PEMAKNAAN IKLAN 3 ( THREE ) CELLULAR ( Studi Semiotik Pemaknaan Iklan 3 ( Three ) Cellular Versi Balon Mengangkat Tiga Truk Dump Kalttapilar Bermuatan Pada Media Billboard ).
S K R I P S I
Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh Gelar Sarjana pada FI SI P UPN : “Veteran” Jaw a Timur
OLEH :
DI CKY ARI ESTA
NPM. 0643010012
YAYASAN KESEJAHTERAAN PENDI DI KAN DAN PERUMAHAN UNI VERSI TAS PEMBANGUNAN NASI ONAL “VETERAN” JAWA TI MUR
FAKULTAS I LMU SOSI AL DAN I LMU POLI TI K PROGRAM STUDI KOMUNI KASI
SURABAYA 2010
(2)
DICKY ARIESTA NPM. 0643010012
Telah dipertahankan dihadapan dan diterima oleh Tim Penguji Skripsi Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur Pada Tanggal 2 September 2010
Pembimbing Utama Tim penguji :
1. KETUA
Dra. Herlina Suksmawati, M.Si 1. Dra. Sumardjijati, M.Si NIP. 19641225 199309 2001 NIP. 19620323 199309 2 001
2. SEKRETARIS
2. Dra. Herlina Suksmawati, M.Si NIP. 19641225 199309 2001
3. ANGGOTA
3. Dra. Dyva Claretta, M.Si
NPT. 3 6601 94 0025 1 Mengetahui,
DEKAN
Dra. Hj. Suparwati, M.Si NIP. 19550718 198302 2001
(3)
YME, yang telah memberikan rahmat serta karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini.
Keterbatasan kemampuan, pengetahuan dan pengalaman penulis membuat Skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Berkat usaha, dorongan serta bimbingan dari berbagai pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan Skripsi ini, maka pada akhirnya Skripsi ini dapat terselesaikan.
Rasa terima kasih yang sebesar-besarnya penulis ucapkan kepada Ibu Dra. Herlina Suksmawati, M.Si selaku Dosen Pembimbing penulis yang selama ini telah membimbing serta memberikan pengarahan kepada penulis dengan penuh kesabaran sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini.
Pada kesempatan ini pula penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya atas segala bantuan dan bimbingannya kepada :
Pada kesempatan ini pula penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya atas segala bantuan dan bimbingannya kepada :
1. Dra. Hj. Suparwati, M. Si, Dekan FISIP UPN Veteran JATIM
2. Bapak Juwito, S.Sos., M.Si, Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi FISIP UPN Veteran JATIM
3. Drs. Saiffudin Zuhri, M.Si, Sekretaris Program Studi Ilmu Komunikasi FISIP UPN Veteran JATIM
(4)
iv
6. Seluruh dosen Ilmu Komunikasi FISIP UPN Veteran JATIM
7. Keluarga penulis, Papa, Mama, Kak Erwin, Tito, Mami, Om Yosi serta keluarga besar penulis terima kasih atas segala dorongan, bimbingan, nasihat-nasihat, serta doanya.
8. Sahabat dan teman-teman dekat penulis, NAZI ( Qeis, kyek, Renato, Weber, Bagong dll ), KAPAK ( Rizky, Gerad, Bhaskara, Jatmiko, dll ) dan semua angkatan 07 dan 08 fisip yang dekat dengan penulis.
9. Erlinda Mary Yuana, terimakasih banyak atas dukungan dan senyumannya selama ini serta yang selalu memberikan motivasi, baik motivasi dalam menyelesiakan skripsi ini dan juga motivasi dalam hidupku ini.
10. Seluruh pihak yang tidak mungkin penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu dan memberikan semangat dalam menyelesaikan Skripsi ini.
Akhir kata, penulis memohon kehadirat Tuhan YME semoga segala bantuan yang telah mereka berikan kepada penulis mendapatkan balasan dari Tuhan YME.
Harapan penulis, semoga Skripsi ini dapat bermanfaat bagi yang menggunakannya.
Surabaya, Juli 2010
(5)
JUDUL... i
HALAMAN PENGESAHAN PROPOSAL SKRIPSI... ii
KATA PENGANTAR... iii
DAFTAR ISI... v
DAFTAR GAMBAR... viii
DAFTAR LAMPIRAN... ix
ABSTRAKSI... x
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah... 1.2. Perumusan Masalah... 1.3. Tujuan Penelitian... 1.4. Manfaat Penelitian...
1 8 8 8 BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1. Landasan Teori... 2.1.1. Periklanan... 2.1.2. Billboard...
2.1.3. Iklan 3 ( three ) cellular Versi Satu Balon Mengangkat Tiga Truk Bermuatan di Media Billboard...
10 10 15
16
(6)
2.1.6. Semiotik Iklan... 2.1.7. Model Semiotik... 2.2. Kerangka Berpikir...
39 40 43
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum Objek... 4.1.1. 3 ( Three ) Cellular... 4.2. Penyajian Data... 4.3. Gambar Iklan 3 ( Three ) Cellular Versi Satu Balon
Mengangkat Tiga Truk Bermuatan... 4.4. Gambar Iklan 3 ( Three ) Cellular Versi Satu Balon
Mengangkat Tiga Truk Bermuatan Dalam Kategori Tanda Pierce... 52 52 54 54 55 BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Metode Penelitian... 3.2. Kerangka Konseptual... 3.2.1. Korpus Penelitian... 3.2.2. Unit Analisis... 3.3. Teknik Pengumpulan Data... 3.4. Metode Analisis Data...
45 46 47 47 51 51 vi
(7)
vii
4.5.3. Simbol...
4.6. Pemaknaan Iklan 3 ( three ) Cellular Versi Satu Balon Mengangkat Tiga Truk Bermuatan Pada Media Billboard Dalam Model Triangle Of Meaning...
68
70 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan... 5.2. Saran...
73 74 DAFTAR PUSTAKA... 75
(8)
Gambar 1. Model Semiotik Pierce... 41 Gambar 2. Model Kategori Tanda... 42
(9)
Lampiran 1. Iklan 3 ( three ) cellular versi bslon mengangkat tiga truk (
Dump Kalttapilar ) pada media billboard... 74
(10)
Truk Dump Kalttapilar Bermuatan Pada Media Billboard )
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana makna yang disampaikan atau dikomunikasikan iklan tri melalui media cetak berupa poster yang berukuran besar dengan sebutan billboard. Kedalam sistem komunikasi berupa ikon, indeks, dan simbol.
Objek Penelitian ini menggunakan pendekatan semiotik pierce dan teori periklanan, makna, penggambaran billboard, jenis font, balon, truk, tali warna dalam iklan, dan komunikasi sebagai suatu proses simbolik.
Sifat iklan seluler tri akan diteliti dengan menggunakan pendekatan studi semiotik, yaitu teori semiotik menurut Charles S. Pierce. Berdasarkan teori semiotik maka iklan seluler tri tersebut diteliti berdasarkan pengelompokan tanda pierce. Teks yang dipaparkan oleh iklan selular tri menimbulkan maksud yang berbeda bagi konsumen dengan gambar iklan yang ada, ikon (icon) yaitu suatu hubungan antara tanda dan objek yang bersifat kemiripan. Indeks (index) yaitu adanya suatu hubungan alamiah dengan antara tanda dan petanda yang terdapat hubungan sebab akibat. Simbol (symbol) yaitu merupakan tanda yang menunjukan hubungan alamiah antara peanda dengan petandanya.
Berdasarkan metode penelitian penulis terhadap iklan seluler tri maka penulis memakai ikon seluler tri adalah balon mengangkat tiga truk bermuatan dengan tali. Indeks dalam iklan tersebut salah satunya adalah kalimat “hannya dengan Rp555/ hari kamu bisa...”, “nelpon sepuasnya”, “sms sesukanya ke semua operator”, dan “internet-an gratis” serta gambar HP, amplop sebagai lambang sms, dan lambang salah satu jaringan internat dengan posisi berjatuhan dari truk, dan kalimat “cukup aktivkan kartu super tri mu”. Sedangkan simbol pada iklan ini adalah gambar angka tiga berwarna kombinasi orange, kuning, dan putih sebagai lambang tri, tiga truk berwarna kuning, orange, dan merah, warna biru pada beckgroun, Warna Putih pada Tali, Tulisan”Sms Sesukanya ke Semua Operator” dan Tulisan”Internet-an Gratis”, serta warna hitam pada teks “telpon sepuasnya.
Berdasarkan hasil penelitian pada iklan seluler tri, maka dapat diambil kesimpulan bahwa iklan ini ingin menyampaikan pesan kepada khalayak luas yaitu jika ingin mendapatkankan banyak bonus gratisan dengan biaya yang sangat ringan atau murah, yaitu dengan cara mengaktivkan kartu super tri mu maka semua keuntungan itu akan diperoleh, karna tri jelas lebih menguntungkan di bandingkan dengan kompetitor yang juga sudah banyak beredar dipasaran, karena tri jaringan GSM mu, jaringan GSM baru dengan tarif biaya paling murah.
(11)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Masalah
Pada masa yang sedang berkembang teknologinya seperti saat ini, kebutuhan manusia semakin bertambah seiring dengan kemajuan teknologi yang dapat menunjang kemajuan dibidang lainnya, yang salah satu diantaranya adalah bidang komunikasi. Dalam kegiatan sehari-hari manusia tidak lepas dari kegiatan komunikasi, kegiatan tersebut tidak hanya dilakukan secara tatap muka namun ada juga kegiatan komunikasi yang membutuhkan alat bantu media untuk menyampaikan pesan dari komunikator kepada komunikan, atau penyampaian informasi kepada masyarakat luas. Media yang menyediakan jasa dalam penyampaian pesan pada khalayak disebut media massa. Didalam peyampaian informasinya, media mempunyai cara pengemasan yang beragam yang disesuaikan dengan khalayaknya, orientasi internal dari media itu sendiri dan banyak faktor-faktor kepentingan yang lain. Kegiatan komunikasi massa ini yang dilakukan secara rutin dan konstan bukan hanya bersifat normative, yaitu agar orang lain jadi tahu dan mengerti, tetapi juga mengandung unsur persuasi agar orang lain bersedia menerima suatu paham atau keyakinan atau juga melakukan suatu perbuatan.
(12)
kehadiaran media massa adalah suatu gejala yang menandai kehidupan masyarakat modern. Memasuki penghujung dasawarsa 1990-an masyarakat seolah-olah diserbu disetiap pemburu waktu oleh berita, hiburan atau informasi mengalir begitu saja dari berbagai media massa yang ada. Mulai dari media elektronik seperti televisi, radio, bahkan internet dan media komunikasi. Maka hampir tiada waktu tanpa kehadiran informasi. Perkembangan teknologi komunikasi yang sedemikan canggihnya dalam penggunaan teknologi dan sistem elektronik modern, membuat semakin terbukannya saluran komunikasi dalam masyarakat yang akhirnya menggiring masyarakat ke abad infromasi dan teknologi.
Komunikasi massa ( mass comunikation ) adalah komunikasi yang menggunakan media massa, baik cetak ( surat kabar, majalah, baliho, billboard, poster pamflet, dan tabloid ) atau elektronik ( radio, televisi, dan internet ) yang dikelola oleh suatu lembaga atau orang yang lembagakan. Yang di tujukan kepada sejumlah besar orang yang tersebar di banyak tempat, anonim, heterogen. ( Mulyana, 2003: 75 )
Menyadari akan persaingan yang cukup ketat pada industri layanan telekomunikasi seluler, para oprator layanan telekomunikasi seluler berlomba – lomba memperomosikan produknya agar dapat dikenal dipasaran. Untuk menampilkan pesan iklan yang mampu membujuk, mampu membangkitkan dan mempertahankan ingatan konsumen akan produk yang di tawarkan memerlukan daya tarik bagi audiens sasaran. daya tarik iklan sangat penting karena akan meningkatkan keberhasilan komunikasi dengan audiens. Tujuan
(13)
pemasar mengiklankan produknya adalah untuk mendapat perhatian dari konsumen, tidak akan berarti apa – apa bagi perusahaan jikaiklan yang ditayangkan tidak mampu menarik perhatian konsumen. Pesan dalam satu iklan merupakan suatu stimulus/ dorongan/ rangsangan yang disampaikan oleh pihak komunikator dengan harapan dapet mempengaruhi konsumen dalam bentuk respon atau tanggapan yang diinginkan komunikator.
Periklanan sebagai salah satu bentuk komunikasi penyampaian barang dan jasa, penting dilaksanakan untuk menunjang usaha peningkatan volume penjualan terutama untuk produk baru. Iklan ditujukan untuk mempengaruhi perasaan, pengetahuan, makna, kepercayaan, sikap, pendapat, pemikiran dan citra konsumen yang berkaitan dengan suatu produk atau merek, tujuan periklanan ini bermuara pada upaya untuk dapat mempengaruhi perilaku konsumen dalam membeli sebuah produk yang ditawarkan. Iklan merupakan bagian dari bauran promosi (promotion mix) dan bauran promosi merupakan bagian dari bauran pemasaran (marketing mix). Secara sederhana iklan didefinisikan sebagai suatu pesan yang menawarkan suatu produk yang ditujukan kepada masyarakat lewat suatu media. Namun demikian, untuk membedakannya dengan pengumuman biasa, iklan lebih diarahkan untuk bertujuan membujuk orang agar membeli suatu produk yang ditawarkan.
(14)
Iklan seolah-olah hidup dan berada, kapan dan dimana saja yang ada di sekitar lingkungan kita, keberadaanya merupakan sebuah proses penyebaran informasi tentang barang, jasa, ide serta gagasan yang disalurkan melalui penyewaan ruang dan waktu dari media massa atas tanggung jawab sponsor tertentu. Iklan harus mamapu menciptakan merk produk menjadi bernyawa dan hidup. Iklan harus dibuat semenarik mungkin karena iklan dapat membentuk perilaku dari pembacanya, apabila iklan yang dibuat tidak menarik maka pembaca pun akan malas dan enggan untuk melihat iklan tersebut terlebih lagi untuk membeli dan mencoba produk tersebut.
Pada kenyataanya keinginan dari produsen dan konsumen terhadap iklan sangatlah berbeda, Pada produsen dalam memasang iklan yang produknya ingin diiklankan digunakan dan dibeli oleh konsumen, Sedangkan para konsumen melihat iklan terkadang hanya sebagai hiburan atau sekedar mencari sebuah informasi tentang adanya produk atau jasa. Oleh karena itu iklan harus dibuat serta dirancang sedemikian rupa agar memikat perhatian konsumen, kemudian konsumen merasa yakin untuk membeli sebuah produk atau jasa tersebut. Hal ini dapat dilihat dengan adanya iklan yang melalui media cetak maupun media elektronik diharapkan dapat memberikan nilai yang lebih, dan untuk menjamin ketertarikan konsumen terhadap barang dan jasa yang diiklankan. Bahkan terkadang ada sebuah iklan yang senantiasa diingat oleh konsumen dari tanda-tandanya, seperti gambarnya yang menarik atau hiasan yang unik (bukan nama pengiklan atau penawaran yang diajukan). Karena pada akhirnya jika seseorang mengingat tanda-tanda khas dari suatu
(15)
iklan maka ia akan terdorong untuk mengingat dan mengidentifikasikan hal-hal yang penting lainnya yang tertera pada sebuah iklan tersebut. (Jefkins, 1995:16-17)
Iklan adalah proses penyampaian pesan atau informasi kepada sebagian atau seluruh khalayak mengenai penawaran sebuah produk atau jasa dengan menggunakan media. Menurut Wahyu Wibowo (2003:5) iklan atau periklanan didefinisikan sebagai kegiatan berpromosi (barang atau jasa) melalui media massa.
Promosi merupakan suatu program dari suatu prusahaan yang memiliki tujuan untuk merangsang intensitas ekonomi, hiburan, atau informasi yang di tawarkan perusahaan kepada distributor atau kepada konsuen secara langsung. Promosi yang dilakukan perusahaan bertujuan untuk menarik minat daya beli konsumen terhadap sebuah produk yang ditawarkan oleh perusahaan penghasil produk. (kotler, 2000:257)
Banyak hal yang bisa dilakukan untuk mempromosikan produk layanan telekomunikasi seluler, melalui televisi, radio, brosur, dan salah satunya beriklan melalui media percetakan yaitu bellboard seperti yang dilakukan oleh produsen operator layanan telekomunikasi 3 ( three ).
Iklan adalah sebuah produk yang dibuat untuk memenuhi kebutuhan pemasang iklan, karena itulah pengiklan memanfaatkan kekuatan pencitraan terhadap suatu produk atau gaya yang akan dipasarkan dengan perantara media massa, sehingga iklan menjadi “realitas baru” dari produk
(16)
komoditas yang dimediakan. Bahasa dan tanda merupakan instrumennya, seperti yang diungkapkan oleh Dedy Jamaludin dan Idy Subandy:
“Produk iklan harus dipahami lebih dari sekedar hasil kreatifitas pemasang iklan dalam melakukan improvisasi seperti melalui trik-trik iklan, bahasa atau kata-kata” (Jamaludin, 1997 : 180)
Pesan iklan yang ideal menurut Philip Kotler harus mampu menarik perhatian (attention), mempertahankan ketertarikan (interest), membangkitkan keinginan (desire) dan menggerakkan tindakan (action). (Darmadi Durianto, 2003 : 105).
Dalam sebuah iklan tidak harus seluruhnya berharap sosok iklannya akan diingat konsumennya. Jika konsumen bisa mengingat sebagian dari tanda-tandanya, seperti gambar yang menarik sudah cukup, karena pada akhirnya jika seseorang mengingat tanda-tanda khas dari suatu iklan ia akan terdorong untuk mengingat dan mengidentifikasi hal-hal penting lainnya yang tertera pada iklan tersebut. (Jefkins, 1994 : 16).
Alasan peneliti dalam meneliti penelitian ini Salah satunya adalah karena iklan telekomunikasi bermerek celluler 3 ( three ) yang berada di JL.Darmo perempatan Polisi Istimewa Surabaya, Dimana iklan ini mengiklankan tentang media pertelekomunikasian salah satunya cellular 3 ( three ), dimana iklan 3 ( three ) dalam media billboard tersebut tidak menampilkan gambar cellular atau statrepack serta model HP, tidak seperti media – media telekomunikasi lainnya seperti XL, Indosat, telkomsel, dan lain – lain. melainkan menampilkan gambar satu balon dan tiga truk ( Drum
(17)
Kalttapilar ) bermuatan, dimana satu balon tersebut dapat mengangkat tiga truk bermuatan secara sekaligus, hal itu sebenarnya tidak ada hubungannya dengan dunia pertelemunikasian di indonesia, dengan versi hanya Rp555/hari kamu bisa nelepon sepuasnya, sms sepuasnya ke semua operator, internet-an gratis, dari jam 00.00 – 18.00, setelah itu cuman Rp55/ menit, sms, 100 kb. cukup jelas, versi iklan yang ditampilkan tersebut menurut penulis cukup unik dan menarik dan mudah diingat.
Penulis memilih operator layanan telekomunikasi seluler GSM 3 karena merupakan operator layanan telekomunikasi seluler GSM baru di Indonesia yang dikeluarkan oleh PT. Hutchison CP Telecom (HCPT) yang dipasarkan sejak 30 Maret 2007. Sebelumnya 3 sudah beroperasi di Hong Kong, Australia, Inggris, Italia, Irlandia, Austria, Swedia, dan Denmark. 3 memang nama yang cukup unik sebuah layanan telekomunikasi seluler. Merek 3 sendiri diciptakan agar dapat diaplikasikan ke berbagai negara dengan masyarakat berbeda. Merek ini harus dapat beradaptasi dengan budaya lokal namun tetap menjaga identitasnya. Sebagai operator baru di Indonesia operator seluler 3 tidak kalah dengan pesaingnya yang sudah lama. Dari segi teknologi misalnya operator seluler 3 juga mempunyai layanan data generasi ketiga (3G) yang telah dimiliki oleh operator-operator seluler yang sudah lama. Dan dari segi fitur, tarif yang murah serta penawaran yang diberikan juga tidak kalah bersaing dengan operator seluler lainnya, misalnya bila mengisi ulang voucher dengan limit tertentu pengguna layanan 3 akan mendapatkan pulsa 3 kali lipatnya, dan hanya 3 yang punya penawaran seseru
(18)
ini. Produk kartu perdana 3 (Tri) hadir untuk memudahkan hidup para konsumennya, karena itu setiap saat perusahaan terus memperbaiki diri agar pelayananannya dapat dinikmati dengan lebih mudah. Hal yang tak kalah penting adalah bagaimana operator tersebut memberikan kualitas layanan yang baik, dari sisi kualitas layanan jaringan, costumer service, dan sebagainya. Berbicara soal tarif dan bonus-bonus yang menjanjikan. Peningkatan jumlah pelanggan berawal dari tarif murah yang menjanjikan dari 3 cellular. http://3indonesia.com/
Dari Uraian tersebut diatas menarik minat penulis untuk meneliti maksud gambar dan tulisan didalam iklan media telekomunikasi cellular 3 ( three ) tersebut, yang dituangkan dalam sistem tanda dan lambang, dengan menggunakan pendekatan semiotik.
1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, penulis dapat merumuskan permasalah penelitian sebagai berikut :
“Bagaimana pemaknaan iklan 3 ( three ) cellular versi satu balon kecil dapat mengangkat tiga truk ( Drum Kalttapilar ) bermuatan di media billboard?”
1.3. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui makna satu balon kecil yang dapat mengangkat tiga truk ( Drum Kalttapilar ) bermuatan pada media billboard di JL.Darmo
(19)
perempatan polisi istimewa Surabaya kedalam sistem komunikasi berupa tanda dan lambang.
1.4. Manfaat Penelitian
Manfaat dalam penelitian ini secara teoritis dan praktis adalah sebagai berikut:
a. Secara Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai referensi tentang semiotik dalam periklanan dan media massa.
b. Secara Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah literatur tentang iklan dengan menggunakan pendekatan semiotik, terutama yang berkaitan dengan konsep gambar yang terdapat dalam media billboard.
(20)
2.1. Landasan Teori 2.1.1. Periklanan
Periklanan adalah suatu usaha untuk mengenalkan produk atau jasa kepada
masyarakat luas yang bertujuan untuk memasarkan dan menjual. Iklan juga
memiliki arti suatu pesan dari perusahaan yang berupa tulisan atau gambar yang
disampaikan melalui media yang bersifat persuasif. Tidak ada perusahaan yang
mau maju dan bersaing dalam kompetisi bisnis tanpa menggunakan iklan, karena
periklanan merupakan salah satu strategi dalam pemasaran yang sangat penting
peranannya.
Beberapa pandangan tentang pengertian iklan telah dituliskan, misalnya
oleh Dunn dan Barban (1978) yang menuliskan bahwa iklan merupakan bentuk
kegiatan komunikasi non personal yang disampaikan lewat media dengan
membayar ruang yang dipakai untuk menyampaikan pesan yang bersifat
membujuk (persuasif) kepada konsumen oleh perusahaan, lembaga
non-komersial, maupun pribadi yang berkepentingan. (Widyatama, 2007 : 15)
Menurut Alo Liliweri dalam kutipan bukunya, menuliskan bahwa iklan
juga merupakan sebentuk penyampaian pesan sebagaimana kegiatan komunikasi
lainnya. Secara lengkap, ia menuliskan bahwa iklan merupakan suatu proses
komunikasi yang mempunyai kekuatan sangat penting sebagai alat pemasaran
yang membantu menjual barang, memberikan layanan, serta gagasan atau ide-ide
(21)
melalui saluran tertentu dalam bentuk informasi yang persuasif. (Widyatama,
2007 : 15)
Iklan juga memiliki fungsi, seperti yang dikatakan oleh Alo Liliweri
(1998) yaitu :
1. Fungsi Pemasaran
Fungsi iklan yang diharapkan untuk membantu pemasaran atau menjual
produk. Iklan digunakan untuk mempengaruhi khalayak untuk membeli dan
mengkonsumsi produk.
2. Fungsi Komunikasi
Iklan sebenarnya merupakan sebentuk pesan dari komunikator kepada
komunikan (khalayak).
3. Fungsi Pendidikan
Iklan merupakan alat membantu mendidik khalayak mengenai sesuatu, agar
mengetahui dan mampu melakukan sesuatu. Mendidik dalam hal ini dimaksud
agar khalayak siap menerima produk yang dihasilkan produsen.
4. Fungsi Ekonomi
Iklan mampu menjadi penggerak ekonomi agar kegiatan ekonomi dapat tetap
(22)
5. Fungsi Sosial
Iklan mampu menghasilkan dampak sosial psikologis yang cukup besar. Iklan
membawa berbagai pengaruh dalam masyarakat, misalnya muncul budaya
konsumerisme, menciptakan status sosial baru.
Periklanan juga memiliki berbagai jenis, jika kita bedakan secara umum
maka dibagi mencadi 2, yaitu iklan above the line dan iklan bellow the line. Iklan
media above the line adalah media yang bersifat massa. Massa yang dimaksud
adalah bahwa khalayak sasaran berjumlah besar, antara satu sama lain tidak saling
kenal dan menerpa pesan iklan secara serempak. Sedangkan iklan media bellow
the line adalah iklan yang menggunakan media khusus.
Media itu sendiri adalah suatu alat (sarana) komunikasi yang berfungsi
sebagai perantara antara kamunikator dengan komunikan-nya dalam penyampaian
pesan. Media yang kita ketahui ada media cetak (koran, majalah) dan elektronik
(tv, radio) yang kita spesifikasikan dengan media massa. Karena semakin
banyaknya media maka khalayak / komunikan-nya juga berperan dalam pemilihan
medianya, seperti model Uses and Gratifications, dikatakan bahwa semakin
banyak media yang bermunculan maka khalayak juga semakin bisa memilih
media yang akan digunakannya sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya agar
mencapai suatu tujuannya. Model Uses and Gratifications menunjukan bahwa
yang menjadi permasalahan utama bukanlah bagaimana media mengubah sikap
(23)
sosial khalayak. Jadi bobotnya ialah pada khalayak yang aktif, yang sengaja
menggunakan media untuk mencapai tujuan khusus. (Effendy, 2003 : 289)
Pembagian periklanan secara umum seperti yang sudah disebutkan diatas
tadi salah satunya adalah Iklan above the line. Iklan above the line ada 5 media,
yaitu pers (koran dan majalah), radio, televisi, lembaga jasa iklan luar-ruang
(outdoor),dan sinema/bioskop (Jefkins, 1997 : 86), dan billboard adalah iklan
outdoor.
Iklan luar ruangan (outdoor) terdiri dari poster-poster dalam berbagai
ukuran, dan papan-papan yang bercat, entah itu terbuat dari besi, kayu atau
bambu, serta dihias dan dipajang di jalan-jalan dan atau pada tempat-tempat yang
terbuka atau yang sekiranya cukup strategis untuk dilihat sebanyak mungkin
orang yang lewat. (Jefkins, 1997 : 127)
iklan luar ruangan juga memiliki beberapa karakteristik, antara lain :
1. Ukuran dan Dominasi
Karena ukurannya yang pada umumnya cukup besar, maka poster
mendominasi pemandangan dan mudah menarik perhatian.
2. Warna
Kebanyakan poster dihiasi dengan aneka warna, dengan gambar-gambar dan
pemandangan yang realistis sehingga memudahkan pemirsa untuk mengingat
produk yang diwakilinya.
3. Pesan-pesan Singkat
Karena dimaksudkan untuk menarik perhatian orang-orang yang sedang
(24)
atau pesan-pesan tertulis, biasanya terbatas pada slogan singkat atau sekedar
satu nama yang sengaja dicetak dengan huruf yang besar-besar dan mencolok.
4. Zoning
Kampanye iklan secara umum dapat diorganisir dalam suatu daerah atau kota
tertentu. Tetapi sebuah kampanye yang berskala nasional dapat dirancang
secara lebih rinci jika pengiklannya menggunakan poster. Pemasangan poster
dalam jumlah minimum bisa diatur disetiap kota untuk menjamin kesempatan
penyimak yang maksimum dari pemirsa. Penempatan poster secara strategis
dapat menciptakan suatu kampanye iklan yang sangat ekonomis. Dalam
perencanaan kampanye yang memakai aneka rupa media, wilayah siaran
televisi regional biasanya digunakan sebagai basis pemilahan masing-masing
media iklan.
5. Efek Mencolok
Mungkin karakteristik poster yang paling penting adalah kemampuannya
dalam menciptakan kesan atau ingatan pemirsa melalui penebalan, warna,
ukuran dan pengulangan. (Jefkins, 1997 : 128)
Poster juga memiliki beberapa ukuran standar salah satunya adalah double
crown. Double Crown : 762 mm x 508 mm (30 inci x 20 inci). Ini adalah unit
ukuran yang lebih besar. Misalnya saja 16 sheet adalah setara 16 double crown.
Double Crown digunakan pada billboard dan pada panel informasi umum yang
ditempatkan pada trotoar da tempat-tempat belanja (Jefkins, 1997 : 130), maka
poster yang berukuran besar dan sesuai dengan ketentuan diatas tadi dapat
(25)
2.1.2. Billboard
Berasal dari kata biil yang berarti poster, karena poster – poster iklan
tersebut kemudian ditempel di papan agar lebih eye cathing maka kemudian di
namakan billboard. Ada tiga format billboard: poster panel, painted bulletins, dan
spectaculars ( Sigit, 2002, p.16 )
Billboard adalah salah satu media luar ruang yang dewasa ini telah
menjadi bagian dari kehidupan masyarakat urban, yang memiliki tujuan
menyampaikan pesan promosi suatu produk atau jasa. Lokasi strategis merupakan
kunci keberhasilan pemasangan billboard, agar dapat memberikan rangsangan
stimulasi visual secara langsung kepada khalayak publik melalui pengaturan
visual, seperti tampilan warna, gambar, tipografi / huruf, serta layout.
Elemen-elemen ini diatur sedemikian rupa menjadi sebuah satu kesatuan dan ditampilkan
pada media billboard agar tampak menarik perhatian dan pesan-pesannya dapat
tersampaikan secara tepat kepada khalayak umum.
Permasalahan kemudian timbul ketika masing-masing billboard berusaha
bersaing dengan billboard lainnya, dengan memperebutkan area publik yang
dianggap strategis, sehingga ruang-ruang publik tersebut menjadi semakin
terbatas. Bahu jalan, façade dan atap gedung, area hijau semua dioptimalisasi dan
dieksploitasi untuk pemasangan titik-titik billboard, seperti yang terjadi pada
kawasan JL.Darmo perempatan polisi istimewa Surabaya. Karena itu para
pengguna jalan akan mendapatkan pemandangan pada sebuah ruas kawasan yang
dipenuhi oleh ragam media billboard, sehingga pada akhirnya menimbulkan
(26)
mengidentifikasi dan tertarik pada tampilan visual media billboard tersebut,
mengingat tingginya tingkat kepadatan media billboard.
( http://www.dumitos.com/tell-products/biilboard1.htm )
2.1.3. Iklan 3 ( three ) cellular Versi Satu Balon Mengangkat Tiga Truk Bermuatan di Media Billboard
Iklan 3 ( three ) cellular versi satu balon mengangkat tiga truk ( Dump
Kalltapilar ) bermuatan di media billboard sangat menarik perhatian. Dengan
menampilkan gambar satu balon yang kecil bertuliskan Rp 555, yang dapat
mengangkat tiga truk bermuatan dengan bertuliskan nelepon sepuasnya, sms
sesukanya ke semua operator, dan internet-an sepuasnya, hingga melayang ke
udara dan adanya tulisan yaitu “ hanya dengan Rp 555/ hari kamu bisa. . .”,
dimana dapat disimpulkan, bila menggunakan 3 cellular, hanya dengan Rp 555/
hari kamu bisa nelepon sepuasnya, sms sesukanya ke semua operator, dan
internet-an sepuasnya.
Balon adalah sebuah kantung fleksibel yang umumnya berisikan gas
seperti helium, hidrogen, nitrat oksida, dan udara, Beberapa jenis balon
benar-benar murni digunakan sebagai elemen dekorasi, sedangkan jenis lainnya
digunakan untuk tujuan-tujuan tertentu. Balon-balon pertama dibuat dari bahan
mirip membran yang berasal dari hewan (animal bladder). Balon-balon modern
dibuat dari bahan semacam karet, lateks, chloroprene dan nilon. Balon modern
ditemukan oleh Michael Faraday pada tahun 1800-an, akan tetapi produksi massal
balon belum terjadi sampai akhir tahun 1930-an. Meski mudah ditemukan dalam
(27)
menurut Jean Merlin, Kaufman, dan Greenverg (1994), masyarakat Aztec -lah
yang pertama kali membuat balon. Bahan bakunya usus besar kucing, dan
tujuannya sebagai persembahan bagi dewa.
Balon berbahan baku dari tubuh hewan, namun ada pendapat lain, balon
sederhana zaman dulu dibuat dari kandung kemih hewan yang diisi air. Kabarnya
itu pernah dicatat selama masa Renaisans (abad XIV - XVI) di Eropa.Karena
kesulitan itu, tak jarang, kisah dongeng pun jadi acuan. Salah satunya, kisah
"Moby-Dick" (1851) yang menyebut, "… gas dimasukkan di dalamnya. Ia pun
membengkak mencapai ukuran luar biasa, menjadi semacam balon binatang."Bagian-bagian tubuh binatang, khususnya kandung kemih, usus, dan
perut menjadi "bahan" utama balon kuno. Konon, usus punya kelebihan. Bisa
fleksibel dibentuk. Namun tentunya binatang berbeda akan memberikan ukuran
yang berbeda pula.
Bagaimana cara membuatnya? Jean Merlin, Kaufman, dan Greenverg
menuturkannya begini, "Bersihkan usus besar dengan hati-hati, baliklah, lalu
jahit dengan serat tanaman khusus. Hebatnya, serat ini akan kuat lekat menempel setelah mengering karena dijemur sinar matahari. Hasilnya, 'balon' yang benar-benar kedap udara. Selanjutnya, tiuplah." Menurut Jacques Dupin Grouvhard
dalam The Mayanaise Connection, prses pembuatan demikian perlu waktu
beberapa hari. Betapa pun dalam pemilihan bahan utama suku Maya juga
menggunakan organ yang sama, meski memilih mengambil dari anjing atau
(28)
yang kita kenal sekarang? The Book of Firtt karya Patrick Robertson, Bramhall
House, NY (1978), menyebut nama Michael Faraday sebagai pembuat balon karet
pertama tahun 1824. Pembuatan balon itu sebenarnya dalam kaitan dengan
percobaannya menggunakan hidrogen di Royal Institution di London."Karet
lateks amat elastis. Maka, kantung lateks bisa melar, dinding kantungnya sampai menjadi cukup transparan. Malah, bila diisi hidrogen, ia menjadi ringan dan bisa terbang," ujarnya dalam "Quarterly Journal of Science" di tahun yang sama. Cara
membuatnya pun sederhana. Dua lembar karet dipotong bulat, ditumpuk, lalu
dipres sisinya. Otomatis karet melunak, dan menempel. Bagian dalam antara dua
lembaran itu dibedaki tepung agar tidak saling lengket. Evolusi balon karet
sebagai mainan ternyata tidak perlu menunggu terlalu lama. Pada tahun
berikutnya, balon mainan sebagai produk massal baru sudah diperkenalkan oleh
produsen perintis karet Thomas Hancock. Tapi bentuknya berupa satu set alat
yang terdiri atas sebotol karet cair dan alat tiup. Baru tahun 1847 balon mainan
yang lebih tahan terhadap perubahan temperatur, dibuat pertama kali oleh J.G
Ingram dari London. Balon itu bisa disebut prototipe balon modern.
Balon terus berkembang, baik variasi bentuk maupun kualitasnya,
sehingga tidak mudah meletus. Malah ada produsen yang menyebut balonnya
modern, karena " … dibuat dari karet alami ramah lingkungan, yakni lateks pohon
Hevea. Dengan proses alamiah ia akan hancur. Secepat membusuknya dedaunan,
karet itu akan menjadi vitamin bagi tanah." Lalu, muncul seni "patung" balon dari
balon panjang. Seni itu dimulai sejak tahun 1920-an, tapi baru populer setelah PD
(29)
bentuknya balon? Apapun bisa dibuat. Malah di beberapa negara sering digelar
kontes yang menunjukkan begitu beragamnya hasil olah kreativitas dan
keterampilan peserta. http://id.wikipedia.org/wiki/Balon
Meski mudah ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, referensi tentang
balon ternyata sulit ditemukan. Namun menurut Jean Merlin, Kaufman, dan
Greenverg (1994), masyarakat Astec-lah yang pertama kali membuat balon.
Bahan bakunya usus besar kucing, dan tujuannya sebagai persembahan bagi dewa.
Namun ada pendapat lain, balon sederhana zaman dulu dibuat dari kandung kemih
hewan yang diisi air. Kabarnya itu pernah dicatat salama masa Renaisans (abad
XIV - XVI) di Eropa.
Karena kesulitan itu, tak jarang, kisah dongeng pun jadi acuan. Salah
satunya, "Moby Dick" (1851) yang menyebut, "… gas dimasukkan di dalamnya.
Ia pun membengkak mencapai ukuran luar biasa, menjadi semacam balon
binatang. Bagian-bagian tubuh binatang, khususnya kandung kemih, usus, dan
perut menjadi bahan utama balon kuno. Konon, usus punya kelebihan. Bisa
fleksibel dibentuk. Namun tentunya binatang berbeda akan memberikan ukuran
yang berbeda. Bagaimana cara membuatnya? Jean Merlin, Kaufman, dan
Greenverg menuturkannya begini, "Bersihkan usus besar dengan hati-hati,
baliklah, lalu jahit dengan serat tanaman khusus. Hebatnya, serat ini akan kuat
lekat menempel setelah mengering karena dijemur sinar matahari. Hasilnya, balon
yang benar-benar kedap udara. Selanjutnya tiuplah,
(30)
pembuatan demikian perlu waktu beberapa hari. Betapa pun dalam pemilihan
bahan utama suku Maya juga menggunakan organ yang sama, meski memilih
mengambil dari anjing atau keledai.
Bagaimana dengan bahan utama karet, seperti yang kita kenal sekarang? The
Book of First karya Patrick Robertson, Bramhall House, NY (1978), menyebut
nama Michael Faraday sebagai pembuat balon karet pertama tahun 1824.
Pembuatan balon itu sebenarnya dalam kaitan dengan percobaannya
menggunakan hidrogen di Royal Institution di London.
"Karet lateks amat elastis. Maka, kantung lateks bisa melar, dinding kantungnya
sampai menjadi cukup transparan. Malah, bila diisi hidrogen, ia menjadi ringan
dan bisa terbang," ujarnya dalam "Quarterly Journal of Science" di tahun yang
sama.
Cara membuatnya pun sederhana. Dua lembar karet dipotong bulat,
ditumpuk, lalu dipres sisinya. Otomatis karet melunak, dan menempel. Bagian
dalam antara dua lembaran itu dibedaki tepung agar tidak saling lengket.
Evolusi balon karet sebagai mainan ternyata tidak perlu menunggu terlalu lama.
Pada tahun berikutnya, balon mainan sebagai produk massal baru sudah
diperkenalkan oleh produsen perintis karet Thomas Hancock. Tapi bentuknya
berupa satu set alat yang terdiri atas sebotol karet cair dan alat tiup. Baru tahun
1847 balon mainan yang lebih tahan terhadap perubahan temperatur, dibuat
pertama kali oleh J.G Ingram dari London. Balon itu bisa disebut prototipe balon
(31)
Balon terus berkembang, baik variasi bentuk maupun kualitasnya, sehingga
tidak mudah meletus. Malah ada produsen yang menyebut balonnya modern,
karena dibuat dari karet alami ramah lingkungan, yakni lateks pohon Hevea.
Dengan proses alamiah ia akan hancur. Secepat membusuknya dedaunan, karet itu
akan menjadi vitamin bagi tanah, Lalu muncul seni "patung" balon dari balon
panjang. Seni itu dimulai sejak tahun 1920-an, tapi baru populer setelah PD II.
Terlebih setelah diproduksi balon pensil, yang amat langsing.
Mengenai bentuknya? Apapun bisa dibuat. Malah di luar negeri sering digelar
kontes yang menunjukkan begitu beragamnya hasil olahkreativitas dan
keterampilan peserta.
http://thejokersclub.blogspot.com/2009/11/asal-usul-balon.html
Tali adalah seutas serat, dipilin atau dianyam bersama untuk meningkatkan
kekuatan bagi menarik dan menyambung. Ia mempunyai kekuatan tegangan tetapi
terlalu lentur untuk memberikan kekuatan mampatan (contohnya, ia boleh
digunakan bagi menarik, bukan menolak). Tali lebih tebal dan kukuh berbanding
benang, atau akar. Bahan yang biasa digunakan bagi menghasilkan tali termasuk
serat semula jadi seperti gentian Manila, hem, linen, kapas, sabut, jut dan sisal.
serabutandalam penghasilan tali termasuklah polipropilena, nilon, poliester
(contoh. PET, Vectran), polietilena (contoh. Spectra) dan Aramid (contoh.
Twaron, Technora dan Kevlar). Sesetengah tali dihasilkan melalui campuran
(32)
serat logam. Selain itu, tali juga telah dihasilkan dari bahan berserat seperti sutera,
bulu biri-biri, dan rambut, tetapi tali sedemikian tidak didapati secara meluas.
Rayon merupakan serat dikitar yang digunakan bagi menghasilkan tali hiasan.
Tali adalah amat penting dalam bidang seperti pembinaan, pelautan,
pengembaraan, sukan dan perhubungan dan semenjak zaman prasejarah lagi.
Untuk mengikat tali, sejumlah besar simpulan telah direka bagi pelbagai
kegunaan. Takal telah digunakan bagi mengarah kuasa tarikan ke arah lain, dan
mungkin telah digunakan bagi mencipta kelebihan mekanikal, membenarkan
beberapa utas tali bagi berkongsi beban dan menggandakan kekuatan yang
diberikan pada hujungnya. Win dan kapstan pula merupakan mesin yang direka
untuk menarik tali. Penggunaan tali bagi memburu, menghela, mengikat,
menyambung, membawa, mengangkat, dan memanjat bermula sejak zaman purba
dan sentiasa penting bagi kemajuan teknologi manusia. Kemungkinannya "tali "
terawal adalah gentian tumbuhan sedia ada, seperti pokok memanjat, diikuti
selepasnya dengan cubaan pertama memilin dan menganyam beberapa utasan
untuk membentuk tali sebenar dalam erti kata moden. Cebisan fossil
kemungkinannya "dua pilin talin sepanjang sekitar 7 mm diameter" dijumpai di
gua Lascaux, bertarikh dari sekitar 17,000 Sebelum Masihi.
Kemungkinannya orang-orang Mesir Purba merupakan tamadun pertama
yang memajukan perkakasan khas bagi menghasilkan tali. Tali Mesir bertarikh
dari 4000 hingga 3500 S.M. dan biasanya dihasilkan dari gentian rumput reed air
(33)
flax, rumput, papirus, kulit, atau rambut haiwan. Kegunaan tali sedemikian yang
dihela oleh beribu pekerja membenarkan Mesir mengalih batu berat yang
diperlukan bagi membina mercu tanda mereka. Bermula dari sekitar 2800 S.M.,
talu yang dihasilkan dari gentian hemp digunakan di China. Tali dan seni
menghasilkan tali tersebar sepanjang Asia, India, dan Eropah selama beberapa
ribu tahun berikutnya.
Tali rentang atau pulasTali baring, juga dikenali sebagai tali pulas, secara
sejarah adalah bentuk tali yang meluas digunakan, setidaknya dalam sejarah
moden Barat. Kebanyakan tali pulas terdiri dari tiga utas dan biasanya direntang
ke kanan, atau dipulas kearah kanan. Biasanya, tali rentang tiga utas dikenali
sebagai biasa atau tali rentang hawser. Tali empat utas biasanya dikenali sebagai
shroud-laid, dan tali yang dipulas menggunakan 3 atau lebih tali dikenali sebagai
kabel rentang - (laid cable).
Tali dianyam, tali anyam biasanya dihasilkan dari nilon, poliester atau
polipropilena. Nilon dipilih bagi ciri menegang lenturnya dan tahan kepada
cahaya sinar ultraungu. Poliester adalah 90% sekukuh nilon tetapi kurang
menegang bawah bebanan, lebih tahan geseran, mempunyai ketahanan lembayung
ungu yang lebih, dan kurang berubah panjang apabila basah. Polypropylene
disukai kerana kos rendah dan ringan (ia timbul dalam
(34)
Truk pertama kali di ciptakan oleh negara Amerika Serikat, dimana truk
yang berkapasitas besar tersebut harus menggunakan mesin power, yang biasa
disebut mesin disel yang diciptakan oleh Mr.Dhiseel ( 1962 ). Truk Dump
Kalttapilar adalah sejenis truk yang berukuran besar dengan fungsi untuk
mengaangkut sebuah muatan yang sangat berat, truk ini biasa digunakan oleh para
kontraktor untuk sebuah proyek – proyek pembangunan yang besar sebagai
pengangkut muatan.
Pada iklan 3 ( three ) gambar truk ( dump kalttapilar ) menghadap ke
berbagai arah, pada truk pertama menghadap ke kanan, dan truk kedua
menghadap ke kiri sedangkan truk ketiga menghadap ke kanan tetapi condong ke
belakang, ketiga truk tersebut memiliki makna dimana ketiga truk yang
menghadap ke tiga arah tersebut dapat diartikan dengan tujuan yang sangat luas,
dalam artiarahnya luas, tidak hanya fokus kesatu titik tujuan, dalam arti luas bisa
dalam jaringannya bisa tujuan pemasarannya kepada targetnya(masyarakat). Hal
ini juga berkaitan dengan hubungaan arah mata angin, mata angin merupakan
panduan yang digunakan untuk menentukan arah. Umum digunakan dalam
navigasi, kompas dan peta. Berpandukan pada pusat mata angin, maka kita akan
melihat 8 arah yaitu dengan urutan sebagai berikut (mengikuti arah jarum jam):
Utara (0°), Timur laut (45°): Terletak di antara utara dan timur,Timur
(90°), Tenggara (135°): Terletak di antara timur dan selatan, Selatan
(180°), Barat daya (225°): Terletak di antara selatan dan barat, Barat
(35)
Utara, timur, selatan dan barat merupakan empat mata angin utama. Utara dan
selatan menggambarkan kutub Bumi, manakala timur dan barat menentukan arah
putaran Bumi. http://id.wikipedia.org/wiki/Mata_angin
Kiblat pertama Muslimin menuju ke arah Baitul Maqdis. Akan tetapi,
karena orang-orang Yahudi menjadikannya sebagai bahan ejekan; dan selalu
berkata :” Kalian Muslimin tidak memiliki agama yang tetap, oleh sebab itu kalian
berdiri menghadap kiblat kami”. Allah SWT Maha Mengetahui, sehingga tidak
sekedar ejekan Yahudi, hikmah yang bisa kita petik dari pemindahan arah kiblat
ini, namun juga secara geografis, andai kiblat tetap di Majidil Aqsha di Palestina;
saat ini kita akan kesulitan menentukan arah kiblat. Masjidil Aqsha berada di
lokasi dengan koordinat LU sebesar 31°46ƍ 40.93Ǝ. Garis ini jelas tidak dilalui matahari saat MIHADAA, sebab paling pol (mentok) matahari akan melewati
pada garis Lintang Utara tanggal 21 Juni, tepat berada di lintang 23.5° LU. Jadi
mustahil kita menentukan arah kiblat dengan melihat bayangan matahri. Ka’bah di
Masjidil Haram kota Mekkah, berada di garis koordinat 21°25ƍ20.94Ǝ Lintang Utara. Garis ini di bawah 23.5° LU batas matahari melakukan Mihaadaa-nya. Jadi
setiap 28 Mei dan 16 juli sore hari sekitar 16:20 menit waktu GMT+7, kita dapat
menentukan arah kiblat yang cukup akurat namun mudah.
http://pakar.blogsome.com/2007/06/28/makna-arah-kiblat/
Utara adalah sebuah arah dalam kompas, Utara merupakan arah yang, dalam
budaya Barat, dianggap sebagai arah utama. Ia digunakan untuk menjelaskan
(36)
sebuah tanda panah. Utara biasanya berada di sebelah atas peta. Dalam navigasi,
utara dinyatakan sebagai titik awal (0°), Kata utara berasal dari bahasa Sansekerta
uttara (bahasa Hindi-nya : uttar, diadopsi oleh bahasa Melayu menggantikan kata
laut yang sebelumnya memiliki arti sama dengan utara (bandingkan dengan frase
barat laut dan timur laut, serta kata lor dalam bahasa Jawa yang secara etimologis
memiliki hubungan dengan kata laut sebagai arah mata angin).[rujukan?], Utara
berlawanan arah dengan Selatan.
Selatan adalah salah satu arah mata angin dalam kompas. Ia berlawanan
arah dengan utara. Selatan biasanya berada di bagian bawah suatu peta. Hal ini
dapat dipastikan pada lembar peta dengan adanya tanda panah yang menunjuk
huruf U besar atau utara, Ada dua jenis selatan, yaitu Selatan asli dan Selatan
magnetis.
Keselamatan truk ditentukan oleh tiga spion, kanan, kiri, dan di atas sopir.
Puji Rahayu memfungsikan sendok pengeduk nasi sebagai spion. Ada juga yang
dilukisi wajah ditempatkan dalam bak truk. Keselamatan dan barang sampai di
tempat tujuan tak lain demi terpenuhinya kebutuhan (pangan). Beberapa truk diisi
interior rumah memvisualkan ungkapan sopir. Arya Panjalu mengganti tangki truk
dengan kaca fiber. Di dalamnya ada ruang tidur berkarpet dilengkapi televisi dan
satu ruang kerja. Bumper belakang bertuliskan HIDUPKU DI ATAS RODA.
Trien Afriza menjadikan ”Trukqu Rumahqu Juga Surgaqu” bertaburan bunga,
bintang, dan not balok. Bak truknya dilengkapi tempat tidur dengan bantal guling
(37)
pribadi tampil romantis, rumah tangga negara sarat beban dan gugatan. Dua truk
loreng menampilkan kisah berlainan.
Adin Widyardinie menampilkan ”Sarat Beban”, sebuah truk loreng dengan
penumpang berseragam loreng bergelantungan di kanan kirinya. Dari dalam truk,
musik mengumandangkan Indonesia Raya. Truk loreng lain di pinggiran atasnya
bertengger delapan prajurit memegang senapan. Di dalam bak truk terbujur
mayat-mayat. Bagian depan bertuliskan 1965, di belakang MEREKA YANG
TAK PERNAH KEMBALI (Lilik Sudyando WA). Satu ingatan dari penggal
sejarah 1965. Dalam nuansa sejarah kekerasan, S Teddy D mengisi truk hijau tua
penuh tengkorak manusia. Di berbagai tempat terserak tulisan GENOSIDE, Pol
Pot, Rwanda, simbol Gestapo. Satu pintu sebelah sopir ditulisi 1965. Tajuknya
”Sejarah adalah Mimpi Buruk bagi Mereka yang Masih Hidup”. Bambang Toko
menghadirkan rumah tangga negara dengan truk tangki, bagian tengahnya terpilin
karena diperas, bagian belakang ada logo dan tulisan PERTAMINA. Sebuah
miniatur yang langsung mengundang tafsir, negara ini minyaknya telah diperas
habis. Sementara sejarah perusakan hutan ditampilkan dalam truk yang dipenuhi
muatan balok kayu (Codit Sukowati).
Sejarah rakyat tampil lewat truk pengangkut padi. Satu truk penuh padi
habis panen (”Dewi Sri”, karya Hestu). Truk lain tanaman padinya berada dalam
rumah kaca berkisah tentang keadaan yang tak mampu mengurusi padi sehingga
terlantar (”Mbak Sri Masuk Rumah Sakit”, karya Eddi Prabandono). Kisah lain
(38)
diberangkatkan sebagai TKI (”Jihad for the Sake of Dinar, Riyal, Dirham, and
Ringgit”, karya Lenny Ratnasari).
Ancaman global warming digambarkan mampu melumerkan truk yang
terbuat dari metal sekali pun (Dewi Natalia). Bisa dipahami kalau Mella Jaarsma
yang benci mobil, memimpikan kendaraan bermetamorfosis menjadi makhluk
yang bisa terbang. Mella menghadirkannya dengan menyelimuti truk tanki dengan
kain dari kepompong-kepompong ulat yang telah ditinggalkan penghuninya.
Kegunaan dan kelebihan truk ( Dump Kalttapilar ) pada kehidupan sehari – hari,
antara lain :
1. Menarik muatan Container
2. Mengangkat muatan bahan – bahan bangunan proyek
3. Sebagai Head Traktor untuk angkutan
4. Menarik Muatan khususnya daerah terjal dan tebing serta sulit dilalui
truk biasa
5. Bisa dijadikan pengganti Dozer dengan alat hydraulik yang terinstalasi di
bagian Depan
6. Untuk Konstruksi Jalan dan Jembatan
7. Daerah Perairan dan rawan Banjir
8. Angkutan Pegunungan
9. Muatan Pelabuhan khususnya Pengganti Derek
(39)
http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/06/14/03015272/di.atas.truk.mere ka.bicara.sejarah
Secara garis besarnya, balon merupakan penemuan seni yang unik serta
benda yang sangat ringan, serta truk ( Dump Kalttapilar ) adalah sesuatu yang
kuat dan kokoh serta berat, sedangkan tali adalah sebagai bahan untuk mengikat
atau menyambung sesuatu benda, hal ini sangat bertolak belakang dengan dunia
pertelemunikasian, sama halnya makna gambar balon yang dapat mengangkat tiga
truk dengan tali dalam iklan 3 cellular tersebut, yang berarti penampilan gambar
iklan tersebut sangat unik dan berbobot, serta tidak wajar jika dihubungkan
dengan media pertelemunikasian di indonesia, tetapi iklan tersebut
menggambarkan kekuatan dari 3 cellular, dimana balon kecil yang ringan di
ibaratkan dalam arti materi, sedangkan tali sebagai penyambung / perantara ( pada
saat pulsa berkurang ), hanya dengan Rp 555/hari kamu bisa telepon sepuasnya,
sms sesukanya kesemua operator, dan internet-an sepuasnya, dan dengan adanya
kalimat telepon sepuasnya, sms sesukanya kesemua operator, dan internet-an
sepuasnya di ibaratkan dengan tiga truk berwarna kuning, orange, dan merah,
karena bila di lihat dari segi materei, untuk mendapatkan tiga kelebihan itu tidak
akan mungkin hanya dengan biaya Rp 555/ hari, contohnya pada operator lainnya,
operator lain tidak ada yang berani membuat iklan seperti 3 cellular, hanya di 3
three kita bisa memperoleh keringana ( balon ) dari segi materi, cukup hanya
dengan aktivkan kartu super tri pada versi tri kali ini.
Versi atau Version dalam kamus bahasa inggris yang berarti adalah sebuah
(40)
sesuatu makna, logo, gambar, produk atau tegline baru dari sebelumnya, dimana
versi tersebut berkaitan dengan versatitle dan versa’tility yang artinya ketidak
tetapan atau sesuatu yang selalu akan berubah – ubah. Di ciptakannya sebuah
versi agar khalayak masyarakat dapat melihat sesuatu yang berbeda dari produk
yang sama dengan berbagai kelebihan – kelebihan baru yang berbeda pula dari
versi – versi sebelunnya. Kaliini penulis meneliti arti makna Pada iklan 3( three)
cellular versi satu balon mengangkat tiga truk ( Dump Kalttapilar) bermuatan.
Teks menurut Aart Van Zoest, tak pernah lepas dari ideologi dan memiliki
kemampuan untuk memanipulasi pembaca kearah suatu ideologi (Zoest, 1991 :
70). Ideologi adalah sistem ide-ide yang diungkapkan dalam komunikasi.
Tipografi juga merupakan bagian dari teks. Tipografi, atau sering juga
disebut jenis huruf. Biasanya, jenis huruf yang dipakai dalam pembuatan poster
tidak banyak, maksimal 3 jenis. Itu pun, huruf-huruf yang jelas-tegas, tidak
berkaitan. Teorinya: jangan menyulitkan audience memahami pesan anda! Dibuat
mudah saja orang sering malas membaca, apalagi kalau tulisannya tidak jelas dan
ada baying-bayangnya. (Putra, 2007 : 74)
Perancang poster dapat memilih jenis-jenis huruf yang tersedia, ada begitu
banyak pilihan, dengan mempertimbangkan keindahan dan karakternya.
Sebagai contoh :
1. Broadway
2. Kodchiang UPC
3. Lucida Bright
(41)
5. AvantGarde Md BT
6. Bodoni MT Black
7. Gill Sans Ultra Bold
8. Century, Century Gothic
9. Britanic Bold (Putra, 2007 : 74)
Jenis tulisan yang digunakan pada iklan 3 ( three ) cellular tersebut hanya
menggunakan dua jenis font, yakni Lucida Bright dan Arial.
Lucida Bright sama halnya dengan jenis font Lucida, lucida di
keluarkandari keluarga besar Lucida yang mempunyai julukan type faces, desain
ini di rancang oleh Charles Bigelow dan Kris Holmes ( 1985 ), pada jamannya
font ini di gunakan untuk jenis tex, taligrafi, dan jenis matematika / angka –
angka. http://www.searchfreefonts.com/font/lucida-bright.htm. Pada iklan 3 (
three ) cellular font ini digunakan dalam tulisan pada angka, yakni pada tulisan
“555” yang terdapat pada balon dan pada kalimat hanya dengan Rp”555”/hari
kamu bisa.
Arial dirancang untuk jenis yang satu pada tahun 1982 oleh Robin
Saunders Patricia Nicholas dan desain A kontemporer sans serif, Arial berisi
karakteristik lebih humanis daripada banyak dari pendahulunya dan sebagai
tersebut lebih cocok dengan suasana dekade terakhir abad kedua puluh. Perlakuan
keseluruhan kurva adalah lebih lembut dan lebih lengkap dibandingkan di
sebagian besar industri gaya sans serif wajah. stroke Terminal yang dipotong
diagonal yang membantu untuk memberikan wajah penampilan kurang mekanis.
(42)
digunakan dengan keberhasilan yang sama bagi teks pengaturan dalam laporan,
presentasi, majalah dll, dan untuk menampilkan digunakan dalam surat kabar,
periklanan dan promosi (http://www.searchfreefonts.com/font/arial.htm). Font ini
digunakan pada tulisan “Jaringan GSM mu”, “hanya dengan Rp/hari kamu
bisa...”, dan tulisan yang terdapat pada ketiga truk ( Dump Kalltapilar ) yakni “
nelpon sepuasnya, sms sesukanya ke semua operator, dan internet-an gratis”, serta
kalimat “ Dari jam 00.00 – 18.00, setelah itu cuman Rp 55/ menit, sms.100Kb.
2.1.4. Pemaknaan Warna
Para teoritis bahasa mengemukakan bahwa kebanyakan kata memiliki
makna majemuk. Setiap kata dari kata-kata seperti : merah, kuning, hitam, dan
putih memiliki makna konotatif yang berlainan. Dalam Roget’s Thesaurus, seperti
dikutip Mulyana (2003: 260-261), terdapat kira-kira 12 sinonim untuk kata hitam,
dalam beberapa kepercayaan warna-warna seperti warna hitam dan abu-abu
memiliki asosiasi yang kuat dengan bahasa, hitam tidak dapat dipisahkan dari
hal-hal yang bersifat buruk dan negatif, misal : daftar hitam, dunia hitam, dan
kambing hitam.
Sedangkan terdapat sinonim untuk kata putih, dan semua bersifat positif.
Warna putih kebalikan dari warna hitam. Putih mewakili sesuatu yang
menyenangkan dan mencerminkan segala sesuatu yang bersifat kebaikan, seperti :
murni, bersih, dan suci. Jadi, kata hitam umumnya berkonotasi negatif,
(43)
Warna mampu memberikan pemaknaan tentang sesuatu hal, misalnya warna
merah, berarti bisa api atau darah, dibeberapa kata merah darah lebih tua
dibandingkan dengan kata merah itu sendiri. Namun dibeberapa bahasa kata
merah digunakan pada saat bersamaan menjadi merah darah. Karena unsur-unsur
tersebut, merah dapat diartikan sebagai hasrat yang kuat dalam hubungannya
dengan ikatan, kebenaran dan kejayaan, namun tak jarang pula warna merah
diartikan sebagai suatu kebencian dan dendam tergantung dari situasi.
Warna menurut Hoed dan Benny Hoedoro 1992 dalam bukunya
“periklanan”, memiliki beberapa makna dalam menunjang kegiatan periklanan
karena perpaduan dan kombinasi warna yang menarik akan mempunyai nilai
ketertarikan tersendiri dibenak khalayak, diantaranya :
1. Merah
Merah merupakan warna power, energi, kehangatan, cinta, nafsu,
agresif, bahaya, kekuatan, eksentrik, aktif, bersaing. Warna ini
memberikan pengaruh berkemauan keras dan penuh semangat.
Sering juga diapresiasikan untuk menunjuk emosi atau debaran
jantung.
2. Biru
Biru melambangkan kepercayaan, konservatif, keamanan,
teknologi, kebersihan, keteraturan, komunikasi, peruntungan yang
baik, kebijakan, perlindungan, inspirasi, spiritual, kelembutan,
dinamis, air, laut, kreatifitas, cinta, kedamaian, kepercayaan,
(44)
kestabilan, kepercayaan diri, kesadaran, pesan, ide, berbagi,
idealisme, empati, dingin, konservatisme, menenangkan namun
juga dapat berarti dingin dan depresi. Sebagai dari akibat efek
menenangkan, warna biru dapat membuat orang lebih konsentrasi.
3. Putih
Putih melambangkan positif, ketetapan, ketidakbersalahan, steril,
kematian, kedamaian, pencapaian ketinggian diri, spiritualitas,
kedewasaan, keperawanan atau kesucian, kesederhanaan,
kebersihan, kesempurnaan, cahaya, persatuan, lugu, murni, ringan,
netral, dan fleksibel.
4. Hitam
Hitam melambangkan elegan, power, seksualitas, kecanggihan,
kematian, misteri, ketakutan, kesedihan, keanggunan,
perlindungan, pengusiran sesuatu yang negatif, mengikat,
formalitas, kekayaan, kejahatan, perasaan yang dalam, kemarahan,
harga diri dan ketangguhan.
5. Abu-abu
Abu-abu melambangkan intelek, masa depan, kesederhanaan,
kesedihan, keamanan, reabilitas, kepandaian, tenang, serius,
kesederhanaan, kedewasaan, konservatif, praktis, kesedihan, bosan,
(45)
6. Orange
Orange melambangkan kehangatan, semangat, mencintai seni,
keseimbangan, ceria, Hinduisme, Bubhisme, energi, panas api,
antusiasme, kecerahan, keceriaan, musim gugur, keinginan,
sagitarius, september Meminta, mencari perhatian, agresi,
kesmbongan, berlebihan, terlalu emosi, peringatan, bahaya.
7. Kuning
Kuning melambangkan kecerdasan, kekayaan, emas, sinar
kehidupan, matahari, keberuntungan, sukacita, kebahagaan,
idealisme, kemakmuran, musim panas, pengharapan, udara,
liberialisme, feminin, keceriaan, persahabatan, taurus, leo (kuning
emas), April, September, penipuan, keberanian. Cemburu, iri hati,
tidak jujur, resiko, sakit, penakut, bahaya, ketidakjujuran, loba,
kelemahan.
http://www.nahninu.com/Articles/Blog/263/Warna-dan-Maknanya.html
Warna hitam, kuning, orange, merah, putih dan biru pada gambar ikalan 3
(three) cellular yang terdapat di dalam media billboard:
Warna hitam pada tulisan ”hanya dengan Rp555/ Hari kamu bisa..”, “Rp
555 pada balon”, dan kalimat “nelpon sepuasnya” serta serta kalimat “ Dari jam
00.00 – 18.00, setelah itu cuman Rp 55/ menit, sms, 100kb. warna orange pada
balon, warna kuning, orange, dan merah pada truk, kalimat berwarna putih pada
(46)
semua operator, dan internet-an sepuasnya”, serta warna putih pada tali. warna
biru pada backgroun iklan tersebut.warna - warna tersebut termasuk warna ideal (
warna terang ) yang memiliki makna yang sama dengan warna - warna pada
umumnya.
2.1.5. Pendekatan Semiotik
Komunikasi adalah usaha memperoleh makna dan komuniaksi merupakan
transmisi informasi, gagasan, emosi, keterampilan dan sebagainya, dengan
menggunakan simbol-simbol -- kata-kata, gambar, figur, grafik dan sebagainya.
Proses komuniaksi merupakan suatu proses dimana pengirim
(komunikator) menyampaikan pesan kepada penerima (komunikan) dan pesan
yang disampaikan itu dinyatakan kedalam sisitem tanda, supaya pesan dapat
diterima dengan baik. Pesan membutuhkan konteks yang idacu yang dapat
diterima oleh komunikan. Kode yang dikenal oleh komunikator dan komunikan
itu akhirnya menjadi suatu konteks yang menghasilkan komunikasi yang efektif.
Komunikasi menjadi efektif ketika tanda-tanda dipahami dengan baik (common)
berdasarkan pengalaman pengirim maupun penerima. Sebuah pengalaman, yang
disebut juga perceptual field, adalah jumlah total berbagai pengalaman yang
dimiliki seorang selama hidupnya. Semakin besar kesesuaian (commonality)
dengan perceptual field si penerima pesan, semakin besar tanda-tanda dapat
diartikan sesuai dengan apa yang dimaksudkan oleh pihak pengirim. (Shimp, 1999
: 166)
Lambang pada dasarnya tidak mempunyai makna, kitalah yang memberi
(47)
terletak pada lambang itu sendiri. Kalaupun ada orang yang mengatakan bahwa
kata-kata mempuyai makna, yang ia maksudkan sebenarnya bahwa kata-kata itu
mendorong orang untuk memberi makna (yang telah disepakati bersama) terhadap
kata-kata itu. Dengan kata lain, sebenarnya tidak ada hubungan yang dialami
antara lambang dengan referent (objek yang dirujuknya).
Dalam hal ini penekanan yang ada pada sistem tanda dan lambang lebih
pada pemaknaan. Pesan yang disampaikan oleh komunikator tersebut dapat
mendorong komunikanya untuk memaknai pesan yang disampaikan. Semakin
banyak tanda yang sama digunakan, maka pemaknaan terhadap sesuatu hal itupun
akan menjadi relatif sama.
Secara estimologis, istilah semiotik berasal dari kata Yunani semeion yang
berarti “tanda”. Tanda didefinisikan sebagai sesuatu yang atas dasar konvensi
sosial yang terbangun sebelumnya dan dapat dianggap mewakili sesuatu yang lain
(Eco, 1979 : 16). Secara terminologis, semiotik dapat didefinisikan sebagai ilmu
yang mempelajari sederetan luas objek-objek, peristiwa-peristiwa dan seluruh
kebudayaan sebagai tanda (Eco, 1979 : 6).
Semiologi atau semiotika adalah “ilmu umum tentang tanda” (Pierce,
1931 : 35 ). Semiologi berusaha menggali hakekat sistem tanda yang beranjak
keluar kaidah tata bahasa dan sintaksis yang mengatur arti teks yang rumit,
tersembunyi dan bergantung pada kebudayaan. Hal ini kemudian menimbulkan
perhatian pada makna tambahan (konotatif) dan arti penunjukkan (denotatif) –
kaitan dan kesan yang ditimbulkan dan diungkapkan melalui penggunaan dan
(48)
Beberapa pakar memiliki pandangan yang bermacam-macam tentang
makna semiotik, seperti :
1. Van Zoest (1996: 5) mengartikan semiotik “ilmu tanda (sign) dan segala yang
berhubungan dengannya, cara berfungsinya, hubungannya dengan kata lain,
pengirimannya oleh mereka yang mempergunakannya”.
2. Preminger (2001 : 89) mengartikan semiotik sebagai ilmu tentang tanda-tanda.
Ilmu ini menganggap bahwa fenomena sosial atau masyarakat dan kebudayaan
merupakan tanda-tanda.
3. Saussure (Budiman, 1999 : 107) mengartikan semiotik sebagai sebuah ilmu
yang mengkaji kehidupan tanda-tanda ditengah masyarakat.
4. Dick Hartoko (1984) memberi semiotik adalah bagaimana karya itu
ditafsirkan oleh para pengamat dan masyarakat lewat tanda-tanda atau
lambang-lambang.
Semiologi juga mencakup strukturalisme. Secara umum, strukturalisme
merupakan sebuah paham filsafat yang memandang dunia sebagai realitas
berstruktur. Strukturalisme merupakan suatu perkembangan ilmu bahasa yang
berasal dari DeSaussure (1915) dan mengkombinasikan beberapa prinsip
antropologi struktural dengan ilmu bahasa. Strukturalisme berbeda dengan ilmu
bahasa dalam dua hal; strukturalisme tidak hanya menaruh perhatian pada bahasa
verbal tapi juga pada setiap sistem tanda yang mengandung sifat seperti bahasa,
strukturalisme kurang mengarahkan perhatian pada sistem tanda itu sendiri dan
lebih memusatkan perhatian pada upaya pemilik teks dan artinya dalam
(49)
penjelasan kebudayaan dan juga arti dari sudut ilmu bahasa, dan ia merupakan
suatu aktifitas untuk mana pengetahuan tentang sistem tanda merupakan hal yang
instrumental tetapi tidak memadai.
Pendekatan semiotik memiliki tiga bidang studi utama, yaitu :
1. Tanda itu sendiri (the sign itself)
Terdiri dari studi tentang beragam perbedaan dari tanda, perbedaan cara
tersebut dimaknai dari berbagai cara tanda tersebut berhubungan dengan
penggunaannya. Tanda merupakan hasil buatan manusia dan hanya bisa
dimengerti oleh orang yang menggunakannya.
2. Kode-kode atau sistem-sistem dimana tanda-tanda tersebut diorganisir. Studi ini
meliputi cara-cara dari beragam kode-kode yang telah dikembangkan untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat atau budaya ataupun penggunaan dari
saluran komunikasi yang dipakai untuk transmisinya.
3. Budaya dimana kode-kode dan tanda-tanda digunakan dalam hal ini tergantung
pada penggunaan kode dan tanda bagi eksistensi dan bentuknya sendiri.
(Fiske, 1990 : 40)
2.1.6. Semiotik Iklan
Seperti yang kita tahu, semiotika adalah cabang dar ilmu pengetahuan
yang mempelajari tentang tanda. Dalam kaitannya dengan iklan adalah semiotik
banyak digunakan oleh para pengiklan dalam proses eksekusi iklan. Iklan
memiliki pengertian sebagai proses penyampaian pesan kepada komunikan
(50)
Menurut Hoed (1992) Iklan tidak hanya memberikan informasi tentang suatu
produk (ide, jasa dan barang) tetapi iklan sekaligus memiliki sifat mendorong dan
membujuk agar orang menyukai, memilih kemudian membeli.
Iklan pada umumnya memiliki fungsi komunikasi secara langsung
sehingga unsur pesan merupakan aspek utama dalam iklan. Dari sudut pandang
semiotik, setiap pesan pemasaran mempunyai 3 komponen dasar, yaitu : objek,
tanda, interpretan. Iklan yang dirancang harus memperhatikan simbol dan tanda
yang akan digunakan untuk menyampaikan pengertian kepada konsumen.
(Sutisna, 2002 : 182)
Semiotik bagi para pengiklan sangat penting, terlebih lagi dalam membuat
iklan dan sasaran produk. Semiotik penting untuk memahami perilaku konsumen,
karena konsumen menggunakan produk untuk mengekpresikan identitas sosial
mereka. (Setiadi, 2003 : 178)
2.1.7. Model Semiotik
Semiotik modern mempunyai dua Bapak : yang satu adalah Charles
Sanders Pierce (1834 – 1914), yang lain Ferdinand De Saussure (1857 – 1913).
Mereka tidak saling mengenal (Zoest, 1996 : 1). Kenyataan bahwa mereka tidak
saling mengenal, menurut Zoest, menyebabkan adanya perbedaan – perbedaan
yang penting , terutama dalam penerapan konsep – konsep, antara hasil karya para
ahli semiotik yang berkiblat pada Pierce disatu pihak dan hasil pengikut karya De
Saussure dipihak yang lain. Ketidak samaan itu, mungkin disebabkan oleh dua hal
(51)
Saussure adalah cikal bakal linguistik umum. Pierce menjelaskan modelnya
sebagai berikut :
“ A sign is something which stand to somebody for somethingin same respect of capacity” sesuatu yang digunakan agar tanda bisa
berfungsi, oleh pierce disebut ground. Konsekuensinya, tanda (sign
atau representamen) selalu terdapat didalam hubungan triadic,
yakni ground, object, dan interpretant” (Pateda, 2001: 44)
Pierce menjelaskan tanda yang dikaitkan dengan ground dibaginya
menjadi Qualisign (kualitas yang ada pada tanda), Sinsign (eksistensi aktual
benda atau peristiwa yang ada pada tanda), Legisign (Norma yang dikandung oleh tanda).
Berdasarkan interpretant, tanda (sign, representament) dibagi atas rheme
(tanda yang memungkinkan orang menafsirkan berdasarkan pilihan), dicent sign
(tanda sesuai kenyataan) dan argumen (tanda yang langsung memberikan alasan
tentang sesuatu).
Gambar 1. Model Semiotik Pierce
Sign
Objek Interpretant
(52)
Garis – garis berpanah tersebut hanya bisa dimengerti dalam hubungannya
antara satu elemen dengan elemen yang lain. Tanda merujuk pada sesuatu diluar
tanda itu sendiri yaitu obyek yang dipahami oleh interpretant.
Istilah tanda (sign) yang merupakan representasi dari sesuatu diluar tanda
itu sendiri yang disebut object, dimana berdasarkan object Pierce membagi tanda
atas icon, index, dan symbol.
Icon : sesuatu yang melaksanakan fungsi sebagai penanda yang serupa dengan obyeknya.
Index : sesuatu yang melaksanakan fungsi sebagai penanda yang mengisyaratkan petandanya
Symbol : sesuatu yang melaksanakan fungsi sebagai penanda yang oleh kaidah secara konvensi telah lazim digunakan didalam masyarakat.
Gambar 2. Model Kategori Tanda
Icon
Symbol Index
(53)
Dengan mengacu pada model Pierce, makna dalam suatu teks tidak terjadi
dengan sendirinya, tetapi diproduksi dalam hubungan antara teks dengan
pengguna tanda. Hal ini merupakan suatu tindakan dinamis, kedua elemen (teks
dan pengguna tanda) saling memberikan sesuatu yang sejajar. Bila suatu teks dan
pengguna tanda berasal dari budaya yang relatif sama, interaksi keduanya akan
lebih mudah terjadi, konotasi (pengertian tambahan) dan mitos (cara pencapaian
suatu pengertian) dalam teks elah menjadi referensi pengguna tanda yang
bersangkutan. (Fiske 1990 143)
Penelitian ini mengutamakan pemaknaan pesan yang ditampilkan didalam
sebuah iklan. Peristiwa tersebut dipaparkan secara implisit dalam pembentukan
tanda – tanda (gambar, kata – kata, pewarnaan dan lain lain ), dalam format
sebuah iklan.
2.2.Kerangka Berpikir
Setiap individu memiliki latar belakang yang berbeda-beda dalam
memahami suatu peristiwa objek. Hal ini dikarenakan latar belakang pengalaman
dan pengetahuan yang berbeda-beda pada setiap individu. Begitu juga penelitian
dalam memahami tanda dan lambang dalam objek, yang berdasarkan pengalaman
dan pengetahuan peneliti.
Pada penelitian ini akan menganalisa iklan 3 ( three ) cellular melalui
media billboard (outdoor), beberapa kelebihan dalam iklan cetak adalah
(54)
penyebaran pesannya secara luas dan serempak yang khalayaknya bersifat
heterogen. Melalui media billboard, iklan 3 ( three ) cellular ditampilkan dengan
menggunakan gambar yang cukup unik yaitu satu balon dapat mengangkat tiga
truk bermuatan, dengan diikuti pesan verbal berupa teks “hanya dengan Rp 555/
hari kamu bisa...”.
Dalam penelitian ini peneliti merepresentasikan pesan komunikasi yang
disampaikan dalam iklan 3 ( three ) cellular dengan versi satu balon dapat
mengangkat tiga truk (dump kalttapilar) bermuatan.
Dengan pendekatan semiotik pierce, Berdasarkan tanda verbal dan tanda
visual maka bisa dicermati pesan dalam proses pemaknaan melalui petanda dan
penandaan yang terbagi menjadi ikon, indeks, dan simbol. Maka pendekatan
semiotik pierce digunakan membedah iklan 3 ( three ) cellular sehingga didapat
maksud yang menyeluruh dari tampilan iklan tersebut dan akan memunculkan
(55)
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif dengan menggunakan pendekatan semiotik. Alasan digunakannya metode deskriptif kualitatif terdapat beberapa faktor pertimbangan, yaitu pertama metode deskriptif kualitatif akan lebih mudah menyesuaikan bila dalam penelitian ini kenyataannya ganda, kedua metode deskriptif kualitatif menyajikan secara langsung hubungan antara peneliti dengan objek peneliti, ketiga metode deskriptif kualitatif lebih peka serta dapat menyesuaikan diri dengan banyak pengaruh terhadap pola-pola nilai yang dihadapi (Moeloeng, 2002: 33).
Selain itu pada dasarnya semiotik bersifat kualitatif interpretatif, yaitu suatu metode yang memfokuskan dirinya pada tanda dan teks sebagai objek kajian, serta bagaimana menafsirkan dan memahami kode dibalik tanda dan teks tersebut (Christomy dan Yuwono dalam Marliani, 2004: 48).
Data yang dikumpulkan berupa kata – kata dan sebuah gambar benda, kemudian semua data yang dikumpulkan berkemungkinan menjadi kunci terhadap apa yang sedang di teliti. Penelitian ini pada dasarnya merupakan upaya untuk menemukan teori. Data yang di kumpulkan, di analisis, dan akan muncul teori – teori sebagai penemuan penelitian kualitatif.
(56)
Dengan menggunakan pendekatan semiotik, penelitian ini berusaha mengetahui makna dari gambar iklan 3 ( three ) cellular versi balon mengangkat tiga truk pada media billboard.
3.2 Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual adalah bagaimana hubungan konsep-konsep atau variabel dengan penelitian, dalam hal ini maka konsep-konsep adalah iklan 3 ( three ) cellular di media billboard dan gambar balon mengangkat tiga truk bermuatan pada iklan tersebut.
Pamaknaan iklan 3 ( three ) cellular dalam penelitian ini merupakan pemberian makna terhadap gambar satu balon berwarna orange bertulis angka “Rp555” yang dapat mengangkat tiga truk bermuatan secara bersamaan, truk pertama berwarna kuning yang bertuliskan “nelpon sepuasnya”, truk kedua berwarna orange yang bertuliskan “sms sesukanya ke semua operator”, dan truk ketiga berwarna merah yang bertuliskan “internet-an gratis”, serta terdapt tulisan besar berwarna hitam dengan kalimat “ Hanya dengan Rp 555 / hari kamu bisa. . .”.
Iklan dibuat semenarik mungkin untuk mempengarui para pembacanya secara persuasif, yang hal tersebut memiliki tujuan untuk melakukan tindakan timbal balik atas produk yang di iklan kan tersebut, makna dari iklan 3( three ) cellular ini menimbulkan makna atau pengertian yang berbeda – beda pada setiap individu, tergantung dari sudut pandang mana individu tersebut memaknai.
(57)
Inilah yang menjadi dasar batasan untuk diteliti menggunakan studi semiotika oleh Chalres S.Pierce dengan mengkategorikan ikon, indeks, dan simbol.
3.2.1 Korpus Penelitian
Korpus ialah kata lain dari sampel dan khusus digunakan untuk analisis semiotik dan analisis wacana. Korpus haruslah cukup luas untuk memberi harapan yang beralasan bahwa unsur – unsurnya dan memelihara sebuah sistem dari kemiripan serta perbedaan yang lengkap. Korpus juga bersifat sehomogen mungkin, baik homogeny pada taraf substansi maupun homogeny pada taraf waktu (sinkroni) (kurniawan, 2001:70). Korpus dalam penelitian ini adalah iklan 3 ( three )cellular versi balon mengangkat tiga truk pada media billboard, yang terdapat seperti dalam lampiran pada halaman 51
3.2.2 Unit Analisis
Unit analisis dari penelitian ini adalah tanda-tanda berupa gambar dan tulisan pada iklan 3 ( three )cellular versi balon mengangkat tiga truk ( Dump Kalttapilar ). Unit analisis diidentifikasi berdasarkan ikon, indeks, dan simbol, yang kemudian diintrepretasikan dengan menggunakan pendekatan semiotik Pierce. Tanda – tanda berupa gambar dan teks yang ada dalam iklan 3 ( three ) cellular adalah gambar satu balon yang dapat mengangkat tiga truk yang bermuatan secara bersamaan, dan kalimat “hanya dengan Rp555/hari kamu
(58)
bisa...” serta kalimat “ nelepon sepuasnya, sms sesukanya kesemua operator, dan internet-an gratis”
Dengan menginterpretasikan segala bentuk penandaan baik yang berupa gambar serta tulisan yang terdapat pada ikla 3 ( three ) cllular , peneliti membentuk berbagai pemaknaan tentang iklan tersebut. Tanda yang terdapat di iklan 3 ( three ) cellular ini menjadi korpus dalam sebuah penelitian ini, yang kemudian dimasukkan ke dalam kategori hubungan antara tanda dengan acuannya yang di buat oleh Charles Sanders Pierce, yang terdiri dari tiga kategori tersebut, yakni ikon, indeks, dan simbol.
1. Ikon (Icon)
Ikon adalah hubungan yang serupa antara tanda dan objek atau acuan yang bersifat kemiripan. (Sobur, 2001: 41). Dengan kata lain tanda memiliki ciri-ciri sama dengan apa yang dimaksudkan. Ikon dalam iklan 3 ( three ) cellular ini adalah:
a. Balon melayang berwarna orange.
b. Tiga Truk ( Dump Kalttapilar ) bermuatan. c. Tali tampar berwarna putih sebagai pengikat.
2. Indeks (Index)
Indeks adalah tanda yang menunjukkan adanya hubungan alamiah antara tanda dan petanda yang bersifat kausal atau hubungan sebab akibat (Sobur, 2004: 42), atau disebut juga dengan tanda sebagai bukti. Indeks dalam iklan 3 ( three ) cellular adalah:
(59)
a. Teks “Hanya Dengan Rp 555 / Hari Kamu Bisa...”, berwarna hitam.
b. Teks “Nelpon Sepuasnya “, Pada truk pertama.
c. Teks “ Sms Sesukanya ke Semua Operator “, Pada truk kedua. d. Teks “ Internet-an Gratis “, Pada truk ketiga.
e. Beberapa HP berukuran kecil – kecil yang berjatuhan pada truk pertama, berwarna antara orange pada layar dan warna kuning pada cesing HP.
f. Beberapa gambar amplop (lambang sms) berwarna kuning yang berjatuhan pada truk kedua.
g. Beberapa gambar atau lambang media pada jaringan internet pada truk ketiga.
h. Kalimat “ Dari jam 00.00 – 18.00, setelah itu cuman Rp55/ menit, sms, 100kb.
i. Kalimat berukuran paling kecil bertuliskan “ Cukup aktivkan kartu super tri “
3. Simbol (Symbol)
Simbol adalah tanda yang menunjukkan hubungan alamiah antara tanda penanda dengan petandanya, bersifat arbitrer atau semena, hubungan berdasarkan konvensi (perjanjian masyarakat) (Sobur, 2004: 42). . Indeks dalam iklan 3 ( three ) cellular adalah:
(60)
a. Tulisan “Rp555”, berwarna hitam pada balon.
b. Gambar angka tiga berwarna domonasi orange dan kuning sebagai simbal dari tri seluler.
c. Kalimat “Jaringan GSM mu” berwarna hitam, yang terletak di bawah logo tri.
d. Satu Balon Mengangkat “Tiga” Truk ( Dump Kalttapilar ) Bernuatan.
e. Truk pertama berwarna kuning, truk kedua berwarna orange dan truk ketiga berwarna merah.
f. Warna Biru Pada Background.
g. Warna hitam pada teks “ Nelpon Sepuasnya “.
h. Warna putih pada teks “ Sms Sesukanya Ke Semua Operator dan Internet-an Gratis “.
Penempatan sebuah tanda menjadi ikon, indeks, simbol, tergantung dari kebutuhan dan sudut pandang khalayak (point of interest) yang memaknainya. Sehingga penempatan tanda-tanda dalam iklan 3( three ) cellular di atas, yang mana sebagai ikon, mana sebagai indeks, dan mana sebagai simbol tersebut hanya sebatas subjektifitas peneliti, bukan menjadi sesuatu yang mutlak, karena hal ini kembali lagi kepada sudut pandang khalayak yang memaknai iklan 3 ( three ) cellular versi balon mengangkat tiga truk ( Dump Kalttapilar) sesuai dengan kebutuhan masing-masing.
(61)
3.3 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan mengamati iklan 3 ( three ) cellular versi satu balon mengangkat tida truk bermuatan yang dipasang dimedia outdoor yaitu billboard. Serta melakukan studi kepustakaan untuk melengkapi data – data serta bahan yang dapat di jadikan referensi. Data yang sudah di peroleh tersebut merupakan data awal (primer) penelitian yang nantinya akan dianalisa berdasarkan studi semiotik Pierce, untuk mengetahui makna gambar – gambar serta tulisan yang terdapat pada iklan iklan 3 ( three ) cellular pada media billboard.
3.4 Metode Analisis Data
Analisis data dilakukan berdasarkan model semiotik Sanders Pierce yaitu Sistem tanda dalam iklan yang dijadikan sampel penelitian ini dikategorikan kedalam hubungan tanda dengan acuannya yang terdiri dari tiga kategori yaitu ikon, indeks dan simbol. Sistem tanda yang terdapat didalam iklan akan diinterpretasikan oleh pengguna tanda sesuai dengan pengalaman atau kerangka referensi pengguna tanda melalui interaksi sosial yang dilakukan oleh pengguna tanda sebagai anggota didalam sebuah masyarakat.
(1)
sepuasnya, sms sesukanya kesemua operator, dan internet-an gratis, ketiga kalimat ini adalah keuntungan yang besar yang diberikan dengan hanya mengeluarkan materi atau biaya yang sangat ringan yakni hanya Rp555/ hari, adanya kalimat cukup aktivkan kartu super tri dan kalimat jaringan GSM mu, kalimat itu menegaskan bila masyarakat ingin mendapatkan semua keuntungan itu maka cukup dengan mengaktivkan kartu super tri karna tri adalah jaringan GSM mu. serta adanya gambar Hp dan amplop berukuran kecil serta lambang jaringan internet, dimana dalam gambar tersebut muatan truk tidak memadai sehingga benda – benda yang terdapat didalam truk tersebut sampai berjatuhan, hal ini dapat diartikan jika menggunakan tri seluler kita dapat mendapatkan bonus yang sangat banyak mulai jam 00.00 – 18.00, setelah itu hanya Rp55/ menit,sms, dan 100kb untuk internet-an, cukup dengan aktivkan kartu super tri mu karna tri jaringan GSM mu.
Simbol dari iklan tersebut adalah gambar angka tiga sebagai lambang tri seluler berwarna kombinasi orange dan kuning, gambar balon mengangkat tiga truk dump kalttapilar bermuatan, warna biru pada background, adanya tiga truk berwarna kuning, orange, dan merah, warna putih pada tali dan kalimat sms sesukannya kesemua operator dan kalimat internet-an gratis, warna orange pada balon, dan warna hitam pada kalimat telpon sepuasnya. Agar dapat menjadi referensi (membantu) orang-orang yang akan memilih suatu prodak terbaik dan akan mendapat hasil yang memuaskan sesuai apa yang akan dikehendaki. Dan juga setiap pemilihan produk untuk seluler jaringan GSM sangat banyak dan beragam jenisnya, oleh karena itu bagaimana cara kita menyikapi bahwa apa yang
(2)
72
akan kita pilih tentu menjadi sesuatu yang terbaik dan memiliki nilai lebih dari segi keuntungan dalam materi, lain halnya ketika kita terlanjur atau sudah terbiasa menggunakan layanan jasa dari seluler lain yang secara gamblang kita akan lebih boros dari segi materi.
Dari hasil peneliti yang telah memaknai semua gambar, tulisan, dan warna dari iklan tri versi balon mengangkat tiga truk yang terdapat pada media billboard, dimana peneliti melakukan pemaknaan berdasarkan Triangle Of Meaning, Maksud yang terdapat dalam iklan 3 (three) cellular tersebut bahwa media jasa telekomunikasi baru bermerek tri seluler ingin menegaskan kepada masyarakat luas bahwa jaringan GSM tri adalah jaringan GSM baru dengan tarif biaya paling murah dibandingkan dengan kompetitor – kompetitor GSM bermerek lain yang sudah lama hadir di kalangan masyarakat luas. Tri ingin memberikan sesuatu yang yang bersifat memuaskan pelanggannya dengan memberikan bonus – bonus yang sangat banyak pada konsumennya, sehingga masyarakat yang telah menggunakan tri seluler mendapatkan kepuasan untuk berkomunikasi dengan biaya tarif yang sangat murah.
(3)
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil uraian melalui segitiga makna Pierce (Triangle Of Meaning Pierce) secara keseluruhan tampilan iklan 3 ( three ) cellular versi balon mengangkat tiga truk ( dump kalttapilar) bermuatan. Segitiga tersebut icon (ikon), index (indeks), dan symbol (simbol).
Dapat ditarik kesimpulan dari hasil penelitihan sesuai dengan pendekatan semiotik pierce yang di gunakan peneliti pada iklan 3 (three) cellular versi balon mengangkat tiga truk bermuatan, bahwa iklan ini ingin menyampaikan pesan gambar, tulisan serta kalimat dan warna kepada khalayak luas yaitu jika menggunakan 3 ( three ) cellular dengan hanya Rp555/ hari kamu bisa nelpon sepuasnya, sms sesukanya kesemua operator dan internet-an gratis, setelah itu dari jam 00.00 – 18.00 cuman Rp55 / menit, sms, 100kb, jika ingin mendapatkan semua kelebihan itu hanya dengan aktivkan kartu super tri mu karena tri adalah jaringan GSM mu, hanya di tri kita bisa mendapatkan dan menikmati keuntungan yang sangat besar dengan biaya materi sangat amat ringan, dimana tri adalah jaringan GSM baru dengan tarif biaya paling murah.
(4)
74
5.2. Saran
Konsep pemaknaan iklan 3 ( three ) cellular satu balon mengangkat tiga truk dump kalttapilar bermuatan secara bersamaan pada media billboard ini sangat menarik. Namun sudah seharusnya pengiklan menciptaka iklan yang benar – benar dapat memberikan sebuah makna yang cukup jelas dan tidak ambigu kata atau bermakna ganda, meskipun terbapat beberapa teks yang dibuat dengan singkat, begitu pula ornamen – ornamen gambar yang juga melengkapi iklan tersebut dibuat sangat menarik lagi dari sudut pandang khalayak. Meskipun judul harus dibuat dengan kata yang singkat, jelas dan mewakili pesan yang disampaikan, agar orang merasa tidak bingung atau bahkan kecewa karena setiap orang memiliki Field of Experience dan Frame of Reference yang berbeda-beda. kemudian penganalisisan pada pemaknaan ikon, indeks, dan simbol terhadap penampilan gambar dan warna, maka makna dan pesan dari iklan gambar dapat mengena sesuai dengan konsep yang ditampilkan. Namun dalam hal ini segi kreativitas sangat diperlukan dalam membuat iklan, karena manfaat iklan adalah membawa pesan yang disampaikan produsen kepada konsumennya sehingga tujuan iklan dapat tercapai. Oleh karena itulah peneliti menyadari bahwa penelitian ini belum sempurna, maka diharapkan adanya saran dan kritik yang bersifat membangun demi sempurnanya pemaknaan iklan 3 ( three ) cellular ini.
Saran ini tidak dialamatkan kepada biro iklan yang berwenang, melainkan disarankan kepada penelitian berikutnya, agar peneliti lebih memperhatikan dan meninjau kembali atau menganalisis lebih mendalam serta dapat dilakukan dengan metode – metode yang lain.
(5)
Gramedia, 2003.
Effendy, Onong Udjana. Ilmu Teori dan Filsafat Komunikasi, Bandung : PT. Citra Aditya Bakti, 2003.
Fiske, John. Introduction To Communication Studies, New York : Routledge, 1990.
Jefkins, Frank. Periklanan, Jakarta : Erlangga, 1994.
Jalaludin, Dedy dan Subandy, Idy (ed). Ideologi Iklan dan Patologi Modernitas dalam Hegemoni Budaya, Jogjakarta : Bentang, 1997.
Mulyana, Deddy. Pengantar Ilmu Komunikasi, Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 2002.
Piliang, Yasraf Amir. Hipersemiotika, Bandung : Jalasutra, 1999
Putra, R. Masri Sareb. Media Cetak : Bagaimana Merancang dan Memroduksi, Yogyakarta : Graha Ilmu, 2007.
Sutisna. Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran, Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 2003.
Shimp, Terence A. Periklanan Promosi, Jakarta : Erlangga, 1999.
Setiadi, J. Nugroho. Periklanan Konsumen, Jakarta : Preneda Media, 2003. Sobur, Alex. Semiotika Komunikasi, Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 2003. Sobur, Alex. Analisis Teks Media, Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 2001. Widyatama, Rendra. Pengantar Periklanan, Yogyakarta : Pustaka Book
Publisher (Kelompok Penerbit Pinus), 2007.
Jhon M. Echols, dan H. Shadily. Kamus Indonesia – Inggris : An Indonesian – English Dictionary, Edisi Ketiga Third Edition, PT.Gramedia, Jakarta, 1992.
(6)
76 Website (online) :
http:/ / 3indonesia.com/
http:/ / www.dumitos.com/ tell-products/ biilboard1.htm
http:/ / www.nahninu.com/ Articles/ Blog/ 263/ Warna-dan-Maknanya.html http:/ / id.wikipedia.org/ wiki/ Balon
http://thejokersclub.blogspot.com/2009/11/asal-usul-balon.html
http://ms.wikipedia.org/wiki/Tali
http:/ / cetak.kompas.com/ read/ xml/ 2009/ 06/ 14/ 03015272/ di.atas.truk.mer eka.bicara.sejarah
http://www.searchfreefonts.com/font/arial.htm
http://www.searchfreefonts.com/font/lucida-bright.htm
http://translate.google.co.id/translate?hl=id&langpair=en|id&u=http://www.freshp laza.com/news_detail.asp%3Fid%3D7990
http://translate.google.co.id/translate?hl=id&sl=en&u=http://www.searchfreefonts .com/&ei=pcPOS7jLKIy8rAfosYCqAQ&sa=X&oi=translate&ct=result&resnum =1&ved=0CBUQ7gEwAA&prev=/search%3Fq%3Dsearchfreefonts.com%26hl% 3Did%26sa%3DG