PENGARUH BEBAN PEMELIHARAAN SARANA DAN PRASARANA TERHADAP LABA OPERASIONAL PADA PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) DAOP II : PERIODE 2006-2011.

(1)

DAFTAR ISI

ABSTRACT ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iv

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

BAB I ... 1

PENDAHULUAN ... 1

1.1Latar Belakang ... 1

1.2Rumusan Masalah ... 9

1.3Maksud Penelitian ... 9

1.4Tujuan Penelitian ... 9

1.5Manfaat Penelitian ... 10

BAB II ... 11

KAJIAN PUSTAKA ... 11

2.1Konsep Biaya dan Beban ... 11

2.2Pengelolaan Biaya (Cost Management) ... 13

2.3Beban ... 15

2.3.1 Pengertian Beban ... 15


(2)

2.3.3 Pengakuan Beban ... 17

2.4Beban Pemeliharaan ... 18

2.5Pemeliharaan ... 20

2.5.1 Pengertian Pemeliharaan ... 20

2.5.2 Jenis-Jenis Pemeliharaan ... 22

2.5.3 Tujuan dan Manfaat Pemeliharaan ... 23

2.5.4 Kegiatan Pemeliharaan ... 25

2.6 Laba Operasional ... 26

2.6.1 Pengertian Laba Operasional ... 26

2.6.2 Tujuan Pelaporan Laba ... 29

2.6.3 Komponen Pembentukan Laba/ rugi ... 31

2.6.4 Format Penyajian Laba/ Rugi ... 32

2.6.5 Pengukuran Laba ... 35

2.6.6 Pengakuan Laba ... 36

2.7 Penelitian Terdahulu ... 37

2.8 Pengaruh Beban Pemeliharaan terhadap Laba Operasional ... 38

2.9 Kerangka Pemikiran ... 42

2.10 Hipotesis ... 47

BAB III ... 48

METODE PENELITIAN ... 48

3.1Desain Penelitian ... 48

3.2Definisi dan Operasional Variabel ... 49


(3)

3.4Teknik Pengumpulan data ... 52

3.5Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis ... 52

3.5.1 Analisis data ... 52

3.5.2 Uji Linieritas ... 53

3.5.3 Uji Regresi Sederhana ... 54

3.5.3.1 Uji F ... 55

BAB IV ... 58

PEMBAHASAN ... 58

4.1 Gambaran Obyek Penelitian ... 58

4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan ... 58

4.1.2 Struktur Organisasai ... 60

4.1.3 Kegiatan Usaha Perusahaan ... 65

4.1.4 Kegiatan Pemeliharaan ... 67

4.2 Deskripsi Hasil Penelitian ... 69

4.2.1 Beban pemeliharaan ... 69

4.2.2 Laba/ rugi Operasional ... 76

4.3 Pengujian Hipotesis Penelitian ... 80

4.3.1 Uji Linieritas ... 80

4.3.2 Analisis Regresi Sederhana ... 82

4.3.3 Pembahasan Hasil Penelitian ... 85

BAB V ... 93

KESIMPULAN DAN SARAN ... 93


(4)

5.2 Saran ... 93

DAFTAR PUSTAKA ... 96 LAMPIRAN


(5)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Perkembangan Laba (Rugi) Operasional ... 3

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ... 37

Tabel 3.1 Bagan Operasionalisasi Variabel ... 51

Tabel 3.2 Daftar ANAVA Regresi Linier Sederhana ... 56

Tabel 4.1 Beban Pemeliharaan ... 72

Tabel 4.2 Laba/ Rugi Operasional ... 76

Tabel 4.3 Variabel Entered/ removed ... 82

Tabel 4.4 Anovab ... 83


(6)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Gragik Pertumbuhan/ Penurunan Kerugian Operasional ... 3

Gambar 2.2 Hubungan antar Variabel ... 46

Gambar 4.1 Struktur Organisasi ... 64

Gambar 4.2 Struktur Organisasi bagian keuangan ... 65

Gambar 4.3 Beban Pemliharaan ... 71

Gambar 4.4 Grafik Fluktuasi beban Pemeliharaan ... 72

Gambar 4.5 Grafik Pertumbuhan/ penurunan Kerugian Operasional ... 77

Gambar 4.6 Diagram Pencar Laba Operasional ... 81

Gambar 4.7 Diagram Pencar Beban Operasional ... 81


(7)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Pada era globalisasi ini sarana transportasi merupakan kebutuhan pokok yang dibutuhkan masyarakat untuk mendukung kelancaran kegiatan sehari-hari masyarakat. Dengan semakin tingginya kebutuhan dan tuntutan dari masyarakat, kini telah banyak sarana transportasi yang disediakan oleh pemerintah maupun pihak swasta. Sarana transportasi ini terdiri dari transportasi darat, air dan udara.

Sarana transportasi darat merupakan sarana transportasi yang sering digunakan oleh masyarakat, selain karena untuk kebutuhan mobilitas jarak dekat, tarif sarana transportasi darat pun relatif lebih terjangkau dibandingkan dengan sarana transportasi lainnya. Sarana transportasi darat yang disediakan pihak pemerintah maupun swasta kini memiliki banyak jenis, seperti jasa mobil angkutan umum, busway, kereta api, bus, dan lain-lain.

Salah satu sarana transportasi darat yang perlu dimaksimalkan penggunaannya di Indonesia adalah sarana transportasi kereta api. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang transportasi ini adalah PT. Kereta Api Indonesia (PT. KAI) Persero. Dalam menjalankan kegiatan operasionalnya, PT. KAI membagi tanggung jawab kedalam 9 Daerah Operasi (DAOP), salah satunya adalah DAOP II yang beroperasi di Bandung.


(8)

2

Melihat kondisi kota Bandung yang padat masyarakat, dan kebutuhan masyarakatnya akan jasa transportasi, PT. KAI DAOP II sebenarnya mempunyai peluang besar untuk mendapatkan laba yang besar, karena banyaknya masyarakat yang membutuhkan kereta api, salah satu contohnya warga yang tidak berdomisili di kota Bandung namun bekerja atau bersekolah di kota Bandung, akan terbantu dengan adanya fasilitas transportasi kereta api ini. Selain itu, kereta api ini merupakan transportasi yang memiliki berbagai keunggulan. Berbagai sumber bacaan tentang kereta api banyak yang membahas mengenai keunggulan kereta api ini, diantaranya transportasi ini berdampak ekonomik dalam pemakaian ruang karena dapat mengangkut banyak penumpang dalam sekali pemberangkatan dan sarana transportasi ini tidak polutif, sehingga menjawab masalah lingkungan hidup yang kini menjadi perhatian banyak pihak. Kereta api ini juga merupakan sarana transportasi yang memiliki tingkat keamanan yang tinggi.

Peluang ini seharunya dapat meningkatkan pendapatan PT. KAI DAOP II yang tentunya akan berdampak baik terhadap laba PT. KAI DAOP II. Namun, dengan adanya pengaruh yang berasal dari pihak internal dan eksternal, PT. KAI DAOP II ini mengalami kerugian pada setiap tahunnya. Berikut ini adalah tabel data laba (rugi) operasional selama enam tahun terkahir pada PT. KAI DAOP II periode 2006 hingga 2011 :


(9)

3

Tabel 1.1

Perkembangan Laba (Rugi) Operasional Periode 2006 – 2011 (dalam ribuan rupiah)

Sumber : Laporan laba (rugi) PT. Kereta ApiIndonesia (Persero) DAOP II Bandung (yang telah diolah kembali)

Tabel 1.1 di atas menunjukan bahwa selama enam tahun, PT. KAI DAOP II mengalami kerugian, mulai tahun 2006 hingga tahun 2011. Untuk lebih jelas perkembangan dan penurunan kerugian operasional PT. KAI DAOP II ini dapat terlihat jelas dalam grafik berikut :

Gambar 1.1

Grafik Pertumbuhan/Penurunan Kerugian Operasional PT. Kereta Api Indonesia DAOP II tahun 2006 sampai dengan 2011

Tahun Laba/Rugi Operasional

2006 (53.224.603) 2007 (74.217.409) 2008 (54.744.292) 2009 (130.847.937) 2010 (135.114.745) 2011 (49.976.038)

Rp(160.000.000) Rp(140.000.000) Rp(120.000.000) Rp(100.000.000) Rp(80.000.000) Rp(60.000.000)

Rp(40.000.000)

Rp(20.000.000) Rp-

2006 2007 2008 2009 2010 2011

Rugi Operasional


(10)

4

Grafik diatas menunjukan kerugian PT. KAI DAOP II cenderung melonjak naik, kenaikan kerugian ini mulai dialami tahun 2007 kemudian mengalami penurunan tahun 2008 dan melonjak ekstrim pada tahun 2009 hingga tahun 2010, namun pada tahun 2011 kerugian PT. KAI DAOP II berangsur menurun. Apabila perusahaan tidak dapat memperoleh laba, perusahaan cenderung tidak dapat melanjutkan usahanya. Apabila perusahaan tidak dapat melanjutkan usahanya, perusahaan tidak dapat memenuhi kebutuhan publik dan tidak dapat melaksanakan salah satu program pemerintah di bidang ekonomi. Manajemen strategi PT. KAI (2008) pun menjelaskan tujuan dari sarana transportasi ini:

Karena maksud dan tujuan PT. KAI ini adalah melaksanakan dan mendukung kebijaksanaan dan program pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional, khususnya di bidang transportasi dengan menyediakan barang-jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat untuk dapat melakukan ekspansi baik di pasar domestik maupun internasional di bidang perkeretaapian.

Oleh karena itu, pemerintah berusaha untuk mempertahankan keberlangsungan usaha perkeretaapian ini. Hal ini lah yang mendorong pemerintah untuk memberikan subsidi, walaupun mengalami kerugian setiap tahunnya, perusahaan ini masih bisa menjalankan aktivitas usahanya karena mendapatkan dana subsidi yang berasal dari pemerintah. Apabila laba yang diperoleh perusahaan BUMN ini selalu merugi, maka subsidi yang harus dikeluarkan pemerintah akan semakin meningkat. Dampaknya, terasa pada anggaran lain untuk kesejahteraan masyarakat yang akan semakin mengecil. Hal ini sejalan dengan yang diungkapkan Lebang (2006:140) : “Kalau BUMN terus merugi, pemerintah harus memperbesar dana subsidi terhadap BUMN. Dengan


(11)

5

demikian, karena keterbatasan anggaran, konsekuensinya adalah alokasi anggaran

untuk kesejahteraan rakyat pun semakin mengecil”.

Dengan adanya penghasilan laba, perusahaan dapat berdiri sendiri untuk melanjutkan usahanya dan tentunya subsidi yang dikeluarkan untuk BUMN dapat dialokasikan pada sektor lain untuk kesejahteraan rakyat. Selain itu, laba dibutuhkan perusahaan sebagai tolok ukur bagi manajemen sejauh mana efisiensi kebijakan yang diambil dalam usaha peningkatan laba, dan juga sebagai bahan kajian pihak manajemen untuk mengambil keputusan. Banyak faktor yang mempengaruhi laba operasional suatu perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan harus menganalisis upaya apa saja yang dapat dilakukan dalam usaha mempertahankan serta meningkatkan laba perusahaan.

Seperti yang diungkapkan oleh banyak ahli, faktor yang mempengaruhi naik/turunnya laba suatu perusahaan diantaranya naik/turunnya volume penjualan produk, naik/turunnya beban operasional dan harga jual produk. Dalam manajemen startegi (2008) yang dibuat oleh PT. KAI dijelaskan PT. KAI menganalisis faktor yang mempengaruhi penurunan laba operasional, bahkan kerugian pada PT. KAI DAOP II ini disebabkan oleh penurunan jumlah penumpang karena adanya saingan sarana transportasi lain dan tingginya beban operasional pada masing-masing periode. Faktor-faktor yang mempengaruhi laba operasional PT. KAI DAOP II ini dapat dikategorikan pada dua kategori yaitu, faktor internal dan faktor eksternal.

Faktor internal kerugian PT. KAI DAOP II ini diduga berasal dari tingginya beban operasional perusahaan yang berhubungan dengan kebijakan


(12)

6

pihak manajemen dalam usaha untuk memaksimalkan kegiatan operasi perusahaan, PT. KAI DAOP II juga menyampaikan faktor eksternal yang mempengaruhi laba operasional ini diduga dipengaruhi oleh banyaknya pesaing penyedia jasa transportasi setelah adanya jalan tol yang menghubungkan Bandung-Jakarta, sehingga terjadilah penurunan jumlah penumpang kereta api. Kedua faktor ini merupakan titik sentral yang perlu menjadi perhatian pokok perusahaan agar laba operasional perusahaan kian membaik.

Tingginya beban operasional ini menjadi faktor internal yang mempengaruhi laba operasional PT. KAI DAOP II. Dalam laporan keuangan PT. KAI DAOP II terlihat, beban pemeliharaan sarana dan prasarana merupakan salah satu elemen beban operasional perusahaan. Dibandingkan dengan elemen-elemen lain dalam beban operasional, beban pemeliharaan sarana dan prasarana ini merupakan beban terbesar dalam setiap tahun. Dalam sumber bacaan mengenai manajemen operasi, banyak dibahas mengenai pemeliharaan pada perusahaan, kegiatan pemeliharaan ini sering diabaikan oleh pihak manajemen, sehingga kegiatan pemeliharaan ini menimbulkan beban pemeliharaan yang besar karena dilakukan setelah adanya kerusakan. Website resmi Departemen Perhubungan (Dephub) juga menganalisis hal ini juga yang menyebabkan tingginya beban pemeliharaan sarana dan prasarana pada perusahaan PT. KAI DAOP II.

Beban pemeliharaan sarana dan prasarana pada PT. KAI DAOP II ini mempunyai nilai yang besar apabila tidak dikelola dengan baik oleh pihak manajemen, apabila beban pemeliharaan sarana dan prasarana ini meningkat, secara langsung akan meningkatkan beban operasional perusahaan. Namun dalam


(13)

7

upaya efisiensi beban pemeliharaan ini diharapkan tidak mengurangi kualitas jasa layanan yang akan dijual, sehingga faktor eksternal yang mempengaruhi laba operasional PT. KAI DAOP II ini akan sekaligus teratasi. Walaupun banyaknya pesaing penyedia jasa transportasi lain, para konsumen akan tetap memilih kereta api untuk kegiatan sehari-hari, karena PT. KAI DAOP II tetap dapat meningkatkan mutu jasa layanannya melalui kegiatan pemeliharaan sarana dan prasarana yang terorganisir dengan baik sehingga mutu layanan jasa tetap terjaga, hal ini akan meningkatkan volume penjualan produk PT. KAI DAOP II, yang akan meningkatkan pendapatan operasional perusahaan.

Perusahaan dapat meningkatkan laba operasional nya dengan cara meningkatkan pendapatan operasionalnya, revenue ini diperoleh dari peningkatan mutu layanan jasa melalui keandalan sarana dan prasarana perusahaan yang akan digunakan. Sarana dan prasarana perusahaan ini akan dapat diandalkan apabila berada dalam kondisi yang baik karena adanya pemeliharaan yang efektif dan efisien sehingga dapat meningkatkan laba perusahaan, yang diperoleh dari peningkatan pendapatan dan efisiensi beban . Seperti yang diungkapkan Handoko.

T. H (2000:165) “Salah satu maksud utama kegiatan pemeliharaan yaitu untuk

memelihara reliabilitas sistem pengoperasian pada tingkat yang dapat diterima dan

tetap memaksimumkan laba atau meminimumkan biaya”. Dengan adanya

peningkatan penjualan produk karena sistem pengoperasian berjalan lancar dan efisiensi beban operasional karena adanya pengelolaan biaya yang baik, maka perusahaan dapat meningkatkan laba operasionalnya.


(14)

8

Berdasarkan uraian di atas, terlihat kegiatan pemeliharaan preventif yang rutin dan pengelolaan biaya yang baik ini akan membuat sarana dan prasarana terpelihara dengan baik, sehingga akan meningkatkan mutu jasa PT. KAI DAOP II. Dengan adanya pelayanan jasa yang baik, secara langsung akan mempengaruhi tingkat kepuasan dan kepercayaan pelanggan yang kemudian akan meningkatkan jumlah penumpang. Dengan adanya pengelolaan biaya pemeliharaan sarana dan prasarana dengan baik, maka pada akhir periode biaya yang akan dibebankan akan lebih efisien, dan tentunya akan mengurangi tingginya beban operasional perusahaan sehingga mempengaruhi laba perusahaan. Karena untuk memperoleh laba, perusahaan dapat berupaya meningkatkan pendapatan perusahaan dengan biaya yang efisien, sehingga pada akhir periode, biaya yang akan dibebankan akan bernilai rendah. Sejalan dengan pemaparan Mulyadi. A (2002 : 22) mengungkapkan bahwa :

Sebagai upaya untuk menghasilkan dan meningkatkan laba, ada dua hal yang dapat diupayakan, pertama dengan berupaya untuk menghasilkan pemasukan dan pendapatan sebesar mungkin dengan biaya yang rendah. Kedua apabila pemasukan tidak dapat optimal, maka biaya yang harus turun.

Oleh karena itu, penulis tertarik untuk meneliti lebih lanjut mengenai beban pemeliharaan sarana dan prasarana yang mempengaruhi laba operasional pada PT. KAI DAOP II. Penelitian menganggap perlu melakukan penelitian tentang fenomena yang sudah dipaparkan. Penelitian ini akan dipaparkan lebih jelas dalam skripsi yang berjudul “Pengaruh Beban Pemeliharaan Sarana dan

Prasarana terhadap Laba Operasional PT. Kereta Api Indonesia (PERSERO) DAOP II.


(15)

9

1.2Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, maka peneliti merumuskan beberapa masalah yaitu sebagai berikut :

1. Bagaimana gambaran beban pemeliharaan sarana dan prasarana pada PT. KAI DAOP II.

2. Bagaimana gambaran tentang laba operasional PT. KAI DAOP II.

3. Bagaimana pengaruh beban pemeliharaan sarana dan prasarana terhadap laba operasional yang diperoleh PT. KAI DAOP II.

1.3Maksud Penelitian

Maksud dari penelitian ini untuk mendapatkan gambaran secara umum pengaruh beban pemeliharaan sarana dan prasarana terhadap laba operasional yang diperoleh PT. KAI DAOP II.

1.4Tujuan Penelitian

Berdasarkan masalah yang telah dirumuskan, maka penelitian ini bertujuan untuk :

1. Mengetahui gambaran tentang beban pemeliharaan sarana dan prasarana PT. KAI DAOP II.

2. Mengetahui gambaran tentang laba operasional dari PT. KAI DAOP II. 3. Mengetahui bagaimana pengaruh beban pemeliharaan sarana dan


(16)

10

1.5Manfaat Penelitian

Data dan informasi serta hasil yang diperoleh pada penelitian ini diharapkan mempunyai manfaat, antara lain :

1. Manfaat Akademis

Hasil penelitian ini diharapkan akan bermanfaat untuk bahan pembelajaran dan pemahaman mengenai teori laba operasional.

2. Manfaat Praktis

Bagi PT. KAI DAOP II, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan pada pihak manajemen dalam pengambilan keputusan dalam usaha efektifitas dan efisiensi kegiatan PT. KAI DAOP II.


(17)

48

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1Desain Penelitian

Desain penelitian atau desain riset menurut Pedoman Operasional Penulisan Skripsi (2007:21) adalah “Desain penelitian berisi metode peneitian yang digunakan dan bagaimana prosedur penelitian dilakukan”.

Penelitian ini harus dilaksanakan sesuai dengan prosedur. Sehingga keberhasilan, keefektifan, serta penelitian ini dapat dipertanggungjawabkan. Prosedur merupakan langkah kerja yang bersifat sistematis, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, dan pengambilan kesimpulan. Adapun langkah-langkah yang penulis ambil dalam penelitian ini meliputi : penentuan metode penelitian, teknik pengumpulan data, prosedur penelitian, serta prosedur pengolahan dan analisis data.

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kausalitas. Kausalitas menurut Sugiyono (2009:19) “...melihat hubungan variabel terhadap objek yang diteliti lebih bersifat sebab dan akibat (kausal). Penelitian ini ingin mengetahui bagaimana pengaruhnya terhadap laba operasional apabila beban pemeliharaan naik atau turun pada PT. KAI DAOP II.

Metode penelitian diperlukan oleh peneliti agar dapat menjelaskan maksud dari penelitian. Metode pun akan memperlancar pencapaian tujuan secara lebih


(18)

49

efektif dan efisien. Karena metode ini akan memperjelas langkah-langkah serta arahan dan tujuan dari penelitian.

Menurut Sugiyono (2009:3) “Metode penelitian secara umum merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”. Dalam penelitian ini, metode yang digunakan merupakan metode deskriptif verifikatif dengan pendekatan kuantitaif. Sugiyono (2010:207) mendefinisikan “Analisis deskriptif digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi”. Dalam penelitian ini desain deskriptif digunakan untuk menggambarkan keadaan laporan keuangan PT. KAI DAOP II. Hasan (2006:22) menjelaskan “Verifikatif yaitu menguji kebenaran sesuatu dalam bidang yang telah ada sebelumnya”. Penelitian ini bertujuan untuk menguji penelitian yang telah ada sebelumnya, namun bukan untuk menciptakan teori baru.

3.2Definisi dan Operasional Variabel

Pengertian variabel menurut Sugiyono (2009:60) adalah “Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.”

Jumlah Variabel yang terdapat dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu (variabel 1) beban pemeliharaan PT. KAI DAOP II sebagai variabel bebas (independent variable) dan (variabel 2) laba operasional PT. KAI DAOP II


(19)

50

sebagai variabel tidak bebas (dependent variabel). Definisi dari kedua variabel tersebut dapat dijelaskan seperti dibawah ini:

1. Variabel Bebas (X)

Variabel bebas (Independen) adalah variabel yang dianggap mempengaruhi variabel terikatnya. Sesuai yang diungkapkan Sugiyono (2009:61) “variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat (dependen).

Dalam penelitian ini, peneliti menentukan beban pemeliharaan PT. KAI DAOP II yang mencakup dimensi pemeliharaan sarana dan prasarana perkereta apian, sebagai variabel bebas yang diukur dari besarnya beban yang dikeluarkan (actual) untuk kegiatan pemeliharaan tersebut selama periode yang telah ditentukan, dengan menggunakan skala rasio.

2. Variabel terikat (Y)

Menurut Sugiyono (2009:61) Variabel terikat adalah variabel yang dianggap dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini, ditentukan laba dari penjualan jasa (dalam arti laba operasional PT. KAI DAOP II) sebagai variabel tidak bebas dengan skala rasio.

Operasionalisasi variabel X dan Y dapat ditelaah lebih lanjut seperti yang disajikan pada tabel berikut :


(20)

51

Tabel 3.1

Bagan Operasinalisasi Variabel

VARIABEL DIMENSI INDIKATOR SKALA

Variabel (X) Beban Pemeliharaan

Kegiatan memelihara atau menjaga dan mengadakan

perbaikan atau

penyesusain/pengganti an yang diperlukan sarana, prasarana perusahaan.

-Jumlah realisasi beban pemeliharaan sarana di

lintas dan beban

pemeliharaan sarana di balai yasa

-Jumlah realisasi beban

pemeliharaan dan

pengoperasian prasarana PT. KAI DAOP II dan prasarana pokok milik pemerintah R A S I O Variabel (Y) laba operasional -

Perbandingan realisasi pendapatan operasional dengan realisasi beban operasional pada masing-masing periode yang terdapat dalam laporan laba (rugi) PT. KAI DAOP II.

R A S I O

3.3Sumber Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini dapat diperoleh dari berbagai sumber. Bila dilihat dari berbagai sumber, data dapat diperoleh dari sumber data sekunder. Menurut Sugiyono (2009:309), “Sumber data sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen”.

Berdasarkan keterangan tersebut, penelitian ini menggunakan data sekunder karena data yang diolah dalam penelitian ini diperoleh dari dokumen


(21)

52

laporan keuangan laba/rugi dari tahun 2006 sampai dengan 2011 yang diberikan perusahaan PT. KAI DAOP II, karena dalam periode tersebut terdapat fenomena kerugian yang dialami perusahaan.

3.4Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan.

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah teknik dokumentasi. Karena dalam penelitian ini data yang diteliti berupa catatan peristiwa yang sudah berlalu yang bersifat tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang. Sesuai yang diungkapkan Suharsimi (2010:201) “Di dalam melaksanakan metode dokumentasi, peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan harian, dan sebagainya”. Dalam penelitian ini data yang di dapat adalah laporan keuangan laba/rugi PT. KAI DAOP II mulai tahun 2006 hingga tahun 2011.

3.5Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis 3.5.1 Analisis Data

Analisis data merupakan suatu kegiatan dalam penelitian yang dilakukan setelah seluruh data terkumpul. Kegiatan dalam analisis data ini antara lain :


(22)

53

1. Mengumpulkan data yang diperlukan berupa laporan keuangan terutama laporan laba (rugi)

2. Mengelompokan data berdasarkan variable 3. Mentabulasi data berdasarkan variabel 4. Menyajikan data tiap variabel yang diteliti

5. Menghitung uji linieritas, uji regresi sederhana, yang dilanjutkan dengan uji keberartian regresi menggunakan uji f, apabila hasil perhitungan dari uji f menunjukan regresi berarti, kemudian dilanjutkan untuk menarik kesimpulan

6. Menarik kesimpulan dari penelitian

3.5.2 Uji linearitas

Dalam penelitian untuk menguji hubungan antara kedua variabel perlu suatu usaha untuk menggambarkan bentuk terdekat dari hubungan itu dengan cara menyajikan data yang diketahui dengan menggunakan grafik, diagram ini disebut diagram pancar. Diagram ini melukiskan titik-titik pada bidang (XiYi) yang tiap titik ditentukan oleh setiap pasang (XiYi)

Menurut Sudjana (2005:313) :

Jika letak titik-titik itu sekitar garis lurus, maka cakupan beralasan untuk menduga regresi linier. Jika letak titik-titik sekitar garis lengkung, wajarlah untuk menduga regresi nonlinier”. Apabila terdapat gejala bahwa titik-titik data menyebar sekitar garis lurus, maka variable-variabel tersebut memiliki hubungan linear baik itu linear positif ataupun negatif. Sebaliknya, apabila tidak terdapat gejala bahwa titik-titik data tidak menyebar sekitar garis lurus maka variable-variabel tersebut tidak memiliki hubungan.


(23)

54

Oleh karena itu, apabila titik-titik sebaran data berada sekitar garis linier, dapat disimpulkan variabel dalam penelitian ini memiliki hubungan sehingga bisa dilanjutkan pada perhitungan untuk mengetahui arah pengaruh variabel menggunakan analisis regresi sederhana.

3.5.3 Uji regresi sederhana

Persamaan regresi yang digunakan adalah regresi linier sederhana dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

(Sudjana, 2003:315)

Keterangan :

Ŷ : Subjek dalam variabel dependen yang diprediksikan α : Harga Ŷ ketika harga X = 0 (harga konstan)

b : Angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukan angka peningkatan atau penurunan variabel dependen yang didasarkan pada perubahan variabel independen. Bila (+) arah garis naik, dan bila (-) maka arah garis turun

X : subyek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu

Dalam anailisis regresi linier sederhana ini, variabel-variabel yang akan diteliti diantaranya adalah :

Variabel bebas (X) : biaya pemeliharaan Variabel variabel terikat (Y) : laba operasional


(24)

55

Rumus perhitungan koefisien

(Sudjana, 2005:315)

Keterangan :

n = jumlah sampel yang diteliti X = variabel independent Y = Variabel dependent

3.5.3.1 Uji F

Setelah diperoleh persamaan dari perhitungan regresi sederhana. Kemudian dilakukan uji f untuk mengetahui keberartian regresi. Uji f ini bertujuan untuk mengetahui keberartian koefisien arah regresi (b) yang telah diperoleh dari persamaan regresi. Sudjana (2003:90) mengungkapkan : “...sebelum regresi yang diperoleh digunakan untuk membuat kesimpulan, terlebih dahulu perlu diperiksa setidak-tidaknya mengenai kelinieran dan keberartiannya”.

Untuk pengujian keberartian regresi dalam regresi linier sederhana maka disusun sebuah daftar yaitu analisis varian


(25)

56

Tabel 3.2

Daftar Analisis Varian (ANAVA) Regresi Linier Sederhana

Sumber Variasi

Dk JK KT F

Total N ∑Y2 ∑Y2

Koefisien (a) Regresi (b|a) Sisa 1 1 n-2 Jk(a) Jk (b|a) JK(S) JK(a) S2reg = JK (b|a)

S2reg =

= Tuna Cocok Galat k-2 n-k JK(TC)

JK(G) S

2

TC =

S2G =

(Sudjana, 2003:19) KT : Kuadrat tengah

S2reg = KT(b|a) atau varians regresi

S2sis = KT(S) atau varians sisa

S2TC = KT (TC) atau varians tuna cocok

S2G = KT(G) atau varians galat

(Sudjana, 2003:18)

Untuk menghitungnya maka digunakan rumus-rumus sebagai berikut:

JK (T) = ∑Y2 JK(a) =

JK (b|a) = b{ =

JK (S) = JK (T) – (JK (a) – JK (b|a)

JK (G) =


(26)

57

Keterangan :

JK (T) :Jumlah kuadrat-kuadrat sumber-sumber variasi untuk total

JK (a) : Jumlah kuadrat-kuadrat koefisien JK (b|a) : Jumlah kuadrat-kuadrat regresi JK (S) : Jumlah kuadrat-kuadrat sisa

JK (TC) : Jumlah kuadrat-kuadrat tuna cocok JK (G) : Jumlah kuadrat-kuadrat galat

(Sudjana, 2003:17)

Setelah Fhitung diperoleh, selanjutnya bandingkan dengan Ftabel

Jika Fhitung lebih besar dari Ftabel dengan dk pebilang = 1 dan dk

penyebut = n-2. Apabila hasil uji f berarti, maka peneliti bisa mengambil kesimpulan penelitian.


(27)

93

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1Kesimpulan

Berdasarkan hasil dari pembahasan dan penelitian yangdilakukan pada PT. KAI DAOP II mengenai pengaruh beban pemeliharaan terhadap laba operasional PT. KAI DAOP II, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Pada umumnya, beban pemeliharaan pada PT. KAI DAOP II mengalami jumlah yang memiliki kecenderungan meningkat.

2. Laba operasional tahun 2006 hingga tahun 2011 ini menggambarkan selama enam tahun terakhir, PT. KAI DAOP II mengalami kerugian pada setiap tahun. Kerugian PT. KAI DAOP II ini cenderung meningkat. Kerugian tertinggi yang dialami PT. KAI DAOP II terjadi pada tahun 2010.

3. Berdasarkan pengujian hipotesis menggunakan perhitungan statistik regresi sederhana yang dilakukan dalam penelitian ini, dihasilkan koefisien regresi yang bernilai negatif. Maka pengajuan hipotesis dalam penelitian ini dapat diterima.

5.2Saran

Setelah mengetahui hasil dari penelitian pengaruh beban pemeliharaan terhadap laba operasional pada PT. KAI DAOP II, maka ada beberapa saran yang


(28)

94

dapat disampaikan, sebagai bahan kajian bagi perusahaan dan bagi penelitian selanjutnya, sebagai berikut :

1. Pihak PT. KAI DAOP II diharapkan dapat mengefisiensikan pengeluaran pemeliharaan, tanpa mengurangi aktivitas pemeliharaan. Perusahaan harus sebisa mungkin mengelola pengeluaran pemeliharaan agar pegeluaran tepat sasaran. Pengelolaan pengeluaran ini dapat diperoleh melalui kontrol terhadap pemeliharaan preventif dan rutin yang sudah ditetapkan, sehingga terhindar dari kerusakan yang akan menimbulkan beban pemeliharaan yang lebih besar.

2. Untuk meningkatkan laba operasional, perusahaan dapat menempuh dua cara, meningkatkan pendapatan atau penekanan biaya. Dalam PT. KAI DAOP II, beban pemeliharaan yang perlu diefektifkan. Namun efektivitas beban ini, tanpa mengurangi aktivitas pemeliharaan perusahaan yang dapat mengurangi kualitas output. Oleh karena itu, perusahaan harus melakukan pengendalian biaya sehingga terjadi efektifitas biaya melalui pengontrolan aktivitas pemeliharaan agar pemeliharaan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan.Dengan adanya efektifitas biaya, perusahaan dapat memperoleh manfaat yang optimal.Sehingga upaya untuk memperoleh peningkatan laba perusahaan berjalan dengan lancar.

3. Bagi peneliti lain yang memiliki ketertarikan melakukan penelitian mengenai dalam laporan keuangan perusahaan, penulis menyarankan agar melakukan penelitian elemen-elemen lain dalam laporan keuangan yang


(29)

95

tidak diteliti dalam penelitian ini, dan disesuaikan dengan fenomena yang ada dalam perusahaan yang diteliti.


(30)

96

DAFTAR PUSTAKA

[Buku]

Adolph, et. al. l(1997). Akuntansi Biaya Edisi 10 Jilid 1. Jakarta : PT. Erlangga Arikunto. S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Edisi Revisi).

Bandung : Rineka Cipta

Assauri. S. (2008). Manajemen Produksi dan Operasi. Jakarta : Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia

Baridwan. Z. (2004). Intermediate Accounting. Yogyakarta : BPFE-Yogyakarta Belkaoui. A. (2006). Teori Akuntansi. Jakarta : Salemba Empat

Blocher, et. al. (2007). Manajemen Biaya Edisi 3. Jakarta : Salemba empat Carter and Usry. (2004). Akuntansi Biaya Edisi 13. Jakarta : Salemba Empat Carter and Wiliam K. (2009). Akuntansi Biaya (Cost Accounting). Jakarta :

Salemba Empat

Ghozali. I dan Chariri. A. (2007). Teori Akuntansi. Semarang : UNDIP

Handoko. T. H. (2000). Dasar-Dasar Manajemen Produk dan Operasi. Yogyakarta : BPFE

Hendriksen. E. S. (2002). Teori Akuntansi buku dua. Jakarta : Interaksara

Hammer, et. al. (2006). Cost Accounting Elventh Edition. South Western Publishing. Co

Hammer, et. al. (1999). Akuntansi Biaya Jilid 1. Jakarta : Salemba Empat Harahap. S. S. (2007). Teori Akuntansi. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada Harahap. S. S. (2007). Analisis Kritis atas Laporan Keuangan. Jakarta : Raja

Grafindo

Hongren et. al. (2004). Akuntansi di Indonesia. Jakarta : Salemba Empat

Ikatan Akuntansi Indonesia. (2012). Standar Akuntansi Keuangan per 1 Juli 2012. Jakarta : Salemba Empat


(31)

97

John J. Wild, et. al. (2005). Analisis Laporan Keuangan. Buku 1. Ed. 8 Jakarta : Salemba Empat. Penerjemah : Yanivi S. Bactiar dan S. Nurwahyu harahap. Jumingan. (2008). Analisis Laporan Keuangan. Jakarta : Bumi Aksara

Jogiyanto. (2007). Metodologi Penelitian Bisnis : Salah Kaprah dan Pengalaman-Pengalaman. Yogyakarta : BPEF Yogyakarta

Kieso and Weygandt. (2007). Intermediate Accounting. Canada John Wiley and Sonds Inc

Kusnadi, et. al. (2001). Pengantar Bisnis Niaga. Malang : Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Malang

Kramadibrata. S. (2006) Perencanaan Perkeretaapian. Bandung : ITB

Mahmudi. (2005). Manajemen Kinerja Sektor Publik. Yogyakarta: UPP AMP YKPN.

M. Hanafi dan Abdul Halim. (2007). Analisis Laporan Keuangan. Yoryakarta : UPP STIM YKPN

Ma’arif. M. S (2006). Manajemen Operasi. Jakarta : PT Grasindo

Mulyadi. A. (2002). Akuntansi Manajemen. Bandung : Program Studi Akuntansi M. N. Nasution. (2004). Manajemen Jasa terpadu. Bogor: Ghalia Indonesia Mulyadi. (2001). Akuntansi Manajemen (Konsep, Manfaat & Rekayasa Edisi 3).

Jakarta : Salemba empat

Mulyadi. (2005). Akuntansi Biaya (Edisi 5). Yogyakarta : UPP STIM YKPN Niswonger. C. R et. al. (2000). Prinsip-Prinsip Akuntansi. Jakarta : Erlangga Pedoman Operasioinal Penulisan Skripsi (POPS). (2007). Program Studi

Pendidikam Akuntansi Universitas Pendidikan Indonesia

Priyatno. D. (2012). Cara Kilat Belajar Analisis Data dengan SPSS. Yogyakarta : Andi Yogyakarta

Rochaety. E. (2007). Metode Penelitian Bisnis dengan Aplikasi SPSS. Jakarta : Mitra Wacana

Simamora. H. (2000). Akuntansi Basis Pengambilan Keputusan Jilid I. Jakarta: Salemba empat

Soemarso. S. R. (2005). Akuntansi Suatu Pengantar edisi revisi. Jakarta : Salemba empat


(32)

98

Stevenson and wiliam J. (2002). Operation Management International Edition. New York : The Mc. Graw Hill

Subramanyan dan Hasley (2005). Financial Statement Analisys. Jakarta : Salemba Empat

Sudjana. (2005). Metode Statistika. Bandung : Tartiso

Sudjana. (2004). Statistika untuk ekonomi dan niaga II. Bandung : Tarsito Sugiyono.(2009). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : CV. Alfabeta Sugiyono. (2012). Statistik Untuk Penelitian. Bandung : CV. Alfabeta Sutedja. W. (2006). Panduan Layanan Konsumen. Jakarta : Grasindo Suwardjono. (2001). Akuntansi Pengantar. Yogyakarta : BPFE

Tuanakotta. T. M. (2000). Teori Akuntansi buku I. Jakarta : Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Yadiati. W. (2007). Teori Akuntansi Suatu Pengantar. Jakarta : Pernada media Group

[Skripsi]

Irawati Malinda. (2008).Pengaruh Biaya Pemeliharaan Aktiva Tetap Terhadap Laba Kotor Pada PT. Agronesia Divisi Industri Teknik Karet Inkaba. Program Studi Akuntansi Universitas Pendidikan Indonesia

Yuliawati. (2011). Pengaruh Fluktuasi Beban Pemeliharaan Aktiva Tetap Terhadap Fluktuasi Laba Operasional Pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten periode 1994-2008. Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Pendidikan Indonesia

[Online]

Departemen Perhubungan. (2007). Ringkasan Hasil Investigasi Kecelakaan Kereta Api Tahun 2007. [Online]-Tersedia di :

http://www.dephub.go.id/knkt/ntsc_home/Safety_Digest/2007/RAILWAY_Saf ety_Digest_2007.pdf. [10 Oktober 2012]

Departemen Perhubungan. (2011). Analisis Data Kecelakaan Kereta Api tahun

2009-2011.[Online]-Tersediadi:http://www.dephub.go.id/knkt/ntsc_railway/Report/Publications/ Media%20Release%20KA%202011.pdf [10 Oktober 2012]


(33)

99

KOMPAS.(2011). PT. KAI MerugiRp. 1 Milyar. [Online]-Tersedia di :http://www1.kompas.com/read/xml/2011/01/19/03343968/pt.kai.merugi.rp.1 .miliar. [21 oktober 2011]

Kuswadi. (2005). Meningkatkan Laba melalui pendekatan Akuntansi Keuangan dan Akuntansi Biaya. [Online]-Tersedia:

http://books.google.co.id/books?id=u4z9_OgyUzsC&pg=PA12&dq=akuntansi +biaya&hl=id&sa=X&ei=padnT8SsH82GrAe14qjcBw&ved=0CDYQ6AEwA g#v=onepage&q=akuntansi%20biaya&f=false. [23 April 2012]

M. Syamsul Ma’arif. Manajemen Operasi. (2006). [Online]- Tersedia di : http://books.google.co.id/books?id=tXnWjkWZjQEC&pg=PA492&lpg=PA49 2&dq=biaya+pemeliharaan+dalam+manajemen+operasi&source=bl&ots=PK2

HBDvX6T&sig=-1qmLs_P1uNVb6QraqWlTspEi-4&hl=id&sa=X&ei=GZ9nT_3UCZHQrQeh8piECA&ved=0CBsQ6AEwAA#v =onepage&q=biaya%20pemeliharaan%20dalam%20manajemen%20operasi&f =false [15 Maret 2012]

PT. Kereta Api Indonesia. (2008). Manajemen Strategi PT. Kereta Api Indonesia. [Online]-Tersediadi : http://id.scribd.com/doc/59299559/Manajemen-Strategi-PT-KERETA-API-INDONESIA-Persero-Tahun-2009-2013. [15 Oktober 2012]

Rustam. (2002). Pendapatam Menurut Akuntansi Keuangan No. 23. [Online]- Tersedia di : http://library.usu.ac.id/download/fe/akuntansi-rustam2. [21 April 2012]

Seputar Indonesia. (2010). Penumpang KA Lokal Turun. [Online]-Tersedia di : http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/372560/50/. [23 Oktober 2012]

Sigit Haryono, Achmad Fauzi D. H, Zainul Arifin. (2003). Jurnal Aplikasi

Manajemen, Volume 1, nomor 2. [Online]- Tersedia

:http://www.scribd.com/doc/66679012/1203222232. [07 Maret 2012]

Undang-Undang Republik Indonesia. Tentang Perkeretaapian No. 13 tahun 1992.

[Online]-Tersedia:http://yogyakarta.bpk.go.id/web/wp-content/uploads/2009/10/uu-no-13-th-1992.pdf. [15 Oktober 2012]

Tomi Lebang. Berbekal Seribu Akal Pemerintah Dengan Logika. (2006). [Online]-Tersedia:

http://books.google.co.id/books?id=AK_mVQxKaHgC&pg=PA140&dq=subsi di+bumn&hl=id&sa=X&ei=G_iyUNHrCsKHrAfRioDwCg&ved=0CC4Q6AE wAg#v=onepage&q=subsidi%20bumn&f=false. [26 november 2012]


(1)

94

dapat disampaikan, sebagai bahan kajian bagi perusahaan dan bagi penelitian selanjutnya, sebagai berikut :

1. Pihak PT. KAI DAOP II diharapkan dapat mengefisiensikan pengeluaran pemeliharaan, tanpa mengurangi aktivitas pemeliharaan. Perusahaan harus sebisa mungkin mengelola pengeluaran pemeliharaan agar pegeluaran tepat sasaran. Pengelolaan pengeluaran ini dapat diperoleh melalui kontrol terhadap pemeliharaan preventif dan rutin yang sudah ditetapkan, sehingga terhindar dari kerusakan yang akan menimbulkan beban pemeliharaan yang lebih besar.

2. Untuk meningkatkan laba operasional, perusahaan dapat menempuh dua cara, meningkatkan pendapatan atau penekanan biaya. Dalam PT. KAI DAOP II, beban pemeliharaan yang perlu diefektifkan. Namun efektivitas beban ini, tanpa mengurangi aktivitas pemeliharaan perusahaan yang dapat mengurangi kualitas output. Oleh karena itu, perusahaan harus melakukan pengendalian biaya sehingga terjadi efektifitas biaya melalui pengontrolan aktivitas pemeliharaan agar pemeliharaan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan.Dengan adanya efektifitas biaya, perusahaan dapat memperoleh manfaat yang optimal.Sehingga upaya untuk memperoleh peningkatan laba perusahaan berjalan dengan lancar.

3. Bagi peneliti lain yang memiliki ketertarikan melakukan penelitian mengenai dalam laporan keuangan perusahaan, penulis menyarankan agar melakukan penelitian elemen-elemen lain dalam laporan keuangan yang


(2)

tidak diteliti dalam penelitian ini, dan disesuaikan dengan fenomena yang ada dalam perusahaan yang diteliti.


(3)

96

DAFTAR PUSTAKA

[Buku]

Adolph, et. al. l(1997). Akuntansi Biaya Edisi 10 Jilid 1. Jakarta : PT. Erlangga Arikunto. S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Edisi Revisi).

Bandung : Rineka Cipta

Assauri. S. (2008). Manajemen Produksi dan Operasi. Jakarta : Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia

Baridwan. Z. (2004). Intermediate Accounting. Yogyakarta : BPFE-Yogyakarta Belkaoui. A. (2006). Teori Akuntansi. Jakarta : Salemba Empat

Blocher, et. al. (2007). Manajemen Biaya Edisi 3. Jakarta : Salemba empat Carter and Usry. (2004). Akuntansi Biaya Edisi 13. Jakarta : Salemba Empat Carter and Wiliam K. (2009). Akuntansi Biaya (Cost Accounting). Jakarta :

Salemba Empat

Ghozali. I dan Chariri. A. (2007). Teori Akuntansi. Semarang : UNDIP

Handoko. T. H. (2000). Dasar-Dasar Manajemen Produk dan Operasi. Yogyakarta : BPFE

Hendriksen. E. S. (2002). Teori Akuntansi buku dua. Jakarta : Interaksara

Hammer, et. al. (2006). Cost Accounting Elventh Edition. South Western

Publishing. Co

Hammer, et. al. (1999). Akuntansi Biaya Jilid 1. Jakarta : Salemba Empat Harahap. S. S. (2007). Teori Akuntansi. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada Harahap. S. S. (2007). Analisis Kritis atas Laporan Keuangan. Jakarta : Raja

Grafindo

Hongren et. al. (2004). Akuntansi di Indonesia. Jakarta : Salemba Empat

Ikatan Akuntansi Indonesia. (2012). Standar Akuntansi Keuangan per 1 Juli 2012. Jakarta : Salemba Empat


(4)

John J. Wild, et. al. (2005). Analisis Laporan Keuangan. Buku 1. Ed. 8 Jakarta : Salemba Empat. Penerjemah : Yanivi S. Bactiar dan S. Nurwahyu harahap. Jumingan. (2008). Analisis Laporan Keuangan. Jakarta : Bumi Aksara

Jogiyanto. (2007). Metodologi Penelitian Bisnis : Salah Kaprah dan Pengalaman-Pengalaman. Yogyakarta : BPEF Yogyakarta

Kieso and Weygandt. (2007). Intermediate Accounting. Canada John Wiley and Sonds Inc

Kusnadi, et. al. (2001). Pengantar Bisnis Niaga. Malang : Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Malang

Kramadibrata. S. (2006) Perencanaan Perkeretaapian. Bandung : ITB

Mahmudi. (2005). Manajemen Kinerja Sektor Publik. Yogyakarta: UPP AMP YKPN.

M. Hanafi dan Abdul Halim. (2007). Analisis Laporan Keuangan. Yoryakarta : UPP STIM YKPN

Ma’arif. M. S (2006). Manajemen Operasi. Jakarta : PT Grasindo

Mulyadi. A. (2002). Akuntansi Manajemen. Bandung : Program Studi Akuntansi M. N. Nasution. (2004). Manajemen Jasa terpadu. Bogor: Ghalia Indonesia Mulyadi. (2001). Akuntansi Manajemen (Konsep, Manfaat & Rekayasa Edisi 3).

Jakarta : Salemba empat

Mulyadi. (2005). Akuntansi Biaya (Edisi 5). Yogyakarta : UPP STIM YKPN Niswonger. C. R et. al. (2000). Prinsip-Prinsip Akuntansi. Jakarta : Erlangga Pedoman Operasioinal Penulisan Skripsi (POPS). (2007). Program Studi

Pendidikam Akuntansi Universitas Pendidikan Indonesia

Priyatno. D. (2012). Cara Kilat Belajar Analisis Data dengan SPSS. Yogyakarta : Andi Yogyakarta

Rochaety. E. (2007). Metode Penelitian Bisnis dengan Aplikasi SPSS. Jakarta : Mitra Wacana

Simamora. H. (2000). Akuntansi Basis Pengambilan Keputusan Jilid I. Jakarta: Salemba empat

Soemarso. S. R. (2005). Akuntansi Suatu Pengantar edisi revisi. Jakarta : Salemba empat


(5)

98

Stevenson and wiliam J. (2002). Operation Management International Edition. New York : The Mc. Graw Hill

Subramanyan dan Hasley (2005). Financial Statement Analisys. Jakarta : Salemba Empat

Sudjana. (2005). Metode Statistika. Bandung : Tartiso

Sudjana. (2004). Statistika untuk ekonomi dan niaga II. Bandung : Tarsito Sugiyono.(2009). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : CV. Alfabeta Sugiyono. (2012). Statistik Untuk Penelitian. Bandung : CV. Alfabeta Sutedja. W. (2006). Panduan Layanan Konsumen. Jakarta : Grasindo Suwardjono. (2001). Akuntansi Pengantar. Yogyakarta : BPFE

Tuanakotta. T. M. (2000). Teori Akuntansi buku I. Jakarta : Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Yadiati. W. (2007). Teori Akuntansi Suatu Pengantar. Jakarta : Pernada media Group

[Skripsi]

Irawati Malinda. (2008).Pengaruh Biaya Pemeliharaan Aktiva Tetap Terhadap

Laba Kotor Pada PT. Agronesia Divisi Industri Teknik Karet Inkaba.

Program Studi Akuntansi Universitas Pendidikan Indonesia

Yuliawati. (2011). Pengaruh Fluktuasi Beban Pemeliharaan Aktiva Tetap

Terhadap Fluktuasi Laba Operasional Pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten periode 1994-2008. Program Studi Pendidikan

Akuntansi Universitas Pendidikan Indonesia

[Online]

Departemen Perhubungan. (2007). Ringkasan Hasil Investigasi Kecelakaan

Kereta Api Tahun 2007. [Online]-Tersedia di :

http://www.dephub.go.id/knkt/ntsc_home/Safety_Digest/2007/RAILWAY_Saf ety_Digest_2007.pdf. [10 Oktober 2012]

Departemen Perhubungan. (2011). Analisis Data Kecelakaan Kereta Api tahun

2009-2011.[Online]-Tersediadi:http://www.dephub.go.id/knkt/ntsc_railway/Report/Publications/ Media%20Release%20KA%202011.pdf [10 Oktober 2012]


(6)

KOMPAS.(2011). PT. KAI MerugiRp. 1 Milyar. [Online]-Tersedia di :http://www1.kompas.com/read/xml/2011/01/19/03343968/pt.kai.merugi.rp.1 .miliar. [21 oktober 2011]

Kuswadi. (2005). Meningkatkan Laba melalui pendekatan Akuntansi Keuangan

dan Akuntansi Biaya. [Online]-Tersedia:

http://books.google.co.id/books?id=u4z9_OgyUzsC&pg=PA12&dq=akuntansi +biaya&hl=id&sa=X&ei=padnT8SsH82GrAe14qjcBw&ved=0CDYQ6AEwA g#v=onepage&q=akuntansi%20biaya&f=false. [23 April 2012]

M. Syamsul Ma’arif. Manajemen Operasi. (2006). [Online]- Tersedia di : http://books.google.co.id/books?id=tXnWjkWZjQEC&pg=PA492&lpg=PA49 2&dq=biaya+pemeliharaan+dalam+manajemen+operasi&source=bl&ots=PK2

HBDvX6T&sig=-1qmLs_P1uNVb6QraqWlTspEi-4&hl=id&sa=X&ei=GZ9nT_3UCZHQrQeh8piECA&ved=0CBsQ6AEwAA#v =onepage&q=biaya%20pemeliharaan%20dalam%20manajemen%20operasi&f =false [15 Maret 2012]

PT. Kereta Api Indonesia. (2008). Manajemen Strategi PT. Kereta Api Indonesia. [Online]-Tersediadi : http://id.scribd.com/doc/59299559/Manajemen-Strategi-PT-KERETA-API-INDONESIA-Persero-Tahun-2009-2013. [15 Oktober 2012]

Rustam. (2002). Pendapatam Menurut Akuntansi Keuangan No. 23. [Online]- Tersedia di : http://library.usu.ac.id/download/fe/akuntansi-rustam2. [21 April 2012]

Seputar Indonesia. (2010). Penumpang KA Lokal Turun. [Online]-Tersedia di : http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/372560/50/. [23 Oktober 2012]

Sigit Haryono, Achmad Fauzi D. H, Zainul Arifin. (2003). Jurnal Aplikasi

Manajemen, Volume 1, nomor 2. [Online]- Tersedia

:http://www.scribd.com/doc/66679012/1203222232. [07 Maret 2012]

Undang-Undang Republik Indonesia. Tentang Perkeretaapian No. 13 tahun 1992.

[Online]-Tersedia:http://yogyakarta.bpk.go.id/web/wp-content/uploads/2009/10/uu-no-13-th-1992.pdf. [15 Oktober 2012]

Tomi Lebang. Berbekal Seribu Akal Pemerintah Dengan Logika. (2006). [Online]-Tersedia:

http://books.google.co.id/books?id=AK_mVQxKaHgC&pg=PA140&dq=subsi di+bumn&hl=id&sa=X&ei=G_iyUNHrCsKHrAfRioDwCg&ved=0CC4Q6AE


Dokumen yang terkait

Analisa Tingkat Kebisingan Kereta Api Pada Jalan Rel Segmen Medan – Tebing Tinggi

22 178 85

Tinjauan Hukum Pengawasan Pt Kereta Api Indonesia (PERSERO) Terhadap Penyelenggaran Pengangkutan Penumpang Dan Barang Menurut Undang-UNDANG Nomor 23 Tahun 2007 Tentang Perkeretaapian.

3 62 87

Praktek Kerja Lapangan Humasda PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasional (DAOP) 2 Bandung

0 7 1

Prosedur Pelaporan Arus Kas pada PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasional (DAOP) 2 Bandung

10 61 63

Efektivitas Pelayanan Kereta Api Khusus Wanita Oleh PT Kereta Api Indonesia (persero) Di Daerah Operasional (Daop) Jakarta Terhadap Peningkatan Citra Perusahaannya

0 5 171

Tinjauan Prosedur Penyusunan Anggaran Kas Pada PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasional (Daop) 2 Bandung

0 2 1

MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA PERKERETAAPIAN DI PT. KERETA API INDONESIA (Persero) DAERAH OPERASI (Daop) VII MADIUN

11 123 115

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN PENGAWASAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT KERETA API INDONESIA (Persero) DI Pengaruh Kepemimpinan Dan Pengawasan Terhadap Kinerja Karyawan PT Kereta Api Indonesia (Persero) Di Kantor Daop IV Semarang.

0 1 17

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN PENGAWASAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT KERETA API INDONESIA (Persero) Pengaruh Kepemimpinan Dan Pengawasan Terhadap Kinerja Karyawan PT Kereta Api Indonesia (Persero) Di Kantor Daop IV Semarang.

0 3 14

Pengaruh Biaya Operasional terhadap Perolehan Laba Operasi pada PT. Kereta Api (Persero).

2 5 25