PERAN ORANGTUA DALAM PENCEGAHAN KENAKALAN REMAJA DI DESA SOSORGONTING KECAMATAN DOLOK SANGGUL KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN.

(1)

PERAN ORANG TUA DALAM PENCEGAHAN KENAKALAN REMAJA DI DESA SOSORGONTING KECAMATAN DOLOKSANGGUL

KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian

Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

OLEH :

ELFRIDA SIMAMORA NIM. 308111034

FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


(2)

(3)

(4)

vi

ABSTRAK

ELFRIDA SIMAMORA, NIM 308111034 “ Peran Orang Tua Dalam Pencegahan Kenakalan Remaja di Desa Sosorgonting Kecamatan Doloksanggul Kabupaten Humbang Hasundutan”.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor penyebab terjadinya kenakalan remaja serta untuk mengetahui usaha orang tua dalam mencegah terjadinya kenakalan remaja di Desa Sosorgonting Kecamatan Doloksanggul Kabupaten Humbang Hasundutan. Adapun metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif yaitu suatu cara atau metode yang menggambarkan keadaan atau objek penelitian di lapangan. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah penduduk Desa Sosorgonting yang terdiri dari 364 Kepala Keluarga, maka yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah 15% dari 364 Kepala Keluarga yaitu 55 Kepala Keluarga yang dilakukan secara acak ( Random Sampling). Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, dan angket. Pada penelitian ini teknik analisis data yang telah dilakukan adalah teknik analisis sederhana (tabel frekuensi).

Berdasarkan hasil penelitian sesuai dengan penyebaran angket yaitu bahwa faktor ekonomi dan memaksakan kehendak kepada anak serta kurangnya peran orang tua akan menimbulkan terjadinya kenakalan kepada anak. Adapun usaha yang dilakukan dalam pencegahan kenakalan remaja yaitu orang tua perlu meluangkan waktu untuk memperhatikan anak dan orang tua tidak perlu memaksakan kehendak kepada anak sehingga hubungan orang tua dengan anak tetap harmonis dan baik.


(5)

iii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, yang telah melimpahkan rahmat dan berkah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.

Dengan pengetahuan dan pengalaman yang terbatas akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul : “Peran Orang Tua Dalam Pencegahan Kenakalan Remaja di Desa Sosorgonting Kecamatan Doloksanggul Kabupaten Humbang Hasundutan”.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, mengenai isi maupun dalam pemakaian bahasa, sehingga penulis mengharapkan saran dan kritikan yang membangun untuk perbaikan yang lebih baik. Mudah-mudahan skripsi ini bermanfaat dan menambah pengetahuan bagi para pembaca.

Skripsi ini juga terselesaikan berkat bantuan dari beberapa pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih banyak kepada :

1. Bapak Prof. Dr. H. Ibnu Hajar Damanik, M.Si, sebagai Rektor Universitas Negeri Medan

2. Bapak Drs. H. Restu, MS, sebagai Dekan Fakultas Ilmu Sosial

3. Ibu Dra. Yusna Melianti, M.H, sebagai Ketua Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.


(6)

iv

4. Bapak Gabriel Parlaungan Siahaan, SH, M.Hum, sebagai Sekretaris Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan

5. Bapak Dr. Denny Setiawan, M.Si Sebagai Kepala Laboratorium Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.

6. Ibu Sri Hadiningrum, SH,M.Hum sebagai Dosen Pembimbing skripsi yang telah penuh kesabaran dan ketulusan hati memberi bimbingan, arahan dan petunjuk serta saran-saran kepada penulis demi kesempurnaan skripsi ini 7. Ibu Dra. Yusna Melianti, M.H, sebagai Dosen Pembimbing Akademik dan

dosen Penguji yang telah memberikan arahan dan motivasi selama perkuliahan 8. Bapak Drs.Marasat Siagian, sebagai dosen Penguji yang telah memberikan

saran dan masukan dalam penyusunan skripsi ini

9. Bapak Parlaungan G. Siahaan, SH.M.Hum sebagai Dosen Penguji yang telah memberikan saran dan masukan dalam penyusunan skripsi ini

10.Seluruh Bapak dan Ibu Dosen serta seluruh STAF Unimed, khusunya yang ada di Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan yang telah banyak memberi bekal ilmu dan etika berperilaku serta ilmu pengetahuan kepada penulis selama masa perkualihan

11.Bapak Sugiono sebagai Pegawai Administrasi yang telah banyak berjasa dalam membantu penulis


(7)

v

12.Bapak Salmen Purba sebagai Kepala Desa di Desa Sosorgonting Kecamatan Doloksanggul Kabupaten Humbang Hasundutan yang telah memberikan kemudahan kepada penulis dalam mengadakan penelitian dan juga kepada uda Jeplin Simamora Spd yang telah ikut membantu penulis

13.Buat yang tercinta dan tersayang dalam hidup penulis Ayahanda K. Simamora dan Ibunda M. Purba yang telah membesarkan penulis dan atas segala bekal ilmu kehidupan yang sangat bermanfaat dan berharga bagi penulis. Dan kepada Abangda Tomi Rizal Simamora, Netro Simamora yang telah mendoakan dan memberikan semangat serta dukungan kepada penulis.

14.Buat sahabat-sahabat karib tercinta penulis yakni, Tarulina Simamora, Gokrulina Sitompul, , Erma Juwita Sihite, yang telah mendukung, mendoakan serta membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, dan atas kenangan indah yang tak akan terlupakan bersama kalian dan akan selalu penulis kenang dalam hidup.

15.Dan kepada semua pihak yang telah membantu penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.

Medan, Juli 2012 Penulis

Elfrida Simamora NIM. 308111034


(8)

vii DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ... i

LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

ABSTRAK ... vi

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 5

C. Pembatasan Masalah ... 6

D. Rumusan Masalah ... 6

E. Tujuan Penelitian ... 7

F. Manfaat Penelitian... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 9

A. Kerangka Teori ... 9

1. Pengertian Peran Orang Tua ... 9

2. Pengertian Remaja ... 12

3. Pengertian Kenakalan Remaja ... 13

4. Pengertian Pencegahan ... 19

B. Kerangka Berfikir ... 21


(9)

viii

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 23

A. Lokasi Penelitian ... 23

B. Populasi dan Sampel ... 23

C. Variabel Penelitian Dan Definisi Operasional ... 24

D. Kisi-kisi Penelitian ... 25

E. Alat Pengumpulan Data ... 26

F. Teknik Analisis Data ... 27

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN ... 28

A. Deskripsi Hasil Penelitian ... 28

B. Pembahasan dan Hasil Penelitian ... 50

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 57

A. Kesimpulan... 57

B. Saran ... 59

DAFTAR PUSTAKA ... 60 ANGKET ... LAMPIRAN ...


(10)

ix

DAFTAR TABEL

1. Tabel 1 Pekerjaan Orang Tua Sekarang ... 28

2. Tabel 2 Pendapatan orang tua tiap bulan ... 29

3. Tabel 3 Pendidikan orang tua terakhir ... 30

4. Tabel 4 Jumlah Anak di Dalam Keluarga ... 31

5. Tabel 5 Dalam Melaksanakan Pendidikan Sosial, Orang Tua Membatasi Pergaulan Anak ... 32

6. Tabel 6 Orang Tua Menanamkan Disiplin Kepada Anak ... 33

7. Tabel 7 Disiplin yang Diterapkan Orang Tua Kepada Anak ... 34

8. Tabel 8 Anak Mempunyai Kegiatan di Luar Rumah ... 35

9. Tabel 9 Kegiatan yang Dilakukan Anak Pulang dari Sekolah ... 36

10.Tabel 10 Tanggapan Orang Tua Terhadap Kegiatan yang Dilakukan Anak di Luar Sekolah ... 37

11.Tabel 11 Orang Tua Meluangkan Waktu Untuk Memperhatikan Anak ... 38

12.Tabel 12 Orang Tua Mengawasi Anak dengan Siapa Berteman ... 39

13.Tabel 13 Orang Tua Melakukan Usaha Untuk Mencegah Kenakalan Remaja ... 40

14.Tabel 14 Orang Tua Menegur Anak yang Terlambat Pulang ke Rumah ... 41

15.Tabel 15 Tanggapan Orang Tua Dalam Menuruti Keinginan Anak ... 42

16.Tabel 16 Tindakan yang Memaksakan Kehendak Dapat Menyebabkan Anak Melakukan Kejahatan ... 43


(11)

x

17.Tabel 17 Orang Tua Memberikan Masukan Terhadap Aktivitas Anak ... 44 18.Tabel 18 Orang Tua Meluangkan Waktu Untuk Berkumpul Bersama dengan

Anak ... 45 19.Tabel 19 Orang Tua Memberikan Hadiah Kepada Anak yang Prestasi

Belajarnya Meningkat ... 46 20.Tabel 20 Orang Tua Pernah Menerima Laporan dari Orang Lain Akibat


(12)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

 Angket

 Nota Tugas

 Surat Penelitian Dari Jurusan

 Surat Penelitian Dari Fakultas

 Surat Keterangan telah Melakukan Penelitian

 Kartu Bimbingan Skripsi

 Daftar Peserta Seminar Proposal Penelitian

 Surat Keterangan Perpustakaan Jurusan PP-Kn

 Surat Keterangan Perpustakaan UNIMED

 Surat Pernyataan Keaslian Tulisan

 Daftar Riwayat Hidup


(13)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kenakalan remaja dalam studi masalah sosial dapat dikategorikan ke dalam perilaku menyimpang. Dalam perspektif perilaku menyimpang masalah sosial terjadi karena terdapat penyimpangan perilaku dari berbagai aturan-aturan sosial ataupun dari nilai dan norma sosial yang berlaku. Perilaku menyimpang dapat dianggap sebagai sumber masalah karena dapat membahayakan tegaknya sistem sosial. Suyanto (2007:101) menuliskan yang termasuk sebagai perilaku menyimpang, antara lain:

1. Tindakan yang nonconform

Yaitu perilaku yang tidak sesuai dengan nilai-nilai atau norma-norma yang ada. Misalnya: membolos pada jam belajar, merokok di area dilarang merokok, membuang sampah bukan ditempat yang semestinya dan sebagainya.

2. Tindakan yang antisosial atau asosial

Yaitu tindakan yang melawan kebiasaan masyarakat atau kepentingan umum. Misalnya: minum minuman keras, menggunakan narkotika atau obat-obat berbahaya, pelacuran, dan sebagainya.

3. Tindakan-tindakan kriminal

Yaitu tindakan yang nyata-nyata telah melanggar aturan-aturan hukum tertulis dan mengancam jiwa atau keselamatan orang lain. Misalnya: pencurian, perampokan, pembunuhan, pemerkosaan, dan berbagai bentuk kejahatan lainnya. Hal ini karena remaja adalah generasi penerus yang masih memungkinkan potensi sumberdaya manusianya berkembang, sehingga dapat menggantikan generasi sebelumnya menjadi pemimpin-pemimpin bangsa.

Pada saat ini semakin berkembang bentuk perilaku menyimpang yang dilakukan remaja. Kenakalan remaja biasanya dilakukan oleh remaja-remaja yang gagal dalam menjalani proses-proses perkembangan jiwanya, baik pada saat


(14)

2

remaja maupun pada masa kanak-kanaknya. Dimana masa kanak-kanak dan masa remaja berlangsung begitu singkat, dengan perkembangan fisik, psikis, dan emosi yang begitu cepat. Menurut Havighurst (dalam Sarwono 2011:48) tugas perkembangan pada remaja adalah:

1. Menerima kondisi fisiknya dan memanfaatkan tubuhnya secara efektif 2. Menerima hubungan yang lebih matang dengan teman sebaya dari jenis

kelamin yang mana pun.

3. Berusaha melepaskan diri dari ketergantungan emosi terhadap orang tua dan orang dewasa lainnya.

4. Mempersiapkan karier ekonomi.

5. Merencanakan tingkah laku sosial yang bertanggung jawab.

6. Mencapai sistem nilai dan etika tertentu sebagai pedoman tingkah lakunya. Untuk itu orang tua mempunyai peranan di dalam pertumbuhan dan perkembangan pribadi seorang anak. Sebab keluarga merupakan lingkungan pertama dari tempat kehadirannya dan mempunyai fungsi untuk menerima, merawat, dan mendidik seorang anak. Jelaslah keluarga menjadi tempat pendidikan pertama yang dibutuhkan seorang anak. Sebab pendidikan itu pada prinsipnya adalah untuk meletakkan dasar dan arah bagi seorang anak. Pendidikan yang baik akan mengembangkan kedewasaan pribadi anak tersebut. Anak bisa menjadi mandiri, penuh tanggung jawab terhadap tugas dan kewajibannya, menghormati sesama manusia dan hidup sesuai martabat dan citranya. Sebaliknya pendidikan yang salah dapat membawa akibat yang tidak baik bagi perkembangan pribadi anak.

Secara psikologis, kenakalan remaja merupakan wujud dari konflik-konflik yang tidak terselesaikan dengan baik pada masa kanak-kanak maupun remaja para pelakunya. Kenakalan-kenakalan yang dilakukan oleh remaja di bawah usia 17 tahun sangat beragam mulai dari perbuatan yang amoral dan anti sosial.


(15)

3

Kenakalan remaja ini sering dilakukan oleh remaja yang kebutuhan ekonominya kurang sehingga mereka melakukan kenakalan bahkan bukan hanya kenakalan saja tetapi tindakannya sudah termasuk kejahatan kriminal atau pidana.

Kenakalan remaja salah satunya dipengaruhi oleh faktor keluarga. Gaya komunikasi orang tua terhadap remaja yang kurang baik justru dapat mengakibatkan kenakalan remaja, meskipun demikian gaya komunikasi orang tua terhadap anak juga dapat di lakukan untuk mengatasi kenakalan remaja. Hal ini dikarenakan keluarga merupakan tempat pembentukan karakter dan kepribadian seorang anak remaja dalam lingkungan pergaulan, sebab kepribadian seorang remaja masih labil sehingga perlu pengawasan dan perhatian keluarga. Keluarga memiliki peranan penting dalam menghadapi situasi lingkungan yang dapat mempengaruhi tingkah laku atau kehidupan remaja.

Fenomena-fenomena yang terjadi saat ini menunjukkan bahwa apabila konflik-konflik yang berkembang antara orang tua dan remaja menjadi berlarut-larut, dapat menimbulkan berbagai hal yang negatif, baik bagi remaja itu sendiri maupun dalam hubungannya antara remaja dan orang tuanya. Kondisi demikian merupakan suatu keadaan yang tidak baik bagi remaja yang dapat menimbulkan berbagai permasalahan yang kompleks, baik fisik maupun sosial termasuk pendidikan, antara lain dapat menimbulkan keluhan fisik yang tidak jelas penyebabnya maupun berbagai permasalahan yang berdampak pada perilaku anti sosial yang sering terjadi pada remaja. Bentuk kenakalan remaja tersebut seperti: kabur dari rumah, membawa senjata tajam, dan kebut-kebutan di jalan, sampai pada perbuatan yang sudah menjurus pada perbuatan kriminal atau perbuatan


(16)

4

yang melanggar hukum seperti pembunuhan, perampokan, pemerkosaan, seks bebas, pemakaian obat-obatan terlarang, dan tindak kekerasan lainnya yang sering diberitakan pada media-media massa.

Mengingat remaja sebagai generasi muda yang merupakan sumber daya manusia yang sangat potensial sebagai penerus cita-cita bangsa, yang memiliki peranan yang sangat penting. Mereka memerlukan perlindungan dan pembinaan serta bimbingan untuk menjamin pertumbuhan fisik, mental dan spritual secara utuh. Dalam memberikan perlindungan dan bimbingan kepada remaja, diperlukan dukungan yang positif, dan partisipasi aktif dari semua pihak terutama orang tua. Dalam hal ini orang tua perlu membina mentalitas anak remaja dengan menanamkan ajaran agama.

Bagi anak remaja sangat diperlukan adanya pemahaman, pendalaman serta ketaatan terhadap ajaran-ajaran agama yang dianut. Dalam kenyataan sehari-hari menunjukkan, bahwa remaja yang melakukan kejahatan sebagian besar kurang memahami norma-norma agama bahkan lalai menunaikan perintah-perintah agama sehingga menimbulkan kenakalan remaja seperti melakukan pencurian, penganiayaan, pembunuhan, penggelapan, dan kejahatan-kejahatan lainnya.

Dalam Sofyan (2010:89), menurut Dr. Kusumanto, kenakalan anak dan remaja adalah tingkah laku individu yang bertentangan dengan syarat-syarat dan pendapat umum yang dianggap sebagai accepteble dan baik oleh masyarakat yang berkebudayaan. Hal yang sama sebagaimana diungkapkan oleh Kartono (2010:21), bahwa remaja tersebut dapat dilihat dari berbagai bentuk antara lain:

a. Kebut-kebutan di jalan raya yang terkadang dapat mengganggu keamanan lalu lintas dan membahayakan jiwanya sendiri atau orang lain.


(17)

5

b. Perilaku ugal-ugalan, brandalan dan urakan yang dapat mengganggu ketentraman dilingkungan sekitarnya. Perilaku ini bersumber pada dorongan primitif yang tidak terkendali serta suka menteror lingkungan. c. Perkelahian antar sekolah, antar suku (tawuran) yang dapat mengakibatkan

korban jiwa.

d. Membolos sekolah, lalu bergelandangan sepanjang jalan atau bersembunyi ditempat-tempat terpencil untuk melakukan bermacam-macam eksperimen kedurjanaan dan tidak a-susila.

Meskipun orang tua telah berusaha, membimbing dan membina anak remajanya semaksimal mungkin tapi, masih banyak terdapat anak remaja yang masih melakukan penyimpangan-penyimpangan yang dilakukan sudah jelas berdampak negatif bagi masa depannya maupun bagi masyarakat sekitarnya. Hal ini dapat kita lihat karena masih banyaknya terdapat kenakalan remaja. Demikian juga halnya yang terjadi di desa yang menjadi tempat penelitian saya, masih terdapat anak remaja yang melakukan perilaku-perilaku menyimpang seperti, meminum minuman keras, bolos dari sekolah, main judi bersama teman-temannya, serta tawuran antar pemuda setempat.

Hal inilah yang mendasari penulis ingin melakukan penelitian mengenai ”Peran Orang Tua Dalam Pencegahan Kenakalan Remaja di Desa Sosorgonting Kecamatan Doloksanggul Kabupaten Humbang Hasundutan”. B. Identifikasi Masalah

Agar penelitian menjadi terarah dan jelas tujuannya maka perlu dijelaskan identifikasi masalah. Jika suatu masalah sudah diidentifikasi tentu penelitian akan dapat dilakukan secara lebih mendalam. Ali (2004:234) mengatakan untuk keperluan karya ilmiah suatu hal yang perlu diperhatikan masalah penelitian sedapat mungkin dapat diusahakan tidak terlalu luas masalah yang akan


(18)

6

menghasilkan analisa sempit, sebaliknya bila ruang lingkup masalah dipersempit dapat diharapkan analisa secara lebih mendalam dan luas”.

Dengan demikian yang menjadi identifikasi masalah dalam proposal ini adalah:

1. Peran orang tua dalam pencegahan kenakalan remaja. 2. Cara orang tua memberikan bimbingan kepada anak remaja. 3. Faktor –faktor yang menyebabkan terjadinya kenakalan remaja. 4. Sikap orang tua dalam mencegah terjadinya kenakalan remaja. 5. Bentuk-bentuk kenakalan remaja.

C. Pembatasan Masalah

Dalam sebuah penelitian hendaknya memiliki batasan masalah. Hal ini bertujuan untuk memberikan kejelasan terhadap batasan-batasan masalah yang hendak dibahas agar ruang lingkup masalah tidak terlalu luas sehingga tidak menyimpang dari latar belakang dan identifikasi masalah.

Maka sehubungan dengan itu batasan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Faktor–faktor yang menyebabkan kenakalan remaja di Desa Sosorgonting

Kecamatan Doloksanggul Kabupaten Humbang Hasundutan.

2. Usaha orang tua dalam mencegah terjadinya kenakalan remaja di Desa Sosorgonting Kecamatan Doloksanggul Kabupaten Humbang Hasundutan. D. Rumusan Masalah

Berdasarkan penjelasan di atas maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:


(19)

7

1. Apakah faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya kenakalan remaja di Desa Sosorgonting Kecamatan Doloksanggul Kabupaten Humbang Hasundutan?

2. Bagaimana usaha orang tua dalam pencegahan kenakalan remaja di Desa Sosorgonting Kecamatan Doloksanggul Kabupaten Humbang Hasundutan?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian pada dasarnya merupakan titik tujuan yang akan dicapai seseorang melalui kegiatan penelitian yang akan dilakukan. Itulah sebabnya tujuan penelitianyang akan dilakukan harus mempunyai rumusan yang tegas, jelas terperinci serta operasional.

Berdasarkan uraian di atas, maka yang menjadi tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya kenakalan remaja di Desa Sosorgonting Kecamatan Doloksanggul Kabupaten Humbang Hasundutan.

2. Untuk mengetahui usaha orang tua dalam mencegah terjadinya kenakalan remaja di Desa Sosorgonting Kecamatan Doloksanggul Kabupaten Humbang Hasundutan.

F. Manfaat Penelitian

Adapun yang menjadi manfaat dilakukannya penelitian ini adalah: 1. Bagi orang tua


(20)

8

Agar dapat meningkatkan perannya untuk membimbing anak guna mencegah terjadinya kenakalan remaja.

2. Bagi masyarakat

Sebagai informasi kepada masyarakat bahwa peranan orang tua sangat bermanfaat dalam mencegah terjadinya kenakalan remaja.

3. Bagi penulis

Sebagai bahan masukan untuk memperoleh data yang akurat mengenai faktor-faktor penyebab terjadinya kenakalan remaja dan bagaimana cara untuk mencegah terjadinya kenakalan remaja serta dapat menambah wawasan penulis tentang kenakalan remaja yang terjadi saat ini.


(21)

1 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Kesimpulan yang dimaksud dalam bab ini merupakan simpulan dari hasil pembahasan penelitian, sedangkan saran merupakan suatu pandangan atau gagasan penulis yang ditunjukkan pada pihak tertentu khususnya orang tua dan para remaja itu sendiri.

Dari hasil analisa angket yang telah dilakukan oleh peneliti diperoleh kesimpulan bahwa:

1. Kenakalan remaja pada umumnya terjadi karena penghasilan orang tua yang masih minim atau rendah dan tindakan orang tua yang masih saja memaksakan kehendak kepada anaknya. Sehingga anak remaja terpengaruh untuk melakukan perbuatan-perbuatan nakal yang dapat merugikan dirinya sendiri dan bahkan juga orang lain. Adapun bentuk-bentuk kenakalan yang sering dilakukan anak yaitu: mencuri, bolos dari sekolah, tawuran antar pelajar, sering keluar malam, meminun-minuman keras, dan sebagainya.

2. Dalam pencegahan kenakalan remaja orang tua perlu memberikan perhatian dan kasih kasih sayang untuk memperhatikan setiap aktivitas yang dilakukan anak di rumah maupun di luar lingkungan rumah. Dengan begitu maka antara anak dengan orang tua memiliki hubungan yang harmonis dan baik.


(22)

2

3.Orang tua juga perlu menanamkan disiplin kepada anak mereka. Misalnya disiplin untuk belajar maupun disiplin untuk masuk rumah. Dengan demikian anak memiliki waktu yang teratur dan tidak bersikap sesuka hati lagi untuk bermain diluar rumah. Selain itu orang tua juga perlu meluangkan waktu untuk berkumpul bersama dengan anak. Misalnya berkumpul untuk makan bersama dengan anak.


(23)

3

A. Saran

Dari hasil penelitian yang diperoleh dari orang tua di Desa Sosorgonting Kecamatan Doloksanggul Kabupaten Humbang Hasundutan, penulis memberikan beberapa saran yang dianggap perlu dalam pencegahan terjadinya kenakalan remaja antara lain yaitu:

1. Diharapkan orang tua tidak boleh memaksakan kehendak kepada anaknya. Misalnya orang tua tidak boleh menjodohkan anaknya dengan pilihannya. Orang tua juga harus lebih memperhatikan dan mengawasi setiap kegiatan yang dilakukan anak baik di rumah maupun diluar rumah serta orang tua juga perlu membuat anak mereka untuk mengikuti les tambahan dari sekolah. Dengan demikian anak tidak tersita lagi untuk bermain-main bersama teman sepermainannya.

2. Sebagai remaja yang masih dalam berkondisi labil dan banyak mendapat pengaruh dari luar, diharapkan setiap remaja harus bisa mengendalikan diri dalam bertindak berdasarkan norma yang ada. Dalam bergaul pun setiap remaja harus bisa menentukan mana yang membawa pengaruh baik dan mana yang membawa pengaruh buruk. Yang pasti, setiap remaja harus bisa mengendalikan dirinya untuk selalu berperilaku positif.

3. Diharapkan kepada masyarakat hendaknya peduli dengan lingkungan tempat tinggal terutama ikut berperan dalam pencegahan kenakalan remaja yang dilakukan anak-anak remaja saat ini. Untuk itu perlu diberikan nasehat ataupun kegiatan positif lainnya yang dapat mendukung demi mencegah perbuatan nakal anak remaja.


(24)

28

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Muhammad, 2004. Penelitian Kependidikan Prosedur Strategi.Bandung: Angkasa Alwi Hasan. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka

Arikunto, Suhaima. 2010. Prosedur penelitian suatu pendekatan praktek. Jakarta: Rineka Cipta Kartono Kartini. 2010. Patologi Sosial 2 Kenakalan Remaja. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada Narwoko J. Dwi dkk. 2007. Sosiologi Teks Pengantar dan Terapan. Jakarta:

Kencana

Nazir. 2003. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta

Sarwono W. Sarlito. 2011. Psikologi Remaja. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Sudarsono. 2008. Kenakalan Remaja. Jakarta: Rineka Cipta

Riyanto, Yatim. 2006. Metodologi Penelitian. Surabaya: SIC

Sugiyono. 2002. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta Cv Wilis, S.Sofyan LN. 2011. Remaja dan Masalahnya. Bandung: Alfabeta

WJS. Poerwardamita. 2005. Kamus Umum Besar Bahasa Indonesia. Bandung: Citra Aditya Bakti

Mangwar.http://createdbymaharani.blogspot.com/2011/03/peran-orang-tua-dalam-mengatasi.htmldiakses pada 3 Maret 2012


(25)

1 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Kesimpulan yang dimaksud dalam bab ini merupakan simpulan dari hasil pembahasan penelitian, sedangkan saran merupakan suatu pandangan atau gagasan penulis yang ditunjukkan pada pihak tertentu khususnya orang tua dan para remaja itu sendiri.

Dari hasil analisa angket yang telah dilakukan oleh peneliti diperoleh kesimpulan bahwa:

1. Kenakalan remaja pada umumnya terjadi karena penghasilan orang tua yang masih minim atau rendah dan tindakan orang tua yang masih saja memaksakan kehendak kepada anaknya. Sehingga anak remaja terpengaruh untuk melakukan perbuatan-perbuatan nakal yang dapat merugikan dirinya sendiri dan bahkan juga orang lain. Adapun bentuk-bentuk kenakalan yang sering dilakukan anak yaitu: mencuri, bolos dari sekolah, tawuran antar pelajar, sering keluar malam, meminun-minuman keras, dan sebagainya.

2. Dalam pencegahan kenakalan remaja orang tua perlu memberikan perhatian dan kasih kasih sayang untuk memperhatikan setiap aktivitas yang dilakukan anak di rumah maupun di luar lingkungan rumah. Dengan begitu maka antara anak dengan orang tua memiliki hubungan yang harmonis dan baik.


(26)

2

3.Orang tua juga perlu menanamkan disiplin kepada anak mereka. Misalnya disiplin untuk belajar maupun disiplin untuk masuk rumah. Dengan demikian anak memiliki waktu yang teratur dan tidak bersikap sesuka hati lagi untuk bermain diluar rumah. Selain itu orang tua juga perlu meluangkan waktu untuk berkumpul bersama dengan anak. Misalnya berkumpul untuk makan bersama dengan anak.


(27)

3

A. Saran

Dari hasil penelitian yang diperoleh dari orang tua di Desa Sosorgonting Kecamatan Doloksanggul Kabupaten Humbang Hasundutan, penulis memberikan beberapa saran yang dianggap perlu dalam pencegahan terjadinya kenakalan remaja antara lain yaitu:

1. Diharapkan orang tua tidak boleh memaksakan kehendak kepada anaknya. Misalnya orang tua tidak boleh menjodohkan anaknya dengan pilihannya. Orang tua juga harus lebih memperhatikan dan mengawasi setiap kegiatan yang dilakukan anak baik di rumah maupun diluar rumah serta orang tua juga perlu membuat anak mereka untuk mengikuti les tambahan dari sekolah. Dengan demikian anak tidak tersita lagi untuk bermain-main bersama teman sepermainannya.

2. Sebagai remaja yang masih dalam berkondisi labil dan banyak mendapat pengaruh dari luar, diharapkan setiap remaja harus bisa mengendalikan diri dalam bertindak berdasarkan norma yang ada. Dalam bergaul pun setiap remaja harus bisa menentukan mana yang membawa pengaruh baik dan mana yang membawa pengaruh buruk. Yang pasti, setiap remaja harus bisa mengendalikan dirinya untuk selalu berperilaku positif.

3. Diharapkan kepada masyarakat hendaknya peduli dengan lingkungan tempat tinggal terutama ikut berperan dalam pencegahan kenakalan remaja yang dilakukan anak-anak remaja saat ini. Untuk itu perlu diberikan nasehat ataupun kegiatan positif lainnya yang dapat mendukung demi mencegah perbuatan nakal anak remaja.


(1)

2

3.Orang tua juga perlu menanamkan disiplin kepada anak mereka. Misalnya disiplin untuk belajar maupun disiplin untuk masuk rumah. Dengan demikian anak memiliki waktu yang teratur dan tidak bersikap sesuka hati lagi untuk bermain diluar rumah. Selain itu orang tua juga perlu meluangkan waktu untuk berkumpul bersama dengan anak. Misalnya berkumpul untuk makan bersama dengan anak.


(2)

3

A. Saran

Dari hasil penelitian yang diperoleh dari orang tua di Desa Sosorgonting Kecamatan Doloksanggul Kabupaten Humbang Hasundutan, penulis memberikan beberapa saran yang dianggap perlu dalam pencegahan terjadinya kenakalan remaja antara lain yaitu:

1. Diharapkan orang tua tidak boleh memaksakan kehendak kepada anaknya. Misalnya orang tua tidak boleh menjodohkan anaknya dengan pilihannya. Orang tua juga harus lebih memperhatikan dan mengawasi setiap kegiatan yang dilakukan anak baik di rumah maupun diluar rumah serta orang tua juga perlu membuat anak mereka untuk mengikuti les tambahan dari sekolah. Dengan demikian anak tidak tersita lagi untuk bermain-main bersama teman sepermainannya.

2. Sebagai remaja yang masih dalam berkondisi labil dan banyak mendapat pengaruh dari luar, diharapkan setiap remaja harus bisa mengendalikan diri dalam bertindak berdasarkan norma yang ada. Dalam bergaul pun setiap remaja harus bisa menentukan mana yang membawa pengaruh baik dan mana yang membawa pengaruh buruk. Yang pasti, setiap remaja harus bisa mengendalikan dirinya untuk selalu berperilaku positif.

3. Diharapkan kepada masyarakat hendaknya peduli dengan lingkungan tempat tinggal terutama ikut berperan dalam pencegahan kenakalan remaja yang dilakukan anak-anak remaja saat ini. Untuk itu perlu diberikan nasehat ataupun kegiatan positif lainnya yang dapat mendukung demi mencegah perbuatan nakal anak remaja.


(3)

28

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Muhammad, 2004. Penelitian Kependidikan Prosedur Strategi.Bandung: Angkasa Alwi Hasan. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka

Arikunto, Suhaima. 2010. Prosedur penelitian suatu pendekatan praktek. Jakarta: Rineka Cipta Kartono Kartini. 2010. Patologi Sosial 2 Kenakalan Remaja. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada Narwoko J. Dwi dkk. 2007. Sosiologi Teks Pengantar dan Terapan. Jakarta:

Kencana

Nazir. 2003. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta

Sarwono W. Sarlito. 2011. Psikologi Remaja. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Sudarsono. 2008. Kenakalan Remaja. Jakarta: Rineka Cipta

Riyanto, Yatim. 2006. Metodologi Penelitian. Surabaya: SIC

Sugiyono. 2002. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta Cv Wilis, S.Sofyan LN. 2011. Remaja dan Masalahnya. Bandung: Alfabeta

WJS. Poerwardamita. 2005. Kamus Umum Besar Bahasa Indonesia. Bandung: Citra Aditya Bakti

Mangwar.http://createdbymaharani.blogspot.com/2011/03/peran-orang-tua-dalam-mengatasi.htmldiakses pada 3 Maret 2012


(4)

1 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Kesimpulan yang dimaksud dalam bab ini merupakan simpulan dari hasil pembahasan penelitian, sedangkan saran merupakan suatu pandangan atau gagasan penulis yang ditunjukkan pada pihak tertentu khususnya orang tua dan para remaja itu sendiri.

Dari hasil analisa angket yang telah dilakukan oleh peneliti diperoleh kesimpulan bahwa:

1. Kenakalan remaja pada umumnya terjadi karena penghasilan orang tua yang masih minim atau rendah dan tindakan orang tua yang masih saja memaksakan kehendak kepada anaknya. Sehingga anak remaja terpengaruh untuk melakukan perbuatan-perbuatan nakal yang dapat merugikan dirinya sendiri dan bahkan juga orang lain. Adapun bentuk-bentuk kenakalan yang sering dilakukan anak yaitu: mencuri, bolos dari sekolah, tawuran antar pelajar, sering keluar malam, meminun-minuman keras, dan sebagainya.

2. Dalam pencegahan kenakalan remaja orang tua perlu memberikan perhatian dan kasih kasih sayang untuk memperhatikan setiap aktivitas yang dilakukan anak di rumah maupun di luar lingkungan rumah. Dengan begitu maka antara anak dengan orang tua memiliki hubungan yang harmonis dan baik.


(5)

2

3.Orang tua juga perlu menanamkan disiplin kepada anak mereka. Misalnya disiplin untuk belajar maupun disiplin untuk masuk rumah. Dengan demikian anak memiliki waktu yang teratur dan tidak bersikap sesuka hati lagi untuk bermain diluar rumah. Selain itu orang tua juga perlu meluangkan waktu untuk berkumpul bersama dengan anak. Misalnya berkumpul untuk makan bersama dengan anak.


(6)

3

A. Saran

Dari hasil penelitian yang diperoleh dari orang tua di Desa Sosorgonting Kecamatan Doloksanggul Kabupaten Humbang Hasundutan, penulis memberikan beberapa saran yang dianggap perlu dalam pencegahan terjadinya kenakalan remaja antara lain yaitu:

1. Diharapkan orang tua tidak boleh memaksakan kehendak kepada anaknya. Misalnya orang tua tidak boleh menjodohkan anaknya dengan pilihannya. Orang tua juga harus lebih memperhatikan dan mengawasi setiap kegiatan yang dilakukan anak baik di rumah maupun diluar rumah serta orang tua juga perlu membuat anak mereka untuk mengikuti les tambahan dari sekolah. Dengan demikian anak tidak tersita lagi untuk bermain-main bersama teman sepermainannya.

2. Sebagai remaja yang masih dalam berkondisi labil dan banyak mendapat pengaruh dari luar, diharapkan setiap remaja harus bisa mengendalikan diri dalam bertindak berdasarkan norma yang ada. Dalam bergaul pun setiap remaja harus bisa menentukan mana yang membawa pengaruh baik dan mana yang membawa pengaruh buruk. Yang pasti, setiap remaja harus bisa mengendalikan dirinya untuk selalu berperilaku positif.

3. Diharapkan kepada masyarakat hendaknya peduli dengan lingkungan tempat tinggal terutama ikut berperan dalam pencegahan kenakalan remaja yang dilakukan anak-anak remaja saat ini. Untuk itu perlu diberikan nasehat ataupun kegiatan positif lainnya yang dapat mendukung demi mencegah perbuatan nakal anak remaja.