PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG DIAJAR MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING DENGAN PROBLEM BASED LEARNING PADA MATERI POKOK PENCEMARAN LINGKUNGAN KELAS X IPA SMA NEGERI 1 SUNGGAL TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015.
PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG DIAJAR MENGGUNAKAN
MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING DENGAN
PROBLEM BASED LEARNING PADA MATERI POKOK
PENCEMARAN LINGKUNGAN KELAS X IPA
SMA NEGERI 1 SUNGGAL T.P. 2014/2015
Oleh:
Trioki Ningsih
NIM 4112141017
Program Studi Pendidikan Biologi
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2015
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Trioki Ningsih dilahirkan di Diski, Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deli
Serdang pada tanggal 03 Oktober 1992. Ibu bernama Jumiaty, ayah bernama
Ponirin. Anak ketiga dari tiga bersaudara. Tahun 1999, penulis masuk SD N
105268 Sunggal dan lulus pada tahun 2005. Pada tahun 2005, penulis melanjutkan
sekolah di SMP N 3 Sunggal dan lulus pada tahun 2008. Pada tahun 2008, penulis
melanjutkan sekolah di SMA Swasta Galih Agung Pondok Pesantren Darularafah
Raya dan lulus pada tahun 2011. Pada tahun 2011, penulis diterima di Program
Studi Pendidikan Biologi Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan melalui jalur Bidik Misi.dan pada
tahun 2015 penulis dinyatakan lulus dari Universitas Negeri Medan. Selama studi
di Universitas Negeri Medan, penulis aktif dalam organisasi Fostibi, Persma
Bimed, Kimbi, Smart, dan aktif dalam organisasi eksternal yaitu Relawan Rumah
Zakat Cabang Medan. Semasa kuliah penulis pernah menjadi Asisten
Laboratorium pada mata kuliah Praktikum Morfologi Tumbuhan dan Praktikum
Anatomi Tumbuhan.
v
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil’alamin. Dear Allah Swt., terima kasih banyak atas
bentuk cinta-Mu sehingga skripsi saya ini bisa diselesaikan dengan baik. Saya selalu
merasa penuh, tiada kekurangan apa pun ketika sudah mengingat kembali berkah
dari-Mu. Karena hanya Engkau-lah, things get way easier than I thought. Kesempatan
menulis skripsi ini tidak akan pernah datang apabila bukan dari izin-Mu.
Untuk kedua orangtua saya, Ayah Ponirin dan Umi Jumiaty. I made it. Ini
untukmu, Ayah, Umi. Semoga ini bisa menjadi hal yang membanggakan Umi dan
Ayah. Dan menjadi langkah awal saya untuk melanjutkan langkah-langkah
berikutnya untuk tidak henti-hentinya membuat orangtua saya bangga. Terimakasih
atas cinta dan support-nya, saya banyak sekali belajar dari Umi dan Ayah. Dan rasa
syukur saya tidak akan pernah habis karena diberikan anugerah menjadi mommy and
daddy’s little princess in my family. Untuk kakak dan abang saya, Evi Hestiani dan
Joko Prayonki. Terimakasih sudah selalu memberikan support dan kasih sayang
untuk saya. Dan sanak keluarga yang sudah berdoa dan memberi dukungan serta
semangat kepada saya dalam menyelesaikan studi di Universitas Negeri Medan.
Thank you for simply being there, at ups and downs.
Kepada Bapak Drs. Puji Prastowo, M.Si sebagai dosen pembimbing skripsi.
Terima kasih telah banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada saya sejak
awal penulisan proposal sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan
terima kasih juga saya sampaikan kepada Bapak Drs. Lazuardi, M.Si, Bapak Dr. H.
Hasruddin, M.Pd, dan Bapak Drs. Dj. Simamora, M.Pd sebagai dosen penguji.
Masukan dan kritikan membangun dari bapak-bapak sangat berguna dalam penulisan
skripsi ini.
Ucapan terima kasih disampaikan juga untuk Bapak Prof. Drs. Motlan, M.Sc.,
Ph.D. selaku dekan FMIPA UNIMED, Bapak Drs. Zulkifli Simatupang, M.Pd selaku
ketua jurusan Biologi, Ibu Dra. Hj. Cicik Suriani, M.Si selaku ketua prodi Pendidikan
Biologi, Bapak Toyo Manurung, M.Si selaku dosen pembimbing akademik dan
seluruh Bapak/Ibu Dosen beserta Staf Pegawai di Jurusan Biologi FMIPA UNIMED.
Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs. Ramli Siregar,
M.Si selaku Kepala Sekolah SMAN 1 Sunggal; Ibu Antalilis Siregar, M.Pd selaku
vi
PKS SMA Negeri 1 Sunggal; Ibu Elvi Julianida Daulay, S.Pd, M.Si selaku guru
biologi kelas X, dan Bapak/Ibu guru beserta Staf Pegawai SMA Negeri 1 Sunggal
yang telah banyak membantu saya dalam pelaksanaan penelitian.
Untuk keluarga saya di Exemplay Students School of Islamic Darularafah
Raya College dari angkatan pertama sampai ketiga dan terkhusus angkatan kedua
Cha, Amy, Intan, Anik, Nurhay, Gita, Puput, Ama, Nuri, Tyas, dan Maisa. Persma
Bimed (Persatuan Mahasiswa Bidik Misi Unimed), Diyah, Pinta, Manda, Yulzalia,
Lestari, Yudha, Junita, dan keluarga Bimed yang ngak bias kesebut satu persatu. RH
(Rangers Hinai); Bang Fajran, Pak Fadly, Mak Sylvi, Kak Bebeh, Mami Dini, Kak
Sellia, Kak Ayu, Uni, Tuti, Tika, Yuli, Putri, Bang Reza, Bang Nasry, Bang Taufik,
Bang Zul, Bang Dima, dan Bang Deni. Relawan Rumah Zakat cabang Medan, Anak
Kos Lu’lu dan Kos Kertawi, dan sahabat-sahabat saya di Biologi Dik C 2011; Ari K,
Yeni, Ivana, Wulan, Latifah, Sari, Zahra dan teman-teman yang lain yang tidak bisa
disebut satu persatu. Senang sekali bisa mengenal kalian, selain persahabatan yang
tulus, selalu ada pengalaman dan pelajaran berharga ketika berkumpul dengan kalian.
Selalu saja punya cara membuat saya tertawa.
Dan buat my inspirator of life in Bimed, kakak dan abang dari Bidik Misi
Unimed yaitu Rizki Nurjehan, Sartika Sari, Aldiva Syahputra, M. Hamzah Solim,
Irwan Syahputra, dan kakak-kakak yang lain yang tidak bisa saya sebut satu-satu.
Kakak-kakak dan abang-abang harus tahu bahwa kakak-kakak dan abang dan abang
adalah contoh baik bagi remaja Indonesia.
Saya telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi
ini, namun saya menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun tata
bahasa, untuk itu saya mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari
pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini bias bermanfaat dalam
pengembangan ilmu pendidikan.
Medan, 23 Juni 2015
Penulis
Trioki Ningsih
iii
PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG DIAJAR MENGGUNAKAN
MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING DENGAN
PROBLEM BASED LEARNING PADA MATERI POKOK
PENCEMARAN LINGKUNGAN KELAS X IPA
SMA NEGERI 1 SUNGGAL T.P. 2014/2015
Trioki Ningsih (NIM 4112141017)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa
yang diajar menggunakan model pembelajaran Discovery Learning dan Problem
Based Learning pada materi pokok Pencemaran Lingkungan kelas X IPA di SMA
Negeri 1 Sunggal tahun pembelajaran 2014/2015. Populasi yang digunakan dalam
penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 1 Sunggal tahun
pembelajaran 2014/2015 yaitu sebanyak 4 kelas dengan jumlah siswa seluruhnya
sebanyak 156 orang siswa. Sampel diambil secara acak (random sampling)
sebanyak dua kelas yaitu kelas X2 sebagai kelas yang diajar menggunakan model
pembelajaran Discovery Learning dan kelas X1 sebagai kelas yang diajar
menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning yang masing-masing
berjumlah 39 orang siswa, sehingga jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak
78 orang siswa. Jenis penelitian yang dilakukan adalah eksperimen. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar siswa yang diajar menggunakan
model pembelajaran Discovery Learning adalah 82,05 dengan standar deviasi
±8,25; sedangkan hasil belajar siswa yang diajar menggunakan model
pembelajaran Problem Based Learning adalah 76,41 dengan standar deviasi
±8,15. Dari hasil uji-t pada taraf α = 0,05 dengan th sebesar 3,044; tt sebesar
1,995; dan dk 76 menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan terhadap
hasil belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan model Discovery
Learning dan Problem Based Learning pada materi pencemaran lingkungan kelas
X IPA di SMA Negeri 1 Sunggal Tahun Pembelajaran 2014/2015.
Kata Kunci
: model pembelajaran, discovery learning, problem based learning,
hasil belajar.
iv
THE DIFFERENCES BETWEEN STUDENT’S LEARNING OUTCOMES
THAT WERE TAUGHT BY USING DISCOVERY LEARNING MODEL
WITH PROBLEM BASED LEARNING MODEL ON TOPIC OF
ENVIRONMENTAL POLLUTION IN CLASS X
SMA NEGERI 1 SUNGGAL IN ACADEMIC
YEAR 2014/2015
Trioki Ningsih (NIM 4112141017)
ABSTRACT
This research aimed to determine the differences between student’s
learning outcomes that were taught by using discovery learning model and
problem based learning model on topic of environmental pollution in class x
SMA Negeri 1 Sunggal in Academic Year 2014/2015, The population of all of the
students at class X SMA Negeri 1 Sunggal in Academic Year 2014/2015, that
consisted of 4 classes and total of the students are 156 students. The samples were
taken at random sampling of two classes, with details class X2 using Discovery
Learning model and X1 using Problem Based Learning model and each class
numbered 39 students, so the number of samples in this study were 78 students.
Type of research is experimental. The results showed that the learning outcomes
of students who are taught using Discovery Learning Model is 82,05 with a
standard deviation of ±8,25, while the learning outcomes of students who are
taught using the Problem Based Learning Model is 76,41 with a standard
deviation of ±8,15. The result from the t-test at α = 0,05 with th 3,044; tt 1,995;
and dk 76 refer that there was significant different from student’s learning
outcomes who were taught using Discovery Learning model with Problem Based
Learning model on topic of environmental pollution in class X SMA Negeri 1
Sunggal in Academic Year 2014/2015.
Key words : learning model, discovery learning, problem based learning, learning
outcomes
vii
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan
i
Daftar Riwayat Hidup
ii
Abstrak
iii
Kata Pengantar
v
Daftar Isi
vii
Daftar Gambar
ix
Daftar Tabel
x
Daftar Lampiran
xi
BAB I PENDAHULUAN
1
1.1. Latar Belakang Masalah
1
1.2. Identifikasi Masalah
3
1.3. Batasan Masalah
3
1.4. Rumusan Masalah
4
1.5. Tujuan Penelitian
4
1.6. Manfaat Penelitian
5
BAB II TINJAUAN TEORITIS
6
2.1.
Kerangka Teoritis
6
2.1.1.
Konsep Belajar
6
2.1.2.
Hasil Belajar
6
2.1.3.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar
9
2.1.4.
Model-Model Pembelajaran
9
2.1.5.
Discovery Learning (Model Pembelajaran Penemuan)
10
2.1.6.
Problem Based Learning (Model Pembelajaran Berbasis Masalah) 15
2.1.7.
Materi Pencemaran Lingkungan
18
2.2.
Kerangka Konseptual
25
2.3.
Hipotesis Penelitian
25
viii
BAB III METODE PENELITIAN
27
3.1.
Lokasi dan Waktu Penelitian
27
3.2.
Populasi dan Sampel Penelitian
27
3.3.
Variabel Penelitian
27
3.4.
Jenis dan Rancangan Penelitian
27
3.5.
Teknik Pengumpulan Data
28
3.5.1. Prosedur Penelitian
28
3.5.2. Instrumen Penelitian
30
3.6.
34
Teknik Analisis Data
3.6.1. Uji Prasyarat Data
35
3.6.2. Uji Hipotesis
36
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
38
4.1. Hasil Penelitian
38
4.2. Analisis Data Hasil Penelitian
39
4.2.1.Uji Hipotesis
40
4.3. Pembahasan Hasil Penelitian
41
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
43
5.1. Kesimpulan
43
5.2. Saran
43
DAFTAR PUSTAKA
44
x
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1. Tahap Pembelajaran Problem Based Learning
17
Tabel 3.1. Rancangan Penelitian
28
Tabel 3.2. Kisi-kisi Tes Hasil Belajar Materi Pencemaran Lingkungan
30
Tabel 3.3. Kriteria Tingkat Kesulitan
33
Tabel 4.1. Nilai Hasil Belajar Siswa Kelas Model Pembelajaran Discovery
Learning dan Problem Based Learning
38
Tabel 4.2. Data Hasil Uji Normalitas Pretest dan Post-test
39
Tabel 4.3. Data Hasil Uji Homogenitas Data Pretest dan Post-test
40
Tabel 4.4. Uji-t Data Hasil Belajar Siswa
40
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1
: Silabus
46
Lampiran 2
: RPP Discovery Learning
49
Lampiran 3
: RPP Problem Based Learning
58
Lampiran 4
: Test Hasil Belajar
69
Lampiran 5
: Kunci Jawaban
75
Lampiran 6
: LKS Discovery Learning
76
Lampiran 7
: LKS Problem Based Learning
80
Lampiran 8
: Tabel Validitas Soal
82
Lampiran 9
: Perhitungan Validitas Soal
83
Lampiran 10
: Tabel Uji Reliabilitas
85
Lampiran 11
: Perhitungan Uji Reliabilitas
86
Lampiran 12
: Tabel Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal
87
Lampiran 13
: Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal
88
Lampiran 14
: Tabel Daya Beda Soal
90
Lampiran 15
: Perhitungan Daya Beda Soal
91
Lampiran 16
: Data Tes Hasil Belajar Siswa
93
Lampiran 17
: Rata-rata, Standar Deviasi, Varians
96
Lampiran 18
: Uji Normalitas
98
Lampiran 19
: Uji Homogenitas
103
Lampiran 20
: Uji Hipotesis
105
Lampiran 21
: Dokumentasi Penelitian
108
Lampiran 22
: Tabel Nilai-nilai r-Product Moment
110
Lampiran 23
: Daftar Nilai Kritis L Untuk Uji Lilliefors
111
Lampiran 24
: Tabel Wilayah Luas di Bawah Kurva Normal 0 ke z
(Uji Normalitas)
112
Lampiran 25
: Daftar Nilai Persentil Untuk Distribusi F
113
Lampiran 26
: Daftar Nilai Persentil Untuk Distribusi t
115
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan hal terpenting bagi semua manusia. Pendidikan
menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dari manusia mulai dari lahir hingga
ke liang lahat. Dengan perkembangan zaman sekarang ini, pendidikan di
Indonesia harus terus bergerak mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan yang
maju. Diabad 21, para siswa menghadapi berbagai risiko dan ketidakpastian
sejalan dengan perkembangan lingkungan yang begitu pesat, seperti teknologi,
ilmu pengetahuan, ekonomi, dan sosial budaya. Sehingga siswa dituntut untuk
belajar lebih banyak dan proaktif agar mereka memiliki pengetahuan dan
keterampilan/keahlian yang memadai.
Kurikulum 2013 melalui pendekatan sainstifik dan kontekstual dalam
pembelajaran ini diharapkan siswa memiliki kompetensi yang seimbang antara
attitude (sikap), skill (keterampilan), dan knowledge (pengetahuan) yang jauh
lebih baik dari sebelumnya, disamping itu hasil belajarnya diharapkan melahirkan
peserta didik yang produktif, kreatif, inovatif, dan afektif melalui penguatan ranah
sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang terintegrasi (Hosnan, 2014).
Pada faktanya, proses pembelajaran yang berlangsung saat ini belum
sepenuhnya berpusat pada siswa. Hal ini terlihat ketika melakukan pengamatan
terhadap proses pembelajaran yang berlangsung di SMA Negeri 1 Sunggal.
Menurut hasil observasi yang telah dilakukan pada tanggal 23 Januari 2015
menunjukkan bahwa siswa belum banyak terlibat dalam kegiatan pembelajaran
Biologi. Karena guru belum mengajak siswa untuk mengamati fenomenafenomena di sekitar, mengajukan pertanyaan mengenai hal yang belum dipahami,
mengumpulkan infomasi, mengolah informasi, dan mengkomunikasikannya.
Model cooperative learning yang dilakukan guru baru sekedar mengintruksikan
siswa untuk mendiskusikan jawaban dari soal yang diberikan pada tiap kelompok.
Selain itu, guru lebih aktif menjelaskan materi yang diikuti dengan pembahasan
1
2
jawaban soal diskusi. Guru tidak membimbing siswa menemukan konsep yang
dipelajari sehingga proses pembelajaran yang terjadi hanya satu arah.
Berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu guru Biologi menyatakan
bahwa sebagian guru telah menggunakan model cooperative learning dengan
pendekatan sainstifik namun dalam pengaplikasiannya guru menjelaskan jawaban
dari soal diskusi tanpa melibatkan peran aktif siswa untuk menanggapinya. Hal ini
dikarenakan guru menghindari diskusi-diskusi yang terlalu luas cakupannya yang
dapat memicu keributan di dalam kelas dan menyebabkan proses pembelajaran
menjadi tidak kondusif dan membosankan. Dengan kata lain, pembelajaran masih
bersifat satu arah. Retno (2010) menuliskan dalam bukunya bahwa kelemahan
dari proses pembelajaran yang bersifat satu arah tersebut siswa hanya dapat
menguasai materi sebatas apa yang disampaikan oleh guru, keterampilan yang
dikuasai hanya sebatas Lower Order Thinking. Jika terjadi hal seperti ini maka
dapat mengakibatkan kurangnya minat siswa dan tidak semua siswa mampu aktif
dalam proses belajar mengajar di kelas. Hal ini terlihat dari presentasi kriteria
ketuntasan minimal yang diperoleh siswa sebanyak 60% siswa yang dapat
mencapai kriteria ketuntasan minimal dan 40% siswa yang tidak mencapai kriteria
ketuntasan minimal.
Sedangkan pada materi pencemaran lingkungan, siswa diharapkan mampu
memecahkan masalah lingkungan seperti mengatasi masalah pencemaran
lingkungan atau memberi solusi terhadap masalah tersebut dan menerapkan ilmu
pengetahuan yang telah diperoleh dalam kegiatan belajar mengajar ke lingkungan
sekitar.
Untuk mengatasi masalah tersebut salah satu cara yang dapat digunakan
adalah dengan menggunakan model pembelajaran yang berpusat pada siswa
(student center learning). Dengan aktifnya siswa dalam pembelajaran maka
diharapkan pembelajaran akan lebih bermakna karena siswa secara langsung
diajak untuk mengkonstruksi pengetahuannya. Hosnan (2014) menuliskan bahwa
model discovery learning adalah suatu model pembelajaran dimana siswa
didorong untuk belajar sebagian besar melalui keterlibatan aktif mereka sendiri
dengan konsep-konsep, prinsip-prinsip dan guru mendorong siswa untuk memiliki
3
pengalaman melakukan percobaan yang memungkinkan mereka menemukan
prinsip-prinsip untuk diri mereka sendiri.
Sedangkan model pembelajaran problem based learning merupakan salah
satu alternatif pembelajaran untuk menuntun siswa belajar yang berorientasi
kepada ilmu pengetahuan dan teknologi serta lingkungan sehingga mampu
memecahkan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari (Depdiknas, 2000: 54).
Dengan melibatkan keaktifan siswa dikelas, pembelajaran dapat berjalan secara
aktif dan siswa dapat menguasai pelajaran serta mampu mencapai kompetensikompetensi yang ada.
Berdasarkan hal di atas, maka perlu dilakukan penelitian tentang : “Hasil
Belajar Siswa Yang Diajar Menggunakan Model Pembelajaran Discovery
Learning dengan Problem Based Learning Pada Materi Pokok Pencemaran
Lingkungan Kelas X IPA SMA Negeri 1 Sunggal T.P 2014/2015”.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas maka yang
menjadi identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah :
a. Hasil belajar siswa yang belum optimal.
b. Pembelajaran biologi masih didominasi oleh guru di dalam proses belajar
mengajar.
c. Model pembelajaran Discovery Learning dan Problem Based Learning dalam
pembelajaran biologi masih jarang digunakan oleh guru.
d. Siswa memiliki kemampuan hanya sebatas teoritik tidak mampu menerapkan
dan mengaplikasikan ke dalam kehidupan sehari-hari.
1.3 Batasan Masalah
Untuk menghindari terlalu luasnya penelitian ini, maka penelitian ini
dibatasi pada:
a. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X IPA SMA Negeri 1 Sunggal
T.P. 2014/2015.
4
b. Model pembelajaran yang digunakan yaitu: Discovery Learning dan Problem
Based Learning (PBL)
c. Objek penelitian adalah materi pokok Pencemaran Lingkungan.
d. Parameter yang diukur adalah hasil belajar siswa.
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dan ruang lingkup yang telah
dikemukakan di atas, maka masalah yang diteliti dirumuskan sebagai berikut:
a. Bagaimanakah hasil belajar biologi siswa yang diajar menggunakan model
pembelajaran Discovery Learning pada materi pokok Pencemaran Lingkungan
di kelas X IPA SMA Negeri 1 Sunggal T.P. 2014/2015?
b. Bagaimanakah hasil belajar biologi siswa yang diajar menggunakan model
pembelajaran Problem Based Learning pada materi pokok Pencemaran
Lingkungan di kelas X IPA SMA Negeri 1 Sunggal T.P. 2014/2015?
c. Apakah ada perbedaan yang signifikan antara hasil belajar biologi siswa yang
diajar menggunakan model pembelajaran Discovery Learning dengan model
pembelajaran Problem Based Learning pada materi pokok Pencemaran
Lingkungan di kelas X IPA SMA Negeri 1 Sunggal T.P. 2014/2015?
1.5 Tujuan Penelitian
Tujuan dalam penelitian ini adalah :
a. Untuk mengetahui hasil belajar biologi siswa yang diajar menggunakan model
pembelajaran Discovery Learning pada materi pokok Pencemaran Lingkungan
di kelas X IPA SMA Negeri 1 Sunggal T.P. 2014/2015.
b. Untuk mengetahui hasil belajar biologi siswa yang diajar menggunakan model
pembelajaran Problem Based Learning pada materi pokok Pencemaran
Lingkungan di kelas X IPA SMA Negeri 1 Sunggal T.P. 2014/2015.
c. Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar biologi siswa antara siswa yang
diajar menggunakan model pembelajaran Discovery Learning dengan model
pembelajaran Problem Based Learning pada materi pokok Pencemaran
Lingkungan di kelas X IPA SMA Negeri 1 Sunggal T.P. 2014/2015.
5
1.6 Manfaat Penelitian
a. Bagi Peneliti; dapat memberikan pengalaman langsung kepada peneliti dalam
pembelajaran di kelas dan dapat menerapkan model pembelajaran kurikulum
2013 tipe Discovery Learning dan Problem Based Learning. Selain itu hasil
penelitian diharapkan bisa dijadikan referensi untuk penelitian selanjutnya.
b. Bagi Siswa; siswa terlibat langsung dalam pembelajaran sehingga dapat
meningkatkan keterampilan proses, mampu memotivasi siswa dalam
memahami materi, dan meningkatkan hasil belajar biologi siswa
dalam
mengikuti mata pelajaran Biologi dan merupakan kesempatan berharga karena
mendapat pengalaman dengan pembelajaran yang baru.
c. Bagi Guru; dapat memberikan masukan kepada guru agar dapat menerapkan
model pembelajaran yang tepat dan bervariasi.
d. Bagi sekolah; sebagai bahan acuan untuk sekolah agar memperbaiki tehnik
pengajarannya sehingga dapat meningkatkan kualitas hasil belajar di sekolah.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang telah dilakukan,
beberapa kesimpulan yang didapat dari penelitian adalah:
1. Hasil belajar siswa yang diajar menggunakan Model Pembelajaran
Discovery Learning pada materi pencemaran lingkungan di kelas X SMA
Negeri 1 Medan Tahun Pembelajaran 2014/2015 adalah 82,05 dengan
standar deviasi 8,25.
2. Hasil belajar siswa yang diajar menggunakan Model Pembelajaran
Problem Based Learning pada materi pencemaran lingkungan di kelas X
SMA Negeri 1 Medan Tahun Pembelajaran 2014/2015 adalah 76,41
dengan standar deviasi 8,15.
3. Ada perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa yang diajar
menggunakan Model Pembelajaran Discovery Learning dengan Problem
Based Learning pada materi pencemaran lingkungan di SMA Negeri 1
Sunggal Tahun Pembelajaran 2014/2015 pada taraf signifikan 5% (α =
0,05). Hasil belajar siswa lebih tinggi diajar menggunakan model
pembelajaran Discovery Learning dibandingkan dengan Problem Based
Learning.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini, maka penulis menyarankan:
1. Bagi guru biologi agar senantiasa berperan aktif dalam mengembangkan
model pembelajaran biologi dan mampu meningkatkan peran aktif siswa
dalam proses belajar mengajar di kelas.
2. Diharapkan mampu menjadi bahan masukan bagi para peneliti lanjutan
agar dapat menerapkannya pada materi lain yang sesuai dengan kedua
model pembelajaran tersebut dan dapat dijadikan studi perbandingan untuk
menentukan model pembelajaran yang lebih tepat digunakan dalam
pembelajaran Biologi.
43
DAFTAR PUSTAKA
Abidin, Y., (2014), Desain Sistem Pembelajaran Dalam Konteks Kurikulum 2013,
Penerbit PT Rafika Aditama , Bandung.
Albab, A.F. 2012. Penerapan Strategi Pembelajaran Discovery Learning dengan
Metode Whole Brain Teaching dalam Pembelajaran Fisika Di SMP.
Jurnal Pembelajaran Fisika 1(1) : 1-5
Arikunto, S., (2006), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Penerbit PT
Rineka Cipta, Jakarta.
Arikunto, S., (2010), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Penerbit PT
Rineka Cipta, Jakarta.
Dimyati, (2006). Pembelajaran Kooperatif.
Surabaya.
Penerbit Universitas Surabaya,
Djamarah, Z,A., (2006), Strategi Belajar Mengajar, Penerbit Rineka Cipta,
Jakarta.
Foster, B., (2002), Soal dan Pembahasan Biologi. Penerbit Erlanga, Jakarta.
Hamalik, (2003). Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan System.
Jakarta : Bumi Aksara
Hosnan, (2014), Pendekatan Saintifik Dan Kontekstual Dalam Pembelajaran
Abad 21, Kunci Sukses Implementasi Kurikulum 2013, Penerbit Ghalia
Indonesia, Bogor.
Istarani, (2011), Model-model Pembelajaran, Penerbit Grafindo, Bandung.
Kristiyono, (2014), Bupena Buku Penilaian Autentik, Penerbit Erlangga, Jakarta.
Kurinasih, I. dan Berlin, (2014), Sukses Mengimplementasikan Kurikulum 2013,
Memahami Berbagai Aspek Dalam Kurikulum 2013, Penerbit Kata Pena.
Kusaeri, (2014), Acuan dan Teknik Penilaian Proses dan Hasil Belajar Kurikulum
2013, Penerbit Ar Ruzz Media, Yogyakarta.
Nurhayati, N., (2009), Biologi untuk SMA Kelas X, Penerbit Yrama Widya,
Bandung.
Permendikbud, (2013), Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan
Kebudayaan Republik Indonesia No. 81a Tahun 2013 Tentang
44
dan
45
Pratiwi, dkk., (2013), Biologi untuk SMA Kelas X, Penerbit Erlangga, Jakarta.
Priyayi, D.F. 2012. Pengaruh Penerapan Discovery Learning Terhadap Hasil
Belajar Biologi Siswa Kelas XI SMA Negeri 4 Surakarta Tahun
Pelajaran 2011/2012.
Purba, E., (2005). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi. Penerbit PT.
Rineka Cipta Jakarta.
Riduwan, (2003), Dasar-dasar Statistik, Penerbit Alfabeta, Bandung.
Silitonga, P.M., (2011), Metodologi Penelitian Pendidikan, Penerbit Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Medan.
Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya, Penerbit
PT.rineka Cipta, Jakarta.
Sudjana, (2005), Metoda Statistika, Penerbit PT Tarsito, Bandung.
Sudjana, (2009), Metoda Statistika, Penerbit PT Tarsito, Bandung.
Sugiharti (2013). Media Pendidikan, Penerbit Raja Grafindo, Jakarta.
Suprihatin, dkk., (2014), Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa pada Materi Sistem
Pencernaan dengan Penerapan Strategi Pembelajaran Discovery
Learning. Unnes Journal of Biologi Education 3 (3) (2014). ISSN 22526579
Suyanto dan Asep J., (2013), Menjadi Guru Profesional. Penerbit Esensi Erlangga
Group, Jakarta.
Winkel (1996). Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Penerbit Gramedia,
Jakarta
MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING DENGAN
PROBLEM BASED LEARNING PADA MATERI POKOK
PENCEMARAN LINGKUNGAN KELAS X IPA
SMA NEGERI 1 SUNGGAL T.P. 2014/2015
Oleh:
Trioki Ningsih
NIM 4112141017
Program Studi Pendidikan Biologi
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2015
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Trioki Ningsih dilahirkan di Diski, Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deli
Serdang pada tanggal 03 Oktober 1992. Ibu bernama Jumiaty, ayah bernama
Ponirin. Anak ketiga dari tiga bersaudara. Tahun 1999, penulis masuk SD N
105268 Sunggal dan lulus pada tahun 2005. Pada tahun 2005, penulis melanjutkan
sekolah di SMP N 3 Sunggal dan lulus pada tahun 2008. Pada tahun 2008, penulis
melanjutkan sekolah di SMA Swasta Galih Agung Pondok Pesantren Darularafah
Raya dan lulus pada tahun 2011. Pada tahun 2011, penulis diterima di Program
Studi Pendidikan Biologi Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan melalui jalur Bidik Misi.dan pada
tahun 2015 penulis dinyatakan lulus dari Universitas Negeri Medan. Selama studi
di Universitas Negeri Medan, penulis aktif dalam organisasi Fostibi, Persma
Bimed, Kimbi, Smart, dan aktif dalam organisasi eksternal yaitu Relawan Rumah
Zakat Cabang Medan. Semasa kuliah penulis pernah menjadi Asisten
Laboratorium pada mata kuliah Praktikum Morfologi Tumbuhan dan Praktikum
Anatomi Tumbuhan.
v
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil’alamin. Dear Allah Swt., terima kasih banyak atas
bentuk cinta-Mu sehingga skripsi saya ini bisa diselesaikan dengan baik. Saya selalu
merasa penuh, tiada kekurangan apa pun ketika sudah mengingat kembali berkah
dari-Mu. Karena hanya Engkau-lah, things get way easier than I thought. Kesempatan
menulis skripsi ini tidak akan pernah datang apabila bukan dari izin-Mu.
Untuk kedua orangtua saya, Ayah Ponirin dan Umi Jumiaty. I made it. Ini
untukmu, Ayah, Umi. Semoga ini bisa menjadi hal yang membanggakan Umi dan
Ayah. Dan menjadi langkah awal saya untuk melanjutkan langkah-langkah
berikutnya untuk tidak henti-hentinya membuat orangtua saya bangga. Terimakasih
atas cinta dan support-nya, saya banyak sekali belajar dari Umi dan Ayah. Dan rasa
syukur saya tidak akan pernah habis karena diberikan anugerah menjadi mommy and
daddy’s little princess in my family. Untuk kakak dan abang saya, Evi Hestiani dan
Joko Prayonki. Terimakasih sudah selalu memberikan support dan kasih sayang
untuk saya. Dan sanak keluarga yang sudah berdoa dan memberi dukungan serta
semangat kepada saya dalam menyelesaikan studi di Universitas Negeri Medan.
Thank you for simply being there, at ups and downs.
Kepada Bapak Drs. Puji Prastowo, M.Si sebagai dosen pembimbing skripsi.
Terima kasih telah banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada saya sejak
awal penulisan proposal sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan
terima kasih juga saya sampaikan kepada Bapak Drs. Lazuardi, M.Si, Bapak Dr. H.
Hasruddin, M.Pd, dan Bapak Drs. Dj. Simamora, M.Pd sebagai dosen penguji.
Masukan dan kritikan membangun dari bapak-bapak sangat berguna dalam penulisan
skripsi ini.
Ucapan terima kasih disampaikan juga untuk Bapak Prof. Drs. Motlan, M.Sc.,
Ph.D. selaku dekan FMIPA UNIMED, Bapak Drs. Zulkifli Simatupang, M.Pd selaku
ketua jurusan Biologi, Ibu Dra. Hj. Cicik Suriani, M.Si selaku ketua prodi Pendidikan
Biologi, Bapak Toyo Manurung, M.Si selaku dosen pembimbing akademik dan
seluruh Bapak/Ibu Dosen beserta Staf Pegawai di Jurusan Biologi FMIPA UNIMED.
Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs. Ramli Siregar,
M.Si selaku Kepala Sekolah SMAN 1 Sunggal; Ibu Antalilis Siregar, M.Pd selaku
vi
PKS SMA Negeri 1 Sunggal; Ibu Elvi Julianida Daulay, S.Pd, M.Si selaku guru
biologi kelas X, dan Bapak/Ibu guru beserta Staf Pegawai SMA Negeri 1 Sunggal
yang telah banyak membantu saya dalam pelaksanaan penelitian.
Untuk keluarga saya di Exemplay Students School of Islamic Darularafah
Raya College dari angkatan pertama sampai ketiga dan terkhusus angkatan kedua
Cha, Amy, Intan, Anik, Nurhay, Gita, Puput, Ama, Nuri, Tyas, dan Maisa. Persma
Bimed (Persatuan Mahasiswa Bidik Misi Unimed), Diyah, Pinta, Manda, Yulzalia,
Lestari, Yudha, Junita, dan keluarga Bimed yang ngak bias kesebut satu persatu. RH
(Rangers Hinai); Bang Fajran, Pak Fadly, Mak Sylvi, Kak Bebeh, Mami Dini, Kak
Sellia, Kak Ayu, Uni, Tuti, Tika, Yuli, Putri, Bang Reza, Bang Nasry, Bang Taufik,
Bang Zul, Bang Dima, dan Bang Deni. Relawan Rumah Zakat cabang Medan, Anak
Kos Lu’lu dan Kos Kertawi, dan sahabat-sahabat saya di Biologi Dik C 2011; Ari K,
Yeni, Ivana, Wulan, Latifah, Sari, Zahra dan teman-teman yang lain yang tidak bisa
disebut satu persatu. Senang sekali bisa mengenal kalian, selain persahabatan yang
tulus, selalu ada pengalaman dan pelajaran berharga ketika berkumpul dengan kalian.
Selalu saja punya cara membuat saya tertawa.
Dan buat my inspirator of life in Bimed, kakak dan abang dari Bidik Misi
Unimed yaitu Rizki Nurjehan, Sartika Sari, Aldiva Syahputra, M. Hamzah Solim,
Irwan Syahputra, dan kakak-kakak yang lain yang tidak bisa saya sebut satu-satu.
Kakak-kakak dan abang-abang harus tahu bahwa kakak-kakak dan abang dan abang
adalah contoh baik bagi remaja Indonesia.
Saya telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi
ini, namun saya menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun tata
bahasa, untuk itu saya mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari
pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini bias bermanfaat dalam
pengembangan ilmu pendidikan.
Medan, 23 Juni 2015
Penulis
Trioki Ningsih
iii
PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG DIAJAR MENGGUNAKAN
MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING DENGAN
PROBLEM BASED LEARNING PADA MATERI POKOK
PENCEMARAN LINGKUNGAN KELAS X IPA
SMA NEGERI 1 SUNGGAL T.P. 2014/2015
Trioki Ningsih (NIM 4112141017)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa
yang diajar menggunakan model pembelajaran Discovery Learning dan Problem
Based Learning pada materi pokok Pencemaran Lingkungan kelas X IPA di SMA
Negeri 1 Sunggal tahun pembelajaran 2014/2015. Populasi yang digunakan dalam
penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 1 Sunggal tahun
pembelajaran 2014/2015 yaitu sebanyak 4 kelas dengan jumlah siswa seluruhnya
sebanyak 156 orang siswa. Sampel diambil secara acak (random sampling)
sebanyak dua kelas yaitu kelas X2 sebagai kelas yang diajar menggunakan model
pembelajaran Discovery Learning dan kelas X1 sebagai kelas yang diajar
menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning yang masing-masing
berjumlah 39 orang siswa, sehingga jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak
78 orang siswa. Jenis penelitian yang dilakukan adalah eksperimen. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar siswa yang diajar menggunakan
model pembelajaran Discovery Learning adalah 82,05 dengan standar deviasi
±8,25; sedangkan hasil belajar siswa yang diajar menggunakan model
pembelajaran Problem Based Learning adalah 76,41 dengan standar deviasi
±8,15. Dari hasil uji-t pada taraf α = 0,05 dengan th sebesar 3,044; tt sebesar
1,995; dan dk 76 menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan terhadap
hasil belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan model Discovery
Learning dan Problem Based Learning pada materi pencemaran lingkungan kelas
X IPA di SMA Negeri 1 Sunggal Tahun Pembelajaran 2014/2015.
Kata Kunci
: model pembelajaran, discovery learning, problem based learning,
hasil belajar.
iv
THE DIFFERENCES BETWEEN STUDENT’S LEARNING OUTCOMES
THAT WERE TAUGHT BY USING DISCOVERY LEARNING MODEL
WITH PROBLEM BASED LEARNING MODEL ON TOPIC OF
ENVIRONMENTAL POLLUTION IN CLASS X
SMA NEGERI 1 SUNGGAL IN ACADEMIC
YEAR 2014/2015
Trioki Ningsih (NIM 4112141017)
ABSTRACT
This research aimed to determine the differences between student’s
learning outcomes that were taught by using discovery learning model and
problem based learning model on topic of environmental pollution in class x
SMA Negeri 1 Sunggal in Academic Year 2014/2015, The population of all of the
students at class X SMA Negeri 1 Sunggal in Academic Year 2014/2015, that
consisted of 4 classes and total of the students are 156 students. The samples were
taken at random sampling of two classes, with details class X2 using Discovery
Learning model and X1 using Problem Based Learning model and each class
numbered 39 students, so the number of samples in this study were 78 students.
Type of research is experimental. The results showed that the learning outcomes
of students who are taught using Discovery Learning Model is 82,05 with a
standard deviation of ±8,25, while the learning outcomes of students who are
taught using the Problem Based Learning Model is 76,41 with a standard
deviation of ±8,15. The result from the t-test at α = 0,05 with th 3,044; tt 1,995;
and dk 76 refer that there was significant different from student’s learning
outcomes who were taught using Discovery Learning model with Problem Based
Learning model on topic of environmental pollution in class X SMA Negeri 1
Sunggal in Academic Year 2014/2015.
Key words : learning model, discovery learning, problem based learning, learning
outcomes
vii
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan
i
Daftar Riwayat Hidup
ii
Abstrak
iii
Kata Pengantar
v
Daftar Isi
vii
Daftar Gambar
ix
Daftar Tabel
x
Daftar Lampiran
xi
BAB I PENDAHULUAN
1
1.1. Latar Belakang Masalah
1
1.2. Identifikasi Masalah
3
1.3. Batasan Masalah
3
1.4. Rumusan Masalah
4
1.5. Tujuan Penelitian
4
1.6. Manfaat Penelitian
5
BAB II TINJAUAN TEORITIS
6
2.1.
Kerangka Teoritis
6
2.1.1.
Konsep Belajar
6
2.1.2.
Hasil Belajar
6
2.1.3.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar
9
2.1.4.
Model-Model Pembelajaran
9
2.1.5.
Discovery Learning (Model Pembelajaran Penemuan)
10
2.1.6.
Problem Based Learning (Model Pembelajaran Berbasis Masalah) 15
2.1.7.
Materi Pencemaran Lingkungan
18
2.2.
Kerangka Konseptual
25
2.3.
Hipotesis Penelitian
25
viii
BAB III METODE PENELITIAN
27
3.1.
Lokasi dan Waktu Penelitian
27
3.2.
Populasi dan Sampel Penelitian
27
3.3.
Variabel Penelitian
27
3.4.
Jenis dan Rancangan Penelitian
27
3.5.
Teknik Pengumpulan Data
28
3.5.1. Prosedur Penelitian
28
3.5.2. Instrumen Penelitian
30
3.6.
34
Teknik Analisis Data
3.6.1. Uji Prasyarat Data
35
3.6.2. Uji Hipotesis
36
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
38
4.1. Hasil Penelitian
38
4.2. Analisis Data Hasil Penelitian
39
4.2.1.Uji Hipotesis
40
4.3. Pembahasan Hasil Penelitian
41
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
43
5.1. Kesimpulan
43
5.2. Saran
43
DAFTAR PUSTAKA
44
x
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1. Tahap Pembelajaran Problem Based Learning
17
Tabel 3.1. Rancangan Penelitian
28
Tabel 3.2. Kisi-kisi Tes Hasil Belajar Materi Pencemaran Lingkungan
30
Tabel 3.3. Kriteria Tingkat Kesulitan
33
Tabel 4.1. Nilai Hasil Belajar Siswa Kelas Model Pembelajaran Discovery
Learning dan Problem Based Learning
38
Tabel 4.2. Data Hasil Uji Normalitas Pretest dan Post-test
39
Tabel 4.3. Data Hasil Uji Homogenitas Data Pretest dan Post-test
40
Tabel 4.4. Uji-t Data Hasil Belajar Siswa
40
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1
: Silabus
46
Lampiran 2
: RPP Discovery Learning
49
Lampiran 3
: RPP Problem Based Learning
58
Lampiran 4
: Test Hasil Belajar
69
Lampiran 5
: Kunci Jawaban
75
Lampiran 6
: LKS Discovery Learning
76
Lampiran 7
: LKS Problem Based Learning
80
Lampiran 8
: Tabel Validitas Soal
82
Lampiran 9
: Perhitungan Validitas Soal
83
Lampiran 10
: Tabel Uji Reliabilitas
85
Lampiran 11
: Perhitungan Uji Reliabilitas
86
Lampiran 12
: Tabel Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal
87
Lampiran 13
: Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal
88
Lampiran 14
: Tabel Daya Beda Soal
90
Lampiran 15
: Perhitungan Daya Beda Soal
91
Lampiran 16
: Data Tes Hasil Belajar Siswa
93
Lampiran 17
: Rata-rata, Standar Deviasi, Varians
96
Lampiran 18
: Uji Normalitas
98
Lampiran 19
: Uji Homogenitas
103
Lampiran 20
: Uji Hipotesis
105
Lampiran 21
: Dokumentasi Penelitian
108
Lampiran 22
: Tabel Nilai-nilai r-Product Moment
110
Lampiran 23
: Daftar Nilai Kritis L Untuk Uji Lilliefors
111
Lampiran 24
: Tabel Wilayah Luas di Bawah Kurva Normal 0 ke z
(Uji Normalitas)
112
Lampiran 25
: Daftar Nilai Persentil Untuk Distribusi F
113
Lampiran 26
: Daftar Nilai Persentil Untuk Distribusi t
115
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan hal terpenting bagi semua manusia. Pendidikan
menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dari manusia mulai dari lahir hingga
ke liang lahat. Dengan perkembangan zaman sekarang ini, pendidikan di
Indonesia harus terus bergerak mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan yang
maju. Diabad 21, para siswa menghadapi berbagai risiko dan ketidakpastian
sejalan dengan perkembangan lingkungan yang begitu pesat, seperti teknologi,
ilmu pengetahuan, ekonomi, dan sosial budaya. Sehingga siswa dituntut untuk
belajar lebih banyak dan proaktif agar mereka memiliki pengetahuan dan
keterampilan/keahlian yang memadai.
Kurikulum 2013 melalui pendekatan sainstifik dan kontekstual dalam
pembelajaran ini diharapkan siswa memiliki kompetensi yang seimbang antara
attitude (sikap), skill (keterampilan), dan knowledge (pengetahuan) yang jauh
lebih baik dari sebelumnya, disamping itu hasil belajarnya diharapkan melahirkan
peserta didik yang produktif, kreatif, inovatif, dan afektif melalui penguatan ranah
sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang terintegrasi (Hosnan, 2014).
Pada faktanya, proses pembelajaran yang berlangsung saat ini belum
sepenuhnya berpusat pada siswa. Hal ini terlihat ketika melakukan pengamatan
terhadap proses pembelajaran yang berlangsung di SMA Negeri 1 Sunggal.
Menurut hasil observasi yang telah dilakukan pada tanggal 23 Januari 2015
menunjukkan bahwa siswa belum banyak terlibat dalam kegiatan pembelajaran
Biologi. Karena guru belum mengajak siswa untuk mengamati fenomenafenomena di sekitar, mengajukan pertanyaan mengenai hal yang belum dipahami,
mengumpulkan infomasi, mengolah informasi, dan mengkomunikasikannya.
Model cooperative learning yang dilakukan guru baru sekedar mengintruksikan
siswa untuk mendiskusikan jawaban dari soal yang diberikan pada tiap kelompok.
Selain itu, guru lebih aktif menjelaskan materi yang diikuti dengan pembahasan
1
2
jawaban soal diskusi. Guru tidak membimbing siswa menemukan konsep yang
dipelajari sehingga proses pembelajaran yang terjadi hanya satu arah.
Berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu guru Biologi menyatakan
bahwa sebagian guru telah menggunakan model cooperative learning dengan
pendekatan sainstifik namun dalam pengaplikasiannya guru menjelaskan jawaban
dari soal diskusi tanpa melibatkan peran aktif siswa untuk menanggapinya. Hal ini
dikarenakan guru menghindari diskusi-diskusi yang terlalu luas cakupannya yang
dapat memicu keributan di dalam kelas dan menyebabkan proses pembelajaran
menjadi tidak kondusif dan membosankan. Dengan kata lain, pembelajaran masih
bersifat satu arah. Retno (2010) menuliskan dalam bukunya bahwa kelemahan
dari proses pembelajaran yang bersifat satu arah tersebut siswa hanya dapat
menguasai materi sebatas apa yang disampaikan oleh guru, keterampilan yang
dikuasai hanya sebatas Lower Order Thinking. Jika terjadi hal seperti ini maka
dapat mengakibatkan kurangnya minat siswa dan tidak semua siswa mampu aktif
dalam proses belajar mengajar di kelas. Hal ini terlihat dari presentasi kriteria
ketuntasan minimal yang diperoleh siswa sebanyak 60% siswa yang dapat
mencapai kriteria ketuntasan minimal dan 40% siswa yang tidak mencapai kriteria
ketuntasan minimal.
Sedangkan pada materi pencemaran lingkungan, siswa diharapkan mampu
memecahkan masalah lingkungan seperti mengatasi masalah pencemaran
lingkungan atau memberi solusi terhadap masalah tersebut dan menerapkan ilmu
pengetahuan yang telah diperoleh dalam kegiatan belajar mengajar ke lingkungan
sekitar.
Untuk mengatasi masalah tersebut salah satu cara yang dapat digunakan
adalah dengan menggunakan model pembelajaran yang berpusat pada siswa
(student center learning). Dengan aktifnya siswa dalam pembelajaran maka
diharapkan pembelajaran akan lebih bermakna karena siswa secara langsung
diajak untuk mengkonstruksi pengetahuannya. Hosnan (2014) menuliskan bahwa
model discovery learning adalah suatu model pembelajaran dimana siswa
didorong untuk belajar sebagian besar melalui keterlibatan aktif mereka sendiri
dengan konsep-konsep, prinsip-prinsip dan guru mendorong siswa untuk memiliki
3
pengalaman melakukan percobaan yang memungkinkan mereka menemukan
prinsip-prinsip untuk diri mereka sendiri.
Sedangkan model pembelajaran problem based learning merupakan salah
satu alternatif pembelajaran untuk menuntun siswa belajar yang berorientasi
kepada ilmu pengetahuan dan teknologi serta lingkungan sehingga mampu
memecahkan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari (Depdiknas, 2000: 54).
Dengan melibatkan keaktifan siswa dikelas, pembelajaran dapat berjalan secara
aktif dan siswa dapat menguasai pelajaran serta mampu mencapai kompetensikompetensi yang ada.
Berdasarkan hal di atas, maka perlu dilakukan penelitian tentang : “Hasil
Belajar Siswa Yang Diajar Menggunakan Model Pembelajaran Discovery
Learning dengan Problem Based Learning Pada Materi Pokok Pencemaran
Lingkungan Kelas X IPA SMA Negeri 1 Sunggal T.P 2014/2015”.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas maka yang
menjadi identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah :
a. Hasil belajar siswa yang belum optimal.
b. Pembelajaran biologi masih didominasi oleh guru di dalam proses belajar
mengajar.
c. Model pembelajaran Discovery Learning dan Problem Based Learning dalam
pembelajaran biologi masih jarang digunakan oleh guru.
d. Siswa memiliki kemampuan hanya sebatas teoritik tidak mampu menerapkan
dan mengaplikasikan ke dalam kehidupan sehari-hari.
1.3 Batasan Masalah
Untuk menghindari terlalu luasnya penelitian ini, maka penelitian ini
dibatasi pada:
a. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X IPA SMA Negeri 1 Sunggal
T.P. 2014/2015.
4
b. Model pembelajaran yang digunakan yaitu: Discovery Learning dan Problem
Based Learning (PBL)
c. Objek penelitian adalah materi pokok Pencemaran Lingkungan.
d. Parameter yang diukur adalah hasil belajar siswa.
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dan ruang lingkup yang telah
dikemukakan di atas, maka masalah yang diteliti dirumuskan sebagai berikut:
a. Bagaimanakah hasil belajar biologi siswa yang diajar menggunakan model
pembelajaran Discovery Learning pada materi pokok Pencemaran Lingkungan
di kelas X IPA SMA Negeri 1 Sunggal T.P. 2014/2015?
b. Bagaimanakah hasil belajar biologi siswa yang diajar menggunakan model
pembelajaran Problem Based Learning pada materi pokok Pencemaran
Lingkungan di kelas X IPA SMA Negeri 1 Sunggal T.P. 2014/2015?
c. Apakah ada perbedaan yang signifikan antara hasil belajar biologi siswa yang
diajar menggunakan model pembelajaran Discovery Learning dengan model
pembelajaran Problem Based Learning pada materi pokok Pencemaran
Lingkungan di kelas X IPA SMA Negeri 1 Sunggal T.P. 2014/2015?
1.5 Tujuan Penelitian
Tujuan dalam penelitian ini adalah :
a. Untuk mengetahui hasil belajar biologi siswa yang diajar menggunakan model
pembelajaran Discovery Learning pada materi pokok Pencemaran Lingkungan
di kelas X IPA SMA Negeri 1 Sunggal T.P. 2014/2015.
b. Untuk mengetahui hasil belajar biologi siswa yang diajar menggunakan model
pembelajaran Problem Based Learning pada materi pokok Pencemaran
Lingkungan di kelas X IPA SMA Negeri 1 Sunggal T.P. 2014/2015.
c. Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar biologi siswa antara siswa yang
diajar menggunakan model pembelajaran Discovery Learning dengan model
pembelajaran Problem Based Learning pada materi pokok Pencemaran
Lingkungan di kelas X IPA SMA Negeri 1 Sunggal T.P. 2014/2015.
5
1.6 Manfaat Penelitian
a. Bagi Peneliti; dapat memberikan pengalaman langsung kepada peneliti dalam
pembelajaran di kelas dan dapat menerapkan model pembelajaran kurikulum
2013 tipe Discovery Learning dan Problem Based Learning. Selain itu hasil
penelitian diharapkan bisa dijadikan referensi untuk penelitian selanjutnya.
b. Bagi Siswa; siswa terlibat langsung dalam pembelajaran sehingga dapat
meningkatkan keterampilan proses, mampu memotivasi siswa dalam
memahami materi, dan meningkatkan hasil belajar biologi siswa
dalam
mengikuti mata pelajaran Biologi dan merupakan kesempatan berharga karena
mendapat pengalaman dengan pembelajaran yang baru.
c. Bagi Guru; dapat memberikan masukan kepada guru agar dapat menerapkan
model pembelajaran yang tepat dan bervariasi.
d. Bagi sekolah; sebagai bahan acuan untuk sekolah agar memperbaiki tehnik
pengajarannya sehingga dapat meningkatkan kualitas hasil belajar di sekolah.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang telah dilakukan,
beberapa kesimpulan yang didapat dari penelitian adalah:
1. Hasil belajar siswa yang diajar menggunakan Model Pembelajaran
Discovery Learning pada materi pencemaran lingkungan di kelas X SMA
Negeri 1 Medan Tahun Pembelajaran 2014/2015 adalah 82,05 dengan
standar deviasi 8,25.
2. Hasil belajar siswa yang diajar menggunakan Model Pembelajaran
Problem Based Learning pada materi pencemaran lingkungan di kelas X
SMA Negeri 1 Medan Tahun Pembelajaran 2014/2015 adalah 76,41
dengan standar deviasi 8,15.
3. Ada perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa yang diajar
menggunakan Model Pembelajaran Discovery Learning dengan Problem
Based Learning pada materi pencemaran lingkungan di SMA Negeri 1
Sunggal Tahun Pembelajaran 2014/2015 pada taraf signifikan 5% (α =
0,05). Hasil belajar siswa lebih tinggi diajar menggunakan model
pembelajaran Discovery Learning dibandingkan dengan Problem Based
Learning.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini, maka penulis menyarankan:
1. Bagi guru biologi agar senantiasa berperan aktif dalam mengembangkan
model pembelajaran biologi dan mampu meningkatkan peran aktif siswa
dalam proses belajar mengajar di kelas.
2. Diharapkan mampu menjadi bahan masukan bagi para peneliti lanjutan
agar dapat menerapkannya pada materi lain yang sesuai dengan kedua
model pembelajaran tersebut dan dapat dijadikan studi perbandingan untuk
menentukan model pembelajaran yang lebih tepat digunakan dalam
pembelajaran Biologi.
43
DAFTAR PUSTAKA
Abidin, Y., (2014), Desain Sistem Pembelajaran Dalam Konteks Kurikulum 2013,
Penerbit PT Rafika Aditama , Bandung.
Albab, A.F. 2012. Penerapan Strategi Pembelajaran Discovery Learning dengan
Metode Whole Brain Teaching dalam Pembelajaran Fisika Di SMP.
Jurnal Pembelajaran Fisika 1(1) : 1-5
Arikunto, S., (2006), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Penerbit PT
Rineka Cipta, Jakarta.
Arikunto, S., (2010), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Penerbit PT
Rineka Cipta, Jakarta.
Dimyati, (2006). Pembelajaran Kooperatif.
Surabaya.
Penerbit Universitas Surabaya,
Djamarah, Z,A., (2006), Strategi Belajar Mengajar, Penerbit Rineka Cipta,
Jakarta.
Foster, B., (2002), Soal dan Pembahasan Biologi. Penerbit Erlanga, Jakarta.
Hamalik, (2003). Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan System.
Jakarta : Bumi Aksara
Hosnan, (2014), Pendekatan Saintifik Dan Kontekstual Dalam Pembelajaran
Abad 21, Kunci Sukses Implementasi Kurikulum 2013, Penerbit Ghalia
Indonesia, Bogor.
Istarani, (2011), Model-model Pembelajaran, Penerbit Grafindo, Bandung.
Kristiyono, (2014), Bupena Buku Penilaian Autentik, Penerbit Erlangga, Jakarta.
Kurinasih, I. dan Berlin, (2014), Sukses Mengimplementasikan Kurikulum 2013,
Memahami Berbagai Aspek Dalam Kurikulum 2013, Penerbit Kata Pena.
Kusaeri, (2014), Acuan dan Teknik Penilaian Proses dan Hasil Belajar Kurikulum
2013, Penerbit Ar Ruzz Media, Yogyakarta.
Nurhayati, N., (2009), Biologi untuk SMA Kelas X, Penerbit Yrama Widya,
Bandung.
Permendikbud, (2013), Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan
Kebudayaan Republik Indonesia No. 81a Tahun 2013 Tentang
44
dan
45
Pratiwi, dkk., (2013), Biologi untuk SMA Kelas X, Penerbit Erlangga, Jakarta.
Priyayi, D.F. 2012. Pengaruh Penerapan Discovery Learning Terhadap Hasil
Belajar Biologi Siswa Kelas XI SMA Negeri 4 Surakarta Tahun
Pelajaran 2011/2012.
Purba, E., (2005). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi. Penerbit PT.
Rineka Cipta Jakarta.
Riduwan, (2003), Dasar-dasar Statistik, Penerbit Alfabeta, Bandung.
Silitonga, P.M., (2011), Metodologi Penelitian Pendidikan, Penerbit Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Medan.
Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya, Penerbit
PT.rineka Cipta, Jakarta.
Sudjana, (2005), Metoda Statistika, Penerbit PT Tarsito, Bandung.
Sudjana, (2009), Metoda Statistika, Penerbit PT Tarsito, Bandung.
Sugiharti (2013). Media Pendidikan, Penerbit Raja Grafindo, Jakarta.
Suprihatin, dkk., (2014), Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa pada Materi Sistem
Pencernaan dengan Penerapan Strategi Pembelajaran Discovery
Learning. Unnes Journal of Biologi Education 3 (3) (2014). ISSN 22526579
Suyanto dan Asep J., (2013), Menjadi Guru Profesional. Penerbit Esensi Erlangga
Group, Jakarta.
Winkel (1996). Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Penerbit Gramedia,
Jakarta