KORELASI KESULITAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN COMPUTER NUMERICAL CONTROL (CNC) DI SMK NEGERI 12 BANDUNG.

(1)

KORELASI KESULITAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN COMPUTER NUMERICAL CONTROL

(CNC) DI SMK NEGERI 12 BANDUNG

(Studi Deskriptif Terhadap Siswa Kelas XI di SMK Negeri 12 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014 pada Mata Pelajaran CNC)

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Teknik Mesin

oleh

Nur Ihwan NIM 0902698

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG 2014


(2)

KORELASI KESULITAN BELAJAR DENGAN PRESTASI

BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN COMPUTER

NUMERICAL CONTROL(CNC) DI SMK NEGERI 12

BANDUNG

(Studi Deskriptif terhadap siswa kelas XI di SMK Negeri 12 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014 Pada Mata Pelajaran CNC)

Oleh Nur Ihwan

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Teknik Mesin pada Fakultas Pendidikan Teknologi dan

Kejuruan

© Nur Ihwan 2014

Universitas Pendidikan Indonesia Agustus 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

NUR IHWAN

KORELASI KESULITAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN COMPUTER NUMERICAL CONTROL

(CNC) DI SMKN 12 BANDUNG

disetujui dan disahkan oleh pembimbing : Pembimbing I

Drs. H. Syafaruddin Siregar, M.Pd. NIP. 19500816 197903 1 001

Pembimbing II

Drs. H. Wardaya, M.Pd. NIP. 19500816 197903 1 001

Mengetahui,

Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Mesin FPTK UPI Bandung

DR. H. Wahid Munawar, M.Pd. NIP. 19632005 198901 1 001


(4)

(5)

Nur Ihwan, 2014

Korelasi kesulitan belajar dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran computer numerical control (CNC) di SMK Negeri 12 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMAKASIH ... iv

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 3

C. rumusan Masalah ... 4

D. Tujuan Penelitian... 4

E. Manfaat Penelitian ... 5

F. Struktur Organisasi ... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Belajar ... 6

B. Kesulitan Belajar ... 7

1. Pengertian Kesulitan Belajar ... 7

2. Kegagalan Belajar ... 9

3. Faktor-faktor Hambatan yang Merupakan Penyebab Kesulitan Belajar ... 10

C. Tinjauan Prestasi Belajar... 13

D. Tinjauan Tentang Mata Pelajaran CNC ... 15

E. Evaluasi Hasil Belajar ... 16

F. Penelitian yang Relevan ... 17

G. Kerangka Berpikir ... 18


(6)

Nur Ihwan, 2014

Korelasi kesulitan belajar dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran computer numerical control (CNC) di SMK Negeri 12 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III. METODE PENELITIAN

A. Data, Sumber Data, Populasi dan Sampel ... 19

1. Data ... 19

2. Sumber Data ... 19

3. Populasi Penelitian ... 19

4. Sampel Penelitian ... 20

B. Variabel dan Paradigma Penelitian ... 21

1. Variabel Penelitian ... 21

2. Paradigma Penelitian ... 22

C. Metode Penelitian... 23

D. Definisi OPerasional ... 23

E. Instrumen Penelitian... 24

F. Pengujian Instrumen Penelitian... 24

1. Uji Validitas ... 24

2. Uji Reliabilitas ... 25

G. Teknik Analisis Data ... 27

1. Langkah-langkah Analisis Data ... 27

2. Uji Homogenitas ... 28

3. Pengolahan Skor Mentah Menjadi T-Skor ... 28

4. Uji Normalitas Distribusi Frekuensi ... 29

5. Uji Linieritas ... 31

6. Analisis Regresi ... 31

7. Metode Statistik Parametik ... 34

a. Analisis Korelasi ... 34

8. Metode Statistik Non Parametik ... 35

a. Analisis Koefisien Korelasi... 35

b. Pengujian Koefisien Korelasi (Uji Keberartian) ... 36

c. Perhitungan Koefisien Determinasi ... 36

9. Pengujian Hipotesis ... 37

H. Teknik Pengumpulan Data ... 38

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Instrumen Penelitian ... 39

1. Uji Validitas ... 39

2. Uji Reliabilitas ... 39


(7)

Nur Ihwan, 2014

Korelasi kesulitan belajar dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran computer numerical control (CNC) di SMK Negeri 12 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Data Kesulitan Belajar (Variabel X) ... 39

2. Data Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran CNC bubut (Y) ... 41

C. Analisis Data ... 42

1. Uji Normalitas Variabel X ... 42

2. Uji Normalitas Variabel Y ... 43

3. Uji Homogenitas ... 44

4. Uji Regresi Linear ... 45

a. Pengujian Hipotesis ... 46

5. Uji Korelasi Variabel ... 47

a. Perhitungan Koefisien Determinasi ... 49

6. Uji Hipotesis ... 49

7. Faktor Dominan ... 50

8. Pembahasan Hasil Penelitian ... 50

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 54

B. Saran ... 54


(8)

Nur Ihwan, 2014

Korelasi kesulitan belajar dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran computer numerical control (CNC) di SMK Negeri 12 Bandung


(9)

Nur Ihwan, 2014

Korelasi kesulitan belajar dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran computer numerical control (CNC) di SMK Negeri 12 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

KORELASI KESULITAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN COMPUTER NUMERICAL CONTROL (CNC) DI

SMK NEGERI 12 BANDUNG

Abstrak. Praktik pemesinan CNC merupakan salah satu mata pelajaran produktif, di

SMK Negeri 12 Bandung Program Keahlian Permesinan sangatlah penting guna meningkatkan kemampuan aspek psikomotor siswa menjadi siswa yang kompeten dibidangnya, sesuai dengan kebutuhan dunia industri khususnya industri pemesinan CNC, tetapi nilai untuk CNC di SMK Negeri 12 Bandung masih ada yang belum maksimal karena disebabkan oleh faktor kesulitan belajar. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui seberapa besar korelasi kesulitan belajar dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Computer Numerical Control (CNC) di SMK Negeri 12 Bandung dan untuk mengetahui Faktor manakah yang lebih dominan yang menjadi penyebab kesulitan belajar siswa pada mata pelajaran Computer Numerical Control (CNC) di SMK Negeri 12 Bandung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan pendekatan metode deskriptif analitik korelasional, metode ini untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara dua variabel atau lebih. Pengumpulan data yang digunakan adalah angket (kuesioner) dengan menggunakan cara sampel proporsional acak sederhana dengan cara diundi tanpa pengembalian, dan nilai akhir dari sekolah (dokumentasi). Hasil temuan dalam penelitian ini yaitu terdapat hubungan yang signifikan antara Kesulitan Belajar terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran CNC bubut pada siswa kelas XI PPU di SMKN 12 Bandung tahun ajaran 2013/2014. Untuk rekomendasi yaitu lebih meningkatkan kemampuan aspek kognitif untuk penguasaan teori CNC serta meningkatkan kemampuan pada aspek psikomotor (keterampilan) dalam praktek permesinan dan memahami kesulitan belajar dan mencari jalan keluarnya.


(10)

Nur Ihwan, 2014

Korelasi kesulitan belajar dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran computer numerical control (CNC) di SMK Negeri 12 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

CORRELATION WITH LEARNING DIFFICULTIES ON STUDENT ACHIEVEMENT LEARNING OF COMPUTER NUMERICAL CONTROL

(CNC) IN SMK NEGERI 12 BANDUNG

Abstract. CNC machining practice is one of the productive subject, in SMK Negeri 12 Bandung Machining Skills Program is crucial to improve the ability of students psychomotor aspects of being a student is competent in their field, in accordance with the needs of industry, especially the CNC machining industry, but the value for the CNC in SMK Negeri 12 Bandung is still there is not maximized because it is caused by the difficulty of learning. The purpose of this study to determine how much learning difficulties correlation with student achievement in the subjects of Computer Numerical Control (CNC) at SMK Negeri 12 Bandung and to determine which one is the dominant factor that causes learning difficulties of students in the subject of Computer Numerical Control (CNC ) at SMK Negeri 12 Bandung. The method used in this study is the use of descriptive analytic approach correlation method, this method to determine whether there is a relationship between two or more variables. Data collection is questionnaire (questionnaire) by using proportional random sample simple way by a draw without replacement, and the final value of the school (documentation). The findings in this research that there is a significant relationship between Learning Difficulties on student achievement on a CNC lathe subjects in class XI at SMK Negeri 12 PPU bandung school of year 2013/2014. For more on the cognitive ability to improve the mastery of CNC theory and improve on aspects of psychomotor (skills) in engineering practice and understand the difficulties of learning and looking for a way out.


(11)

Nur Ihwan, 2014

Korelasi kesulitan belajar dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran computer numerical control (CNC) di SMK Negeri 12 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang dinamis dan syarat akan perkembangan, karena itu perubahan atau perkembangan pendidikan adalah hal yang memang seharusnya terjadi sejalan dengan perubahan budaya kehidupan. Berkembangnya dunia pendidikan pada saat ini merupakan tantangan untuk mengembangkan kemampuan dalam dunia pendidikan.

Proses pendidikan pada hakikatnya merupakan suatu proses pembinaan sumber daya manusia yang ditekankan pada upaya pengembangan aspek-aspek pribadi peserta didik baik dari segi jasmani maupun rohaninya. Manusia sebagai peserta didik akan mendapatkan pengalaman-pengalaman yang baru yang berkaitan dengan pola-pola tingkah lakunya, sehingga akan membentuk perilaku manusia itu sendiri.

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang merupakan suatu lembaga pendidikan formal dimana lulusannya dipersiapkan untuk memasuki dunia kerja dan memiliki kemampuan yang sesuai dengan kebutuhan industri. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka dalam kurikulum program keahlian teknik pemesinan telah disusun beberapa mata pelajaran yang harus ditempuh oleh peserta diklat, salah satunya adalah mata pelajaran Computer Numerical Control (CNC).

Prestasi belajar yang dicapai siswa merupakan hasil belajar yang dipengaruhi oleh diri siswa sendiri dalam interaksinya dengan lingkungan. Prestasi belajar ini menunjukkan gambaran keberhasilan dalam upaya mengoptimalkan kemampuan yang dimilikinya dalam mengikuti mata pelajaran CNC, dengan pertimbangan tersebut, diharapkan siswa bersangkutan dapat mencapai prestasi belajar yang maksimal.


(12)

2

Nur Ihwan, 2014

Korelasi kesulitan belajar dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran computer numerical control (CNC) di SMK Negeri 12 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Namun pada kenyataannya di lapangan secara umum masih ditemukan siswa yang belum sepenuhnya dapat mengembangkan potensi secara optimal sebagaimana yang diharapkan. Melihat kenyataan yang ada bahwa berdasarkan data dari guru SMKN 12 Bandung mengenai hasil prestasi belajar mata pelajaran CNC di SMK Negeri 12 Bandung, masih terdapat prestasi belajar siswa yang masih kurang memuaskan.

Tabel 1.1 Daftar Nilai CNC Semester I Kelas XI PPU Tahun Pelajaran 2013/2014 dan Standar Kualifikasi Nilai di SMKN 12 Bandung

Angka

Kualifikasi Predikat

Kelas XI PPU 1,2,3,4

Persenta se % Normatif/

adaptif Produktif

9.00-10.00 9.20-10.0 A Amat baik 0 0 %

7.51-8.99 8.20-9.19 B Baik 101 siswa 80.8 %

6.00-7.50 7.20-8.19 C Cukup 18 siswa 14.4 %

0.00-5.99 0.00-7.19 D Belum lulus 6 siswa 4.8 %

Jumlah 125 siswa 100 %

Sumber : Guru Mata Pelajaran Praktek Pemesinan CNC SMKN 12 Bandung Dari tabel hasil belajar di atas menunjukkan belum adanya nilai yang mencapai nilai A, bahkan masih ada yang belum lulus dari hasil belajar peserta diklat kelas XI SMK Negeri 12 Bandung pada mata pelajaran CNC, bisa dilihat dengan persentase nilai mata pelajaran CNC. Siswa yang tidak lulus sebanyak 4,8% dan siswa yang lulus amat baik sebanyak 0%. Idealnya nilai praktek CNC haruslah pada kualifikasi A. Kenyataan di lapangan masih adanya siswa mendapatkan nilai D yaitu sebanyak 4,8%. Untuk itu diupayakan para peserta didik dapat meningkatkan nilai B, C dan D menjadi nilai A.

Uraian di atas memberikan gambaran mengenai hambatan belajar seperti keadaan ekonomi keluarga, metode mengajar, intelegensi. Permasalahan yang dapat diidentifikasi, yaitu adanya faktor kesulitan belajar pada diri siswa, faktor itu adalah faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal meliputi kurangnya motivasi peserta didik dan kebiasaan belajar peserta didik yang masih kurang optimal, hal ini terlihat masih adanya peserta didik mendapatkan nilai D sebanyak 4,8%,. Untuk faktor eksternalnya meliputi lingkungan belajar peserta didik yang


(13)

3

Nur Ihwan, 2014

Korelasi kesulitan belajar dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran computer numerical control (CNC) di SMK Negeri 12 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

masih kurang baik. Hal tersebut dapat merugikan peserta didik dan akan menghambat prestasi belajar pada mata pelajaran CNC.

Dalam proses belajar mengajar di sekolah, seorang guru selalu mengharapkan siswanya dapat mencapai hasil belajar yang sebaik-baiknya dan sesuai dengan tuntutan kurikulum. Pada kenyataannya tidak sedikit dijumpai adanya kesulitan belajar yang dialami siswa dalam materi pelajaran, sehingga hasil belajar yang diperoleh tidak memuaskan. Namun yang perlu diingat adalah kesulitan belajar yang dialami siswa tersebut belum tentu disebabkan kemampuan belajar rendah atau kesulitan belajar pada diri sendiri, sebab sering juga dilihat seorang siswa terkadang dapat berhasil dalam mata pelajaran lain yang standarnya sama atau mungkin yang standar kesulitannya lebih tinggi.

Menurut Rackhmat (1991, hlm. 22) bahwa

pencapaian target pembelajaran sangat ditentukan oleh proses belajar, keberhasilan proses belajar siswa diketahui melalui evaluasi, jika hasil belajar rendah artinya siswa mengalami kesulitan dalam mempelajari materi yang diberikan. Jadi dapat dipahami bahwa kesulitan belajar, biasanya berhubungan dengan kegagalan belajar.

Kegagalan belajar dapat dilihat dari prestasi belajar atau nilai siswa yang rendah yaitu dibawah batas kelulusan dan proses pembelajaran. Jadi rendahnya hasil belajar siswa dalam penguasaan materi pelajaran CNC dapat menjadi indikator bahwa siswa yang bersangkutan mengalami kesulitan belajar. Kesulitan belajar yang dihadapi oleh siswa bisa terjadi pada mata pelajaran CNC ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal pada diri siswa.

Berdasarkan pertimbangan tersebut, penulis mengajukan suatu penelitian yang berjudul “Korelasi Kesulitan Belajar dengan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Computer Numerical Control (CNC) Di SMK Negeri 12

Bandung”


(14)

4

Nur Ihwan, 2014

Korelasi kesulitan belajar dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran computer numerical control (CNC) di SMK Negeri 12 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Identifikasi masalah perlu ditetapkan terlebih dahulu untuk mengetahui dan memperjelas kemungkinan permasalahan yang mungkin terjadi dalam penelitian ini, seperti dikemukakan oleh Sudjana (2002, hlm. 99) bahwa

“identifikasi masalah adalah menjelaskan aspek-aspek masalah yang bisa muncul dari tema atau judul yang telah dipilih.” Berdasarkan hal tersebut, identifikasi masalah dalam penelitian ini sebagai berikut :

1. Masih rendahnya motivasi dalam diri siswa itu sendiri. 2. Kebiasaan belajar siswa masih buruk.

3. Lingkungan belajar yang kurang efektif dalam proses belajar di lingkungan sekolah maupun di luar sekolah.

C. Rumusan Masalah

Arikunto (2009, hlm. 15) menjelaskan bahwa ”Agar penelitian dapat dilaksanakan sebaik-baiknya maka penelitian harus merumuskan masalahnya sehingga jelas dari mana harus mulai, kemana harus pergi dan dengan apa.” Maka penulis merumuskan permasalahan sebagai berikut:

1. Seberapa besar korelasi kesulitan belajar dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Computer Numerical Control (CNC) di SMK Negeri 12 Bandung ?

2. Faktor manakah yang lebih dominan yang menjadi penyebab kesulitan belajar siswa pada mata pelajaran Computer Numerical Control (CNC) di SMK Negeri 12 Bandung ?

D. Tujuan Penelitian

Dalam penelitian ini ada beberapa tujuan yang ingin dicapai, yaitu :

1. Untuk memperoleh gambaran terdapat atau tidaknya hubungan faktor kesulitan belajar terhadap prestasi belajar pada mata pelajaran CNC. 2. Untuk memperoleh gambaran seberapa besar pengaruh kesulitan belajar


(15)

5

Nur Ihwan, 2014

Korelasi kesulitan belajar dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran computer numerical control (CNC) di SMK Negeri 12 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Untuk memperoleh gambaran tentang faktor dominan kesulitan belajar siswa terhadap prestasi belajar pada mata pelajaran CNC.

E. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian diharapkan dapat memberikan informasi yang jelas, diantaranya sebagai berikut:

1. Memberikan sumbangan berupa informasi untuk mengatasi kesulitan belajar siswa yang sedang atau akan mempelajari materi pada mata pelajaran CNC.

2. Menjadi masukan kepada pengajar pada mata pelajaran CNC, untuk dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam usaha menciptakan proses belajar mengajar yang lebih baik.

3. Menjadi sumbangan pikiran dalam usaha meningkatkan mutu lulusan khususnya SMK Negeri 12 Bandung.

F. Struktur Organisasi

Bab I: Pendahuluan. Bab ini mengemukakan latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, definisi operasional dalam judul dan sistematika penulisan.

Bab II: Kajian Pustaka. Bab ini mengemukakan mengenai konsep-konsep yang mendukung permasalahan sekaligus dijadikan jawaban utamanya dan tidak lupa diberikan asumsi dan hipotesis.

Bab III: Metode Penelitian. Bab ini mengemukakan mengenai metode penelitian, variabel dan pardigma penelitian, data dan sumber data, populasi dan sampel, desain instrument penelitian serta teknik analisa data.


(16)

6

Nur Ihwan, 2014

Korelasi kesulitan belajar dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran computer numerical control (CNC) di SMK Negeri 12 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Bab IV: Hasil Penelitian dan Pembahasan. Bab ini menegani penjelasan deskripsi data, analisa data, hasil pengajian hipotesis dan pembahasan hasil penelitian.

Bab V: Kesimpulan dan Saran. Bab ini berisi hasil penelitian yang disimpulkan dan sekaligus diberikan saran-saran yang perlu diperhatikan.


(17)

Nur Ihwan, 2014

Korelasi kesulitan belajar dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran computer numerical control (CNC) di SMK Negeri 12 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Data, Sumber Data, Populasi dan Sampel 1. Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data tentang kesulitan belajar siswa yang ditekankan pada motivasi, kebiasaan belajar dan lingkungan belajar dan data dokumentasi nilai akhir pada mata pelajaran teori dan praktek CNC program bubut pada semester ganjil tahun ajaran 2013/2014 di SMK Negeri 12 Bandung.

2. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini adalah subjek darimana data diperoleh, yaitu:

a. Siswa Jurusan PPU (pemesinan pesawat udara) kelas XI semester ganjil tahun ajaran 2013/2014 di SMK Negeri 12 Bandung yang mengikuti mata pelajaran CNC.

b. Guru bidang studi/bidang kurikulum mata pelajaran CNC, yaitu berupa arsip nilai akhir mata pelajara teori dan praktek CNC program bubut.

3. Populasi penelitian

Populasi merupakan keseluruhan subyek penelitian yang dijadikan sumber data dari suatu penelitian. Populasi menurut Sudjana (2002, hlm. 6) diartikan bahwa “totalitas semua nilai yang mungkin, hasil menghitung ataupun pengukuran, kuantitatif maupun kualitatif mengenai karakteristik tertentu dari semua anggota kumpulan yang lengkap dan jelas yang ingin dipelajari sifat-sifatnya.” Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI semester ganjil Kompetensi Keahlian PPU di SMK Negeri 12 Bandung tahun ajaran 2013/2014.


(18)

20

Nur Ihwan, 2014

Korelasi kesulitan belajar dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran computer numerical control (CNC) di SMK Negeri 12 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4. Sampel Penelitian

Sampel yaitu sebagian yang diambil dari keseluruhan objek yang diteliti yang dianggap mewakili seluruh populasi dan diambil dengan suatu cara tertentu. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Arikunto (2009, hlm. 109) yang manyatakan

bahwa “sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.” Sejalan dengan

Arikunto, Sugiyono (2008, hlm. 118) menyatakan bahwa “sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.” Pengambilan sampel harus dilakukan sedemikian rupa sehingga dapat menggambarkan atau mewakili populasi yang sebenarnya.

Sampel yang diambil representatif, maka diperlukan teknik pengambilan sampel. Penentuan sampel perlu dilakukan dengan cara yang dapat dipertanggungjawabkan untuk mendapatkan data yang benar, sehingga kesimpulan yang diambil dapat dipercaya. Menurut Arikunto (2006, hlm. 112) bahwa

untuk sekedar ancer-ancer maka apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika jumlah subjeknya lebih besar dari 100 dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih, tergantung setidak-tidaknya dari :

a. Kemampuan peneliti dilihat dari waktu, tenaga dan dana.

b. Sempit luasnya wilayah pengamatan dari setiap objek, karena hal ini menyangkut banyak sedikitnya data.

c. Besar kecilnya resiko ditanggung oleh peneliti. Untuk penelitian yang

resikonya besar, tentu saja jika sampel besar, hasilnya akan lebih baik”.

Anggota populasi dalam penelitian ini adalah 125 orang siswa dari 4 kelas yang ada di kelas XI Kompetensi Keahlian PPU tahun ajaran 2013/2014 di SMK Negeri 12 Bandung. Berdasarkan pendapat di atas, dikarenakan jumlah populasi dalam penelitian ini lebih dari 100 siswa yaitu sebanyak 125 siswa, maka sampel yang diambil sebesar 25% dari 100 maka peneliti menentukan sampel sebesar 25 % dari 125 siswa, yaitu 25 % X 125 = 31 siswa.

Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan cara sampel proporsional acak sederhana dengan cara diundi tanpa pengembalian. Populasi


(19)

21

Nur Ihwan, 2014

Korelasi kesulitan belajar dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran computer numerical control (CNC) di SMK Negeri 12 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dalam penelitian ini terdiri dari empat kelas, lalu dari tiap kelas tersebut akan dicari sampelnya. Sampel dari tiap kelas diambil dengan cara diundi dengan nomor, nomor yang terambil maka individu itu menjadi sampel dari kelasnya. Jumlah sampel tiap kelas diambil menurut proporsi dari anggota siswa tiap kelas dengan jumlah populasi dikalikan jumlah sampel dari populasi, dapat dirumuskan sebagai berikut :

Sampel Tiap Kelas = Jumlah Sampel

Populasi Jumlah

Kelas Anggota Jumlah

Kelas II PPU 1 = 31 125

32

7,93 dibulatkan menjadi 8 orang siswa Kelas II PPU 2 = 31

125 31

7,68 dibulatkan menjadi 8 orang siswa Kelas II PPU 3 = 31

125 30

7.44 dibulatkan menjadi 7 orang siswa Kelas II PPU 4 = 31

125 32

7,93 dibulatkan menjadi 8 orang siswa

B. Variabel dan Paradigma Penelitian 1. Variabel Penelitian

Variabel pada dasarnya adalah objek penelitian yang akan diteliti, atau apapun yang menjadi perhatian untuk dilakukan penelitian. Variabel tersebut biasanya memiliki ukuran-ukuran untuk dijadikan bahan penelitian. Menurut Siregar. (2004, hlm. 6) bahwa

variabel didefinisikan sebagai suatu atribut (proporsi) objek, yang ada dalam diri sumber populasi dengan elemen-elemennya, memiliki ukuran (kualitas atau kuantitas) yang bervariasi. Ukuran tersebut dalam bentuk nilai, indeks, skor atau identitas dan sebagainya.

Pendapat lain yang diungkapkan oleh Sugiyono (2008, hlm. 91)

mengatakan juga bahwa “variabel dapat didefinisikan sebagai atribut dari

seseorang atau objek yang mempunyai variasi antara satu orang dengan orang lain

atau satu objek dengan objek lain”. Berdasarkan definisi variabel di atas, bahwa


(20)

22

Nur Ihwan, 2014

Korelasi kesulitan belajar dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran computer numerical control (CNC) di SMK Negeri 12 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mempunyai ukuran yang bervariasi yang ditetapkan oleh peneliti sehingga dapat dilakukan suatu penelitian.

Selanjutnya, Arikunto (2009, hlm. 99) membagi variabel menjadi dua jenis yaitu variabel bebas dan variabel terikat, sebagaimana yang dikatakannya bahwa

variabel yang mempengaruhi objek penelitian ada dua jenis yaitu variabel yang mempengaruhi disebut variabel penyebab atau variabel bebas atau

independent variable yaitu variabel (X), dan variabel akibat yang disebut

variabel tak bebas atau variabel terikat atau dependent variable yaitu variabel (Y).

Penelitian ini pada dasarnya yaitu ingin mengetahui seberapa besar korelasi kesulitan belajar dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran CNC. Berdasarkan beberapa pendapat di atas, variabel dalam penelitian ini secara garis besar dikelompokkan menjadi dua jenis, yaitu :

1. Variabel bebas atau independent variable (X) merupakan variabel yang mempengaruhi disebut juga variabel penyebab yaitu korelasi kesulitan belajar.

2. Variabel terikat atau dependent variable (Y) merupakan variabel akibat yaitu prestasi belajar siswa pada mata pelajaran CNC bubut pada siswa kelas XI PPU di SMKN 12 Bandung tahun ajaran 2013/2014.

2. Paradigma Penelitian

Paradigma penelitian merupakan pola pikir peneliti dalam melakukan sebuah penelitian. Paradigma penelitian tersebut dibuat dalam bentuk alur penelitian, hal tersebut untuk memperjelas langkah dan rancangan penelitian.

Menurut Sugiyono (2008, hlm. 25) bahwa

paradigma penelitian dapat diartikan sebagai pandangan atau model, atau pola pikir yang dapat menjabarkan berbagai variabel yang akan diteliti kemudian membuat hubungan antara suatu variabel dengan variabel yang lain, sehingga akan mudah dirumuskan masalah penelitiannya, pemilihan teori yang relevan, rumusan hipotesis yang diajukan, metode penelitian, instrumen penelitian, teknik analisa yang digunakan serta kesimpulan yang diharapkan.


(21)

23

Nur Ihwan, 2014

Korelasi kesulitan belajar dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran computer numerical control (CNC) di SMK Negeri 12 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan pengertian di atas, penulis menggambarkan paradigma dari penelitian ini sebagai berikut :

Gambar 3.1 Paradigma Penelitian C. Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan suatu cara yang dilakukan oleh setiap peneliti untuk memecahkan berbagai permasalahan yang terjadi dalam penelitiannya, sehingga tujuan penelitian dapat tercapai. Surakhmad (1994, hlm. 131) menjelaskan bahwa “metode merupakan suatu cara utama yang diperlukan untuk mencapai suatu tujuan, misalnya untuk menguji serangkaian hipotesis, dengan mempergunakan teknik serta alat-alat tertentu.” Dalam penelitian ini, permasalahan yang akan diteliti adalah permasalahan yang terjadi pada masa sekarang dengan permasalahan-permasalahan aktual yang terjadi sebagaimana adanya pada saat penelitian dilakukan, metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif.

Berdasarkan pendapat di atas, maka dalam penelitian ini penulis akan menggunakan pendekatan metode deskriptif analitik korelasional. Hasil dari penelitian deskriptif umumnya mendeskripsikan variabel yang diteliti, menghubungkan variabel yang satu dengan variabel yang lainnya, dan perbandingan suatu gejala yang mungkin timbul. Hal ini sesuai dengan apa yang dikemukakan oleh Arikunto (2009, hlm. 247) menyatakan bahwa “penelitian korelasional merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa variabel”. Menggunakan metode ini sesuai dengan tujuan penelitian yang telah ditetapkan, penulis dapat mengetahui seberapa besar korelasi kesulitan belajar terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran CNC.

D. Definisi Operasional

Kesulitan belajar (X) Prestasi belajar siswa (Y)


(22)

24

Nur Ihwan, 2014

Korelasi kesulitan belajar dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran computer numerical control (CNC) di SMK Negeri 12 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Untuk menghindari penafsiran yang keliru dan salah pengertian dalam judul penelitian ini, perlu dijelaskan istilah judul sebagai berikut:

1. Menurut Abdurrahman (dalam Wibowo, 2010, hlm. 8) “kesulitan belajar

adalah suatu gangguan dalam satu atau lebih dari proses psikologi dasar

yang mencakup pemahaman dan penggunaan bahasa ajaran atau tulisan.”

Kesulitan belajar ini dimaksud adalah motivasi, kebiasaan belajar dan lingkungan belajar.

2. Menurut Nurdi (dalam Arifudin, 2011, hlm. 8 ) bahwa

prestasi belajar siswa adalah hasil belajar dari individu yang merupakan perubahan dalam diri individu, yang dimanisvetasikan ke dalam pola tingkah laku dan perbuatan, skill dan pengetahuan yang dapat dilihat dari hasil belajar itu sendiri.

Prestasi belajar yang dimaksud disini adalah nilai akhir standar kompetensi mengoperasikan mesin bubut CNC dengan program lanjut di semester I program keahlian Pemesinan Pesawat Udara SMK N 12 Bandung.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian ini digunakan sebagai alat bantu dalam melaksanakan penelitian. Instrumen penelitian ini adalah dengan instrumen bentuk angket untuk memperoleh data dari faktor kesulitan belajar.

Tabel 3.1 Kriteria Skor Angket Kesulitan Belajar

Pertanyaan

Bobot Evaluasi Sangat

sesuai Sesuai Ragu

Kurang

sesuai Tidak sesuai

Positif 5 4 3 2 1

Negatif 1 2 3 4 5

Untuk instrumen yang kedua dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan nilai akhir dari sekolah untuk mengetahui seberapa besar tingkat pengetahuan siswa Jurusan Pemesinan Pesawat Udara di SMK Negeri 12 Bandung.


(23)

25

Nur Ihwan, 2014

Korelasi kesulitan belajar dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran computer numerical control (CNC) di SMK Negeri 12 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Untuk kisi-kisi Instrumen Penelitian merupakan pedoman bagi peneliti dalam mengumpulkan data penelitian. Atas dasar kisi-kisi yang dibuat oleh peneliti dapat menggambarkan pertanyaan-pertanyaan yang akan dipergunakan dalam pengumpulan data aspek yang diungkap adalah motivasi, kebiasaan belajar dan lingkungan belajar. Indikator yang diungkap bisa dilihat pada lampiran 1.

F. Pengujian Instrumen Penelitian 1. Uji Validitas

Uji validitas dilakukan untuk menguji ketepatan alat ukur terhadap konsep yang akan diukur, untuk tes pilihan ganda penulis akan mengunakan rumus pendekatan uji validitas yaitu dengan rumus Korelasi Product Moment (Suharsimi Arikunto, 2006: 146) sebagai berikut :

rxy =

 

2 2 2 2

)

(

)

(

)

(

)

(

)

)(

(

Y

Y

n

X

X

n

Y

X

XY

n

(Siregar, 2004, hlm. 215) dimana :

rxy = koefisien korelasi

 

X , Y = jumlah skor X dan Y tiap item jawaban uji coba 2

2 ,

 

X Y = jumlah skor X dan Y tiap item yang dikuadratkan

n = jumlah responden

Pengujian validitas instrumen dilakukan dengan cara analisis butir (anabut) sehingga perhitungan merupakan perhitungan setiap item. Hasil perhitungan produk momen dengan taraf keberartian (signifikasi) 5% atau tingkat kepercayaan 95%. Untuk mengetahui taraf signifikasi dilakukan uji t dengan rumus sebagai berikut :

t = rxy

2 1 2 r n  

(Siregar, 2004, hlm. 211)

dimana :

t = uji signifikasi korelasi

rxy = koefisien korelasi yang telah dihitung n = jumlah responden


(24)

26

Nur Ihwan, 2014

Korelasi kesulitan belajar dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran computer numerical control (CNC) di SMK Negeri 12 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kriteria pengujian untuk mengevaluasi taraf signifikasi tersebut untuk thitung > ttabel, pada taraf signifikan α = 0,05. Ini berarti bahwa item tersebut signifikan dan jika tidak terpenuhi dianggap tidak signifikan.

2. Uji Reliabilitas

Menurut Arikunto (2006, hlm. 178) bahwa

realibilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen itu sudah baik. Instrumen yang baik tidak akan bersifat tendesius mengarahkan responden untuk memilih jawaban-jawaban tertentu. Instrumen yang sudah dapat dipercaya, yang reliabel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga.

Pengujian reliabilitas pada penelitian ini, menggunakan rumus alpha. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut :

(Arikunto, 2006, hlm. 160)

Dengan ketentuan :

n

2

 = varian tiap butir soal

2

X = kuadrat jumlah skor tiap item

 

2

X = jumlah kuadrat skor tiap item

N = jumlah responden

Setelah didapatkan perhitungan varian tiap butir, kemudian menghitung besar varian total dengan menggunakan rumus :

(Arikunto, 2006, hlm. 173) Dengan ketentuan :

t

2

 = varian total

 

N N X X n

  2 2 2

 

N N Y Y t

  2 2 2


(25)

27

Nur Ihwan, 2014

Korelasi kesulitan belajar dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran computer numerical control (CNC) di SMK Negeri 12 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2

Y = jumlah kuadrat skor tiap responden

 

2

Y = jumlah kuadrat skor responden

N = jumlah responden

Langkah selanjutnya adalah menghitung reliabilitas dengan rumus alpha, yaitu :

(Arikunto, 2006, hlm. 173)

Dengan ketentuan :

r11 = reliabilitas instrumen k = banyaknya butir pertanyaan

2n = jumlah varian tiap butir t

2

 = varian total

Setelah didapatkan perhitungan reliabilitasnya, kemudian harga r11 dikonsultasikan dengan indeks korelasi, yaitu :

0,800 < r ≤ 1,00 : reliabilitas sangat tinggi 0,600 < r ≤ 0,800 : reliabilitas tinggi

0,400 < r ≤ 0,600 : reliabilitas cukup 0,200 < r ≤ 0,400 : reliabilitas rendah

0,000 < r ≤ 0,200 : reliabilitas sangat rendah (tak berkolerasi) Dari perhitungan korelasi seluruh item tersebut kemudian dikonsultasikan ke dalam tabel harga kritis product momen dengan taraf kepercayaan 95%. Setelah didapatkan harga thitung kemudian dibandingkan dengan ttabel . Dengan kata

lain bahwa angket dapat dikatakan reliabel jika thitung > ttabel , dan sebaliknya

dikatakan tidak reliabel apabila thitung < ttabel. G. Teknik Analisis Data

1. Langkah-langkah Analisis Data

    

  

      

t n

k k

r 2

2

11 1

1 


(26)

28

Nur Ihwan, 2014

Korelasi kesulitan belajar dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran computer numerical control (CNC) di SMK Negeri 12 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Teknik analisis data diarahkan pada pengujian hipotesis serta menjawab perumusan terhadap masalah yang diajukan. Setelah data terkumpul dari hasil pengumpulan data, maka pekerjaan selanjutnya adalah menganalisis data tersebut. G.E.R. Burroughs (dalam Arikunto, 2006, hlm. 236) mengemukakan klasifikasi analisis data sebagai berikut

a. Tabulasi data (the tabulation of the data). b. Penyimpulan data (the summarizing of data). c. Analisis data untuk tujuan testing hipotesis d. Analisis data untuk tujuan penarikan kesimpulan

Secara garis besar, pekerjaan analisis data yang dilakukan oleh penulis meliputi beberapa langkah yaitu :

a. Mengecek nama dan kelengkapan identitas pengisi. Apalagi kalau instrumennya anonim, perlu sekali dicek sejauh mana atau identitas apa saja yang sangat diperlukan bagi pengolahan data lebih lanjut.

b. Mengecek kelengkapan data, artinya memeriksa isi instrumen pengumpulan data.

c. Menghitung kelengkapan lembar jawaban essai yang telah diisi oleh responden.

d. Data ordinal pada variabel bebas yakni kesulitan belajar siswa (variabel X) menjadi data interval dengan cara memberikan bobot nilai terhadap setiap pertanyaan pada setiap essai/uraian. Sedangkan untuk variabel terikat yakni prestasi belajar (variabel Y) sudah berupa data interval.

e. Penerapan data sesuai dengan pendekatan penelitian, maksudnya adalah pengolahan data yang diperoleh dengan menggunakan rumus-rumus atau aturan-aturan yang ada, sesuai dengan pendekatan penelitian yaitu pola analisis korelasional.

2. Uji Homogenitas

Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui apakah varians dari kelompok-kelompok data yang datangnya dari sekian banyak lokasi dalam kondisi


(27)

29

Nur Ihwan, 2014

Korelasi kesulitan belajar dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran computer numerical control (CNC) di SMK Negeri 12 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang relatif sama. Jika sama, maka varians-varians tersebut homogen. Dengan demikian varians-varians atau data tersebut dapat digabung untuk dianalisa lebih lanjut. Kriteria pengambilan keputusan hipotesisnya untuk adalah terima H0 apabila nilai Sig. (signifikansi) lebih dari taraf signifikansi α = 0,05. Artinya varians kedua kelompok tidak berbeda secara signifikan. Pada kondisi lain H0 ditolak.

Pengujian kesamaan varians dalam penelitian ini menggunakan uji F (Levene’s test) dengan taraf signifikansi . Pengolahan dilakukan dengan bantuan program SPSS 17.0 for Windows.

3. Pengolahan Skor Mentah Menjadi T-Skor

Langkah-langkah pengolahan data dari skor mentah menjadi skor standar sebagai berikut :

a. Menghitung skor rata-rata (Mean), dengan rumus :

n X M  i ,

n Y

M  i (Siregar, 2004, hlm. 22)

Keterangan : M = mean

ΣXi = jumlah skor item variabel X ΣYi = jumlah skor item variabel Y b. Menghitung harga simpangan baku dengan rumus :

1 )

( 2

 

n M X

SD i

(Siregar, 2004, hlm. 23) c. Mengkonversikan skor mentah Z dan skor T dengan rumus :

SD M X

Z  ( i  )

(Siregar, 2004, hlm. 24)

50

10 

xZ

T


(28)

30

Nur Ihwan, 2014

Korelasi kesulitan belajar dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran computer numerical control (CNC) di SMK Negeri 12 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4. Uji Normalitas Distribusi Frekuensi

Langkah-langkah yang ditempuh dalam uji normalitas distribusi frekuensi adalah sebagai berikut :

Uji normalitas dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut : a. Menentukan Rentang Skor ( R )

R = skor terbesar – skor terkecil (Siregar, 2004, hlm. 24) b. Menentukan Banyaknya Kelas Interval (i) dengan menggunakan aturan

Sturgesrs

n

i 13,3log (Siregar, 2004, hlm. 24) c. Menentukan Panjang Kelas Interval ( p )

i R

p  (Siregar, 2004, hlm. 25)

d. Menghitung Nilai Median (Me)

2 ) 1 (   n Me             f F n p b Me 2 1

(Siregar, 2004, hlm. 22)

e. Membuat Tabel Distribusi Frekuensi

Tabel 3.2 Distribusi Frekuensi Kelas Interval Xi fi fiXi ( XiM)2 fi

2

) ( XiM

Jumlah - Σfi Σ fiXi - Σfi( XiM)2 Rata-rata M

Standar Deviasi SD

f. Menghitung Nilai Rata-Rata (M)

fi Xi fi M  


(29)

31

Nur Ihwan, 2014

Korelasi kesulitan belajar dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran computer numerical control (CNC) di SMK Negeri 12 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

g. Menghitung Simpangan Baku (SD)

1 ) ( 2    n M Xi fi

SD (Siregar, 2004, hlm. 26)

h. Membuat Tabel Distribusi Frekuensi untuk Harga-Harga yang Diperlukan dalam Uji Chi-Kuadrat (χ2)

i. Menentukan Batas Atas (Ba) dan Batas Bawah (Bb) Kelas Interval Bb = skor terendah

Ba = skor tertinggi

j. Menentukan Z dengan rumus :

Z =

SD M Bk

(Siregar, 2004, hlm. 86) k. Mencari Batas Luas Tiap Kelas Interval (Lo) dengan Menggunakan Daftar

F (luas di bawah lengkung normal standar normal dari 0 ke Z) l. Mencari Luas Tiap Kelas Interval (Li)

Li = L1 - L2 (Siregar, 2004, hlm. 87) m. Mencari Harga Frekuensi Harapan (ei)

i i

i L f

e . (Siregar, 2004, hlm. 87)

n. Menghitung Nilai Chi Kuadrat (χ2)

2

2 i i i e e f  

 (Siregar, 2004, hlm. 87) o. Mencari Harga p-value

2 1 2 2 2 1 2 2 1

1 ( )

             h v p

Penerimaan kenormalan diterima apabila p-v > 0,05.

Hasil perhitungan uji normalitas jika diperoleh data yang normal untuk variabel X dan variabel Y, maka metode statistik yang digunakan adalah metode statistik parametik. Apabila hasil perhitungan uji normalitas ada salah satu data


(30)

32

Nur Ihwan, 2014

Korelasi kesulitan belajar dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran computer numerical control (CNC) di SMK Negeri 12 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

atau keduanya korelasi tidak normal, maka metode statistik yang digunakan adalah metode statistik non parametik.

5. Uji Linieritas

Pengujian linieritas ini menggunakan model regresi. Analisis regresi digunakan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan linier antara variabel kesulitan belajar (X) dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran CNC (Y), meliputi persamaan regresi linier, uji kelinieran dan keberartian regresi.

6. Analisis Regresi

a. Menentukan persamaan regresi linier

Untuk menyatakan bentuk hubungan fungsional antara dua variabel (variabel X dan Y) digambarkan dengan persamaan matematika, dengan rumus sebagai berikut :

Y = a + bx (Siregar, 2004, hlm. 197)

Harga a dan b dapat berdasarkan metode kuadrat terkecil dari pasangan data X dan Y dengan rumus :

a =

 

 

 

 

2

2 2 X X n XY X X Y        

b =

  

 

2

2 X X n Y X XY n      

(Siregar, 2004, hlm. 200)

Regresi yang didapat dari perhitungan tersebut dapat digunakan untuk menghitung harga Y bila harga X diketahui.

b. Analisis Linieritas dan Keberatian Regresi

Uji kelinieran dapat dilakukan dengan menghitung jumlah kuadrat-jumlah kuadrat yang disebut sumber variansi. Sumber variansi yang perlu dihitung menurut Siregar (2004, 202 – 211) sebagai berikut :

1) Menghitung jumlah kuadrat total dengan rumus :

JKt =

 

n y y i i 2 2   


(31)

33

Nur Ihwan, 2014

Korelasi kesulitan belajar dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran computer numerical control (CNC) di SMK Negeri 12 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2) Menghitung jumlah kuadrat regresi a dengan rumus :

n Y JKa 2 ) ( 

3) Menghitung jumlah kuadrat regresi b terhadap a dengan rumus :

         n Y X XY b reg

JK ( )( )

4) Mengitung jumlah kuadrat sisa (JKs) dengan rumus : JK (S) = JKt– JKa– JKreg

5) Menghitung jumlah kuadrat kekeliruan (JKE) dengan rumus :

6) Menghitung jumlah kuadrat ketidak cocokan JK (TC) dengan rumus : JKTC = JKS– JKE

7) Semua besaran di atas dapat diperoleh dalam tabel analisis varians (ANAVA).

Tabel 3.3 Analisis Varians (ANAVA) Regresi

Sumber

Varians dk JK JKR F

Regresi(a) 1 RJK=1

 

yi 2 n

Regresi(a/b) k-1 JKreg = b. )

. . ( n y x y

x i i

i i    

 

1 2   k JK Sreg reg

2 2

Sres Sreg Residu n-k JKres = JKt - JKreg

n k

JK Sres res

  2

               2 2 n Y Y JKE


(32)

34

Nur Ihwan, 2014

Korelasi kesulitan belajar dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran computer numerical control (CNC) di SMK Negeri 12 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Total n 2 i Y

 - -

Tuna Cocok k–2 JK TC = JKres–JKE STC 2 = 2  k JKTC

Galat (E) n-k JKE =

 

          k k k n y y 2

2 SE2 =

k n

JKE

 Fh = 2 2

E TC S S

8) Memeriksa keberartian regresi, dilakukan dengan langkah-langkah sebagai beri-kut :

- Menentukan varians koefisien a dan b

                        2 2 2 2 1 ) 2 ( n X X M n n JKres S i i a 2 2

2 / ( 2)

           n X X n JKres S i i b

- Melakukan pengujian parameter a dan b

a a

S a t  ;

b b

S b

t  (ta = t1; tb = t2)

Pengujian keberartian regresi dengan dk = n – k untuk harga t1 dan t2 dengan mengambil taraf kepercayaan 1 = 0,05 dan 2 = 0,01

1 2

1 2

1

1 ( )

t t t t v p h         

Kriteria pengujian dengan taraf kepercayaan  = 0,05, jika p-v >  maka koefisien regresi a dan b tidak berarti. Sebaliknya jika p-v <  maka koefisien regresi a dan b sangat berarti.

9) Membuat grafik linieritas variabel X dan variabel Y

Yˆ= a + bx Variabel Y


(33)

35

Nur Ihwan, 2014

Korelasi kesulitan belajar dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran computer numerical control (CNC) di SMK Negeri 12 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

7. Metode Statistik Parametik a. Analisis Korelasi

1) Perhitungan Koefisien Korelasi

Rumus yang dipergunakan adalah koefisien korelasi Product Moment dari Pearson sebagai berikut :

  

 

2 2

 

2

 

2

.

 

Y Y

n X X

n

Y X XY

n

rXY

(Siregar, 2004, hlm. 215) Selanjutnya harga koefisien korelasi (r) yang diperoleh diinterpretasikan pada indeks korelasi. Kriteria derajat korelasi menurut Siregar (2004, hlm. 295) adalah sebagai berikut

0,80 ≤ r < 1 Hubungan sangat tinggi

0,60 ≤ r < 0,80 Hubungan tinggi

0,40 ≤ r < 0,60 Hubungan sedang

0,20 ≤ r < 0,40 Hubungan rendah

0,00 ≤ r < 0,20 Hubungan sangat rendah

r = 1 Hubungan sempurna

r = 0 Tidak berhubungan

2) Pengujian Koefisien Korelasi (Uji Keberartian)

Harga r yang diperoleh dari perhitungan harus diuji, apakah berarti atau tidak. Rumus yang digunakan adalah uji t-student, sebagai berikut :


(34)

36

Nur Ihwan, 2014

Korelasi kesulitan belajar dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran computer numerical control (CNC) di SMK Negeri 12 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2 1 2 s s r n r t 

 (Siregar, 2004, hlm. 211) Korelasi berarti jika thitung > ttabel pada taraf kepercayaan 95% dengan dk = n-2 , dan jika thitung < ttabel , maka dikatakan bahwa korelasi tidak berarti.

3) Perhitungan Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi digunakan untuk menghitung besarnya prosentase korelasi variabel satu terhadap variabel yang lainnya. Rumus yang dipergunakan adalah sebagai berikut :

KD = r2 x 100% (Sudjana, 2005, hlm. 369)

8. Metode Statistik Non Parametik a. Analisis Koefisien Korelasi

Apabila sebaran data tidak normal, maka akan digunakan analisis non parametric. Data yang digunakan adalah data ordinal dan merupakan statistik non parametrik, maka analisis koefisien korelasi yang digunakan adalah dengan menggunakan korelasi Range Spearman. Langkah-langkah perhitungannya menurut Siregar (2004, hlm. 303) bahwa

1) Membuat tabel rangking untuk kedua variabel

Rangking variabel bebas dan rangking variabel terikat disusun sesuai keadaannya.

No Xi Yi RXi RYi bi bi2

Jml

2) Menghitung selisih rangking bi = RXi - RYi

3) Menghitung nilai koefisien korelasi (rs)

- Apabila tidak mengandung rangking yang sama, maka menggunakan rumus : ) 1 ( 6 1 2 2     n n b r i S

- Apabila mengandung rangking yang sama, maka menggunakan rumus :

  12 3 t t

TX dan

  12 3 t t TY


(35)

37

Nur Ihwan, 2014

Korelasi kesulitan belajar dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran computer numerical control (CNC) di SMK Negeri 12 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

X   

TX

n n R 12 3 2

dan

RYnn

TY

12

3 2

Kriteria derajat korelasi menurut Siregar. (2004, hlm. 295) adalah sebagai berikut :

0,80 ≤ r < 1 Hubungan sangat tinggi

0,60 ≤ r < 0,80 Hubungan tinggi

0,40 ≤ r < 0,60 Hubungan sedang

0,20 ≤ r < 0,40 Hubungan rendah

0,00 ≤ r < 0,20 Hubungan sangat rendah

r = 1 Hubungan sempurna

r = 0 Tidak berhubungan

b. Pengujian Koefisien Korelasi (Uji Keberartian)

Harga r yang diperoleh dari perhitungan harus diuji, apakah berarti atau tidak. Rumus yang digunakan adalah uji t-student, sebagai berikut :

2 1 2 s s r n r t 

 (Siregar, 2004, hlm. 211) Korelasi berarti jika thitung > ttabel pada taraf kepercayaan 95% dengan dk = n - 2 , dan jika thitung < ttabel , maka dikatakan bahwa korelasi tidak berarti.

c. Perhitungan Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi digunakan untuk menghitung besarnya prosentase korelasi variabel satu terhadap variabel yang lainnya. Rumus yang dipergunakan adalah sebagai berikut :

KD = r2 x 100% (Sudjana, 2005, hlm. 369)

Y X Y X S R R i b R R r 2 2 2 2 2 .

2  

     


(36)

38

Nur Ihwan, 2014

Korelasi kesulitan belajar dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran computer numerical control (CNC) di SMK Negeri 12 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

9. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis yang memiliki koefisien korelasi r dilakukan dengan menggunakan uji t – student. Rumus yang digunakan adalah rumus uji t – student, adalah sebagai berikut :

t = rxy

2 1

2

r n

(Siregar, 2004, hlm. 240)

Setelah thitung didapat, lalu dilakukan uji p – value untuk menentukan tingkat peluang kesalahan penolakan Ho, adalah sebagai berikut :

p –v = α1–(α1–α2) .

    

  

 

t

t

t

t

h

2 1 1

Kriteria yang diambil adalah tolak Ho jika p – value < α = 0,01. Artinya penolakan Ho pada tingkat kepercayaan 99 %.

Hipotesis akan disimbolkan dengan Hipotesis Alternatif (HA) dan Hipotesis Nol (H0), supaya tampak ada dua pilihan. Hipotesis ini perlu didampingi oleh pernyataan yang isinya berlawanan. Pernyataan ini merupakan hipotesis tandingan antara HA terhadap H0.

H0 : ρ = ρ0 (Hipotesis Nol) menunjukkan tidak ada perbedaan statistik

antara sampel dengan parameter populasi, artinya tidak terdapat hubungan yang signifikan dari kesulitan belajar siswa terhadap prestasi belajar pada mata pelajaran CNC bubut di SMK N 12 Bandung.

HA : ρ ≠ ρa (Hipotesis Alternatif) menunjukkan adanya perbedaan

statistik antara sampel dengan parameter populasi, artinya terdapat hubungan yang signifikan dari kesulitan belajar siswa terhadap prestasi belajar pada mata pelajaran CNC bubut di SMK N 12 Bandung.

Terima HA jika hasil perhitungan di dapat thitung > ttabel , maka hipotesis

penelitian yang diajukan dapat diterima. Sebaliknya, terima H0 jika hasil perhitungan didapat thitung < ttabel , maka hipotesis penelitian yang diajukan ditolak.


(37)

39

Nur Ihwan, 2014

Korelasi kesulitan belajar dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran computer numerical control (CNC) di SMK Negeri 12 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

H. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan cara yang digunakan dalam pengumpulan data penelitian. Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini, penulis menggunakan teknik pengumpulan data yaitu angket (kuesioner) dan nilai akhir dari sekolah (dokumentasi). Menurut Arikunto (2006.

hlm. 225) bahwa “kuesioner atau angket memang mempunyai banyak


(38)

Nur Ihwan, 2014

Korelasi kesulitan belajar dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran computer numerical control (CNC) di SMK Negeri 12 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis data dan pembahasan hasil penelitian, diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Terdapat hubungan yang rendah anatara kesulitan Belajar (variabel X) dengan prestasi belajar siswa (variabel Y) pada mata pelajaran CNC bubut pada siswa kelas XI PPU di SMKN 12 Bandung.

2. Kesulitan belajar mempengaruhi prestasi belajar siswa sebesar 9,8% pada mata pelajaran CNC di SMK Negeri 12 Bandung, 90,2% kesulitan belajar siswa dipengaruhi oleh faktor lain.

3. Pada kesulitan belajar terdapat faktor dominan yang mempengaruhi prestasi belajar yaitu kebiasaan belajar sebesar 40,55%. Dilihat dari tabel statistik chi-kuadrat tidak ada yang dominan.

B. Saran

Dari data penelitian, izinkan penulis menyampaikan beberapa saran untuk bahan masukan, mudah-mudahan berguna bagi para siswa dan semua pihak yang memerlukannya. Mengacu pada hasil dan temuan penelitian ini, maka saran-saran yang diajukan adalah sebagai berikut:

1. Bagi peserta didik SMKN 12 Bandung :

a. Lebih meningkatkan kemampuan aspek kognitif, penguasaan teori CNC tidak cukup dapat materi dari guru mata pelajaran saja. Sumber pengetahuan dan pemahaman lainnya yang mendukung prestasi praktik pemesinan CNC harus dicari dan dipraktekkan oleh siswa, kemudian dipelajari sebagai tambahan ilmu pengetahuan penguasaan teori CNC siswa tersebut.

b. Lebih meningkatkan kemampuannya pada aspek psikomotor (keterampilan) dalam praktik pemesinan CNC dibengkel, sehingga pada


(39)

55

Nur Ihwan, 2014

Korelasi kesulitan belajar dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran computer numerical control (CNC) di SMK Negeri 12 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

saat akan diuji untuk membuat benda kerja tidak mengalami kesulitan. Pergunakan kesempatan belajar praktik di laboratorium CNC bubut dengan serius, tekun, ulet, teliti dan gunakan sarana dan prasarana secara maksimal supaya mendapat hasil yang positif.

c. Lebih membiasakan diri dalam belajar, karena faktor ini merupakan faktor dalam menentukan hasil prestasi belajar.

2. Bagi guru/ instruktur SMKN 12 Bandung :

a. Siswa kelas XI PPU lebih meningkatkan prestasi belajar, hendaknya guru lebih meningkatkan lagi strategi dan metode apa yang harus digunakan agar prestasi peserta didik tersebut dapat meningkat.

b. Dalam kegiatan belajar mengajar, guru hendaknya memperhatikan faktor-faktor yang dapat menghambat prestasi belajar peserta didiknya, sehingga guru dapat menekan faktor hambatan tersebut.

c. Guru lebih menekankan pentingnya kebiasaan belajar siswa baik di sekolah maupun di rumah atau dimana saja, dikarenakan faktor kebiasaan belajar membuat siswa menjadi terbiasa dalam belajar. d. Seringkali waktu praktek kurang memadai, sehingga hasilnya belum

maksimal. Hendaknya guru memberikan waktu lebih atau guru sering mengadakan latihan dalam menggunakan mesin CNC di laboratorium, sehingga pada saat praktik pemesinan peserta didik tidak mengalami berbagai kesulitan.

e. Sarana dan prasarana sebagai penunjang pembelajaran CNC di sekolah harus diefektifkan guna kelancaran belajar dan pembelajaran mata pelajaran tersebut serta dapat melakukan peremajaan sarana dan prasarana yang digunakan untuk praktek pembelajaran CNC bubut di SMKN 12 Bandung.


(40)

56

Nur Ihwan, 2014

Korelasi kesulitan belajar dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran computer numerical control (CNC) di SMK Negeri 12 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Bagi mahasiswa yang ingin meneliti lebih lanjut, disarankan untuk mengadakan penelitian mengenai faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi hasil prestasi belajar peserta didik pada mata pelajaran CNC bubut di SMKN 12 Bandung, sehingga dapat diketahui lebih jelas faktor lain yang dapat mempengaruhi prestasi belajar praktik pemesinan CNC.


(41)

Nur Ihwan, 2014

Korelasi kesulitan belajar dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran computer numerical control (CNC) di SMK Negeri 12 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Daftar Pustaka

Arifudin. K. (2011). “Hubungan Antara Sikap Siswa Dalam Mengikuti Praktek Pemesinan CNC Dengan Prestasi Belajar Siswa”. Bandung: Skripsi. Arikunto, S. (2009). Manajemen Penelitian. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Cartono & Utari, T.S.G. (2006). Penilaian Hasil Belajar Berbasis Standar. Bandung : Prima Press Prodaktama.

Makmun, A. S. (1996). Psikologi Kependidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya. Muhtadin, R. (2012). Faktor Dominan yang Mempengaruhi Terhambatnya

Ketercapaian Standar Kompetensi Menggunakan Perkakas Tangan Pada Peserta Didik Di Jurusan Teknik Mesin SMK Negeri 1 Katapang.

Bandung: Skripsi.

Rackhmat, C. (1991). Pengukuran dan Penilaian Hasil Belajar. Bandung: Publikasi Jurusan PPB FIP IKIP Bandung.

Riza, T. (2010). Pengaruh Mina, Keadaan Ekonomi Keluarga, Alat Pengajaran

dan Teman Terhadap Motivasi Belajar Mahasiswa S-1 Jurusan Pendidikan Teknik Mesin FPTK UPI. Bandung: Skripsi.

Siregar, S. (2004). Statistik Terapan. Bandung: Grasindo

Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Bina Aksara.

Syah, M. (2004). Psikologi Belajar. Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Surya, M. (1981). Bunga Rampai Psikologi Pendidikan dan Bimbingan. Bandung: IKIP Bandung.

Sudjana, N. (2002). Penelitian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.


(42)

58

Nur Ihwan, 2014

Korelasi kesulitan belajar dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran computer numerical control (CNC) di SMK Negeri 12 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sugiyono. (2008). Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan

R&D. Bandung: Alfabeta.

Surakhmad, W. (1994). Pengantar Penelitian Ilmiah Dasar Metode Teknik. Bandung: Tarsito.

Wahyudi, U, (2013). Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa

SMKN 6 Bandung. Bandung: Skripsi.

Wibowow, T.R. (2010). Studi Tentang Faktor-Faktor Penyebab Kesulitan Belajar

Siswa Dalam Mencapai Standar Kompetensi Mata Pelajaran Sistem Bahan Bakar Bensin Di SMK Negeri 1 Kawali. Bandung: Skripsi.

______. (2013). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

______. (2009). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Bandung: SMK Negeri 12 Bandung.


(1)

39

Nur Ihwan, 2014

Korelasi kesulitan belajar dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran computer numerical control (CNC) di SMK Negeri 12 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

H. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan cara yang digunakan dalam pengumpulan data penelitian. Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini, penulis menggunakan teknik pengumpulan data yaitu angket (kuesioner) dan nilai akhir dari sekolah (dokumentasi). Menurut Arikunto (2006. hlm. 225) bahwa “kuesioner atau angket memang mempunyai banyak kebaikansebagai instrument pengumpul data.”


(2)

Nur Ihwan, 2014

Korelasi kesulitan belajar dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran computer numerical control (CNC) di SMK Negeri 12 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis data dan pembahasan hasil penelitian, diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Terdapat hubungan yang rendah anatara kesulitan Belajar (variabel X) dengan prestasi belajar siswa (variabel Y) pada mata pelajaran CNC bubut pada siswa kelas XI PPU di SMKN 12 Bandung.

2. Kesulitan belajar mempengaruhi prestasi belajar siswa sebesar 9,8% pada mata pelajaran CNC di SMK Negeri 12 Bandung, 90,2% kesulitan belajar siswa dipengaruhi oleh faktor lain.

3. Pada kesulitan belajar terdapat faktor dominan yang mempengaruhi prestasi belajar yaitu kebiasaan belajar sebesar 40,55%. Dilihat dari tabel statistik chi-kuadrat tidak ada yang dominan.

B. Saran

Dari data penelitian, izinkan penulis menyampaikan beberapa saran untuk bahan masukan, mudah-mudahan berguna bagi para siswa dan semua pihak yang memerlukannya. Mengacu pada hasil dan temuan penelitian ini, maka saran-saran yang diajukan adalah sebagai berikut:

1. Bagi peserta didik SMKN 12 Bandung :

a. Lebih meningkatkan kemampuan aspek kognitif, penguasaan teori CNC tidak cukup dapat materi dari guru mata pelajaran saja. Sumber pengetahuan dan pemahaman lainnya yang mendukung prestasi praktik pemesinan CNC harus dicari dan dipraktekkan oleh siswa, kemudian dipelajari sebagai tambahan ilmu pengetahuan penguasaan teori CNC siswa tersebut.

b. Lebih meningkatkan kemampuannya pada aspek psikomotor (keterampilan) dalam praktik pemesinan CNC dibengkel, sehingga pada


(3)

55

Nur Ihwan, 2014

Korelasi kesulitan belajar dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran computer numerical control (CNC) di SMK Negeri 12 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

saat akan diuji untuk membuat benda kerja tidak mengalami kesulitan. Pergunakan kesempatan belajar praktik di laboratorium CNC bubut dengan serius, tekun, ulet, teliti dan gunakan sarana dan prasarana secara maksimal supaya mendapat hasil yang positif.

c. Lebih membiasakan diri dalam belajar, karena faktor ini merupakan faktor dalam menentukan hasil prestasi belajar.

2. Bagi guru/ instruktur SMKN 12 Bandung :

a. Siswa kelas XI PPU lebih meningkatkan prestasi belajar, hendaknya guru lebih meningkatkan lagi strategi dan metode apa yang harus digunakan agar prestasi peserta didik tersebut dapat meningkat.

b. Dalam kegiatan belajar mengajar, guru hendaknya memperhatikan faktor-faktor yang dapat menghambat prestasi belajar peserta didiknya, sehingga guru dapat menekan faktor hambatan tersebut.

c. Guru lebih menekankan pentingnya kebiasaan belajar siswa baik di sekolah maupun di rumah atau dimana saja, dikarenakan faktor kebiasaan belajar membuat siswa menjadi terbiasa dalam belajar. d. Seringkali waktu praktek kurang memadai, sehingga hasilnya belum

maksimal. Hendaknya guru memberikan waktu lebih atau guru sering mengadakan latihan dalam menggunakan mesin CNC di laboratorium, sehingga pada saat praktik pemesinan peserta didik tidak mengalami berbagai kesulitan.

e. Sarana dan prasarana sebagai penunjang pembelajaran CNC di sekolah harus diefektifkan guna kelancaran belajar dan pembelajaran mata pelajaran tersebut serta dapat melakukan peremajaan sarana dan prasarana yang digunakan untuk praktek pembelajaran CNC bubut di SMKN 12 Bandung.


(4)

56

Nur Ihwan, 2014

Korelasi kesulitan belajar dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran computer numerical control (CNC) di SMK Negeri 12 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Bagi mahasiswa yang ingin meneliti lebih lanjut, disarankan untuk mengadakan penelitian mengenai faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi hasil prestasi belajar peserta didik pada mata pelajaran CNC bubut di SMKN 12 Bandung, sehingga dapat diketahui lebih jelas faktor lain yang dapat mempengaruhi prestasi belajar praktik pemesinan CNC.


(5)

Nur Ihwan, 2014

Korelasi kesulitan belajar dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran computer numerical control (CNC) di SMK Negeri 12 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Daftar Pustaka

Arifudin. K. (2011). “Hubungan Antara Sikap Siswa Dalam Mengikuti Praktek Pemesinan CNC Dengan Prestasi Belajar Siswa”. Bandung: Skripsi. Arikunto, S. (2009). Manajemen Penelitian. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Cartono & Utari, T.S.G. (2006). Penilaian Hasil Belajar Berbasis Standar. Bandung : Prima Press Prodaktama.

Makmun, A. S. (1996). Psikologi Kependidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya. Muhtadin, R. (2012). Faktor Dominan yang Mempengaruhi Terhambatnya

Ketercapaian Standar Kompetensi Menggunakan Perkakas Tangan Pada Peserta Didik Di Jurusan Teknik Mesin SMK Negeri 1 Katapang.

Bandung: Skripsi.

Rackhmat, C. (1991). Pengukuran dan Penilaian Hasil Belajar. Bandung: Publikasi Jurusan PPB FIP IKIP Bandung.

Riza, T. (2010). Pengaruh Mina, Keadaan Ekonomi Keluarga, Alat Pengajaran

dan Teman Terhadap Motivasi Belajar Mahasiswa S-1 Jurusan Pendidikan Teknik Mesin FPTK UPI. Bandung: Skripsi.

Siregar, S. (2004). Statistik Terapan. Bandung: Grasindo

Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Bina Aksara.

Syah, M. (2004). Psikologi Belajar. Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Surya, M. (1981). Bunga Rampai Psikologi Pendidikan dan Bimbingan. Bandung: IKIP Bandung.

Sudjana, N. (2002). Penelitian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.


(6)

58

Nur Ihwan, 2014

Korelasi kesulitan belajar dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran computer numerical control (CNC) di SMK Negeri 12 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sugiyono. (2008). Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan

R&D. Bandung: Alfabeta.

Surakhmad, W. (1994). Pengantar Penelitian Ilmiah Dasar Metode Teknik. Bandung: Tarsito.

Wahyudi, U, (2013). Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa

SMKN 6 Bandung. Bandung: Skripsi.

Wibowow, T.R. (2010). Studi Tentang Faktor-Faktor Penyebab Kesulitan Belajar

Siswa Dalam Mencapai Standar Kompetensi Mata Pelajaran Sistem Bahan Bakar Bensin Di SMK Negeri 1 Kawali. Bandung: Skripsi.

______. (2013). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

______. (2009). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Bandung: SMK Negeri 12 Bandung.