STUDI DESKRIPTIF KESIAPAN SEKOLAH MENGHADAPI PENGIMPLEMENTASIAN KURIKULUM 2013 DI SD NEGERI SE-KECAMATAN PERCUT SEI TUAN.

(1)

NEGERI SE-KECAMATAN PERCUT SEI TUAN

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Jurusan Pendidikan

Prasekolah Dan Sekolah Dasar

OLEH:

FITRI AFRIANA SITOMPUL

NIM 1113111022

OLEH:

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


(2)

(3)

(4)

(5)

i

Menghadapi Pengimplementasian Kurikulum 2013 di SD Negeri Se-Kecamatan Percut Sei Tuan. Skripsi. Jurusan Pendidikan Pra Sekolah dan Sekolah Dasar, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan. Universitas Negeri Medan, 2015.

Kata Kunci : Implementasi Kurikulum 2013, Kesiapan Sekolah

Kehadiran Kurikulum 2013 dianggap sebagai barang baru dalam dunia pendidikan di Indonesia, adanya pihak yang pro-kontra terhadap kebijakan Kurikulum 2013 menuntut adanya kesiapan sekolah melalui penguatan tata kelola pada tata kerja guru, penguatan kemampuan manajemen kepala sekolah serta penguatan sarana dan prasarana untuk kepentingan manajemen dan proses pembelajaran. Permasalahan dalam penelitian ini adalah mengatahui sejauh mana kesiapan Sekolah menghadapi pengimplementasian kurikulum 2013.

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Percut Sei Tuan dengan yaitu pada Sekolah Dasar Negeri yang telah mengimplementasikan kurikulum 2013 selama lebih dari tiga semester. Adapun sampel penelitian ini terdiri dari 6 SD Negeri dengan jumlah subjek penelitian sebanyak 63, rincian subjek penelitian yaitu 6 kepala sekolah, 6 sarana dan prasarana sekolah, dan 51 guru. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan angket tertutup dengan skala pengukuran jenis likert. Tekhnik analisis data dilakukan dengan menggunakan teknik analisis deskriptif melalui proses editing, koding, tabulasi data, analisis dan interpretasi data.

Hasil penelitian menunjukkan sebahagian besar sampel sekolah telah memiliki kondisi yang siap menghadapi pengimplementasian Kurikulum 2013. Pada SD Negeri 104205 Tembung persentase kesiapan sekolah jika dilihat dari kategorinya mencapai 60% pada kondisi siap dan 40% masih berada pada kondisi yang kurang siap. Di SD Negeri 106806 Cinta Rakyat persentase kesiapan sekolah jika dilihat dari kategorinya mencapai 30% pada kondisi siap dan 40% masih berada pada kondisi yang kurang siap. Pada SD Negeri 101779 Percut persentase kesiapan sekolah jika dilihat dari kategorinya mencapai 50% pada kondisi siap dan 50% masih berada pada kondisi yang kurang siap. Di SD Negeri 106161 L. Dendang persentase kesiapan sekolah jika dilihat dari kategorinya mencapai 67% berada pada kondisi yang siap dan 33% masih berada pada kondisi yang kurang siap. Pada SD Negeri 104205 Saentis persentase kesiapan sekolah jika dilihat dari kategorinya mencapai 58% pada kondisi siap dan 42% masih berada pada kondisi yang kurang siap. Dan di SD Negeri 101783 Saentis persentase kesiapan sekolah jika dilihat dari kategorinya mencapai 56% pada kondisi siap dan 44% masih berada pada kondisi yang kurang siap. Untuk rata-rata kesiapan kepala sekolah berada pada kondisi siap dengan persentase responden mencapai 67% berada pada kondisi siap dan 33% masih berada pada kondisi yang kurang siap. Rata-rata kesiapan sarana dan prasarana sekolah, pada kondisi siap dengan persentase responden sebesar 33% dan kondisi kurang siap mencapai persentase responden sebesar 67%. Selanjutnya rata-rata kesiapan guru, pada kondisi siap dengan persentase responden sebesar 55% dan kondisi kurang siap mencapai persentase responden sebesar 45%.

Maka dapat disimpulkan Kesiapan Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Percut Sei Tuan untuk kepala sekolah dan guru sebahagian besar telah memiliki kesiapan yang baik (berada pada kondisi siap) menghadapi pengimplementasian Kurikulum 2013, sedangkan sarana dan prasarana sekolah berada pada kondisi kurang siap meghadapi pengimplementasian Kurikulum 2013.


(6)

v

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK... i

KATA PENGANTAR... ii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah... 1

1.2 Identifikasi Masalah... 5

1.3 Batasan Masalah ... 5

1.4 Rumusan Masalah... 6

1.5 Tujuan Penelitian ... 6

1.6 Manfaat Penelitian ... 7

BAB II KAJIAN TEORITIS ... 9

2.1 Kerangka Teoritis ... 9

2.1.1 Hakikat Kurikulum ... 9

A. Pengertian Kurikulum ... 9

B. Komponen Kurikulum... 10

C. Prinsip Pengembangan Kurikulum ... 17

2.1.2 Implementasi Kurikulum 2013... 19

A. Pengertian Implementasi Kurikulum 2013... 19


(7)

B. Implementasi Kurikulum 2013 ... 21

1. Prinsip Pengembangan Kurikulum... 21

2. Elemen Perubahan pada Kurikulum 2013 ... 22

3. Perbedaan Esensial Kurikulum 2013 dengan KTSP 2006... 25

2.1.3 Kesiapan Sekolah ... 28

A. Pengertian Kesiapan Sekolah ... 28

B. Komponen Kesiapan Sekolah ... 29

1. Kesiapan Kepala Sekolah ... 31

2. Kesiapan Guru... 33

3. Kesiapan Sarana dan Prasarana... 35

2.2 Kerangka Konseptual... 37

2.2 Pertanyaan Penelitian... 39

BAB III METODE PENELITIAN ... 40

3.1 Jenis Penelitian ... 40

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian... 40

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian ... 41

3.4 Definisi Operasional Variabel ... 43

3.5 Teknik Pengumpulan Data... 44

3.6 Uji Instrumen Penelitian ... 45


(8)

vii

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 50

4.1. Hasil Penelitian... 50

A. Kesiapan Sekolah menghadapi Pengimplementasian Kurikulum 2013 di SD Negeri 104205 Tembung ... 51

B. Kesiapan Sekolah menghadapi Pengimplementasian Kurikulum 2013 di SD Negeri 106806 Cinta Rakyat... 53

C. Kesiapan Sekolah menghadapi Pengimplementasian Kurikulum 2013 di SD Negeri 101779 Percut ... 55

D. Kesiapan Sekolah menghadapi pengimplementasian Kurikulum 2013 di SD Negeri 106161 L. Dendang... 57

E. Kesiapan Sekolah menghadapi pengimplementasian Kurikulum 2013 di SD Negeri 104209 Saentis ... 59

F. Kesiapan Sekolah menghadapi pengimplementasian Kurikulum 2013 di SD Negeri 101783 Saentis ... 61

4.2. Pembahasan Hasil Penelitian ... 62

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 69

5.1 Kesimpulan... 69

5.2 Saran ... 70

DAFTAR PUSTAKA ... 72


(9)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Perbedaan Esensial Kurikulum 2013 dan KTSP 2006 di SD ...25 Tabel 3.1. Tabel Waktu Kegiatan Penelitian...40 Tabel 3.2. Daftar Populasi Sekolah di Wilayah Kecamatan Percut Sei Tuan yang telah Mengimplementasikan Kurikulum 2013 Selama 3 Semester....41 Tabel 3.3. Daftar Sekolah Sebagai Sampel Penelitian...42 Tabel 3.4. Daftar Sekolah Uji Instrumen Penelitian...43 Tabel 3.5. Uji Validitas Kesiapan Sekolah menghadapi Pengimplementasian

Kurikulum 2013 di SD Negeri Se-Kecamatan Percut Sei Tuan ...46 Tabel 3.6. Tabel Interpretasi Kesiapan Sekolah ...49 Tabel 4.1 Tabel Kesiapan Sekolah SD Negeri 104205 Tembung menghadapi

Pengimplementasian Kurikulum 2013 ...51 Tabel 4.2. Tabel Kesiapan Sekolah SD Negeri 106806 Cinta Rakyat menghadapi Pengimplementasian Kurikulum 2013 ...53 Tabel 4.3. Tabel Kesiapan Sekolah SD Negeri 101779 Percut menghadapi

Pengimplementasian Kurikulum 2013 ...55 Tabel 4.4. Tabel Kesiapan Sekolah SD Negeri 106161 L. Dendang menghadapi

Pengimplementasian Kurikulum 2013 ...57 Tabel 4.5. Tabel Kesiapan Sekolah SD Negeri 104209 Saentis menghadapi

Pengimplementasian Kurikulum 2013 ...59 Tabel 4.6. Tabel Kesiapan Sekolah SD Negeri 101783 Saentis menghadapi

Pengimplementasian Kurikulum 2013 ...61 Tabel 4.7 Tabel Kesiapan Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Percut Sei Tuan


(10)

ix

menghadapi Pengimplementasian Kurikulum 2013...63 Tabel 4.8. Tabel Kesiapan Kepala Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Percut Sei

Tuan menghadapi Pengimplementasian Kurikulum 2013...64 Tabel 4.9. Tabel Kesiapan Sarana dan Prasarana Sekolah Dasar Negeri di

Kecamatan Percut Sei Tuan menghadapi Pengimplementasian Kurikulum 2013 ...65 Tabel 4.10. Tabel Kesiapan Guru Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Percut Sei Tuan menghadapi Pengimplementasian Kurikulum 2013...66


(11)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sejatinya, pendidikan menjadi fondasi dasar yang memiliki peran signifikan dalam meningkatkan kehidupan manusia. Kemajuan bangsa dan negara menjadi indikator keberhasilan pelaksanaan pendidikan. Tak dapat dipungkiri, setiap negara tentu memiliki kebijakan esensial bagi perkembangan dan kemajuan negaranya. Pendidikan menjadi salah satu indikator utama untuk menjadikan negara tersebut maju dan mampu berdiri sama rata dengan negara lainnya. Hal ini karena pendidikan mampu meningkatkan kecakapan dan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang kelak akan terjun langsung baik dalam dunia kerja maupun kehidupan bermasyarakat.

Hampir semua negara memberikan porsi yang besar pada fokus pengembangan pendidikan demi kemajuan ilmu pengetahuan bagi rakyatnya, tak terkecuali Indonesia. Kajian dan pembicaraan masalah pendidikan sendiri tak pernah habis dibahas banyak kalangan, dari para pakar dan praktisi pendidikan bahkan orang biasa/awam di dalam dunia pendidikan sekalipun memiliki kepedulian yang sama pada pendidikan. Harapan dan tujuan pendidikan secara gamblang telah termaktub dalam susunan kurikulum. Penjabaran kurikulum pendidikan dasar disusun dalam rangka mencapai tujuan nasional dan tujuan khusus/daerah dalam aspek pendidikan dengan tetap memperhatikan perkembangan siswa (psikologis dan sosiologis), keberadaan lingkungan dan teman sebaya (peer-gruop), kebutuhan pembangunan nasional


(12)

2

dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta kesenian.

Akhir-akhir ini, masih menjadi perbincangan hangat setiap kalangan mengenai kebijakan pemerintah pada perubahan kurikulum. Kurikulum 2013, yang telah diterapkan mulai tahun ajaran 2013/2014 ini, banyak memunculkan pro-kontra di masyarakat kita saat ini. Pihak yang pro meyakini bahwa pelaksanaan Kurikulum 2013 yang memadatkan pelajaran membuat siswa tidak lagi terbebani, lebih fokus pada tantangan masa depan bangsa, dan tidak memberatkan guru dalam penyusunan dokumen kurikulum (khususnya silabus). Sedangkan pihak yang kontra menyatakan, Kurikulum 2013 justru kurang fokus karena menggabungkan mata pelajaran IPA dengan Bahasa Indonesia di sekolah dasar. Ini terlalu ideal karena tidak mempertimbangkan kemampuan guru serta tidak dilakukan uji coba dulu di sejumlah sekolah sebelum diterapkan.

Padahal, perubahan ataupun perkembangan kurikulum sebenarnya adalah suatu hal yang wajar, apalagi jika kita berbicara tentang perkembangan dunia yang sangat cepat karena adanya arus globalisasi. Bangsa Indonesia sepertinya belum memiliki kesiapan menghadapi arus globalisasi dengan berbagai isu terkait didalamnya seperti masalah lingkungan hidup, kemajuan teknologi informasi dan komunikasi. Semakin meningkatnya arus globalisasi dan tingginya kemajuan teknologi informasi mengharuskan kita harus bergerak lebih dinamis dan tidak ketinggalan zaman dengan bangsa lainnya. Apalagi pada akhirnya arus globalisasi akan mampu menggeser pola hidup atau kebiasaan masyarakat.

Belum lagi, adanya fenomena-fenomena negatif yang mengemuka dimasyarakat menunjukkan terjadinya kemerosotan moral pada sebahagian lapisan masyarakat kita, tidak hanya para siswa sebagai generasi penerus bangsa


(13)

di masa depan namun juga para orang tua bahkan para pejabat. Saat ini kita sudah tidak asing bahkan cenderung terbiasa mendengar dan melihat (baik di lingkungan sekitar ataupun di media massa dan sosial) adanya perkelahian/tawuran antar pelajar dan mahasiswa di berbagai daerah, penggunaan narkoba dikalangan rakyat biasa sampai artis terkenal, budaya korupsi dikalangan pejabat atas sampai rakyat biasa, pelecehan seksual yang marak terjadi dan mengorbankan anak usia dini dan mencoreng institusi pendidikan, geng motor yang meresahkan masyarakat dan sebagainya.

Rendahnya kualitas siswi Indonesia jika dibandingkan dengan siswa-siswi dari negara lain yang mengikuti studi International Trends in International Mathematics and Science Study (TIMSS) dan Program for International Student Assessment (PISA). Yang patut disayangkan hasil yang diperoleh siswa-siswa Indonesia ini masih kalah jika dibandingkan dengan negara tetangga Singapura dan Malaysia. Hal ini disebabkan karena banyaknya materi uji yang ditanyakan pada TIMSS dan PISA tidak terdapat dalam kurikulum Indonesia. (http://nasional.kompas.com/read/2012/12/14/02344589/gawat.darurat.pendidikan /diakses tanggal 8 desember 2014). Sehingga akhirnya mendorong adanya perubahan kurikulum secara signifikan dalam skala nasional. Kurikulum 2013 ini berusaha dijalankan secara murni dan konsekuen pada tiap tingkatan formal pendidikan.

Sayangnya, perubahan kurikulum terkesan terburu-buru, hingga akhirnya membingungkan elemen sekolah khususnya guru, dari hasil observasi awal yang dilakukan peneliti sebahagian besar guru belum mendapatkan pelatihan terkait kurikulum 2013 sehingga guru-guru tersebut belum memahami dan mengalami


(14)

4

kebingungan dalam melaksanakan pembelajaran pada peserta didik di kelas. Sehingga, walaupun guru telah diberikan kelonggaran atau kemudahan dalam hal penyusunan silabus (karena silabus telah disediakan pemerintah) namun dalam rancangan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), masih banyak guru yang mendownloadatau mengcopy paste RPP dari internet.

Sekolah juga diharapkan memiliki kesiapan yang mempuni manakala diinstruksikan oleh pemerintah untuk mengimplementasikan Kurikulum 2013 ini. Kesiapan sekolah ini akan terlihat dengan munculnya harapan besar pada aktualisasi kerjasama dari 3 komponen atau unsur sekolah. Disini, terdapat adanya penguatan tata kelola pada: 1). tata kerja guru yang bersifat individual diubah menjadi tata kerja yang bersifat kolaboratif, 2). penguatan manajeman sekolah melalui penguatan kemampuan manajemen kepala sekolah sebagai pimpinan kependidikan (educational leader), dan 3). penguatan sarana dan prasarana untuk kepentingan manajemen dan proses pembelajaran.

Hal ini pula yang menjadi alasan peneliti untuk mengkaji sejauh mana kesiapan sekolah dalam artian bentuk kesiapan yang dimiliki setiap komponen atau unsur sekolah (kepala sekolah, guru dan sarana dan prasarana sekolah) untuk bertanggungjawab pada implementasi Kurikulum 2013. Dimana lokasi penelitian yang diambil adalah salah satu kecamatan besar di kabupaten Deli Serdang dan berada di daerah pinggiran kota Medan. Konsentrasi penelitian ini kemudian merujuk pada satu fokus atau judul masalah “Studi Deskriptif Kesiapan Sekolah Menghadapi Pengimplementasian Kurikulum 2013 di SD Negeri Se-Kecamatan Percut Sei Tuan”.


(15)

Dari uraian latar belakang masalah diatas dapat diidentifikasi beberapa permasalahan dalam penelitian ini. Yaitu sebagai berikut:

1. Pro-kontra terhadap kebijakan Kurikulum 2013

2. Berbagai permasalahan yang terjadi ditengah-tengah kehidupan masyarakat Indonesia akibat adanya arus globalisasi

3. Adanya fenomena negatif dan terjadinya kemerosotan moral pada sebahagian lapisan masyarakat Indonesia.

4. Rendahnya kualitas siswa-siswa Indonesia yang mengikuti studi International TIMSS dan PISA

5. Sebahagian besar guru belum mendapatkan pelatihan terkait Kurikulum 2013 sehingga belum memahami dan mengalami kebingungan dalam melaksanakan pembelajaran di kelas.

6. Kesiapan sekolah dalam Kurikulum 2013 melalui penguatan tata kelola pada: a). tata kerja guru, b). penguatan kemampuan manajemen kepala sekolah, c). penguatan sarana dan prasarana untuk kepentingan manajemen dan proses pembelajaran.

1.3 Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah diatas, peneliti melakukan pembatasan masalah agar terfokus pada objek penelitian. Adapun batasan masalah dalam penelitian ini meliputi “Kesiapan Kepala Sekolah, Kesiapan Guru dan Kesiapan Sarana dan Prasarana Sekolah Menghadapi Pengimplementasian Kurikulum 2013 di SD Negeri Se-Kecamatan Percut Sei Tuan”.


(16)

6

Berdasarkan batasan masalah diatas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini dirinci sebagai berikut:

1. Bagaimanakah kesiapan kepala sekolah menghadapi pengimplementasian Kurikulum 2013 di SD Negeri Se-Kecamatan Percut Sei Tuan?

2. Bagaimanakah kesiapan guru menghadapi pengimplementasian Kurikulum 2013 di SD Negeri Se-Kecamatan Percut Sei Tuan?

3. Bagaimanakah kesiapan sarana dan prasarana sekolah menghadapi pengimplementasian Kurikulum 2013 di SD Negeri Se-Kecamatan Percut Sei Tuan?

1.5 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka fokus tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui kesiapan kepala sekolah menghadapi pengimplementasian Kurikulum 2013 di SD Negeri Se-Kecamatan Percut Sei Tuan

2. Untuk mengetahui kesiapan guru menghadapi pengimplementasian Kurikulum 2013 di SD Negeri Se-Kecamatan Percut Sei Tuan

3. Untuk mengetahui kesiapan sarana dan prasarana sekolah menghadapi pengimplementasian Kurikulum 2013 di SD Negeri Se-Kecamatan Percut Sei Tuan


(17)

Adapun manfaat diadakannya penelitian ini, antara lain sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

a. Secara akademis, untuk memperkaya khazanah penelitian, khususnya bagi jurusan dan prodi PPSD dan PGSD

b. Sebagai bahan masukan dan pembanding bagi peneliti lain yang bermaksud mengadakan penelitian yang sama tau berhubungan dengan kajian ini.

2. Manfaat Praktik a. Bagi guru:

1) Mengetahui sejauh mana pengetahuan yang dimiliki tentang kurikulum 2013

2) Mampu merefleksikan pengetahuannya pada implementasi kurikulum 2013 menjadi lebih baik lagi

3) Menjadi referensi dan motivasi guru untuk terus belajar sehingga mampu meningkatkan pola pembelajaran yang lebih baik pada saat penggunaan kurikulum 2013.

b. Bagi kepala sekolah:

1) Mengukur sejauh mana pengetahuannya tentang Kurikulum 2013 2) Melihat sejauh mana pengetauan guru pada Kurikulum 2013 sehingga

dapat melakukan perbaikan kualitas guru itu sendiri

3) Berupaya melakukan perbaikan sarana dan prasarana sekolah secara lebih baik dan terciptanya jaminan kualitas dan mutu sekolah serta


(18)

8

meningkatkan efektifitas dan efisiensi pembelajaran yang mendukung Implementasi kurikulum 2013.

c. Bagi peneliti:

1) Memperoleh pengetahuan melalui pengalaman langsung penelitian yang dilaksanakan disekolah terhadap kajian masalah yang diteliti. 2) Memahami bentuk-bentuk kesiapan sekolah dalam implementasi

kurikulum 2013, khususnya kesiapan dari guru sebagai pelaksana kegiatan pembelajaran di kelas.

3) Sebagai bahan pertimbangan dan kajian untuk melaksanakan proses penelitian berkelanjutan dengan atau tidak menggunakan permasalahan yang sama.


(19)

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian, maka diperoleh beberapa kesimpulan terkait kesiapan sekolah menghadapi pengimplementasian Kurikulum 2013, yaitu sebagai berikut :

1. SD Negeri 104205 Tembung memiliki persentase kesiapan sekolah jika dilihat dari kategorinya mencapai 60% pada kondisi siap dan 40% masih berada pada kondisi yang kurang siap.

2. SD Negeri 106806 Cinta Rakyat memiliki persentase kesiapan sekolah jika dilihat dari kategorinya mencapai 30% pada kondisi siap dan 70% masih berada pada kondisi yang kurang siap.

3. SD Negeri 101779 Percut memiliki persentase kesiapan sekolah jika dilihat dari kategorinya mencapai 50% pada kondisi siap dan 50% masih berada pada kondisi yang kurang siap.

4. SD Negeri 106161 L. Dendang memiliki persentase kesiapan sekolah jika dilihat dari kategorinya mencapai 67% pada kondisi siap dan 33% masih berada pada kondisi yang kurang siap.

5. SD Negeri 104205 Saentis memiliki persentase kesiapan sekolah jika dilihat dari kategorinya mencapai 58% pada kondisi siap dan 42% masih berada pada kondisi yang kurang siap.

6. SD Negeri 101783 Saentis memiliki persentase kesiapan sekolah jika dilihat dari kategorinya mencapai 56% pada kondisi siap dan 44% masih berada pada kondisi yang kurang siap.


(20)

70

7. Untuk rata-rata kesiapan kepala sekolah berada pada kondisi siap dengan persentase responden mencapai 67% dan pada kondisi yang kurang siap persentase responden mencapai 33%. Rata-rata kesiapan sarana dan prasarana sekolah, pada kondisi siap dengan persentase responden sebesar 33% dan kondisi kurang siap mencapai persentase responden sebesar 67%. Selanjutnya rata-rata kesiapan guru, untuk kondisi kondisi siap dengan persentase responden sebesar 55% dan kondisi kurang siap mencapai persentase responden sebesar 45%.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan dari penelitian ini, peneliti menyarankan beberapa hal, sebagai berikut :

1. Pemerintah terutama Dinas Pendidikan pemuda dan Olahraga Kabupaten Deli Serdang dan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kecamatan Percut Sei Tuan perlu memfasilitasi pelatihan tambahan mengenai Kurikulum 2013 pada tiap sekolah dan dilakukan secara intens agar memperlancar implementasi Kurikulum 2013 di seluruh sekolah.

2. Mahasiswa dan Dosen serta masyarakat selaku civitas akademis perlu membantu keberhasilan implementasi Kurikulum 2013 sehingga kekurangan dan permasalahan yang ditemukan dapat disempurnakan dan penggantian kurikulum seperti yang sebelumnya tidak terulang kembali sehingga meningkatkan mutu pendidikan Negara Indonesia menjadi lebih baik.


(21)

3. Kepala sekolah, sebagai pimpinan tertinggi sekolah ada baiknya selalu menyempurnakan setiap kelemahan dan kesulitan yang dialami guru dan personel lainnya dalam mengimplementasikan Kurikulum 2013. Mengadakan rapat/pertemuan, mengadakan seminar ataupun pelatihan yang dibutuhkan dalam implementasi Kurikulum 2013.

4. Guru juga harus dinamis dalam menghadapi perubahan zaman dan tuntutan profesinya, selalu mengup-date dan mengup-grade pemahamannya (belajar, membaca buku, mengikuti seminar/pelatihan), apalagi dengan kemajuan teknologi yang ada sehingga membantu dalam mengimplementasikan Kurikulum 2013 pada peserta didik.


(22)

72

DAFTAR PUSTAKA

Bafadal, Ibrahim. 2004. Manajemen Perlengkapan Sekolah. Jakarta: Bumi Aksara

Bafadal, Ibrahim. 2006. Manajemen Peningkatan Mutu Sekolah Dasar. Jakarta: Bumi Aksara

Chaplin J. P. 2008. Kamus Lengkap Psikologi (Terjemahan Kartini Kartono). Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Danim. Sudarwan. 2011. Administrasi Sekolah dan Manajemen Kelas. Bandung: Pustaka Setia

Fattah, Nanang. 2003. Konsep Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) dan Dewan Sekolah. Bandung: Pustaka Bani Quraisi

Hamalik, Oemar. 2008. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara

Hamid, Hamdani. 2012. Pengembangan Kurikulum Pendidikan. Bandung: Pustakasetia.

Hasibuan, Lias. 2010. Kurikulum dan Pemikiran Pendidikan. Jakarta: GP Press

http://nasional.kompas.com/read/2012/12/14/02344589/gawat.darurat.pendidikan/ diakses tanggal 8 desember 2014 pukul 15.36.

(Kemdikbud) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2013. Modul Kurikulum 2013. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Kunandar. 2009. Guru Profesional, Implementasi KTSP dan Sukses dalam Sertifikasi. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Kurniasih, Imas dan Berlin Sani. 2014. Implementasi Kurikulum 2013, Konsep dan Penerapan. Surabaya: Kata Pena

Lusia Evanita, Eka. 2013. Analisis Kompetensi Pedagogik dan Kesiapan Guru Sekolah Menengah Atas dalam Mendukung Implementasi Kurikulum 2013. (Skripsi.pdf) dalam Http://Journal.Unnes.ac.id/ diakses tanggal 10 Desember 2014, pukul 11.40 WIB.

Mulyasa, E. 2013. Pengembangan dan Implementasi Kurikulum. Bandung: Remaja Rosdakarya

Narbuko, Cholid. Abu Achmadi. 2008. Metodologi Penelitian. Jakarta: Bumi Aksara

Noor, Juliansyah. 2011. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta. Kencana.


(23)

(Permendiknas) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional. 2007. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 22 tahun 2007 tentang Tujuan Pendidikan Dasar Dan Menengah. Jakarta: BSNP.

Rohman,Muhammad. 2012. Kurikulum Berkarakter. Jakarta: Prestasi Pustaka Raya

Rusman. 2009. Manajemen Kurikulum. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada

Sagala, Syaiful. 2010. Manajemen Strategik dalam Peningkatan Mutu Pendidikan.Bandung: Alfabeta

Salinan Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan. 2013. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Nomor 67 Tahun 2013 Tentang Kerangka Dasar Dan Struktur Kurikulum Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Sanjaya, Wina. 2010. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Sanjaya, Wina. 2013. Penelitian Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta.

Suharsimi Arikunto. 2010. Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Supardi, 2013. Sekolah Efektif, Konsep Dasar dan Praktiknya. Jakarta: Rajawali Pers

Suprihatiningrum, Jamil. 2013. Guru Profesional, Pedoman Kinerja, Kualifikasi dan Kompetensi Guru. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media

Tim Penyusun. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia.Jakarta: Balai Pustaka Undang-undang Republik Indonesia No 20 Tahun 2003. Sistem Pendidikan

Nasional. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional


(24)

RIWAYAT HIDUP Identitas Diri

Nama : FITRI AFRIANA SITOMPUL

Tempat/ Tanggal lahir : Medan / 05 April 1993 Alamat : Dusun Kamboja L. Dendang Jenis Kelamin : Perempuan

Kewarganegaraan : Indonesia

Status : Belum Menikah

Agama : Islam

Nama Orang Tua

Ibu : Masni Padang

Ayah : H. Sitompul

Pekerjaan orang tua : Karyawan Perkebunan Alamat orang tua : Dusun Kamboja L. Dendang Riwayat Pendidikan

No. Nama Sekolah Tempat Tahun

1 SDS Al-Ittihadiyah Jl. Mesjid Dusun Kamboja L. Dendang

2005

2 MTsN 2 Medan Jln. Peratun No 3 Medan Estate 2008

3 MAN 2 Model Medan Jln. Williem Iskandar No 7A Medan

2011

4 PGSD S-1 UNIMED Jln. Willem Iskandar Pasar V Medan


(1)

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian, maka diperoleh beberapa kesimpulan terkait kesiapan sekolah menghadapi pengimplementasian Kurikulum 2013, yaitu sebagai berikut :

1. SD Negeri 104205 Tembung memiliki persentase kesiapan sekolah jika dilihat dari kategorinya mencapai 60% pada kondisi siap dan 40% masih berada pada kondisi yang kurang siap.

2. SD Negeri 106806 Cinta Rakyat memiliki persentase kesiapan sekolah jika dilihat dari kategorinya mencapai 30% pada kondisi siap dan 70% masih berada pada kondisi yang kurang siap.

3. SD Negeri 101779 Percut memiliki persentase kesiapan sekolah jika dilihat dari kategorinya mencapai 50% pada kondisi siap dan 50% masih berada pada kondisi yang kurang siap.

4. SD Negeri 106161 L. Dendang memiliki persentase kesiapan sekolah jika dilihat dari kategorinya mencapai 67% pada kondisi siap dan 33% masih berada pada kondisi yang kurang siap.

5. SD Negeri 104205 Saentis memiliki persentase kesiapan sekolah jika dilihat dari kategorinya mencapai 58% pada kondisi siap dan 42% masih berada pada kondisi yang kurang siap.

6. SD Negeri 101783 Saentis memiliki persentase kesiapan sekolah jika dilihat dari kategorinya mencapai 56% pada kondisi siap dan 44% masih berada pada kondisi yang kurang siap.


(2)

7. Untuk rata-rata kesiapan kepala sekolah berada pada kondisi siap dengan persentase responden mencapai 67% dan pada kondisi yang kurang siap persentase responden mencapai 33%. Rata-rata kesiapan sarana dan prasarana sekolah, pada kondisi siap dengan persentase responden sebesar 33% dan kondisi kurang siap mencapai persentase responden sebesar 67%. Selanjutnya rata-rata kesiapan guru, untuk kondisi kondisi siap dengan persentase responden sebesar 55% dan kondisi kurang siap mencapai persentase responden sebesar 45%.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan dari penelitian ini, peneliti menyarankan beberapa hal, sebagai berikut :

1. Pemerintah terutama Dinas Pendidikan pemuda dan Olahraga Kabupaten Deli Serdang dan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kecamatan Percut Sei Tuan perlu memfasilitasi pelatihan tambahan mengenai Kurikulum 2013 pada tiap sekolah dan dilakukan secara intens agar memperlancar implementasi Kurikulum 2013 di seluruh sekolah.

2. Mahasiswa dan Dosen serta masyarakat selaku civitas akademis perlu membantu keberhasilan implementasi Kurikulum 2013 sehingga kekurangan dan permasalahan yang ditemukan dapat disempurnakan dan penggantian kurikulum seperti yang sebelumnya tidak terulang kembali sehingga meningkatkan mutu pendidikan Negara Indonesia menjadi lebih baik.


(3)

3. Kepala sekolah, sebagai pimpinan tertinggi sekolah ada baiknya selalu menyempurnakan setiap kelemahan dan kesulitan yang dialami guru dan personel lainnya dalam mengimplementasikan Kurikulum 2013. Mengadakan rapat/pertemuan, mengadakan seminar ataupun pelatihan yang dibutuhkan dalam implementasi Kurikulum 2013.

4. Guru juga harus dinamis dalam menghadapi perubahan zaman dan tuntutan profesinya, selalu mengup-date dan mengup-grade pemahamannya (belajar, membaca buku, mengikuti seminar/pelatihan), apalagi dengan kemajuan teknologi yang ada sehingga membantu dalam mengimplementasikan Kurikulum 2013 pada peserta didik.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Bafadal, Ibrahim. 2004. Manajemen Perlengkapan Sekolah. Jakarta: Bumi Aksara

Bafadal, Ibrahim. 2006. Manajemen Peningkatan Mutu Sekolah Dasar. Jakarta: Bumi Aksara

Chaplin J. P. 2008. Kamus Lengkap Psikologi (Terjemahan Kartini Kartono). Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Danim. Sudarwan. 2011. Administrasi Sekolah dan Manajemen Kelas. Bandung: Pustaka Setia

Fattah, Nanang. 2003. Konsep Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) dan Dewan Sekolah. Bandung: Pustaka Bani Quraisi

Hamalik, Oemar. 2008. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara

Hamid, Hamdani. 2012. Pengembangan Kurikulum Pendidikan. Bandung: Pustakasetia.

Hasibuan, Lias. 2010. Kurikulum dan Pemikiran Pendidikan. Jakarta: GP Press

http://nasional.kompas.com/read/2012/12/14/02344589/gawat.darurat.pendidikan/ diakses tanggal 8 desember 2014 pukul 15.36.

(Kemdikbud) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2013. Modul Kurikulum 2013. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Kunandar. 2009. Guru Profesional, Implementasi KTSP dan Sukses dalam Sertifikasi. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Kurniasih, Imas dan Berlin Sani. 2014. Implementasi Kurikulum 2013, Konsep dan Penerapan. Surabaya: Kata Pena

Lusia Evanita, Eka. 2013. Analisis Kompetensi Pedagogik dan Kesiapan Guru Sekolah Menengah Atas dalam Mendukung Implementasi Kurikulum 2013. (Skripsi.pdf) dalam Http://Journal.Unnes.ac.id/ diakses tanggal 10 Desember 2014, pukul 11.40 WIB.

Mulyasa, E. 2013. Pengembangan dan Implementasi Kurikulum. Bandung: Remaja Rosdakarya

Narbuko, Cholid. Abu Achmadi. 2008. Metodologi Penelitian. Jakarta: Bumi Aksara

Noor, Juliansyah. 2011. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta. Kencana.


(5)

(Permendiknas) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional. 2007. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 22 tahun 2007 tentang Tujuan Pendidikan Dasar Dan Menengah. Jakarta: BSNP.

Rohman,Muhammad. 2012. Kurikulum Berkarakter. Jakarta: Prestasi Pustaka Raya

Rusman. 2009. Manajemen Kurikulum. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada

Sagala, Syaiful. 2010. Manajemen Strategik dalam Peningkatan Mutu Pendidikan.Bandung: Alfabeta

Salinan Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan. 2013. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Nomor 67 Tahun 2013 Tentang Kerangka Dasar Dan Struktur Kurikulum Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Sanjaya, Wina. 2010. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Sanjaya, Wina. 2013. Penelitian Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta.

Suharsimi Arikunto. 2010. Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Supardi, 2013. Sekolah Efektif, Konsep Dasar dan Praktiknya. Jakarta: Rajawali Pers

Suprihatiningrum, Jamil. 2013. Guru Profesional, Pedoman Kinerja, Kualifikasi dan Kompetensi Guru. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media

Tim Penyusun. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia.Jakarta: Balai Pustaka Undang-undang Republik Indonesia No 20 Tahun 2003. Sistem Pendidikan

Nasional. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional


(6)

Nama : FITRI AFRIANA SITOMPUL Tempat/ Tanggal lahir : Medan / 05 April 1993

Alamat : Dusun Kamboja L. Dendang Jenis Kelamin : Perempuan

Kewarganegaraan : Indonesia

Status : Belum Menikah

Agama : Islam

Nama Orang Tua

Ibu : Masni Padang

Ayah : H. Sitompul

Pekerjaan orang tua : Karyawan Perkebunan Alamat orang tua : Dusun Kamboja L. Dendang Riwayat Pendidikan

No. Nama Sekolah Tempat Tahun

1 SDS Al-Ittihadiyah Jl. Mesjid Dusun Kamboja L. Dendang

2005

2 MTsN 2 Medan Jln. Peratun No 3 Medan Estate 2008

3 MAN 2 Model Medan Jln. Williem Iskandar No 7A Medan

2011

4 PGSD S-1 UNIMED Jln. Willem Iskandar Pasar V Medan