ANALISIS DESKRIPTIF BUTIR SOAL TES MEMBACA PEMAHAMAN BAHASA INGGRIS DI KELAS V SDI AL-AZHAR 33 TASIKMALAYA.

(1)

Ilham Zamzam Nurjaman, 2013

ANALISIS DESKRIPTIF BUTIR SOAL

TES MEMBACA PEMAHAMAN BAHASA INGGRIS DI KELAS V SDI AL-AZHAR 33 TASIKMALAYA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh:

Ilham Zamzam Nurjaman 0903608

PROGRAM SI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

KAMPUS TASIKMALAYA 2013


(2)

Ilham Zamzam Nurjaman, 2013

ILHAM ZAMZAM NURJAMAN

ANALISIS DESKRIPTIF BUTIR SOAL

TES MEMBACA PEMAHAMAN BAHASA INGGRIS DI KELAS V SDI AL-AZHAR 33 TASIKMALAYA

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING :

Pembimbing I

Dra.Hj. Reni Bakhraeni, M.Pd. NIP.19511115 197003 2 001

Pembimbing II

Desiani Natalina M, M.Pd. NIP.19771222 200501 2 002

Diketahui Oleh :

Ketua Program Studi S-I PGSD UPI Kampus Tasikmalaya

Drs. Rustono WS, M.Pd. NIP. 19520628 198103 1 001


(3)

Ilham Zamzam Nurjaman, 2013

Analisis Deskriptif Butir Soal

Tes Membaca Pemahaman Bahasa Inggris

di Kelas V SDI Al-Azhar 33 Tasikmalaya

Oleh :

Ilham Zamzam Nurjaman

Sebuah skripsi diajukan untuk memenuhi salah satu syarat

memeperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© Ilham Zamzam Nurjaman 2013

Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2013

Hak Cipta dilindungi Undang-undang

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis


(4)

Ilham Zamzam Nurjaman, 2013

PERNYATAAN

Saya menyatakan, bahwa skripsi yang berjudul “Analisis Deskriptif Butir Soal Tes Membaca Pemahaman Bahasa Inggris di Kelas V SDI Al-Azhar 33 Tasikmalaya” ini sepenuhnya karya saya sendiri. Tidak ada bagian di dalamnya yang merupakan plagiat dari karya orang lain dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko/ sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Tasikmalaya, Juni 2013 Yang membuat pernyataan,

Ilham Zamzam Nurjaman NIM. 0903608


(5)

(6)

Ilham Zamzam Nurjaman, 2013

ANALISIS DESKRIPTIF BUTIR SOAL

TES MEMBACA PEMAHAMAN BAHASA INGGRIS DI KELAS V SDI AL-AZHAR 33 TASIKMALAYA

ABSTRAK

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh banyaknya guru yang membuat instrumen tes membaca pemahaman secara langsung dari buku sumber atau buku paket yang sudah ada tanpa proses penelaahan terlebih dahulu tentang seberapa tinggi relevansinya terhadap tuntutan kompetensi yang terdapat pada kurikulum. Aspek taksonomi untuk mengukur kemampuan membaca siswa juga jarang diperhatikan oleh guru. Salah satu taksonomi membaca pemahaman yang dapat digunakan adalah taksonomi membaca pemahaman barrett. Taksonomi ini memiliki 5 kategori antara lain, pemahaman literal, reorganisasi, pemahaman inferensial, evaluasi dan apresiasi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tingkatan yang diukur dalam butir soal tes membaca pemahaman bahasa Inggris yang digunakan di kelas V pada semester 1 tahun pelajaran 2012/2013, menurut kategori taksonomi barret dan kesesuaiannya dengan kompetensi dasar pada kurikulum (KTSP). Lokasi penelitian yaitu SDI Al-Azhar 33 Tasikmalaya di wilayah UPTD Pendidikan Kecamatan Tamansari. Sumber data berasal dari guru bahasa Inggris SDI Al-Azhar 33 Tasikmalaya dan data penelitian ini berupa soal membaca pemahaman hasil reduksi dari soal UTS dan US bahasa Inggris yang digunakan di kelas V pada semester 1 tahun pelajaran 2012/2013. Teknik pengambilan dan pengumpulan data dalam penelitian ini, peneliti menggunakan tehnik dokumentasi, dimana peneliti mengambil data berupa soal UTS , US dan kurikulum yang digunakan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Data tersebut dianalisis berdasarkan kategori taksonomi membaca pemahaman barret dan kesesuaian dengan kompetensi dasar pada kurikulum KTSP. Hasil penelitian ini memberikan informasi bahwa butir soal tes membaca pemahaman bahasa Inggris berada pada kategori, Pemahaman Literal, Reorganisai, dan Pemahaman Inferensial. Butir soal telah sesuai dengan kompetensi dasar yang ada pada kurikulum pelajaran bahasa Inggris kelas V SDI Al-Azhar 33 Kota Tasikmalaya semester I tahun pelajaran 2012/2013.


(7)

Ilham Zamzam Nurjaman, 2013

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

UCAPAN TERIMAKASIH ... ii

ABSTRAK ... iv

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah ... 1

B.Identifikasi dan Perumusan Masalah ... 3

C.Tujuan Penelitian ... 4

D.Manfaat Penelitian ... 5

E. Struktur Organisasi Skripsi ... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA A.Keterampilan Membaca Pemahaman ... 7

1.Pengertian Membaca Pemahaman ... 7

2.Tujuan Membaca Pemahaman ... 8

3.Prinsip Membaca Pemahaman ... 8

4.Faktor yang Mempengaruhi Membaca Pemahaman ... 9

5.Tes Keterampilan Membaca Pemahaman ... 10

B.Taksonomi Membaca Pemahaman Barrett ... 11

C.Evaluasi Pembelajaran ... 14

D.Kurikulum Pembelajaran ... 26

1.Konsep Dasar KTSP ... 26

2.Tujuan KTSP ... 27

3.Pengembangan Bahan Ujian KTSP ... 28

E. Analisis Butir Soal ... 28

F. Kerangka Pemikiran ... 29

G.Hipotesis Penelitian ... 29

BAB III METODE PENELITIAN A.Lokasi dan Subjek Penelitian ... 30

1.Lokasi Penelitian ... 30

2.Subjek Penelitian ... 30

B.Desain Penelitian ... 30

C.Metode Penelitian ... 31

D.Definisi Operasional ... 32

E. Instrumen Penelitian ... 32

F. Teknik Pengumpulan Data ... 33


(8)

Ilham Zamzam Nurjaman, 2013

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A.Hasil Penelitian ... 37

1.Instrumen tes membaca pemahaman bahasa Inggris yang digunakan dikelas V semester 1 tahun pelajaran 2012/2013 ... 37

2.Butir soal tes membaca pemahaman bahasa Inggris yang digunakan dikelas V semester 1 tahun pelajaran 2012/2013 ... 37

3.Kurikulum pelajaran bahasa Inggris kelas V semester 1 tahun pelajaran 2012/2013... 39

4.Analisis Butir Soal ... 40

a. . Hasil Analisis butir soal berdasarkan kategori taksonomi membaca pemahaman Barrett ... 40

b.. Hasil analisis butir soal berdasarkan kompetensi dasar... 44

B.Pembahasan Hasil Penelitian ... 47

1.Pembahasan butir soal tes membaca pemahaman bahasa Inggris yang digunakan di kelas V SDI Al-Azhar 33 Tasikmalaya berdasarkan 5 kategori taksonomi membaca pemahaman barrett ... 47

2.Pembahasan butir soal tes membaca pemahaman bahasa Inggris yang digunakan di kelas V SDI Al-Azhar 33 Tasikmalaya berdasarkan kesesuaian dengan kompetensi dasar pada kurikulum ... 50

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A.Kesimpulan ... 52

B.Saran ... 52

DAFTAR PUSTAKA ... 54

LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 56


(9)

Ilham Zamzam Nurjaman, 2013

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Intrumen Observasi Data Penelitian Instrumen Tes Membaca Pemahaman Bahasa Inggris yang Digunakan di Kelas V Semester 1 Tahun Pelajaran 2012/2013 ... 32

Tabel 3.2 Jenis Data, Teknik Pengumpulan, Instrumen dan Sumber Data . 33

Tabel 3.3 Tabel Analisis Butir Soal berdasarkan Kategori Membaca Pemahaman Taksonomi Barret ... 34

Tabel 3.4 Kurikulum Pembelajaran Membaca Pelajaran Bahasa Inggris kelas V SDI Al-Azhar 33 Tasikmalaya Semester 1 Tahun Pelajaran 2012/2013 ... 36

Tabel 4.1 Hasil Reduksi Soal UTS berdasarkan Kategori Soal Membaca Pemahaman ... 37

Tabel 4.2 Hasil Reduksi Soal US berdasarkan Kategori Soal Membaca Pemahaman ... 39

Tabel 4.3 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Membaca di kelas V SDI Al-Azhar 33 Tasikmalaya Semester 1 Tahun Pelajaran 2012/2013 ... 40

Tabel 4.4 Tabel Hasil Analisis Butir Soal Berdasarkan Kategori Taksonomi Barrett ... 40

Tabel 4.5 Tabel Hasil Analisis Butir Soal Berdasarkan Kompetensi Dasar ... 44


(10)

Ilham Zamzam Nurjaman, 2013

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

1. Hasil Observasi Data Penelitian Instrumen Tes Membaca Pemahaman Bahasa Inggris yang Digunakan di Kelas V Semester 1 Tahun Pelajaran 2012/2013 ... 57

2. Dokumen Soal UTS Pelajaran Bahasa Inggris yang Digunakan di Kelas V SDI Al-Azhar 33 Tasikmalaya semester 1 Tahun Pelajaran

2012/2013 ... 58

3. Dokumen Soal US Pelajaran Bahasa Inggris yang Digunakan di Kelas V SDI Al-Azhar 33 Tasikmalaya semester 1 Tahun Pelajaran 2012/2013 ... 62

4. Hasil Reduksi Butir Soal Tes Membaca Pemahaman Bahasa Inggris dari Soal UTS dan US ... 66

5. Hasil Analisis Butir Soal Tes Membaca Pemahaman Berdasarkan Taksonomi Barrett ... 69

6. Kurikulum/Silabus Pembelajaran Bahasa Inggris Kelas V Semester 1 SDI Al-Azhar 33 Tasikmalaya Tahun Pelajaran 2012/2013 ... 71

7. Profil Lokasi Penelitian ... 87


(11)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Kurikulum mengamanatkan agar pembelajaran bahasa di sekolah diselenggarakan secara lebih bermakna. Melalui pembelajaran bahasa, siswa memperoleh keahlian praktis untuk berkomunikasi, yakni membaca, menulis, berbicara, dan menyimak dalam berbagai ranah berbahasa. Tarigan (1988: 1) menegaskan pula dalam hal ini bahwa:

Keterampilan berbahasa (language arts, language skill) yang biasa terdapat dalam kurikulum di sekolah meliputi empat aspek yaitu keterampilan menyimak (listening skill), keterampilan berbicara (speaking skill), keterampilan membaca (reading skill) dan keterampilan menulis (writing skill).

Untuk itu, corak pembelajarannya harus lebih diwarnai dengan kegiatan berbahasa. Demikian pula dalam pembelajaran membaca di Sekolah Dasar, siswa harus lebih banyak dihadapkan dengan berbagai ragam bacaan. Selanjutnya, mereka dapat berkomunikasi dengan gagasan yang dituangkan dalam bahasa tulis tersebut. Berbagai keterampilan membaca harus dilatihkan kepada mereka agar kepemilikan keterampilan itu bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari.

Mengingat betapa pentingnya keterampilan membaca dimiliki oleh siswa, maka guru di Sekolah Dasar perlu memiliki kompetensi yang memadai tentang substansi membaca dan kemampuan mengelola pembelajaran keterampilan membaca. Salah satu bahasa yang dipelajari di Sekolah Dasar adalah Bahasa Inggris. Bahasa Inggris adalah salah satu bahasa asing bagi pembelajar di Indonesia. Berdasarkan kurikulum yang berlaku (KTSP 2006), mata pelajaran bahasa Inggris di Sekolah Dasar merupakan muatan lokal (mulok) dan telah diterapkan di sebagian besar Sekolah Dasar di Indonesia. Mau tidak mau para penyelenggara pendidikan harus berupaya untuk mengembangkan pembelajaran bahasa Inggris yang sesuai dengan kebutuhan dan peluang yang mungkin terjadi di masa yang akan datang.


(12)

Keterampilan membaca merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang mempunyai peranan penting dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu keterampilan membaca penting untuk diajarkan di Sekolah Dasar. Melalui kegiatan membaca, siswa dapat mengekspresikan pikiran dan perasaannya.

Adapun standar kompetensi yang harus dikuasai oleh siswa pada aspek membaca bahasa Inggris di kelas V semester 1 adalah memahami tulisan bahasa Inggris sangat sederhana dalam konteks kelas. Sedangkan kompetensi dasar yang harus dicapai terdapat dua kompetensi dasar yaitu membaca nyaring dengan ucapan, tekanan, dan intonasi secara tepat dan berterima yang melibatkan : kata, frasa, dan kalimat sangat sederhana juga memahami kalimat pesan tertulis dan teks deskriptif bergambar sangat sederhana secara tepat dan berterima.

Berdasar kepada standar kompetensi dan kompetensi dasar, siswa diharapkan mampu memahami kalimat sangat sederhana dan pesan tertulis dalam suatu teks secara tepat dan berterima. Membaca pemahaman mempunyai taksonomi tersendiri yaitu taksonomi membaca pemahaman Barret, dijelaskan Supriyono (2008: 1) dimana terdapat 5 kategori untuk mengembangkan keterampilan

membaca pemahaman yaitu “pemahaman literal, reorganisasi, pemahaman

inferensial, evaluasi dan apresiasi”. Lima kategori ini dapat digunakan guru dalam

membantu siswa untuk memahami, berpikir, dan berinteraksi dengan wacana atau bacaan mulai dari makna tersurat sampai kepada interpretasi dan reaksi terhadap pesan informasi dalam wacana/bacaan tersebut.

Untuk mencapai agar siswa terampil membaca diperlukan berbagai alat ukur untuk menguji kemampuan membaca. Alat ukur atau instrumen itu dapat berupa tes yang dapat mencerminkan kompetensi siswa dalam membaca sehingga pendekatan komunikatif yang digunakan dalam kurikulum dapat terlaksana. Implementasi taksonomi membaca pemahaman barrett ini dapat guru gunakan dalam menyusun tes membaca pemahaman. Tes berupa butir soal pertanyaan dapat disesuaikan dengan tujuan pembelajaran membaca pemahaman dan karakteristik siswanya, sehingga kompetensi membaca pemahaman siswa dapat diukur ketercapaiannya.


(13)

Berdasarkan observasi di lapangan, kebanyakan guru membuat instrumen tes membaca pemahaman secara langsung dari buku sumber atau buku paket yang sudah ada tanpa proses penelaahan terlebih dahulu tentang seberapa tinggi relevansinya terhadap tuntutan kompetensi yang terdapat pada kurikulum. Instrumen tes membaca pemahaman berupa butir soal terkadang hanya mengukur kompetensi tingkat pemahaman literal saja, sedangkan kompetensi yang diharapkan dalam kompetensi dasar siswa dituntut untuk memahami pesan tertulis dalam hal ini pemahaman inferensial bahkan harus mampu sampai memahami bacaan dan mengapresiasi suatu teks/bacaan.

Atas dasar pemikiran tersebut peneliti tertarik untuk melakukan penelitian berkaitan dengan tes membaca pemahaman di sekolah dasar, dengan maksud untuk mencari informasi tentang tingkatan kemampuan apa saja yang diukur guru dalam setiap butir tes membaca pemahaman dihubungkan dengan taksonomi membaca pemahaman barrett dan sudah relevankah antara tes yang digunakan dengan kompetensi membaca yang harus tercapai dalam kurikulum. Untuk itu peneliti mengambil judul penelitian “ANALISIS DESKRIPTIF BUTIR SOAL TES MEMBACA PEMAHAMAN BAHASA INGGRIS DI KELAS V SDI

AL-AZHAR 33 TASIKMALAYA”.

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah 1. Identifikasi masalah

Berdasarkan latar belakang yang sudah Peneliti paparkan, maka Peneliti mengidentifikasi masalah-masalah sebagai berikut :

a. Adanya instrumen tes yang diambil dari buku paket/buku sumber langsung yang belum ditelaah tentang relevan atau tidaknya terhadap kompetensi dasar yang harus dicapai.

b. Instrumen tes membaca pemahaman bahasa Inggris yang berupa soal-soal yang digunakan di kelas V diduga tidak sesuai dengan taksonomi barret dalam keterampilan membaca pemahaman.

c. Instrumen tes membaca pemahaman bahasa Inggris yang berupa soal-soal yang digunakan di kelas V diduga tidak mengukur hasil pembelajaran.


(14)

d. Instrumen tes membaca pemahaman bahasa Inggris yang berupa soal-soal yang digunakan di kelas V dibuat tanpa penelaahan terlebih dahulu dan tidak sesuai dengan kompetensi dasar yang yarus dicapai.

2. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah diatas, maka masalah penelitian ini dirumuskan sebagai berikut :

a. Bagaimana kesesuaian butir soal/instrumen tes membaca pemahaman bahasa Inggris kelas V semester 1 tahun pelajaran 2012/2013 SDI Al-Azhar 33 Tasikmalaya berdasarkan 5 kategori taksonomi membaca pemahaman barrett? b. Bagaimana kesesuaian butir soal/instrumen tes membaca pemahaman bahasa

Inggris kelas V semester 1 tahun pelajaran 2012/2013 SDI Al-Azhar 33 Tasikmalaya berdasarkan kompetensi dasar yang harus dicapai pada kurikulum (KTSP 2006) ?

C. Tujuan Penelitian

Mengacu pada rumusan masalah penelitian di atas, maka tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengetahui kategori pemahaman taksonomi barrett pada tiap butir soal dan relevansi butir soal terhadap kompetensi membaca pada kurikulum. Secara spesifik sebagai berikut:

1. Mendeskripsikan butir soal tes membaca pemahaman bahasa Inggris yang digunakan di kelas V SDI Al-Azhar 33 Tasikmalaya berdasarkan 5 kategori taksonomi membaca pemahaman barrett.

2. Mendeskripsikan butir soal tes membaca pemahaman bahasa Inggris yang digunakan di kelas V SDI Al-Azhar 33 Tasikmalaya dengan menyesuaikan berdasarkan kompetensi dasar yang harus dicapai pada kurikulum.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian mengenai “Analisis Butir Soal Tes Membaca Pemahaman Bahasa Inggris di Kelas V SDI Al-Azhar 33 Tasikmalaya” ini diharapkan memiliki manfaat sebagai berikut.


(15)

1. Manfaat secara teoretis

Diharapkan hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi perkembangan bentuk soal bahasa Inggris di Indonesia. Selain itu, dapat memberi pengetahuan dalam pemilihan dan penggunaan instumen tes/bentuk soal membaca pemahaman bahasa Inggris.

2. Manfaat secara praktis a. Bagi Peneliti

Menambah pengetahuan dan pengalaman bagi Peneliti sebagai calon pendidik. Juga sebagai bekal Peneliti untuk berlatih bagaimana cara memilih dan membuat instrumen tes yang tepat sesuai dengan tuntutan kompetensi yang hendak dicapai.

b. Bagi Guru

Penelitian ini dapat dijadikan upaya peningkatan kualitas pemilihan instrumen tes oleh guru. Di samping itu, guru akan lebih cermat dalam menggunakan dan membuat instrumen tes pembelajaran.

c. Bagi Siwa

Hasil belajar siswa diukur dengan instrumen tes yang tepat sehingga dapat tergambar hasil belajar siswa sesuai dengan kemampuan/ keadaan yang sebenarnya.

d. Bagi Pembaca

Penelitian ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan terhadap instrumen tes membaca, khususnya bagaimana memilih instrumen tes yang sesuai dengan kompetensi dasar yang diharapkan.

E. Struktur Organisasi Skripsi

Struktur Organisasi Skripsi dimaksudkan untuk memberikan kemudahan Peneliti dalam membahas karya ilmiah ini, sehingga diharapkan dapat mempermudah pembaca dalam mengikuti tahap-tahap pembahasannya.


(16)

Peneliti membagai kedalam lima bab yang terdiri atas beberapa sub bab, dengan rincian sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini diuraikan latar belakang masalah, identifikasi masalah, perumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian serta struktur organisasi skripsi.

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KRANGKA PEMIKIRAN, DAN

HIPOTESIS PENELITIAN

Pada bab ini Peneliti menjelaskan tentang membaca pemahaman bahasa Inggris, membaca pemahaman berdasarkan taksonomi barret, evaluasi pembelajaran, kurikulum pembelajaran, Krangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN

Pada bagian ini Peneliti memaparkan tempat, subjek, desain dan metode penelitian yang digunakan, sumber data penelitian, teknik pengumpulan data, serta teknik analisis data.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Merupakan bagian pokok dari penelitian. Pada bagian ini Peneliti menyajikan data hasil penelitian, menganalisis kemudian mendeskripsikannya kedalam bentuk kalimat agar hasil penelitian lebih mudah dipahami.

BAB V PENUTUP

Merupakan bagian terakhir dan akan diuraikan kesimpulan dari hasil penelitian serta saran-saran.


(17)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN

A. Keterampilan Membaca Pemahaman 1. Pengertian Membaca Pemahaman

Membaca pemahaman (Reading Comprehension) merupakan kegiatan membaca yang bertujuan untuk memperoleh informasi dari teks atau bahan yang dibaca. Membaca merupakan suatu proses, dimaksudkan informasi dari teks dan pengetahuan yang dimiliki oleh pembaca mempunyai peranan yang utama dalam membentuk makna.

Proses belajar membaca bahasa Inggris bagi anak Indonesia tidak semudah mereka belajar membaca bahasa Indonesia. Menurut Suyanto (2009: 63) menjelaskan, “Hal ini disebabkan ejaan bahasa tulis tidak sama dengan pelafalan atau ucapannya”. Keterampilan membaca diajarkan dari kata, frasa, kemudian wacana dengan kosa kata yang mudah ke kosakata yang lebih sulit, dari wacana yang pendek ke yang lebih panjang dengan tata bahasa yang lebih banyak ragamnya

Pembelajaran membaca pemahaman di sekolah dasar lebih ditekankan pada kelas tinggi salah satunya pada kelas V. Membaca pemahaman di sekolah dasar dikenal dengan membaca dalam hati. Menurut Rahim (2008: 121) berpendapat bahwa “Membaca dalam hati memberikan kesempatan kepada siswa untuk memahami teks yang dibacanya secara lebih mendalam”. Tujuan dari membaca dalam hati ialah agar siswa mampu menangkap isi bacaan secara cepat dan cermat, baik yang tersurat maupun tersirat, yang meliputi pertanyaan ingatan dan pertanyaan yang bersifat pikiran atau kecerdasan.

Membaca pemahaman adalah proses pemikiran yang kompleks untuk membangun empat pengetahuan pemahaman, empat pengetahuan itu menurut Mustikasari (2010: 12-13) diantaranya ”Pemahaman literal, Pemahaman interpretatif, Pemahaman kritis, dan Pemahaman kreatif”. Untuk lebih jelasnya akan di jelaskan sebagai berikut.


(18)

a. Pemahaman literal (literal comprehention) yaitu meliputi pemahaman terhadap apa yang dikatakan atau disebutkan, yang diperoleh dengan memahami arti kata, kalimat dan paragraf dalam konteks bacaan itu seperti apa adanya.

b. Pemahaman interpretatif (interpretative comprehention) yaitu berusaha memahami apa yang dimaksudkan oleh penulis dalam teks bacaan, aktifitsanya antara lain berupa: menarik kesimpulan, membuat generalisasi, memahami hubungan sebab akibat,dan menemukan fakta yang disebutkan dalam bacaan.

c. Pemahaman kritis (critical comprehention) merupakan membaca yang bertujuan untuk memberikan penilaian terhadap suatu teks bacaan dengan jalan melibatkan diri dengan sebaik-baiknya kedalam teks bacaan itu.

d. Pemahaman kreatif (creative comprehention), ini merupakan level tingkat membaca paling tinggi. Pembaca pada tingkat ini harus berfikir kritis dan harus menggunakan imajinasinya.

2. Tujuan Membaca Pemahaman

Adapun tujuan dari membaca pemahaman itu sendiri sebagaimana dikemukakan oleh Tarigan (1993: 37) bahwa tujuan membaca pemahaman yaitu:

a. menemukan ide pokok; b. memilih butir-butir penting; c. mengikuti petunjuk-petunjuk;

d. menentukan organisasi bahan bacaan; e. menemukan citra visual dan citra lainya; f. menarik simpulan;

g. menduga makna dan merangkaikan dampaknya; h. menyusun rangkuman;

i. membedakan fakta dari pendapat.

3. Prinsip Membaca Pemahaman

Prinsip-prinsip membaca pemahaman menurut Farida Rahim (2008: 3-4), ialah seperti yang dikemukakan berikut ini.


(19)

a. Pemahaman merupakan proses kontruktivis sosial.

b. Keseimbangan kemahiraksaraan adalah kerangka kerja kurikulum yang membantu perkembangan pemahaman.

c. Guru membaca yang profesional mempengaruhi belajar siswa.

d. Pembaca yang baik memegang peranan yang strategis dan berperan aktif dalam proses membaca.

e. Membaca hendaknya terjadi dalam konteks yang bermakna.

f. Siswa menemukan manfaat membaca yang berasal dari berbagai teks pada berbagai tingkat kelas.

g. Perkembangan kosakata dan pembelajaran mempengaruhi pemahaman membaca.

h. Pengikutsertaan adalah suatu faktor kunci pada proses pemahaman. i. Strategi dan keterampilan membaca bisa diajarkan.

j. Asesmen yang dinamis menginformasikan pembelajaran membaca pemahaman.

4. Faktor yang Mempengaruhi Membaca Pemahaman

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kemampuan membaca pemahaman menurut Farida Rahim (2008: 16) yaitu faktor fisiologis, intelektual, lingkungan dan psikologis. Faktor fisiologis mencakup kesehatan fisik, pertimbangan neurologis, jenis kelamin, dan kelelahan. Gangguan alat bicara, alat pendengaran, dan alat penglihatan juga dapat memperlambat kemajuan belajar anak. Secara umum ada hubungan positif antara kecerdasan dengan kemampuan membaca. Namun tidak semua siswa yang memiliki intelegensi tinggi mampu menjadi pembaca yang baik.

Faktor lingkungan dapat berupa latar belakang anak di rumah dan faktor sosial ekonomi. Latar belakang anak di rumah dapat berupa sikap yang diberikan orangtua kepada anak, kondisi keharmonisan keluarga, dukungan orang tua terhadap minat belajar anak, dan luasnya pengalaman anak di rumah juga mendukung kemajuan membaca anak. Jika dilihat dari sudut pandang sosial ekonomi, semakin tinggi status ekonomi siswa semakin tinggi kemampuan


(20)

membacanya. Anak yang berasal dari keluarga yang banyak memberikan kesempatan membaca dalam lingkungan yang penuh bahan bacaan akan memiliki kemampuan membaca yang tinggi.

Sedangkan faktor psikologis yang mempengaruhi kemampuan membaca pemahaman adalah motivasi, minat, dan kematangan sosial, emosi, serta penyesuaian diri. Siswa yang memiliki motivasi dan minat yang tinggi akan memiliki kemampuan membaca yang tinggi. Dari aspek emosi, siswa yang dapat mengontrol emosi akan lebih mudah memusatkan perhatian pada teks yang dibacanya. Jika anak memiliki rasa percaya diri dan harga diri yang tinggi akan terus mencoba walaupun menemui kegagalan sehingga dapat menguasai berbagai kemampuan termasuk kemampuan membaca pemahaman. Untuk itu, salah satu tugas pembelajaran membaca adalah membantu siswa mengubah perasaannya tentang kemampuan belajar membaca dan meningkatkan harga diri bagi siswa yang kurang mampu membaca pemahaman.

5. Tes Keterampilan Membaca Pemahaman

Dasar analisis tes membaca pemahaman dalam penelitian ini berdasarka pada taksonomi Barret. Taksonomi Barret merupakan taksonomi yang khusus diciptakan untuk tes kemampuan membaca pemahaman. Robinson (1968: 19-23) menyatakan tingkat pemahaman bacaan berdasarkan taksonomi Barret dalam membaca pemahaman adalah sebagai berikut:

a. Pemahaman Harfiah/Literal

Pemahaman harfiah/literal memberikan tekanan pada pokok-pokok pikiran dan informasi yang secara gamblang diungkapkan dalam wacana. Tujuan membaca dan pertanyaan yang dirancang untuk memancing jawaban. Mulai dari pertanyaan yang sederhana sampai pertanyaan yang pelik.

b. Mereorganisasi

Mereorganisasi ditujukan agar siswa menganalisis, mensintesis, dan mengorganisasikan pikiran atau informasi yang dikemukakan secara eksplisit didalam wacana. Pada tingkat ini dapat dilakukan dengan memparafrasekan atau menterjemahkan kata-kata yang belum dimengerti oleh siswa.


(21)

c. Pemahaman Inferensial

Pemahaman inferensial yang ditunjukkan oleh siswa apabila ia menggunakan hasil pemikiran atau informasi secara gamblang dikemukakan dalam wacana, intuisi, dan pengalaman pribadinya. Pemahaman inferensial tersebut, pada umumnya dirancang oleh tujuan membaca dan pertanyaan-pertanyaan yang menghendaki pemikiran dan imajinasi siswa. Tugas-tugas dalam pemahaman inferensial adalah menarik detail penguat, menyimpulkan pikiran utama, menarik kesimpulan tentang urutan, menyimpulkan perbandingan, menyimpulkan sebab akibat, menarik kesimpulan tentang watak, menerka kelanjutan, dan menafsirkan bahasa kias.

d. Evaluasi

Tujuan membaca, pertanyaan, dan jawaban guru dalam hal ini adalah meminta respon siswa yang menunjukkan bahwa ia telah mengadakan tinjauan evaluasi dengan membandingkan buah pikiran yang disajikan didalam wacana dengan kriteria luar yang berasal dari pengalaman dan pengetahuan siswa, atau nilai-nilai dari siswa sebelum proses belajar mengajar menggunakan teknik ini diterapkan.

e. Apresiasi

Apresiasi melibatkan seluruh dimensi kognitif yang telah disebutkan sebelumnya, karena apresiasi berhubungan dengan dampak psikologis dan estetis terhadap pembaca. Apresiasi menghendaki supaya pembaca secara emosional dan estetis peka terhadap suatu karya dan memintanya bereaksi terhadap nilai dan kekayaan unsur-unsur psikologis dan artistik yang ada dalam karya itu. Apresiasi ini mencakup pengetahuan tentang respon emosional terhadap teknik-teknik, bentuk-bentuk, gaya serta struktur sastra.

B. Taksonomi Membaca Pemahaman Barrett

Taksonomi Barrett adalah taksonomi membaca yang mengandung dimensi kognitif dan afektif dikembangkan oleh Thomas C. Barrett pada tahun 1968. Taksonomi ini dapat digunakan untuk mengembangkan keterampilan membaca pemahaman. Menurut Supriyono ( 2008: 1) Taksonomi ini memiliki 5 kategori


(22)

yang terdiri dari : (1) Pemahaman Literal, (2) Reorganisasi, (3) Pemahaman Inferensial, (4) Evaluasi, dan (5) Apresiasi. Kelima kategori ini akan dijelaskan sebagai berikut.

1. Pemahaman Literal

Pada tahapan ini, keterampilan membaca diharapkan untuk bisa memahami ide atau informasi yang dengan jelas tersurat di dalam bacaan/wacana. Guru dapat mengembangkan keterampilan pemahaman pada tingkat ini dari tugas-tugas atau pertanyaan-pertanyaan yang mudah sampai yang kompleks. Tugas-tugas atau pertanyaan-pertanyaan yang mudah dapat berupa tugas atau pertanyaan untuk mengenal dan mengingat fakta atau kejadian tunggal, sedangkan yang lebih kompleks berupa tugas atau pertanyaan untuk mengenal dan mengingat serentetan fakta atau kejadian kronologis yang tersurat di dalam bacaan/wacana. Pemahaman literal dapat guru kembangkan dengan cara memfasilitasi siswa untuk mengenali fakta dan kejadian dengan :

a. mengidentifikasi fakta-fakta seperti nama-nama dan sifat-sifat pelaku, jenis kejadian, waktu kejadian dan penyebab kejadian (Recognition of details), contoh dan pola pertanyaan:

1) Locate the name of _____

2) Find the following information: date of flight, time in orbit, speed of the space craft, and the height reached.

3) Watch for details as you read.

4) Find the story by using the Contents pages.

5) Read and find out: If _____ thinks _____ ; the time of day _____

6) Add each explorer to your chart telling “Who,” “What,” “Where,” and “When.”

b. mengidentifikasi pernyataan tersurat atau ekplisit pada bacaan/wacana yang merupakan ide utama dari bacaan/wacana tersebut dalam kata lain menemukan ide utama dari bacaan/wacana (Recognition of main idea), contoh dan pola pertanyaan:

1) Find out what _____ is going to do.


(23)

3) What important thing did the character find out? 4) What part did the character play in _____ ? 5) Underline the main ideas in this _____ .

c. mengidentifikasi dan mengurutkan kronologi kejadian atau tindakan yang dinyatakan secara tersurat dalam bacaan/wacana (Recognition of a Squence), contoh dan pola pertanyaan:

1) Read to find out : What did _____ do first? 2) What did _____ do next?

3) What did _____ do last?

4) Be prepared to tell how Geraldine changed her white dress to red and yellow and what happened then.

d. mengidentifikasi atau menemukan kemiripan dan perbedaan sifat pelaku, waktu, dan yang secara tersurat dinyatakan dalam bacaan/wacana (Recognition of Comparison), contoh dan pola pertanyaan:

1) Read to find out the differences between _____ and _____ . 2) Look for ideas which conflict with each other.

3) Are _____ and _____ the same?

4) Find similes; find metaphors.

5) Read to find out how _____ changed.

e. mengidentifikasi atau menemukan alasan atau sebab dari kejadian atau tindakan yang dinyatakan secara tersurat di dalam bacaan/wacana (Recognition of Cause and Effect Relationships), contoh dan pola pertanyaan: 1) Find out the reasons for _____ ?

2) What caused _____ ?

3) What were the results of _____ ? (In this example the effect has to be recognized.)

4) Find the sentence that tells why _____ did (or was) _____ . 5) What happened to shorten his stay at _____ ?

f. menemukan pernyataan yang tersurat yang membantu kita mengenali sifat atau tipe pelaku yang diceritakan di dalam bacaan/wacana tersebut (Recognition of Character Traits).Contoh dan pola pertanyaan:


(24)

1) Read orally the parts which prove that he was clever, bold, kind, courageous, and intelligent.

2) Find the words and phrases which describe the characters. (Some of these words and phrases describe character traits. Of course, many descriptive words and phrases do not pertain to character traits.)

3) Find agnomens. (Nicknames)

Pemahaman literal juga dapat guru kembangkan dengan memfasilitasi siswa untuk mengingat fakta dan kejadian dengan: menyampaikan apa yang diingat tentang:

a. fakta dan kejadian baik pelaku, waktu, dan tempat (Recall of Details), contoh dan pola pertanyaan:

1) What hardships were endured?

2) How much land was claimed?

3) Who paid for his journey?

4) Over what kind of land did they travel? (This question requires recall of details from several places in the story; however, no sequencing or reorganization is asked for.)

5) Write a list of all the details you can remember. 6) Recite the _____ listed.

b. ide utama yang tersurat dari sebuah paragrap atau sebagian besar bacaan/wacana (Recall of Main Ideas), contoh dan pola pertanyaan:

1) What did the _____ mean to this world? 2) What important statement did he make?

3) What uses were made of _____ ?

4) What knowledge was gained from _____ ?

5) What did he or she do _____ ?

c. urutan kronologi kejadian atau tindakan yang tersurat di dalam bacaan/wacana (Recall of a Sequence), contoh dan pola pertanyaan:

1) Describe in correct sequence _____ .

2) Look at the illustrations and tell the story in sequence. (The illustrations aid the recall but are not sufficient.)


(25)

3) Number these _____ in the order in which they took place in the selection. 4) Make a chart that shows the _____ throughout the selection.

5) Tell in correct order _____ . 6) What happened on the fourth day?

d. kemiripan dan perbedaan sifat pelaku, waktu, dan tempat yang secara tersurat dinyatakan dalam bacaan/wacana (Recall of Comparison), contoh dan pola pertanyaan:

1) Compare and contrast one journey with another journey as to: climate, terrain, natives, length of time, difficulties and successes.

2) How was this _____ different from others?

3) In what ways were _____ and _____ similar? different?

4) Compare and contrast each of the following pairs: (Each pair constitutes a question.)

5) Compare the size of _____ and _____ .

e. alasan atau sebab dari kejadian atau tindakan yang dinyatakan secara tersurat di dalam bacaan/wacana (Recall of Cause effect Relationships), contoh dan pola pertanyaan:

1) Why did _____ do _____ ?

2) Why was _____ so determined to _____ ?

3) What was the purpose of _____ ?

4) What caused _____ ?

5) Why did _____ decide to _____ ?

6) How did _____ accomplish _____ ? (This action in such instances causes an effect.)

7) What was the reaction of _____ to _____ ?

f. pernyataan yang tersurat yang membantu siswa mengenali sifat atau tipe pelaku yang diceritakan di dalam bacaan/wacana tersebut (Recall of Character Traits). contoh dan pola pertanyaan:

1) Why are they well suited to _____ ?

2) How did Stanley feel? (The story states that Stanley felt shy.)


(26)

4) What was _____ like?

5) Summarize her attitude toward life. (In spite of the use of the word summarize, this question actually calls for no more than the recall of an explicit statement.

2. Reorganisasi

Pada tahap ini, guru membantu siswa untuk mampu melakukan analisis, sintesis, dan atau menyusun ide atau informasi yang secara tersurat dinyatakan di dalam bacaan/wacana. Untuk menyampaikan pemahaman mengenai makna bacaan/wacana, siswa dapat guru arahkan untuk melakukan parafrase ulang menterjemahkan pernyataan pengarang. Tugas-tugas yang dapat guru berikan untuk meningkatkan kemampuan pemahaman siswa dalam tahap ini adalah mengarahkan siswa untuk :

a. mengkategorikan atau mengklasifikasikan pelaku/karakter, benda-benda/ sesuatu, tempat, dan atau kejadian (Classifying), contoh dan pola pertanyaan: 1) “Sank here.” (A phrase taken from a selection)

2) Which of the following are _____ ?

3) Place the following under the proper heading. 4) Classify the following according to _____ . 5) Which of the following _____ does not belong.

b. menyusun informasi dalam bentuk outline dengan menggunakan pernyataan-pernyataan langsung atau pernyataan-pernyataan yang diparafrase (Outlining), contoh dan pola pertanyaan:

1) Organize the facts into main heads and subheads to form an outline. 2) Complete the following outline.

3) Divide the story into _____ parts.

c. meringkas bacaan/wacana dengan menggunakan pernyataan langsung atau parafrase dari isi bacaan/wacana (Summarizing), contoh dan pola pertanyaan: 1) What has happened up to this point?


(27)

d. mengkonsolidasi ide atau informasi tersurat dari berbagai sumber (Synthesizing), contoh dan pola pertanyaan:

1) How long did the entire _____ last ? 2) Fill in your time line.

3) What was the speed of the _____ ?

4) Did _____ have enough _____ ?

5) Compute _____ .

6) How many times did _____ take place ?

7) On what day did _____ happen ?

8) Figure out _____ . 3. Pemahaman Inferensial

Pada tahap ini guru membantu siswa untuk membuatk kesimpulan lebih dari pada pemahaman makna tersurat dengan proses berpikir divergen ddan konfergen dengan menggunakan intuisi dan imaginasi siswa. Tugas-tugas yang dapat guru berikan untuk menigkatkan kemampuan pamahaman siswa dalam tahapan ini adalah mengarahkan siswa untuk :

a. menghubungkan fakta-fakta tambahan yang mungkin dipaparkan oleh penulis bacaan/wacana yang biasanya digunakan untuk membuat bacaan/wacana lebih informatif, menarik, atau menyenangkan (Inferring Supporting Details), contoh dan pola pertanyaan:

1) Did he realize _____ ?

2) Was the discovery planned or accidental? 3) How did she converse with the natives? 4) What was the weather like?

5) Do you think _____ ? 6) Did _____ believe?

b. memaparkan ide utama, siknifikansi umum, tema, atau moral yang tidak secara tersurat disebutkan di dalam bacaan/wacana (Inferring Main Ideas), contoh dan pola pertanyaan:

1) What is the main idea of this _____ ? 2) Discuss the significance of _____ ?


(28)

3) Read these short workbook selections and then select or write the best title for each.

4) What is the poem or story saying? 5) Answer this riddle.

6) Read these paragraphs and then write or select the main idea of each. 7) Write a sentence summarizing the main idea of _____ .

c. menghubungkan tindakan atau kejadian yang mungkin terjadi dalam dua kejadian atau tindakan yang tersurat di dalam bacaan/wacana atau membuat hipotesa tentang apa yang akan mungkin terjadi kemudian jika kejadian atau informasi itu tidak menyebutkan akhir masalah (Inferring Sequence), contoh dan pola pertanyaan:

1) Many days from _____ through _____ are omitted in her report. Suggest

the events that happened in those days. 2) What will happen next?

3) What happened between _____ and _____ ?

4) Place these _____ in logical order.

d. menyimpulkan kemiripan dan perbedaan pelaku/karakter, sifat-sifat, waktu, atau tempat (Inferring Comparisons), contoh dan pola pertanyaan:

1) Compare: effectiveness and value to future explorers.

2) Compare _____ as to completeness and importance or detail.

3) How does _____ resemble _____ ?

4) Compare _____ with _____ .

5) Are _____ and _____ related?

6) Complete the following similes or metaphors. (If based on ideas in the selection.)

e. melakukan hipotesa tentang motivasi, latar belakang dari pelaku/karakter dan hubungannya dengan waktu dan tempat kejadian dan menghubungkan apa motivasi penulis bacaan/wacana untuk memasukan ide, kata-kata, karakterisasi, fakta-fakta, dan tindakan atau kejadian di dalam bacaan/wacana yang ia tulis (Inferring Cause and Effect Relationships), contoh dan pola pertanyaan:


(29)

1) Why did Marco Polo say, “Take this book and cause it to be read to you?” (The answer requires inferring why people would have to have the book read to them.)

2) Why was it necessary to _____ ?

3) Why would _____ ?

4) How did _____ know _____ ?

5) Why did they _____ ?

6) Why did the author include _____ ? 7) What is the result of _____ ?

8) What might have happened if _____ ?

9) What makes this _____ a _____ ?

10) What makes you think _____ ?

11) Did _____ because _____ ?

12) How could _____ ?

13) Why is it helpful to have a _____ ?

f. melakukan hipotesa tentang sifat-sifat pelaku, kejadian, atau tindakan berdasarkan petunjuk yang ditemukan di dalam bacaan/wacana (Inferring Character Traits), contoh dan pola pertanyaan:

1) List their character traits.

2) What did _____ prove about their attitudes toward _____ ? 3) What does _____ tell us about her?

4) Is _____ very wise?

5) What kind of person is _____ ? 6) What words will describe _____ ?

7) What was _____ ’s attitude about _____ ?

g. memperkirakan hasil akhir atau misi utama dari bacaan/wacana atau akhir dari cerita dalam bacaan/wacana (Predicting Outcomes), contoh dan pola pertanyaan:

1) Do you think _____ will _____ ? 2) What do you think will happen? 3) Will he help them?


(30)

4) Someone may predict _____ ?

5) Read _____ and guess what will happen.

h. menyimpulkan makna literal dari bahasa-bahasa kias yang dipakai oleh penulis bacaan/wacana (Interpreting Figurative Language), contoh dan pola pertanyaan:

1) What is meant by the phrase, “continue unrolling the map”? 2) Interpret the following figurative expressions: ...

4. Evaluasi

Pada tahap ini, guru membantu siswa untuk mampu membuat penilaian dan pendapat tentang isi bacaan/wacana dengan melakukan perbandingan ide-ide dan informasi di dalam bacaan/wacana dan dengan menggunakan pengalaman, pengetahuan, kriteria, dan nilai-nilai yang dipunya anak-anak sendiri atau dengan menggunakan sumber-sumber lain. Tugas-tugas yang dapat guru berikan untuk meningkatakan kemampuan pemahaman siswa dalam tahap ini adalah mengarahkan anak-anak untuk:

a. mempertanyakan apakah kejadian atau tindakan yang dipaparkan penulis di dalam bacaan/wacana dapat benar-benar terjadi dengan melakukan penilaian (judgement) menurut pengetahuan dan pengalaman siswa (Judgements of Reality or Fantasy), contoh dan pola pertanyaan:

1) Is _____ imaginary?

2) How many unreal things can you find? 3) Did _____ really happen?

4) Is _____ fact or fiction? 5) Is _____ possible?

b. mempertanyakan apakah penulis memaparkan cukup bukti pendukung atau mempermainkan pemikiran siswa, atau memaparkan hal-hal yang janggal atau tidak rasional (Judgements of Fact or Opinion), contoh dan pola pertanyaan:

1) Do you think _____ had anything to do with _____ ? 2) Which _____ seem to be correct?


(31)

4) Which _____ are fact? opinion?

5) Based on the facts that are given, does _____ seem reasonable?

c. mempertanyakan apakah informasi yang disajikan valid, ataukah meniru sumber lain (Judgements of Adequacy and Validity), contoh dan pola pertanyaan:

1) Did _____ ever actually _____ ? 2) Continue to check on _____ . 3) Why was _____ true? not true?

4) Is adequate information given about _____ ? 5) Is _____ really _____ ?

6) Which ideas are still accepted and which ones are no longer believed? 7) Label each _____ true or false.

8) Find proof from other sources that _____ ?

d. mempertanyakan bagian mana dari bacaan/wacana yang menunjukkan dengan lebih baik tentang pelaku/karakter, sifat-sifat, kejadian, waktu, atau tempat (Judgements of appropriateness), contoh dan pola pertanyaan:

1) What part of the story best describes the main character? Such a question requires the reader to make a judgment about the relative adequacy of different parts of the selection to answer the question.

e. mempertanyakan apakah pelaku benar atau salah, apakah perilaku pelaku baik atau buruk, apakah kejadiannya dapat dimaklumi atau patut disesali, apakah tindakan-tindakan yang dipaparkan benar atau salah/baik atau buruk (Judgements of Worth, Desirability and Acceptability), contoh dan pola pertanyaan:

1) Do you like this character?

2) How do you feel about this character? 3) Is _____ the right thing to do?

4) Is _____ acting fairly?

5) Why was it wrong for _____ to _____ ? 6) What do you think of _____ ’s attitude?


(32)

5. Apresiasi

Pada tahap ini, guru membantu siswa untuk mampu melakukan apresiasi terhadap maksud penulis dalam bacaan/wacana dengan apresiasi secara emosi sensitif terhadap estetika dan memberikan reaksi terhadap nilai-nilai bacaan/wacana dalam elemen psikologis dan artistik. Apresiasi termasuk baik pengetahuan tentang dan respon emosional terhadap teknik pengungkapan bacaan/wacana, bentuk, gaya, dan struktur pengungkapan. Tugas-tugas yang dapat guru berikan untuk meningkatakan kemampuan pemahaman siswa dalam tahap ini adalah mengarahkan siswa untuk:

a. mengunkapkan perasaan dan pendapatnya tentang bacaan/wacana dalam hal interes, kegembiraan, kelesuan, ketakutan, kebencian, keheranan, kegelisahan, keprihatinan, dll yang berhubungan dengan dampak emosional dari karya penulis dipandang oleh pembaca atau siswa (Emotional Response to the Content), contoh dan pola pertanyaan:

1) Are you surprised?

2) Why did you like or dislike this selection? 3) Was this selection interesting? funny?

4) What part of the story did you find most exciting? 5) Select your favorite story or passage.

6) Questions requiring the pupil to respond to the plot. 7) Did the story have a happy ending?

8) Which _____ did you enjoy the most?

b. menunjukkan kemampuan sensitivitas, simpati dan empati terhadap kejadian, pelaku/karakter, dan faktor-faktor yang timbul yang ditunjukkan oleh penulis di dalam bacaan/wacana (Identification with Characters or Incidents), contoh dan pola pertanyaan:

1) What words will describe the feelings of _____ ? 2) How did they feel when _____ ?

3) Will _____ be difficult for _____ ?

4) Would you _____ ?


(33)

6) Do you think he will follow the advice? 7) Did she act recklessly?

8) Write your own ending to this story.

9) Devise a conversation between _____ and _____ . 10) What would you do if you were _____ ?

11) What is _____ thinking?

12) How would you have felt if you were _____ ?

13) How did _____ talk when _____ ?

14) Relate _____ to you own life.

c. merespon bahasa yang digunakan oleh penulis bacaan/wacana dalam hal dimensi semantik baik dari pemilihan kata, nama-nama, arti konotasi, dan arti denotasi (Reactions to the Author’s Use of Language),contoh dan pola pertanyaan:

1) Questions requiring recognition or discussion of qualifiers. 2) Why is _____ a good term?

3) Demonstrate how _____ ’s voice sounded when he spoke _____ .

4) What personifications, allegory, puns, malapropisms did the author use? 5) What “loaded” language was used? propaganda? understatements?

exaggerations? emotion-laden words?

6) How did the author express the idea of _____ ? 7) In what way is the word _____ used in the selection?

d. menyatakan perasaan yang berhubungan dengan kemampuan artistik

dari penulis bacaan/wacana yang menggambarkan suasana, situasi, atau barang-barang dengan kata-kata yang dapat dirasakan, didengar, dibau, dan dilihat tanpa secara langsung melihat dan mengalami (Imagery).contoh dan pola pertanyaan:

1) Picture may be drawn to illustrate the different phases of the antelope hunt.

2) Based upon the selection draw a picture or make a design. 3) Read rhythmically and expressively. (Includes choral reading.) 4) Dramatize the story.


(34)

5) Read the part the way the character might have talked

6) Find the phrase which helps you build a mental picture of _____ . 7) In a mind’s-eye picture, how did the _____ look?

8) Reenact the _____ scene.

9) How does _____ make you feel?

10) Take the role of _____ . (This goes beyond identification)

11) Questions requiring appreciation of dialogue may require utilization of this level.

12) What _____ has the author created? 13) How did the author cause you to _____ ? C. Evaluasi Pembelajaran

Evaluasi pembelajaran merupakan satu tahapan penting dalam proses pembelajaran yang dilakukan di semua jenjang pendidikan. Proses ini juga merupakan langkah strategis dalam upaya meningkatkan kualitas output pembelajaran yang lebih terukur dan kompetitif. Oleh karena itu, evaluasi tidak dapat dianggap sebagai bagian sekunder di dalam seluruh proses pembangunan pendidikan, tetapi merupakan bagian integral yang wajib dilakukan guna mengukur tingkat capaian yang telah dihasilkan.

Dalam arti luas, Purwanto (2010: 3) menjelaskan bahwa “evaluasi adalah suatu proses merencanakan, memperoleh, dan menyediakan informasi yang sangat diperlukan untuk membuat alternatif-alternatif keputusan”. Sesuai dengan pengertian tersebut maka setiap kegiatan evaluasi atau penilaian merupakan suatu proses yang sengaja direncanakan untuk memperoleh informasi data, berdasarkan data tersebut kemudian dicoba membuat suatu keputusan.

Untuk melaksanakan evaluasi tentunya ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Hal-hal yang harus diperhatikan antara lain teknik evaluasi, teknik evaluasi terdiri dari 2 kategori yaiut teknik tes dan non tes. Untuk lebih jelasnya akan dijelaskan sebagai berikut.


(35)

a. Teknik Tes

Alat penilaian teknik tes berupa tes tertulis, tes lisan, dan tes perbuatan. Tes tertulis merupakan tes atau soal yang harus diselesaikan siswa secara tertulis. Tes lisan merupakan sekumpulan tes, soal atau tugas pertanyaan yang diberikan kepada siswa dan dilaksanakan dengan cara tanya jawab. Sedangkan tes perbuatan adalah tugas yang pada umumnya berupa kegiatan praktek atau melakukan kegiatan yang mengukur keterampilan.

Alat penilaian teknik tes ada dua macam, dijelaskan Wahyudin (2006: 41) bahwa “alat penilaian teknik tes meliputi tes obyektif dan tes subyektif”. Tes obyektif, terdiri soal-soal berbentuk Benar-Salah, Pilihan Ganda, Isian / Melengkapi, Menjodohkan dan Jawaban Singkat. Tes Subjektif, terdiri dari uraian terbatas dan uraian bebas.

Ditinjau dari segi kegunaan untuk mengukur siswa, Arikunto (2012: 47-53) membedakan tes menjadi 3 macam, yaitu:

1) Tes diagnostik, adalah tes yang digunakan untuk mengetahui kelemahan-kelemahan siswa sehingga berdasarkan kelemahan-kelemahan-kelemahan-kelemahan tersebut dapat dilakukan penanganan yang tepat.

2) Tes formatif, adalah tes yang digunakan untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa telah terbentuk setelah mengikuti suatu program tertentu. Di sekolah, tes formatif dapat disamakan dengan ulangan harian.

3) Tes sumatif, adalah tes yang dilaksanakan setelah berakhirnya pemberian sekelompok program atau sebuah program yang lebih besar. Di sekolah, tes sumatif dapat disamakan dengan ulangan umum yang biasanya dilaksanakan pada tiap akhir semester.

b. Teknik Non-Tes

Hasil belajar dan proses belajar tidak hanya dinilai dengan tes, baik melalui bentuk soal obyektif maupun tes subyektif, tetapi juga dapat dinilai oleh teknik dan alat penilaian bukan tes atau non-tes. Teknik non-tes ini digunakan untuk menilai aspek-aspek pada diri siswa yang sulit atau tidak dapat diukur dengan angka, misalnya: menilai minat, sikap, kerajinan, hubungan sosial dan sebagainya. Teknik non-tes dilaksanakan melalui wawancara, observasi, angket / kuisioner dan studi kasus, adapun alat penilaian yang dapat digunakan adalah pedoman observasi, pedoman wawancara, angket, catatan anekdot, inventory, sosiometri, skala penilaian, skala sikap, buku pribadi, buku laporan pendidikan.


(36)

Menurut Arikunto (2012: 41) yang termasuk teknik nontes adalah sebagai berikut.

1) Skala bertingkat, yakni skala yang menggambarkan skala berbentuk angka terhadap suatu pertimbangan.

2) Kuisioner, biasanya dikenal sebagai angket.

3) Daftar Cocok atau bisa disebut juga daftar cek. Biasanya berupa deretn pernyataan (yang biasanya singkat-singkat), dimana responden yang dievaluasi tinggal membubuhkan tanda cocok () di tempat yang disediakan.

4) Wawancara yakni metode yang digunakan untuk mendapatkan jawaban dari responden dengan jalan tanya-jawab.

5) Pengamatan, maksudnya yakni teknik yang dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan secara teliti serta pencatatan secara sistematis.

6) Riwayat Hidup, maksudnya yakni gambaran tentang masa kehidupan seseorang.

D. Kurikulum Pembelajaran

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu (Sukmara 2007: 21). Penelitian ini mangacu pada kurikulum yang sedang berlaku yaitu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

1. Konsep Dasar KTSP

Dalam standar Nasional Pendidikan (SNP Pasal 1, ayat 15) dikemukakan bahwa Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan.

KTSP merupakan strategi pengembangan kurikulum untuk mewujudkan sekolah yang efektif, produktif, dan berprestasi. Menurut Mulyasa (2011: 20) menjelaska bahwa “KTSP merupakan paradigma baru pengembangan kurikulum, yang memberikan otonomi luas pada setiap satuan pendidikan, dan pelibatan masyarakat dalam rangka mengefektifkan proses belajar mengajar di sekolah”. Otonomi diberikan agar setiap satuan pendidikan dan sekolah memiliki keleluasaan dalam mengelola sumber daya, sumber dana, sumber belajar dan mengalokasikannya sesuai prioritas kebutuhan, serta lebih tanggap terhadap kebutuhan setempat.


(37)

Dengan bergulirnya Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) terdapat suatu penekanan terhadap kemandirian satuan pendidikan dalam menyelenggarakan berbagai kegiatan pendidikan dengan mengacu pada pencapaian tujuan pendidikan.

2. Tujuan KTSP

Secara umum tujuan diterapkannya KTSP adalah untuk memandirikan dan memberdayakan satuan pendidikan melalui pemberian kewenangan (otonomi) kepada lembaga pendidikan dan mendorong sekolah untuk melakukan pengambilan keputusan secara partisipatif dalam pengembangan kurikulum.

Secara khusus Mulyasa (2011: 22) menjelaskan bahwa tujuan diterapkannya KTSP adalah untuk ;

a. Meningkatkan mutu penididikan melalui kemandirian dan inisiatif sekolah dalam mengembangkan kurikulum, mengelola dan memberdayakan sumberdaya yang tersedia.

b. Meningkatkan kepedulian warga sekolah dan masyarakat dalam pengembangan kurikulum melalui pengambilan keputusan bersama.

c. Meningkatkan kompetensi yang sehat antar satuan pendidikan tentang kualitas pendidikan yang akan dicapai.

3. Pengembangan Bahan Ujian KTSP

Pengembangan bahan ujian pada hakekatnya merupakan suatu proses mengintegrasikan tiga unsur utama kegiatan pembelajaran, menurut Sukmara (2007: 179) tiga unsur tersebut adalah “Pencapaian Standar Kompetensi, Pelaksanaan Pembelajaran dan Hasil Belajar”. Berikut ini penjelasannya.

a. Standar kompetensi lulusan adalah kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap pengetahuan dan keterampilan.

b. Pelaksanaan pembelajaran adalah kegiatan penyajian yang dilaksanakan secara terencana, sistematis dan terarah dalam mencapai kompetensi tertentu, melalui berbagai bentuk serta teknik penyajian materi pembelajaran.

c. Penilaian hasil belajar dilakukan untuk mengungkap tingkat kemampuan yang dituntut dari peserta didik setelah ia mempelajari kompetensi dasar tertentu yang ditunjukkan dengan berbagai prilaku hasil belajar.


(38)

Dalam pengembangan sistem pengujian berbasis kompetensi dasar perlu tiga tahapan utama yaitu penjabaran standar kompetensi menjadi kompetensi dasar, penjabaran kompetensi dasar menjadi indikator dan penjabaran indikator menjadi soal ujian, Dirjendikdasmen (Sukmara, 2007: 3).

Kompetensi dasar merupakan kemampuan kemampuan minimal dalam mata pelajaran yang harus dimiliki oleh lulusan atau kemampuan minimal yang harus dapat dilakukan atau ditampilkan oleh siswa dari standar kompetensi untuk suatu mata pelajaran.

Setiap standar kompetensi dapat dijabarkan menjadi 3 s.d 6 kompetensi dasar. Kata kerja yang digunakan pada kompetensi dasar adalah yang operasional dan kemungkinan pula kata kerja tersebut sama dengan yang dipergunakan pada standar kompetensi, namun cakupan materinya lebih sempit.

E. Analisis Butir Soal

Salah satu cara untuk memperbaiki proses belajar-mengajar yang paling efektif ialah dengan jalan mengevaluasi tes hasil belajar yang diperoleh dari proses belajar-mengajar. Dengan kata lain, hasil tes itu kita oleh sedemikian rupa sehingga dari hasil pengolahan itu dapat kita ketahui komponen-komponen manakah dari proses belajar mengajar itu yang masih lemah. Pengelolaan tes hasil belajar dalam rangka memperbaiki proses belajar-mengajar dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya dengan membuat analisis butir soal (Purwanto, 2010: 118).

Analisis butir soal bertujuan untuk mengadakan identifikasi soal-soal yang baik, kurang baik, dan soal yang jelek. Dengan analisis soal dapat diperoleh informasi tentang kejelekan sebuah soal dan “petunjuk” untuk mengadakan perbaikan. Hal ini diungkapkan oleh Nurgiyantoro (2010: 190) bahwa “analisis butir soal adalah identifikasi jawaban benar dan salah tiap butir soal yang diujikan”. Dengan kata lain kita akan bisa mengetahui kualitas dari masing -masing soal.


(39)

F. Kerangka Pemikiran

Pembelajaran bahasa Inggris mengajarkan bagaimana siswa menggunakan empat keterampilan bahasa mereka untuk berkomunikasi. Empat keterampilan ini akan berkembang optimal dengan cara terus-menerus dilatih atau diasah. Salah satu dari empat keterampilan berbahasa dalam pelajaran bahasa Inggris yaitu keterampilan membaca. Keterampilan membaca yang dipelajari di kelas V adalah membaca pemahaman. Membaca pemahaman adalah kegiatan membaca yang bertujuan untuk memperoleh informasi dari teks atau bahan yang dibaca. Standar kompetensi dan kompetensi dasar membaca dalam kurikulum harus tercapai dan dikuasai oleh siswa. Untuk mengukur ketercapaian kompetensi membaca maka diperlukan instrumen tes membaca pemahaman yang sesuai dengan tuntutan kurikulum yang diharapkan. Insturmen tes membaca pemahaman adalah soal-soal yang digunakan untuk mengukur ketercapaian kompetensi membaca siswa.

G. Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian (Sugiyono, 2010 : 96). Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu instrumen tes membaca pemahaman belum sepenuhnya memenuhi ketercapaian kompetensi yang ada dalam kurikulum. Selain itu instrumen tes yang digunakan kurang memperhatikan tingkatan membaca pemahaman, sehingga kompetensi membaca siswa hanya sebatas sampai pada pemahaman literal yang tersurat dalam bacaan saja.


(40)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Islam Al-Azhar 33 Tasikmalaya, untuk lebih jelasnya dapat dilihat profil sekolah pada lampiran 7. SD Islam Al-Azhar 33 yang terletak di Kecamatan Tamansari Kota Tasikmalaya merupakan sekolah yayasan dengan yayasan pusat terletak di Jakarta. Penelitian dilaksanakan di SD Islam Al – Azhar 33 karena SD Islam Al – Azhar 33 telah melaksanakan Tes membaca pemahaman pembelajaran bahasa Inggris di kelas V pada semester 1 tahun pelajaran 2012/2013.

2. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah butir soal tes membaca pemahaman yang di reduksi dari soal UTS (Ujian Tengah Semester) dan US (Ulangan Sekolah) kelas V semester 1 tahun pelajaran 2012/2013. Sumber data berasal dari Guru bahasa Inggris kelas V SDI Al-Azhar 33 Tasikmalaya.

B. Desain Penelitian

Sebuah penelitian harus di desain sebaik mungkin untuk mempermudah pelaksanakan penelitian ketika pengambilan data. Sugiyono (2012: 2) mengemukakan bahwa: “penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”. Berdasarkan cara pengolahan data (pendekatan), penelitian terbagi menjadi 2, yaitu: (1) penelitian kuantitatif, yaitu penelitian yang menggunakan teknik statistik dalam mengolah datanya, dan (2) penelitian kualitatif, yaitu penelitian yang diolah menggunakan teknik kualitatif.

Penelitian yang dilakukan di SDI Al-Azhar 33 Tasikmalaya ini peneliti menggunakan pendekatan kualitatif. Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif karena dianggap mampu beradaptasi dengan kompleksitas latar alamiah penelitian. Adapun langkah – langkah yang peneliti lakukan yaitu memilih masalah kemudian melakukan studi pendahuluan untuk mendapatkan informasi awal dan merumuskan masalah. Berangkat dari rumusan masalah, peneliti


(41)

menentukan variabel dan hipotesis penelitian. Peneliti akan menentukan dan menyusun instrument dan memasuki situasi sosial. Setelah itu, peneliti akan mereduksi seluruh data yang didapat untuk kemudian dilakukan analisis dan penarikan kesimpulan. Setelah seluruh rangkaian tersebut selesai maka peneliti akan menyusun sebuah laporan penelitian.

C. Metode Penelitian

Penelitian yang dilakukan di SDI Al-Azhar 33 Tasikmalaya ini peneliti menggunakan metode deskriptif. Metode ini bertujuan untuk memecahkan masalah yang aktual dengan cara mengumpulkan, menyusun, mengklasifikasikan, menganalisa kemudian menginterpretasikan (Surakhmad, 1994: 147).

Data yang telah dihimpun dapat kita deskripsikan atau interpretasikan kedalam bentuk naratif berdasarkan fakta yang ditemukan dalam penelitian. Menurut Sukmadinata (2012: 72) menegaskan bahwa “Penelitian Deskriptif adalah suatu bentuk penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena yang bersifat alamiah ataupun rekayasa manusia”. Penelitian deskriptif tidak memberikan perlakuan, manipulasi atau pengubahan pada variabel-variabel bebas, tetapi menggambarkan suatu kondisi apa adanya.

Berdasarkan pendapat di atas, pada pelaksanaannya, metode tersebut digunakan untuk mengumpulkan, menyusun, mengklasifikasikan, menganalisis, menggambarkan data, yang kemudian akan disimpulkan. Data-data yang dimaksud didalam penelitian ini adalah analisis deskriptif butir soal tes membaca pemahaman bahasa Inggris yang digunakan dikelas V SD Islam Al-Azhar 33 Tasikmalaya, berupa soal-soal tes kategori membaca pemahaman yang direduksi dari soal UTS dan US Semester I tahun pelajaran 2012/2013. Data hasil analisis ini berupa data deskriptif analisis soal berdasarkan kategori taksonomi membaca pemahaman Barrett dan kesesuaian butir soal dengan kompetensi dasar membaca bahasa Inggris kelas V semester 1 pada kurikulum.


(42)

D. Definisi Operasional 1. Tes Membaca Pemahaman

Tes kemampuan membaca adalah alat untuk mengukur kemampuan testi dalam menggali informasi yang terdapat dalam teks. Yang di dalamnya melibatkan aspek; pemahaman bahasa dan lambang tertulis, gagasan, serta nada dan gaya penulisan dengan melibatkan kemampuannya yang berkenan dengan komponen kebahasaan (konteks) maupun komponen non kebahasaan (konteks).

2. Taksonomi tes Membaca

Taksonomi dalam tes membaca ini yaitu taksonomi Barrett terdapat 5 kategori intelektual dalam kegiatan membaca pemahaman ini yaitu, pemahaman literal, penataan kembali (Reorganisation), pemahaman inferensial, pemahaman evaluatif, dan apresiasi.

3. Kompetensi Dasar

Kompetensi dasar adalah kemampuan minimal dalam mata pelajaran yang harus dimiliki oleh lulusan atau kemampuan minimal yang harus dapat dilakukan atau ditampilkan oleh siswa dari standar kompetensi untuk suatu mata pelajaran (dalam penelitian ini mata pelajaran bahasa Inggris).

E. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan untuk memperoleh data yang diperlukan pada penelitian ini adalah pedoman check-list. Instrumen check-list digunakan untuk mengetahui ada tidaknya dokumen butir tes membaca pemahaman bahasa Inggris yang digunakan dikelas V SDI Al-Azhar 33 Tasikmalaya. Rincian mengenai instrumen check-list ini dijelaskan pada tabel 3.4 sebagai berikut.

Tabel 3.1

Intrumen Observasi Data Penelitian Instrumen Tes Membaca Pemahaman Bahasa Inggris yang Digunakan di Kelas V Semester 1 Tahun Pelajaran 2012/2013

No. Data/ Dokumen Keterangan

Ada Tidak Ada

(a) (b) (c) (d)

1.

Instrumen tes membaca pemahaman bahasa Inggris yang digunakan dikelas V semester 1 tahun pelajaran 2012/2013


(43)

(a) (b) (c) (d)

2.

Butir soal tes membaca pemahaman bahasa Inggris yang digunakan dikelas V semester 1 tahun pelajaran 2012/2013

3. Kurikulum pelajaran bahasa Inggris kelas V semester 1 tahun pelajaran 2012/2013

Keterangan: Berilah tanda Check-list (√) pada kolom keterangan sesuai keberadaan data/ dokumen!

F. Teknik Pengumpulan Data

Riduwan (2009: 69) menjelaskan: “metode pengumpulan data adalah teknik atau cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data”. Sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa data penelitian yang peneliti kumpulkan adalah (1) Instrumen dan butir soal tes membaca pemahaman yang direduksi dari soal UTS dan US pembelajaran bahasa Inggris kelas V semester 1 tahun pelajaran 2012/2013, dan (2) Kurikulum pelajaran bahasa Inggris kelas V semester 1 tahun pelajaran 2012/2013. Adapun rincian mengenai jenis data, teknik pengumpulan data, instrumen dan sumber data dijelaskan pada tabel 3.9 sebagai berikut.

Tabel 3.2

Jenis Data, Teknik Pengumpulan, Instrumen dan Sumber Data

No. Jenis Data Teknik

Pengumpulan Instrumen Sumber

(a) (b) (c) (d) (e)

1.

Instrumen tes membaca pemahaman bahasa Inggris yang digunakan dikelas V semester 1 tahun pelajaran 2012/2013

Studi

dokumentasi Check-list

Arsip Guru Mata Pelajaran Bahasa Inggris SDI Al-Azhar 33 Tasikmalaya 2.

Butir soal tes membaca pemahaman bahasa Inggris yang digunakan dikelas V semester 1 tahun pelajaran 2012/2013

Studi

dokumentasi Check-list

Arsip Guru Mata Pelajaran Bahasa Inggris SDI Al-Azhar 33 Tasikmalaya


(44)

(a) (b) (c) (d) (e)

3.

Kurikulum pelajaran bahasa Inggris kelas V semester 1 tahun pelajaran 2012/2013

Studi

dokumentasi Check-list

Siswa kelas V SDI Al-Azhar 33

Tasikmalaya

Penentuan teknik studi dokumentasi terhadap data-data penelitian, yaitu data butir soal tes membaca pemahaman pada pembelajaran bahasa Inggris kelas V SDI Al-Azhar 33 Tasikmalaya semester 1 tahun pelajaran 2012/2013, kurikulum mata pelajaran bahasa Inggris, didasarkan pada alasan bahwa data yang diperlukan berupa tulisan.

G. Analisis Data

Setelah data yang dibutuhkan sudah terkumpul, kemudian peneliti mereduksi data berdasarkan fokus dan tujuan penelitian. Butir soal Ujian Tengah Semester (UTS) dan Ulangan Sekolah (US) semester 1 kelas V SDI Al-Azhar 33 Tasikmalaya di reduksi dengan mengambil butir soal yang berkaitan dengan membaca pemahaman. Data di analisis berdasarkan kategori pemahaman taksonomi barrett dan kesesuaian dengan kompetensi dasar pada kurikulum mata pelajaran bahasa Inggris kelas V Semester 1 tahun Pelajaran 2012/2013. Untuk lebih jelasnya sebagai berikut.

1. Analisis data berdasarkan Taksonomi membaca pemahaman Barrett

Setelah data di reduksi berdasarkan kebutuhan penelitian kemudian data butir soal tersebut di analisis berdasarkan kategori taksonomi barret. Untuk mempermudah analisis data, data dimasukan terlebih dahulu kedalam tabel berikut ini.

Tabel 3.3

Tabel Analisis Butir Soal berdasarkan Kategori Membaca Pemahaman Taksonomi Barret

No Kategori Taksonomi Barrett No Soal

1 2 3 4 5 dst.

(a) (b) (c) (d) (e) (f) (g) (h)

1 Pemahaman Literal

Recognition

Recognition of Details Recognition of Main Ideas


(45)

(a) (b) (c) (d) (e) (f) (g) (h) Recognition of a Sequence

Recognition of Comparison Recognition of Cause and Effect Relationships

Recognition of Character Traits

Recall

Recall of Details Recall of Main Ideas Recall of a Sequence Recall of Comparison Recall of Cause and Effect Relationships

Recall of Character Traits

2 Reorganisasi

Classifying Outlining Summarizing Synthesizing

3 Pemahaman Inferensial

Inferring Supporting Details Inferring Main Ideas

Inferring Sequence Inferring Comparisons Inferring Cause and Effect Relationships

Inferring Character Traits Predicting Outcomes Interpreting Figurative Language

4 Evaluasi

Judgments of Reality or Fantasy

Judgments of Fact or Opinion

Judgments of Adequacy and Validity

Judgments of Appropriateness Judgments of Worth, Desirability and Acceptability

5 Apresiasi

Emotional Response to the Content

Identification with Characters or Incidents


(46)

(a) (b) (c) (d) (e) (f) (g) (h) Reactions to the Author’s

Use of Language Imagery

Keterangan: Berilah tanda (√) bila sesuai dengan aspek yang ditelaah!

Hasil dari analisis butir soal berdasarkan kategori taksonomi barret tersebut selanjutnya dideskripsikan berdasarkan kriteria kategori pertanyaan taksonomi barret.

2. Analisis data berdasarkan kesesuaian dengan kompetensi dasar pada kurikulum KTSP

Butir soal dianalisis berdasarkan kompetensi dasar yang terdapat pada kurikulum KTSP mata pelajaran bahasa Inggris kelas V SDI Al-Azhar 33 Tasikmalaya semester 1 tahun pelajaran 2012/2013, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran 6. Berikut ini kompetensi dasar pembelajaran membaca mata pelajaran bahasa Inggris kelas V semester 1 tahun pelajaran 2012/2013 SDI Al-Azhar 33 Tasikmalaya.

Tabel 3.4

Kurikulum Pembelajaran Membaca Pelajaran Bahasa Inggris kelas V SDI Al-Azhar 33 Tasikmalaya Semester 1 Tahun Pelajaran 2012/2013

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

Memahami tulisan bahasa Inggris sangat sederhana dalam Konteks Kelas

1. Membaca nyaring dengan ucapan, dan intonasi secara tepat dan berterima yang melibatkan : kata, frasa, dan kalimat sangat sederhana 2. Memahami kalimat, pesan

tertulis dan teks deskrpitif bergambar sangat sederhana secara tepat dan berterima

Hasil dari analisis butir soal berdasarkan kesesuaian dengan kurikulum tersebut selanjutnya dideskripsikan berdasarkan kompetensi dasar yang telah tercantum dalam kurikulum.


(47)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada BAB IV, maka dapat ditarik kesimpulan, sebagai berikut:

1. Butir soal tes membaca pemahaman bahasa Inggris kelas V SDI Al-Azhar 33 Tasikmalaya berada pada taksonomi pemahaman barret kategori pemahaman literal (46%), reorganisasi (20%) dan pemahaman inferensial (34%). Butir soal kategori pemahaman literal sebanyak 7 butir soal terdapat pada butir soal nomor 1, 2, 3, 9, 10, 13 dan 15. Butir soal kategori reorganisasi sebanyak 3 butir soal terdapat pada butir soal nomor 6, 7, dan 8. Butir soal kategori pemahaman inferensial sebanyak 5 butir soal terdapat pada soal nomor 4, 5, 11, 12, dan 14. Berdasarkan hasil penelitian soal tes membaca pemahaman bahasa Inggris yang digunakan di kelas V SDI Al-Azhar 33 Tasikmalaya pada semester 1 tahun pelajaran 2012/2013. Soal tes belum sampai memenuhi 5 kategori taksonomi membaca pemahaman barrett. Kategori pemahamana evaluasi dan apresiasi belum terdapat pada butir soal. Sehingga belum diketahui sejauh mana kemampuan siswa pada kategori evaluasi dan apresiasi. 2. Butir soal tes membaca pemahaman bahasa Inggris kelas V SDI Al-Azhar 33 Tasikmalaya seluruhnya telah memenuhi kompetensi dasar yang diharapkan dalam kurikulum dimana soal-soal menuntut siswa untuk dapat memahami kalimat dan pesan tertulis sangat sederhana yang terdapat dalam bacaan.

B. Saran

Dari kesimpulan di atas, maka dalam menyusun tes membaca pemahaman disarankan:

1. Menyusun tes membaca pemahaman dengan memeperhatikan taksonomi membaca pemahaman yang telah ada diantaranya taksonomi membaca pemahaman barrett. Sehingga dapat diketahui seberapa tinggi kemampuan siswa dalam membaca pemahaman.


(48)

2. Menyusun tes membaca pemahaman harus berpedoman pada tuntutan kurikulum yang digunakan, kompetensi dasar yang diharapkan harus tercapai melalui alat tes yang dibuat.

3. Karena keterbatasan peneliti, maka disarankan untuk dilakukan penelitian lebih lanjut dan mendalam agar informasi yang didapat akurat dan bermanfaat bagi proses penyusunan instrumen tes dalam pembelajaran membaca di sekolah.


(49)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. (2012). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi 2). Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Arikunto, Suharsimi. (2001). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

Departemen Pendidikan Nasional. (2006). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan untuk SD/MI. [document].

Rahim, Farida. (2008). Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar. Jakarta: Bumi Aksara.

Ikram. (2012). Strategi Membaca Pemahaman. [online] tersedia pada http://ikram-melan6kahm4ju.blogspot.com/2012/04/strategi-membaca-pemahaman.html [09 April 2012].

Mustikasari, Tiqi Suci. (2010). Upaya Peningkatan Kemampuan Membaca Pemahaman Dengan Pendekatan Keterampilan Proses Dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas V SDN Cibatu 1 Kecamatan Cibatu Kabupaten Garut Skripsi pada FIP UPI. Bandung : tidak diterbitkan.

Mulyasa, E. (2011). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Nurgiyantoro, Burhan. (2010). Penilaian Pembelajaran Bahasa Berbasis Kompetensi. Yogyakarta: BPFE-YOGYAKARTA.

Purwanto, Ngalim. (2010). Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Sugiyono.(2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono.(2009). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Sukmadinata, Nana Syaodih. (2012). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Sukmara, Dian. (2007). Implementasi Life Skill Dalam KTSP. Bandung: CV. Mughni Sejahtera

Surakhmad, Winarno. (1994). Pengantar Penelitian Ilmiah Dasar Metode Teknik. Bandung: Tarsito.


(50)

Supriyono. (2008). Membimbing Siswa Membaca Cerdas dengan Taksonomi Barrett. [dokumen]

Suyanto, Kasihani. (2009). English For Young Learners. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Tarigan, Henry Guntur. (2008). Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.

Tarigan, Henry Guntur. (1993). Strategi Pengajaran dan Pembelajaran Bahasa. Bandung: Angkasa.

Tim Penulis Pedoman Karya Ilmiah. (2012). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.


(1)

(a) (b) (c) (d) (e) (f) (g) (h) Recognition of a Sequence

Recognition of Comparison Recognition of Cause and Effect Relationships

Recognition of Character Traits

Recall

Recall of Details Recall of Main Ideas Recall of a Sequence Recall of Comparison Recall of Cause and Effect Relationships

Recall of Character Traits

2 Reorganisasi

Classifying Outlining Summarizing Synthesizing

3 Pemahaman Inferensial

Inferring Supporting Details Inferring Main Ideas

Inferring Sequence Inferring Comparisons Inferring Cause and Effect Relationships

Inferring Character Traits Predicting Outcomes Interpreting Figurative Language

4 Evaluasi

Judgments of Reality or Fantasy

Judgments of Fact or Opinion

Judgments of Adequacy and Validity

Judgments of Appropriateness Judgments of Worth, Desirability and Acceptability

5 Apresiasi

Emotional Response to the Content

Identification with Characters or Incidents


(2)

36

(a) (b) (c) (d) (e) (f) (g) (h)

Reactions to the Author’s Use of Language

Imagery

Keterangan: Berilah tanda (√) bila sesuai dengan aspek yang ditelaah!

Hasil dari analisis butir soal berdasarkan kategori taksonomi barret tersebut selanjutnya dideskripsikan berdasarkan kriteria kategori pertanyaan taksonomi barret.

2. Analisis data berdasarkan kesesuaian dengan kompetensi dasar pada kurikulum KTSP

Butir soal dianalisis berdasarkan kompetensi dasar yang terdapat pada kurikulum KTSP mata pelajaran bahasa Inggris kelas V SDI Al-Azhar 33 Tasikmalaya semester 1 tahun pelajaran 2012/2013, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran 6. Berikut ini kompetensi dasar pembelajaran membaca mata pelajaran bahasa Inggris kelas V semester 1 tahun pelajaran 2012/2013 SDI Al-Azhar 33 Tasikmalaya.

Tabel 3.4

Kurikulum Pembelajaran Membaca Pelajaran Bahasa Inggris kelas V SDI Al-Azhar 33 Tasikmalaya Semester 1 Tahun Pelajaran 2012/2013

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

Memahami tulisan bahasa Inggris sangat sederhana dalam Konteks Kelas

1. Membaca nyaring dengan ucapan, dan intonasi secara tepat dan berterima yang melibatkan : kata, frasa, dan kalimat sangat sederhana 2. Memahami kalimat, pesan

tertulis dan teks deskrpitif bergambar sangat sederhana secara tepat dan berterima

Hasil dari analisis butir soal berdasarkan kesesuaian dengan kurikulum tersebut selanjutnya dideskripsikan berdasarkan kompetensi dasar yang telah tercantum dalam kurikulum.


(3)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada BAB IV, maka dapat ditarik kesimpulan, sebagai berikut:

1. Butir soal tes membaca pemahaman bahasa Inggris kelas V SDI Al-Azhar 33 Tasikmalaya berada pada taksonomi pemahaman barret kategori pemahaman literal (46%), reorganisasi (20%) dan pemahaman inferensial (34%). Butir soal kategori pemahaman literal sebanyak 7 butir soal terdapat pada butir soal nomor 1, 2, 3, 9, 10, 13 dan 15. Butir soal kategori reorganisasi sebanyak 3 butir soal terdapat pada butir soal nomor 6, 7, dan 8. Butir soal kategori pemahaman inferensial sebanyak 5 butir soal terdapat pada soal nomor 4, 5, 11, 12, dan 14. Berdasarkan hasil penelitian soal tes membaca pemahaman bahasa Inggris yang digunakan di kelas V SDI Al-Azhar 33 Tasikmalaya pada semester 1 tahun pelajaran 2012/2013. Soal tes belum sampai memenuhi 5 kategori taksonomi membaca pemahaman barrett. Kategori pemahamana evaluasi dan apresiasi belum terdapat pada butir soal. Sehingga belum diketahui sejauh mana kemampuan siswa pada kategori evaluasi dan apresiasi. 2. Butir soal tes membaca pemahaman bahasa Inggris kelas V SDI Al-Azhar 33 Tasikmalaya seluruhnya telah memenuhi kompetensi dasar yang diharapkan dalam kurikulum dimana soal-soal menuntut siswa untuk dapat memahami kalimat dan pesan tertulis sangat sederhana yang terdapat dalam bacaan.

B. Saran

Dari kesimpulan di atas, maka dalam menyusun tes membaca pemahaman disarankan:

1. Menyusun tes membaca pemahaman dengan memeperhatikan taksonomi membaca pemahaman yang telah ada diantaranya taksonomi membaca pemahaman barrett. Sehingga dapat diketahui seberapa tinggi kemampuan siswa dalam membaca pemahaman.


(4)

53

2. Menyusun tes membaca pemahaman harus berpedoman pada tuntutan kurikulum yang digunakan, kompetensi dasar yang diharapkan harus tercapai melalui alat tes yang dibuat.

3. Karena keterbatasan peneliti, maka disarankan untuk dilakukan penelitian lebih lanjut dan mendalam agar informasi yang didapat akurat dan bermanfaat bagi proses penyusunan instrumen tes dalam pembelajaran membaca di sekolah.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. (2012). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi 2). Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Arikunto, Suharsimi. (2001). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

Departemen Pendidikan Nasional. (2006). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan untuk SD/MI. [document].

Rahim, Farida. (2008). Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar. Jakarta: Bumi Aksara.

Ikram. (2012). Strategi Membaca Pemahaman. [online] tersedia pada http://ikram-melan6kahm4ju.blogspot.com/2012/04/strategi-membaca-pemahaman.html [09 April 2012].

Mustikasari, Tiqi Suci. (2010). Upaya Peningkatan Kemampuan Membaca Pemahaman Dengan Pendekatan Keterampilan Proses Dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas V SDN Cibatu 1 Kecamatan Cibatu Kabupaten Garut Skripsi pada FIP UPI. Bandung : tidak diterbitkan.

Mulyasa, E. (2011). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Nurgiyantoro, Burhan. (2010). Penilaian Pembelajaran Bahasa Berbasis Kompetensi. Yogyakarta: BPFE-YOGYAKARTA.

Purwanto, Ngalim. (2010). Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Sugiyono.(2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono.(2009). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Sukmadinata, Nana Syaodih. (2012). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Sukmara, Dian. (2007). Implementasi Life Skill Dalam KTSP. Bandung: CV. Mughni Sejahtera


(6)

55

Supriyono. (2008). Membimbing Siswa Membaca Cerdas dengan Taksonomi Barrett. [dokumen]

Suyanto, Kasihani. (2009). English For Young Learners. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Tarigan, Henry Guntur. (2008). Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.

Tarigan, Henry Guntur. (1993). Strategi Pengajaran dan Pembelajaran Bahasa. Bandung: Angkasa.

Tim Penulis Pedoman Karya Ilmiah. (2012). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.