Pengaruh Fungsi Pengawasan terhadap Disiplin Kerja Karyawan pada PT. Bona Trans Persada Cabang Medan

(1)

PENGARUH FUNGSI PENGAWASAN TERHADAP DISIPLIN KERJA KARYAWAN

PADA PT. BONA TRANS PERSADA CABANG MEDAN

SKRIPSI

DiajukanGunaMemenuhi Salah SatuSyaratMemperolehGelarSarjana Program Sarjana (S1) pada Departemen Ilmu Administrasi Negara

Fakultas Ilmu SosialdanIlmuPolitik Universitas Sumatera Utara

110903090

ADELINA AKHIRANI SIHOTANG

DEPARTEMEN ILMU ADMINISTRASI NEGARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN


(2)

iii

PENGARUH FUNGSI PENGAWASAN TERHADAP DISIPLIN KERJA KARYAWAN PADA PT. BONA TRANS PERSADA CABANG MEDAN

Skripsi ini disusun oleh:

Nama : Adelina Akhirani Sihotang

NIM : 110903090

Departemen : Ilmu Administrasi Negara USU Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik USU Pembimbing : Dra. Elita Dewi, M.SP

Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor utama yang sangat penting dalam suatu organisasi. Organisasi merupakan kegiatan orang-orang dalam usaha mencapai tujuan. Dalam wadah kegiatan itu, setiap orang atau karyawan harus jelas tentang tugas, wewenang, dan tanggung jawabnya masing-masing. Oleh karena itu disiplin perlu ditegakkan dikalangan seluruh karyawan dengan pelaksanaan pengawasan yang baik

.

Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan pengawasan yang menyangkut tingkat disiplin kerja karyawan dan untuk mengetahui bagaimana pengaruh fungsi pengawasan terhadap disiplin kerja karyawan pada PT. Bona Trans Persada Cabang Medan.

Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan PT. Bona Trans Persada Cabang Medan, dan adapun sampel yang digunakan sebanyak 20 orang. Dalam penelitian ini metode pengumpulan data dilakukan dengan memberikan angket dan studi dokumentasi. Sedangkan teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan analisis regresi linear sederhana. Kemudian data diolah melalui SPSS versi 16.0.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, dari pengujian pengaruh fungsi pengawasan terlihat bahwa sig (0.023)<α = 0,05 atau nilai signifikan lebih kecil dari nilai probabilitas 0,05. Dapat disimpulkan H0 ditolak dan Ha diterima, berarti fungsi pengawasan (X) berpengaruh secara signifikan terhadap disiplin kerja karyawan (Y) pada taraf α = 0,05. Kemudian dari hasil perhitungan koefisien determinasi diperoleh bahwa besarnya pengaruh fungsi pengawasan terhadap disiplin kerja karyawan pada PT. Bona Trans Persada adalah sebesar 25,5% yang dikatakan sedang dan 74,5% selebihnya dipengaruhi oleh faktor lain diluar dari penelitian ini.


(3)

iv

Segala puji hanya milik Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan karunia kesehatan danbelas kasih sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi dengan judul “Pengaruh Fungsi Pengawasan terhadap Disiplin Kerja Karyawan pada PT. Bona Trans Persada Cabang Medan”. Penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi persyaratan akademis dalam memperoleh gelar sarjana di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih sangat jauh dari kata sempurna baik dari sisi substansi dan redaksi. Untuk itu, penulis tidak menutup diri dari kritik atau saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Untuk itu, dengan segala kerendahan hati penulis menyampaikan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Badaruddin, M.Si selaku dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Drs. Rasudyn Ginting, M.Si selaku Ketua Departemen Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Dra. Elita Dewi, M.SP selaku dosen pembimbing dan Sekretaris Departemen Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.

4. Bapak Faisal Eriza, S.Sos., M.SP selaku dosen penguji seminar yang telah menyempatkan waktu dan memberi kritik dan saran.


(4)

v

6. Seluruh dosen di Departemen Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan bekal berupa ilmu pengetahuan, arahan, dan bimbingan selama penulis menimba ilmu di Departemen Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.

7. Seluruh staf di Departemen Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara yang telah mempermudah penulis dalam mengurus berbagai keperluan administrasi selama penulis menuntut ilmu di Departemen Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.

8. Bapak Amperahadi LubisDirektur PT. Bona Trans, Bapak Efloes selaku Kepala Cabang PT. Bona Trans Persada Cabang Medan, Ibu Julida Hayati selaku Kepala Administrasi PT. Bona Trans Persada CabangMedan dan staff PT. Bona Trans Persada CabangMedan yang telah mendukung penelitian baik langsung maupun tidak langsung selama penelitian dan penyusunan skripsi ini berlangsung sehingga dapat diselesaikan dengan baik.

9. Teristimewa rasa terima kasih serta penghargaan yang tulus penulis sampaikan kepada orang tua penulis yaitu Robert Sihotang dan Susanti dan saudara laki-laki penulis yaitu Hendra Wijaya, Dede Setiyawan, dan Firman Pangeran yang telah memberikan doa, semangat, dan dukungan


(5)

vi

11. Sahabat-sahabat terdekat M. Ari Hidayat, Bobby Arzuna, Lizar, Lailan Syafitri, Shinta Kharlina, Salwa, Zulfati Indraloka, Melany Putri, Ardhita, Syarifah, Asya Sakti, Rippy Hamdani, Gideon, Abdi, Riza, Nadya yang telah memberi doa, semangat, dukungan, dan hiburan kepada penulis selama ini.

12. Seluruh teman-teman di Departemen Ilmu Administrasi Negara secara khusus dan teman-teman di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik yang telah memberi ilmu dalam kehidupan sehari-hari dan berbagi rasa atas kebenaran.

Akhirnya, terima kasih penulis ucapkan kepada semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini maupun selama perkuliahan. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua.

Medan, 02 Mei 2015 Penulis


(6)

vii

HALAMAN PERSETUJUAN ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

ABSTRAK ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 LatarBelakangMasalah ... 1

1.2 RumusanMasalah ... 4

1.3 TujuanPenelitian ... 4

1.4 ManfaatPenelitian ... 5

1.5 KerangkaTeori ... 5

1.5.1 PengertianPengawasan ... 5

1.5.1.1 TujuanPengawasan ... 7

1.5.1.2 IndikatordalamMengukur Fungsi Pengawasan ... 9

1.5.1.3Jenis-JenisPengawasan... 9

1.5.1.4Ciri-CiriPengawasan yang Efektif ... 11

1.5.1.5Sifat-SifatPengawasan ... 11

1.5.1.6Fungsi-FungsiPengawasan ... 12

1.5.1.7 Proses DasarPengawasan ... 13

1.5.2 DisiplinKerja ... 14

1.5.2.1 Faktor-Faktor yang MempengaruhiDisiplin ... 16

1.5.2.2 BeberapaPedomandalamPendisiplinan ... 18

1.5.2.3Indikator dalam Mengukur Disiplin Kerja ... 19

1.5.3 Pengaruh Fungsi PengawasanterhadapDisiplinKerja ... 20

1.6 Hipotesis ... 22

1.7 DefenisiKonsep ... 23


(7)

viii

2.2 LokasiPenelitian ... 26

2.3 PopulasidanSampel ... 26

2.3.1 Populasi ... 26

2.3.2 Sampel ... 26

2.4 TeknikPengumpulan Data ... 27

2.5 Teknik Penentuan Skor ... 28

2.6 Teknik Analisis Data ... 29

BAB III DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN ... 32

3.1 Gambaran Umum ... 32

3.2 Visi dan Misi ... 33

3.3 Struktur Organisasi ... 34

BAB IV PENYAJIAN DATA ... 37

4.1 Karakteristk Responden ... 37

4.2 Informas Jawaban Responden ... 39

4.2.1 Variabel X (Fungsi Pengawasan) ... 39

4.2.2 Variabel Y (Disiplin Kerja) ... 46

4.3 Uji Validitas dan Uji Realiabilitas ... 55

BAB V ANALISA DATA ... 60

5.1 Analisis Regrasi Linear Sederhana ... 60

5.2 Uji T ... 61

5.3 Koefisien Determinasi ... 62

BAB VI PENUTUP ... 67

6.1 Kesimpulan ... 67

6.2 Saran ... 68


(8)

ix

Tabel 3.1 Struktur Organisasi PT. Bona Trans Persada Cabang Medan .... 35

Tabel 4.1 Karakteristik responden berdasarkan Jenis kelamin ... 37

Tabel 4.2 Karakteristik responden berdasarkan Usia ... 38

Tabel 4.3 Karakteristik responden berdasarkan Tingkat Pendidikan ... 38

Tabel 4.4 Tanggapan Responden tentang peninjauan ketempat kerja ... 39

Tabel4.5 Tanggapanrespondententangmelakukanpemeriksaanuntukmengetahuimasalah yang seb Tabel 4.6 Tanggapanrespondententangmelaporkanhasilkerjakepadapemimpin 41

Tabel 4.7 Tanggapanrespondententangmemberikankritikdan saran terhadappekerjaan yang dilakukan ... 42

Tabel 4.8 Tanggapanrespondententangpimpinanmengingatkan agar tugas yang dikerjakan agar tepatwaktu ... 42

Tabel 4.9 Tanggapanrespondententangmemberikan sanksi jika melakukan pelanggaran ... 43

Tabel 4.10 Tanggapanrespondententangmengambil tindakan perbaikan jika terjadi masalah atau penyimpangan ... 44

Tabel 4.11 Tanggapanrespondententangsetelah dilakukan tindakan koreksi dapat mengurangi penyimpangan dalam pelaksanaan tugas ... 45

Tabel 4.12 Pengukuran Skor Disiplin Kerja (Variabel Y) ... 45

Tabel 4.13 Tanggapanrespondententangperaturan yang ditetapkan harus dipatuhi agar meningkatkan disiplin kerja ... 46

Tabel 4.14 Tanggapanrespondententangmemberitahukan kepada pimpinan jika tidak masuk kantor ... 47

Tabel 4.15 Tanggapanrespondententangperaturan yang berlaku selama bekerja agar tercipta suasana kerja yang tertib dan nyaman ... 48

Tabel 4.16 Tanggapan responden tentang pekerjaan yang telah selesai dikerjakan harus diperiksa ulang sebelum diserahkan kepda pimpinan ... 49


(9)

x

Tabel 4.18 Tanggapan responden tentang hadir tepat waktu agar tugas

pekerjaan dapat selesai tepat waktu ... 50

Tabel 4.19 Tanggapan responden tentang menjaga ketertiban selama jam kerja berlangsung ... 51

Tabel 4.20 Tanggapan responden tentang sanksi dan hukuman akan dapat mengurangi terjadinya pelanggaran ... 51

Tabel 4.21 Tanggapan responden tentang bertingkah laku sopan terhadap rekan sekerja dan pimpinan dalam pergaulan sehari-hari ... 52

Tabel 4.22 Tanggapan responden tentang keinginan karyawan untuk bekerja lebih baik lagi ... 53

Tabel 4.23 Tanggapan responden tentang tidak pernah menunda untuk melakukan pekerjaan jika pimpinan tidak berada ditempat ... 53

Tabel 4.24 Tanggapan responden tentang memberikan pelayanan yang terbaik terhadap masyarakat dalam bidang yang ditekuni ... 54

Tabel 4.25 Pengukuran Skor Disiplin Kerja (Variabel Y) ... 55

Tabel 4.26 Uji Validitas Kuesioner Fungsi Pengawasan (X) ... 56

Tabel 4.27 Reliabilitas Kuesioner Fungsi Pengawasan (X) ... 57

Tabel 4.28 Uji Validitas Kuesioner Disiplin Kerja (Y) ... 58

Tabel 4.29 Reliabilitas Kuesioner Disiplin Kerja (Y) ... 59

Tabel 5.1 HasilAnalisisRegresi Linear Sederhana ... 60

Tabel 5.2 Uji T ... 62


(10)

xi Lampiran 1 : Kuisioner Skripsi

Lampiran 2 : Tabulasi Variabel X (Fungsi Pengawasa) dan Variabel Y (Disiplin Kerja)

Lampiran 3 : Frekuensi Identitas Responden Kuisioner

Lampiran 4 : FrekuensiJawabanKuisioner Variabel X (Fungsi Pengawasan) dan Variabel Y (Disiplin Kerja)

Lampiran 5 : Uji Validitas Dan Reliabilitas Variabel X (Fungsi Pengawasan) dan Variabel Y (Disiplin Kerja)

Lampiran 6 : Regresi Linier

Lampiran 7 : Surat Permohonan Persetujuan JudulSkripsi

Lampiran 8 : Surat Undangan Seminar Proposal Usulan Penelitian Skripsi Lampiran 9 : Surat Penunjukan Dosen Pembimbing

Lampiran 10 : Jadwal Seminar Proposal UsulanPenelitianSkripsi

Lampiran 11 : Daftar Hadir Peserta Seminar Proposal UsulanPenelitianSkripsi Lampiran 12 : Berita Acara Seminar Proposal UsulanPenelitianSkripsi

Lampiran 13 : Surat Izin Penelitian Lampiran 14 : Surat Selesai Penelitian


(11)

iii

PENGARUH FUNGSI PENGAWASAN TERHADAP DISIPLIN KERJA KARYAWAN PADA PT. BONA TRANS PERSADA CABANG MEDAN

Skripsi ini disusun oleh:

Nama : Adelina Akhirani Sihotang

NIM : 110903090

Departemen : Ilmu Administrasi Negara USU Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik USU Pembimbing : Dra. Elita Dewi, M.SP

Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor utama yang sangat penting dalam suatu organisasi. Organisasi merupakan kegiatan orang-orang dalam usaha mencapai tujuan. Dalam wadah kegiatan itu, setiap orang atau karyawan harus jelas tentang tugas, wewenang, dan tanggung jawabnya masing-masing. Oleh karena itu disiplin perlu ditegakkan dikalangan seluruh karyawan dengan pelaksanaan pengawasan yang baik

.

Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan pengawasan yang menyangkut tingkat disiplin kerja karyawan dan untuk mengetahui bagaimana pengaruh fungsi pengawasan terhadap disiplin kerja karyawan pada PT. Bona Trans Persada Cabang Medan.

Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan PT. Bona Trans Persada Cabang Medan, dan adapun sampel yang digunakan sebanyak 20 orang. Dalam penelitian ini metode pengumpulan data dilakukan dengan memberikan angket dan studi dokumentasi. Sedangkan teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan analisis regresi linear sederhana. Kemudian data diolah melalui SPSS versi 16.0.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, dari pengujian pengaruh fungsi pengawasan terlihat bahwa sig (0.023)<α = 0,05 atau nilai signifikan lebih kecil dari nilai probabilitas 0,05. Dapat disimpulkan H0 ditolak dan Ha diterima, berarti fungsi pengawasan (X) berpengaruh secara signifikan terhadap disiplin kerja karyawan (Y) pada taraf α = 0,05. Kemudian dari hasil perhitungan koefisien determinasi diperoleh bahwa besarnya pengaruh fungsi pengawasan terhadap disiplin kerja karyawan pada PT. Bona Trans Persada adalah sebesar 25,5% yang dikatakan sedang dan 74,5% selebihnya dipengaruhi oleh faktor lain diluar dari penelitian ini.


(12)

1

1.1 Latar Belakang Masalah

Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor utama yang sangat penting dalam suatu organisasi.Organisasi merupakan kegiatan orang-orang dalam usaha mencapai tujuan.Dalam wadah kegiatan itu, setiap orang atau karyawan harus jelas tentang tugas, wewenang, dan tanggung jawabnya masing-masing. Pemanfaatan sumber daya manusia secara efektif merupakan jalan bagi suatu organisasi untuk mempertahankan kelangsungan hidup dan pertumbuhan dimasa yang akan datang. Dengan kata lain, keberhasilan atau kemunduran suatu organisasi tergantung pada keahlian dan keterampilan karyawan yang bekerja.

Untuk menciptakan keberhasilan kerja karyawan, seorang pimpinan harus melakukan suatu langkah manajemen agar tujuan organisasi dapat tercapai.Salah satu langkah tersebut adalah melakukan pengawasan terhadap segalapekerjaan yang dilakukan karyawan. Pengawasan menjadi suatu unsur yang terpenting dalam pembinaan individu di dalam organisasi karena pengawasan merupakan tenaga penggerak bagi para bawahan atau karyawan agar dapat bertindak sesuai dengan apa yang telah direncanakan menurut aturan yang berlaku. Menurut Saylees (1998:307), pengawasan merupakan hal yang sangat penting karena masing-masing organisasi atau instansi memerlukan pengawasan yang tergantung dari faktor-faktor situasional seperti ukuran organisasi, kebijakan organisasi, sasaran organisasi, sejumlah perubahan yang terjadi, kompleksitas objek yang


(13)

dikontrol, dan suasana pendelegasian yang ada didalam suatu organisasi. Sedangkan menurut Moekijat (1999:185), pengawasan mempunyai peranan penting bagi manajemen kepegawaian karena ia mempunyai hubungan yang terdekat dengan pegawai-pegawai perorangan secara langsung dan baik buruknya pegawai bekerja tergantung dari bagaimana ia mengawasi cara kerja pegawainya dan mendekati para pegawainya agar mereka melaksanakan pekerjaannya dengan baik dan tidak ada unsur paksaan hanya karena mereka diawasi.

Setiap atasan mempunyai kewajiban untuk mengawasi bawahannya melalui pengawasan yang bersifat pembinaan, pimpinan dapat mengetahui kegiatan-kegiatan nyata dari setiap aspek dan permasalahan pelaksanaan tugas-tugas dalam lingkungan satuan organisasi.Jika terjadi penyimpangan, pimpinan dapat segera mengambil langkah perbaikan dan tindakan seperlunya sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan sebelumnya dalam peraturan yang berlaku.

Fungsi pengawasan adalah untuk meningkatkan kinerja organisasi secara kontiniu untuk mencapai tujuan organisasi.Namun, dalam meningkatkan kinerja ada beberapa faktor penghambat salah satunya yaitu kurangnya disiplin kerja.Disiplin kerja sering timbul dalam konotasi negatif karena disiplin lebih dikaitkan dengan sangsi atau hukuman.Contohnya bagi karyawan bank, keterlambatan masuk kerja bahkan satu menit pun berarti pemotongan gaji yang disepadankan dengan tidak masuk kerja pada hari itu.Bagi pengendara sepeda motor, tidak menggunakan helm berarti siap untuk ditilang polisi.

Hodges dalam Susilo Martoyo (2000:76) mengatakan bahwa disiplin dapat diartikan sebagai sikap seseorang atau kelompok yang berniat untuk mengikuti aturan-aturan yang telah ditetapkan.Dalam kaitannya dengan pekerjaan,


(14)

pengertian disiplin kerja adalah suatu sikap dan tingkah laku yang menunjukkan ketaatan karyawan terhadap peraturan organisasi.

Setiap kegiatan yang sedang berlangsung dalam organisasi harus berdasarkan fungsi-fungsi manajemen, dimana salah satu diantaranya adalah fungsi pengawasan agar tujuan organisasi dapat tercapai secara efesien dan efektif. Pelaksanaan kegiatan organisasi tanpa adanya suatu pengawasan dapat mengakibatkan disiplin kerja menurun dan akan berpengaruh langsung kepada kegiatan-kegiatan lainnya sehingga dapat menghambat proses kegiatan suatu organisasi. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu sistem pengawasan yang efektif sehingga diharapkan dapat menghasilkan dampak yang positif untuk perkembangan organisasi tersebut.

Pengaruh pengawasan terhadap disiplin kerja karyawan menjadi sangat penting untuk dibahas.Hal ini dimaksud untuk melihat apakah dengan diadakannya pengawasan dapat berpengaruh terhadap disiplin kerja karyawan pada suatu organisasi. Apabila ada pengawasan yang dilakukan secara efektif dari manajer maka semangat kerja akan timbul dan para karyawan secara otomatis akan bekerja rajin dengan disiplinkerja yang tinggi serta bertanggung jawab sehingga produktifitas kerja dapat meningkat dengan sendirinya.

PT. Bona Trans Persada merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa pengiriman barang melalui transportasi darat dan laut dalam bentuk full container, semi cellular containers, break bulk dan general cargo,

roll-on dan roll-off, tankers, dan timber product. Perusahaan ini berpusat di

Jakarta dan mempunyai kantor cabang di Medan, Dumai, Pekanbaru, Surabaya, Pontianak, Sampit, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Makasar. Visi


(15)

perusahaan ini adalah menjadi bagian dari proses pembangunan di Indonesia dengan menitikberatkan produk jasanya lewat pelayanan prima dan didukung jaringan kerja yang luas. Dalam menciptakan pelayanan prima, PT. Bona Trans Persada menerapkan pengawasan melalui peraturan dan tata tertib dengan tujuan meningkatkan disiplin kerja karyawannya.Oleh sebab itu saya sebagai penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan mengangkat judul “Pengaruh Fungsi PengawasanTerhadap Disiplin Kerja KaryawanPada PT Bona Trans Persada Cabang Medan”.

1.2 Rumusan Masalah

Agar dapat memudahkan penelitian ini dan penelitian ini memiliki arah yang jelas, maka dapat dirumuskan masalah yang disajikan dalam proposal penelitian ini adalah “Adakah Pengaruh Fungsi Pengawasan Terhadap Disiplin Kerja KaryawanPada PT Bona Trans Persada Cabang Medan?”

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah

1. Untuk mengetahui bagaimana fungsi pengawasandi PT Bona Trans PersadaCabang Medan?

2. Untuk mengetahui bagaimana disiplin kerja karyawan di PT Bona Trans PersadaCabang Medan?

3. Untuk mengetahui adakah pengaruh fungsi pengawasan terhadap disiplin kerja pegawai diPT Bona Trans PersadaCabang Medan?


(16)

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah :

1. Secara subjektif, sebagai sarana untuk melatih dan mengembangkan kemampuan berfikir dalam menulis karya ilmiah sehingga diperoleh suatu kesimpulan yang bersifat teruji dan berguna.

2. Secara praktis, sebagai bahan masukan kepada pegawai di PT Bona Trans PersadaCabang Medanmengenai pentingnya fungsi pengawasanterhadap disiplin kerja.

3. Secara akademis, sebagai bahan masukan bagi pelengkap referensi maupun bahan perbandingan bagi mahasiswa yang ingin mengadakan penelitian di bidang yang sama.

1.5 Kerangka Teori

1.5.1 Pengertian Fungsi Pengawasan

Suatu sistem pengawasan yang baik sangat penting dan berpengaruh dalam proses pelaksanaan kegiatan, baik dalam organisasi pemerintah maupun swasta. Karena tujuan pengawasan adalah mengamati apa yang sebenarnya terjadi dan membandingkan dengan apa yang seharusnya terjadi dengan maksud untuk secepatnya melaporkan penyimpangan atau hambatan kepada pimpinan yang bersangkutan agar diambil tindakan korektif yang perlu.

Secara umum pengawasan dapat diartikan sebagai perbuatan untuk melihat dan memonitor terhadap orang agar sesuai dengan kehendak yang telah ditentukan sebelumnya. Menurut M. Manullang (2005:173), pengawasan sebagai suatu proses untuk menerapkan pekerjaan apa yang sudah dilaksanakan, menilainya,dan


(17)

bila perlu mengoreksi dengan maksud supaya pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan rencana semula. Menurut Herujito (2001:242), pengawasan ialah mengamati dan mengalokasikan dengan tepat penyimpangan-penyimpangan yang terjadi.Henry Fayol, sebagaimana dikutip oleh Sofyan Syafri Harahap (2000:10), mengatakan bahwa pengawasan mencakup upaya memeriksa apakah semua terjadi sesuai dengan rencana yang ditetapkan, perintah yang dikeluarkan dan prinsip yang dianut juga dimaksudkan untuk mengetahui kelemahan dan kesalahan agar dapat dihindari kejadiannya dikemudian hari. Menurut Kadarman (2001:159), pengawasan adalah suatu upaya yang sistematis untuk menetapkan kinerja standar pada rencana untuk merancang sistem umpan balik informasi untuk menetapkan apakah telah terjadi suatu penyimpangan, mengukur signifikansi penyimpangan tersebut, serta untuk mengambil tindakan perbaikan yang diperlukan untuk menjamin bahwa semua sumber daya yang telah digunakan seefektif dan seefisien mungkin guna mencapai tujuan organisasi. Jadi, dalam setiap kegiatan yang akan diselenggarakan, pengawasan selalu dibutuhkan. Dengan adanya pengawasan yang baikdiharapkan rencana atau tujuan yang telah ditetapkan akan dapat terjadi dengan cara yang efektif dan efisien. Karena melalui pengawasan diusahakan agar setiap tindakan atau perbuatan tidak menyimpang dari ketentuan-ketentuan yang ada.

Handoko (2003:360) mengatakan bahwa pengawasan adalah proses untuk menjamin bahwa tujuan-tujuan organisasi dan manajemen tercapai. Pengawasan merupakan elemen tugas-tugas manajerial dan ia mencakup tindakan pengukuran dan perbaikan/koreksi performa pihak yang diawasi guna memastikan bahwa sasaran-sasaran, instruksi yang dikeluarkan dilaksanakan secara efisien dan


(18)

berjalan lancar.Selanjutnya Robert J. Mokler mendefinisikan pengawasan manajemen adalah usaha sistematik untuk menetapkan standar pelaksanaan dengan tujuan perencanaan, merancang sistem informasi umpan balik membandingkan kegiatan nyata dengan standar yang telah ditetapkan sebelumnya, menentukan dan mengukur penyimpangan-penyimpangan serta mengambil tindakan koreksi yang diperlukan untuk menjamin bahwa semua sumber daya perusahaan dipergunakan dengan cara yang paling efektif dan efisien dalam pencapaian tujuan-tujuan perusahaan.

Dari keseluruhan pendapat diatas, penulis menyimpulkan bahwa pengawasan adalah keseluruhan rangkaian, tindakan, kegiatan atau usaha yang dilakukan oleh pimpinan dengan cara pemantauan, pemeriksaan, bimbingan dan pengarahan, tindakan disiplin, tindakan koreksi untuk mengawasi dan mengendalikan bawahan serta organisasi secara terus menerus. Hal ini dilakukan demi terciptanya tata tertib kelancaran pelaksanaan pekerjaan dan tercapainya hasil atau tujuan secara efektif dan efisien sesuai dengan program atau rencana dan ketentuan yang berlaku.

1.5.1.1 Tujuan Pengawasan

Menurut Sukarna(2001:122) tujuan pengawasan adalah : 1. Untuk mengetahui jalannya pekerjaan apakah lancar atau tidak

2. Untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan yang dibuat oleh pegawai dan mengusahakan pencegahan agar supaya tidak terulang kesalahan yang sama atau timbulnya kesalahan-kesalahan yang baru


(19)

3. Untuk mengetahui apakah penggunaan budget yang telah ditetapkan dalam perencanaan terarah pada sasarannya dan sesuai dengan yang telah ditentukan

4. Untuk mengetahui apakah biaya sesuai dengan program (tingkat pelaksanaan) seperti yang telah dietapkan dalam rencana

5. Untuk mengetahui hasil pekerjaan dibandingkan dengan yang telah ditetapkan dalam rencana

6. Untuk mengetahui apakah pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan prosedur dan kebijaksanaan yang ditetapkan

Menurut Maman Ukas (2004:337) mengemukakan :

1. Mensuplai pegawai-pegawai manajemen dengan informasi-informasi yang tepat, teliti dan lengkap tentang apa yang akan dilaksanakan.

2. Memberi kesempatan pada pegawai dalam meramalkan rintangan-rintangan yang akan mengganggu produktivitas kerja secara teliti dan mengambil langkah-langkah yang tepat untuk menghapuskan atau mengurangi gangguan-gangguan yang terjadi.

3. Setelah kedua hal diatas telah dilaksanakan, kemudian para pegawai dapat membawa kepada langkah terakhir dalam mencapai produktivitas kerja yang maksimum dan pencapaian yang memuaskan dari pada hasil-hasil yang diharapkan.

Dengan demikian maksud dan tujuan pengawasan adalah untuk memperbaiki atau mencegah adanya kesalahan, penyimpangan-penyimpangan atau penyelewengan dalam pelaksanaan pekerjaan yang tidak sesuai dengan apa yang ditujukan.


(20)

1.5.1.2Indikator dalam Mengukur Fungsi Pengawasan

Menurut Pasaribu (2011:34-35) pengawasan diukur berdasarkan indikatornya, yaitu:

1. Pemantauan

yaitu memeriksa langsung perihal atau orangnya sendiri bagian mana peristiwanya terjadi dan dimana bawahan itu bertugas.

2. Pemeriksaan

yaitu pengawasan yang dilakukan melalui pengamatan, pencatatan, penyelidikan dan penelahaan secara cermat dan sistematis serta melalui penilaian terhadap segala yang ada kaitannya dengan pekerjaan.

3. Bimbingan dan pengarahan

yaitu segala kegiatan yang dilakukan pimpinan dalam memberikan saran terhadap pelaksanaan tugas.

4. Tindakan disiplin

yaitu segala usaha yang dilakukan pimpinan terhadap bawahan dalam rangka memberikan sanksi bagi yang melanggar ketentuan yang berlaku. 5. Tindakan koreksi

yaitu segala upaya yang dilakukan pimpinan untuk memperbaiki kesalahan - kesalahan atau penyimpangan yang dilakukan bawahan.

1.5.1.3 Jenis-Jenis Pengawasan

Menurut Maringan (2004:62), jenis-jenis pengawasan yaitu : 1. Pengawasan Dari Dalam Organisasi (Internal Control)


(21)

Pengawasan dari dalam artinya bahwa pengawasan yang dilakukan oleh unit atau aparat pengawasan berasal dari dalam organisasi, yang bertindak atas nama pimpinan organisasi, dimana hasil dari tindakannya berupa data atau informasi yang berguna bagi pimpinan dalam menilai kebijakan yang telah ada atau mementukan kebijakan berikutnya, sebagai perbaikan terhadap pelaksanaan pekerjaan bawahannya.

2. Pengawasan Dari Luar Organisasi (Eksternal Control)

Pengawasan ini dilakukan oleh aparat atau unit pengawasan dari luar organsasi yang bertindak atas nama atasan pimpinan organisasi. Misalnya pengawasan yang dilakukan oleh Badan Pemeriksa Keuangan terhadap suatu departemen atau instansi yang bertindak atas nama pemerintah atau presiden.

3. Pengawasan Preventif

Pengawasan yang dilakukan sebelum rencana itu dilaksanakan dengan maksud agar tidak ada kesalahan atau penyimpangan data dalam melakukan kegiatan organisasi, dalam hal ini misalnya menentukan peraturan-peraturan yang berhubungan dengan prosedur, hubungan dengan tata kerja atau menentukan pedoman kerja sesuai dengan peraturan atau ketentuan yang ditetapkan.

4. Pengawasan Represif

Pengawasan ini dilakukan setelah adanya pelaksanaan pekerjaan, dengan cara menilai dan membandingkan pelaksanaan pekerjaan dengan rencana yang telah ditetapkan, kemudian diambil tindakan pekerjaan selanjutnya berjalan sesuai dengan yang telah ditetapkan sebelumnya.


(22)

1.5.1.4 Ciri-Ciri Pengawasan yang Efektif

Ciri-ciri pengawasan yang efektif sebagai berikut Siagian(2007:194): 1. Pengawasan harus merefleksikan sifat dari berbagai kegiatanyang

diselenggarakan

2. Pengawasan harus segera memberikan petunjuk tentang kemungkinan adanya penyimpangan dari rencana

3. Objektivitas dalam melakukan pengawasan 4. Keluwesan pengawasan

5. Efisiensi pelaksanaan pengawasan

6. Pengawasan mencari apa yang tidak beres 7. Pengawasan harus bersifat membimbing

1.5.1.5 Sifat-Sifat Pengawasan

Pengawasan hendaknya jangan dianggap sebagai kegiatan untuk mencari kesalahan orang lain tetapi hendaknya dilaksanakan untuk mencari kebenaran dari hasil pelaksanaan kerja. Oleh karena itu, perlu diperhatikan sifat-sifat dari pengawasan. Menurut Siagian (2004:146), sifat-sifat pengawasan yang baik adalah sebagai berikut:

1. Pengawasan harus bersifat “Fact Finding” dalam arti bahwa pelaksanaan fungsi pengawasan harus menemukan fakta-fakta tentang bagaimana tugas dilaksanakan didalam organisasi.

2. Pengawasan harus bersifat “Preventif” yang berarti bahwa proses pengawasan dijalankan untuk mencegah timbulnya penyelewengan -penyelewengan dari rencana yang ditentukan.


(23)

3. Pengawasan diarahkan untuk masa sekarang yang berarti bahwa pengawasan hanya ditujukkan terhadap kegiatan-kegiatan yang kini dilaksanakan.

4. Pengawasan hanyalah sekedar alat untuk meningkatkan efisiensi, pengawasan tidak boleh dianggap tujuan.

5. Pengawasan hanyalah sekedar alat administrasi dan manajemen maka pelaksanaan pengawasan itu harus mempermudah pencapaian tujuan. 6. Proses pelaksanaan pengawasan harus efisiensi jangan sampai terjadi

pengawasan yang menghambat usaha peningkatan efesiensi.

7. Pengawasan tidak dimaksudkan untuk menentukan siapa yang salah jika ada ketidakberesan akan tetapi untuk menemukan apa yang tidak benar. 8. Pengawasan harus bersifat membimbing agar supaya pelaksanaan

meningkatkan kemampuannya untuk melaksanakan tugas yang ditentukan kepadanya.

Sifat-sifat pengawasan diatas dapat juga diguanakan sebagai dasar penyusunan rencana dan pelaksanaan pengawasan agar rencana dan penyusunan rencana efektif harus diketahui terlebih dahulu siapa dan apa saja subjek serta objek dari pengawasan.

1.5.1.6 Fungsi-Fungsi Pengawasan

Menurut Belkoui dikutip oleh Sofyan Syafri Harahap (2000:35), fungsi pengawasan pada dasarnya mencakup 4 unsur, yaitu:

1. Penetapan standar pelaksana 2. Penentuan ukuran-ukuran pelaksana


(24)

3. Pengukuran pelaksana nyata dan membandingkan dengan standar yang telah ditetapkan

4. Mengambil tindakan koreksi yang diperlukan bila pelaksana menyimpang dari standar

Pada hakekatnya itu adalah berfungsi sebagai pengarah supaya jangan terjadi kekeliruan dan sesuai dengan rencana.Melalui pelaksanaan membuat orang menjadi disiplin dalam mengerjakan tugasnya dan menghindari penyimpangan.

1.5.1.7 Proses Dasar Pengawasan

Ibrahim Lubis (2000:160) menyatakan proses pengawasan terdiri dari beberapa tindakan atau langkah pokok tertentu yang bersifat fundamental bagi semua pengawasan manajerial. Adapun langkah-langkah pokok ini meliputi :

1. Penentuan ukuran atau pedoman baku ( standar).

Standar terlebih dahulu harus ditetapkan. Ini tidak lain suatu model atau suatu ketentuan yang telah diterima bersama atau yang telah ditentukan oleh pihak yang berwenang. Standar berguna antara lain sebagai alat pembanding di dalam pengawasan, alat pengukur untuuk menjawab pertanyaan berapa suatu kegiatan atau sesuatu hasil telah dilaksanakan, sebagai alat untuk membantu pengertian yang lebih cepat antara pengawasan dengan yang diawasi, sebagai cara untuk memperbaiki uniformitas.

2. Penilaian atau pengukuran terhadap pekerjaan yang sudah atau senyatanya dikerjakan.


(25)

Ini dapat dilakukan dengan melalui laporan (lisan atau tertulis), buku catatan harian tentang bagan jadwal atau grafik produksi, inspeksi atau pengawasan langsung, pertemuan atau konferensi dengan petugas-petugas yang bersangkutan, dan survei yang dilakukan oleh tenaga staff atau badan tertentu.

3. Perbandingan antara pelaksanaan pekerjaan dengan ukuran atau standard yang telah ditetapkan untuk mengetahui penyimpangan-penyimpangan yang terjadi. Ini dilakukan untuk pembandingan antara hasil pengukuran tadi dengan standar, dengan maksud untuk mengetahui apakah diantaranya terdapat suatu perbedaan dan jika ada seberapa besarnya perbedaan itu, kemudian untuk menentukan perbedaan itu perlu diperbaiki atau tidak. 4. Perbaikan atau pembentulan terhadap penyimpangan-penyimpangan yang

terjadi sehingga pekerjaan tadi sesuai dengan apa yang telah direncanakan. Bila hasil analisa menunjukan adanya tindakan koreksi, tindakan ini harus diambil.Tindakan koreksi dapat diambil dalam berbagai bentuk.Standar mungkin diubah, pelaksanaan diperbaiki, atau keduanya dilakukan bersamaaan.

1.5.2 Disiplin Kerja

Disiplin kerja merupakan masalah yang sangat berpengaruh besar terhadap kemajuan suatu perusahaan atau organisasi. Tanpa adanya disiplin kerja akan menyebabkan pelaksanaan kerja terhambat atau tidak dapat diselesaikan dengan baik, sehingga tujuan organisasi akan terhambat dan sulit tercapai. Sebelum


(26)

membicarakan tentang disiplin kerja, akan kita bicarakan tentang pengertian disiplin.Secara umum disiplin dapat diartikan sebagai kepatuhan dan ketaatan terhadap segala peraturan atau ketentuan yang berlaku atau dapat juga diartikan sebagai kesungguhan dalam bertindak atau berperilaku.

Menurut Susilo Martoyo (2000:151), disiplin berasal dari bahasa Latin yaitu “Discipline” yang berarti latihan atau pendidikan kesopanan dan kerohanian serta pengembangan tabiat.T.Hani Handoko (2001:208) mengemukakan bahwa disiplin adalah kegiatan manajemen untuk menjalankan standar-standar organisasional.Hal ini berarti disiplin menjadi acuan bagi organisasi dalam menentukan standar-standar yang dilakukan di organisasi.Sementara itu menurut Nitisemito (2001:199), disiplin adalah suatu tingkah laku dan perbuatan sesuai dengan peraturan-peraturan baik tertulis maupun tidak.

Dari beberapa pendapat di atas dapat diambil kesimpulan bahwa disiplin adalah suatu tindakan dari seseorang yang mentaati peraturan yang telah ditetapkan dengan didasari kesadaran tanpa adanya unsur paksaan.Dalam menjalankan kedisiplinan diperlukan adanya kesadaran dari pegawai untuk mentaati peraturan yang berlaku. Arti kesadaran menurut Malayu Hasibuan (2003:193) yaitu sikap seseorang yang secara sukarela mentaati semua peraturan dan sadar akan tugas dan tanggung jawabnya. Jadi, dia akan mematuhi atau mengerjakan semua tugasnya dengan baik, bukan atas paksaan.Hal ini berarti bahwa seseorang bersedia mematuhi semua peraturan serta melaksanakan tugas-tugasnya secara sukarela akan membentuk kedisiplinan bagi dirinya. Kedisiplinan dari karyawan tersebut terwujud jika datang dan pulang kerja tepat waktu,


(27)

mengerjakan tugasnya dengan baik, mematuhi semua peraturan perusahaan dan norma sosial yang berlaku.

Sedangkan definisi kerja menurut W.J.S. Poerwadarminta (1997:492) adalah perbuatan melakukan sesuatu atau sesuatu yang dilakukan/diperbuat.Jadi, dapat diartikan bahwa disiplin kerja adalah suatu sikap dan perilaku dari seseorang karyawan yang selalu taat dan patuh terhadap peraturan-peraturan organisasi atau institusi baik yang tertulis maupun yang tidak untuk pelaksanaan aktivitas atau kegiatan dengan sebaik-baiknya serta tidak menyimpang dari ketentuan yang ada.

1.5.2.1 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Disiplin

Menurut Alex S. Nitisemito(2001:200) ada beberapa faktor yang mempengaruhi disiplin kerja pegawai, antara lain :

1. Ancaman

Karena disiplin merupakan kebiasaan, maka ancaman yang diberikanbukan merupakan hukuman tetapi lebih ditekankan agar merekamelaksanakan kebiasaan yang dianggap baik.Oleh karena itu sebelumancaman dijatuhkan perlu adanya peringatan. Dengan ancaman akan mempengaruhi karyawan lain untuk lebih mematuhi peraturan danketentuan yang ada dalam perusahaan.

2. Ketegasan dalam pelaksanaan disiplin

Seorang pimpinan jangan sampai membiarkan suatu pelanggaran yang dilakukan bawahannya tanpa adanya suatu tindakan atau membiarkan pelanggaran tersebut terjadi berlarut-larut tanpa adanya tindakan tegas.


(28)

Dengan kejadian tersebut yaitu membiarkan pelanggaran terjadi tanpa tindakan jelas sesuai ancaman maka bagi pelanggar akan menganggap bahwa ancaman yang diberikan hanyalah ancaman kosong belaka, artinya mereka berani melanggar lagi, sebab tidak adanya tindakan tegas. Dengan adanya ketegasan dalam pelaksanaan disiplin dengan cara memberlakukan sangsi yang telah ditetapkan akan mempengaruhi karyawan dalam bertindak sehingga mereka akan hati-hati dan berusaha untuk mematuhi semua ketentuan yang ada.

3. Tujuan dan kemampuan

Kedisiplinan diwujudkan untuk mewujudkan tujuan perusahaan selain itu kedisiplinan yang ditegakkan harus sesuai dengan kemampuan dari karyawan.Jangan menyuruh karyawan melakukan sesuatu yang sulit untuk dilakukan.Apalagi disertai ancaman maka aturan-aturan tersebut hanya omong kosong belaka dan pastinya mengurangi kewibawaan dari pimpinan tersebut.

4. Kesejahteraan

Untuk menegakkan kedisiplinan harus diikuti dengan keseimbangan dengan tingkat kesejahteraan yang diterima oleh karyawan.Dengan tingkat kesejahteraan yang cukup maksudnya dengan tingkat gaji yang cukup sehingga dapat hidup dengan layak. Dengan hidup mereka yang layak maka karyawan akan bersikap tenang dalam melaksanakan tugasnya dan dengan ketenangan dalam bekerja tersebut akan mendorong ataupun menimbulkan kedisiplinan bekerja.


(29)

5. Teladan pimpinan

Keteladanan dari seorang pimpinan menjadi penting karena pimpinan selalu diperhatikan oleh bawahan, apa yang diperintahkan oleh atasan atau pimpinan selalu diikuti. Seorang pimpinan yang selalu berbuat baik dan mentaati peraturan yang ada akan menjadi panutan bagi bawahannya. Sehingga sikap dari pimpinan tersebut akan mempengaruhi karyawan untuk dapat bersikap disiplin juga.

1.5.2.2 Beberapa Pedoman Dalam Pendisiplinan

Heidjrachman(2008:228) mengemukakan bahwa dalam pendisplinan perlu diperhatikan beberapa pedoman sebagai berikut :

1. Pendisiplinan hendaknya dilakukansecara pribadi

Tidak seharusnya memberikan teguran kepada bawahan dihadapan banyak orang. Hal ini akan mempermalukan bawahan yang ditegur (meskipun memang benar bersalah) akibatnya dapat menimbulkan rasa dendam.

2. Pendisiplinan harus bersikap membangun

Memberikan teguran hendaknya disertai dengan saran tentang bagaimana seharusnya tidak berbuat lagi dengan kesalahan yang sama.

3. Pendisiplinan harus dilaksanakan pimpinan

4. Pimpinan tidak seharusnya memberikan pendisiplinan pada waktu bawahan sedang absen

5. Setelah pendisiplinan sikap pimpinan harus wajar

Dari pendapat diatas dapat dijelaskan bahwa pendisplinan yang dilakukan oleh pimpinan terhadap bawahan bukan proses yang berlarut-larut akan tetapi sudah sewajarnya diberikan oleh pimpinan kepada bawahan dan para bawahannya


(30)

mengangapnya sebagai perbaikan atas tindakan kesalahannya. Dengan demikian seorang pimpinan haruslah memperhatikan bagaimana pedoman pendisplinan terhadap bawahan. Dari pengertian diatas dapat kita simpulkan bahwa disiplin mengacu pada pola tingkah laku dengan ciri-ciri sebagai berikut :

1. Adanya hasrat yang kuat untuk melaksanakan sepenuhnya apa yang sudah menjadi norma, etik, dan kaidah yang berlaku dalam masyarakat

2. Adanya prilaku yang dikendalikan 3. Adanya ketaatan

Dari ciri-ciri pola tingkah laku pribadi disiplin, jelaslah bahwa disiplin membutuhkan pengorbanan baik itu perasaan, waktu, kenikmatan dan lain-lain. Disiplin bukanlah tujuan, melainkan sarana yang ikut memainkan peranan dalam pencapaian tujuan. Manusia sukses adalah manusia yang mampu mengatur,mengendalikan diri yang menyangkut peraturan cara hidup, dan mengatur cara kerja. Maka hubungan antara manusia sukses dengan pribadi yang disiplin sangat erat.

1.5.2.3Indikator dalam Mengukur Disiplin Kerja

Menurut Alfred R. Lateiner dalam Imam Soejono (1983:72) Disiplin kerjadiukur berdasarkan indikatornya, yaitu:

1. Kepatuhan terhadap peraturan organisasi, memperhatikan dan melaksanakan segala tugas dan apa yang dianjurkan atau diperintahkan oleh atasan.


(31)

2. Ketaatan terhadap tata tertib dan peraturan, mengikuti ketentuan - ketentuan tentang tata tertib dan peraturan lainnya yang berlaku selama bekerja.

3. Ketentuan dan ketelitian selama bekerja, melaksanakan tugas denga sebaik - baiknya, cermat dan hati-hati.

4. Kehematan dalam bekerja, menggunakan waktu, dana dan perlengkapan atau peralatan kerja dengan sebaik-baiknya.

5. Ketertiban dalam bekerja, mengendalikan diri dan menciptakan suasana aman dan tenang selama bekerja.

6. Kesopanan dalam bekerja, sopan santun atau tata krama selama bekerja baik diri pribadi maupun kepada atasan dan teman sejawat.

7. Kesadaran akan pentingnya tugas atau pekerjaan, mengutamakan kepentingan tugas atau pekerjaan dari hal-hal lain.

8. Pelayanan, melayani kepentingan masyarakat sesuai dengan bidang tugas dan pekerjaannya.

1.5.3 Pengaruh Fungsi Pengawasan terhadap Disiplin Kerja

Disiplin merupakan ketaatan terhadap peraturan-peraturan yang merupakan pedoman untuk mencapai tujuan.Disiplin dapat ditegakkan melalui pelaksanaan pengawasan, pada dasarnya penyelenggaraan dan penanggung jawab fungsi pengawasan dalam organisasi dilakukan oleh pimpinan organisasi.Melalui pengawasan pimpinan, para bawahan diarahkan untuk selalu mematuhi peraturan.Dan jika terjadi penyimpangan atau kesalahan maka pimpinan


(32)

berkewajiban untuk melakukan tindak lanjut pengawasan atau pendisiplinan terhadap bawahan.

Dalam melaksanakan suatu kegiatan atau pekerjaan, suatu organisasi bagaimanapun bentuk dan bergerak dibidang apapun sudah pasti mempunyai suatu tujuan tertentu. Untuk mencapai tujuan tersebut banyak sekali usaha yang dilakukan baik itu berupa tenaga, waktu dan dana. Agar tujuan dapat dicapai secara efektif dan efisien maka diperlukan pengawasan.Pengawasan dimaksudkan agar tujuan dan sasaran kegiatan usaha dapat berhasil dan dilaksanakan sesuai dengan tugas pokok, fungsi, rencana atau program, pembagian dan pendelegasian tugas, rumusan kerja, pedoman pelaksanaan, dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Untuk melihat lebih lanjut hubungan antara pengawasan dengan disiplin, kita dapat melihat pendapat Suwardi(1992:30) bahwa pengawasan yang efektif menuntut tingkat kepemimpinan yang tinggi meliputi pembentukan moral, mengembangkan kerjasama, kemampuan menanamkan disiplin dan mengenai sifat-sifat manusia. Dalam rangka menegakkan pengawasan juga diperlukan adanya teladan dari pimpinan agar dapat mengefektifkan peraturan yang telah dikeluarkan.Hal ini disebabkan karena pimpinan mempunyai pengaruh yang besar dalam menegakkan disiplin bawahan.

Kaitan antara pengawasan dengan disiplin kerja karyawan juga dapat dilihat dari pendapat Menzeis(1987:167), yang menyatakan bahwa disiplin tidak mungkin ada tanpa pengawasan yang baik, pemimpin harus mempunyai sistem pengawasan yang ia perlukan untuk mengarahkan para bawahannya dengan tepat. Dalam penelitian Linda Gosango (2007) menyatakan bahwa terdapat hubungan


(33)

positif dan signifikan pada pengaruh fungsi pengawasan terhadap disiplin kerja karyawan. Kemudian penelitian Febriana Louise Purba (2008) menyatakan bahwa ada pengaruh pengawasan terhadap disiplin kerja.

Berdasarkan uraian diatas dapatlah disimpulkan bahwa untuk menegakkan disiplin kerja maka pengawasan sangatlah diperlukan. Karena dengan adanya pengawasan maka para karyawan diharapkan akan dapat berbuat dan bertingkah laku sesuai dengan yang diinginkan oleh organisasi, yang ada pada akhirnya akan menentukan pencapaian tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.

Jadi pengawasan haruslah diarahkan pada upaya mewujudkan suasana tertib dan berdisiplin yang tumbuh dan berkembang atas kesadaran dalam dirinya sendiri. Pada gilirannya hal ini akan menciptakan kondisi ketaatan dan kepatuhan yang dinamis terhadap perintah dan kebijaksanaan pimpinan serta perundang-undangan yang berlaku, tanpa tekanan serta kreatifitas dari inisiatif terus tumbuhdan berkembang yang memungkinkan tingkat disiplin kerja karyawan menjadi tinggi.

1.6 Hipotesis

Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan.Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data Sugiyono (2005:70). Adapun hipotesis yang dikemukakan adalah :


(34)

1. Hipotesis alternatif (Ha) yaitu: Ada pengaruh antara fungsi pengawasanterhadap disiplin kerja karyawan.

2. Hipotesis nihil (Ho) yaitu: Tidak ada pengaruh antara fungsi pengawasan terhadap disiplin kerja karyawan.

1.7 Definisi Konsep

Adapun konsep dari penelitian ini adalah :

a. Fungi pengawasanadalah keseluruhan rangkaian, tindakan, kegiatan atau usaha yang dilakukan oleh pimpinan dengan cara pemantauan, pemeriksaan, bimbingan dan pengarahan, tindakan disiplin, tindakan koreksi untuk mengawasi dan mengendalikan bawahan serta organisasi secara terus menerus demi terciptanya tata tertib kelancaran pelaksanaan pekerjaan dan tercapainya hasil atau tujuan secara efektif dan efisien sesuai dengan program atau rencana dan ketentuan yang berlaku.

b. Disiplin kerja adalah suatu sikap dan perilaku dari seseorang karyawan yang selalu taat dan patuh terhadap peraturan-peraturan organisasi atau institusi baik yang tertulis maupun yang tidak untuk pelaksanaan aktivitas atau kegiatan dengan sebaik-baiknya serta tidak menyimpang dari ketentuan yang ada.

1.8 Definisi Operasional

Defenisi Operasional merupakan uraian dari konsep yang sudah dirumuskan dalam bentuk indikator-indikator agar lebih memudahkan operasionalisasi dari suatu penelitian.


(35)

1. Variabel Bebas (X) dalam penelitian ini adalah pengawasan yang diukur berdasarkan indikatornya yaitu :

a. Pemantauan

yaitu memeriksa langsung perihal atau orangnya sendiri bagaimana peristiwanya terjadi dan dimana bawahan itu bertugas.

b. Pemeriksaan

yaitu pengawasan yang dilakukan melalui pengamatan, pencatatan, penyelidikan dan penelahaan secara cermat dan sistematis serta melalui penilaian terhadap segala yang ada kaitannya dengan pekerjaan.

c. Bimbingan dan pengarahan

yaitu segala kegiatan yang dilakukan pimpinan dalam memberikan saran terhadap pelaksanaan tugas.

d. Tindakan disiplin

yaitu segala usaha yang dilakukan pimpinan terhadap bawahan dalam rangka memberikan sanksi bagi yang melanggar ketentuan yang berlaku.

e. Tindakan koreksi

yaitu segala upaya yang dilakukan pimpinan untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan atau penyimpangan yang dilakukan bawahan.

2. Variabel Terikat (Y) dalam penelitian ini adalah disiplin kerja yang diukur berdasarkan indikatornya yaitu :


(36)

a. Kepatuhan terhadap peraturan organisasi, memperhatikan dan melaksanakan segala tugas dan apa yang dianjurkan atau diperintahkan oleh atasan.

b. Ketaatan terhadap tata tertib dan peraturan, mengikuti ketentuan - ketentuan tentang tata tertib dan peraturan lainnya yang berlaku selama bekerja.

c. Ketentuan dan ketelitian selama bekerja, melaksanakan tugas denga sebaik - baiknya, cermat dan hati-hati.

d. Kehematan dalam bekerja, menggunakan waktu, dana dan perlengkapan atau peralatan kerja dengan sebaik-baiknya.

e. Ketertiban dalam bekerja, mengendalikan diri dan menciptakan suasana aman dan tenang selama bekerja.

f. Kesopanan dalam bekerja, sopan santun atau tata krama selama bekerja baik diri pribadi maupun kepada atasan dan teman sejawat. g. Kesadaran akan pentingnya tugas atau pekerjaan, mengutamakan

kepentingan tugas atau pekerjaan dari hal-hal lain.

h. Pelayanan, melayani kepentingan masyarakat sesuai dengan bidang tugas dan pekerjaannya.


(37)

26

2.1 Bentuk Penelitian

Bentuk penelitian ini kuantitatif dengan analisaregresi linier dengan maksud mencari pengaruh antara variabel independen (X) yaitu fungsi pengawasan dengan variabel devenden (Y) yaitu disiplin kerja, Sugiyono (2011:9) Dengan metode ini diharapkan dapat menjelaskan fenomena yang ada berdasarkan data dan informasi yang diperoleh.

2.2 Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan pada PT Bona Trans Persada Cabang Medan di Jl. Sunggal No.102 Medan

2.3 Populasi dan Sampel

2.3.1 Populasi

Menurut Sugiyono (2009:117) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu dan di tetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh karyawan PT Bona Trans Persada Cabang Medan yang berjumlah 20 orang.

2.3.2 Sampel

Menurut Sugiyono (2009:118) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.


(38)

Adapun sampel dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan di PT. Bona Trans Persada Cabang Medan sebanyak 20 orang.Dengan demikian dalam penelitian ini seluruh populasi menjadi sampel.

2.4 Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, untuk memperoleh data atau informasi, keterangan-keterangan yang diperlukan penulis menggunakan metode sebagai berikut :

1. Pengumpulan Data Primer

Yaitu yang dilakukan secara langsung ke lokasi penelitian untuk mendapatkan data yang lengkap dan berkaitan dengan masalah yang diteliti. Data tersebut dilakukan dengan cara sebagai berikut :

a. Metode Kuisioner

Yaitu teknik pengumpulan data melalui pemberian daftar pertanyaan secara tertutup kepada responden yang dilengkapi dengan berbagai alternatif jawaban. Respondennya adalah karyawa PT Bona Trans Persada Cabang Medan.

b. Metode Observasi

Pelaksanaan pengamatan secara langsung terhadap fenomena-fenomena yang berkaitan dengan fokus penelitian.

2. Teknik pengumpulan data sekunder melalui: a. Penelitian Kepustakaan

Yaitu pengumpulan data yang diperoleh dengan menggunakan berbagai literatur seperti buku, majalah dan berbagai bahan yang berhubungan dengan objek penelitian


(39)

b. Studi Dokumentasi

Yaitu pengumpulan data diperoleh melalui pengkajian dan penelahan terhadap catatan tertulis maupun dokumen-dokemen yang berkaitan dengan masalah yang diteliti

2.5 Teknik Penentuan Skor

Teknik pengumpulan oleh nilai yang digunakan untk penelitian ini adalah memakai skala intervalmenilai jawaban kuesioner yang disebarkan kepada responden Singarimbun (2006:102). Kemudian untuk menentukan kategori jawaban responden terhadap masing-masing alternative jawaban apakah tergolong dengan skala sebagai berikut :

1. Untuk alternative jawaban A diberi skor 5 2. Untuk alternative jawaban B diberi skor 4 3. Untuk alternative jawaban C diberi skor 3 4. Untuk alternative jawaban D diberi skor 2 5. Untuk alternative jawaban E diberi skor 1

Untuk mengetahui atau menentukan kategori jawaban responden dari masing-masing variabel apakah tergolong tinggi, sedang atau rendah maka terlebih dahulu ditentukan skala interval dengan cara sebagai berikut :

skor tertinggi−skor terendah banyaknya bilangan Maka diperoleh � =5−1

5 = 0,80

Sehingga dengan demikian dapat diketahui kategori jawaban responden masing-masing variabel yaitu :


(40)

1. Skor untuk kategori sangat tinggi = 4.25 – 5.00 2. Skor untuk kategori tinggi = 3.43 – 4.23 3. Skor untuk kategori sedang = 2.62 – 3.42 4. Skor untuk kategori rendah = 1.81 – 2.61 5. Skor untuk kategori sangat rendah = 1.00 – 1.80

Untuk menentukan jawaban responden tersebut tergolong sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, sangat rendah maka dari jumlah skor dari variabel akan ditentukan rata-ratanya dengan membagi jumlah pertanyaan. Dari hasil pembagian tersebut, maka akan dapat diketahui jawaban responden termasuk kedalam kategori yang mana

2.6 Teknik Analisis Data

Teknik analisa data dalam penelitian ini menggunakan teknik kuantitatif yang digunakan untuk menguji pengaruh variabel bebas dan variabel terikat. Adapun metode statistik yang digunakan adalah :

1. Analisis Regresi Linear Sederhana

Analisis kuantitatif dengan metode statistik yang digunakan adalah analisis regresi linier sederhana. Analisis regresi linier sederhana adalah suatu analisis yang mengukur pengaruh antara variable bebas (X) yaitu fungsi pengawasan dan variable (Y) yaitu disiplin kerja Sugiyono(2011:9).Metode analisis regresi linier sederhana ini dilakukan dengan bantuan program SPSS 16.0 yang merupakan salah satu paket program computer yang digunakan dalam mengelola data statistik.


(41)

Persamaan regresi linier sederhanasebagai berikut:

Y = a + Bx

Dimana :

ɑ = (∑�)(∑�2) − (∑�)(∑��) �∑�2 (∑�2)

b = �∑��−∑�∑�

�∑�2− (∑�2)

Keterangan:

X = Variabel Bebas Y =Variabel terikat

a = konstanta (Nilai Y apabila X=0)

b = Koefisien regresi (nilai peningkatan maupun penurunan)

2. Uji “T”

Uji parsial menggunakan uji t, yaitu untuk menguji seberapa jauh pengaruh variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y). Pengambilan keputusan berdasarkan perbandingan nilai t hitung sesuai dengan tingkat signifikan yang digunakan yaitu 0,05. Pengambilan keputusan didasarkan nilai probabilitas yang didapatkan dari hasil pengolahan data melalui program SPSS 16 sebagai berikut:

1. Ho = Variabel independen secara parsial tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.

2. Ha = Variabel independen secara parsial berpengaruh terhadap variabel dependen.


(42)

Dasar pengambilan keputusan:

a. Jika probabilitas > 0,05 maka Ho diterima b. Jika probabilitas < 0,05 maka Ho ditolak

Nilai probabilitas dari uji t dapat dilihat dari hasil pengolahan dari program SPSS pada table COEFFICIENT kolom sig atau significance (Ghozali, 2011:98-99)

3. Koefisien Determinasi

Juliandi dan Irfan (2013:174) menyatakan untuk mengetahui seberapa besar presentase yang dapat dijelaskan variable bebas terhadap variable terikat.

D = R2 X 100 %

Keterangan : D = determinasi

R2 = nilai korelasi berganda 100 % = persentase kontribusi


(43)

32

DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

3.1 GambaranUmum PT Bona Trans Persada

PT Bona Trans Persada adalah salah satu perusahaan yang bergerak dibidang jasa pengurusan transportasi barang (freightforwarder) terkemuka di Indonesia untuk jalur domestik. PT Bona Trans Persada berdiri tahun 2004 oleh Amperahadi Lubis berpusat di Jakarta beralamat di Jl. Mardani Putih Raya No. 4 RT.03 RW.05 Cempaka Putih Barat – Jakarta Pusat. Perusahaan ini memiliki cabang dibeberapa wilayah seperti Medan, Dumai, Pekanbaru, Surabaya, Pontianak, Sampit, Banjarmasin, Samarinda dan Makasar.

Melihat daftar customer PT. Bona Trans Persada yang sejauh ini telah menggunakan jasa pengurusan transportasi barangnya, PT. Bona Trans Persada merupakan salah satu perusahaan Freigh Forwarding terkemuka di Indonesia. Mereka diantaranya adalah :

1. PT. Total Bangun Persada, Tbk 2. PT. Bukaka Tehnik Utama, Tbk

3. PT. Pembangunan Perumahan (Persero) 4. PT. Waskita Karya (Persero)

5. PT. Wijaya Karya (Persero) 6. PT. Hutama Karya (Persero) 7. PT. Pulau Intan Global


(44)

8. PT. Nusa Raya Cipta 9. PT. Berkat Jaya Niagatama 10. PT. Bangun Cipta Kontraktor 11. PT. Petrosea, Tbk

12. PT. Hana Caraka Nusantara Logistics 13. Panca Anugerah Raya Intransmoda 14. PT. Wulandari Bangun Perkasa

3.2 VisidanMisi Perusahaan

Visi merupakan gambaran tentang masa depan yang merangsang orang untuk berfikir, memahami dan menggunakan energinya untuk merealisasikannya. Visi menimbulkan perasaan bangga bagi setiap organisasi. Adapun yang menjadi visi PT Bona Trans Persada adalah berusaha dalam bidang jasa pengurusan transportasi (freight forwarding) dan menjadibagiandari proses pembangunan di Indonesia denganmenitikberatkanprodukjasanyalewatpelayanan prima dandidukungjaringankerja yang luas.

Misi adalah serangkaian langkah yang bertujuan untuk mencapai sasaran jangka pendek organisasi. Misi PT Bona Trans Persada adalah menjalankan usaha dibidang jasa pengurusan trasportasi (freight forwarding)meliputi pengiriman barang melalui transportasi darat, laut, dan udara yang dapat mencakup kegiantan penerimaan, penyimpanan, sortasi, pengepakan, penandaan, pengukuran, penimbangan, pengurusan, penyelesaian dokumen, penerbitan dokumen angkutan, perhitungan biaya angkutan, klaim asuransi atas pengiriman barang serta penyelesaian tagihan dan biaya-biaya lainnya berkenaan dengan pengiriman


(45)

barang-barang tersebut sampai diterimanya barang oleh yang berhak menerimanya kecuali jasa dalam bidang hukum dan pajak.

3.3StrukturOrganisasi

Struktur organisasi perusahaan adalah suatu rangka yang menunjukkan setiap fungsi didalam organisasi sehingga jelas batas, hubungan, wewenang dan tanggung jawab dalam usaha mencapai tujuan yang diinginkan perusahaan. Dan manajemen yang baik akan memberikan keseimbangan pada tugas, pendelegasian/ kekuasaan, kesatuan perintah, tanggung jawab serta wewenang. Hal ini memberikan efek yang positif pada perusahaan, dimana perusahaan akan menemukan kelancaran dalam menjalankan aktivitasnya.

Pada prinsipnya bentuk struktur organisasi yang digunakan pada suatu perusahaan tergantung pada sifatnya dan divisinya yang timbul diperusahaan. Bila ditinjau dari PT. Bona Trans Persada Cabang Medan bahwa struktur organisasi yang digunakan adalah bentuk garis perdivisi/ kepala bagian. Karena dalam hal ini seorang pimpinan dibantu oleh divisi-divisi yang sudah diatur dalam tugasnya untuk membantu pimpinan/ kepala cabang. Untuk mengatur/ menjalankan perusahaan secara sistematis dapat dilihat dari struktur organisasi pada PT. Bona Trans Persada pada gambar dibawah ini :


(46)

Tabel 3.1

STRUKTUR ORGANISASI PT BONA TRANS PERSADA CABANG

MEDAN

NO NAMA POSISI

1 AMPERAHADI LUBIS DIREKTUR

2 EDI SUCIPTO SALES MARKETING

3 EFLOES BOER KA CABANG

4 RIDWAN KA OPERASIONAL

5 JULIDA HAYATI S KA ADMINISTRASI

6 RIZALDI ACCOUNTING

7 EDI SUSANTO STAFF ADMINISTRASI

8 RAHMA YANTI STAFF ADMINISTRASI

9 SAMSUL BAHRI SIREGAR STAFF OPERASIONAL

10 ARIFIN ARDI LUBIS STAFF OPERASIONAL

11 SUHERIONO STAFF OPERASIONAL

12 SUSILO IRAWADI STAFF OPERASIONAL

13 FADLI STAFF OPERASIONAL

14 ABDUL SYUKUR STAFF OPERASIONAL

15 TONO SABTOWO STAFF OPERASIONAL

16 DANY HIDAYAT STAFF OPERASIONAL

17 DIDI MAULANA STAFF OPERASIONAL

18 IRIANTO KEAMANAN

19 ARSYAD OFFICE BOY

20 TOMMY IMAM SUCAHYO SUPIR

21 PRIATONO GINTING SUPIR

22 WAN MHD HAIKAL IQBAL SUPIR

Perusahaan ini diurus dan dipimpin oleh direksi yang dipimpin dari satu orang anggota direksi dan diangkat oleh rapat umum pemegang saham untuk jangka waktu 5 tahun. Direksi berhak mewakili perseroan di dalam dan diluar pengadilan tentang segala hal dan dalam segala kejadian, mengikat perseroan dengan pihak lain dan pihak lain dengan perseroan, serta menjalankan segala tindakan baik yang mengenai kepengurusan maupun kepemilikan. Dewan


(47)

komisaris terdiri dari seorang atau lebih anggota Dewan Komisaris, apabila diangkat lebih dari seorang anggota. Dewan Komisaris, maka seorang diantaranya dapat diangkat sebagai komisaris utama. Dewan Komisaris setiap waktu dalam jam kerja kantor perseroan berhak memasuki bangunan dan halaman atau tempat lain yang dipergunakan atau yang dikuasai oleh perseroan dan berhak memeriksa semua pembukuan, surat dan alat bukti lainnya, memeriksa dan mencocokan keadaan uang kas dan lain-lain serta berhak untuk mengetahui segala tindakan yang telah dijalankan oleh direksi. Dalam rapat Dewan Komisaris direksi menyampaikan rencana kerja yang memuat juga anggaran tahunan perseroan kepada Dewan Komisaris untuk mendapat persetujuan sebelum tahun buku dimulai.


(48)

37

PENYAJIAN DATA

Penyajian data pada bab ini adalah hasil dari penelitian yang telah dilakukan pada PT. Bona Trans Persada Cabang Medan dengan cara menyebarkan kuesioner pada responden sebanyak 20 orang karyawan sebagai sampel dalam penelitian ini. Untuk memperoleh gambaran yang jelas dari data yang diperoleh dari kuesioner tersebut, dibawah penyajian data dalam tabel-tabel distribusi yang kemudian di distribusikan sebagai berikut :

4.1 Karakteristik Responden

Responden dalam penelitian ini adalah Karyawan PT. Bona Trans Persada Cabang Medan terdapat 3 karakteristik responden yang dimasukkan dalam penelitian, yaitu berdasarkan jenis kelamin, usia dan tingkat pendidikan. Untuk memperjelas karakteristik responden yang dimaksud, maka disajikan tabel mengenai responden seperti dijelaskan berikut ini

Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

No Jenis

Kelamin

Frekuensi (orang)

Persentase (%)

1 2

Pria Wanita

18 orang 2 orang

90% 10%

Jumlah 20 orang 100%


(49)

Table 4.1 menunjukkan bahwa dari 20 orang responden yang diteliti, 18 orang atau 90% diantaranya merupakan responden berjenis kelamin pria, 2 orang atau 10% diantaranya merupakan responden berjenis kelamin wanita.

Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

No Usia Frekuensi

(orang) Persentase (%) 1 2 3 < 25 25 - 35

> 35 7 orang 8 orang 5 orang 35% 40% 25%

Jumlah 20 orang 100%

Sumber : PT. Bona Trans Persada Cabang Medan 2015

Table 4.2 menunjukkan bahwa responden yang bekerja pada kelompok <25 tahun sebanyak 7 orang (35%), 25-35 tahun sebanyak 8 orang (40%), >35 tahun sebanyak 5 orang (25%). Sehingga dapat disimpulkan bahwa sebagian besar karyawan yang bekerja di PT. Bona Trans Persada Cabang Medan antara usia 25 sampai 35 tahun.

Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

No Tingkat

Pendidikan Frekuensi (orang) Persentase (%) 1 2 3

SMP – SMA D1 – D3

S1 – S2

5 orang 11 orang 4 orang 25% 65% 20%

Jumlah 20 orang 100%


(50)

Table 4.3 menunjukkan bahwa responden yang bekerja di PT. Bona Trans Persada pada tingkat pendidikan SMP-SMA sebanyak 5 orang (25%), D1-D3 sebanyak 11 orang (65%), S1-S2 sebanyak 4 orang (20%). Sehingga dapat disimpulkan bahwa sebagian besar karyawan yang bekerja di PT. Bona Trans Persada Cabang Medan tamatan D3.

4.2Informasi Tentang Jawaban Responden

4.2.1 Variable X (Fungsi Pengawasan)

a. Distribusi jawaban Pemantauan

Pemantauan merupakan pemeriksaan langsung perihal atau orangnya sendiri bagaimana peristiwanya terjadi dan dimana bawahan itu bertugas. Berdasarkan kuesioner yang telah disebar kepada responden, maka dapat diketahui mengenai tanggapan responden tentang pemantauan di PT. Bona Trans Persada Cabang Medan.

Tabel 4.4 Tanggapan responden tentang mengadakan peninjauan ke tempat kerja

item 1

Jumlah Persentase Valid Persen Kumulatif Persen

Valid netral 2 10.0 10.0 10.0

setuju 12 60.0 60.0 70.0

sangat setuju 6 30.0 30.0 100.0

Total 20 100.0 100.0

Sumber : Data Kuisioner yang telah diolah 2015

Berdasarkan tabel diatas, didapatkan hasil bahwa responden yang menyatakan netral mengenai peninjauan ketempat kerja adalah sebanyak 2 orang atau 10%,


(51)

setuju adalah sebanyak 12 orang atau 60%, sedangkan responden yang menyatakan sangat setuju adalah 6 orang atau 30%. Dari data tersebut dapat didominasi oleh jawaban setuju dengan mengadakan peninjauan ketempat kerja.

b. Distribusi jawaban Pemeriksaan

Pemeriksaan adalah pengawasan yang dilakukan melalui pengamatan, pencatatan, penyelidikan dan penelahaan secara cermat dan sistematis serta melalui penilaian terhadap segala yang ada kaitannya dengan pekerjaan.. Berdasarkan kuesioner yang telah disebar kepada responden, maka dapat diketahui mengenai tanggapan responden tentang pemeriksaan di PT. Bona Trans Persada Cabang Medan.

Tabel 4.5 Tanggapan responden tentang melakukan pemeriksaan untuk mengetahui masalah yang sebenarnya

item 2

Jumlah Persen Valid Persen Kumulatif Persen

Valid netral 3 15.0 15.0 15.0

setuju 10 50.0 50.0 65.0

sangat setuju 7 35.0 35.0 100.0

Total 20 100.0 100.0

Sumber : Data Kuisioner yang telah diolah 2015

Berdasarkan tabel diatas, didapatkan hasil bahwa responden yang menyatakan netral menegenai pemeriksaan untuk mengetahui masalah yang sebenarnya adalah sebanyak 3 orang atau 15%, setuju adalah sebanyak 10 orang atau 50%, sedangkan responden yang menyatakan sangat setuju adalah 7 orang atau 35%. Dari data tersebut dapat didominasi oleh jawaban setuju dengan melakukan pemeriksaan untuk mengetahui masalah yang sebenarnya.


(52)

Tabel 4.6 Tanggapan responden tentang melaporkan hasil kerja kepada pemimpin

item 3

Jumlah Persen Valid Persen

Kumulatif Persen

Valid netral 2 10.0 10.0 10.0

setuju 13 65.0 65.0 75.0

sangat setuju 5 25.0 25.0 100.0

Total 20 100.0 100.0

Sumber : Data Kuisioner yang telah diolah 2015

Berdasarkan tabel diatas, didapatkan hasil bahwa responden yang menyatakan netral tentang melaporkan hasil kerja kepada pimpinanadalah sebanyak 2 orang atau 10%, setuju adalah sebanyak 13 orang atau 65%, sedangkan responden yang menyatakan sangat setuju adalah 5 orang atau 25%. Dari data tersebut dapat didominasi leh jawaban setuju dengan melaporkan hasil kerja kepada pimpinan.

c. Distribusi jawaban bimbingan dan pengarahan

Bimbingan dan pengarahan merupakan segala kegiatan yang dilakukan pimpinan dalam memberikan saran terhadap pelaksanaan tugas. Berdasarkan kuesioner yang telah disebar kepada responden, maka dapat diketahui mengenai tanggapan responden tentang bimbingan dan pengarahan di PT. Bona Trans Persada Cabang Medan.


(53)

Tabel 4.7 Tanggapan responden tentang memberikan kritik dan saran terhadap pekerjaan yang dilakukan

item 4

Jumlah Persen Valid Persen Kumulatif Persen

Valid netral 4 20.0 20.0 20.0

setuju 8 40.0 40.0 60.0

sangat

setuju 8 40.0 40.0 100.0

Total 20 100.0 100.0

Sumber : Data Kuisioner yang telah diolah 2015

Berdasarkan tabel diatas, didapatkan hasil bahwa responden yang menyatakan netral tentang memberikan kritik dan saran terhadap pekerjaan yang dilakukan adalah sebanyak 4 orang atau 20%, setuju adalah sebanyak 8 orang atau 40%, sedangkan responden yang menyatakan sangat setuju adalah 8 orang atau 40%. Dari data tersebut dapat didominasi oleh jawaban setuju dan sangat setuju untuk memberikan kritik dan saran yang sama terhadap pekerjaan yang dilakukan.

Tabel 4.8 Tanggapan responden tentang pimpinan mengingatkan agar tugas yang dikerjakan agar tepat waktu

item 5

Jumlah Persen Valid Persen Kumulatif Persen

Valid netral 2 10.0 10.0 10.0

setuju 11 55.0 55.0 65.0

sangat setuju 7 35.0 35.0 100.0

Total 20 100.0 100.0

Sumber : Data Kuisioner yang telah diolah 2015

Berdasarkan tabel diatas, didapatkan hasil bahwa responden yang menyatakan netral tentang pimpinan mengingatkan agar tugas yang dikerjakan agar tepat waktu adalah sebanyak 2 orang atau 10%, setuju adalah sebanyak 11 orang atau 55%, sedangkan responden yang menyatakan sanagt setuju adalah 7 orang atau


(54)

35%. Dari data tersebut dapat didominasi oleh jawaban setuju mengenai pimpinan mengingatkan agar tugas yang dikerjakan agar tepat waktu.

d. Distribusi jawaban Tindakan Disiplin

Tindakan disiplin ini merupakan segala usaha yang dilakukan pimpinan terhadap bawahan dalam rangka memberikan sanksi bagi yang melanggar ketentuan yang berlaku. Berdasarkan kuesioner yang telah disebar kepada responden, maka dapat diketahui mengenai tanggapan responden tentang tindakan disiplin di PT. Bona Trans Persada Cabang Medan.

Tabel 4.9 Tanggapan responden tentang memberikan sanksi jika melakukan pelanggaran

item 6

Jumlah Persen Valid Persen

Kumulatif Persen

Valid netral 1 5.0 5.0 5.0

setuju 4 20.0 20.0 25.0

sangat

setuju 15 75.0 75.0 100.0

Total 20 100.0 100.0

Sumber : Data Kuisioner yang telah diolah 2015

Berdasarkan tabel diatas, didapatkan hasil bahwa responden yang menyatakan netral tentang memberikan sanksi jika melakukan pelanggaran adalah sebanyak 1 orang atau 5%, setuju adalah sebanyak 4 orang atau 20%, sedangkan responden yang menyatakan sangat setuju adalah 15 orang atau 75%. Dari data tersebut dapat didominasi oleh jawaban sangat setuju tentang memberikan sanksi jika melakukan pelanggaran.


(55)

Tabel 4.10 Tanggapan responden tentang mengambil tindakan perbaikan jika terjadi masalah atau penyimpangan

item 7

Jumlah Persen Valid Persen

KumulatifPers en

Valid netral 3 15.0 15.0 15.0

setuju 12 60.0 60.0 75.0

sangat

setuju 5 25.0 25.0 100.0

Total 20 100.0 100.0

Sumber : Data Kuisioner yang telah diolah 2015

Berdasarkan tabel diatas, didapatkan hasil bahwa responden yang menyatakan netral tentangmengambil tindakan perbaikan jika terjadi masalah atau penyimpanganadalah sebanyak 3 orang atau 15%, setuju adalah sebanyak 12 orang atau 60%, sedangkan responden yang menyatakan sangat setuju adalah 5 orang atau 25%. Dari data tersebut dapat didominasi oleh jawaban setuju tentang mengambil tindakan perbaik;an jika terjadi masalah atau penyimpangan.

e. Distribusi Jawaban Tindakan Koreksi

Tindakan koreksi ini merupakan segala upaya yang dilakukan pimpinan untuk memperbaiki kesalahan - kesalahan atau penyimpangan yang dilakukan bawahan.Berdasarkan kuesioner yang telah disebar kepada responden, maka dapat diketahui mengenai tanggapan responden tentang tindakan disiplin di PT. Bona Trans Persada Cabang Medan.


(56)

Tabel 4.11 Tanggapan responden tentang setelah dilakukan tindakan koreksi dapat mengurangi penyimpangan dalam pelaksanaan tugas

item 8

Jumlah Persen Valid Persen KumulatiF Persen

Valid netral 2 10.0 10.0 10.0

setuju 6 30.0 30.0 40.0

sangat setuju 12 60.0 60.0 100.0

Total 20 100.0 100.0

Sumber : Data Kuisioner yang telah diolah 2015

Berdasarkan tabel diatas, didapatkan hasil bahwa responden yang menyatakan netral tentang setelah dilakukan tindakan koreksi dapat mengurangi penyimpangan dalam pelaksanaan tugas adalah sebanyak 2 orang atau 10%, setuju adalah sebanyak 6 orang atau 30%, sedangkan responden yang menyatakan sangat setuju adalah 12 orang atau 60%. Dari data tersebut dapat didominasi oleh jawaban sangat setuju tentang setelah dilakukan tindakan koreksi dapat mengurangi penyimpangan dalam pelaksanaan tugas.

Tabel 4.12 Pengukuran Skor Fungsi Pengawasan (Variabel X)

N Pertanyaan Rata-rata Kriteria

1 X.1 4,2 Tinggi

2 X.2 4,2 Tinggi

3 X.3 4,15 Tinggi

4 X.4 4,2 Tinggi

5 X.5 4,25 Sangat Tinggi

6 X.6 4,7 Sangat Tinggi

7 X.7 4,1 Tinggi

8 X.8 4,5 Sangat Tinggi

Berdasarkan tabel pengukuran skor yaitu tabel 4.12 di atas dapat dilihat bahwa jawaban responden berada pada kategori tinggi, Sesuai dengan jawaban yang diberikan oleh mayoritas responden, hal ini menunjukkan bahwa Fungsi Pengawasan di PT. Bona Trans Persada Cabang Medan sudah baik.


(57)

Variable Y (Disiplin Kerja)

a. Distribusi jawaban kepatuhan

Kepatuhan terhadap peraturan organisasi, memperhatikan dan melaksanakan segala tugas dan apa yang dianjurkan atau diperintahkan oleh atasan. Berdasarkan kuesioner yang telah disebar kepada responden, maka dapat diketahui mengenai tanggapan responden tentang ketentuan dan ketelitian di PT. Bona Trans Persada Cabang Medan.

Tabel 4.13 Tanggapan responden tentang peraturan yang ditetapkan harus dipatuhi agar meningkatkan disiplin kerja

item 1

Jumlah Persen Valid Persen Kumulatif Persen

Valid netral 1 5.0 5.0 5.0

setuju 10 50.0 50.0 55.0

sangat setuju 9 45.0 45.0 100.0

Total 20 100.0 100.0

Sumber : Data Kuisioner yang telah diolah 2015

Berdasarkan tabel diatas, didapatkan hasil bahwa responden yang menyatakan netral tentang peraturan yang ditetapkan harus dipatuhi agar meningkatkan disiplin kerja adalah sebanyak 1 orang atau 5%, setuju adalah sebanyak 10 orang atau 50%, sedangkan responden yang menyatakan sangat setuju adalah 9 orang atau 45%. Dari data tersebut dapat didominasi oleh jawaban setuju tentangperaturan yang ditetapkan harus dipatuhi agar meningkatkan disiplin kerja.


(58)

Tabel 4.14 Tanggapan responden tentang memberitahukan kepada pimpinan jika tidak masuk kantor

item 2

Jumlah Persen Valid Persen Kumulatif Persen

Valid netral 2 10.0 10.0 10.0

setuju 11 55.0 55.0 65.0

sangat setuju 7 35.0 35.0 100.0

Total 20 100.0 100.0

Sumber : Data Kuisioner yang telah diolah 2015

Berdasarkan tabel diatas, didapatkan hasil bahwa responden yang menyatakan netral tentang memberitahukan kepada pimpinan jika tidak masuk kantor adalah sebanyak 2 orang atau 10%, setuju adalah sebanyak 11 orang atau 55%, sedangkan responden yang menyatakan sangat setuju adalah 7 orang atau 35%. Dari data tersebut dapat didominasi oleh jawaban setuju tentang memberitahukan kepada pimpinan jika tidak masuk kantor.

b. Distribusi jawaban ketaatan

Ketaatan terhadap tata tertib dan peraturan, mengikuti ketentuan - ketentuan tentang tata tertib dan peraturan lainnya yang berlaku selama bekerja. . Berdasarkan kuesioner yang telah disebar kepada responden, maka dapat diketahui mengenai tanggapan responden tentang ketentuan dan ketelitian di PT. Bona Trans Persada Cabang Medan.


(59)

Tabel 4.15 Tanggapan responden tentang peraturan yang berlaku selama bekerja agar tercipta suasana kerja yang tertib dan nyaman

item 3

Jumlah Persen Valid Persen

Kumulatif Persen

Valid setuju 9 45.0 45.0 45.0

sangat

setuju 11 55.0 55.0 100.0

Total 20 100.0 100.0

Sumber : Data Kuisioner yang telah diolah 2015

Berdasarkan tabel diatas, didapatkan hasil bahwa responden yang menyatakan setuju tentangperaturan yang berlaku selama bekerja agar tercipta suasana kerja yang tertib dan nyamanadalah sebanyak 9 orang atau 45%, sedangkan responden yang menyatakan sangat setuju adalah 11 orang atau 55%. Dari data tersebut dapat didominasi oleh jawaban sangat setuju tentangperaturan yang berlaku selama bekerja agar tercipta suasana kerja yang tertib dan nyaman.

c. Distribusi jawaban ketentuan dan ketelitian

Ketentuan dan ketelitian merupakan proses selama bekerja, melaksanakan tugas dengan sebaik - baiknya, cermat dan hati-hati. Berdasarkan kuesioner yang telah disebar kepada responden, maka dapat diketahui mengenai tanggapan responden tentang ketentuan dan ketelitian di PT. Bona Trans Persada Cabang Medan.


(60)

Tabel 4.16 Tanggapan responden tentang pekerjaan yang telah selesai dikerjakan harus diperiksa ulang sebelum diserahkan kepda pimpinan

item 4

Jumlah Persen Valid Persen Kumulatif Persen

Valid netral 2 10.0 10.0 10.0

setuju 11 55.0 55.0 65.0

sangat setuju 7 35.0 35.0 100.0

Total 20 100.0 100.0

Sumber : Data Kuisioner yang telah diolah 2015

Berdasarkan tabel diatas, didapatkan hasil bahwa responden yang menyatakan netral tentang pekerjaan yang telah selesai dikerjakan harus diperiksa ulang sebelum diserahkan kepada pimpinan adalah sebanyak 2 orang atau 10%, setuju adalah sebanyak 11 orang atau 55%, sedangkan responden yang menyatakan sangat setuju adalah 7 orang atau 35%. Dari data tersebut dapat didominasi oleh jawaban setuju mengenai pekerjaan yang telah selesai dikerjakan harus diperiksa ulang sebelum diserahkan kepada pimpinan.

Tabel 4.17 Tanggapan responden tentang mengutamakan kepentingan pekerjaan dari pada kepentingan pribadi

item 5

Jumlah Persen Valid Persen

Kumulatif Persen

Valid netral 3 15.0 15.0 15.0

setuju 12 60.0 60.0 75.0

sangat setuju 5 25.0 25.0 100.0

Total 20 100.0 100.0

Sumber : Data Kuisioner yang telah diolah 2015

Berdasarkan tabel diatas, didapatkan hasil bahwa responden yang menyatakan netral tentang mengutamakan kepentingan pekerjaan dari pada kepentingan pribadi adalah sebanyak 3 orang atau 15%, setuju adalah sebanyak 12 orang atau 60%, sedangkan responden yang menyatakan sangat setuju adalah 5 orang atau


(61)

25%. Dari data tersebut dapat didominasi oleh jawaban setuju mengenai mengutamakan kepentingan pekerjaan dari pada kepentingan pribadi.

Tabel 4.18 Tanggapan responden tentang hadir tepat waktu agar tugas pekerjaan dapat selesai tepat waktu

item 6

Jumlah Persen Valid Persen

Kumulatif Persen

Valid setuju 12 60.0 60.0 60.0

sangat setuju 8 40.0 40.0 100.0

Total 20 100.0 100.0

Sumber : Data Kuisioner yang telah diolah 2015

Berdasarkan tabel diatas, didapatkan hasil bahwa responden yang menyatakan setuju tentang hadir tepat waktu agar tugas pekerjaan dapat selesai tepat waktu adalah sebanyak 12 orang atau 60%, sedangkan responden yang menyatakan sangat setuju adalah 8 orang atau 40%. Dari data tersebut dapat didominasi oleh jawaban setuju mengenai hadir tepat waktu agar tugas pekerjaan dapat selesai tepat waktu.

d. Distribusi jawaban ketertiban

Ketertiban merupakan proses yang harus digunakan dalam bekerja, mengendalikan diri dan menciptakan suasana aman dan tenang selama bekerja. Berdasarkan kuesioner yang telah disebar kepada responden, maka dapat diketahui mengenai tanggapan responden tentang ketertiban di PT. Bona Trans Persada Cabang Medan.


(1)

pengawasan di PT. Bona Trans Persada Cabang Medan ada lima yaitu pemantauan, pemeriksaan, bimbingan dan pengarahan, tindakan disiplin, tindakan koreksi. Dan kemudian diubah kedalam 8 pertanyaan di dalam kuisioner.

Berdasarkan hasil kuisioner yang disebarkan kepada 20 orang karyawan PT. Bona Trans Persada Cabang Medan diperoleh informasi bahwa fungsi pengawasan ternyata sudah dilaksanakan dengan baik, hal ini terlihat pada tabel pengukuran skor dari hasil jawaban responden.

Disiplin kerja merupakan masalah yang sangat berpengaruh besar terhadap kemajuan suatu perusahaan atau organisasi. Tanpa adanya disiplin kerja akan menyebabkan pelaksanaan kerja terhambat atau tidak dapat diselesaikan dengan baik, sehingga tujuan organisasi akan terhambat dan sulit tercapai.

Dalam penelitian ini yang menjadi indikator untuk mengukur disiplin kerja di PT. Bona Trans Persada Cabang Medan ada delapan yaitu kepatuhan terhadap peraturan organisasi, ketaatan terhadap tata tertib, ketentuan dan ketelitian dalam bekerja, kehematan dalam bekerja, kesopanan dalam bekerja, kesadaran akan pentingnya tugas atau pekerjaan, pelayanan melayani masyarakat. Dan kemudian diubah kedalam 12 pertanyaan di dalam kuisioner.

Berdasarkan hasil kuisioner yang disebarkan kepada 20 orang karyawan PT. Bona Trans Persada Cabang Medan diperoleh informasi bahwa disiplin kerja ternyata sudah sangat baik dilaksanakan, hal ini terlihat pada tabel pengukuran skor dari hasil jawaban responden.

Disiplin kerja yang sangat tinggi di PT. Bona Trans Persada Cabang Medan tentunya tidak terjadi begitu saja. Banyak faktor yang mempengaruhi disiplin kerja, salah satunya adalah fungsi pengawasan. Hasil penelitian ini membuktikan


(2)

bahwa fungsi pengawasan yang dilaksanakan oleh PT. Bona Trans Persada Cabang Medan mempengaruhi disiplin kerja karyawan.

Dengan adanya data dan hasil analisis yang telah dilakukan, dapat diketahui setelah melakukan perhitungan statistik dengan bantuan SPSS Versi 16.0, hasil analisis regresi linear diperoleh kesimpulan fungsi pengawasan ditingkatkan 100% maka disiplin kerja akan meningkat sebesar 0.618 kali. Maka dapat disimpulkan bahwa semakin baik dan tinggi tingkat fungsi pengawasan yang ada di PT. Bona Trans Persada cabang Medan,maka disiplin kerja juga akan semakin meningkat.

Selanjutnya dengan membandingkan antara t hitung dengan nilai 2.485 dan ttabel 2,056, maka dapat diketahui bahwa t hitung > ttabel yakni 2.485> 2,056. Hal ini berarti bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian ada hubungan yang signifikan antara fungsi pengawasan dengan disiplin kerja di PT. Bona Trans Persada cabang Medan.

Hasil nilai koefisien determinasi yaitu R Square sebesar 0.255. Hal ini menunjukan bahwa 25,5% variabel Fungsi Pengawasan (X) dikatakan sedang dan dapat mempengaruhi variabel Disiplin Kerja (Y), sedangkan sisanya 74.5% dipengaruhi oleh faktor lain di luar dari penelitian ini.


(3)

66 6.1 Kesimpulan

Setelah menganalisa data dan mendapatkan hasil penelitian serta diuraikan dalam pembahasan ini adalah sebagai berikut :

1. Fungsi Pengawasan di PT. Bona Trans Persada Cabang Medan berada pada kategori tinggi, hal ini dibuktikan dari hasilpenyebaran kuisioner kepada 20 orang responden dan dapat dilihat dari tabel pengukuran skor (4.12).

2. Disiplin Kerja di PT. Bona Trans Persada Cabang Medan berdasarkan hasil penyebaran kuisioner kepada 20 orang responden yang merupakan karyawan PT. Bona Trans Persada cabang Medan berada pada kategori sangat tinggi dan dapat dilihat dari tabel pengukuran skor (4.25).

3. Ada pengaruh antara fungsi pengawasan terhadap Disiplin Kerja sesuai hasil dari uji T diperoleh bahwa Ho ditolak dan Ha diterima dapat disimpulkan fungsi pengawasan (X) secara persial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap disiplin kerja (Y), dari koefisien determinasi menunjukan nilai yaitu R Square sebesar 0.255. Hal ini menunjukan bahwa 25.5% dikatakan sedang dan variabel Fungsi Penagawasan (X) dapat mempengaruhi variabel Disiplin Kerja (Y), hal tersebut menenujukan bahwa fungsi pengawasan memiliki pengaruh yang signifikan dan positif terhadap disiplin kerja karyawan.


(4)

6.2 Saran

Saran yang dapat diajukan berdasarkan kesimpulan diatas adalah sebagai berikut :

Mengingat pengawasan besar pengaruhnya terhadap disiplin kerja karyawan, maka pihak pimpinan PT. Bona Trans Persada Cabang Medan hendaknya dapat meningkatkan pemberian teguran lisan maupun tertulis secara tegas kepada para karyawan yang melanggar peraturan agar karyawan lebih bertanggung jawab atas segala tugas yang menjadi kewajiban.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku

Alfred, R. Lateiner. 1983. Teknik Memimpin Pegawai dan Pekerja. Terjemahan Imam Soedjono. Jakarta : Aksara Baru.

Gujarati, D. 2003. Ekonometrika Dasar. Jakarta : Erlangga.

Handoko, T.Hani. 2001. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia.Yogyakarta :BPFE.

---. 2003.Manajemen.Yogyakarta : BPFE.

Harahap, Sofyan Syafri. 2000. Sistem Pengawasan Manajemen. Jakarta : Pustaka Quantum.

Heidjrachman dan Suad Husnan. 2008. Manajemen Personalia. Yogyakarta : Haji Mas Agung.

Herujito, Yayat M. 2001. Dasar-Dasar Manajemen. Jakarta : PT. Brasindo. Juliandi, A. 2013. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Medan : Percetakan M2000. Kadarman, A.M. dan Udaya, Jusuf. 2001. Pengantar Ilmu Manajemen. Jakarta :

PT. Prenhallindo.

Lubis Ibrahim. 2000. Pengendalian dan Pengawasan Proyek dalam Manajemen. Jakarta :Ghalia Indonesia.

Malayu. S.P. Hasibuan. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Bumi Aksara.

Maman, Ukas. 2004. Manajemen Konsep, Prinsip Dan Aplikasi. Bandung : Agnini.

Manullang, M. 2005. Dasar-Dasar Manajemen.Yogyakarta : UGM UniversityPress.

Martoyo, Susilo.2000. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta : BPFE. Maringan, Masry s. 2004.Dasar-dasar administrasi dan manajemen. Jakarta : PT

Bumi Aksara.

Menzeis Black, James. 1987. How To Grow In Management, Jakarta : Terjemahan Poespanegara.


(6)

Nitisemito, Alex. 2001.Manajemen Personalia. Jakarta : Penerbit Ghalia Indonesia.

Pasaribu, Afrizal, 2011, PengaruhPengawasan Terhadap Disiplin Kerja Pegawai Negeri Sipil Di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara, Skripsi FISIP USU.

Poerwadarminta, W.J.S. 1997. Kamus Umum Bahasa Indonesia.Jakarta : BalaiPustaka.

Saylees. 1998. Teknik Pengontrolan Pegawai Kantor. Bandung : Tarsito. Siagian, Sondang P. 2004. Filsafat Administras. Jakarta : Gunung Agung. ---. 2007. Fungsi-fungsi Manajerial. Jakarta: Bumi Aksara Singarimbun, Masri. 2006. Metode Penelitian Survei.Jakarta : LP3ES. Sugiyono. 2005. Memahami Penelitian Kulitatif. Bandung : Alfabeta.

---. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&B. Bandung : Alfabeta.

---. 2010. Metode Penelitian. Bandung : Alfabeta.

---. 2011. Statistika Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta.

Sukarna. 2001. Teknik Pengawasan Pegawai.Jakarta : Penerbit Jaya Sakti.

Suwardi, Edy. 1992. Aspek-Aspek Kepemimpinan Dalam Manajemen.Bandung : Alumni.

Sumber Jurnal

Febri Louise Purba. 2008. Pengaruh Penagwasan Terhadap Disiplin Kerja Karyawan Pada PT. Bank Perkreditan Rakyat Pijer Podi Kekelengen Desa Sukamakmur Kecamatan Sibolangit.

Linda Gosango. 2007. Pengaruh Penerapan Fungsi Pengawasan Terhadap Disiplin Kerja Pegawao Pada Kantor Kecamatan Galela Kabupaten Halmahera Utara.