OPINI IBU RUMAH TANGGA DI SURABAYA TERHADAP LAGU “HAMIL DULUAN” YANG DICEKAL OLEH KOMISI PENYIARAN INDONESIA DAERAH JAWA TIMUR . (Studi Deskriptif kuantitatif tentang opini ibu rumah tangga di Surabaya terhadap lagu “Hamil Duluan” yang dicekal oleh komisi

OPINI IBU RUMAH TANGGA DI SURABAYA TERHADAP LAGU “HAMIL
DULUAN” YANG DICEKAL OLEH KOMISI PENYIARAN INDONESIA DAERAH
J AWA TIMUR .
(St udi Deskript if kuant itat if t ent ang opini ibu rumah t angga di Surabaya t erhadap lagu “ Hamil
Duluan” yang dicekal oleh komisi penyiaran Indonesia daerah jaw a t imur)
Diajukan unt uk memenuhi persyarat an m emeperoleh gelar sarjana pada jurusan Ilmu Komunikasi
Fakult as Sosial dan Ilmu Polit ik Universit as Pembangunan Nasional Vet eran Surabaya

SKRIPSI

Oleh :
TIKA PUTRI HERIYANTI
0743010021

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
J AWA TIMUR
2012
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.


LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI PENELITIAN
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK

Judul

: OPINI IBU RUMAH TANGGA DI SURABAYA
TERHADAP LAGU “HAMIL DULUAN” YANG
DICEKAL OLEH KOMISI PENYIARAN INDONESIA
DAERAH JAWA TIMUR

Nama Mahasiswa

: Tika Putri Heriyanti

NPM

: 0743010021

Jurusan


: Ilmu Komunikasi

Fakultas

: Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Menyetujui,
Pembimbing

Tim Penguji :
1. Ketua

Dra. Herlina Suksmawati, Msi
NIP. 196 412 251 993 092 001

Ir. Didiek Tranggono, Msi
NIP. 195.812.251.990.011.001
2. Sekr etar is


Dra. Her lina Suksmawati, MSi
NIP. 196 412 251 993 092 001
3. Anggota

Dra. Diana Amelia, MSi
NIP. 196309071991032001

Mengetahui,
DEKAN
Dra.Ec. Hj. Supar wati, MSi
NIP. 195 507 181 983 022 001

ii

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrohim
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala

berkah, rahmat, karunia dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini dengan judul Opini Ibu Rumah Tangga di Surabaya Terhadap Lagu
“Hamil Duluan” Yang Dicekal Oleh Komisi Penyiaran Indonesia Daerah Jawa
Timur (Study Deskriptif tentang Opini Ibu Rumah Tangga di Surabaya Terhadap
Lagu “Hamil Duluan” Yang Dicekal Oleh KPID Jawa Timur)
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna
dan masih banyak kekurangannya meskipun penulis sudah berusaha sebaikbaiknya. Hal tersebut karena masih kurangnya ilmu, penulis bersedia menerima
saran dan kritik yang bersifat membangun demi perbaikan dan penyempurnaan
skripsi ini.
Penyelesaian skripsi ini dapat terselesaikan berkat dorongan, bantuan dan
bimbingan dari berbagai pihak. Mengingat hal tersebut, maka pada kesempatan ini
penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya untuk ibu Dra.
Herlina Suksmawati, Msi, selaku Dosen Pembimbing utama dalam penelitian ini,
dan ucapan terima kasih pula kepada :
1.

Bapak Prof. Dr. Ir. Teguh Soedarto, MP, selaku Rektor Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

2.


Ibu Dra. Ec Suparwati, Msi selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik
UPN “Veteran” Jawa Timur.

iii

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3.

Bapak Juwito, S. Sos., Msi, selaku Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi
Fakultas Ilmu Sosial dan Politik UPN “Veteran” Jawa Timur serta Dosen
Wali penulis.

4.

Bapak / Ibu Dosen serta staff karyawan Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas
Ilmu Sosial dan Politik yang telah memberi banyak dorongan pada penulis.


5.

Ibu Agus Sutarti sebagai Ibu sekaligus Ayah tersayang dan tercinta yang
memberikan doa, motivasi, semangat, dorongan penuh serta air matanya
untuk penulis sampai dapat menyelesaikan skripsi ini.

6.

Keluarga besar di Kalibokor yang sangat mendukung dan memotivasi atas
terselesaikannya skripsi ini oleh penulis.

7.

H. Suliyantoro dan Hj. Nanik Siti Rahmani sebagai mertua yang mendukung
sepenuhnya dan memberikan tuntunan kepada penulis.

8.

Pendamping terakhirku yaitu suamiku Deddy Kurniawan tercinta, tersayang,
membantu memberikan pengarahan serta material kepada penulis.


9.

Jagoan kecilku Azka Dyka Kurniava yang saat ini berusia 17 bulan masamasa lucunya yang selalu membuat hari-hari penulis lebih semangat.

10.

Adik iparku yaitu Novriyana K seperjuangan dalam menempuh skripsi dan
juga saling mendukung kepada penulis

11.

Sahabat-sahabat kerjaku Mbak Via, Dewi, Sari, Anggun, dan masih banyak
lainnya yang memberikan bantuan dan dorongan kepada penulis

12.

Ibu Reni Dermawanti selaku Head Of HRD pada Colors Group tempat
bekerja penulis yang selalu mendukung, memberikan ijin dalam bimbingan
skripsi kepada penulis.


iv

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini belum sempurna dan penuh
keterbatasan. Dengan harapan bahwa laporan ini dapat berguna untuk temanteman mahasiswa di Jurusan Ilmu Komunikasi, maka saran dan kritik yang
membangun sangatlah dibutuhkan untuk memperbaiki kekurangan yang ada.
Surabaya, 19 Juni 2012
Penulis
Tika Putri Heriyanti

v

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR ISI
Halaman

HAL PERSETUJ UAN .......................................................................

i

HAL PENGESAHAN ........................................................................

ii

KATA PENGANTAR ........................................................................

iii

DAFTAR ISI ......................................................................................

iv

DAFTAR TABEL ..............................................................................

viii


BAB I PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang Masalah ..................................................

01

1.2

Perumusan Masalah .........................................................

11

1.3

Tujuan Penelitian .............................................................

11

1.4


Kegunaan Penelitian ........................................................

11

1.4.1 Secara Praktis ........................................................

11

1.4.2 Secara Teoritis ........................................................

12

BAB II KAJ IAN PUSTAKA
2.1

Media Komunikasi Massa................................................

13

2.2

Televisi dan Radio Sebagai Media Komunikasi Massa.....

15

2.3

Musik Mempengaruhi Tubuh dan Pikiran ........................

16

2.4

Konsep Sikap................................................................ .....

19

2.5

Bahasa Dapat Mempengaruhi Perilaku Manusia ..............

23

2.6

Lagu dangdut yang dicekal ..............................................

26

2.7

Teori S-O-R.....................................................................

30

2.8

Opini ...............................................................................

32

2.9

Kerangka Berfikir ............................................................

34

vi

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB III METODE PENELITIAN
3.1

Definisi Operational Dan Pengukuran Variabel................

37

3.2

Pengukuran Variabel .......................................................

39

3.3

Populasi, Sampel dan Penarikan Sampel ..........................

41

3.3.1

Populasi ................................................................

41

3.3.2

Sampel…………………………………………..

42

3.3.3

Teknik Penarikan Sampel ...................................

42

3.4

Teknik Pengumpulan Data ...............................................

43

3.5

Metode Analisis Data ......................................................

44

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1

4.2

Gambaran Umum Objek Penelitian..................................

46

4.1.1 Sejarah Singkat Lagu “Hamil Duluan” ....................

46

Penyajian Data dan Analisa Data .....................................

47

4.2.1 Identitas Responden ................................................

47

4.2.1.1 Berdasarkan Klasifikasi Usia .......................

47

4.2.1.2 Berdasarkan Klasifikasi Pendidikan Terakhir

48

4.2.1.3 Berdasarkan Klasifikasi Media Massa Yang

4.3

Digunakan ..................................................................

49

4.2.1.4 Berdasarkan Frekuensi...................................

49

4.2.1.5 Berdasarkan Durasi.........................................

51

Opini Ibu Rumah Tangga Terhadap Lagu “Hamil Duluan
Yang Dinyanyikan Oleh Tuty Wibowo ...........................

51

4.3.1 Mengandung Unsur Pornografi..................................

52

vii

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4.3.2 Mengajarkan Pendengat Untuk Berhubungan Seks....

53

4.3.3 Lagu Dangdut Yang Tidak Mendidik.....................

55

4.3.4 Tidak Layak Diputar Pada Televisi Untuk
Disaksikan Oleh Masyarakat...........................................

56

4.3.5 Tidak Dapat Menjadi Contoh Baik Masyarakat.....

58

4.3.6 Mendapatkan Teguran Oleh Komisi Penyiaran
Indonesia Daerah..............................................................

60

4.3.7 Dicekal Untuk Diputar Oleh Televisi Dan Radio

62

4.4 Total Skor Opini Ibu Rumah Tangga Terhadap Lagu “Hamil

Duluan Yang Dicekal Oleh Komisi Penyiaran Indonesia Daerah

63

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan...............................................................................

67

5.2 Saran.........................................................................................

67

DAFTAR LAMPIRAN…… ..............................................................

69

DAFTAR PUSTAKA .........................................................................

79

ABSTRAKSI ......................................................................................

xi

viii

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR TABEL
Tabel 1 Usia ........................................................................................

47

Tabel 2 Pendidikan Terakhir ................................................................

48

Tabel 3 Media Massa Yang Digunakan ................................................

49

Tabel 4 Frekuensi ................................................................................

50

Tabel 5 Durasi .....................................................................................

51

Tabel 6 Mengandung Unsur Ponografi .................................................

52

Tabel 7 Mengajarkan Untuk Berbuat Seks ...........................................

53

Tabel 8 Lagu Dangdut Yang Tidak Mendidik ......................................

55

Tabel 9 Tidak Layak Diputar di Televisi dan Radio .............................

56

Tabel 10 Tidak Dapat Menjadi Contoh Yang Baik ...............................

58

Tabel 11 Mendapatkan Teguran Oleh Komisi Penyiaran Indonesia Daerah

60

Tabel 12 Dicekal Untuk Diputar Oleh Televisi Dan Radio ...................

62

Tabel 13 Identitas Responden Berupa Tabel.........................................

69

Tabel 14 Data Opini Berupa Tabulasi ..................................................

74

Tabel 15 Total Skor Opini………………………………………………………………………….

65

ix

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Teori S-O-R ........................................................................ 31
Gambar 2 Bagan Kerangka Berfikir ..................................................... 36

x

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

ABSTRAKSI
TIKA PUTRI HERIYANTI.
OPINI IBU RUMAH DI SURABAYA
TERHADAP LAGU “HAMIL DULUAN” YANG DICEKAL OLEH
KOMISI PENYIARAN INDONESIA DAERAH J AWA TIMUR.
Dari latar belakang perumusan masalah dalam penelitian ini adalah
Bagaimana opini masyarakat terutama ibu rumah tangga terhadap lagu “ Hamil
Duluan “ yang dicekal oleh Komisi Penyiaran Indonesia Daerah Jawa Timur”.
Tujuan dalam penelitian ini adalah seberapa banyak dan pengaruh masyarakat
terutama ibu rumah tangga mengetahui lirik lagu “Hamil Duluan” yang dicekal
oleh Komisi Penyiaran Indonesia Daerah Jawa Timur dan pengaruh lagu tersebut
terhadap kehidupan sosial masyarakat. Memberikan pengetahuan kepada
masyarakat mengenai perkembangan lagu yang dapat mempengaruhi kehidupan
pribadi yang baik untuk dicontoh dan untuk media massa sebagai masukan agar
menentukan mana yang sesuai dengan kebutuhan khalayak dengan tidak
mengeksploitasi salah satu pihak dengan mempertimbangkan efek yang
ditimbulkan. Bagi pencipta lagu diharapkan dapat memberikan masukan positif ,
mendidik, dan informatif dalam memilih juga membuat lirik lagu yang diciptakan
sebelum dipasar kepada penyanyi yang dipercayakan.
Penelitian ini didasari oleh teori S-O-R yaitu Stimulus (S), Organism (O),
Response (R) serta Deskriptif opini. Definisi operational dalam penelitian ini
adalah kepercayaan dan sikap ibu rumah tangga. Opini adalah suatu pernyataan
mengenai sesuatu yang sifatnya bertentangan atau terdapat pandangan yang
berlainan mengenai suatu masalah. Opini berupa reaksi pertama di mana orang
mempunyai rasa ragu-ragu terhadap suatu masalah yang lain dari kebiasaannya,
ketidakcocokan, dan adanya perubahan penilaian, sehingga unsur-unsur tersebut
mendorong untuk saling berbeda pendapat. Dengan demikian opini mempunyai 2
unsur penyataan dan masalah yang bertentangan. Opini tidak akan timbul jika
tidak ada hal yang pertentangan dan pertentangan itu harus dinyatakan. Adapun
pendapat-pendapat itu dapat dinyatakan kata-kata atau ditunjukan oleh tingkah
laku. Opini mempunyai ciri-ciri yaitu selalu diketahui dari suatu pernyataanpernyataan, merupakan sintesa atau kesulitan dari banyak pendapat dan
mempunyai pendukung dalam jumlah yang besar.
Jenis ukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah Skala Likert,
yaitu suatu cara yang lebih sistematis untuk memberi skor pada indeks. Skala
Likert ini digunakan untuk mengukur pendapat seseorang atau kelompok tentang
kejadian atau gejala sosial. Isi pertanyaan untuk menyatakan persetujuan terbagi
dalam empat macam kategori jawaban, yaitu “Sangat Setuju (SS)”, “Setuju (S)”,
“Tidak Setuju (TS)”, dan “Sangat Tidak Setuju (STS)” yang akan diukur dengan
menggunakan skala nominal. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu
rumah tangga yang ada di Surabaya yang berusia antara 30 tahun sampai 50
tahun. Dengan jumlah ibu rumah tangga 100 responden. Teknik penarikan sampel
dalam penelitian ini adalah teknik penarikan accidental sampling. Berdasarkan
penarikan, pengumpulan, pengolahan dan analisis data yang telah dilakukan
penelitian ini, maka penelitian ini dapat menyimpulkan bahwa ibu rumah tangga
di Surabaya memiliki opini positif terhadap lagu “Hamil Duluan”.

xi

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

ABSTRACTION
TIKA PUTRI HERIYANTI,SURABAYA OPINION ON HOUSE MOTHER
SONGS “HAMIL DULUAN” BLOCKED BY THE BROADCASTING
COMMISSION REGION EAST J AVA INDONESIA.
Background formulation of the problem in this study is how public
opinion, especially housewives to the song "Hamil Duluan" which was banned by
the Broadcasting Commission of East Java Indonesia. "The purpose of this
research is how much and influence people, especially housewives know the
lyrics to " Hamil Duluan " which was banned by the Broadcasting Commission of
Indonesia East Java and the influence of the song on the social life of the
community. Provide knowledge to the public regarding the development of songs
that can affect your personal life is good to follow and to the mass media as an
input to determine which ones fit the needs of the audience by not exploiting any
of the parties taking into account the effects. For the songwriter is expected to
provide positive feedback, educational, and informative in choosing a well made
song that was created before the market is entrusted to the singer.
This study is based on the SOR theory Stimulus (S), Organism (O),
Response (R) and Descriptive opinion. Operational definition in this study is the
belief and attitude of the housewife. Opinion is a statement about something that
is in conflict or there are different views on an issue. Opinion of the first reaction
in which people have a sense of doubt concerning a problem that another of his
habits, the mismatch, and a change in assessment, so that these elements are
pushed to disagree with each other. Thus the opinion has 2 elements and issues
statements to the contrary. Opinion would not arise if there is nothing to conflict
and disagreement should be stated. As for the opinions it can be stated the words
or shown by the behavior. Opinion has always been traits that are known from the
statements, was the synthesis or the difficulty of many opinions and have a large
number of supporters.
Type of measure used in this study are Likert Scale, which is a more
systematic way to give the score on the index. Likert scale was used to measure
the opinion of a person or group of events or social phenomena. Fill in the
question to state approval is divided into four different response categories,
namely "Strongly Agree (SS)", "Agree (S)", "Disagree (TS)", and "Strongly
Disagree (STS)" which will be measured using nominal scale. The population in
this study were all housewives in Surabaya, aged between 30 years to 50 years.
With the number of housewives 100 respondents. The sampling technique in the
study were withdrawal of accidental sampling technique. Based on the
withdrawal, collection, processing and data analysis has been carried out this
research, this study can be concluded that a housewife in Surabaya has a positive
opinion for the song " Hamil Duluan ".

xii

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang Masalah
Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak bisa lepas dari kegiatan
komunikasi.Komunikasi merupakan suatu kebutuhan utama dalam kehidupan
manusia,

karena

itu

semakin

seiring

dengan

tingkat

kemajuan

zaman.Perkembangan komunikasi ditandai dengan adanya teknologi untuk
memajukan kemampuan media yang dipakai sebagai saluran komunikasi.
Media cetak maupun media elektronik mendukung penyebaran informasi agar
bias memenuhi kebutuhan manusia dalam bidang komunikasi secara efisien.
Media massa mampu menjangkau komunikasinya secara luas, dalam jumlah
yang besar dan dalam jangka waktu bersamaan. Hal tersebut berkaitan dengan
kekuatan media massa yang mampu secara luas dan mencangkup kawasan
yang tidak bias dijangkau oleh komunikatornya.
Kegiatan komunikasi tersebut hanya dilakukan secara tatap muka, namun
ada juga menggunakan alat bantu media untuk menyampaikan pesan. Media
yang menggunakan jasa untuk menyampaikan pesan pada khalayak disebut
media massa (Effendy, 2002: 50).
Menurut jenisnya media massa di bagi menjadi dua yaitu media massa
cetak dan media massa elektronik. Media massa cetak terdiri dari majalah,
tabloid dan surat kabar sedangkan media massa elektronik terdiri dari televisi
radio yang mana masing-masing memiliki sifat, karakter, daya tarik, dan ciri
khas sendiri-sendiri.

1
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2

Media massa mempunyai potensi besar dalam menyampaikan informasi,
kekuatan media massa dalam hal mempersuasif pada kenyataannya
mempunyai kontribusi dalam pembentukan sikap masyarakat.
Dari beberapa media massa yang ada, televisi merupakan media massa
elektronik yang paling akhir kehadirannya. Meskipun demikian, televisi
merupakan media massa yang paling efektif dan banyak menarik simpatik
serta perhatian dari masyarakat luas. Televisi sebagai salah satu bentuk media
massa memiliki fungsi dan peran yang sangat besar bagi khalayak pemirsa,
terutama karena memiliki kelebihan disbanding media massa lain. Hal ini
menyebabkan televisi dianggap sebagai salah satu bentuk media massa yang
efektif dalam penyampaian informasi ( Effendy, 1993 : 177 ). Menurut (
Effendy, 1993 : 177 ) media televisi sebagai salah satu pelopor dalam
penyebaran informasi dengan menggunakan perangkat satelit kini menjadi
media informasi yang terus berkembang pesat dan juga munculnya globalisasi
teknologi informasi dimanapun, bias disaksikan lewat siaran jaringan televisi,
dengan membawa dampak yang begitu besar baik dalam bidang politik,
ekonomi, maupun budaya.
Televisi yang memiliki sifat audio visualnya yang tidak dimiliki oleh
media massa lainnya. Dalam hal penayangannya televisi memiliki jangkauan
yang tidak terbatas.Dengan modal visualnya yang dimiliki, siaran televisi
bersifat sangat komulatif dalam memberikan pesan-pesannya, karena itulah
media televisi sangat bermanfaat bagi upaya pembentukan sikap maupun
perilaku sekaligus perubahan pola berpikir.
Menurut Effendy (1997:41) media televisi mempunyai daya tarik yang
lebih tinggi sebagai media elektronik, dibandingkan dengan radio yang

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3

sifatnya auditif (hanya dapat didengar) sedangkan televisi memiliki unsur
visual atau gambar bergerak (moving picture) sehingga segalanya seolah-olah
terlihat “hidup” dan audiens merasa seperti ikut didalamnya. Pada
perkembangannya

televisi

selain

memberikan

informasi

yang

juga

menayangkan acara-acara hiburan yang pada umumnya dapat mempengaruhi
sikap, pandangan, persepsi, dan perasaan bagi yang menontonnya.
Menurut Kuswandi (1996:21-24), munculnya media televisi dalam
kehidupan manusia telah menghadirkan suatu peradaban, khususnya dalam
proses komunikasi dan informasi. Kemampuan media televisi dalam menarik
perhatian massa menunjukkan bahwa media televisi semakin besar efeknya
sehingga pola dan kehidupan manusia sebelum muncul televisi berubah total
sama sekali.
Televisi hadir dengan segala macam acara yang berisikan pesan-pesan
pilihan dari pihak-pihak produser atau pengelola stasiun televisi. Khalayak
dihadapkan banyak pilihan program acara yang disajikan ditelevisi. Khalayak
atau pemirsa akan lebih selektif dalam menentukan suatu acara yang sekiranya
sesuai dengan kebutuhan. Sebagaimana yang dikatakan oleh De Fleur & Mac
Andrews (1998:5) bahwa individu-individu sebagai anggota khalayak sasaran
media manaruh perhatian kepada pesan-pesan, terutama jika berkaitan dengan
kepentingannya.
Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi informasi akan
membawa dampak yang sangat besar pada pekembangan pertelevisian saat ini.
Suatu siaran televisi dituntut untuk dapat memberikan informasi dan hiburan
yang tidak hanya akurat tetapi juga dapat memberikan pengetahuan,
pengalaman, bahkan sampai membuat para pemirsa peka terhadap masalah

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4

sosial yang ada.Media televisi mempunyai daya tarik lebih tinggi sebagai
media elektronik karena sifatnya yang audiovisual, selain dapat didengar juga
dapat dilihat dan segala sesuatunya berlangsung hidup sehngga seolah-olah
khalayak berada ditempat peristiwa yang disiarkan oleh pemancar televisi itu
dibandingkan dengan radio yang sifatnya auditif, hanya dapat didengarkan
(Effendy, 2000:175).
Pemirsa ( Television watcher, television viewer ) adalah sasaran
komunikasi melalui televise siaran yang karena heterogen masing-masing
mempunyai kerangka acuan ( frame of reference ) yang berbeda satu sama
lain. Mereka berbeda bukan saja dalam usia dan jenis kelamin, tetapi juga
dalam latar belakang social dan budaya sehingga pada gilirannya berbeda
dalam pekerjaan, pandangan hidup, agama dan kepercayaan, pendidikan, citacita, keinginan, kesenangan dan lain sebagainya. Kegiatan pemirsa dalam
memutar acara televisi dan radio merupakan kegiatan yang bertujuan untuk
untuk memenuhi tujuan mereka, baik kebutuhan berupa informasi, maupun
hiburan ( Effendy, 1993 : 8 ).
Di Indonesia pertelevisian berkembang pesat sejak awal tahun 1990
dengan adanya lima stasiun TV swasta seperti ANTV, RCTI, SCTV, Global
TV dan INDOSIAR kegiatan komunikasi berkembang luas untuk memenuhi
kebutuhan khalayak. Dengan adanya persaingan yang sangat ketat maka
masing-masing stasiun televisi berusaha untuk menampilkan berbagai macam
program acara yang menarik para pemirsa.Berbagai program acara
ditayangkan mulai dari sinetron, program musik, program kuis, reality show
dan masih banyak lagi.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

5

Menjamurnya bebrapa stasiun televisi maupun radio membuktikan kepada
masyarakat kita membutuhkan media yang bias memberikan efek yang baik
didalam kehidupan sehari-hari masyarakat baik informasi dan hiburan.
Hiburan disini mencoba dijadiakan suatu kekuatan untuk menarik perhatian
masyarakat sehingga hiburan tersebut menjadi pusat perhatian.Hiburan disini
dapat dicontohkan dengan tayangan musik yang mampu memutar musik di
televisi dan radio sehingga musik tersebut sering didengar dan dinikmati
masyarakat. Jika masyarakat menyukai dengan salah satu musik unggulannya
maka masyarakat tidak akan berganti pada ke stasiun lainnya dan bahkan ada
yang menghafal lirik lagu.
Salah satu jenis tayangan yang marak gemari oleh masyarakat di Surabaya
salah satunya stasiun televisi adalah acara musik, terutama musik yang banyak
digemari oleh berbagai kalangan mulai dari anak-anak yang sering
dinyanyikan saat bermain sampai kalangan dewasa.Tetapi sangat disayangkan
program musik saat ini dalam stasiun televisi dan radio Jawa Timur sering
memutarkan lagu yang berbau porno dan ada juga lagu yang dicekal.
Sangat disayangkan di Indonesia, perkembangan penyiaran diawasi oleh
sebuah lembaga Negara yang independen, yaitu KPI (Komisi Penyiaran
Indonesia) yang menurut undang-undang Penyiaran No 32 Tahun 2002 pasal 8
ayat 2 memiliki kewenangan untuk menetapkan standar program siaran,
menyusun peraturan dan menetapkan pedoman perilaku penyiaran serta
standar program penyiaran, memberikan sanksi terhadap pelanggaran
peraturan serta melakukan koordinasi dan atau kerjasama dengan pemerintah.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

6

Seperti halnya lagu-lagu yang diputar pada stasiun televisi dan radio masih
banyak lirik-liriknya mengandung unsur pornografi yang dapat menimbulkan
pro dan kontra dikalangan masyarakat.
Dalam hal ini seperti langkah yang diambil oleh Komisi Penyiaran
Indonesia Daerah (KPID) Jawa Timur melarang lirik lagu yang berbau porno.
KPID Jawa Timur bahkan mencekal empat lagu yaitu “Hamil Duluan”, “Watu
Cilik”, “Lubang Buaya” dan “Iwak Peyek” untuk tidak diputar di lembaga
penyiaran radio dan televisi di seluruh wilayah Jatim.
Terkesan lirik lagu tersebut jorok dan berbau porno itulah sebabnya KPID
Jatim melarang dan mencekal tidak beredarnya lagu tersebut. Empat yang
dicekal oleh KPID antara lainnya adalah ”Hamil Duluan” dinyanyikan oleh
Tuty Wibowo, “Watu Cilik” dinyanyikan oleh Shodiq dan Ratna Antika,
“Lubang Buaya” dinyanyikan oleh Minawati Dewi, dan “Iwak Peyek”
dinyanyikan oleh Eni Sagita. Ketua Bidang Pengawasan Isi dan Siaran KPID
Jatim, Donny Maulana Jumat, 14 Oktober 2011, mengatakan: ”Berawal dari
pengaduan masyarakat ke KPID Jatim, mereka keberatan dengan syair lagu
yang diputar di radio dan televisi”.
Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Jawa Timur mengimbau
seluruh stasiun televisi dan radio tidak menampilkan empat lagu dangdut yang
menjurus seks dan tidak mendidik. Lagu versi dangdut yang dilarang itu telah
melanggar pasal 19 tentang Pedoman Perilaku Penyiaran (p3) dan Standar
Program Siaran (SPS). Donny mengatakan “ Lagu berjudul “Hamil Duluan”
karenasyair lagunya tidak mendidik, terkesan jorok dan mengarah ke
pornografi”.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

7

Memang apabila kita mendengarkan lagu tersebut tentunya terdengar jelas
bila lagu tersebut berbau porno dan disimpulkan bahwa lirik pada lagu “Hamil
Duluan” berisi ajakan untuk seks bebas dan untuk lagu “Iwak Peyek”
bermuatan kata-kata kotor.Sementara lagu “Watu Cilik” dan “Lubang Buaya”
berisi kata-kata yang melambangkan alat kelamin laki-laki dan perempuan.
Ditambahkan, Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Jawa
Timursudah memberikan satu kali teguran kepada stasiun televisi JTV dalam
acara Stasiun Dangdut karena tetap menayangkan lagu "Hamil Duluan" meski
sudah diperingatkan.
Stasiun dangdut adalah salah satu program andalan JTV yang
menayangkan show dari berbagai artis dangdut baik lokal maupun ibukota
yang ditayangkan secara langsung dari lokasi halaman stasiun JTV.
Dalam menyikapi teguran yang dilayangkan oleh Komisi Penyiaran
Indonesia Daerah (KPID) Jawa Timur pihak stasiun TV JTV yang diwakili
oleh

Direktur

Utama

JTV

Imawan

terkejut.Imawan tak menampik unsur

Mashuri

menyatakan

merasa

pornografi ataupun kekerasan

mendominasi isi tayangan televisi khususnya.Namun lebih banyak dilakukan
televisi yang tidak memiliki izin resmi alias televisi liar.”Ada tayangan yang
dikemas sebagai petunjukan musik dangdut, tapi yang dipertontonkan ya
melulu yang berbau pornografi,” ucap Imawan ketika dimintai konfirmasi
oleh Tempo. Imawan justru ingin penilaian dilakukan secara komprehensif.
Sebab rangkaian penyebabnya saling kait-mengkait. Semua jenis media,
termasuk televisi dan radio, mengejar rating. Hasil kerja lembaga survei
dijadikan patokan untuk menjajikan tayangan apa yang paling disukai pemirsa.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

8

Rating yang berkaitan dengan jumlah pemirsa erat kaitannya dengan upaya
para pengelola televisi, radio, ataupun media lainnya dalam mengejar
iklan.”Akibatnya yang jadi patokan semata-mata kuantitas, bukan kualitas isi
siarannya,” ujar Himawan pula.
Karena lembaga penyiaran, termasuk media lainnya harus mengejar rating,
isi siarannya kerap dituding tidak mendidik. Sajian berita penuh dengan adu
domba. Agar cekal itu efektif dan tidak menimbulkan prasangka, Komisi
Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Jawa Timurjuga menyosialisasikan
larangan pemutaran empat lagu itu dengan terjun langsung ke stasiun di
berbagai daerah di Jatim.
Sementara di kota lain, Ulama se-Kecamatan Junrejo, Kota Batu,
mengeluarkan fatwa berupa larangan kepada masyarakat untuk memutar lagulagu seronok. Keputusan ini bertujuan melindungi moral generasi muda agar
tidak terjerumus dan terjebak pada praktik perzinaan.
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kecamatan Junrejo Ustad Solikin
mengatakan, sesuai surat keputusan (SK) dari Komisi Penyiaran Indonesia
Daerah (KPID) Jatim, lagu seronok yang berbau pornografi dilarang diputar
karena dianggap bisa merusak mental generasi muda. ”Kita merasa khawatir
dengan kondisi sekarang ini.Masyarakat justru senang mendengarkan lagulagu berirama koplo dan lirik lagunya mengandung unsur kemak-siatan. Mulai
di rumah, kantor sampai acara hajatan temanten yang diputar lagu-lagu
seronok,” ujar Solikin,kemarin. Solikin mengaku prihatin, sebab mulai anak
TK sampai remaja bahkan orang tua mudah menghafal lagu-lagu yang berlirik
seronok.Misalkan lirik lagu Iwak Peyek, Cucak Rowo, Hamil Duluan, Watu
Cilik dan sejumlah lagu seronok lainnya.”Ada delapan seruan yang kita

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

9

berikan kepada masyarakat. Salah satunya mengimbau kepada lembaga
pendidikan agar merazia handphone yang dimiliki siswanya agar tidak
menyimpan lagu-lagu yang berbau pornografi,”jelasnya.
Selain itu, para ulama setempat juga mendesak pemerintah agar tidak
memberikan izin mengadakan kegiatan yang bertentangan dengan ajaran
Islam. ”Lalu mengeluarkan larangan kepada pemilik sound system agar tidak
memutar

lagu

seronok

saat

diundang

pada

acara

hajatan

warga,”imbuhnya. Sugiono, salah seorang penyiar radio komunitas Surya FM
di Jalan Utomorejo No 661, Kelurahan Sisir sependapat dengan imbauan para
ulama di Kota Batu dan KPID Jatim tersebut. Pria yang akrab disapa Aryo ini
mengakui, selama ini fans Radio Surya FM sering menelepon ke studio dan
meminta diputarkan lagu-lagu yang berlirik pornografi. ”Untungnya sejak
awal penyiar radio komunitas Surya FM sudah sepakat untuk tidak memutar
lagu-lagu yang berbau kemaksiatan. Karena kita paham mental generasi muda
perlu diselamatkan,”jelas Aryo.
Ungkapan senada dilontarkan Yoyok Sunaryo, pengurus radio komunitas
Surya FM. Menurutnya, para penyiar di radionya sudah berkomitmen untuk
tidak memutar lagu-lagu yang berlirik pornografi.”Radio kami setiap hari
mulai on air sejak pukul 07.00- 01.00. Puluhan penelepon menghubungi
studio. Permintaan fans kadang aneh-aneh. Ada yang pesan lagu Campur Sari,
dangdut koplo, pop dan lain sebagainya. Termasuk ada pula pesan lagu Iwak
Peyek, tetapi kita tolak karena kita ingin ambil bagian menyelamatkan moral
generasi muda,” urainya. Siska Dwi Rismawati, penyanyi dangdut dari
KecamatanBatumengatakan, kalau ada pencekalan agar penyanyi tidak
melantunkan lagu-lagu seronok, dirinya sebagai penyanyi tidak bisa berbuat

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

10

apa-apa. Namun dikatakan, biasanya penonton banyak memesan lagu-lagu
koplo yang berbau pornografi. ”Penonton lebih suka meminta lagu-lagu dari
album Sagita, khususnya album Ngamen 2 dan Ngamen 3. Harapan kita juga
bisa

memahami

kondisi

yang

ada

dan

ikut

mematuhi

fatwa

ulama,”katanya.Respon yang berbeda dilontarkan oleh salah satu penyanyi
yang dicekal oleh Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Jawa Timur,
Tutty Wibowo."Saya cuma bisa menerima dengan besar hati larangan
tersebut.Saya tidak bisa berbuat apa-apa, ya diterima saja," terang Tutty, saat
dihubungi, Jumat (14/10).Tak menampik, Tutty juga mengaku kecewa atas
larangan tersebut. Apalagi alasannya dilarang karena lagu “Hamil Duluan”
dikatakan mengandung lirik yang porno."Padahal menurut kami, lagu “Hamil
Duluan liriknya” itu mendidik. Ini kan seperti imbauan, agar jangan pacaran
sembarangan. Tapi memang dinyanyikannya ada unsur komedi," lanjut
Tutty."Saya terima saja kalau mau dilarang. Lagi pula, lagu ini kan yang
menyukai masyarakat. Karena dari kami hampir sama sekali tidak ada
promosi," ujar Tutty.
Dari keempat lagu yang dicekal oleh KPID, peneliti memilih lagu “Hamil
Duluan”karena lagu tersebut selain menjadi pro kontra dimasyarakat terutama
pada ibu rumah tangga saat ini dapat menimbulkan dampak kurang baik
karena lirik lagu tersebut mengandung unsur pornografinya yang paling
tinggi.
Populasi yang akan diteliti dalam penelitian ini diutamakan memilih ibu
rumah tangga di Surabaya yang berusia antara 30 – 50 tahun karena dengan
asumsi mereka sangat khawatir terhadap realitas sosial yang terjadi, bahkan
rasa khawatir tersebut berpengaruh besar terhadap perkembangan masa depan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

11

keturunannya. Kategori ibu ruamh tangga dapat mampu memberikan alasan
yang biasa dijadikan data peneliti dan tercatat sebesar 1.280.209 jiwa (BPS,
2010).
1.2. Perumusan Masalah
Dari latar belakang masalah diatas maka perumusan masalah dalam
penelitian ini adalah“Bagaimana opini masyarakat terutama ibu rumah tangga
terhadap lagu “ Hamil Duluan “ yang dicekal oleh Komisi Penyiaran
Indonesia Daerah Jawa Timur”.
1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah seberapa banyak
dan pengaruh masyarakat terutama ibu rumah tangga mengetahui lirik lagu
“Hamil Duluan” yang dicekal oleh Komisi Penyiaran Indonesia Daerah Jawa
Timur dan seberapa besar pengaruh lagu tersebut terhadap kehidupan sosial
masyarakat.
1.4. Kegunaan Penelitian
1.4.1 Secara Pr aktis
Memberikan pengetahuan kepada masyarakat mengenai perkembangan
lagu yang dapat mempengaruhi kehidupan pribadi yang baik untuk dicontoh
dan untuk mediamassa sebagai masukan agar menentukan mana yang sesuai
dengan kebutuhan khalayak dengan tidak mengeksploitasi salah satu pihak
dengan mempertimbangkan efek yang ditimbulkan. Bagi pencipta lagu
diharapkan dapat memberikan masukan positif , mendidik, dan informatif
dalam memilih juga membuat lirik lagu yang diciptakan sebelum dipasar
kepada penyanyi yang dipercayakan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

12

1.4.2 Secara Teor itis
Penelitian diharapkan dapat memberikan sumbangan pikiran pada ilmu
komunikasi khususnya mengenai pemilihan suatu lirik lagu-lagu dangdut yang
diputar di media massa pada stasiun televisi dan radio serta memberikan
kontribusi bagi perkembangan studi komunikasi yang berkaitan dengan opini
ibu rumah tangga mengenai lagu “ Hamil Duluan “ dicekal oleh Komisi
Penyiaran Indonesia Daerah dan tidak layak untuk diputar pada televisi dan
radio.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB II
KAJ IAN PUSTAKA
2.1 Media Komunikasi Massa
Josep A. DevitoEffendydalam bukunya “ Communicology : An
Introduction To The Study Of Communication “ menyatakan komunikasi
media massa sebagai berikut :
1. Komunikasimassaadalah komunikasi yang ditujukan pada massa, kepada
khalayak yang luar biasa banyaknya. Ini tidak berarti bahwa khalayak
meliputi seluruh penduduk atau semua orang yang membaca, menonton
televisi dan mendengar radio.
2. Komunikasimassaadalah komunikasi yang disalurkan oleh pemancarpemancar audio dan visual. Komunikasi akan lebih mudah dan logis bila
didefinisikan menurut bentuknya : televisi, radio, surat kabar, majalah,
film, buku dan pita.
Komunikasimassaitu ditujukankepada massa denganb melalui media massa
maka cirri-ciri media massa :
1. Komunikator komunikasi massa bersifat melembaga, berarti bahwa
komunikatornya bertindak atas nama lembaga.
Contoh : Komunikator media massa adalah wartawan, penyiar radio,
reportase televise, sutradara film, karena media yang digunakan adalah
suatu lembaga dan dalam menyebar luaskan bertindak atas nama lembaga.
2. Pesan yang disampaikan media massa bersifat umum (public) karena
ditujukan kepada umum yang mengenal kepentingan umum.
3. Proses komunikasi massa bersifat satu arah yang berarti bahwa tidak
terdapat arus balik dari komunikan terhadap komunikator. Dengan
13
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

14

perkataan lain televisi atau wartawan tidak mengetahui tanggapan
khalayak yang dijadikan sasarannya. Yang dimaksud dengan tidak
mengetahui dalam waktu proses komunikasi itu berlangsung.
4. Komunikan komunikasi massa bersifat heterogen, beragam dalam jenis
usia, jenis kelamin, pendidikan, agama, status sosial, status ekonomi,
hobbi dan sebagainya. Selain komunikan komunikasi massa juga bersifat
anonym, tidak dikenal oleh komunikatornya.
5. Media komunikasi massa menimbulkan keserempakan berarti pendengar
radio atau pemirsa televisi secara serempak bersama-sama dan serentak
pada saat yang sama memperhatikan acara yang sama ( Effendy, 1990 :
23).
Berdasarkan pengertian dan ciri-ciri komunikasi menitik beratkan pada
penyampaian pesan melalui media massa, baik cetak maupun elektronik.
Menurut Mc Quail pesan yang disampaikan melalui media massa merupakan
suatu produk dan komoditas yang memiliki simbolik yang mengandung nilai
kegunaan. Jadi setiap pesan yang ditayangkan stasiun televisi berada dalam
posisi sebagai produk yang ditawarkan dalam rangka mencapai salah satu
tujuan yaitu konsumsi khalayak.
Selanjutnya Mc Quail (1991 : 53) mengatakan bahwa media massa
berperan sebagai :
1. Berperan sebagai pengalaman yang meluaskan pandangan kita dan
memungkinkan kita mmapu memahami apa yang terjadi disekitar diri kita,
tanpa campur tangan pihak lain atau sikap memihak.
2. Juru bahasayang menjelaskan dan member makna terhadap peristiwa
mengetahui suatu halysn terpisah dan kurang jelas.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

15

3. Pembawa atau penghantar informasi atau pendapat.
4. Jaringan interaktif yang menghubungkan pengirim dengan penerima
melalui berbagai macam umpan balik.
5. Papan penunjuk jalan yang secara aktif menunjukkan arah, memberikan
bimbingan atau instruksi.
6. Penyaring yang memilih bagian pengalaman yang perlu diberikan
perhatian khusus dan menyisihkan aspek dan menyisihkan aspek
pengalaman lainnya.
7. Cermin yang memantulkan citra masyarakat itu sendiri.
8. Tirai dan penutup yang menutupi kebenaran demi mencapai tujuan
propaganda atau pelarian dari suatu kenyataan.
Sehingga tanpa dihindari, media massa kemudian turut berperan juga
dalam kehidupan khalayak secara langsung ataupun secara tidak langsung.
2.2 Televisi dan Radio Sebagai Media Komunikasi Massa
Stasiun televisi dan radio setiap harinya menyajikan berbagai jenis
program yang jumlahnya sangat banyak dan jenisnya beragam. Pada dasarnya
apa saja bisa dijadikan program untuk ditayangkan di televise dan radio
selama program itu menarik dan disukai audience, dan selama tidak
bertentangan dengan kesusilaan, hukum dan peraturan yang berlaku. Pengelola
stasiun penyiaran dituntut untuk memiliki kreativitas seluas mungkin untuk
menghasilkan program yang menarik. Berbagai jenis program itu dapat
dikelompokkan menjadi dua bagian besar berdasarkan jenisnya yaitu :
1) Program informasi (berita)
- Berita keras (hard news) : berita terkini yang harus segera disiarkan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

16

- Berita lunak (soft news) : kombinasi dari fakta, gossip, dan opini. Dapat
berbentuk perbincangan (talk show). Talk show adalah sebuah pertunjukkan
yang dipusatkan pada wawancara-wawancara, dan lainnya diselingi dengan
penampilan penyanyi atau pelawak.Namun wawancara tetap menjadi sentral
dalam talk show dengan segala tipenya. (Pane,2004: 90).
2) Program Hiburan (Entertainment). Program informasi dibagi lagi menjadi
dua jenis. (Pane,2004: 90).
Khalayak media memiliki beberapa karakteristik yaitu jumlah yang besar,
bersifat heterogen, menyebar dan anonym, serta mempunyai kelemahan dalam
ikatan organisasi social sehingga tidak konsisten dan komposisinya dapat
berubah dengan cepat ( Mc.Quail, 1989 : 201). Khalayak memiliki perbedaan
jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, serta memiliki kerangka acuan dan
lapangan pengalaman (field of experience) yang berbeda.
Berdasarkan penglompokan tersebut, maka sejumlah acara diperuntukkan
untuk kelompok tertentu sebagai sasaran (target group), disamping khalayak
keseluruhan sebagai sasaran atau khalayak sasaran (target audience).

2.3 Musik Mempengar uhi Tubuh dan Pikiran

Disadari atau tidak, dalam kehidupan kita sehari-hari banyak melibatkan
musik karena definisi paling mendasar dari musik itu sendiri adalah
merupakan bunyi yang teratur. Musik sendiri mempunyai banyak kegunaan
dalam kehidupan kita sehari - hari. Mulai dari janin masih di dalam perut
sampai saat kita menjadi dewasa dan tua bisa memanfaatkan musik tersebut.
Musik adalah bunyi yang diterima oleh individu dan berbeda-beda

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

17

berdasarkan sejarah, lokasi, budaya dan selera seseorang. Definisi sejati
tentang musik juga bermacam-macam:
a) Bunyi/kesan terhadap sesuatu yang ditangkap oleh indera pendengar.
b) Suatu karya seni dengan segenap unsur pokok dan pendukungnya.
c) Segala bunyi yang dihasilkan secara sengaja oleh seseorang atau kumpulan
dan disajikan sebagai musik.
Beberapa orang menganggap musik tidak berwujud sama sekali. Musik
menurut Aristoteles mempunyai kemampuan mendamaikan hati yang gundah,
mempunyai terapi rekreatif dan menumbuhkan jiwa patriotism sehingga tidak
heran bila dunia musik selalu berkembang seiring dengan kebutuhan umat
manusia. Pengetahuan dan seni tentang kombinasi ritmik dari nada-nada, baik
vokal maupun Berikut ini adalah pengertian dan definisi musik:
Philip Sheppard : Musik adalah sistem yang unik untuk mengomunikasikan
ide dan emosi.
Masduki : Musik adalah produk kebudayaan manusia. Keterkaitan antara
musik dan manusia selalu menjadi fokus kajian karena kebudayaan musik
adalah produk konseptual (cognitive) dan perilaku (behavior) masyarakat.
David Ewen : Musik adalah ilmu instrumental, yang meliputi melodi dan
harmoni sebagai ekspresi dari segala sesuatu yang ingin diungkapkan terutama
aspek emosional.
Schopenhauer : Musik adalah melodi yang syairnya adalah alam semesta.
Dello Joio : Mengenal musik dapat memperluas pengetahuan dan pandangan
selain juga mengenal banyak hal lain di luar musik. Pengenalan terhadap

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

18

musik akan menumbuhkan rasa penghargaan akan nilai seni, selain menyadari
akan dimensi lain dari suatu kenyataan yang selama ini tersembunyi.
Suhastjarja : Musik ialah ungkapan rasa indah manusia dalam bentuk suatu
konsep pemikiran yang bulat, dalam wujud nada-nada atau bunyi lainnya yang
mengandung ritme dan harmoni, serta mempunyai suatu bentuk dalam ruang
waktu yang dikenal oleh diri sendiri dan manusia lain dalam lingkungan.
Blaking, 1973 : Musik merupakan ciri khusus spesies manusia karena musik
merupakan aspek perilaku manusia yang ada di mana – mana.
Adjie Esa Poetra : Musik merupakan bunyi yang teratur, bukan saja bersifat
moral normatif, melainkan juga diakui selaras berdasarkan penghitungan para
ahli ilmu fisika.
Setiap musik yang kita dengarkan, meskipun kita tidak sengaja
mendengarkannya, akan berpengaruh pada otak kita. Setidaknya ada tiga
sistem saraf dalam otak kita yang akan terpengaruh oleh musik yang
didengarkan, yaitu:
1. Sistem Otak Yang Memproses Perasaan.
Musik adalah bahasa jiwa, mampu membawa perasan kearah mana saja.
Musik yang didengar akan merangsang sistem saraf yang akan menghasilkan
suatu perasaan. Perangsangan sistem saraf ini mempunyai arti penting bagi
pengobatan, karena sistem saraf ambil bagian dalam proses fisiologis. Dalam
ilmu kedokteran jiwa, jika emosi tidak harmonis, maka akan mengganggu
sistem lain dalam tubuh kita, misalnya sistem pernapasan, sistem endokrin,
sistem immune, sistem kardiovaskuler, sistem metabolik, sistem motorik,
sistem nyeri, sistem temperatur dan lain sebagainya. Semua sistem tersebut
dapat bereaksi positif jika mendengar musik yang tepat.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

19

2. Sistem Otak Kognitif
Aktivasi sistem ini dapat terjadi walaupun seseorang tidak mendengarkan atau
memperhatikan musik yang sedang diputar. Musik akan merangsang sistem ini
secara otomatis, walaupun seseorang tidak menyimak atau memperhatikan
musik yang sedang diputar. Jika sistem ini dirangsang maka seseorang akan
meningkatkan memori, daya ingat, kemampuan belajar, kemampuan
matematika, analisis, logika, inteligensi dan kemampuan memilah, disamping
itu juga adanya perasaan bahagia dan timbulnya keseimbangan sosial.
3. Sistem Otak Yang Mengontrol Kerja Otot
Musik secara langsung bisa mempengaruhi kerja otot kita. Detak jantung dan
pernafasan bisa melambat atau cepat secara otomatis, tergantung alunan musik
yang didengar. Bahkan orang yang bayi dan orang tidak sadar pun tetap
terpengaruh oleh alunan musik. Bahkan ada suatu penelitian tentang efek
terapi musik pada pasien dalam keadaan koma. Ternyata denyut jantung bisa
diturunkan dan tekanan darah pun turun, kemudian begitu musik dimatikan,
maka denyut jantung dan tekanan darah kembali naik.Fakta ini juga
bermanfaat untuk penderita hipertensi karena musik bisa mengontrol tekanan
darah.
2.4 Konsep Sikap
Secara historis istilah ‘sikap’ (attitude) digunakan pertama kali oleh
Herbert Spencer pada tahun 1862 yang sering dipakai dalam menilai status
mental seseorang dan juga pada saat itu istilah tersebut lebih ditunjujjan pada
postur fisik atau posisi tubuh manusia, sedangkan pada tahun 1888 Lange
menggunakan istilah sikap dalam bidang eksperimen mengenai respons untuk
menggambarkan kesiapan subjek dalam menghadapi stimulus yang datang

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

20

tiba-tiba (Azwar, 2002 : 4). Sikap memang mempunyai beberapa definisi yang
berbeda-beda dari beberapa pengamat. Ada 3 kerangka pemikiran dari
beberapa ahli mengenai dari definisi dari sikap yang dapat disimpulkan
sebagai berikut yaitu