimat efektif dengan teknik klos. Oleh karena itu, sangat perlu dilakukan penelitian lanjutan yang dapat melengkapi kelemahan hasil penelitian ini, yakni jumlah sumber data yang hanya 3 orang, belum memenuhi kuota jumlah sumber data yang seharusnya bisa memperlihatkan keefektifan teknik atau prosedur klos ini secara akurat.

2) Penggunaan teknik pembelajaran sebagai dasar meningkatkan keterampilan menulis kalimat efektif sebaiknya dikembangkan pula untuk pembelajar BIPA tingkat dasar dan tingkat lanjut. Hal ini agar pembelajaran kalimat efektif tidak dirasa sulit oleh pembelajar asing.

3) Penggunaan teknik klos dapat digunakan oleh pengajar atau instruktur BIPA tingkat menengah sebagai pijakan dalam pembelajaran kalimat efektif.


(40)

146 146 Lida Nur Ratuningsih, 2014

Model Pembelajaran Kalimat Efektif Dengan Teknik Klos Terbimbing Pada Pembelajar Bipa Tingkat Menengah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Yunus. (2010). Strategi Membaca: Teori dan Pembelajarannya. Bandung: Rizqy Press.

Abidin, Yunus & Astuti, Sri. (2013). Pembelajaran Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing. Bandung: Rizqi Press.

Bagus, Ida. (2007). Kalimat Efektif: Diksi, Struktur, dan Logika. Bandung: PT. Refika Aditama.

Depdiknas. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: PT. Gramedia Putaka Utama.

Ellis, Rod. (1995). The Study of Second Language Acquisition. Oxford University Press.

Fajarwati, Endah. (2012). “Pemanfaatan Media Kartu Kata dalam Upaya Mengurangi Kesalahan Sintaksis pada Pembelajar BIPA Tingkat Dasar”. Skripsi pada FPBS UPI Bandung: Tidak Diterbitkan.

Frenkel, J. R & Norman, E. W. (1993). How to Design and Evaluate Research In Education Second Edition. Singapore: Lane Akers, Inc.

Harjasujana, A.S & Mulyati, Y. (1997). Membaca 2, Modul Universitas Terbuka. Jakarta: Depdikbud.


(41)

147

147 Lida Nur Ratuningsih, 2014

Model Pembelajaran Kalimat Efektif Dengan Teknik Klos Terbimbing Pada Pembelajar Bipa Tingkat Menengah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Nugraha, Setya. (2000). “Kesalahan-kesalahan Berbahsa Indonesia Pembelajar Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Asing”. Sebuah penelitian pendahuluan pada Universitas Sanata Dharma Yogyakarta: Tidak Diterbitkan.

Noviyanti. (2010). “Kesalahan-kesalahan Berbahasa Indonesia pada Karangan Pembelajar BIPA di Balai Bahasa UPI”. Skripsi pada FPBS UPI Bandung: Tidak Diterbitkan.

Sunanto, Koji, T & Hideo, N. (2006). Penelitian dengan Subjek Tunggal. Bandung: Upi Press.


(1)

46

memiliki keleluasaan untuk memberikan jawaban atau penjelasan. Pertanyaan dalam pedoman wawancara juga bisa berstruktur, suatu pertanyaan u, bahkan membentuk instrument mum diikuti dengan pertanyaan yang lebih khusus, sehingga jawaban dari responden menjadi lebih dibatasi dan diarahkan. Untuk tujuan-tujuan tertentu sub pertanyaan tersebut bisa sangat berstruktur, sehingga jawabannya menjadi singkat-singkat bahkan membentuk instrument berbentuk ceklis (Sukmadinata, 2005: 216-217).

3.6.2 Teknik Pengolahan Data

Teknik pengolahan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah menggunakan statistic deskriftif yang sederhana dikarenakan penelitian ini adalah penelitian subjek tunggal. Langkah-langkah dalam teknik pengolahan data ini adalah:

1) Analisis latihan soal dilakukan dengan analisis kalimat yang digunakan pembelajar asing dalam pembelajaran kalimat efektif bahasa Indonesia; 2) Melakukan penskoran terhadap data baseline-A1 (A1), baseline-A2 (A2) dan

intervensi;

3) Mendeskripsikan skor hasil pada data A1, intervensi, dan baseline-A2 menjadi nilai dengan cara membagi skor pembelajar dengan skor total; 4) Membuat tabel hasil penskoran data pada baseline dan intervensi;

5) Membuat grafik hasil penskoran dari hasil yang diperoleh pada data baseline-A1 (baseline-A1), intervensi dan baseline-A2 (A2).


(2)

BAB 5

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Dalam penelitian ini, peneliti mengkaji keefektifan teknik klos untuk meningkatkan kemampuan menulis kalimat efektif pada pembelajar BIPA tingkat menengah. Temuan dan pembahasan penelitian yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya merupakan dasar dalam menyusun simpulan pada bab ini.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik klos sebagai teknik pembelajaran untuk membenahi ketidakefektifan kalimat yang cenderung sulit dipahami oleh pembelajar asing. Hal tersebut disebabkan oleh struktur pembentuk kalimat bahasa Indonesia yang berbeda dengan bahasa asing, sering timbul ketidakefektifan kalimat yang dilakukan oleh pembelajar BIPA. Teknik atau prosedur klos ini meminta pembelajar untuk dapat memahami wacana yang tidak lengkap (bagian-bagian tertentu dihilangkan) dengan pemahaman yang sempurna. Tugas pembelajar adalah mengisi bagian-bagian yang kosong itu dengan kata yang tepat.

Penelitian ini menggunakan subjek tunggal (Single Subject Method). Metode ini digunakan karena jumlah subjek data yang diteliti sangat terbatas, hanya 3 orang. Merujuk pada rumusan masalah, terdapat tiga simpulan dari penelitian yang menyoroti hal-hal yang berkenaan dengan ketidakefektifan kalimat pada pembelajar BIPA tingkat menengah.

1) Pembelajar asing yang menjadi subjek penelitian pada dasarnya sudah mampu membuat kalimat dalam sebuah wacana. Namun, cenderung belum ditemukan keefektifan, pemilihan diksi, dan penulisan ejaan yang tepat dalam membuat sebuah kalimat. Hal tersebut dianggap wajar, pasalnya subjek penelitian masih


(3)

144

memeroleh nilai 73, adapun subjek -2 memeroleh nilai 78, sedangkan subjek -3 memeroleh nilai 70.

2) Setelah diberi perlakuan dengan teknik klos terbimbing, setiap subjek mengalami peningkatan. Saat diberi intervensi sebanyak tujuh kali subjek -1 memeroleh nilai rata-rata 90, sementara itu, subjek -2 saat diberi intervensi sebanyak tujuh kali memeroleh nilai rata-rata 90, adapun subjek -3 saat diberi intervensi sebanyak tujuh kali memeroleh nilai rata-rata 87.

3) Selanjutnya setelah semua subjek penelitian mendapat perlakuan pada tahap intervensi, meningkatnya kemampuan ketiga pembelajar BIPA ini dapat dilihat pada perolehan nilai di baseline –A2. Subjek -1 pada baseline –A2 memeroleh nilai 90, adapun subjek -2 memeroleh nilai 93, sementara subjek -3 memeroleh nilai 88.

4) Setelah diberi perlakuan pada tiga tahap tes, yakni baseline –A1, intervensi, baseline -A2, dan pada tahap intervensi diberikan pelatihan dengan teknik klos terbimbing, kemampuan menulis kalimat efektif subjek -1 mengalami peningkatan yang signifikan. Pasalnya, berdasarkan tabel penilaian kemampuan menulis kalimat efektif subjek -1 meningkat dari yang semula memeroleh nilai 73 nmenjadi 90. Pada subjek -2 pun mengalami peningkatan yang cukup luar biasa, berdasarkan tabel penilaian kemampuan menulis kalimat efektif subjek -2 meningkat dari nilai 78 menjadi 93. Kemampuan menulis kalimat efektif subjek -3 mengalami peningkatan yang cukup tajam, berdasarkan tabel penilaian kemampuan menulis kalimat efektif subjek -3 meningkat dari semula memeroleh nilai 70 menjadi 88.

5) Dalam mempelajari bahasa Indonesia, pembelajar BIPA selalu mendapat kendala dan kesulitan pada saat menulis kalimat efektif pada sebuah karangan atau wacana. Pembelajar BIPA sering kali melakukan kesalahan pada aspek keefektifan, aspek pemilihan diksi, dan aspek ejaan.


(4)

145

5.2 Saran

Saran-saran dari penelitian ini adalah sebagai berikut.

1) Penelitian ini masih merupakan tahap awal dalam upaya mengurangi ketidakefektifan kalimat bagi pembelajar BIPA tingkat menengah dengan menggunakan model pembelajar kalimat efektif dengan teknik klos. Oleh karena itu, sangat perlu dilakukan penelitian lanjutan yang dapat melengkapi kelemahan hasil penelitian ini, yakni jumlah sumber data yang hanya 3 orang, belum memenuhi kuota jumlah sumber data yang seharusnya bisa memperlihatkan keefektifan teknik atau prosedur klos ini secara akurat.

2) Penggunaan teknik pembelajaran sebagai dasar meningkatkan keterampilan menulis kalimat efektif sebaiknya dikembangkan pula untuk pembelajar BIPA tingkat dasar dan tingkat lanjut. Hal ini agar pembelajaran kalimat efektif tidak dirasa sulit oleh pembelajar asing.

3) Penggunaan teknik klos dapat digunakan oleh pengajar atau instruktur BIPA tingkat menengah sebagai pijakan dalam pembelajaran kalimat efektif.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Yunus. (2010). Strategi Membaca: Teori dan Pembelajarannya. Bandung: Rizqy Press.

Abidin, Yunus & Astuti, Sri. (2013). Pembelajaran Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing. Bandung: Rizqi Press.

Bagus, Ida. (2007). Kalimat Efektif: Diksi, Struktur, dan Logika. Bandung: PT. Refika Aditama.

Depdiknas. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: PT. Gramedia Putaka Utama.

Ellis, Rod. (1995). The Study of Second Language Acquisition. Oxford University Press.

Fajarwati, Endah. (2012). “Pemanfaatan Media Kartu Kata dalam Upaya Mengurangi Kesalahan Sintaksis pada Pembelajar BIPA Tingkat Dasar”. Skripsi pada FPBS UPI Bandung: Tidak Diterbitkan.

Frenkel, J. R & Norman, E. W. (1993). How to Design and Evaluate Research In Education Second Edition. Singapore: Lane Akers, Inc.

Harjasujana, A.S & Mulyati, Y. (1997). Membaca 2, Modul Universitas Terbuka. Jakarta: Depdikbud.


(6)

147

Nugraha, Setya. (2000). “Kesalahan-kesalahan Berbahsa Indonesia Pembelajar Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Asing”. Sebuah penelitian pendahuluan pada Universitas Sanata Dharma Yogyakarta: Tidak Diterbitkan.

Noviyanti. (2010). “Kesalahan-kesalahan Berbahasa Indonesia pada Karangan Pembelajar BIPA di Balai Bahasa UPI”. Skripsi pada FPBS UPI Bandung: Tidak Diterbitkan.

Sunanto, Koji, T & Hideo, N. (2006). Penelitian dengan Subjek Tunggal. Bandung: Upi Press.


Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KALIMAT EFEKTIF DENGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH Peningkatan Keterampilan Menulis Kalimat Efektif dengan Model Pembelajaran Berbasis Masalah pada Siswa Kelas VII E SMP Negeri 1 Kartasura.

0 2 17

PENERAPAN METODE COMMUNITY LANGUAGE LEARNING (CLL) DALAM PEMBELAJARAN BERBICARA PADA PEMBELAJAR BIPA TINGKAT MENENGAH.

1 9 32

PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN DESKRIPTIF MELALUI MEDIA LAGU BAGI PEMBELAJAR BIPA : studi kasus terhadap pembelajar bipa tingkat menengah di balai bahasa upi.

0 0 43

PENERAPAN PENDEKATAN KOMUNIKATIF DALAM PEMBELAJARAN BERBICARA PADA PEMBELAJAR BIPA TINGKAT DASAR.

0 7 26

PENGAJARAN BAHASA KOMUNIKATIF DALAM PEMBELAJARAN MENULIS ARTIKEL UNTUK PEMBELAJAR BIPA : Penelitian Subjek Tunggal pada Pembelajar Tingkat C1 Asal Korea.

0 3 42

PENERAPAN METODE LANGSUNG DALAM PEMBELAJARAN KOSAKATA KEGIATAN SEHARI-HARI PADA PEMBELAJAR BIPA TINGKAT DASAR.

1 8 67

STRATEGI KOMUNIKASI PEMBELAJAR ASING DALAM PEMBELAJARAN BIPA TINGKAT DASAR : (Studi Kasus terhadap Pembelajar BIPA UPI asal Korea Selatan).

4 14 30

PEMANFAATAN MEDIA KARTU KATA DALAM UPAYA MENGURANGI KESALAHAN SINTAKSIS PADA PEMBELAJAR BIPA TINGKAT DASAR :Penelitian Eksperimen Subjek Tunggal pada Pembelajar BIPA Tingkat Dasar di Balai BahasaUnpad.

1 2 39

PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN DESKRIPTIF MELALUI MEDIA LAGU BAGI PEMBELAJAR BIPA : studi kasus terhadap pembelajar bipa tingkat menengah di balai bahasa upi - repositoryUPI S IND 1100348 Title

0 0 4

PENERAPAN TEKNIK KLOS MELALUI MEDIA KARTU PAS KALIMAT UNTUK MENGURANGI KESALAHAN PREFIKS DALAM KETERAMPILAN MENULIS KALIMAT EFEKTIF BAGI PEMBELAJAR ASING - repository UPI S IND 1106138 Title

0 0 3