PENGGUNAAN MEDIA LAGU GRUP VOCAL SAKHA DALAM PEMBELAJARAN STDY EKSPERIMEN SEMU PADA SISWA KELAS VIII SMPN 15 BANDUNG.
DAFTAR ISI
KATA MUTIARA………i
PERNYATAAN………..ii
ABSTRAK………..iii
KATA PENGANTAR……….iv
UCAPAN TERIMA KASIH………v DAFTAR ISI……….. DAFTAR TABEL………. DAFTAR GAMBAR……….. DAFTAR LAMPIRAN……… BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah 1.2 Identifikasi Masalah 1.3 Pembatasan Masalah 1.4 Rumusan Masalah 1.5 Tujuan Penelitian 1.6 Manfaat Penelitian 1.7 Anggapan Dasar 1.8 Hipotesis
(2)
BAB 2 PENGGUNAAN MEDIA LAGU SAKHA DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PUISI
2.1 Ihwal Media Pembelajaran
2.1.1 Pengertian Media Pembelajaran 2.1.2 Ciri-ciri Media Pembelajaran
2.1.3 Fungsi dan Manfaat Media Pembelajaran 2.1.4 Jenis-jenis Media Pembelajaran
2.1.5 Faktor yang Perlu Diperhatikan dalam Pemilihan Media 2.1.6 Lagu sebagai Media Pembelajaran
2.2 Ihwal Menulis
2.2.1 Menulis sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa 2.2.2 Manfaat Menulis Puisi
2.2.3 Tujuan Menulis 2.3 Ihwal Puisi
2.3.1 Pengertian Puisi 2.3.2 Ragam Puisi
2.3.3 Unsur-unsur Pembangun Puisi BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tahap Penelitian
3.1.1 Tahap Persiapan
3.1.2 Tahap Pengumpulan Data 3.1.3 Tahap Pengolahan Data 3.2 Pendekatan
(3)
3.3 Metode Penelitian 3.4 Instrumen Penelitian
3.4.1 Instrumen Pembelajaran 3.4.2 Instrumen Evaluasi 3.4.3 Instrumen Observasi 3.4.4 Instrumen Angket 3.5 Sumber Data
3.5.1 Populasi 3.5.2 Sampel
3.6 Teknik Pengumpulan Data 3.6.1 Studi Pustaka 3.6.2 Observasi 3.6.3 Tes
3.6.4 Angket
3.7 Teknik Pengolahan Data
3.7.1 Pengolahan Data Observasi 3.7.2 Pengolahan Data Hasil Tes 3.7.3 Pengolahan Data Angket
BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Data Hasil Observasi
4.2 Analisis Kemampuan Menulis Puisi Siswa 4.3 Perhitungan Statistik
(4)
4.3.2 Uji Normalitas Data
4.3.3 Uji Homogenitas Varian Populasi
4.3.4 Perbedaan Rata-rata Pertambahan (Gain) 4.3.5 Pengujian Hipotesisi
4.4 Analisis Data Angket
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP
(5)
1
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Keterampilan berbahasa mempunyai empat komponen, yaitu keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca, dan keterampilan menulis. Keempat keterampilan tersebut pada dasarnya merupakan suatu kesatuan atau catur tunggal. Menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan orang lain. Menulis merupakan suatu kegiatan yang produktif dan ekspresif. Menulis merupakan suatu bagian yang tidak terpisahkan dalam seluruh proses belajar yang dialami siswa selama menuntut ilmu di sekolah.
Pembelajaran keterampilan menulis memiliki berbagai macam bentuk. Salah satunya adalah keterampilan menulis puisi. Hal ini sesuai dengan kurikulum bahasa Indonesia SMP kelas VIII yaitu menulis puisi bebas dengan menggunakan pilihan kata yang sesuai. Dalam pembelajaran menulis puisi, siswa tidak hanya dapat mengembangkan kemampuan membuat puisi, tetapi juga mencermati pemilihan diksi, dan memiliki kemampuan untuk menuangkan ide atau gagasan dengan cara membuat puisi yang menarik untuk dibaca.
Di sekolah, pengajaran sastra merupakan sebuah pembelajaran yang masih kurang diminati. Seperti yang dikemukakan dalam sebuah artikel
(6)
2 “Kisah Sedih Sastra di Sekolah”, bahwa pengajaran sastra di sekolah dapat dikatakan hanya bagian kulitnya saja. Sering masih hanya seputar teori. Mungkin semuanya disebabkan disorientasi peran sastra. Selama ini, sastra hanya diletakkan sebagai sekedar pemanis dan pengisi ruang hampa budaya literasi di Indonesia. Sastra tidak digunakan sebagai salah satu unsur penting dalam pengembangan kepribadian dan pembangunan bangsa, meski sebenarnya sastra itu nyata potensial. Dan akhirnya, target utama dari fungsi
tersebut, yakni generasi muda, yang notabenenya duduk di bangku-bangku
sekolah tidak tergarap (Annida, Juni 2008).
Kenyataan seperti ini bukan berarti menulis puisi sebagai sesuatu yang menakutkan, karena menulis puisi seseorang dapat memperoleh manfaat yang positif. Tarigan menyebutkan penulis yang ulung adalah penulis yang dapat memanfaatkan situasi yang tepat. Situasi yang harus diperhatikan dan dimanfaatkan itu adalah maksud dan tujuan penulis, pembaca atau pemirsa, waktu, dan kesempatan (Tarigan, 1983: 35).
Puisi merupakan pernyataan perasaan yang imajinatif, yaitu perasaan yang direkakan. Puisi tidak terlepas dari seni merangkai kata yang penuh dengan makna. Perasaan dan pikiran penyair mengolah kata sedemikian rupa sehingga tercipta puisi. Puisi merupakan salah satu media bagi seseorang untuk mencurahkan segala macam perasaan yang ada di benaknya (Sayuti: 2002). Saini K.M, dalam Mulyana, 1997: 27 menyatakan bahwa menulis puisi bukan merupakan sesuatu hal yang harus bergantung pada bakat yang dimiliki
(7)
3 seseorang. Meskipun tidak dapat menjamin seseorang menjadi penyair, kemampuan menulis puisi memang dapat dipelajari.
Menulis puisi lebih banyak berurusan dengan aktivitas kreatif ketimbang aktivitas teknis semata (Mulyana, 1997: 28). Keberhasilan menulis puisi bergantung pada bagaimana seseorang bisa mengoptimalkan kepekaan perasaan mengenai kehidupan di sekitarnya ataupun kepekaan terhadap dirinya sendiri. Seorang siswa dapat menulis puisi dengan baik bila dirinya telah mampu mengoptimalkan kepekaan dari dalam diri.
Pada kenyataannya, menulis puisi merupakan sebuah pembelajaran yang masih kurang diminati. Hal ini terjadi karena kurangnya minat serta kemampuan siswa dalam mengapresiasikan, menulis puisi dan kurangnya buku-buku sastra. Rendahnya mutu kemampuan menulis siswa juga disebabkan oleh kenyataan bahwa pengajaran menulis atau mengarang masih dianaktirikan. Seperti yang dikemukakan oleh Alwasilah bahwa pelajaran bahasa Indonesia di sekolah-sekolah lebih mengutamakan keterampilan menyimak dan membaca, daripada mengajarkan menulis.
Pembelajaran menulis puisi di sekolah, dirasakan kurang terlaksana dengan baik. Hal ini dipengaruhi oleh media dan metode pembelajaran yang berdampak terhadap keterampilan siswa. Oleh karena itu, guru harus mempu menggunakan media dan mengembangkan metode pembelajaran yang variatif dan inovatif agar tidak menjenuhkan siswa dalam belajar. Dengan penggunaan media yang menarik, pembelajaran menulis puisi diharapkan lebih
(8)
4 menyenangkan dan membantu kesulitan siswa dalam memperoleh ide (inspirasi) ketika menulis puisi.
Salah satu cara untuk meningkatkan keterampilan menulis puisi dan kegairahan belajar siswa dalam suasana kreatif adalah menggunakan madia lagu. Media lagu adalah bagian dari media pembelajaran audio yang merupakan salah satu cara untuk mengemas dan menyajikan media dalam bentuk media lagu (file). Lagu adalah syair atau nyanyian (musik gamelan).
Sebelum peneliti mengambil judul penelitian ini, telah terdapat jenis penelitian yang sama oleh Maya Mariani dengan judul Pembelajaran Menulis Karangan Narasi Sugestif dengan Menggunakan Media Lirik Lagu pada siswa Kelas X SMAN 18 Bandung Tahun Ajaran 2007/2008. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa kemampuan siswa dalam menulis karangan narasi sugestif dengan menggunakan media lirik lagu menjadi meningkat. Hal ini dilihat dari perhitungan uji hipotesis yang menunjukkan bahwa rata-rata nilai pretes 50,88 dan rata-rata nilai postes 68,69 serta nilai thitung (27,031) ttabel
(1,697), sehingga Ho ditolak dan H1 diterima. Artinya hipotesis yang penulis
rumuskan bahwa terdapat perbedaan yang berarti antara kemampuan siswa menulis karangan narasi sugestif sebelum dan setelah diberi tindakan pembelajaran dengan menggunakan media lirik lagu dapat diterima.
Penelitian selanjutnya yang dilakukan oleh Novi Utaminingsih dengan
judul Pembelajaran Menulis Puisi dengan Menggunakan Media VCD Lagu
Padi pada siswa kelas VII SMPN 15 Bandung Tahun Ajaran 2007/2008. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa kemampuan siswa dalam menulis
(9)
5 puisi dengan menggunakan media Video Compact Dist (VCD) Lagu Band Padi menjadi meningkat. Hal ini dilihat dari hasil perhitungan uji hipotesis dengan tingkat kepercayaan 95% dan derajat kebebasan 36%, diperoleh ttabel
2,02 dan thitung 26,39. Dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa jika
thitung > ttabel , yaitu 26,39 > 2,02 maka Ho ditolak dan H1 diterima. Hal ini
terbukti dengan adanya peningkatan sebesar 12,135 nilai rata-rata siswa dari pretes sebesar 62,108 menjadi postes sebesar 74,243. Peningkatan rata-rata siswa sebesar 19,45%. Artinya hipotesis yang penulis rumuskan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan siswa dalam menulis puisi dengan menggunakan media VCD lagu band Padi dapat diterima.
Selanjutnya yaitu penelitian yang dilakukan oleh Hesti Retno Suminar
dengan judul Efektivitas Penggunaan Media Presentasi Digital dalam
Pembelajaran Menulis Puisi. Hasil pengujian kesamaan rata-rata satu pihak antara kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan uji Mann-Whitney didapatkan probabilitas asymp sig. (2-tailled) 0.000. Angka tersebut lebih kecil dari a= 0,005 sehingga H1 diterima. Perhitungan tersebut menunjukkan
peningkatan kemampuan siswa kelas eksperimen lebih baik secara signifikan dibandingkan dengan peningkatan (gain) kemampuan siswa kelas kontrol. Artinya, penggunaan media Presentasi Digital efektif untuk digunakan dalam pembelajaran menulis puisi.
Adapun perbedaan penelitian ini dengan penelitian-penelitian terdahulu adalah penelitian ini terfokus pada Penggunaan Media Lagu Grup VokalSakha dalam pembelajaran menulis puisi. Oleh karena itu peneliti
(10)
6
memberi judul penelitian ini dengan Penggunaan Media Lagu Grup Vokal
Sakha dalam Pembelajaran Menulis Puisi (Studi Eksperimen Semu pada Siswa Kelas VIII SMPN 15 Bandung Tahun Ajaran 2008/2009). Pada penelitian-penelitian terdahulu, kebanyakan media lagu ini diterapkan dalam pembelajaran menulis karangan dan lagunya pun diambil dari band-band terkenal seperti band Padi sehingga lagunya pun sering mereka dengar. Namun, pada penelitian kali ini penulis sengaja mengambil lagu yang jarang didengar atau bahkan belum pernah mereka dengar.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti mengidentifikasi masalah penelitian ini sebagai berikut.
1) Pengenalan sastra di sekolah dapat dikatakan hanya bagian kulitnya saja, sering masih hanya sekedar teori. Hal ini terdeteksi dari rendahnya minat membaca dan menulis anak-anak usia sekolah.
2) Pola pengajaran sastra di sekolah tidak menarik dan banyak yang
beranggapan bahwa pengajaran sastra itu sulit. Akibatnya, para siswa alergi mendengar kata sastra.
3) Pemilihan media pembelajaran menulis selama ini kurang bervariasi, sehingga kurang menarik motivasi siswa. Hal ini, sangat bertentangan dengan fungsi media yang seharusnya dapat meningkatkan motivasi siswa dalam belajar.
(11)
7
1.3 Pembatasan Masalah
Keterampilan menulis merupakan masalah yang luas dan kompleks. Untuk memfokuskan penelitian ini, peneliti membatasi masalah pada keterampilan menulis puisi dengan menggunakan media lagu. Lagu yang bisa digunakan cukup banyak. Namun, dalam penelitian ini peneliti memilih lagu grup vokal Sakha.
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, peneliti memfokuskan rumusan masalah penelitian ini sebagai berikut.
1) Seberapa tinggi kemampuan menulis puisi siswa kelas VIII SMP
Negeri 15 Bandung dalam pembelajaran menulis puisi sebelum menggunakan media lagu grup vokal Sakha?
2) Seberapa tinggi kemampuan menulis puisi siswa kelas VIII SMP
Negeri 15 Bandung dalam pembelajaran menulis puisi sesudah menggunakan media lagu grup vokal Sakha?
3) Adakah perbedaan yang signifikan antara kemampuan menulis puisi
siswa dengan menggunakan media lagu grup vokal Sakha dan kemampuan menulis puisi siswa dengan menggunakan media gambar?
(12)
8
1.5 Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah di atas maka peneliti dapat merumuskan tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui :
1) mengetahui seberapa tinggi kemampuan menulis puisi siswa kelas VIII
SMP Negeri 15 Bandung sebelum menggunakan media lagu grup vokal Sakha.
2) mengetahui seberapa tinggi kemampuan menulis puisi siswa kelas VIII
SMP Negeri 15 Bandung setelah menggunakan media lagu grup vokal sakha.
3) mengetahui perbedaan peningkatan yang signifikan antara menulis
puisi siswa dengan menggunakan media lagu grup vokal Sakha dan kemampuan menulis puisi siswa dengan menggunakan media gambar.
1.6 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang bisa diharapkan dari penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu manfaat secara teoritis dan manfaat secara praktis.
1) Manfaat Secara Teoritis
Hasil penelitian ini, diharapkan dapat memberikan manfaat bagi perkembangan teori khususnya mengenai teori yang berkaitan dengan media pembelajaran. Dengan adanya penelitian ini, bisa memberikan alternatif kepada guru dalam pemilihan media pembelajaran khususnya media pembelajaran menulis puisi.
(13)
9
2) Manfaat Secara Praktis
a. Bagi Guru
Penelitian ini dapat digunakan untuk meningkatkan kreativitas guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar, khususnya dalam pembelajaran menulis puisi.
b. Bagi Siswa
Siswa memperoleh pengalaman baru dalam belajar menulis puisi, membantu siswa dalam mengembangkan ide (inspirasi) ketika menulis puisi.
c. Bagi Peneliti
Menambah wawasan, pengetahuan, dan pengalaman dalam pembelajaran bahasa Indonesia khususnya menulis puisi.
1.7 Anggapan Dasar
Dalam melakukan penelitian ini, penulis berpedoman pada anggapan dasar seperti di bawah ini.
1) Menulis merupakan aspek keterampilan berbahasa yang harus dibina
dan dilatih/keterampilan proses.
2) Salah satu kompetensi dasar yang harus dicapai oleh siswa kelas VIII
adalah siswa dapat menulis puisi bebas dengan menggunakan pilihan kata yang sesuai.
(14)
10 3) Penggunaan media pembelajaran yang tepat dan menarik serta sesuai
dengan materi yang akan disampaikan dapat meningkatkan kreativitas, motivasi, dan hasil belajar siswa.
4) Media lagu grup vokal sakha merupakan salah satu media yang dapat
digunakan dalam pembelajaran menulis puisi.
1.8 Hipotesis
Berdasarkan rumusan masalah, penulis merumuskan hipotesis sebagai berikut.
1) Kemampuan siswa dalam menulis puisi sebelum diberi perlakuan
pembelajaran dengan menggunakan media lagu grup vokal sakha, termasuk dalam kategori kurang baik.
2) Kemampuan siswa dalam menulis puisi setelah diberi tindakan
pembelajaran dengan menggunakan media lagu grup vokal sakha masuk dalam kategori baik.
3) Terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan menulis puisi
siswa dengan menggunakan media lagu grup vokal sakha dan kemampuan menulis puisi siswa tanpa menggunakan media lagu grup vokal sakha.
(15)
11
1.9 Definisi Operasional
Agar tidak terjadi kesalahanpahaman dalam mendefinisikan penelitian ini, maka istilah-istilah dalam penelitian ini didefinisikan sebagai berikut.
1) Pembelajaran menulis puisi adalah suatu proses belajar menuangkan
isi perasaan dalam bentuk tulisan;
2) Media lagu adalah bagian dari media pembelajaran audio yang
merupakan salah satu cara untuk mengemas dan menyajikan media dalam bentuk media lagu/mendengarkan lagu.
3) Lagu grup vokal Sakha adalah syair atau nyanyian (musik gamelan) yang dinyanyikan secara bersama oleh grup vokal Sakha yang beranggotakan tiga orang.
(16)
36 BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Tahap Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti membaginya dalam tiga tahap yaitu:
1) Tahap Persiapan
Adapun persiapan mengajar yang telah disusun mencakup beberapa kegiatan berikut.
a. Perumusan tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan menulis puisi siswa dengan menggunakan media lagu grup vokal sakha dan kemampuan menulis puisi siswa tanpa menggunakan media lagu grup vokal sakha.
b. Penentuan alat evaluasi (Penyusunan instrumen)
Dalam penelitian ini ditentukan alat evaluasinya berupa tes menulis puisi. Cara mengevaluasi yaitu dengan dilaksanakan dua tes. Tes dilaksanakan di awal (pretes) dan dilaksanakan di akhir (postes) pembelajaran.
c. Perumusan proses belajar mengajar
Proses belajar mengajar menulis puisi dengan menggunakan media lagu grup vokal sakha ini akan berlangsung selama dua minggu, pada kelas VIII F di SMP Negeri 15 Bandung tahun pelajaran 2008/2009.
d. Pemilihan dan pengurutan bahan pembelajaran
Bahan yang digunakan dalam pembelajaran disesuaikan dengan indikator pembelajaran menulis puisi yang terdapat dalam Kurikulum Tingkat
(17)
37
Satuan Dasar (KTSP). Dalam penelitian ini bahan yang dipilih adalah bahan pembelajaran menulis puisi pada siswa SMP kelas VIII. Adapun urutan materi adalah pengertian puisi, jenis-jenis puisi, dan unsur-unsur pembangun puisi.
e. Alokasi waktu
Alokasi waktu yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak dua kali pertemuan (4X 40 menit). Setiap pertemuan terdiri atas 2 jam pelajaran (@ 2X 40 menit/jam pelajaran). Jadi, alokasi waktu yang dibutuhkan untuk melaksanakan pembelajaran ini berjumlah 160 menit.
f. Penyusunan silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Dalam mengadakan penelitian ini acuan dalam proses belajar mengajar adalah menyusun silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
g. Konsultasi instrumen penelitian
Sebelum peneliti melakukan penelitian ini, terlebih dahulu peneliti melakukan konsultasi instrumen yang akan diteskan kepada pembimbing skripsi . Dalam konsultasi instrumen ini, ada beberapa bagian instrumen yang harus direvisi.
h. Perbaikan instrumen
Tahap ini dilakukan setelah instrumen penelitian tersebut
(18)
38 2) Tahap Pengumpulan Data
a. Pelaksanaan tes awal (pretes)
Pretes dilakukan sebelum siswa mendapatkan perlakuan menulis puisi
dengan menggunakan media lagu grup vokal sakha. Tes ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menulis puisi sebelum mengikuti pembelajaran menulis puisi dengan menggunkan media lagu grup vokal sakha.
b. Pembelajaran menulis puisi dengan menggunaan media lagu grup
vokal sakha
Bahan yang disajikan dalam pembelajaran yaitu pembelajaran menulis puisi dengan menggunakan media lagu grup vokal sakha.
c. Pelaksanaan tes akhir (postes)
Setelah siswa mendapat perlakuan, siswa melaksanakan postes. Tes ini untuk mengetahui keberhasilan pembelajaran yang dilakukan di kelas, yaitu menulis puisi dengan menggunakan media lagu grup vokal sakha.
d. Penyebaran angket
Angket diberikan pada siswa setelah selesai kegiatan pembelajaran. Hal ini dilakukan untuk mengetahui respon siswa terhadap pembelajaran menulis puisi dengan menggunakan media lagu grup vokal sakha.
3) Tahap Pengolahan Data
a. Memeriksa dan menilai hasil tes akhir
Langkah ini dilakukan dengan cara menganalisis puisi siswa dengan menggunakan kriteria penilaian yang telah ditentukan. Penilaian ini
(19)
39
menggunakan uji antarpenimbang. Aspek yang dinilai mencakup tema, diksi, imaji, bahasa figuratif, dan tipografi/tata wajah.
b. Membandingkan hasil awal dan hasil akhir dengan teknik korelasi
Tahap ini dilakukan setelah memeriksa dan menilai hasil tes awal (pretes) dan tes akhir (postes), baik di kelas eksperimen maupun kelas kontrol. Tujuannya adalah untuk mengetahui perbedaan yang signifikan antara kemampuan menulis puisi siswa dengan menggunakan media lagu grup vokal sakha dan kemampuan menulis puisi siswa tanpa menggunakan media lagu grup vokal sakha.
c. Menyimpulkan hasil perbandingan tes awal dan tes akhir
Setelah dilakukan tahap memeriksa dan menilai hasil tes awal (pretes) dan tes akhir (postes), maka kita akan bisa menyimpulkan ada atau tidaknya perbedaan antara kemampuan menulis puisi siswa dengan dengan menggunakan media lagu grup vokal sakha dan kemampuan menulis puisi siswa tanpa menggunakan media lagu grup vokal sakha.
(20)
40 Bagan 3.1. Prosedur Penelitian
Pemilihan materi pelajaran penelitian Menyusun bahan ajar
Konsultasi instrumen tes
Revisi instrumen tes
Postes
Kelas eksperimen Angket
Kelas kontrol
Pembelajaran menulis puisi dengan menggunakan media gambar
Pengolahan data
Kesimpulan Pretes
Kelas eksperimen
Pembelajaran menulis puisi dengan menggunakan media lagu grup vokal sakha
(21)
41 3.2 Pendekatan
Penelitian ini menggunakan pedekatan kuantitatif, karena dalam pengolahan datanya berupa angka-angka dalam statistik. Menurut Sugiyono (2008: 8), penelitian kuantitaf dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandasan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.
3.3 Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu (Quasi Experiment). Eksperimen semu merupakan salah satu tipe penelitian eksperimen dimana peneliti tidak melakukan randomisasi (randomness) dalam penentuan subjek kelompok peneliti, dengan pertimbangan tidak memungkinkannya mengubah situasi sampel yang dimaksud.
Sebagaimana dikemukakan oleh Ali (1992) bahwa kuasi eksperimen
adalah suatu bentuk eksperimen yang tidak melakukan random assignment,
melainkan dengan menggunakan kelompok yang sudah terbentuk (intact
group). Peniadaan random assignment ini didasarkan atas pertimbangan agar
pelaksaan eksperimen bersifat alami. Dengan demikian subjek atau siswa tidak merasa bahwa dirinya sedang dieksperimen.
(22)
42
Desain penelitian pada penelitian kuasi eksperimen ini menggunakan desain “pretest-postest control group design”, dengan rancangan tes awal dan tes akhir disertai kelompok kontrol. Berikut tabel penelitian.
Tabel 1.3 Desain Penelitian
E 01 Xe 02
K 03 Xk 04
Keterangan:
E : kelompok eksperimen
K : kelompok kontrol
01 : uji awal pada kelompok eksperimen
02 : uji akhir pada kelompok eksperimen
Xe : perlakuan pada kelompok eksperimen berupa pembelajaran menulis
puisi dengan menggunakan media lagu grup vokal sakha
Xk : perlakuan pada kelompok kontrol berupa pembelajaran menulis puisi
dengan menggunakan media gambar 03 : uji awal pada kelompok kontrol
04 :uji akhir pada kelompok kontrol
Desain penelitian di atas, menggunakan dua kelompok subjek penelitian, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok eksperimen adalah kelompok yang mendapat perlakuan (mendapatkan pembelajaran menulis puisi dengan menggunakan media lagu grup vokal sakha. Sebaliknya, kelompok kontrol adalah kelompok pembanding yang
(23)
43
tidak mendapat pembelajaran dengan menggunakan media lagu, tetapi tetap mendapatkan perlakuan yakni pembelajaran menulis puisi dengan menggunakan media gambar.
3.4 Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1) Instrumen Pembelajaran
Instrumen pembelajaran yaitu Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang akan dijadikan acuan oleh peneliti dalam proses belajar mengajar. Proses pembelajaran yang ideal adalah proses pembelajaran yang telah direncanakan terlebih dahulu. RPP yang dibuat dijadikan acuan dalam proses pembelajaran. Dalam penelitian ini terdapat dua RPP, yang pertama adalah RPP untuk kelas eksperimen dan yang kedua adalah kelas kontrol. RPP ini mengacu pada silabus yang merupakan penjabaran dari KTSP (terlampir).
2) Instrumen Evaluasi
Instrumen evaluasi yaitu berupa tes menulis puisi. Tes menulis puisi dilakukan sebanyak 2 kali yaitu pada awal pertemuan (pretes) dan akhir pertemuan (postes). Tes pada awal pertemuan dilakukan untuk mengetahui kemampuan menulis puisi siswa sebelum diberi perlakuan, sedangkan tes pada akhir pertemuan dilakukan untuk mengetahui kemampuan menulis puisi siswa setelah dilakukan perlakuan. Tes yang digunakan pada saat awal pertemuan dan akhir pertemuan merupakan kegiatan tes yang sama yaitu menulis puisi.
(24)
44
Untuk mengetahui meningkatnya kemampuan menulis puisi siswa dengan menggunakan media lagu grup vokal sakha, diadakan dua kali tes. Tes pertama yaitu pretes, siswa menulis puisi tidak menggunakan media lagu grup
vokal sakha. Tes kedua yaitu postes, siswa menulis puisi dengan
menggunakan media lagu grup vokal sakha.
Penilaian tes menulis puisi ini didasarkan analisis terhadap hakikat dan metode puisi yang meliputi penilaian tema, diksi, imaji, bahasa figuratif/gaya bahasa, dan tipografi. Untuk mempermudah penilaian terhadap aspek-aspek penilaian, maka digunakan skala penilaian dari angka 1-5.
3) Instrumen Observasi
Observasi ini berupa penelitian guru mata pelajaran bahasa dan sastra Indonesia (pengamat) untuk mengamati dan menilai proses pembelajaran menulis puisi dengan menggunakan media lagu grup vokal sakha dengan judul yang dilaksanakan peneliti (terlampir).
4) Angket
Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui (Arikunto, 2006:151). Angket yang digunakan peneliti berupa angket tertutup yaitu jawabannya sudah tersedia sehingga responden tinggal memilih (terlampir).
(25)
45 3.5 Sumber Data
Menurut Arikunto (1998: 102), yang dimaksud dengan sumber data dalam penelitian adalah “subjek darimana data diperoleh”.
1) Populasi
Populasi adalah keseluruhan objek yang akan diteliti dalam kehidupan kegiatan penelitian, baik yang berupa benda, manusia, peristiwa, maupun gejala-gejala yang akan terjadi. Sebagaimana dikemukakan Ali (1984: 54), bahwa keseluruhan objek penelitian baik dalam bentuk manusia, benda, maupun bahan disebut populasi. Menurut Sugiyono (1997: 57), populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan.
Berdasarkan pengertian di atas, maka yang dijadikan populasi dalam penelitian ini adalah kemampuan menulis puisi siswa kelas VIII SMP Negeri 15 Bandung dalam pembelajaran menulis puisi.
2) Sampel
Sampel adalah sebagian populasi yang akan diteliti atau sekelompok kecil anggota populasi yang secara nyata akan diteliti dan ditarik kesimpulannya (Sukmadinata, 2005: 250). Menurut Arikunto (1998: 117), yang dimaksud dengan sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang akan diteliti.
(26)
46
Dalam penelitian ini, peneliti mengambil sampel berdasarkan tujuan
(purposive sampling). Purposive sampling adalah pengambilan sampel yang
disesuaikan dengan tujuan penelitian. Dengan demikian sampel yang akan diambil dalam penelitian ini adalah populasi yang dianggap mewakili populasi (homogen) secara keseluruhan dan ditentukan berdasarkan kebutuhan data penelitian. Pada penelitian ini peneliti akan menetapkan dua kelas sebagai sampel, yaitu kelas VIII-F sebagai kelompok eksperimen dan kelas VIII-E sebagai kelompok kontrol.
3.6 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah-langkah yang ditempuh dalam mengumpulkan data untuk menjawab permasalahan-permasalahan atau hipotesis penelitian. Nazir (1983: 211) mengemukakan bahwa pengumpulan data adalah prosedur yang sistematis dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan.
Dalam penelitian ini penulis mengumpulkan data dengan cara sebagai berikut.
1) Studi Pustaka
Studi pustaka yaitu kajian tentang sumber acuan dalam melakukan penelitian.
2) Observasi
Observasi yaitu skala penilaian yang akan diisi oleh pengamat pada saat peneliti mengadakan proses belajar mengajar.
(27)
47 3) Tes
Tes merupakan pertanyaan atau latihan yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki oleh individu atau kelompok. Nurkancana dan Sumartono dalam (Nurgiantoro, 1983: 25) berpendapat bahwa tes merupakan suatu cara untuk mendapatkan data dan nilai tentang prestasi siswa tersebut yang dapat dibandingkan dengan yang dicapai dengan teman-temannya atau nilai standar yang ditetapkan.
Dalam penelitian ini, tes diberikan dua kali, yaitu tes awal (pretes) dan tes akhir (postes). Tes awal yang diambil peneliti dalam mengetahui kemampuan dasar siswa dalam pembelajaran menulis puisi tidak menggunakan media lagu, sedangkan tes akhir untuk mengetahui kemampuan siswa dalam belajar menulis puisi dengan menggunakan media lagu setelah mereka diberi perlakuan.
4) Angket
Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui (Arikunto, 2006: 151). Angket yang digunakan peneliti berupa angket tertutup yaitu jawabannya sudah tersedia sehingga responden tinggal memilih.
(28)
48 3.7 Teknik Pengolahan Data
Teknik pengolahan data yang dilakukan peneliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1) Mengolah data yang diperoleh dari hasil pengamatan observer lalu
menafsirkannya.
Berikut ini adalah rumus untuk menghitung skor aktivitas guru: S =
Keterangan:
S : nilai dari setiap observer
O : jumlah nilai aspek yang diperoleh
JA : jumlah seluruh aspek
Setelah mendapat skor dari setiap observer kemudian menghitung skor total dari seluruh observer.
=
Keterangan: St = skor total
S1 = skor dari pengamat 1
S2 = skor dari pengamat 2
Berikut penafsiran skor total aktivitas guru: 4,00-3,50= A
3,49-3,00= B 2,99-2,50= C 1,99-1,50= D
(29)
49
2) Menilai dan menganalisis hasil pretes dan postes tes menulis puisi siswa baik di kelas eksperimen maupun di kelas kontrol berdasarkan aspek penilaian. Penilaian hasil pretse dan postes puisi siswa dinilai oleh tiga orang penilai.
Tabel 2.3
Aspek Penilaian Menulis Puisi
No Aspek yang dinilai Skala penilaian Skor 1 2 3 4 5
1 Tema
2 Diksi
3 Imaji
4 Bahasa figuratif
5 Tipografi/tata wajah
Jumlah
Rumusan Penilaian: 100
Tabel 3.3
Kriteria Penilaian Menulis Puisi
Kategori Kriteria Skor
Tema Tema puisi tepat dan sesuai dengan isi puisi 5
Tema puisi ada kaitan dengan isi puisi 4
Tema puisi hampir sesuai dengan isi puisi 3
Tema kurang sesuai dengan isi puisi 2
Tema tidak sesuai dengan isi puisi 1
Diksi Diksi yang digunakan tepat, bervariasi, dan
menimbulkan keindahan
5
Diksi yang digunakan sudah bagus,
bervariasi, namun belum menimbulkan
keindahan
4
Diksi yang digunakan belum bervariasi 3
Masih ada diksi yang kurang tepat 2
Tidak menggunakan pilihan kata yang tepat 1
Imaji Imaji yang digunakan sangat tepat, sangat
menimbulkan suasana, dan sangat
memperkuat daya ungkap/bayang
5
Imaji yang digunakan tepat, menimbulkan
suasana, dan memperkuat daya
ungkap/bayang
4
(30)
50
suasana, namun kurang memperkuat daya ungkap/bayang
Imaji yang digunakan kurang tepat, kurang
menimbulkan suasana, dan kurang
memperkuat daya ungkap/bayang
2
Imaji yang digunakan tidak tepat, tidak
menimbulkan suasana, dan tidak
memperkuat daya ungkap/bayang
1
Bahasa Figuratif/gaya bahasa
puisi yang sangat banyak menggunakan gaya bahasa dan ekspresif
5 puisi banyak menggunakan gaya bahasa dan ekspresif
4 puisi sedikit menggunakan gaya bahasa dan kurang ekspresif
3 puisi jarang menggunakan gaya bahasa dan kurang ekspresif
2
tidak menggunakan gaya bahasa 1
Tipogratif/tata wajah tipografi yang digunakan sangat tepat, sangat
bervariasi, dan menimbulkan keindahan
5 tipografi yang digunakan cukup bagus,
sangat bervariasi, namun kurang
menimbulkan keindahan
4
tipografi yang digunakan masih sederhana, bervariasi, namun belum menimbulkan keindahan
3
tipografi yang digunakan masih sederhana 2
tidak menggunakan tipografi 1
Tabel 4.3
Kriteria Penilaian Puisi
Skala penilaian Keterangan
1 Sangat kurang
2 Kurang
3 Cukup baik
4 Baik
5 Baik sekali
3) Menyusun skor menulis puisi siswa hasil pretes dan postes antara penilai kelas eksperimen dan kelas kontrol..
(31)
51
4) Uji reliabilitas nilai puisi siswa hasil pretes dan postes antar penilai dengan menggunakan rumus Hyot.
(Σ")
$ , SSt ∑ dt2 =
Σ(Σ") - (Σ")
$ , SSp∑ d2p = (∑&') $ - (
Σ")
$
SStot∑x2t = ∑x2 - (
Σ")
$ , SSkk∑ d2kk = ∑x2t - ∑d2t - ∑ d2p
Setelah itu, hasil data-data tersebut dimasukan ke dalam format ANAVA. Reliabilitas antara penimbang dilakukan dengan menggunakan rumus:
) =*+,*
--*+
Nilai tersebut dapat dilihat dari tabel Guilford
Tabel 5.3 Koefisien Korelasi
Koefisien korelasi Interpretasi
0,80 < rxy ≤ 1,00 Validitas sangat tinggi
0,60 < r xy ≤ 0,80 Validitas tinggi
0,40 < r xy≤ 0,60 Validitas sedang
0,20 < r xy ≤ 0,40 Validitas rendah
r xy≤ 0,20 Tidak valid
5) Uji normalitas nilai puisi siswa
Uji normalitas data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik Kolmogorov-Smirnov. Menurut Rahayu (2005:189), teknik Kolmogorov-Smirnov ini dilakukan untuk menguji normalitas suatu data yang berskala minimal ordinal. Dengan ketentuan angka probabilitas:
Tabel 6.3
Probabilitas >0.05 maka Ho diterima Pobabilitas <0.05 maka Ho ditolak
(32)
52
6) Melakukan uji homogenitas varian rata-rata dengan menggunakan
rumus: F = *.
* .
Data dinyatakan homogeny bila Fhitung < Ftabel pada derajat kebebasan
db=N-1
7) Melakukan uji signifikansi dengan perbedaan rata-rata prates dan
postes kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Menentukan jumlah skor dari kelompok yang akan diuji
b. Mencari perbedaan rata-rata pertambahan (gain) nilai pretes dan postes kelas eksperimen dan kelas kontrol.
c. Mencari nilai t hitung dengan rumus
t012345 6 &7 , &7 89:; < :; <
d. Menentukan taraf signifikan dengan menentukan derajat kebebasan
di mana: thitung > ttabel, berarti signifikan.
8) Mengolah data angket
% = >
? x 100%
Keterangan:
f : frekuensi tiap jawaban dari responden n : jumlah responden
% : presentase frekuansi tiap jawaban responden
(33)
53 Tabel 7.3
Tafsiran Penilaian Angket
Besar persentase Interpretasi
0% Tak seorang pun
1% - 25% Sebagian kecil
26% - 49% Hampir setengahnya
50% Setengahnya
51%- 75% Sebagian besar
76% - 99% Pada umumnya
(34)
153
BAB 5
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Menulis puisi merupakan salah satu kompetensi dasar yang harus dikuasai oleh siswa SMP kelas VIII. Siswa diarahkan agar mampu mengungkapkan pikiran, pendapatan, gagasan, dan perasaannya dalam bentuk puisi. Puisi sebagai karya sastra bersifat imajinatif. Sifat imajinatif ini erat kaitannya dengan pengalaman, pemikiran, perasaan, yang dalam proses penuangan gagasannya memerlukan konsentrasi.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, peneliti mendapat simpulan sebagai berikut.
1) Tingkat kemampuan menulis puisi siswa kelas VIII-F (sebagai kelas
eksperimen) dan kelas VIII-E (sebagai kelas kontrol) SMP Negeri 15 Bandung Tahun Pelajaran 2008/2009 tergolong kurang dengan rata-rata nilai sebesar 53,69 pada kelas eksperimen dan rata-rata nilai sebesar 53,73 untuk kelas kontrol. Dengan uji reliabilita pada kelas eksperimen dan kontrol 0,49 (korelasi sedang).
2) Tingkat kemampuan menulis puisi siswa kelas VIII-F (sebagai kelas
eksperimen) dan kelas VIII-E (sebagai kelas kontrol) SMP Negeri 15 Bandung Tahun Pelajaran 2008/2009 setelah mengalami pembelajaran menulis puisi dengan menggunakan media lagu grup vokal sakha (pada kelas eksperimen) dan pembelajaran menulis puisi dengan menggunakan media gambar (kelas
(35)
154 kontrol), mengalami peningkatan dengan rata-rata nilai sebesar 66,76 pada kelas eksperimen dan rata-rata nilai sebesar 61,69 untuk kelas kontrol. Dengan uji reliabilitas pada kelas eksperimen dan kontrol 0,50 (korelasi sedang).
3) Uji normalitas dengan menggunakan software SPSS versi 15.0 Data
berdistribusi normal jika (probabilitas > 0.05). Uji normalitas prates di kelas eksperimen diperoleh 0.809. (0.809 > 0.05), untuk uji normalitas postes kelas eksperimen diperoleh nilai 0.729 (0.729 > 0.05), untuk uji normalitas pretes kelas kontrol diperoleh nilai 0.314. (0.314 > 0.05), dan untuk uji normalitas postes kelas kontrol diperoleh nilai 0.809 (0.809 > 0.05).
4) Uji homogenitas uji homogenitas varian rata-rata pretes eksperimen dan pretes
kontrol dengan menggunakan rumus F = diperoleh Fhitung=1,33 dan Ftabel=
antara 1,85 dan 1,90 (Data dinyatakan homogen bila Fhitung < Ftabel pada derajat
kebebasan db=N-1) . Karena Fhitung=1,33 < antara 1,85 dan 1,90, maka hal ini
menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan varian populasi data skor prates kelas kontrol dengan varian populasi data skor prates kelas eksperimen, artinya populasi kelas kontrol dan kelas eksperimen berasal dari populasi yang homogen.
5) Analisis perbedaan rata-rata pertambahan (gain) pada kelas eksperimen
diperoleh 13,07, dan pada kelas kontrol diperileh 7,96. Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata pertambahan (gain) pada kelas eksperimen lebih besar yaitu senilai 13,07.
6) Pada uji hipotesis yang dilakukan untuk menguji kesamaan dua rata-rata, yaitu
(36)
155 kriteria thitung > ttabel. Berdasarkan thitung (21,29) dan ttabel(1-α) pada taraf
kepercayaan 95% dengan derajat kebebasan (n1+n2-2)=58, terbukti thitung >
ttabel atau 21,29 > antara 1,68 dan 1,67. Berdasarkan uji hipotesis dengan
menggunakan kriteria thitung > ttabel, maka terbukti bahwa kedua kelas tidak
memiliki rata-rata nilai pertambahan yang sama.
Berdasarkan perhitungan statistik tersebut maka dapat ditarik kesimpulan bahwa hipotesis yang diajukan peneliti yaitu ada perbedaan yang signifikan antara kemampuan menulis puisi siswa dengan menggunakan media lagu grup vokal sakha dengan kemampuan menulis puisi siswa dengan menggunakan media gambar dapat diterima. Penggunaan Media Lagu Grup VokalSakha efektif dalam pembelajaran menulis puisi. Hal ini diperkuat dengan hasil angket respon siswa yang menunjukkan bahwa hampir seluruh responden (83,33%/25 siswa) berpendapat bahwa media lagu grup vokal sakha sangat membantu dalam pembelajaran menulis puisi.
5.2 Saran
Berangkat dari hasil penelitian ini, peneliti menyarankan beberapa hal sebagai rekomendasi.
Penggunaan Media Lagu Grup VokalSakha dalam pembelajaran menulis puisi terbukti efektif, sehingga media ini dapat menjadi alternatif bagi guru sebagai media dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah khususnya pembelajaran menulis puisi.
(37)
156 Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia harus dikemas dengan materi dan tujuan akhirnya agar dapat mencapai hasil yang maksimal. Diupayakan agar
pembelajaran berlangsung dengan menyenangkan dan santai agar dapat
menunjang optimalnya aspek emosi, imajinasi, dan kreasi siswa.
Guna tercapainya tujuan pengajaran bahasa, guru pengajar Bahasa dan Sastra Indonesia harus aktif, kreatif, dan inovatif dalam mengemas media pembelajaran, model-model pembelajaran, baik dari segi pendekatan, metode, maupun teknik. Hal tersebut diharapkan dapat meningkatkan kualitas dan kreativitas siswa dalam pembelajaran.
Peneliti membatasi penelitian pada Penggunaan Media Lagu Grup VokalSakha dalam pembelajaran menuli, khususnya pembelajaran menulis puisi. Bagi penelitian selanjutnya, diharapkan dapat melakukan penelitian terhadap Penggunaan Media Lagu Grup Vokaldalam pembelajaran keterampilan berbahasa lainya, seperti pembelajaran berbicara.
(38)
157
DAFTAR PUSTAKA
Alwi, Hasan dkk. (1998). Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Aprilia, Seni. (2006). Efektivitas Model Pembelajaran Teknik Alfa dalam Menulis Puisi pada Siswa Kelas X SMAN 3 Bandung. Skripsi pada FPBS UPI Bandung: Tidak Diterbitkan.
Arikunto, Suharsimi. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.
Jakarta: Rineka Cipta.
Depdikbud. (2002). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Effendi, S. (2004). Bimbingan Apresiasi Puisi. Jakarta: PT Dunia Pustaka.
Fitriyani. (2008). Keefektivan Media Kartu Kata dalam Pembelajaran Menulis
Puisi. Skripsi pada FPBS UPI Bandung: Tidak Diterbitkan.
Ginanjar, Dona. (2007). Keefektivan Pembelajaran Menulis Puisi dengan
Menggunakan Media Lagu Ungu. Skripsi pada FPBS UPI Bandung: Tidak Diterbitkan.
Hernowo. (2004). Quantum Writing. Bandung: MLC.
Karto. (2008). Penggunaan Model Pembelajaran Inovatif untuk Meningkatkan
Prestasi Belajar Siswa dalam Mata Pelajaran Gambar Konstruksi Beton di SMKN 5 Bandung. Skripsi pada FPTK UPI Bandung: Tidak Diterbitkan.
Nugrahawati, Eka. (2006). Menulis Puisi dengan Menggunakan Teknik Apresiasi
Lukisan Popo Iskandar. Skripsi pada FPBS UPI Bandung: Tidak diterbitkan.
Nurjamila, Mila. (2007). Penggunaan Media Audio Berupa Lagu dalam
Pembelajaran Menulis Cerpen di Kelas XI SMA Soreang Putra Kabupaten Bandung Tahun Ajaran 2006/2007. Skripsi pada FPBS UPI Bandung: Tidak Diterbitkan.
Rudiman. (2008). Pembelajaran Membaca Pemahaman Wacana Cerita Pendek
dengan Menggunakan Metode KWL (Know-Wan To Know-Learned) di Kelas VII SMP Lab School UPI. Skripsi pada FPBS UPI Bandung: Tidak Diterbitkan.
(39)
158 Sadiman, Arif S. (1990). Media Pendidikan. Jakarta: CV Rajawali.
Seminar, Hesti Retno. (2007). Efektivitas Penggunaan Media Presentasi Digital dalam Pembelajaran Menulis Puisi. Skripsi pada FPBS UPI Bandung: Tidak Diterbitkan.
Sudjana. (2005). Metode Statistika. Bandung:TARSITO.
Sugiyono. (2007). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: CV Alfabeta.
Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: CV Alfabeta.
Sukmawan, Dian. (2006). Model Pembelajaran Menulis Puisi dengan
Menggunakan Pendekatan Proses Penjernihan Emosi dalam ESQ. Skripsi pada FPBS UPI Bandung: Tidak Diterbitkan.
Suleiman, Wahid. (2002). Statistik Non Parametik (Contoh Kasus dan
Pemecahannya dengan SPSS). Andi Yogyakarta.
Syamsuddin, dan Vismaia S Damaianti. (2007). Metode Penelitian Pendidikan
Bahasa. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Utaminingsih, Novi. (2008). Pembelajaran Menulis Puisi dengan Menggunakan
Media VCD Lagu Padi pada Siswa Kelas VII SMPN 15 Bandung Tahun Ajaran 2007/2008. Skripsi pada FPBS UPI Bandung: Tidak Diterbitkan. Waluyo, Herman J. (1987). Teori dan Apresiasi Puisi. Surakarta: Erlangga.
(1)
153 BAB 5
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Menulis puisi merupakan salah satu kompetensi dasar yang harus dikuasai oleh siswa SMP kelas VIII. Siswa diarahkan agar mampu mengungkapkan pikiran, pendapatan, gagasan, dan perasaannya dalam bentuk puisi. Puisi sebagai karya sastra bersifat imajinatif. Sifat imajinatif ini erat kaitannya dengan pengalaman, pemikiran, perasaan, yang dalam proses penuangan gagasannya memerlukan konsentrasi.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, peneliti mendapat simpulan sebagai berikut.
1) Tingkat kemampuan menulis puisi siswa kelas VIII-F (sebagai kelas eksperimen) dan kelas VIII-E (sebagai kelas kontrol) SMP Negeri 15 Bandung Tahun Pelajaran 2008/2009 tergolong kurang dengan rata-rata nilai sebesar 53,69 pada kelas eksperimen dan rata-rata nilai sebesar 53,73 untuk kelas kontrol. Dengan uji reliabilita pada kelas eksperimen dan kontrol 0,49 (korelasi sedang).
2) Tingkat kemampuan menulis puisi siswa kelas VIII-F (sebagai kelas eksperimen) dan kelas VIII-E (sebagai kelas kontrol) SMP Negeri 15 Bandung Tahun Pelajaran 2008/2009 setelah mengalami pembelajaran menulis puisi dengan menggunakan media lagu grup vokal sakha (pada kelas eksperimen) dan pembelajaran menulis puisi dengan menggunakan media gambar (kelas
(2)
154 kontrol), mengalami peningkatan dengan rata-rata nilai sebesar 66,76 pada kelas eksperimen dan rata-rata nilai sebesar 61,69 untuk kelas kontrol. Dengan uji reliabilitas pada kelas eksperimen dan kontrol 0,50 (korelasi sedang). 3) Uji normalitas dengan menggunakan software SPSS versi 15.0 Data
berdistribusi normal jika (probabilitas > 0.05). Uji normalitas prates di kelas eksperimen diperoleh 0.809. (0.809 > 0.05), untuk uji normalitas postes kelas eksperimen diperoleh nilai 0.729 (0.729 > 0.05), untuk uji normalitas pretes kelas kontrol diperoleh nilai 0.314. (0.314 > 0.05), dan untuk uji normalitas postes kelas kontrol diperoleh nilai 0.809 (0.809 > 0.05).
4) Uji homogenitas uji homogenitas varian rata-rata pretes eksperimen dan pretes kontrol dengan menggunakan rumus F = diperoleh Fhitung=1,33 dan Ftabel=
antara 1,85 dan 1,90 (Data dinyatakan homogen bila Fhitung < Ftabel pada derajat
kebebasan db=N-1) . Karena Fhitung=1,33 < antara 1,85 dan 1,90, maka hal ini
menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan varian populasi data skor prates kelas kontrol dengan varian populasi data skor prates kelas eksperimen, artinya populasi kelas kontrol dan kelas eksperimen berasal dari populasi yang homogen.
5) Analisis perbedaan rata-rata pertambahan (gain) pada kelas eksperimen diperoleh 13,07, dan pada kelas kontrol diperileh 7,96. Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata pertambahan (gain) pada kelas eksperimen lebih besar yaitu senilai 13,07.
6) Pada uji hipotesis yang dilakukan untuk menguji kesamaan dua rata-rata, yaitu antara rata-rata kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan menggunakan
(3)
155 kriteria thitung > ttabel. Berdasarkan thitung (21,29) dan ttabel(1-α) pada taraf
kepercayaan 95% dengan derajat kebebasan (n1+n2-2)=58, terbukti thitung >
ttabel atau 21,29 > antara 1,68 dan 1,67. Berdasarkan uji hipotesis dengan
menggunakan kriteria thitung > ttabel, maka terbukti bahwa kedua kelas tidak
memiliki rata-rata nilai pertambahan yang sama.
Berdasarkan perhitungan statistik tersebut maka dapat ditarik kesimpulan bahwa hipotesis yang diajukan peneliti yaitu ada perbedaan yang signifikan antara kemampuan menulis puisi siswa dengan menggunakan media lagu grup vokal sakha dengan kemampuan menulis puisi siswa dengan menggunakan media gambar dapat diterima. Penggunaan Media Lagu Grup VokalSakha efektif dalam pembelajaran menulis puisi. Hal ini diperkuat dengan hasil angket respon siswa yang menunjukkan bahwa hampir seluruh responden (83,33%/25 siswa) berpendapat bahwa media lagu grup vokal sakha sangat membantu dalam pembelajaran menulis puisi.
5.2 Saran
Berangkat dari hasil penelitian ini, peneliti menyarankan beberapa hal sebagai rekomendasi.
Penggunaan Media Lagu Grup VokalSakha dalam pembelajaran menulis puisi terbukti efektif, sehingga media ini dapat menjadi alternatif bagi guru sebagai media dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah khususnya pembelajaran menulis puisi.
(4)
156 Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia harus dikemas dengan materi dan tujuan akhirnya agar dapat mencapai hasil yang maksimal. Diupayakan agar pembelajaran berlangsung dengan menyenangkan dan santai agar dapat menunjang optimalnya aspek emosi, imajinasi, dan kreasi siswa.
Guna tercapainya tujuan pengajaran bahasa, guru pengajar Bahasa dan Sastra Indonesia harus aktif, kreatif, dan inovatif dalam mengemas media pembelajaran, model-model pembelajaran, baik dari segi pendekatan, metode, maupun teknik. Hal tersebut diharapkan dapat meningkatkan kualitas dan kreativitas siswa dalam pembelajaran.
Peneliti membatasi penelitian pada Penggunaan Media Lagu Grup VokalSakha dalam pembelajaran menuli, khususnya pembelajaran menulis puisi. Bagi penelitian selanjutnya, diharapkan dapat melakukan penelitian terhadap Penggunaan Media Lagu Grup Vokaldalam pembelajaran keterampilan berbahasa lainya, seperti pembelajaran berbicara.
(5)
157 DAFTAR PUSTAKA
Alwi, Hasan dkk. (1998). Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Aprilia, Seni. (2006). Efektivitas Model Pembelajaran Teknik Alfa dalam Menulis
Puisi pada Siswa Kelas X SMAN 3 Bandung. Skripsi pada FPBS UPI
Bandung: Tidak Diterbitkan.
Arikunto, Suharsimi. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.
Depdikbud. (2002). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Effendi, S. (2004). Bimbingan Apresiasi Puisi. Jakarta: PT Dunia Pustaka.
Fitriyani. (2008). Keefektivan Media Kartu Kata dalam Pembelajaran Menulis
Puisi. Skripsi pada FPBS UPI Bandung: Tidak Diterbitkan.
Ginanjar, Dona. (2007). Keefektivan Pembelajaran Menulis Puisi dengan
Menggunakan Media Lagu Ungu. Skripsi pada FPBS UPI Bandung: Tidak
Diterbitkan.
Hernowo. (2004). Quantum Writing. Bandung: MLC.
Karto. (2008). Penggunaan Model Pembelajaran Inovatif untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa dalam Mata Pelajaran Gambar Konstruksi Beton
di SMKN 5 Bandung. Skripsi pada FPTK UPI Bandung: Tidak
Diterbitkan.
Nugrahawati, Eka. (2006). Menulis Puisi dengan Menggunakan Teknik Apresiasi
Lukisan Popo Iskandar. Skripsi pada FPBS UPI Bandung: Tidak
diterbitkan.
Nurjamila, Mila. (2007). Penggunaan Media Audio Berupa Lagu dalam Pembelajaran Menulis Cerpen di Kelas XI SMA Soreang Putra Kabupaten
Bandung Tahun Ajaran 2006/2007. Skripsi pada FPBS UPI Bandung:
Tidak Diterbitkan.
Rudiman. (2008). Pembelajaran Membaca Pemahaman Wacana Cerita Pendek dengan Menggunakan Metode KWL (Know-Wan To Know-Learned) di
Kelas VII SMP Lab School UPI. Skripsi pada FPBS UPI Bandung: Tidak
(6)
158 Sadiman, Arif S. (1990). Media Pendidikan. Jakarta: CV Rajawali.
Seminar, Hesti Retno. (2007). Efektivitas Penggunaan Media Presentasi Digital
dalam Pembelajaran Menulis Puisi. Skripsi pada FPBS UPI Bandung:
Tidak Diterbitkan.
Sudjana. (2005). Metode Statistika. Bandung:TARSITO.
Sugiyono. (2007). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: CV Alfabeta.
Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: CV Alfabeta.
Sukmawan, Dian. (2006). Model Pembelajaran Menulis Puisi dengan
Menggunakan Pendekatan Proses Penjernihan Emosi dalam ESQ. Skripsi
pada FPBS UPI Bandung: Tidak Diterbitkan.
Suleiman, Wahid. (2002). Statistik Non Parametik (Contoh Kasus dan
Pemecahannya dengan SPSS). Andi Yogyakarta.
Syamsuddin, dan Vismaia S Damaianti. (2007). Metode Penelitian Pendidikan
Bahasa. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Utaminingsih, Novi. (2008). Pembelajaran Menulis Puisi dengan Menggunakan Media VCD Lagu Padi pada Siswa Kelas VII SMPN 15 Bandung Tahun
Ajaran 2007/2008. Skripsi pada FPBS UPI Bandung: Tidak Diterbitkan.
Waluyo, Herman J. (1987). Teori dan Apresiasi Puisi. Surakarta: Erlangga.