PENGARUH KESIAPAN BELAJAR SISWA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI : STUDI KASUS PADA SISWA KELAS XI IIS SMA SWASTA DI KOTA BANDUNG TAHUN AJARAN 2014/2015.

(1)

PENGARUH KESIAPAN BELAJAR SISWA DAN

LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR

SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

(Studi Kasus pada Siswa Kelas XI IIS SMA Swasta di Kota Bandung Tahun Ajaran 2014/2015)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan Ekonomi

Oleh Ade Tia Mustofa

1102089

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2015


(2)

PENGARUH KESIAPAN BELAJAR SISWA DAN

LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR

SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

(Studi Kasus pada Siswa Kelas XI IIS SMA Swasta di Kota Bandung Tahun Ajaran 2014/2015)

Oleh : Ade Tia Mustofa

NIM. 1102089

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat memperoleh gelar sarjana pendidikan pada Program Studi Pendidikan Ekonomi Fakultas

Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

© Adetia Mustofa

Universitas Pendidikan Indonesia 2015

Hak Cipta dilindungi Undang-Undang

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak ulang, di foto kopi, atau dengan cara lain tanpa seizin penulis


(3)

i

LEMBAR PENGESAHAN

PENGARUH KESIAPAN BELAJAR SISWA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA

PELAJARAN EKONOMI

(Studi Kasus pada Siswa Kelas XI IIS SMA Swasta di Kota Bandung Tahun Ajaran 2014/2015)

Skripsi ini telah disetujui oleh: Pembimbing:

Dr. Moch. Dudih Sugiharto, M. Si NIP. 19561128 198303 1 001

Mengetahui,

Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

UPI Bandung

Dr. Hj. Neti Budiwati, M.Si NIP. 19630221 198703 2 001


(4)

Ade Tia Mustofa, 2015

PENGARUH KESIAPAN BELAJAR SISWA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI Uni versitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

Ade Tia Mustofa (1102089). 2015. “Pengaruh Kesiapan Belajar Siswa dan Lingkungan Sekolah Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi (Studi Kasus pada Siswa Kelas XI IIS SMA Swasta di Kota Bandung Tahun Ajaran 2014/2015)” dibawah bimbingan Dr. Moch. Dudih Sugiharto, M. Si.

Penelitian ini di latar belakangi oleh rendahnya hasil belajar siswa dalam mata pelajaran ekonomi yang dilihat dari rata-rata nilai Ulangan Akhir Semester genap tahun ajaran 2014/2015 yang tidak memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) pada siswa kelas XI IIS SMA Swasta di Kota Bandung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh kesiapan belajar siswa dan lingkungan sekolah terhadap hasil belajar siswa. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey eksplanatori dengan menggunakan kuesioner penelitian sebagai alat pengumpul data. Populasi penelitiannya adalah siswa kelas XI IIS SMA Swasta di Kota Bandung tahun ajaran 2014/2015 yaitu sebanyak 275, kemudian diambil sampel sebanyak 162 siswa dengan teknik random sampling. Teknik analisis data yang digunakan yaitu analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan: (1) Secara umum, gambaran kesiapan belajar siswa berada pada kategori siap; (2) Secara umum, gambaran lingkungan sekolah berada pada kategori baik; (3) Hasil belajar berada pada kategori cukup; (4) Kesiapan belajar siswa berpengaruh positif terhadap hasil belajar siswa; (5) Lingkungan sekolah berpengaruh positif terhadap hasil belajar siswa.


(5)

v Ade Tia Mustofa, 2015

PENGARUH KESIAPAN BELAJAR SISWA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI Uni versitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

perpustakaan.upi.edu

ABSTRACK

Ade Tia Mustafa (1102089). 2015. "Effect of Student Learning Readiness and School Environment Towards Learning Outcomes In Economics Subjects (Case Study in Class XI IIS Senior High School in Bandung Academic Year 2014/2015)" under the guidance of Dr. Moch. Dudih Sugiharto, M. Si.

This research is motivated by the low learning outcomes of students in economic subjects are seen from the average value of Deuteronomy Final fulfilled the academic year 2014/2015 which does not meet the minimum completeness criteria (KKM) in class XI IIS Senior High School in Bandung. This study aims to determine how the influence of the readiness of student learning and school environment on student learning outcomes. The method used is explanatory survey method using a questionnaire research as a means of collecting data. Population research is class XI IIS Senior High School in Bandung the academic year 2014/2015 as many as 275, then retrieved a sample of 162 students by random sampling technique. Data analysis technique used is multiple linear regression analysis. The results showed: (1) In general, the students' learning readiness in the category is ready; (2) In general, the school environment is in good category; (3) The results of the study are enough categories; (4) The readiness of student learning positive effect on student learning outcomes; (5) The school environment has positive influence on student learning outcomes.


(6)

Ade Tia Mustofa, 2015

PENGARUH KESIAPAN BELAJAR SISWA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI Uni versitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN... Error! Bookmark not defined. BERITA ACARA SIDANG ... Error! Bookmark not defined. PERNYATAAN ... Error! Bookmark not defined. ABSTRAK ... Error! Bookmark not defined.

ABSTRACK... Error! Bookmark not defined.

KATA PENGANTAR... Error! Bookmark not defined. UCAPAN TERIMAKASIH ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR ISI ... viiix DAFTAR TABEL ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR GAMBAR ... Error! Bookmark not defined. BAB I PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined. 1.1 Latar Belakang... Error! Bookmark not defined. 1.2 Rumusan Masalah Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 1.3 Tujuan Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 1.4 Manfaat Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 1.4.1 Manfaat Teoritis ... Error! Bookmark not defined. 1.4.2 Manfaat Praktis ... Error! Bookmark not defined. BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

... Error! Bookmark not defined. 2.1 Kajian Pustaka ... Error! Bookmark not defined. 2.1.1 Belajar ... Error! Bookmark not defined. 2.1.2 Teori Belajar ... Error! Bookmark not defined. 2.1.3 Hasil Belajar... Error! Bookmark not defined. 2.1.4 Kesiapan Belajar ... Error! Bookmark not defined. 2.1.5 Lingkungan Sekolah ... Error! Bookmark not defined. 2.1.6 Kajian Empirik Beberapa Hasil PenelitianError! Bookmark not

defined.

2.2 Kerangka Berpikir ... Error! Bookmark not defined. 2.3 Hipotesis ... Error! Bookmark not defined.


(7)

Ade Tia Mustofa, 2015

PENGARUH KESIAPAN BELAJAR SISWA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI Uni versitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

perpustakaan.upi.edu

BAB III METODE PENELITIAN ... Error! Bookmark not defined. 3.1 Subjek dan Objek Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3.2 Metode Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3.3 Populasi dan Sampel... Error! Bookmark not defined. 3.3.1 Populasi ... Error! Bookmark not defined. 3.3.2 Sampel... Error! Bookmark not defined. 3.4 Operasional Variabel ... Error! Bookmark not defined. 3.5 Teknik Pengumpulan Data ... Error! Bookmark not defined. 3.6 Instrumen Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3.7 Uji Instrumen Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3.7.1 Uji Validitas ... Error! Bookmark not defined. 3.7.2 Uji Reliabilitas ... Error! Bookmark not defined. 3.8 Teknik Pengolahan Data... Error! Bookmark not defined. 3.9 Teknik Analisis Data dan Pengujian HipotesisError! Bookmark not defined.

3.9.1 Uji Asumsi Klasik ... Error! Bookmark not defined. 3.9.2 Uji Hipotesis ... Error! Bookmark not defined. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANError! Bookmark not

defined.

4.1 Hasil Penelitian... Error! Bookmark not defined. 4.1.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 4.1.2 Gambaran Umum Responden ... Error! Bookmark not defined. 4.1.3 Hasil Uji Instrumen Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 4.1.4 Gambaran Umum Variabel Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 4.1.5 Hubungan antara Kesiapan Belajar, Lingkungan Sekolah dan Hasil Belajar ... Error! Bookmark not defined. 4.1.6 Hasil Analisis Data dan Pengujian HipotesisError! Bookmark not

defined.

4.2 Pembahasan Hasil Penelitian... Error! Bookmark not defined. 4.4.1 Pengaruh Kesiapan Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi ... Error! Bookmark not defined.


(8)

Ade Tia Mustofa, 2015

PENGARUH KESIAPAN BELAJAR SISWA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI Uni versitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

perpustakaan.upi.edu

4.4.2 Pengaruh Lingkungan Sekolah Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi... Error! Bookmark not defined. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... Error! Bookmark not defined. 5.1 Kesimpulan ... Error! Bookmark not defined. 5.2 Saran ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR PUSTAKA ... Error! Bookmark not defined.


(9)

Ade Tia Mustofa, 2015

PENGARUH KESIAPAN BELAJAR SISWA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

Uni versitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Pendidikan merupakan salah satu indikator yang dapat menunjukan keberhasilan manusia karena pendidikan adalah suatu sistem yang mengolah dan menjadikan manusia siap menjalankan aktivitas dalam kehidupannya. Dalam pendidikan kita akan memperoleh pengetahuan baru yang dapat kita gunakan dan manfaatkan untuk menjalani aktivitas sehari-hari.

Pendidikan awal yang kita rasakan secara alami adalah pendidikan yang dilakukan di rumah oleh orang tua. Karena pada dasarnya pendidikan bisa terjadi dimanapun dan kapanpun, terjadi di lingkungan keluarga maupun di lingkungan masyarakat yang dikenal dengan pendidikan Informal. Salah satu proses inti yang tidak dapat dipisahkan dalam pendidikan adalah belajar. Belajar merupakan suatu kegiatan yang dapat dilakukan oleh semua orang tidak terbatas oleh waktu tempat maupun usia.

Belajar merupakan suatu proses yang dilakukan secara sadar yang artinya pelaku yang bersangkutan telah melakukan sesuatu secara sadar dan dirasakan perubahan pada dirinya. Illeris dan Ormorod (dalam Suyono, 2012, hlm. 14) menyatakan bahwa “belajar adalah suatu proses yang membawa bersama-sama pengaruh dan pengalaman kognitif, emosional, dan lingkungan memperoleh, meningkatkan atau membuat perubahan didalam pengetahuan keterampilan, nilai -nilai dan cara pandang (world views) dari seseorang”.

Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses yang bertujuan agar terjadi perubahan dalam perilaku, pengetahuan maupun sikap yang dihasilkan dari pengalaman yang sudah terjadi dengan melakukan interaksi antara lingkungan belajar di sekolah, rumah maupun masayarakat. Dari kesimpulan diatas belajar merupakan sebuah proses untuk mencapai tujuan, sedangkan yang menjadi tujuan dari belajar adalah perolehan hasil belajar.

Hasil belajar merupakan sebuah gambaran nyata bahwa pembelajaran yang terjadi atau proses yang terjadi berjalan dengan baik ataupun sebaliknya. Jika hasil belajar yang ditunjukan siswa itu baik artinya terjadi perubahan secara perilaku,


(10)

2

Ade Tia Mustofa, 2015

PENGARUH KESIAPAN BELAJAR SISWA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

Uni versitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pengetahuan, keterampilan serta sikap maka dapat disimpulkan bahwa proses pembelajaran yang sudah terjadi di sekolah maupun di lingkungan rumah dan masyarakat berjalan dengan baik dan sesuai dengan yang diharapkan dan direncanakan.

Hasil belajar siswa merupakan output dari proses belajar yang dilakukan di sekolah. Keberhasilan seorang siswa dalam proses belajar salah satunya dapat dilihat dari hasil belajar yang mereka peroleh. Untuk mengetahui berhasil tidaknya suatu proses pembelajaran salah satunya dapat dilihat dari ulangan harian, UTS (Ulangan Tengah Semester), UAS (Ulangan Akhir Semester) dan UN (Ujian Nasional). Berikut ini nilai rata-rata Ujian Nasional mata pelajaran ekonomi pada SMA Swasta di Kota Bandung tahun berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, sebagai berikut :

Tabel 1.1

Rata-Rata Nilai UN Mata Pelajaran Ekonomi

SMA Swasta di Kota Bandung

No Nama Sekolah Tahun Pelajaran

2011/2012 2012/2013 2013/2014

1 SMA 19 Bumi Siliwangi 7.89 6.04 3.79

2 SMA 55 Asia Afrika 9.08 5.96 4.14

3 SMA Advent Bandung 7.02 5.32 4.35

4 SMA Advent Cimindi 3.98 5.78 4.47

5 SMA Al Burhan 9.1 5.47 *

6 SMA Al Falah 6.44 5.62 4.17

7 SMA Alfa Centauri 6.63 5.64 5.64

8 SMA Al Hadi 7.61 5.75 4.16

9 SMA Al Islam 7.31 5.6 3.85

10 SMA Angkasa 8.59 5.57 5.42

11 SMA Bina Dharma 1 6.3 5.87 4.19

12 SMA Bina Dharma 2 8.56 5.57 4.23

13 SMA Bina Persada Nusantara 6.5 6.09 4.10

14 SMA Bintang Mulia 6.23 6.43 *

15 SMA BPI 1 9.07 6.09 6.09

16 SMA BPI 2 9.06 6.15 5.33

17 SMA BPPK 5.68 5.48 4.37

18 SMA Budi Istri 6.37 6.54 4.36

19 SMA Bunga Bangsa 8.46 5.8 *

20 SMA Daarul Quran 4.55 6.5 4.54

21 SMA Darul Hakim 7.39 5.84 5.50


(11)

3

Ade Tia Mustofa, 2015

PENGARUH KESIAPAN BELAJAR SISWA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

Uni versitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

23 SMA Guna Dharma 6.44 6.08 6.13

24 SMA Indonesia Raya * 5.8 4.98

25 SMA Jenderal Sudirman 6.43 6.01 4.11

26 SMA Kartika Siliwangi 1 6.89 5.83 4.66 27 SMA Kartika Siliwangi 2 6.63 5.44 4.27

28 SMA Kartika Siliwangi 3 6.18 6.2 4.38

29 SMA Karya Agung 9.2 5.86 5.98

30 SMA Katolik Santo Aloysius 1 7.89 7.25 6.78 31 SMA Katolik Santo Aloysius 2 7.69 7.41 6.73

32 SMA Kemah Indonesia 2 7.01 6.32 4.00

33 SMA Kemala Bhayangkari 8.16 5.11 3.89

34 SMA Kifayatul Achyar Cibiru 6.73 5.57 3.71

35 SMA KP 2 Ujungberung 6.02 5.74 5.63

36 SMA Kristen Hidup Baru 8.31 6.34 4.77

37 SMA Kristen 1 Bina Bakti 6.59 5.88 4.93 38 SMA Kristen 2 Bina Bakti 6.88 6.75 5.00 39 SMA Kristen 1 BPK Penabur 7.95 7.98 7.90 40 SMA Kristen 2 BPK penabur 6.83 6.95 6.11

41 SMA Kristen 3 BPK Penabur 7 6.38 6.21

42 SMA Kristen Dago 8.08 6.1 4.00

43 SMA Kristen Kalam Kudus 6.37 6.02 5.60

44 SMA Kristen Paulus 7.29 5.81 4.09

45 SMA Kristen Pelita Bangsa 7.53 5.66 6.10

46 SMA Kristen Trimulia 6.82 6.2 6.20

47 SMA Kristen Yahya 6.45 5.83 5.58

48 SMA Lab. Percontohan UPI 8.41 5.5 5.53

49 SMA Langlangbuana 6.82 6.35 3.95

50 SMA Ma'arif 9.1 5.67 3.63

51 SMA Medina 6.99 5.71 4.41

52 SMA Muhammadiyah 1 8.83 5.65 4.13

53 SMA Muhammadiyah 2 7.25 6.03 4.65

54 SMA Muhammadiyah 3 Plus 8.64 6.19 4.41

55 SMA Muhammadiyah 4 Cibiru 7.48 5.81 4.80

56 SMA Muslimin 7.93 5.58 3.96

57 SMA Mutiara 1 8.14 * 3.82

58 SMA Mutiara 2 7.68 6.48 4.60

59 SMA Mutiara Bunda 5.31 6.36 4.15

60 SMA Nasional 8.11 5.43 4.70

61 SMA Nugraha 5.57 5.94 3.87

62 SMA Nusantara 6.19 5.83 3.81

63 SMA Nusantara 1 5.69 6.24 4.21

64 SMA Pahlawan Toha 7.31 5.77 3.87

65 SMA Pajajaran 1 7.42 6.17 *


(12)

4

Ade Tia Mustofa, 2015

PENGARUH KESIAPAN BELAJAR SISWA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

Uni versitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

67 SMA Pasundan 2 8.77 6.02 4.65

68 SMA Pasundan 3 8.54 5.75 5.42

69 SMA Pasundan 4 8.09 5.73 4.32

70 SMA Pasundan 5 9 5.88

71 SMA Pasundan 7 8.62 5.82 4.99

72 SMA Pasundan 8 8.87 5.84 4.53

73 SMA Pasundan 9 8.37 5.25 4.32

74 SMA PGII 1 7.16 5.8 4.91

75 SMA PGII 2 6.62 5.33 5.14

76 SMA PGRI 1 7.23 5.74 4.30

77 SMA PGRI 2 6.52 6.24 4.28

78 SMA PGRI 3 6.79 5.97 4.15

79 SMA Plus Al Ghifari 8.39 5.36 4.52

80 SMA Plus Muhajirin * *

81 SMA Plus Muthahari 6.57 5.57 5.29

82 SMA Plus Pariwisata 6.96 5.96 3.86

83 SMA PMB 7.75 5.23 4.55

84 SMA Puragabaya 7.1 5.85 5.43

85 SMA Putra Pajajaran 7.9 6.18 3.82

86 SMA Rajawali 7.44 6.01 3.99

87 SMA Rehoboth 5.19 5.89 4.87

88 SMA Santa Angela 7.3 6.77 6.08

89 SMA Santa Maria 1 7.72 6.14 5.46

90 SMA Santa Maria 2 7.98 5.98 5.50

91 SMA Sebelas Maret 6.19 5.25 3.95

92 SMA Sumatra 4 NO. 1 7.05 5.71 5.14

93 SMA Sumatra 4 NO. 2 6.44 6.15 5.08

94 SMA Swadaya 8.25 6.3 4.23

95 SMA Tamansiswa 8.82 5.9 4.51

96 SMA Taruna Bakti 6.91 5.81 5.85

97 SMA Terpadu Krida Nusantara 8.07 6.26 5.90

98 SMA Trinitas 6.8 6.91 5.96

99 SMA YAS 8.34 6.06 6.09

100 SMA YPI 7.6 6.26 4.21

101 SMA YPS * 5.93 4.15

102 SMA YPKKP 5.04 6.02 4.40

103 SMA YWKA 8.03 5.85 4.86

Rata-Rata 7.34 5.96 4.80

Sumber : Lampiran 2

Dapat dilihat berdasarkan Tabel 1.1 bahwa rata-rata pencapaian hasil Ujian Nasional pada mata pelajaran ekonomi SMA Swasta di Kota Bandung secara umum mengalami penurunan. Hal ini dapat dilihat dari jumlah rata-rata


(13)

5

Ade Tia Mustofa, 2015

PENGARUH KESIAPAN BELAJAR SISWA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

Uni versitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Nilai Ujian Nasional pada tahun ajaran 2011/2012 sebesar 7,34 kemudian pada tahun ajaran 2012/2013 turun menjadi 5,96 dan pada tahun ajaran 2013/2014 mengalami penurunan kembali menjadi 4,80.

Selain itu, berdasarkan Tabel 1.1 diatas dapat diketahui bahwa dari jumlah keseluruhan SMA Swasta di Kota Bandung yang mengalami penurunan nilai rata-rata Ujian Nasional tersebut terdapat beberapa sekolah yang mengalami penurunan nilai rata-rata Ujian Nasional pada mata pelajaran ekonomi secara signifikan. Dalam Tabel 1.2 dibawah ini memperlihatkan nilai rata-rata Ujian Nasional mata pelajaran ekonomi dibeberapa SMA Swasta di Kota Bandung yang mengalami penurunan secara signifikan, yaitu sebagai berikut :

Tabel 1.2

Rata-Rata Nilai UN Mata Pelajaran Ekonomi

SMA Swasta di Kota Bandung Yang Turun Secara Signifikan

No Nama Sekolah Tahun Pelajaran

2011/2012 2012/2013 2013/2014

1 SMA 55 Asia Afrika 9.08 5.96 4.14

2 SMA Al Burhan 9.1 5.47 *

3 SMA Angkasa 8.59 5.57 5.42

4 SMA Karya Agung 9.2 5.86 5.98

5 SMA Lab. Percontohan UPI 8.41 5.5 5.53

6 SMA Ma'arif 9.1 5.67 3.63

7 SMA Muhammadiyah 1 8.83 5.65 4.13

8 SMA Pasundan 1 8.99 5.73 5.17

9 SMA Pasundan 5 9 5.88 *

10 SMA Pasundan 8 8.87 5.84 4.53

11 SMA Pasundan 9 8.37 5.25 4.32

Sumber : Lampiran 2

Tabel 1.2 diatas adalah daftar sekolah yang mengalami penurunan nilai rata Ujian Nasional secara signifikan. Dari keseluruhan sekolah tersebut rata-rata mengalami penurunan nilai Ujian Nasional secara signifikan terjadi pada tahun ajaran 2012/2013.

Berdasarkan penjelasan diatas, penulis bermaksud melakukan penelitian terhadap SMA Swasta di Kota Bandung yang mengalami penurunan nilai Ujian Nasional secara signifikan dan sekolah yang menerapkan kurikulum 2013 yaitu SMA Angkasa dan SMA Lab. Percontohan UPI. Dalam penelitian ini penulis mengambil populasi kelas XI IIS (Ilmu-Ilmu Sosial) karena menurut penulis siswa


(14)

6

Ade Tia Mustofa, 2015

PENGARUH KESIAPAN BELAJAR SISWA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

Uni versitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kelas XI sudah mulai fokus terhadap pelajaran yang ada khususnya pelajaran ekonomi dibandingkan kelas X yang masih beradaptasi karena peralihan dari lingkungan SMP (Sekolah Menengah Pertama). Selain itu penulis juga memfokuskan pada hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi.

Penulis menggunakan data hasil UAS semester genap mata pelajaran ekonomi tahun ajaran 2014/2015 untuk mengetahui bagaimana hasil belajar siswa di SMA Angkasa Bandung dan SMA Lab. Percontohan UPI, sebagai berikut :.

Tabel 1.3

Rata-Rata Nilai UAS Semester Genap Mata Pelajaran Ekonomi

Kelas XI IIS SMA Angkasa Bandung Tahun Ajaran 2014/2015

Sumber: Lampiran 1

Berdasarkan Tabel 1.3 dapat dilihat bahwa rata-rata nilai UAS yang diperoleh siswa/i di SMA Angkasa Bandung masih berada dibawah KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) sebesar 75. Hasil belajar tersebut tentunya sangat jauh dari yang diharapkan. Hasil belajar yang rendah tersebut diduga karena tidak adanya kesiapan belajar siswa dalam kegiatan belajar yang terjadi didalam kelas serta dukungan dari lingkungan sekolah bersangkutan. Masalah tersebut juga terjadi pada SMA Lab. Percontohan UPI bahwa nilai UAS yang diperoleh siswa/i di SMA Lab. Percontohan UPI pada Tabel 1.4 juga masih berada dibawah KKM sebesar 75.

Tabel 1.4

Rata-Rata Nilai UAS Semester Genap Mata Pelajaran Ekonomi

Kelas XI IIS SMA Lab. Percontohan UPI Tahun Ajaran 2014/2015

No Kelas Jumlah Siswa Rata-Rata Nilai UAS

1 XI IIS A 32 64

2 XI IIS B 32 70

3 XI IIS C 33 70

4 XI IIS D 32 69

5 XI IIS E 35 65

Rata-Rata 68

No Kelas Jumlah Siswa Rata-Rata Nilai UAS

1 XI IIS 1 32 62

2 XI IIS 2 32 58


(15)

7

Ade Tia Mustofa, 2015

PENGARUH KESIAPAN BELAJAR SISWA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

Uni versitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sumber: Lampiran 1

Berdasarkan hasil survei pra penelitian terhadap beberapa siswa kelas XI IIS di SMA Angkasa Bandung dan SMA Lab. Percontohan UPI, tidak adanya kesiapan siswa dalam kegiatan belajar didalam kelas karena siswa tersebut tidak belajar atau membaca terlebih dahulu di rumah mengenai materi yang akan dipelajari di sekolah dan mengulas materi yang telah diberikan sebelumnya sehingga siswa tersebut tidak dapat memberika tanggapan atau respon secara aktif ketika proses pembelajaran berlangsung. Sedangkan kurikulum 2013 yang diterapkan mengharuskan siswa berperan aktif dalam proses pembelajaran. Selain itu, salah seorang guru memberi tanggapan bahwa kurangnya kesiapan yang dimiliki siswa dalam kegiatan pembelajaran terlihat dari keaktifan siswa dikelas. Kesiapan tersebut tidak hanya megenai materi pelajaran tetapi kesiapan secara mental dan fisik pun dirasa sangat kurang. Sementara itu, didalam kurikulum 2013 para siswa dituntut keaktifannya dalam proses pembelajaran karena kurikulum 2013 menganut sistem Student Center yaitu pembelajaran yang dipusatkan pada siswa artinya siswa dituntut lebih dominan di kelas dibandingkan guru. Dalam kurikulum 2013 seorang guru hanya bertugas untuk meluruskan dan memberikan kesimpulan diakhir pembelajaran.

Hal diatas sesuai dengan pendapat Edward Lee Thorndike (dalam suyono, 2012, hlm. 60) menyatakan bahwa “tingkah laku manusia tidak lain merupakan hubungan antara stimulus (perangsang) merupakan respon (jawaban, tanggapan, reaksi) diistilahkan S-R Bond”. Belajar adalah pembentukan S-R sebanyak -banyaknya. Siapa yang menguasai hubungan S-R sebanyak-banyaknya yaitu orang yang sukses dalam belajar. Pembentukan S-R dilakukan melalui latihan ulangan-ulangan dengan prinsip trial and eror (coba dan coba).

Menurut Gagne (dalam suyono, 2012, hlm. 92) menyatakan bahwa “dalam proses pembelajaran terjadi proses penerimaan informasi yang akan diolah sehingga dapat menghasilkan hasil belajar. Dalam pengolahan informasi tersebut terjadilah interaksi antara kondisi internal dan eksternal individu. Kondisi internal adalah keadaan dalam diri individu yang diperlukan untuk mencapai hasil belajar dan proses kognitif yang terjadi dalam individu. Sedangka kondisi eksternal


(16)

8

Ade Tia Mustofa, 2015

PENGARUH KESIAPAN BELAJAR SISWA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

Uni versitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

adalah rangsangan dari lingkungan yang mempengaruhi individu dalam proses pembelajaran.”

Pendapat ini diperkuat oleh Slameto (2010, hlm. 54) bahwa faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa yang secara garis besar dikelompokan menjadi dua macam yaitu faktor yang berasal dari dalam diri siswa (Intern) yang meliputi kecerdasan, bakat, minat, perhatian, motivasi, kesehatan jasmani, emosi, kesiapan dan kemauan belajar. Sedangkan faktor yang berasal dari luar siswa (ekstern) meliputi lingkungan alam, lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat, dan sekolah. Faktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi secara langsung maupun tidak langsung kepada siswa dalam melaksanakan proses belajar mengajar.

Rendahnya hasil belajar kelas XI IIS ini akan menjadi bahan penelitian dalam penelitian ini. Hasil belajar di SMA Angkasa dan SMA Lab. Percontohan UPI merupakan salah satu contoh pembelajaran yang belum optimal sehingga masih ada siswa yang belum mencapai nilai di bawah KKM khususnya pada mata pelajaran ekonomi. Untuk meningkatkan hasil belajar tersebut perlu adanya upaya dalam memperbaiki hasil belajar siswa, karena jika tidak akan menghambat pemahaman siswa terhadap mata pelajaran ekonomi. Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian terhadap permasalahan diatas, sehingga penelitian ini penulis beri judul PENGARUH KESIAPAN BELAJAR SISWA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI.

1.2 Rumusan Masalah Penelitian

Dari berbagai permasalahan yang muncul diatas, maka dapat dirumuskan masalahnya dan dibatasi sebagai berikut :

1. Bagaimana gambaran umum mengenai kesiapan belajar siswa, lingkungan sekolah dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi ?

2. Bagaimana pengaruh kesiapan belajar terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi ?

3. Bagaimana pengaruh lingkungan sekolah terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi ?

1.3 Tujuan Penelitian


(17)

9

Ade Tia Mustofa, 2015

PENGARUH KESIAPAN BELAJAR SISWA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

Uni versitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Untuk mengetahui gambaran umum mengenai kesiapan belajar siswa, lingkungan sekolah dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi 2. Untuk mengetahui pengaruh kesiapan belajar terhadap hasil belajar siswa

pada mata pelajaran ekonomi

3. Untuk mengetahui pengaruh lingkungan sekolah terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi

1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat membantu mengembangkan ilmu pendidikan terutama dalam pendidikan ekonomi tentang pengaruh kesiapan belajar siswa dan lingkungan sekolah terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi. Semoga penelitian ini juga dapat menjadi acuan untuk penelitian berikutnya.

1.4.2 Manfaat Praktis

1.4.2.1 Manfaat Bagi Peneliti

Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan referensi, selain itu juga dapat dijadikan sebuah pengalaman bagi peneliti selaku calon pendidik mengenai pengaruh kesiapan belajar siswa dan lingkungan sekolah dalam kegiatan belajar terhadap hasil belajar pada mata pelajaran ekonomi.

1.4.2.2 Manfaat Bagi Sekolah

Penelitian ini dapat memberikan referensi untuk sekolah agar dapat meningkatkan hasil belajar siswa khususnya dalam mata pelajaran ekonomi.

1.4.2.3 Manfaat Bagi Pembaca

Sebagai sumber pengetahuan ataupun referensi bagi pembaca ataupun bagi peneliti yang berminat pada masalah pendidikan ataupun yang ingin mengkaji lebih dalam kembali masalah hasil belajar.


(18)

Ade Tia Mustofa, 2015

PENGARUH KESIAPAN BELAJAR SISWA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

Uni versitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN 3.1 Subjek dan Objek Penelitian

“Objek penelitian adalah apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian, yaitu sesuatu yang merupakan inti dari problematika penelitian.” (Suharsimi Arikunto, 2010, hlm. 161). Penelitian ini terdiri dari variabel bebas dan variabel terikat, dimana hasil belajar siswa sebagai variabel terikat atau (Y), kesiapan belajar siswa (X1) dan lingkungan sekolah (X2) sebagai variabel bebas. Sedangkan subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IIS (Imu-Ilmu Sosial) SMA Swasta di Kota Bandung khususnya yang menerapkan kurikulum 2013 yaitu SMA Angkasa Bandung dan SMA Lab. Percontohan UPI.

3.2 Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey eksplanatori. Survey eksplanatori yaitu suatu metode penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan atau menguji hubungan antara variabel yang diuji. Menurut Van Dalen yang dikutip dalam Suharsimi Arikunto (2010, hlm. 153) “Survei bukanlah hanya bermaksud mengetahui status gejala, tetapi juga bermaksud menentukan kesamaan status dengan cara membandingkannya dengan standar yang sudah dipilih atau ditentukan.”

Menurut Suharsimi Arikunto (2010, hlm. 27) “Pendekatan Kuantitatif banyak dituntut menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan dari hasilnya.”

3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi

“Populasi adalah wilayah yang terdiri dari objek atau subjek yang menjadi kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.” (Riduwan, 2013, hlm. 37). Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IIS SMA Swasta di Kota Bandung khususnya yang menerapkan kurikulum 2013 yaitu SMA Angkasa Bandung dan SMA Lab. Percontohan UPI.


(19)

34

Ade Tia Mustofa, 2015

PENGARUH KESIAPAN BELAJAR SISWA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

Uni versitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.1

Populasi Siswa Kelas XI IIS SMA Swasta di Bandung

No Kelas Jumlah Siswa

1 SMA Angkasa 166

2 SMA Lab. Percontohan UPI 109

Jumlah Siswa 275 orang

Sumber: Lampiran 1 3.3.2 Sampel

Menurut Suharsimi Arikunto (2010, hlm. 174) “Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Dinamakan penelitian sampel apabila kita bermaksud untuk menggeneralisasikan hasil penelitan sampel.” Adapun cara-cara pengambilan sampel penelitian adalah sebagai berikut:

Teknik pengambilan sampel menggunakan rumus dari Taro Yamane sebagai berikut:

� = �

�. �² +

(Riduwan, 2013, hlm. 44) Dimana : n = Jumlah Sampel

N = Jumlah Populasi d² = Presisi yang ditetapkan

Dengan menggunakan rumus diatas dan tingkat presisi yang ditetapkan yaitu sebesar 5%, maka sampel dari populasi dapat diketahui sebagai berikut: n = N

N.d2+

n = , +

n = , +

n = .

n = 162

Berdasarkan perhitungan diatas, maka sampel minimal yang digunakan adalah sebanyak 162 siswa dari 275 siswa. Penelitian ini pun akan melibatkan 162


(20)

35

Ade Tia Mustofa, 2015

PENGARUH KESIAPAN BELAJAR SISWA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

Uni versitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

siswa kelas XI IIS SMA Angkasa Bandung dan SMA Lab. Percontohan UPI sebagai sampel dalam penelitian ini.

“Penelitian ini menggunakan teknik sampling random, diberi nama demikian karena didalam pengambilan sampelnya, peneliti “mencampur” subjek -subjek didalam populasi sehingga semua -subjek dianggap sama. Dengan demikin penelitian memberikan hak yang sama kepada setiap subjek untuk memperoleh kesempatan dipilih menjadi sampel.” (Suharsimi Arikunto, 2010, hlm. 177).

Setelah mendapatkan jumlah sampel minimal, maka selanjutnya adalah perhitungan sampel secara proporsional random sampling memakai rumusan alokasi proporsional sebagai berikut

n x N N ni  i

(Riduwan, 2013, hlm. 45) Keterangan : N = ukuran sampel

Ni = ukuran populasi

N = ukuran sampel keseluruhan ni = ukuran sampel

Penarikan sampel siswa akan dilakukan menggunakan rumus alokasi proporsional yang dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 3.2

Perhitungan dan Distribusi Sampel

No Kelas Jumlah Siswa Sampel Siswa

1 SMA Angkasa 166

ni =

275 166

X 162= 98

2 SMA Lab School 109

ni =

275 109

X 162= 64

Jumlah 275 162

Sumber: Lampiran 1 3.4 Operasional Variabel

Operasional variabel ini merupakn penjabaran variabel yang bertujuan supaya setiap variabel dan indikator penelitian dapat diketahui dengan jelas skala pengukurannya.


(21)

36

Ade Tia Mustofa, 2015

PENGARUH KESIAPAN BELAJAR SISWA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

Uni versitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.3

Operasional Variabel

Variabel Konsep Teoritis Konsep

Empiris Konsep Analisis Skala

Kesiapan Belajar Siswa (X1)

kesiapan adalah

keseluruhan semua kondisi individu yang membuatnya siap untuk memberikan respon atau jawaban di dalam cara tertentu terhadapt situasi tertentu. Slameto (2010, hlm. 113)

Skor sejumlah pertanyaan mengenai kesiapan

belajar siswa yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi yang diukur dengan skala likert.

Data yang diperoleh dari angket dengan skala likert mengenai:

1. Kondisi fisik, mental dan emosional siswa

2. Mempelajari ulang materi yang telah diberikan diekolah 3. Membaca

materi

pelajaran yang akan diberikan 4. Mengerjakan

tugas

Ordinal

Lingkungan Sekolah (X2)

Lingkungan sekolah adalah segala sesuatu yang ada disekeliling sekolah yang dapat menunjang siswa dalam kegiatan belajar.

Skor sejumlah pertanyaan mengenai lingkungan sekolah yang dapat

mempengaruhi hasil belajar siswa pada

Data yang diperoleh dari angket dengan skala likert mengenai:

1. Metode pembelajaran yang diberikan oleh guru 2. Kurikulum

yang dipakai


(22)

37

Ade Tia Mustofa, 2015

PENGARUH KESIAPAN BELAJAR SISWA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

Uni versitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu mata pelajaran ekonomi yang diukur dengan skala likert.

oleh sekolah 3. Relasi siswa

dengan guru 4. Relasi siswa

dengan siswa 5. Disiplin sekolah terutama peraturan sekolah 6. Alat pembelajaran 7. Waktu yang

diterapkan di sekolah

8. Keadaan gedung sekolah

terutama ruang kelas

9. Metode belajar siswa

Hasil Belajar (Y)

Hasil belajar adalah pola-pola perubahan,nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap dan apresiasi dan keterampilan. Agus Suprijono (2012, hlm. 5)

Skor sejumlah pertanyaan mengenai perkembangan pengetahuan siswa yang akan

mempengaruhi hasil belajar siswa pada

Data diperoleh dari sekolah yang menjadi tempat penelitian mengenai nilai UAS

(Ujian Akhir

Semester) yang diperoleh siswa kelas XI IIS SMA Swasta di Bandung pada mata pelajaran ekonomi.


(23)

38

Ade Tia Mustofa, 2015

PENGARUH KESIAPAN BELAJAR SISWA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

Uni versitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu mata pelajaran ekonomi

menggunakan skala likert.

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Data primer yaitu data yang diperoleh dari responden sedangkan data sekunder yaitu data yang berupa studi kepustakaan.

Alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Angket, yaitu penyebaran seperangkat pertanyaan kepada sampel penelitian yang bertujuan untuk mengumpulkan data. “Angket termasuk alat untuk mengumpulkan dan mencatat data atau informasi, pedapat, dan paham dalam hubungan kausal.” (Zainal Arifin, 2012, hlm. 166)

b. Studi dokumentasi, yaitu studi untuk mencari data dan hal yang berkaitan dengan penelitian. “Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal -hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda dan sebagainya”. (Suharsimi, 2010, hlm. 274)

3.6 Instrumen Penelitian

Untuk dapat menentukan data yang dikumpulkan dalam penelitian maka perlu ada instrumen atau alat pengempulan data. Jenis instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuisioner atau angket tertutup. “Kuisioner tertutup adalah kuisioner yang sudah disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih,” (Suharsimi, 2010, hlm. 195)

Menurut Suharsimi (2010, hlm. 268) sebelum kuisioner disusun, maka harus dilalui prosedur sebagai berikut:

1. Merumuskan tujuan yang akan dicapai dengan kuisioner yaitu mengetahui pengaruh variabel bebas dan terikat.

2. Menentukan responden yaitu kelas XI IIS SMA Angkasa dan SMA Lab. Percontohan UPI


(24)

39

Ade Tia Mustofa, 2015

PENGARUH KESIAPAN BELAJAR SISWA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

Uni versitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4. Menyusun pernyataan dan alternatif jawaban untuk diisi oleh responden 5. Menyebarkan angket pada responden yang telah ditentukan

6. Mengolah dan menganalisis hasil angket

Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala likert. Menurut Riduwan (2013, hlm. 20) “Skala likert digunakan untuk mengukur sikap,

pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok tentang kejadian atau gejala sosial.“ Penggunaan skala likert ini membuat variabel yang akan diukur

dijabarkan menjadi dimensi, dimensi dijabarkan menjadi sub variabel dan sub variabel dijabarkan kembali menjadi indikator-indikator yang dapat diukur. Indikator yang terukur ini dapat dijadikan titik tolak untuk membuat item instrumen yang berupa pertanyaan atau pernyataan yang perlu dijawab oleh responden.

Setiap jawaban dihubungkan dengan bentuk pernyataan atau dukungan sikap yang diungkapkan dengan kata-kata sebagai berikut:

Pernyataan Positif

Sangat Setuju (SS) = 5

Setuju (S) = 4

Netral (RR) = 3

Tidak Setuju (TS) = 2 Sangat Tidak Setuju (STS) = 1

Pernyataan Negatif

Sangat Setuju (SS) = 1

Setuju (S) = 2

Netral (RR) = 3

Tidak Setuju (TS) = 4 Sangat Tidak Setuju (STS) =5

3.7 Uji Instrumen Penelitian

Pengujian instrumen penelitian digunakan untuk menguji kualitas instrumen penelitian apakah telah memenuhi syarat alat ukur yang baik atau malah sebaliknya yaitu tidak sesuai dengan metode penelitian. Dalam penelitian ini pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan instrumen berupa kuisioner atau angket, maka dari itu dilakukan uji validitas dan reliabilitas atas instrumen penelitian ini agar hasil penelitian tidak bias dan diragukan kebenarannya.

3.7.1 Uji Validitas

“Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah.” (Suharsimi Arikunto, 2010, hlm. 211)


(25)

40

Ade Tia Mustofa, 2015

PENGARUH KESIAPAN BELAJAR SISWA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

Uni versitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Rumus korelasi yang dapat digunakan adalah yang dikemukakan oleh Pearson, yang dikenal dengan rumus korelasi Product Moment sebagai berikut:

r n = n ∑XiYi − ∑Xi ∑Yi

√{n. ∑Xi − ∑Xi ²}.{n∑Yi − ∑Yi }

(Riduwan dan Kuncoro, 2013, hlm. 217) Dimana :

rhitung = Koefisien Korelasi ∑Xi = Jumlah skor item ∑Yi = Jumlah skor item n = Jumlah responden.

Selanjutnya dihitung dengan uji-t dengan rumus: thitung =� √�−

√ −�²

(Riduwan dan Kuncoro, 2013, hlm. 217) Dengan menggunakan taraf signifikansi α = 0,05 koefisien korelasi yang diperoleh dari hasil perhitungan dibandingkan dengan nilai dari tabel korelasi nilai r dengan derajat kebebasan (dk= n-2), dimana n menyatakan jumlah banyaknya responden. Dimana:

a. Jika thitung > ttabel berarti valid b. Jika thitung < ttabel berarti tidak valid.

3.7.2 Uji Reliabilitas

”Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang baik tidak akan bersifat tendensius mengarahkan responden untuk memilih jawaban-jawaban tertentu. Instrumen yang sudah dapat dipercaya, yang reliabel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga.” (Suharsimi Arikunto, 2010, hlm. 221).

Untuk menghitung uji reliabilitas, penelitian ini menggunakan metode

alpha. Langkah-langkah mencari nilai reliabilitas dengan metode Alpha adalah sebagai berikut:


(26)

41

Ade Tia Mustofa, 2015

PENGARUH KESIAPAN BELAJAR SISWA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

Uni versitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(Riduwan dan Kuncoro, 2013, hlm. 221) Dimana:

Si = Varians skor tiap-tiap item.

∑Xi2 = Jumlah kuadrat item Xi

(∑Xi2) = Jumlah item Xi dikuadratkan

N = Jumlah responden

Langkah 2 : Kemudian menjumlahkan Varians semua item dengan rumus:

(Riduwan dan Kuncoro, 2013, hlm. 221) Dimana:

∑Si = Jumlah varians semua item

S1 + S2 + S3 ... Sn = Varians item ke 1,2,3,...,n

Langkah 3 : Menghitung varians total dengan rumus:

(Riduwan dan Kuncoro, 2013, hlm. 221) Dimana:

St = Varians total

∑Xt2 = Jumlah kuadrat X total

(∑Xt2) = Jumlah X total dikuadratkan

N = Jumlah responden

Langkah 4: Memasukan nilai Alpha dengan rumus: ∑Si = S1 + S2 + S3... Sn

=

=


(27)

42

Ade Tia Mustofa, 2015

PENGARUH KESIAPAN BELAJAR SISWA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

Uni versitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(Riduwan dan Kuncoro, 2013, hlm. 221) Dimana:

r11 = Nilai reliabilitas

∑Sii = Jumlah varians skor tiap-tiap item

St = Varians total

k = Jumlah item

Untuk mengetahui apakah koefisiennya signifikan atau tidak maka digunakan distribusi (Tabel r) untuk α = 0,05 lalu membuat keputusan membandingkab r11 dengan rtabel. Keputusan nya yaitu:

a. Jika r11 > rtabel berarti reliabel

b. Jika r11 < rtabel berarti tidak reliabel. 3.8 Teknik Pengolahan Data

Jenis data yang terkumpul dalam penelitian ini adalah data ordinal dan interval. Dengan adanya data berjenis ordinal maka data harus diubah menjadi data interval dengan menggunakan Methods of Succesive Interval (MSI). Mentransformasi data ordinal menjadi data interval gunanya untuk memenuhi sebagian dari syarat analisis parametrik yang mana data setidak-tidaknya berskala interval. (Riduwan dan Kuncoro, 2013, hlm. 30).

Langkah kerja Methods of Succesive Interval (MSI) adalah sebagai berikut: 1. Perhatikan tiap butir pernyataan, misalkan dalam angket.

2. Untuk butir tersebut, tentukan berapa banyak orang yang mendapatkan (menjawab) skor 1,2,3,4,5 yang disebut frekuensi.

3. Setiap frekuensi dibagi dengan banyaknya responden dan hasilnya disebut Proporsi (P).

4. Tentukan Proporsi Kumulatif (PK) dengan cara menjumlah antara proporsi yang ada dengan proporsi sebelumnya.

5. Dengan menggunakan tabel distribusi normal baku, tentukan nilai Z untuk setiap kategori.

6. Tentukan nilai densitas untuk setiap nilai Z yang diperoleh dengan menggunakan tabel ordinal distribusi normal baku.


(28)

43

Ade Tia Mustofa, 2015

PENGARUH KESIAPAN BELAJAR SISWA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

Uni versitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

( )( )

) (

) (

owerLimit AreaBelowL

pperLimit AreaBelowU

pperLimit DensityofU

owerLimit DensityofL

SV  

8. Menghitung skor hasil transformasi untuk setiap pilihan jawaban dengan rumus:

SVMin

SV

Y  1

dimana K 1

SVMin

3.9 Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis

Dalam penelitian ini, analisis data nya menggunakan Analisis Regresi Linear Berganda (multiple regression). Menurut Yana Rohmana (2013, hlm. 59), “Regresi linear berganda merupakan analisis regresi linear yang variabel bebasnya lebih dari satu buah. Sebenarnya sama dengan analisis regresi linear sederhana, hanya variabel bebasnya lebih dari satu buah”.

Tujuan analisis regresi linear berganda adalah untuk melihat pengaruh antara satu atau beberapa variabel bebas dengan variabel terikat. Penelitian ini menggunakan alat bantu program komputer SPSS versi 17.

Model analisis data yang digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat dan untuk menguji kebenaran dari dugaan sementara digunakan model Persamaan Regresi Linear Ganda sebagai berikut:

Dimana :

Y : Hasil Belajar Siswa βο : Konstanta Regresi β1 : Koefisien Regresi X1

β2 : Koefisien Regresi X2

X1 : Kesiapan Belajar Siswa X2 : Lingkungan Sekolah e : Faktor Pengganggu

3.9.1 Uji Asumsi Klasik 3.9.1.1 Uji Normalitas

“Uji normalitas pada model regresi digunakan untuk menguji apakah nilai residual yang dihasilkan dari regresi terdistribusi secara normal atau tidak. Model


(29)

44

Ade Tia Mustofa, 2015

PENGARUH KESIAPAN BELAJAR SISWA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

Uni versitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

regresi yang baik adalah yang memiliki nilai residual yang terdistribusi secara normal. “ (Duwi Priyatno, 2012, hlm. 144).

Uji normalitas dapat dilihat dengan beberapa metode diantaranya dengan melihat penyebaran data pada sumber diagonal pada grafik Normal P-P Plot of

Regression Standardized atau dengan uji One Sample Kolmogoro Smirnov. Dalam

penelitian ini uji normalitas yang digunakan adalah metode uji One Sample

Kolmogorov Smirnov. Residual berdistribusi normal jika nilai signifikansi nya

lebih dari 0,05

a. Jika nilai signifikansi > 0,05 maka data berdistribusi normal. b. Jika nilai signifikansi < 0,05 maka data tidak berdistribusi normal.

3.9.1.2 Multikolinearitas

“Multikolinearitas adalah keadaan dimana pada model regresi ditemukan adanya korelasi yang sempurna atau mendekati sempurna antarvariabel independen.” (Duwi Priyatno, 2012, hlm. 151). Seharusnya tidak terjadi korelasi yang hampir sempurna atau sempurna pada model regsresi yang baik.

Ada beberapa metode uji multikolinearitas yaitu dengan melihat nilai

Tolerance dan Inflation Factor (VIF) pada model regresi atau dengan

membandingkan nilai koefisien determinasi individual (r2) dengan nilai determinasi secara serentak (R2).

Dalam penelitian ini menggunakan metode Tolerance dan Inflation Factor (VIF) pada model regresi untuk mengetahui suatu data terbebas dari multikolinearitas atau tidak. Syaratnya adalah suatu model regresi tersebut harus mempunyai nilai VIF < 10 dan mempunyai angka Tolerance 0,1.

3.9.1.3 Heteroskedastisitas

Model regresi yang baik yaitu model regresi yang tidak terjadi heteroskedastisitas. “Heteroskedastisitas adalah keadaan dimana dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dan residual pada satu pengamatan ke pengamatan yang lain.” (Duwi Priyatno, 2012, hlm. 158).

Ada beberapa macam metode untuk uji heteroskedastisitas yaitu uji Glejser atau menggunakan uji koefisien korelasi Spearman’s rho. Dalam pebelitian ini untuk menguji heteroskedastisitas menggunakan metode uji koefisien korelasi Spearman’s rho dengan ketentuan menggunakan tingkat signifikansi 0,05 dengan


(30)

45

Ade Tia Mustofa, 2015

PENGARUH KESIAPAN BELAJAR SISWA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

Uni versitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

  2 3 2 , 3 1 2 3 , 12 2 i i i i i y y x b y x b R

uji 2 sis. Jika korelasi antara variabel independen dengan residual didapat signifikansi > 0,05 maka dapat dikatakan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi tersebut.

3.9.2 Uji Hipotesis 3.9.2.1 Uji t

Uji t digunakan untuk melihat pengaruh masing-masing variabel x kepada variabel y. Dalam penelitian ini uji t digunakam untuk melihat pengaruh kesiapan belaar siswa terhadap hasil belajar dan pengaruh lingkungan sekolah terhadap hasil belahar siswa.

Kriteria pengujian uji t adalah sebagai berikut:

a. Jika t hitung > t tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima, maka variabel tersebut signifikan.

b. Jika t hitung < t tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya variabel tersebut tidak signifikan.

3.9.2.2 Uji R2

Koefisien determinasi (R2) merupakan cara untuk mengukur ketepatan suatu garis regresi. Koefisien determinasi berfungsi untuk menerangkan sumbangan variabel bebas (X1 dan X2) terhadap variabel terikat (Y). Koefisien determinasi dihitung dengan rumus sebagai berikut:

(Yana Rohmana, 2013, hlm. 76) Dengan ketentuan sebagai berikut:

1. Jika R2 semakin mendekat 1, maka hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat semakin erat / dekat, atau dengan kata lain model tersebut dinilai baik.

2. Jika R2 semakin menjauhi angka 1, maka hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat jauh atau tidak erat, dengan kata lain model tersebut dapat dinilai kurang baik.


(31)

Ade Tia Mustofa, 2015

PENGARUH KESIAPAN BELAJAR SISWA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI Uni versitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang kesiapan belajar siswa dan lingkungan sekolah terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi (Studi Kasus Pada Siswa Kelas XI IIS di Sekolah Menengah Atas (SMA) di SMA Angkasa Bandung dan SMA Lab. Percontohan UPI Tahun Ajaran 2014/2015) maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Gambaran umum mengenai kesiapan belajar siswa kelas XI IIS SMA

Swasta di Bandung yaitu SMA Angkasa dan SMA Lab. Percontohan UPI pada mata pelajaran Ekonomi tahun pelajaran 2014/2015 berada dalam kategori siap. Sedangkan lingkungan sekolah pada siswa kelas XI IIS SMA Swasta di Bandung yaitu SMA Angkasa dan SMA Lab. Percontohan UPI pada mata pelajaran Ekonomi tahun pelajaran 2014/2015 berada dalam kategori baik dan hasil belajar Siswa berada pada kategori cukup.

2. Kesiapan belajar siswa berpengaruh secara positif terhadap hasil belajar

siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas artinya semakin tinggi kesiapan belajar siswa maka akan semakin meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi.

3. Lingkungan sekolah berpengaruh secara positif terhadap hasil belajar siswa

pada mata pelajaran ekonomi kelas artinya semakin bagus lingkungan sekolah maka akan semakin meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan temuan yang telah diuraikan, maka penulis memberikan saran sebagai berikut:

1. Bagi Guru

a. Guru sebaiknya dapat menciptakan suasana atau iklim belajar yang

kondusif dan menyenangkan bagi siswa agar siswa merasa nyaman dan tidak segan untuk bertanya.


(32)

71

Ade Tia Mustofa, 2015

PENGARUH KESIAPAN BELAJAR SISWA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI Uni versitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

perpustakaan.upi.edu

b. Guru memberikan motivasi pada siswa agar lebih meningkatkan

kesiapannya dalam belajar pada mata pelajaran ekonomi karena ketika siswa siap pada suatu mata pelajaran maka hasil belajarnya pun akan meningkat.

2. Bagi Sekolah

a. Sekolah harus meningkatkan sarana dan prasarana yang menunjang

proses belajar mengajar siswa agar siswa dapat lebih mengembangkan kreatifitasnya dalam mengikuti proses belajar mengajar sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi khususnya.

b. Sekolah harus memberikan kesempatan bagi guru agar guru dapat

mengembangkan diri dengan cara mengikuti pelatihan, seminar dan kegiatan penunjang lainya secara berkesinambungan terutama mengenai kurikulum 2013 yang baru.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Untuk peneliti selanjutnya diharapkan penelitian ini dapat menjadi referensi bagi penelitian selanjutnya dan diharapkan dapat menambah sampel penelitian misalkan SMA Negeri se Kota Bandung ataupun untuk perbandingan dan diharapkan peneliti selanjutnya dapat menambah variabel lainnya seperti faktor lingkungan keluarga serta variabel lainnya yang dapat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.


(33)

Ade Tia Mustofa, 2015

PENGARUH KESIAPAN BELAJAR SISWA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI Uni versitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA Sumber Buku :

Ahmadi, Abu. (2007). Sosiologi Pendidikan. Jakarta: PT. Rineka Cipta

Arifin, Zainal. 2012. Evaluasi pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik .

Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Aunurrahman. (2011). Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta. Baharuddin. (2007). Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: Ar Ruzz Media

Darsono dkk 2000. Belajar dan Pembelajaran. Semarang: IKIP. Semarang Press. Dimyati & Mudjiono. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta Djamarah, Syaiful Bahri. 2002. Rahasia Sukses Belajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta Hamalik, Oemar. 2003. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Hasbullah. 2006. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Hasbullah. 2008. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Purwanto, N. (2011). Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Priyatno, Duwi. 2012. Cara Kilat Belajar Analisis Data dengan SPSS 20.

Yogyakarta: C.V Andi Offset

Riduwan., Engkos Ahmad Kuncoro. 2013. Cara Menggunakan dan Memakai

Path Analysis. Bandung: Alfabeta.

Rohmana, Yana. 2013. Ekonometrika Teori dan Aplikasi dengan Eviews. Bandung: Laboratorium Pendidikan Ekonomi dan Koperasi FPEB UPI. Sagala, S. (2003). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta

Slameto. 2010. Belajar & Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT. Rineka Cipta.


(34)

73

Ade Tia Mustofa, 2015

PENGARUH KESIAPAN BELAJAR SISWA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI Uni versitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

perpustakaan.upi.edu

Suprijono, Agus. 2012. Cooperative Learning: Teori & Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Sudjana, Nana. 2011. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset

Suyono, Hariyanto. 2012. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Sukmadinata, N. S.(2005). Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Sukmadinata, N. S.(2009). Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Sumber Jurnal :

Anisa Widyaningtyas, Sukarmin, Yohanes Radiyono. (2013). Peran Lingkungan Belajar dan Kesiapan Belajar Terhadap Prestasi Belajar Fisika Siwa kelas X SMA Negeri 1 Pati.

Dessy Mulyani. (2013). Hubungan Kesiapan Belajar Siswa dengan Prestasi Belajar.

Darso. (2011). “Kesiapan Belajar Siswa dan Interaksi Belajar Mengajar Terhadap

Prestasi Belajar.”

Desi Saputri. (2013). Pengaruh Kesiapan, Kemandirian dan Lingkungan Belajar Terhadap Prestasi Akademik Mahasiswa Pendidikan Ekonomi Universitas Negeri Padang.

I Nyoman Runia Antara, Iyus Akhmad Haris, I Made Nuridja. (2014). Pengaruh Kesiapan dan Transfer Belajar Terhadap Hasil Belajar Ekonomi di SMA Negeri 1 Ubud.


(35)

74

Ade Tia Mustofa, 2015

PENGARUH KESIAPAN BELAJAR SISWA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI Uni versitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

perpustakaan.upi.edu

Dwi Wahyuni. (2005). Pengaruh Kesiapan Belajar, Motivasi Belajar, dan Pengulangan Materi Pelajaran Terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran Ekonomi Pada Siswa Kelas II MA Al Ashor Gunung Pati Tahun Pelajaran 2004/2005.

Eliya Fitriana. (2013). Hubungan Antara Kesiapan Belajar Dengan Hasil Belajar Matematika Warga Belajar Kelas XI Kelompok Belajar Paket C SKB Bondowoso Semester Genap Tahun Pelajaran 2012/2013.

Kirom Rohyatul. (2012). Pengaruh Lingkungan Sekolah, Kompetensi Guru dan Minat Belajar Tehadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi.

Vidia Utami. (2013). Pengaruh Kecerdasan Emosional, Lingkungan Keluarga dan Lingkungan Sekolah Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi.


(1)

45

Ade Tia Mustofa, 2015

PENGARUH KESIAPAN BELAJAR SISWA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

Uni versitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

  2 3 2 , 3 1 2 3 , 12 2 i i i i i y y x b y x b R

uji 2 sis. Jika korelasi antara variabel independen dengan residual didapat signifikansi > 0,05 maka dapat dikatakan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi tersebut.

3.9.2 Uji Hipotesis 3.9.2.1 Uji t

Uji t digunakan untuk melihat pengaruh masing-masing variabel x kepada variabel y. Dalam penelitian ini uji t digunakam untuk melihat pengaruh kesiapan belaar siswa terhadap hasil belajar dan pengaruh lingkungan sekolah terhadap hasil belahar siswa.

Kriteria pengujian uji t adalah sebagai berikut:

a. Jika t hitung > t tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima, maka variabel tersebut signifikan.

b. Jika t hitung < t tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya variabel tersebut tidak signifikan.

3.9.2.2 Uji R2

Koefisien determinasi (R2) merupakan cara untuk mengukur ketepatan suatu garis regresi. Koefisien determinasi berfungsi untuk menerangkan sumbangan variabel bebas (X1 dan X2) terhadap variabel terikat (Y). Koefisien determinasi dihitung dengan rumus sebagai berikut:

(Yana Rohmana, 2013, hlm. 76) Dengan ketentuan sebagai berikut:

1. Jika R2 semakin mendekat 1, maka hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat semakin erat / dekat, atau dengan kata lain model tersebut dinilai baik.

2. Jika R2 semakin menjauhi angka 1, maka hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat jauh atau tidak erat, dengan kata lain model tersebut dapat dinilai kurang baik.


(2)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang kesiapan belajar siswa dan lingkungan sekolah terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi (Studi Kasus Pada Siswa Kelas XI IIS di Sekolah Menengah Atas (SMA) di SMA

Angkasa Bandung dan SMA Lab. Percontohan UPI Tahun Ajaran 2014/2015) maka

dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Gambaran umum mengenai kesiapan belajar siswa kelas XI IIS SMA

Swasta di Bandung yaitu SMA Angkasa dan SMA Lab. Percontohan UPI pada mata pelajaran Ekonomi tahun pelajaran 2014/2015 berada dalam kategori siap. Sedangkan lingkungan sekolah pada siswa kelas XI IIS SMA Swasta di Bandung yaitu SMA Angkasa dan SMA Lab. Percontohan UPI pada mata pelajaran Ekonomi tahun pelajaran 2014/2015 berada dalam kategori baik dan hasil belajar Siswa berada pada kategori cukup.

2. Kesiapan belajar siswa berpengaruh secara positif terhadap hasil belajar

siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas artinya semakin tinggi kesiapan belajar siswa maka akan semakin meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi.

3. Lingkungan sekolah berpengaruh secara positif terhadap hasil belajar siswa

pada mata pelajaran ekonomi kelas artinya semakin bagus lingkungan sekolah maka akan semakin meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan temuan yang telah diuraikan, maka penulis memberikan saran sebagai berikut:

1. Bagi Guru

a. Guru sebaiknya dapat menciptakan suasana atau iklim belajar yang

kondusif dan menyenangkan bagi siswa agar siswa merasa nyaman dan tidak segan untuk bertanya.


(3)

71

Ade Tia Mustofa, 2015

PENGARUH KESIAPAN BELAJAR SISWA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI Uni versitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

perpustakaan.upi.edu

b. Guru memberikan motivasi pada siswa agar lebih meningkatkan

kesiapannya dalam belajar pada mata pelajaran ekonomi karena ketika siswa siap pada suatu mata pelajaran maka hasil belajarnya pun akan meningkat.

2. Bagi Sekolah

a. Sekolah harus meningkatkan sarana dan prasarana yang menunjang

proses belajar mengajar siswa agar siswa dapat lebih mengembangkan kreatifitasnya dalam mengikuti proses belajar mengajar sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi khususnya.

b. Sekolah harus memberikan kesempatan bagi guru agar guru dapat

mengembangkan diri dengan cara mengikuti pelatihan, seminar dan kegiatan penunjang lainya secara berkesinambungan terutama mengenai kurikulum 2013 yang baru.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Untuk peneliti selanjutnya diharapkan penelitian ini dapat menjadi referensi bagi penelitian selanjutnya dan diharapkan dapat menambah sampel penelitian misalkan SMA Negeri se Kota Bandung ataupun untuk perbandingan dan diharapkan peneliti selanjutnya dapat menambah variabel lainnya seperti faktor lingkungan keluarga serta variabel lainnya yang dapat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.


(4)

DAFTAR PUSTAKA Sumber Buku :

Ahmadi, Abu. (2007). Sosiologi Pendidikan. Jakarta: PT. Rineka Cipta

Arifin, Zainal. 2012. Evaluasi pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik .

Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Aunurrahman. (2011). Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta. Baharuddin. (2007). Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: Ar Ruzz Media

Darsono dkk 2000. Belajar dan Pembelajaran. Semarang: IKIP. Semarang Press. Dimyati & Mudjiono. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta Djamarah, Syaiful Bahri. 2002. Rahasia Sukses Belajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta Hamalik, Oemar. 2003. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Hasbullah. 2006. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Hasbullah. 2008. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Purwanto, N. (2011). Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Priyatno, Duwi. 2012. Cara Kilat Belajar Analisis Data dengan SPSS 20.

Yogyakarta: C.V Andi Offset

Riduwan., Engkos Ahmad Kuncoro. 2013. Cara Menggunakan dan Memakai Path Analysis. Bandung: Alfabeta.

Rohmana, Yana. 2013. Ekonometrika Teori dan Aplikasi dengan Eviews. Bandung: Laboratorium Pendidikan Ekonomi dan Koperasi FPEB UPI. Sagala, S. (2003). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta

Slameto. 2010. Belajar & Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT. Rineka Cipta.


(5)

73

Ade Tia Mustofa, 2015

PENGARUH KESIAPAN BELAJAR SISWA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI Uni versitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

perpustakaan.upi.edu

Suprijono, Agus. 2012. Cooperative Learning: Teori & Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Sudjana, Nana. 2011. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset

Suyono, Hariyanto. 2012. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Sukmadinata, N. S.(2005). Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Sukmadinata, N. S.(2009). Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Sumber Jurnal :

Anisa Widyaningtyas, Sukarmin, Yohanes Radiyono. (2013). Peran Lingkungan Belajar dan Kesiapan Belajar Terhadap Prestasi Belajar Fisika Siwa kelas X SMA Negeri 1 Pati.

Dessy Mulyani. (2013). Hubungan Kesiapan Belajar Siswa dengan Prestasi Belajar.

Darso. (2011). “Kesiapan Belajar Siswa dan Interaksi Belajar Mengajar Terhadap

Prestasi Belajar.”

Desi Saputri. (2013). Pengaruh Kesiapan, Kemandirian dan Lingkungan Belajar Terhadap Prestasi Akademik Mahasiswa Pendidikan Ekonomi Universitas Negeri Padang.

I Nyoman Runia Antara, Iyus Akhmad Haris, I Made Nuridja. (2014). Pengaruh Kesiapan dan Transfer Belajar Terhadap Hasil Belajar Ekonomi di SMA Negeri 1 Ubud.


(6)

Dwi Wahyuni. (2005). Pengaruh Kesiapan Belajar, Motivasi Belajar, dan Pengulangan Materi Pelajaran Terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran Ekonomi Pada Siswa Kelas II MA Al Ashor Gunung Pati Tahun Pelajaran 2004/2005.

Eliya Fitriana. (2013). Hubungan Antara Kesiapan Belajar Dengan Hasil Belajar Matematika Warga Belajar Kelas XI Kelompok Belajar Paket C SKB Bondowoso Semester Genap Tahun Pelajaran 2012/2013.

Kirom Rohyatul. (2012). Pengaruh Lingkungan Sekolah, Kompetensi Guru dan Minat Belajar Tehadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi.

Vidia Utami. (2013). Pengaruh Kecerdasan Emosional, Lingkungan Keluarga dan Lingkungan Sekolah Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi.


Dokumen yang terkait

PENGARUH SIKAP SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI IPS SEMESTER GANJIL SMA NEGERI 1 PURBOLINGGO LAMPUNG TIMUR TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 8 41

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN SIKAP SISWA PADA MATA PELAJARAN PKn TERHADAP KESIAPAN BELAJAR SISWA KELAS XI IPS DI SMA NEGERI 1 BANDAR LAMPUNG

1 21 108

PENGARUH DISIPLIN BELAJAR, MOTIVASI BELAJAR, DAN LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI SMA NEGERI 5 METRO TAHUN PELAJARAN 2013/2014

1 13 77

PENGARUH DISIPLIN BELAJAR DAN LINGKUNGAN KELUARGA SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI IPS SMA MUHAMMADIYAH 2 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

0 11 79

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN PERSEPSI SISWA TENTANG SARANA BELAJAR DI SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 BANDAR SRIBHAWONO TAHUN PELAJARAN 2014/2015

0 4 54

PENGARUH IKLIM SEKOLAH DAN SIKAP SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI KELAS XI IPS SMA MUHAMMADIYAH 01 PRINGSEWU TAHUN PELAJARAN 2014/2015

1 11 81

PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 NATAR TAHUN AJARAN 2013/2014

3 16 92

PENGARUH DISIPLIN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS XI IPS SMAN 10 PONTIANAK

0 1 10

PENGARUH FAKTOR LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS X

2 7 15

PENGARUH PENGELOLAAN KELAS TERHADAP SIKAP BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI DI SMA

0 0 13