Gambaran Proteinurin Pada Sprinter Tunadaksa.

GAMBARAN PROTEINURIN PADA SPRINTER
TUNADAKSA
Disampaikan di pertemuan ilmiah tahunan X : workshop & seminar nasional: tema peran
dokter spesialis patologi klinik dalam tata laksana pasien yang komprehensif, Pontianak 2011

Ratri Ariani K, Sylvia Rachmayati. Coriejati Rita, Agnes R. Indrati

Bagian Patologi Klinik
Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran
Tahun 2011

GAMBARAN PROTEINURIN PADA SPRINTER TUNADAKSA
Rani Ariani K., Sylvia Rachmayati, Coriejati Rita, Agnes R. Indrati
Bagian Patologi Klinik Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran /
Rumah Sakit Dr. Hasan Sadikin Bandung

Pendahuluan
Sprinter merupakan cabang olahraga atletik, lari jarak pendek (100 meter, 200 meter, 400 meter).
Atlet sprint termasuk dalam atlet anaerob, ini disebabkan karena mereka melakukan cabang olahraga
tersebut dalam waktu yang sangat singkat. Kondisi anaerob menyebabkan terjadinya hipertrofi pada otot
rangka. Pada atlet anaerob terjadi kerusakan jaringan (otot dan jaringan ikat) akibat kontraksi otot yang

berlebihan dengan intensitas tinggi. Jaringan ikat dibentuk dari kolagen protein. Hipertrofi otot yang terjadi
pada atlet anaerob sebanding dengan bertambahnya jaringan ikat. Kelebihan massa otot akan dibuang
melalui urin. Proteinuria yang terjadi disebabkan oleh penurunan reabsorpsi asam amino pada tubulus
ginjal. Aktifitas maupun latihan yang berat mengakibatkan perubahan hemodinamik ginjal dan mengubah
kadar protein dalam urin. Prateinuria pada atlet anaerob disebabkan terjadinya peningkatan permeabilitas
siornerulus dan gangguan reabsorpsi tubulus (tipe glomerulus-tubulus).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui derajat proteinuria pada atlet sprinter.
Subjek dan Metode

Penelitian dilakukan pada Ke uaraan Nasional Atletik Cacat di Stadion Manahan Solo pada tauggal 27-28
Juli 2010. Subjek penelitian ini adalah spesimen urin dari 60 atlet sprinter. Urin diambil sebelum dan
sesudah bertanding. Pemeriksaan kadar protein dalam urin dilakukan dengan metode carik celup. Prinsip
pemeriksaannya yaitu perubahan warna tetrabromfenol biru jika terdapat