KONTRIBUSI PEMBELAJARAN PKn TERHADAP SIKAP EMPATI SISWA : Studi Kasus di SMP Negeri 1 Pangandaran.

(1)

No. Daftar FPIPS: 1815/ UN. 40. 2. 2/ PL/ 2013

KONTRIBUSI PEMBELAJARAN PKn TERHADAP SIKAP EMPATI SISWA

(Studi Kasus di SMP Negeri 1 Pangandaran)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan

Oleh:

HERA ROSLINA 0901612

JURUSAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2013


(2)

Kontribusi Pembelajaran PKn terhadap Sikap Empati Siswa (Studi Kasus di SMP Negeri 1 Pangandaran)

Oleh

HERA ROSLINA

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

© HERA ROSLINA 2013

Universitas Pendidikan Indonesia

Oktober 2013

Hak cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difotokopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

HERA ROSLINA

KONTRIBUSI PEMBELAJARAN PKn TERHADAP SIKAP EMPATI SISWA

(Studi Kasus di SMP Negeri 1 Pangandaran)

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING:

Pembimbing I

Dr. Kokom Komalasari, M.Pd. NIP. 1972001 200112 2 001

Pembimbing II

Prof. Dr. H. A. Azis Wahab, M.A. NIP. 19430401 196709 1 001

Mengetahui

Ketua Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan

Prof. Dr. H. Sapriya, M.Ed NIP. 19630820 198803 1 001


(4)

Skripsi ini telah diuji pada:

Hari, Tanggal : Rabu, 30 Oktober 2013 Tempat : Gedung FPIPS UPI Bandung Panitia ujian terdiri dari :

1. Ketua

Prof. Dr. Karim Suryadi, M.Si NIP. 19700814 199402 1 001 2. Sekretaris

Prof. Dr. H. Sapriya, M.Ed NIP. 19630820 198803 1 001 3. Penguji 3.1

Prof. Dr. H. Aim Abdulkarim, M.Pd NIP. 19590714 198601 1 001

3.2

Prof. Dr. H. Endang Sumantri, M.Ed NIP. 19410715 196703 1 001

3.3

Dra. Iim Siti Masyitoh, M.Si NIP. 19620102 198608 2 001


(5)

ABSTRAK

HERA ROSLINA (0901612). KONTRIBUSI PEMBELAJARAN PKn TERHADAP SIKAP EMPATI SISWA (Studi Kasus di SMP Negeri 1 Pangandaran)

Penelitian ini dilatar belakangi oleh diabaikannya sikap sosial yang salah satunya sikap empati oleh bangsa Indonesia. Pengabaian sikap empati banyak terjadi seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dikalangan siswa. Oleh karena itu sikap empati siswa harus ditingkatkan, karena siswa merupakan generasi penerus bangsa. PKn yang merupakan mata pelajaran yang memiliki peran penting dalam pembentukan warga Negara yang baik diharapkan mampu memberikan perubahan terhadap sikap siswa dalam kehidupan sehari-hari. Dalam penelitian ini diuraikan beberapa rumusan masalah yaitu 1) Bagaimana gambaran pembelajaran PKn SMP Negeri 1 Pangandaran ?; 2) Bagaimana gambaran sikap empati siswa SMP Negeri 1 Pangandaran ?; 3) Apakah terdapat kontribusi signifikan pembelajaran PKn terhadap sikap empati siswa SMP Negeri 1 Pangandaran ?. Teori yang digunakan untuk memahami masalah tersebut menggunakan teori dari Standar isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah yang diterbitkan oleh Dinas Pendidikan Nasional (2006:2) ditegaskan bahwa: Pendidikan Kewarganegaraan (citizenship) merupakan mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan diri yang beragam dari segi agama, sosial-budaya, bahasa, usia, dan suku bangsa untuk menjadi warga negara Indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945. Pendekatan penelitian ini adalah kuantitatif dengan metode penelitian survei eksplanasi (explanatory survey). Teknik pengumpulan data dan informasi dilakukan melalui penyebaran angket, wawancara, studi literatur, dan studi dokumentasi. Temuan penelitian adalah: 1) Pembelajaran PKn di SMP Negeri 1 Pangandaran menggunakan metode yang cukup bervariasi, dalam proses evaluasi guru tidak hanya memperhatikan hasil tes tertulis saja tetapi juga mempertimbangkan sikap dan perilaku siswa dalam proses pembelajaran. Materi dalam pembelajaran PKn dapat diaplikasikan ke dalam kehidupan sehari-hari, baik di lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat dan Negara. Sumber belajar yang digunakan berasal dari sumber belajar bacaan dan sumber belajar non bacaan. Dan untuk media pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran PKn menggunakan media cetak dan media elektronik. 2) Siswa SMP Negeri 1 Pangandaran mampu member perhatian, kepedulian dan simpati kepada orang lain serta mempertimbangkan apa yang dipikirkan dan dikatakan orang lain. Siswa juga mampu merasakan kegelisahan dan kecemasan serta ketakutan apa yang dialami oleh orang lain serta memposisikan diri pada kondisi orang lain dan membantu penyelesaian masalah. Siswa juga mampu mengidentifikasi dan menyampaikan perasaan atas suatu kejadian yang menyatakan perubahan sikap orang lain. 3) Pembelajaran PKn juga memberikan kontribusi terhadap sikap empati siswa sebesar 26.01%. Kesimpulannya adalah pembelajaran PKn memiliki kontribusi yang signifikan terhadap sikap empati siswa di SMP Negeri 1 Pangandaran dan disarankan agar siswa sebagai generasi penerus bangsa hendaknya belajar dengan rajin dan tekun agar dapat memahami apa yang sudah dipelajari dalam PKn sehinggadapat bersikap dan berperilaku dengan baik.


(6)

ABSTRACT

Hera Roslina ( 0901612 ) . Civics Education Contribution To Empathy Of The Students ( Case Studies In SMP Negeri 1 Pangandaran )

The research was motivated by ignorance of one social attitudes which is empathy by the Indonesian people. Empathy abandonment happened much in line with the progress of science and technology among students. Therefore students' empathy should be increased because they are the future generation. Civics which is a subject that has an important role in forming good citizens are expected to provide a change to the attitudes of students in everyday life. This study outline some problems: 1) How civics education are in SMP Negeri 1 Pangandaran?; 2) Description of current students' level of empathy in SMP Negeri 1 Pangandaran?; 3) Is civics studies give significant contribution to students empathy in SMP Negeri 1 Pangandaran ? The theory used to understand the problem is the theory of standard contents for Basic and Secondary Education Unit issued by the Department of Education (2006:2) asserted that: Citizenship Education ( citizenship ) is a subject that focuses on a diverse self-definition of religion, socio - cultural, language, age, and ethnicity to become an intelligent, skilled, and charismatic Indonesian citizen, just like what is mandated by the Pancasila and the 1945 Constitution. The research use a quantitative survey method explanation ( explanatory survey ) as a method of approach. Data was collected and disseminated from the information through questionnaires, interviews, literature study, and documentation study. The findings of the study are: 1) Civics studies in SMP Negeri 1 Pangandaran use varied methods, the teacher evaluates not only written test results, but also consider the students' attitudes and behaviors throughout the learning process. The material from civics studies can be applied into everyday life, all within the family, school, society and the country. Learning resources that is used come from literature and non-literature learning resources. As for instructional media teachers use print and electronic media. 2) Students of SMP Negeri 1 Pangandaran is capable of giving attention, concern and sympathy to others and consider what other people think and say. Students are also able to feel the anxiety and fear that is experienced by others, position themselves in their shoes and help resolve the problem. Students are also able to identify and convey the feeling of an event that states behavioral changes of others. 3) Learning Civics also contributed to the students' empathy for 26.01%. The conclusion is learning Civics have a significant contribution to students' empathy in SMP Negeri 1 Pangandaran and it is recommended that students as the future generation should study hard and diligently in order to understand what has been learned in Civics so they can act and behave well .


(7)

DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PERNYATAAN

ABSTRAK……….. i

KATA PENGANTAR……… ii

UCAPAN TERIMA KASIH……….. iii

DAFTAR ISI………... vi

DAFTAR TABEL……….. xi

DAFTAR GAMBAR……….. xiii

DAFTAR LAMPIRAN……….. xiv

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang………. .. 1

B. Rumusan Masalah………... 5

C. Tujuan Penelitian……… 5

1. ... Tuju an Umum………... ... 5

2. ... Tuju an Khusus……….. ... 5

D. Manfaat Penelitian……….. 6

1. ... Secar a Teoritis………... 6

2. ... Secar a Praktis……… ... 6

E. Struktur Organisasi Skripsi………. 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan Mengenai Pembelajaran………... 8

1. ... Haki kat Pembelajaran……… ... 8


(8)

2. ... Prins

ip-Prinsip Pembelajaran……… ... 9

3. ... Fakto r-Faktor yang Mempengaruhi Pembelajaran………... ... 10

B. Tinjauan Mengenai Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)……….. 11

1. ... Peng ertian PKn………. ... 11

2. ... Tuju an PKn……….. ... 12

3. ... Fung si PKn……… ... 15

4. ... Kara kteristik Pembelajaran PKn……….. ... 16

5. ... Kom ponen Pembelajaran PKn………. ... 16

a. . Materi Pembelajaran……… 17

b.. Metode Pembelajaran………... 17

c. . Media Pembelajaran………. 18

d.. Sumber Pembelajaran………... 18

e. . Evaluasi/Penilaian Pembelajaran………. 18

6. ... Ruang Lingkup Pembelajaran PKn………... 19

C. Tinjauan Mengenai Sikap Empati……….. 20

1. ... Peng ertian Sikap………... 20

2. ... Peng ertian Empati……… ... 21

3. ... Taha p-Tahap Perkembangan Empati……… ... 23

4. ... Fakto r-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Empati………… ... 24


(9)

a. ... Fakto

r-Faktor yang Menghambat Kemampuan Berempati………. ... 26

b.... Fakto r-Faktor yang Meningkatkan Kemampuan Berempati……… ... 28

5. AspekAspek yang Terdapat dalam Empati……… 29

6. Karakteristik Empati……….. 31

D. Kaitan Pembelajaran PKn dengan Sikap Empati……… 32

E. Hasil Penelitian Terdahulu yang Relevan Terkait dengan Pembelajaran PKn dan Sikap Empati……… 35

F. Hipotesis………. 37

BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian……… . 38

1. ... Loka si………... ... 38

2. ... Subje k Penelitian……….. ... 38

3. ... Popu lasi dan Sampel……… ... 38

a.... Popu lasi………. ... 38

b. ... Sampel……… 38

B. Metode Penelitian………... 39

1. ... Pend ekatan Penelitian………... ... 39

2. ... Meto de Penelitian………. ... 39

C. Definisi Operasional………... 41


(10)

2. Sikap Empati……… 41

D. Variabel Penelitian………. 42

1. Variabel Independen / Bebas ……….. 43

2. Variabel Dependen / Terikat……… 43

E. Instrumen Penelitian………... 44

F. Prosedur Penelitian………. 45

1. Tahap Persiapan………... 46

a. Membuat Angket……….. 46

b. Uji Coba Instrumen………. . 46

c. Memperbanyak Angket……… 56

d. Perizinan Penelitian……….. 56

2. Tahap Pelaksanaan………... 56

G. Teknik Pengolahan Data………. 57

1. Uji Normalitas……….. 57

2. Uji Linieritas………. 59

3. Koefisien Korelasi……… 61

4. Koefisien Determinasi……….. 62

H. Teknik Analisis Data………... 62

1. Teknik Statistik Deskriptif……… 63

2. Teknik Statistik Inferensial………... 64

I. Uji Hipotesis……… .. 65

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian………. . 67

1. ... Loka si dan Sejarah Sekolah………. ... 67

2. ... Visi, Misi, dan Tujuan Sekolah……… ... 68

a. Visi……… 68

b. Misi……… 68


(11)

B. Pengujian Persyaratan Analisis Data………. 73

1. Uji Normalitas………. 73

a. ... Uji Normalitas Variabel X (Pembelajaran PKn)……….. ... 73

b. ... Uji Normalitas Variabel Y (Sikap Empati)……….. ... 73

2. Uji Linieritas……… 74

C. Deskripsi Hasil Penelitian……….. 76

1. Deskripsi Hasil Angket untuk Variabel X (Pembelajaran PKn)…….. 77

2. Deskripsi Hasil Angket untuk Variabel Y (Sikap Empati)………….. 90

3. Hasil Perhitungan Kontribusi Pembelajaran PKn terhadap Sikap Empati Siswa SMP Negeri 1 Pangandaran……….. . 100

D. Deskripsi Hasil Wawancara……….. . 104

1. Guru PKn………. 104

2. Siswa……… 105

E. Pembahasan Hasil Penelitian………. 105

1. ... Gam baran Pembelajaran PKn SMP Negeri 1 Pangandaran…………. ... 106

2. ... Gam baran Sikap Empati Siswa SMP Negeri 1 Pangandaran……….. ... 108

3. ... Kont ribusi Pembelajaran PKn terhadap Sikap Empati Siswa SMP Negeri 1 Pangandaran……… . 110

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan………. 119

B. Saran……… ... 120

1. ... Bagi Siswa……… ... 120

2. ... Bagi Guru………. ... 120


(12)

3. ... Bagi Sekolah………. ... 121 4. ... Bagi

Peneliti Selanjutnya………. ... 121

DAFTAR PUSTAKA……….. 122 LAMPIRAN


(13)

DAFTAR GAMBAR


(14)

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN I SURAT IJIN PENELITIAN

LAMPIRAN II LAPORAN KEMAJUAN PENULISAN SKRIPSI

LAMPIRAN III INSTRUMEN PENELITIAN

LAMPIRAN IV DOKUMENTASI


(15)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Hubungan Antar Variabel ……….. 42

Tabel 3.2 Indikator Variabel……… .... 44

Tabel 3.3. Skor Jawaban Responden dengan Skala Likert……….. .... 46

Tabel 3.4 Interpretasi Validitas (nilai rxy)……….. ... 48

Tabel 3.5 Hasil Validitas Variabel X (Pembelajaran PKn)………... 49

Tabel 3.6 Hasil Validitas Variabel Y (Sikap Empati)………. ... 50

Tabel 3.7 Interpretasi Reliabilitas (nilai )………. ... 52

Tabel 3.8 Skor Varians Item Variabel X (Pembelajaran PKn)……… .. 53

Tabel 3.9 Skor Varians Item Variabel Y (Sikap Empati)……… .... 55

Tabel 3.10 Tabel Distribusi Pembantu Untuk Pengujian Normalitas……. ... 58

Tabel 3.11 Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi……….. .... 62

Tabel 4.1 Rekapitulasi Hasil Uji Normalitas Data... ... 74

Tabel 4.2 Skor Jawaban Angket... 77

Tabel 4.3 Saya mengaplikasikan pembelajaran PKn dalam kehidupan sehari-hari……… ... 77

Tabel 4.4. Dalam pembelajaran PKn, materi yang dipelajari dikaitkan dengan isu-isu penting di media cetak dan elektronik... ... 78

Tabel 4.5 Dalam pembelajaran PKn, materi yang dipelajari dikaitkan dengan hal-hal yang ada dalam lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat, dan negara... . 79

Tabel 4.6 Pembelajaran PKn memberi kesempatan untuk berpikir kritis terhadap permasalahan yang ada di lingkungan sekitar... ... 79


(16)

Tabel 4.7 Pembelajaran PKn memberi kesempatan untuk ikut serta dalam memecahkan masalah yang ada di lingkungan sekitar... ... 80 Tabel 4.8 Pembelajaran PKn menggunakan kelompok-kelompok belajar.... .. 81 Tabel 4.9 Pembelajaran PKn memberi kesempatan siswa untuk bekerjasama dengan berbagai pihak di luar sekolah... ... 81 Tabel 4.10 Pembelajaran PKn memberi kesempatan untuk saling bertukar pikiran, mengajukan dan menjawab pertanyaan dalam diskusi kelompok... .. 82 Tabel 4.11 Dalam Pembelajaran PKn terjadi komunikasi yang interaktif antara guru dengan siswa, siswa dengan siswa dan narasumber di luar guru, seperti

masyarakat, pemerintah dan lembaga

masyarakat... 82 Tabel 4.12 Pembelajaran PKn mendorong siswa untuk mencari dan menggunakan informasi dari berbagai sumber belajar secara mandiri... 83 Tabel 4.13 Pembelajaran PKn memberi kesempatan untuk menggunakan buku teks yang berbeda dengan buku teks yang digunakan di sekolah... 84 Tabel 4.14 Pembelajaran PKn memberi kesempatan untuk mengumpulkan informasi secara langsung dari sumber belajar bacaan, seperti buku, majalah, surat kabar dan lain-lain... 84 Tabel 4.15 Pembelajaran PKn memberi kesempatan untuk mengumpulkan informasi secara langsung dari sumber belajar non bacaan, seperti gambar, film, peta, dan lain-lain... 85 Tabel 4.16 Dalam pembelajaran PKn dilaksanakan penilaian terhadap hasil belajar yang dicapai, misalnya penilaian tertulis dalam bentuk ulangan harian, tugas-tugas, UTS dan UAS... 86 Tabel 4.17 Dalam pembelajaran PKn selain penilaian terhadap aspek pengetahuan juga dilaksanakan penilaian terhadap aspek sikap dan perilaku, kemampuan berpikir kritis dan kemapuan berpartisipasi dalam kegiatan diskusi... 86 Tabel 4.18 Dalam pembelajaran PKn, penilaian proses dan hasil belajar selain dilakukan oleh guru juga dilakukan oleh siswa sendiri dan teman... 87


(17)

Tabel 4.19 Penilaian PKn dilakuakn dilakukan melalui tes tertulis dengan bentuk yang variatif terdiri dari pilihan ganda, menjodohkan, uraian dan lain-lain.... 88 Tabel 4.20 Penilaian PKn dilakukan dalam bentuk penilaian sikap, misalnya skala sikap, pengamatan perilaku, dan catatan harian perilaku siswa... 88 Tabel 4.21 Penilaian PKn dilakukan dalam bentuk penilaian hasil karya misalnya makalah, kliping, dan lain-lain... 89 Tabel 4.22 Berkas-berkas hasil karya dan hasil tes yang telah dikumpulkan dan dinilai guru dibagikan kembali kepada siswa... 90 Tabel 4.23 Saya merasa simpati melihat berita tentang hukum yang menimpa seorang nenek karena mencuri 3 buah coklat... 90 Tabel 4.24 Saya berharap pemerintah lebih peduli dengan masyarakatnya agar masyarakat Indonesia mendapatkan hak yang seharusnya mereka peroleh... 91 Tabel 4.25 Saya merasa kasihan ketika melihat seorang anak yang harus bekerja untuk membiayai sekolahnya sendiri... 91 Tabel 4.26 Saya tidak perlu merasa simpati kepada teman yang tidak mampu membayar SPP... 92 Tabel 4.27 Saya merasa tidak perlu bersimpati kepada teman yang tidak bersimpati pada saya... 93 Tabel 4.28 Saya merasa kasihan melihat teman saya yang dihukum karena melanggar tata tertib sekolah... 93 Tabel 4.29 Saya berusaha membantu dan memberikan sumbangan bagi orang yang terkena musibah... 94 Tabel 4.30 Saya senantiasa memahami pemikiran teman ketika mereka mengemukakan pendapat atau melakukan suatu hal... 94 Tabel 4.31 Saya berusaha mempertimbangkan perasaan orang lain, sebelum saya memutuskan untuk berkata atau berbuat apa pada mereka... 95 Tabel 4.32 Saya merasa orang tua akan memarahi saya jika tahu saya melanggar tata tertib sekolah... 96 Tabel 4.33 Saya kadang merasa kesal dengan tata tertib sekolah yang terlalu ketat... 96


(18)

Tabel 4.34 Saya kurang tertarik berdiskusi mengenai hukum yang tidak adil karena itu urusan pemerintah... 97 Tabel 4.35 Saya merasa iba ketika melihat teman yang di ejek karena baju seragamnya yang sobek... 97 Tabel 4.36 Saya merasa khawatir saat anggota keluarga (ayah/ibu/kakak/adik) sakit dan harus dirawat di Rumah Sakit... ... 98 Tabel 4.37 Saya takut ketika harus membantu teman yang terluka ketika jatuh dari sepeda sehingga kakinya berdarah... .... 99 Tabel 4.38 Saya merasa sedih melihat teman yang ditinggal mati oleh orang tuanya... 99 Tabel 4.39 Saya merasa sedih melihat teman yang sedang menangis karena kehilangan uang jajannya... 100


(19)

DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PERNYATAAN

ABSTRAK……….. i

KATA PENGANTAR……… ii

UCAPAN TERIMA KASIH……….. iii

DAFTAR ISI………... vi

DAFTAR TABEL……….. xi

DAFTAR GAMBAR……….. xiii

DAFTAR LAMPIRAN……….. xiv

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang………. .. 1

B. Rumusan Masalah………... 5

C. Tujuan Penelitian……… 5

1. ... Tuju an Umum………... ... 5

2. ... Tuju an Khusus……….. ... 5

D. Manfaat Penelitian……….. 6

1. ... Secar a Teoritis………... 6

2. ... Secar a Praktis……… ... 6

E. Struktur Organisasi Skripsi………. 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan Mengenai Pembelajaran………... 8

1. ... Haki kat Pembelajaran……… ... 8


(20)

2. ... Prins

ip-Prinsip Pembelajaran……… ... 9

3. ... Fakto r-Faktor yang Mempengaruhi Pembelajaran………... ... 10

B. Tinjauan Mengenai Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)……….. 11

1. ... Peng ertian PKn………. ... 11

2. ... Tuju an PKn……….. ... 12

3. ... Fung si PKn……… ... 15

4. ... Kara kteristik Pembelajaran PKn……….. ... 16

5. ... Kom ponen Pembelajaran PKn………. ... 16

a. . Materi Pembelajaran……… 17

b.. Metode Pembelajaran………... 17

c. . Media Pembelajaran………. 18

d.. Sumber Pembelajaran………... 18

e. . Evaluasi/Penilaian Pembelajaran………. 18

6. ... Ruang Lingkup Pembelajaran PKn………... 19

C. Tinjauan Mengenai Sikap Empati……….. 20

1. ... Peng ertian Sikap………... 20

2. ... Peng ertian Empati……… ... 21

3. ... Taha p-Tahap Perkembangan Empati……… ... 23

4. ... Fakto r-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Empati………… ... 24


(21)

a. ... Fakto

r-Faktor yang Menghambat Kemampuan Berempati………. ... 26

b.... Fakto r-Faktor yang Meningkatkan Kemampuan Berempati……… ... 28

5. AspekAspek yang Terdapat dalam Empati……… 29

6. Karakteristik Empati……….. 31

D. Kaitan Pembelajaran PKn dengan Sikap Empati……… 32

E. Hasil Penelitian Terdahulu yang Relevan Terkait dengan Pembelajaran PKn dan Sikap Empati……… 35

F. Hipotesis………. 37

BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian……… . 38

1. ... Loka si………... ... 38

2. ... Subje k Penelitian……….. ... 38

3. ... Popu lasi dan Sampel……… ... 38

a.... Popu lasi………. ... 38

b. ... Sampel……… 38

B. Metode Penelitian………... 39

1. ... Pend ekatan Penelitian………... ... 39

2. ... Meto de Penelitian………. ... 39

C. Definisi Operasional………... 41


(22)

2. Sikap Empati……… 41 D. Variabel Penelitian………. 42

1. Variabel Independen / Bebas ……….. 43

2. Variabel Dependen / Terikat……… 43

E. Instrumen Penelitian………... 44 F. Prosedur Penelitian………. 45

1. Tahap Persiapan………... 46

a. Membuat Angket……….. 46 b. Uji Coba Instrumen………. . 46 c. Memperbanyak Angket……… 56 d. Perizinan Penelitian……….. 56

2. Tahap Pelaksanaan………... 56

G. Teknik Pengolahan Data………. 57

1. Uji Normalitas……….. 57

2. Uji Linieritas………. 59

3. Koefisien Korelasi……… 61

4. Koefisien Determinasi……….. 62

H. Teknik Analisis Data………... 62

1. Teknik Statistik Deskriptif……… 63

2. Teknik Statistik Inferensial………... 64

I. Uji Hipotesis……… .. 65

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian………. . 67 1. ... Loka

si dan Sejarah Sekolah………. ... 67 2. ... Visi,

Misi, dan Tujuan Sekolah……… ... 68

a. Visi……… 68

b. Misi……… 68


(23)

B. Pengujian Persyaratan Analisis Data………. 73

1. Uji Normalitas………. 73

a. ... Uji Normalitas Variabel X (Pembelajaran PKn)……….. ... 73 b. ... Uji

Normalitas Variabel Y (Sikap Empati)……….. ... 73

2. Uji Linieritas……… 74

C. Deskripsi Hasil Penelitian……….. 76

1. Deskripsi Hasil Angket untuk Variabel X (Pembelajaran PKn)…….. 77 2. Deskripsi Hasil Angket untuk Variabel Y (Sikap Empati)………….. 90 3. Hasil Perhitungan Kontribusi Pembelajaran PKn terhadap Sikap Empati

Siswa SMP Negeri 1 Pangandaran……….. . 100 D. Deskripsi Hasil Wawancara……….. . 104

1. Guru PKn………. 104

2. Siswa……… 105

E. Pembahasan Hasil Penelitian………. 105 1. ... Gam

baran Pembelajaran PKn SMP Negeri 1 Pangandaran…………. ... 106 2. ... Gam

baran Sikap Empati Siswa SMP Negeri 1 Pangandaran……….. ... 108 3. ... Kont

ribusi Pembelajaran PKn terhadap Sikap Empati Siswa SMP Negeri 1

Pangandaran……… . 110

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan………. 119

B. Saran……… ... 120

1. ... Bagi

Siswa……… ... 120

2. ... Bagi Guru………. ... 120


(24)

3. ... Bagi Sekolah………. ... 121 4. ... Bagi

Peneliti Selanjutnya………. ... 121

DAFTAR PUSTAKA……….. 122 LAMPIRAN


(25)

DAFTAR GAMBAR


(26)

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN I SURAT IJIN PENELITIAN

LAMPIRAN II LAPORAN KEMAJUAN PENULISAN SKRIPSI

LAMPIRAN III INSTRUMEN PENELITIAN

LAMPIRAN IV DOKUMENTASI


(27)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Hubungan Antar Variabel ……….. 42

Tabel 3.2 Indikator Variabel……… .... 44

Tabel 3.3. Skor Jawaban Responden dengan Skala Likert……….. .... 46

Tabel 3.4 Interpretasi Validitas (nilai rxy)……….. ... 48 Tabel 3.5 Hasil Validitas Variabel X (Pembelajaran PKn)………... 49

Tabel 3.6 Hasil Validitas Variabel Y (Sikap Empati)………. ... 50 Tabel 3.7 Interpretasi Reliabilitas (nilai )………. ... 52

Tabel 3.8 Skor Varians Item Variabel X (Pembelajaran PKn)……… .. 53

Tabel 3.9 Skor Varians Item Variabel Y (Sikap Empati)……… .... 55 Tabel 3.10 Tabel Distribusi Pembantu Untuk Pengujian Normalitas……. ... 58

Tabel 3.11 Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi……….. .... 62 Tabel 4.1 Rekapitulasi Hasil Uji Normalitas Data... ... 74 Tabel 4.2 Skor Jawaban Angket... 77 Tabel 4.3 Saya mengaplikasikan pembelajaran PKn dalam kehidupan

sehari-hari……… ... 77

Tabel 4.4. Dalam pembelajaran PKn, materi yang dipelajari dikaitkan dengan isu-isu penting di media cetak dan elektronik... ... 78 Tabel 4.5 Dalam pembelajaran PKn, materi yang dipelajari dikaitkan dengan hal-hal yang ada dalam lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat, dan negara... . 79 Tabel 4.6 Pembelajaran PKn memberi kesempatan untuk berpikir kritis terhadap permasalahan yang ada di lingkungan sekitar... ... 79


(28)

Tabel 4.7 Pembelajaran PKn memberi kesempatan untuk ikut serta dalam memecahkan masalah yang ada di lingkungan sekitar... ... 80 Tabel 4.8 Pembelajaran PKn menggunakan kelompok-kelompok belajar.... .. 81 Tabel 4.9 Pembelajaran PKn memberi kesempatan siswa untuk bekerjasama dengan berbagai pihak di luar sekolah... ... 81 Tabel 4.10 Pembelajaran PKn memberi kesempatan untuk saling bertukar pikiran, mengajukan dan menjawab pertanyaan dalam diskusi kelompok... .. 82 Tabel 4.11 Dalam Pembelajaran PKn terjadi komunikasi yang interaktif antara guru dengan siswa, siswa dengan siswa dan narasumber di luar guru, seperti

masyarakat, pemerintah dan lembaga

masyarakat... 82 Tabel 4.12 Pembelajaran PKn mendorong siswa untuk mencari dan menggunakan informasi dari berbagai sumber belajar secara mandiri... 83 Tabel 4.13 Pembelajaran PKn memberi kesempatan untuk menggunakan buku teks yang berbeda dengan buku teks yang digunakan di sekolah... 84 Tabel 4.14 Pembelajaran PKn memberi kesempatan untuk mengumpulkan informasi secara langsung dari sumber belajar bacaan, seperti buku, majalah, surat kabar dan lain-lain... 84 Tabel 4.15 Pembelajaran PKn memberi kesempatan untuk mengumpulkan informasi secara langsung dari sumber belajar non bacaan, seperti gambar, film, peta, dan lain-lain... 85 Tabel 4.16 Dalam pembelajaran PKn dilaksanakan penilaian terhadap hasil belajar yang dicapai, misalnya penilaian tertulis dalam bentuk ulangan harian, tugas-tugas, UTS dan UAS... 86 Tabel 4.17 Dalam pembelajaran PKn selain penilaian terhadap aspek pengetahuan juga dilaksanakan penilaian terhadap aspek sikap dan perilaku, kemampuan berpikir kritis dan kemapuan berpartisipasi dalam kegiatan diskusi... 86 Tabel 4.18 Dalam pembelajaran PKn, penilaian proses dan hasil belajar selain dilakukan oleh guru juga dilakukan oleh siswa sendiri dan teman... 87


(29)

Tabel 4.19 Penilaian PKn dilakuakn dilakukan melalui tes tertulis dengan bentuk yang variatif terdiri dari pilihan ganda, menjodohkan, uraian dan lain-lain.... 88 Tabel 4.20 Penilaian PKn dilakukan dalam bentuk penilaian sikap, misalnya skala sikap, pengamatan perilaku, dan catatan harian perilaku siswa... 88 Tabel 4.21 Penilaian PKn dilakukan dalam bentuk penilaian hasil karya misalnya makalah, kliping, dan lain-lain... 89 Tabel 4.22 Berkas-berkas hasil karya dan hasil tes yang telah dikumpulkan dan dinilai guru dibagikan kembali kepada siswa... 90 Tabel 4.23 Saya merasa simpati melihat berita tentang hukum yang menimpa seorang nenek karena mencuri 3 buah coklat... 90 Tabel 4.24 Saya berharap pemerintah lebih peduli dengan masyarakatnya agar masyarakat Indonesia mendapatkan hak yang seharusnya mereka peroleh... 91 Tabel 4.25 Saya merasa kasihan ketika melihat seorang anak yang harus bekerja untuk membiayai sekolahnya sendiri... 91 Tabel 4.26 Saya tidak perlu merasa simpati kepada teman yang tidak mampu membayar SPP... 92 Tabel 4.27 Saya merasa tidak perlu bersimpati kepada teman yang tidak bersimpati pada saya... 93 Tabel 4.28 Saya merasa kasihan melihat teman saya yang dihukum karena melanggar tata tertib sekolah... 93 Tabel 4.29 Saya berusaha membantu dan memberikan sumbangan bagi orang yang terkena musibah... 94 Tabel 4.30 Saya senantiasa memahami pemikiran teman ketika mereka mengemukakan pendapat atau melakukan suatu hal... 94 Tabel 4.31 Saya berusaha mempertimbangkan perasaan orang lain, sebelum saya memutuskan untuk berkata atau berbuat apa pada mereka... 95 Tabel 4.32 Saya merasa orang tua akan memarahi saya jika tahu saya melanggar tata tertib sekolah... 96 Tabel 4.33 Saya kadang merasa kesal dengan tata tertib sekolah yang terlalu ketat... 96


(30)

Tabel 4.34 Saya kurang tertarik berdiskusi mengenai hukum yang tidak adil karena itu urusan pemerintah... 97 Tabel 4.35 Saya merasa iba ketika melihat teman yang di ejek karena baju seragamnya yang sobek... 97 Tabel 4.36 Saya merasa khawatir saat anggota keluarga (ayah/ibu/kakak/adik) sakit dan harus dirawat di Rumah Sakit... ... 98 Tabel 4.37 Saya takut ketika harus membantu teman yang terluka ketika jatuh dari sepeda sehingga kakinya berdarah... .... 99 Tabel 4.38 Saya merasa sedih melihat teman yang ditinggal mati oleh orang tuanya... 99 Tabel 4.39 Saya merasa sedih melihat teman yang sedang menangis karena kehilangan uang jajannya... 100


(31)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bangsa Indonesia memerlukan sumber daya manusia dalam jumlah dan mutu yang memadai sebagai penggerak pembangunan. Dalam era globalisasi sekarang ini kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi sangat pesat, oleh karena itu dibutuhkan tenaga - tenaga kerja yang terampil dan profesional. Sekolah sebagai lembaga pendidikan dan salah satu lembaga yang mencetak tenaga kerja mempunyai tanggung jawab dalam mempersiapkan dan membekali calon tenaga kerja dengan sebaik –baiknya.

Untuk mewujudkan amanat-amanat sistem dan tujuan pendidikan nasional yang terdapat dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional perlu diusahakan adanya pengembangan sumber daya manusia dengan jalan peningkatan kualitas pendidikan.

Pendidikan pada dasarnya merupakan proses untuk membantu manusia dalam mengembangkan dirinya sehingga mampu menghadapi setiap perubahan yang terjadi dalam rangka pembangunan manusia seutuhnya. Manusia sebagai makhluk sosial tidak bisa hidup sendiri melainkan membutuhkan bantuan orang lain. Ada ikatan saling ketergantungan diantara individu. Manusia dapat merealisasikan potensi-potensinya sebagai makhluk individu yang utuh dalam interaksi sosial. Sebagaimana dikemukakan oleh Gillin dan Gillin dalam Soekanto (2010: 55) bahwa :

“ Interaksi sosial merupakan hubungan- hubungan sosial yang dinamis yang menyangkut hubungan antara orang- orang perorangan, antara kelompok- kelompok manusia, maupun antara orang perorangan dengan kelompok manusia”.

Pada saat bersosialisasi dan berinteraksi yang ditunjukkan oleh manusia adalah sikap empati. Pembentukan sikap empati seseorang dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Pada aspek eksternal keadaan sosial atau situasi sosial sangat berperan. Keadaan sosial diartikan sebagai


(32)

2

tiap-tiap situasi sosial dimana terdapat hubungan antar individu satu dengan yang lain.

Sejak dilahirkan manusia membutuhkan pergaulan dengan orang lain untuk memenuhi kebutuhan biologisnya. Pada perkembangan menuju kedewasaan, interaksi sosial diantara manusia dapat merealisasikan kehidupannya secara individual. Hal ini dikarenakan jika tidak ada timbal balik dari interaksi sosial maka manusia tidak dapat merealisasikan potensi- potensinya sebagai sosok individu yang utuh sebagai hasil interaksi sosial. Potensi-potensi itu pada awalnya dapat diketahui dari perilaku kesehariannya. Pada saat bersosialisasi maka yang ditunjukkannya adalah perilaku sosial. Pembentukan perilaku sosial seseorang dipengaruhi oleh berbagai faktor baik yang bersifat internal maupun yang bersifat eksternal.

Di Indonesia dengan kompleksitas persoalnnya, sikap sosial salah satunya sikap empati hampir di abaikan. Padahal di berbagai belahan dunia dewasa ini, kesadaran akan pentingnya faktor tersebut cukup tinggi. Dalam konteks pembangunan manusia, sikap empati memiliki pengaruh yang menentukan. Di suatu komunitas yang memiliki sikap empati yang kurang, hampir dapat di pastikan kualitas pembangunan manusianya akan tertinggal jauh. Untuk itu diperlukan pengembangan terhadap sikap empati agar sistem sosial di masyarakat dapat berjalan dengan baik.

Sekarang ini, empati merupakan barang mahal yang cukup sulit di dapat. Empati bukan hanya sekedar ikut merasakan, tetapi berbuat dengan tindakan yang nyata. Empati merupakan emosi atau afeksi yang positif.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Balai Pustaka, 1995) empati berarti keadaan mental yang membuat sesorang merasa atau mengidentifikasi dirinya dalam keadaan perasaan atau pikiran yang sama dengan orang lain atau kelompok lain. Lebih gampangnya empati berarti menempatkan diri seolah-olah menjadi seperti orang lain.

Mata pelajaran yang menekankan pada nilai-nilai yang ada di masyarakat adalah Pendidikan Kewarganegaraan. PKn merupakan salah satu mata pelajaran yang berperan penting dalam rangka pembentukan warga


(33)

3

negara yang baik. Hal ini dapat dilihat dalam penjelasan pasal 37 ayat 1 UU No. 20 tahun 2003 yang menyatakan bahwa „Pendidikan Kewarganegaraan dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air‟. Sama halnya dengan pendapat yang dikemukakan oleh Malik Fajar dalam Nadhiroh (2009) yang menyatakan bahwa Pendidikan Kewarganegaraan merupakan wahana pembanngunan kemampuan, watak dan karakter warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab.

Demikian pula berdasarkan Permendiknas No.22 Tahun 2006 tentang Standar Isi ditegaskan bahwa:

Pendidikan Kewarganegaraan adalah mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan warga negara yang memahami dan mampu melaksanakan hak- hak dan kewajibannya untuk menjadi warga negara Indonesia yang cerdas, terampil dan berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD Negara Kesatuan Republik Indonesia Tahun 1945.

Pendidikan Kewarganegaraan sebagai mata pelajaran wajib pada semua jenjang pendidikan, memiliki visi sebagai sarana pembinaan watak bangsa (nation and character building) dan pemberdayaan warga negara. Adapun misi mata pelajaran PKn adalah membentuk warga negara yang baik, yakni warga negara yang sanggup melaksanakan hak dan kewajibannya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Pembelajaran PKn pada jenjang persekolahan akan mampu membentuk karakter jika dilakukan secara kontekstual, bukan tekstual. Pembelajaran yang berdasarkan kontekstual berarti pembelajaran yang berangkat dari kehidupan nyata siswa, sedangkan pembelajaran tekstual merupakan pembelajaran yang lebih menekankan pada hafalan. Namun, bukan berarti pada praktiknya pembelajaran tekstual tidak penting, pembelajaran tekstual memiliki peran sebagai sumber hukum dan pembelajaran kontekstual sebagai aplikasi dari tekstual tersebut. Oleh karena itu, siswa dapat mengembangkan dan mengaktualisasikan diri dalam pembelajaran. Hasil dari pembelajaran PKn diharapkan siswa mampu menunjukkan perubahan sikap dalam kehidupan sehari-hari.


(34)

4

Pembelajaran PKn bukan hanya memberikan informasi yang bersifat kognitif saja, tetapi juga harus menitikberatkan pada aspek afektif dan psikomotorik sehingga dapat mengubah sikap siswa ke arah yang diharapkan.

Perubahan sosial saat ini mengalami perubahan yang dramatis, yakni perubahan yang mengarah ke sikap individualisme. Sikap individualisme melahirkan suatu sikap egois yang baru seperti misalnya, pengabaian terhadap tata tertib sekolah, tawuran antar siswa, kekerasan dan tindakan anarkis, penggunaan bahasa yang tidak baik, dan tidak adanya rasa saling menghormati. Oleh karena itu, dewasa ini pengembangan sikap empati penting dirasakan terutama ketika negara mulai sedikit peranannya dalam membantu mengentaskan berbagai masalah dalam masyarakat.

Peranan sekolah sebagai tempat pendidikan moral yang di dalamnya terdapat pembelajaran PKn menjadi semakin penting ketika banyak anak-anak yang hanya mendapatkan sedikit pendidikan moral dari orang tua mereka. Oleh karena itu, dalam pembelajaran PKn siswa diharapkan dapat berinteraksi dengan siswa lainnya atau tenaga pendidik. Setiap hubungan atau interaksi sosial adalah berasal dari penyesuaian emosional sebagai kemampuan untuk berempati (Wuryanano, 2007:72-77). Dengan interaksi tersebut, siswa mengalami perubahan baik dalam segi penguasaan pengetahuan, perubahan dalam segi sikap, mental, dan perasaan maupun perubahan dalam segi tindakan motorik. Perubahan-perubahan itulah yang akan mengubah seluruh perilaku siswa dengan mengaktualisasikan nilai- nilai yang diperolahnya dalam praktek kehidupan sehari- hari.

Dengan latar belakang di atas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dan menyusun skripsi dengan judul “Kontribusi Pembelajaran PKn Terhadap Sikap Empati Siswa (Studi Kasus di SMP Negeri 1 Pangandaran)”.


(35)

5

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah peneliti kemukakan diatas, masalah umum yang akan diungkap dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:

“ Bagaimana kontribusi pembelajaran PKn terhadap sikap empati siswa SMP Negeri 1 Pangandaran ?”

Rumusan masalah penelitian ini masih bersifat umum sehingga perlu dijabarkan secara khusus menjadi beberapa pertanyaan penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana gambaran pembelajaran PKn SMP Negeri 1 Pangandaran ? 2. Bagaimana gambaran sikap empati siswa SMP Negeri 1 Pangandaran ? 3. Apakah terdapat kontribusi signifikan pembelajaran PKn terhadap sikap

empati siswa SMP Negeri 1 Pangandaran ?

C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum

Sesuai dengan rumusan masalah, secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kontribusi pembelajaran PKn terhadap sikap empati siswa SMP Negeri 1 Pangandaran.

2. Tujuan Khusus

Adapun yang menjadi tujuan khusus dalam penelitian ini adalah: 1. Mengetahui pembelajaran PKn SMP Negeri 1 Pangandaran. 2. Mendeskripsikan sikap empati siswa SMP Negeri 1 Pangandaran. 3. Memperoleh informasi mengenai kontribusi pembelajaran PKn


(36)

6

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Secara Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan keilmuan dan sumbangan pemikiran atau bahan kajian dalam pendidikan terutama mengenai kontribusi pembelajaran PKn terhadap sikap empati siswa.

2. Secara Praktis a. Bagi Guru

1) Penelitian ini diharapkan dapat membantu guru untuk dapat menciptakan suasana belajar yang lebih aktif dan dapat memicu sikap empati siswa.

2) Penelitian ini diharapkan dapat membantu guru dalam mengembangkan sikap empati siswa dalam proses pembelajaran PKn. b. Bagi siswa

Penelitian ini diharapkan dapat memicu siswa untuk meningkatkan dan mengembangkan sikap empati dalam kehidupan sehari- hari.

c. Bagi sekolah

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi rekomendasi bagi sekolah untuk memberikan motivasi untuk selalu melaksanakan pembelajaran PKn dengan baik sehingga sikap empati siswa terwujud dalam kehidupan sehari- hari.

E. Struktur Organisasi Skripsi BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini terdiri dari uraian singkat mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan struktur organisasi penulisan skripsi.


(37)

7

BAB II : KAJIAN PUSTAKA

Bab ini berisikan tentang pengertian pembelajaran PKn, pengertian sikap empati, pengertian siswa, dan kontribusi pembelajaran PKn terhadap sikap empati siswa.

BAB III : METODE PENELITIAN

Bab ini membahas tentang metode penelitian, pendekatan penelitian, variabel penelitian, lokasi dan subjek penelitian, populasi dan metode pengambilan sampel, teknik pengumpulan data, teknik pengolahan data dan teknik analisis data.

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini akan menjelaskan tentang laporan hasil penelitian dan pembahasan atau analisis temuan.

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini menyajikan penafsiran dan pemaknaan terhadap hasil analisis temuan penelitian.


(38)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Pangandaran dengan alasan tempat penelitian terjangkau oleh peneliti dan untuk efektifitas tenaga, waktu, dan biaya dalam penelitian ini.

2. Subjek Penelitian

Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Pangandaran. Karena siswa pada usia ini berada pada fase perkembangan remaja di mana salah satu tugas perkembangan masa remaja yang tersulit adalah yang berhubungan dengan penyesuaian sosial

3. Populasi dan Sampel a. Populasi

Sebagaimana diungkapkan Arikunto (2010: 173) “Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian”. Populasi harus dibatasi dan ditegaskan sampai pada batas-batas tertentu yang dapat dipergunakan untuk menentukan sampel. Bedasarkan pernyataan tersebut, maka ditentukan yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Pangandaran. Alasan peneliti memilih siswa kelas VIII dikarenakan pada usia ini siswa berada pada fase perkembangan remaja di mana salah satu tugas perkembangan masa remaja yang tersulit adalah yang berhubungan dengan penyesuaian sosial. (Hurlock, 1999).

b. Sampel

Sampel merupakan bagian dari populasi yang ingin diteliti. Sampel dari penelitian ini adalah siswa kelas VIII. Agar sampel dapat mewakili populasi maka akan digunakan teknik pengambilan sampel simple random sampling. Teknik ini digunakan karena anggota dari populasi bersifat homogen.


(39)

39

Untuk menetukan jumlah sampel pada penelitian ini, peneliti menetukannya dengan penentuan jumlah sampel dari populasi tertentu dengan taraf kesalahan 10% (Sugiyono 2010: 87). Adapun jumlah N= 283 dengan taraf kesalahan adalah 138. Berikut ini hasil perhitungan penentuan jumlah sampel dengan N= 288 dan taraf kesalahan 10% :

Sampel =

Berdasarkan perhitungan jumlah sampel di atas, maka jumlah sampel adalah 138 sampel.

B. Metode Penelitian 1. Pendekatan Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan yang digunakan dalam penelitian untuk mengkaji suatu fenomena/ gejala serta hubungannya terhadap variabel- variabel dalam penelitian dengan menggunakan perhitungan statistik. Sebagaimana dikemukakan oleh Sugiyono (2010: 8) bahwa:

Pendekatan kauntitatif adalah penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivism, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistic, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

Adapun alasan peneliti menggunakan pendekatan kuantitaif karena dalam penelitian ini mengkaji tentang kontribusi pembelajaran PKn terhadap sikap empati siswa. Dengan menggunakan pendekatan kuantitatif ini dapat diperoleh gambaran bagaimana kontribusi pembelajaran PKn terhadap sikap empati siswa, yang diperoleh dari sejumlah data lapangan dan jawaban dari responden saat penelitian.

2. Metode Penelitian

Dalam mengadakan suatu penelitian, peneliti terlebih dahulu harus menentukan metode yang akan digunakan, karena hal ini merupakan pedoman atau langkah-langkah yang harus dilakukan dalam penelitian yang akan membawa


(40)

40

peneliti kepada suatu kesimpulan penelitian yang merupakan pemecahan dari masalah yang diteliti.

Dalam metode penelitian akan terkandung beberapa alat serta teknik tertentu yang digunakan untuk menguji suatu hipotesis penelitian, hal ini sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh Surakhmad (1998: 131) yang menyatakan bahwa :

Metode merupakan cara utama yang dipergunakan untuk mencapai tujuan, misalnya untuk menguji serangkaian hipotesis dengan mempergunakan teknik serta alat tertentu. Cara itu dipergunakan setelah penyelidik memperhitungkan kewajaran ditinjau dari penyelidikan serta dari situasi penyelidikan.

Sebagaimana dikemukakan oleh Sugiyono (2011: 2) bahwa : “Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu“.

Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian survei eksplanasi (explanatory survey). Metode explanatory survey merupakan metode penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data yang diambil dari sampel dari populasi tersebut, sehingga ditemukan deskripsi dan hubungan-hubungan antar variabel. Sebagaimana dikemukakan oleh Singarimbun dan Effendi (1989: 5) bahwa “Metode explanatory survey yaitu metode untuk menjelaskan hubungan kausal antara dua variabel atau lebih melalui pengujian hipotesis”. Sedangkan menurut Faisal (2007: 18) menjelaskan bahwa:

Penelitian eksplanasi yaitu suatu penelitian yang dimaksudkan untuk menemukan dan mengembangkan teori, sehingga hasil atau produk penelitiannya dapat menjelaskan kenapa atau mengapa (variabel anteseden apa saja yang mempengaruhi) terjadinya sesuatu gejala atau kenyataan sosial tertentu.

Objek telaahan penelitian survei eksplanasi (explanatory survey) adalah untuk menguji hubungan antarvariabel yang dihipotesiskan. Pada jenis penelitian ini, jelas ada hipotesis yang akan diuji kebenarannya. Hipotesis itu sendiri menggambarkan hubungan antara dua atau lebih variabel, untuk mengetahui apakah sesuatu variabel berasosiasi ataukah tidak dengan variabel lainnya, atau


(41)

41

apakah sesuatu variabel disebabkan/ dipengaruhi ataukah tidak oleh variabel lainnya.

C. Definisi Operasional 1. Pembelajaran PKn

Pembelajaran merupakan sebuah proses interaksi antara guru sebagai tenaga pendidik dan siswa sebagai peserta didik yang didalamnya terdapat komponen- komponen pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan sebelumnya. Sedangkan Pendidikan Kewarganegaraan mata pelajaran yang multifaset yang memfokuskan pada pembentukan warga negara yang memahami dan mampu melaksanakan hak dan kewajibannya serta melatih untuk peka dan dapat menaggapi serta mengkritisi berbagai masalah baik itu masalah sosial, politik, ekonomi ataupun budaya agar siswa dapat berperan aktif dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Sebagaimana yang dirumuskan oleh John J. Cogan dalam Nurmalina dan Syaifullah (2008: 3) bahwa mata pelajaran PKn sebagai mata pelajaran dasar yang dirancang untuk mempersiapkan warga negara muda untuk mendorong peran aktif mereka di masyarakat setelah mereka dewasa.

2. Sikap Empati

Sikap berasal dari kata latin “aptus” yang berarti dalam keadaan sehat dan siap melakukan aksi/ tindakan. Allport (Sarwono dan Meinarno, 2009: 81) sikap merupakan kesiapan mental, yaitu suatu proses yang berlangsung dalam diri seseorang, bersama dengan pengalaman individual masing- masing, mengarahkan dan menetukan respons terhadap berbagai objek dan situasi. Sedangkan empati dan simpati adalah perasaan yang berhubungan dengan perasaan sesorang dalam hubungan dengan orang lain. Simpati, perasaan terhadap orang lain sedangkan empati ialah suatu kecenderungan untuk merasakan sesuatu yang dilakukan oleh orang lain andaikata dia dalam situasi oprang lain tersebut (Abu Ahmadi, 2009: 109).

Stein dan Howard (2002: 140) mengungkapkan bahwa empati adalah kemampuan untuk melihat dunia dari sudut pandang orang lain, kemampuan


(42)

42

untuk menyelaraskan diri dengan yang mungkin dirasakan dan dipikirkan orang lain tentang suatu situasi betapapun berbedanya pandangan itu dengan pandangan kita.

Rasa empati pada seseorang harus diasah, bila dibiarkan rasa empati tersebut sedikit demi sedikit akan terkikis walaupun tidak sepenuhnya hilang, tergantung dari lingkungan yang membentuknya. Banyak segi positif bila berempati. Kita akan merasa senang membantu orang lain. Karena empati berhubungan dengan kepedulian terhadap orang lain. Empati berbeda dengan simpati. Simpati itu berusaha memahami keadaan orang lain dengan persepsi, bagaimana perasaan seseorang ketika berada dalam situasi yang sedang saya hadapi. Empati lebih dalam dari simpati, empati menuntut agar berusaha memahami keadaan orang lain dari sudut pandang orang tersebut.

D. Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010: 61).

Variabel penelitian dalam penelitian ini dibagi kedalam dua variabel, yaitu variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y). Adapun variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a)

Variabel X (variabel bebas/ independen: Pembelajaran PKn; sedangkan

b)

Variabel Y (variabel terikat/ dependen): Sikap Empati.

Tabel 3. 1

Hubungan Antar Variabel

Variabel X Variabel Y


(43)

43

1. Variabel Independen / Bebas (X)

Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat ( Sugiyono, 2010: 61). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah : pembelajaran PKn.

Rahmat dkk (2009:18) menjelaskan bahwa dimensi pembelajaran PKn yang diperlukan adalah pembelajaran yang dapat mempersiapkan warga negara yang mampu hidup dalam masyarakat. Pembelajaran PKn dimaksudkan sebagai sebuah proses pembelajaran yang melibatkan guru sebaga tenaga pendidik dan siswa sebagai peserta didik yang didalamnya terdapat berbagai komponen pembelajaran yang meliputi: (1) materi; (2) metode; (3) media; (4) sumber belajar: dan (5) evaluasi.

2. Variabel Dependen / Terikat (Y)

Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2010: 61). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah sikap empati.

Davis (1987) menggolongkan indikator empati menjadi empat aspek, yaitu:

a. Perhatian (Empathic Concern)

Perasaan simpati yang berorientasi pada orang lain dan perhatian terhadap kemalangan orang lain. Aspek ini juga merupakan cermin dari perasaan kehangatan yang erat kaitannya dengan kepekaan dan kepedulian terhadap orang lain.

b. Pengambilan Perspektif (Perspective Taking)

Kecenderungan seseorang untuk mengambil sudut pandang psikologis orang lain secara spontan. Mead (Davis, 1983) menekankan pentingnya kemampuan dalam perspective taking untuk perilaku non egosentrik, yaitu kemampuan yang tidak berorientasi pada kepentingan sendiri, tetapi pada kepentingan orang lain.


(44)

44

Coke (Davis, 1983) perspective taking berhubungan dengan reaksi emosional dan perilaku menolong pada dewasa.

c. Fantasi (Fantacy)

Kemampuan seseorang untuk mengubah diri mereka secara imajinatif dalam mengalami perasaan dan tindakan dari orang lain di sekitarnya. Stotland (Davis, 1983) mengemukakan bahwa fantacy merupakan aspek yang berpengaruh pada reaksi emosi terhadap orang lain dan menghasilkan perilaku menolong.

d. Kecemasan Pribadi (Personal Distress)

Menekankan pada kecemasan pribadi yang berorientasi pada diri sendiri serta kegelisahan dalam menghadapi setting interpersonal yang tidak menyenangkan. Personal Distress yang tinggi membuat kemampuan sosialisasi seseorang menjadi rendah.

Tabel 3.2 Indikator Variabel

Variabel X Variabel Y Pembelajaran PKn Sikap Empati Materi Pembelajaran

Metode Pembelajaran Media Pembelajaran Sumber Belajar

Evaluasi Pembelajaran .

Perhatian (Empathic Concern)

Pengambilan Perspektif (Perspective Taking) Fantasi (Fantacy)

Kecemsan Pribadi (Personal Distress)

E. Instrumen Penelitian

Adapun instrumen penelitian yang digunakan adalah sebagai berikut: a. Angket

Angket merupakan teknik pengumpulan data dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada rsponden untuk dijawabnya. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden.


(45)

45

Dalam penelitian ini, peneliti menyebarkan angket kepada siswa- siswi SMP Negeri 1 Pangandaran.

b. Wawancara

Wawancara merupakan kegiatan dialogis yang dilakukan peneliti dengan sumber data. Peneliti dapat melakukan dialog secara langsung dengan sumber data sehingga dapat mengungkap pernyataan dari sumber data secara bebas. Menurut Lincoln dan Guba (Moleong, 2007: 186) maksud dari mengadakan wawancara adalah untuk mengkonstruksikan mengenai orang, kejadian, organisasi, perasaan, motivasi, tuntutan, memverifikasi, mengubah dan memperluas informasi yang diperoleh dari orang lain.

Teknik pengumpulan data wawancara ini dilakukan sebagai data penguat atau data sekunder yang dibutuhkan dalam penelitian ini yaitu tentang kontribusi pembelajaran PKn terhadap sikap empati siswa.

c. Studi Literatur

Studi literatur digunakan sebagai alat pengumpul data untuk mengungkapkan berbagai teori yang relevan dengan permasalahan yang diteliti oleh peneliti. Studi literatur dilakukan dengan cara mempelajari buku-buku sumber untuk mendapatkan data dan informasi teoritis yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. Teknik ini memperkuat landasan peneliti, serta melengkapi hasil penelitian yang peneliti lakukan.

Dengan menggunakan teknik ini, peneliti berusaha mencari data berupa teori-teori, pengertian-pengertian dan uraian-uraian yang dikemukakan oleh para ahli sebagai landasan teoritis, khususnya mengenai masalah-masalah yang sejalan dengan penelitian ini agar dapat dijadikan kerangka pemikiran juga dijadikan sebagai landasan dalam penelitian ini. Dalam teknik penelitian ini digunakan dengan cara membaca, menelaah, mempelajari teori-teori atau konsep-konsep yang berkaitan dengan masalah yang akan diteliti, sehingga akan diperoleh suatu keterkaitan antar teori yang sesuai dengan maksud penelitian.


(46)

46

F. Prosedur Penelitian

Pelaksanaan pengumpulan data dalam penelitian ini dibagi dua, yaitu: tahap persiapan dan tahap pelaksanaan. Pengumpulan data merupakan hal yang pokok dalam suatu penelitian ilmiah. Untuk memperoleh data yang diperlukan, maka prosedur penelitian yang ditetapkan secara baik dan tepat harus dilakukan. 1. Tahap Persiapan

Pada tahap ini penulis melakukan beberapa langkah, diantaranya sebagai berikut:

a. Membuat Angket

Angket merupakan teknik pengumpulan data yang efisien. Angket dibuat untuk mengungkap berbagai data yang diperlukan. Angket yang dibuat mengacu pada variabel yang telah ditetapkan dan sejumlah item pertanyaan dengan jenis angket tertutup.

Untuk membuat angket langkah-langkahnya sebagai berikut: 1) Merumuskan pertanyaan penelitian.

2) Menyusun pertanyaan dengan disertai alternative jawaban.

Adapun angket yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah angket tertutup dengan skala likert. Sugiyono(2010: 93) menyatakan bahwa:

Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dengan skala likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator-indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrument yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan.

Tabel 3.3

Skor Jawaban Responden dengan Skala Likert

Option Pernnyataan Positif Nilai Skala

a. Selalu/ Sangat Setuju 5

b. Sering/ Setuju 4

c. Kadang-Kadang/ Ragu-ragu 3

d. Jarang/ Tidak Setuju 2


(47)

47

b. Uji Coba Instrumen

Uji coba instrument dilakukan terlebih dahulu dengan tujuan sebagai berikut:

1) Untuk mengetahui tingkat pemahaman responden terhadap pertanyaan-pertanyaan penelitian.

2) Untuk merevisi item-item pertanyaan penelitian yang dianggap perlu, terutama agar lebih dipahami oleh responden.

3) Setelah mempelajari pertanyaan responden diadakan perbaikan terhadap kuisioner termasuk pengurangan dan penambahan item serta perbaikan susunan bahasa.

Uji coba instrument dilakukan kepada 31 responden/siswa dengan tujuan untuk memperoleh gambaran atas kelemahan dan kekurangan angket yang diberikan kepada responden dengan data dan bahasa yang diinginkan. Adapun uji coba instrument ini meliputi:

a) Uji Validitas

Sebagaimana dikemukakan oleh Arikunto (2006: 168) bahwa “Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen”. Sebuah instrumen dapat dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang hendak diukur (ketepatan). Untuk menguji validitas instrument menggunakan rumus korelasi Product Moment dari Pearson sebagai berikut :

] ) ( ][ ) ( [ ) )( ( ) ( 2 2 2 2 i i i i i i i i xy Y Y N X X N Y X Y X N r            Sumber: Arikunto(2006:170) Keterangan : xy

r = Koefisien korelasi antara variabel X dan Y

N = Jumlah responden

i

X = Nomor item ke i

i

X

 = Jumlah skor item ke i

2 1


(48)

48

2

i

X

 = Jumlah dari kuadrat item ke i Y

 = Total dari jumlah skor yang diperoleh tiap responden

2

i

Y = Kuadrat dari jumlah skor yang diperoleh tiap responden

2

i

Y

 = Toral dari kuadrat jumlah skor yang diperoleh tiap responden i

iY

X

 = Jumlah hasil kali item angket ke i dengan jumlah skor yang diperoleh Tabel 3. 4

Interpretasi Validitas (nilai rxy)

Interval Koefisien Kriteria Validitas Antara 0,900 sampai dengan 1,00 Sangat tinggi Antara 0,700 sampai dengan 0,900 Tinggi Antara 0,400 sampai dengan 0,700 Sedang Antara 0,200 sampai dengan 0,400 Rendah Antara 0,00 sampai dengan 0,200 Sangat rendah Sumber: Arikunto (2006: 75)

Selanjutnya, membuat keputusan dengan cara membandingkan t hitung

dengan t tabel berdasarkan keputusan:

Jika t hitung > t tabel, berarti valid

Jika t hitung < t tabel maka tidak valid

Berdasarkan hasil perhitungan uji coba validitas instrumen, maka dapat

disimpulkan:

Uji Validitas Variabel X

Hasil perhitungan diperoleh thitung sebesar 2,19, dengan taraf kepercayaan

95% untuk ttabel (0,95)(29) = 1,7 dengan demikian harga thitung dikonsultasikan pada

ttabel, ternyata thitung > ttabel, 2,19 > 1,7. Dengan demikian soal nomor 1 variabel X


(49)

49

Dari skor diatas dapat diperoleh kesimpulan yaitu bila rhitung > rtabel, maka

dikatakan Valid, sebaliknya rhitung < rtabel, berarti tidak valid. Diketahui bahwa r

tabel adalah R(0,95)(29) = 0,3550, maka dapat dilihat bahwa untuk soal nomor 14,21,

dan 23 pada variabel X termasuk kriteria tidak valid.

Dengan perhitungan yang sama dapat dicari untuk nomor soal yang lainnya, hasilnya dapat disajikan dalam tabel hasil validitas variabel X sebagai berikut.

Tabel 3.5

Hasil Validitas Variabel X (Pembelajaran PKn) No Soal T hitung T table Keterngan

1 2.19 1,7 Valid

2 2.07 1,7 Valid

3 2.34 1,7 Valid

4 3.63 1,7 Valid

5 2.64 1,7 Valid

6 5.36 1,7 Valid

7 4.07 1,7 Valid

8 4.62 1,7 Valid

9 3.17 1,7 Valid

10 5.66 1,7 Valid

11 3.42 1,7 Valid

12 3.13 1,7 Valid

13 3.57 1,7 Valid

14 1.67 1,7 Tidak Valid

15 3.27 1,7 Valid

16 3.38 1,7 Valid

17 1.83 1,7 Valid

18 2.45 1,7 Valid


(50)

50

20 2.39 1,7 Valid

21 1.14 1,7 Tidak Valid

22 2.57 1,7 Valid

23 1.15 1,7 Tidak Valid

Uji Validias Variabel Y

Hasil Perhitungan diperoleh thitung sebesar 4,03, dengan taraf kepercayaan

95% untuk ttabel (0,95)(29) = 1,7 dengan demikian harga thitung dikonsultasikan pada

ttabel, ternyata thitung > ttabel, 4,03 > 1,7. Dengan demikian soal nomor 1 variabel Y

dapat dikatakan termasuk kriteria valid.

Dari skor diatas dapat diperoleh kesimpulan yaitu bila rhitung > rtabel, maka

dikatakan Valid, sebaliknya rhitung < rtabel, berarti tidak valid. Diketahui bahwa r

tabel adalah R(0,95)(29) = 0,3550, maka dapat dilihat bahwa untuk soal nomor

27,35,37, dan 38 pada variabel Y termasuk kriteria tidak valid.

Dengan perhitungan yang sama dapat dicari untuk nomor soal yang lainnya, hasilnya dapat disajikan dalam tabel hasil validitas variabel Y sebagai berikut.

Tabel 3.6

Hasil Validitas Variabel Y (Sikap Empati) No Soal T hitung T table Keterangan

24 4.03 1,7 Valid

25 1.91 1,7 Valid

26 4.60 1,7 Valid

27 1.47 1,7 Tidak Valid

28 4.61 1,7 Valid

29 5.63 1,7 Valid

30 1.71 1,7 Valid


(51)

51

32 3.61 1,7 Valid

33 2.06 1,7 Valid

34 2.72 1,7 Valid

35 0.43 1,7 Tidak Valid

36 3.03 1,7 Valid

37 1.59 1,7 Tidak Valid

38 0.69 1,7 Tidak Valid

39 2.51 1,7 Valid

b)Uji Reliabilitas

Sebagaimana dikemukakan oleh Arikunto (2006: 178) bahwa “Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik”. Penerapan tes ini untuk mengetahui apakah alat pengumpul data yang dipergunakan menunjukkan tingkat ketepatan, keakuran, kestabilan, atau konsisten dalam mengungkapkan gejala tertentu dari sekelompok individu, meskipun dilakukan pada waktu yang berbeda-beda.

Uji reliabilitas berguna untuk menerapkan apakah instrumen yang dalam hal ini kuesioner dapat digunakan lebih dari satu kali, paling tidak oleh responden yang sama. Misalnya responden telah mengisi kuesioner diminta mengisi lagi karena kuesioner pertama hilang. Isian kuesioner pertama dan kedua haruslah sama atau dianggap sama. Formula yang dipergunakan untuk menguji reliabilitas instrumen angket adalah dengan menggunakan Koefisien Alfa (α) dari Cronbach.

Untuk melakukan uji reliabilitas peneliti menggunakan rumus alpha sebagai berikut:             

2

2 11 t t 1 1 1 -r   k k

Sumber: Arikunto (2006: 196)


(52)

52 N N X X 2 2 2 ) (     Keterangan: 11

r = Reliabilitas instrumen/ koefisien alfa k = Banyaknya bulir soal

2

i

 = Jumlah varians bulir

2

t

 = Varians total X

 = Jumlah skor N = Jumlah responden

Untuk menginterpretasikan nilai reliabilitas yang diperoleh dari perhitungan di atas, digunakan kriteria reliabilitas sebagai berikut:

Tabel 3. 7

Interpretasi Reliabilitas (nilai )

Interval Koefisien Kriteria Reliabilitas Antara 0,900 sampai dengan 1,00 Sangat tinggi Antara 0,700 sampai dengan 0,900 Tinggi Antara 0,400 sampai dengan 0,700 Sedang Antara 0,200 sampai dengan 0,400 Rendah Antara 0,00 sampai dengan 0,200 Sangat rendah Sumber: Arikunto (2006: 75)

Langkah kerja yang dapat dilakukan dalam rangka mengukur reliabilitas instrumen penelitian adalah sebagai berikut:

1. Menyebar instrumen yang akan diuji realibilitasnya, kepada responden yang bukan responden sesungguhnya.

2. Mengumpulkan data hasil uji coba instrumen.

3. Memeriksa kelengkapan data, untuk memastikan lengkap tidaknya lembaran data yang terkumpul. Termasuk di dalamnya memeriksa kelengkapan pengisian item angket.


(53)

53

4. Membuat tabel pembantu untuk menempatkan skor-skor pada item yang diperoleh. Dilakukan untuk mempermudah perhitungan atau pengolahan data selanjutnya.

5. Memberikan/menempatkan skor (scoring) terhadap item-item yang sudah diisi responden pada tabel pembantu.

6. Menghitung jumlah skor item yang diperoleh oleh masing-masing responden. 7. Menghitung kuadrat jumlah skor item yang diperoleh oleh masing-masing

responden.

8. Menghitung jumlah skor masing-masing item yang diperoleh.

9. Menghitung jumlah kuadrat skor masing-masing item yang diperoleh. 10.Menghitung nilai varians masing-masing item dan varians total

11.Menghitung nilai koefisien alfa.

12.Membandingkan nilai koefisien alfa dengan nilai koefisien korelasi yang terdapat dalam tabel. Menentukan nilai tabel koefisien korelasi pada derajat bebas (db) = n-2. dimana n adalah jumlah responden yang dilibatkan dalam uji validitas adalah 31 orang, sehingga diperoleh db = 31-2 = 29 dan = 5%. 13.Membuat kesimpulan, dengan cara membandingkan nilai hitung r dan nilai

tabel r. Kriterianya:

1. jika r11 hitung > r tabel, maka reliabel 2. jika r11 hitung ≤ r tabel, maka tidak reliabel

Berdasarkan hasil perhitungan uji coba reliabilitas instrumen, maka dapat

disimpulkan:

Uji Reliabilitas Variabel X (Pembelajaran PKn)

Formula yang dipergunakan untuk menguji reliabilitas instrumen angket variabel X (pembelajaran PKn) adalah dengan menggunakan Koefisien Alfa (α) dari Cronbach seperti rumus di atas dan dibantu oleh program Excel untuk menghitung varians item. Hasil perhitungan varians item dan varians total dengan menggunakan program Microsoft Excel.


(54)

54

Skor Varians Item Variabel X (Pembelajaran PKn) No. Item Varians

1 0,593

2 0,766

3 1,411

4 0,901

5 1,297

6 0,966

7 1,215

8 0,741

9 0,928

10 0,837

11 0,887

12 0,828

13 1,222

14 1,063

15 0,658

16 0,991

17 0,895

18 0,758

19 0,770

20 1,193

21 0,884

22 1,022

23 0,899

Jumlah Varians Item ( 2

i

) 21,73 Varian Total ( 2

t

) 110

Hasil perhitungan dikonsultasikan dengan tabel distribusi t pada taraf kepercayaan 95% dengan dk = N – 2 = 31 – 2 = 29, diperoleh t (95%)(29) =


(55)

55

1,7 ternyata t hitung > t tabel = 8,305 > 1,7 artinya bahwa instrumen penelitian

pada variabel X dapat dinyatakan reliabel dengan tingkat kepercayaan 95%.  Uji Reliabilitas Variabel Y

Formula yang dipergunakan untuk menguji reliabilitas instrumen angket variabel Y (sikap empati) adalah dengan menggunakan Koefisien Alfa (α) dari Cronbach seperti rumus di atas dan dibantu oleh program Excel untuk menghitung varians item. Hasil perhitungan varians item dan varians total dengan menggunakan program Microsoft Excel.

Tabel 3.9

Skor Varians Item Variabel Y (Sikap Empati) No. Item Varians

24 1,417

25 0,221

26 2,375

27 0,441

28 1,490

29 1,153

30 1,039

31 0,699

32 0,368

33 0,385

34 0,329

35 1,336

36 0,995

37 1,313

38 0,508

39 0,681

Jumlah Varians Item ( 2

i


(56)

56

Varian Total ( 2

t

) 43,49

Hasil perhitungan dikonsultasikan dengan tabel distribusi t pada taraf kepercayaan 95% dengan dk = N – 2 = 31 – 2 = 29, diperoleh t (95%)(29) = 1,7 ternyata t hitung > t tabel = 8,305 > 1,7 artinya bahwa instrumen penelitian

pada variabel X dapat dinyatakan reliabel dengan tingkat kepercayaan 95%.

c. Memperbanyak Angket

Setelah angket diuji cobakan sehingga dikategorikan layak dan memenuhi persayaratan, maka penulis memperbanyak angket dengan jumlah responden yang telah ditentukan,

d. Perizinan Penelitian

Sebelum diadakan pengumpulan data, penulis terlebih dahulu melakukan pengurusan perizinan prosedur penelitian. Hal tersebut dimaksudkan agar penelitian yang dilaksanakan mendapatkan legalitas dan persetujuan dari berbagai pihak yang terkait. Adapun prosedur perizinan penelitian yang ditempuh adalah sebagai berikut:

a. Mengajukan surat permohonan izin mengadakan penelitian kepada Ketua Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan, selanjutnya diteruskan kepada Dekan FPIPS UPI melalui Pembantu Dekan I untuk mendapatkan surat rekomendasi dari Kepala BAAK UPI yang secara kelembagaan mengatur segala jenis urusan administratif dan akademis;

b. Pembantu Rektor I atas nama Rektor UPI mengeluarkan surat permohonan izin penelitian untuk disampaikan kepada KESBANG POLINMAS Kabupaten Ciamis;

c. Kepala Kantor KESBANG POLINMAS mengeluarkan izin penelitian kepada Dinas Pendidikan Kabupaten CIamis;

d. Kepala Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Ciamis mengeluarkan surat izin penelitian untuk disampaikan kepada Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Pangandaran;


(57)

57

e. Setelah mendapatkan izin Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Pangandaran, kemudian peneliti melakukan penelitian di tempat yang telah ditentukan yaitu SMP Negeri 1 Pangandaran.

2. Tahap Pelaksanaan

Setelah diketahui bahwa instrument penelitian yang digunakan penulis gunakan telah memenuhi syarat sebagai alat ukur yang valid dan reliabel maka penelitian yang sesungguhnya di lapangan dapat dilaksanakan.

Pelaksanaan penelitian dimaksudkan untuk mendapat data dari responden. Pengambilan data ini dilakukan dengan menyebarkan intrumen penelitian berupa angket tertutup dengan skala likert kepada para responden yang telah ditentukan.

G. Teknik Pengolahan Data

Tahap pengolahan data ini adalah salah satu langkah penting dalam suatu penelitian. Pengolahan data dilakukan sebelum tahap analisis data untuk keperluan pendeskripsian variabel dan pengujian hipotesis.

Dalam mengolah data penelitian ini dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Memeriksa, memilih data yang berasal dari angket tertutup dengan skala likert dari variabel bebas dan variabel terikat.

2. Men-tally data yang diperoleh dari responden. 3. Memberikan skor terhadap data yang dari angket.

4. Memasukkan skor ke dalam tabel yang telah dibuat sesuai dengan keperluan. 5. Mencari deskriptif variabel penelitian

Adapun teknik pengolahan data yang digunakan diantaranya adalah: 1. Uji Normalitas

Pengujian normalitas dilakukan untuk mengetahui normal tidaknya suatu distribusi data. Hal ini penting diketahui berkaitan dengan ketepatan pemilihan uji statistik yang akan dipergunakan. Terdapat beberapa teknik yang digunakan untuk mengujii normalitas data. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pengujian normalitas dengan uji Liliefors. Kelebihan Liliefors test adalah penggunaan/


(58)

58

perhitungannya yang sederhana, serta cukup kuat sekalipun dengan ukuran sampel kecil, n = 4 (Al Rasyid, 2004: 63). Langkah kerja uji normalitas dengan metode Lilifors menurut (Sambas dan Maman, 2009: 73) sebagai berikut:

1. Susunlah data dari kecil ke besar. Setiap data ditulis sekali, meskipun ada data yang sama.

2. Periksa data, beberapa kali munculnya

bilangan-bilangan itu (frekuensi harus ditulis).

3. Dari frekuensi susun frekuensi

kumulatifnya.

4. Berdasarkan frekuensi kumulatif, hitunglah proporsi empirik (observasi).

5. Hitung nilai z untuk mengetahui Theoritical Proportion pada table z

6. Menghitung Theoritical Proportion.

7. Bandingkan Empirical Proportion dengan

Theoritical Proportion, kemudian carilah selisih terbesar didalam titik observasi antara kedua proporsi.

8. Buat kesimpulan, dengan kriteria uji jika D hitung < D (n,a) dimana n adalah jumlah sampel dan a = 0,05, maka diterima. Bentuk hipotesis statistik yang akan diuji adalah (Harun Al Rasyid, 2004) :

: X mengikuti distribusi normal : X tidak mengikuti distribusi normal

Berikut ini adalah tabel distibusi pembantu untuk pengujian normalitas data:

Tabel 3.10

Tabel Distribusi Pembantu Untuk Pengujian Normalitas

X F fk Sn (Xi) Z Fo (Xi) Sn (Xi) - Fo (Xi) │Sn (Xi-1) - Fo (Xi)│

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

Keterangan:

Kolom 1 : Susunan data dari kecil ke besar Kolom 2 : Banyak data ke i yang muncul

Kolom 3 : Frekuensi kumulatif. Formula, fk = f + fksebelumnya Kolom 4 : Proporsi empirik (observasi). Formula, Sn (Xi) = fk/n


(1)

121

Hera Roslina, 2013

Kontribusi Pembelajaran Pkn Terhadap Sikap Empati Siswa (Studi Kasus di SMP Negeri 1 Pangandaran)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

lain serta memposisikan diri pada kondisi orang lain dan membantu penyelesaian masalah. Siswa juga mampu mengidentifikasi dan menyampaikan perasaan atas suatu kejadian yang menyatakan perubahan sikap orang lain.

3. Berdasarkan hasil perhitungan dan pengujian yang telah diuraikan pada deskripsi hasil penelitian, maka terbukti bahwa pembelajaran PKn memiliki kontribusi terhadap sikap empati siswa SMP Negeri 1 Pangandaran. Hal ini didasarkan pada pengujian koefisien korelasi yang menunjukkan hasil 0.5100 yang berarti bahwa pembelajaran PKn memiliki hubungan yang cukup terhadap sikap empati siswa. Pembelajaran PKn juga memberikan kontribusi terhadap sikap empati siswa sebesar 26.01% yang menunjukkan bahwa variabel X yaitu pembelajaran PKn cukup berkontribusi terhadap variabel Y yaitu sikap empati siswa.

B. Saran

Dari hasil penelitian ini, sebagai bahan rekomendasi dengan mempertimbangkan hasil temuan, baik di lapangan maupun secara teoritis, maka peneliti mengemukakan beberapa saran sebagai berikut:

1. Bagi Siswa

a. Siswa hendaknya belajar dengan rajin dan tekun agar dapat memahami apa yang sudah dipelajari dalamPKn sehingga dapat bersikap dan berperilaku dengan baik.

b. Siswa hendaknya meningkatkan kemampuannya dalam bersikap sehingga dapat menghormati dan menghargai perbedaan.

2. Bagi Guru

a. Guru hendaknya dapat melakukan pembinaan sikap empati melalui pembelajaran PKn.

b. Guru hendaknya memperhatikan faktor-faktor yang dapat menghambat sikap empati siswa didiknya. Sehingga guru dapat menekan factor hambatan tersebut.


(2)

122

c. Guru hendaknya dapat mengembangkan metode-metode dalam pembelajaran PKn sebagai salah satu cara untuk meningkatkan sikap empati siswa.

3. Bagi Sekolah

Sekolah hendaknya dapat memberikan sarana dan prasarana yang mendukung proses pembelajaran PKn untuk mempermudah siswa dalam meningkatkan sikap empati.

4. Bagi Peneliti Selanjutnya

a. Hendaknya peneliti selanjutnya menggunakan metode kualitatif agar lebih menggambarkan secara mendalam proses pembelajaran PKn dalam membentuk sikap empati siswa.

b. Hendaknya peneliti selanjutnya dapat meneliti sikap-sikap social lainnya seperti sikap toleransi, tenggang rasa, simpati dan lainnya yang dipengaruhi oleh pembelajaran PKn.


(3)

Hera Roslina, 2013

Kontribusi Pembelajaran Pkn Terhadap Sikap Empati Siswa (Studi Kasus di SMP Negeri 1 Pangandaran) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Al Rasyid, Harun, K. (2004). Statistik Sosial. Bandung: Program Pasca Sarjana Universitas Padjajaran.

Arikunto, Suharsimi. (2006) Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Barnawi, dan M. Arifin. (2012). Strategi dan Kebijakan Pembelajaran Pendidikan

Karakter. Jogjakarta: Ar-ruz Media

Budimansyah, Dasim. (2010). Penguatan Pendidikan Kewarganegaraan Untuk

Membangun Karakter Bangsa. Bandung: Widya Aksara Press

Borba, Michele. (2008). Membangun Kecerdasan Moral. Jakarta. Gramedia Pustaka Utama

Danial, E dan Nana Warsiah. (2009). Metode Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Lab PKn UPI Bandung.

Djahiri, A. Kosasih. (2005). Kapita Selekta PBM PKNH dan Kurikulum KBK PKn

2004. Bandung: Lab. PMPKN FPIPS UPI.

Djamarah, Syaiful dan Aswin Zain. (2002). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta

Komalasari, Kokom. (2010). Pembelajaran Kontekstual Konsep dan Aplikasi. Bandung: Refika Aditama.

Lickona, Thomas. (2012). Educating for Character: How Our School can Teach

Respect and Responbility. Jakarta: Bumi Aksara.

Moleng, Lexy J. (2012). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Nawawi, Hadori. (2000). Interaksi Sosial. Jakarta : Gunung Agung.

Nurmalina, K dan Syaifullah. (2008). Memahami Pendidikan Kewarganegaraan. Bandung: Laboratorium PKn UPI.

Rahmat, dkk. (2009). Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Bandung: Laboratorium PKn FPIPS UPI.


(4)

Rusman. (2010). Model- Model Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers.

Sambas A. Muhidin dan Ating, S. (2006). Aplikasi Statistika dalam Penelitian. Bandung: Pustaka Setia.

Sambas A. Muhidin dan Maman, A. (2009). Analisis Korelasi, Regresi, dan Jalur

dalam Penelitian. Bandung: Pustaka Setia.

Sarwono, Sarlito.W. (2002). Individu dan Teori- Teori Psikologi Sosial. Jakarta: Balai Pustaka.

Sarwono, Sarlito. W dan Eko A. Meinarno. (2009). Psikologi Sosial. Jakarta: Salemba Humanika.

Sobur, A. (2009). Psikologi Umum dalam Lintas Sejarah. Bandung: CV Pustaka Setia.

Soekanto, Soerjono. (2010). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali Pers.

Somatri, M. Nu’man. (2001). Menggagas Pembaharuan Pendidikan IPS. Bandung:

Remaja Rosda Karya

Sugiyono. (2007). Teknik Analisis Regresi dan Korelasi bagi Para Peneliti. Bandung: Tarsito.

---(2011). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.

Wahab, A dan Sapriya. (2011). Teori dan Landasan Pendidikan Kewarganegaraan. Bandung. Alfabeta.

Wuryan, S. dan Syaifullah. (2009). Ilmu Kewarganegaraan (Civics). Bandung: Laboratorium Pendidikan Kewarganegaraan Jurusan PKn FPIPS Universitas Pendidikan Indonesia.

Wuryanano. (2007). The 21 Principles to Build and Developt Fighting Spirit. Jakarta. Gramedia.

--- (2012). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.


(5)

Hera Roslina, 2013

Kontribusi Pembelajaran Pkn Terhadap Sikap Empati Siswa (Studi Kasus di SMP Negeri 1 Pangandaran) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Skripsi/ Tesis/ Disertasi:

Nugraha, Ginanjar. (2010). Kontribusi Pembelajaran PKn dalam Membentuk

Karakter Warga Negara yang Baik. Skripsi pada jurusan Pendidikan

Kewarganegaraan. UPI: tidak diterbitkan.

Rohman, Taufiq. (2009). Peranan Pendidikan Kewarganegaraan dalam Mengembangkan Modal Sosial di Kalangan Siswa. Skripsi pada jurusan

Pendidikan Kewarganegaraan. UPI: tidak diterbitkan.

Farida, Ida. (2012). Dinamika Empati Anak Usia Dini dan Faktor- Faktor yang

Mempengaruhinya. Skripsi pada jurusan PGPAUD. UPI: tidak diterbitkan.

Abdjan. Ansar. (2011). Pembinaan KarakterSiswa Melalui Mata Pelajaran

Pendidikan Kewarganegaraan. Tesis pada program studi Pendidikan Umum.

UPI: tidak diterbitkan.

Jurnal:

Davis, M. H. (1983). “Measuring Individual differences in Empathy: Evidence For a

Multidimensional Approach”. Journal of Personality and social Psychology.

44. (1). 113-126.

Internet:

Fadly, Andreansyah. (2012). Tingkat Empati pada Siswa Berprestasi. [online]. Tersedia http://andreansyah-f--fpsi10.web.unair.ac.id/artikel_detail-50267-Umum-Tingkat-Empati-Pada-Siswa-Berprestasi.html

Arif, Dikdik Baehaqi. (2011). Pendidikan Kewarganegaraan untuk Pembangunan

Karakter Bangsa (prospek dan Tantangan di Tengah Masyarakat yang

Multikultural)[1]. [online]. Tersedia

http://blog.uad.ac.id/baehaqiarif/2011/05/19/pendidikan-kewarganegaraan- untuk-pembangunan-karakter-bangsa-prospek-dan-tantangan-di-tengah-masyarakat-yang-multikultural1/


(6)

Nadhiroh. (2011). Pembentukan karakter Bangsa Sebagai Esensi Pendidikan

Kewarganegaraan. [online]. Tersedia

http://profnadhiroh.wordpress.com/2011/04/05/pembentukan-karakter-bangsa-sebagai-esensi-pendidikan-kewareganegaraan-2/

Undang- Undang:

UUSPN (SISDIKNAS). (2008). Undang- Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional (SISDIKNAS). Jakarta: Sinar Grafika.


Dokumen yang terkait

Gambaran Tingkat Pengetahuan dan Sikap Siswa SMA Negeri 5 Medan terhadap Jerawat Tahun 2010.

6 67 73

Gambaran Sikap Siswa Internasional SMA St. Thomas 1 Medan terhadap Penggunaan Internet Sebagai Media Pembelajaran

0 29 96

PENGELOLAAN PENDIDIKAN KARAKTER DEMOKRATIS DALAM PEMBELAJARAN PKn DI SMP NEGERI 1 BRATI Pengelolaan Pendidikan Karakter Demokratis Dalam Pembelajaran PKN Di SMP Negeri 1 Brati Kabupaten Grobogan.

0 3 15

PENGELOLAAN PENDIDIKAN KARAKTER DEMOKRATIS DALAM PEMBELAJARAN PKn DI SMP NEGERI 1 BRATI Pengelolaan Pendidikan Karakter Demokratis Dalam Pembelajaran PKN Di SMP Negeri 1 Brati Kabupaten Grobogan.

0 3 14

KONTRIBUSI MOTIVASI, KOMUNIKASI IDAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA GURU DI SMP Kontribusi Motivasi, Komunikasi Interpersonal Dan Kompensasi Terhadap Kinerja Guru Di SMP (Studi Kasus di SMP Negeri Pokja Tengah Kabupaten Sragen).

0 1 15

PEMBINAAN KARAKTER KEWARGANEGARAAN MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS KEUNGGULAN LOKAL : Studi Kasus di SMA Negeri 1 Pangandaran.

0 4 52

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TERHADAP KETERAMPILAN BERMAIN BOLA VOLI DI SMP NEGERI 1 PANGANDARAN KABUPATEN CIAMIS.

1 5 33

PEMBINAAN KARAKTER KEWARGANEGARAAN MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS KEUNGGULAN LOKAL : Studi Kasus di SMA Negeri 1 Pangandaran - repository UPI T PKN 1200916 Title

0 0 3

KAJIAN PEMBELAJARAN KARAKTER DI BOARDING SCHOOL DALAM MENGEMBANGKAN SIKAP EMPATI DAN KEPEDULIAN SOSIAL SISWA - repository UPI S PKN 1202811 Title

0 0 4

MENGEMBANGKAN SIKAP NASIONALISME SISWA DALAM PEMBELAJARAN PKN DI SMP NEGERI 15 PALU

0 0 10