PENDAHULUAN Upaya Meningkatkan Keterampilan Berbicara Melalui Metode Karyawisata Kelompok B di RA Ummu Salamah Kartasura Sukoharjo Tahun Pelajaran 2012/2013.

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dunia anak adalah dunia bermain, karena selama rentang
perkembangan usia dini anak melakukan kegiatan dengan bermain, mulai dari
bayi, balita hingga masa kanak-kanak. Kebutuhan atau dorongan internal
(terutama tumbuhnya sel saraf diotak) sangat memungkinkan anak
melakukan berbagai aktivitas bermain tanpa mengenal lelah, dengan bermain
anak dapat menyalurkan kelebihan energy yang terkandung dalam tubuhnya
sekaligus belajar atau berlatih dalam suasana riang untuk meningkakan
fungsi-fungsi fisik maupun psikisnya.
Menurut UU RI Nomor. 23 Tahun 2002 Pasal 9 ayat 1 tentang
perlindungan anak dinyatakan bahwa setiap anak berhak memperoleh
pendidikan dan pendidikan dalam rangka pengembangan pribadinya dan
tingkat kecerdasannya sesuai dengan minat dan bakatnya
Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional berkaitan dengan Pendidikan Anak Usia Dini tertulis
pada pasal 28 ayat 1 yang berbunyi ”Pendidikan Anak Usia Dini
diselenggarakan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun dan
bukan merupakan prasyarat untuk mengikuti pendidikan dasar”. Selanjutnya

pada Bab 1 pasal 1 ayat 14 ditegaskan bahwa Pendidikan Anak Usia Dini
adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai
1

2

dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan
pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan
rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut
(Depdiknas, USPN, 2004:4).
Jalur pendidikan di indonesia dibagi menjadi tiga jalur, yaitu
pendidikan formal, non formal, dan informal. Taman kanak-kanak merupakan
jalur pendidikan formal yang dimasuki setelah pendidikan dilingkungan
keluarga, sebagai lembaga prasekolah TK mempunyai peranan yang sangat
penting untuk mengembangkan kepribadian anak dan mempersiapkan anak
memasuki jenjang pendidikan selanjutnya.
Perilaku anak usia dini perlu mendapat perhatian yang sungguhsungguh dari orang tua, masyarakat, dan pemerintah. Pengembangaan perilaku
anak dapat menentukan perbuatan dan sikap hidupnya pada masa kini dan
yang akan datang, bahkan akan menentukan masa depan kehidupan bangsa.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengembangkan perilaku anak

yaitu dengan memperhatikan kemampuan dan ketrampilan bicaranya.
Dalam kehidupan sehari-hari anak indonesia mengenal dan dapat
menggunakan paling sedikit satu bahasa. Bahasa anak pada umumnya adalah
bahasa daerah masing- masing, meski demikian saat ini anak yang dilahirkan
dan dibesarkan di kota- kota besar ada kecenderungan mengenal bahasa
indonesia sebagai bahasa pertamanya. Bahasa-bahasa pertama tersebut
digunakan oleh anak untuk berperilaku dan bersikap sebagai manusia dalam
mengenal lingkungannya, dengan lingkungannya tersebut anak belajar

3

berkomunikasi. Oleh karena itu orang tua hendaknya memperhatikan
perkembangan bahasa anak sejak dini (Suhartono, 2005:2).
Seorang anak yang baru lahir, akan berusaha untuk mendengarkan
bunyi-bunyi bahasa yang ada di sekelilingnya. Setelah ia terbiasa mendengar
bunyi-bunyi, ia akan berusaha mencoba untuk melakukan aktivitas bicara.
Aktivitas bicara dan mendengarkan tersebut, pertama kali dilakukan di
lingkungan keluarga dan lingkungan tempat bermain anak. Setelah anak
memasuki dunia pendidikan (sekolah) TK, ia akan belajar untuk membaca dan
menulis. Dengan memperhatikan bicara anak usia TK, kita dapat mengetahui

berbagai

pengembangan

bahasa

dan

perilaku

yang

dilakukannya.

Perkembangan dimulai dari munculnya ucapan-ucapan sampai mereka bisa
bicara dengan kata-kata dan kalimat-kalimat secara benar (Lovitt dalam
Suhartono, 2005:1).
Orang tua hendaknya selalu memperhatikan bicara anak, sehingga
orang tua dapat mengetahui keterampilan bicara anak dan dapat melakukan
bimbingan secara lebih intensif guna masa depan anak itu sendiri. Bila sejak

bayi diperhatikan bicaranya, kita dapat mengamati apakah kemampuan
bicaranya mendapatkan gangguan atau tidak. Dalam keidupan sehari-hari
masih banyak ditemui adanya gangguaan komunikasi, gangguan bahasa dan
gangguan atau kelainan wicara. Dalam gangguan komunikasi bahasa dalam
bentuk bicara perlu adanya terapi atau perbaikan bicara (Sardjono, 2005:1).
Bahasa adalah kunci untuk berkomunikasi dengan lingkungannya.
Pada masa peka ini, anak- anak usia Taman Kanak- kanak perlu

4

mengembangkan kemampuan berbahasanya agar mereka dapat saling
berinteraksi dengan dunia disekelilingnya.
Pada dasarnya setiap manusia pertama kali berkomunikasi dengan
dunia luar lewat bahasa tangisnya. Namun, sejalan dengan perkembangan
kemampuan serta kematangan otot- otot yang berkaitan dengan proses
berbicara, maka pada tahun tahun berikutnya anak kemudian belajar
berkomunikasi secara lisan dengan sekelilingnya, misalnya ayah, ibu ataupun
saudara-saudaranya.
Kebutuhan untuk terampil berbicara atau berkomunikasi bagi seorang
anak merupakan kebutuhan anak tersebut untuk menjadi anggota kelompok

sosialnya. Tingkat ketrampilan anak dalam berbicara dan berkomunikasi
sangat menentukan penerimaan kelompok terhadap anak itu sendiri, yang juga
secara otomatis akan menentukan terbentuknya konsep diri anak. Mengingat
betapa pentingnya kemampuan berbahasa ini bagi seorang anak, maka di
lembaga pendidikan Taman Kanak- kanak, pengembangan kemampuan
berbahasa tersebut menjadi tanggung jawab seorang pendidik atau guru
Taman Kanak- kanak. Oleh sebab itu guru harus selalu mengupayakan agar
kemampuan berbahasa anak dapat berkembang dengan baik. Namun
demikian, guru harus selalu memperhatikan bahwa dunia anak Taman Kanakkanak adalah dunia bermain, melalui bermain anak belajar mengembangkan
seluruh aspek perkembangannya. Oleh sebab itu saat mengajar anak Taman
Kanak- kanak beberapa hal yang harus diingat guru adalah menggunakan alat
peraga, mengajak ke alam, sesekali membiarkan anak bermain sendiri. Selain

5

itu, guru harus pula memilih dan menggunakan serangkaian metode
pembelajaran tertentu yang dapat merangsang kemampuan berbahasa
khususnya keterampilan berbicara anak secara optimal. Untuk itu, guru Taman
Kanak- kanak harus paham psikologi anak dan tahu bagaimana menstimulasi
anak dengan kegiatan yang tak hanya menarik tapi juga memberikan

pengajaran.
Salah satu aspek perkembangan anak adalah aspek perkembangan
bahasa, bahasa merupakan alat komunikasi yang sangat penting bagi anak.
Dalam perkembangan bahasa mencakup kemampuan membaca, menyimak,
menulis, mendengar, berbicara dan berkomunikasi. Keterampilan berbicara
menjadi dasar anak untuk menjalin komunikasi atau hubungan timbal balik
dengan orang disekitarnya, keterampilan berbicara juga memegang peranan
penting, karena berbicara menjadi dasar untuk mengembangkan kemampuan
yang lain.
Selama ini keterampilan berbicara anak di Kelompok B di RA Ummu
Salamah, Kartasura, Sukoharjo belum mendapatkan hasil yang diharapkan.
Para siswa belum sepenuhnya mempunyai kemampuan yang komunikatif,
mereka masih ragu, takut, malu ketika harus berbicara di depan umum, dalam
menyampaikan gagasan-gagasan serta alur ceritanya belum runtut. Anak
kelompok B ini kurang mampu mengekspresikan diri dalam berbicara,
sehingga pendidik mengalami kesulitan dalam berbicara dengan anak. Proses
pembelajaran di RA menjadi permasalahan saat ini karena pola pembelajaran
menekankan pada pencapaian kemampuan anak dan cenderung berorientasi

6


akademik, sebagian besar pendidik di RA kurang bisa memahami karakteristik
dan kebutuhan anak pada umumnya dan metode yang di gunakan kurang
bervarisai dan monoton atau belum sesuai denga situasi dan kondisi kelas
sehingga minat belajar anak kurang.
Untuk meningkatkan keterampilan berbicara siswa, guru hendaknya
dapat memilih metode dan media pembelajaran yang sesuai dengan tingkat
perkembangan anak usia Taman Kanak- kanak.
Metode karyawisata dapat digunakan guru untuk mengembangkan
berbagai aspek seperti perkembangan bahasa khususnya perkembangan bicara.
Karena dilakukan di luar kelas, di alam terbuka dan digunakan untuk
mengenal lingkungan sekitarnya, yang dapat pula menjadi sumber belajar
anak. Anak- anak dapat di ajak berkaryawisata sesuai perkembangannya
sesuai tema saat itu.
Metode

karyawisata

dapat


berperan

dalam

pengembangan

keterampilan berbahasa khususya berbicara, anak- anak ternyata adalah para
pengamat, pendengar dan mempunyi rasa ingin tahu yang tinggi. Dengan
karyawisata anak dapat di ajak untuk mengamati dan belajar mengenai sesuatu
hal yang menarik karena dilakukan di luar kelas. Misalnya, saat
berkaryawisata di sekitar lingkungan sekolah, anak akan belajar mengamati
sesuatu yang ada di sekitar sekolah. Sifat anak yang selalu ingin tahu dan
selalu tertarik dengan hal- hal baru akan membuat guru sambil bermain dan
berjalan- jalan dapat menarik minat anak untuk mengamati segala sesuatu
yang ada di lokasi. Guru dapat mengarahkan mereka untuk mengembangkan

7

keterampilan bicaranya, seperti menceritakan kembali apa saja yang telah
dilihatnya. Berdasarkan penjabaran di atas bahwa berbicara adalah sumber

utama seseorang

melakukan komunikasi sehingga peneliti

mencoba

melakukan penelitian di RA Ummu Salamah dengan judul ” Upaya
Meningkatkan

Keterampilan

Berbicara

Melalui

Metode

Karyawisata

Kelompok B di RA Ummu Salamah Kartasura Sukoharjo Tahun Pelajaran

2012/2013”.

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian di atas, maka identifikasi masalah pada penelitian
ini adalah:
1. Pembelajaran di RA ummu salamah kartasura, sukoharjo belum
menerapkan suasana pembelajaran yang menyenangkan, karena masih
dilaksanakan secara monoton.
2. Metode yang digunakan dalam pembelajaran kurang bervariasi
3. Belum diterapkan metode pembelajaran yaitu metode karyawisata di RA.

C. Pembatasan Masalah
Penulis membatasi masalah sebagai berikut:
1. Keterampilan berbicara dengan menggunakan kalimat yang kompleks
terdiri dari 5-6 kata selama proses kegiatan belajar mengajar, sesuai
dengan tema.
2. Karyawisata di batasi dengan karyawisata di sekitar lingkungan sekolah

8


dan halaman sekolah.

D. Rumusan Masalah
Dari latar belakang tersebut dapat dirumuskan permasalahan sebagai
berikut:
“Apakah dengan metode karyawisata dapat meningkatkan keterampilan berbicara
anak di RA Ummu Salamah Kartosura, Sukoharjo Tahun Ajaran 2012/2013?”

E. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
a. Untuk

meningkatkan

kemampuan

bahasa

anak

khususnya

keterampilan berbicara.
b. Perbendaharaan kata menjadi lebih berkembang.
2. Tujuan Khusus
Untuk meningkatkan keterampilan bicara anak melalui metode
karyawisata B Kelompok di RA Ummu Salamah Kartasura Sukoharjo
Tahun Ajaran 2012/2013.

F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
a. Mendapatkan teori baru tentang upaya peningkatan keterampilan
berbicara anak melalui metode karyawisata.
b. Sebagai dasar untuk kegiatan penelitian selanjutnya yang sejenis.

9

2. Manfaat Praktis
a. Untuk Anak
Meningkatkan keterampilan berbicara anak.
b.

Untuk Guru
Memperbaiki kinerja guru dalam perbaikan pembelajaran untuk
meningkatkan keterampilan berbicara dan menjadikan guru lebih
percaya

diri

serta

mampu

berkembang

sebagai

pekerja

professional.
c. Untuk Orang tua
Orang tua akan terbantu dalam upayanya meningkatkan keterampilan
berbicara anaknya.

Dokumen yang terkait

Campur Kode pada Keterampilan Berbicara Siswa Kelas X SMA Negeri 87 Jakarta Tahun Pelajaran 2013/2014

0 35 167

Kemampuan Motorik Halus Anak Dalam Membuat Mainan (Realia) Dengan Teknik Menggunting, Melipat dan Menempel Melalui Metode Demontrasi di Kelompok B TK Bina Insan II Barabai Tahun Pelajaran 20162017

1 9 6

Kemampuan Kognitif Anak Kelompok B TK Rokhaniyah Muslimat NU Barabai Tahun Pelajaran 2016-2017 Dalam Mengenal Sains Melalui Metode Eksperimen

0 0 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teoritis 2.1.1. Kemampuan Berbicara 2.1.1.1. Pengertian Berbicara - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Keterampilan Berbicara Melalui Metode Bercakap-Cakap Menggunakan Boneka Jari

0 0 17

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Meningkatkan Kemampuan Berbicara Anak TK B Usia 5-6 Tahun Melalui Digital Storytelling di TK Apple Kids Salatiga Semester 1 Tahun Ajaran 2017/2018

0 1 13

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Meningkatkan Kemampuan Berbicara Anak TK B Usia 5-6 Tahun Melalui Digital Storytelling di TK Apple Kids Salatiga Semester 1 Tahun Ajaran 2017/2018

0 0 38

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Keterampilan Berbicara Tematik Terpadu Melalui PI-MTPS Kelas IV SD Semester 2 Tahun Pelajaran 2017/2018

0 0 6

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Keterampilan Berbicara Tematik Terpadu Melalui PI-MTPS Kelas IV SD Semester 2 Tahun Pelajaran 2017/2018

0 0 20

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Keterampilan Berbicara Tematik Terpadu Melalui PI-MTPS Kelas IV SD Semester 2 Tahun Pelajaran 2017/2018

0 0 15

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Keterampilan Berbicara Tematik Terpadu Melalui PI-MTPS Kelas IV SD Semester 2 Tahun Pelajaran 2017/2018

0 0 91