PENGARUH PERILAKU SISWA TERHADAP KESULITAN BELAJAR YANG DIHADAPINYA DI SMK NEGERI 5 BANDUNG.

(1)

iv DAFTAR ISI

ABSTRAK...i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 4

C. Batasan dan Rumusan Masalah ... 5

1. Batasan Masalah ... 5

2. Rumusan Masalah... 6

D. Tujuan Penelitian ... 6

E. Manfaat Penelitian ... 7

F. Penjelasan Istilah dalam Judul ... 8

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS A. Kajian Pustaka ... 11

1. Perilaku Siswa ... 11

a. Pengertian Perilaku ... 11

b. Dinamika Perilaku Individu ... 13

c. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku ... 14

d. Karakteristik Perilaku Siswa ... 21

2. Kesulitan Belajar ... 23

a. Pengertian Kesulitan Belajar ... 23

b. Klasifikasi Kesulitan Belajar... 30

c. Faktor Penyebab Kesulitan belajar... 32

3. Kaitan Perilaku dengan Kesulitan Belajar ... 35

B. Hasil Penelitian Terdahulu yang Relevan ... 35

C. Anggapan Dasar ... 39

D. Hipotesis ... 39

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 40

B. Metode Penelitian... 40

C. Variabel dan Paradigma Penelitian ... 41

1. Variabel Penelitian ... 41

2. Paradigma Penelitian ... 42


(2)

v

E. Populasi dan Sampel Penelitian ... 43

1. Populasi Penelitian ... 43

2. Sampel Penelitian ... 44

F. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian ... 45

1. Teknik Pengumpulan Data ... 45

2. Instrumen Penelitian ... 46

3. Uji Coba Instrumen Penelitian ... 47

a. Uji Coba Validitas Instrumen... 47

b. Uji Coba Reliabilitas Instrumen ... 50

G. Teknik Analisis Data ... 52

1. Langkah-Langkah Analisis Data ... 52

2. Konversi T-Score ... 54

3. Uji Kecenderungan ... 55

4. Uji Normalitas ... 55

5. Analisis Regresi Sederhana ... 57

6. Uji Hipotesis ... 59

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data ... 61

1. Uji Kecenderungan Variabel X ... 61

2. Uji Kecenderungan Variabel Y ... 63

B. Analisis Data ... 64

1. Uji Normalitas ... 65

a. Uji Normalitas Variabel X ... 65

b. Uji Normalitas Variabel Y ... 66

2. Analis Regresi Sederhana ... 67

3. Uji Hipotesis ... 68

C. Pembahasan Hasil Penelitian ... 69

1. Perilaku siswa ... 70

2. Kesulitan Belajar yang Dihadapi Siswa ... 72

3. Pengaruh Perilaku Siswa Terhadap Kesulitan Belajar yang Dihadapinya ... 73

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 76

B. Saran ... 77

DAFTAR PUSTAKA……… ... 79 LAMPIRAN-LAMPIRAN


(3)

vi

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

Tabel 3.1 Populasi Penelitian ... 43 Tabel 3.2 Jumlah Anggota Sampel Penelitian ... 45 Tabel 3.3 Kriteria Kecenderungan ... 55 Tabel 3.4 Ringkasan Anava Variabel X dan Variabel Y

Uji Signifikan dan Linearitas ... 59 Tabel 4.1 Skala Skor Mentah Variabel X (Perilaku Siswa) ... 62 Tabel 4.2 Skala Skor Mentah Variabel Y


(4)

vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

Gambar 3.1 Hubungan Variabel Penelitian ... 41 Gambar 3.2 Paradigma Penelitian ... 42 Gambar 4.1 Diagram Persentase Kecenderungan Variabel X

(Perilaku Siswa) ... 62 Gambar 4.2 Diagram Persentase Kecenderungan Variabel Y

(Kesulitan Belajar yang Dihadapinya) ... 64 Gambar 4.3 Diagram Normalitas Variabel X

(Perilaku Siswa) ... 66 Gambar 4.4 Diagram Normalitas Variabel Y


(5)

viii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

LAMPIRAN I

Kisi-kisi Uji Coba Variabel X (Perilaku Siswa) ... 81

Kisi-kisi Uji Coba Variabel Y (Kesulitan Belajar Yang Dihadapinya) ... 82

Angket Uji Coba Variabel X ... 83

Angket Uji Coba Variabel Y ... 86

LAMPIRAN II Kisi-kisi Instrumen Penelitian Variabel X ... 90

Kisi-kisi Instrumen Penelitian Variabel X ... 91

Angket Penelitian Variabel X ... 92

Angket Penelitian Variabel Y ... 95

LAMPIRAN III Perhitungan Uji Coba Validitas ... 98

Data Hasil Penyebaran Angket Penelitian (Uji Coba Validitas) ... 102

Perhitungan Uji Coba Reliabilitas ... 108

Data Hasil Penyebaran Angket Penelitian (Uji Coba Reliabilitas) ... 113

LAMPIRAN IV Konversi T-Skor ... 118

Perhitungan Uji Kecenderungan ... 122

LAMPIRAN V Perhitungan Uji Normalitas ... 126

Analisis Regresi Sederhana ... 135

LAMPIRAN VI Tabel 1 Nilai-Nilai Chi-Kuadrat ... 143

Tabel 2 Nilai-Nilai r Product Moment ... 144

Tabel 3 Nilai-Nilai Dalam Distribusi t ... 145

Tabel 4 Luas Di Bawah Lengkungan Kurve Normal Dari 0 S/D Z ... 146

Tabel 5 Nilai-Nilai Untuk Distribusi F ... 148 LAMPIRAN VII

Lembar Asistensi LAMPIRAN VIII


(6)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan mempunyai peran yang sangat strategis dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan upaya mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia dalam mewujudkan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Selain itu, pendidikan dilakukan agar mendapat tujuan bersama yaitu untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa Indonesia yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, kemudian bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang berdemokratis serta bertangggung jawab.

Jadi, jelaslah pendidikan merupakan kegiatan yang dilakukan dengan sengaja agar peserta didik memiliki sikap dan kepribadian yang baik sehingga penerapan pendidikan harus diselengggarakan dengan baik semaksimal mungkin. Salah satu jenis dari pendidikan menengah adalah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Pendidikan menengah kejuruan adalah pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didiknya yang diutamakan untuk mempersiapkan lulusannya selain untuk meneruskan


(7)

kejenjang pendidikan selanjutnya atau jenjang perkuliahan juga dipersiapkan untuk bisa langsung bekerja dalam bidang tertentu.

SMK Negeri 5 Bandung merupakan salah satu Sekolah Menengah Kejuruan yang terdapat di kota Bandung yang terdiri dari beberapa Kompetensi Keahlian diantaranya Teknik Gambar Bangunan, Teknik Survey Pemetaan, dan Analis Kimia. Dari semua kompetensi keahlian tersebut SMK Negeri 5 Bandung ini mempunyai siswa dengan jumlah sekitar 820 siswa dengan berbagai kesulitan belajar yang dihadapinya.

Salah satu karakteristik yang penting dari proses belajar mengajar yang efektif ialah kemampuan bekerja guru dengan siswa serta kemampuan mengorganisasikan kegiatan belajar sistematik. Hal ini berarti bahwa guru hendaknya mampu dan mau mengerti keadaan siswanya dan atas dasar pengertian ialah mengorganisasikan kegiatan belajar yang disajikan kepada siswa.

Aktivitas belajar bagi setiap individu, tidak selamanya dapat berlangsung secara wajar. Kadang-kadang lancar kadang-kadang tidak, kadang-kadang dapat cepat menangkap apa yang dipelajari kadang-kadang terasa sulit. Dalam hal semangat, terkadang semangatnya tinggi tetapi juga sulit untuk berkonsentrasi. Demikian kenyataan yang sering kita jumpai pada setiap siswa dalam kehidupan sehari-hari dalam kaitannya dengan aktivitas belajar. Setiap individu ini pulalah yang menyebabkan perbedaan perilaku dikalangan siswa.


(8)

Salah satu keadaan siswa yang perlu mendapat perhatian guru adalah kesulitan siswa di dalam belajar. Banyak guru yang merasa aman jika skor rata-rata yang dicapai para siswanya melebihi batas lulus yang ditentukan. Guru kurang menyadari bahwa sesungguhnya skor rata-rata tidak selalu menggambarkan keberhasilan proses belajar mengajar yang langsung di kelas. Tugas guru tidak hanya sampai pada pencapaian skor rata-rata yang telah ditentukan, akan tetapi sampai pada siswanya dapat berkembang secara optimal menurut irama dan cara yang sesuai dengan tujuan bersama yaitu untuk membentuk kepribadian yang baik.

Siswa memiliki perkembangan yang unik, baik yang dipengaruhi oleh faktor-faktor bawaan, lingkungan, ataupun interaksi antara keduanya, maka di dalam tiap kelas tidak mustahil akan terdapat beberapa siswa yang mengalami kesulitan belajar. Kesulitan-kesulitan tersebut hendaknya dideteksi oleh para guru sedini mungkin agar dapat direncanakan program perbaikan yang sesuai dan bermanfaat.

Kesulitan belajar yang siswa alami dalam suatu kelas tentu saja bervariasi baik intensitas maupun jenis atau penyebabnya, siswa yang mengalami kesulitan yang ekstrim biasanya tidak ditemukan lagi dikelas-kelas biasa akan tetapi sudah terseleksi pada dikelas-kelas-dikelas-kelas awal.

Kesulitan belajar merupakan kekurangan yang tidak nampak secara lahiriah. Ketidakmampuan dalam belajar tidak dapat dikenali wujud secara fisik yang berbeda dengan orang yang tidak mengalami masalah kesulitan belajar. Kesulitan belajar ini tidak selalu disebabkan karena faktor


(9)

intellegensi yang rendah (kelainan mental), akan tetapi dapat juga disebabkan

karena faktor diluar intellegensi. Dengan demikian, IQ yang tinggi belum tentu menjamin keberhasilan belajar. Maka dapat dikatakan bahwa kesulitan belajar adalah suatu kondisi proses belajar yang ditandai hambatan-hambatan tertentu dalam mencapai hasil belajar.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis sangat tertarik untuk melakukan penelitian mengenai masalah perilaku siswa dengan kesulitan belajar yang dihadapinya yang banyak sekali bagian yang menarik untuk dibahas secara mendalam. Oleh karena itu penulis memberi judul : “ Pengaruh Perilaku Siswa Terhadap Kesulitan Belajar yang Dihadapinya di SMK Negeri 5 Bandung“.

B. Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah pada umumnya mendeteksi, melacak, menjelaskan aspek permasalahan yang muncul dan berkaitan dengan masalah atau variabel yang akan diteliti. Identifikasi masalah harus menggambarkan permasalahan yang ada dalam topik atau judul penelitian. Seluruh variabel yang dilibatkan dalam penelitian harus dapat tergambar dengan jelas dalam identifikasi masalah (Riduwan, 2008: 4-5).

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan di atas maka identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Sebagian siswa menunjukan hasil belajar yang rendah di bawah rata-rata yang dicapai oleh kelompoknya.


(10)

2. Sebagian siswa menunjukan minat membaca yang kurang dilingkungan sekolah, hal ini dapat dilihat dari sedikitnya siswa yang datang ke perpustakaan sekolah.

3. Sebagian siswa ada yang lambat dalam melakukan tugas-tugas kegiatan belajarnya dan selalu tertinggal dari teman-temannya dari waktu yang disediakan.

4. Seluruh siswa memerlukan bimbingan dalam mengatasi kesulitan belajar yang dihadapinya.

C. Batasan dan Rumusan Masalah 1. Batasan Masalah

Pembatasan masalah dilakukan supaya penelitian lebih terarah, terfokus dan tidak melenceng kemana-mana. Mengingat ruang lingkup permasalahanya bisa meluas sedangkan kemampuan penulis untuk melakukan penelitian terbatas, maka penulis merasa perlu untuk membatasi permasalahan ini hanya pada pengaruh perilaku siswa terhadap kesulitan belajar yang dihadapinya, yang meliputi :

a. Perilaku siswa yang meliputi perilaku yang dilakukan siswa sehari-harinya baik dilingkungan keluarga, teman sebaya dan dilingkungan sekolah yaitu di lingkungan SMK Negeri 5 Bandung.

b. Berbagai macam kesulitan belajar yang dihadapi siswa yang dapat dilihat dari beberapa pengertian mengenai kesulitan belajar diantaranya


(11)

learning disorder, learning disfunction, Slow Learner dan Learning Disabilities .

c. Siswa yang diteliti adalah siswa kelas X Kompetensi Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 5 Bandung.

2. Rumusan Masalah

Masalah merupakan sesuatu yang harus dipecahkan dan dicari jalan keluarnya, serta diselesaikan. Masalah juga disebut kejadian yang mengharuskan kita bertanya dan selanjutnya diperlukan jawabannya melalui penelitian serta pemikiran, supaya dapat mempelajari jalan keluarnya. Berdasarkan latar belakang dan uraian tersebut diatas, maka rumusan masalah pada penelitian ini diantaranya adalah :

a. Bagaimana gambaran tentang perilaku siswa SMK Negeri 5 Bandung di lingkungan keluarga, teman sebaya dan sekolah?

b. Bagaimana gambaran tentang kesulitan belajar yang dihadapi siswa SMK Negeri 5 Bandung ?

c. Berapa besar pengaruh perilaku siswa SMK Negeri 5 Bandung terhadap kesulitan belajar yang dihadapinya ?

D. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini penulis kemukakan sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui gambaran tentang perilaku siswa kelas X Kompetensi


(12)

kegiatannya sehari-hari yang dilakukan di lingkungan keluarga, teman sebaya dan sekolah.

2. Untuk mengetahui gambaran tentang kesulitan belajar siswa kelas X Kompetensi Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 5 Bandung. 3. Untuk mengetahui besarnya pengaruh perilaku siswa kelas X Kompetensi

Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 5 Bandung terhadap kesulitan belajar yang dihadapinya.

E. Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini, penulis mengharapkan adanya manfaat atau kegunaan yang sangat berarti khususnya bagi :

1. Bagi Universitas Pendidikan Indonesia

Dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan untuk penelitian selanjutnya hasil penelitian ini diharapkan memberikan sumbangan pengetahuan tentang perilaku siswa yang ada pengaruhnya terhadap kesulitan belajar yang dihadapi siswa.

2. Bagi SMK Negeri 5 Bandung

Dengan mengetahui pengaruh perilaku siswa terhadap kesulitan belajar yang dihadapi siswa maka diharapkan dapat dipakai sebagai bahan pertimbangan dalam rangka pembinaan dan pengembangan sekolah yang bersangkutan.

3. Bagi Guru

Sebagai masukan dalam membimbing dan meningkatkan strategi belajar mengajar serta mutu pengajaran. Dengan mengetahui perilaku dan


(13)

kesulitan belajar yang dihadapi siswa maka guru dapat menyesuaikan bimbingan terhadap siswa dan proses belajar mengajar yang diciptakan. 4. Basi Siswa

Dengan mengetahui pengaruh perilaku siswa terhadap kesulitan belajar yang dihadapinya maka diharapkan dapat dipakai sebagai bahan pertimbangan untuk menyesuaikan perilakunya dengan kesulitan belajar yang dihadapinya sehingga dapat mengatasi kesulitan dalam belajar dan diperoleh prestasi yang memuaskan.

5. Bagi Penulis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan dengan terjun langsung ke lapangan dan memberikan pengalaman belajar yang menumbuhkan kemampuan dan keterampilan meneliti serta pengetahuan yang lebih mendalam terutama pada bidang yang dikaji.

F. Penjelasan Istilah Dalam Judul

Dalam penelitian ini terdapat beberapa istilah penting berkaitan dengan judul penelitian yang penulis teliti agar tidak terjadi kesalahan. Istilah-istilah tersebut diantaranya :

1. Pengertian Perilaku

Perilaku adalah respons individu terhadap stimulus atau suatu tindakan yang dapat diamati dan mempunyai frekuensi spesifik, durasi dan tujuan baik disadari maupun tidak.


(14)

Dalam penelitian ini perilaku yang dimaksud adalah perilaku siswa yang menjadi tanggapan atau respons terhadap lingkungan yang diaplikasikan dalam kegiatan sehari-hari di lingkungan keluarga, teman sebaya dan sekolah yaitu di lingkungan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 5 Bandung.

2. Pengertian Belajar

Belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Menurut Gage (1984), belajar dapat difenisikan sebagai suatu proses dimana suatu organisme berubah perilakunya sebagai akibat pengalaman.

3. Pengertian Kesulitan Belajar

Kesulitan belajar dalam pengertian luas mencakup pengertian diantaranya : (1) learning disorder atau kekacauan belajar, adalah keadaan dimana proses belajar seseorang terganggu karena timbulnya respons yang bertentangan. (2) learning disfunction adalah gejala dimana proses belajar yang dilakukan siswa tidak berfungsi dengan baik meskipun sebenarnya siswa tersebut tidak menunjukan adanya subnormalitas mental, gangguan alat indera, atau gangguan psikologis lainnya. (3) underachiever mengacu pada siswa yang sesungguhnya memiliki tingkat potensi intelektual yang tergolong diatas normal tetapi potensi belajarnya tergolong rendah. (4)


(15)

slow learner atau lambat dalam belajar merupakan siswa yang lambat

dalam proses belajarnya, sehingga siswa tersebut membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan sekelompok siswa lain yang memiliki taraf potensi intelektual yang sama. (5) Learning Disabilities atau ketidakmampuan belajar mengacu pada gejala dimana siswa tidak mampu belajar atau menghindari belajar, sehingga hasil belajar di bawah potensi intelektualnya.

Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan kesulitan belajar adalah mencakup pengertian learning disorder atau kekacauan belajar,

learning disfunction, slow learner, dan learning disabilities atau


(16)

61 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini akan dibahas mengenai hasil penelitian yang telah dilakukan setelah data yang disebarkan kepada semua responden terkumpul kembali kemudian di uji menurut statistika yang berlaku.

A. Deskripsi Data

Setelah data dikonversikan tahap selanjutnya adalah mendeskripsikan data dengan menggunakan uji kecenderungan. Uji kecenderungan bertujuan untuk melihat gambaran kecenderungan umum dari setiap variabel sehingga dapat diperoleh gambaran dari masing-masing variabel yang diteliti. Berikut ini adalah gambaran/kecenderungan variabel X dan Variabel Y :

1. Uji Kecenderungan Variabel X

Data variabel X merupakan gambaran tentang perilaku siswa yang dalam penelitian ini ditinjau/diungkap dalam aspek (1) cenderung bebas dalam mengeksplorasikan dan menampilkan diri; (2) membutuhkan penerimaan sosial (masyarakat); (3) kurang membutuhkan (menolak) pengawasan dari orang tua; (4) kegiatan berpartisifasi dalam aktivitas-aktivitas kelompok; (5) siswa dalam kegiatan belajar mengajar disekolah; (6) lebih banyak menghabiskan waktu dan saling berbagi dengan teman sebaya diantaranya. Berdasarkan hasil uji kecenderungan, data variabel X diperoleh hasil sebagai berikut:


(17)

Tabel 4

No Skala Sk

Mentah

1 Xrata-rata + 1.

2 Xrata-rata + 0.

3 Xrata-rata - 0.5

4 Xrata-rata - 1.5

5

Selanju Kecenderungan

Ga

Dari d X tentang peril sangat baik, 4 perilaku siswa

Cukup Ba 35.11% Kurang Bai

8,51%

l 4.1 Skala Skor Mentah Variabel X (Perilak

Skor tah

Nilai

Matang Tabel Konversi Kriteri

1.5 SD 60.29 x > 60.29 Sangat Ba 0.5 SD 50.51 60.29 > x ≥ 50.51 Baik

0.5 SD 40.74 50.51 > x ≥ 40.74 Cukup Ba 1.5 SD 30.96 40.74 > x ≥ 30.96 Kurang Ba

x < 30.96 Tidak Bai

Jumlah

njutnya dapat dilihat dengan Diagram gan :

ambar 4.1 Diagram Persentase Kecenderun Variabel X Perilaku Siswa

i diagram diatas diperoleh persentase kecender erilaku siswa sebesar 9,57% perilaku siswa dal , 41,49% perilaku siswa dalam kategorikan a dalam kategorikan cukup baik, 8,51% perila

Sangat Baik 9.57% Baik 41.49% p Baik 1% Baik Tidak Baik 5.32%

Diagram Persentase Kecenderungan

Variabel X

Sanga Baik Cuku Kuran Tidak aku Siswa)

teria F %

Baik 9 9.57

39 41.49

Baik 33 35.11

Baik 8 8.51

Baik 5 5.32

94 100

Persentase Uji

ungan

derungan Variabel dalam kategorikan an baik, 35,11% rilaku siswa dalam

9% angat Baik aik ukup Baik urang Baik idak Baik


(18)

kategorikan kurang baik, 5,32% perilaku siswa dalam kategorikan tidak baik. Untuk perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran IV.

2. Uji Kecenderungan Variabel Y

Data variabel Y merupakan gambaran tentang Kesulitan belajar yang dialami siswa dilihat dari aspek : (1) Learning Disorder atau kekacauan belajar; (2) Learning Disfunction, (3) Slow Learner atau lambat belajar; dan (4) Learning Disabilities .

Berdasarkan hasil uji kecenderungan data variabel Y diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 4.2 Skala Skor Mentah Variabel Y (Kesulitan Belajar yang Dihadapinya)

No Skala Skor

Mentah

Nilai

Matang Tabel Konversi Kriteria F %

1 Xrata-rata + 1.5 SD 63.33 x > 63.33 Sangat Rendah 5 5.32

2 Xrata-rata + 0.5 SD 53.38 63.33 > x ≥ 53.38 Rendah 37 39.36

3 Xrata-rata - 0.5 SD 43.43 53.38 > x ≥ 43.43 Sedang 35 37.23

4 Xrata-rata - 1.5 SD 33.48 43.43 > x ≥ 33.48 Tinggi 9 9.57

5 x < 33.48 Sangat Tinggi 8 8.51

Jumlah 94 100

Selanjutnya dapat dilihat dengan Diagram Persentase Uji Kecenderungan :


(19)

Gamb

Dari d kesulitan belaj belajar sangat belajar rendah, sedang, 9,57% 8,51% berada p perhitungan sel

B. Analisis Data Analisis d seluruh responden ini data yang digu responden.

Seda 37,23

Ting 9,57

bar 4.2 Diagram Persentase Kecenderungan Kesulitan Belajar Yang Dihadapinya

i diagram diatas diperoleh kecenderungan var lajar sebesar 5,32% berada pada kategori sisw at rendah, 39,36% berada pada kategori sisw ah, 37,23% berada pada kategori siswa berk 7% berada pada kategori siswa berkesulitan a pada kategori siswa berkesulitan belajar sang selengkapnya dapat dilihat pada lampiran IV.

data merupakan kegiatan yang dilakukan se en atau sumber data lainnya telah terkumpul. D igunakan adalah angket yang telah disebarkan

Sangat Rendah 5,32% Rendah 39,36% edang 7,23% Tinggi 9,57% Sangat Tinggi 8,51%

Diagram Persentase Kecenderungan

Variabel Y

San Ren Sed Tin San

gan Variabel Y nya

ariabel Y tentang siswa berkesulitan siswa berkesulitan erkesulitan belajar tan belajar tinggi, ngat tinggi. Untuk

setelah data dari l. Dalam penelitian kan kepada semua

gan

Sangat rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi


(20)

1. Uji Normalitas

Uji normalitas data dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah data tersebut berdistribusi normal atau tidak. Apabila data berdistribusi normal maka perhitungan selanjutnya yang dipakai adalah dengan menggunakan statistik parametrik dan begitu pula jika data tidak berdistribusi normal maka menggunakan statistik non parametrik. Berikut dibawah ini hasil pengujian normalitas untuk variabel X dan variabel Y: a. Uji Normalitas Variabel X

Dari hasil uji normalitas variabel X yaitu perilaku siswa didapat nilai = 6,53 dikonsultasikan dengan nilai tabel nilai Chi-Kuadrat dengan dk = k – 1 = 8 – 1 = 7, dengan taraf signifikansi 5% maka diperoleh = 14,067 (Lampiran V Tabel 1 Nilai-Nilai Chi Kuadrat).

Selanjutnya dilakukan kaidah keputusan yaitu : apabila

> berarti Distribusi Data Tidak Normal,

sebaliknya jika < berarti Data Berdistribusi Normal. Didapat dari hasil perhitungan yaitu 6,53 > 14,067, maka dengan demikian data variabel X berdistribusi Normal. Untuk perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran V.


(21)

Gambar 4.3 Diagram Normalitas Variabel X Perilaku Siswa

b.Uji Normalitas Variabel Y

Dari hasil perhitungan uji normalitas variabel Y yaitu kesulitan belajar yang dihadapinya didapat nilai = 9,554 dan dikonsultasikan dengan nilai tabel Chi-Kuadrat dengan dk = k – 1 = 8 – 1 = 7, taraf signifikansi 5% maka diperoleh = 14,067 (Lampiran V Tabel 1 Nilai-Nilai Chi Kuadrat). Selanjutnya dilakukan kaidah keputusan yaitu : apabila > berarti Distribusi Data Tidak Normal, sebaliknya jika < berarti Data Berdistribusi Normal. Didapat 9,554 > 14,067, maka dengan demikian data variabel Y berdistribusi Normal. Untuk perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran V.

0.00 5.00 10.00 15.00 20.00 25.00 30.00 35.00 40.00

0 2 4 6 8 10

F

r

e

k

u

e

n

si

(

f)

Kelas Interval

GRAFIK PENYEBARAN SKOR VARIABEL X

Distribusi sebaran data penelitian Distribusi sebaran data ideal


(22)

Gambar 4.4 Diagram Normalitas Variabel Y Kesulitan Belajar Yang Dihadapinya

Dari hasil uji normalitas data variabel X yaitu perilaku siswa dan variabel Y yaitu kesulitan belajar yang dihadapinya diperoleh untuk kedua variabel data berdistribusi normal maka untuk teknik analisis data mengunakan analisis regresi.

3. Analisis Regresi Sederhana

Analisis regresi sederhana didasarkan pada hubungan fungsional ataupun kausal satu variabel independen dengan satu variabel dependen. Dari hasil perhitungan didapat harga a = 46,84 dan harga b = 0,063. Maka didapat persamaan regresi sederhana : Y = a + bX = 46,84 + 0,063!X". selanjutnya dengan taraf signifikansi α = 0,05 didapat Fhitung = 0,370< Ftabel = 3,946 artinya pengaruh perilaku siswa terhadap kesulitan belajar yang

-5.00 0.00 5.00 10.00 15.00 20.00 25.00 30.00 35.00

0 2 4 6 8 10

F

r

e

k

u

e

n

si

(

f)

Kelas Interval

GRAFIK PENYEBARAN SKOR VARIABEL Y

Distribusi sebaran data penelitian Distribusi sebaran data ideal


(23)

dihadapinya tidak dapat diprediksikan atau tidak berarti (tidak signifikan). Untuk perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran V.

Selanjutnya, dari hasil uji linearitas dengan kaidah keputusan

Jika : Fhitung ≤ Ftabel, maka tolak Ho artinya data berpola linier

Fhitung ≥ Ftabel, maka terima Ho artinya data berpola tidak linier.

Dengan taraf signifikan (α ) = 0,05, dicari nilai Ftabel menggunakan tabel F

dengan rumus :

# = #$!%&'"!() *+",!()

= #$!%&.,./"!() *+0)& 012"!() ,0 = #

$!.,2/"!12,/1"-Cara mencari Ftabel : angka 39 = pembilang

angka 53 = penyebut

Didapat Fhitung = 383,30 > Ftabel = 1,630 terima Ho dan tolak Ha artinya

tidak berpola linier. Maka dapat disimpulkan “variabel perilaku siswa terhadap kesulitan belajar yang dihadapinya tidak berpola linier “.

Maka dapat disimpulkan “tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari perilaku siswa terhadap kesulitan belajar yang dihadapinya pada siswa kelas X Kompetensi Keahlian Teknik Gambat Bangunan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 5 Bandung”.

4. Uji Hipotesis

Terdapat dua macam hipotesis penelitian yang akan diuji yaitu hipotesis kerja dan hipotesis nol. Hipotesis kerja dengan symbol Ha yang dinyatakan dengan kalimat positif dan untuk hipotesis nol digunakan


(24)

dengan symbol Ho yang dinyatakan dengan kalimat negatif, ini diterapkan sebagai berikut :

Ha:ρ≠ 0: “Terdapat pengaruh yang signifikan dari perilaku siswa terhadap kesulitan belajar yang dihadapinya pada siswa Kelas X Kompetensi Keahlian Teknik Gambar Bangunan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 5 Bandung “

Ho: ρ = 0 : “Tidak Terdapat pengaruh yang signifikan dari perilaku siswa terhadap kesulitan belajar yang dihadapinya pada siswa Kelas X Kompetensi Keahlian Teknik Gambar Bangunan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 5 Bandung. “

Dari hasil perhitungan dengan taraf signifikansi α = 0,05 didapat Fhitung = 0,370 dan didapat Ftabel = 3,946. Kemudian dikonsultasikan dengan kaidah pengujian : Jika Fhitung > Ftable, maka tolak Ho artinya signifikan dan Fhitung < Ftable, terima Ho artinya tidak signifikan. Maka didapat 0,370 < 3,946 berarti terima Ho artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara perilaku siswa terhadap kesulitan belajar yang dihadapinya. Untuk perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran V.

C. Pembahasan Hasil Penelitian

Beranjak dari hasil analisis data dan kajian pustaka yang mendukung, pembahasan hasil penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran secara komprehensif, jelas dan terarah.


(25)

1. Perilaku siswa

Perilaku adalah respons individu terhadap stimulus atau suatu tindakan yang dapat diamati dan mempunyai frekuensi spesifik, durasi dan tujuan baik disadari maupun tidak. Yang dimaksud perilaku dalam penelitian ini adalah perilaku siswa yang menjadi tanggapan atau respons terhadap lingkungan yang diaplikasikan dalam kegiatan sehari-hari di lingkungan keluarga, teman sebaya dan sekolah yaitu di lingkungan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 5 Bandung.

Dari beberapa pendapat ahli mengenai karakteristik perilaku siswa diataranya menurut (Kusmiati, 2008: 32) adalah: (1) berusaha mencari pergaulan, (2) adanya upaya memilih nilai-nilai sosial, (3) meningkatnya ketertarikan pada lawan jenis. Berbeda dengan pendapat (Skripsi-Tesis Com: 2008) disini dinyatakan bahwa karakteristik perilaku siswa pada umumnya diantaranya adalah : (1) berusaha untuk memisahkan diri dari orang tuanya, (2) berusaha ingin bergabung dengan teman-teman sebayanya, (3) mempunyai keinginan untuk bebas dari kekuasaan, (4) tidak tergantung atau melepaskan diri dari orang tuanya, (5) memiliki rasa ingin tahu serta mencari identitas dirinya, (6) berusaha menyesuaikan dirinya dan meningkatkan hubungan dengan teman sebayanya.

Dalam penelitian ini perilaku siswa yang diungkap dilihat dari pendapat Warta PPMI Assalam (Kusmiati: 2008), diantaranya yaitu : (1) cenderung bebas dalam mengeksplorasikan dan menampilkan diri diantaranya yaitu mengikuti trend dalam memilih penampilan dan tidak


(26)

mau diatur dalam berpenampilan; (2) membutuhkan penerimaan sosial (masyarakat) diantaranya yaitu merasa bangga bila dapat berprestasi di sekolah, merasa sedih dan merasa bersalah apabila mendapat nilai jelek, dan merasa senang bila orang lain mengakui kemampuan yang dimilikinya; (3) kurang membutuhkan (menolak) pengawasan dari orang tua diantaranya yaitu keinginan untuk bebas dalam menentukan keputusan, keinginan untuk bebas dalam memilih kegiatan dan cnderung menentang tata tertib; (4) kegiatan berpartisifasi dalam aktivitas-aktivitas kelompok diantaranya yaitu ikut serta dalam kegiatan ekstrakulikuler dan berpartisifasi dalam mengerjakan tugas kelompok; (5) lebih banyak menghabiskan waktu dan saling berbagi dengan teman sebaya diantaranya yaitu melakukan aktivitas dengan teman, banyaknya menghabiskan waktu bersama teman, membina rasa kebersamaan dengan teman dan saling berbagi minat sosial.

Dari hasil penelitian untuk variabel X yaitu perilaku siswa didapat sebesar sebesar 9,57% perilaku siswa dalam kategorikan sangat baik, 41,49% perilaku siswa dalam kategorikan baik, 35,11% perilaku siswa dalam kategorikan cukup baik, 8,51% perilaku siswa dalam kategorikan kurang baik, 5,32% perilaku siswa dalam kategorikan tidak baik.

Senada dengan uraian diatas, dari hasil penelitian yang relevan Ai Kusmiati (2008) dengan judul Karakteristik Perilaku Sosial SMP dengan aspek sebagai berikut : (1) lebih banyak menghabiskan waktu dengan teman sebaya, (2) kemampuan untuk memiliki dan memilih banyak


(27)

rujukan/idola, (3) kegiatan berpartisipasi dalam aktivitas-aktivitas kelompok, (4) kurang membutuhkan (menolak) pengawasan dari orang tua, (5) cenderung bebas dalam mengekpresikan dan menampilkan diri, (6) membutuhkan penerimaan sosial (masyarakat), dan (7) saling berbagi dengan teman sebaya mengenai keyakinan dan minat sosial. Dari hasil penelitian (Ai Kusmiati: 2006) didapat kesimpulan bahwa sebesar 70% perilaku siswa dapat dikategorikan baik pada siswa SMP.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa perilaku siswa kelas X Kompetensi Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 5 Bandung dalam kategori berperilaku baik. Hal ini tidak terlepas dari faktor positif dari diri siswa itu sendiri dan tidak mudah terpengaruh oleh faktor lain yang cenderung berperilaku negatif, dari faktor keluarga dan faktor sekolah membentuk siswa berkembang dengan kepribadian dan perilaku baik, dan faktor teman sebaya juga memberikan pengaruh yang baik pula walaupun dalam masa sekarang ini pergaulan sangat rawan dengan pengaruh yang negatif.

2. Kesulitan Belajar yang Dihadapi Siswa

Pengertian kesulitan belajar dalam penelitian ini adalah meliputi

Learning Disorder atau kekacauan belajar, Learning Disfunction, Slow Learner atau lambat belajar dan Learning Disabilities.

Dari hasil penelitian didapat bahwa kesulitan belajar yang dihadapi siswa kelas X Kompetensi Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK


(28)

Negeri 5 Bandung dapat dikategorikan sangat rendah hal ini sesuai dengan hasil perhitungan statistik yaitu didapat sebesar 5,32% pada kategori siswa berkesulitan belajar sangat rendah, 39,36% pada kategori siswa berkesulitan belajar rendah dan 37,23% pada kategori siswa berkesulitan belajar sedang.

3. Pengaruh Perilaku Siswa Terhadap Kesulitan Belajar yang Dihadapinya

Hasil penelitian yang relevan didapat pada judul Analisis Faktor Kesulitan Belajar Pada Mata Diklat Statika Bangunan 2 Jurusan Teknik Gambar Bangunan SMKN 6 Bandung (Arifin: 2008) yang meliputi aspek-aspek diantaranya: (1) faktor internal yaitu faktor kesulitan belajar yang bersumber dari diri siswa, (2) faktor eksternal yaitu faktor kesulitan belajar yang bersumber dari luar diri siswa. Hasil penelitian didapat sebesar 70% kesulitan belajar dipengaruhi oleh faktor eksternal yaitu faktor dari luar diri individu sisanya sebesar 30% berasal dari dalam diri individu siswa.

Dari hasil penelitian ini dengan menggunakan perhitungan regresi sederhana dengan taraf signifikansi α = 0,05 didapat Fhitung = 0,370< Ftabel =

3,946 maka dapat ditarik kesimpulan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari perilaku siswa terhadap kesulitan belajar yang dihadapinya pada siswa kelas X Kompetensi Keahlian Teknik Gambar Bangunan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 5 Bandung.


(29)

Dengan adanya kesimpulan bahwa perilaku siswa tidak berpengaruh dan tidak signifikan terhadap kesulitan belajar yang dihadapinya pada siswa kelas X Kompetensi Keahlian Teknik Gambar Bangunan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 5 Bandung dapat diterima hal ini terbukti dari penelitian terdahulu yang didapatkan hasil bahwa faktor yang mempengaruhi kesulitan belajar hampir 70% berasal dari faktor eksternal yaitu faktor yang berasal dari luar diri siswa.

Berdasarkan uraian diatas terbukti bahwa dari hasil penelitian ini dilihat dari perhitungan statistik bahwa perilaku siswa yang merupakan faktor internal yaitu faktor yang berasal dari diri siswa tidak ada pengaruh yang signifikan terhadap kesulitan belajar yang dihadapinya, oleh karena itu penelitian ini dapat diterima kebenarannya.

Berdasarkan hasil pembahasan diatas penelitian ini menyarankan adanya kerjasama dari semua pihak baik dari lingkungan sekolah, keluarga dan teman sebaya agar menghindari faktor-faktor internal yaitu yang berasal dari dalam diri individu misalnya dengan meningkatkan motivasi belajar dari dalam diri siswa itu sendiri, dan faktor eksternal yaitu yang berasal dari luar diri individu siswa diantaranya : (1) Faktor lingkungan sekolah yang kurang memadai bagi situasi belajar anak seperti : cara mengajar, sikap guru, kurikulum atau materi yang dipelajari, perlengkapan belajar yang kurang memadai, system administrasi, waktu belajar yang kurang tepat, situasi sosial di sekolah dan sebagainya; (2) Situasi dalam keluarga yang kuarang mendukung situasi belajar seperti : kekacauan


(30)

rumah tangga (broken home). Kurang perhatian orang tua, kurangnya perlengkapan belajar, kurangnya kemampuan orang tua, dan sebagainya; (3) Situasi lingkungan sosial yang mengganggu keadaan anak seperti pengaruh negatif dari pergaulan, situasi masyarakat yang kurang memadai, gangguan kebudayaan seperti film, bacaan-bacaan, dan sebagainnya. Dan bagi siswa yang berkesulitan belajar maka harus dilakukan bimbingan belajar yaitu upaya guru untuk mengatasi kesulitan belajar yang dialami siswa.


(31)

76 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Kesimpulan merupakan jawaban rumusan masalah dan tujuan penelitian. Pada akhir bab ini, akan diuraikan mengenai kesimpulan penelitian yang merupakan hasil analisis data yang terkumpul. Kesimpulan yang diperoleh setelah melakukan penelitian dan menganalisis data dari hasil penelitian adalah sebagai berikut :

1. Gambaran mengenai perilaku siswa yang berdasarkan karakteristik perilaku sosial remaja pada umumnya pada siswa kelas X Kompetensi Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 5 Bandung berada dalam kategori berperilaku baik. Hal ini dapat dilihat dari hasil uji kecenderungan bahwa sebesar 9,57% perilaku siswa dalam kategori sangat baik, 41,49% perilaku siswa dalam kategori baik, 35,11% perilaku siswa dalam kategori cukup baik, 8,51% perilaku siswa dalam kategori kurang baik, 5,32% perilaku siswa dalam kategori tidak baik. 2. Gambaran mengenai kesulitan belajar yang dihadapi siswa pada siswa

kelas X Kompetensi Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 5 Bandung berada pada kategori rendah. Hal ini dilihat dari hasil uji kecenderungan bahwa sebesar 5,32% berada pada kategori siswa berkesulitan belajar sangat rendah, 39,36% berada pada kategori siswa berkesulitan belajar rendah, 37,23% berada pada kategori siswa


(32)

berkesulitan belajar cukup rendah, 9,57% berada pada kategori siswa berkesulitan belajar tinggi, 8,51% berada pada kategori siswa berkesulitan belajar sangat tinggi.

3. Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa “Tidak Terdapat pengaruh yang signifikan dari perilaku siswa terhadap kesulitan belajar yang dihadapinya pada siswa Kelas X Kompetensi Keahlian Teknik Gambar Bangunan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 5 Bandung “. Dilihat hasil koefisien regresi yaitu sebesar 0,063 menunjukkan tidak ada pengaruh antar variabel, dan hasil uji signifikansi didapat Fhitung = 0,370 dengan α = 5% dan taraf kepercayaan 95% didapat Ftabel = 3,946. Dengan hasil Fhitung = 0,370 < Ftabel = 3,946 dapat ditarik kesimpulan bahwa perilaku siswa tidak berpengaruh yang signifikan terhadap kesulitan belajar yang dihadapinya pada siswa kelas X Kompetensi Keahlian Teknik Gambar Bangunan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 5 Bandung. Dan dari hasil uji linearitas didapat Fhitung = 383,30 dengan α = 5% dan taraf kepercayaan 95% didapat Ftabel = 1,630. Maka dengan hasil Fhitung = 383,30 > Ftabel = 1,630 dapat ditarik kesimpulan bahwa variabel X yaitu perilaku siswa terhadap variabel Y yaitu kesulitan belajar yang dihadapinya tidak berpola linier.

B. SARAN

Sesuai dengan hasil penelitian di atas penulis mengemukakan beberapa saran, yaitu sebagai berikut:


(33)

1. Untuk semua pihak baik keluarga, sekolah, dan teman sebaya diperlukan adanya kerjasama agar kesulitan belajar yang dihadapi siswa bisa terhindarkan karena faktor yang dominan mempengaruhi kesulitan belajar siswa adalah faktor dari luar diri siswa.

2. Bagi siswa, diharapkan agar lebih giat belajar dan lebih punya motivasi dan semangat yang tinggi, mempunyai minat yang tinggi untuk belajar, dan mempunyai kebiasaan belajar yang baik agar tidak mengalami kesulitan belajar. Bagi guru, diharapkan mempunyai cara pengajaran yang lebih variatif, lebih perhatian terhadap keadaan siswa, bersikap baik dalam mengajar dan memberikan bimbingan belajar bagi semua siswa terutama yang mengalami kesulitan belajar. Bagi teman sebaya, diharapkan dapat bergaul secara positif dan saling memotivasi agar dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Bagi sekolah, diharapkan dapat menjadi lembaga yang membentuk pribadi yang baik,kreatif dan cerdas terhadap semua siswa. Dan bagi keluarga sebagai lingkungan yang primer bagi siswa diharapkan dapat memberikan pengaruh yang positif dan membentuk pribadi yang baik dalam perkembangan diri siswa.

3. Untuk penelitian lebih lanjut lagi dapat dilakukan penelitian pengaruh selain perilaku siswa terhadap kesulitan belajar yang dihadapinya dengan menggunakan aspek yang berbeda yang dapat bermanfaat dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan untuk penelitian selanjutnya.


(34)

79

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, M. (2003). Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta : PT Asdi Mahasatya.

Arifin, Mulyadi Rubby. (2008). Analisis Faktor Kesulitan Belajar Siswa Pada

Mata Diklat Statika Bangunan 2 Di Jurusan Teknik Gambar Bangunan SMKN 6 Bandung . Jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur Fakultas Pendidikan Dan Kejuruan. Skripsi Sarjana FPTK UPI Bandung : Tidak

diterbitkan.

Arikunto, Suharsimi. (2002). Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan dan

Praktik. Jakarta : Rineka Cipta.

KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia). 2002. Jakarta : Ghalia Indonesia.

Kusmiati, Ai. (2006). Karakteristik Perilaku Sosial Siswa SMP . JPPB FIP. Skripsi Sarjana FIP UPI Bandung : Tidak diterbitkan.

Riduwan. (2004). Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti

Pemula. Bandung : Alfabeta.

Sarlito, W. (2008). Psikologi Remaja. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada. Sudjana. (2002). Metode Statistika. Bandung : Tarsito.

Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: CV Alfabeta.

Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif dan R &

D. Bandung : Alfabeta.

Sukardi. (2007). Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta : PT Bumi Aksara. Suprian, A.S. (1995). Metodologi Penelitian. Bandung : JPTB FPTK IKIP

Bandung.

Sutardi, Edi. (2008). Hubungan Perilaku Siswa Dengan Keberhasilan Belajar

Pada SMKN 5 Bandung. JPTS FPTK. Skripsi Sarjana FPTK UPI Bandung :

Tidak diterbitkan.

Syamsudin, Abin ., Ginintasasi, R dan Baihaqi, MIF. Silabus UPI. . [Online]. Tersedia : http://www.google.com


(35)

Syamsudin, Abin. (2002). Psikologi Kependidikan. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.

Syamsudin, Abin. (1990). Psikologi Kependidikan. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.

Tim Penyusun. (2008). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia.

Yusuf, H. (1984). Konstribusi Intelegensi Dan Harga Diri Terhadap Kualitas

Perilaku Sosial, Tesis pada FIPS IKIP Bandung : Tidak diterbitkan.

Yusuf, S. (2002). Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung : Raja Rosda Karya


(1)

75

rumah tangga (broken home). Kurang perhatian orang tua, kurangnya perlengkapan belajar, kurangnya kemampuan orang tua, dan sebagainya; (3) Situasi lingkungan sosial yang mengganggu keadaan anak seperti pengaruh negatif dari pergaulan, situasi masyarakat yang kurang memadai, gangguan kebudayaan seperti film, bacaan-bacaan, dan sebagainnya. Dan bagi siswa yang berkesulitan belajar maka harus dilakukan bimbingan belajar yaitu upaya guru untuk mengatasi kesulitan belajar yang dialami siswa.


(2)

76

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Kesimpulan merupakan jawaban rumusan masalah dan tujuan penelitian. Pada akhir bab ini, akan diuraikan mengenai kesimpulan penelitian yang merupakan hasil analisis data yang terkumpul. Kesimpulan yang diperoleh setelah melakukan penelitian dan menganalisis data dari hasil penelitian adalah sebagai berikut :

1. Gambaran mengenai perilaku siswa yang berdasarkan karakteristik perilaku sosial remaja pada umumnya pada siswa kelas X Kompetensi Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 5 Bandung berada dalam kategori berperilaku baik. Hal ini dapat dilihat dari hasil uji kecenderungan bahwa sebesar 9,57% perilaku siswa dalam kategori sangat baik, 41,49% perilaku siswa dalam kategori baik, 35,11% perilaku siswa dalam kategori cukup baik, 8,51% perilaku siswa dalam kategori kurang baik, 5,32% perilaku siswa dalam kategori tidak baik. 2. Gambaran mengenai kesulitan belajar yang dihadapi siswa pada siswa

kelas X Kompetensi Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 5 Bandung berada pada kategori rendah. Hal ini dilihat dari hasil uji kecenderungan bahwa sebesar 5,32% berada pada kategori siswa berkesulitan belajar sangat rendah, 39,36% berada pada kategori siswa berkesulitan belajar rendah, 37,23% berada pada kategori siswa


(3)

77

berkesulitan belajar cukup rendah, 9,57% berada pada kategori siswa berkesulitan belajar tinggi, 8,51% berada pada kategori siswa berkesulitan belajar sangat tinggi.

3. Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa “Tidak Terdapat pengaruh yang signifikan dari perilaku siswa terhadap kesulitan belajar yang dihadapinya pada siswa Kelas X Kompetensi Keahlian Teknik Gambar Bangunan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 5 Bandung “. Dilihat hasil koefisien regresi yaitu sebesar 0,063 menunjukkan tidak ada pengaruh antar variabel, dan hasil uji signifikansi didapat Fhitung = 0,370 dengan α = 5% dan taraf kepercayaan 95% didapat Ftabel = 3,946. Dengan hasil Fhitung = 0,370 < Ftabel = 3,946 dapat ditarik kesimpulan bahwa perilaku siswa tidak berpengaruh yang signifikan terhadap kesulitan belajar yang dihadapinya pada siswa kelas X Kompetensi Keahlian Teknik Gambar Bangunan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 5 Bandung. Dan dari hasil uji linearitas didapat Fhitung = 383,30 dengan α = 5% dan taraf kepercayaan 95% didapat Ftabel = 1,630. Maka dengan hasil Fhitung = 383,30 > Ftabel = 1,630 dapat ditarik kesimpulan bahwa variabel X yaitu perilaku siswa terhadap variabel Y yaitu kesulitan belajar yang dihadapinya tidak berpola linier.

B. SARAN

Sesuai dengan hasil penelitian di atas penulis mengemukakan beberapa saran, yaitu sebagai berikut:


(4)

78

1. Untuk semua pihak baik keluarga, sekolah, dan teman sebaya diperlukan adanya kerjasama agar kesulitan belajar yang dihadapi siswa bisa terhindarkan karena faktor yang dominan mempengaruhi kesulitan belajar siswa adalah faktor dari luar diri siswa.

2. Bagi siswa, diharapkan agar lebih giat belajar dan lebih punya motivasi dan semangat yang tinggi, mempunyai minat yang tinggi untuk belajar, dan mempunyai kebiasaan belajar yang baik agar tidak mengalami kesulitan belajar. Bagi guru, diharapkan mempunyai cara pengajaran yang lebih variatif, lebih perhatian terhadap keadaan siswa, bersikap baik dalam mengajar dan memberikan bimbingan belajar bagi semua siswa terutama yang mengalami kesulitan belajar. Bagi teman sebaya, diharapkan dapat bergaul secara positif dan saling memotivasi agar dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Bagi sekolah, diharapkan dapat menjadi lembaga yang membentuk pribadi yang baik,kreatif dan cerdas terhadap semua siswa. Dan bagi keluarga sebagai lingkungan yang primer bagi siswa diharapkan dapat memberikan pengaruh yang positif dan membentuk pribadi yang baik dalam perkembangan diri siswa.

3. Untuk penelitian lebih lanjut lagi dapat dilakukan penelitian pengaruh selain perilaku siswa terhadap kesulitan belajar yang dihadapinya dengan menggunakan aspek yang berbeda yang dapat bermanfaat dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan untuk penelitian selanjutnya.


(5)

79

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, M. (2003). Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta : PT Asdi Mahasatya.

Arifin, Mulyadi Rubby. (2008). Analisis Faktor Kesulitan Belajar Siswa Pada Mata Diklat Statika Bangunan 2 Di Jurusan Teknik Gambar Bangunan SMKN 6 Bandung . Jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur Fakultas Pendidikan Dan Kejuruan. Skripsi Sarjana FPTK UPI Bandung : Tidak diterbitkan.

Arikunto, Suharsimi. (2002). Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan dan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta.

KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia). 2002. Jakarta : Ghalia Indonesia.

Kusmiati, Ai. (2006). Karakteristik Perilaku Sosial Siswa SMP . JPPB FIP. Skripsi Sarjana FIP UPI Bandung : Tidak diterbitkan.

Riduwan. (2004). Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula. Bandung : Alfabeta.

Sarlito, W. (2008). Psikologi Remaja. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada. Sudjana. (2002). Metode Statistika. Bandung : Tarsito.

Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: CV Alfabeta.

Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung : Alfabeta.

Sukardi. (2007). Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta : PT Bumi Aksara. Suprian, A.S. (1995). Metodologi Penelitian. Bandung : JPTB FPTK IKIP

Bandung.

Sutardi, Edi. (2008). Hubungan Perilaku Siswa Dengan Keberhasilan Belajar Pada SMKN 5 Bandung. JPTS FPTK. Skripsi Sarjana FPTK UPI Bandung : Tidak diterbitkan.

Syamsudin, Abin ., Ginintasasi, R dan Baihaqi, MIF. Silabus UPI. . [Online]. Tersedia : http://www.google.com


(6)

80

Syamsudin, Abin. (2002). Psikologi Kependidikan. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.

Syamsudin, Abin. (1990). Psikologi Kependidikan. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.

Tim Penyusun. (2008). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia.

Yusuf, H. (1984). Konstribusi Intelegensi Dan Harga Diri Terhadap Kualitas Perilaku Sosial, Tesis pada FIPS IKIP Bandung : Tidak diterbitkan.

Yusuf, S. (2002). Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung : Raja Rosda Karya