Pengaruh eWOM terhadap Brand Equity pada Media Sosial di Kalangan Mahasiswa (Studi pada Handphone Merek Samsung).
i Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK
Perilaku konsumen pada umumnya terbentuk berdasarkan pengalaman pribadi, saran dari orang lain / teman-teman serta dari komunikasi yang disampaikan melalui media elektronik. Seseorang dapat berbagi pengalaman, melakukan review produk serta berinteraksi dengan pelanggan lainnya melalui media social, bentuk komunikasi seperti ini bisa disebut dengan word of mouth.
Electronic word of mouth melalui media sosial dilakukan dengan cara memberi review produk, memberikan rekomendasi kepada konsumen lain atau hanya
sekedar berbagi pengalaman. electronic word of mouth dilakukan oleh konsumen lainnya dan konsumen menilai bahwa konsumen yang memberikan sebuah informasi tidak mengambil keuntungan finansial sehingga informasi tersebut layak untuk dipercaya. Berbeda halnya ketika informasi tersebut diberikan oleh perusahaan, maka terdapat tendensi untuk mengambil keuntungan dari perusahaan dengan informasi yang diberikan tersebut.
Melalui penelitian ini, peneliti mencoba meneliti tentang “Pengaruh eWOM terhadap Brand Equity pada Media Sosial di Kalangan Mahasiswa (Studi pada Handphone Merek Samsung)” sebagai objek penelitian yang berjumlah 120 responden. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah probability sampling dan purposive sampling.
Hasil penelitian menunjukkan eWOM pada Media Sosial di kalangan mahasiswa sudah berjalan dengan baik, Brand Equity pada Media Sosial di kalangan mahasiswa masih kurang baik, dan pengaruh eWOM terhadap brand
equity handphone Merek Samsung pada Media Sosial di kalangan mahasiswa
sebesar 26,6%, sedangkan sisanya sebesar 73,4% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain di luar eWOM.
(2)
ii Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT
Consumer behaviour is generally formed by personal experience, advice from others or friends as well as communication delivered via electronic media. Someone can share experiences, review products and interact with other consumers via social media, these communications can be called by word of mouth.Electronic word of mouth through social media is done by giving a review of the product, provide recommendations to other consumers or just to share the experience. Electronic word of mouth made by other costumers and consumers considered that consumers are on an information does not benefit financially so that the information is trustworthy. Unlike the case when the information is provided by the company, then there is a tendency to take advantage of the company with the information given.
Through this study, the researchers tried researching on eWOM Effect on Brand Equity in the Social Media among Students (Studies on Brands Samsung Mobile) “as the object of study were 120 respondents. The sampling technique used in this study is the probability sampling and purposive sampling.
The result showed eWOM on Social Media among the students are already well underway, Brand Equity in Social Media among students is not good enough, and the effect on brand equity eWOM Samsung mobile phone brands on social media among students by 26,6%, while the rest 73,4% influenced by other factors outside eWOM.
(3)
vi Universitas Kristen Maranatha DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
ABSTRACT ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... ix
DAFTAR GAMBAR ... x
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1
1.2 Identifikasi Masalah ... 4
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 5
1.4 Kegunaan Penelitian... 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Pustaka ... 7
2.1.1 Electronic Word-Of-Mouth (eWOM)... 7
2.1.1.1 Pengertian Word Of Mouth ... 7
2.1.1.2 Dimensi Word Of Mouth ... 8
2.1.1.3 Pengertian Electronic Word-Of-Mouth (eWOM) ... 10
2.1.1.4 Aspek Electronic Word-Of-Mouth (eWOM) ... 16
2.1.1.5 Perbedaan Electronic Word Of Mouth dan Word Of Mouth ... 17
(4)
vii Universitas Kristen Maranatha
2.1.2 Brand Equity ... 18
2.1.2.1 Pengertian Brand ... 18
2.1.2.2 Manfaat Merek ... 19
2.1.2.3 Pengertian Brand Equity ... 19
2.1.2.4 Elemen Brand Equity ... 21
2.1.2.5 Peran Brand Equity ... 26
2.1.2.6 Syarat-syarat Memilih Merk ... 27
2.2 Kerangka Teoritis ... 28
2.3 Kerangka Pemikiran ... 31
2.4 Penelitian Terdahulu ... 32
2.5 Pengembangan Hipotesis ... 34
2.6 Model Penelitian ... 34
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian ... 35
3.2 Jenis Penelitian ... 35
3.3 Populasi ... 36
3.4 Teknik Pengambilan Sampel dan Ukuran Sampel ... 36
3.5 Operasionalisasi Variabel ... 37
3.6 Teknik Pengumpulan Data ... 38
3.7 Uji Pendahuluan ... 39
3.7.2 Uji Validitas ... 39
3.7.2 Uji Reliabilitas ... 40
(5)
viii Universitas Kristen Maranatha
3.7.4 Uji Outlier ... 41
3.7.5 Uji Heteroskedastisitas ... 42
3.8 Teknik Analisis Data ... 43
3.8.1 Korelasi dan Koefisien Determinasi ... 43
BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Profil Responden ... 45
4.2 Deskriptif Item Pertanyaan ... 46
4.3 Hasil Pengujian Validitas ... 48
4.4 Hasil Pengujian Reliabilitas ... 49
4.5 Hasil Pengujian Normalitas ... 50
4.6 Uji Heteroskedastisitas ... 51
4.7 Uji Hipotesis ... 52
4.7.1 Korelasi dan Koefisien Determinasi. ... 53
4.8 Pembahasan ... 54
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 58
5.2 Saran ... 58
5.3 Keterbatasan Penelitian ... 59
DAFTAR PUSTAKA... 61
DAFTAR LAMPIRAN... xi RIWAYAT HIDUP PENULIS (CURRICULUM VITAE)
(6)
ix Universitas Kristen Maranatha DAFTAR TABEL
Tabel I Operasionalisasi Variabel ... 38
Tabel II. Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 44
Tabel III. Data Responden Berdasarkan Usia ... 45
Tabel IV. Deskriptif Item Pertanyaan EWOM ... 46
Tabel V. Deskriptif Item Pertanyaan Brand Equity ... 46
Tabel VI. Hasil Pengujian Validitas Variabel X ... 47
Tabel VII. Hasil Pengujian Validitas Variabel Y ... 48
Tabel VIII. Hasil Pengujian Reliabilitas ... 48
Tabel IX. Hasil Pengujian Normalitas ... 49
Tabel X. Pengujian Regresi Secara Sederhana (Coefficients)... 51
(7)
x Universitas Kristen Maranatha DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Konsep Brand Equity ... 22
Gambar 2. Piramida Brand Awareness ... 23
Gambar 3. Rerangka Teoritis ... 30
Gambar 4. Kerangka Pemikiran ... 31
Gambar 5. Paradigma Penelitian ... 34
(8)
xi Universitas Kristen Maranatha DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN A………64 LAMPIRAN B………....68 LAMPIRAN C………70
(9)
1 Universitas Kristen Maranatha BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Teknologi dan informasi saat ini berkembang semakin pesat. Kini masyarakat lebih dimudahkan dengan aneka teknologi canggih. Efektivitas, efisiensi dan kenyamanan yang diusung oleh teknologi telah membuat teknologi mendapatkan tempat di hati konsumen.
Teknologi telah membuka akses sebesar-besarnya bagi konsumen untuk mengakses beragam informasi. Konsumen dapat terkoneksi dengan berbagai sumber akses yang berperan dalam proses pembelian dan pemenuhan kebutuhan. Berkembangnya internet membuat informasi yang dibutuhkan oleh konsumenpun semakin kompleks. Iklan dan promosi dirasa kurang cukup untuk pemenuhan kebutuhan informasi. Sebelum internet berkembang pendekatan antara konsumen dan produsen hanya satu arah secara langsung, kini lebih menyentuh sisi emosional, membangun percakapan dan menjadikan konsumen menjadi subjek yang sejajar.
Salah satu bukti berkembangnya teknologi dan informasi adalah maraknya media sosial. Media sosial berperan sebagai sarana komunikasi yang membuat individu terhubung dengan individu atau kelompok lain baik dikenal maupun tidak. Penelitian menunjukkan bahwa media sosial digunakan seseorang untuk menemukan teman baru, bersosialisasi dengan teman-teman lama, menerima informasi dan menghibur diri-sendiri (He, Zha and Li, 2013)
Seseorang dapat berbagi pengalaman, melakukan review produk serta berinteraksi dengan pelanggan lainnya melalui media sosial. Bentuk komunikasi
(10)
Universitas Kristen Maranatha 2 seperti ini bisa disebut dengan word of mouth. Kini word of mouth telah mengalami pergereseran paradigma. Dulu komunikasi word of mouth dilakukan secara tatap muka dengan orang yang telah dikenal, namun sekarang word of mouth dapat dilakukan dalam dunia maya dengan cakupan yang lebih luas, yaitu dalam hitungan detik apa yang kita share mampu dibaca oleh jutaan orang lain. Seiring dengan pergeseran paradigma tersebutlah word of mouth melalui melalui media internet disebut dengan electronic word of mouth.
Electronic word of mouth melalui media sosial dilakukan dengan cara
memberi review produk, memberikan rekomendasi kepada konsumen lain atau hanya sekedar berbagi pengalaman. Kini konsumen semakin kritis untuk mencari informasi tentang suatu produk sebelum melakukan pembelian. Pengalaman atau review yang orang lain berikan dijadikan masukan atau informasi yang kemudian diproses dalam memori menjadi sebuah pengetahuan. Pengetahuan yang didapatkan dari media sosial tentu akan mempengaruhi seseorang untuk mengambil keputusan pembelian.
Fenomena maraknya media sosial telah membuat beberapa perusahaan besar mengadopsi media sosial untuk mengakomodasi tren yang sedang berkembang. Perusahaan dituntut lebih aktif dalam melakukan pendekatan terhadap konsumen. Melalui media sosial perusahaan dapat membangun interaksi secara langsung dengan pelanggan, konsumen maupun calon konsumen yang sangat penting dalam rangka membangun loyalitas. Penggunaan media sosial juga telah mengubah gaya hidup konsumen. Media sosial dalam smartphone dapat diakses selama 24 jam non stop sangat memungkinkan seseorang untuk berbagi informasi dimanapun dan kapanpun.
Perilaku konsumen pada umumnya terbentuk berdasarkan pengalaman pribadi, saran dari orang lain / teman-teman serta dari komunikasi yang disampaikan
(11)
Universitas Kristen Maranatha 3 melalui media elektronik (seperti televisi, radio, dll) atau media cetak (seperti surat kabar, majalah, tabloid, dan lain-lain). Kondisi persaingan yang semakin ketat membuat perusahaan harus dapat memaksimalkan penggunaan sumber daya mereka dengan efektif dan efisien, salah satunya dengan menciptakan dan melakukan pencitraan yang baik untuk mempengaruhi pandangan konsumen mengenai produk mereka, yaitu melalui citra merek. Persaingan perusahaan untuk menarik konsumen tidak lagi terbatas pada teknis dan fungsional suatu produk, tetapi juga sudah dikaitkan dengan merek yang mampu memberikan citra khusus bagi pemakai.
Kotler dan Amstrong (2004) mendefinisikan ekuitas merek sebagai efek pembeda positif dari respon konsumen atas suatu barang dan jasa sebagai akibat dari pengetahuan konsumen atas nama merek dari barang dan jasa tersebut. Dalam model Aaker, brand equity diformulasikan dari sudut pandang manajerial dan strategi korporat, meskipun landasan utamanya adalah prilaku konsumen. Aaker menjabarkan aset merek yang berkontribusi pada penciptaan brand equity kedalam lima dimensi, yaitu brand awareness, percieved quality, brand associations, brand loyalty, dan other proprietary brand assets (Tjiptono, 2005)
Merek yang telah mapan biasanya menjadi simbol sebagai suatu produk yang sukses, sehingga merek turut berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen. Meskipun di pasar banyak beredar produk-produk yang sejenis dari produk pesaing, semuanya itu akan tergantung dari pandangan konsumen terhadap merek. Jika konsumen telah sangat paham tentang merek yang diyakininya, maka citra merek dibenak konsumen akan semakin kuat.
Munculnya berbagai macam produk dalam satu kategori dengan kualitas produk yang sudah menjadi standar dan dapat dengan mudah ditiru dan dimiliki oleh
(12)
Universitas Kristen Maranatha 4 siapapun mengakibatkan sulitnya suatu perusahaan untuk mempertahankan dirinya sebagai pemimpin pasar. Untuk mengatasi penetrasi yang dilakukan oleh kompetitor, maka perusahaan akan tetap menjaga pangsa pasarnya, salah satunya dengan membentuk citra merek yang kuat oleh perusahaan. Tanpa citra merek yang kuat dan positif, sangatlah sulit bagi perusahaan untuk menarik pelanggan baru dan mempertahankan yang sudah ada (Ismani,).
Berdasarkan hal tersebut di atas, penulis akan melakukan penelitian dengan judul: “Pengaruh eWOM terhadap Brand equity pada Media Sosial di Kalangan Mahasiswa (Studi pada Handphone Merek Samsung)”
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka penulis mencoba mengidentifikasi permasalahan sebagai bahan untuk penelitian dan analisis sebagai berikut:
1. Bagaimana eWOM pada Media Sosial di Kalangan Mahasiswa?
2. Bagaimana brand equity handphone Merek Samsung pada Media Sosial di Kalangan Mahasiswa?
3. Bagaimana pengaruh eWOM terhadap brand equity handphone Merek Samsung pada Media Sosial di Kalangan Mahasiswa?
(13)
Universitas Kristen Maranatha 5 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian
Maksud penelitian ini adalah untuk mengumpulkan data-data, mencari dan mendapatkan informasi mengenai eWOM dan brand equity handphone Merek Samsung pada Media Sosial di Kalangan Mahasiswa.
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah dikemukakan di atas, tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui dan menganalisis eWOM pada Media Sosial di Kalangan Mahasiswa.
2. Untuk mengetahui dan menganalisis brand equity handphone Merek Samsung pada Media Sosial di Kalangan Mahasiswa.
3. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh eWOM terhadap brand equity handphone Merek Samsung pada Media Sosial di Kalangan Mahasiswa.
1.4 Kegunaan Penelitian
Dari penelitian ini diharapkan akan diperoleh informasi yang akurat dan relevan yang dapat digunakan oleh:
1. Penulis
Hasil penelitian ini menambah wawasan dan pengetahuan mengenai eWOM dan
Brand equity.
2. Perusahaan
Diharapkan pihak perusahaan dapat menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan eWOM dan brand equity untuk menghadapi persaingan yang semakin ketat dan meningkatkan laba perusahaan.
(14)
Universitas Kristen Maranatha 6 3. Akademis
Bagi para Akademisi diharapkan dapat menambah pengetahuan dalam pembahasan pengaruh pengaruh eWOM terhadap brand equity handphone Merek Samsung pada Media Sosial di Kalangan Mahasiswa atau bahkan penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi dalam penelitian berikutnya.
(15)
58 Universitas Kristen Maranatha BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis regresi sederhana mengenai pengaruh eWOM terhadap Brand Equity pada Media Sosial di kalangan mahasiswa, peneliti dapat mengambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Berdasarkan hail data kuesioner yang telah diteliti menyatakan bahwa eWOM pada Media Sosial di kalangan mahasiswa sudah berjalan dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari jawaban 120 responden mengenai eWOM mayoritas responden menjawab setuju.
2. Berdasarkan hasil data kuesioner yang telah diteliti menyatakan bahwa Brand
Equity pada Media Sosial di kalangan mahasiswa masih kurang baik. Hal ini
dapat dilihat dari jawaban 120 responden mengenai Brand Equity mayoritas responden menjawab netral.
3. Besar pengaruh eWOM terhadap brand equity handphone Merek Samsung pada Media Sosial di kalangan mahasiswa sebesar 26,6%, sedangkan sisanya sebesar 73,4% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain di luar eWOM.
5.2 Saran
1. Pihak manajemen harus berusaha memperbaiki citra perusahaan melalui pelayanan yang berkualitas dan kepuasan pelanggan. Dua faktor tersebut menjadi kunci penting dalam mendorong pelanggan untuk turut merekomendasikan kepada pihak lain yang nantinya akan menjadi sumber informasi bagi pihak lain
(16)
Universitas Kristen Maranatha 59 tersebut. Intinya pihak perusahaan harus mampu memberikan pengalaman-pengalaman menyenangkan ketika pelanggan menggunakan handphone Merek Samsung karena terbukti bahwa menyebaran informasi melalui electronic word
of mouth tidak mengenal perbedaaan profesi, status sosial, keluarga, tetangga dan
lain-lain. Oleh karena itu, peningkatan kualitas produk harus terus ditingkatkan agar dapat memberikan kepuasan kepada pelanggan.
2. Mengupayakan adanya edukasi kepada para masyarakat untuk bisa lebih terbuka terhadap hasil-hasil inovasi baru handphone Merek Samsung, sehingga ketika pengguna mulai menggunakan handphone Merek Samsung dari tingkat early
adopters dapat lebih mudah masuk ke tahap early majority yaitu tahap dimana
pengguna mulai bertambah banyak dan sudah sangat terbiasa juga familiar dengan produk yang dikeluarkan (tingkat adopsi teknologi life cycle)
3. Penelitian lanjutan dapat mengkaji faktor lain selain eWOM yang mempengaruhi
Brand Equity agar diperoleh informasi yang lebih lengkap tentang faktor-faktor
yang mempengaruhi Brand Equity pada Media Sosial
5.3 Keterbatasan Penelitian
1. Adanya aspek-aspek lain yang belum dapat dibahas oleh peneliti berkaitan dengan faktor-faktor pendukung brand equity misalnya iklan, education kepada pengguna, application personalization, customer service, dan brand awareness. Faktor-faktor tersebut dapat ditambahkan dalam penelitian yang akan datang selain faktor-faktor yang telah dibahas dalam penelitian ini.
2. Karena keterbatasan waktu, oleh karena itu diperlukan penelitian lanjutan dengan menggunakan sampel yang lebih besar dan melibatkan semua mahasiswa
(17)
Universitas Kristen Maranatha 60 Universitas Maranatha agar dapat menggambarkan pengaruh eWOM terhadap
(18)
61 Universitas Kristen Maranatha DAFTAR PUSTAKA
Jensen dan Zhang.(2009). Twitter Power : Tweets as electronic word of mouth Assael, Henry.(1998). Consumer behavior and marketing action. 6th Edition
International Thomson Publishing, New York
Schiffman dan Kanuk. (2007). Perilaku Konsumen. Edisi Kedua. Jakarta: PT Indeks Gramedia
Aaker, D.A. (1991).Managing Brand Equity, The Free Press, New York, NY. Hennig-Thurau, Thorsten. Kevin Gwimmer. Gianfranco Walsh, Dwayne Gremler.
(2004). Electronic Word of Mouth Via Consumer Platform : What
Motivates Consumers to Articulate Themselves on The Internet ?. Journal
of Interactive Marketing. Hal 38-52.
Czaplewski. A.J., Gruen. T.W., Osmonbekov. T. (2006). eWOM: The Impact of costumer-to-costumer online who know-how exchange on costumer value and loyalty. Journal of Business Research 59. (2006) 449-456.
Chevalier, J.A. dan Mayzlin, D. (2006), “The Effect of Word of Mouth On Sales:
Online Book Reviews”, Journal of Marketing Research. Vol 43 No. 3, pp.
345-354.
TjiptonoFandy. (2005).PemasaranJasa, Malang:Bayu Media Publising. Ajzen, I., &Fishbein, M., 1975, Belief, Attitude, Intention, and Behavior: An
Introduction to Theory and Research, 129-385, Addison-Wesley, Reading,
MA.
Liu, J., ChuChi & Chen, J. S. (2006).Virtual Experiential Marketing on Online Purchase Intention.Proceedings of the 11th Annual Conference of Asia
Pacific Decision Sciences Institute Hongkong.
Peter dan Olson, (2002). Consumer Behavior. edisi 6. McGraw-Hill. New York. Kotler, Philip., Keller, Kevin L. (2007). Manajemen Pemasaran, Jilid Kedua,
Jakarta : Erlangga.
Kaplan, Andreas. M. danHaenlein, Michael. (2010). Users of the world, unite!
(19)
62
Universitas Kristen Maranatha Cheung, Christy. M.K and Matthew K.L. Lee. (2012). What Drives Consumers to Spread Electronic Word of Mouth in Online Consumer Opinion Platform.
Decision Support System 53, 218-225, Hongkong.
Jiménez,F.R& Mendoza, N. A (2013). Too popular to ignore: The influence of online reviews on purchase intentions of search and experience
products.Journalof Interactive Marketing,27(3),226-235.
Goldsmith, R.E. and Horowitz, D. (2006), “Measuring Motivations for Online
Opinion Seeking”, Journal of Interactive Advertising, Vol. 6 No. 2,pp.
1-16.
Goyette, et al, (2010). E-Wom : Word of Mouth Measurement Scale for E-Service Context. Journal of Administrative Sciences, Volume 27: 5-23
Mangold, Glynn danFaulds, David.(2009). “Social Media: The New Hybrid
Elemen of The Promotion mix” ScieneDirect, Volume 52 Nomor 1, hal
357-365.
Rieh, S. Y., &Hilligoss, B. (2007). College students’ credibility judgments in the information seeking process. In M. Metzger &A.Flanagin (Eds.),Digital
media, youth, and credibility.MacArthur Foundation Series on Digital Media and Learning(pp. 49–72).Cambridge, MA: The MIT Press.
Cheung, Christy M.K. & Dimple R. Thadani. (2010). The Effectiveness of
Electronic Word-of-Mouth Communication: A Literature Analysis. 23rd
Bled eConference eTrust: Implication for the Individual, Enterprises and Society June 20-23, 2010, Bled-Slovenia.
Chiu, K. H., & Hsu, C. L., (2010), “Research on the connections between corporate social responsibility and corporation image in the risk society: Take the mobile telecommunication industry as an
example”, International Journal of Electronic Business Management
, Vol. 8 No. 3, pp. 183-194.
Wei wei, Tang. (2007). Impact of corporate image and corporate reputation
on customer loyalty. Jurnal management science& engineering, Vol 1
(20)
63
Universitas Kristen Maranatha Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta : Rineka Cipta.
Nazir, Moh. (2009). Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia
Sugiyono.(2012) Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&B. Bandung: Alfabeta.
Ghozali, Imam. (2006). AplikasiAnalisis Multivariate Dengan Program SPSS. BadanPenerbitUniversitasDiponegoro Semarang.
Suliyanto. (2006). MetodeRisetBisnis. Yogyakarta : Andi.
Mustafa Edwin NasutiondanHardius Usman.(2006). Proses Penelitian Kuantitatif. FakultasEkonomi UI.
Umi Narimawati. (2007). Riset Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Agung Media
Santoso, Singgih. (2010). “Statistik Non ParametrikKonsepdanAplikasidengan SPSS”, Jakarta: Elex Media Komputindo.
Supranto J (2010) Statistika.Jakarta: Erlangga
Riduwan, dkk. (2013). Cara Mudah Belajar SPSS Versi 17.0 dan Aplikasi Statistik Penelitian. Bandung: Alfabeta.
(1)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis regresi sederhana mengenai pengaruh eWOM terhadap Brand Equity pada Media Sosial di kalangan mahasiswa, peneliti dapat mengambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Berdasarkan hail data kuesioner yang telah diteliti menyatakan bahwa eWOM pada Media Sosial di kalangan mahasiswa sudah berjalan dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari jawaban 120 responden mengenai eWOM mayoritas responden menjawab setuju.
2. Berdasarkan hasil data kuesioner yang telah diteliti menyatakan bahwa Brand Equity pada Media Sosial di kalangan mahasiswa masih kurang baik. Hal ini dapat dilihat dari jawaban 120 responden mengenai Brand Equity mayoritas responden menjawab netral.
3. Besar pengaruh eWOM terhadap brand equity handphone Merek Samsung pada Media Sosial di kalangan mahasiswa sebesar 26,6%, sedangkan sisanya sebesar 73,4% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain di luar eWOM.
5.2Saran
1. Pihak manajemen harus berusaha memperbaiki citra perusahaan melalui pelayanan yang berkualitas dan kepuasan pelanggan. Dua faktor tersebut menjadi kunci penting dalam mendorong pelanggan untuk turut merekomendasikan kepada pihak lain yang nantinya akan menjadi sumber informasi bagi pihak lain
(2)
tersebut. Intinya pihak perusahaan harus mampu memberikan pengalaman-pengalaman menyenangkan ketika pelanggan menggunakan handphone Merek Samsung karena terbukti bahwa menyebaran informasi melalui electronic word of mouth tidak mengenal perbedaaan profesi, status sosial, keluarga, tetangga dan lain-lain. Oleh karena itu, peningkatan kualitas produk harus terus ditingkatkan agar dapat memberikan kepuasan kepada pelanggan.
2. Mengupayakan adanya edukasi kepada para masyarakat untuk bisa lebih terbuka terhadap hasil-hasil inovasi baru handphone Merek Samsung, sehingga ketika pengguna mulai menggunakan handphone Merek Samsung dari tingkat early adopters dapat lebih mudah masuk ke tahap early majority yaitu tahap dimana pengguna mulai bertambah banyak dan sudah sangat terbiasa juga familiar dengan produk yang dikeluarkan (tingkat adopsi teknologi life cycle)
3. Penelitian lanjutan dapat mengkaji faktor lain selain eWOM yang mempengaruhi Brand Equity agar diperoleh informasi yang lebih lengkap tentang faktor-faktor yang mempengaruhi Brand Equity pada Media Sosial
5.3Keterbatasan Penelitian
1. Adanya aspek-aspek lain yang belum dapat dibahas oleh peneliti berkaitan dengan faktor-faktor pendukung brand equity misalnya iklan, education kepada pengguna, application personalization, customer service, dan brand awareness. Faktor-faktor tersebut dapat ditambahkan dalam penelitian yang akan datang selain faktor-faktor yang telah dibahas dalam penelitian ini.
2. Karena keterbatasan waktu, oleh karena itu diperlukan penelitian lanjutan dengan menggunakan sampel yang lebih besar dan melibatkan semua mahasiswa
(3)
60 Universitas Maranatha agar dapat menggambarkan pengaruh eWOM terhadap Brand Equity
(4)
DAFTAR PUSTAKA
Jensen dan Zhang.(2009). Twitter Power : Tweets as electronic word of mouth Assael, Henry.(1998). Consumer behavior and marketing action. 6th Edition
International Thomson Publishing, New York
Schiffman dan Kanuk. (2007). Perilaku Konsumen. Edisi Kedua. Jakarta: PT Indeks Gramedia
Aaker, D.A. (1991).Managing Brand Equity, The Free Press, New York, NY. Hennig-Thurau, Thorsten. Kevin Gwimmer. Gianfranco Walsh, Dwayne Gremler.
(2004). Electronic Word of Mouth Via Consumer Platform : What
Motivates Consumers to Articulate Themselves on The Internet ?. Journal of Interactive Marketing. Hal 38-52.
Czaplewski. A.J., Gruen. T.W., Osmonbekov. T. (2006). eWOM: The Impact of costumer-to-costumer online who know-how exchange on costumer value and loyalty. Journal of Business Research 59. (2006) 449-456.
Chevalier, J.A. dan Mayzlin, D. (2006), “The Effect of Word of Mouth On Sales: Online Book Reviews”, Journal of Marketing Research. Vol 43 No. 3, pp. 345-354.
TjiptonoFandy. (2005).PemasaranJasa, Malang:Bayu Media Publising. Ajzen, I., &Fishbein, M., 1975, Belief, Attitude, Intention, and Behavior: An
Introduction to Theory and Research, 129-385, Addison-Wesley, Reading, MA.
Liu, J., ChuChi & Chen, J. S. (2006).Virtual Experiential Marketing on Online Purchase Intention.Proceedings of the 11th Annual Conference of Asia Pacific Decision Sciences Institute Hongkong.
Peter dan Olson, (2002). Consumer Behavior. edisi 6. McGraw-Hill. New York. Kotler, Philip., Keller, Kevin L. (2007). Manajemen Pemasaran, Jilid Kedua,
Jakarta : Erlangga.
Kaplan, Andreas. M. danHaenlein, Michael. (2010). Users of the world, unite! The challenges and opportunities of Social Media. Business Horizons.
(5)
62
Cheung, Christy. M.K and Matthew K.L. Lee. (2012). What Drives Consumers to Spread Electronic Word of Mouth in Online Consumer Opinion Platform. Decision Support System 53, 218-225, Hongkong.
Jiménez,F.R& Mendoza, N. A (2013). Too popular to ignore: The influence of online reviews on purchase intentions of search and experience
products.Journalof Interactive Marketing,27(3),226-235.
Goldsmith, R.E. and Horowitz, D. (2006), “Measuring Motivations for Online Opinion Seeking”, Journal of Interactive Advertising, Vol. 6 No. 2,pp. 1-16.
Goyette, et al, (2010). E-Wom : Word of Mouth Measurement Scale for E-Service Context. Journal of Administrative Sciences, Volume 27: 5-23
Mangold, Glynn danFaulds, David.(2009). “Social Media: The New Hybrid Elemen of The Promotion mix” ScieneDirect, Volume 52 Nomor 1, hal 357-365.
Rieh, S. Y., &Hilligoss, B. (2007). College students’ credibility judgments in the information seeking process. In M. Metzger &A.Flanagin (Eds.),Digital media, youth, and credibility.MacArthur Foundation Series on Digital Media and Learning(pp. 49–72).Cambridge, MA: The MIT Press.
Cheung, Christy M.K. & Dimple R. Thadani. (2010). The Effectiveness of Electronic Word-of-Mouth Communication: A Literature Analysis. 23rd Bled eConference eTrust: Implication for the Individual, Enterprises and Society June 20-23, 2010, Bled-Slovenia.
Chiu, K. H., & Hsu, C. L., (2010), “Research on the connections between corporate social responsibility and corporation image in the risk society: Take the mobile telecommunication industry as an
example”, International Journal of Electronic Business Management , Vol. 8 No. 3, pp. 183-194.
Wei wei, Tang. (2007). Impact of corporate image and corporate reputation on customer loyalty. Jurnal management science& engineering, Vol 1 No.2 December (2007).
(6)
Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta.
Nazir, Moh. (2009). Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia
Sugiyono.(2012) Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&B. Bandung: Alfabeta.
Ghozali, Imam. (2006). AplikasiAnalisis Multivariate Dengan Program SPSS. BadanPenerbitUniversitasDiponegoro Semarang.
Suliyanto. (2006). MetodeRisetBisnis. Yogyakarta : Andi.
Mustafa Edwin NasutiondanHardius Usman.(2006). Proses Penelitian Kuantitatif. FakultasEkonomi UI.
Umi Narimawati. (2007). Riset Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Agung Media
Santoso, Singgih. (2010). “Statistik Non ParametrikKonsepdanAplikasidengan SPSS”, Jakarta: Elex Media Komputindo.
Supranto J (2010) Statistika.Jakarta: Erlangga
Riduwan, dkk. (2013). Cara Mudah Belajar SPSS Versi 17.0 dan Aplikasi Statistik Penelitian. Bandung: Alfabeta.