PERBEDAAN PENGARUH METODE BAGIAN DENGAN METODE KESELURUHAN TERHADAP HASIL BELAJAR BERTUMPU DENGAN TANGAN (HANDSTAND): Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas XI Di SMA Negeri 2Cianjur.

(1)

PERBEDAAN PENGARUH METODE BAGIAN DENGAN METODE KESELURUHAN TERHADAP HASIL BELAJAR BERTUMPU

DENGAN TANGAN (HANDSTAND)

(Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas XI Di SMA Negeri 2 Cianjur)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi

Oleh:

Rida Ridwan Ferdiansyah 0804378

JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2014


(2)

PERBEDAAN PENGARUH METODE BAGIAN DENGAN METODE KESELURUHAN TERHADAP HASIL BELAJAR BERTUMPU

DENGAN TANGAN (HANDSTAND)

(Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas XI Di SMA Negeri 2 Cianjur)

Oleh

Rida Ridwan Ferdiansyah

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

© Rida Ridwan Ferdiansyah 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2014

Hak Cipta dilindungi oleh undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

3

LEMBAR PENGESAHAN

Rida Ridwan Ferdiansyah 0804378

PERBEDAAN PENGARUH METODE BAGIAN DENGAN METODE KESELURUHAN TERHADAP HASIL BELAJAR BERTUMPU

DENGAN TANGAN (HANDSTAND)

(Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas XI Di SMA Negeri 2 Cianjur) Disetujui Dan Disahkan Oleh Pembimbing:

Pembimbing I

Dr. Hj. Tite Juliantine, M. Pd NIP. 196807071992032001

Pembimbing II

Helmy Firmansyah, M. Pd NIP. 197912282005011002

Mengetahui, Ketua Program Studi

Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi

Drs. Mudjihartono, M.Pd. Nip: 196508171990011001


(4)

Rida Ridwan Ferdiansyah, 2014

Perbedaan Pengaruh Metode Bagian D engan Metode Keseluruhan Terhadap Hasil Belajar Bertumpu D engan Tangan (Handstand)

Perbedaan Pengaruh Metode Bagian Dengan Metode

Keseluruhan Terhadap Hasil Belajar Bertumpu

Dengan Tangan (

Handstand

)

(Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas XI Di SMA Negeri 2Cianjur)

ABSTRAK

Dalam rangka meningkatkan hasil belajar bertumpu dengan tangan (handstand), diperlukan sebuah metode mengajar yang diterapkan oleh guru pendidikan jasmani. Salah satunya dapat menggunakan metode bagian dan metode keseluruhan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari metode bagian dan metode keseluruhan untuk selanjutnya dibandingkan mana yang lebih berpengaruh antara kedua metode tersebut terhadap hasil belajar bertumpu dengan tangan (handstand). Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen. Sampel dalam penelitian ini diambil secara random yang terdiri dari 28 siswa di SMA Negeri 2 Cianjur dengan teknik simple random sampling. Analisis statistika yang digunakan adalah analisis uji t dengan kesamaan dua rata-rata satu pihak. Hasil pengujian menunjukan bahwa ketiga hipotesis diterima, yang pertama yaitu metode bagian berpengaruh terhadap hasil belajar bertumpu dengan tangan (handstand), yang kedua metode keseluruhan berpengaruh terhadap berpengaruh terhadap hasil belajar bertumpu dengan tangan (handstand), dan yang ketiga menyatakan bahwa metode bagian berpengaruh lebih besar dibandingkan dengan metode keseluruhan terhadap berpengaruh terhadap hasil belajar bertumpu dengan tangan (handstand).


(5)

Rida Ridwan Ferdiansyah, 2014

Perbedaan Pengaruh Metode Bagian D engan Metode Keseluruhan Terhadap Hasil Belajar Bertumpu

D engan Tangan (Handstand)

The Differentiation Of The Effect Of Partial Method With

Whole Method to Handstand Learning Outcomes

(Experimental studies on Class XI Student at Senior High School 2

Cianjur)

The Department of Health Physical Education and Recreation Faculty of Sport Education and Health

Indonesia University of Education E-mail: ridaridwanfer@yahoo.com

ABSTRACT

In order to improve learning outcomes handstands, it required a teaching method which implemented by physical education teacher. One of them can use the partial method and overall method. This research aims to know the influence of the partial method and compared to overall method which is more influence between them on learning outcomes handstand. The research method used was experimental. The sample in this research were taken randomly that consist 28 students at SMAN 2 Cianjur with simple random sampling technique. Statistical analysis used was t test analysis with the average in common of the two parties. The research result showed that third hypothesis is accepted, the first partial method affects learning outcomes handstand, the second overall method affects learning outcomes handstand, and the third states that partial method affects larger than overall method of the influence on the learning outcomes handstand.


(6)

Rida Ridwan Ferdiansyah, 2014

Perbedaan Pengaruh Metode Bagian D engan Metode Keseluruhan Terhadap Hasil Belajar Bertumpu D engan Tangan (Handstand)

DAFTAR ISI

PERNYATAAN ... Error! Bookmark not defined. ABSTRAK

...Er

ror! Bookmark not defined.

KATA PENGANTAR... Error! Bookmark not defined. UCAPAN TERIMA KASIH ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR ISI ... 1 DAFTAR TABEL ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR GAMBAR ... Error! Bookmark not defined. BAB I PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined. A. Latar Belakang ... Error! Bookmark not defined. B. Identifikasi Masalah ... Error! Bookmark not defined. C. Rumusan Masalah ... Error! Bookmark not defined. D. Tujuan Penelitian ... Error! Bookmark not defined. E. Manfaat Penelitian ... Error! Bookmark not defined. F. Metode Penelitian... Error! Bookmark not defined. G. Populasi dan Sampel ... Error! Bookmark not defined. BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... Error! Bookmark not defined. A. Hakikat Pendidikan Jasmani ... Error! Bookmark not defined. 1. Pengertian Pendidikan Jasmani... Error! Bookmark not defined. 2. Tujuan penjas ... Error! Bookmark not defined. 3. Fungsi penjas ... Error! Bookmark not defined. B. Hakikat Senam ... Error! Bookmark not defined. 1. Pengertian Senam ... Error! Bookmark not defined. 2. Jenis-jenis Senam ... Error! Bookmark not defined. 3. Tujuan Pembelajaran Senam ... Error! Bookmark not defined. 4. Manfaat Pembelajaran Senam... Error! Bookmark not defined. C. Handstand... Error! Bookmark not defined. 1. Pengertian Handstand ... Error! Bookmark not defined.


(7)

Rida Ridwan Ferdiansyah, 2014

Perbedaan Pengaruh Metode Bagian D engan Metode Keseluruhan Terhadap Hasil Belajar Bertumpu D engan Tangan (Handstand)

2. Kesalahan Umum dalam Melakukan HandstandError! Bookmark not defined.

D.Hakikat Pembelajaran... Error! Bookmark not defined. 1. Pengertian Pembelajaran ... Error! Bookmark not defined. 2. Pembelajaran berorientasi pada pencapaian tujuanError! Bookmark not

defined.

E. Metode Pembelajaran ... Error! Bookmark not defined. 1. Pengertian Metode Pembelajaran ... Error! Bookmark not defined. 2. Macam-Macam Metode Pembelajaran.... Error! Bookmark not defined. 3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi dalam Pemilihan Metode Pembelajaran ... Error! Bookmark not defined. F. Metode Bagian... Error! Bookmark not defined. 1. Pengertian ... Error! Bookmark not defined. 2. Tahap Pelaksanaan ... Error! Bookmark not defined. 3. Keuntungan dan Kelemahan ... Error! Bookmark not defined. G. Metode Keseluruhan ... Error! Bookmark not defined. 1. Pengertian ... Error! Bookmark not defined. 2. Keuntungan dan kelemahan... Error! Bookmark not defined. H. Kerangka Pemikiran ... Error! Bookmark not defined. I. Hipotesis Penelitian... Error! Bookmark not defined. BAB III METODE PENELITIAN ... Error! Bookmark not defined.

A. Metode Penelitian... Error! Bookmark not defined. B. Desain Penelitian ... Error! Bookmark not defined. C. Populasi dan Sampel ... Error! Bookmark not defined. 1. Populasi ... Error! Bookmark not defined. 2. Sampel... Error! Bookmark not defined. D. Instrumen Pengumpulan Data... Error! Bookmark not defined. E. Teknik Analisis Data... Error! Bookmark not defined. BAB IV HASIL PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA ... Error!

Bookmark not defined.

A. Deskripsi Data Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined. B. Pengujian Analisis ... Error! Bookmark not defined. 1. Uji Normalitas... Error! Bookmark not defined. 2. Uji Homogenitas ... Error! Bookmark not defined. C. Pengujian Hipotesis ... Error! Bookmark not defined. 1. Pengujian Hipotesis Pertama ... Error! Bookmark not defined.


(8)

Rida Ridwan Ferdiansyah, 2014

Perbedaan Pengaruh Metode Bagian D engan Metode Keseluruhan Terhadap Hasil Belajar Bertumpu D engan Tangan (Handstand)

2. Pengujian Hipotesis Kedua... Error! Bookmark not defined. 3. Pengujian Hipotesis Ketiga ... Error! Bookmark not defined. D. Diskusi Penemuan ... Error! Bookmark not defined. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... Error! Bookmark not defined. DAFTAR PUSTAKA ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR LAMPIRAN ... Error! Bookmark not defined.


(9)

Rida Ridwan Ferdiansyah, 2014

Perbedaan Pengaruh Metode Bagian D engan Metode Keseluruhan Terhadap Hasil Belajar Bertumpu D engan Tangan (Handstand)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Pendidikan jasmani pada dasarnya merupakan bagian integral dari sistem pendidikan secara keseluruhan. Oleh karena itu, pelaksanaan pendidikan jasmani harus diarahkan pada pencapaian tujuan tersebut. Tujuan pendidikan jasmani bukan hanya mengembangkan ranah jasmani, tetapi juga mengembangkan aspek kesehatan, kebugaran jasmani, keterampilan berfikir kritis, stabilitas emosional, keterampilan sosial, penalaran dan tindakan moral melalui kegiatan aktivitas jasmani dan olahraga.

Menurut Mahendra (2009, hlm. 21) memaparkan: “Pendidikan jasmani

adalah proses pendidikan melalui aktivitas jasmani, permainan atau olahraga yang

terpilih untuk mencapai tujuan pendidikan”.

Menurut Lutan (2001, hlm.15) menjelaskan bahwa “Pendidikan Jasmani

merupakan serangkaian materi pelajaran yang memberikan konstribusi nyata dalam kehidupan sehari-hari dalam upaya meningkatkan pertumbuhan dan

perkembangan jasmani serta rohani peserta didik”.

Dari kedua pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa pendidikan jasmani memiliki peran yang sangat penting dalam mengintensifkan penyelenggaraan pendidikan sebagai suatu proses pembinaan manusia yang berlangsung seumur hidup. Pendidikan jasmani memberikan kesempatan pada siswa untuk terlibat langsung dalam aneka pengalaman belajar melalui aktivitas jasmani, bermain, dan berolahraga yang dilakukan secara sistematis, terarah dan terencana. Pembekalan pengalaman belajar itu diarahkan untuk membina, sekaligus membentuk gaya hidup sehat dan aktif sepanjang hayat.

Dengan memahami dari kedua pendapat tersebut maka pendidikan jasmani harus lebih dikembangkan ke arah yang lebih optimal sehingga peserta didik akan lebih inovatif, terampil, kreatif, dan memiliki kesegaran jasmani dan kebiasaan hidup sehat serta memiliki pengetahuan dan pemahaman gerak manusia.


(10)

2

Rida Ridwan Ferdiansyah, 2014

Perbedaan Pengaruh Metode Bagian D engan Metode Keseluruhan Terhadap Hasi l Belajar Bertumpu D engan Tangan (Handstand)

Melihat perkembangan pembelajaran pendidikan jasmani dan kesehatan dalam mengembangkan dan meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah, maka pembelajaran pendidikan jasmani dan kesehatan selama ini masih dianggap belum memenuhi tujuan utama pembelajaran. Pada dasarnya pendidikan jasmani merupakan aktivitas fisik yang dilakukan melalui pembelajaran yang di arahkan dan mendorong kepada pendidik agar seluruh potensi peserta didik tumbuh dan berkembang untuk mencapai suatu tujuan secara utuh dan menyeluruh. Selain itu pengertian pendidikan jasmani secara modern adalah suatu proses pendidikan yang menggunakan aktivitas fisik dan olahraga sebagai media atau alat pembelajaran. Menurut Saputra, dkk (2008, hlm. 4) bahwa “pendidikan jasmani merupakan pendidikan yang dilakukan melalui aktivitas fisik sebagai media

utama untuk mencapai tujuan”. Hal ini sama seperti yang diungkapkan Mahendra. (2003, hlm. 3) “pendidikan jasmani pada hakekatnya adalah proses pendidikan

yang memanfaatkan aktifitas fisik untuk menghasilkan perubahan holistik dalam

kualitas individu baik dalam hal fisik, mental. Serta emosional”.

Dari kutipan diatas jelas bahwa pendidikan jasmani memiliki peran yang sangat penting dalam mengintensifkan penyelenggaraan pendidikan sebagai suatu proses pembinaan manusia yang berlangsung seumur hidup. Pendidikan jasmani memberikan kesempatan pada siswa untuk terlibat langsung dalam aneka pengalaman belajar melalui aktivitas jasmani, bermain, dan berolahraga yang dilakukan secara sistematis, terarah dan terencana. Pembekalan pengalaman belajar itu diarahkan untuk membina, sekaligus membentuk gaya hidup sehat dan aktif sepanjang hayat.

Ruang lingkup pendidikan jasmani Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Depdiknas (2008, hlm. 195) meliputi aspek permainan dan olahraga, aktivitas pengembangan, uji diri / senam, aktivitas ritmik, aktivitas air dan pendidikan luar kelas sesuai dengan karakteristik siswa. Guru penjas merupakan tenaga pendidik yang bertanggung jawab terhadap perkembangan peserta didik dengan mengupayakan seluruh potensinya baik ranah afektif, kognitif, maupun fisik dan psikomotorik.


(11)

3

Rida Ridwan Ferdiansyah, 2014

Perbedaan Pengaruh Metode Bagian D engan Metode Keseluruhan Terhadap Hasi l Belajar Bertumpu D engan Tangan (Handstand)

Dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani saat ini, salah satu masalah utama pendidikan jasmani di Indonesia adalah belum efektifnya pengajaran pendidikan jasmani di sekolah-sekolah. Di setiap jenjang sekolah baik di sekolah dasar, sekolah lanjutan, upaya untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran pendidikan jasmani serta kualitas output pendidikan itu sendiri telah dilakukan dengan berbagai cara. Kaitannya dengan tujuan umum Pendidikan Nasional, pendidikan jasmani merupakan bagian penting yang mendukung pada tercapainya tujuan umum tersebut. Tujuan Pendidikan Jasmani bukan hanya mengembangkan ranah jasmani, tetapi juga mengembangkan aspek kesehatan, kebugaran jasmani, keterampilan berfikir kritis, stabilitas emosional, keterampilan sosial, penalaran dan tindakan moral melalui kegiatan aktivitas jasmani dan olahraga.

Upaya untuk meningkatkan kualitas proses pendidikan Jasmani di sekolah tidak berjalan sebagaimana yang diharapkan, hal ini terlihat dari siswa masih kesulitan dalam memahami konsep tentang bahan materi ajar yang akan di sampaikan dan guru-guru masih kesulitan dalam mengembangkan media pembelajaran, guru kurang memahami tentang berbagai metode pembelajaran, sehingga dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani di sekolah dilaksanakan dalam situasi dan kondisi yang monoton, guru hanya menggunakan metode ceramah dan metode tugas, karena mereka hanya mengejar bagaimana materi pelajaran tersebut dapat selesai, tanpa memikirkan bagaimana pembelajaran itu bermakna dan dapat diaplikasikan oleh siswa dalam kesehariannya.

Terkait dengan masih kurang pahamnya seorang guru pendidikan jasmani dalam memilih suatu metode pembelajaran yang akan digunakan dalam suatu bahan materi ajar yang akan diberikan agar tercapainya tujuan pembelajaran, penulis ingin mengetahui metode apa yang tepat untuk diaplikasikan dalam pembelajaran khususnya senam. Senam merupakan materi yang penting dipelajari dalam pembelajaran pendidikan jasmani, namun banyak siswa yang kurang dapat mempelajari materi itu dengan baik. Salah satu penyebabnya dimungkinkan karena siswa menganggap materi itu sulit, sehingga dibutuhkan peran guru untuk dapat menyampaikan materi dengan baik. Salah satu upayanya adalah melalui penerapan metode pembelajaran. Gerakan-gerakan senam sangat sesuai untuk


(12)

4

Rida Ridwan Ferdiansyah, 2014

Perbedaan Pengaruh Metode Bagian D engan Metode Keseluruhan Terhadap Hasi l Belajar Bertumpu D engan Tangan (Handstand)

mendapat penekanan didalam proses pendidikan jasmani, terutama tuntutan fisik yang dipersyaratkannya, seperti kegiatan dan daya tahan otot dari seluruh bagian tubuh, senam yang dikenal dalam bahasa Indonesia sebagai salah satu cabang olahraga, merupakam terjemahan langsung dari bahasa Inggris Gymnastics, atau Belanda Gymnastik. Gymnastics sendiri dalam bahasa aslinya merupkan serapan kata dari bahasa Yunani, gymnos, yang berarti telanjang. Menurut Hidayat dalam Mahendra (2007, hlm. 7) kata gymnastiek tersebut dipakai untuk menunjukan kegiatan-kegiatan fisik yang memerlukan keleluasaan gerak sehingga perlu dilakukan dengan telanjang atau setengah telanjang‟. Hal ini bisa terjadi karena teknologi pembuatan bahan pakaian belum semaju sekarang. Hidayat dalam Mahendra (2007, hlm. 8) mendefinisikan senam yaitu :

Suatu latihan tubuh yang dipilih dan dikonstruk dengan sengaja, dilakukan secara sadar dan terencana, dususun secara sistematis dengan tujuan meningkatkan keseragaman jasmani, mengembangkan keterampilan, dan menanamkan nilai-nilai mental spiritual.

Sedangkan Warner dalam Mahendra (2007, hlm. 9) mengatakan: „senam

dapat diartikan sebagai bentuk latihan tubuh pada lantai atau pada alat yang dirancang untuk meningkatkan daya tahan, kekuatan, kelentukan, kelincahan,

koordinasi, serta kontrol tubuh‟. Jadi fokusnya adalah tubuh, bukan alatnya, bukan

pola-pola geraknya, karena gerak apapun yang digunakan tujuan utamanya adalah peningkatan kualitas fisik serta penguasaan pengontrolannya.

Salah satu jenis senam yang dipelajari di sekolah yaitu senam lantai. Senam lantai adalah senam yang dilakukan diatas matras, unsur gerakannya terdiri dari mengguling, melompat, meloncat, berputar di udara, menumpu saat meloncat. handstand merupakan salah satu bagian dari rangkaian gerakan senam lantai. Dalam pembelajaran pendidikan jasmani, khususnya materi senam lantai, siswa SMA pasti sudah tidak asing lagi dengan materi senam lantai yang salah satu tugas gerak yang dipelajarinya adalah handstand.

Handstand merupakan teknik senam lantai yang cukup sulit jika dilakukan dan belum menguasai bertumpu dengan tangan sehingga siswa yang belum menguasai akan kesulitan dan siswa yang menguasai bertumpu dengan tangan


(13)

5

Rida Ridwan Ferdiansyah, 2014

Perbedaan Pengaruh Metode Bagian D engan Metode Keseluruhan Terhadap Hasi l Belajar Bertumpu D engan Tangan (Handstand)

akan lebih mudah melakukan keterampilan handstand. Berdasarkan Kurikulum Standar Isi 2006 Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan, bahwa salah satu Standar Kompetensi yang diajarkan di Sekolah Menengah Atas adalah mempraktikan keterampilan rangkaian senam lantai dan nilai-nilai yang terkandung didalamnya. Kemudian Kompetensi Dasar yang harus dimiliki siswa yaitu: (1) mempraktikan rangkaian senam lantai dengan menggunakan bantuan serta nilai percaya diri, kerjasama, tanggung jawab, dan menghargai teman, (2) mempraktikan rangkaian senam lantai tanpa alat serta nilai percaya diri, kerjasama, dan tanggung jawab. Dari Kurikulum Standar Isi 2006 diatas maka peneliti mencoba untuk meneliti Sekolah Menengah Atas sebagai bahan penelitian.

Upaya untuk meningkatkan kemampuan bertumpu dengan tangan pada siswa menengah atas dibutuhkan cara mengajar yang tepat. Seorang guru dituntut memiliki kreativitas dalam mengajar handstand pada senam lantai, agar tujuan pembelajaran dapat tercapai. Seorang guru harus mampu menerapkan metode pembelajaran yang tepat. Ada beberapa macam metode yang digunakan, seperti metode bagian dan keseluruhan. Menurut Mahendra (2007, hlm. 275)

menjelaskan bahwa metode bagian atau “part method” adalah suatu cara mengajar

yang beranjak dari suatu bagian ke keseluruhan atau dari yang khusus ke yang umum. Sedangkan metode keseluruhan merupakan metode pengajaran yang diberikan secara menyeluruh. Hal ini sesuai dengan yang disampaikan oleh

Mahendra (2007, hlm. 273) mengutarakan “metode global atau keseluruhan atau

whole method adalah suatu cara mengajar yang beranjak dari yang umum ke yang

khusus”.

Dari penjelasan diatas maka penulis tertarik untuk meneliti tentang metode manakah yang lebih cocok diterapkan dalam pembelajaran senam lantai bertumpu dengan tangan (Handstand) di SMA khususnya di SMA NEGERI 2 CIANJUR, sehingga dapat membuat siswa menguasai keterampilan senam lantai bertumpu dengan tangan, maka perlu dilakukan penelitian dengan judul, “Perbedaan pengaruh Metode Bagian dan Metode Keseluruhan Terhadap Hasil Belajar Bertumpu Dengan Tangan (Handstand) di SMA Negeri 2 Cianjur”.


(14)

6

Rida Ridwan Ferdiansyah, 2014

Perbedaan Pengaruh Metode Bagian D engan Metode Keseluruhan Terhadap Hasi l Belajar Bertumpu D engan Tangan (Handstand)

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah terdapat permasalahan yang dapat di identifikasi sebagai berikut:

1. Masih kurangnya keterampilan siswa dalam pembelajaran senam lantai terutama pembelajaran handstand di kelas XI SMAN 2 Cianjur.

2. Pemilihan metode pembelajaran yang akan digunakan seorang guru untuk pembelajaran handstand di kelas XI SMAN 2 Cianjur.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah tersebut di atas, penulis merumuskan masalah penelitian ini sebagai berikut:

1. Bagaimana pengaruh metode bagian terhadap hasil pembelajaran handstand pada siswa kelas XI di SMAN 2 Cianjur?

2. Bagaimana pengaruh metode keseluruhan terhadap hasil pembelajaran handstand pada siswa kelas XIdi SMAN 2 Cianjur?

3. Adakah perbedaan pengaruh antara metode bagian dengan metode keseluruhan terhadap hasil pembelajaran handstand pada siswa kelas XIdi SMAN 2 Cianjur?

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan dengan masalah yang di kemukakan di atas, penelitian ini mempunyai tujuan sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui pengaruh metode bagian terhadap hasil pembelajaran handstand pada siswa kelas XI di SMAN 2 Cianjur.

2. Untuk mengetahui pengaruh metode keseluruhan terhadap hasil pembelajaran handstand pada siswa kelas XI di SMAN 2 Cianjur.

3. Untuk mengetahui metode pembelajaran apa yang lebih efektif antara metode bagian dengan metode keseluruhan terhadap hasil pembelajaran handstand pada pada siswa kelas XI di SMAN 2 Cianjur.


(15)

7

Rida Ridwan Ferdiansyah, 2014

Perbedaan Pengaruh Metode Bagian D engan Metode Keseluruhan Terhadap Hasi l Belajar Bertumpu D engan Tangan (Handstand)

E. Manfaat Penelitian

Berkaitan dengan permasalahan dan tujuan penelitian tersebut diatas, diharapkan penelitian ini memberi manfaat anatara lain:

1. Dapat meningkatkan keterampilan handstand siswa yang dijadikan sampel penelitian.

2. Sebagai masukan untuk dijadikan pedoman guru Pendidikan Jasmani di Sekolah Menengah Atas SMA Negeri 2 Cianjur pentingnya metode pembelajaran yang tepat dan disesuaikan dengan kondisi dan perkembangan siswa,sehingga akan diperoleh hasil belajar yang optimum.

3. Bagi peneliti dapat menambah pengetahuan dan pengalaman dalam bidang penelitian ilmiah untuk dapat dikembangkan lebih lanjut.

F. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Metode ini digunakan atas dasar pertimbangan bahwa sifat penelitian eksperimental yaitu mencobakan sesuatu untuk mengetahui pengaruh atau akibat dari suatu perlakuan atau treatment. Di samping itu penulis ingin mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat yang diselidiki atau diamati.

Mengenai metode eksperimen Arikunto (2002, hlm. 3) mengatakan bahwa :

“Eksperimen adalah suatu cara untuk mencari hubungan sebab-akibat antara dua

faktor yang sengaja ditimbulkan oleh peneliti dengan mengurangi atau menyisihkan faktor-faktor yang bisa mengganggu”.

Metode eksperimen merupakan rangkaian kegiatan percobaan dengan tujuan untuk menyelidiki suatu hal atau masalah sehingga diperoleh hasil. Jadi dalam metode eksperimen harus ada faktor yang dicobakan, dalam hal ini faktor yang dicobakan dan merupakan variabel bebas adalah metode bagian dan metode keseluruhan untuk diketahui perbandingannya terhadap hasil belajar handstand pada olahraga senam, sedangkan variabel terikat adalah hasil belajar bertumpu dengan tangan (handstand).


(16)

8

Rida Ridwan Ferdiansyah, 2014

Perbedaan Pengaruh Metode Bagian D engan Metode Keseluruhan Terhadap Hasi l Belajar Bertumpu D engan Tangan (Handstand)

G. Populasi dan Sampel

Mengenai populasi oleh Sudjana (2002, hlm. 6) dijelaskan sebagai berikut:

“Populasi adalah totalitas semua nilai mungkin, baik hasil menghitung maupun

pengukuran kuantitatif atau kualitatif daripada karakteristik tertentu mengenai

sekumpulan objek yang lengkap dan jelas.” Populasi dalam penelitian ini adalah

siswa kelas XI di SMA Negeri 2 Cianjur sebanyak 28 orang.

Dalam suatu penelitian, populasi bisa merupakan kumpulan individu atau objek dengan sifat-sifat umumnya. Sebagian yang diambil dari populasi disebut sampel penelitian. Arikunto (2002, hlm. 109) mengatakan bahwa, “Jika kita hanya akan meneliti sebagian dari populasi maka penelitian tersebut disebut penelitian

sampel.” Sedangkan tentang jumlah sampel penelitian , penulis berpedoman

kepada Arikunto (2002, hlm. 112) sebagai berikut: “Untuk sekedar ancer-ancer maka apabila subyek kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika jumlah subyeknya besar dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih. ”Berdasarkan pada penjelasan tersebut, maka untuk jumlah sampel penelitian ini ditetapkan oleh penulis sebesar 10% atau sebanyak 28 orang, sehingga penelitian ini merupakan penelitian populasi. Hal ini dilakukan karena jumlah populasi lebih dari 100 orang. Pengambilan sampel dilakukan melalui simple random sampling (seadanya). Sudjana (2002, hlm. 167) menjelaskan, “Pengambilan sebagian dari populasi berdasarkan seadanya data atau kemudahannya mendapatkan data tanpa perhitungan kerepresentatifannya, dapat digolongkan kedalam sampling seadaanya.


(17)

Rida Ridwan Ferdiansyah, 2014

Perbedaan Pengaruh Metode Bagian D engan Metode Keseluruhan Terhadap Hasil Belajar Bertumpu D engan Tangan (Handstand)

BAB III

METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian

Metode penelitian adalah cara yang digunakan untuk melakukan sebuah penelitian. Penggunaan metode dalam pelaksanaan penelitian adalah hal yang sangat penting, sebab dengan menggunakan metode penelitian yang tepat diharapkan dapat mencapai tujuan yang diinginkan.

Mengenai bentuk dan jenis metode yang digunakan dalam sebuah penelitian ini biasanya disesuaikan dengan tujuan yang ingin dicapai dalam sebuah penelitian tersebut. Di samping itu, penggunaan metode tergantung kepada permasalahan yang akan dibahas, dengan kata lain penggunaan suatu metode harus dilihat dari efektivitasnya, efisiennya, dan relevansinya metode tersebut. Suatu metode dikatakan efektif apabila selama pelaksanaan dapat terlihat adanya perubahan positif menuju tujuan yang diharapkan. Terdapat beberapa metode yang sering digunakan untuk memecahkan permasalahan, seperti metode historis, metode deskriptif, dan metode eksperimen. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen.

Metode yang digunakan berdasarkan bersifat penelitian yang akan diteliti yaitu menguji cobakan sesuatu untuk mengetahui pengaruh dari variabel bebas terhadap variabel terikat yang akan diteliti. Mengenai metode eksperimen Arikunto (2002, hlm. 3) mengatakan bahwa: “Eksperimen adalah suatu cara untuk mencari hubungan sebab-akibat antara dua faktor yang sengaja ditimbulkan oleh peneliti dengan mengurangi atau menyisihkan faktor-faktor yang bisa mengganggu”.

Metode eksperimen bertujuan untuk meneliti suatu masalah sehingga didapat suatu hasil. Pada penelitian dengan menggunakan metode eksperimen, harus diadakan kegiatan percobaan dengan perlakuan atau treatment untuk mengetahui hasil dari pengaruh variabel-variabel yang diteliti.


(18)

39

Rida Ridwan Ferdiansyah, 2014

Perbedaan Pengaruh Metode Bagian D engan Metode Keseluruhan Terhadap Hasil Belajar Bertumpu D engan Tangan (Handstand)

Dalam penelitian ini, peneliti membandingkan hasil belajar bertumpu dengan tangan (handstand) dalam pembelajaran senam lantai dengan metode bagian dan keseluruhan pada murid kelas XI di SMAN 2 Cianjur. Kedua kelompok tersebut kemudian akan diberikan perlakuan sesuai dengan program yang telah disusun oleh penulis. Setelah perlakuan akan dilakukan pengukuran untuk membandingkan tingkat penguasaan gerak siswa sebagai akibat dari perlakuan yang telah dilakukan.dalam penelitian ini variabel bebas adalah metode bagian dan metode keseluruhan sedangkan variabel terikat yaitu hasil belajar bertumpu dengan tangan (handstand).

B. Desain Penelitian

Sesuai dengan judul penelitian, maka rancangan penelitian yang digunakan pretest-posttest design, karena penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Dasarpenggunaan rancangan ini adalah kegiatan percobaan yang diawali denganmemberikan perlakuan kepada subjek yang diakhiri dengan suatu bentuk tes guna mengetahui pengaruh perlakuan yang telah diberikan. Sugiyanto (1995, hlm. 21)menyatakan:

Tujuan penelitian eksperimental adalah untuk meneliti ada tidaknyahubungan sebab akibat serta besarnya hubungan sebab akibat tersebut dengan caramemberikan perlakuan (treatment) terhadap kelompok eksperimen yang hasilnyadibandingkan dengan hasil kelompok kontrol yang tidak diberi perlakuan ataudiberi perlakuan yang berbeda.

Mengenai desain penelitian ini dapat di gambarkan dalam pola sebagai berikut:

Gambar 3.1

Keterangan:

Gambar 3. 1

Desain Penelitian Arikunto (2006, hlm. 86)

R

1

O

1

X

1

O

2


(19)

40

Rida Ridwan Ferdiansyah, 2014

Perbedaan Pengaruh Metode Bagian D engan Metode Keseluruhan Terhadap Hasil Belajar Bertumpu D engan Tangan (Handstand)

R1 adalah kelompok eksperimen metode bagian. R2adalah kelompok eksperimen metode keseluruhan. O1 adalah tes awal pada kelompok metode bagian. O2 adalah tes akhir pada kelompok metode bagian. O3 adalah tes awal pada kelompok metode keseluruhan. O4 adalah tes akhir pada kelompok metode keseluruhan.

X1 adalah treatment berupa pembelajaran handstand dengan metode bagian. X2 adalah treatment berupa pembelajaran handstand dengan metode keseluruhan.

Pembagian kelompok eksperimen didasarkan pada keterampilan handstand pada tes awal. Setelah hasil tes awal dirangking, kemudian subjek yang memiliki keterampilan setara dipasang-pasangkan kedalam kelompok 1 (R1) dan kelompok 2 (R2). Dengan demikian kedua kelompok tersebut sebelum diberi perlakuan merupakan kelompok yang sama. Apabila pada akhirnya terdapat perbedaan, maka hal ini disebabkan oleh pengaruh perlakuan yang diberikan. Pembagian kelompok dalam penelitian ini dengan cara ordinal pairing. Adapun teknik pembagian kelompok secara ordinal pairing sebagai berikut:

1 2

4 3

5 6

8 7

9 dan seterusnya

Gambar 3. 2


(20)

41

Rida Ridwan Ferdiansyah, 2014

Perbedaan Pengaruh Metode Bagian D engan Metode Keseluruhan Terhadap Hasil Belajar Bertumpu D engan Tangan (Handstand)

Adapun prosedur penelitiannya penulis deskripsikan dalam bentuk Gambar 3.2 yang tertera pada halaman berikut:

C. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Mengenai populasi oleh Sudjana (2002, hlm. 6) dijelaskan sebagai berikut: “Populasi adalah totalitas semua nilai mungkin, baik hasil menghitung maupun pengukuran kuantitatif atau kualitatif daripada karakteristik tertentu mengenai sekumpulan objek yang lengkap dan jelas.” Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI di SMA Negeri 2 Cianjur sebanyak 28 orang.

Dalam suatu penelitian, populasi bisa merupakan kumpulan individu atau objek dengan sifat-sifat umumnya. Sebagian yang diambil dari populasi disebut sampel penelitian. Arikunto (2002, hlm. 109) mengatakan bahwa, “Jika kita hanya

Populasi

sampel Perlakuan

Hasil A

Pretest

Perlakuan

Hasil B Pengumpulan Data

Pengolahan&Analisis Data

Kesimpulan Pretest

Posttest Posttest

Gambar 3. 3

Bagan Langkah-Langkah Penelitian


(21)

42

Rida Ridwan Ferdiansyah, 2014

Perbedaan Pengaruh Metode Bagian D engan Metode Keseluruhan Terhadap Hasil Belajar Bertumpu D engan Tangan (Handstand)

akan meneliti sebagian dari populasi maka penelitian tersebut disebut penelitian

sampel.” Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa populasi

merupakan suatu keseluruhan dari sekumpulan objek penelitian baik benda hidup, manusia, benda mati, atau berupa gejala maupun peristiwa yang dijadikan sumber data yang memiliki berbagai ciri atau karakeristik tertentu di dalam suatu penelitian. Dalam penelitian ini populasinya adalah seluruh siswa-siswi kelas XI SMA Negeri 2 Cianjur yaitu sebanyak 280 siswa-siswi.

2. Sampel

Mengenai sampel menurut Sugiyono (2011:118) berpendapat bahwa :

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga, dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu.

Tentang jumlah sampel penelitian penulis berpedoman kepada pendapat yang dijadikan pegangan, yaitu pendapat Arikunto (2006, hlm. 134) mengemukakan sebagai berikut:

Untuk sekedar ancer-ancer apabila subyeknya kurang dari 100, maka lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika subyeknya besar dapat diambil antara 10 – 15% atau 20 – 25% atau lebih, tergantung setidak-tidaknya dari :

a. Kemampuan peneliti dilihat dari segi waktu, tenaga dan dana.

b. Sempit luasnya wilayah pengamatan dari setiap subyek, karena hal ini menyangkut banyak sedikitnya data.

c. Besar kecilnya resiko yang ditanggung oleh peneliti. Untuk penelitian yang resikonya besar, tentu saja jika sampel lebih besar, hasilnya akan lebih baik.

Berdasarkan penjelasan tersebut, maka jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 28 siswa yaitu 10 persen dari jumlah seluruh populasi. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah simple random sampling. “Dikatakan simple (sederhana) karena cara pengambilan sampel dari semua anggota populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang


(22)

43

Rida Ridwan Ferdiansyah, 2014

Perbedaan Pengaruh Metode Bagian D engan Metode Keseluruhan Terhadap Hasil Belajar Bertumpu D engan Tangan (Handstand)

ada dalam populasi itu” (Sugiyono, 2011, hlm. 120). Cara demikian dilakukan

apabila anggota populasi dianggap homogen. Langkah-langkah teknik pengambilan sampel ini adalah sebagai berikut:

a. Menentukan jumlah sampel pada setiap kelas dengan mengambil 10 persen dari total populasi penelitian

b. Menentukan siswa yang dijadikan sampel melalui undian yang telah disediakan oleh penulis

c. Menentukan kelompok

Sampel penelitian dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok perlakuan satu dan kelompok perlakuan dua secara acak. Kelompok perlakuan satu diberi perlakuan dengan menggunakan metode bagian yang berjumlah 14 siswa dan kelompok perlakuan dua diberi perlakuan dengan metode keseluruhan yang berjumlah 14 siswa.

D. Instrumen Pengumpulan Data

Dalam pengambilan data variabel penelitian maka diperlukan sebuah instrumen penelitian. Instrumen penelitian merupakan suatu alat yang dinilai akurat untuk mengumpulkan dan memperoleh data variabel penelitian dari sejumlah populasi dan sampel penelitian yang telah ditentukan. Arikunto (2002) yang dikutip dari Yudiningsih (2012, hlm. 34) mengungkapkan bahwa:

“Instrumen adalah alat pada waktu peneliti menggunakan sesuatu mode”. Dalam

pengumpulan data merupakan faktor penting dalam penelitian artinya data merupakan kunci jawaban dari suatu pertanyaan ilmiah yang diajukan dalam suatu penelitian. Menurut Emory (1985) yang dikutip oleh Sugiyono (2011, hlm. 147) menyatakan bahwa:

Meneliti dengan data yang sudah ada lebih tepat kalau dinamakan membuat laporan dari pada melakukan penelitian. Namun demikian dalam skala yang paling rendah laporan juga dapat dinyatakan sebagai bentuk penelitian.

Untuk mengumpulkan data dari subjek penelitian diperlukan alat pengumpul data yang disebut instrumen. Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan adalah tes. Mengenai tes ini Nurhasan dan Hasanudin Cholil (2007, hlm. 3)


(23)

44

Rida Ridwan Ferdiansyah, 2014

Perbedaan Pengaruh Metode Bagian D engan Metode Keseluruhan Terhadap Hasil Belajar Bertumpu D engan Tangan (Handstand)

menjelaskan bahwa “Tes merupakan suatu alat ukur yang dapat digunakan untuk memperoleh data yang objektif tentang hasil belajar siswa”. Dalam penelitian ini penulis menggunakan tes rangakaian gerak senam handstand.

Dalam penelitian ini pelaksanaan tereatment dilaksanakan selama 12 kali pertemuan, yang dilakukan setiap minggu 3 kali pertemuan. Jumlah pertemuan dibagi 3 kali setiap minggu untuk masing-masing kelompok sehingga ada 4 minggu. Hal tersebut sesuai yang dipaparkan oleh Sarwono dan Ismaryati (1999:43) : “Frekuensi jumlah waktu ulangan latihan yang baik adalah dilakukan 5-6 per sesi latihan atau 2-4 kali per minggu”.

5 sesi X 2 kali perminggu = 10 kali pertemuan. (minimal) 5 sesi X 3 kali perminggu = 15 kali pertemuan. (sedang) 5 sesi X 4 kali perminggu = 20 kali pertemuan. (maksimal)

Untuk mendapatkan data yang nantinya diolah dan dianalisis maka diperlukan alat untuk instrumen, yaitu:

1. Menentukan jadwal mulai perlakuan yaitu dilakukan pada tanggal ....

2. Menentukan waktu dan tempat memberikan perlakuan yaitu dilaksanakan setiap selasa, kamis dan sabtu pada pukul 07.00 sampai 08.20 untuk kelompok dengan metode bagian dan 08.20 sampai 09.30. Tempat pelaksanaan di ruang senam SMA Negeri 2 Cianjur. Bentuk perlakuan metode mengajar bagian dan metode mengajar keseluruhan pada setiap pertemuannya dijelaskan di lampiran program pembelajaran.

3. Menentukan waktu dan tempat pengetesan yaitu hari ...

4. Dalam pengetesan ini penulis melaksanakan tes sebanyak dua kali :

a. Tes awal untuk mengetahui kemampuan siswa yang belum diberikan perlakuan

b. Tes akhir, tujuannya untuk mengetahui kemajuan siswa setelah diberikan perlakuan

c. Selanjutnya menghitung rata-rata hasil tes antara metode bagian dan metode keseluruhan.


(24)

45

Rida Ridwan Ferdiansyah, 2014

Perbedaan Pengaruh Metode Bagian D engan Metode Keseluruhan Terhadap Hasil Belajar Bertumpu D engan Tangan (Handstand)

Tes akhir dilaksanakan dengan teknik berdasarkan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Petunjuk umum

a. Sebelum tes dimulai, kepada para testee diberikan penjelasan terlebih dahulu mengenai jenis tes yang akan dilakukan dan diberikan cara melakukan peregangan.

b. Kepada para testee diberikan juga penjelasan mengenai sistem penilaian dalam tes ini.

c. Seluruh testee memakai pakaian olahraga. 2. Petunjuk pelaksanaan

a. Tes rangkaian gerak handstand, tujuan tes ini untuk mengetahui kemampuan siswa setelah diberi perlakuan melalui metode bagian dengan metode keseluruhan.

b. Pelaksanaan dan perlengkapan, format penilaian, tester, lapangan.

c. Pengetesan, jumlah pembantu yang bertugas untuk menilai gerakan sebanyak 3 orang.

d. Pencatat hasil tes atau tester 3 orang 3. Kriteria Penilaian

a. Kriteria Penilaian Teknik Gerakan

1) Penilaian teknik dilakukan dengan cara melihat dan menghitung setiap jumlah gerakan yang benar.

2) Jumlah seluruh gerakan pada rangkaian gerak handstand yaitu ada 5 gerakan. 3) Penilaian aspek ini bersifat objektif.

Penilaian dilakukan terhadap hasil kerja peserta didik selama proses tindakan berlangsung. Dengan teknik penilaian ini dapat dihasilkan data secara kuantitatif mengenai perkembangan hasil belajar peserta didik setelah tindakan dilaksanakan. Dengan teknik penilaian ini juga dapat terlihat jelas kesesuaian antara pendekatan, model atau metode yang digunakan terhadap hasil belajar peserta didik. Penilaian


(25)

46

Rida Ridwan Ferdiansyah, 2014

Perbedaan Pengaruh Metode Bagian D engan Metode Keseluruhan Terhadap Hasil Belajar Bertumpu D engan Tangan (Handstand)

ini merujuk pada skala penilaian yang dikemukakan oleh Schembri (1989, hlm. 16) yaitu:

Tabel 3. 1

Rating Scale

Score Characteristics

5 Performed with completed assurance and control. Exellent technique and form. Fluid movement.

4 Very good. Minor errors of form and position. Ndeviation from text. Good control.

3 Good. Essential features demonstrated performance looked safe,even though minor error of form were present.

2 Uncontrolled. Poor form and technique. Deviations from the requirements of the written text.

1 Not recognisable due to poor execution or omissions. Unsafe.

Keterangan:

Skor 5 : Pelaksanaan sempurna dan terkontrol. Teknik dan bentuk sempurna. Gerakan lancar.

Skor 4 : Sangat baik. Kesalahan bentuk dan posisi yang kecil. Tidak ada pelanggaran dari ketentuan.


(26)

47

Rida Ridwan Ferdiansyah, 2014

Perbedaan Pengaruh Metode Bagian D engan Metode Keseluruhan Terhadap Hasil Belajar Bertumpu D engan Tangan (Handstand)

Skor 3 : Baik, hal-hal yang pokok tertampilkan. Peragaan terlihat aman, sekalipun terlihat kesalahan-kesalahan bentuk yang kecil.

Skor 2 : Tidak terkontrol. Bentuk dan teknik jelek. Banyak kesalahan dari ketentuan yang tertulis.

Skor 1 : Tidak dapat dikenali karena pelaksanaan salah atau hilang. Tidak aman.

Adapun format tes untuk keterampilan hamdstand adalah sebagai berikut:

Tabel 3. 2 Lembar Tes Handstand

No Nama Siswa Skor

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Dst.

E. Teknik Analisis Data

Pengolahan data dilakukan setelah data hasil penelitian diperoleh. Pengolahan data dilakukan berdasarkan metode statistika agar diperoleh suatu akhir atau kesimpulan yang benar. Untuk memperoleh kesimpulan dari penelitian ini maka diperlukan adanya pengolahan data. Ini bertujuan untuk memperoleh jawaban mengenai diterima tidaknya hipotesis sesuai yang diajukan.

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji kesamaan dua rata-rata satu pihak atau uji t satu arah Sudjana, (1986, hlm. 233 ), yang terlebih dahulu dilakukan uji persyarat analisis. Uji persyarat analisis yang di gunakan adalah uji normalitas populasi dengan uji liliefors (Sudjana, 1986, hlm.


(27)

48

Rida Ridwan Ferdiansyah, 2014

Perbedaan Pengaruh Metode Bagian D engan Metode Keseluruhan Terhadap Hasil Belajar Bertumpu D engan Tangan (Handstand)

450) dan uji homogenitas populasi dengan uji kesamaan dua variasi Sudjana, (1986, hlm. 242 ). Semua pengujian dilakukan pada taraf signifikan α = 0,05.

Langkah-langkah pengolahan data tersebut adalah sebagai berikut: 1. Mencari nilai rata-rata (x ) dari setiap kelompok

x = ∑xi n

Keterangan:

x : rata-rata suatu kelompok n : jumlah sampel

xi : nilai data

∑xi : jumlah sampel suatu kelompok 2. Mencari Simbangan Baku

S = √ 2 √ Keterangan:

S : simpangan baku yang dicari n : jumlah sampel

∑(xi-x)2 : jumlah kuadrat nilai data dikurangi rata-rata

3. Uji kenormalan dengan uji lilifors, dimana prosedur pengujiannya adalah sebagai berikut:

a. Pengamatan X1, X2,.... Xn dijadikan bilangan baku Z1, Z2, ....Zn dengan menggunakan rumus:

Zi = S

X Xi

b. Untuk bilangan baku digunakan daftar distribusi normal baku, kemudian dihitung F (Z1) = P (Z.Z1)

c. Selanjutnya dihitung proporsi Z1,Z2,...Zn ∑Zi. Jika proporesi ini dinyatakan S (Zi), maka:

S(Zi) = banyaknya Z1,Z2,...Zn ∑Zi N


(28)

49

Rida Ridwan Ferdiansyah, 2014

Perbedaan Pengaruh Metode Bagian D engan Metode Keseluruhan Terhadap Hasil Belajar Bertumpu D engan Tangan (Handstand)

d. Menghitung selisih F (Z1) – S (Z1) kemudian tentukan harga mutlaknya e. Ambil harga yang paling besar diantara harga-harga mutlak selisih tersebut

(L0)

f. Untuk menolak atau menerima hipotesis, membandingkan L0 dengan nilia kritis L yang diambil dari daftar untuk taraf nyata α yang dipilih. Apabila hipotesis nol ditolak jika L0 yang diperoleh lebih besar dari data pengamatan L dari daftar tabel, sedangkan dalam hal lainnya hipotesis nol diterima.

4. Menguji homogenitas

2 2 2 1 S S F

Dimana : 2 1

S = Varians dari kelompok lebih besar 2

2

S = Varians dari kelompok kecil

Kriteria pengujian homogenitas adalah terima hipotesis jika Fhitung lebih kecil dari Ftabel distribusi dengan derajat kebebasan = (V1.V2) dengan α = 0,05

5. Pengujian Signifikan

Pengujian signifikansi menggambarkan bahwa terdapat perbedaan atau tidak mengenai hasil metode bagian dengan metode keseluruhan terhadap terhadap hasil pembelajaran handstand pada siswa kelas XI SMA Negeri 2 Cianjur, dengan sebagai berikut:

 Hipotesis masing- masing

Uji signifikan pada hipotesis ini menggunakan uji kesamaan rata-rata dengan satu pihak atau uji t satu arah dengan dengan rumus:

t = n S

x 1 1


(29)

50

Rida Ridwan Ferdiansyah, 2014

Perbedaan Pengaruh Metode Bagian D engan Metode Keseluruhan Terhadap Hasil Belajar Bertumpu D engan Tangan (Handstand)

Melihat perolehan hasil dari thitung, dengan menggunakan derajat kebebasan (dk) = n-2; dan taraf signifikansi (α) = 0,05. Apabila thitung>ttabel maka H0 ditolak, dan begitu pula sebaliknya.

 Hipotesis Gabungan

Uji signifikan pada hipotesis ini menggunakan uji kesamaan dua rata-rata dengan satu pihak atau uji t dengan rumus:

t = 2 1 2 1 1 1 n n S x x  

Dimana S adalah varians gabungan yang dihitung dengan rumus :

S2 = 2 ) 1 ( ) 1 ( 2 1 2 2 2 2 1 1      n n S n S n

Dengan : t = nilai t yang dicari (t hitung) S2 : simpangan baku gabungan

1

x = nilai rata-rata kelompok 1

2

x = nilai rata-rata kelompok 2

1

n = jumlah sampel kelompok 1

2

n = jumlah smapel kelompok 2 2

1

S = variansi kelompok 1 2

2

S = variansi kelompok 2

Melihat perolehan hasil dari thitung, dengan menggunakan derajat kebebasan (dk) = n1 + n2 - 2; dan taraf signifikansi (α) = 0,05. Kriteria pengujian Untuk uji t kriteria pengujiannya adalah tolak hipotesis, jika t > t1 – α. Untuk harga lainnya


(30)

51

Rida Ridwan Ferdiansyah, 2014

Perbedaan Pengaruh Metode Bagian D engan Metode Keseluruhan Terhadap Hasil Belajar Bertumpu D engan Tangan (Handstand)

Ho diterima dan untuk melihat metode mana yang lebih besar dilihat dari nilai rata-rata yang diperoleh paling besar dari pembelajaran dengan metode bagian dan pembelajaran dengan metode keseluruhan.

Uji Determinsi, untuk mengetahui seberapa besar perbedaan pengaruh kedua permainan tradisional dalam pembentukan disiplin dan kerjasama


(31)

Rida Ridwan Ferdiansyah, 2014

Perbedaan Pengaruh Metode Bagian D engan Metode Keseluruhan Terhadap Hasil Belajar Bertumpu D engan Tangan (Handstand)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data, maka kesimpulan dari penelitian adalah sebagai berikut:

1. Metode bagian berpengaruh terhadap hasil pembelajaran keterampilan handstand pada siswa kelas XI di SMA Negeri 2 Cianjur.

2. Metode keseluruhan berpengaruh terhadap hasil pembelajaran keterampilan handstand pada siswa kelas XI di SMA Negeri 2 Cianjur.

3. Ada perbedaan pengaruh antara metode bagian dengan metode keseluruhan, metode bagian memberikan pengaruh yang lebih signifikan dibandingkan dengan menggunakan metode keseluruhan terhadap hasil pembelajaran keterampilan handstand pada siswa kelas XI di SMA Negeri 2 Cianjur.

B. SARAN

Berdasarkan hasil temuan yang telah diperoleh dari penelitian ini maka terdapat beberapa saran yang dapat penulis kemukakan diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil penelitian bahwa metode bagian memberikan pengaruh yang lebih siginifikan dibandingkan metode keseluruhan terhadap hasil pembelajaran keterampilan handstand, maka bagi guru pendidikan jasmani dianjurkan menerapkan metode bagian dalam proses pembelajaran senam kerena dalam proses belajar mengajarnya diberikan secara bertahap yaitu dari gerakan ke gerakan lainnya.

2. Bagi lembaga, diharapkan penelitian ini menjadi sumbangan ilmu pengetahuan yang akan memberikan manfaat bagi semua.

3. Bagi rekan mahasiswa yang akan mengadakan penelitian mengenai penguasaan gerak pada pembelajaran senam irama, penulis menganjurkan mencari variabel penelitian yang berbeda dan lebih relevan serta memiliki


(32)

62

Rida Ridwan Ferdiansyah, 2014

Perbedaan Pengaruh Metode Bagian D engan Metode Keseluruhan Terhadap Hasi l Belajar Bertumpu D engan Tangan (Handstand)

manfaat yang lebih dalam hal meningkatkan penguasaan gerak pada pembelajaran handstand.

Kepada para peneliti berikutnya, agar meneliti lebih lanjut tentang manfaat metode bagian dan metode keseluruhan dalam pembelajaran terutama pembelajaran senam senam untuk pengembangan lebih luas, serta kegunaannya terhadap cabang olahraga lainnya.


(33)

Rida Ridwan Ferdiansyah, 2014

Perbedaan Pengaruh Metode Bagian D engan Metode Keseluruhan Terhadap Hasil Belajar Bertumpu D engan Tangan (Handstand)

DAFTAR PUSTAKA

Ali, M dan Asrori, M. (2004). Psikologi Remaja: Perkembangan peserta Didik. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Anton M Mulyono. (2002). Kamus Besar Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka. Arikunto, S. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik . Jakarta:

Rineka Cipta.

(2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik . Jakarta: Rineka Cipta.

(1993). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik . Jakarta: Rineka Cipta.

Bower & Hilgard (1981) dalam Mahendra & Ma’mun. (1998). Teori Belajar dan Pembelajaran Motorik. Bandung: CV Andira.

Depdiknas. (2008). Kurikulum Tingkat Satuan Pelajaran untuk Sekolah Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani. Jakarta: Dikdasmen.

Dimayanti & Mujiono (1999) dalam Sagala, Syaiful. H. (2007). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung :Alfabeta.

H.J. Gino dkk. (1998). Belajar dan Pembelajaran II. Surakarta : UNS Press Harsono. (1988). Coaching dan Aspek-Aspek Pskologis dalam Coaching. Jakarta:

CV.

Hidayat (1970) dalam Mahendra (2007). Senam Artistik. Bandung: FPOK UPI Hipni,Rohman.(2011). Definisi Metode Pembelajaran [Online]. Tersedia:

http://hipnirohman.blogspot.com

Juliantine, T., Yudiana, Y. Dan Subarjah, H. (2007). Teori Latihan. Bandung: FPOK UPI.

Lutan, R. (1997). Strategi Pembelajaran Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Jakarta: Universitas Terbuka Jakarta.

(2001). Strategi Pembelajaran Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Jakarta: Universitas Terbuka Jakarta.


(34)

64

Rida Ridwan Ferdiansyah, 2014

Perbedaan Pengaruh Metode Bagian D engan Metode Keseluruhan Terhadap Hasi l Belajar Bertumpu D engan Tangan (Handstand)

Mahendra, Agus. (2006). Teori dan Metode Pembelajaran Senam Untuk Mahasiswa FPOK. Bandung: FPOK UPI.

Mahendra, Agus. dan Ma’mun, A. (1998). Teori Belajar dan Pembelajaran Motorik. Bandung: CV Andira.

Mahendara, Agus. (2007). Senam Artistik. Bandung: FPOK UPI.

(2007). Teori Belajar Mengajar Motorik. Bandung: FPOK UPI. (2009). Asas Dan Falsafah Pendidikan Jasmani. Bandung: FPOK UPI.

Nurhasan, H. Dan Hasanudin Cholil, D. (2007). Tes Dan Pengukuran keolahragaan. Bandung: FPOK UPI.

Sagala, S. (2006). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: CV. Alfabeta. Sarwono dan Ismaryati (1999:43), dalam Gantara, Ega. (2012). Perbandingan

Antara Model Pembelajaran Langsung Dan Model Pembelajaran Kooperatif Terhadap Penguasaan Gerak Lompat Jauh Di Kelas VII SMP Karya Pembangunan Baros Kabupaten Bandung. Bandung: UPI.

Slameto. (1995). Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rhineka Cipta.

Sudjana. (1986). Metode Statistika. Bandung : PT. Tarsito. (2005). Metode Statistika. Bandung : PT. Tarsito.

Sugianto, Mayke. (1995). Bermain, Mainan dan Permainan. Jakarta: Depdikbud Dirjen Dikti

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta.

Suherman, Adang. (2009). Revitalisasi pengajaran Dalam Penjas. Bandung: CV Bintang Warli Artika.

Sutikno, Sobry (2009). Belajar dan Pembelajaran. Prospect Surtrisno, Hadi (1995). Metodologi Research.

Universitas Pendidikan Indonesia. (2012). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI Press.


(35)

65

Rida Ridwan Ferdiansyah, 2014

Perbedaan Pengaruh Metode Bagian D engan Metode Keseluruhan Terhadap Hasi l Belajar Bertumpu D engan Tangan (Handstand)

Yudiningsih, Titis. (2012). Perbandingan Pendekatan Takstis Dengan Pendekatan Teknis Terhadap Partisipasi Aktif Siswa Dalam Pembelajaran Teknik Dasar Bola Basket. Bandung : UPI.

Sumber-sumber dari internet :

www.google.com/ senam-Wikipedia Indonesia/ Sejarah senam .

http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/09/12/pengertian-pendekatan-strategi -metode-teknik-taktik-dan- model-pembelajaran/

http://repository.upi.edu/operator/upload/t_por_029327_chapter2.pdf http://dryalestari.blogspot.com/2012/05/metode-keseluruhan-dalam-pembelajaran.html

http://pendidikanjasmani13.blogspot.com/2011/12/pengertian-belajar-dan pembelajaran.html

http://bedande.blogspot.com/2012/01/pengertian-pendidikan-jasmani.html http://blogkucoba-coba.blogspot.com/2008_04_01_archive.html

http://www.arhysinjai.com/2012/09/metode-keseluruhan-dalam-pembelajaran.html

http://artikelpenjas.blogspot.com/2012/08/metode-keseluruhan-dalam-pembelajaran.html


(1)

51

Ho diterima dan untuk melihat metode mana yang lebih besar dilihat dari nilai rata-rata yang diperoleh paling besar dari pembelajaran dengan metode bagian dan pembelajaran dengan metode keseluruhan.

Uji Determinsi, untuk mengetahui seberapa besar perbedaan pengaruh kedua permainan tradisional dalam pembentukan disiplin dan kerjasama


(2)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data, maka kesimpulan dari penelitian adalah sebagai berikut:

1. Metode bagian berpengaruh terhadap hasil pembelajaran keterampilan handstand pada siswa kelas XI di SMA Negeri 2 Cianjur.

2. Metode keseluruhan berpengaruh terhadap hasil pembelajaran keterampilan handstand pada siswa kelas XI di SMA Negeri 2 Cianjur.

3. Ada perbedaan pengaruh antara metode bagian dengan metode keseluruhan, metode bagian memberikan pengaruh yang lebih signifikan dibandingkan dengan menggunakan metode keseluruhan terhadap hasil pembelajaran keterampilan handstand pada siswa kelas XI di SMA Negeri 2 Cianjur.

B. SARAN

Berdasarkan hasil temuan yang telah diperoleh dari penelitian ini maka terdapat beberapa saran yang dapat penulis kemukakan diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil penelitian bahwa metode bagian memberikan pengaruh yang lebih siginifikan dibandingkan metode keseluruhan terhadap hasil pembelajaran keterampilan handstand, maka bagi guru pendidikan jasmani dianjurkan menerapkan metode bagian dalam proses pembelajaran senam kerena dalam proses belajar mengajarnya diberikan secara bertahap yaitu dari gerakan ke gerakan lainnya.

2. Bagi lembaga, diharapkan penelitian ini menjadi sumbangan ilmu pengetahuan yang akan memberikan manfaat bagi semua.

3. Bagi rekan mahasiswa yang akan mengadakan penelitian mengenai penguasaan gerak pada pembelajaran senam irama, penulis menganjurkan


(3)

62

manfaat yang lebih dalam hal meningkatkan penguasaan gerak pada pembelajaran handstand.

Kepada para peneliti berikutnya, agar meneliti lebih lanjut tentang manfaat metode bagian dan metode keseluruhan dalam pembelajaran terutama pembelajaran senam senam untuk pengembangan lebih luas, serta kegunaannya terhadap cabang olahraga lainnya.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Ali, M dan Asrori, M. (2004). Psikologi Remaja: Perkembangan peserta Didik. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Anton M Mulyono. (2002). Kamus Besar Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka. Arikunto, S. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik . Jakarta:

Rineka Cipta.

(2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik . Jakarta: Rineka Cipta.

(1993). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik . Jakarta: Rineka Cipta.

Bower & Hilgard (1981) dalam Mahendra & Ma’mun. (1998). Teori Belajar dan

Pembelajaran Motorik. Bandung: CV Andira.

Depdiknas. (2008). Kurikulum Tingkat Satuan Pelajaran untuk Sekolah Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani. Jakarta: Dikdasmen.

Dimayanti & Mujiono (1999) dalam Sagala, Syaiful. H. (2007). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung :Alfabeta.

H.J. Gino dkk. (1998). Belajar dan Pembelajaran II. Surakarta : UNS Press Harsono. (1988). Coaching dan Aspek-Aspek Pskologis dalam Coaching. Jakarta:

CV.

Hidayat (1970) dalam Mahendra (2007). Senam Artistik. Bandung: FPOK UPI Hipni,Rohman.(2011). Definisi Metode Pembelajaran [Online]. Tersedia:

http://hipnirohman.blogspot.com

Juliantine, T., Yudiana, Y. Dan Subarjah, H. (2007). Teori Latihan. Bandung: FPOK UPI.

Lutan, R. (1997). Strategi Pembelajaran Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Jakarta: Universitas Terbuka Jakarta.


(5)

64

Mahendra, Agus. (2006). Teori dan Metode Pembelajaran Senam Untuk Mahasiswa FPOK. Bandung: FPOK UPI.

Mahendra, Agus. dan Ma’mun, A. (1998). Teori Belajar dan Pembelajaran

Motorik. Bandung: CV Andira.

Mahendara, Agus. (2007). Senam Artistik. Bandung: FPOK UPI.

(2007). Teori Belajar Mengajar Motorik. Bandung: FPOK UPI. (2009). Asas Dan Falsafah Pendidikan Jasmani. Bandung: FPOK UPI.

Nurhasan, H. Dan Hasanudin Cholil, D. (2007). Tes Dan Pengukuran keolahragaan. Bandung: FPOK UPI.

Sagala, S. (2006). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: CV. Alfabeta. Sarwono dan Ismaryati (1999:43), dalam Gantara, Ega. (2012). Perbandingan

Antara Model Pembelajaran Langsung Dan Model Pembelajaran Kooperatif Terhadap Penguasaan Gerak Lompat Jauh Di Kelas VII SMP Karya Pembangunan Baros Kabupaten Bandung. Bandung: UPI.

Slameto. (1995). Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rhineka Cipta.

Sudjana. (1986). Metode Statistika. Bandung : PT. Tarsito. (2005). Metode Statistika. Bandung : PT. Tarsito.

Sugianto, Mayke. (1995). Bermain, Mainan dan Permainan. Jakarta: Depdikbud Dirjen Dikti

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta.

Suherman, Adang. (2009). Revitalisasi pengajaran Dalam Penjas. Bandung: CV Bintang Warli Artika.

Sutikno, Sobry (2009). Belajar dan Pembelajaran. Prospect Surtrisno, Hadi (1995). Metodologi Research.

Universitas Pendidikan Indonesia. (2012). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI Press.


(6)

Yudiningsih, Titis. (2012). Perbandingan Pendekatan Takstis Dengan Pendekatan Teknis Terhadap Partisipasi Aktif Siswa Dalam Pembelajaran Teknik Dasar Bola Basket. Bandung : UPI.

Sumber-sumber dari internet :

www.google.com/ senam-Wikipedia Indonesia/ Sejarah senam .

http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/09/12/pengertian-pendekatan-strategi -metode-teknik-taktik-dan- model-pembelajaran/

http://repository.upi.edu/operator/upload/t_por_029327_chapter2.pdf http://dryalestari.blogspot.com/2012/05/metode-keseluruhan-dalam-pembelajaran.html

http://pendidikanjasmani13.blogspot.com/2011/12/pengertian-belajar-dan pembelajaran.html

http://bedande.blogspot.com/2012/01/pengertian-pendidikan-jasmani.html http://blogkucoba-coba.blogspot.com/2008_04_01_archive.html

http://www.arhysinjai.com/2012/09/metode-keseluruhan-dalam-pembelajaran.html

http://artikelpenjas.blogspot.com/2012/08/metode-keseluruhan-dalam-pembelajaran.html


Dokumen yang terkait

PERBEDAAN HASIL BELAJAR IPS SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN TALKING STICK DAN METODE TALKING CHIPS DI MTS JAMIYATUL KHAIR

0 3 88

PERBANDINGAN METODE LATIHAN BAGIAN DENGAN METODE LATIHAN KESELURUHAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR PUKULAN FOREHAND DRIVE TENIS MEJA PADA KEGIATAN EXSTRAKURIKULER SISWA PUTRA SMK GAJAH TUNGGAL HADIMULYO METRO TAHUN 2009

0 6 10

PENGARUH PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DENGAN MEDIA REALIA TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATERI POKOK MIKROSKOP

2 13 74

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR EKONOMI DENGAN MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DAN PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) DENGAN MEMPERHATIKAN MOTIVASI BERPRESTASI (Studi Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 9 B

0 8 90

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA MELALUI METODE PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION DAN PROBLEM SOLVING DENGAN MEMPERHATIKAN BENTUK TES ( Studi Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Pulaupanggung Tahun Pelajaran 2012/2013)

0 4 100

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA MELALUI METODE PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION DAN PROBLEM SOLVING DENGAN MEMPERHATIKAN BENTUK TES ( Studi Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Pulaupanggung Tahun Pelajaran 2012/2013)

0 2 99

PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK LIMBAH (Studi Eksperimen pada Siswa Kelas X IPA Semester Genap SMA Negeri 1 Sidomulyo Kab. Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2012/2013)

1 6 52

PERBANDINGAN METODE LATIHAN BAGIAN DENGAN METODE LATIHAN KESELURUHAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR PUKULAN FOREHAND DRIVE TENIS MEJA PADA KEGIATAN EKSTRAKURIKULER SISWA PUTRA SMP N 3 TRIMURJO TAHUN 2015

1 12 80

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE PENEMUAN TERBIMBING DENGAN DAN TANPA DISKUSI KELOMPOK

0 0 9

PENGARUH METODE OUTDOOR LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SPERMATOPHYTA SMA

0 1 12