PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN PENGAWASAN TERHADAP DISIPLIN KERJA KARYAWAN DI PT. ASKES (PERSERO) CABANG UTAMA BANDUNG.

(1)

Rian Ginanjar,2013

Pengaruh Kepemimpinan Dan Pengawasan Terhadap Disiplin Kerja KARYAWAN DI PT. ASKES (PERSERO) Cabang Utama Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No. Daftar FPEB : 327/UN40.7.D1/LT.2013

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN PENGAWASAN TERHADAP DISIPLIN KERJA KARYAWAN DI PT. ASKES (PERSERO) CABANG

UTAMA BANDUNG

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Pada Program Studi Manajemen

Universitas Pendidikan Indonesia

RIAN GINANJAR 0906658

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


(2)

Pengaruh Kepemimpinan dan Pengawasan

Terhadap Disiplin Kerja Karyawan di PT. Askes

(Persero) Cabang Utama Bandung

Oleh Rian Ginanjar

0906658

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

© Rian Ginanjar 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

September 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.


(3)

Rian Ginanjar,2013

Pengaruh Kepemimpinan Dan Pengawasan Terhadap Disiplin Kerja KARYAWAN DI PT. ASKES (PERSERO) Cabang Utama Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu LEMBAR PENGESAHAN

SKRIPSI

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN PENGAWASAN TERHADAP DISIPLIN KERJA KARYAWAN DI PT. ASKES (PERSERO) CABANG

UTAMA BANDUNG

RIAN GINANJAR 0906658

Skripsi ini telah disetujui dan disahkan oleh:

Pembimbing I

Prof. Dr. H. Suryana, M.Si NIP. 19600602 198601 1 002

Mengetahui, Ketua Program Studi

Dr. Vanessa Gaffar, SE.Ak., MBA NIP. 19740307 200212 2 001

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


(4)

ABSTRAK

Rian Ginanjar (0906658). “Pengaruh Kepemimpinan dan Pengawasan Terhadap Disiplin Kerja Karyawan di PT. Askes (Persero) Cabang Utama Bandung”,dibawah Bimbingan Prof. Dr. H. Suryana, M.Si.

Permasalahan dalam penelitian ini yaitu rendahnya disiplin kerja karyawan di PT. Askes (Persero) Cabang Utama Bandung dan ditandai dengan masih banyaknya karyawan yang datang terlambat, masih banyak karyawan yang menunda pekerjaan dan masih banyak karyawan yang telat dalam mengumpulkan data absensi. Apabila permasalahan ini tidak segera diatasi maka akan menghambat proses pencapaian tujuan perusahaan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh kepemimpinan, pengaruh pengawasan, dan bagaimana pengaruh kepemimpinan dan pengawasan terhadap disiplin kerja.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dan verifikatif. Jumlah populasi adalah 74 orang karyawan dan dalam pengambilan sampel menggunakan teknik slovin sehingga diperoleh jumlah sampel sebanyak 62 orang karyawan. Teknik analisis data menggunakan koefisien korelasi pearson product moment dan analisis regresi berganda.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepemimpinan, pengawasan, dan disiplin kerja berada pada kategori sedang. Sementara itu, hasil perhitungan korelasi menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang sedang antara kepemimpinan dan pengawasan dengan disiplin kerja. Persamaan yang dihasilkan dari analisis regresi linier ganda adalah Y = 5,730 + 0,246X1 + 0,649X2 dan Pengaruh kepemimpinan dan

pengawasan terhadap disiplin kerja yaitu 35,6% sedangkan 64,4% sisanya dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti.


(5)

Rian Ginanjar,2013

Pengaruh Kepemimpinan Dan Pengawasan Terhadap Disiplin Kerja KARYAWAN DI PT. ASKES (PERSERO) Cabang Utama Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRACT

Rian Ginanjar (0906658). “The Influence of Leadership and Controlling against Employees Work Discipline in PT. Askes (Persero) the main branch of Bandung”, Under guidance of Prof. Dr. H. Suryana, M.Si.

The problem of this research was the low of employees work discipline in PT. Askes (Persero) as the main branch of Bandung which was characterized by many lateness, work suspending, and lateness of attendance data submission. If the problem not immediately resolved, it would be hamper the attainment of company goal. The purpose of this research was to know about leadership influence, controlling influence and how the influence of leadership and controlling towards work discipline.

This research used the descriptive and verificative methods.The numbers of population was 74 people. And the retrieval of sample was used slovin technique so the number of samples obtained as many as 62 employees. Technique of data analysis was using correlation coefficients of pearson product moment and multiple regression analysis.

The results of the research showed that leadership, controlling, and work discipline were in the middle category. Meanwhile, result of correlation calculation showed that there were middle relations between leadership and controlling with work discipline. The equation that showed by multiple regression analysis was Y = 5,730 + 0,246X1 + 0,649X2 and the influence of leadership and controlling against

work discipline was 35,6% while 64,4% the rest of it was influenced by other non-researched factors.


(6)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xiii

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah ... 11

1.3 Tujuan Penelitian ... 12

1.4 Kegunaan atau Manfaat penelitian ... 12

BAB II. KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 13 2.1 Kajian Pustaka ... 13

2.1.1 Konsep Disiplin Kerja ... 13

2.1.1.1Pengertian Disiplin Kerja ... 13

2.1.1.2Tujuan Disiplin Kerja ... 15

2.1.1.3Pendekatan Disiplin Kerja ... 17

2.1.1.4Bentuk-Bentuk Disiplin Kerja ... 19

2.1.1.5Faktor-faktor yang Mempengaruhi Disiplin Kerja ... 20

2.1.1.6Indikator-Indikator Disiplin Kerja ... 21

2.1.1.7Sanksi Pelanggaran Kerja ... 23

2.1.2 Konsep Kepemimpinan ... 25

2.1.2.1Pengertian Kepemimpinan ... 25

2.1.2.2Unsur-unsur Kepemimpinan ... 27


(7)

Rian Ginanjar,2013

Pengaruh Kepemimpinan Dan Pengawasan Terhadap Disiplin Kerja KARYAWAN DI PT. ASKES (PERSERO) Cabang Utama Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2.1.2.4Teori Kepemimpinan ... 30

2.1.2.5Macam-macam Gaya Kepemimpinan ... 36

2.1.3 Konsep Pengawasan ... 38

2.1.3.1Pengertian Pengawasan ... 38

2.1.3.2Maksud dan Tujuan Pengawasan ... 39

2.1.3.3Syarat Pengawasan Efektif ... 40

2.1.3.4Proses Pengawasan ... 42

2.1.3.5Jenis-jenis Pengawasan ... 45

2.1.4 Pengaruh Kepemimpinan dan Pengawasan terhadap Disiplin Kerja ... 46

2.1.5 Kajian Penelitian Terdahulu ... 49

2.2 Kerangka Pemikiran ... 50

2.3 Hipotesis ... 55

BAB III. METODE DAN OBJEK PENELITIAN ... 56

3.1 Objek Penelitian ... 56

3.2 Metode dan Desain Penelitian ... 56

3.2.1 Metode Penelitian ... 56

3.2.2 Desain Penelitian ... 57

3.3 Operasionalisasi Variabel ... 58

3.4 Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data ... 62

3.4.1 Sumber Data ... 62

3.4.2 Teknik Pengumpulan Data ... 62

3.5 Populasi dan Sampel ... 64

3.5.1 Populasi ... 64

3.5.2 Sampel dan Teknik Penarikan Sampel ... 64

3.5.2.1 Sampel ... 64


(8)

3.6 Uji Validitas dan Reliabilitas ... 65

3.6.1 Uji Validitas ... 65

3.6.2 Uji Reliabilitas ... 68

3.7 Rancangan Analisis Data dan Uji Hipotesis ... 70

3.7.1 Rancangan Analisis Data ... 70

3.7.1.1Method of Successive Interval (MSI) ... 73

3.7.1.2Analisis Korelasi ... 74

3.7.1.3Analisis Regresi Ganda ... 75

3.7.1.4Koefisien Determinasi ... 76

3.7.2 Uji Hipotesis ... 76

BAB III. METODE DAN OBJEK PENELITIAN ... 79

4.1 Hasil Penelitian ... 79

4.1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian ... 79

4.1.1.1 Profil PT. Askes (Persero) ... 79

4.1.1.2 Visi dan Misi PT. Askes (Persero) ... 80

4.1.1.3 Tujuan PT. Askes (Persero) ... 80

4.1.1.4 Struktur Organisasi PT. Askes (Persero) ... 81

4.1.2 Gambaran Umum Karakteristik Responden ... 88

4.1.3 Gambaran Umum Variabel Penelitian ... 91

4.1.3.1 Deskripsi Variabel Kepemimpinan ... 91

4.1.3.2 Daerah Kriterium Variabel Kepemimpinan ... 99

4.1.3.3 Rekapitulasi Hasil Penelitian Variabel Kepemimpinan ... 102

4.1.3.4 Deskripsi Variabel Pengawasan ... 103

4.1.3.5 Daerah Kriterium Variabel pengawasan ... 108

4.1.3.6 Rekapitulasi Hasil Penelitian Variabel Pengawasan ... 111

4.1.3.7 Deskripsi Variabel Disiplin Kerja ... 112


(9)

Rian Ginanjar,2013

Pengaruh Kepemimpinan Dan Pengawasan Terhadap Disiplin Kerja KARYAWAN DI PT. ASKES (PERSERO) Cabang Utama Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4.1.4 Hasil Pengujian Statistik ... 124

4.1.4.1 Analisis Korelasi Product Moment ... 124

4.1.4.2 Analisis Korelasi Ganda ... 126

4.1.4.3 Analisis Regresi Linier Ganda ... 127

4.1.4.4 Uji Hipotesis ... 128

4.2 Pembahasan Hasil Penelitian ... 130

4.2.1 Pembahasan Kepemimpinan ... 130

4.2.2 Pembahasan Pengawasan ... 132

4.2.3 Pembahasan Disiplin Kerja ... 133

4.2.4 Pembahasan Pengaruh Kepemimpinan terhadap Disiplin Kerja ... 135

4.2.5 Pembahasan Pengaruh Pengawasan terhadap Disiplin Kerja ... 136

4.2.6 Pembahasan Pengaruh Kepemimpinan dan Pengawasan terhadap Disiplin Kerja ... 137

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 139

5.1 Kesimpulan ... 139

5.2 Saran ... 140

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN


(10)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Keterlambatan Karyawan ... 3

Tabel 1.2 Karyawan yang Telat Mengumpulkan Data Absensi ... 5

Tabel 1.3 APC PT. Askes (Persero) Cabang Utama Bandung ... 7

Tabel 1.4 Hasil Pencapaian Kinerja Berdasarkan Kriteria Penilaian ... 9

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ... 49

Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Kepemimpinan ... 59

Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel Pengawasan ... 60

Tabel 3.3 Operasionalisasi Variabel Disiplin Kerja ... 61

Tabel 3.4 Hasil Pengujian Validitas Variabel Kepemimpinan ... 66

Tabel 3.5 Hasil Pengujian Validitas Variabel Pengawasan ... 67

Tabel 3.6 Hasil Pengujian Validitas Variabel Disiplin Kerja ... 67

Tabel 3.7 Hasil Pengujian Reliabilitas ... 70

Tabel 3.8 Interpretasi Alternatif Jawaban ... 71

Tabel 3.9 Rekapitulasi Hasil Skoring Kuisioner ... 71

Tabel 3.10 Pedoman untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi ... 75

Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasrakan Jenis Kelamin ... 88

Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 89


(11)

Rian Ginanjar,2013

Pengaruh Kepemimpinan Dan Pengawasan Terhadap Disiplin Kerja KARYAWAN DI PT. ASKES (PERSERO) Cabang Utama Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 4.4 Tingkat Pengarahan Pimpinan tentang Penyelesaian Pekerjaan ... 92

Tabel 4.5 Tingkat Kepedulian Pimpinan terhadap Bawahan ... 93

Tabel 4.6 Tingkat Keramahan Pimpinan terhadap Bawahan ... 94

Tabel 4.7 Tingkat Kesediaan Pimpinan Meminta Saran dan Ide kepada Bawahan 95 Tabel 4.8 Tingkat Kesediaan Pimpinan Menggunakan Saran dan Ide dari Bawahan ... 96

Tabel 4.9 Tingkat Pemberian Tujuan yang Menantang kepada Bawahan ... 97

Tabel 4.10 Tingkat Pemberian Kepercayaan dan Keyakinan kepada Bawahan ... 98

Tabel 4.11 Rekapitulasi Penilaian Responden terhadap Variabel Kepemimpinan 102 Tabel 4.12 Tingkat Pengawasan Pimpinan atas Kuantitas Hasil Kerja Bawahan 103 Tabel 4.13 Tingkat Pengawasan Pimpinan atas Kualitas Hasil Kerja Bawahan .. 104

Tabel 4.14 Tingkat Pengawasan Pimpinan atas Waktu Penyelesaian Kerja ... 105

Tabel 4.15 Tingkat Pengawasan Pimpinan atas Sikap Bawahan ... 106

Tabel 4.16 Tingkat Pengawasan Pimpinan atas Kegiatan Karyawan ... 107

Tabel 4.17 Rekapitulasi Penilaian Responden terhadap Variabel Pengawasan .... 111

Tabel 4.18 Tingkat Kehadiran Ditempat Kerja Selama Hari Kerja ... 112

Tabel 4.19 Tingkat Kehati-hatian dan Ketelitian dalam Bekerja ... 113

Tabel 4.20 Tingkat Pemahaman atas Standar Kerja ... 114

Tabel 4.21 Tingkat Kesesuaian Hasil Kerja dengan Standar Kerja ... 115


(12)

Tabel 4.23 Tingkat Ketaatan Karyawan terhadap Peraturan Jam Masuk, Istirahat, dan

Jam Pulang ... 117

Tabel 4.24 Tingkat Kesopanan Selama Bekerja ... 118

Tabel 4.25 Tingkat Kejujuran dalam Bekerja ... 119

Tabel 4.26 Rekapitulasi Penilaian terhadap Variabel Disiplin Kerja ... 123

Tabel 4.27 Output Korelasi ... 124

Tabel 4.28 Pedoman untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi ... 125

Tabel 4.29 Output Pengaruh Kepemimpinan dan Pengawasan terhadap Disiplin Kerja Karyawan ... 126

Tabel 4.30 Output Koefisien Regresi ... 127

Tabel 4.31 Nilai Signifikansi Uji F ... 128


(13)

Rian Ginanjar,2013

Pengaruh Kepemimpinan Dan Pengawasan Terhadap Disiplin Kerja KARYAWAN DI PT. ASKES (PERSERO) Cabang Utama Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Grafik Keterambatan Karyawan... 4

Gambar 1.2 Grafik Karyawan yang Telat Mengumpulkan Data Absensi ... 6

Gambar 2.1 Prosedur Disiplin Progresif ... 18

Gambar 2.2 Model Situasional Hersey dan Blanchard ... 34

Gambar 2.3 Bagan Proses Pengawasan ... 44

Gambar 2.4 Bagan Proses Pengawasan ... 44

Gambar 2.5 Kerangka Pemikiran ... 52

Gambar 2.6 Model Penelitian ... 54

Gambar 4.1 Struktur Organisasi PT. Askes (Persero) ... 82

Gambar 4.2 Daerah Kriterium Variabel Kepemimpinan ... 101

Gambar 4.3 Daerah Kriterium Variabel Pengawasan ... 110


(14)

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Penelitian

Karyawan menjadi salah satu faktor penting yang dapat menentukan keberhasilan tujuan perusahaan. Hal ini terjadi karena karyawan adalah penggerak utama roda kegiatan sebuah perusahaan. Dengan kata lain, karyawan menjadi penguat fungsi-fungsi organisasi dalam sebuah perusahaan.

Dalam melakukan kegiatan, karyawan memerlukan petunjuk kerja atau pemberitahuan bagaimana melaksanakan sebuah pekerjaan dari perusahaan agar pelaksanaan pekerjaan tersebut sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat perusahaan. Dan hal tersebut harus didukung dengan aturan yang dibuat perusahaan agar tercipta disiplin kerja dan tidak terjadi penyimpangan.

Disiplin kerja akan tercipta dengan baik bila perusahaan mampu menciptakan dan mengimplementasikan aturan serta konsekuensi kerja terhadap karyawannya. Hal tersebut berarti bahwa perusahaan harus mensosialisasikan aturan-aturan yang telah dibuat kepada karyawan sampai karyawan memahami dan dapat melaksanakan aturan-aturan tersebut.

Namun tidak jarang, karyawan tidak dapat memahami atau bahkan berbenturan dengan aturan tersebut sehingga disiplin kerja karyawan menjadi buruk bahkan semakin buruk. Hal ini terjadi sebagai akibat dari perbedaan kepentingan antara karyawan dengan perusahaan dan perusahaan tidak dapat menyesuaikan aturan tersebut. Dengan demikian, perusahaan harus mampu membuat aturan kerja yang dapat membuat kepentingan tersebut bisa disesuaikan


(15)

2

Rian Ginanjar,2013

Pengaruh Kepemimpinan Dan Pengawasan Terhadap Disiplin Kerja KARYAWAN DI PT. ASKES (PERSERO) Cabang Utama Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dengan proses pencapaian tujuan perusahaan. Selain itu, penerapan konsekuensi atau hukuman atau sanksi harus dilakukan secara tegas. Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya penyimpangan kerja sehingga permasalahan disiplin kerja dapat diatasi. Bentuk dari permasalahan ini dapat kita lihat dalam berbagai bentuk seperti sering datang terlambat, tidak masuk kerja, berpakaian tidak sopan, merokok di dalam ruangan kerja, menumpuk pekerjaan, dll.

Masalah Disiplin Kerja dapat terjadi di semua bentuk organisasi atau perusahaan, terutama perusahaan dengan skala yang lebih besar. Seperti yang terjadi di PT. Askes (Persero) Cabang Utama Bandung. PT. Askes (Persero) Cabang Utama Bandung merupakan Badan Usaha Milik Negara (cabang dari PT Askes) yang ditugaskan khusus oleh pemerintah untuk menyelenggarakan jaminan pemeliharaan kesehatan bagi Pegawai Negeri Sipil, Penerima Pensiun PNS dan TNI/POLRI, Veteran, Perintis Kemerdekaan beserta keluarganya dan Badan Usaha lainnya di area Bandung dan sekitarnya.

Dengan jumlah karyawan yang tidak terlalu banyak, PT. Askes (Persero) Cabang Utama Bandung mengalami permasalahan Disiplin Kerja seperti yang terlihat dalam pemaparan fakta-fakta dibawah ini :

1. Masih banyaknya karyawan yang menumpuk pekerjaan dan akhirnya membuat pekerjaan tersebut tidak selesai tepat pada waktunya.

2. Masih banyak karyawan yang melakukan kegiatan lain pada saat jam kerja yang berarti mangkir dari apa yang seharusnya dilakukan selama jam kerja.


(16)

3. Masih banyak karyawan yang datang terlambat dari waktu yang telah ditetapkan.

Tabel 1.1

Keterlambatan Karyawan

Triwulan I 2011 – Triwulan III 2012

.

Dari data diatas, dapat diketahui bahwa Jumlah keterlambatan karyawan pada Tahun 2011 dari mulai Triwulan I sampai dengan Triwulan IV mengalami kenaikan, kemudian turun pada awal Triwulan I 2012 dan kembali naik sampai Triwulan III 2012. Agar lebih jelas, dapat dilihat dalam Grafik 1.1 di halaman berikutnya.

Bulan

Jumlah Hari Kerja

(JHK)

Jumlah Karyawan

(JKa)

Jumlah Keterlambatan

(hari) (JKe)

Persentase

Triwulan I 64 74 55 1,16

Triwulan II 65 74 52 1,08

Triwulan III 66 74 58 1,18

Triwulan IV 64 74 69 1,45

Triwulan I 65 74 45 0,93

Triwulan II 65 74 57 1,18

Triwulan III 65 74 68 1,41

Sumber : Diolah dari data primer Rekapitulasi Absensi PT. Askes (Persero) Cabang Utama Bandung


(17)

4

Rian Ginanjar,2013

Pengaruh Kepemimpinan Dan Pengawasan Terhadap Disiplin Kerja KARYAWAN DI PT. ASKES (PERSERO) Cabang Utama Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Grafik 1.1

Keterlambatan Karyawan Triwulan I 2011 – Triwulan III 2012

Dari data diatas, kita dapat mengetahui bahwa pada triwulan I 2011sampai triwulan III 2012 jumlah Keterlambatan Karyawan mengalami fluktuasi. Di awal triwulan tahun 2011 persentase keterlambatan karyawan sebesar 1,16% kemudian turun menjadi 1,08% pada triwulan kedua. Namun pada triwulan ketiga persentase keterlambatan kembali naik menjadi 1.18% sampai triwulan empat yaitu sekitar 1,45%. pada awal triwulan 2012 presentase keterlambatan turun kembali menjadi 0,93%. Namun kembali naik sampai triwulan ketiga tahun tersebut menjadi 1,41%. Hal ini tentu menjadi masalah karena keterlambatan meningkat diakhir triwulan.

0 0,2 0,4 0,6 0,8 1 1,2 1,4 1,6

TW I TW II TW III TW IV TW I TW II TW III

Per

ser

n

tase

Rentang Waktu

Keterlambatan

Keterlambatan

Sumber : Diolah dari data keterlambatan karyawan di PT. Askes (Persero) Cabang Utama Bandung


(18)

4. Masih banyak karyawan yang telat dalam mengumpulkan data absensi.

Tabel 1.2

Karyawan yang Telat Mengumpulkan Data Absensi Triwulan I 2011 – Triwulan III 2012

Dari data diatas, dapat diketahui bahwa terjadi peningkatan jumlah karyawan yang telat dalam mengumpulkan data absensi. Dimana pada awal Triwulan I 2011 jumlah karyawan yang telat mengumpulkan data absensi sekitar 12 orang (16,22%) dan terjadi peningkatan sampai triwulan III 2011 sampai 16 orang (21,62%). Pada Triwulan IV 2011 menjadi 8 orang (10,81%) namun terjadi kenaikan lagi sampai Triwulan III 2012 menjadi 17 orang (22,97%). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam Grafik 1.2 di halaman berikutnya.

Bulan Jumlah Karyawan

(JK)

Telat Mengumpulkan

(per orang) (TM)

Persentase

Triwulan I 74 12 16,22

Triwulan II 74 15 20,27

Triwulan III 74 16 21,62

Triwulan IV 74 8 10,81

Triwulan I 74 11 14,86

Triwulan II 74 14 18,92

Triwulan III 74 17 22,97

Sumber : Diolah dari data primer Rekapitulasi Absensi PT. Askes (Persero) Cabang Utama Bandung


(19)

6

Rian Ginanjar,2013

Pengaruh Kepemimpinan Dan Pengawasan Terhadap Disiplin Kerja KARYAWAN DI PT. ASKES (PERSERO) Cabang Utama Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Grafik 1.2

Grafik Karyawan yang Telat Mengumpulkan Data Absensi Triwulan I 2011 – Triwulan III 2012

Dari tabel dan grafik diatas, kita dapat melihat bahwa terjadi peningkatan jumlah karyawan yang telat mengumpulkan data absensi. Pada awal triwulan tahun 2011, jumlah orang yang telat mengumpulkan data absensi adalah 12 orang atau 16,22%. Sampai triwulan III 2011 jumlah karyawan yang telat mengumpulkan data absensi meningkat menjadi 16 orang atau 21,62%. Namun pada akhir triwulan tahun 2011 menurun menjadi 8 orang atau 10,81%. Masalah tersebut kembali muncul pada awal triwulan 2012 dan kembali naik sampai 17 orang pada triwulan III 2012 atau naik 8,77% dari awal triwulan pertama 2011.

Dari pemaparan beberapa fakta diatas, dapat disimpulkan bahwa PT. Askes mengalami masalah dalam hal disiplin kerja. Dan apabila permasalahan ini tetap dibiarkan maka akan berakibat buruk terhadap kinerja atau produktifitas karyawan itu sendiri. Tujuan dari pendisiplinan karyawan adalah agar karyawan

0 5 10 15 20 25

TW I TW II TW III TW IV TW I TW II TW III

Pr

e

sen

tase

Rentang Waktu

KYTMDA

KYTMDA

Sumber : Diolah dari data karyawan yang telat mengumpulkan data Absensi di PT. Askes (Persero) Cabang Utama Bandung


(20)

dapat mencapai produktifitas yang tinggi sesuai dengan harapan perusahaan baik dalam jangka pendek maupun dalam jangka panjang (Bedjo Siswanto, 2005:292). Selain itu disiplin dan etos kerja menjadi faktor penyebab kinerja rendah atau tinggi (Simanjuntak, 2005:127).

Hal ini berarti bahwa ada keterkaitan antara disiplin dan kinerja karyawan sehingga apabila permasalahan yang dialami PT. Askes (Persero) Cabang Utama Bandung tetap dibiarkan maka akan berakibat buruk terhadap kinerja karyawan. Dan hal tersebut terbukti dalam tabel Annual Performance Contract dibawah ini:

Tabel 1.3

Annual Performance Contract PT. Askes (Persero) Cabang Utama Bandung

Tahun 2011

No Sasaran Indikator Target Ukuran Kriteria Penilaian Pencapaian Rating Keterangan Deskripsi Hasil Skor 1 Terlaksan

anya rencana Kerja dan Anggaran Kantor Cabang a.Pencap aian Pendapat an Iuran Wajib

100 persen 6 5 4 3 2 1 Kinerja unggul Sangat Baik Baik Kurang Berprestasi Sangat Kurang Berprestasi Tidak Berprestasi

Kosong >105% 99,1% - 105% 95% - 99% 90% - 94% <90% 99,72% (Tidak Tercapai ) 4 b.Realisa si biaya pokok

97,5 persen 6 5 4 3 2 1 Kinerja unggul Sangat Baik Baik Kurang Berprestasi Sangat Kurang Berprestasi Tidak Berprestasi

Kosong 95% - 97,4% 97,5% - 100% 85% - 94,9% 75% - 84,9% <75% 85,96% (Tidak Tercapai ) 3 c. Realisasi biaya operasio nal

95 persen 6 5 4 3 2 1 Kinerja unggul Sangat Baik Baik Kurang Berprestasi Sangat Kurang Berprestasi Tidak Berprestasi

Kosong 80% - 94% 95% - 100% 100% - 115% 115,1% - 120% >120% 118,96 % (Tidak Tercapai ) 2 d. Realisasi Program

100 persen 6 5 4 3 2 1 Kinerja unggul Sangat Baik Baik Kurang Berprestasi Sangat Kurang Berprestasi Tidak Berprestasi

Kosong 100% 90% - 99% 80% - 89% 70% - 79% >70% 97,14% (Tidak Tercapai ) 4

e. Rate Rawat Jalan Tingkat Lanjutan

61,3 Per mil (%) 6 5 4 3 2 1 Kinerja unggul Sangat Baik Baik Kurang Berprestasi Sangat Kurang Berprestasi Tidak Berprestasi

Kosong <95% 95 – 100% 101 – 105% >105% Kosong 131,13 % (Tidak Tercapai ) 2


(21)

8

Rian Ginanjar,2013

Pengaruh Kepemimpinan Dan Pengawasan Terhadap Disiplin Kerja KARYAWAN DI PT. ASKES (PERSERO) Cabang Utama Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ngan RJTL 4 3 2 1 Baik Kurang Berprestasi Sangat Kurang Berprestasi Tidak Berprestasi

95 – 100% 101 – 105% >105% Kosong 116,88 % (Tidak Tercapai ) g. Biaya

pekasus RJTL

3.309.

687 rupiah 6 5 4 3 2 1 Kinerja unggul Sangat Baik Baik Kurang Berprestasi Sangat Kurang Berprestasi Tidak Berprestasi

Kosong <95% 95 – 100% 101 – 105% >105% Kosong 3.646.07 5 atau 110,16 % (Tidak Tercapai ) 2

h. Rasio rujukan

15 persen 6 5 4 3 2 1 Kinerja unggul Sangat Baik Baik Kurang Berprestasi Sangat Kurang Berprestasi Tidak Berprestasi

<11,1% 11,1% - 13% 13,1% - 15% 15,1% - 17% 17,1% - 19% >19% 31,38% (Tidak Tercapai ) 1

2 Tercapain ya Kepuasan Peserta

a. Indeks Kepuasa n Peserta

87 Indeks (%) 6 5 4 3 2 1 Kinerja unggul Sangat Baik Baik Kurang Berprestasi Sangat Kurang Berprestasi Tidak Berprestasi

>88,9% 88% - 88,9% 87% - 87,9% 86% - 86,9% 85% - 85,9% <84% 95,88% (Tercap ai) 6 b.Penulis an Resep Obat RJTL DPHO

8 persen 6 5 4 3 2 1 Kinerja unggul Sangat Baik Baik Kurang Berprestasi Sangat Kurang Berprestasi Tidak Berprestasi

<6,1% 6,1% - 7% 7,1% - 8% 8,1% - 9% 9,1% - 10% >10% 5,91% (Tercap ai) 6 c.Penulis an Resep Obat RJTL Non DPHO

8 persen 6 5 4 3 2 1 Kinerja unggul Sangat Baik Baik Kurang Berprestasi Sangat Kurang Berprestasi Tidak Berprestasi

<6,1% 6,1% - 7% 7,1% - 8% 8,1% - 9% 9,1% - 10% >10% 13,78% (Tidak Tercapai ) 1 d.Realisa si distribusi kartu peserta

95 persen 6 5 4 3 2 1 Kinerja unggul Sangat Baik Baik Kurang Berprestasi Sangat Kurang Berprestasi Tidak Berprestasi

>99% 98% - 98,9% 97% - 97,9% 96% - 96,9% 95% - 95,9% <90% 94,90% (Tidak Tercapai ) 3 e.Penyel esaian pembaya ran Klaim

100 persen 6 5 4 3 2 1 Kinerja unggul Sangat Baik Baik Kurang Berprestasi Sangat Kurang Berprestasi Tidak Berprestasi

Kosong Kosong 90% - 100% 80 – 89% 70% - 79% <70% 100% (Tercap ai) 4 f.Indeks kepuasan PPK (Puskes mas)

87 Indeks (%) 6 5 4 3 2 1 Kinerja unggul Sangat Baik Baik Kurang Berprestasi Sangat Kurang Berprestasi Tidak Berprestasi

>88,9% 88% - 88,9% 87% - 87,9% 86% - 86,9% 85% - 85,9% <84%

90,76% (Tercap

ai) 6


(22)

Tabel di atas merupakan data pencapaian kinerja APC PT. Askes (Persero) KCU Bandung Tahun 2011. Pada tabel tersebut kinerja PT. Askes (Persero) KCU Bandung bisa terlihat, dimana pada tabel ini terdapat target yang telah ditetapkan oleh perusahaan dan realisasinya apakah tercapai atau tidak tercapai. Bisa dilihat bahwa dari semua target, tidak semua target yang ditetapkan PT. Askes (Persero) Cabang Utama Bandung dapat tercapai, masih ada beberapa target yang tidak tercapai.

Tabel 1.4

Hasil Pencapaian Kinerja Berdasarkan Kriteria Penilaian yang Didapatkan

Rating Keterangan (Kriteria Baik) Total

6 Kinerja Unggul 3

5 Sangat Baik 0

4 Baik 3

Jumlah 6

Rating Keterangan (Kriteria Kurang) Total

3 Kurang Berprestasi 2

2 Sangat Kurang Berprestasi 4

1 Tidak Berprestasi 2

Jumlah 8

Pada tabel ini bisa dilihat hasil pencapaian kinerja berdasarkan kriteria penilaian, dimana dari ke 14 target perusahaan yang telah di tetapkan 6 target yang masuk dalam kriteria baik (kinerja unggul, sangat baik, baik) sedangkan sisanya yaitu 8 target perusahaan masuk dalam kriteria kurang (kurang berprestasi, sangat kurang berprestasi, tidak berprestasi). Hal tersebut menunjukkan bahwa kinerja perusahaan masih jauh dari target perusahaan. Dan ini tentunya merupakan masalah yang harus segera dibenahi agar keadaannya tidak menjadi lebih buruk.


(23)

10

Rian Ginanjar,2013

Pengaruh Kepemimpinan Dan Pengawasan Terhadap Disiplin Kerja KARYAWAN DI PT. ASKES (PERSERO) Cabang Utama Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan wawancara yang dilakukan penulis sebenarnya PT. Askes telah melakukan berbagai usaha untuk menangani permasalahan tersebut, diantaranya adalah dengan menerapkan aturan tentang batas waktu toleransi pada triwulan IV 2011. Aturan tersebut menyatakan bahwa dari batas waktu toleransi setengah jam untuk masuk kerja, maka pada triwulan I 2012 ditetapkan aturan baru menjadi 15 menit batas waktu toleransi namun tetap terjadi kenaikan. Bahkan pada triwulan III ditetapkan aturan baru bahwa batas waktu toleransi untuk keterlambatan menjadi 2 menit tetapi tetap terjadi kenaikan. Akhirnya PT. Askes berencana untuk menetapkan kebijakan baru bahwa setiap karyawan yang terlambat datang akan mendapatkan pengurangan gaji sesuai dengan jumlah waktu keterlambatannya. Namun rencana tersebut belum diputuskan kapan akan diaplikasikan karena memerlukan berbagai pertimbangan.

Selain hal tersebut, dari wawancara dan observasi ditemukan bahwa banyak faktor yang mempengaruhi disiplin kerja baik faktor internal seperti motivasi, kepuasan, frustasi, dll. maupun faktor eksternal seperti kompensasi, kepemimpinan, pengawasan, komunikasi, dll. Dari berbagai faktor yang mempengaruhi disiplin kerja, penulis melihat bahwa kepemimpinan dan pengawasan menjadi faktor yang dominan yang mempengaruhi disiplin kerja karyawan dimana peran dari kepemimpinan dan pengawasan di perusahaan tersebut dirasakan masih kurang maksimal. Kurangnya peran kepemimpinan dan pengawasan tersebut mengakibatkan disiplin kerja karyawan menjadi tidak terpantau sehingga disiplin kerja karyawan menjadi rendah. Dari gambaran permasalahan diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang


(24)

faktor Kepemimpinan dan Pengawasan yang dikaitkan dengan faktor Disiplin Kerja di perusahaan tersebut dengan mengambil judul “PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN PENGAWASAN TERHADAP DISIPLIN KERJA KARYAWAN DI PT. ASKES (PERSERO) CABANG UTAMA BANDUNG” 1.2Identifikasi dan Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, kajian utama dari penelitian ini adalah rendahnya Disiplin Kerja karyawan dan hal tersebut akan berdampak buruk terhadap proses pencapaian tujuan perusahaan. Banyak faktor yang dapat meningkatkan atau menurunkan tingkat Disiplin Kerja dalam sebuah perusahaan, dan faktor-faktor tersebut antara lain :

1. Faktor Internal, faktor yang terkait dengan kepribadian karyawan seperti motivasi, kepuasan, frustasi, dll.

2. Faktor Eksternal, faktor yang terkait dengan lingkungan kerja karyawan seperti kepemimpinan, pengawasan, kompensasi, komunikasi, dll.

Dari berbagai faktor tersebut faktor yang disebutkan diatas, Kepemimpinan dan Pengawasan menjadi salah satu faktor yang dapat mempengaruhi tingkat Disiplin Kerja karyawan, sehingga agar masalah tidak semakin melebar maka peneliti akan membatasi permasalahan dalam perumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana pengaruh Kepemimpinan terhadap Disiplin Kerja Karyawan di PT. Askes (Persero) Cabang Utama Bandung.

2. Bagaimana pengaruh Pengawasan terhadap Disiplin Kerja Karyawan di PT. Askes (Persero) Cabang Utama Bandung.


(25)

12

Rian Ginanjar,2013

Pengaruh Kepemimpinan Dan Pengawasan Terhadap Disiplin Kerja KARYAWAN DI PT. ASKES (PERSERO) Cabang Utama Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Bagaimana pengaruh Kepemimpinan dan Pengawasan terhadap Disiplin Kerja karyawan di PT. Askes (Persero) Cabang Utama Bandung.

1.3Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh Kepemimpinan terhadap Disiplin Kerja Karyawan di PT. Askes (Persero) Cabang Utama Bandung.

2. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh Pengawasan terhadap Disiplin Kerja Karyawan di PT. Askes (Persero) Cabang Utama Bandung.

3. Untuk Mengetahui bagaimana pengaruh Kepemimpinan dan Pengawasan terhadap Disiplin Kerja karyawan di PT. Askes (Persero) Cabang Utama Bandung.

1.4Kegunaan atau Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian yang penulis lakukan, diharapkan akan bermanfaat bagi penulis dan perusahaan yang menjadi obyek penelitian. Adapun kegunaan penelitian ini adalah :

1. Manfaat Teoritis, diharapkan penelitian ini dapat menambah pengetahuan ilmiah dan pengalaman, terutama dalam mengaplikasikan teori tentang Kepemimpinan dan Pengawasan serta tentang faktor-faktor yang mempengaruhi Disiplin Kerja di PT. Askes (Persero) Cabang Utama Bandung.

2. Manfaat Praktis, sebagai masukan bagi perusahaan mengenai pengaruh Kepemimpinan dan Pengawasan terhadap Disiplin Kerja di PT. Askes (Persero) Cabang Utama Bandung.


(26)

BAB III

METODE DAN OBJEK PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Objek penelitian adalah sumber diperolehnya data penelitian yang dilakukan. Sementara itu, variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah disiplin kerja sebagai variabel terikat (variable Y/dependent) serta kepemimpinan dan pengawasan sebagai variabel bebas (variabel X/independent).

Unit yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah karyawan PT. Askes (Persero) Cabang Utama Bandung. Peneliti melakukan penelitian di kantor PT Askes Cabang Utama Bandung yang berlokasi di Jl. Pelajar Pejuang 45 No. 66 Bandung.

3.2 Metode dan Desain Penelitian 3.2.1 Metode Penelitian

Sesuai dengan objek penelitian diatas, peneliti akan menggunakan metode deskriptif dan verifikatif, menurut Sugiyono (2011:147) :

penelitian deskriptif merupakan penelitian yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan-kesimpulan yang berlaku untuk umum dan generalisasi.

Sedangkan penelitian verifikatif merupakan ”penelitian yang pada dasarnya ingin menguji kebenaran melalui pengumpulan data dilapangan”, Suharsimi Arikunto, 2010:15) Maka secara verifikatif, penelitian ini menguji kebenaran dari hipotesis yang didasarkan pada data penelitian di lapangan dimana penelitian ini akan diuji. Adapun permasalahan yang akan diuji adalah apakah Kepemimpinan


(27)

57

Rian Ginanjar,2013

Pengaruh Kepemimpinan Dan Pengawasan Terhadap Disiplin Kerja KARYAWAN DI PT. ASKES (PERSERO) Cabang Utama Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dan Pengawasan benar-benar berpengaruh terhadap Disiplin Kerja karyawan di PT Askes (Persero) KCU Bandung.

Maka, dengan metode-metode diatas, diharapkan dapat memberikan gambaran secara menyeluruh mengenai Pengaruh Kepemimpinan dan Pengawasan terhadap Disiplin Kerja karyawan di PT Askes (Persero) KCU Bandung melalui pengumpulan informasi dari karyawan yang menjadi sampel secara empirik dengan tujuan untuk mengetahui pendapat mengenai variabel-variabel penelitian tersebut.

3.2.2 Desain Penelitian

Menurut Suharsimi Arikunto (2010:90) ”Desain penelitian adalah rencana atau rancangan yang dibuat oleh peneliti, sebagai ancar-ancar kegiatan yang akan dilaksanakan”. Dalam desain penelitian tercakup penjelasan secara terperinci mengenai tipe desain riset yang memuat prosedur yang sangat dibutuhkan dalam upaya memperoleh informasi serta mengolahnya dalam rangka memecahkan masalah. Tipe riset desain ini berhubungan dengan tingkat analisis yang direncanakan oleh peneliti terhadap data yang dikumpulkan

Husein Umar (2005:94) menyatakan bahwa:

untuk penelitian yang menggunakan metode deskriptif dan atau metode eksperimen dapat memakai desain kausalitas. Desain kausalitas ini berguna untuk menganalisis hubungan-hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya atau bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel lainnya.

Berdasarkan pemaparan tersebut, maka desain penelitian penelitian ini adalah desain kausalitas.


(28)

3.3 Operasionalisasi Variabel

Menurut Hatch dan Farhady (Sugiyono, 2011:38) “Variabel adalah atribut seseorang atau obyek, yang mempunyai variasi antara satu orang dengan yang lain atau satu obyek dengan obyek lain”. Sedangkan menurut Sugiyono (2011:38) Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Sesuai dengan judul penelitian ini, maka penulis menggolongkan 2 variabel dalam penelitian ini yaitu :

1. Variabel Bebas (Independend)

Variabel Independen adalah suatu variabel bebas yang keberadaannya tidak dipengaruhi oleh variabel-variabel lainnya. Sama hal yang seperti yang diungkapkan oleh Suharsimi Arikunto (2010:162) yang menyatakan bahwa “Variabel yang mempengaruhi disebut variabel penyebab, variabel bebas atau independent variable (X)”. Variabel bebas atau Variabel independent dalam penelitian ini adalah Kepemimpinan (X1) dan Pengawasan (X2) yang mana

variabel ini dapat mempengaruhi variabel lain. 2. Variabel Tak Bebas (Dependend)

Variabel tak bebas dalam penelitian ini adalah Disiplin Kerja yang mana variabel ini dapat dipengaruhi oleh variabel lain dan dilambangkan dengan (Y). Sama halnya seperti yang diungkapkan oleh Suharsimi Arikunto (2010:162) bahwa “Variabel akibat disebut variabel tidak bebas variabel tergantung, variabel terikat atau dependent variable (Y)”.


(29)

59

Rian Ginanjar,2013

Pengaruh Kepemimpinan Dan Pengawasan Terhadap Disiplin Kerja KARYAWAN DI PT. ASKES (PERSERO) Cabang Utama Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Variabel terikat yang dimaksud adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat dari variabel bebas. Dan yang menjadi variabel tidak bebas atau variabel terikat atau dependent variable (Y) dalam penelitian ini adalah Disiplin Kerja karyawan. Untuk dapat melihat secara lebih jelas mengenai penjelasan dari variabel bebas (X) dan variabel tak bebas (Y) dapat dilihat dalam tabel berikut ini:

VARIABEL

SUB-VARIABEL INDIKATOR UKURAN SKALA

NO ITEM Kepemimpinan ( ) kepemimpinan dengan teori jalur-tujuan menyatakan bahwa tugas pemimpin adalah membantu pengikutnya mencapai tujuan dan mengarahkan atau memberikan dukungan sesuai kebutuhan untuk memastikan bahwa tujuan mereka sejalan dengan tujuan organisasi Robert House (Stephen P. Robbins dan Mary Coulter, 2010:156) Directive Leader (Pemimpin yang mengarahka) Pengarahan pimpinan tentang penyelesaian pekerjaan Tingkat pengarahan pimpinan tentang penyelesaian pekerjaan

Ordinal 1

Supportive Leader (Pemimpin yang mendukung) Kepedulian pimpinan terhadap bawahan Tingkat kepedulian pimpinan terhadap bawahan

Ordinal 2

Keramahan pimpinan terhadap bawahan Tingkat keramahan pimpinan terhadap bawahan

Ordinal 3

Participative Leader (pemimpin yang partisipatif)

Bersedia meminta saran dan ide kepada bawahan Tingkat kesediaan pimpinan meminta saran dari bawahan

Ordinal 4

Bersedia menggunakan saran dan ide dari bawahan

Tingkat kesediaan pimpinan menggunakan saran dan ide dari bawahan

Ordinal 5

Tabel 3.1


(30)

Achievement -oriented leader (pemimpin yang berorientasi prestasi) Memberikan tujuan yang menantang kepada bawahan Tingkat pemberian tujuan yang menantang kepada bawahan

Ordinal 6

Memberikan kepercayaan dan keyakinan kepada bawahan Tingkat pemberian kepercayaan dan keyakinan kepada bawahan

Ordinal 7

VARIABEL

SUB-VARIABEL INDIKATOR UKURAN SKALA

NO ITEM Pengawasan ( ) Pengawasan adalah suatu proses untuk menerapkan pekerjaan apa yang sudah dilaksanakan, menilainya, dan bila perlu

mengoreksi dengan maksud agar pelaksanaan sesuai dengan rencana semula. Manullang (2004:186) Standar dalam bentuk fisik Kuantitas hasil kerja bawahan Tingkat pengawasan pimpinan atas kuantitas hasil kerja bawahan

Ordinal 1

Kualitas hasil kerja bawahan

Tingkat pengawasan pimpinan atas kualitas hasil kerja bawahan

Ordinal 2

Waktu penyelesaian kerja Tingkat pengawasan pimpinan atas waktu penyelesaian kerja bawahan

Ordinal 3

Standar intangible Sikap karyawan atau bawahan Tingkat pengawasan pimpinan atas sikap karyawan

Ordinal 4

Kegiatan karyawan atau bawahan Tingkat pengawasan pimpinan atas kegiatan karyawan

Ordinal 5

Tabel 3.2


(31)

61

Rian Ginanjar,2013

Pengaruh Kepemimpinan Dan Pengawasan Terhadap Disiplin Kerja KARYAWAN DI PT. ASKES (PERSERO) Cabang Utama Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

VARIABEL

SUB-VARIABEL INDIKATOR UKURAN SKALA

NO ITEM Disiplin Kerja (Y) Disiplin kerja adalah suatu sikap menghormati, menghargai, patuh dan taat terhadap peraturan-peraturan yang berlaku baik yang tertulis maupun tidak tertulis serta sanggup menjalankan nya dan tidak mengelak untuk menerima sanksi apabila ia melanggar tugas dan wewenang yang diberikan kepadanya. Bedjo Siswanto (2005:291) Frekuensi kehadiran

Hadir ditempat kerja selama hari kerja Tingkat kehadiran ditempat kerja sesuai hari kerja

Ordinal 1

Tingkat kewaspadaan

Kehati-hatian dan ketelitian

Tingkat kehati-hatian dan ketelitian dalam bekerja

Ordinal 2

Ketaatan pada standar kerja

Pemahaman atas standar kerja

Tingkat pemahaman atas standar kerja

Ordinal 3

Kesesuaian hasil kerja dengan standar kerja Tingkat kesesuaian hasil kerja dengan standar kerja

Ordinal 4

Ketepatan waktu penyelesaian pekerjaan Tingkat ketepatan waktu penyelesaian pekerjaan

Ordinal 5

Ketaatan pada peraturan kerja Ketaatan terhadap peraturan jam masuk, istirahat dan jam pulang

Tingkat ketaatan karyawan terhadap peraturan jam masuk, istirahat, dan jam pulang

Ordinal 6

Bekerja etis Kesopanan selama bekerja

Tingkat kesopanan selama bekerja

Ordinal 7

Kejujuran dalam bekerja

Tingkat kejujuran dalam bekerja

Ordinal 8

Tabel 3.3


(32)

3.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data 3.4.1 Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini terdapat dua jenis, yaitu a. Sumber Data Primer

Menurut Sugiyono (2011:137), “sumber data primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data”. Dalam hal tersebut berarti bahwa data primer didapatkan langsung dari responden penelitian. Sumber data primer diperoleh penulis melalui penelitian secara langsung terhadap karyawan PT. Askes (Persero) Cabang Utama Bandung melalui observasi, wawancara, dan penyebaran angket atau kuisioner.

b. Sumber Data Sekunder

Menurut Sugiyono (2011:137), “sumber data sekunder adalah sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen”. Sumber data sekunder diperoleh penulis dari buku-buku literatur, jurnal, studi dokumentasi dari dokumen-dokumen kantor PT. Askes (persero) Cabang Utama Bandung, internet, studi kepustakaan, dll. yang tentunya berhubungan dan dapat mendukung penelitian ini.

3.4.1 Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data primer dan data sekunder, digunakan beberapa teknik pengumpulan data, yaitu :

a. Penelitian lapangan (Field Research)

Dengan teknik ini peneliti menggunakan beberapa alat pengumpulan data yaitu sebagai berikut :


(33)

63

Rian Ginanjar,2013

Pengaruh Kepemimpinan Dan Pengawasan Terhadap Disiplin Kerja KARYAWAN DI PT. ASKES (PERSERO) Cabang Utama Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1) Observasi

Menurut Sutrisno Hadi (Sugiyono, 2011:145) Observasi merupakan suatu proses kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis”. Dua diantara yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan. Dengan teknik ini, peneliti langsung melakukan pengamatan terhadap objek penelitian yaitu karyawn PT. Askes (Persero) Cabang Utama Bandung. 2) Wawancara

Penulis melakukan komunikasi langsung dengan pihak-pihak yang bekerja di perusahaan yang menjadi objek penelitian dan diberikan wewenang untuk memberikan informasi mengenai data yang dibutuhkan peneliti.

3) Angket atau Kuisioner

Menurut Sugiyono (2011:142), “Angket atau kuisioner merupakan teknik pengumpulan data dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab”. Angket atau kuisioner merupakan seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis yang berkaitan dengan variabel-variabel penelitian dan ditujukan terhadap sampel yang bekerja di perusahaan yang menjadi objek penelitian yaitu karyawan PT. Askes (Persero) Cabang Utama Bandung.

b. Penelitian Kepustakaan (Library Research)

Teknik ini digunakan untuk mendapatkan data sekunder sebagai pendukung data primer melalui buku-buku, jurnal, dll. dan tentunya berkaitan dengan variabel-variabel yang akan diteliti.


(34)

3.5 Populasi dan Sampel 3.5.1 Populasi

Populasi menurut Sugiyono (2011:80) merupakan “wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan PT Askes Cabang Utama Bandung yang berjumlah 74 orang dan terbagi dalam 4 seksi yaitu seksi HPP (Hubungan Pelanggan dan Pemasaran), MM (Manajemen Manfaat), KU (Keuangan dan Umum) dan KPM (Kemitraan dan Pengendalian Manfaat).

3.5.2 Sampel dan Teknik Penarikan Sampel 3.5.2.1Sampel

Menurut Sugiyono (2011:81), “sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Ukuran sampel dalam penelitian ini dihitung berdasarkan metode Slovin sebagai berikut :

Sumber : Syofian Siregar (2012:149)

N = Populasi

= standar error (5% = 0,05)

Dari rumus di atas, diperoleh persamaan sebagai berikut:

Berdasarkan perhitungan tersebut, maka ukuran sampel yang digunakan dalam penelitian ini dengan taraf kesalahan 5% diperoleh jumlah sampel adalah


(35)

65

Rian Ginanjar,2013

Pengaruh Kepemimpinan Dan Pengawasan Terhadap Disiplin Kerja KARYAWAN DI PT. ASKES (PERSERO) Cabang Utama Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3.5.2.2Teknik Penarikan Sampel

Menurut sugiyono (2011:81), “teknik sampling adalah teknik pengambilan sampel. Dan dalam penelitian ini, teknik penarikan sampel yang digunakan adalah simple random sampling dimana sampel diambil secara acak, campur atau random.

3.6 Uji Validitas dan Reliabilitas 3.6.2 Uji Validitas

Suharsimi Arikunto (2010:211) mengemukakan bahwa “Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrument”. Uji validitas digunakan untuk mengetahui kemampuan suatu instrument penelitian mengukur dengan benar apa yang akan diukur. Untuk menguji validitas instrument penelitian digunakan rumus Korelasi Product Moment.

√{ }{ }

Sumber : Suharsimi Arikunto (2010:213) Keterangan :

r = Koefisien validitas item yang dicari

X = Skor yang diperoleh subjek dari seluruh item

Y = Skor total


(36)

Y = Jumlah skor dalam distribusi Y

N = Banyaknya responden

r = Koefisien korelasi antara variabel X dan Variabel Y, dua variabel yang dikorelasilkan

Hasil perhitungan rxy dibandingkan dengan r tabel pada taraf nyata α= 5%. Kriteria kelayakan adalah sebagai berikut:

1. Jika nilai r hitung lebih besar dari nilai r tabel maka instrument angket dinyatakan valid (rhitung > rtabel, valid)

2. Jika nilai r hitung lebih kecil dari nilai r tabel maka instrument angket dinyatakan tidak valid (rhitung < rtabel, Tidak valid)

Pengujian validitas yang dilakukan oleh peneliti adalah dengan menyebarkan kuisioner kepada 30 responden dengan 5% taraf signifikasi dan dengan rumus seperti yang dikemukakan oleh Sofyan Siregar (2012:316) yaitu : (n-2). Dengan rumus tersebut maka dihasilkan (n-2) = (30-2) = 28, dan dari perhitungan tersebut harga r tabel yang dihasilkan adalah 0,374.

Tabel 3.4

Hasil Pengujian Validitas Variabel Kepemimpinan (X1)

No. Item r hitung r tabel Keterangan

1 0,530 0,374 Valid

2 0,430 0,374 Valid

3 0,491 0,374 Valid

4 0,576 0,374 Valid

5 0,592 0,374 Valid

6 0,491 0,374 Valid

7 0,471 0,374 Valid


(37)

67

Rian Ginanjar,2013

Pengaruh Kepemimpinan Dan Pengawasan Terhadap Disiplin Kerja KARYAWAN DI PT. ASKES (PERSERO) Cabang Utama Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dari tabel diatas, dapat dilihat bahwa setiap item pertanyaan tentang variabel Kepemimpinan (X1) memiliki nilai r hitung yang lebih besar dari r tabel,

sehingga item pertanyaan tersebut dapat digunakan sebagai alat ukur variabel yang diteliti.

Tabel 3.5

Hasil Pengujian Validitas Variabel Pengawasan(X2)

No. Item r hitung r tabel Keterangan

1 0,651 0,374 Valid

2 0,737 0,374 Valid

3 0,571 0,374 Valid

4 0,553 0,374 Valid

5 0,400 0,374 Valid

Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2013

Dari tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa item pertanyaan yang digunakan dapat dijadikan alat ukur terhadap variabel yang diteliti (Pengawasan) karena setiap pertanyaan tersebut berstatus valid.

Tabel 3.6

Hasil Pengujian Validitas Variabel Y (Disiplin Kerja)

No. Item r hitung r tabel Keterangan

1 0,456 0,374 Valid

2 0,510 0,374 Valid

3 0,504 0,374 Valid

4 0,440 0,374 Valid

5 0,612 0,374 Valid

6 0,450 0,374 Valid

7 0,611 0,374 Valid

8 0,403 0,374 Valid

Sumber : Hasil Pengolahan Data (2013)

Dari tabel diatas, setiap item memiliki nilai yang valid atau memiliki nilai r hitung yang lebih besar daripada r tabel sehingga setiap item pertanyaan tersebut dapat dijadikan alat ukur untuk variabel penelitian yang diteliti.


(38)

3.6.3 Uji Reliabilitas

Instrumen penelitian yang baik, di samping harus valid juga harus reliable (dapat dipercaya) artinya mempunyai nilai ketepatan yang mana bila di teskan pada kelompok yang sama dalam waktu yang berbeda akan menghasilkan nilai yang sama pula. Menurut Syofian Siregar (2012:173), “reliabilitas adalah untuk mengetahui sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten, apabila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama dengan menggunakan alat pengukuran yang sama pula”.

Pemberian interpretasi terhadap reabilitas pada umumnya digunakan patokan sebagai berikut :

1. Item pertanyaan atau pernyataan responden penelitian dikatakan reliabel jika r hitung > r tabel.

2. Item pertanyaan atau pernyataan responden penelitian dikatakan tidak reliabel jika r hitung < r tabel.

Menurut Syofian Siregar (2012:176), tahapan perhitungan uji reliabilitas dengan menggunakan teknik alpha cronbach, yaitu :

a. Menentukan nilai varians setiap butir pertanyaan.

Keterangan:

= Varians Butir = Jumlah Skor Item n = Jumlah Responden


(39)

69

Rian Ginanjar,2013

Pengaruh Kepemimpinan Dan Pengawasan Terhadap Disiplin Kerja KARYAWAN DI PT. ASKES (PERSERO) Cabang Utama Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Menentukan nilai varians total

Keterangan:

= Varians Total = Jumlah Skor Item n = Jumlah Responden

c. Menentukan reliabilitas instrumen

Keterangan :

n = Jumlah Sampel

X = Nilai Skor yang Dipilih

= Varians Total

= Jumlah Varians Butir

k = Jumlah Butir Pertanyaan

= Koefisien Reliabilitas Instrumen

Dalam pengujian Reliabilitas, peneliti menggunakan rumus (n-2) sehingga didapat perhitungan (n-2) = (30-2) = 28, dan dengan hasil tersebut didapat r tabel 0,374 yang sesuai dengan pendapat Sofyan Siregar (2012:316). Dengan perhitungan menggunakan SPSS for Windows versi 17.0 didapat hasil pengujian Reliabilitas sebagai berikut :


(40)

Tabel 3.7

Hasil Pengujian Reliabilitas

No Variabel r hitung r tabel Keterangan

1 Kepemimpinan 0,500 0,374 Reliabel

2 Pengawasan 0,528 0,374 Reliabel

3 Disiplin Kerja 0,564 0,374 Reliabel

Sumber : Hasil Pengolahan Data (2013)

Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa nilai r hitung variabel kepemimpinan sebesar 0,500, pengawasan sebesar 0,528, dan nilai r hitung variabel disiplin kerja sebesar 0,564. Dari hasil pengujian diatas, dapat diketahui bahwa nilai r hitung lebih besar daripada nilai r tabel, sehingga ketiga Variabel tersebut dapat dikatakan reliabel.

3.7 Rancangan Analisis Data dan Uji Hipotesis 3.7.2 Rancangan Analisis Data

Menurut Syofian Siregar (2012:206) Apabila data kuisioner atau angket telah terkumpul, maka tahap selanjutnya adalah melakukan analisis data dengan tahapan sebagai berikut :

a. Pemeriksaan data (Editing), yaitu pemeriksaan kuisioner atau angket yang terkumpul kembali setelah diisi oleh responden. Pemeriksaan ini berkaitan dengan kelengkapan kuisioner atau angket secara menyeluruh.

b. Pembuatan kode (Coding), yaitu pembobotan untuk setiap item instrumen. Penghitungan bobot nilai dari setiap item atau pernyataan dalam kuisioner atau angket menggunakan skala likert kategori lima.


(41)

71

Rian Ginanjar,2013

Pengaruh Kepemimpinan Dan Pengawasan Terhadap Disiplin Kerja KARYAWAN DI PT. ASKES (PERSERO) Cabang Utama Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.8

Interpretasi Alternatif Jawaban

Alternatif Jawaban

Bobot Pertanyaan

Positif Negatif

Sangat jelas / sangat peduli / sangat ramah / sangat bersedia / sangat sering / sangat kuat / sangat teliti / sangat paham / sangat sesuai / sangat tepat / sangat taat / sangat sopan / sangat jujur

5 1

Jelas / peduli / ramah / bersedia / sering / kuat / teliti / paham / sesuai / tepat / taat / sopan / jujur

4 2

Kurang Jelas / kurang peduli / kurang ramah / kurang bersedia / cukup / kurang kuat / kurang teliti / kurang paham / kurang sesuai / kurang tepat / kurang taat / kurang sopan / kurang jujur

3 3

Tidak jelas / tidak peduli / tidak ramah / tidak bersedia / jarang / tidak kuat / tidak teliti / tidak paham / tidak sesuai / tidak tepat / tidak taat / tidak sopan / tidak jujur

2 4

Sangat tidak jelas / sangat tidak peduli / sangat tidak ramah / sangat tidak bersedia / sangat jarang / lemah / sangat tidak teliti / sangat tidak paham / sangat tidak sesuai / sangat tidak tepat / sangat tidak taat / sangat tidak sopan / sangat tidak jujur

1 5

c. Tabulasi (Tabulating), yaitu tabulasi hasil scoring, yang dituangkan ke dalam tabel rekapitulasi secara lengkap untuk seluruh item setiap variabel. Adapun tabel rekapitulasinya adalah sebagai berikut :

Tabel 3.9

Rekapitulasi hasil skoring kuisioner

Responden Skor Item Total

1 2 3 4 ... N

1 2 3 4 5 N


(42)

d. Analisis

Analisis ini dimaksudkan untuk menjawab permasalahan penelitian, meliputi dua hal yaitu analisis deskriptif dan analisis verifikatif.

a. Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif yaitu mengolah data dari kuisioner atau angket dengan menggunakan langkah-langkah sebagai berikut :

 Menentukan jumlah skor kriterium (SK) dengan menggunakan rumus :

SK=ST X JB X JR

Dimana : ST = Skor Tertinggi JB = Jumlah Bulir JR = Jumlah Responden

 Membandingkan jumah skor hasil kuisioner atau angket dengan jumlah skor kriterium, untuk mencari jumlah skor hasil angket yaitu dengan rumus :

Dimana : ∑ = Jumlah skor hasil angket variabel X

Nilai skor angket masing-masing responden  Membuat daerah kategori kontinum

Untuk melihat bagaimana gambaran tentang variabel secara keseluruhan yang diharapkan responden, maka penulis menggunakan daerah kategori sebagai berikut :


(43)

73

Rian Ginanjar,2013

Pengaruh Kepemimpinan Dan Pengawasan Terhadap Disiplin Kerja KARYAWAN DI PT. ASKES (PERSERO) Cabang Utama Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sedang = SS x JB x JR Rendah = SR x JB x JR

 Menentukan selisih skor kontinum dari setiap tingkatan rumus :

 Menentukan daerah letak skor dan daerah kontinum variabel yang diteliti yaitu kepemimpinan (X1), Pengawasan (X2), dan Disiplin Kerja (Y).

Rendah Sedang Tinggi

b. Analisis verifikatif.

Digunakan untuk menguji hipotesis menggunakan uji statistik. Langkah-langkah nya adalah dengan mengunah data ordinal menjadi interval menggunakan MSI (Method of Successive Interval), analisis korelasi ganda, analisis regresi linier ganda, karena menganalisis lebih dari dua variabel.

3.7.2.2Method of Successive Interval (MSI)

Untuk dapat menghitung data ordinal, maka data ordinal tersebut harus dilakukan perubahan ke dalam data interval dengan cara Method of Successive Interval (MSI) dan untuk dapat mengubah data ordinal menjadi data interval digunakan program microsoft office excel melalui method of successive interval.


(44)

3.7.2.3 Analisis Korelasi

Menurut Suharsimi Arikunto, (2010:313). “Setelah data terkumpul maka langkah selanjutnya adalah menghitungnya dengan menggunakan analisis korelasi yang bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan dan apabila ada, berapa eratnya hubungan serta berarti atau tidak hubungan itu”. Variabel yang diteliti dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel bebas yaitu Kepemimpinan (X1) dan

Pengawasan (X2), sedangkan variabel terikatnya yaitu Disiplin kerja (Y) sehingga

analisis korelasi yang digunakan adalah analisis korelasi ganda.

Dan sesuai pendapat Sugiyono (2011:191) bahwa rumus korelasi ganda dua variabel yaitu sebagai berikut :

dimana:

= korelasi antasa variabel X1 dengan X2 secara bersama-sama

dengan variabel Y

ryx1 = korelasi product moment antara X1 dengan Y

ryx2 = korelasi product moment antara X2 dengan Y

rx1x2 = korelasi product moment antara X1 dengan X2

Terdapat dua jenis hubungan variabel yaitu hubungan positif dan negatif. Hubungan X dan Y dikatakan positif apabila kenaikan atau penurunan variabel X pada umumnya diikuti kenaikan atau penurunan variabel Y. Ukuran yang dipakai untuk mengetahui kuat atau tidaknya hubungan antara X dan Y disebut koefisien korelasi (r). Nilai koefisien korelasi paling sedikit -1 dan paling besar 1 artinya:


(45)

75

Rian Ginanjar,2013

Pengaruh Kepemimpinan Dan Pengawasan Terhadap Disiplin Kerja KARYAWAN DI PT. ASKES (PERSERO) Cabang Utama Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

 jika nilai r = +1 atau mendekati +1, maka korelasi antara kedua variabel

sangat kuat dan positif.

 jika nilai r = -1 atau mendekati -1, maka korelasi antara kedua variabel sangat

kuat dan negatif.

 jika nilai r = 0 atau mendekati 0, maka korelasi variabel yang diteliti tidak ada

sama sekali atau sangat lemah

Tabel 3.10

Pedoman untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,000 – 0,199 Sangat Rendah

0,200 – 0,399 Rendah

0,400 – 0,599 Sedang

0,600 – 0,799 Tinggi

0,800 – 1,000 Sangat Tinggi

Sumber: Sugiyono (2011:184)

3.7.2.4Analisis Regresi Ganda

Suharsimi Arikunto (2010:339) mengungkapkan bahwa :

Regresi ganda (multiple regression) adalah suatu perluasan dari teknik regresi apabila terdapat lebih dari satu variabel bebas untuk mengadakan prediksi terhadap variabel terikat. Analisis regresi berganda ini adalah analisis tentang hubungan antara satu dependent variable dengan dua atau lebih independent variable.

Penelitian ini terdiri dari dua variabel independen (kepemimpinan dan pengawasan) dan satu variabel dependen (Disiplin Kerja) maka penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda.

Persamaan untuk analisis regresi ganda adalah: Y = a + b1X1 + b2X2


(46)

dimana:

Y = Disiplin kerja karyawan X1 = Kepemimpinan

X2 = Pengawasan

a = harga Y bila X=0 (harga konstan)

b1, b2 = koefisien regresi yang menunjukkan peningkatan atau penurunan

variabel dependen yang didasarkan pada variabel independen. Bila b (+) maka naik, bila b (-) maka terjadi penurunan.

3.7.2.5 Koefisien Determinasi

Untuk mengetahui berapa besar pengaruh dari variabel X terhadap variabel Y, maka digunakan koefisien determinasi sebagai berikut:

Sumber : Sugiyono (2011:249)

Jika r2 diperoleh dari hasil perhitungan semakin besar atau mendekati 1 maka dapat dikatakan bahwa pengaruh dari variabel X terhadap variabel Y akan semakin besar. Sebaliknya jika r2 semakin kecil atau mendekati 0 maka dapat dikatakan pengaruh variabel X terhadap variabel Y semakin kecil.

3.7.3 Uji Hipotesis

Menurut Sugiyono (2011:184) “Langkah terakhir dari analisis data yaitu melakukan uji hipotesis yang bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan yang cukup jelas dan dapat dipercaya antara variabel independen dengan variabel dependen”. Untuk menguji hipotesis ini peneliti menggunakan rumus uji signifikansi korelasi (uji t student) sebagai berikut:


(47)

77

Rian Ginanjar,2013

Pengaruh Kepemimpinan Dan Pengawasan Terhadap Disiplin Kerja KARYAWAN DI PT. ASKES (PERSERO) Cabang Utama Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ⁄

Sumber : Sugiyono (2011,184) dimana:

t = distribusi student

r = koefisien korelasi dari uji independen (kekuatan korelasi) n = banyaknya sampel

dengan kriteria sebagai berikut:

 taraf signifikansi 0,05 dengan derajat kebebasan (dk) = N-2

 apabila thitung > ttabel maka H1 diterima dan H0 ditolak

 apabila thitung ttabel maka H1 ditolak dan H0 diterima

Sedangkan pengujian signifikansi terhadap koefisien korelasi ganda yang dimaksudkan untuk menguji hipotesis penelitian utama dapat menggunakan rumus pengujian untuk uji F sebagai berikut:

dimana:

R = koefisien korelasi ganda k = jumlah variabel independen n = jumlah anggota sampel

Bila Fhitung lebih besar dari Ftabel maka koefisien korelasi ganda yang diuji

adalah signifikan yaitu dapat diberlakukan untuk seluruh populasi. Kriteria pengambilan hipotesisnya adalah:

 taraf signifikan 0,005 dengan derajat kebebasan (dk) = (n-k-1)

 apabila Fhitung > Ftabel maka H1 diterima dan H0 ditolak  apabila Fhitung Ftabel maka H0 diterima dan H1 ditolak


(48)

Secara statistik, hipotesis yang akan diuji adalah sebagai berikut: 1. Hipotesis pertama

 H0: , artinya kepemimpinan tidak berpengaruh positif terhadap

Disiplin Kerja.

 H1: , artinya kepemimpinan berpengaruh positif terhadap disiplin

kerja.

2. Hipotesis Kedua

 H0: , artinya pengawasan tidak berpengaruh positif terhadap

disiplin kerja.

 H1: , artinya pengawasan berpengaruh positif terhadap disiplin

kerja.

3. Hipotesis Ketiga

 H0: , artinya kepemimpinan dan pengawasan tidak berpengaruh

positif terhadap disiplin kerja.

 H1 , artinya kepemimpinan dan pengawasan berpengaruh positif


(49)

139

Rian Ginanjar,2013

Pengaruh Kepemimpinan Dan Pengawasan Terhadap Disiplin Kerja KARYAWAN DI PT. ASKES (PERSERO) Cabang Utama Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan penulis terhadap karyawan PT. Askes (Persero) Cabang Utama Bandung mengenai pengaruh Kepemimpinan dan Pengawasan terhadap Disiplin Kerja karyawan, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Secara umum, gambaran kepemimpinan di PT. Askes (Persero) Cabang Utama Bandung yang terdiri dari directive leader (pemimpin yang mengarahkan), supportive leader (pemimpin yang mendukung), participated leader (pemimpin yang partisipatif), dan achievement-oriented leader (pemimpin yang berorientasi prestasi) berada pada kategori sedang. Indikator tertinggi terdapat pada indikator memberikan kepercayaan dan keyakinan kepada bawahan, sedangkan indikator terendah terdapat pada indikator pengarahan pimpinan tentang penyelesaian pekerjaan. Selain itu, tingkat hubungan atau korelasi variabel kepemimpinan dan disiplin kerja berada pada kategori rendah dan kepemimpinan berpengaruh positif terhadap disiplin kerja karyawan.

2. Secara umum, gambaran pengawasan di PT. Askes (Persero) Cabang Utama Bandung yang terdiri dari standar dalam bentuk fisik dan standar dalam bentuk intangible berada pada kategori sedang. Indikator tertinggi terdapat pada indikator kegiatan karyawan atau bawahan, sedangkan indikator


(50)

terendah terdapat pada indikator sikap karyawan atau bawahan. Sementara itu tingkat hubungan atau korelasi antara pengawasan dan disiplin kerja berada pada kategori sedang dan pengawasan berpengaruh positif terhadap disiplin kerja karyawan.

3. Berdasarkan perhitungan uji F, dapat diketahui bahwa kepemimpinan dan pengawasan berpengaruh positif terhadap disiplin kerja karyawan di PT. Askes (Persero) Cabang Utama Bandung. Berdasarkan analisis korelasi berganda, Kepemimpinan dan pengawasan memiliki hubungan atau korelasi yang sedang terhadap disiplin kerja karyawan dan berdasarkan perhitungan koefisien determinasi (KD) disiplin kerja dapat dipengaruhi oleh variabel kepemimpinan dan pengawasan sebesar 35,6%.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian tentang pengaruh kepemimpinan dan pengawasan terhadap disiplin kerja karyawan di PT. Askes (Persero) Cabang Utama Bandung, maka peneliti mengajukan beberapa saran yaitu:

1. Berdasarkan hasil penelitian, permasalahan utama terlihat pada indikator pengarahan pimpinan tentang penyelesaian pekerjaan. Penulis menyarankan agar pimpinan lebih memperhatikan karyawan dalam menyelesaikan pekerjaannya sehingga apabila karyawan mengalami kesulitan dapat segera dibantu dan dibimbing oleh pimpinan. Selain itu perusahaan juga sebaiknya mengadakan pendidikan dan pelatihan yang berkesinambungan terhadap pimpinan maupun karyawan sehingga pimpinan maupun karyawan dapat menyelesaikan pekerjaannya dengan baik.


(51)

141

Rian Ginanjar,2013

Pengaruh Kepemimpinan Dan Pengawasan Terhadap Disiplin Kerja KARYAWAN DI PT. ASKES (PERSERO) Cabang Utama Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Berdasarkan hasil penelitian mengenai pengawasan, permasalahan utama terlihat pada indikator sikap karyawan atau bawahan yaitu tingkat pengawasan pimpinan atas sikap karyawan atau bawahan. Untuk permasalahan tersebut, penulis menyarankan agar pimpinan lebih sering mengawasi sikap karyawan dalam bekerja maupun dalam bersosialisasi dengan karyawan lain dan lingkungannya. Selain itu perusahaan juga harus membuat aturan yang lebih tegas terutama terkait sikap karyawan agar sikap karyawan dalam bekerja dan berinteraksi dengan karyawan lain dan lingkungannya lebih terjaga.

3. Berdasarkan hasil penelitian mengenai disiplin kerja, permasalahan utama terlihat pada indikator ketaatan terhadap peraturan jam masuk, istirahat, dan jam pulang. Untuk permasalahan tersebut penulis menyarankan agar perusahaan membuat, mensosialisasikan, dan menerapkan aturan yang tegas dan jelas agar karyawan dapat mengetahui dan mentaati aturan tersebut sehingga disiplin kerja menjadi lebih baik.

4. Penulis hanya meneliti faktor kepemimpinan dan pengawasan yang mempengaruhi disiplin kerja karyawan. Masih banyak faktor lain yang dapat mempengaruhi disiplin kerja karyawan seperti faktor internal yaitu motivasi, kepuasan, frustasi dll. dan faktor eksternal yaitu komunikasi, kompensasi, dll. perlu adanya penelitian lebih lanjut mengenai faktor-faktor lain yang tidak diteliti oleh penulis.


(52)

DAFTAR PUSTAKA

SUMBER : BUKU

Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta

Bangun, Wilson. (2008). Intisari Manajemen. Bandung: PT. Refika Aditama

Buhler, Patricia. (2004). Alfa Teach Yourself: Management Skill in 24 Hours. Jakarta: Prenada Media

Champoux, J.E. (2003). Organizational Behavior : Essential Tenets. Ohio : Thomson Learning

Gibson, Ivancevich dan Donelly, (2000). Organizations, Behavior Structure Processes. North America : McGraw-Hill

Handoko, T Hani. (2000). Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: BPFE

Harahap, Sofyan S. (2004). Sistem Pengawasan Manajemen. Jakarta : Pustaka Quantum

Hasibuan, M S.P. (2007). Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi Revisi. Jakarta: PT. Bumi Aksara

Ivancevich, J. M. (2007). Human Resource Management. Ten Edition. Singapore : McGrawHill

Kreitner, R dan Kinichi, A. (2004). Organizational Behavior Sixth Edition. New York : McGraw-Hill

Luthans, Fred. (2005). Organizational Behavior. New York : McGraw-Hill

Manullang. (2004). Dasar-Dasar Manajemen. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press

Mathis, R.L dan Jackson, J.H. (2002). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Salemba Empat


(53)

Rian Ginanjar,2013

Pengaruh Kepemimpinan Dan Pengawasan Terhadap Disiplin Kerja KARYAWAN DI PT. ASKES (PERSERO) Cabang Utama Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Rivai, Veithzal. (2004). Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan: dari Teori ke Praktik. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Robbins, S.P dan Coulter, M. (2010). Manajemen Edisi ke-10 Jilid Dua. Jakarta: Erlangga

Sastrohadiwiryo, B Siswanto. (2005). Manajemen Tenaga Kerja Indonesia Pendekatan Administratif dan Operasional. Jakarta: Bumi Aksara

Saydam, Gouzali. (2002). Manajemen Sumber Daya Manusia Suatu Pendekatan Mikro. Jakarta: Djambatan

Siagian, S. P. (2007). Fungsi-fungsi Manajerial. Jakarta: PT. Bumi Aksara Silalahi, Ulber. (2011). Asas-asas Manajemen. Bandung: PT. Refika Aditama

Simamora, Henry. (2004). Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta : STIE YPKN

Simanjuntak. (2005). Manajemen & Evaluasi Kinerja. Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia

Siregar, Syofian. (2012). Statistika deskriptif untuk penelitian. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada

Siswanto, (2010). Pengantar Manajemen. Jakarta:PT. Bumi Aksara

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta

Suwatno dan Priansa, D.J. (2011). Manajemen Sumber Daya Manusia dalam Organisasi Publik dan Bisnis. Bandung: Alfabeta

Ukas, Maman. (2006). Manajemen konsep, prinsip, dan aplikasi.. Bandung : Agnini Umar, Husein. (2005). Metode Penelitian Untuk Skripsi Dan Tesis Bisnis. PT. Raja

Grafindo Persada: Jakarta.

Usman, Husaini. (2010). Manajemen: Teori, Praktik dan Riset Pendidikan. Jakarta: Indeks


(54)

SUMBER : TESIS

Sambas. (2006). Pengaruh Pengawasan Langsung Dan Tidak Langsung Kepala Bagian Terhadap Kinerja Pegawai Pada Bagian Distribusi Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Bandung. Bandung : Pascasarjana UNPAD

SUMBER : INTERNET

BPJS PT ASKES [online] http://www.jamsosindonesia.com/cetak/printout/387. (14 Februari 2013)

Undang-Undang BPJS [online] http://www.ptaskes.com/read/sejarah-perjalanan-uu-bpjs. (14 Februari 2013)

Helmi, A. Fadilla. (1996). Disiplin Kerja: Buletin Psikologi. (online). Tersedia:www.psikologizone.com/topik/indikator-disiplin-helmi-avin-fadilla. (15 Februari 2013)


(1)

139

Rian Ginanjar,2013

Pengaruh Kepemimpinan Dan Pengawasan Terhadap Disiplin Kerja KARYAWAN DI PT. ASKES (PERSERO) Cabang Utama Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan penulis terhadap karyawan PT. Askes (Persero) Cabang Utama Bandung mengenai pengaruh Kepemimpinan dan Pengawasan terhadap Disiplin Kerja karyawan, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Secara umum, gambaran kepemimpinan di PT. Askes (Persero) Cabang Utama Bandung yang terdiri dari directive leader (pemimpin yang mengarahkan), supportive leader (pemimpin yang mendukung),

participated leader (pemimpin yang partisipatif), dan achievement-oriented leader (pemimpin yang berorientasi prestasi) berada pada kategori sedang. Indikator tertinggi terdapat pada indikator memberikan kepercayaan dan keyakinan kepada bawahan, sedangkan indikator terendah terdapat pada indikator pengarahan pimpinan tentang penyelesaian pekerjaan. Selain itu, tingkat hubungan atau korelasi variabel kepemimpinan dan disiplin kerja berada pada kategori rendah dan kepemimpinan berpengaruh positif terhadap disiplin kerja karyawan.

2. Secara umum, gambaran pengawasan di PT. Askes (Persero) Cabang Utama Bandung yang terdiri dari standar dalam bentuk fisik dan standar dalam bentuk intangible berada pada kategori sedang. Indikator tertinggi terdapat pada indikator kegiatan karyawan atau bawahan, sedangkan indikator


(2)

140

Rian Ginanjar,2013

Pengaruh Kepemimpinan Dan Pengawasan Terhadap Disiplin Kerja KARYAWAN DI PT. ASKES (PERSERO) Cabang Utama Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

terendah terdapat pada indikator sikap karyawan atau bawahan. Sementara itu tingkat hubungan atau korelasi antara pengawasan dan disiplin kerja berada pada kategori sedang dan pengawasan berpengaruh positif terhadap disiplin kerja karyawan.

3. Berdasarkan perhitungan uji F, dapat diketahui bahwa kepemimpinan dan pengawasan berpengaruh positif terhadap disiplin kerja karyawan di PT. Askes (Persero) Cabang Utama Bandung. Berdasarkan analisis korelasi berganda, Kepemimpinan dan pengawasan memiliki hubungan atau korelasi yang sedang terhadap disiplin kerja karyawan dan berdasarkan perhitungan koefisien determinasi (KD) disiplin kerja dapat dipengaruhi oleh variabel kepemimpinan dan pengawasan sebesar 35,6%.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian tentang pengaruh kepemimpinan dan pengawasan terhadap disiplin kerja karyawan di PT. Askes (Persero) Cabang Utama Bandung, maka peneliti mengajukan beberapa saran yaitu:

1. Berdasarkan hasil penelitian, permasalahan utama terlihat pada indikator pengarahan pimpinan tentang penyelesaian pekerjaan. Penulis menyarankan agar pimpinan lebih memperhatikan karyawan dalam menyelesaikan pekerjaannya sehingga apabila karyawan mengalami kesulitan dapat segera dibantu dan dibimbing oleh pimpinan. Selain itu perusahaan juga sebaiknya mengadakan pendidikan dan pelatihan yang berkesinambungan terhadap pimpinan maupun karyawan sehingga pimpinan maupun karyawan dapat menyelesaikan pekerjaannya dengan baik.


(3)

141

Rian Ginanjar,2013

Pengaruh Kepemimpinan Dan Pengawasan Terhadap Disiplin Kerja KARYAWAN DI PT. ASKES (PERSERO) Cabang Utama Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Berdasarkan hasil penelitian mengenai pengawasan, permasalahan utama terlihat pada indikator sikap karyawan atau bawahan yaitu tingkat pengawasan pimpinan atas sikap karyawan atau bawahan. Untuk permasalahan tersebut, penulis menyarankan agar pimpinan lebih sering mengawasi sikap karyawan dalam bekerja maupun dalam bersosialisasi dengan karyawan lain dan lingkungannya. Selain itu perusahaan juga harus membuat aturan yang lebih tegas terutama terkait sikap karyawan agar sikap karyawan dalam bekerja dan berinteraksi dengan karyawan lain dan lingkungannya lebih terjaga.

3. Berdasarkan hasil penelitian mengenai disiplin kerja, permasalahan utama terlihat pada indikator ketaatan terhadap peraturan jam masuk, istirahat, dan jam pulang. Untuk permasalahan tersebut penulis menyarankan agar perusahaan membuat, mensosialisasikan, dan menerapkan aturan yang tegas dan jelas agar karyawan dapat mengetahui dan mentaati aturan tersebut sehingga disiplin kerja menjadi lebih baik.

4. Penulis hanya meneliti faktor kepemimpinan dan pengawasan yang mempengaruhi disiplin kerja karyawan. Masih banyak faktor lain yang dapat mempengaruhi disiplin kerja karyawan seperti faktor internal yaitu motivasi, kepuasan, frustasi dll. dan faktor eksternal yaitu komunikasi, kompensasi, dll. perlu adanya penelitian lebih lanjut mengenai faktor-faktor lain yang tidak diteliti oleh penulis.


(4)

Rian Ginanjar,2013

Pengaruh Kepemimpinan Dan Pengawasan Terhadap Disiplin Kerja KARYAWAN DI PT. ASKES (PERSERO) Cabang Utama Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

SUMBER : BUKU

Arikunto, Suharsimi. (2010). ProsedurPenelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta

Bangun, Wilson. (2008). Intisari Manajemen. Bandung: PT. Refika Aditama

Buhler, Patricia. (2004). Alfa Teach Yourself: Management Skill in 24 Hours.

Jakarta: Prenada Media

Champoux, J.E. (2003). Organizational Behavior : Essential Tenets. Ohio : Thomson Learning

Gibson, Ivancevich dan Donelly, (2000). Organizations, Behavior Structure Processes. North America : McGraw-Hill

Handoko, T Hani. (2000). Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: BPFE

Harahap, Sofyan S. (2004). Sistem Pengawasan Manajemen. Jakarta : Pustaka Quantum

Hasibuan, M S.P. (2007). Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi Revisi. Jakarta: PT. Bumi Aksara

Ivancevich, J. M. (2007). Human Resource Management. Ten Edition. Singapore : McGrawHill

Kreitner, R dan Kinichi, A. (2004). Organizational Behavior Sixth Edition. New York : McGraw-Hill

Luthans, Fred. (2005). Organizational Behavior. New York : McGraw-Hill

Manullang. (2004). Dasar-Dasar Manajemen. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press

Mathis, R.L dan Jackson, J.H. (2002). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Salemba Empat


(5)

Rian Ginanjar,2013

Pengaruh Kepemimpinan Dan Pengawasan Terhadap Disiplin Kerja KARYAWAN DI PT. ASKES (PERSERO) Cabang Utama Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Rivai, Veithzal. (2004). Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan: dari Teori ke Praktik. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Robbins, S.P dan Coulter, M. (2010). Manajemen Edisi ke-10 Jilid Dua. Jakarta: Erlangga

Sastrohadiwiryo, B Siswanto. (2005). Manajemen Tenaga Kerja Indonesia Pendekatan Administratif dan Operasional. Jakarta: Bumi Aksara

Saydam, Gouzali. (2002). Manajemen Sumber Daya Manusia Suatu Pendekatan Mikro. Jakarta: Djambatan

Siagian, S. P. (2007). Fungsi-fungsi Manajerial. Jakarta: PT. Bumi Aksara Silalahi, Ulber. (2011). Asas-asas Manajemen. Bandung: PT. Refika Aditama

Simamora, Henry. (2004). Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta : STIE YPKN

Simanjuntak. (2005). Manajemen & Evaluasi Kinerja. Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia

Siregar, Syofian. (2012). Statistika deskriptif untuk penelitian. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada

Siswanto, (2010). Pengantar Manajemen. Jakarta:PT. Bumi Aksara

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta

Suwatno dan Priansa, D.J. (2011). Manajemen Sumber Daya Manusia dalam Organisasi Publik dan Bisnis. Bandung: Alfabeta

Ukas, Maman. (2006). Manajemen konsep, prinsip, dan aplikasi.. Bandung : Agnini Umar, Husein. (2005). Metode Penelitian Untuk Skripsi Dan Tesis Bisnis. PT. Raja

Grafindo Persada: Jakarta.

Usman, Husaini. (2010). Manajemen: Teori, Praktik dan Riset Pendidikan. Jakarta: Indeks


(6)

Rian Ginanjar,2013

Pengaruh Kepemimpinan Dan Pengawasan Terhadap Disiplin Kerja KARYAWAN DI PT. ASKES (PERSERO) Cabang Utama Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu SUMBER : TESIS

Sambas. (2006). Pengaruh Pengawasan Langsung Dan Tidak Langsung Kepala Bagian Terhadap Kinerja Pegawai Pada Bagian Distribusi Perusahaan

Daerah Air Minum (PDAM) Kota Bandung. Bandung : Pascasarjana UNPAD

SUMBER : INTERNET

BPJS PT ASKES [online] http://www.jamsosindonesia.com/cetak/printout/387. (14 Februari 2013)

Undang-Undang BPJS [online] http://www.ptaskes.com/read/sejarah-perjalanan-uu-bpjs. (14 Februari 2013)

Helmi, A. Fadilla. (1996). Disiplin Kerja: Buletin Psikologi. (online). Tersedia:www.psikologizone.com/topik/indikator-disiplin-helmi-avin-fadilla. (15 Februari 2013)