ANALISIS KORELASI KUALITAS PELAYANAN KLUB OLAHRAGA DENGAN KEPUASAN ATLET Studi Deskriptif Terhadap Atlet Bulutangkis di PB. Mutiara Bandung.

(1)

Tri Utami Dewi, 2014

ANALISIS KORELASI KUALITAS PELAYANAN KLUB OLAHRAGA DENGAN KEPUASAN ATLET Studi Deskriptif Terhadap Atlet Bulutangkis di PB. Mutiara Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ANALISIS KORELASI KUALITAS PELAYANAN KLUB OLAHRAGA DENGAN KEPUASAN ATLET

Studi Deskriptif Terhadap Atlet Bulutangkis di PB. Mutiara Bandung

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sains

Program Studi Ilmu Keolahragaan

Oleh : Tri Utami Dewi

1002949

PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN

JURUSAN PENDIDIKAN KESEHATAN DAN REKREASI FAKULATAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN REKREASI

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2014


(2)

Tri Utami Dewi, 2014

ANALISIS KORELASI KUALITAS PELAYANAN KLUB OLAHRAGA DENGAN KEPUASAN ATLET Studi Deskriptif Terhadap Atlet Bulutangkis di PB. Mutiara Bandung

ANALISIS KORELASI KUALITAS PELAYANAN KLUB OLAHRAGA DENGAN KEPUASAN ATLET

(Studi Deskriptif Terhadap Atlet Bulutangkis di PB. Mutiara Bandung)

Oleh : Tri Utami Dewi

Sebuah Skripsi Yang Diaukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pada Fakultas Pendidikan Olahraga Dan

Kesehatan

© Tri Utami Dewi 2014

UPI Oktober 2014

Hak Cipta Di Lindungi Undang – Undang

Skripsi Ini Tidak Boleh Diperbanyak Seluruh Atau Sebagian Dengan Di Cetak Ulang, Di Fotokopi, Atau Cara Lainnya Tanpa Ijin Dari Penulis


(3)

Tri Utami Dewi, 2014

ANALISIS KORELASI KUALITAS PELAYANAN KLUB OLAHRAGA DENGAN KEPUASAN ATLET Studi Deskriptif Terhadap Atlet Bulutangkis di PB. Mutiara Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

TRI UTAMI DEWI

ANALISIS KORELASI KUALITAS PELAYANAN KLUB OLAHRAGA DENGAN KEPUASAN ATLET

(Studi Deskriptf terhadap Atlet di PB. Mutiara Bandung)

Disetujui dan disahkan oleh pembimbing :

Pembimbing I

Dra. Yati Ruhayati, M.Pd. NIP. 196311-7 198803 2 002

Pembimbing II

Nur Indri Rahayu, S.Pd.,M.Ed. NIP. 197508102001121001

Mengetahui,

Ketua Program Studi IlmuKeolahragaan FPOK UPI

Drs. Sumardiyanto, M.Pd. NIP.196212221987031002


(4)

Tri Utami Dewi, 2014

ANALISIS KORELASI KUALITAS PELAYANAN KLUB OLAHRAGA DENGAN KEPUASAN ATLET Studi Deskriptif Terhadap Atlet Bulutangkis di PB. Mutiara Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

UCAPAN TERIMA KASIH ... ii

ABSTAK ... iv

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Peneltian ... 4

D. Manfaat Peneltian ... 4

E. Struktur Organisasi ... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA, PENELITIAN TERDAHULU DAN HIPOTESIS ... 7

A. Kajian Pustaka ... 7

1. Kualitas Pelayanan ... 7

a. Pengertian Kualitas Pelayanan ... 7

b. Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Pelayanan ... 7

c. Strategi Meningkatkan Kualitas Pelayanan ... 8

d. Dimensi Kualitas Pelayanan ... 10

2. Kepuasan Atlet ... 12

a. Pengertian Kepuasan Atlet ... 12

b. Aspek Kepuasan Atlet ... 14

c. Metode Pengukuran Kepuasan Atlet ... 14

d. Strategi Peningkatan Kepuasan Atlet ... 16

B. Penelitian Terdahulu ... 17

C. Hipotesis Penelitian ... 19

BAB III METODE PENELITIAN ... 20

A. Desain Peneltian ... 20


(5)

Tri Utami Dewi, 2014

ANALISIS KORELASI KUALITAS PELAYANAN KLUB OLAHRAGA DENGAN KEPUASAN ATLET Studi Deskriptif Terhadap Atlet Bulutangkis di PB. Mutiara Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

[Type text]

C. Populasi Dan Sampel ... 22

D. Pengumpulan Data ... 22

E. Analisis Data ... 26

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 32

A. Hasil Penelitian ... 32

1. Gambaran Umum Karakteristik Responden ... 32

a. Karakteristik Responden Berdasarkan Umur ... 32

b. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 33

c. Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Terakhir ... 33

d. Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Bergabung ... 34

2. Hasil Pengujian Penelitian ... 34

a. Gambaran Kualitas Pelayanan di PB Mutiara ... 34

b. Gambaran Kepuasan Alet Terhadap Kualitas Pelayanan ... 35

c. Uji Normalitas ... 36

d. Norma Kriteria Kualitas Pelayanan ... 37

e. Norma Kriteria Kepuasan Atlet ... 37

f. Uji Linieritas ... 37

g. Uji Korelasi ... 38

h. Analisis Determinasi ... 39

i. Analisis Tambahan ... 39

B. Pembahasan Hasil Penelitian... 42

1. Gambaran Kualitas Pelayanan PB. Mutiara ... 42

2. Gambaran Kepuasan Atlet PB. Mutiara ... 44

3. Hubungan Kualitas Pelayanan Dengan Kepuasan Atlet ... 45

BAB III PENUTUP ... 47

A. Kesimpulan ... 47

B. Rekomendasi ... ... 48

DAFTAR PUSTAKA ... 49

LAMPIRAN – LAMPIRAN ... 51

RIWAYAT HIDUP ... 99


(6)

Tri Utami Dewi, 2014

ANALISIS KORELASI KUALITAS PELAYANAN KLUB OLAHRAGA DENGAN KEPUASAN ATLET Studi Deskriptif Terhadap Atlet Bulutangkis di PB. Mutiara Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

Analisis Korelasi Kualitas Pelayanan Klub Olahraga Dengan Kepuasan Atlet (Studi Deskriptif Terhadap Atlet Bulutangkis di PB. Mutiara Bandung)

Tri Utami Dewi 1002949

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh asumsi mengenai kualitas pelayanan di Klub Bulutangkis Indonesia yang diabaikan sehingga para atlet tidak puas terhadap kualitas pelayanan yang diberikan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan teknik korelasional yang bertujuan, (1) untuk mengetahui gambaran kualitas pelayanan di PB. Mutiara Bandung, (2) untuk mengetahui gambaran tingkat kepuasan atlet terhadap kualitas pelayanan PB. Mutiara Bandung, dan (3) untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara kualitas pelayanan terhadap kepuasan atlet. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah berjumlah 60 orang. Instrumen yang dalam penelitian ini menggunakan angket kualitas pelayanan dan angket kepuasan atlet. Hasil penelitian menunjukan, (1) gambaran kualitas pelayanan PB. Mutiara 25 orang responden (41,7%) menyatakan kualitas pelayanan PB. Mutiara Bandung cukup baik, (2) gambaran kepuasan atlet terhadap kualitas pelayanan PB. Mutiara Bandung 30 orang responden (50%) menyatakan cukup puas dengan kualitas pelayanan yang diberikan, dan (3) terdapat hubungan yang tinggi dan siignifkan antara kualitas pelayanan terhadap kepuasan atlet dengan nilai korelasi sebesar 0,641. Dari hasil penelitian ini peneliti memberikan saran agar para klub bulutangkis, untuk lebih memperhatikan kualitas pelayanan yang dibeirkan kepada atlet dari segi tangible, realbility, responsiveness, assurance, dan emphaty agar para atlet merasa puas.


(7)

Tri Utami Dewi, 2014

ANALISIS KORELASI KUALITAS PELAYANAN KLUB OLAHRAGA DENGAN KEPUASAN ATLET Studi Deskriptif Terhadap Atlet Bulutangkis di PB. Mutiara Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT

CORRELATION ANALYSIS OF SERVICE QUALITY SPORT WITH ATHLETE’S SATISFACTION

(Study Descriptif to Badminton Athletes of PB. Mutiara Bandung) Tri Utami Dewi

1002949

This study was motivated by assumption about service quality in Indonesia Badminton Club which disregard so that athletes dissatisfaction about quality of service provided. The methodology used was correlational descriptive method which aims: (1) to describe the quality of service, (2) to describe satisfaction level of athletes, (3) to determine whether there was relationship of quality of service toward athlete’s satisfaction. Sample in this study used was 60 athletes. The instruments were quality of service and athlete’s satisfaction questionnaire. The results showed that: (1) describe of quality of service from PB. Mutiara Bandung with 25 respondents was 41.7%, its mean quality of service in PB. Mutiara Bandung was passably, (2) describe of athlete’s satisfaction toward quality of service with 30 respondents was 50%, its mean the respondents are quite satisfied about quality of service provided, and (3) there was high correlation and significant between quality of service toward athlete’s satisfaction with correlation 0.641. From the results of this study, researcher suggested to badminton clubs, to give more attention about quality of service provided for athletes in terms of tangible, realbility, responsiveness, assurance, and emphaty for athletes to feel satisfied.


(8)

Tri Utami Dewi, 2014

ANALISIS KORELASI KUALITAS PELAYANAN KLUB OLAHRAGA DENGAN KEPUASAN ATLET Studi Deskriptif Terhadap Atlet Bulutangkis di PB. Mutiara Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Dewasa ini perkembangan bulutangkis di Indonesia mulai mengalami kemajuan, hal ini ditandai dengan semakin banyaknya orang yang melakukan olahraga bulutangkis di dalam kehidupannya. Karena mereka sadar dengan berolahraga kondisi tubuh dapat dijaga dan dipelihara secara optimal. Banyak sekali sekarang klub-klub bulutangkis bermunculan dari mulai klub besar ataupun kecil terutama di kota bandung ini, namun klub-klub tersebut hanya mendirikan klub tetapi mereka tidak memberikan kualitas pelayanan yang baik kepada para atletnya. Sehingga tidak banyak klub tersebut mengalami situasi terburuknya yaitu pembubaran klub, karena kualitas pelayanan yang buruk dan tak tercapainya rasa kepuasaan atlet terhadap klub tersebut.

Seiring dengan banyaknya klub-klub bulutangkis yang bermunculan, maka semakin meningkat pula persangian dalam dunia klub perbulutangkisan ini. Para klub bulutangkis akan bersaing untuk menarik para atlet agar bisa masuk ke klub tersebut dan akan mempertahankan atlet tersebut dengan menyediakan fasilitas dan sarana prasarana yang bagus dari segi tempat latihan, asrama yang nyaman maka dan pelatih yang profesional agar dapat menunjang kepuasaan atlet sehingga atle t tersebut merasa nyaman dan betah berada dalam k lub bulutangkis itu. Maka klub -klub bulutangkis harus secara konsisten memberikan kualitas pelayanan yang baik bahkan semakin baik, maka akan tercipta suatu kepuasa n yang timbul dari diri atlet pada level kepuasan tertentu bahkan atlet tersebut akan membantu mengembangkan klub tersebut kepada rekan-rekannya.

Goetsh dan Davis (Tjiptono, 2004, hlm. 51) merumuskan bahwa

“Kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan yang memenuhi atau


(9)

2

melebihi harapan”, lalu menurut Kotler (2002, hlm. 83) “definisi pelayanan adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak ke pihak lain, yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun”. Sehingga definisi kualitas pelayanan dapat diartikan sebagai upaya pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen serta ketepatan penyampaiannya dalam mengimbangi harapan konsumen (Tjiptono, 2004, hlm. 59).

Kualitas pelayanan dapat diketahui dengan cara membandingkan persepsi para atlet atas pelayanan yang nyata-nyata mereka terima/peroleh dengan pelayanan yang sesungguhnya mereka harapkan/inginkan terhadap atribut-atribut pelayanan suatu klub olahraga. Jika jasa yang diterima atau dirasakan (perceived service) sesuai dengan yang diharapkan, maka kualitas pelayanan dipersepsikan baik dan memuaskan, jika jasa yang diterima melampaui harapan konsumen, maka kualitas pelayanan dipersepsikan sangat baik dan berkualitas. Sebaliknya jika jasa yang diterima lebih rendah daripada yang diharapkan, maka kualitas pelayanan dipersepsikan buruk.

Kotler (2005, hlm. 70) mengemukakan bahwa yang dimaksud dengan kepuasan adalah “perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan antara kinerja (hasil) produk yang dipikirkan terhadap kinerja (atau hasil) yang diharapkan, jika kinerja dibawah harapan pelanggan tidak puas, jika kinerja memenuhi harapan pelanggan puas, namun jika kinerja melebihi harapan, pelanggan akan amat puas atau senang”. Jadi klub bulutangkis harus mempunyai kinerja atau kualitas pelayanan yang baik agar para atlet merasa puas berada diklub tersebut, namun jika kualitas pelayanan atau kinerjanya tidak memenuhi apa yang diharapkan para atlet pun akan tidak puas terhadap kualitas pelayanan klub itu.

Dunia perbulutangkisan Indonesia saat ini sedang mengalami penurunan prestasi karena kualitas pelayanan manajemen PBSI yang diberikan kepada atlet nasional Indonesia sangat buruk, sehingga kepuasan


(10)

3

dan prestasi atlet tidak tercapai. Hal ini serupa dengan pernyataan Rudy Hartono di news the Jakarta post dengan memberikan kritik keras untuk PBSI atas menurunnya prestasi atlet bulutangkis indonesia dikarenakan kualitas pelayanan manajemen yang buruk terutama dari segi fasilitas untuk latihan dengan memberikan pola pembinaan atau pelatihan yang salah untuk para atlet nasional Indonesia.

Menurut Ketua Umum PB PBSI periode 2012 – 2016 yaitu Gita Wirjawan berpendapat bahwa masalah tentang perbaikan dan tata ulang manajemen yang saat ini mengalami kurang baik salah satunya pada sistem manajemennya. Lalu menurut Ricky Subagja mantan atlet Bulutangkis Nasional Indonesia yang mengharumkan nama Indonesia ikut terjun langsung memperbaiki sistem manajemen di pelatnas PB PBSI sebagai Kasubid Humas dan Sosial Media, fokus perbaikannya yaitu komunikasi atlet, pelatih dan pengurus dengan media jangan sampai atlet bulutangkis Indonesia mengalami perosotan prestasi karena sering berkutat dengan social media daripada latihan bulutangkis.

Dari hal tersebut diatas penulis tertarik untuk meneliti suatu organisasi ataupembinaan bulutangkis yaitu klub bulutangkis PB. Mutiara yang berlokasi di jalan Babakan Cibeureum No. 55 (belakang Hotel Endah Parahyangan dekat batas kota) Bandung, 40184 Provinsi Jawa Barat termotivasi untuk berperan aktif dalam perkembangan olahraga bulutangkis yang memberikan kualitas pelayanan kepada atlet agar tercapainya kepuasan atlet yang optimal. Dengan mengetahui keadaan dan permasalahan Perkumpulan Bulutangkis Mutiara Bandung, baik mengenai organisasi, pelaksanaan program pembinaan, pembibitan pemain, keadaan sarana dan prasarana, serta prestasi yang ada. Bagaimanakah PB. Mutiara Bandung memberikan kualitas pelayanan terhadap atletnya sehingga tingkat kepuasan yang dirasakan atlet cukup mengalami kepuasan dengan kondisi atau keadaan yang ada selama ini.

Dari pemaparan di atas saya mengkaji lebih dalam lagi mengenai kualitas pelayanan klub olahraga terutama pada klub bulutangkis, maka


(11)

4

penulis akan sajikan dalam bentuk skripsi yang berjudul “Analisis Korelasi Kualitas Pelayanan Klub Olahraga Dengan Kepuasan Atlet (Studi Deskriptif Terhadap Atlet Bulutangkis di PB. Mutiara Bandung)”.

B. Rumusan Masalah Penelitian

Sebagaimana uraian di atas, maka penulis merumuskan masalah penelitian ini sebagai berikut :

1. Bagaimana gambaran kualitas pelayanan di klub bulutangkis PB. Mutiara Bandung ?

2. Bagaimana gambaran tingkat kepuasan atlet terhadap kualitas pelayanan di klub bulutangkis PB. Mutiara Bandung ?

3. Apakah terdapat hubungan antara kualitas pelayanan yang digunakan dengan tingkat kepuasan atlet pada klub bulutangkis PB. Mutiara Bandung ?

C. Tujuan penelitian

Mengacu pada rumusan masalah, tujuan penelitian ini adalah :

1. Mengungkapkan bagaimana gambaran kualitas pelayanan diterapkan oleh klub bulutangkis PB. Mutiara Bandung.

2. Mengungkap bagaimana gambaran tingkat kepuasan atlet pada klub bulutangkis PB. Mutiara Bandung.

3. Mengungkap apakah terdapat hubungan antara kualitas pelayanan yang digunakan degan kepuasan atlet pada klub bulutangkis PB. Mutiara Bandung.

D. Manfaat penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian yang penulis paparkan, maka penelitian ini di harapkan bermanfaat bagi seluruh mahasiswa UPI terutama mahasiswa FPOK, Klub bulutangkis PB. Mutiara Bandung, dan masyarakat yang berkepentingan dalam bidang olahraga bulutangkis. 1. Manfaat Teoritis


(12)

5

Manfaat teoritis dalam penelitian ini adalah sebagai gambaran dan bahan masukan pengetahuan bagi para klub bulutangkis dalam melaksanakan kualitas pelayanan dan meningkatkan tingkat kepuasan atlet.

2. Manfaat praktis

Manfaat praktis dalam penelitian ini adalah untuk memberikan sumbangan pemikiran dan saran kepada klub bulutangkis yang bersangkutan, dalam penelitian ini Klub bulutangkis PB. Mutiara Bandung, untuk lebih mempertimbangkan kuaitas pelayanan yang baik dan menumbuhkan tingkat kepuasan atlet pada klub bulutangkis.

E. Struktur Organisasi Skripsi

1. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian B. Rumusan Masalah Penelitian C. Tujuan Penelitian

D. Manfaat Penelitian

E. Struktur Organisasi Skripsi

2. BAB II KAJIAN PUSTAKA, PENELITIAN TERDAHULU, DAN HIPOTESIS PENELITIAN

A. Kajian Pustaka

1. Kualitas Pelayanan

a. Pengertian Kualitas Pelayanan

b. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Harapan Pelanggan c. Strategi Meningkatkan Kualitas Pelayanan

d. Dimensi Kualitas Pelayanan 2. Kepuasan Pelanggan

a. Pengertian Kepuasan Konsumen b. Aspek-Aspek Kepuasan Konsumen c. Metode Pengukuran Kepuasan Pelanggan d. Strategi Peningkatan Kepuasan Pelanggan B. Penelitian Terdahulu


(13)

6


(14)

7

3. BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian

B. Partisipan dan Tempat Penelitian C. Populasi dan Sampel

D. Pengumpulan Data E. Analisis Data

4. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian

B. Pembahasan Hasil Penelitian

5. BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Simpulan B. Rekomendasi


(15)

Tri Utami Dewi, 2014

ANALISIS KORELASI KUALITAS PELAYANAN KLUB OLAHRAGA DENGAN KEPUASAN ATLET Studi Deskriptif Terhadap Atlet Bulutangkis di PB. Mutiara Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Desain penelitian menurut Sugiono (2009, hlm. 42) adalah Sebagai pola pikir yang menunjukan hubungan antara variabel yang akan diteliti yang sekaligus mencerminkan jenis dan jumlah rumusan masalah yang perlu dijawab melalui penelitian, teori yang digunakan untuk menentukan hipotesis, jenis dan jumlah hipotesis, dan analisis statistik yang akan digunakan. Adapun desain penelitian ini adalah :

Keterangang :

r = Hubungan

X = Variabel Kualiatas Pelayanan Y = Variabel Kepuasaan Atlet

Langkah – langkah dalam melakukan penelitian ini adalah :

POPULASI

SAMPEL ANGKET

PENGUMPULAN DATA

PENGELOLAAN DATA DAN ANALI SI S DATA

SI MPULAN DAN REKOMENDASI

X Y

r

Gambar 3.1 Desain Penelitian


(16)

21

Dalam suattu penelitian diperlukan suatu metode penelitian. Penggunaan metode dalam suatu penelitian disesuaikan dengan masalah serta tujuan penelitian tersebut. Metode adalah suatu cara yang digunakan untuk mencapai tujuan. Menurut Sugiyono (2009, hlm. 2) metode merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu rasional, empiris, dan sistematis. Rasional berarti kegiatan penelitian itu dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal, sehingga terjangkau oleh penalaran manusia. Empiris berarti cara-cara yang dilakukan itu dapat di amati oleh indera manusia, sehingga orang lain dapat mengamati dan mengetahui cara-cara yang digunakan. Sistematis artinya proses yang digunakan dalam penelitian itu menggunakan langkah-langkah tertentu yang bersifat logis.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif korelasional, yang dimaksud metode deskriptif adalah “metode yang berfumgsi untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data atau sampelyang telah terkumpul

sebagaimana adanya” (Sugiyono, 2009, hlm. 29). Lalu Fraenkel dan Wallen (2008, hlm. 331) menjelaskan bahwa, “Penelitian korelasional adalah suatu penelitian untuk mengetahui hubungan dan tingkat hubungan antara dua variabel atau lebih tanpa ada upaya untuk mempengaruhi variabel tersebut sehingga tidak terdapat manipulasi variabel”.

Hal ini sesuai dengan penelitian yang akan dilakukan pe nulis, yaitu untuk mendapatkan gambaran mengenai hubungan kualitas pelayanan, dan tingkat kepuasan atlet.

B. Partisipan Dan Tempat Penelitian 1. Partisipan

Dalam penelitian ini partisipan yang terlibat sebanyak 60 atlet PB. Mutiara berjenis kelamin laki – laki 33 orang dan perempuan 27 orang


(17)

22

yang berumur 11 tahun – 21 tahun, mereka berpendidikan terakhir SD, SMP, dan SMA. Dari 60 orang atlet yang berada d PB. Mutiara ada yang baru bergabung selama 3 minggu hingga 7 tahun.

2. Tempat Penelitian

Latar penelitian dilakukan dipusat pembinaan bulutangkis Mutiara yang berlokasi di Jalan Babakan Cibeureum No. 55 (belakang Hotel Endah Parahyangan dekat batas kota) Bandung, 40184, Telp : (022) 70773761 provinsi Jawa Barat- Indonesia.

C. Populasi Dan Sampel 1. Populasi

Sugiono (2009, hlm. 80) mengemukakan, bahwa populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah Atlet PB.Mutiara Bandung yaitu yang berjumlah 60 orang.

2. Sampel

Dalam mempermudah pengumpulan data di penelitian ini menggunakan teknik pengambilan total sampling, total sampling adalah teknik pengambilan sampel dimana jumlah sampel sama dengan populasi (Sugiyono, 2007, hlm. 124), karena jumlah populasi yang kurang dari 100 seluruh populasi dijadikan sampel penelitian semuanya.

D. Pengumpulan Data

1. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan tek nik pengumpulan data berupa angket kualitas pelayanan dan angket kepuasan. Langkah pertama yang dilakukan adalah membagikan kuesioner angket kepada seluruh sampel. Kemudian peneliti menginstruksikan dan menjelaskan kepada sampel cara pengisian kuesioner angket kualitas pelayanan dan angket tingkat kepuasan atlet.


(18)

23

Alternatif jawaban dalam penelitian angket ini tentang kualitas pelayanan dan kepuasan atlet, penulis menggunakan rating scale. Pendapat Sugiono (2009, hlm. 93) mengemukakan bahwa skala rating scale ialah data mentah yang diperoleh berupa angka kemudian ditafsirkan dalam pengertian kualtatif, dalam skala model rating scale, responden tidak akan menjawab salah satu dari jawaban kualitatif yang disediakan, tetapi menjawab salah satu jawaban kuantitatif yang telah disediakan. Oleh karena itu rating scale ini lebih flexibel, tidak terbatas untuk pengukuran sikap saja tetapi untuk mengukur persepsi responden terhadap fenomena lainnya, sepert skala untuk mengukur status sosial ekonomi dll.

Dalam penelitian ini penulis menggunakan alternatif jawaban untuk angket kualitas pelayanan dan kepuasan atlet yaitu 1-2-3-4-5-6, jika responden menyatakan sangat sesuai dengan apa yang ada di butir-butir pertanyaan angket kualitas pelayanan dan kepuasan maka responden memiih angka 6, lalu jika sebaliknya responden menyatakan tidak sesuai dengan butir pertanyaan maka responden memilih angka yang paling rendah yaitu 1.

2. Instrumen Penelitian

Sugiyono (2009, hlm. 102) menuliskan dalam bukunya bahwa meneliti itu melakukan suatu pengukuran terhadap fenomena sosial maupun alam, maka harus ada alat ukur yang baik. Jadi instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati, dalam penelitian ini menggunakan dua (2) angket yaitu angket kualitas pelayanan dan angket kepuasan atlet.

a) Instrument untuk mengukur gambaran kualitas pelayanan

Menurut Wyckof (Tjiptono, 2004, hlm. 59) kualitas jasa/ pelayanan adalah tingkat keunggulan yang diharapkan dari pengendalian atas tingkat keunggulan tersebut untuk memenuhi keinginan pelanggan, selanjutnya Zeithami, Parasuraman dan Berry (Tjiptono, 2004, hlm. 70) terdapat lima dimensi pokok yang berkaitan dengan kualitas pelayanan yang dikenal dengan teori Servqual Service


(19)

24

1) Tangibles (bukti langsung) artinya fasilitas fisik, perlengkapan

dan sarana latihan.

2) Reliability (keandalan) adalah kemampuan memberikan

pelayanan yang dijanjikan dengan segera, akurat, dan memuaskan.

3) Responsiveness (daya tanggap) keinginan para pegawai untuk

membantu para atlet dan memberikan pelayanan yang tanggap atau tepat.

4) Assurance (jaminan) adalah kemampuan pengetahuan, kesopanan dan sifat dapat dipercaya yang dimiliki para pelatih dan pegawai untuk dapat menimbulkan kepercayaan dan keyakinan.

5) Empathy (empati) adalah kemudahan dalam melakukan

hubungan komunikasi yang baik, perhatian pribadi dan memahami kebutuhan para atlet.

Instrumen penelitian ini memakai teknik pengambilan data

dengan cara kuesioner (angket) skala yang digunakan dalam instrumen ini menggunakan rating scale dengan skor penilaian 1-2-3-4-5-6.

TABEL 3.1

Kisi-kisi angket kualitas pelayanan bagi atlet PB. Mutiara Bandung

No Variabel Indikator Subkomponen No Soal

1 KUALITAS PELAYANAN

Tangible

Fasilitas PB. Mutiara

1,2,3

Perlengkapan 4 Sarana PB.

Mutiara

5

Reliability

Kehandalan pelatih

6,7,8

Pegawai 9,10

Responsiveness Sikap tanggap 11,12,13,14,15

Assurance Perilaku terhadap

atlet


(20)

25

b) Instrumen untuk mengukur tingkat kepuasan atlet

Menurut pakar pemasaran Kotler bahwa kepuasan adalah tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja (atau hasil) yang ia rasakan dibandingkan denga n harapannya (Tjiptono, 2004, hlm. 147). Menurut Kotler mengemukakan tentang aspek – aspek kepuasan konsumen (Harun, 2012, hlm. 5), meliputi :

1) Expectation (harapan)

Hal yang mempengaruhi kepuasan atlet diawali pada tahap sebelum memilih klub olahraga, yaitu ketika atlet menyusun harapan tentang apa yang akan diterima dari kualitas jasa. 2) Perfomance (kinerja)

Selama kegiatan konsumsi, konsumen merasakan kinerja dan manfaat dari produk/jasa secara aktual dilihat dari dimensi kepentingan atlet.

3) Comparisme (perbandingan)

Setelah mengkonsumsi, baik harapan sebelum memilih klub olahraga dan persepsi kinerja actual dibandingkan oleh atlet. 4) Confirmation atau Disconfirmation (penegasan)

Penegasan dari harapan atlet, apakah harapan pra- memilih klub olahraga dengan persepsi memilih klub olahraga sama atau tidak. 5) Discrepancy (ketidak-sesuaian)

Jika tingkat kinerja tidak sama, pengakuan ketidak-samaan menentukan perbedaan satu sama lain. Diskonfirmasi yang negatif menentukan kinerja yang actual ada dibawah tingkat harapan maka semakin besar ketidak-puasan atlet.

Instrumen penelitian ini memakai teknik pengambilan data dengan cara kuesioner (angket) skala yang digunakan dalam instrumen ini menggunakan rating scale dengan skor penilaian 1-2-3-4-5-6.

Empathy

Pemahaman terhadap kepentingan atlet


(21)

26

TABEL 3.2

Kisi-kisi angket tingkat kepuasan atlet terhadap atlet PB. Mutiara Bandung

No Variabel Indikator Subkomponen Pernyataan

1

TINGKAT KEPUASAN

ATLET

Expectation Harapan atlet di

PB.Mutiara

1,2,3,4,5

Performance Kinerja PB.

Mutiara

6,7,8,9,10

Comparisme

Perbandingan setelah menkonsumsi

kinerja PB. Mutiara

11,12,13,14,15

Confirmation and Disconfirmation

Penegasan dari harapan atlet

16,17,18,19,20

Discrepancy Ketidaksesuaian atas kinerja PB.

Mutiara

21,22,23,24,25

E. Analisis Data 1. Uji Validitas

Pendapat Riduwan dan Sunarto (2013 hlm. 348) mengemukakan bahwa validitas adalah suatu ukuran untuk menunjukkan tingkat kevalidatan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid mempunyai validitias tinggi dan sebaliknya bila tingkat validitas rendah maka instrumen tersebut kurang valid. Instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang hendak diukur/diinginkan. Hasil perhitungan uji validitas bisa di lihat pada tabel 3.3 dan tabel 3.4 sebagai berkut :


(22)

27

Tabel 3.3

Hasil penghitungan uji validitas varabel X (Kualitas Pelayanan) No Pertanyaan Corrected Item-Total Correlation Keterangan

1 .675 Valid

2 .634 Valid

3 .569 Valid

4 .763 Valid

5 .805 Valid

6 .853 Valid

7 .861 Valid

8 .852 Valid

9 .660 Valid

10 .856 Valid

11 .793 Valid

12 .821 Valid

13 .764 Valid

14 .440 Valid

15 .780 Valid

16 .880 Valid

17 .549 Valid

18 .749 Valid

19 .658 Valid

20 .785 Valid

21 .864 Valid

22 .810 Valid

23 .836 Valid

24 .689 Valid

25 .812 Valid

Tabel 3.4

Hasil perhitungan uji validitas variabel Y (Kepuasan Atlet)

No Pertanyaan Corrected Item-Total Correlation Keterangan

1 .228 Valid

2 .385 Valid


(23)

28

4 .789 Valid

5 .775 Valid

6 .667 Valid

7 .644 Valid

8 .629 Valid

9 .715 Valid

10 .698 Valid

11 .629 Valid

12 .641 Valid

13 .535 Valid

14 .552 Valid

15 .845 Valid

16 .690 Valid

17 .551 Valid

18 .651 Valid

19 .712 Valid

20 .651 Valid

21 .367 Valid

22 .375 Valid

23 .292 Valid

24 .229 Valid

25 .403 Valid

Perhitungan uji validitas daam penelitian ini dengan menggunakan program SPSS 17, untuk menyatakan bahwa butir vald atau tidak valid dgunakan patkan 0,2 dan dibandingkan dengan angka-angka yang ada pada kolom Corrected Item-Total Correlation. Bila angka korelasi yang terdapat pada kolom Corrected Item-Total Correlation berada di bawah 0,2 atau bertanda negatif (-), maka dinyatakan tidak valid (gugur), sebaliknya bila angka korelasinya di atas 0,2 maka dinyatakan valid menurut Prof. Dali S. Naga yang dikutip (dalam Suherman dan Rahayu, 2014, hlm. 160) valid atau tdaknya butir soal adalah sama dengan fungsi yang ditanyakan oleh daya beda butir. Penggunaan patokan 0,2 untuk menyatakan bahwa butir telah valid dapat dilihat pada beberapa rujukan kriteria empirik berikut yang telah dirangkum :

Crockerand Algina (1986, hlm. 324) : piA = 0,2


(24)

29

Aiken (1994, hlm. 65) : piA = 0,2

Mehrens and Lehmans (1991, hlm. 167) : piA = 0,2

Hennings (1987, hlm. 53) : piA = 0,25

1. Reliabilitas

Pendapat Riduwan dan Sunarto (2011, hlm. 348) mengemukakan

bahwa reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah dianggap baik. Re liabel artinya dapat dipercaya juga dapat diandalkan, sehingga beberapa kali pengulangan hasilnya tetap sama.

Hasil perhitungan uji reliabilitas untuk variabel X dan variabel Y disajikan dalam bentuk tabel 3.5 dan tabel 3.6 dibawah ini:

Tabel 3.5 Uji Reliabilitas Variabel X (Kualitas Pelayanan)

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.971 25

Tabel 3.6 Uji Reliabilitas Variabel Y (Kepuasan atlet)

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.924 25

Perhitungan uji reliabilitas dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan program SPSS 17. Menurut Sekaran (2006, hlm. 182)

mengemukakan bahwa “Suatu instrumen alat ukur dikatakan reliabel dan bisa diproses pada tahap selanjutnya jika nilai Cronbach Alpha > 0,7, jika


(25)

30

instrumen alat ukur memiliki nilai Cronbach Alpha < 0,7 maka alat ukur

tersebut tidak reliabel”.

Hasil perhitungan statistik diperoleh nilai untuk variabel X dan digambarkan pada tabel 3.5 yaitu 0,971 yang berarti > 0,7 , sedangkan variabel Y digambarkan pada tabel 3.6 yaitu 0,924, yang berarti keduanya memiliki derajat reliabilitas tinggi.

2. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan adalah korelasi pearson dengan derajat kepercayaan 0,05. Ana lisis penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel bebas atau variabel independen (kualitas pelayanan) dengan satu variabel terikat atau dependen (kepuasan atlet), dimana analisis diolah dengan menggunakan program Statistical Product For Social Science (SPPS versi 17). Adapun langkah- langkahnya adalah :

1. Melalukan tes angket kualitas pelayanan PB. Mutiara kepada sampel

2. Melakukan tes angket kepuasan atlet kepada sampel 3. Mengumpulkan data hasil tes

4. Input data dari skor tersebut pada program komputer Microsoft Excel 2010

Selanjutnya data tersebut diolah dan dianalisis, dengan tujuan dapat memperoleh kesimpulan penelitian. Dalam pelaksanaannya pengolahan data dilakukan melalui dua tahapan, yaitu uji asumsi statistk dan uji hipotesis.

1. Uji Asumsi Statistik

Uji asumsi statistik merupakan tahapan pengoahan data melalui rumus-rumus statistik, dengan tujuan akhirnya menjawab rumusan peneitian. Dalam tahapannya, uji asumsi statistik melalui tahapan sebagai berikut :


(26)

31

a. Uji Normalitas Data

Uji normalitas data dilakukan untuk mengetahui apakaha data berada pada taraf distribusi norma atau tidak menguji normalitas data dari setiap data. Uji normaitas data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan uji

Shapiro-Wilk dengan asumsi kelompok sampel termasuk ke dalam

sampel besar atau diatas 30. Format pengujiannya dengan membandingkan nilai probabilitas (p) atau signfikansi (Sig.)

dengan derajat kebebasan (dk) α = 0,05, uji

kebermaknaannya adalah sebagai berikut :

1) Jika nilai Sig Atau P-value > 0,05 maka data dinyatakan normal

2) Jika nilai Sig. Atau P-value < 0,05 maka data dinyatakan tidak normal

b. Uji Korelasi

Uji korelasi dilakukan untuk menguji hipotesis hubungan antar variabel. Dalam hal ini menggunaan korelasi bivariate/ product moment pearson. Uji kebermaknaannya adalah sebagai berikut :

1) Jika nilai Sig Atau P-value > 0,05 maka dinyatakan tidak terdapat hubungan.

2) Jika nilai Sig. Atau P-value < 0,05 maka dinyatakan terdapat hubungan

2. Uji Determinasi

Uji determinasi dengan bantuan SPSS versi 17 yang digunakan untuk mencari berapa besar hubungan antara kedua variabel.


(27)

Tri Utami Dewi, 2014

ANALISIS KORELASI KUALITAS PELAYANAN KLUB OLAHRAGA DENGAN KEPUASAN ATLET Studi Deskriptif Terhadap Atlet Bulutangkis di PB. Mutiara Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Simpulan

1. Gambaran kualitas pelayanan di PB. Mutara Bandung ditunjukkan dari hasil penelitian meliputi kuesioner tentang kualitas pelayanan di PB. Mutiara Bandung dari segi tangible, realibility, responsiveness, asurance, dan emphaty secara keseluruhan 25 responden (41,7%) berada pada kriteria cukup baik .

2. Gambaran kepuasan atlet terhadap kualitas pelayanan PB. Mutiara Bandung ditunjukkan dari hasil penelitian meliputi kuesioner tentang kepusan atllet terhadap kualitas pelayanan PB. Mutiara Bandung secara keseluruhan 30 responden (50%) berada pada kriteria cukup puas.

3. Terdapat hubungan kualitas pelayanan dengan kepuasan atlet di Klub PB. Mutiara Bandung yaitu terdapat hubungan positif dan signifikan yang tinggi (41,1%) dan sisanya dipengaruhi faktor lain.

B. Rekomendasi

1. PB. Mutira Bandung diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelayanan seperti memperbaiki menu makanan yang bergizi dan sehat untuk para atlet, staf/pegawai yang cepat dalam menangani segala kerusakan faslitas (mesin cuci yang rusak, lampu mati dll) di PB. Mutiara, dan memberikan jaminan penanganan (terutama tim massage atlet) jika terjadinya cedera pada saat latihan atau pada saat bertanding. Dengan melakukan peningkatan dan perbaikan dalam kualitas pelayana n, PB. Mutiara dapat terhindar dari masalah buruknya kualitas pelayanan yang akan mengakibatkan pembubaran klub.

2. Peneliti berharap kepada lembaga FPOK, agar dapat bekerja sama dengan klub – klub bulutangkis di seluruh indonesia. Khusunya di kota bandung yang belum berkembang menjadi klub yang mengutamakan kualitas pelayanan terhadap kepuasan atlet. Dengan memberi seminar mengenai


(28)

48

kualitas pelayanan terhadap kepuasan atlet di klub – klub bulutangkis agar lebih banyak lagi klub bulutangkis yang berkembang b esar seperti PB. Mutiara Bandung. Diharapkan, dapat meningkatkan kualitas pelayanan di klub – klub bulutangkis agar memberikan kepuasan bagi atletnya.

3. Peneliti selanjutnya diharapkan dapat meneliti lebih mendalam berhubungan dengan penelitian ini dan dapat melakukan penelitian tentang hubungan kualitas pelayanan klub olahraga dan kepuasan dengan prestasi atlet.


(29)

49

Tri Utami Dewi, 2014

ANALISIS KORELASI KUALITAS PELAYANAN KLUB OLAHRAGA DENGAN KEPUASAN ATLET Studi Deskriptif Terhadap Atlet Bulutangkis di PB. Mutiara Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Adang Suherman dan Nur Indri R. (2014). Statistika untuk Ilmu Keolahragaan. Bandung: Jurusan Ilmu Keolahragaan Universitas Pendidikan Indonesia Dibyantoro dan Nani. (2012). Pengaruh Kualitas Jasa Terhadap Kepuasan

Pelanggan CV. Hapsari Palembang. Jurnal. Politenik Negeri Sriwijaya

Palembang: tidak diterbitkan

Dimas. (2013). Gita Wirjawan fokus pembenahan Manajemen PBSI. [Online]. Diakses dari www.ayogitabisa.com/berita-gita/gita-wirjawan- fous-ke-pembenahan- manajemen-pbsi.html

Fraenkel J dan Wallen N. (2008). How To Design And Evaluate Research In

Education. New York:Mcgraw-Hill Higher Eduation

Harun, Haerul. (2012). Hubungan Antara Kualitas Pelayanan Dengan Kepuasan

Konsumen Pada Mahasiswa Pengguna Game Pointblank. Jurnal. Fakultas

Psikologi Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta: tidak diterbitkan.

Tjiptono, Fandy. (2002). Prinsip – Prinsip Total Quality Service. Yogyakarta:

Penerbit ANDI.

Tjiptono, Fandy. (2004). Manajemen Jasa. Yogyakarta: Penerbit ANDI. Kotler, Philip. (2000). Manajemen Pemasaran. Jakarta: PT. Prehallindo.

Kotler, Philip. (2002). Manajemen Pemasaran, Analisa Perencanaan,

Implementasi dan control Edisi kesembilan Jilid 1 dan Jilid 2. Jakarta:

Prehalindo, Alih Bahasa oleh Hendra Teguh S.E.,A.K., dan Ronny A, S.E. Kotler, Philip. (2005). Manajemen Pemasaran Edisi Kesembilan Jilid 1.Jakarta:

PT. INDEKS Kelompok Gramedia, Alih Bahasa oleh Benyamin Molan, dan Bambang Sarwiji.

Nurhasan dan Cholis D.H. (2007). Modul Tes Pengukuran Olahraga. Bandung: Jurusan PKO Universitas Pendidikan Indonesia


(30)

50

Tri Utami Dewi, 2014

ANALISIS KORELASI KUALITAS PELAYANAN KLUB OLAHRAGA DENGAN KEPUASAN ATLET Studi Deskriptif Terhadap Atlet Bulutangkis di PB. Mutiara Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Prathivi, Niken. (2012). Winning Both Cups?‘Dream on!’:Rudy Hartono. [Online].Diakses dari www.thejakartapost.com/news/2012/02/21/winning-both-cups-dream-rudy-hartono.htm.

Priyatno, Duwi. (2010). Tekik Mudah dan Cepat MelakukanAnalisis Data

Penelitian dengan SPSS. Yogyakarta: Gava Media

Riduwan & Sunarto. (2011). Pengantar statistik. Bandung: alfabeta. Riduwan & Sunarto. (2013). Pengantar statistik. Bandung: alfabeta.

Sekaran Uma. (2006). Metodelogi Penelitian untuk Bisnis. Jilid 1. Edisi 4. Jakarta: Salemba Empat

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Universitas Pendidikan Indonesia. (2014). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI.


(1)

instrumen alat ukur memiliki nilai Cronbach Alpha < 0,7 maka alat ukur

tersebut tidak reliabel”.

Hasil perhitungan statistik diperoleh nilai untuk variabel X dan digambarkan pada tabel 3.5 yaitu 0,971 yang berarti > 0,7 , sedangkan variabel Y digambarkan pada tabel 3.6 yaitu 0,924, yang berarti keduanya memiliki derajat reliabilitas tinggi.

2. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan adalah korelasi pearson dengan derajat kepercayaan 0,05. Ana lisis penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel bebas atau variabel independen (kualitas pelayanan) dengan satu variabel terikat atau dependen (kepuasan atlet), dimana analisis diolah dengan menggunakan program Statistical Product For Social Science (SPPS versi 17). Adapun langkah- langkahnya adalah :

1. Melalukan tes angket kualitas pelayanan PB. Mutiara kepada sampel

2. Melakukan tes angket kepuasan atlet kepada sampel 3. Mengumpulkan data hasil tes

4. Input data dari skor tersebut pada program komputer Microsoft Excel 2010

Selanjutnya data tersebut diolah dan dianalisis, dengan tujuan dapat memperoleh kesimpulan penelitian. Dalam pelaksanaannya pengolahan data dilakukan melalui dua tahapan, yaitu uji asumsi statistk dan uji hipotesis.

1. Uji Asumsi Statistik

Uji asumsi statistik merupakan tahapan pengoahan data melalui rumus-rumus statistik, dengan tujuan akhirnya menjawab rumusan peneitian. Dalam tahapannya, uji asumsi statistik melalui tahapan sebagai berikut :


(2)

31

a. Uji Normalitas Data

Uji normalitas data dilakukan untuk mengetahui apakaha data berada pada taraf distribusi norma atau tidak menguji normalitas data dari setiap data. Uji normaitas data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan uji Shapiro-Wilk dengan asumsi kelompok sampel termasuk ke dalam sampel besar atau diatas 30. Format pengujiannya dengan membandingkan nilai probabilitas (p) atau signfikansi (Sig.)

dengan derajat kebebasan (dk) α = 0,05, uji

kebermaknaannya adalah sebagai berikut :

1) Jika nilai Sig Atau P-value > 0,05 maka data dinyatakan normal

2) Jika nilai Sig. Atau P-value < 0,05 maka data dinyatakan tidak normal

b. Uji Korelasi

Uji korelasi dilakukan untuk menguji hipotesis hubungan antar variabel. Dalam hal ini menggunaan korelasi bivariate/ product moment pearson. Uji kebermaknaannya adalah sebagai berikut :

1) Jika nilai Sig Atau P-value > 0,05 maka dinyatakan tidak terdapat hubungan.

2) Jika nilai Sig. Atau P-value < 0,05 maka dinyatakan terdapat hubungan

2. Uji Determinasi

Uji determinasi dengan bantuan SPSS versi 17 yang digunakan untuk mencari berapa besar hubungan antara kedua variabel.


(3)

Tri Utami Dewi, 2014

ANALISIS KORELASI KUALITAS PELAYANAN KLUB OLAHRAGA DENGAN KEPUASAN ATLET Studi Deskriptif Terhadap Atlet Bulutangkis di PB. Mutiara Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Simpulan

1. Gambaran kualitas pelayanan di PB. Mutara Bandung ditunjukkan dari hasil penelitian meliputi kuesioner tentang kualitas pelayanan di PB. Mutiara Bandung dari segi tangible, realibility, responsiveness, asurance, dan emphaty secara keseluruhan 25 responden (41,7%) berada pada kriteria cukup baik .

2. Gambaran kepuasan atlet terhadap kualitas pelayanan PB. Mutiara Bandung ditunjukkan dari hasil penelitian meliputi kuesioner tentang kepusan atllet terhadap kualitas pelayanan PB. Mutiara Bandung secara keseluruhan 30 responden (50%) berada pada kriteria cukup puas.

3. Terdapat hubungan kualitas pelayanan dengan kepuasan atlet di Klub PB. Mutiara Bandung yaitu terdapat hubungan positif dan signifikan yang tinggi (41,1%) dan sisanya dipengaruhi faktor lain.

B. Rekomendasi

1. PB. Mutira Bandung diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelayanan seperti memperbaiki menu makanan yang bergizi dan sehat untuk para atlet, staf/pegawai yang cepat dalam menangani segala kerusakan faslitas (mesin cuci yang rusak, lampu mati dll) di PB. Mutiara, dan memberikan jaminan penanganan (terutama tim massage atlet) jika terjadinya cedera pada saat latihan atau pada saat bertanding. Dengan melakukan peningkatan dan perbaikan dalam kualitas pelayana n, PB. Mutiara dapat terhindar dari masalah buruknya kualitas pelayanan yang akan mengakibatkan pembubaran klub.

2. Peneliti berharap kepada lembaga FPOK, agar dapat bekerja sama dengan klub – klub bulutangkis di seluruh indonesia. Khusunya di kota bandung yang belum berkembang menjadi klub yang mengutamakan kualitas pelayanan terhadap kepuasan atlet. Dengan memberi seminar mengenai


(4)

48

kualitas pelayanan terhadap kepuasan atlet di klub – klub bulutangkis agar lebih banyak lagi klub bulutangkis yang berkembang b esar seperti PB. Mutiara Bandung. Diharapkan, dapat meningkatkan kualitas pelayanan di klub – klub bulutangkis agar memberikan kepuasan bagi atletnya.

3. Peneliti selanjutnya diharapkan dapat meneliti lebih mendalam berhubungan dengan penelitian ini dan dapat melakukan penelitian tentang hubungan kualitas pelayanan klub olahraga dan kepuasan dengan prestasi atlet.


(5)

Tri Utami Dewi, 2014

ANALISIS KORELASI KUALITAS PELAYANAN KLUB OLAHRAGA DENGAN KEPUASAN ATLET Studi Deskriptif Terhadap Atlet Bulutangkis di PB. Mutiara Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Adang Suherman dan Nur Indri R. (2014). Statistika untuk Ilmu Keolahragaan. Bandung: Jurusan Ilmu Keolahragaan Universitas Pendidikan Indonesia Dibyantoro dan Nani. (2012). Pengaruh Kualitas Jasa Terhadap Kepuasan

Pelanggan CV. Hapsari Palembang. Jurnal. Politenik Negeri Sriwijaya Palembang: tidak diterbitkan

Dimas. (2013). Gita Wirjawan fokus pembenahan Manajemen PBSI. [Online]. Diakses dari www.ayogitabisa.com/berita-gita/gita-wirjawan- fous-ke-pembenahan- manajemen-pbsi.html

Fraenkel J dan Wallen N. (2008). How To Design And Evaluate Research In Education. New York:Mcgraw-Hill Higher Eduation

Harun, Haerul. (2012). Hubungan Antara Kualitas Pelayanan Dengan Kepuasan Konsumen Pada Mahasiswa Pengguna Game Pointblank. Jurnal. Fakultas Psikologi Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta: tidak diterbitkan.

Tjiptono, Fandy. (2002). Prinsip – Prinsip Total Quality Service. Yogyakarta: Penerbit ANDI.

Tjiptono, Fandy. (2004). Manajemen Jasa. Yogyakarta: Penerbit ANDI. Kotler, Philip. (2000). Manajemen Pemasaran. Jakarta: PT. Prehallindo.

Kotler, Philip. (2002). Manajemen Pemasaran, Analisa Perencanaan, Implementasi dan control Edisi kesembilan Jilid 1 dan Jilid 2. Jakarta: Prehalindo, Alih Bahasa oleh Hendra Teguh S.E.,A.K., dan Ronny A, S.E. Kotler, Philip. (2005). Manajemen Pemasaran Edisi Kesembilan Jilid 1.Jakarta:

PT. INDEKS Kelompok Gramedia, Alih Bahasa oleh Benyamin Molan, dan Bambang Sarwiji.

Nurhasan dan Cholis D.H. (2007). Modul Tes Pengukuran Olahraga. Bandung: Jurusan PKO Universitas Pendidikan Indonesia


(6)

50

Tri Utami Dewi, 2014

Prathivi, Niken. (2012). Winning Both Cups?‘Dream on!’:Rudy Hartono. [Online].Diakses dari www.thejakartapost.com/news/2012/02/21/winning-both-cups-dream-rudy-hartono.htm.

Priyatno, Duwi. (2010). Tekik Mudah dan Cepat MelakukanAnalisis Data Penelitian dengan SPSS. Yogyakarta: Gava Media

Riduwan & Sunarto. (2011). Pengantar statistik. Bandung: alfabeta. Riduwan & Sunarto. (2013). Pengantar statistik. Bandung: alfabeta.

Sekaran Uma. (2006). Metodelogi Penelitian untuk Bisnis. Jilid 1. Edisi 4. Jakarta: Salemba Empat

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Universitas Pendidikan Indonesia. (2014). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI.